Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
-
Upload
a-dian-kec- -
Category
News & Politics
-
view
6.070 -
download
2
description
Transcript of Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
PERMASALAHAN DAN
ANTISIPASI KONFLIK PEMILU
DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI
PEMILU 2014 DAPIL 1
Gambaran Wilayah Pemilih Desa TPS
JATINANGOR 64.395 12 190CIMANGGUNG 58.057 11 164
Alokasi Kursi8 kursi
(BPPD = 20,755 /kursi)
PENYELENGGARA PPK(org.)
PPS(org.)
KPPS(org.)
JATINANGOR 5 36 1330
CIMANGGUNG 5 33 1148
PEMILU 2014 DAPIL 2
Gambaran Wilayah Pemilih Desa TPS
PAMULIHAN 40.994 11 114RANCAKALONG 30.122 10 72
SUKASARI 23.613 7 76TANJUNGSARI 56.220 12 179
Alokasi Kursi9 kursi
(BPPD = 20,755 /kursi)
Penyelenggara PPK(org.)
PPS(org.)
KPPS(org.
)PAMULIHAN 5 33 798
RANCAKALONG 5 30 504SUKASARI 5 21 532
TANJUNGSARI 5 36 1253
PEMILU 2014 DAPIL 3Gambaran Wilayah Pemilih Desa TPS
BUAHDUA 26.150 14 93CIMALAKA 42.933 14 100CISARUA 15.311 7 41SURIAN 9.131 9 30
TANJUNGKERTA 25.325 12 85TANJUNGMEDAR 19.603 9 60
Alokasi Kursi8 kursi
(BPPD = 20,755 /kursi)
Penyelenggara
PPK(org.)
PPS(org.)
KPPS(org.)
BUAHDUA 5 42 651CIMALAKA 5 42 700CISARUA 5 21 287SURIAN 5 27 210
TANJUNGKERTA 5 36 595TANJUNGMEDAR 5 27 420
PEMILU 2014 DAPIL 4Gambaran Wilayah Pemilih Desa TPS
CONGGEANG 23.363 12 71JATIGEDE 19.500 12 65
PASEH 28.498 10 81TOMO 19.061 10 63
UJUNGJAYA 24.084 9 58
Alokasi Kursi6 kursi
(BPPD = 20,755 /kursi)
Penyelenggara PPK (org.) PPS (org.) KPPS (org.)CONGGEANG 5 36 497
JATIGEDE 5 36 455PASEH 5 30 567TOMO 5 30 441
UJUNGJAYA 5 27 406
PEMILU 2014 DAPIL 5
Gambaran Wilayah Pemilih Desa TPSCIBUGEL 16.534 7 39CISITU 21.404 10 62
DARMARAJA 29.612 16 83JATINUNGGAL 32.290 9 90
SITURAJA 29.455 14 86WADO 33.193 11 82
Alokasi Kursi10 kursi
(BPPD = 20,755 /kursi)
Penyelenggara
PPK (org.)
PPS (org.)
KPPS (org.)
CIBUGEL 5 21 273CISITU 5 30 434
DARMARAJA 5 48 581JATINUNGGAL 5 27 630
SITURAJA 5 42 602WADO 5 33 574
PEMILU 2014 DAPIL 6Gambaran Wilayah Pemilih Desa TPS
GANEAS 18.253 8 60SUMEDANG SELATAN 56.647 14 154SUMEDANG UTARA 64.598 13 160
Alokasi Kursi9 kursi
(BPPD = 20,755 /kursi)
Penyelenggara PPK (org.)
PPS (org.)
KPPS (org.)
