“Kemaksiatan Takkan Pernah Bisa Membahagiakanmu” · 2020. 4. 9. · mendapatkan keburukan,...

2
SUSUNAN REDAKSI Penanggung jawabNdaru Tri Utomo, S.Si. | Penasihat Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A.| Editor Ahli Ustadz Ammi Nur Baits, S.T., B.A., Ustadz Abu Salman, B.I.S., Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A. | Dewan Redaksi Ari Wahyudi, S.Si., dr.Raehanul B., Sp.PK., Ginanjar Indrajati B., Zulfahmi Djalaluddin, S.Si. | Pemimpin redaksi Wildan S., S.Farm., Apt. | Redaktur pelaksanaGiffari Y.K. | SekretarisFeikal A, S.T. | BendaharaBima K.A.| Sirkulasi dalam kota David E. | Editor Faqih Abdussalam, S.Si | Layouter Ramane musa | Publikasi Hamamul F., S.T. | CP Dzaki P.R. ALAMAT REDAKSI Kantor Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari, Jalan Selokan Mataram No. 412 Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I. Yogyakarta, Indonesia DITERBITKAN OLEH WEBSITE | buletin.muslim.or.id INFORMASI | 0852 9080 8972 @buletintauhid Tahun 16 bit.ly/bted1628 “Kemaksiatan Takkan Pernah Bisa Membahagiakanmu” mendapatkan keburukan, serta bisa bersyukur bila memperoleh kenikmatan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh menakjubkan keadaan orang-orang yang beriman. Sesungguhnya seluruh keadaan orang yang beriman hanya akan mendatangkan kebaikan untuk dirinya. Demikian itu tidak pernah terjadi kecuali untuk orang-orang yang beriman. Jika dia mendapatkan kesenangan maka dia akan bersyukur dan hal tersebut merupakan kebaikan untuknya. Namun jika dia merasakan kesusahan maka dia akan bersabar dan hal tersebut merupakan kebaikan untuk dirinya. (H.R. Muslim dari Abu Hurairah). Ya, siapa yang mampu senantiasa menerap- kan kedua hal ini dalam kehidupannya, niscaya kebahagiaanlah yang akan dia rasakan. Qona’ah (Senantiasa Menerima yang Allah Tetapkan Dalam Rezeki Dunianya) Resep lain agar seseorang bisa hidup bahagia adalah jika ia senantiasa menerima ketentu- an rezeki yang telah Allah tetapkan baginya. Kaya maupun miskin, ia menerimanya dengan lapang dada. Qona’ah bukan berarti seseorang malas berusaha dan berpangku tangan saja, namun qona’ah adalah seseorang berusaha semaksimal mungkin berusaha dalam men- cari rezeki dengan tetap memperhatikan hal halal haram, kemudian apapun hasilnya ia akan menerimanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ …Ridhalah (terimalah) pembagian Edisi 28 yang Allah tetapkan bagimu maka kamu akan menjadi orang yang paling kaya (merasa berke- cukupan)”. (H.R. at-Tirmidzi (no. 2305) dan Ahmad (2/310), dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani). Demikian sedikit tulisan dari kami, semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan kaum muslimin pada umumnya. Wallahu A’lam. Penulis : Ustaz Boris Tanesia, S.Si. (Alumnus Ma’had Al-’Ilmi Yogyakarta) Dan setiap musibah yang menimpa kamu, itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri,... Asy-Syu’ara: 30 Kiat menggapai kebahagiaan : Bersyukur atas setiap pemberian. Bersabar terhadap ujian. Merasa cukup dengan hal yang dimiliki. Kebahagiaan yang diperoleh dari maksiat dan menuruti hawa nafsu adalah kebahagiaan semu. Kecanduan maksiat akan sulit hilang, meskipun rasa nikmat di dalamnya telah tiada. Kemaksiatan memiliki dampak pada pelakunya dan alam sekitar.

