Antropologi

27
Nama : Anggraeni Lailatul Mubarokah NIM : 1202045098 Kelas : HI Reguler B Angkatan : 2012 ANTROPOLOGI Istilah “antropologi” berasal dari bahasa Yunani asal kata “anthropos” berarti “manusia”, dan “logos” berarti “ilmu”, dengan demikian secara harfiah “antropologi” berarti ilmu tentang manusia. Para ahli antropologi (antropolog) sering mengemukakan bahwa antropologi merupakan studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, dan untuk memperoleh pengertian ataupun pemahaman yang lengkap tentang keanekaragaman manusia (Haviland, 1999: 7; Koentjaraningrat, 1987: 1-2). Jadi antropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian atau pemahaman tentang mahluk manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisiknya, masyarakat, dan kebudayaannya.

Transcript of Antropologi

Page 1: Antropologi

Nama : Anggraeni Lailatul Mubarokah

NIM : 1202045098

Kelas : HI Reguler B

Angkatan : 2012

ANTROPOLOGI

Istilah “antropologi” berasal dari bahasa Yunani asal kata “anthropos” berarti

“manusia”, dan “logos” berarti “ilmu”, dengan demikian secara harfiah “antropologi”

berarti ilmu tentang manusia. Para ahli antropologi (antropolog) sering mengemukakan

bahwa antropologi merupakan studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun

generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, dan untuk memperoleh

pengertian ataupun pemahaman yang lengkap tentang keanekaragaman manusia

(Haviland, 1999: 7; Koentjaraningrat, 1987: 1-2). Jadi antropologi merupakan ilmu yang

berusaha mencapai pengertian atau pemahaman tentang mahluk manusia dengan

mempelajari aneka warna bentuk fisiknya, masyarakat, dan kebudayaannya.

Antropologi sangat penting di dalam Ilmu Hubungan Internasional yang salah satu

alasannya karena antropologi ini membahas tentang manusia dan kebudayaannya maka

apabila kita telah menjadi salah satu perwakilan negara, kita dapat mengetahui lebih

dalam mengenai negara kita sendiri.

A. Masyarakat

Masyarakat : kumpulan dua org atau lbih yang berinteraksi.

Hakekat dari masyarakat adalah komunikasi.

Ciri masyarakat adanya konflik

terjadinya konflik dikarenakan adanya pemikiran yang berbeda dan adanya perbedaan

Page 2: Antropologi

kebutuhan antara 1 klmpok dngan klmpok lain.

Perbedaan secara vertikal : - politik : kekuasaan

- ekonomi : miskin dan kaya

Perbedaan secara horizontal : agama, suku dan parpol.

Kompetisi : cikal bakal konflik

Akomodasi : suatu kepentingan yang digabung dan membentuk koalisi.

Asimilasi : penggabungan 2 budaya

2 hal yang termasuk unsur-unsur masyarakat:

- adanya struktur sosial : seperangkat nilai yang dijadikan kerangka atau dasar bagi

masyarakat didalam bertindak atau berperilaku ditempat- tempat yang telah disediakan.

Lapisan sosial merupakan perwujudan dari struktur sosial.

- adanya pranata sosial : seperangakat aturan yang mengatur dan mememaksa orang yang

ada dilingkungannya untuk mematuhi peraturan yang telah ditentukan.

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang

membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar

interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata

"masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya,

sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas.

Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama

lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang

hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Page 3: Antropologi

Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata

pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu,

masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural

intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap

masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari

masyarakat agrikultural tradisional.

Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan

urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan

masyarakat negara.

Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan

dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti

society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung

makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam

mencapai tujuan bersama.

B. Budaya/kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang

berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Ada pula yang mengatakan istilah ”culture” (kebudayaan) berasal dari bahasa Latin

yakni ”cultura” dari kata dasar ”colere” yang berarti ”berkembang tumbuh”. Namun

secara umum pengertian ”kebudayaan” mengacu kepada kumpulan pengetahuan yang

secara sosial yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Makna ini

Page 4: Antropologi

kontras dengan pengertian ”kebudayaan” sehari-hari yang hanya merujuk kepada bagian-

bagian tertentu warisan sosial, yakni tradisi sopan santun dan kesenian (D’Andrade,

2000: 1999).

