ANTI CORRUPTION ACTION PLAN (AC AP) RENCANA...
Transcript of ANTI CORRUPTION ACTION PLAN (AC AP) RENCANA...
ANTI CORRUPTION ACTION PLAN (ACAP)RENCANA TINDAK ANTI KORUPSI (RTAK)
LAPORAN PEMANTAUAN TAHAP IIIOleh:
THIRD PARTY MONITORING (TPM)dari
UNIVERSITAS BENGKULU (UNIB)Paket : 04, Ipuh – BantalProvinsi : Bengkulu
Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 04: Ipuh – Bantal
Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bengkulu (UNIB) Bengkulu
Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) i
DAFTAR ISI
BAGIAN Halaman
I LATAR BELAKANG 1
II TUJUAN DAN SASARAN 1
III PELAKSANAAN PEMANTAUAN LAPANGAN 2
IV SUMMARY HASIL PEMANTAUAN 3
V SARAN DAN REKOMENDASI 6
LAMPIRAN
1 Catatan Hasil Pemantauan dan Dokumentasi
2 Surat Keputusan Pembentukan TPM dari Ketua PMU
3 Copy Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perintah Perjalanan DinasDari Dekan Fakultas Teknik dan ditanda-tangani oleh unsur PPK
Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 04: Ipuh – Bantal
Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bengkulu (UNIB) Bengkulu
Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 1
I. LATAR BELAKANG
Pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia telah menandatangani Naskah Perjanjian
Pinjaman (Loan Agreement) untuk Western Indonesia National Roads Improvement
Project (WINRIP), IBRD Loan No. 8043-ID senilai USD 250 juta pada tanggal 14
Desember 2011. Porsi Loan IBRD dan Government of Indonesia (GOI) adalah 70 :
30, atau total nilai proyek ini sebesar USD 350 juta. Pinjaman tersebut akan digunakan
untuk mendukung penguatan pembangunan berkelanjutan Sistem Jaringan Jalan
Nasional di koridor strategis di pantai Barat Pulau Sumatera yaitu untuk penanganan
konstruksi 21 paket jalan dan jembatan.
Sesuai dengan Schedule 2 Section IC Naskah Perjanjian Pinjaman atau Loan
Agreement tersebut di atas, dan Bab 11 Project Management Manual (PMM)
WINRIP, Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia menyepakati penerapan Anti-
Corruption Action Plan (ACAP) atau Rencana Tindak Anti Korupsi (RTAK) dalam
pelaksanaan proyek.
Penerapannya ACAP atau RTAK pada pelaksanaan WINRIP dikelompokkan menjadi
empat kegiatan pokok yaitu:
Pelibatan Wakil Pengamat dari Masyarakat (WPM)/ Community Representative
Observers (CROs) dalam mengamati Proses Pengadaan (Procurement).
Pelibatan Pemantau Pihak Ketiga/Third Party Monitoring (TPM) pada pemantauan
pelaksanaan tahap konstruksi.
Penyebarluasan informasi kepada publik/Public Disclosure.
Penanganan pengaduan dari masyarakat dan pengelolaannya/Complaint Handling
System (CHS).
II. TUJUAN DAN SASARAN
Proyek Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP), diprogramkan
terdiri 21 paket, berlokasi di sepanjang pesisir pantai barat Sumatera pada empat Provinsi
(Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara). Paket yang dipantau oleh Tim
TPM dari Fakultas Teknik Universitas Bengkulu adalah Paket 04 (Ipuh – Bantal), dengan
informasi sebagai berikut:
1. Diskripsi Proyek yang dipantau:
Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I
Provinsi Bengkulu (Zakaria, ST)
Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 04: Ipuh – Bantal
Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bengkulu (UNIB) Bengkulu
Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 2
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 04 Ipuh - Bantal dan Sekitarnya (Dicky Erlangga,
ST, M.Si).
