Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

49
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi dalam pendidikan berkaitan dengan usaha peningkatan produktivitas pendidikan. Komputer umumnya digunakan sebagai media pengembangan dan pembelajaran ilmu pengetahuan, seperti ilmu pengetahuan mengenai sejarah dan budaya, misalnya pengenalan rumah adat tradisional. Arsitektur tradisional merupakan suatu kebudayaan yang tumbuh dan berkembang bersama pertumbuhan dan perkembangan suatu bangsa atau suku. Dalam arsitekstur tradisional terkandung banyak ideologi dan nilai-nilai sejarah tersendiri pada suatu suku atau bangsa tersebut. Dapat dikatakan bahwa arsitektur tradisional merupakan cermin budaya leluhurnya. Animasi 3D dalam dunia Sejarah dan Budaya memberikan keuntungan dalam upaya mendokumentasikan dan mempublikasikan arsitekstur tradisional masyarakat aceh yang telah ada saat ini. Hal ini, membuka peluang bagi software animasi seperti Blender dengan berbagai fitur dan kemudahannya untuk membantu memvisualisasikan materi pembelajaran dan pengetahuan tersebut dalam bentuk animasi. Salah satu contoh arsitektur tradisional adalah rumah adat aceh yang dikenal dengan Rumoh Aceh bertipe rumah panggung dengan 3 bagian utama dan 1 bagian tambahan. Tiga bagian utama dari rumah aceh yaitu seuramoe keue (serambi depan), seuramoe teungoh (serambi tengah) dan seuramoe likot (serambi belakang). Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumoh dapu (rumah dapur). Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis sangat tertarik untuk membuat Animasi pengenalan Rumah Adat menggunakan software Blender agar mendapatkan hasil yang optimal yang dapat menambah wawasan masyarakat dengan tampilan animasi yang menarik .

description

Animasi ini menggunakan software blender untuk menampilkan bentuk serta animasi pembangunan Rumah Aceh

Transcript of Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

Page 1: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan teknologi dalam pendidikan berkaitan dengan usaha peningkatan

produktivitas pendidikan. Komputer umumnya digunakan sebagai media

pengembangan dan pembelajaran ilmu pengetahuan, seperti ilmu pengetahuan

mengenai sejarah dan budaya, misalnya pengenalan rumah adat tradisional.

Arsitektur tradisional merupakan suatu kebudayaan yang tumbuh dan berkembang

bersama pertumbuhan dan perkembangan suatu bangsa atau suku. Dalam

arsitekstur tradisional terkandung banyak ideologi dan nilai-nilai sejarah tersendiri

pada suatu suku atau bangsa tersebut. Dapat dikatakan bahwa arsitektur

tradisional merupakan cermin budaya leluhurnya.

Animasi 3D dalam dunia Sejarah dan Budaya memberikan keuntungan dalam

upaya mendokumentasikan dan mempublikasikan arsitekstur tradisional

masyarakat aceh yang telah ada saat ini. Hal ini, membuka peluang bagi software

animasi seperti Blender dengan berbagai fitur dan kemudahannya untuk

membantu memvisualisasikan materi pembelajaran dan pengetahuan tersebut

dalam bentuk animasi. Salah satu contoh arsitektur tradisional adalah rumah adat aceh

yang dikenal dengan Rumoh Aceh bertipe rumah panggung dengan 3 bagian

utama dan 1 bagian tambahan. Tiga bagian utama dari rumah aceh yaitu seuramoe

keue (serambi depan), seuramoe teungoh (serambi tengah) dan seuramoe likot

(serambi belakang). Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumoh dapu (rumah

dapur).

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis sangat tertarik untuk

membuat Animasi pengenalan Rumah Adat menggunakan software Blender agar

mendapatkan hasil yang optimal yang dapat menambah wawasan masyarakat

dengan tampilan animasi yang menarik .

Page 2: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

2

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana membuat model atau bentuk Rumah Aceh serta menginformasikan

bentuk ruang Rumah Aceh dalam bentuk animasi 3D yang optimal dan menarik

menggunakan software desain Blender

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan animasi Rumah Adat Aceh ini adalah

mengenalkan kepada masyarakat mengenai bentuk, fungsi ruang serta interior

yang terdapat didalam Rumah Aceh.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan animasi ini menciptakan suasana baru dalam

proses pembelajaran pengenalan Rumah Aceh yang dikemas dalam interface yang

lebih menarik.

1.5 Metodelogi Penelitian

1.5.1 Analisis

Analisis merupakan langkah awal untuk membuat konsep tentang

pengenalan rumah aceh sebagai media pembelajaran pengetahuan khususnya.

Maka kebutuhan pokok dari media pembelajaran ini adalah materi tentang bentuk,

fungsi ruang serta interior rumah aceh. Pembelajaran yang menarik akan

memudahkan pengguna dalam proses belajar.

1.5.2 Desain

Pada tahap desain yang dilakukan yaitu membuat rancangan dan desain

obyek yang akan dibuat, seperti bentuk rumah, animasi dan desain dibutuhkan

tahapan seperti modeling, materials, texturing, sampai animating. Bentuk objek

berbasis 3D akan memudahkan pengguna untuk mengetahui bentuk rumah jika

dilihat dari berbagai sudut dan animasi video akan digerakkan dengan

menggunakan frame yang atur sedemikian rupa oleh kamera yang disediakan di

software Blender 2.66.

