Anggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi

52
Anggaran Produksi Anggaran Produksi Dan Dan Anggaran Biaya Anggaran Biaya Produksi Produksi

description

Anggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi. METODE PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Anggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi

Page 1: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Anggaran ProduksiAnggaran ProduksiDanDan

Anggaran Biaya ProduksiAnggaran Biaya Produksi

Page 2: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Anggaran produksi adalah rencana perusahaan untuk menghasilkan produk perusahaan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penjualan dengan mempertimbangkan jumlah persediaan pada awal dan akhir periode tertentu.

METODE PENYUSUNAN ANGGARAN METODE PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSIPRODUKSI

Page 3: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

= + -

Formula Volume Produksi

VolumeProduksi

VolumePenjualan

PersediaanAkhir

PersediaanAwal

Page 4: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Sebuah perusahaan merencanakan menjual produknya Sebuah perusahaan merencanakan menjual produknya sebanyak 142.000 unit dalam tahun 2010. Jumlah sebanyak 142.000 unit dalam tahun 2010. Jumlah persediaan barang pada awal Januari 2010 persediaan barang pada awal Januari 2010 diperkirakan sebanyak 20.000 unit. Sedangkan jumlah diperkirakan sebanyak 20.000 unit. Sedangkan jumlah persediaan barang pada akhir tahun 2010 yang persediaan barang pada akhir tahun 2010 yang diinginkan sebesar 15.000 unit. diinginkan sebesar 15.000 unit.

Dari total volume penjualan yang dianggarkan sebesar Dari total volume penjualan yang dianggarkan sebesar 142.000 unit dalam setahun tersebut, direncanakan 142.000 unit dalam setahun tersebut, direncanakan akan dijual dalam 12 bulan operasi, dengan rincian akan dijual dalam 12 bulan operasi, dengan rincian sebagai berikut :sebagai berikut :

Contoh Soal

Page 5: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Bulan Volume

Januari 15.000

Februari 16.000

Maret 16.000

April 14.000

Mei 12.000

Juni 10.000

Juli 7.000

Agustus 6.000

September 9.000

Oktober 11.000

November 12.000

Desember 14.000

T o t a l 142.000

Page 6: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Maka untuk tahun 2010 perusahaan harus memproduksi Maka untuk tahun 2010 perusahaan harus memproduksi barang sebanyak 137.000 unit, yang berasal dari :barang sebanyak 137.000 unit, yang berasal dari :

Volume Penjualan 142.000

Volume Persediaan , akhir tahun 15.000

Volume Persediaan , awal tahun (20.000)

Volume Produksi 137.000

Page 7: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Metode produksi

1. Metode Produksi Stabil

2. Metode Persediaan Stabil

3. Metode Fleksibel

Page 8: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Metode Produksi StabilMetode Produksi Stabil

Metode Produksi Stabil adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume

produksi yang relatif sama dari bulan ke bulan, kecuali untuk bulan tertentu yang volume

penjualannya lebih tinggi. Metode ini mengakibatkan volume persediaan menjadi tidak

stabil dari bulan ke bulan. Berdasarkan ilustrasi diatas, jika perusahaan menetapkan akan

menggunakan metode produksi stabil maka akan terlihat seperti dalam tabel berikut dibawah ini.

Page 9: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

BulanVolume

Penjualan

Persediaan Volume ProduksiAkhir Total Awal

Januari 15.000 17.000 32.000 20.000 12.000

Februari 16.000 13.000 29.000 17.000 12.000

Maret 16.000 9.000 25.000 13.000 12.000

April 14.000 6.000 20.000 9.000 11.000

Mei 12.000 5.000 17.000 6.000 11.000

Juni 10.000 6.000 16.000 5.000 11.000

Juli 7.000 10.000 17.000 6.000 11.000

Agustus 6.000 15.000 21.000 10.000 11.000

September 9.000 17.000 26.000 15.000 11.000

Oktober 11.000 17.000 28.000 17.000 11.000

November 12.000 17.000 29.000 17.000 12.000

Desember 14.000 15.000 29.000 17.000 12.000

T o t a l 142.000 15.000 157.000 20.000 137.000

Page 10: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Cara yang paling mudah untuk membuat produksi stabil adalah Cara yang paling mudah untuk membuat produksi stabil adalah dengan membagi 137.000 dengan 12 bulan. Dari pembagian ini dengan membagi 137.000 dengan 12 bulan. Dari pembagian ini akan diperoleh jumlah volume produksi rata-rata sebesar 11.416,67 akan diperoleh jumlah volume produksi rata-rata sebesar 11.416,67 unit. Masalahnya, volume produksi rata-rata ini dapat menghasilkan unit. Masalahnya, volume produksi rata-rata ini dapat menghasilkan volume pecahan. Karena itu, lebih mudah jika dibulatkan pada volume pecahan. Karena itu, lebih mudah jika dibulatkan pada angka puluhan atau ratusan terdekat. Misalnya dibulatkan menjadi angka puluhan atau ratusan terdekat. Misalnya dibulatkan menjadi 11.000 unit. Jika 11.000 unit ini dikalikan 12 bulan akan diperoleh 11.000 unit. Jika 11.000 unit ini dikalikan 12 bulan akan diperoleh jumlah sebesar 132.000 unit. Sedangkan volume totalnya adalah jumlah sebesar 132.000 unit. Sedangkan volume totalnya adalah sebesar 137.000 unit, maka kurang sebesar 5.000 unit.sebesar 137.000 unit, maka kurang sebesar 5.000 unit.

