Anggaran Penjualan.pptx

20
Bab 3 Anggaran Penjualan

Transcript of Anggaran Penjualan.pptx

Page 1: Anggaran Penjualan.pptx

Bab 3Anggaran Penjualan

Page 2: Anggaran Penjualan.pptx

Pengertian Anggaran Penjualan

Dalam penyusunan anggaran operasional

perusahaan, biasanya kegiatan pertama yang harus

dilakukan adalah membuat anggaran penjualan.

Anggaran penjualan pada umumnya

menggambarkan penghasilan yang diterima karena

adanya penjualan.

Anggaran penjualan meliputi anggaran tentang

jenis produk yang akan dijual, jenis produk yang akan

dijual, harga per unit, waktu penjualan, dan daerah

penjualannya.

Page 3: Anggaran Penjualan.pptx

Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan

anggaran lannya. Oleh karena itu setelah anggaran penjualan

disusun, dilanjutkan dengan menyusun anggaran operasional

lainnya. Setelah anggaran operasional dibuat, selanjutnya

disusun anggaran keuangan, semua dibuat dengan

berpedoman kepada anggaran penjualan.

Anggaran penjualan yang disusun mempunyai kegunaan

sebagai berikut :

1. Secara Umum

Sama dengan semua anggaran, yaitu sebagai pedoman

kerja, alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan

kerja.

2. Secara khusus

Berguna sebagai dasar penyusunan semua anggaran

yang ada dalam perusahaan.

Page 4: Anggaran Penjualan.pptx

Langkah awal dalam menyusun anggaran penjualan yaitu

menetapkan target penjualan. Dalam menetapkan target

penjualan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Harus mempertimbangkan factor-faktor sebagai berikut :

a. Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional

b. Keadaan persaingan, apakah bersifat monooli,

persaingan bebasa dan sebagainya.

c. Kemampuan pasar untuk menyerap barang (peluang

pasar).

d. Keadaan/sifat konsumen, yaitu konsumen akhir dan

konsumen industri.

e. Kemampuan financial, yaitu kemampuan membiayai

riset pasar, modal kerja, membeli bahan mentah, dan

lain sebagainya

Page 5: Anggaran Penjualan.pptx

f. Keadaan personalia, berhubungan dengan tenaga kerja

baik dalam jumlah mauun kualtasnya.

2. Membuat suatu proyeksi /forecast penjualan (ramalan

penjualan)

A. Rencana Anggaran Terpadu

Sebelum menyusun anggaran penjualan, perusahaan

seharusnya sudah menyusun rencana secara keseluruhan.

Rencana penjualan secara keseluruhan yang terpadu

sangatlah penting dilakukan sebagai bagian dari perencanaan

dan pengendaliaan laba terpadu (Profit Planning and Control).

Rencana penjualan terpadu tersebut akan memberikan dasar

bagi keputusan manajemen dalam hal pemasaran. Jika rencana

penjualan tersebut tidak realistis, maka laba yang

direncanakanpun menjadi tidak realistis.

Page 6: Anggaran Penjualan.pptx

Rencana penjualan terpadu dibuat dengan beberapa langkah sbb:

1. Membuat Pedoman Perencanaan Penjualan

Pedoman perencanaan penjualan dibuat dengan maksud :

a. Untuk menetapkan tanggung jawab

b. Untuk memperoleh keseragaman dalam proses

perencanaan penjualan

2. Membuat Ramalan Penjualan

Ramalan merupakan perkiraan pada suatu waktu yang

akan datang. Ramalan harus berisi ramalan strategis dan

ramalan taktis yang pada akhirnya ramalan tersebut akan

menjadi salah satu masukan untuk menentukan ramalan

penjualan.

Page 7: Anggaran Penjualan.pptx

3. Mengumpulkan Data Lain yang Relevan

Data lain yang relevan dengan penyusunan rencana

penjualan diantaranya menyangkut :

a. Kapasitas produksi

b. Sumber bahan baku dan pembantu

c. Tersedianya karyawan dan tenaga kerja

d. Tersedianya barang modal

e. Tersedianya saluran distribusi alternatif

4. Membuat Rencana Penjualan

Rencana strategis merupakan rencana penjualan jangka

panjang, sedangkan penjualan taktis merupakan rencana

penjualan jangka pendek. Rencana penjualan tersebut dibuat

dengan informasi yang terdapat pada langkah-langkah

sebelumnya.