Transcript of “Kemaksiatan Takkan Pernah Bisa Membahagiakanmu” · 2020. 4. 9. · mendapatkan keburukan,...

Page 1: “Kemaksiatan Takkan Pernah Bisa Membahagiakanmu” · 2020. 4. 9. · mendapatkan keburukan, serta bisa bersyukur bila memperoleh kenikmatan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

SUSUNAN REDAKSIPenanggung jawab Ndaru Tri Utomo, S.Si. | Penasihat Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A.| Editor Ahli Ustadz Ammi Nur Baits, S.T., B.A., Ustadz Abu Salman, B.I.S., Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A. | Dewan Redaksi Ari Wahyudi, S.Si., dr.Raehanul B., Sp.PK., Ginanjar Indrajati B., Zulfahmi Djalaluddin, S.Si. | Pemimpin redaksi Wildan S., S.Farm., Apt. | Redaktur pelaksana Giffari Y.K. | Sekretaris Feikal A, S.T. | Bendahara Bima K.A.| Sirkulasi dalam kota David E. | Editor Faqih Abdussalam, S.Si | Layouter Ramane musa | Publikasi Hamamul F., S.T. | CP Dzaki P.R.

ALAMAT REDAKSIKantor Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari, Jalan Selokan Mataram No. 412 Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I. Yogyakarta, Indonesia

DITERBITKAN OLEH

WEBSITE | buletin.muslim.or.id INFORMASI | 0852 9080 8972@buletintauhid

Tahun 16

bit.ly/bted1628

“Kemaksiatan Takkan Pernah Bisa Membahagiakanmu”

mendapatkan keburukan, serta bisa bersyukur bila memperoleh kenikmatan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sungguh menakjubkan keadaan orang-orang yang beriman. Sesungguhnya seluruh keadaan orang yang beriman hanya akan mendatangkan kebaikan untuk dirinya. Demikian itu tidak pernah terjadi kecuali untuk orang-orang yang beriman. Jika dia mendapatkan kesenangan maka dia akan bersyukur dan hal tersebut merupakan kebaikan untuknya. Namun jika dia merasakan kesusahan maka dia akan bersabar dan hal tersebut merupakan kebaikan untuk dirinya.” (H.R. Muslim dari Abu Hurairah).

Ya, siapa yang mampu senantiasa menerap-kan kedua hal ini dalam kehidupannya, niscaya kebahagiaanlah yang akan dia rasakan.

Qona’ah (Senantiasa Menerima yang Allah Tetapkan Dalam Rezeki Dunianya)Resep lain agar seseorang bisa hidup bahagia adalah jika ia senantiasa menerima ketentu-an rezeki yang telah Allah tetapkan baginya. Kaya maupun miskin, ia menerimanya dengan lapang dada. Qona’ah bukan berarti seseorang malas berusaha dan berpangku tangan saja, namun qona’ah adalah seseorang berusaha semaksimal mungkin berusaha dalam men-cari rezeki dengan tetap memperhatikan hal halal haram, kemudian apapun hasilnya ia akan menerimanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “…Ridhalah (terimalah) pembagian

Edisi 28

yang Allah tetapkan bagimu maka kamu akan menjadi orang yang paling kaya (merasa berke-cukupan)”. (H.R. at-Tirmidzi (no. 2305) dan Ahmad (2/310), dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani).

Demikian sedikit tulisan dari kami, semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan kaum muslimin pada umumnya. Wallahu A’lam.

Penulis : Ustaz Boris Tanesia, S.Si. (Alumnus Ma’had Al-’Ilmi Yogyakarta)

Dan setiap musibah yang menimpa kamu, itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri,...

Asy-Syu’ara: 30

Kiat menggapai kebahagiaan :

• Bersyukur atas setiap pemberian. • Bersabar terhadap ujian. • Merasa cukup dengan hal yang dimiliki.

• Kebahagiaan yang diperoleh dari maksiat dan menuruti hawa nafsu adalah kebahagiaan semu.

