Anthropometri Aja

download Anthropometri Aja

of 37

Transcript of Anthropometri Aja

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    1/37

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Industri senjata di Indonesia dalam kurun waktu belakangan

    ini kurang menonjol. Padahal senjata adalah perlengkapan wajib

    yang harus dimiliki oleh pihak militer dan kepolisian untuk menjaga

    keamanan dan mengantisipasi ancaman baik individu maupun

    masyarakat dan negara. Pihak militer, terutama pasukan khusus

    biasanya menggunakan senjata yang diimpor dari negara lain.

    Senjata seharusnya dibuat senyaman mungkin bagi

    penggunanya karena penggunaannya yang beresiko tinggi. Untuk

    mendesain suatu senjata yang sesuai dengan ukuran tubuh manusia

    maka diperlukanlah data-data anthropometri. Pada praktikum ini

    diperoleh data-data mengenai ukuran tubuh manusia yang dapat

    dijadikan acuan pembuatan desain produk (dalam hal ini pistol

    revolver).

    Desain senjata yang dibuat akan dirancang khusus bagi

    pengguna pribadi (personal gun) sehingga senjata tersebut harus

    mudah digunakan serta memiliki pengaman. Senjata pribadi bagi

    sebagian orang sangat penting untuk menjaga diri, terutama bagi

    orang-orang yang berhadapan dengan kejahatan seperti polisi dan

    militer. Isu yang sedang hangat saat ini adalah penyanderaan kapal

    Indonesia oleh perompak Somalia yang hingga laporan ini ditulis

    sandera masih belum dapat dibebaskan. Sebetulnya, dengan

    senjata yang memadai maka perompak tidak akan berani membajak

    kapal dan menyandera awak karena beresiko.

    Desain senjata yang sesuai data anthropometri diharapkan

    akan mampu membuat pengguna merasa nyaman karena sesuai

    dengan dimensi tubuh.

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    2/37

    2

    1.2 RUMUSAN MASALAH

    Rumusan masalah yang dibahas dalam praktikum

    anthropometri adalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana mengolah data anthropometri menjadi informasi

    untuk membuat desain produk?

    2. Data apa saja yang diperlukan dalam pembuatan desain

    produk pistol revolver?

    3. Bagaimana menetapkan data pengukuran untuk dijadikan

    dimensi ukuran psitol revolver?

    1.3 TUJUAN PRAKTIKUM

    Dalam praktikum anthropometri ini, tujuannya adalah sebagai

    berikut :

    1. Praktikan diharapkan mampu melakukan pengukuran

    anthropometri manusia.

    2. Mampu menggunakan data anthropometri yang ada untuk

    merancang suatu desain sistem maupun alat kerja yang

    ergonomis.

    3. Mampu mengidentifikasi dan menganalisis desain rancangan

    kerja yang sesuai anthropometri populasi dimana rancangan

    kerja diterapkan.

    4. Mampu mengolah data anthropometri untuk mendapatkan

    informasi yang dibutuhkan dalam mendesain suatu sistem

    rancangan kerja.

    5. Mampu menggunakan alat pengukur yang digunakan untuk

    melakukan pengukuran anthropometri manusia.

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    3/37

    3

    1.4 MANFAAT PRAKTIKUM

    Dalam praktikum diharapkan memiliki manfaat yang dapat

    diambil oleh praktikan.Pada praktikum analisa perancangan kerja

    dan ergonomi anthropometri ini, didapatkan manfaat sebagai

    berikut :

    1. Praktikan mampu melakukan pengukuran anthropometri

    manusia.

    2. Praktikan mampu menggunakan data anthropometri yang ada

    untuk merancang suatu desain sistem maupun alat kerja yang

    ergonomis.

    3. Praktikan mampu mengidentifikasi dan menganalisis design

    rancangan kerja yang sesuai anthropometri populasi dimana

    rancangan kerja diterapkan.

    4. Praktikan mampu mengolah data anthropometri untuk

    mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam mendesain

    suatu sistem rancangan kerja.

    5. Praktikan mampu menggunakan alat pengukur yang digunakan

    untuk melakukan pengukuran anthropometri manusia.

    1.5 BATASAN MASALAH DAN ASUMSI

    1.5.1 BATASAN MASALAH

    Dalam praktikum anthropometri batasan masalah yang

    digunakan adalah sebagai berikut :

    1. Pengambilan data dilakukan secara langsung di

    Laboraturium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi

    UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ditambah dengan data

    dari bank data.

    2. Pengolahan data anthropometri dilakukan berdasarkan

    modul praktikum.

    3. Pengolahan data dengan perhitungan-perhitungan

    matematik dan statistik.

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    4/37

    4

    4. Perhitungan Normalitas data menggunakan software

    SPSS.

    1.5.2 ASUMSI

    Dalam praktikum anthropometri ini digunakan asumsi-

    asumsi sebagai berikut :

    1. Data yang diperoleh dianggap cukup akurat.

    2. Praktikan dianggap telah mampu melakukan pengukuran

    anthropometri.

    3. Alat ukur yang digunakan dianggap akurat dan

    memenuhi standar.