Page 3: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Multimedia

Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang

berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk text,

audio, grafik, animasi, dan video. Multimedia mulai diperkenal pada pertengahan

80-an, sejak 1990-an, multimedia mempunyai peranan penting dalam bidang

penyiaran, komunikasi dan hiburan. Multimedia juga mempunyai komunikasi

interaktif yang tinggi. Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output.

Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan

gambar (Daryanto, 2005).

Suyanto (2003 : 19) menyatakan bahwa istilah multimedia berawal dari

teater, bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium

sering kali disebut pertunjukan multimedia. Pertunjukan multimedia mencakup

monitor video dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan.

Kelebihan multimedia menurut ( Hasballah, 2003) adalah menarik indera

dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara dan

gerakan. Multimedia menjadi sarana yang berguna untuk pengajaran dan

pendidikan.

Adapun elemen-elemen dalam multimedia menurut (Sutopo 2003) yaitu :

1.Teks

Teks merupakan dari pengolahan kata dan informasi berbasis

multimedia. Dalam kenyataan multimedia menyajikan informasi kepada

audiens dengan cepat, karena tidak diperlukan membaca secara rinci

dan teliti.

2. Image

Image adalah perwakilan ruang suatu objek, yang merupakan suatu

representasi spatial dari suatu objek, dalam pandangan 2 dimensi atau 3

dimensi.

Page 4: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

4

3. Animasi

Animasi adalah pembentukan gerekan dari berbagai media atau objek

yang divariasikan dengan gerakan transisi, efek-efeknya juga suara

yang selaras dengan gerakan animasi tersebut merupakan penayangan

frame-frame gambar secara cepat untuk menghasilkan kesan gerakan.

4. Audio

Menurut (Andleigh, 2000). Audio merupakan sesuatu yang disebabkan

perubahan tekanan udara yang menjangkau gendang telinga manusia.

Jika frekuensi tekanan udara berada pada jarak 20 sampai 20.000 Hz,

telinga manusia mengidentifikasi sebagai suara.

5. Video

Video adalah sederetan foto yang diproyeksikan ke sebuah layar dengan

kecepatan yang sesuai untuk menciptakan ilusi gerakan dan kontinuitas.

Gambar-gambar yang digabungkan tersebut dinamakan frame dan

kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan

fps (frame per second).

2.2 Animasi

Kata animasi berasal dari kata animation yang berasal dari kata dasar to

anime di dalam kamus Indonesia inggris berarti menghidupkan. Secara umum

animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan,menggerakkan benda mati.

Suatu benda mati diberi dorongan, kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi

hidup atau hanya berkesan hidup. Sebenarnya, sejak jaman dulu, manusia telah

mencoba menganimasi gerak gambar binatang mereka, seperti yang ditemukan

oleh para ahli purbakala di gua Lascaux Spanyol Utara, sudah berumur dua ratus

ribu tahun lebih. Mereka mencoba untuk menangkap gerak cepat lari binatang,

seperti celeng, bison atau kuda, digambarkannya dengan delapan kaki dalam

posisi yang berbeda dan bertumpuk (Hallas and Manvell 1973).

Ada 4 jenis animasi menurut Hofstetter (2001, p26) :

1. Frame Animation : Suatu animasi yang dibuat dengan mengubah objek

pada setiap frame. Objek-objek tersebut nantinya akan tampak pada lokasi-

lokasi yang berbeda pada layar.

Page 5: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

5

2. Vector Animation : Suatu animasi yang dibuat dengan mengubah bentuk

suatu objek.

3. Computational Animation : Suatu animasi yang dibuat dengan

memindahkan objek berdasarkan koordinat x dan y. Koordinat x untuk

posisi horizontal dan posisi y untuk posisi vertical.

4. Morphing : Peralihan satu bentuk objek ke bentuk objek lainnya dengan

memanipulasi lebih dari satu frame sehingga nantinya akan dihasilkan

keseluruhan gerakan yang sangat lembut untuk menampilan

perubahan satu sampai perubahan bentuk lainnya.

Langkah membuat karya animasi terbagi menjadi 3, yaitu :

1. Pra produksi : Pra produksi adalah tahapan sebelum produksi. Disini semua

hal yang berkaitan dengan proses pembuatan karya animasi disiapkan.

seperti membuat team, membuat cerita, membuat naskah, membuat

storyboard, exposure sheet, membuat animatic, merekam suara, membuat

desain tokoh, merancang warna mood, dan seterusnya

2. Produksi : Produksi adalah tahapan dimulainya proses membuat animasi

seperti modeling, materials, texturing, animating serta rendering.

3. Pasca produksi : Pasca produksi adalah bagian terakhir dari rangkaian

proses pembuatan karya animasi. Disini karya animasi akan dipoles dan

diedit sehingga menjadi sebuah karya utuh.