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah

kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak

unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,

pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian

tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya

diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang

yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa

budaya itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan

luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-

budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan

adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau

gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,

kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh

manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang

bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,

Page 5: Antropologi

religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam

melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Unsur-unsur kebudayaan

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur

kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:

o alat-alat teknologi

o sistem ekonomi

o keluarga

o kekuasaan politik

2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:

o sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota

masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya

o organisasi ekonomi

o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan

(keluarga adalah lembaga pendidikan utama)

o organisasi kekuatan (politik)

Wujud kebudayaan

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas,

dan artefak.

Page 6: Antropologi

Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,

gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya

abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam

kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut

menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari

kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para

penulis warga masyarakat tersebut.

Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia

dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem

sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,

mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola

tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam

kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,

perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau

hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret

di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat,

antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan

Page 7: Antropologi

yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah

kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Komponen kebudayaan

Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen,

menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :

Kebudayaan material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,

konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang

dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan,

senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang,

seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar

langit, dan mesin cuci.

Kebudayaan nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari

generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian

tradisional.

Lembaga sosial

Lembaga sosial dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek

berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang

terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada

tatanan sosial masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa

Page 8: Antropologi

wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi

atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang

wanita memilik karier

Sistem kepercayaan

Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan

atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian

yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam

kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka

berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.

Estetika

Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama

dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di

Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini

perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat

mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah,

setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning dan

buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota

besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan

cara tersebut.

Bahasa

Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap

walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam

ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami.

Page 9: Antropologi

Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh

pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus

dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan

memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.

C. Perubahan sosial budaya

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola

budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang

terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan

hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman

mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi;

cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk,

penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana

alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang

intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang

lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang

tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru;

rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan

ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.

Page 10: Antropologi

Pada dasarnya perubahan sosial dan perubahan budaya itu berbeda, namun memiliki

keterkaitan. Suatu perubahan sosial pasti berpengaruh pada perubahan budaya, sementara

budaya tidak mungkin lepas dari kehidupan sosial masyarakat. Karena itu sering disebut

perubahan sosial budaya untuk mencakup kedua perubahan tersebut.

Perubahan sosial dan budaya memiliki satu aspek yang sama, yaitu kedua-duanya

menyangkut perbaikan dan penerimaan cara-cara baru bagi masyarakat dalam memenuhi

kebutuhannya. Perubahan sosial dan perubahan budaya meski memiliki keterkaitan yang

erat, namun dapat kita jumpai perbedaannya jika dilihat dari arahnya:

Perubahan sosial merupakan perubahan dari segi struktur sosial dan hubungan

sosial masyarakat.

Perubahan budaya merupakan perubahan dalam segi budaya masyarakat.

Adapun perbedaannya dilihat dari segi yang dipengaruhi:

Perubahan sosial terjadi dalam segi pendidikan, tingkat kelahiran penduduk, dan

distribusi kelompok umur.

Perubahan budaya terjadi pada bentuk kesenian, kesetaraan gender, konsep nilai

susila dan moralitas, penemuan baru, dan penyebaran masyarakat. Perubahan

kebudayaan ini jauh lebih luas dari perubahan sosial karena meliputi banyak

aspek, seperti kesenian, iptek, aturan hidup, dan lain-lain.

Perubahan sosial biasanya memiliki beberapa ciri, di antaranya seperti yang diungkapkan

oleh Moore yaitu:

Page 11: Antropologi

Tidak ada masyarakat yang perkembangannya berhenti, karena masyarakat akan

mengalami perubahan (cepat atau lambat) dan berlaku secara tetap.

Perubahan-perubahan itu tidak bersifat sementara maupun terpisah karena

perubahan terjadi secara berurutan.

Perubahan sosial memiliki asas ganda.

Inovasi dan isu-isu akan mempengaruhi perubahan sosial.

Perubahan sosial akan memberi akibat yang lebih luas pada pengalaman individu.

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial dan Budaya

Perubahan Evolusi dan Revolusi

Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan yang berlangsung lama. Biasanya terjadi

karena adanya usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan

kondisi baru yang muncul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contohnya adalah

pada perkembangan ilmu pengetahuan.

Perubahan revolusi adalah perubahan yag berlangsung cepat dan mendasar. Perubahan ini

bisa terjadi karena ada rencana sebelumnya atau tidak sama sekali. Contoh revolusi

adalah revolusi industri di Inggris, dimana terjadi perubahan produksi yang awalnya

tanpa mesin menjadi menggunakan mesin.

Menurut para ahli, agar perubahan revolusi bisa terjadi, maka ada syarat yang harus

dipenuhi, yaitu:

Ada keinginan umum untuk mengadakan perubahan.