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    5/37

    5

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Pengertian

    Anthropometri adalah pengetahuan yang menyangkut

    pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh dan aplikasi

    yang menyangkut geometri fisik, massa, dan kekuatan tubuh

    manusia. Permasalahan variasi dimensi anthropometri seringkali

    menjadi faktor dalam menghasilkan rancangan yang fit untuk

    pengguna.

    Dimensi tubuh manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

    harus menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan sampel

    data yang akan diambil. Faktor-faktor tersebut adalah :

    1. Umur

    Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai

    sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Ada

    kecenderungan berkurang setelah 60 tahun.

    2. Jenis kelamin

    Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar

    kecuali bagian dada dan pinggul.

    3. Rumpun dan Suku Bangsa

    4. Sosial-ekonomi dan konsumsi gizi yang diperoleh.

    5. Pekerjaan, aktivitas sehari-hari juga berpengaruh

    6. Saat pengukuran

    Anthropometri dibagi atas dua bagian, yaitu:

    1.Pengukuran Statis

    Pengukuran manusia pada posisi diam dan linier pada permukaan

    tubuh.

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    6/37

    6

    2.Anthropometri Dinamis

    Yang dimaksud dengan anthropometri dinamis adalah pengukuran

    keadaan dan cirri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau

    memperhatikan gerakan- gerakan yang mungkin terjadi saat

    pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya.

    2.2 Aplikasi Data Anthropometri pada Perancangan Produk

    Anthropometri secara luas akan digunakan sebagai

    pertimbangan-pertimbangan ergonomis dalam interaksi manusia.

    Data anthropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan

    secara luas antara lain dalam hal :

    1.Perancangan areal kerja (work station )

    2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment,

    perkakas (tools) dan sebagainya.

    3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi /

    meja komputer dan lain-lain.

    4. Perancangan lingkungan kerja fisik.

    Dalam hal ini ada dua dimensi rancangan yang akan dijadikan

    dasar untuk menentukan poin minimum dan/atau maksimum ukuran

    yang umum ingin diterapkan, yaitu (Wignjosoebroto,2000):

    1. Dimensi jarak ruangan (clearance dimension), yaitu dimensi yang

    diperlukan orang untuk dengan leluasa melaksanakn aktivitas

    dalam sebuah stasiun kerja baik pada saat mengoperasikan

    maupun harus melakukan perawatan dari fasilitas kerja yang

    ada.

    2. Dimensi jarak jangkauan (reach dimension), yaitu dimensi yang

    diperlukan untuk menentukan maksimum ukuran yang harus

    ditetapkan agar mayoritas populasi mampu menjangkau dan

    megoperasikan peralatan kerja secara mudah dan tidak

    memerlukan usaha yang terlalu memaksa.

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    7/37

    7

    Agar rancangan suatu produk nantinya bisa sesuai dengan

    ukuran tubuh manusia yang akan mengoperasikannya, maka yang

    harus diambil dalam aplikasi data anthropometri tersebut harus

    ditetapkan terlebih dahulu seperti diuraikan dalam uraian di bawah

    ini (Wignjosoebroto,2000):

    1. Prinsip perancangan produk bagi individu dengan ukuran ekstrim.

    Disini rancangan produk dibuat agar bisa memenuhi dua sasaran

    produk,yaitu:

    a. Sesuai bagi tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi ekstrim

    dalam arti terlalu besar atau terlalu kecil bila dibandingkan

    dengan rata-ratanya.

    b. Tetap bisa digunakan untuk ukuran tubuh manusia yang lain

    (mayoritas populasi yang ada).

    2. Prinsip perancangan produk yang bisa dioperasikan di antara

    rentang ukuran tertentu. Disini rancangan dapat diubah-ubah

    ukurannya sehingga cukup fleksibel dioperasikan oleh setiap

    orang yang memiliki berbagai macam ukuran tubuh. Dalam

    kaitannya untuk mendapatkan desain yang fleksibel semacam ini

    maka data anthropometri yang umum diaplikasikan adalah

    dalam rentang nilai persentil 5 sampai dengan 95.

    3. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata-rata.

    Dalam hal ini rancangan produk didasarkan terhadap rata-rata

    ukuran manusia. Disini produk dirancang dan dibuat untuk ukuran

    mereka yang berukuran rata- rata. Sedangkan bagi mereka yang

    mempunyai ukuran ekstrim akan dibuatkan rancangan tersendiri.

    2.3 Metode Perancangan dengan Anthropometri (Anthropometric

    Method)

    Tahapan perancangan sistem kerja menyangkut work space

    design dengan memperhatikan faktor anthropometri secara umum

    adalah sebagai berikut (Roebuck, 1995):

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    8/37

    8

    1. Menentukan tujuan perancangan dan kebutuhannya (establish

    requirement)

    2. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai

    3. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya

    4. Penentuan kebutuhan data (dimensi-dimensi system kerja yang

    akan dirancang)

    5. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan diambil) dan

    pemilihan persentil yang akan dipakai

    6. Penyiapan alat ukur anthropometri

    7. Pengambilan data

    8. Pengolahan data

    1. Uji kenormalan data.

    2. Uji keseragaman data.

    BKA = + k BKB = - k = Standar Deviasi.

    = 3.Uji kecukupan data.

