Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi,...

17

Transcript of Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi,...

Page 1: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan
Page 2: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan

TuhanAku Tak Pantas Masuk Surga

Page 3: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak eko nomi sebagai mana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling ba nyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Peng gunaan Secara Komer sial dipidana dengan pidana penjara pa ling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Peng gunaan Secara Komer sial di pidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda pa ling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, di pidana de ngan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Page 4: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan

Thoriq Aziz JayanaAnis Billah

Penerbit PT Elex Media Komputindo

TuhanAku Tak Pantas Masuk Surga

Page 5: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan

Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk SurgaThoriq Aziz Jayana dan Anis Billah

© 2018, PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Hak cipta dilindungi undang-undang

Diterbitkan pertama kali oleh

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Kompas - Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

718101574

ISBN: 978-602-04-8442-8

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak

sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta

Isi di luar tanggung jawab percetakan

Page 6: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan

Selayang Pandang ............................................................. 1

Dua Sisi Manusia .............................................................. 5

Kenikmatan Dosa ............................................................ 11

Karena Allah Menutupi Aib ............................................ 17

Karena Aku Tak Pantas di Surga .................................... 23

Saat Surga Tak Dirindukan ............................................. 33

Saat Hati Kesal pada Tuhan ............................................ 43

Bangga Meninggalkan Salat (Bag 1) ................................ 49

Bangga Meninggalkan Salat (Bag 2) ................................ 57

Buat Apa Berpuasa (?) ..................................................... 65

Enggan Berzakat dan Bersedekah .................................... 71

Hanya Doyan Haji & Umrah .......................................... 77

Saat Ahli Ibadah Menyombongkan Diri .......................... 85

Saat Riya Jadi Perhiasan Hidup ....................................... 93

Daftar Isi

Page 7: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan

Selayang Pandang

ku bukanlah hamba yang suci, bukan pula hamba

yang ahli ibadah, bukan hamba yang di-maksum,

bukan hamba yang bersih dari dosa, bukan hamba

yang dijamin surga, dan bukan pula hamba yang tahu

segalanya. Tapi, aku adalah hamba yang selalu berusaha

memperbaiki diri, yang selalu menyesali atas semua per-

buatan keburukan, semua dosa-dosa, semua kemaksiatan

yang selama ini telah menjadi bagian hidupku.

Sebab Allah Maha Pengampun, hanya Dia-lah yang ber-

hak mengampuni segala dosa. Jika kita memiliki hati yang

tulus untuk bertobat, niscaya sebesar apa pun dosa-dosa

yang dilakukan, Allah akan mengampuninya dengan senang

hati.

Allah pemilik surga, Dia-lah yang berhak memasukkan

siapa saja ke dalam surga-Nya. Surga adalah hak prerogatif

(hak istimewa) Allah. Siapa pun yang telah diridhai Allah

untuk menghuni surga-Nya, maka tak ada siapa pun yang

berhak melarang-larang-Nya.

Page 8: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan

Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga

2

Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan yang semakin hari makin bertambah dan makin bervariasi, lalu pantaskah surga dihuni oleh orang-orang berdosa se-perti kita ini? Tapi mengapa selama ini kita hanya meng-harap surga tapi tak pernah berupaya dengan ikhlas untuk menggapainya? Apakah selama ini kita angap surga sebagai warisan?

Buku ini hadir di pangkuan Anda, semata-mata untuk merenungkan betapa bervariasinya dosa-dosa yang mungkin secara sadar atau tidak selalu kita lakukan. Buku ini diharap-kan nantinya bisa menjadi pemacu agar kisa segera bertobat dari dosa-dosa, dan kembali kepada jalan yang benar, jalan Allah, jalan yang Dia ridhai.

Apa yang disampaikan dalam buku ini tidak lain hanya-lah tulisan-tulisan pendek, yang mungkin tidak terlalu de-tail membahas tentang seluk-beluk kajian dari sisi agama, se perti fikih, tasawuf, dan entah apa pun itu. Sebab ini me-mang saya akui karena keterbatasan ilmu saya yang masih sempit. Mohon maafkanlah.

Tentunya saja yang disampaikan tidak membahas semua bentuk atau jenis dosa. Sekali lagi karena keterbatasan ke-ilmuan saya. Hanya sebagian dosa-dosa saja yang saya layak untuk direnungkan melihat konteks zaman seperti sekarang ini.

