Antropometri Pembuatan Sepeda

download Antropometri Pembuatan Sepeda

of 64

Transcript of Antropometri Pembuatan Sepeda

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Perkembangan teknologi dewasa ini berkembang sangat pesat. Hal ini tentu sangat berpebengaruh besar pada kehidupan manusia. Manusia banyak mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi ini. Banyak peralatan yang dapat digunakan manusia untuk menunjang kehidupan manusia yang dihasilkan dari perkembangan teknologi. Namun, dalam perancangan peralatan tersebut masih sering terlupakan aspek manusia sehingga bisa terjadi kecelakaan kerja. Oleh karena itu, diperlukan antisipasi oleh semua pihak dengan melihat pekerjaan dan perancangan desain produk serta lingkungan kerja atau bisa dikatakan pendekatan ergonomi. Sebagai salah satu praktisi di bidang ergonomi, PT. RSKE memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengembangan di bidang tersebut, baik dari perancangan sistem kerja maupun perancangan produk. Sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang ergonomi tim penulis melakukan sebuah inovasi dalam menciptakan sebuah produk. Produk yang dibuat oleh perusahaan kami adalah sepeda dengan inovasi tas serbagunanya. Alasan perusahaan memilih produk sepeda adalah bahwasanya sepeda adalah salah satu alat transportasi yang dapat dengan mudah digunakan oleh manusia. Seringkali dalam menggunakan sepeda manusia membawa barang bawaan. Dan sering pula mengalami kesulitan saat membawa barang bawaannya. Oleh karena itu, perusahaan kami membuat inovasi produk tas pada sepeda yang kami produksi. Sepeda yang kami produksi disesuaikan dengan ukuran tubuh manusia yang datanya telah kami dapatkan, sehingga sepeda yang kami buat ergonomis, atau dengan kata lain sepeda yang kami buat dapat digunakan dengan nyaman dan aman. Kemudian, tas yang menjadi tambahan inovasi pada sepeda yang kami buat juga memudahkan pengguna menyimpan barang bawaannya, sehingga saat mengemudikan sepeda tidak repot dengan barang yang dibawanya.

Antropometri Pembuatan Sepeda Kelompok 18 RSK&E Teknik Industri Untirta

1.2

Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, kami merumuskan masalah yang harus diselasaikan yaitu sebagai berikut. a. Apa saja dimensi antropometri yang digunakan pada perancangan produk sepeda yang akan kami buat? b. Bagaimana penerapan konsep persentil pada sepeda yang akan kami produksi? c. Apa inovasi yang ditambahkan pada sepeda tersebut agar memiliki nilai tambah? d. Bagaimana bentuk sepeda yang akan dibuat? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penilitian yang dilaksanakan ini adalah sebagai berikut a. Menentukan dimensi antropometri apa saja yang digunakan pada perancangan produk sepeda yang akan kami buat. b. Merancang sepeda dengan konsep persentil. c. Membuat tas serbaguna pada sepeda sebagai inovasi produk sehingga menambah nilai fungsi sepeda. d. Membuat prototipe sepeda. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah pada penilitian ini adalah sebagai berikut. a. Data yang digunakan adalah data antropometri yang diambil oleh penduduk Teknik Industri Angkatan 2009. 1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan anthropometri ini penulis membuat sistematika penulisan agar mempermudah dalam penulisan laporan, berikut ini adalah sistematika laporan yang dibagi dalam beberapa bab yaitu.

2

Antropometri Pembuatan Sepeda Kelompok 18 RSK&E Teknik Industri Untirta

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

BAB VI

PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pelaksanaan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan anthropometri yang mendukung pelaksanaan penelitian. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisikan kerangka pemecahan masalah dengan menggunakan flow chart yang selanjutnya dilengkapi dengan deskripsi flow chart yang berisikan urutan langkah-langkah penelitian dari awal hingga penelitian selesai. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini menguraikan tentang cara pengumpulan data dalam penelitian dan juga menjelaskan bagaimana pengolahan data tersebut. ANALISA Bab ini berisikan tentang analisa hasil pengolahan data yang telah dilakukan dan membahas sejauh mana hasil pengolahan data tersebut dapat dijadikan sebagai bahan kesimpulan. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan tentang beberapa kesimpulan dari penelitian dan saran.