    N =

    N = Jumlah pengamatan yang seharusnya di lakukan.

    K = Tingkat kepercayaan = 95%, sehinggga k = 1,92 = 2.

    S = Derajat ketelitian dalam pengamatan (5%).

    N = Jumlah pengamatan yang sudah di lakukan.

    Apabila N < N maka pengamatan dinyatakan cukup.

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    9/37

    9

    4.Perhitungan persentil Data (Persentil kecil, rata-rata, dan

    besar).

    P5 = + 1,645 P50 = P95 = + 1,645

    9. Visualisasi rancangan, dengan memperhatikan :

    1. Posisi tubuh secara normal

    2. Kelonggaran (pakaian dan ruang)

    3. Variasi gerak

    10. Analisis hasil rancangan

    2.4 Aplikasi Data Anthropometri pada Perancangan Dimensi Stasiun

    Kerja Industri

    1. Dimensi Stasiun Kerja untuk Operator Duduk

    Operasi industri yang biasanya dilakukan dalam keadaan

    duduk ditujukan untuk meningkatkan produktivitas pekerja

    dengan memaksimasi gerakan efektif, mengurangi kelelahan

    pekerja, dan meningkatkan stabilitas pekerja.

    Dalam perancangan stasiun kerja duduk, tinggi meja kerja

    yang disarankan adalah sekitar 2 inchi di bawah siku. Untuk

    menetapkan area kerja pada stasiun kerja duduk, terdapat dua

    metode yang biasa digunakan, yaitu metode Farleydan metode

    Squires.

    2. Dimensi Stasiun Kerja untuk Operator Berdiri

    Posisi berdiri untuk operator tidak begitu disukai, tetapi

    sering diperlukan. Hal ini terutama untuk pekerjaan yang

    memerlukan:

    1. Penanganan yang sering terhadap obyek yang berat

    2. Jangkauan jauh yang sering dilakukan

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    10/37

    10

    3. Mobilitas untuk bergerak di sekitar stasiun kerja

    Untuk perancangan stasiun kerja berdiri, data anthropometri

    yang dibutuhkan adalah:

    E = tinggi bahu A = tinggi tubuh

    L = tinggi siku C = tinggi mata

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    11/37

    11

    BAB III

    PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

    3.1 Pegumpulan Data

    Dalam praktikum anthropometri, dilakukan pengukuran

    dimensi tubuh dengan data sebagai berikut :

    PENGUKURAN ANTHROPOMETRI STATIS / DIMENSI TUBUH

    NAMA : SUKRIYADI

    UMUR : 20 TAHUN

    JENIS KELAMIN : LAKI-LAKISUKU BANGSA : INDONESIA

    Tabel 3.1 Data Hasil Pengukuran

    No. Pengukuran Data Yang Diukur Simbol

    Hasil

    Pengukuran

    (cm)

    1.Posisi duduk

    samping

    Tinggi duduk tegak tdt 90,6

    Tinggi duduknormal tdn 87

    Tinggi mata duduk tmd 76,1

    Tinggi bahu duduk tbd 59,1

    Tinggi siku duduk tsd 26,3

    Tinggi sandaranpunggung

    tsp 50,3

    Tinggi pinggang tpg 19,4

    Tebal perut duduk tpd 16,3

    Tebal paha tp 17,2Tinggi popliteal tpo 42,4

    Pantat popliteal pp 43,9

    Pantat ke lutut pkl 50,8

    2.Posisi dudukmenghadap

    kedepan

    Lebar bahu lb 40,7

    Lebar pinggul lp 27,3

    Lebar sandaranduduk

    lsd 15,8

    Lebar pinggang lpg 23,6

    Siku ke siku sks 52,7

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    12/37

    12

    3. Posisi berdiri

    Tinggi badan tegak tbt 166

    Tinggi mataberdiri tmb 152,9

    Tinggi bahu berdiri tbhb 135,8

    Tinggi siku berdiri tsb 105

    Tinggi pinggangberdiri

    tpgb 98

    Jangkauan tanganke atas

    jta 208,5

    Panjang lenganbawah

    plb 26,6

    Tinggi lutut berdiri tlb 46,2Tebal dada berdiri tdb 18,4

    Tebal perutberdiri

    tpb 20

    Berat badan bb 52 kg

    4.

    Posisi berdiridengan

    tangan luruskedepan

    Jangkauan tanganke depan

    jtd 74

    5.

