Antivirus

24
NOVI ENDAH ANTI VIRUS

Transcript of Antivirus

NOVI ENDAH

ANTI VIRUS

ANTIVIRUS

VIRUS parasit intrasel yang tidak bisa bereplikasi sendiri, tetapi harus menggunakan sel inang.

ANTIVIRUS

Sebuah agen yang membunuh virus dengan menekan kemampuan untuk replikasi, menghambat kemampuan

untuk menggandakan dan memperbanyak diri

Ukuran : sangat kecil (10-400 nm)

Tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa, digunakan mikroskop elektron

Virus hanya mempunyai DNA atau RNA

Mampu meperbanyak diri, tetapi hanya dalam sel hidup (host)

Dalam Host, dapat bersifat mematikan atau inaktif

Menggunakan DNA atau RNA nya sendiri untuk menginstruksikan sel host

membuat salinan2 baru

Virus bukan sel

Komponen virus sangat simpel

Tidak mampu mensintesis protein dan membentuk ATP

3

Siklus Replikasi Virus

Secara garis besar dapat dibagi menjadi 10 langkah :1.Absorpsi virus ke sel pengikatan2. Attachment3. Penetrasi virus ke sel4. Uncoating ( dekapsidasi )5. Transkripsi tahap awal6. Translasi tahap awal7. Replikasi genom virus8. Transkripsi tahap akhir9.Assembly virus10.Penglepasan virus

Life cycle of virus in host cell

UncoatingPenetration

Early protein synthesis

Nucleic acid synthesis

Late protein synthesis and processing

Packaging and assembly

adsorption

amantadine

purine or pyrimidine analogs

Viral release

protease inhibitors

Neuraminidase inhibitors

Enfuvirtide

04/17/2023 6

04/17/2023 7

Life cycle of virus in host cell

ANTI NONRETROVIRUS

A.Antivirus untuk herpesObat – obat yang aktif terhadap virus herpes umumnya merupakan antimetabolit yang mengalami bioaktivasi melalui enzim kinase sel hospes atau virus untuk membentuk senyawa yang dapat menghambat DNA polimerase virus .

.

Drugs to treat herpes simplex virus and varicella-zoster virus

• Acyclovir• Valacyclovir• Famcyclovir• Pencyclovir

Drugs to treat herpes simplex virus and varicella-zoster virus (2)

Acyclovir:• Prodrug activated by viral triphosphate

(active)• Mechanism: inhibits viral DNA polymerase• Dosage: - Genital herpes 5 x 200 mg/day

- Herpes zoster 5 x 400 mg/day

- Varicella 4 x 400 mg/day• SE: well tolerated, sometimes nausea,

diarrhea, headache

Valacyclovir:• Better bioavailability than acyclovir

1.AsiklovirMekanisme Kerjadimetabolisme menjadi asiklovir trifosfat melalui 3 tahap fosforilase, yang akan menghambat DNA polimerase virus.

Resistensi Disebabkan oleh mutasi pada gen timidin kinase virus atau pada gen DNA polimerase.Dosis

5 x 200 mg untuk 10 hari -------- untuk HSV3 x 200 mg untuk 1 bulan-------untuk herpes

genitalSalep Asiklovir 5% 6 x sehari utk 7 hr ----

…..---------

IndikasiInfeksi HSV-1 dan HSV-2 baik lokal maupun sistemik ( termasuk keratitis herpetik , herpetik ensefalitis, herpes genitalia,herpes neonataldan herpes labialis ) dan infeksi VZV ( varisela dan herpes zoster ).

Efek samping Mual, muntah dan pusing , namunAsiklovir pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik.

Pemberian selama kehamilan tidak dianjurkan

Trifluridin

• Trifluridin menggantikan obat terdahulu idoksuridin

• pada pengobatan topical keratokonjungtivitis yang disebabkan virus herpes simpleks.

• Seperti idoksuridin, analog pirimidin ini masuk dalam DNA virus dan menghentikan fungsinya.