• Kecanduan maksiat akan sulit hilang, meskipun rasa nikmat di dalamnya telah tiada.

• Kemaksiatan memiliki dampak pada pelakunya dan alam sekitar.

Page 2: “Kemaksiatan Takkan Pernah Bisa Membahagiakanmu” · 2020. 4. 9. · mendapatkan keburukan, serta bisa bersyukur bila memperoleh kenikmatan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

2 Buletin at-Tauhid Edisi 28 “Kemaksiatan Takkan Pernah Bisa Membahagiakanmu” 3

…    Mo

hon

Sim

pan

Bul

etin

Ini D

eng

an H

ati H

ati &

Tid

ak D

ibac

a Sa

at K

hatib

Sed

ang

Khu

tbah

   …

Kebahagiaan, ya siapa tak paham dengan kebahagiaan? Tak ada seorangpun di dunia

ini yang memungkiri bahwasanya kita semua hidup di dunia ini ingin mencari kebahagiaan. Berbagai cara kita lakukan, berbagai hal kita tempuh demi mendapatkan kebahagiaan. Ma-nusia terbagi menjadi banyak golongan dalam mencari kebahagiaan. Ada yang mencari ke-bahagiaan dalam harta kekayaan, ada yang mencari dalam tahta dan jabatan, ada yang mencarinya dari gelak tawa dan hiburan, ada yang mencarinya dalam popularitas, wanita, dan berbagai hal lainnya.

Tak sedikit manusia yang menerjang batas halal dan haram demi mencapai kebahagiaan. Mereka tak peduli apakah yang mereka lakukan itu adalah perbuatan dosa dan maksiat. Mereka tak ambil pusing selama mereka bisa bahagia (menurut perasaan mereka). Namun sayang, kebahagiaan sejati tetap tidak dapat mereka rasakan.

Dosa dan Maksiat Merupakan Kebahagiaan SemuPembaca yang Budiman, tahukah anda bah-wasanya kenikmatan dan kelezatan yang ter-dapat dalam perbuatan dosa dan maksiat merupakan kebahagiaan semu semata? Ya, betapa banyak manusia melakukan kemaksi-atan, namun mereka tetap saja tak bahagia. Mereka memang merasakan kenikmatan keti-ka bermaksiat, namun setelah kemaksiatan itu selesai mereka lakukan, hati mereka kembali kosong, gundah gulana senantiasa dirasakan.

Tidakkah kita mengambil pelajaran dari orang lain, dari orang-orang tersohor yang bunuh diri karena kesempitan hidup yang mereka rasakan? Padahal secara dunia, mereka bisa dikatakan telah mencapai segala apa yang manusia ingin- kan. Kekayaan, kecantikan, kesohoran, kesemua itu mereka miliki, namun mereka memilih meng-

akhiri hidup mereka karena mereka tidak me-nemukan kebahagiaan pada hal-hal tersebut. Dosa dan maksiat yang biasa mereka lakukan ternyata tak mampu memberikan kebahagiaan untuk mereka.

Keadaan ini persis seperti yang digambarkan oleh Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah, beliau berkata,

“Pelaku maksiat, meskipun ia merasakan ke-nikmatan dengan berbagai macam jenisnya, di dalam hatinya akan ada rasa gundah, kehinaan, kesedihan yang menghancurkan hatinya terse-but.” (Al-Jawabul Kafi hal : 120).

Kenikmatan Dosa dan Maksiat Akan Sirna Suatu SaatPembaca yang budiman, ketahuilah, sesung-guhnya kemaksiatan yang telah menjadi ke-biasaan, yang telah menjadi candu, akan meng- antarkan ke titik di mana seseorang tak lagi merasakan kelezatan dari maksiat yang biasa ia lakukan. Ya, kemaksiatan akan sampai pada titik jenuh, dan yang lebih membahayakan dan menyedihkan, sekalipun seseorang sudah tak lagi merasakan nikmat dari kemaksiatan tersebut, ia juga tak kuasa, tak sanggup untuk berhenti dari kemaksiatan itu. Ia telah terikat dengan kemaksiatan, sulit terlepas darinya.