    Posisi berdiridengan

    kedua tangandirentangkan

    Rentangan tangan rt 172,2

    6. Jari tangan

    Panjang jari 1 pj 1 5

    Panjang jari 2 pj 2 7

    Panjang jari 3 pj 3 7,5

    Panjang jari 4 pj 4 6,4

    Panjang jari 5 pj 5 5,6Pangkal ke tangan pkt 9,4

    Lebar jari 2,3,4,5 lj 7,8

    Lebar tangan lt 9,9

    Panjang telapaktangan

    ptt 17,6

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    13/37

    13

    7. Dimensi kaki

    Panjang telapakkaki

    ptk 25,2

    Panjang telapaklengan kaki

    plk 19,8

    Panjang kakisampai jarikelingking

    pkjk 20,7

    Lebar kaki lk 9,3

    Lebar tangkai kaki ltk 5,4

    Tinggi mata kaki tmk 9,4

    Tinggi bagian

    tengah telapakkaki

    tttk 6,9

    Jarak horisontaltangkai mata kaki

    jtmk 4

    8.Dimensikepala

    Panjang kepala pkp 31,6

    Lebar kepala lkp 32,9

    Diametermaksimum dari

    dagu

    dmd 17

    Dagu ke puncakkepala

    dkp 24,5

    Telinga ke puncakkepala

    tpk 19,6

    Telinga kebelakang kepala

    tbk 13

    Antara dua telinga adt 32,5

    Mata ke belakangkepala

    mbk 20,2

    Mata ke puncakkepala

    mpk 10,2

    Antara dua pupilmata

    apm 6,6

    Hidung ke puncakkepala

    hpk 17,1

    Hidung kebelakang kepala

    hbk 27

    Mulut ke puncakkepala

    mpk 18,7

    Lebar mulut lm 5,5

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    14/37

    14

    9.Bentuktubuh

    Tk 72

    Tlh 56

    Tpu 29,5

    Tpl 7

    Pk 2,7

    Plh 7

    Ppl 6,5

    Ppb 10,7

    Km 7,7

    Ppt 16,4

    Selanjutnya untuk pembuatan desain produk sebuah pistol

    jenis revolver, maka data yang diperlukan adalah lebar tangan,

    jangkauan tangan ke depan, panjang jari 1, panjang jari 2, lebar

    jari 2, 3, 4, 5, dan panjang telapak tangan. Data yang diperlukan

    sebagai berikut:

    Tabel 3.2 Bank Data

    No Nama lt jtd pj 1 pj 2 lj ptt

    1 Eddie 11 85 6.5 8.7 8 19.2

    2 Prabowo 12.6 70 7 9 11.1 17.6

    3 Yudi 12.8 75 7.2 9.2 11.3 17.8

    4 Budi 12.9 75 7.3 9.3 11.4 17.9

    5 Sasongko 13 76 7.4 9.4 11.5 18

    6 Rachmad 13 76.5 7.4 9.4 11.5 18

    7 Jum 13 77 7.4 9.4 11.5 18

    8 Syam 13.2 77 7.6 9.6 11.7 18.2

    9 Amana 13.2 78 7.6 9.6 11.7 18.210 Dila 13.2 78 7.6 9.6 11.7 18.2

    11 Sari 13.3 78 7.7 9.7 11.8 18.3

    12 Vikky 13.3 78.5 7.7 9.7 11.8 18.3

    13 Yudha 13.3 78.5 7.7 9.7 11.8 18.3

    14 Prasetya 13.3 79 7.7 9.7 11.8 18.3

    15 Wiyan 13.3 79.5 7.7 9.7 11.8 18.3

    16 Kokoh 13.3 80 7.7 9.7 11.8 18.3

    17 Kurniawan 13.3 80 7.7 9.7 11.8 18.3

    18 Candra 13.4 80 7.8 9.8 11.9 18.4

    19 Dewi 13.4 81 7.8 9.8 11.9 18.4

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    15/37

    15

    20 Nani 13.4 81 7.8 9.8 11.9 18.4

    21 Ayu 13.4 83 7.8 9.8 11.9 18.4

    22 Iwan 13.5 85 7.9 9.9 12 18.523 Suparjo 13.5 86 7.9 9.9 12 18.5

    24 Yudhan 13.5 86 7.9 9.9 12 18.5

    25 Nuswantoro 13.5 86 7.9 9.9 12 18.5

    26 Fauzia 13.5 88 7.9 9.9 12 18.5

    27 Ratih 13.5 89 7.9 9.9 12 18.5

    28 Maya 13.5 89 7.9 9.9 12 18.5

    29 Annas 13.5 89.5 7.9 9.9 12 18.5

    30 Yoga 13 90.5 7.4 9.4 11.5 18

    31 Sukri 9.9 74 5 7 7.8 17.6

    3.2 Pengolahan Data

    3.2.1 Uji Normalitas

    Dari data yang didapat berdasarkan pengukuran

    anthropometri, dilakukan uji normalitas data dengan

    menggunakan SPSS dan didapat hasil sebagai berikut :

    1.Lebar Tangan

    Tabel 3.3 Uji Normalitas Lebar Tangan

    Test of Normality

    Kolmogorov-Smirnova

    Shapiro-Wilk

    Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

    LebarTangan .296 31 .000 .538 31 .000

    a. Lilliefors Significance Correction

    Pada tabel Kolmogorov-Smirnov didapat nilai

    signifikansi 0.000 dan pada tabel Shapiro-Wilk didapat

    nilai signifikansi 0.000.

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    16/37

    16

    2.Jangkauan Tangan Ke Depan

    Tabel 3.4 Uji Normalitas Jangkauan Tangan Ke DepanTest of Normality

    Kolmogorov-Smirnova

    Shapiro-Wilk

    Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

    JTD .152 31 .067 .954 31 .196

    a. Lilliefors Significance Correction

    Pada tabel Kolmogorov-Smirnov didapat nilaisignifikansi 0.067 dan pada tabel Shapiro-Wilk didapat

    nilai signifikansi 0.196.