2. Pelaksana Pekerjaan (Kontraktor)
Kontraktor : PT. Waskita Karya dan PT. Daya Mulia Turangga (Joint Operation)
Alamat : Talang Baru, Ipuh, Kab. Muko-muko
Telephon : 082377511161,
E-mail : [email protected]
General Superintendence: Bela Iwan Setiawan, ST
3. Konsultan Supervisi (Field Team DSC)
Konsultan Supervisi : PT. Renardet S.A
Site Supervision Engineer : I r t i a d i, ST
Alamat : Jalan Pendidikan Desa Pulai Payung Kecamatan Ipuh
Telephon : 081369740221,
E-mail : [email protected]
III. PELAKSANAAN PEMANTAU LAPANGAN
1. Tanggal dan Lokasi Pelakasanaan Pemantauan Tahap II
Nama Tim TPM:
No Nama TPM Tgl. Kunjungan Lapangan
1 Dr. Muhammad Fauzi S.T., M.T 07 – 10 April 2016
2 Hardiansyah, ST., MT 24 – 27 Maret 2016
3 Agung Febrianto, ST 31 Maret - 03 April 2016
Lokasi : dari KM 0+00 (Ipuh), s.d KM 42+250 (Bantal) Kabupaten Moko-muko.
2. Subjek yang dipantau
2.1. Aspek Manajemen Pelaksanaan Kontrak
2.2. Aspek Teknis /Jenis Pekerjaan yang dipantau
Pekerjaan Drainase
Pekerjaan Pelebaran Jalan dan Bahu Jalan
Pekerjaan Aspal
Pekerjaan Minor
2.3. Aspek Lingkungan dan Sosial
Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 04: Ipuh – Bantal
Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bengkulu (UNIB) Bengkulu
Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 3
IV. SUMMARY HASIL PEMANTAUAN
1. Pemantauan Aspek Manajemen:
Kunjungan lapangan ketiga dilakukan pada akhir masa kontrak yaitu pada tanggal 24
Maret – 10 April 2016, dimana menurut informasi dari PPK bahwa original contract
berakhir pada Desember 2015 dengan perpanjangan masa kontrak sampai dengan 8 April
2016. Pada kunjungan pemantauan ketiga ini Tim TPM melihat semestinya pekerjaan
konstruksi sudah selesai tetapi kenyataan di lapangan masih ada pekerjaan yang belum
selesai seperti pekerjaan saluran drainase, pekerjaan bahu jalan, pekerjaan minor (guard
rail, marka, rambu lalu-lintas) dan pembuangan sisa pekerjaan dan perapian lokasi,
terutama pada segmen yang menjadi tanggunjawab PT. Daya Mulia Turangga (DMT).
Disamping itu ada complaint dari Masyarakat dari desa di sekitar proyek (Desa Pondok
Kandang, Desa Pondok Suguh, Dan Desa Karya Mulya) pada STA 28 + 900 yang
disampaikan melalui Surat Camat Pondok Suguh, No. 620,52 / 56 /K.05/IV/2016 tanggal
11 April, 2016, dikirim ke Pengawasan Konsultan (Field Tim DSC Paket 04) atas
permintaan salah satu gorong-gorong tambahan / box culvert lagi, karena gorong-gorong
yang ada dalam ukuran kecil dan permukaannya kurang ke bawah, yang diperkirakan saat
hujan air tidak bisa mengalir dengan mudah atau dikeringkan dari pemukiman dan Desa
akan kebanjiran.
Menurut data tersebut semestinya paket 04 (Ipuh – Bantal) ini sudah waktunya dilakukan
Professional Hand Over (PHO) walaupun pekerjaan belum seluruhnya selesai, dari hasil
pemantauan Tim TPM hal tersebut belum terlaksana, mungkin perlu dipertimbangkan.
2. Pemantauan Aspek Teknis:
2.1. Umum:
Dari hasil kunjungan lapangan ini seperti telah diuraikan di atas bahwa masih ada
pekerjaan yang belum selesai, terutama pada lokasi yang menjadi tanggungjawab PT.
