Annisa Modul Mata Lbm 1 Sgd 1

88
Annisa Rahim - 012106082 1 MODUL MATA LBM 1 SGD 8 ORGAN PENGLIHATAN NORMAL STEP 1 - STEP 2 1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan! 2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya! 3. Apa saja adneksa mata beserta fungsinya! 4. Bagaimana mekanisme melihat? 5. Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)! 6. Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa merubah posisi tubuh dan kepalanya? 7. Mengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit ketika ada debu? 8. Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lama berdiri? 9. Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna? STEP 3 1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan! Anatomi, tambahkan gambar!!! Mata ada 2: a. Oculus: N.optivus, bulbus oculi Bulbus oculi: 1) selubung (tunica fibrosa(kornea dan sclera), tunica nervosa (retina, stratum pigmenti), tunica vasculosa (iris,corpus cillaris) 2) isi (aquous humor, lensa crystalina, dan corpus vitreum) b. Occuli accessorius: ada 4: palpebra, konjungtiva, kelenjar lakrima, Mm.oculi a. Cornea: bentuk transparan, refraksi cahaya (membiaskan cahaya), berapa kekuatannya (dioptri)? Fungsi cornea? b. Pupil: mengatur jumlah cahaya yang diterima. Gelap pupil melebar, terang menyempit Ketika menutup mata, bagaimana keadaan pupil? c. Iris: ada 2 otot: M. dilator pupil kontraksi pupil melebar. M. sphincter pupil kontraksi mengecilkan pupil

description

aa

Transcript of Annisa Modul Mata Lbm 1 Sgd 1

Annisa Rahim - 012106082

1

MODUL MATA LBM 1 SGD 8

ORGAN PENGLIHATAN NORMAL

STEP 1

-

STEP 2

1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan!

2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya!

3. Apa saja adneksa mata beserta fungsinya!

4. Bagaimana mekanisme melihat?

5. Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)!

6. Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa merubah posisi tubuh dan

kepalanya?

7. Mengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit ketika ada debu?

8. Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lama berdiri?

9. Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna?

STEP 3

1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan!

Anatomi, tambahkan gambar!!!

Mata ada 2:

a. Oculus: N.optivus, bulbus oculi

Bulbus oculi:

1) selubung (tunica fibrosa(kornea dan sclera), tunica nervosa (retina, stratum

pigmenti), tunica vasculosa (iris,corpus cillaris)

2) isi (aquous humor, lensa crystalina, dan corpus vitreum)

b. Occuli accessorius: ada 4: palpebra, konjungtiva, kelenjar lakrima, Mm.oculi

a. Cornea: bentuk transparan, refraksi cahaya (membiaskan cahaya), berapa kekuatannya

(dioptri)? Fungsi cornea?

b. Pupil: mengatur jumlah cahaya yang diterima. Gelap pupil melebar, terang menyempit

Ketika menutup mata, bagaimana keadaan pupil?

c. Iris: ada 2 otot: M. dilator pupil kontraksi pupil melebar. M. sphincter pupil

kontraksi mengecilkan pupil

Annisa Rahim - 012106082

2

GAMBAR nya M. dilator pupil dan M. Sphincter pupil? Jarasnya!

d. Lensa: memfokuskan cahaya dg cara akomodasi (kemampuan adaptasi lensa agar bayangan

jatuh tepat di retina).

Lensa mata tetap biconcave, yang membedakan hanya jarak (ditentukan oleh ukuran

diameter yang menebal atau menipis.

e. Retina: macula lutea

1) sel batang/sel basal(adaptasi gelap dan melihat samping) dan

2) sel kerucut/sel konus (adaptasi terang, melhat sentral dan warna).

Bagaimana proses pembentukan warna di iris?

Warna mata dipengaruhi oleh melanosit pada lapisan yg berpigmen pada retina mata.

a) Lapisan berpigmen: melanin dan menyimpan vitamin A.

b) Lapisan batang dan kerucut yang menonjol pada lapisan pigmen

c) Lapisan limitan luar

d) Lapisan nucleus luar; mengandung badan sel batang dan kerucut

- Sel batang: rodopsin 10%

Isomerase

11 –cis-retinol (vit. A) 11 –cis-retinal +skotopsin rodopsin.

Cari skema!!

- Sel kerucut: reseptor warna - iodopsin

Adakah pengaruh dari vitamin A juga?

e) Lapisan pleksiform luar

f) Lapisan nucleus dalam

g) Lapisan pleksiform dalam

h) Lapisan ganglion

i) Lapisan serabut saraf optik

j) Membrane limitan dalam

Mata tidak kering karena adanya cairan aquous humor (anterior lensa) dan vitreous

humor(antara posteror lensa dan retina).

Aliran vitreous humor ke aquous humor?

Annisa Rahim - 012106082

3

- Produksi Aquous humor tidak terbatas dibandingkan vitreous humor, disekresi oleh

epitel proc. Cilliaris corpus cilliare.

Mekanisme pembentukan dan fungsi aquous humor?

- Menjaga agar tidak kering karena ada kelenjar lacrimal.

Diameter vertical mata: 23,5 mm, transversal 24 mm, anteroposterior 17,5mm,

2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya!

a. M. orbicularis oculi: dpersarafi N. VII (N. facialis)

Menutup kelopak

b. M. levator palpebra: oleh N. III (N. occulomotorius)

Membuka kelopak

c. M. tarsalis Mulleri: serabut2 simpatis dari ganglion servical superior

Mempertahankan saat palpebra saat membuka

3. Apa saja adneksa mata beserta fungsinya!

Occuli accessorius: ada 4:

a. Palpebra

1) Palpebra superior

2) Palpebra inferior

Palpebra superior dan inferor bertemu di Rima palpebra, disebelah lateral dan

medialnyanya ada cantus, dicantus ada caranculla, cantus medial lebih berfungsi

untuk berkumpulnya air mata sebelum ke punctum lacrima.