Namun, terlepas dari itu, semoga dengan kehadiran buku ini memberikan manfaat bagi kita semua, terutama bagi saya sendiri. Meski pengetahuan saya masih lemah, tapi

Page 9: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan

Selayang Pandang

3

setidaknya saya berupaya agar menghalangi orang lain agar tidak telanjur berbuat dosa.

“Jika tidak bisa berbuat baik kepada orang, setidaknya jangan berbuat buruk kepada orang. Jika tidak bisa menga-jak kebaikan pada orang, maka setidaknya jangan mengajak keburukan pada orang.”

Allahu ta’ala a’alam...

Page 10: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan

Dua Sisi Manusia

ntahlah apakah kamu merasakan hal yang sama de-

nganku. Aku merasa dalam diri ini ada dua sosok

yang saling kontradiksi, terutama saat dihadapkan

pada suatu hal yang menurutku sangat genting dan penting.

Sosok yang satu berkata ‘hentikan’ tapi sosok yang satu-

nya berbisik ‘teruskan’. Yang satu berkata ‘ya’ tapi yang satu-

nya ‘jangan’. Kedua sosok itu selalu menunjukkan ketidak-

sukaannya satu sama lain, yang terus memenuhi telingaku

saat hati ini menemukan kebimbangan dan tak adanya pem-

benar yang aku ketahui. Artinya, kedua sosok itu sangat cek-

cok saat diri ini dalam kelemahan dan kebodohan.

Aku tidak tahu—dengan kebodohanku—mana bisikan

yang harus diikuti dan mana yang harus ditinggalkan. Se-

bab tak selamanya bisikan baik itu ‘memerintah’, dan tak

selamanya bisikan buruk itu ‘melarang’. Tapi keduanya

akan jelas-jelas ada saling kontradiksi dalam relung hati ini,

suara-suara yang mencondongkan hati, entah ke mana aku

akan mengikuti.

Page 11: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan

Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga

6

Pernah suatu ketika, ada seorang yang sudah tua renta di pinggir jalan meminta-minta. Saat itu pula kedua sisi dalam diriku saling bertengkar, yang satu berkata, “Di dalam saku celanamu ada sedikit uang, ulurkanlah tanganmu, bantu-lah nenek itu. Dia mungkin hidup sebatang kara.” Namun, sisi aku yang lain melarang, “Ahh... janganlah kamu mem-bantunya, uangmu tinggal itu saja, bagaimana nanti kalau kendaraanmu macet di tengah jalan, sedangkan kamu tak punya uang, siapa yang akan membantumu, bisa jadi nenek itu hanya pura-pura, dia sebenarnya orang kaya.”

Hal ini kadang membuat aku bingung. Mana yang ha rus aku ikuti, bisikan yang pertama ataukah yang kedua? Bisikan yang memerintah atau bisikan yang melarang? Bagaimana jika nenek itu betul-betul kelaparan dan tidak punya ke-luarga, seperti kata bisikan pertama. Tapi, bagaimana pula jika benar sesuai bisikan kedua bahwa nenek itu hanya pura-pura, rugilah aku.

Namun, setelah banyak merenung. Akhirnya dapat aku pahami untuk membedakan keduanya, mana yang ‘bisikan kebinatangan’ dan mana ‘bisikan kemalaikatan’. Seder-hananya, ‘bisikan kebinatangan’ selalu menggiring untuk memunculkan sifat keserakahan, kebobrokan, dan perbuat-an buruk lainnya seperti layaknya kehidupan binatang. Sedangkan ‘bisikan kemalaikatan’ selalu mengajak untuk kelem butan, kebijaksanaan, selayaknya sifat yang digambar-kan pada malaikat.

Jika kita tak bisa menguasai satu sisi dan meninggalkan sisi yang lain, setidaknya kita bisa memiliki cara me-manage-nya dengan cermat, itulah yang kita perlukan. Sama halnya

Page 12: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan

Dua Sisi Manusia

7

dengan bakteri dalam tubuh manusia, ada ribuan jenis bak-teri, sebut saja E. Coli di usus, ia bakteri (karena bakteri selalu dipersepsikan buruk) tapi berguna bagi kesehatan pencernaan dan ketahanan tubuh. Hanya saja jika bakteri itu tidak bisa di-manage dengan tepat, maka dia menjadi pe-nyakit yang akan menggerogoti kesehatan.