Page 8: Anggaran Penjualan.pptx

5. Mendapatkan komitmen manajemen untuk mencapai

sasaran yang terdapat dalam rencana penjulan terpadu.

Manajemen harus terikat untuk mencapai sasaran penjualan

yang ditetapkan dalam rencana penjualan. Komitmen ini

harus dikomunikasikan dalam kegiatan sehari-hari

B. Anggaran Penjualan

Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya anggaran

penjualan adalah :

1.Jenis Produk yang Dijual

Semakin banyak jenis produk yang dijual anggaran

penjualan semakin besar. Setiap produk yang ada harus

dibuat anggarannya sendiri sebelum pada akhirnya

dijumlahkan.

Page 9: Anggaran Penjualan.pptx

2. Unit Produk

Semakin besar unit yang dianggarkan maka anggaran

penjualan semakin besar. Besar kecilnya unit yang dianggarkan

akan melihat pada hasil proyeksi dan kapasitas produksi,

tersedianya bahan baku, tenaga kerja, modal, distribusi,dll.

3. Daerah Pemasaran

Produk yang ada biasanya dijual di beberapa daerah

pemasaran, baik dalam wilayah lokal, regional, nasional,

maupun internasional.

4.Harga

Harga produk untuk setiap pasar bisa ditentukan berbeda, baik

karena biaya distribusi yang berbeda atau karena strategi yang

lain.

Page 10: Anggaran Penjualan.pptx

5. Waktu

Anggaran penjualan bisa disusun dengan rinci dengan waktu

bulanan, triwulan atau semester.

Berikut ini contoh penyusunan anggaran penjualan pada tahun

2013.

Data-data yang relevan dengan penyusunan anggaran penjualan

selama beberapa tahun yang lalu adalah sbb:

a. Perusahaan memproduksi dan menjual 2 macam produk, yaitu

produk A dan produk B.

b. Penjualan produk A dan B pada tahun 2008-2012.

Page 11: Anggaran Penjualan.pptx

Tabel 3.1

Penjualan Produk A dan B

c. Dengan mempertimbangkan proyeksi kapasitas dan

tersedianya sumber daya material, tenaga kerja, modal,

distribusi, dll, maka anggaran penjualan tahun 2013 di

tentukan :

•Produk A sebesar 80% dari Proyeksi

•Produk B sebesar 75% dari proyeksi

TahunPenjualan (unit)

Produk A Produk B

2008 6.000 4.000

2009 6.200 4.100

2010 6.500 4.300

2011 6.800 4.450

2012 7.000 4.500

Page 12: Anggaran Penjualan.pptx

d. Kedua produk tersebut dijual dibeberapa daerah dg proporsi sbb:

Produk A

DIY 30%

Jateng 20%

Jatim 15%

Jabar 35%

Produk B

DIY 15%

Jateng 35%

Jatim 30%

Jabar 20%

Page 13: Anggaran Penjualan.pptx

e. Harga per unit untuk masing-masing produk sbb :

Produk A

DIY Rp 5.000,-

Jateng Rp 5.250,-

Jatim Rp 5.350,-

Jabar Rp 5.500,-

Produk B

DIY Rp 6.250,-

Jateng Rp 6.350,-

Jatim Rp 6.500,-

Jabar Rp 6.600,-

Page 14: Anggaran Penjualan.pptx

f. Rincian anggaran per triwulan adalah sbb :

Tabel 3.2

Anggaran Penjualan per Triwulan

Triwulan Produk A Produk B

TW I 30% 15%

TW II 20% 35%

TW III 15% 30%

TW IV 35% 20%

Page 15: Anggaran Penjualan.pptx

Penyusunan anggaran penjualan tahun 2013 diperhitungkan sbb:

1. Proyeksi penjualan produk A tahun 2013

Tabel 3.3

Proyeksi Penjualan Produk A

n

ya

2x

x.yb

6.5005

32.500a 260

10

600.2b

Proyeksi penjualan tahun 2001

280.73260500.6Y

Tahun Y X XY 2X

2008 6000 -2 -12000 4

2009 6200 -1 -6200 1

2010 6500 0 0 0

2011 6800 1 6800 1

2012 7000 2 14000 4

32.500 2.600 10

Page 16: Anggaran Penjualan.pptx

Proyeksi penjualan produk B 2013

Tabel 3.4

Proyeksi Penjualan Produk B

270.45

21.350a 135

10

350.1b

x135270.4Y

Proyeksi penjualan tahun 2013

675.43135270.4Y

Tahun Y X XY 2X

2008 4.000 -2 -8.000 4

2009 4.100 -1 -4.100 1

2010 4.300 0 0 0

2011 4.450 1 4.450 1

2012 4.500 2 9.000 4

21.350 1.350 10

Page 17: Anggaran Penjualan.pptx

2. Unit penjualan yang dianggarkan pada tahun2013 untuk

masing-masing produk adalah sbb :