Daya Mulia Turangga (DMT), seperti pekerjaan saluran drainase, pekerjaan bahu jalan,
pekerjaan minor (guard rail, marka, rambu lalu-lintas) dan pembuangan sisa pekerjaan
dan perapian lokasi.
Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 04: Ipuh – Bantal
Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bengkulu (UNIB) Bengkulu
Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 4
2.2. Pekerjaan Drainase
Masih terdapat pekerjaan drainase yang belum dilaksanakan, sebagian hanya
dilakukan penggalian saja dan sebagian lagi tertimbun oleh agregat untuk pelebaran
bahu jalan STA 02+300 atau tertimbun sisa pekerjaan, sehingga menyebabkan
timbulnya genangan pada galian drainase tersebut.
Pada bagian tertentu terdapatnya kondisi drainase yang rusak sebelum waktunya,
seperti pada STA 03+600
Pada STA 28 + 900 terdapat gorong-gorong yang ukuran desainnya kecil dan
permukaannya kurang ke bawah, yang diperkirakan saat hujan air tidak bisa mengalir
dengan mudah dari pemukiman, oleh karenanya masyarakat Desa disekitarnya
complaint melalui Surat Camat Pondok Suguh, No. 620,52/56 /K.05/IV/2016 tanggal
11 April 2016, sehingga perlu tambahan satu gorong-gorong / box culvert baru yang
lebih besar.
Di beberapa lokasi pekerjaan drainase finishing nya tidak rapi
2.3. Pekerjaan Tanah (Galian dan Timbunan)
Pekerjaan galian tanah pelebaran jalan ditumpuk pada saluran drainase atau
sebaliknya tanah galian saluran drainase ditumpuk pada bahu jalan, tidak segera
dibuang ke lokasi pembangan akhir.
2.4. Pekerjaan Pelebaran Jalan dan Bahu Jalan
Pekerjaan pelebaran jalan dan bahu jalan belum selesai dikerjakan seperti masih ada
galian, penghamparan dan pemadatan belum selesai semua.
Dari hasil pengamatan bahwa sampel material untuk penimbunan pada bahu jalan
terdapat agregat yang tidak sesuai spesifikasi karena terdapat material untuk
pembuatan drainase tidak dipindahkan terlebih dahulu, sehingga ketika dilakukan
pemadatan pada bahu jalan agregat yang digunakan tercampur dengan batu untuk
pembuatan drainase.
Masih ada pekerjaan lapisan perkerasan jalan yang belum selesai dikerjaan menjelang
PHO.
Ada bahu jalan yang amblas, sehingga membahayakan pengguna jalan
Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 04: Ipuh – Bantal
Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bengkulu (UNIB) Bengkulu
Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 5
2.5. Pekerjaan Aspal
Hasil pemantauan di lapangan terlihat pekerjaan pengaspalan sudah selesai hanya saja
Tim TPM tidak dapat informasi tentang kualitas hasil pekerjaan dari hasil pengujian,
karena tidak mendapatkan data dari Konsultan Supervisi.
2.6. Pekerjaan Minor dan Pengembalian Kondisi
Dari hasil pemantauan lapangan, pekerjaan minor masih banyak yang belum selesai
seperti: Marka Jalan, Rambu Lalu-lintas, Pengaman Jalan (guard rail, tembok
penahan, decker pada inlet/outlet gorong-gorong, pengecetan sebra-cross, lokasi
pengamanan penyeberangan sekolah, kerb, dll), pembuangan sisa pekerjaan,
pembersihan dan perapian lokasi jalan.
3. Pemantauan Aspek Lingkungan dan Sosial
3.1. Aspek Lingkungan adalah:
Masyarakat mengeluhkan, kontraktor tidak melakukan penyiraman terhadap
pekerjaan ini. Akibatnya terdapat debu yang mengganggu aktifitas masyarakat
sekitar.