Kekurangan ini dapat ditempatkan pada bulan-bulan yang volume Kekurangan ini dapat ditempatkan pada bulan-bulan yang volume penjualannya relatif lebih tinggi. Dari data penjualan tersebut dapat penjualannya relatif lebih tinggi. Dari data penjualan tersebut dapat diketahui bahwa penjualan yang volumenya lebih tinggi adalah diketahui bahwa penjualan yang volumenya lebih tinggi adalah pada bulan Januari, Februari, Maret, November dan Desember. pada bulan Januari, Februari, Maret, November dan Desember. Sisa volume produksi sebesar 5.000 unit tersebut dibagi 5 bulan, Sisa volume produksi sebesar 5.000 unit tersebut dibagi 5 bulan, sehingga diperoleh jumlah 1.000 unit, yang ditambahkan pada sehingga diperoleh jumlah 1.000 unit, yang ditambahkan pada bulan-bulan tersebut diatas. Karena volume produksinya telah bulan-bulan tersebut diatas. Karena volume produksinya telah diketahui setiap bulannya, yaitu sebesar 11.000 unit dan 12.000 diketahui setiap bulannya, yaitu sebesar 11.000 unit dan 12.000 unit untuk bulan-bulan tertentu, maka persoalannya selanjutnya unit untuk bulan-bulan tertentu, maka persoalannya selanjutnya adalah menentukan volume persediaan akhir Januari. Volume adalah menentukan volume persediaan akhir Januari. Volume persediaan akhir bulan Januari adalah sebesar = ( 12.000 + persediaan akhir bulan Januari adalah sebesar = ( 12.000 + 20.000 ) - 15.000 = 17.000. Persediaan pada akhir bulan Januari 20.000 ) - 15.000 = 17.000. Persediaan pada akhir bulan Januari menjadi persediaan pada awal Februari, dan seterusnya.menjadi persediaan pada awal Februari, dan seterusnya.

Page 11: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Metode Persediaan StabilMetode Persediaan Stabil

Metode Persediaan Stabil adalah adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume persediaan yang relatif sama dari bulan ke bulan, kecuali untuk bulan tertentu. Metode ini mengakibatkan volume produksi menjadi tidak stabil dari bulan ke bulan. Berdasarkan ilustrasi

diatas, jika perusahaan menetapkan akan menggunakan metode persediaan stabil maka

akan terlihat seperti dalam tabel berikut ini :

Page 12: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Karena volume persediaan pada akhir tahun telah diketahui, sedangkan perusahaan menetapkan tingkat persediaan stabil, berarti jumlah persediaan pada awal

Desember dibuat sama dengan persediaan pada akhir Desember. Maka cara yang mudah adalah dengan menghitung volume produksi dari bulan

Desember, yaitu Penjualan ditambah Persediaan awal bulan (yang dibuat sama dengan persediaan akhir bulan)

dikurangi Persediaan akhir bulan (yang telah ditetapkan), yaitu sebesar = (14.000 + 15.000) -

15.000 = 14.000.

Page 13: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

BulanVolume

Penjualan

Persediaan Volume ProduksiAkhir Total Awal

Januari 15.000 19.000 34.000 20.000 14.000

Februari 16.000 18.000 34.000 19.000 15.000

Maret 16.000 17.000 33.000 18.000 15.000

April 14.000 16.000 30.000 17.000 13.000

Mei 12.000 15.000 27.000 16.000 11.000

Juni 10.000 15.000 25.000 15.000 10.000

Juli 7.000 15.000 22.000 15.000 7.000

Agustus 6.000 15.000 21.000 15.000 6.000

September 9.000 15.000 24.000 15.000 9.000

Oktober 11.000 15.000 26.000 15.000 11.000

November 12.000 15.000 27.000 15.000 12.000

Desember 14.000 15.000 29.000 15.000 14.000

T o t a l 142.000 15.000 157.000 20.000 137.000

Page 14: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Persediaan pada awal bulan Desember Persediaan pada awal bulan Desember adalah persediaan pada akhir bulan adalah persediaan pada akhir bulan November. Sehingga volume produksi dapat November. Sehingga volume produksi dapat dihitung dengan metode yang sama di bulan dihitung dengan metode yang sama di bulan Desember. Dan seterusnya. Metode ini Desember. Dan seterusnya. Metode ini mengakibatkan tingkat persediaan di bulan mengakibatkan tingkat persediaan di bulan tertentu melonjak lebih besar dari persediaan tertentu melonjak lebih besar dari persediaan pada bulan yang lain.pada bulan yang lain.

Page 15: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Metode FleksibelMetode Fleksibel

Metode Fleksibel adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume produksi

yang berubah terus dari bulan ke bulan. Metode ini mengakibatkan volume persediaan dan volume produksi menjadi tidak stabil dari bulan ke bulan.

