anthropometri

14
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN ANTROPOMETRI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Laboratorium Kesehatan Kerja Dosen pengampu: Drs. Sugiharto, M.Kes Oleh : Rizky Amelia 6411409067 Iffa Failasufa 6411409079 Asmorowati N.A 6411409081 Estydyah N 6411409087 Mustafidah 6411409089 Rombel 01 JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Transcript of anthropometri

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN ANTROPOMETRI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Laboratorium Kesehatan Kerja Dosen pengampu: Drs. Sugiharto, M.Kes Oleh : Rizky Amelia Iffa Failasufa Asmorowati N.A Estydyah N Mustafidah 6411409067 6411409079 6411409081 6411409087 6411409089 Rombel 01 JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

PENGUKURAN ANTROPOMETRI

I.

PELAKSANAAN Hari/tanggal Waktu Tempat : Rabu, 23 Mei 2012 : Pukul 13.30 14.30 WIB : Lab.IKM

II.

Identitas responden I Nama Tanggal lahir Jenis kelamin : Iffa Failasufa : 6 Januari 1992 : Perempuan

III. Identitas responden II Nama Tanggal lahir Jenis kelamin : Mustafidah : 24 Juni 1991 : Perempuan

IV. Identitas responden III Nama Tanggal lahir Jenis kelamin : Estydyah Nurroisah : 2 September 1990 : Perempuan

V.

TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengenal peralatan untuk mengukur anthropometri 2. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran anthropometri 3. Mahasiswa dapat mengetahui ukuran tubuh manusia berkaitan dengan alat kerja

VI. PRINSIP KERJA Pengukuran anthropometri dilakukan dengan menggunakan meteran gulung dan bangku standar yang hasilnya dapat langsung dibaca. Prinsip kerja alat ini adalah dengan mengukur anthropometri tubuh dengan berbagai jenis posisi, baik posisi berdiri maupun posisi duduk.

VII. LATAR BELAKANG Manusia membutuhkan berbagai macam produk untuk mendukung aktivitas dalam hidupnya. Seiring dengan perkembangan zaman membuat kebutuhan akan

produk yang berguna dan memiliki inovasi baru sangatlah tinggi, faktor penting yang dilihat manusia dalam menggunakan suatu produk selain fungsinya yaitu kenyamanan dalam menggunakannya, namun dalam kehidupan sehari-hari masih banyak ditemukan produk yang kurang nyaman atau bahkan tidak nyaman untuk digunakan. Mengatasi hal tersebut maka terciptalah ilmu antropometri. Istilah Anthropometri berasal dari kata Anthro yang berarti manusia dan metri yang berarti ukuran. Secara umum anthropometri adalah ukuran dari tubuh. Menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991), anthropometri adalah salah satu kumpulan dari numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh ukuran manusia, bentuk dan kekuatan serta penerapannyadari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Anthropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomis dalam interaksi manusia dengan alat kerja. Ukuran alat-alat kerja erat kaitannya dengan tubuh penggunannya. Jika ukuran alat kerja tersebut tidak sesuai dengan ukuran tubuh, maka tenaga kerja akan merasa tidak nyaman, lambat bekerja dan akhirnya timbul kelelahan kerj. Untuk itu, sebelum merancang suatu alat kerja perlu dilakukan pengukuran anthropometri tenaga kerja.

VIII. ALAT DAN BAHAN 1. Athropometer 2. Meteran gulung

3. Bangku standar (kursi tanpa sandaran 40x40x40 cm) 4. Formulir

IX. CARA KERJA 1. Memasang alat Anthropometri

2. Mencatat identitas individu yang diukur 3. Melakukan pengukuran dengan batasan-batasan sebagai berikut:

Jenis-jenis ukuran anthropometri POSISI BERDIRI Tinggi badan

Batasan

Diukur dari bagian kepala yang atas sampai alas kaki dalam keadaan berdiri tegak dan kepala menempel ke tembok.

Tinggi mata

Diukur dari sudut mata sampai ke permukaan lantai dengan posisi mata melihat ke bawah dan sikap tegak.

Tinggi bahu

Diukur dari bahu paling tinggi sampai batas alas kaki dalam keadaan berdiri tegak.

Tinggi siku

Diukur dari lengan yang berada dalam posisi vertikal sampai alas kaki dalam keadaan berdiri tegak.

Tinggi pinggul

Diukur dari tulang pinggul yang paling atas sampai alas kaki dalam keadaan berdiri tegak.