Menjalang PHO ada marka dan rambu-rambu pada jalan belum terpasang seluruhnya
Pembuangan sisa pekerjaan sering dibuang sembarangan pada tanah masyarakat, dan
tidak memperhatikan aspek lingkungan sesuai RKPPL.
Hasil pengamatan dilapangan, kontraktor tidak dapat memberikan data pengujian
laboratorium terkait dengan lingkungan seperti Uji Kebisingan, Uji Kualitas Udara,
Uji Kualitas Air, dan TPM tidak mendapatkan data yang jelas namun kontraktor
berkata aspek tersebut pernah diuji.
3.2. Aspek Sosial:
Warga mengeluhkan pembuatan gorong-gorong yang terlalu kecil, sehingga
masyarakat meminta untuk dilakukan pelebaran pada gorong-gorong tersebut agar air
dapat mengalir dengan lancar.
Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 04: Ipuh – Bantal
Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bengkulu (UNIB) Bengkulu
Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 6
Penempatan tenaga kerja dalam pelaksanaan proyek ini hanya melibatkan sekitar 35 –
40% orang masyarakat sekitar.
Warga mengeluhkan tumpukan material dan galian pada pelebaran yang tinggi
elevasinya dan dalam waktu yang lama membuat masyarakat sekitar mengalami
kesulitan untuk akses keluar masuk dari rumah mereka.
V. SARAN DAN REKOMENDASI
Diharapkan kontraktor dapat segera menyelesaikan pekerjaan agar tidak melewati
masa kontrak yang mengakibatkan finalti.
Sebaiknya kontraktor memisahkan agregat sisa pekerjaan drainase dan material
timbunan pemadatan pondasi bahu jalan dan tanah sisa penggalian drainase sebaiknya
segera dipindahkan dari bahu jalan.
Sisa-sisa pekerjaan pada pembuatan drainase, bahu jalan dan pekerjaan lainnya agar
segera dibersihkan serta dibuang ketempat pembuangan akhir yang tidak berdampak
terhadap lingkungan dan sosial.
Sebaiknya kontraktor dapat menyelesaikan pekerjaan Road Safety dengan segera
mengingat waktu kontrak sudah habis.
Sebaiknya pihak kontraktor segera mengajukan usulan PHO kepada Engineer untuk
dipelajari, selanjutnya Engineer mengusulakan kepada PPK/Satker agar dibentuk
Panitia PHO oleh BBPJN.
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
1. Catatan Hasil Pemantauan dan Dokumentasi.
2. Surat Keputusan Pembentukan TPM dari Ketua PMU.
3. Copy Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perintah Perjalan Dinas (SPPD) dari Dekan dan
ditanda-tangani unsur PPK.
Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 04: Ipuh – Bantal
Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bengkulu (UNIB) Bengkulu
Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP)
DAFTAR LAMPIRAN
1 Catatan Hasil Pemantauan dan Dokumentasi
2 Surat Keputusan Pembentukan TPM dari Ketua PMU
3 Copy Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perintah PerjalananDinas Dari Dekan Fakultas Teknik dan ditanda-tangani olehunsur PPK
1
Catatan Hasil Pemantauan dan Dokumentasi
Paket : 04 (Ipuh – Bantal)
Provinsi : Bengkulu
Periode : Maret – April 2016
1. Saluran Air / Drainase
URAIAN PEKERJAAN GAMBAR
Masih terdapatnya drainase yang belum dikerjakan, hanyadigali saja, sehingga menimbulkan genangan air depanrumah masyarakat.
Di beberapa lokasi terdapat drainase yang sudah rusak atauamblas karena tergerus oleh longsoran tebing tepi jalanseperti pada STA 03+600, Sebaiknya kontraktor segeramelakukan perbaikan pada drainase yang rusak tersebut
Finising drainase tertutup pada STA awal terlihat tidak rapi.