Demikian pula dengan dua sisi manusia. Manusia dicipta-kan dengan sisi ‘kemalaikatan’ dan sisi ‘kebinatangan’. Sisi kemalaikatan selalu mengajak pada hal-hal positif sebab ia berasal dari kemurnian kalbu, sementara sisi kebinatang-an selalu mengajak pada kenegatifan sebab ia berasal dari hawa nafsu. Memang sisi kebinatangan itu tidak bisa dilepas dari diri manusia, namun kita diminta untuk ‘menekan’nya, menundukkannya, jangan sampai terlena oleh rayuannya. Atau setidaknya kita bisa mengontrolnya dengan baik, agar sisi kebinatangan itu tak mendominasi hidup ini.

Manusia diperintahkan untuk menundukkan hawa naf-sunya. Sebab hawa nafsu itu sangat berbahaya bagi manu-sia. Oleh karenanya ada orang yang berkata, bahwa musuh manusia sebenarnya bukanlah musuh saat di medan perang, bukan Dajjal, bukan siapa pun, tapi musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri, hawa nafsu diri ini. Artinya, kita jangan sampai dikuasai oleh hawa nafsu, tapi kitalah yang harus ‘menguasai’nya.

Jika kita sudah menundukkan hawa nafsu ‘kebinatangan’, maka semua perbuatan kita tak lagi terkontaminasi dengan niatan dan hal-hal buruk. Sebaliknya, semua yang kita laku-kan akan membuahkan kebaikan, sebab bersumber dari ke-bersihan hati.

Page 13: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan

Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga

8

Lalu, bagaimana cara kita me-manage dengan tepat? Sebe-narnya Tuhan telah melengkapi manusia dengan piranti akal dan hati. Akal inilah yang bertugas menyeleksi dan mengek-sekusi bisikan-bisikan itu. Apakah akan mengikuti ‘bisikan kemalaikatan’ atau ‘bisikan kebinatangan’. Sebab posisi akal lebih tinggi daripada posisi bisikan itu sendiri, seharusnya. Jangan biarkan akal dalam keadaan lemah atau bodoh. Se-bab akallah yang memilih mana bisikan yang bisa diterima secara akal sehat atau tidak.

Lain akal, lain pula hati. Hati ini yang akan mengarahkan pada pemilahan, mana yang lebih mengekspresikan kebaikan dan mana yang tidak. Hati yang akan mengarahkan manusia untuk merasakan mana yang sesuai dengan nurani manusia, dan mana yang bertentangan dengan nuraninya.

Intinya, akal bekerja secara logis dan hati bekerja sesuai rasa. Akal tak boleh bodoh dan hati tak boleh lepas dari berzikir kepada Allah. Sebab kebodohan akan menghancur-kan dan menyengsarakan hidup, dan jauhnya hati dari Allah akan menjadikan manusia tersesat meski ia berada dalam keramaian. Hak akal untuk berpikir, dan hak hati untuk berzikir.

Namun, selama ini kita terlalu sibuk mengikuti bisikan kebinatangan, lalu mengabaikan bisikan kemalaikatan. Kita sangat bangga jika bisa mengikuti dan melakukan keburuk-an, dan merasa terhina justru saat melakukan kebaikan. Entah mengapa hal ini terjadi dalam diri manusia, mungkin karena akal kita terlalu sempit dan hati kita diselimuti ke-gelapan; sebab jauh dari Tuhan.

Page 14: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan

Dua Sisi Manusia

9

Padahal, jika kita bisa menundukkan bisikan kebinatang-an, menundukkan hawa nafsu, melawan kebodohan, kemu-dian mengikuti bisikan kemalaikatan, mengamalkan kebaik-an, maka tentulah kita menjadi manusia yang sempurna, manusia yang lebih mulia dari kemuliaan yang dimiliki para malaikat sekalipun.

Namun, sekali lagi, kita lebih memilih untuk tidak meng-indahkan hal itu. Hidup kita selama ini hanya diorientas-kan pada kesenangan dosa-dosa, bukan kesenangan hakiki. Kita tertipu dengan kemilau kesenangan sementara, bukan ke nikmatan abadi. Dan semua itu tidak lain adalah pilihan kita sendiri, ke mana kita akan mengikuti bisikan dua sisi tadi yang ada dalam diri ini.