    3.Panjang Jari 1

    Tabel 3.5Uji Normalitas Panjang Jari 1

    Test of Normality

    Kolmogorov-Smirnova

    Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    PJ1 .261 31 .000 .606 31 .000

    a. Lilliefors Significance Correction

    Pada tabel Kolmogorov-Smirnov didapat nilai

    signifikansi 0.000 dan pada tabel Shapiro-Wilk didapat

    nilai signifikansi 0.000.

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    17/37

    17

    4.Panjang jari 2

    Tabel 3.6Uji Normalitas panjang jari 2

    Test of Normality

    Kolmogorov-Smirnova

    Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    PJ2 .261 31 .000 .600 31 .000

    a. Lilliefors Significance Correction

    Pada tabel Kolmogorov-Smirnovdidapat nilaisignifikansi 0.000 dan pada tabel Shapiro-Wilk didapat

    nilai signifikansi 0.000

    5.Lebar jari 2, 3, 4, 5

    Tabel 3.7Uji Normalitas Lebar Jari 2, 3, 4, 5

    Test of Normality

    Kolmogorov-Smirnova

    Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    LJ .334 31 .000 .469 31 .000

    a. Lilliefors Significance Correction

    Pada tabel Kolmogorov-Smirnovdidapat nilai

    signifikansi 0.000 dan pada tabel Shapiro-Wilk didapat

    nilai signifikansi 0.000.

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    18/37

    18

    6.Panjang telapak tangan

    Tabel 3.8Uji Normalitas Panjang Telapak Tangan

    Test of Normality

    Kolmogorov-Smirnova

    Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    PTT .199 31 .003 .899 31 .007

    a. Lilliefors Significance Correction

    Pada tabel Kolmogorov-Smirnovdidapat nilai

    signifikansi 0.003 dan pada tabel Shapiro-Wilk didapat

    nilai signifikansi 0.007.

    3.2.2 Uji Kecukupan Data

    Dari data yang diperoleh dalam praktikum

    anthropometri, digunakan enam data yang dignakan untuk

    membuat desain senapan. Dari keenam data tersebut

    dilkukan pengujian kecukupan data sebagai berikut :

    1.Lebar Tangan

    N =

    N = | |N = 5,131 sampel

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    19/37

    19

    2.Jangkauan Tangan Ke Depan

    N = N = | |N = 6,448 sampel.

    3.Panjang Jari 1

    N =

    N = | |N = 8,694 sampel.

    4.Panjang Jari 2

    N =

    N = | |N = 5,21 sampel.

    5. Lebar Jari 2,3,4,5

    N =

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    20/37

    20

    N =

    |

    |

    N = 11,501 sampel.

    6.Panjang Telapak Tangan

    N =

    N = | |N = 0,452 sampel.

    3.2.3 Uji Keseragaman Data

    Berdasarkan data yang didapat dari pengukuran

    anthropometri, maka dilakukan uji keseragaman data

    sebagai berikut :

    1.Lebar Tangan

    BKA = + k = 13,081 cm + 2(0,753)

    = 14,587 cm

    BKB = - k = 13,081 cm -2(0,753)

    = 11,575 cm

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    21/37

    21

    2.Jangkauan Tangan Ke Depan

    BKA = + k = 80,935 cm + 2(5,223)= 91,381 cm

    BKB = - k = 80,935 cm 2(5,223)

    =70,49 cm

    3.Panjang jari 1

    BKA = + k = 7,539 cm + 2 (0,565)

    = 8,669 cm

    BKB =

    - k

    = 7,539 cm - 2 (0,565)

    = 6.409 cm

    4.Panjang jari 2

    BKA = + k = 9,545 cm + 2(0,554)

    = 10,653 cm

    BKB = - k = 9,545 cm - 2(0,554)

    = 8,438 cm

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    22/37

    22

    5.Lebar Jari 2,3,4,5

    BKA = + k = 11,513 cm + 2(0,992)= 13,497 cm

    BKB = - k = 11,513 cm - 2(0,992)

    = 9,528 cm

    6. Panjang Telapak Tangan

    BKA = + k = 18,271cm + 2(0,312)

    = 18,895 cm

    BKB =

    - k

    = 18,271 cm - 2(0,312)

    = 17,647 cm

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    23/37

    23

    10.00

    11.00

    12.00

    13.00

    14.00

    15.00

    1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31

    cm

    Peta Kontrol

    BKA

    LT

    BKB

    50.00

    60.00

    70.00

    80.00

    90.00

    100.00

    1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31

    cm

    Peta Kontrol

    BKA

    JTD

    BKB

    Dari perhitungan batas kontrol atas dan batas kontrol

    bawah maka dapat dibuat grafik peta kontrol sebagai

    berikut :