Page 12: Antropologi

Ada pemimpin yang dianggap mampu memimpin masyarakat, menampung

keinginan masyarakat, dan dapat menunjukkan suatu tujuan yang jelas pada

masyarakat.

Ada keadaan yang tepat dan aktor (pelaku perubahan) yang baik untuk memulai

perubahan.

Perubahan Kecil dan Besar

Perubahan kecil adalah perubahan yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti

pada masyarakat. Contoh: perubahan mode pakaian, mode rambut, dan lain-lain yang

tidak berpengaruh bagi masyarakat secara keseluruhan jika kita tidak mengikutinya.

Perubahan besar adalah perubahan yang membawa pengaruh langsung atau berarti bagi

masyarakat. Contohnya penggunaan komputer dan internet untuk menunjang kerja,

penggunaan traktor bagi petani, dan lain-lain yang membawa perubahan signifikan pada

lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Perubahan yang Dikehendaki (Direncanakan) dan Tidak Dikehendaki (Tidak

Direncanakan)

Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yangterjadi karena adanya perencanaan

ataupun perkiraan oleh pihak yang merencanakan perubahan tersebut (agent of change).

Agent of change merupakan pihak yang diberi kepercayaan oleh masyarakat sebagai

pemimpin satu atau lebih kembaga kemasyarakatan. Contoh perubahan ini adalah

kewajiban masyarakat untuk menanam pohon yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.

Page 13: Antropologi

Perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang tidak dikehendaki dan

berlangsung diluar jangkauan masyarakat untuk menahannya, dan biasanya menimbulkan

pertentangan di dalam masyarakat. Contohnya kecenderungan untuk mempersingkat

prosesi pernikahan karena memerlukan biaya besar, meski perubahan ini tidak

dikehendaki tapi masyarakat tidak mampu menghindarinya.

Perubahan Progres dan Regres

Perubahan progres adalah perubahan yang membawa keuntungan bagi masyarakat.

Contoh perkembangan pendidikan masyarakat.

Perubahan regres adalah perubahan yang membawa kemunduran bagi masyarakat di

bidang tertentu. Contoh perubahan pola kehidupan remaja yang mabuk-mabukan.

Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Perubahan dari dalam Masyarakat

Perubahan jumlah penduduk. Perubahan jumlah penduduk akan menimbulkan

perubahan pada kebutuhan hidup, seperti sandang, pangan, dan papan. Selain itu

penduduk yang bertambah akan menyebabkan tempat tinggal yang semula

berpusat di keluarga nesar menjadi terpencar karena faktor pekerjaan. Contoh

perubahan penduduk adalah program transmigrasi dan urbanisasi.

Pemberontakan atau revolusi, yang berpengaruh besar pada lembaga-lembaga

masyarakat dan struktur masyarakat. Sebagai contoh G 30 S/PKI yang berakibat

dilarangnya paham komunis si Indonesia.

Page 14: Antropologi

Peranan nilai yang diubah. Misalnya program keluarga berencana yang mampu

mengubah pandangan masyarakat untuk mengurangi jumlah kelahiran anak.

Peran tokoh karismatik, karena tokoh ini adalah tokoh yang disegani dan

dihormati di masyarakat, maka masyarakat akan cenderung mengikuti arah tokoh

tersebut. Seperti Ir. Soekarno yang memiliki karisma di masyarakat karena

keahliannya berpidato.

Penemuan baru. Penemuan baru terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Inovasi, yaitu proses proses perubahan sosial budaya yang besar tapi terjadi dalam

waktu singkat.

2. Discovery, yaitu penemuan unsur kebudayaan baru oleh seorang atau beberapa

individu.

3. Invention, yaitu saat ketika masyarakat sudah mengakui, menerima, dan

menerapkan penemuan baru tersebut.

Perubahan dari Luar Masyarakat

Faktor alamiah, jika tempat tinggal masyarakat adalah pantai, maka masyarakat

akan cenderung berprofesi sebagai nelayan. Selain itu jika terjadi bencana alam,

maka masyarakat akan pindah ke daerah lain sehingga masyarakat akan

beradaptasi dengan lingkungan baru tersebut dan melahirkan budaya baru.

Peperangan, yang pasti menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.

Page 15: Antropologi

Pengaruh kebudayaan masyarakat lain, ketika dua masyarakat saling berinteraksi.

Interaksi tersebut akan menimbulkan perubahan pola pikir dan selanjutnya bisa

terjadi akulturasi atau asimilasi.

1. Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan dimana kebudayaan setempat

masih terlihat. Sering dianalogikan dengan rumus A+B=AB, dengan A=

kebudayaan asing dan B=kebudayaan setempat.