2.3 Visualisasi 3D

Visualisasi adalah upaya nyata seseorang untuk mentransformasikan ide atau

gagasannya kepada orang lain, baik sekelompok audience ataupun publik dalam

bentuk media gambar yang bersifat mudah dipahami, maka sebuah visualisasi

tentu mempunyai tujuan untuk menyampaikan maksud suatu ide atau gagasan

yang melatarbelakanginya. (Anditya, 2008).

Visualisasi 3 dimensi yang dikenal dengan 3D atau ruang adalah bentuk dari

benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Grafik 3 Dimensi merupakan

teknik penggambaran yg berpatokan pada titik koordinat sumbu x (datar), sumbu

y (tegak), dan sumbu z (miring). Representasi dari data geometrik 3 dimensi

Page 6: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

6

sebagai hasil dari pemrosesan dan pemberian efek cahaya terhadap grafika

komputer 2D.

Beberapa manfaat Visualisasi 3D:

1. Architecture Design : 3D sangat membantu dalam menuangkan ide-ide

kreatif design dengan sangat cepat dan mudah karena dengan 3D Anda

akan dapat melihat bentuk rancangan bangunan Anda dari segala sisi

pandangan. Di samping itu 3D dapat memberikan tekstur maupun

lighting menyerupai seperti kondisi aslinya kelak bangunan tersebut

terbangun.

2. Interior Design : Sama halnya seperti Arsitek, designer Interior pun juga

akan sangat terbantu dengan teknologi 3D. Dengan 3D, setiap ruang yang

dirancang akan dapat divisualkan mendekati ruang yang sebenarnya. Anda

dapat menata furnitur, elemen dekoratif interior lainnya seperti lukisan,

foto, patung dan lainnya dengan sangat leluasa dan mudah.

3. Landscape Design : Dalam mewujudkan design landscape pun, baik Anda

seorang Arsitek Landscape ataupun Visualizer, 3D akan mampu

menvisualkan secara jelas dan detail sekalipun. Penataan kontur tanah,

vegetasi, perkerasan, gazebo, kolam maupun elemen landscape yang

lainnya, akan membuat pekerjaan desain anda menjadi mudah dan

menyenangkan.

4. Cartoon Design : Kalau dulu kartun dibuat dengan sketsa tangan lalu

meningkat ke aplikasi software 2D, sekarang kartun menapaki era baru

dengan teknologi 3D. Tren ini semakin meningkat karena dengan 3D,

kartun akan semakin tampak hidup dan nyata, beratraksi menghibur

penonton yang melihatnya. Aplikasi 3D saat ini, sudah semakin

memudahkan para desainer dan animator, bahkan yang pemula sekalipun

untuk membuat kartun 3D karena sudah banyak fitur-fitur penunjang

pembuat kartun yang disediakan oleh setiap aplikasi 3D.

5. Logo Design : Tidak hanya Kartun, desain dan animasi logo pun saat ini

sudah memasuki era 3D. Artinya, logo-logo saat ini sudah banyak yang

ditampilkan dengan bentuk dan tampilan nyata 3D sehingga logo terlihat

lebih hidup, menarik dan tampil lebih memikat. Aplikasinya dapat dijumpai

Page 7: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

7

dibanyak hal, seperti : dibidang broadcast/tv, advertising, perkantoran,

industri, branding/merk, percetakan, dan sebagainya. Intinya setiap

perusahaan dan juga produk-produk sangat membutuhkan logo sebagai

citra visual mereka dan 3D merupakan solusi tepat dalam

menvisualkannya.

6. Stage Design : Design panggung (stage), biasanya banyak diperuntukkan

untuk event-event besar seperti : pernikahan (wedding), pameran, expo,

seminar, workshop, simposium, pelatihan, peresmian (launching), dan lain

sebagainya. Acara-acara tersebut sangat membutuhkan keberadaan

panggung sebagai sarana utama maupun pendukungnya sehingga tentu

membutuhkan sebuah design panggung yang bagus dan menarik yang akan

menunjang bagi suksesnya sebuah event/acara yang digelar. Terlebih bila

acara tersebut menghadirkan tokoh-tokoh penting semisal : pejabat negara,

pejabat daerah, tamu asing (expat), selebriti, tokoh masyarakat ,dan

sebagainya. Dengan demikian, visualisasi 3D menjadi sangat penting dan

dibutuhkan dalam menampilkan output design stage yang optimal.

7. Product Design : Product design, mencakup berbagai barang seperti :

product industri, pecah belah, mainan, komputer/it, alat komunikasi dan

sebagainya, telah menjadikan 3D sebagai standar dalam menvisualkan

design terbaru dari setiap produk yang akan dirilis dipasaran.

8. Stand Design : Design stand biasanya berkorelasi dan berhubungan dekat

dengan sebuah event, walaupun tidak semua event menampilkan stand.

Untuk event-event besar yang juga menampilkan stand, umumnya akan

membutuhkan 3D dalam menvisualkan bentuk dan desain stan yang

menarik dan tampil bagus nantinya.

9. Game Design : Saat ini hampir semua game sudah ditampilkan dalam

bentuk 3D. Ini dimaksudkan agar game dapat tampil lebih atraktif, hidup

dan memikat hati para gamer. Dengan 3D, para gamer akan mendapatkan

sensasi bermain game yang luar biasa, yang berdampak pada semakin

meningkatnya minat, animo maupun antusiasme dalam memainkan game.