Produk A = 80% x 7.280 = 5.824,- dibulatkan 5.800,-

Produk B = 75% x 4.675 = 3.506,- dibulatkan 3.500,-

3. Penjualan di masing-masing daerah pemasaran

a. Produk A

DIY : 30 % x 5.800 = 1.740,-

Jateng: 20 % x 5.800 = 1.160,-

Jatim : 15 % x 5.800 = 870,-

Jabar : 35% x 5.800 = 2.030,-

b. Produk B

DIY : 15 % x 3.500 = 525,-

Jateng: 35% x 3.500 = 1.225,-

Jatim : 30 % x 3.500 = 1.050,-

Jabar : 20 % x 3.500 = 700,-

Page 18: Anggaran Penjualan.pptx

4. Penjualan masing-masing daerah pada setiap triwulan

a. Produk A

DIY Jateng

TW I : 30% x 1.740 = 522,-

TW I : 30% x 1.160 = 348,-

TW II : 20% x 1.740 = 348,-

TW II : 20% x 1.160 = 232,-

TW III : 30% x 1.740 = 522,-

TW III : 30% x 1.160 = 348,-

TW IV : 20% x 1.740 = 348,-

TW IV : 20% x 1.160 = 232,-Jatim Jabar

TW I : 30% x 870 = 261,- TW I : 30% x 2.030 = 609,-

TW II : 20% x 870 = 174,- TW II : 20% x 2.030 = 406,-

TW III : 30% x 870 = 261,- TW III : 30% x 2.030 = 609,-

TW IV : 20% x 870 = 174,- TW IV : 20% x 2.030 = 406,-

Page 19: Anggaran Penjualan.pptx

b. Produk B

DIY Jateng

TW I = 25 % x 525 = 131.5

TW I = 25 % x 1.225 = 306.25

TW II = 30 % x 525 = 157.5

TW II = 30 % x 1.225 = 367.5

TW III = 20 % x 525 = 105 TW III = 20 % x 1.225 = 245

TW IV = 25% x 525 = 131.25

TW IV = 25% x 1.225 = 306.25

Jatim Jabar

TW I = 25 % x 1.050 = 262.5

TW I = 25 % x 700 = 175

TW II = 30 % x 1.050 = 315 TW II = 30 % x 700 = 210

TW III = 20 % x 1.050 = 210 TW III = 20 % x 700 = 140

TW IV = 25% x 1.050 = 262.5

TW IV = 25% x 700 = 175

Page 20: Anggaran Penjualan.pptx

Tabel 3.5 Anggaran Penjualan Tahun 2013

Keterangan Produk A Produk B

Total Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah

DIY TW I 522 5.000 2.610.000 131.3 6.250 820.312,5

TW II 348

1.740.000 157,5

984.375 TW III 522

2.610.000 105

656,250

TW IV 348

1.740.000 131,3

820,312.5

1.740 5.000 8.700.000 525 6.250 3.281.250 11.981.250

Jateng TW I 348 5.250 1.827.000 306,3 6.350 1.944.687,5

TW II 232

1.218.000 367,5

2.333.625 TW III 348

1.827.000 245,0

1.555.750

TW IV 232

1.218.000 306,3

1.944.687,5

1.160 5.250 6.090.000 1,225 6.350 7.778.750 13.868.750

Jatim TW I 261 5.350 1.396.350 262,5 6.500 1.706.250

TW II 174

930.900 315,0

2.047.500 TW III 261

1.396.350 210,0

1.365.000

TW IV 174

930.900 262,5

1.706.250

870 5.350 4.654.500 1.050 6.500 6.825.000 11.479.500

Jabar TW I 609 5.500 3.349.500 175 6.600 1.155.000

TW II 406

2.233.000 210

1.386.000 TW III 609

3.349.500 140

924.000

TW IV 406

2.233.000 175

1.155.000

2,030

11.165.000 700 6.600 4.620.000 15.785.000

Total 5.800

30.609.500 3.500

22.505.000 53.114.500