- Punya tarsus, mengandung kelenjar Meibom mengeluarkan minyak untuk melapisi

bagian luar air mata agar tidak cepat menguap.

b. Konjungtiva

Menghasilkan sel musin sel goblet melindungi mata.

a. Konjungtiva tarsal: didepan tarsus

b. Konjungtiva bulbi

c. Konjungtiva fornix

Fungsi masing2 konjungtiva?

c. kelenjar lakrima,

Annisa Rahim - 012106082

4

a. sel acini : sel silindris, tidak beraturan, fungsi untuk menyimpan granul dan tetes lipid

b. ductus excretorius intralobular: sel silindris, antarsel acini.

c. ductus interlobular: sel silindris. Antara sel acini dan ductus excretorius intralobular.

d. sel myoepithel

d. Mm.oculi

a. M. Rectus lateral (N. VI) dan medial (N. III): pergerakan mata kesamping kanan dan

kiri.

b. M. Rectus inferior (N.III)dan superior(N.III): pergerakan mata ke atas ke atas dan

bawah.

c. M. Obliqus superior(N. IV) dan inferior (N. III): pergerakan mata memutar ke kanan

dan kekiri.

4. Bagaimana mekanisme melihat?

5. Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)!

6. Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa merubah posisi tubuh dan

kepalanya?

7. Mengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit ketika ada debu?

8. Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lama berdiri?

9. Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna?

STEP 4

MAPPING

STEP 7

1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan!

Anatomi, tambahkan gambar!!!

CAVUM ORBITA

Annisa Rahim - 012106082

5

Annisa Rahim - 012106082

6

Annisa Rahim - 012106082

7

Annisa Rahim - 012106082

8

http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/anatomy/sagittal-section.html

Organon oculi assesoria Oculus

Kelenjar lakrimal Bulbus oculi

Konjunctiva

Nervus opticus

Isi Selubung Palpebra

Lensa crystalina

Humor aquosus

Corpus vitreum

Tunica fibrosa Sclera Cornea

Tunica vasculosa Choroid Corpus ciliare Iris

Tunica nervosa Stratum pigmenti Retina

Organon visuum

Musculi oculi

Annisa Rahim - 012106082

9

http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html

Annisa Rahim - 012106082

10

Diameter vertical mata: 23,5 mm, transversal 24 mm, anteroposterior 17,5mm,

Annisa Rahim - 012106082

11

Annisa Rahim - 012106082

12

Annisa Rahim - 012106082

13

Annisa Rahim - 012106082

14

Annisa Rahim - 012106082

15

Annisa Rahim - 012106082

17

Anatomi & Fisiologi U.Ps, By Evelyn C. Pearce: http://books.google.co.id/books?id=3ZyOm94xiCMC&pg=PA315&dq=sklera+adalah&hl=en&sa=X&ei=m1-TUei3DYXZrQeOj4HABg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false

Lapisan: luar dalam: substansia propria sclera, lamina fuschka (vv.verticosa, vasa ciliaris anterior)

n. opticus keluar bola mata menembus sclera 2,5 mmsebelah nasal polus posterior (lamina cribosa) locus minorus resistentiae.

locus minoris resistentiae (lō´kus minôr´is rēsisten´chēā),. n an area offering little

resistance to invasion by microorganisms and/or their toxins.

Tempat rawan/daerah lemah.

http://books.google.co.id/books?id=ZXPEVwLUfp8C&pg=PA86&lpg=PA86&dq=locus+minori

s+resistentiae+lamina+cribrosa&source=bl&ots=LfgA0fFoZP&sig=hEctJz_2AFiOLWZ5bUjw-

WDSaQE&hl=en&sa=X&ei=k3CVUbTVCIWIrAfe-

4GADQ&redir_esc=y#v=onepage&q=locus%20minoris%20resistentiae%20lamina%20cribros

a&f=false

b. Cornea

Cornea: bentuk transparan, refraksi cahaya (membiaskan cahaya), berapa

kekuatannya (dioptri)?

Fungsi cornea?

Annisa Rahim - 012106082

18

1. Epitel kornea

merupakan lanjutan dari konjungtiva disusun oleh epitel gepeng berlapis tanpa

lapisan tanduk (squamous comples non keratin). Lapisan ini merupakan lapisan

kornea terluar yang langsung kontak dengan dunia luar dan terdiri atas 7 lapis sel.

Epitel kornea ini mengandung banyak ujung- ujung serat saraf bebas. Sel-sel yang

terletak di permukaan cepat menjadi aus dan digantikan oleh sel-sel yang terletak di

bawahnya yang bermigrasi dengan cepat.

2. Membran Bowman

merupakan lapisan fibrosa yang terletak di bawah epitel tersusun dari serat kolagen

tipe 1.

3. Stroma kornea

merupakan lapisan kornea yang paling tebal tersusun dari serat-serat kolagen tipe 1

yang berjalan secara paralel membentuk lamel kolagen. Sel-sel fibroblas terletak di

antara serat-serat kolagen.

4. Membran Descemet

merupakan membran dasar yang tebal tersusun dari serat-serat kolagen.

5. Endotel kornea

Lapisan ini merupakan lapisan kornea yang paling dalam tersusun dari epitel selapis

gepeng atau kuboid rendah. Sel-sel ini mensintesa protein yang mungkin diperlukan

untuk memelihara membran Descement. Sel-sel ini mempunyai banyak vesikel dan

dinding selnya mempunyai pompa natrium yang akan mengeluarkan kelebihan ion-

ion natrium ke dalam kamera okuli anterior. Ion-ion klorida dan air akan mengikuti

secara pasif. Kelebihan cairan di dalam stroma akan diserap oleh endotel sehingga

stroma tetap dipertahankan dalam keadaan sedikit dehidrasi (kurang cairan), suatu

faktor yang diperlukan untuk mempertahankan kualitas refraksi kornea.

Annisa Rahim - 012106082

19

Kornea bersifat avaskular (tak berpembuluh darah) sehingga nutrisi didapatkan

dengan cara difusi dari pembuluh darah perifer di dalam limbus dan dari humor

akweus di bagian tengah. Kornea menjadi buram bila endotel kornea gagal

mengeluarkan kelebihan cairan di stroma.

http://books.google.co.id/books?id=w5eVlI0_bdEC&pg=PA91&dq=sklera+adal

ah&hl=en&sa=X&ei=m1-

TUei3DYXZrQeOj4HABg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false

http://co-me.ch/projects/phase2/p08/p08_01.en.html

Faktor yang menyebabkan kejernihan kornea

• Tidak mengandung zat tanduk, pembuluh darah, struktur dan susunan

jaringan relatif homogen dan teratur.

