ANTISIPASI PRAKTIK DOKTEROID DI INDONESIA. dr. Eka - Antisipasi praktek... · (Menghapus permenkes...
Transcript of ANTISIPASI PRAKTIK DOKTEROID DI INDONESIA. dr. Eka - Antisipasi praktek... · (Menghapus permenkes...
ANTISIPASI PRAKTIK
DOKTEROID DI INDONESIA
dr. EKA MULYANA, SpOT., FICS., SH., MKes., MHKes
Ketua IDI Wilayah Jawa Barat
Dokteroid
yaitu adanya seseoran yg tidak memiliki
ijazah serta kompetensi dokter namun
memberanikan diri untuk menjalankan
praktik kedokteran.
Oknum non medis yang berlaku layaknya
dokter
Dokteroid
individu yang telah menempuh pendidikan
kedokteran lalu membuka klinik
tapi belum mendapatkan pengakuan
dirinya seorang dokter. Individu seperti ini
pun disebut dokteroid.
Oknum yg melakukan praktik kedokteran
secara illegal
Istilah Dokteroid
Pemakaian kata dokteroid diilhami dari
istilah ginekoid yg menunjuk kepada dokter
umum berpraktek sebagai dokter
kandungan padahal dia bukan ginokolog
(1970)
Pasal 73 (UUPK)
(1) Setiap orang dilarang menggunakan identitas berupa
gelar atau bentuk lain yang menimbulkan kesan bagi
masyarakat seolah-olah yang bersangkutan adalah dokter
atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi
dan/ atau surat izin praktik.
(2) Setiap orang dilarang menggunakan alat, netode atau
cara lain dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang menimbulkan kesan seolah-olah yang
bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang telah
memiliki surat tanda registrasi dan/atau surat izin praktik.
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang diberi
kewenangan oleh peraturan perundang-undangan.
Ketentuan Hukum Praktik
Kedokteran
UU No 23 /1992 ttg Kesehatan
PP No 32/1996 ttg Tenaga Kesehatan
UUPK No. 29/2004 (LN RI no. 116 th 2004)
PERMENKES No. 1419/Menkes/Per/X/2005 ttg
Penyelenggaraan Praktek Dokter dan Dokter Gigi
(Menghapus permenkes no 916/Menkes/per/VII/1997)
KODEKI (Munas IDI 2001 Jogja)
Perkonsil no. 4 tahun 2011 tentang disiplin profesional
dokter dan dokter gigi 6
Syarat Praktik Kedokteran
STR (KKI)
Ijazah Kedokteran (FK)
Sertifikat Kompetensi (kolegium)
UUPK
Kewajiban dokter dan dokter gigi punya STR (ps
29 ) .
Pelaksanaan Praktik dan kewenangan dokter (
pasal 35) .
Dokter harus punya SIP ( pasal 36 ).
Ps 35 UUPK (1) :
Dokter atau dokter gigi yang telah memiliki STR
mempunyai wewenang melakukan praktik kedokteran
sesuai dengan pendidikan dan kompetensi yang
dimiliki.
Ps 36 UUPK :
Setiap dokter dan dokter gigi yg melakukan praktek
kedokteran di Indonesia wajib memiliki SIP
Kasus Dokteroid sebagai fenomena
gunung es karena masih banyak yang
luput dari pengawasan
Contoh Kasus Dokteroid
Dokter kecantikan palsu yg berpraktik di toilet sebuah mall di Jakarta pusat (2017)
Pemberitaan jeng anna yg memberikan pendapat medis dan memeriksa pasien (2017)
Di Tangerang, bukan dokter menginfus pasien di rumah
Dokter Spesialis Patologi Anatomi palsu di Surabaya yg di tindak oleh Dinkes setempat (2017)
Sindikat penyedia jasa pembuatan surat sakit yang berperan sebagai dokter(2018)
Ilustrasi Orang Awam yang melakukan praktik kedokteran
Kriteria Dokteroid (PB IDI)
Orang awam melakukan praktek kedokteran, memeriksa,
menerima pasien, mengaku sbg dokter juga memberikan
obat
Berprofesi bidang kesehatan seperti Bidan atau Perawat
dikategorikan dokteroid karena melakukan praktek
kedokteran kpd seorang pasien
Orang bukan dokter yg memberikan seminar atau ceramah
soal kedokteran
Profesional lain yang melakukan tindakan kedokteran diluar
kompetensi dan kewenangannya
Dokter yang berpraktik illegal dan memberikan konsultasi di
Indonesia termasuk dokter asing illegal
Praktik berbahaya semacam ini tidak hanya terjadi di
Indonesia.