    1.Peta Kontrol Lebar Tangan

    Grafik 3.1 Peta Kontrol LT

    2.Peta Kontrol Jangkauan Tangan Ke Depan

    Grafik 3.2 Peta Kontrol JTD

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    24/37

    24

    3.00

    4.00

    5.00

    6.00

    7.00

    8.00

    9.00

    1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31

    cm

    Peta Kontrol

    BKA

    PJ 1

    BKB

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31

    cm

    Peta Kontrol

    BKA

    PJ 2

    BKB

    5.00

    7.00

    9.00

    11.00

    13.00

    15.00

    1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31

    cm

    Peta Kontrol

    BKA

    LJ

    BKB

    3.Peta Kontrol Panjang Jari 1

    Grafik 3.3 Peta Kontrol PJ1

    4.Peta Kontrol Panjang Jari 2

    Grafik 3.4 Peta Kontrol PJ2

    5.Peta kontrol lebar jari 2, 3, 4, 5

    Grafik 3.5 Peta Kontrol LJ

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    25/37

    25

    16.50

    17.00

    17.50

    18.00

    18.50

    19.00

    19.50

    1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31

    cm

    Peta Kontrol

    BKA

    PTT

    BKB

    6. Peta Kontrol Panjang Telapak Tangan

    Grafik 3.6 Peta Kontrol PTT

    3.2.4 Perhitungan Percentil

    1.Lebar Tangan

    Percentil 5

    P5 = - 1,645= 13,081cm 1,645 (0,753)

    = 11,842 cm

    Percentil 50

    P50 = = 13,081 cm

    Percentil 95

    P95 = + 1,645= 13,081 cm + 1,645(0,753)= 14,319 cm

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    26/37

    26

    2.Jangkauan Tangan Ke Depan

    Percentil 5

    P5 = - 1,645= 80,935 cm 1,645(5,223)

    = 72,344 cm

    Percentil 50

    P50 =

    = 80,935 cm

    Percentil 95

    P95 = +1,645= 80,935 cm + 1,645 (5,223)

    = 89,527cm

    3.Panjang Jari 1

    Percentil 5

    P5 = - 1,645= 7,539 cm 1,645(0,565)

    = 6,609 cm

    Percentil 50

    P50 = = 7,539 cmPercentil 95

    P95 = + 1,645= 7,539 cm + 1,645 (0,565)

    = 8,468 cm

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    27/37

    27

    4.Panjang Jari 2

    Percentil 5

    P5 = -1,645= 9,545 cm - 1,645(0,554)

    = 8,634 cm

    Percentil 50

    P50 =

    = 9,545 cm

    Percentil 95

    P95 = + 1,645= 9,545 cm + 1,645 (0,554)

    = 10,456 cm

    5.Lebar Jari 2,3,4,5

    Percentil 5

    P5 = - 1,645= 11,513 cm 1,645(0,992)

    = 9,881 cm

    Percentil 50

    P50 = = 11,513 cmPercentil 95

    P95 = +1,645= 11,50 cm + 1,645 (0,992)

    = 13,145 cm

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    28/37

    28

    6.Panjang Telapak Tangan

    Percentil 5

    P5 = - 1,645= 18,271 cm 1,645(0,312)

    = 17,757 cm

    Percentil 50

    P50 =

    = 18,271 cm

    Percentil 95

    P95 = + 1,645= 18,271 cm + 1,645(0,312)

    = 18,785 cm

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    29/37

    29

    BAB IV

    ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    4.1 Uji Normalitas Data

    Berdasarkan data pengukuran yang dipakai sebagai dasar

    pembuatan desain produk, dilakukan analisis uji normalitas sebagai

    berikut:

    Hipotesis pada praktikum:

    H0: Data berdistribusi normal

    H1: Data tidak berdistribusi normal

    Dasar Pengambilan Keputusan

    Syarat pengambilan keputusan dari data adalah sebagai berikut :

    Jika nilai signifikasi > 0,05 maka H 0 diterima

    Jika nilai signifikasi < 0,05 maka H 0 ditolak

    1.Lebar Tangan

    Berdasarkan Test of Normality tabel Kolmogorov

    Smirnov

    didapat nilai signifikansi untuk lebar tangan (lt) adalah 0,000.

    Karena kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan dinyatakan data

    berdistribusi tidak normal.

    2.Jangkauan Tangan Ke Depan

    Berdasarkan Test of Normality tabel Kolmogorov Smirnov

    didapat nilai signifikansi untuk jangkauan tangan ke depan (jtd)adalah 0,067. Karena lebih dari 0,05 maka H0 diterima dan

    dinyatakan data berdistribusi normal.

    3.Panjang Jari 1

    Berdasarkan Test of Normality tabel Kolmogorov Smirnov

    didapat nilai signifikansi untuk panjang jari 1 (pj 1) adalah 0,000.

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    30/37

    30

    Karena kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan dinyatakan data

    berdistribusi tidak normal.

    4.Panjang Jari 2

    Berdasarkan Test of Normality tabel Kolmogorov Smirnov

    didapat nilai signifikansi untuk panjang jari 2 (pj 2) adalah 0,000.

    Karena kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan dinyatakan data

    berdistribusi tidak normal.

    5.Lebar Jari 2,3,4,5

    Berdasarkan Test of Normality tabel Kolmogorov Smirnov

    didapat nilai signifikansi untuk lebar jari 2,3,4,5 (lj) adalah

    0,000. Karena kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan dinyatakan

    data berdistribusi tidak normal.

