Anindita 08121006026 b Toksikologi

18
Self Poisoning KERACUNAN KEHAMILAN ANINDITA DWI GEOVANI 08121006026

description

toksikologi

Transcript of Anindita 08121006026 b Toksikologi

Slide 1

Self Poisoning

KERACUNAN KEHAMILAN ANINDITA DWI GEOVANI08121006026

Contoh Berita Keracunan

Kenapa disebut keracunan kehamilan???Hal ini disebabkan karena gejala keracunan hanya terjadi pada wanita yang sedang hamil atau setelah melahirkan.Keracunan kehamilan tergolong dalam self poisoning karena penyebab keracunan berasal dari dirinya sendiri.

Faktor ResikoIbu hamil dengan :

Berat badan tidak seimbang yaitu kenaikan berat badan lebih dari 5 kg dalam satu bulan

Kolesterol tinggi

Kehamilan pada umur diatas 40 tahun

GEJALA KERACUNANPusing

Bengkak pada kaki (kenaikan berat badan yang mendadak sebanyak 1 kg atau lebih dalam seminggu atau 3 kg dalam sebulan )

Gangguan penglihatan/berkunang-kunang

Nyeri ulu hati

Nyeri kepala hebat

Tekanan darah naik (160/110 mmHg)

Kejang

Proteinuria (konsentrasi protein 5 gr/l dalam urine 24 jam )

Edema paru dan SianosisMekanisme KeracunanKeracunan kehamilan terjadi akibat kegagalan remodeling arteri spiralis, dengan akibat plasenta mengalami iskemik dan hipoksia sehingga menghasilkan oksidan /radikal bebas yaitu radikal hidroksil yang sangat toksis, khususnya terhadap membran sel endotel pembuluh darah. Radikal hidroksil akan merusak membran sel, yang banyak mengandung asam lemak tidak jenuh menjadi peroksida lemak. Peroksida lemak selain akan merusak membran sel, juga akan merusak nukleus, dan protein sel endotel. ContinueKerusakan membran sel endotel mengakibatkan terganggunya fungsi endotel, bahkan rusaknya seluruh struktur sel endotel yang mengakibatkan disfungsi sel endotel maka akan terjadi :~ Gangguan metabolisme prostaglanding~ Agregasi sel trombosit pada daerah endotel yang rusak~ Perubahan khas pada sel endotel kapilar glomerolus di ginjal~ Peningkatan permeabilitas kapiler

PENANGANAN

Penanganan kejangBeri obat anti kejang (anti konvulsan)

Beri perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan nafas, penghisap lendir, masker oksigen, oksigen)

Lindungi pasien dari kemungkinan trauma

Aspirasi mulut dan tenggorokan

Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi Trendelenburg untuk mengurangi risiko aspirasi

Berikan O2 4-6 liter/menitPenanganan UmumBerikan antihipertensi sampai tekanan diastolik antara 90-100 mmHg

Pasang infus Ringer Laktat dengan jarum besar no.16 atau lebih

Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload

Kateterisasi urin untuk pengukuran volume dan pemeriksaan proteinuria

Infus cairan dipertahankan 1,5 - 2 liter/24 jamObservasi tanda vital, refleks dan denyut jantung janin setiap 1 jam

Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru. Adanya krepitasi merupakan tanda adanya edema paru. Jika ada edema paru, hentikan pemberian cairan dan berikan diuretik (mis. Furosemide 40 mg IV)

Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan. Jika pembekuan tidak terjadi setelah 7 menit, kemungkinan terdapat koagulopatiContinuePengobatan1. Anti konvulsanMagnesium sulfat merupakan obat pilihan untuk mencegah dan mengatasi kejang pada preeklampsia dan eklampsia. Alternatif lain adalah Diasepam, dengan risiko terjadinya depresi neonatal. Dosis awal MgSO4 4 g IV sebagai larutan 40% selama 5 menit. Untuk dosis pemeliharaan dengan MgSO4 (40%) 5 g IM dengan 1 ml Lignokain.Untuk diazepam dosis awal 10 mg IV perlahan selama 2 menit dan dosis pemeliharaan 40 mg dalam 500 ml larutan Ringer laktat melalui infus2. Anti hipertensi Obat pilihan adalah Nifedipin, yang diberikan 5-10 mg oral yang dapat diulang sampai 8 kali/24 jamJika respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan tambahan 5 mg sublingual Nifedipin 10 mg sublingual.Labetolol 10 mg oral. Jika respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan lagi Labetolol 20 mg oral.ContinuePerawatan post partumAnti konvulsan diteruskan sampai 24 jam postpartum atau kejang yang terakhirTeruskan terapi hipertensi jika tekanan diastolik masih > 90 mmHgLakukan pemantauan jumlah urinPencegahan

Pencegahan PrimordialPencegahan ini dapat dilakukan dengan menjaga berat badan ibu hamil agar tetap ideal, mengatur pola makan sehat dan menghindari stress serta istirahat yang cukupPencegahan PrimerMemberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atau penyuluhan kepada ibu hamil tentang manfaat istirahat, diet rendah garam, lemak serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan berat badan.