Berdasarkan ilustrasi diatas, jika perusahaan menetapkan akan menggunakan metode produksi stabil maka akan terlihat seperti dalam tabel berikut

ini :

Page 16: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Pada dasarnya, metode ini dapat Pada dasarnya, metode ini dapat menggunakan volume produksi dan volume menggunakan volume produksi dan volume persediaan sesuai dengan keinginan persediaan sesuai dengan keinginan perusahaan. Dalam kasus diatas, karena perusahaan. Dalam kasus diatas, karena volume persediaan pada akhir tahun telah volume persediaan pada akhir tahun telah ditetapkan maka perusahaan dapat ditetapkan maka perusahaan dapat menetapkan pula volume persediaan pada menetapkan pula volume persediaan pada akhir Januari , misalnya 17.000.akhir Januari , misalnya 17.000.

Page 17: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

BulanVolume

Penjualan

Persediaan Volume ProduksiAkhir Total Awal

Januari 15.000 17.000 32.000 20.000 12.000

Februari 16.000 13.000 29.000 17.000 12.000

Maret 16.000 11.000 27.000 13.000 14.000

April 14.000 11.000 25.000 11.000 14.000

Mei 12.000 13.000 25.000 11.000 14.000

Juni 10.000 15.000 25.000 13.000 12.000

Juli 7.000 15.000 22.000 15.000 7.000

Agustus 6.000 16.000 22.000 15.000 7.000

September 9.000 16.000 25.000 16.000 9.000

Oktober 11.000 17.000 28.000 16.000 12.000

November 12.000 17.000 29.000 17.000 12.000

Desember 14.000 15.000 29.000 17.000 12.000

T o t a l 142.000 15.000 157.000 20.000 137.000

Page 18: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Maka volume produksi di bulan Januari Maka volume produksi di bulan Januari adalah sebesar = (15.000 + 17.000) – 20.000 adalah sebesar = (15.000 + 17.000) – 20.000 = 12.000. Persediaan pada akhir Januari = 12.000. Persediaan pada akhir Januari menjadi persediaan pada awal Februari, menjadi persediaan pada awal Februari, sehingga volume produksi dapat dihitung lagi sehingga volume produksi dapat dihitung lagi dengan terlebih dahulu menentukan volume dengan terlebih dahulu menentukan volume persediaan pada akhir Februari. Demikian persediaan pada akhir Februari. Demikian seterusnya.seterusnya.

Page 19: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Anggaran Biaya Produksi

- Anggaran Biaya Bahan Baku ………………....xxx - Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung……xxx - Anggaran Biaya Overhead ……………………..xxx ------ + # Anggaran Biaya Produksi …………………….. xxx

Page 20: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU

Penetapan anggaran biaya bahan baku, ditentukan oleh kebutuhan bahan baku dari setiap unit produk

yang dihasilkan perusahaan, dikalikan dengan volume produksi. Sehingga ditemukan volume total bahan baku untuk periode tersebut. Kebutuhan

total bahan baku untuk produksi tersebut, ditambah dengan persediaan bahan baku yang

diinginkan pada akhir periode tersebut dan dikurangi dengan persediaan bahan baku yang

direncanakan pada awal periode. Dari penjumlahan dan pengurangan tersebut akan diperoleh volume bahan baku yang direncanakan untuk dibeli, dikalikan dengan harga bahan baku per unitnya akan diperoleh nilai pembelian bahan

baku yang direncanakan.

Page 21: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

PT.Terang Dunia adalah sebuah perusahaan produsen meja yang berkedudukan di Bandung. Pada akhir tahun 2009 perusahaan ini merencanakan memproduksi tiga jenis produk, yaitu meja tipe MK-1 sebanyak 10.000 unit, 10.000 unit meja tipe MM-5 dan 10.000 unit MB-2 untuk tahun 2010 mendatang. Setiap unit meja MK-1 membutuhkan 2 meter kayu, 1,5 meter melamin dan 1 meter pipa hias. Dan setiap unit MM-5 membutuhkan 3 meter kayu, 3 meter melamin dan 3 meter pipa hias. Sedangkan setiap unit meja MB-2 membutuhkan 3 meter kayu, 2 meter melamin dan 1,5 meter pipa hias. Sedangkan harga beli kayu diperkirakan sebesar Rp 15.000 per meter, harga beli melamin sebesar Rp 20.000 per meter dan harga beli pipa hias adalah sebesar Rp 12.000 per meter.

Contoh Soal

Page 22: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Untuk menjamin kelancaran proses produksi, perusahaan merencanakan memiliki persediaan bahan baku pada akhir tahun 2010 sebanyak 10% kebutuhan bahan baku tersebut untuk proses produksi selama tahun 2010. Sedangkan persediaan bahan baku pada awal tahun 2010 diperkirakan sebanyak 700 meter kayu, 1.000 meter melamin dan 800 meter melamin. Diperkirakan, harga beli bahan baku tersebut akan stabil sepanjang tahun 2010.