Lebar bahu

Diukur dari bagian luar lengan atas kiri sampai bagian luar lengan atas kanan dan diambil yang paling lebar.

Lebar pinggul

Diukur dari pinggul kiri sampai pinggul kanan dan diambil yang paling lebar dalam keadaan berdiri.

Lebar siku

Diukur dari siku sebelah kanan sampai siku sebelah kiri dalam posisi tangan ditekuk di dada.

Panjang lengan

Jarak vertikal diukur dari bahu dan tangan bagian tengah dalam posisi siap.

Panjang lengan atas Panjang lengan bawah

Diukur dari ketiak sampai siku. Diukur dari siku sampai ujung jari tengah sebagai jari yang paling panjang.

Jangkauan atas

Diukur dari titik tengah pegangan teratas sampai alas kaki dalam keadaan berdiri.

Panjang depa

Diukur dari ujung jari tengah kiri sampai ujung jari yang paling panjang.

POSISI DUDUK Tinggi duduk Diukur dari bagian kepala yang paling atas sampai alas

duduk dalam posisi sikap duduk tegak. Tinggi mata duduk Tinggi bahu duduk Tinggi siku duduk Diukur dari alas duduk sampai sudut mata. Diukur dari alas duduk sampai bahu. Diukur dari siku sampai alas duduk dalam posisi sikap duduk tegak. Tinggi pinggul duduk Diukur dari tulang pinggul yang paling atas sampai alas duduk. Tinggi lutut duduk Diukur dari lutut sampai alas kaki dalam posisi sikap tegak.

Panjang pantat lekuk Jarak horizontal diukur dari bagian belakang pantat sampai lutut Panjang tungkai atas lekuk lutut. Diukur dari lutut sampai garis vertikal yang melalui punggung dan pinggang pada posisi tegak. Panjang tungkai bawah Diukur dari lipat lutut belakang sampai alas kaki dalam sikap duduk dengan betis pada kedudukan vertikal.

X.

STANDAR Norma-norma ergonomi disepakati berdasarkan hasil Lokakarya Ergonomi di Cibogo, Bogor tahun 1978. Kriteria tempat duduk dan meja kerja adalah sebagai berikut: Tempat Duduk Tempat duduk harus dibuat sedemikian rupa sehingga orang yang bekerja dengan sikap duduk mendapatkan kedudukan yang mantap dan memberikan relaksasi otot-otot yang tidak sedang dipakai untuk bekerja dan tidak mengalami penekanan-penekanan pada bagian tubuh yang dapat mengganggu sirkulasi darah dan sensibilitas bagian-bagian tersebut. 1. Tinggi tempat duduk Diukur dari lantai sampai pada permukaan atas bagian depan alas duduk. Kriteria : tinggi alas duduk harus sedikit lebih pendek dari panjang lekuk sampai 2. Panjang alas duduk Diukur dari pertemuan garis proyeksi permukaan depan sandaran duduk dengan permukaan atas alas duduk Kriteria : harus sedikit lebih pendek dari jarak lekuk lutut sampai garis punggung 3. Lebar tempat duduk ke telapak kaki.

Diukur pada garis tengah alas duduk melintang Kriteria : harus lebih besar dari lebar pinggul 4. Sandaran pinggang Kriteria : bagian atas sandaran pinggang tidak melebihi tepi bawah ujung tulang belikat dan bagian bawahnya setinggi garis pinggul. 5. Sandaran tangan Kriteria : - jarak antara tepi dalam kedua sandaran tangan lebih besar dari lebar pinggul dan tidak melebihi lebar bahu. - Tinggi sandaran tangan adalah setinggi siku - Panjang sandaran tangan adalah sepanjang lengan bawah 6. Sudut alas duduk Kriteria : alas duduk harus sedemikian rupa sehingga memberikan kemudahan pada pekerja untuk melaksanakan pemilihan-pemilihan gerakan dan posisi 7. Bila keadaan memungkinkan, dianjurkan penyediaan tempat duduk yang ukuran-ukurannya dapat diatur Meja Kerja 1. Tinggi meja kerja Kriteria : tinggi permukaan atas meja kerja dibuat setinggi siku dan disesuaikan dengan sikap tubuh pada waktu bekerja. Untuk sikap berdiri : pada pekerja-pekerja yang lebih membutuhkan ketelitian tinggi meja adalah 10-20 cm lebih tinggi dari tinggi siku Untuk sikap duduk : tinggi permukaan atas meja kerja dibuat setinggi siku duduk dan tinggi kursi Pada pekerja-pekerja yang memerlukan penekanan dengan tangan tinggi meja adalah 10-20 cm lebih rendah dari tinggi siku. Untuk sikap duduk : tinggi meja adalah 68-74 cm diukur dari permukaan daun meja sampai ke lantai. 2. Tebal daun meja Kriteria : tebal daun meja dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kebebasan bergerak pada kaki 3. Permukaan meja Kriteria : rata dan tidak menyilaukan