• Permukaan kornea dikelilingi oleh cairan, agar mampu menahan cairan dan

untuk mempertahankan kadar cairan pada tingkat tertentu maka dibagian

Annisa Rahim - 012106082

20

depan kornea terdapat epitel dan dibagian belakang dilapisi endotel, yang

berfungsi memompa cairan keluar kornea apabila berlebihan.

Mengapa kornea keruh?

Terganggunya faktor yang menyebabkan kejernihan tersebut, seperti tersebut

diatas terganggu dapat menimbulkan kekeruhan kornea. Menurunnya tingkat

kejernihan atau kekeruhan dapat bersifat sementara atau menetap atau

selemanya.

Kekeruhan kornea dapat disebabkan karena kornea terluka, misalnya: karena

trauma, infeksi oleh bakteri, jamur atau virus, atau terjadi reaksi penolakan

tubuh atau autoimun, atau akibat kelainan bawaan yaitu terdapat

penumpukan material abnormal, kerusakan endotel akibat kenaikan tekanan

bola mata, bahkan komplikasi tindakan bedah.

Penurunan kejernihan kornea dapat menimbulkan gangguan penglihatan,

mulai dari rasa silau sampai terjadi penurunan ketajaman penglihatan sampai

kebutaan.

2. TUNICA VASCULOSA

a. Choroid

Annisa Rahim - 012106082

21

Khoroid merupakan lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel-sel pigmen sehingga tampak

bewarna hitam. Lapisan ini tersusun dari jaringan penyambung jarang yang mengandung serat-serat

kolagen dan elastin, sel-sel fibroblas, pembuluh darah dan melanosit. Khoroid terdiri atas 4 lapisan yaitu

1. Epikhoroid/suprachoroid merupakan lapisan khoroid terluar tersusun dari serat-serat kolagen dan

elastin luas, fibroblas, banyak melanosit besar.

2. Lapisan vaskuler merupakan lapisan yang paling tebal tersusun dari pembuluh darah dan melanosit.

3. Lapisan koriokapiler, merupakan lapisan yang terdiri atas pleksus kapiler, jaring-jaring halus serat

elastin dan kolagen, fibroblas dan melanosit. Kapiler-kapiler ini berasal dari arteri khoroidalis

Pleksus ini mensuplai nutrisi untuk bagian luar retina.

4. Lamina elastika/membran Bruch, merupakan lapisan khoroid yang berbatasan dengan epitel pigmen

retina. Lapisan ini tersusun dari jarring-jaring elastik padat dan suatu lapisan dalam lamina basal

yang homogen.

b. Corpus Cilliaris

Annisa Rahim - 012106082

22

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokteran-

dasar/anatomimata/

Korpus siliaris dilapisi oleh 2 lapis epitel kuboid (Gb-7). Lapisan luar kaya akan pigmen dan merupakan

lanjutan lapisan epitel pigmen retina. Lapisan dalam yang tidak berpigmen merupakan lanjutan lapisan

reseptor retina, tetapi tidak sensitif terhadap cahaya. Sel-sel di lapisan ini akan mengeluarkan cairan filtrasi

plasma yang rendah protein ke dalam bilik mata belakang (kamera okuli posterior).

c. Iris

a. Iris: ada 2 otot: M. dilator pupil kontraksi pupil melebar. M. sphincter pupil

kontraksi mengecilkan pupil

GAMBAR nya M. dilator pupil dan M. Sphincter pupil? Jarasnya!

Bagaimana proses pembentukan warna di iris?

Warna mata dipengaruhi oleh melanosit pada lapisan yg berpigmen pada

retina mata.

- Fungsi utama iris: meningkatkan jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata pada

waktu gelap, dan mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata pada waktu

terang.

Annisa Rahim - 012106082

23

- Jumlah cahaya yg memasuki mata melalui pupil sebanding dengan luas pupil.

- Diameter pupil manusia dapat mengecil sampai 1,5 mm, dan membesar sampai 8

mm.

- Jumlah cahaya yg memasuki mata dapat berubah sekitar 30x lipat sebagai akibat dari

perubahan diameter pupil.

Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Pada iris terdapat 2 jenis otot polos (Gb-8) yaitu otot dilatator pupil dan otot sfingter/konstriktor pupil.

Kedua otot ini akan merubah diameter pupil. Otot dilatator pupil yang dipersarafi oleh persarafan simpatis

akan melebarkan pupil, sementara otot sfingter pupil yang dipersarafi oleh persarafan parasimpatis (N. III)

akan memperkecil diameter pupil.

Jumlah sel-sel melanosit yang terdapat pada epitel dan stroma iris akan mempengaruhi warna mata. Bila

jumlah melanosit banyak mata tampak hitam, sebaliknya bila melanosit sedikit mata tampak bewarna biru.

Annisa Rahim - 012106082

24

Annisa Rahim - 012106082

25

http://what-when-how.com/neuroscience/visual-system-sensory-system-

part-4/

Annisa Rahim - 012106082

26

b. Pupil: mengatur jumlah cahaya yang diterima. Gelap pupil melebar, terang menyempit

Ketika menutup mata, bagaimana keadaan pupil?

Annisa Rahim - 012106082

27

Buku Ajar Diagnostik Fisik, By Mark H. Swartz

3. TUNICA NERVOSA

a. Stratum Pigmenti

b. Retina

Retina: macula lutea

1) sel batang/sel basal(adaptasi gelap dan melihat samping) dan

2) sel kerucut/sel konus (adaptasi terang, melhat sentral dan warna).

a) Lapisan berpigmen: melanin dan menyimpan vitamin A.

b) Lapisan batang dan kerucut yang menonjol pada lapisan pigmen

c) Lapisan limitan luar

d) Lapisan nucleus luar; mengandung badan sel batang dan kerucut

- Sel batang: rodopsin 10%

Isomerase

Annisa Rahim - 012106082

28

11 –cis-retinol (vit. A) 11 –cis-retinal +skotopsin rodopsin.

Cari skema!!