GANEAS 5 24 420SUMEDANG SELATAN 5 42 1078SUMEDANG UTARA 5 39 1120
No Pemilu Jumlah Peserta
1. 1955 172 peserta
2. 1971 10 partai
3. 1977, 1982, 1987, 1992, 1997 3 partai
4. 1999 48 partai
5. 2004 24 Partai
6. 2009 38 partai + 6 parpol lokal di Aceh
7. 2014 12 parpol + 3 parpol lokal di Aceh
Peserta Pemilu dari Pemilu ke Pemilu
PEMILU DALAM ANGKA
Pemilu Pemenang Persentase suara
1955 PNI DPR (22,32 %), Konstituanter (23,97 %)1971 Golkar 62,82 %
1977 Golkar 62,11 %
1982 Golkar 68,34 %
1987 Golkar 73,16 %
1992 Golkar 68,10 %
1997 Golkar 74,51 %
1999 PDIP 33,74 %
2004 Golkar 21,58 %
2009 Demokrat 26,40 %
PEMILU DALAM ANGKA
Pemenang Pemilu dari Pemilu ke Pemilu
PEMILU DALAM ANGKA
No Pemilu Tingkat Partisipasi1. 1971 94 %2. 1977 90 %3. 1982 90 %4. 1987 90 %5. 1992 90 %6. 1997 90 %7. 1999 93 %
8. 2004 84 %
9. 2009 71 %
Partisipasi Pemilih dari Pemilu ke Pemilu
PEMILU DALAM ANGKA
Pemilu Terbuka/Tertutup Proporsional/Distrik/Campuran1971
Tertutup Proporsional
1977 19821987199219971999
Komponen Sistem Pemilu
2014 Terbuka Campuran (proporsional dan distrik berwakil banyak)
2009 Terbuka Campuran (proporsional dan distrik berwakil banyak)
2004 Terbuka Campuran (proporsional dan distrik berwakil banyak)
Permasalahan Pemilu(Potensi Masalah Teknis)
Akurasi jenis dan jumlah logistik
Distribusi logistik terlambat dan salah sasaran
Potensi Masalah Teknis
Akurasi daftar pemilih tetap
Kecukupan anggaran
Akurasi hasil pemungutan dan penghitungan suara
Akurasi sistem informasi
Prosedur pencairan anggaran
Lemahnya kapasitas badan ad hoc
Permasalahan Pemilu(Potensi masalah Nonteknis
Politik uang, intimidasi dan kekerasan
Kriminalisasi terhadap penyelenggara Pemilu
Potensi Masalah Nonteknis
Partisipasi pemilih yang rendah
Saling serang melalui media massa dan media sosial
Bentrokan antar masa pendukung saat kampanye
Black campaign antar parpol dan antar kandidat
Penggunaan fasilitas negara oleh parpol tertentu untuk kampanye
Kepercayaan publik terhadap peserta pemilu yang rendah
Isu Strategis
Sistem Informasi Penghitungan Suara
Kualitas Daftar Pemilih
Logistik Pemilu
Dana Kampanye
Isu-Isu Strategis
Penanganan Isu Strategis
Sistem Informasi
Penghitungan Suara
Memastikan akurasi dan keamanan teknologi informasi
yang digunakan
Melakukan pengawasan internal secara ketat terhadap proses
entri data
Mengatur tata kelola proses publikasi hasil penghitungan
suara
Memastikan keaslian dokumen sertifikat hasil penghitungan
suara yang dientri
Penanganan Isu Strategis
Kualitas Daftar Pemilih
Konsolidasi dan sinkronisasi data DP4 dengan data Pemilu terakhir
Pengecekan data ganda, fiktif dan anomali pada DP4 dengan Sidalih
Verifikasi faktual DP4 ke lapangan
Pengolahan hasil verifikasi faktual dengan menggunakan Sidalih
Penyandingan data DPSHP KPU dengan DP4 Kementerian Dalam Negeri
Pencermatan ulang terhadap DPT yang sudah ditetapkan KPU Kab/Kota
Penanganan Isu Strategis
Logistik Pemilu
Pengadaannya dilakukan melalui perencanaan yang matang
Proses lelang dilakukan secara terbuka, efektif dan efesien
Kerja sama Lembaga Geografi untuk pemetaan wilayah distribusi
Penandaan khusus untuk formulir C1 dan C2
Penandaan khusus surat suara dengan microtext atau hologram
Penanganan Isu Strategis
Kampanye
Pengaturan jumlah, media dan zona pemasangan alat peraga
Pengaturan sumber dan besaran sumbangan dana kampanye
Kewajiban melaporkan sumbangan setiap 4 bulan
Pelaporan dana kampanye parpol di dalamnya termasuk laporan dana kampanye setiap caleg
Potensi Konflik Pemilu
Potensi dan Pemicu Konflik
Bentrokan antar massa pendukung parpol/caleg saat kampanye rapat
umum
Tindakan saling merusak alat peraga kampanye antar massa/simpatisan
parpol dan caleg
Politik uang, intimidasi dan tindak kekerasan
Saling serang melalui media massa dan media sosial