4. Lebar meja Diukur dari pemakai kearah depan Kriteria : tidak melebihi jangkauan tangan

XI. HASIL PENGUKURAN

Tabel Hasil Pengukuran Anthropometri Responden Data Anthropometri POSISI BERDIRI (cm) Tinggi badan Tinggi mata Tinggi bahu Tinggi siku Tinggi pinggul Lebar bahu Lebar pinggul Lebar siku Panjang lengan Panjang lengan atas Panjang lengan bawah Jangkauan atas Panjang depa POSISI DUDUK (cm) 190 149 182,5 149 157,5 151,5 176,7 149,8 37 33,5 41 37,2 150 142 121,5 93 85,5 35 30 79 33 15,5 147,5 132 122 91,5 84 36 28 75 26,5 10 150 139 127 95 81,5 39 29 78,5 28 19 149,2 137,7 123,5 93,2 83,7 36,7 29 77,5 29,2 14,8 Responden 1 Responden 2 Responden 3 Rata-rata

Tinggi duduk Tinggi mata duduk Tinggi bahu duduk Tinggi siku duduk Tinggi pinggul duduk Tinggi lutut duduk Panjang pantat lekuk lutut Panjang tungkai atas Panjang tungkai bawah

119 107,5 92,5 61 62

114 104 93 58 59

113 103 93 67 58

115,3 104,8 92,8 62 59,7

47 55

38 48

41 43

42 48,7

46

45

41

44

40

38

38

38,6

Pengukuran terhadap alat kerja kantor dalam hal ini meja kerja dan meja kursi kerja, diperoleh hasil sebagai berikut: a. Tinggi meja kerja b. Lebar meja kerja c. Tinggi tempat duduk d. Diameter tempat duduk e. Panjang meja 78 cm 60 cm 49 cm 23 cm 109 cm

XII. ANALISA HASIL Berdasarkan data hasil pengukuran terhadap alat-alat kerja dan ukuran ukuran tubuh, dapat dilihat tabel dibawah ini: Tabel. Analisa Kesesuaian Pengukuran Alat Kerja dan Anthropometri: No. Jenis Pengukuran Kriteria Ukuran Alat 1. Tempat duduk Tinggi tempat Tinggi alas Ukuran Tubuh Keterangan

duduk

duduk sedikit lebih pendek dari panjang lekuk lutut sampai ke telapak kaki.

Panjang alas duduk

Harus sedikit lebih pendek dari jarak lekuk lutut sampai garis punggung

Lebar tempat duduk Sandaran pinggang

Harus lebih besar dari lebar pinggul Bagian atas sandaran pinggang tidak melebihi tepi bawah ujung tulang belikat dan bagian bawahnya setinggi garis pinggul

Sandaran tangan

Jarak antara tepi dalam sandaran tangan lebih lebar dari lebar pinggul dan tidak melebihi lebar bahu Tinggi sandaran tangan setnggi

siku Panjang sandaran tangan adalah sepanjang lengan bawah 2. Meja kerja Tinggi meja kerja Tinggi permukaan atas meja kerja dibuat setinggi siku duduk dan tinggi kursi Lebar meja kerja Tidak melebihi jarak jangkauan tangan

XIII. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Dari hasil pengukuran anthropometri yang dilakukan di Laboratorium IKM FIK UNNES dapat disimpulkan bahwa

b. Saran 1. Sebaiknya penyediaan tempat duduk untuk pengukuran jumlahnya sesuai jumlah kelompok, supaya lebih efisien dan lebih mengirit waktu. 2. Sebaiknya pengukuran dilakukan lebih teliti lagi, untuk mengurangi keslahan dalam pengukuran.

DOKUMENTASI a. Pengukuran Posisi Berdiri

a.responden 1

b.responden 2

c. responden 3

b. Pengukuran posisi duduk

c. Pengukuran meja dan kursi

Foto Anggota Kelompok

DAFTAR PUSTAKA

Herry K., & Eram T.P. 2005. PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA. Semarang: UNNES Press