Pertanyaannya, bagaimana kita bisa membedakan mana bisikan yang mengajak pada kebaikan dan mana yang tidak? Maka, praktisnya ialah tinggalkan kemaksiatan, kemung-karan, keburukan, dosa-dosa, dan segala hal yang menjauh-kanmu dari Allah, tinggalkan semua itu. Sebaliknya, dekatilah Allah, sebab Dia-lah yang akan menuntun kita. Dia-lah yang menggerakkan hati nurani kita untuk memilih bisikan mana yang baik yang mengajak pada kebaikan dan kebenaran.

Allah yang akan menggiring kita pada jalan yang paling baik untuk kita. Allah akan ‘membisikkan’ apa yang harus kamu perbuat lewat hati sanubarimu. Dan tentunya apa yang telah menjadi ‘pilihan’ (takdir) Allah maka hal itulah yang paling baik dalam hidup ini. Sekalipun kita merasakan pahit getir di bagian awal dalam menjalankan ‘pilihan’ itu, tapi yakinlah bahwa setelah itu kita akan menikmati manisnya madu dari sebuah ketentuan yang ditakdirkan oleh Tuhan.

Page 15: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan

Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga

10

Dengan syarat bahwa kita harus selalu niat karena Allah,

bergerak bersama Allah, dan memasrahkan diri kepada

Allah (positive thinking).

Sebaliknya, jika salama ini kita jauh dari Allah, sehingga

hati ini gelap tidak bisa melihat seberkas cahaya pun,

maka hati kita pasti akan dikuasai oleh setan-setan dengan

bisikan-bisikan negatifnya. Kamu akan diarahkan pada jalan

yang salah dan menggadaikan keselamatanmu baik di dunia

maupun di akhirat kelak. Ada salah satu cara setan yang

terkenal ampuh, yakni membuat manusia terpesona oleh ge-

merlap dunia, kenyamanan sesaat, kesenangan sementara,

bahagia dengan kemaksiatan, dan semacamnya. Akan tetapi,

jika kamu menyadari bahwa di balik semua rayuan setan itu

tidak lain hanyalah jebakan agar dirimu menjadi sahabat se-

tianya di neraka kelak.

Setan akan membisikkan ‘keburukan’ yang berbalut

ke nikmatan, sementara malaikat (atas pesan Tuhan) se-

lalu membisikkan ‘kenikmatan’ meskipun terkadang mesti

dibalut dengan kemelaratan. Itulah dua corak yang tak bisa

dipungkiri keberadaannya dan selalu ada dalam diri manu-

sia.

Sekarang, bergantung pada kita, apakah kita memilih un-

tuk mendengarkan bisikan yang bersumber dari hati nurani

yang mengajak pada kebaikan dan kebenaran, ataukah kita

lebih nyaman dengan bisikan yang berasal dari hawa nafsu

yang mengajak pada keburukan, kemaksiatan, dan akhirnya

akan menemukan kesengsaraan dan penyesalan.

Page 16: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan

horiq Aziz Jayana. Lahir di salah satu kabupaten di

Pulau Garam, Pamekasan. Tepatnya 3 November

1995, sekitar 23 tahun yang lalu. Mengenyam pen-

didikan tak pernah merasa tuntas secara keilmuan, namun

secara formal tuntas dong, sehingga hal itulah yang mem-

buatnya untuk lebih banyak belajar di ‘luar’ setelah keluar

dari kelas.

Karya-karya sudah banyak dipublikasikan, baik yang

berupa buku, artikel, dan tulisan-tulisan online. Jika penasar-

an, tinggal cari saja di Google.

Untuk berkomunikasi lebih lanjut dengan Thoriq, sila-

kan lewat akun Facebook-nya dengan nama aslinya. Semoga

kita bisa menjalin pertemanan dan ukhuwah yang baik.

Tentang Penulis

Page 17: Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga - s3.amazonaws.com fileTuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga 2 Tapi, orang-orang seperti kita pantaskah masuk surga? Dengan lumuran dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan

Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga

216

nis Billah. Juga berasal dari Pamekasan, Madura. sehari-harinya dihabiskan di pesantren, sebagai se-orang santri yang banyak makan asam garam dunia

pesantren dan bergelut dengan kitab kuning, tentunya ke-inginan untuk tetap belajar selalu muncul kepada siapa saja, di mana saja, kapan saja, tentu tetang apa saja.

Untuk berkomunikasi dengan Anis, silakan berinteraksi di akun Facebook-nya dengan nama Billahi Anis.