- Sel kerucut: reseptor warna - iodopsin

Adakah pengaruh dari vitamin A juga?

e) Lapisan pleksiform luar

f) Lapisan nucleus dalam

g) Lapisan pleksiform dalam

h) Lapisan ganglion

i) Lapisan serabut saraf optik

j) Membrane limitan dalam

Annisa Rahim - 012106082

29

http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/anatomy/section-retina.html

Annisa Rahim - 012106082

30

Annisa Rahim - 012106082

31

Jenis2 sel saraf pada retina:

a. Fotoreseptor: sel batang dan sel kerucut menjalarkan sinyal ke lapisan pleksiform luar,

tempat sel batang dan sel kerucut bersinaps dengan sel bipolar dan sel horizontal.

b. Sel horizontal: menjalarkan sinyal secara horizontal pada lapisan fleksiform luar dari sel

batang dan sel kerucut ke sel bipolar. Fungsi: inhibisi lateral untuk memperkuat kontras

penglihatan.

c. Sel bipolar: menjalarkan sinyal secara vertical dari sel batang, sel kerucut, dan sel horizontal

ke lapisan pleksiform dalam,tempat sel2 itu bersinaps dg sel ganglion dan sel amakrin.

Fungsi:inhibisi dan eksitatasi

d. Sel amakrin: menjalarkan sinyal dalam dua arah, baik secara langsung dari sel bipolar ke sel

ganglion atau secara horizontal dalam lapisan pleksiform dalam dari akson sel bipolar ke

dendrite sel ganglion atau sel amakrin lainya. Sekitar 30 jenis sel amakrin telah

diidentifikasi.

e. Sel ganglion, menjalarkan sinyal keluar dari retina melalui saraf optik ke dalam otak.

Annisa Rahim - 012106082

32

Setiap retina mengandung sekitar 1,6 juta.

1) Sel W: kurang lebih 40% dari seluruh sel ganglion. Kecepatan lambat 8m/detik.

Menerima sebagian besar eksitasinya dari sel batang, dijalarkan melalui jalur sel bipolar

kecil dan sel amakrin.

2) Sel X: 55%, kecepatan = 14m/detik.

3) Sel Y: 5%, sel paling besar, menjalarkan sinyanya keotak dg kecepatan 50m/detik.

- Jenis sel saraf yg tidak terlalu menonjol adalah sel interpleksiform yg menjalarkan

sinyal dalam arah retrograde dari lapiisan pleksiform dalam ke lapisan pleksiform

luar, sinyal ini bersifat menghambat dan diduga utk mengendalikan penyebaran

lateral dari sinyal penglihatan oleh selhorizontal di lapisa pleksiform luar.

Lapisan2 Retina dari luar-dalam

a. Lapisan berpigmen retina

Pigmen hitam melanin dalam lapisan pigmen mencegah pantulan cahaya dari bagian

lengkung bola mata; sangat berguna untuk penglihatan yg jelas. Pada albino, ketika

memasuki suatu ruangan yg terang, cahaya yg mengenai retina dipantulkan ke segala arah di

dalam bola mata oleh permukaan retian yg tdk berpigmen dan oleh lapisan sclera sebuah

titik cahaya yg normalnya hanya mengandung beberapa sel batang atau kerucut akan

dipantulkan ke segala arah dan merangsang banyak reseptor. Oleh karena itu, tajam

penglhatan seorang albino, walapun dg koreksi optik yg terbaik, jarang lebih baik dari 20/100

sampai 20/200 dibandingkan dg nilai normal 20/20.

Epitel pigmen adalah suatu lapisan sel poligonal yang teratur, ke arah ora serrata bentuk selnya menjadi

lebih gepeng. Inti sel berbentuk kuboid dengan sitoplasmanya kaya akan butir-butir melanin. Fungsi epitel

pigmen adalah

1. Menyerap cahaya dan mencegah terjadinya pemantulan.

2. Berperan dalam nutrisi fotoreseptor

3. Penimbunan dan dan pelepasan vitamin A

4. Berperan dalam proses pembentukan rhodopsin

b. Lapisan fotoreseptor

Tabel perbedaan

- Sel batang

Annisa Rahim - 012106082

33

Rodopsin dan penguraiannya oleh energy cahaya.

Annisa Rahim - 012106082

34

Annisa Rahim - 012106082

35

Skema siklus penglihatan rodopsin-retina

- Sel kerucut.

Iodopsin vitamin A + fotopsin.

Kurva absorbsi cahaya : panjang gelombang pigmen peka warna BIRU = 445 nm,

HIJAU = 535 nm, MERAH = 570 nm.

Annisa Rahim - 012106082

36

c. Membrane limitan eksterna

rangkaian kompleks tautan antara sel batang, sel kerucut, dan sel Muller. Dengan mikroskop cahaya

tampak sebagai garis.

d. Lapisan nucleus luar:

lapisan yang terdiri atas inti-inti sel batang dan kerucut bersama badan selnya.

e. Lapisan fleksiform luar dibentuk oleh akson sel batang dan kerucut bersama dendrit sel bipolar

dan sel horizontal yang saling bersinaps.

f. Lapisan nucleus dalam dibentuk oleh inti-inti dan badan sel bipolar, sel horizontal, sel amakrin,

dan sel Muller.

g. Lapisan fleksiform dalam dibentuk oleh sinaps antara sel bipolar, amakirn, dan sel ganglion.

h. Lapisan sel ganglion dibentuk oleh badan dan inti sel ganglion.

i. Lapisan serabut nervus optikus dibentuk oleh akson sel ganglion.

j. Membrane limitans interna sebenarnya adalah membrana basalis sel Muller yang memisahkan

retina dari korpus vitreum.

Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

B. ISI

1. AQUOUS HUMOUR

Mata tidak kering karena adanya cairan aquous humor (anterior lensa) dan vitreous

humor(antara posteror lensa dan retina).

Aliran vitreous humor ke aquous humor?

- Produksi Aquous humor tidak terbatas dibandingkan vitreous humor, disekresi oleh

epitel proc. Cilliaris corpus cilliare.

Annisa Rahim - 012106082

37

Mekanisme pembentukan dan fungsi aquous humor?

- Menjaga agar tidak kering karena ada kelenjar lacrimal.

http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html

- Humor aquous adalah cairan yang mengalir berbas.

- Humor aquous secara terus-menerus diproduksi dan direabsobrsi. Keseimbangan

antara pembentukan dan reabsorbsi mengatur volume total dan tekanan cairan

intraocular.

- Dibentuk dalam mata kira-kira 2-3 mikrometer tiap menit.