Famsiklovir• Suatu analog asiklik dari 2’ deoksiguanosin,

merupakan produk yang dimetabolisme menjadi siklovir aktif.

• Spectrum antivirus sama dengan gansiklovir tetapi waktu ini disetujui hanya untuk pengobatan herpes zoster akut. Obat efektif peroral.

• Efek samping termasuk sakit kepala dan mual.penelitian pada hewan percobaan menujukan peningkatan terjadinya adenokarsinoma mamae dan toksisitas testicular.

Foskarnet• foskarnet bukan analog purin atau pirimidin• obat ini adalah fosfonoformat, suatu derivate

pirofosfat. • Foskarnet bekerja dengan menghambat polimerese

DNA & RNA secara reversible, yang mengakhiri elongasi rantai.

• Foskarnet sukar diabsorpsi peroral harus disuntikan intravena, dan perlu diberikan berulang untuk menghindari relaps jika kadarnya turun

• Efek samping termasuk nefrotoksisitas,anemia,mual demam, hipokalsemia,hipomagnesemia, hipokalemia,hipofospatemia,kejang, dan aritmia

Gansiklovir

• metabolisme dan mekanisme kerjanya sama dengan asiklovir. Yang sedikit berbeda adalah pada gansiklovir terdapat karbon 3’ dengan gugus hidroksil

• Mekanisme kerja : Gansiklovir diubah menjadi ansiklovir monofosfat oleh enzim fospotranverase yang dihasilkan oleh sel yang terinveksi sitomegalovirus.gansiklovirmonofospat merupakan sitrat fospotranverase yang lebih baik dibandingkan dengan asiklovir.

• Indikasi : Infeksi CMV, terutama CMV retinitis pada pasien immunocompromised ( misalnya : AIDS ), baik untuk terapi atau pencegahan.

• Untuk induksi diberikan IV 10 mg/kg per hari ( 2 X 5 mg/kg, setiap 12 jam) selama 14-21 hari,dilanjutkan dengan pemberian maintenance peroral 3000mg per hari ( 3 X sehari 4 kapsul @ 250 mg )

• Inplantsi intraocular ( intravitreal ) 4,5 mg gansiklovir sebagai terapi local CMV retinitis.

Efek samping : mielosupresi,neotropenia,trombositopenia

IndikasiInfeksi HSV-1 dan HSV-2 baik lokal maupun sistemik ( termasuk keratitis herpetik , herpetik ensefalitis, herpes genitalia,herpes neonataldan herpes labialis ) dan infeksi VZV ( varisela dan herpes zoster ).

Efek samping Mual, muntah dan pusing , namunAsiklovir pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik.

Pemberian selama kehamilan tidak dianjurkan

Farmakokinetik

• Pemberian obat bisa secara intravena, oral atau topical. Efektivitas pemberian topical diragukan.obat tersebar keseluruh tubuh,termaksuk cairan serebrospinal.asiklovir sebagian dimetabolisme menjadi produk yang tidak aktif.Ekskresi kedalam urine terjadi melalui filtrasi glomerular dan sekresi tubular

2. VALASIKLOVIR

Mekanisme Kerja

sama dengan asiklovirResistensi

sama dengan asiklovir

Indikasi Efekif utk terapi infeksi yang disebabkan oleh HSV, VZV dan

sebagai profilaksis terhadap penyakit yang disebabkan CMV.

Efek samping sama dengan asiklovir

PENGGUNAAN KLINIS OBAT ANTIVIRUS

Tujuan utama terapi antivirus pada pasien imunokompeten adalah menurunkan tingkat keparahan penyakit dan komplikasinya , serta menurunkan kecepatan transmisi virus .

Sedangkan pada pasien dengan infeksi virus kronik , tujuan terapi antivirus adalah mencegah kerusakan oleh virus ke organ viseral , terutama hati , paru, saluran cerna dan sistem saraf pusat.

Beberapa hal yang perlu di pertimbangkan dalam penggunaan obat antivirus:

• Lama terapi• Pemberian terapi tunggal atau kombinasi• Interaksi obat• Kemungkinan terjadinya resistensi