The New York Times melaporkan sebanyak 33 orang
terjangkit HIV di Distrik Unnao, Uttar Pradesh, India
setelah disuntik seorang yang mengaku dokter - di India
orang seperti ini disebut jhola chhaap doctor.
Di Eropa dan Amerika Serikat, orang dengan tindakan
serupa dokteroid dikenal dengan
istilahquack atau quacksalver.
Menurut UUPK KUHP tindakan-tindakan tersebut
dimasukan kedalam Pidana Umum.
Khusus untuk professional lain yg melakukan
tindakan kedokteran dilakukan koordinasi dg
organisasi profesinya untuk memastikan bahwa
tindakan tersebut diluar kompetensi dan
kewenangannya
IDI memiliki tanggung jawab tidak hanya bagi
dokter sebagi anggotanya, juga kepada
kepentingan masyarakat yang menerima layanan
kesehatan dari dokter
Perlindungan masyarakat dari layanan kedokteran
yang tidak bermutu
Dalam UUPK IDI bersama KKI melakukan pembinaan terhadap dokter
dalam rangka terlaksananya praktik kedokteran yang bermutu serta
melindungi masyarakat
Dalam hal pengawasan dan pembinaan dilakukan bersama Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah
PB IDI menggandeng Bareskrim Mabes Polri, MKEK dan KKI
IDI juga kerjasama dengan Kemendagri terkait data KTP, dengan
Kemendikti terkait data lulusan FK dan dgn Kemenkes terkait data SIP
Peran masyarakat juga membantu memberikan informasi mengenai
keberadaan Dokteroid
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN (UUPK)
Pasal 71 :
Pemerintah Pusat, Konsil Kedokteran Indonesia, pemerintahan
daerah, organisasi profesi membina serta mengawasi praktik
kedokteran sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing.
Pasal 72
Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71
diarahkan untuk :
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan dokter dan
dokter gigi;
Melindungi masyarakat atas tindakan yang dilakukan dokter dan
dokter gigi;
Memberikan kepastian hukum bagi masyarakat, dokter, dan dokter
gigi.
WEBSITE IDI
www.idionline.org : direktori anggota IDI untuk
memastikan dokter terdaftar
sebagai anggota IDI
Terintergarasi dengan KKI melalui website
www.kki.go.id : untuk memastikan dokter ybs
juga telah memiliki STR
Jika nama dokter tersebut tertera di dua situs tersebut,
maka dapat dipastikan dia merupakan anggota IDI dan
memilki surat tanda registrasi (STR).
STR merupakan tanda dokter yang dapat berpraktek
secara sah di Indonesia.
Jika sudah memilki STR, KKI bisa bertanggungjawab jika
dokter tersebut melakukan kesalahan.
Cara mengecek lewat situs web IDI :
Meng-klik kolom tentang IDI di halaman utama
Pilih daftar anggota
Masukkan nama dokter yang dimaksud
Di sana akan terlihat jelas identitas dan fotonya
BAB X (UUPK)
Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan
sengaja melakukan praktik kedokteran tanpa
memiliki surat tanda registrasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) dipidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda
paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).
Setiap dokter atau dokter gigi warga negara asing
yang dengan sengaja melakukan praktik
kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi
sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31
ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun atau dengan paling banyak
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Setiap dokter atau dokter gigi warga negara asing
yang dengan sengaja melakukan praktik
kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi
bersyarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32
ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp.
100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 76 (UUPK)
Setiap dokter dan dokter gigi yang dengan sengaja
melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki
surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 36 dipidana dengan pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp.
100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 77 (UUPK)
Setiap orang dengan sengaja menggunakan identitas
berupa gelar atau bentuk lain yang menimbulkan kesan
bagi masyarakat seolah-olah yang bersangkutan adalah
dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda
registrasi dokter gigi dan/atau surat izin praktik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (1) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau
denda paling banyak Rp. 150.000.000,00 (seratus lima
puluh juta rupiah).
Pasal 78
Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan alat,
metode atau cara-cara lain dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat yang menimbulkan kesan seolah-olah
yang bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang
telah memiliki surat tanda registrasi dokter atau surat
tanda registrasi dokter gigi atau surat izin praktik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (20 dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau
denda paling banyak Rp. 150.000.000,00 (seratus lima
puluh juta rupiah).
28
SUN RISE : S : SELALU KOMUNIKASI YG BAIK
U : UNTUK SELALU HUMBLE
N : NO GUARANTIE
R : REKAM MEDIK
I : INFORMED CONSENT
S : SOP
E : EMPATI Copyright : ekamdspot
Dengan Selalu SUN RISE diharapkan dokter-dokter dapat
terhindar dari Gugatan/Tuntutan Malpraktik.
BUT NOT DOKTEROID