    6.Panjang Telapak Tangan

    Berdasarkan Test of Normality tabel Kolmogorov Smirnov

    didapat nilai signifikansi untuk panjang telapak tangan (ptt)

    adalah 0,003. Karena kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan

    dinyatakan data berdistribusi tidak normal.

    4.2 Uji Kecukupan Data

    Pada data yang diperoleh dalam pengukuran anthropometri,

    dilakukan uji kecukupan data sebagai berikut :

    1. Lebar Tangan

    Dalam uji keseragaman data diperoleh besarnya jumlah

    pengamatan yang seharusnya dilaksanakan (N) adalah 5,131.

    Maka dapat disimpulkan bahwa data sampel telah cukup karena

    N tidak lebih dari 31.

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    31/37

    31

    2. Jangkauan Tangan Ke Depan

    Dalam uji keseragaman data diperoleh besarnya jumlah

    pengamatan yang seharusnya dilaksanakan (N) adalah 6,448.

    Maka dapat disimpulkan bahwa data sampel telah cukup karena

    N tidak lebih dari 31.

    3. Panjang Jari 1

    Dalam uji keseragaman data diperoleh besarnya jumlah

    pengamatan yang seharusnya dilaksanakan (N) adalah 8,694.

    Maka dapat disimpulkan bahwa data sampel telah cukup karena

    N tidak lebih dari 31.

    4. Panjang Jari 2

    Dalam uji keseragaman data diperoleh besarnya jumlah

    pengamatan yang seharusnya dilaksanakan (N) adalah 5,21.

    Maka dapat disimpulkan bahwa data sampel telah cukup karena

    N tidak lebih dari 31.

    5. Lebar Jari 2,3,4,5

    Dalam uji keseragaman data diperoleh besarnya jumlah

    pengamatan yang seharusnya dilaksanakan (N) adalah 11,501.

    Maka dapat disimpulkan bahwa data sampel telah cukup karena

    N tidak lebih dari 31.

    6. Panjang telapak tangan

    Dalam uji keseragaman data diperoleh besarnya jumlah

    pengamatan yang seharusnya dilaksanakan (N) adalah 0,452.

    Maka dapat disimpulkan bahwa data sampel telah cukup karena

    N tidak lebih dari 31.

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    32/37

    32

    4.3 Uji Keseragaman Data

    Berdasarkan data yang diperoleh dalam pengukuran

    anthropometri, dilakukan uji keseragaman data sebagai berikut:

    1. Lebar Tangan

    Pada uji keseragaman data lebar tangan didapatkan dua

    data yang melewati batas kontrol bawah. Hal ini dapat terjadi

    karena data yang keluar dari batas kontrol tersebut cenderung

    ekstrem. Ukuran yang ekstrem tersebut berasal dari data orang-

    orang yang ukuran lebar tangannya di bawah rata-rata ukuran

    lebar tangan sampel yang lain.

    2. Jangkauan Tangan Ke Depan.

    Pada uji keseragaman data jangkauan tangan ke depan

    didapatkan satu buah data yang melewati batas kontrol bawah.

    Hal ini dapat terjadi karena data yang keluar dari batas kontrol

    tersebut cenderung ekstrem. Ukuran yang ekstrem tersebut

    berasal dari data seseorang yang ukuran jangkauan tangan ke

    depannya di bawah rata-rata ukuran jangkauan tangan ke

    depan sampel yang lain.

    3. Panjang jari 1.

    Pada uji keseragaman data pangjang jari 1 didapatkan

    satu buah data yang melewati batas kontrol bawah. Hal ini

    dapat terjadi karena data yang keluar dari batas kontrol

    tersebut cenderung ekstrem. Ukuran yang ekstrem tersebut

    berasal dari data seseorang yang ukuran ibu jarinya di bawah

    rata-rata ukuran ibu jari sampel yang lain.

    4. Panjang jari 2

    Pada uji keseragaman data panjang jari 2 didapatkan satu

    buah data yang melewati batas kontrol bawah. Hal ini dapat

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    33/37

    33

    terjadi karena data yang keluar dari batas kontrol tersebut

    cenderung ekstrem. Ukuran yang ekstrem tersebut berasal dari

    data seseorang yang ukuran jari telunjuknya di bawah rata-rata

    ukuran jari telunjuk sampel yang lain.

    5. Lebar jari 2,3,4,5

    Pada uji keseragaman data lebar jari 2,3,4,5 didapatkan

    dua buah data yang melewati batas kontrol bawah. Hal ini

    dapat terjadi karena data yang keluar dari batas kontrol

    tersebut cenderung ekstrem. Ukuran yang ekstrem tersebut

    berasal dari data orang-orang yang ukuran lebar jari telunjuk,

    tengah, manis, dan kelingkingnya di bawah rata-rata ukuran

    lebar jari-jari sampel yang lain.

    6. Panjang telapak tangan

    Pada uji keseragaman data panjang telapak tangan

    didapatkan dua buah data yang melewati batas kontrol bawah

    dan satu buah data yang melewati batas kontrol atas. Hal ini

    dapat terjadi karena data yang keluar dari batas kontrol

    tersebut cenderung ekstrem. Ukuran yang ekstrem tersebut

    berasal dari data seseorang yang ukuran panjang telapak

    tangannya di bawah rata-rata ukuran telapak tangan sampel

    yang lain.