Terdapatnya material agregat kasar pada drainase yang telahdibuat, sehingga aliran air untuk drainase terganggu
2
Kondisi inlet/outlet gorong-gorong berbahaya karena tidakdibangun tembok penahan (decker), tidak rapi dan kotor,sebaiknya diperhatikan keamanan dan kebersihannya.
Sebaiknya setelah dilakukan pekerjaan pembuatan drainase,bahan sisa pekerjaan segera dirapikan tidak dibiarkanberserakan seperti yang terlihat pada gambar disamping.
Pada STA 29, masyarakat meminta kontraktor melakukanperbaikan gorong-gorong, karena kondisi gorong-gorongyang ada saat ini terlalu kecil.
Saluran drainase pengerjaannya terkesan asal jadi (tidak
rapi) banyak terjadi genangan air atau air tidak dapat
mengalir dari drainase yang ada, hal ini menyebabkan
terjadi bau yang kurang sedap
Dibanyak tempat tidak ada lubang saluran air dari badan
jalan dan bahu jalan ke saluran drainase (discharge hole),
3
Dari pekerjaan yang terlihat dilapangan, tumpukan material
untuk pekerjaan drainase terlihat diletakkan badan jalan atau
sebaliknya material/sisa pekerjaan bahu jalan menumpuk di
drainase.
2. Bahu Jalan
Belum dilakukannya pemadatan pada bahu jalan dan agregat
masih ditumpuk pada bahu.
Selisih permukaan bahu jalan yang belum dipadatkan
dengan badan jalan cukup tinggi, sehingga membahayakan
pengguna jalan dan mengganggu warga sekitar untuk akses
keluar masuk rumah mereka.
4
Terdapat tanah sisa penggalian drainase pada bahu jalan,
sebaiknya tanah tersebut segera dipisahkan atau
dipindahkan.
Terdapat material sisa pembuatan drainase pada bahu jalan.
Sebaiknya material tersebut segera dipindahkan agar tidak
tercampur material untuk pelebaran bahu jalan.
Kondisi pelebaran bahu jalan setelah dihamparkan
sebaiknya segera dilakukan pemadata agar material tidak
berserakan.
Bahu jalan masih ada belum dirapikan masih dalam kondisi
tanah.
Akibat belum dilakukan pemadatan membuat antara badanjalan dan bahu jalan membentuk aliran air secara alami padadaerah kemiringan jalan.
5
Terdapat bahu jalan yang amblas, sehingga membahayakanpengguna jalan.
3. Pekerjaan Aspal
Masih ada pekerjaan pengaspalan yang belum selesai ketikamenjelang PHO
4. Pekerjaan Teknis dan K3
Pekerja tidak memperhatikan K3 saat bekerja
Menurut pemantauan pelaksanaan K3 cukup diperhatikannamun kenyataan dilapangan banyak pekerja yang tidakmemperhatikan K3, seperti penggunaan seragam kerja(rompi) dan alat pelindung diri, sehingga cukupmembahayakan bagi pekerja itu sendiri.
6
5. Pekerjaan Minor
Belum selesai seluruhnya dilakukan pekerjaan minor danfinising seperti pembuatan marka jalan, dan pemasanganpengaman (guard rail), rambu-rambu jalan pada saatmenjelang dilakukan PHO.