3

Antropometri Pembuatan Sepeda Kelompok 18 RSK&E Teknik Industri Untirta

BAB II TINJAUAN PUSTAKADewasa ini, perkembangan teknologi begitu pesat. Hal ini tentu sangat berpebengaruh besar pada kehidupan manusia. Manusia banyak mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi ini. Banyak peralatan yang dapat digunakan manusia untuk menunjang kehidupan manusia yang dihasilkan dari perkembangan teknologi. Namun, dalam perancangan peralatan tersebut masih sering terlupakan aspek manusia sehingga bisa terjadi kecelakaan kerja. Oleh karena itu, diperlukan antisipasi oleh semua pihak dengan melihat pekerjaan dan perancangan desain produk serta lingkungan kerja. 2.1 Ergonomi

Ergonomi atau Ergonomics dalam bahasa Inggris berasal dari kata Yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti aturan atau hukum. Ergonomi mempunyai berbagai arti, di Indonesia disepakati bahwa ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya (Nurmianto, 1996). Menurut International Ergonomy Association dalam jurnal, ergonomi adalah ilmu tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, psikologi, fisiologi, engineering, manajemen dan desain. Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun (design) dan rancang ulang (redesign) (Nurmianto,1996, hal. 1). Hal ini dapat meliputi perangkat keras seperti peralatan kerja, bangku kerja, meja kerja dan lainnya. Analisis dan penelitian ergonomi meliputi hal-hal yang berkaitan, yaitu (Sudhari, 2008, bab III, hal 2): a. Anatomi (struktur), fisiologi (bekerjanya), dan antropometri (ukuran) tubuh manusia. b. Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem syaraf yang berperan dalam tingkah laku manusia. c. Kondisi-kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalam waktu yang pendek maupun panjang ataupun membuat celaka manusia dan sebaliknya kondisi-kondisi kerja yang membuat nyaman kerja manusia. Ergonomi diterapkan dalam suatu rancangan agar pekerja merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Dengan adanya rasa nyaman tersebut

4

Antropometri Pembuatan Sepeda Kelompok 18 RSK&E Teknik Industri Untirta

Produktivitas kerja dapat meningkat. Secara garis besar ergonomic dalam dunia kerja akan memperhatikan hal-hal sebagai berikut (Sudhari, 2008, bab III, hal 3). a. Bagaimana orang/pekerja mengerjakan pekerjaannya. b. Bagaimana posisi tubuh dan gerakan kerja yang digunakan ketika bekerja. c. Peralatan apa yang digunakan. d. Apa efek dari faktor-faktor di atas bagi kesehatan dan kenyamanan ketika bekerja. Suatu desain produk akan semakin baik apabila diterapkan ergonomi dalam proses pendesainannya. Oleh karena itu, para desainer harus menerapkan prinsip ergonomi di dalam produknya, jika tidak menerapkan prisnip ergonomi, maka dimungkinkan akan terjadi hal-hal sebagai berikut (Pulat, 1992, hal. 2): a. Menurunnya output produksi. b. Meningkatnya loss time. c. Tingginya biaya medis yang harus disediakan. d. Tingginya biaya material. e. Meningkatnya ketidakhadiran karyawan. f. Rendahnya kualitas kerja. g. Timbulnya rasa nyeri dan ketegangan pada karyawan. h. Meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan kerja. i. Meningkatnya pergantian pegawai. j. Menurunnya cadangan kapasitas untuk transaksi-transaksi yang darurat atau tidak terduga. Dalam ergonomi, terdapat penyesuaian antara tempat kerja dan pekerja yang disebut pengendalian ergonomi. Hal ini bertujuan untuk mengatur agar tubuh pekerja berada dalam posisi baik dan mengurangi resiko kerja. Pengendalian ergonomi dikelompokkan dalam tiga katagori utama, yang disusun sesuai dengan metoda yang lebih baik dalam mencegah dan mengendalikan resiko ergonomic (Sudhari, 2008, bab III, hal 3). a. Pengendalian teknik adalah metoda yang lebih diutamakan karena lebih permanen dan efektif dalam menghilangkan resiko ergonomi. Pengendalian teknik yang bisa dilakukan adalah memodifikasi, mendesain kembali atau mengganti tempat kerja, bahan, obyek, desain tempat penyimpanan dan pengoperasian peralatan. b. Pengendalian administratif. Pengendalian ini berhubungan dengan bagaimana pekerjaan disusun, seperti:

5

Antropometri Pembuatan Sepeda Kelompok 18 RSK&E Teknik Industri Untirta

a) Jadwal kerja b) Penggiliran kerja dan waktu istirahat c) Program pelatihan d) Program perawatan dan perbaikan c. Cara kerja. Pengendalian cara kerja berfokus pada cara pekerjaan dilakukan, yakni : a) menggunakan mekanik tubuh yang baik b) menjaga tubuh untuk berada pada posisi netral Jadwal kerja c) Penggiliran kerja dan waktu istirahat d) Program pelatihan program perawatan dan perbaikan 2.2 Antropometri Istilah antropometri berasal dari anthro yang berarti manusia dan metri yang berarti ukuran. Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomis dalam proses perancangan (design) produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia. Secara definitif, antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia (Bridge, 2002, hal 71). Antropometri adalah salah satu bagian penting dalam ergonomi. Dengan antropometri seorang engineer dapat membuat suatu desain yang disesuaikan dengan ukuran tubuh manusia. Terdapat dua jenis antropometri (Sutalaksana, 2006, hal 88), yaitu: a. Antropometri Statis Antropometri statis adalah tentang ciri-ciri fisik luar manusia dalam keadaan diam atau dalam posisi yang dibakukan. b. Antropometri dinamis Antropometri dinamis adalah antropometri mengenai keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakangerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melakukan kegiatannya. Data-data dari hasil pengukuran dalam keadaan statis maupun dinamis disebut data antropometri. Data ini digunakan sebagai data untuk perancangan peralatan dan objek-objek lain yang berinteraksi dengan manusia (Sutalaksana, 2006, hal 88). Manusia memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang tidak selalu sama dengan manusia yang lainnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia (Sudhari, 2008, Bab III, hal 16), yaitu: a. Umur,

6

Antropometri Pembuatan Sepeda Kelompok 18 RSK&E Teknik Industri Untirta

Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Setelah itu, tidak lagi akan terjadi pertumbuhan bahkan justru akan cenderung berubah menjadi pertumbuhan menurun ataupun penyusutan yang dimulai sekitar umur 40. b. Jenis kelamin (sex), Jenis kelamin pria umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada dan pinggul. c. Suku bangsa (etnik), Setiap suku bangsa ataupun kelompok etnik tertentu akan memiliki karakteristik fisik yang berbeda satu dengan yang lainnya. d. Sosio ekonomi, Tingkat sosio ekonomi sangat mempengaruhi dimensi tubuh manusia. Pada negara-negara maju dengan tingkat sosio ekonomi tinggi, penduduknya mempunyai dimensi tubuh yang besar dibandingkan dengan negara-negara berkembang. e. Posisi tubuh (posture), Sikap ataupun posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh oleh karena itu harus posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survei pengukuran. Selain faktor di atas, ada beberapa faktor lain yang berbeda menurut Nurmianto, yaitu: a. Keacakan / random. b. Faktor kehamilan pada wanita. c. Jenis pekerjaan. d. Pakaian. e. Cacat tubuh pada fisik Karena adanya perbedaan keadaan dan ciri fisik berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka terdapat tiga prinsip dalam pemakaian data antropometri, (Sutalaksana, 2008, hal 88), yaitu: a. Perancangan berdasarkan individu ekstrim Prinsip ini digunakan apabila kita mengharapkan agar fasilitas yang dirancang tersebut dapat digunakan dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar orang yang memakainya (biasanya minimal oleh 95% pemakai). Atau dengan kata lain produk yang dirancang dapat digunakan agar bisa memenuhi dua sasaran produk (Emilia Sari, Jurnal Analisis dan Perancangan Ulang Leaf Trolys), yaitu:

7

Antropometri Pembuatan Sepeda Kelompok 18 RSK&E Teknik Industri Untirta

a) Bisa sesuai untuk ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi ekstrim, dalam artian terlalu besar atau terlalu kecil bila dibandingkan dengan rata-ratanya. b) Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain (mayoritas dari populasi yang ada). Perancangan untuk individu ekstrim ini terdiri atas dua (Emilia Sari, Jurnal Analisis dan Perancangan Ulang Leaf Trolys ), yaitu: a) Ekstrim atas, perancangan ini dilakukan berdasarkan nilai persentil yang terbesar, seperti persentil 90%, persentil 95%, dan persentil 99%. Contoh penggunaannya adalah penetapan ukuran minimal pintu ukuran minimal dari lebar dan tinggi pintu darurat. b) Ekstrim bawah, perancangan berdasarkan nilai persentil terkecil, seperti persentil 10%, persentil 5%, dan persentil 1%. Contoh penggunaannya adalah penetapan jarak jangkauan pada mekanisme control yang dioperasikan oleh seorang pekerja. b. Perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan Prinsip ini digunakan untuk merancang objek agar objek dapat menampung atau bisa dipakai dengan enak dan nyaman oleh pengguna potensial.Kursi pengemudi mobil yang bisa diatur maju-mundur dan kemiringan sandarannya, serta tinggi kursi sekretaris dan tinggi permukaan mejanya yang dapat dinaik-turunkan, merupakan contoh-contoh dari pemakaian prinsip ini dalam praktik. c. Perancangan individual Prinsip ini hanya digunakan apabila objek yang bersangkutan khusus dirancang bagi satu individu tertentu. Berarti ukuran bagian-bagian objek dibuat tepat untuk tubuh pemesannya. Data-data antropometri yang digunakan sebagai acuan perancangan produk tadi tentu didapatkan dengan menggunakan berbagai macam alat ukur seperti berikut. a. Kursi antropometri Kursi antropometri digunakan untuk mengukur data antropometri dalam keadaan duduk. Data yang diperoleh biasanya digunakan untuk perancangan kursi dan tinggi meja.

8

Antropometri Pembuatan Sepeda Kelompok 18 RSK&E Teknik Industri Untirta

Gambar 2.1 Kursi Antropometri

b. Goniometer Goniometer adalah alat yang digunakan untuk pengukuran lekukanlekukan tubuh.

Gambar 2.2 Goniometer Sumber: Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi untuk SMK Jilid 1

c. Jangka Sorong Jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi tubuh seperti lebar telapak tangan dan lebar telapak kaki. d. Penggaris Penggaris adalah alat ukur yang memiliki ketelitian sampai satu millimeter. Ada berbagai jenis penggaris, yaitu penggaris plastik, penggaris pita. Dalam pengukuran antropometri penggaris dapat mengukur berbagai dimensi, antara lain: tinggi kepala, panjang tangan, panjang lengan, rentangan tangan, tinggi badan normal, dan tinggi badan tegak.

9

Antropometri Pembuatan Sepeda Kelompok 18 RSK&E Teknik Industri Untirta

Gambar 2.3 Penggaris Pita dan Penggaris Plastik

2.3

Persentil Sudah dijelaskan sebelumnya dalam merancang produk bisa digunakan perancangan sesuai individu ekstrim dengan menghitung persentilnya. Persentil adalah suatu nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebut. Sebagai contoh, persentil ke-95 akan menunjukkan 95% populasi akan berada pada atau dibawah ukuran tersebut, sedangkan persentil ke-5 akan menunjukkan 5% populasi akan berada pada atau dibawah ukuran itu. Dalam antropometri, angka persentil ke-95 akan menggambarkan ukuran manusia yang terbesar dan persentil ke-5 sebaliknya akan menunjukkan ukuran terkecil. Bilamana diharapkan ukuran yang mampu mengakomodasikan 95% dari populasi yang ada, maka diambil rentang 2.5-th dan 97.5-th persentil sebagai batas-batasnya (Sudhari, 2008, Bab III, hal 35). Di bawah ini adalah tabel persentil.Tabel 2.1 Tabel Persentil dan Perhitungan