10. Furniture Design : Dibidang furniture design sudah banyak yang

menggunakan teknologi 3D dalam merancang dan menampilkan bentuk

Page 8: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

8

dari suatu design furniture terbaru. Pembuatan design yang detail dan

rumit sekalipun dapat diselesaikan dengan pendekatan aplikasi 3D. Begitu

juga dengan penerapan material yang dapat mendekati material aslinya

sehingga design akan tampil lebih real dan hidup.

2.4 Blender 2.66

Blender merupakan OSS (Open Source SOftware) atau istilah lainnya

software yang dapat di gunakan di berbagai macam OS (Operating System). Ini

digunakan untuk dikembangkan secara komersial, tetapi sekarang dirilis di bawah

GPL (GNU General Public License). Blender adalah perangkat lunak pengolahan

3D yang gratis. Blender dapat digunakan untuk membuat animasi 3D. Perangkat

lunak ini juga memiliki fitur untuk membuat permainan. Blender bersedia untuk

berbagai sistem operasi, seperti Microsoft Windows, Mac OS X, Linux, IRIX,

Solaris, NetBSD, FreeBSD dan OpenBSD (Dmaz, 2012).

Blender memiliki fitur sama kuat mengatur dalam lingkup dan kedalaman ke

ujung lain tinggi 3D software seperti Softimage XSI, Cinema 4D, 3ds Max dan

Maya. Perangkat lunak ini berisi fitur yang merupakan ciri khas dari model

perangkat lunak high-end. Ini adalah Open Source yang paling populer grafis 3D

aplikasi yang tersedia, dan merupakan salah satu yang paling didownload dengan

lebih dari 200.000 download dari rilis masing-masing.

Keunggulan Blender 3D :

1. Interface yang user friendly dan tertata rapi.

2. Tool untuk membuat objek 3D yang lengkap meliputi modeling, UV

mapping, texturing, rigging, skinning, animasi, particle dan simulasi

lainnya, scripting, rendering, compositing, post production dan game

creation.

3. Cross Platform, dengan uniform GUI dan mendukung semua platform.

Blender 3D bisa anda gunakan untuk semua versi Windows, Linux, OS X,

FreeBSD, Irix, Sun dan sistem operasi yang lainnya.

4. Kualitas arsitektur 3D yang berkualitas tinggi dan bisa dikerjakan dengan

lebih cepat dan efisien.

5. File berukuran kecil.

Page 9: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

9

2.5 Rumah Aceh

Rumah Aceh yang dibangun menyerupai rumah tempat tinggal tradisional

masyarakat aceh, berbentuk rumah panggung. Lantai bangunan ini dirancang

setinggi 9 kaki atau lebih dari permukaan tanah. Bersandar pada tiang-tiang

penyangga dari kayu dengan ruang kolong di bawahnya. Luas lantai bangunan

rumah aceh ini lebih dari 200 m2 dengan tinggi atap pada bagian rabung lebih

kurang 8 m, dalam masyarakat aceh tidak dikenal adanya istilah rumah adat.

Fungsi masing-masing ruangan ditata agar sedapat mungkin menggambarkan

fungsi pokok-pokok ruangan pada rumah tempat tinggal tradisional masyarakat

Aceh (Rinaldi, 2013).

Pengaruh keyakinan masyarakat aceh terhadap arsitektur bangunan

rumahnya dapat dilihat pada orientasi rumah yang selalu berbentuk memanjang

dari timur ke barat, yaitu bagian depan menghadap ke timur dan sisi dalam atau

belakang yang sakral berada di barat. Arah barat mencerminkan upaya masyarakat

aceh untuk membangun garis imajiner dengan Ka’bah yang berada di Mekkah.

Selain itu, pengaruh keyakinan dapat juga dilihat pada penggunaan tiang-tiang

penyangganya yang selalu berjumlah genap, jumlah ruangannya yang selalu

ganjil, dan anak tangganya yang berjumlah ganjil.

Selain sebagai manifestasi dari keyakinan masyarakat dan adaptasi terhadap

lingkungannya, keberadaan rumah aceh juga untuk menunjukan status sosial

penghuninya. Semakin banyak hiasan pada rumah aceh, maka pastilah

penghuninya semakin kaya. Bagi keluarga yang tidak mempunyai kekayaan

berlebih, maka cukup dengan hiasan yang relatif sedikit atau bahkan tidak ada

sama sekali.

Page 10: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Pembuatan animasi ini berlangsung selama 6 (Enam) bulan terhitung mulai

dari bulan November 2013 sampai dengan Maret 2014.

3.2 Alat dan Bahan

Dalam pembuatan proyek akhir ini, penulis menggunakan perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software) antara lain sebagai berikut:

a. Hardware

- Laptop Dell Inspiron N4050

Installed memory (RAM) : 2.00 GB

Processor : Intel(R) Pentium(R) Dual Core CPU B960 @ 2.20GHz

Windows edition : Windows 7 Professional

- Mouse Pmark.

- Printer Canon.

b. Software

- Software Blender yang dibutuhkan dalam pembuatan karakter dan animasi.