Contoh Soal

Page 23: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Anggaran Biaya Bahan Baku

BahanMK-1 MM-5 MB-2

TotalHarga

Per Unit NilaiPerUnit Total

Per Unit Total

PerUnit Total

Kayu 2 20.000 3 30.000 3 30.000 80.000 15.000 1.200.000.000

Melamin 1,5 15.000 3 30.000 2 20.000 65.000 20.000 1.300.000.000

Pipa Hias

1 10.000 3 30.000 1,5 15.000 55.000 12.000 660.000.000

Total Rp 3.160.000.000

Page 24: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Untuk memproduksi setiap unit MK-1 dibutuhkan kayu Untuk memproduksi setiap unit MK-1 dibutuhkan kayu sebanyak 2 meter, 1,5 meter melamin dan 1 meter pipa sebanyak 2 meter, 1,5 meter melamin dan 1 meter pipa hias. Karena MK-1 diproduksi sebanyak 10.000 unit hias. Karena MK-1 diproduksi sebanyak 10.000 unit produk, maka MK-1 memerlukan sebanyak 20.000 meter produk, maka MK-1 memerlukan sebanyak 20.000 meter kayu, 15.000 meter melamin dan 10.000 meter pipa hias. kayu, 15.000 meter melamin dan 10.000 meter pipa hias. Untuk memproduksi setiap unit MM-5 dibutuhkan kayu Untuk memproduksi setiap unit MM-5 dibutuhkan kayu sebanyak 3 meter, 3 meter melamin dan 3 meter pipa sebanyak 3 meter, 3 meter melamin dan 3 meter pipa hias. Karena MM-5 diproduksi sebanyak 10.000 unit hias. Karena MM-5 diproduksi sebanyak 10.000 unit produk, maka MM-5 memerlukan sebanyak 30.000 meter produk, maka MM-5 memerlukan sebanyak 30.000 meter kayu, 30.000 meter melamin dan 30.000 meter pipa hias. kayu, 30.000 meter melamin dan 30.000 meter pipa hias. Sedangkan untuk memproduksi setiap unit MB-2 Sedangkan untuk memproduksi setiap unit MB-2 dibutuhkan kayu sebanyak 3 meter, 2 meter melamin dan dibutuhkan kayu sebanyak 3 meter, 2 meter melamin dan 1,5 meter pipa hias. Karena MB-2 diproduksi sebanyak 1,5 meter pipa hias. Karena MB-2 diproduksi sebanyak 10.000 unit produk, maka MB-2 memerlukan sebanyak 10.000 unit produk, maka MB-2 memerlukan sebanyak 30.000 meter kayu, 20.000 meter melamin dan 15.000 30.000 meter kayu, 20.000 meter melamin dan 15.000 meter pipa hias. meter pipa hias.

Page 25: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Sehingga total kebutuhan kayu sebanyak 80.000 meter Sehingga total kebutuhan kayu sebanyak 80.000 meter yang merupakan penjumlahan dari kebutuhan kayu untuk yang merupakan penjumlahan dari kebutuhan kayu untuk MK-1, MM-5 dan MB-2 (20.000 + 30.000 + 30.000). MK-1, MM-5 dan MB-2 (20.000 + 30.000 + 30.000). Karena harga beli kayu adalah sebesar Rp 15.000 per Karena harga beli kayu adalah sebesar Rp 15.000 per meter, maka biaya bahan baku kayu untuk memproduksi meter, maka biaya bahan baku kayu untuk memproduksi seluruh produk tersebut adalah sebesar Rp seluruh produk tersebut adalah sebesar Rp 1.200.000.000. Total kebutuhan melamin sebanyak 1.200.000.000. Total kebutuhan melamin sebanyak 65.000 meter yang merupakan penjumlahan dari 65.000 meter yang merupakan penjumlahan dari kebutuhan melamin untuk MK-1, MM-5 dan MB-2 kebutuhan melamin untuk MK-1, MM-5 dan MB-2 (15.000 + 30.000 + 20.000). Karena harga beli melamin (15.000 + 30.000 + 20.000). Karena harga beli melamin adalah sebesar Rp 20.000 per meter, maka biaya bahan adalah sebesar Rp 20.000 per meter, maka biaya bahan baku kayu untuk memproduksi seluruh produk tersebut baku kayu untuk memproduksi seluruh produk tersebut adalah sebesar Rp 1.300.000.000. Sedangkan total adalah sebesar Rp 1.300.000.000. Sedangkan total kebutuhan pipa hias sebanyak 55.000 meter yang kebutuhan pipa hias sebanyak 55.000 meter yang merupakan penjumlahan dari kebutuhan kayu untuk MK-merupakan penjumlahan dari kebutuhan kayu untuk MK-1, MM-5 dan MB-2 (10.000 + 30.000 + 15.000). Karena 1, MM-5 dan MB-2 (10.000 + 30.000 + 15.000). Karena harga beli kayu adalah sebesar Rp 12.000 per meter, harga beli kayu adalah sebesar Rp 12.000 per meter, maka biaya bahan baku kayu untuk memproduksi seluruh maka biaya bahan baku kayu untuk memproduksi seluruh produk tersebut adalah sebesar Rp 660.000.000.produk tersebut adalah sebesar Rp 660.000.000.