- Sekresi dimulai dg transport aktif ion natrium kedalam ruangan diantara sel2 epitel

ion natrium menarik ion klorida dan bikarbonat mempertahankan sifat

netralitas listrik osmosis air dari kapiler darah yg terletak di bawahnya ke dalam

ruang interseluler epitel yg sama aquous humor membersihkan ruangan

Annisa Rahim - 012106082

38

proc.siliaris sampai ke kamera okuli anterior mata. Selain itu, beberapa nutrient

(glukosa, asam amino, asam askorbat) jg dibawa melalui epitel2 dg transport

aktif/difusi terfasilitasi.

- TIO normal rata2 sekitar 15 mmHg, dg kisaran antara 12-20 mmHg, diukur dengan

Tonometri.

- Glaucoma: penyakit mata yg ditandai dg meningkatnya TIO secara patologis, kadang2

meningkat cepat sampai 60-70 mmHg. Tekanan yg meningkat diatas 25-30 mmHg

dapat menyebabkan hilangnya penglihatan bila dipertahankan dalam jangka waktu

lama. Pada sebagian besar kasus glaucoma, tekanan tinggi abnormal disebabkan oleh

peningkatan tekanan terhadap aliran keluar cairan yg melalui ruang trabeku ke

dalam canalis Schlemm pada iridocorneal junction. Misal: peradangan mata akut

leukosit dan jaringan nekrosis dapat menghambat ruang trabekula.

Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Glaukoma yang sering ditemukan adalah glaukoma sudut terbuka.

Glaukoma sudut terbuka terjadi karena pembendungan terhadap aliran keluar

aqueous humor, sehingga menyebabkan penimbunan. Hal ini dapat memicu

proses degenerasi trabecular meshwork, termasuk pengendapan materi ekstrasel

di dalam anyaman dan di bawah lapisan endotel kanalis Schlemm (Salmon, 2009).

Mekanisme kerusakan neuron pada glaukoma sudut terbuka dan hubungannya

dengan tingginya tekanan intraokular masih belum begitu jelas.

Teori utama memperkirakan bahwa adanya perubahan-perubahan elemen

penunjang struktural akibat tingginya tekanan intraokular di saraf optikus,

setinggi dengan lamina kribrosa atau pembuluh darah di ujung saraf optikus

(Friedman dan Kaiser, 2007). Teori lainnya memperkirakan terjadi iskemia pada

mikrovaskular diskus optikus (Kanski, 2007). Kelainan kromosom 1q-GLC1A

(mengekspresikan myocilin) juga menjadi faktor predisposisi (Kwon et al, 2009).

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31224/4/Chapter%20II.pdf

2. LENSA CRYSTALINA

Lensa: memfokuskan cahaya dg cara akomodasi (kemampuan adaptasi lensa agar

bayangan jatuh tepat di retina).

Lensa mata tetap biconcave, yang membedakan hanya jarak (ditentukan oleh ukuran

diameter yang menebal atau menipis.

Annisa Rahim - 012106082

39

Lensa terdiri atas 3 lapisan yaitu kapsul lensa, epitel subkapsul dan serat-serat lensa. Kapsul lensa

merupakan lamina basal yang umumnya disusun oleh serat-serat kolagen tipe IV dan glikoprotein. Kapsul ini

elastik, jernih dan kompak. Epitel subkapsul hanya terdapat pada permukaan anterior lensa tepat di bawah

kapsul lensa. Epitelnya terdiri atas selapis sel kuboid. Di sebelah dalam dari epitel subkapsul terdapat serat-

serat lensa yang di bentuk dari sel-sel yang kehilangan inti dan organel sel lainnya. Serat-serat ini kemudian

Annisa Rahim - 012106082

40

diisi dengan protein lensa kristalin (crystallins). Adanya kristalin ini akan meningkatkan index refraksi

lensa.

Lensa sama sekali tidak mengandung pembuluh darah. Nutrisi untuk lensa diperoleh dari humor akweus

dan korpus vitreus. Lensa bersifat impermeabel, tetapi dapat ditembus cahaya dengan mudah.

Pada orang tua sering dijumpai kekeruhan pada lensa yang menyebabkan menurunnya kemampuan untuk

melihat. Keadaan ini dikenal sebagai katarak. Kondisi mungkin disebabkan oleh bertumpuknya pigmen atau

substansi lain dan keterpaparan sinar ultra violet secara berlebihan. Di samping itu pada orang tua terjadi

suatu keadaan yang dikenal sebagai presbiopia yaitu ketidakmampuan mata untuk melihat benda-benda

dalam jarak dekat yang disebabkan karena menurunnya elastisitas lensa akibat proses penuaan. Sebagai

akibatnya lensa tidak dapat mencembung guna memfokuskan bayangan benda secara tepat pada retina.

Keadaan ini dapat diatasi dengan pemakaian kaca mata.

Lensa digantung ke korpus siliaris oleh penggantung lensa yang dikenal sebagai zonula Zinii.

Otot siliaris mempunyai 2 set serabut otot polos yg terpisah :

a. serabut meridional: membentang dari ujung perifer zonula zinii sampai

peralihan kornea-sklera (limbus kornea). Kalau berkontraksi bagian perifer

dari zonula zinii akan tertarik secara medial ke arah tepi kornea regangan

zonula zinii terhadap lensa berkurang

b. serabut sirkular: tersusun melingkar mengelilingi perlekatan zonula zinii,

kontraksi gerakan seperti sfingter mengurangi diameter lingkar

perlekatan zonula zinii regangan zonula berkurang.

Jadi, kontraksi salah satu sel serabut otot polos dalam otot silaris akan

mengendurkan zonula zinii lensa lebih cembung.

- Otot siliaris hampir seluruhnya diatur oleh sinyal saraf parasimpatis dijalarkan

ke mata melalui N.III.

- Impuls saraf parasimpatis kontraksi M.cilliaris zonula kendur lensa

semakin tebal dan meningkatkan daya bias mata mampu melihat objek lebih dekat

.

Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Annisa Rahim - 012106082

41

http://www.oculist.net/downaton502/prof/ebook/duanes/pages/v8/ch010/020f.html

sorbitol >> osmolaritas >> kekeruhan lensa.