Minimal specs for Hardware :

32 bits, Dual Core CPU withat least 2 GHz.

2 GB RAM

24 bits 1280 x 768 display

Mouse or tracked

OpenGL Graphics Card with 256 MB RAM

- Software Adobe photoshop cs4 dibutuhkan pada saatpemberian tekstur uv

mapping.

- Software Movie maker dibutuhkan pada saat penggabungan video.

- Software Corel video studio x5 dibutuhkan pada saat pemberian efek pada

video.

- Software Power sound editor dibutuhkan pada saat perekaman audio.

Page 11: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

11

3.3 Metode Kerja

Metode kerja yang dilakukan dalam membuat video ini adalah:

a. Melakukan pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan

penulisan.

b. Merancang dan mendesain serta objek yang akan dibuat, seperti bentuk

Rumah serta ruang , background, dan memasukkan texture yang sesuai

dengan objek yang akan dibuat.

c. Pembuatan animasi pembuka dan penutup.

d. Pembuatan video sketsa Rumah Aceh.

e. Pembuatan animasi video interior dan pembangunan Rumah Aceh.

f. Mengimplementasikan hasil perancangan animasi Rumah Aceh dengan

menggunakan blender.

g. Pengujian pada aplikasi yang telah dirancang agar aplikasi tersebut bebas

dari error dan hasilnya sesuai dengan perencanaan, maka projek siap

diimplementasikan.

3.4 Tahapan Kerja

Tahapan kerja yang dilakukan dalam membuat video ini adalah :

a. Pembuatan skenario atau konsep tema yang akan rancang.

b. Pembuatan storyboard video animasi Rumah Aceh.

c. Perancangan objek 3D, seperti modeling, material dan tekstur.

d. Animating mulai dari kamera animasi sampai animasi pembangunan.

Page 12: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

12

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Video animasi ini pembelajaran ini dibuat dengan menggunakan software

blender 2.66. Pembuatan video animasi ini dilakukan dengan beberapa tahap

dimulai dari konsep tema, storyboard, pembuatan objek 3d, sampai dengan

animasi.

4.1 Konsep Tema (Skenario)

Di dalam video animasi ini terdapat pengetahuan tentang rumah adat

tradisional aceh dalam bentuk 3D. Dimana terdapat penjelasan tentang bentuk

serta fungsi ruang dari rumah aceh dan video animasi tentang pembangunan

Rumah Aceh. Skenario atau jalan cerita dalam video ini dimulai dari bagian awal

yang berupa judul, dilanjutkan dengan pembukaan seorang aktor yang diberi

musik untuk menambah keindahan dalam video ini agar tidak monoton.

Kemudian dilanjutkan dengan munculnya sketsa arsitektur rumah aceh beserta

keterangan. Dilanjutkan dengan penyorotan kamera ke semua bagian rumah.

Setelah semua bagian rumah dijelaskan maka akan dilanjutkan dengan animasi

pembangunan rumah aceh, mulai dari tiang sampai atap dan ditutup dengan

bagian penutup dan tulisan berupa ucapan terimakasih kepada pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan video animasi pembelajaran ini.

4.2 Storyboard

Storyboard merupakan rangkaian ilustrasi yang menjelaskan bahasa tulisan

naskah. Storyboard pengenalan Rumah adat Aceh adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Storyboard

No. Scene Desription Audio

1. Pembukaan Judul Musik

2. Pembukaan Moderator Narasi & Bungong jeumpa

akustik

Page 13: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

13

3. Sketsa Rumah Bungong jeumpa akustik

4. Interior Rumah Narasi & Bungong jeumpa

rock

5 Pembangunan Komponen kaki

- Batu (gaki tameh)

- Tiang (tameh)

- Rok

- Toi

- Alas lantai (lhue)

- Pasak kayu (bajoe)

Ranup lampuan rock

6 Pembangunan Komponen kepala

- Bara

- Bara panyang

- Bara Linteung

- Indreung

- Deuri

- Tuleung reung

- Penimpi

- Geurundong

- Kasau (gaseue)

- Penahan kasau (neuduk gaseue)

- Tolak angin (tulak angen)

- Pemasangan atap (seumedap)

Ranup lampuan rock

7 Pembangunan Komponen badan

- Peulangan

- Dinding dalam (tungai)

- Lantai (aleue)

- Pemasangan dinding (binteh)

- Pemasangan jendela (tingkap)

Ranup lampuan rock

8 Penutup Ranup lampuan rock

Page 14: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

14

4.3 Modeling

Didalam modeling atau rancangan pembuatan objek Rumah Aceh ini, terbagi

menjadi dua bagian objek, yaitu eksterior dan interior. Bagian pada eksterior

meliputi tiang, tangga, lantai, dinding, kerangka atap serta atap. Sedangkan pada

bagian interior meliputi 3 bagian ruang yang didalamnya terdapat objek yang

berbeda seperti serambi depan (hiasan dinding, jam karpet serta tikar), serambi

tengah (lemari, kamar tidur) dan serambi belakang (peralatan dapur).