Page 26: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Gabungan biaya bahan baku per jenis bahan tersebut Gabungan biaya bahan baku per jenis bahan tersebut akan menghasilkan biaya bahan baku total sebanyak Rp akan menghasilkan biaya bahan baku total sebanyak Rp 3.160.000.000. yang merupakan gabungan dari biaya 3.160.000.000. yang merupakan gabungan dari biaya bahan baku sebesar Rp 1.200.000.000. untuk bahan baku sebesar Rp 1.200.000.000. untuk memproduksi 10.000 unit MK-1, sebanyak Rp memproduksi 10.000 unit MK-1, sebanyak Rp 1.300.000.000. merupakan biaya bahan baku untuk 1.300.000.000. merupakan biaya bahan baku untuk memproduksi 10.000 unit MM-5 dan sebanyak Rp memproduksi 10.000 unit MM-5 dan sebanyak Rp 660.000.000 untuk memproduksi sebanyak 10.000 unit 660.000.000 untuk memproduksi sebanyak 10.000 unit MB-2.MB-2.

Page 27: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Anggaran Biaya Bahan Baku Per Unit ProdukAnggaran Biaya Bahan Baku Per Unit Produk

ProdukBahanBaku

Kebutuhan Bahan

Per Unit Produk

HargaBeli Per Unit

Bahan

Biaya Per Jenis Bahan

Biaya Bahan Per Unit Produk

Kayu 2 15.000 30.000

MK-1 Melamin 1,5 20.000 30.000 72.000

Pipa Hias 1 12.000 12.000

Kayu 3 15.000 45.000

MM-5 Melamin 3 20.000 60.000 141.000

Pipa Hias 3 12.000 36.000

Kayu 3 15.000 45.000

MB-2 Melamin 2 20.000 40.000 103.000

Pipa Hias 1,5 12.000 18.000

Page 28: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Untuk memproduksi setiap unit MK-1 dibutuhkan kayu Untuk memproduksi setiap unit MK-1 dibutuhkan kayu sebanyak 2 meter, 1,5 meter melamin dan 1 meter pipa hias. sebanyak 2 meter, 1,5 meter melamin dan 1 meter pipa hias. Itu berarti setiap unit MK-1 membutuhkan kayu senilai Rp Itu berarti setiap unit MK-1 membutuhkan kayu senilai Rp 30.000, karena harga kayu tersebut Rp 15.000 per meter, 30.000, karena harga kayu tersebut Rp 15.000 per meter, membutuhkan melamin sebanyak Rp 30.000 karena harga beli membutuhkan melamin sebanyak Rp 30.000 karena harga beli melamin adalah sebesar Rp 20.000 per meter dan melamin adalah sebesar Rp 20.000 per meter dan membutuhkan pipa hias sebanyak Rp 12.000 karena harga membutuhkan pipa hias sebanyak Rp 12.000 karena harga beli pipa hias sebesar Rp 12.000 per meter. Berarti untuk beli pipa hias sebesar Rp 12.000 per meter. Berarti untuk memproduksi satu uni MK-1 dibutuhkan biaya bahan baku memproduksi satu uni MK-1 dibutuhkan biaya bahan baku sebesar Rp 72.000. sebesar Rp 72.000.

Untuk memproduksi setiap unit MM-5 dibutuhkan kayu Untuk memproduksi setiap unit MM-5 dibutuhkan kayu sebanyak 3 meter, 3 meter melamin dan 3 meter pipa hias. Itu sebanyak 3 meter, 3 meter melamin dan 3 meter pipa hias. Itu berarti setiap unit MM-5 membutuhkan kayu senilai Rp 45.000, berarti setiap unit MM-5 membutuhkan kayu senilai Rp 45.000, karena harga kayu tersebut Rp 15.000 per meter, karena harga kayu tersebut Rp 15.000 per meter, membutuhkan melamin sebanyak Rp 60.000 karena harga beli membutuhkan melamin sebanyak Rp 60.000 karena harga beli melamin adalah sebesar Rp 20.000 per meter dan melamin adalah sebesar Rp 20.000 per meter dan membutuhkan pipa hias sebanyak Rp 36.000 karena harga membutuhkan pipa hias sebanyak Rp 36.000 karena harga beli pipa hias sebesar Rp 12.000 per meter. Berarti untuk beli pipa hias sebesar Rp 12.000 per meter. Berarti untuk memproduksi satu uni MM-5 dibutuhkan biaya bahan baku memproduksi satu uni MM-5 dibutuhkan biaya bahan baku sebesar Rp 141.000. sebesar Rp 141.000.

Page 29: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Untuk memproduksi setiap unit MB-2 dibutuhkan kayu Untuk memproduksi setiap unit MB-2 dibutuhkan kayu sebanyak 3 meter, 2 meter melamin dan 1,5 meter pipa sebanyak 3 meter, 2 meter melamin dan 1,5 meter pipa hias. Itu berarti setiap unit MB-2 membutuhkan kayu hias. Itu berarti setiap unit MB-2 membutuhkan kayu senilai Rp 45.000, karena harga kayu tersebut Rp senilai Rp 45.000, karena harga kayu tersebut Rp 15.000 per meter, membutuhkan melamin sebanyak Rp 15.000 per meter, membutuhkan melamin sebanyak Rp 40.000 karena harga beli melamin adalah sebesar Rp 40.000 karena harga beli melamin adalah sebesar Rp 20.000 per meter dan membutuhkan pipa hias 20.000 per meter dan membutuhkan pipa hias sebanyak Rp 18.000 karena harga beli pipa hias sebanyak Rp 18.000 karena harga beli pipa hias sebesar Rp 12.000 per meter. Berarti untuk sebesar Rp 12.000 per meter. Berarti untuk memproduksi satu uni MB-2 dibutuhkan biaya bahan memproduksi satu uni MB-2 dibutuhkan biaya bahan baku sebesar Rp 103.000. baku sebesar Rp 103.000.