2. Asimilasi adalah percampuran dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan

yang baru sama sekali. Dianalogikan dengan rumus A+B=C, dengan

A=kebudayaan asing, B=kebudayaan setempat, dan C=kebudayaan baru.

Dalam proses perubahan sosial budaya akibat interaksi masyarakat sering dijumpai istilah

difusi, yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari sekelompok masyarakat ke

kelompok masyarakat lain.

Faktor pendorong perubahan Sosial Budaya

Penemuan baru.

Perubahan jumlah penduduk.

Pertentangan/konflik.

Pemberontakan/revolusi.

Keterbukaan masyarakat.

Akulturasi.

Asimilasi.

Sistem pendidikan yang maju.

Page 16: Antropologi

Keinginan untuk maju dan orientasi ke masa depan.

Sikap menghargai hasil karya seseorang.

Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya

Sikap masyarakat yang tradisional.

Perkembangan IPTEK yang terhambat.

Adat istiadat dan hambatan ideologis.

Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.

Rasa takut akan terjadi ketidakseimbangan kebudayaan.

Dalam perubahan sosial budaya dikenal adanya konsekuensi, yaitu hasil dari perubahan

sosial budaya. Konsekuensi terbagi dua yaitu konsekuensi yang fungsional dimana

masyarakat menjadi semakin tenteram, dan konsekuensi yang disfungsional dimana

masyarakat mendapat akibat-akibat yang tidak diharapkan. Disorganisasi adalah

perubahan sosial yang hanya sedikit atau bahkan tidak memberi manfaat bagi

masyarakat.

Dampak perubahan sosial budaya

Dampak positif

Kemajuan IPTEK.

Kebutuhan mudah terpenuhi.

Pola pikir masyarakat mengalami kemajuan.

Dampak negatif

Page 17: Antropologi

Masyarakat menjadi konsumif.

Keresahan sosial.

Ketidakmerataan pembangunan.

Pudarnya norma-norma masyarakat.

Keadaan masyarakat yang mampu beradaptasi dengan perubahan disebut adjusment,

sedangkan bentuk penyesuaiannya disebut integrasi. Keadaan masyarakat yang tidak

mampu beradaptasi dengan perubahan disebut maladjusment, yang akan menimbulkan

disintegrasi.

Untuk menghindari dampak buruk perubahan sosial budaya, maka harus dilakukan

tindakan preventif (upaya pencegahan) dan represif (upaya penanggulangan dampak

buruk).

Bentuk Perubahan Sosial Masyarakat

1. Berdasarkan sifatnya :

a) Perubahan progresif, yaitu perubahan yang mengarah pada keadaan yang lebih baik

dan menuju pada kemajuan.

b) Perubahan regresif, yaitu perubahan yang mengarah pada keadaan yang lebih buruk

dibandingkan sebelumnya.

2. Berdasarkan kesadarannya :

a) Perubahan disengaja (Intended), yaitu perubahan yang dilakukan secara sadar demi

kemajuan masyarakat.

b) Perubahan tidak disengaja (Unintended), yaitu perubahan yang terjadi secara

Page 18: Antropologi

kebetulan.

3. Berdasarkan percepatannya :

a) Perubahan secara lambat/evolusi, yaitu perubahan yang terjadi secara pelan-pelan dan

tidak terasa.

b) Perubahan secara cepat/revolusi, yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu yang

singkat dalam wujud yang terlihat nyata.

Akibat perubahan sosial budaya

• Berakibat positif maka akan melahirkan kondisi hidup yang integratif

• Membawa pengaruh negatif akan melahirkan kondisi yang disintegrasi seperti

kenakalan remaja, kriminalitas dan pergolakan daerah.

Referensi :

- http://antropolog.wordpress.com/perubahan-sosial-budaya/

- http://arisudev.wordpress.com/2010/11/29/perubahan-sosial-budaya/

- http://id.wikipedia.org/wiki

- http://roedijambi.wordpress.com/2010/02/11/teori-evolusi-dan-difusi-

kebudayaan-analisis-komparatif-terhadap-dua-paradigma-dalam-

antropologi/

- http://www.slideshare.net/primus74/pengertian-kebudayaan-menurut-

ilmu-antropologi

Page 19: Antropologi

- Ihromi, T.O.2006. Pokok-pokok antropologi budaya.Jakarta.Yayasan Obor

Indonesia.

- Sutardi, Tedi.2007.Antropologi: Mengungkap Keragaman

Budaya.Bandung.PT.Setia Purna Inves.