4.3.1 Modeling Eksterior

Modeling eksterior terbagi atas tiga komponen struktur utama yang

menjadi pusat kekokohan bangunan meliputi pondasi (komponen kaki) sebagai

pusat beban bangunan terbesar, kemudian dinding dan balok antar tiang

(komponen badan) sebagai penyalur beban dari atas dan dari samping, serta

rangka atap (komponen kepala) sebagai penyangga beban elemen paling atas

bangunan dan dari samping atas.

a. Komponen Kaki

- Pembuatan batu (gaki tameh)

Buat sebuah objek cube dengan menekan shift+a pada keyboard,

masuk ke edit mode dengan menekan Tab, seleksi bagian atas skala

menggunakan s.

Gambar 4.1 Pembuatan batu (gaki tameh)

Page 15: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

15

Gandakan menjadi 44 sebagai tempat untuk tiang dengan menekan

shift+d

Gambar 4.2 Penggandaan batu

- Pembuatan Tiang (tamee)

Buat sebuah objek cylinder, seleksi bagian atas tarik ke sumbu z

Gambar 4.3 Pembuatan tiang (tameh)

Page 16: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

16

Seleksi bagian tengah sehingga menjadi lubang, kemudian tekan x

pilih face untuk menghapus objek yang terseleksi sebagai letak puitng

untuk tiang (puteng tameh)

Gambar 4.4 Pembuatan puting tiang (puteng tameh)

Gandakan menjadi 44 dengan menekan shift+d, letakkan tepat diatas

batu

Gambar 4.5 Penggandaan tiang

Page 17: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

17

- Pembuatan kayu penyambung ( rok dan toi)

Buat objek cube, edit sehingga berbentuk papan (rok)

Gambar 4.6 Pembuatan kayu bujur (rok)

Gandakan menjadi 4, letakkan di tengah-tengah tiang

Gambar 4.7 penggandaan kayu bujur

Page 18: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

18

Copy objek cube, kemudian perkecil dengan menskalakan sumbu y

Gambar 4.8 Pembuatan kayu lintang (toi)

Rotasi dengan menekan r, gandakan menjadi 33 sebagai penyambung

tiang yang melintang (toi)

Gambar 4.9 Penggandaan kayu lintang

Page 19: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

19

Tambahkan pasak kayu sebagai penahan pada lubang tiang (bajoe).

Gambar 4.10 Pembuatan pasak kayu (bajoe)

- Pembuatan alas lantai (lhue)

Copy objek toi, skala dan rotasi pada sumbu z 90 derajat

Gambar 4.11 Pembuatan alas lantai (lhue)

Page 20: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

20

Gandakan menjadi 9, letakkan di atas objek rok dan toi

Gambar 4.12 Penggandaan alas lantai

- Pembuatan lantai (aleue)

Gunakan objek plane, atur ukuran plane sehingga menutupi rok, toi

dan lhue

Gambar 4.13 Pembuatan lantai (aleue)

Page 21: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

21

b. Komponen Badan

- Pembuatan dinding Rumah (binteh)

Buat objek cube, perbesar sehingga menutupi objek tiang depan

dan belakang

Gambar 4.14 Pembuatan dinding (binteh)

Bagi menjadi tiga dengan menekan ctrl+r

Gambar 4.15 Pembuatan garis pada dinding

Page 22: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

22

Seleksi bagian tengah, tarik ke sumbu z sehingga membentuk

segitiga

Gambar 4.16 Penarikan garis pada dinding

Buat dua garis untuk membuat ruangan tengah

Gambar 4.17 Pembuatan garis samping

Page 23: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

23

Seleksi face bawah, extrude kearah atas sumbu z

Gambar 4.18 Extrude dinding

Seleksi bagian atas kemudian tekan x pilih face untuk menghapus

bagian yang terseleksi

Gambar 4.19 Penghapusan bagian atas

Buat garis pada objek dinding, seleksi kemudian hapus bagian

yang terseleksi sebagai ruang untuk jendela (rang)

Gambar 4.20 Penghapusan bagian samping

Page 24: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

24

- Pembuatan jendela (tingkap)

Buat objek plane, atur ukuran sebesar ruang untuk jendela

Gambar 4.21 Pembuatan objek jendela (tingkap)

Seleksi dengan menggunakan face mode, extrude objek dengan

menekan E pada keyboard.

Gambar 4.22 Extrude objek jendela

Page 25: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

25

Bagi objek menjadi dua kemudian seleksi bagian dan tekan p

(selection) untuk memisahkan objek

Gambar 4.23 Pemisahan objek jendela

Atur bentuk dan gandakan sebanyak jumlah ruang untuk jendela

Gambar 4.24 Objek jendela

Page 26: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

26

- Pembuatan dinding ruangan tengah (tungai)

Buat objek plane, kemudian extrude kearah sumbu x sehingga

menutupi tiang dalam.