Jadi untuk memproduksi 10.000 unit meja tipe MK-1, Jadi untuk memproduksi 10.000 unit meja tipe MK-1, 10.000 unit MM-5 dan 10.000 unit MB-2 dibutuhkan 10.000 unit MM-5 dan 10.000 unit MB-2 dibutuhkan biaya bahan baku total sebanyak Rp 3.160.000.000.biaya bahan baku total sebanyak Rp 3.160.000.000.

Page 30: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

BahanKebutuhanProduksi

Persediaan Pembelian

1/1/2010 31/12/2010 Volume Harga Nilai

Kayu 80.000 700 8.000 87.300 15.000 1.309.500.000

Melamin 65.000 1.000 6.500 70.500 20.000 1.410.000.000

Pipa Hias

55.000 800 5.500 59.700 12.000 716.400.000

Total Rp 3.435.900.000

Anggaran Pembelian Bahan Baku

Page 31: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Dari tabel biaya bahan baku yang telah disusun sebelumnya, Dari tabel biaya bahan baku yang telah disusun sebelumnya, diketahui bahwa perusahaan memerlukan kayu sebanyak 80.000 diketahui bahwa perusahaan memerlukan kayu sebanyak 80.000 meter untuk kebutuhan produksi selama satu tahun. Perusahaan meter untuk kebutuhan produksi selama satu tahun. Perusahaan menghendaki jumlah persediaan pada akhir tahun sebanyak 10% menghendaki jumlah persediaan pada akhir tahun sebanyak 10% dari kebutuhan tersebut, itu berarti sebanyak 8.000 meter disediakan dari kebutuhan tersebut, itu berarti sebanyak 8.000 meter disediakan sebagai persediaan kayu pada akhir tahun 2010. Sedangkan pada sebagai persediaan kayu pada akhir tahun 2010. Sedangkan pada awal tahun 2010, perusahaan memiliki kayu sebanyak 700 meter. awal tahun 2010, perusahaan memiliki kayu sebanyak 700 meter. Berarti, perusahaan harus membeli kayu sebanyak 87.300 meter Berarti, perusahaan harus membeli kayu sebanyak 87.300 meter ( volume pembelian = 80.000 + 8.000 – 700 ). Dengan harga beli ( volume pembelian = 80.000 + 8.000 – 700 ). Dengan harga beli kayu sebesar Rp 15.000 per meter, maka nilai pembeian kayu pada kayu sebesar Rp 15.000 per meter, maka nilai pembeian kayu pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 1.309.500.000.tahun 2010 adalah sebesar Rp 1.309.500.000.

Perusahaan juga memerlukan bahan baku berupa melamin Perusahaan juga memerlukan bahan baku berupa melamin sebanyak 65.000 meter untuk kebutuhan produksi selama satu sebanyak 65.000 meter untuk kebutuhan produksi selama satu tahun. Perusahaan menghendaki jumlah persediaan pada akhir tahun. Perusahaan menghendaki jumlah persediaan pada akhir tahun sebanyak 10% dari kebutuhan tersebut, itu berarti sebanyak tahun sebanyak 10% dari kebutuhan tersebut, itu berarti sebanyak 6.500 meter disediakan sebagai persediaan melamin pada akhir 6.500 meter disediakan sebagai persediaan melamin pada akhir tahun 2010. Sedangkan pada awal tahun 2010, perusahaan tahun 2010. Sedangkan pada awal tahun 2010, perusahaan memiliki melamin sebanyak 1.000 meter. Berarti, perusahaan harus memiliki melamin sebanyak 1.000 meter. Berarti, perusahaan harus membeli melamin sebanyak 70.500 meter ( volume pembelian = membeli melamin sebanyak 70.500 meter ( volume pembelian = 65.000 + 6.500 – 1.000 ). Dengan harga beli melamin sebesar Rp 65.000 + 6.500 – 1.000 ). Dengan harga beli melamin sebesar Rp 20.000 per meter, maka nilai pembelian melamin pada tahun 2010 20.000 per meter, maka nilai pembelian melamin pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 1.410.000.000.adalah sebesar Rp 1.410.000.000.