Penggunaan fasilitas negara oleh partai tertentu untuk kepentingan kampanye
Kecurangan dalam pemungutan dan penghitungan suara
Antisipasi dan Penanganan Konflik
Antisipasi Konflik
Pengaturan zona dan jadwal kampanye rapat umum
Pengaturan zona, jumlah dan jenis alat peraga kampanya parpol dan caleg
Koordinasi yang intensif antara penyelenggara dan peserta Pemilu
Dukungan Polri untuk pengamanan kegiatan kampanye rapat umum
Pendidikan politik yang intensif kepada masyarakat
Komitmen penyelenggara dan parpol untuk Pemilu yang bersih, jujur dan adil
Problem Partisipasi
Hasil survei Indonesia Network Election Survey (INES) baru 63,3 persen mengetahui Pemilu 9 April 2014
Tren Partisipasi Pemilu dan Pemilukada Menurun
KPU sampai ke tingkat PPS memiliki kewajiban melakukan sosialisasi Pemilu
Waktu yang tersisa untuk melakukan sosialisasi sebelum 9 April 2014 tinggal 3 bulan
Pemilih yang tahu dengan Pemilu 9 April 2014 belum tentu menggunakan hak pilihnya
Pentingnya Partisipasi Masyarakat
Bentuk Partisipasi
Masyarakat
Sosialisasi Pemilu
Pendidikan Politik
Survei/Jajak Pendapat
Hitung Cepat
Lembaga yang melaksanakan
survei/jajak pendapat dan hitung cepat
biasanya banyak. KPU perlu mendorong
partisipasi masyarakat untuk sosialisasi dan
pendidikan politik
Strategi Sosialisasi untuk Peningkatan Partisipasi Masyarakat
Struktural Horizontal
Mengoptimalkan peran
penyelenggara mulai dari KPU
sampai PPS
Membangun Kemitraan
dengan Media Massa dan OMS
Perlu Memahami Ragam Media di
Daerah untuk Mengetahui Media yang Efektif untuk
Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih
KETENTUAN PIDANA
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD. a. terdiri dari 48 pasal (pasal 273 s.d pasal 321)b. 2 (bagian) ketentuan pidana, yaitu ketentuan
pidana PELANGGARAN dan ketentuan pidana KEJAHATAN
c. sanksi pidana kurungan minimal 6 (enam) bulan dan denda minimal Rp. 6.000.000 (enam juta rupiah)
PASAL PELANGGARAN273 274 pendaftaran pemilih275 280 kampanye
281Pekerja/karyawan yang tidak diberikan kesempatan memberikan suaranya pada hari pemungutan suara oleh atasan
282anggota KPPS/KPPSLN yang dengan sengaja tidak memberikan surat suara pengganti hanya 1 (satu)kali
283 memberitahukan pilihan pemilih kepada orang lain
284anggota KPPS sengaja tidak melaksanakan keputusan KPU untuk melaksanakan pemungutan suara ulang
285KPPS sengaja tidak membuat dan menandatangani berita acara dan sertifikat pemungutan dan penghitungan suara
286setiap orang yang merusak atau menghilangkan berita acara dan sertifikat pemungutan dan penghitungan suara
287Anggota KPU, PPK dan PPS yang menghilangkan atau merubah berita acara dan sertifikat pemungutan dan penghitungan suara
288
anggota KPPS/KPPSLN yang tidak memberikan salinan berita acara dan sertifikat pemungutan dan penghitungan suara kepada saksi, pengawas pemilu, PPS dan PPK
289 Pengawas pemilu yang tidak mengawasi penyerahan kotak suara
290PPS yang tidak mengumumkan salinan sertifikat hasil penghitungan suara dari seluruh TPS
291setiap orang yang mengumumkan hasil survei atau jajak pendapat tentang pemilu pada masa tenang
PASAL TINDAK PIDANA KEJAHATAN292 setiap orang yang menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya
293setiap orang yang menghalangi seseorang untuk terdaftar sebagai pemilih dalam pemilu
294KPU, PPK,PPS tidak menindaklanjuti temuan pengawas pemilu terhadap daftar pemilih
295 KPU sengaja tidak memberikan salinan daftar pemilih kepada parpol
296KPU yang tidak menindaklanjuti temuan Pengawas pemilu dalam verifikasi partai politik
297
setiap orang melekakukan perbuatan curang dengan menjanjikan/memberikan uang atau materi lainnya untuk memperoleh dukungan pencalonan DPD
298setiap orang yang membuat dokumen palsu untuk menjadi calon anggota DPR, DPDm DPRD