Gambar 4.25 Pembuatan objek dinding dalam (tungai)

Gandakan menjadi 2, atur posisi tepat ditengah-tengah badan rumah

Gambar 4.26 Objek dinding dalam

Page 27: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

27

c. Komponen Kepala

- Pembuatan kerangka atap

Buat sebuah objek cube, skala pada sumbu z, edit menggunakan

mode vertex

Gambar 4.27 Pembuatan papan penyambung (bara)

Seleksi bagian samping kemudian skalakan, sehingga ukuran

seperti papan yang menutupi tiang

Gambar 4.28 Skala x papan penyambung

Page 28: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

28

Gandakan menjadi 4, letakkan pada ke 4 deret tiang sehingga

menjadi pengikat pada tiang (bara dan bara panyang)

Gambar 4.29 Objek papan penyambung bujur (bara panyang)

Copy sebuah objek papan (bara), perkecil pada sumbu y

Gambar 4.30 Pembuatan objek papan lintang (bara linteung)

Page 29: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

29

Rotasi pada sumbu z 90 derajat

Gambar 4.31 Rotasi objek papan lintang

Gandakan menjadi 11, letakkan diatas papan panjang (bara

panyang) sehingga menjadi papan penyambung melintang (bara

linteung)

Gambar 4.32 Objek papan lintang

Page 30: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

30

Buat objek cube baru, perkecil sehingga menjadi bentuk seperti

balok (deuri)

Gambar 4.33 Pembuatan balok diri (deuri)

Gandakan dan letakkan tepat diatas papan melintang (bara

linteung)

Gambar 4.34 Objek papan lintang

Page 31: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

31

Copy objek papan, skala pada sumbu x, Letakkan tepat diatas

balok sehingga menutupi balok (tuleung reung)

Gambar 4.35 Pembuatan objek balok atas (tuleung reung)

Copy objek papan, rotasi sumbu y 45 derajat, letakkan

disamping papan panjang

Gambar 4.36 Pembuatan objek balok samping (indreng)

Page 32: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

32

Buat sebuah objek cylinder

Gambar 4.37 Obejek cylinder

Perkecil cylinder seperti bentuk balok bulat

Gambar 4.38 Pembuatan objek kasau (gaseue)

Page 33: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

33

Rotasi pada sumbu y 45 derajat

Gambar 4.39 Rotasi objek kasau

Gandakan kemudian rotasikan ke sumbu z 180 derajat

Gambar 4.40 Penggandaan objek kasau

Page 34: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

34

Gandakan menjadi 44, letakkan diatas objek balok sehingga

membentuk rangka atap kasau (gaseue)

Gambar 4.41 Objek kasau (gaseue)

Copy objek papan, rotasi sumbu y 45 derajat, letakkan

disamping kasau sehingga menjadi penahan kerangka atap

samping (neudeuk gaseu)

Gambar 4.42 Pembuatan objek penahan kasau( neuduek gaseue)

Page 35: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

35

Copy kasau, rotasi sumbu z kemudian gandakan menjadi 4

letakkan dibawah kasau sehingga menjadi kayu penahan

kerangka atap bagian bawah (geureundong)

Gambar 4.43 Pembuatan objek penahan kasau bawah (geureundong)

4.3.2 Modeling Interior

Pembuatan model 3D objek didalam Rumah Aceh dibuat dengan

menggunakan tiga objek primitif yaitu plane, cube dan cylinder. Objek plane

digunakan untuk membuat karpet, tikar, bingkai poto. Sedangkan objek cube

dan cylinder digunakan untuk membuat seluruh bagian dapur dan perlengkpaan

pada kamar tidur serta pajangan-pajangan yang terdapat dalam Rumah Aceh.

Pada bagian serambi depan objek yang akan dibuat yaitu karpet, tikar,

hiasan dinding serta gorden yang semuanya dibentuk dengan menggunakan

objek plane seperti pada gambar 4.13.

Page 36: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

36

Gambar 4.44 Objek 3D serambi depan

Untuk pembuatan objek pada bagian serambi tengah memanipulasi objek

plane, cube dan beberapa objek cylinder untuk membuat model 3D dari lemari,

pajangan, dan tempat tidur.

Gambar 4.45 Objek 3D serambi tengah

Page 37: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

37

Sedangkan pada serambi belakang dibutuhkan objek cube dan cylinder saja

untuk memanipulasi perlengkapan dapur.

Gambar 4.46 Objek 3D serambi belakang

4.4 Material dan Tekstur

Material merupakan kesan yang diberikan terhadap objek atau sebagai

identitas bagi sebuah objek sedangkan teksturing adalah proses pemberian gambar

tertentu pada permukaan objek agar terkesan lebih realistis. Untuk

mengaplikasikan material pada objek, kita perlu memilih objek dan masuk

kedalam Properties panel dan pilih Material. Pemberian material dan tekstur di

bab ini hanya akan menjelaskan satu buah objek saja, dikarenakan pemberian

material pada semua objek melakukan proses yang sama.

Page 38: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

38

4.4.1 Pemberian Material

a. Pilih objek atap.

Gambar 4.47 Objek atap sebelum diberi material

b. Masuk kedalam properties panel dan pilih material panel. Klik tombol

New.

Gambar 4.48 Material baru

Page 39: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

39

c. Beri nama material dengan nama Atap.

Gambar 4.49 Pemberian nama pada material

d. Klik pada slot warna Diffuse, akan tampil lingkaran warna

(color wheel) dan pilih warna merah gelap.