    4.4 Perhitungan percentile

    Dalam pengukuran anthropometri yang digunakan untuk

    mendesain produk, persentil yang digunakan adalah 5%, 50%, dan

    95%. Sedangkan data-data yang akan digunakan, diperoleh dari

    variabel di bawah ini:

    1.Lebar tangan

    2.Jangkauan tangan ke depan

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    34/37

    34

    3.Panjang jari 1

    4.Panjang jari 2

    5.Lebar jari 2,3,4,5

    6.Panjang telapak tangan

    Dengan data-data di atas maka ditentukan ukuran produk

    (revolver) dengan mengunakan ukuran persentil menggunakan

    prinsip anthropometri, sehingga akan diperoleh ukuran produk

    yang sesuai dengan dimensi penembak.

    4.5 Analisis Produk

    4.5.1 Alasan Pemilihan Produk

    Pistol merupakan senjata nomor 2 sebagai cadangan

    dari senjata utama, yaitu senapan. Namun bukan berarti

    pistol senjata yang tidak penting. Dalam berbagai

    pertempuran, pistol masih sering digunakan sebagai senjata

    utama karena ukurannya yang kecil dan lebih ringan dari

    berbagai senapan lain.

    Ukurannya yang kecil membuat pistol tidak memerlukan

    ruang yang luas untuk disimpan, oleh karena itu desain pistol

    yang baik akan membuat pistol mudah digunakan dan

    disimpan serta nyaman digunakan bagi penembak.

    Pistol yang masih sering digunakan adalah jenis revolver

    8 peluru atau 6 peluru. Pistol ini cenderung bersifat klasik

    karena mirip dengan pistol cowboydan di sanalah daya tarik

    untuk mendesain pistol klasik ini.

    4.5.2 Alasan Pemilihan Dimensi

    Dimensi yang digunakan dalam pembuatan desain

    produk ini meliputi enam dimensi anthropometri diantaranya

    adalah sebagai berikut:

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    35/37

    35

    1. Lebar Tangan

    Dimensi ini merupakan ukuran lebar dari tangan

    untuk menentukan panjang gagang pistol yang akan

    dibuat.

    2. Jangkauan Tangan Ke Depan

    Dimensi ini merupakan ukuran panjang tangan ke

    depan dan identik dengan cara menembak seseorang

    dengan pistol. Data ini diperlukan untuk mengukur

    panjang laras pistol agar tidak terlalu panjang dan tidak

    terlalu pendek, juga untuk menentukan seberapa besar

    ledakan mesiu sehingga serbuknya tidak terhirup ketika

    menembak.

    3. Panjang jari 1

    Dimensi ini adalah panjang ibu jari. Dimensi ini

    digunakan sebagai ukuran untuk pelatuk pistol revolver.

    4. Panjang jari 2

    Dimensi ini adalah panjang jari telunjuk yang

    digunakan oleh penembak untuk menarik picu pistol

    revolver.

    5. Lebar jari 2,3,4,5

    Dimensi ini adalah lebar dari telapak tangan yang

    dihitung dari jari telunjuk. Dimensi ini digunakan

    sebagai tebal gagang pistol.

    6. Panjang telapak tangan

    Dimensi ini adalah panjang dari telapak tangan

    dari pergelangan hingga pangkal ruas jari. Ukuran ini

    digunakan untuk menentukan panjang pistol revolver.

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    36/37

    36

    4.5.3 Alasan Pemilihan Percentile

    Pemilihan persentil 50 pada produk senapan

    dimaksudkan agar pistol ini dapat digunakan oleh rata-rata

    penembak. Bagi yang memiliki tubuh di atas persentil 50

    dapat menyesuaikan untuk posisi pistol saat menembak dan

    juga bagi penembak yang ukuran tubuhnya dibawah

    persentil 50 pun juga tidak terlampau jauh dalam

    penyesuaian posisi tubuh saat menembak.

    4.5.4 Gambar produk

    Gambar 4.1 Gambar Desain Pistol Revolver

  • 7/31/2019 Anthropometri Aja

    37/37

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 KESIMPULAN

    1. Data yang didapatkan berasal dari pengukuran langsung dan

    ditambah data dari bank data. Data tersebut diolah untuk

    membuat desain produk dengan melakukan pengujian

    terhadap kecukupan data, keseragaman data, dan uji

    normalitas data.

    2. Data yang digunakan dalam membuat desain produk pistol

    revolver yaitu:

    a. Lebar Tangan.

    b. Jangkauan tangan kedepan.

    c. Panjang jari 1.

    d. Panjang jari 2.

    e. Lebar jari 2,3,4,5.

    f. Panjang telapak tangan.

    3. Penetapan dimensi ukuran senapan dilakukan dengan

    perhitungan persentil 5, 50, dan 95, kemudian ditetapkan

    percentil 50 yang digunakan dalam dimensi ukuran pistol.

    5.2 SARAN

    1. Penggaris pada kursi anthropometri sebaiknya digunakan,

    karena sewaktu praktikum yang digunakan bukan penggaris

    yang ada pada kursi anthropometri.

    2. Penggarisnya ditambah sehingga praktikan tidak perlu

    menggunakan penggarisnya sendiri.