Page 32: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Selain itu, perusahaan juga memerlukan bahan baku berupa Selain itu, perusahaan juga memerlukan bahan baku berupa pipa hias sebanyak 55.000 meter untuk kebutuhan produksi pipa hias sebanyak 55.000 meter untuk kebutuhan produksi selama satu tahun. Perusahaan menghendaki jumlah selama satu tahun. Perusahaan menghendaki jumlah persediaan pada akhir tahun sebanyak 10% dari kebutuhan persediaan pada akhir tahun sebanyak 10% dari kebutuhan tersebut, itu berarti sebanyak 5.500 meter disediakan sebagai tersebut, itu berarti sebanyak 5.500 meter disediakan sebagai persediaan pipa hias pada akhir tahun 2010. Sedangkan pada persediaan pipa hias pada akhir tahun 2010. Sedangkan pada awal tahun 2010, perusahaan memiliki pipa hias sebanyak 800 awal tahun 2010, perusahaan memiliki pipa hias sebanyak 800 meter. Berarti, perusahaan harus membeli pipa hias sebanyak meter. Berarti, perusahaan harus membeli pipa hias sebanyak 59.700 meter ( volume pembelian = 55.000 + 5.500 – 800 ). 59.700 meter ( volume pembelian = 55.000 + 5.500 – 800 ). Dengan harga beli pipa hias sebesar Rp 12.000 per meter, Dengan harga beli pipa hias sebesar Rp 12.000 per meter, maka nilai pembelian pipa hias pada tahun 2010 adalah maka nilai pembelian pipa hias pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 716.400.000.sebesar Rp 716.400.000.

Sehingga total nilai pembelian bahan baku pada tahun 2010 Sehingga total nilai pembelian bahan baku pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 3.435.900.000. yang merupakan gabungan adalah sebesar Rp 3.435.900.000. yang merupakan gabungan dari pembelian kayu sebanyak Rp 1.309.500.000. dan dari pembelian kayu sebanyak Rp 1.309.500.000. dan pembelian melamin sebesar Rp 1.410.000.000. serta pembelian melamin sebesar Rp 1.410.000.000. serta pembelian pipa hias sebesar Rp 716.400.000.pembelian pipa hias sebesar Rp 716.400.000.

Page 33: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA

Anggaran biaya tenaga kerja merupakan rencana pembayaran biaya tenaga kerja di dalam suatu

periode tertentu yang dibutuhkan untuk memproduksi seluruh produk yang direncanakan di dalam suatu periode terntentu. Secara umum, untuk menghitung anggaran tenaga kerja, perusahaan tinggal mengalikan upah yang dibayarkan dengan

suatu satuan tertentu. Satuan yang digunakan untuk menghitung dasar penetapan pembayaran tenaga kerja, tersebut disebut tarif biaya tenaga kerja.

Page 34: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Biaya Tenaga Kerja : Tarif Per Jam Kerja.

Dengan metode ini perusahaan tinggal menghitung taksiran kebutuhan jam kerja keseluruhan yang dibutuhkan untuk memproduksi seluruh produk perusahaan dalam volume yang direncanakan. Jika pembayaran ditentukan berdasarkan jam kerja, maka tinggal dihitung taksiran jam kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit

produk, dikalikan dengan tarif per jamnya. Hasil perkalian itu akan menghasilkan biaya tenaga kerja per unit produk. Volume produksi dikalikan dengan

biaya tenaga kerja per unit produk akan menghasilkan biaya tenaga kerja total.

Page 35: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Contoh SoalContoh Soal

PT.Terang Dunia adalah sebuah perusahaan produsen meja yang berkedudukan di Bandung. Pada akhir tahun 2009 perusahaan ini merencanakan memproduksi tiga jenis produk, yaitu meja tipe MK-1 sebanyak 10.000 unit, 10.000 unit meja tipe MM-5 dan 10.000 unit MB-2 tahun 2010 mendatang. Setiap unit meja MK-1 membutuhkan 3 jam kerja langsung, setiap unit MM-5 membutuhkan 4 jam kerja langsung dan setiap unit meja MB-2 membutuhkan 5 jam kerja langsung. Sedangkan untuk setiap pekerja langsung dibayar sebesar Rp 3.000 per jam kerja langsung.

Page 36: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2010

ProdukVolumeProduksi

Jam Kerja

Tarif PerJam

Biaya TKL

Per Unit

TotalPer Unit Produk Total

MK-1 10.000 3 30.000 3.000 9.000 90.000.000

MM-5 10.000 4 40.000 3.000 12.000 120.000.000

MB-2 10.000 5 50.000 3.000 15.000 150.000.000

Total Rp 360.000.000

Page 37: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Biaya Tenaga Kerja : Tarif Per Hari Kerja.

Jika pembayaran biaya tenaga kerja ditetapkan berdasarkan hari kerja, maka harus dihitung hari kerja dalam satu bulan atau satu tahun, dikalikan

dengan jumlah tenaga kerja keseluruhan. Hasil perkalian itu merupakan biaya tenaga kerja yang

dianggarkan untuk memproduksi seluruh produk dalam satu periode.

Page 38: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Contoh SoalContoh Soal

PT.Terang Dunia dalam contoh diatas, adalah sebuah perusahaan produsen meja yang berkedudukan di Bandung. Pada akhir tahun 2009 perusahaan ini merencanakan memproduksi tiga jenis produk, yaitu meja tipe MK-1 sebanyak 10.000 unit, 10.000 unit meja tipe MM-5 dan 10.000 unit MB-2 untuk tahun 2010 mendatang. Untuk menghasilkan seluruh produk tersebut perusahaan merencanakan bekerja selama 278 hari dalam setahun dan mempekerjakan 30 tenaga kerja. Sebanyak 8 orang pekerja digunakan untuk memproduksi MK-1, sebanyak 10 orang pekerja digunakan untuk memproduksi MM-5 dan sebanyak 12 pekerja digunakan untuk memproduksi MB-2. Setiap tenaga kerja dibayar Rp 40.000. per hari.