299pelaksana, peserta, petugas kampanye melanggar larangan pelaksanaan kampanye
300hakim, anggota BPK,gubernur, direksi, komisaris, dewan pengawas, dan karyawan BUMN/BUMD yang ikut serta dalam pelaksanaan kampanye
301money politik pada masa kampanye, masa tenang, dan pada hari pemungutan dan penghitungan suara
302KPU, sekretaris, pegawai sekretariat terbukti melakukan tindak pidana pemilu pada pelaksanaan kampanye
303 305 pelanggaran dana kampanye
306perusahaan pencetak surat suara mencetak melebihi jumlah yang ditetapkan
PASAL TINDAK PIDANA KEJAHATAN
307perusahaan pencetak suara yang tidak menjaga kerahasiaan, keamanan, dan keutuhan surat suara
308
setiap orang menghalangi orang lain memilih, melakukan kegiatan yang mengganggu ketertiban dan ketentraman pelaksanaan tungra ngutra
309setiap orang melakukan perbuatan yang menyebabkan perubahan hasil perolehan suara
310setiap orang memberikan suara dengan mengaku orang lain
311 313setiap orang merusak menghilangkan, mengubah hasil pemungutan suara
314 315KPPS yang tidak menjaga, mengamankan dan menyerahkan hasil tungra ngutra kepada PPS
316PPK yang tidak menyerahkan hasil tungra ngutra kepada KPU
317pelaksana kegiatan penghitungan cepat yang memberitahukan prakiraan hasil bukan hasil resmi Pemilu
318 KPU yang tidak melaksanakan putusan pengadilan
319 KPU tidak menetapkan perolehan hasil pemilu
320Pengawas Pemilu yang tidak menindaklanjuti laporan dan temuan
321tambahan pidana untuk penyelenggara pemilu yang melakukan tindak pidana
Setiap orang yang mengacaukan,
menghalangi, atau mengganggu jalannya
Kampanye Pemilu dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak
Rp 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah)
(Pasal 275 UU NO 8/2012 )
Setiap pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, kepala desa, dan perangkat desa yang ikut serta sebagai pelaksana kampanye dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah). (Pasal 278 UU no 8 / 2012 )
1. Setiap pelaksana Kampanye Pemilu yang dengan sengaja menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta Kampanye Pemilu secara langsung ataupun tidak langsung dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp 24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).
2. Setiap pelaksana, peserta, dan/atau petugas Kampanye Pemilu yang dengan sengaja pada Masa Tenang menjanjikan atau memberikan imbalan uang atau materi lainnya kepada Pemilih secara langsung ataupun tidak langsung dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan denda paling banyak Rp 48.000.000,00 (empat puluh delapan juta rupiah).
3. Setiap orang yang dengan sengaja pada hari pemungutan suara menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada Pemilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya atau memilih Peserta Pemilu tertentu dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).
(Pasal 301 UU no 8 / 2012 )
Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan, dan/atau menghalangi seseorang yang akan melakukan
haknya untuk memilih, melakukan kegiatan yang menimbulkan gangguan ketertiban dan ketenteraman pelaksanaan pemungutan suara, atau menggagalkan
pemungutan suara dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak
Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).(Pasal 308 UU no 8 / 2012 )
Kualitas Demokrasi = Penyelenggaraan Pemilu yang Berintegritas
Penyelenggara
Kompeten,
Kredibel dan
Berintegritas Pemilih
Berintegritas
Masyarakat Sipil yang
Berintegritas
Dukungan
Pemerintah yang
Berintegritas
Partai Politik/Ka
ndidat Berintegr
itas
Pelaksana sosialisasi
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
PEMERINTAH
PARPOL
ORMAS
LSM
PPK
PPS
KPPS
SOSIALISASI PEMILU 2014
PEMILULANGSUNG, UMUM, BEBAS, RAHASIA, JUJUR, DAN ADIL
MASYARAKAT
Terimakasih