Annisa Rahim - 012106082

42

3. CORPUS VITREUM

Korpus vitreus merupakan suatu agar-agar jernih yang mengisi ruang vitreus (ruang antara

lensa dan retina). Korpus vitreus disusun hampir seluruhnya oleh air (99%) dan

mengandung elektrolit, serat-serat kolagen dan asam hialuronat. Korpus vitreus melekat

pada seluruh permukaan retina. Di tengah korpus vitreus berjalan sisa suatu saluran yang

berisi cairan dikenal sebagai kanal hialoidea, yang semula mengandung arteri hialodea

pada masa janin. Badan vitreus berfungsi untuk memelihara bentuk dan kekenyalan bola

mata.

NERVUS OPTICUS

Annisa Rahim - 012106082

43

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokteran-

dasar/anatomimata/

VASCULARISASI

Annisa Rahim - 012106082

44

Arteri

a. Carotis interna a.ophthalmica cab.menuju bola mata (a. centralis retina, cab2

ciliar = a. ciliaris posterior & a. ciliaris anteriol, cab2 muskuler); cab.menuju orbita (a.

supraorbita, a. ethmoidalis ant.et.post, a.frontalis, a. dorsalis nasi, a. lacrimalis,

cab.menuju ke cranium, a.zygomaticum, a.meningea anterior, a.palpebra medialis)

b. A.carotis externa a. maxillaries interna

Annisa Rahim - 012106082

45

Vena

a. Bola mata: v. verticosa (corpu ciliare, choroidea, iris), v. ciliiaris anterior, v. ciliaris

posterior

b. Orbita: v. ophthalmica superior, v. ophthalmica inferior, v.centralis retina.

Annisa Rahim - 012106082

46

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokteran-

dasar/anatomimata/

ORGANON OCULI ASSESORIA

Annisa Rahim - 012106082

47

A. PALPEBRA

Annisa Rahim - 012106082

48

Eyelids and adnexae. Cross-section of the eyelid.

http://health-

7.com/Atlas%20of%20Pediatric%20Physical%20Diagnosis/Eyelids%20%26amp%3B%

20Adnexae-Anatomy%20of%20the%20Eyelid/1

Sagittal Section Of Accessory Structures

http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html

B. CONJUNGTIVA

Annisa Rahim - 012106082

49

http://media.mansmed.com/details.php?image_id=41

C. GLANDULA LACRIMALIS

Anterior View Of Lacrimal Apparatus

http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html

http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/anatomy/external-eye.html

Annisa Rahim - 012106082

50

D. MM. OCULI

Annisa Rahim - 012106082

51

Annisa Rahim - 012106082

52

http://books.google.co.id/books?id=w5eVlI0_bdEC&pg=PA91&dq=sklera+adalah&hl=en&sa=X&ei

=m1-TUei3DYXZrQeOj4HABg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false

metabolisme mata

1. Cornea: 30% glikolisis aerob, 65% HMP shunt ribosa-1-phosphate regenerasi sel

(setiap 7 hari).

2. Lensa: 85% glikolisis anaerob, 10% HMP shunt, 3% TCA utk daerah perifer yg mampu

mengalami mitosis.

Ukuran daya bias lensa –Dioptri-

- Makin besar sudut pembelokan cahaya yg diakibatkan oleh sebuah lensa, makin

besar “daya bias” lensa tsb.

- Ukuran daya bias lensa = dioptri

- Daya bias lensa konveks dalam dioptri = 1 meter dibagi jarak fokusnya. Jadi, sebuah

lensa sferis mempunyai daya bias +1 dioptri bila lensa itu memusatkan cahaya sejajar

menuju satu titik focus 1 meter dibelakang lensa. Bila mampu membelokkan berkas

cahaya sejajar dua kali kekuatan lensa yang berdaya bias +1 dioptri maka lensa

Annisa Rahim - 012106082

53

tersebut berkekuatan +2 dioptri, dan berkas cahaya akan difokuskan 0,5 meter di

belakang lensa.

- Daya bias lensa konkaf tidak dapat dinyatakan dengan jarak focus di belakang lensa,

karena cahaya bukan mengalami konvergensi tetapi mengalami divergensi. Namun,

jika menyebarkan berkas cahaya dengan kekuatan yg sama dg lensa konveks

berkekuatan +1 dioptri, lensa konkaf itu disebut mempunyai daya bias -1 dioptri.

- Lensa konkaf dapat menetralkan daya bias lensa konveks. Jadi, dengan meletakkan

lensa konkaf berkekuatan 1 dioptri tepat di depan lesa konveksi berkekuatan 1

dioptri akan menghasilkan sistem lensa berdaya bias nol.

- Kekuatan lensa silindris diukur dg cara yg sama seperti mengukur kekuatan lensa

sferis, kecuali bahwa selain kekuatan lensa, sumbu lensa silindris juga harus

dinyatakan. Jika suatu lensa silindris memfokuskan cahaya sejajar pada suatu garis

focus 1 meter di belakang lensa, lensa ini disebut mempunyai kekuatan +1dioptri,

sebaliknya jika lensa silindris konkaf menyebarkan cahaya dg kekuatan sama seperti

pemusatan cahaya oleh lensa silindris berkekuatan +1 dioptri, lensa ini dsebut

mempunyai kekuatan -1 dioptri. Jika garis fokusnya horizontal, sumbunya dikatakan

0 derajat, jika garis ini vertical, sumbunya disebut 90 derajat.

SISTEM LENSA

4 perbatasan refraksi:

a. Perbatasan antara permukaan anterior kornea dan udara.

b. Perbatasan antara permukaan posterior kornea dan humor aquous.

c. Perbatasan antara humor aquous dan permukaan anterior lensa mata

d. Perbatasan antara posterior lensa mata dengan humor vitreous.

Indeks internal: udara: 1, kornea: 1,38, humor aquous: 1,33, lensa crystalina: 1,4,

humor vitreous: 1,34.

REDUCED EYE

- Bila semua permukaan refrasi mata dijumlahkan secara aljabar dan dibayangkan

sebagai sebuah lensa, susunan optikmata normal akan terlihat sederhana dan

ditampilkan secara skematis sbg reduced eye.

- Pada reduced eye dibayangkan hanya terdapat 1 lensa dg titik pusat 17 mm didepan

retina, dan mempunyai daya bias total 59 dioptri pd saat mata berakomodasi untuk

melihat jauh.

Daya bias total = 59 dioptri. 2/3 dihasilkan oleh permukaan anterior kornea,

karena indeks bias kornea sangat berbeda dari indeks bias udara.

Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Annisa Rahim - 012106082

54

2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya!

No. 1

3. Apa saja adneksa mata beserta fungsinya!

No.1

4. Bagaimana mekanisme melihat?

http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/anatomy/visual-pathway.html

Annisa Rahim - 012106082

55

Annisa Rahim - 012106082

56

Optic nerve pathways: The left and right branches of the optic nerves join behind the eyes,

just in front of the pituitary gland, to form a cross-shaped structure called the optic

chiasma. Within the optic chiasma, some of the nerve fibers cross. The fibers from the nasal

(inside) half of each retina cross over, but those from the temporal (outside) half do not.

Specifically, the fibers from the nasal half of the left eye and the temporal half of the right

eye form the right optic tract; and the fibers from the nasal half of the right eye and the

temporal half of the left form the left optic tract. The nerve fibers then continue along in

the optic tracts. Just before they reach the thalamus of the brain, a few of the nerve fibers

leave to enter nerve nuclei that function in visual reflexes. Most of the nerve fibers enter

the thalamus, forming a junction (synapse) in the back of the thalamus. From there the

visual impulses enter nerve pathways called the optic radiations, which lead to the visual

(sight) cortex of the occipital (back) lobes of the brain.

http://drugline.org/medic/term/optic-nerve-pathways/

Annisa Rahim - 012106082

57

Annisa Rahim - 012106082

58

5. Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)!

Refleks Mengedip

Banyak sekali ilmuan mengemukakan teori mengenai mekanisme refleks

kedip seperti adanya pacemaker atau pusat kedip yang diregulasi globus palidus atau

adanya hubungan dengan sirkuit dopamin di hipotalamus. Pada penelitian Taylor (1999)

telah dibuktikan adanya hubungan langsung antara jumlah dopamine di korteks dengan

mengedip spontan dimana pemberian agonis dopamin D1 menunjukkan peningkatan

Annisa Rahim - 012106082

59

aktivitas mengedip sedangkan penghambatannya menyebabkan penurunan refleks kedip

mata.

Refleks kedip mata dapat disebabkan oleh hampir semua stimulus perifer,

namun dua refleks fungsional yang signifikan adalah (Encyclopædia Britannica, 2007):

o Stimulasi terhadap nervus trigeminus di kornea, palpebra dan konjungtiva

yang disebut refleks kedip sensoris atau refleks kornea. Refleks ini

berlangsung cepat yaitu 0,1 detik.

o Stimulus yang berupa cahaya yang menyilaukan yang disebut refleks kedip

optikus. Refleks ini lebih lambat dibandingkan refleks kornea.

Ritme Normal Kedipan Mata

Pada keadaan terbangun, mata mengedip secara reguler dengan interval

dua sampai sepuluh detik dengan lama kedip selama 0,3-0,4 detik. Hal ini

merupakan suatu mekanisme untuk mempertahankan kontinuitas film prekorneal dengan

cara menyebabkan sekresi air mata ke kornea. Selain itu, mengedip dapat membersihkan

debris dari permukaan okuler. Sebagai tambahan, mengedip dapat mendistribusikan musin

yang dihasilkan sel goblet dan meningkatkan ketebalan lapisan lipid (McMonnies, 2007).

Iwanami (2007) mengemukakan bahwa muskulus Riolan dan muskulus intertarsal dipercaya

berhubungan dengan sekresi kelenjar meibom.

Menurut Hollan (1972), frekuensi mengedip berhubungan dengan status

mental dan juga diregulasi oleh proses kognitif. Kara Wallace (2006) pada

Biennial International Conference on Infant Studies XVth di Jepang (Abelson, 2007)

menyatakan bahwa berbicara, menghapal, dan perhitungan mental (mental arithmatic)

dihubungkan dengan peningkatan frekuensi mengedip. Sedangkan melamun, mengarahkan

perhatian dan mencari sumber stimulus diasosiasikan dengan penurunan frekuensi

mengedip mata. Namun, kedipan mata dapat bervariasi pada setiap aktivitas seperti

membaca, menggunakan komputer, menonton televisi, mengendarai alat transportasi, dan

memandang. Frekuensi mengedip juga dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti

keletihan, pengaruh

medikasi, stres dan keadaan afektif(Doughty, 2001).

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16739/4/Chapter%20II.pdf

Mekanisme utama yang terjadi dalam proses buka tutup kelopak mata adalah

relaksasi muskulus orbikularis okuli dan kontraksi muskulus levator palpebra superior

dan dipertahankan oleh muskulus tarsalis (Muller muscle)

Persarafan yang mengaturnya adalah nervus facialis dan nervus okulomotor.

Annisa Rahim - 012106082

60

The Eye Blink Reflex

Tactile stimulation of the cornea results in an irritating sensation that normally evokes eyelid closure (an eye blink). The response is consensual (i.e., bilateral) - involving automatic eyelid closure at both eyes.

The corneal eye blink reflex neural circuit: This neural circuit (Figure 7.1) is relatively simple, consisting of the

trigeminal1° afferent (free nerve endings in the cornea, trigeminal nerve, ganglion, root, and spinal trigeminal tract), which end on

trigeminal 2° afferent in the spinal trigeminal nucleus, some of which send their axons to reticular formation interneurons, which send their axons bilaterally to facial motor neurons in the facial nucleus, which send their axons in the facial nerve to orbicularis oculi, which functions to lower the eyelid

http://nba.uth.tmc.edu/neuroscience/s3/chapter07.html

Delapan puluh persen dari mata berkedip secara sempurna, delapan belas

persen berkedip secara inkomplit dan dua persen twitch. Bila ditinjau berdasarkan rangsang

berkedip, berkedip terdiri dari tiga kategori, yaitu (Acosta et al, 1999; Pepose et al, 1992;

Delgado et al, 2003) :

Berkedip involunter yaitu berkedip secara spontan, tanpa stimulus dengan generator

kedipan di otak yang belum diketahui secara jelas.

Annisa Rahim - 012106082

61

Berkedip volunter yaitu secara sadar membuka dan menutup kelopak mata.

Refleks berkedip adalah berkedip yang dirangang bila ada stimulus eksternal melalui

nervus trigeminus dan nervus fasialis.