Gambar 4.50 Slot warna diffuse

Page 40: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

40

e. Tampilan atap setelah diberikan material.

Gambar 4.51 Objek atap setelah diberi material

f. Tampilan Rumah Aceh setelah diberikan material

Gambar 4.52 Rumah Aceh setelah diberi material

Page 41: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

41

4.4.2 Pemberian Tekstur

a. Masuk kedalam properties panel dan pilih textures panel. Klik tombol

New .

Gambar 4.53 Tekstur baru

b. Beri nama material dengan nama tekstur atap.

Gambar 4.54 Pemberian nama dan gambar tekstur

c. Klik open untuk memasukkan gambar, ubah Mapping Coordinates

menjadi UV.

Page 42: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

42

Gambar 4.55 Slot Mapping

d. Tampilan atap setelah diberikan tekstur.

Gambar 4.56 Objek atap setelah diberi tekstur

Page 43: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

43

e. Tampilan Rumah Aceh keseluruhan setelah diberikan tekstur

Gambar 4.57 Objek Rumah Aceh setelah diberi tekstur

4.5 Animating

Animating merupakan proses menggerakkan objek-objek 3D. Gerakan yang

dibuat dengan skenario yang sudah dibuat. Untuk proses animating menggunakan

editor type timeline. Editor type timeline ini berfungsi untuk menentukan

keyframe pada setiap gerakan yang dibuat sekaligus untuk menentukan jmlah

frame daam animasi. Ada 2 teknik dalam pembuatan video animasi ini, yaitu

Camera animation dan Build animation.

4.5.1 Camera Animation

Camera animation adalah teknik yang hanya menggunakan kamera sebagai

objek yang dapat berpindah-pindah dengan menggunakan keyframe dan curve .

Fungsi dari curve itu sendiri adalah sebagai jalur pergerakan kamera yang dapat

dibentuk, secara otomatis kamera akan mengikuti bentuk dari path. Langkah awal

dalam pembuatan animasi kamera ini adalah sebagai berikut.

Page 44: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

44

f. Tekan shift+a pilih camera.

Gambar 4.58 Add camera

g. Masukkan objek nurbs dengan menekan shift+a pilih curve nurbs

curve.

Gambar 4.59 Add curve

Page 45: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

45

h. Masukkan kamera dan letakkan di setiap objek yang akan disorot.

Gambar 4.60 Penambahan kamera

i. Tambah frame menjadi 3400, seleksi kamera kemudian tekan ctrl+m

pada timeline untuk membuat marker.

Gambar 4.61 Pengaturan marker dan kamera

Page 46: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

46

Fungsi marker pada kamera adalah sebagai perpindahan kamera yang

sudah disesuaikan pada frame dan lokasi yang ditentukan. Sehingga memudahkan

kamera untuk menyorot seluruh bagian yang akan ditampilkan di kamera.

4.5.2 Build Animation

Build adalah sebuah modifier pada Object modifier yang terdapat pada

panel properties.

Gambar 4.62 Object modifier

Fungsi dari build modifier sangat cocok untuk membuat animasi

pembangunan pada rumah aceh, dengan hanya mengatur awal dan akhir untuk

pembangunan suatu objek, objek akan disusun sesuai dengan frame yang diatur.

Gambar 4.63 Build modifier

Page 47: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

47

1. Start adalah bingkai awal proses pembangunan.

2. Length adalah jumlah frame untuk membangun kembali objek.

3. Randomize sebagai pengacak objek.

Pemberian add modifier build dengan cara memilih objek dilanjutkan

dengan mengatur awal frame yang akan dibangun.

Gambar 4.64 Objek tiang menggunakan build

Gambar 4.65 Objek dinding menggunakan build

Page 48: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

48

Gambar 4.66 Objek atap menggunakan build

Page 49: Animasi Pengenalan Rumah Adat Aceh menggunakan Blender

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diambil dari pembuatan proyek akhir video animasi 3D ini

adalah:

1. Blender merupakan perangkat lunak bebas bayar yang digunakan

untuk membuat animasi dengan tampilan 3 dimensi.

2. Penggunan blender dapat memudahkan simulasi pembelajaran tentang

animasi 3D yang mudah untuk dipelajari.

3. Dengan menggunakan blender, kita dapat membuat suatu animasi

mulai dari pembuatan objek 3D sampai proses rendering.

4. Dengan adanya animasi pembelajaran pengenalan Rumah adat Aceh

berbasis multimedia ini dapat digunakan untuk membantu para

generasi muda untuk lebih tahu tentang sejarah dan budaya Aceh.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dijadikan pertimbangan pada animasi

pembelajaran Rumah Aceh ini adalah:

1. Animasi pembelajaran pengenalan Rumah Aceh berbasis multimedia

ini belum sempurna dikarenakan kesulitan dalam mencari referensi

serta bahan untuk penggunaan animasi 3D, untuk selanjutnya penulis

berharap agar dapat dikembangkan dengan materi yagn lebih lengkap

dan baik.

2. Untuk membuat animasi 3D dengan kualitas bagus dibutuhkan

hardware dengan spesifikasi tinggi.

3. Animasi Sistem Informasi ini dipergunakan secara optimal sesuai

dengan fungsinya saja.