6. Lingkungan dan Sosial
Banyak tumpukan material diletakan di badan jalan, yangmembuat lalu lintas terhambat dan debu akibat tumpukanmaterial mengganggu para pengguna jalan yang melitas
7
Di sepanjang lokasi pekerjaan, rambu-rambu peringatansangat sedikit, bahkan ada beberapa ruas jalan yang tidakada sama sekali rambu-rambu peringatan keselamatan(manajemen lalu-lintas)
Kontraktor mengaku melakukan penyiraman di lokasisekitar basecamp dan dilokasi daerah yang banyakpermukiman warga sesuai tuntutan warga, tetapi menurutinformasi dari warga sangat jarang dilakukan penyiramansehingga menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat
Dilokasi proyek lainnya tidak dilakukan karena menurutkontraktor item tersebut tidak ada didalam spesifikasisehingga tidak dapat ditagihkan
MENGINGAT:1. Keputusan Presiden RI Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan
Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan danBelanja Negara;
2. Peraturan Presiden Nornor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan PresidenNomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan lasa Pemerintah;
3. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 72IPMK.02/2013 tentang Standar Biaya Masukan TahunAnggaran 2014;
4. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 418/KPTS/M12011 tanggal 23 Desember2011 tentang Pengangkatan Atasan/Atasan langsung Kepala Satuan Kerja dan Pejabat Inti SatuanKerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum;
5. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 419IKPTS/M/2010 tanggal 21 Juli 2010tentang Perubahan Keputusan Menteri Pekerjaan Umurn Nomor 418IKPTS/M/2011 dan Nomor86/KPTS/M/20 12;
6. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Urnum Nomor 261KPTS/M/2014 tanggal 3 Februari 2014tentang Perubahan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nornor 418/KPTS/M/2011;
7. Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 08.a1KPTSlDb/2014 tanggal 27 Maret2014 tentang PenunjukanIPengangkatan PejabatlPegawai Project Management Unit (PMU)Western Indonesia National Road Improvement Project (WINRIP);
8. Loan Agreement program WINRIP antara Pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia 14Desember 2011.
MENIMBANG:a. Bahwa pada kegiatan Pelaksanaan Program Western Indonesia National Roads Improvement
Project (WINRIP) Loan IBRD No. 8043-ID, sesuai dengan Loan Agreement, terdapatkesepakatan untuk memerangi kemungkinan adanya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)melalui komponen Rencana Tindak Anti Korupsi atau Anti-Corruption Action Plan (ACAP)melalui peningkatan transparansi dan meningkatkan peran serta masyarakat.
b. Bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu dibentuk Pemantau Pihak Ketiga/Third PartyMonitoring (TPM) sebagai Pemantau dalam proses pelaksanaan konstruksi.
c. Bahwa Tim TPM yang namanya tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini dipandang cakapdan memenuhi syarat untuk diserahi tugas tersebut.
d. Bahwa untuk maksud tersebut, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Bina Program,Direktorat lenderal Bina Marga.
TENTANGPElMBENTUKAN PEMANTAU PlHAK KETIGAffHIRD I?ARTYMONITORING (TPM)
PADA PAKET-PAKET AWP-l (PAKET 01; PAKET 03; PAKET 04)PROGRAM WINRIP LOAN mRD No. 8043-ID
TAHUN ANGGARAN 2014
SURAT KEPUTUSANDIREKTUR BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGANOMOR: 00~4 (~~.If (~Tr- (~f4
JI. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru-Jakarta 12110, Telp.(021) 7200281, 7393928, Fax. (021) 7201760
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL BINA MARGADIREKTORAT BINA PROGRAM
Tembusan disampaikan kepada yth: .1. Bapak Direktur Jenderal Bina Marga (sebagai Iaporan).2. Bapak Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah I, Ditjen. Bina Marga.3. Kepa1aBa1aiBesar Pe1aksanaanJa1anNasiona1II Padang.4. Kepa1aBa1aiBesar Pe1aksanaanJa1anNasiona1III Pa1embang.. 5. Kasubdit Pembiayaan dan Kerjasama Luar Negeri, Dit. Bina Program.6. Kasubdit Sistem Pengendalian Wi1ayahI Dit. Binlak I/Ketua Pelaksana Harian PMU WINRIP.7. Kasatker Pembinaan Administrasi dan P2PHLN, Dit. Bina Program.8. PMUWINRIP.9. eTC WINRIP.10.Tim TPM Paket 01, Paket 03, Paket 04.11.File.