Berkedip melibatkan dua otot yaitu muskulus levator palpebra superior

dan muskulus orbikularis okuli (AAO, 2007). Aktivitas berkedip melibatkan

nukleus kaudatus (Mazzone et al, 2010) dan girus presentralis media (Kato et al, 2003), dan

inhibisi berkedip melibatkan korteks frontal (Stuss et al, 1999;Mazzone et al, 2010).

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34860/4/Chapter%20II.pdf

6. Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa merubah posisi tubuh dan

kepalanya?

Secara normal, mata memiliki 3 macam gerakan yg berjalan secara continu namun hampir

tak terasa:

a. Tremor yg terus-menerus dg kecepatan 30-80 siklus perdetik yg disebabkan oleh

kontraksi yg beruntun dari unit motor pada otot2 mata.

b. Penyimpangan yg lambat dari bola mata ke satu jurusan atau ke jurusan yg lainnya.

c. Gerakan ceklikan tiba2 yg diatur oleh mekanisme fiksasi involunter.

Mekanisme fiksasi bola mata peran oleh kolikuli superior.

Kolikulus superior penyebab utama untuk menggerakkan mata dan kepala ke arah objek yg

mengganggu penglihatan..

- Serabut2 saraf optik yg berasal dari mata menuju kolikuli yg merupakan cabang dari

serabut2 Y yg berkonduksi cepat (salah satu cabangnya berjalan kekorteks

penglihatan dan yg lain kea rah kolikulus superior)

- Korteks penglihatan N.III, IV, VI gerakan mata.

- Kolikulus superior (melalui fasiculus longitudinal medialis) tingkat lain di batang

otak bergeraknya seluruh kepala dan bahkan seluruh tubuh kea rah objek .

Annisa Rahim - 012106082

62

Area 18 dan 19: area assosiasi visual. Bagian ini menyebabkan informasi-informasi

penglihatan menjadi berarti, berperan juga dalam refleks gerakan mata apabila sedang

memandang atau mengikuti suatu objek.

Annisa Rahim - 012106082

63

Annisa Rahim - 012106082

64

An extensive body of literature describing lesion studies, human behavioural testing, functional

neuroimaging, animal neurophysiology and detailed anatomy has identified several brain areas

that are involved in controlling visual fixation and saccadic eye movements, including regions in

the cerebral cortex, basal ganglia, thalamus, superior colliculus (SC), brainstem reticular formation

and cerebellum48, 49, 56, 96, 114, 115, 116 (see panels a and b). Visual inputs to the system arise from the

retino-geniculo-cortical pathway to the primary visual cortex and from the retinotectal pathway to

the superficial layers of the SC. Visual information is processed through several extrastriate visual

areas117 before it impinges on motor structures to affect action. The lateral intraparietal area (LIP)

in the posterior parietal cortex is at the interface between sensory and motor processing118, 119.

The LIP projects to both the intermediate layers of the SC120 and the frontal cortical oculomotor

areas121, 122, including the frontal eye fields (FEF), the supplementary eye fields (SEF) and the

Annisa Rahim - 012106082

65

dorsolateral prefrontal cortex (DLPFC). The FEF has a crucial role in executing voluntary

saccades98, 123, 124, 125. The SEF is important for internally guided decision-making and sequencing of

saccades126, 127. The DLPFC is involved in executive function, spatial working memory and

suppressing automatic, reflexive responses91, 92, 93. All of these frontal regions project to the

SC28, 59, 62, 128, 129, 130, which is a vital node in the premotor circuit where cortical and subcortical

signals converge and are integrated56, 131. The FEF, SEF and SC project directly to the paramedian

pontine reticular formation to provide the necessary input to the saccadic premotor circuit so that

a saccade is initiated or suppressed59, 132, 133.

Frontal cortical oculomotor areas also project to the caudate nucleus (CN)66, 134, 135. GABA (

-aminobutyric acid) neurons in the CN project through the direct pathway to the substantia

nigra pars reticulata (SNpr). Neurons in the SNpr form the main output of the basal ganglia

circuit: they contain GABA and project to the intermediate layers of the SC and to nuclei in

the thalamus that project to the frontal cortex. Cortical inputs to the direct pathway lead to

disinhibition of the SC and thalamus because these signals pass through two inhibitory

synapses. There is also an indirect pathway through the basal ganglia, in which a separate

set of GABA neurons in the CN project to the external segment of the globus pallidus (GPe).

GABA neurons in GPe then project to the subthalamic nucleus (STN). Neurons in the STN

send excitatory projections to neurons in the SNpr, which in turn project to the SC and

thalamus. Cortical inputs to the indirect pathway lead to inhibition of the SC and thalamus

because these signals pass through three inhibitory synapses134, 136. LGN, lateral geniculate

nucleus; SCi, superior colliculus intermediate layers; SCs, superior colliculus superficial

layers.

http://www.nature.com/nrn/journal/v5/n3/box/nrn1345_BX1.html

7. Mengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit ketika ada debu?

karena mata mempunyai palpebra superior dan inferior yang dapat menutup dan berfungsi melindungi bola mata anterior. Berkedip membantu menyebarkan lapis tipis air mata, yg melindungi kornea dan konjunctiva dari dehidrasi (Oftalmologi Umum)

Annisa Rahim - 012106082

66

Annisa Rahim - 012106082

67

8. Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lama berdiri?

Annisa Rahim - 012106082

68

9. Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna?

Annisa Rahim - 012106082

69

FYI

Annisa Rahim - 012106082

70

Annisa Rahim - 012106082

71

Annisa Rahim - 012106082

72

Annisa Rahim - 012106082

73

Annisa Rahim - 012106082

74

Annisa Rahim - 012106082

75

Annisa Rahim - 012106082

76

Annisa Rahim - 012106082

77

Annisa Rahim - 012106082

78

Annisa Rahim - 012106082

79

Annisa Rahim - 012106082

80

Annisa Rahim - 012106082

81

Annisa Rahim - 012106082

82

Annisa Rahim - 012106082

83

Annisa Rahim - 012106082

84

Annisa Rahim - 012106082

85

Annisa Rahim - 012106082

86

Annisa Rahim - 012106082

87

Annisa Rahim - 012106082

88

Buku Ajar Diagnostik Fisik By Mark H. Swartz

http://books.google.co.id/books?id=w5eVlI0_bdEC&pg=PA91&dq=sklera+adalah&hl=en&sa=X&ei

=m1-TUei3DYXZrQeOj4HABg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false