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menutur-kan- secara makna -,

“Orang yang kecanduan maksiat akan sam-pai pada suatu titik saat ia tak lagi merasakan kelezatan dari maksiatnya. Namun demikian, sekalipun ia tak lagi menikmati kemaksiatan itu, ia juga tak mampu untuk meninggalkan-nya.” ( Roudhotul Muhibbin 1/470).

Dalam kesempatan lain, Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah juga berkata,

“Kemaksiatan akan menumbuhkan kemak-siatan lainnya, sampai-sampai menyebabkan seseorang berat untuk meninggalkannya, susah terlepas darinya. Hal ini sebagaimana perkataan sebagian salaf, ‘Hukuman dari kemaksiatan adalah kemaksiatan lain setelahnya, sementa-ra ganjaran dari perbuatan baik adalah perbuat- an baik setelahnya.’ “ ( Al-Jawabul Kafi hal : 159).

Dampak Dosa dan Maksiat Pembaca yang Budiman, dam-pak dosa dan maksiat bukan hanya menyebabkan seseorang terhalang dari merasakan keba-hagiaan hakiki. Banyak akibat yang muncul akibat dari dosa & maksiat. Mulai dari berbagai macam musibah yang dirasakan di dunia, hilangnya harta kekayaan, jatuh sakit, kehilangan orang yang dicintai, musibah ke-celakaan, kebencian dari orang lain dan banyak lagi lainnya.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),

“Dan setiap musibah yang menimpa kamu, itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari ke- salahan-kesalahanmu).” (Q.S. Asy-Syu’ara : 30).

Tak hanya itu, bahkan dosa dan kemaksiatan dapat berefek pada lingkungan sekitar. Seperti kekeringan, sedikitnya hujan turun, banyaknya wabah penyakit (Tafsir Muyassar surat Ar-Rum: 41).

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan ma-nusia, Allah bermaksud menampakkan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan me- reka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Q.S. Ar-Rum : 41).

Kebahagiaan Hanya Bisa Diperoleh Dengan Iman & Amal SalihPembaca yang Budiman, betapa banyak manu-sia yang tidak memahami cara untuk mendapat- kan kebahagiaan seutuhnya. Allah Tuhan kita, Sang Pencipta manusia, adalah Dzat yang pa-ling faham hal apa saja yang dapat membuat manusia bahagia. Dia telah menjelaskan cara hidup bahagia di dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi-Nya yang mulia, shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Di antaranya sebagaimana firman-Nya

(yang artinya),

“Barang siapa yang menger-jakan amal salih, baik laki-laki maupun perempuan dalam ke-adaan beriman, maka sesungguh- nya akan Kami berikan kepada- nya kehidupan yang baik dan se- sungguhnya akan Kami beri ba-

lasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerja-kan.” (Q.S. An-Nahl: 97)

Pada ayat ini, Allah menjelaskan kepada kita bahwasanya kehidupan yang baik, kehidupan yang bahagia hanya bisa didapatkan apabila kita beriman dan beramal shaleh. Ya, Allah menjamin bahwasanya kehidupan yang baik akan Allah berikan apabila kita senantiasa melakukan kedua hal tersebut di atas.

Senantiasa Hidup Sabar & Syukur Hal lain yang dapat membuat kita hidup baha-gia adalah apabila kita mampu bersabar jika

YUK NGAJI DI radiomuslim.com

(1467 AM)

Dengarkan BEDAH BULETIN AT-TAUHIDJum’at 20.00 WIB bersama

Ust. Abu Salman

DONASI BULETIN AT-TAUHIDBNI Syariah 024 1913 801

Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari.

Wajib KonfirmasiNama # Alamat # email # BesarDonasi #

TanggalTransfer # Buletin

(SMS/WA) ke: 0822-2597-9555