Persentil Ke-1 Ke-2,5 Ke-5 Ke-10 Ke-50 Ke-90 Ke-95 Ke-97,5 Ke-99

Perhitungan Xbar 2,325 . Xbar - 1,96 . Xbar 1,645 . Xbar + 1,28 . Xbar Xbar + 1,28 . Xbar + 1,645 . Xbar + 1,96 . Xbar + 2,325 .

Sumber: Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi untuk SMK Jilid 1

10

Antropometri Pembuatan Sepeda Kelompok 18 RSK&E Teknik Industri Untirta

BAB III METODE PENELITIAN3.1 Flow ChartMulai

Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Masalah Studi Literatur

Pengumpulan Data

Pengolahan Data Uji KenormalanTidak

Data NormalYa

Uji Keseragaman DataTidak

Data SeragamYa

Uji Kecukupan Data N < NTidak

Data CukupYa

Menghitung Persentil, allowance dan merancang produk inovasi

Analisa Perancangan Produk

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Flow Chart

11

Antropometri Pembuatan Sepeda Kelompok 18 RSK&E Teknik Industri Untirta

3.2 Deskripsi Flow Chart 1. Mulai Persiapan penilitian. 2. Perumusan Masalah Memilih dan merumuskan masalah menjadi satu agar pemecahan masalah tersebut dapat terselesaikan dengan baik. 3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian didapatkan dari perumusan masalah sebelumnya. 4. Batasan Masalah Batasan masalah meliputi datadata yang digunakan dalam penelitian, dimana dalam penelitian ini yang menjadi batasan masalahnya adalah data anthropometri mahasiswa teknik industri angkatan 2009. 5. Studi Literatur Studi Literatur dilakukan untuk mempelajari materi-materi yang berkaitan dengan anthropometri, yang mana dalam hal ini digunakan untuk membuat laporan. 6. Pengumpulan Data Mengumpulkan data yang dibutuhkan sesuai dengan rancangan produk yang akan dibuat(sepeda), dimana dalam hal ini data yang dibutuhkan berupa 8 dimensi tubuh mahasiswa teknik industri angkatan 2009 yaitu dimensi lebar telapak kaki, lebar pinggul, mata kaki ke lantai, tinggi popiteal, lebar bahu, pantat ke lantai, panjang tangan, dan lebar telapak tangan. 7. Pengolahan Data Mengolah data-data yang sudah dikumpulkan untuk merancang sebuah sepeda, yaitu dengan menentukan dimensi lebar telapak kaki, lebar pinggul, mata kaki ke lantai, tinggi popiteal, lebar bahu, pantat ke lantai, panjang tangan, dan lebar telapak tangan. 8. Uji Kenormalan Dalam uji ini kita akan mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. 9. Data Normal Data dikatakan normal jika X hitung < X tabel. 10. Uji Keseragaman Data Uji ini dilakukan untuk menyeragamkan data yang telah memenuhi BKA maupun BKB. 11. Data Seragam

12

Antropometri Pembuatan Sepeda Kelompok 18 RSK&E Teknik Industri Untirta

Data bisa dikatakan seragam jika semua data telah memenuhi dan tidak keluar dari BKA maupun BKB. Jika data telah seragam maka dilanjutkan dengan uji selanjutnya, jika belum maka data tersebut perlu diolah kembali. 12. Uji Kecukupan Data Dalam uji ini kita akan menguji apakah data yang kita amati telah cukup atau belum, jika N