DIREJ(TUR BINA PROGRAM/KETUA PMU WINRIP
JAKARTAo{ )e~~~",r ?.(J r~
DITETAPKAN DIPADA TANGGAL
for Consulting Services for Technical Assistance for Core Team Consultants (CTCWINRIP) No: 06-20ICTCrrAiLN/804311112, tanggal5 November 2012, sesuai denganHasil Evaluasi dan Negosiasi RAB dalam Perjanjian Kerja yang telah disetujui.Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, akan diadakan perbaikansebagaimana mestinya.
Keempat
terkait.Segala biaya akibat dikeluarkannya Surat Keputusan ini dibebankan kepada ContractKetiga
- Menghadiri setiap rapat koordinasi sesuai dengan undangan dari SatkerlPPK terkait.- Mengamati pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan tidak diperkenankan memberi
perintah kepada Pelaksana Lapangan.- Mencatat dengan rinci dan jelas apabila ada hal-hal yang menyimpang dari yang
ditetapkan dalam Dokumen Teknis.- Membuat laporan hasil rapat dan Pemantauan kemudian menyampaikannya kepada
PMU dengan tembusan kepada Balai Besar..Pelaksanaan Jalan NasionaVSatkerlPPK
Rincian Tugas Tim TPM ada1ah:- Sebelum melaksanakan tugasnya, Tim TPM (pemantau Utama dan Pemantau
Anggota) telah mengikuti training pembekalan yang dilakukan oleh PMU dibantuoleh CTC WINRIP.
- Menyediakan waktunya untuk mengikuti kegiatan pelaksanaan konstruksi selamamasa pelaksanaan proyek.
Kedua
Menetapkan:Pertama Membentuk Tim TPM untuk masing-masing Paket AWP-1 Program WINRIP: Paket
01; Paket 03; dan Paket 04.
Memutuskan:
C<:l C<:l .s .s C<:l C<:l....... ...... ....... ......
~ s 0 0 C<:l 0 0 C<:l 0 0en en S en en S en enen en en en~
en
~C<:l
~ ~C<:l
~ ~C<:l
~....... ::5 ::5;:::J
~::s ::s ::s ::s til ::s til ::s ::sC<:l C<:l C<:l C<:l .s C<:l C<:l...... ~ ~ ...... ~ ~ ...... ......s:: s:: s:: s:: s::C<:l C<:l C<:l S S S C<:l S roS S S S S~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
,t-< t-<t-< ~
~"~ ui'6 .2 ~ t-< t-<
~ CI:l V1~" V1<r: .....s:: ·N
~ro ::s ::s ~ 6» t-< ~ ~~ t-< ~
.,..., C<:l V1C<:l ...... ~ ...d' roZ S ~ » ·0 "0
~o:
~ ~6 ~ S ]~::r:: ...... ~ Z If! ~.,..., roen ] N rJi C<:l en
~ ::s ::s =<.... .§ ]i~ V1 Q
Q ~ ,.::i ~ ~ ,.::i ~ ::r::......
en ::s<r: s:: en ]t-< ::s s::S C<:l
0 "0 en~ C<:l s::
C<:l ~ ~~ p:)
ens::::s C<:lS ...... .2......C<:l
~j ::r::...... en enV1 .... s::;:::J ~
s:: ~::s p:)t: s:: p:) v:t-< ro r/:) C<:lV1 p:) ro .-<;::z r/:) .-<;:: r/:)
C<:l r/:) iJ.-<;:: iJ ;>r/:) ;> .,...,iJ 8 5;>
8~,..qro~roV1
~~~ c;jC<:l
t-< ~ ro "E"0IJ.l p:) ro ro
~ - I '"" ~ ..q-p:)0 0 I 0 I
~ ·s ,..q ....,
g 0 '3fr ..9<
'-'en~ro~'--'
0 - N '""Z