Page 39: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2010

Produk

Upah Per Hari

Hari KerjaTotal

Jumlah Pekerja

Biaya Tenaga Kerja

MK-1 40.000 278 8 88.960.000

MM-5 40.000 278 10 111.200.000

MB-2 40.000 278 12 133.440.000

Total 30 Rp 333.600.000

Page 40: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Biaya Tenaga Kerja : Tarif Per Unit Produk.

Jika pembayaran tenaga kerja ditetapkan berdasarkan unit produksi yang dihasilkan, maka tinggal dihitung tarif upah per unit produknya, dikalikan dengan volume produksi total. Hasil perkalian tersebut merupakan biaya tenaga kerja

total dalam periode tersebut.

Page 41: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Contoh SoalContoh Soal

PT.Terang Dunia dalam contoh diatas, adalah sebuah perusahaan produsen meja yang berkedudukan di Bandung. Pada akhir tahun 2009 perusahaan ini

merencanakan memproduksi tiga jenis produk, yaitu meja tipe MK-1 sebanyak 10.000 unit, 10.000 unit meja tipe MM-5 dan 10.000 unit MB-2 untuk tahun

2010 mendatang. Untuk menghasilkan seluruh produk tersebut perusahaan merencanakan

membayar setiap pekerja sebesar Rp 11.000 per unit MK-1, sebesar Rp 12.000 per unit MM-5 dan

sebesar Rp 14.000 per unit MB-2.

Page 42: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Anggaran Biaya Tenaga Kerja

ProdukUpah

Per Unit ProdukVolume Produksi

Biaya Tenaga Kerja

MK-1 11.000 10.000 110.000.000

MM-5 12.000 10.000 120.000.000

MB-2 14.000 10.000 140.000.000

Total Rp 370.000.000

Page 43: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

ANGGARAN BIAYA OVERHEADANGGARAN BIAYA OVERHEAD

Anggaran Biaya Overhead adalah seluruh biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, yang direncanakan akan dibayarkan dalam satu periode tertentu. Biaya overhead mencakup tiga kelompok biaya, yaitu :

1. Biaya bahan penolong2. Biaya tenaga kerja penolong3. Biaya pabrikase lain

Page 44: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

ANGGARAN BIAYA OVERHEADANGGARAN BIAYA OVERHEAD : :

BAHAN PENOLONGBAHAN PENOLONG

Biaya bahan penolong, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk bahan-bahan yang dibutuhkan di dalam suatu produk, tetapi bukan merupakan

komponen utama dari suatu produk.

Misalnya :

- Benang dan kancing di dalam perusahaan produsen pakaian

- Paku, cat, plitur di dalam perusahaan produsen mebel

Page 45: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Biaya tenaga kerja penolong, adalah gaji atau upah untuk membayar para pekerja yang terlibat dalam

proses produksi tetapi tidak secara langsung berperan di dalam proses menghasilkan produk

tersebut.

Misalnya :

- Gaji Satpam dan karyawan bagian kebersihan pabrik

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD :

TENAGA KERJA PENOLONG

Page 46: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Biaya pabrikase lainnya, adalah biaya overhead Biaya pabrikase lainnya, adalah biaya overhead selain biaya bahan penolong dan tenaga kerja selain biaya bahan penolong dan tenaga kerja penolong. Biaya ini berkaitan erat dengan penolong. Biaya ini berkaitan erat dengan peralatan dan fasilitas pendukung produksi. Biaya peralatan dan fasilitas pendukung produksi. Biaya ini mencakup:ini mencakup:

- Biaya depresiasi mesin pabrik Biaya depresiasi mesin pabrik - Biaya depresiasi bangunan pabrik Biaya depresiasi bangunan pabrik - Biaya listrik pabrik Biaya listrik pabrik - Biaya air PAM pabrik Biaya air PAM pabrik - Biaya telepon pabrik Biaya telepon pabrik - Dan sebagainya. Dan sebagainya.

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD : :

PABRIKASE LAINPABRIKASE LAIN

Page 47: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Contoh Soal

PT.Terang Dunia adalah sebuah perusahaan produsen meja yang berkedudukan di Bandung. Pada akhir tahun 2009 perusahaan ini merencanakan memproduksi tiga jenis produk, yaitu meja tipe MK-1 sebanyak 10.000 unit, 10.000 unit meja tipe MM-5 dan 10.000 unit MB-2 untuk tahun 2010 mendatang. Setiap jenis meja membutuhkan cat, paku dan hiasan kaki meja sebagai bahan penolong. Setiap unit meja membutuhkan cat sebanyak 0,25 liter, sebanyak 0,1 kg paku dan 4 hiasan kaki meja. Diperkirakan harga beli dari cat sebesar Rp 25.000 per liter, dan harga beli paku diperkirakan sebesar Rp 18.000 per kg, dan harga 1 buah hiasan meja sebesar Rp 1.000. Gaji Satpam pabrik dianggarkan sebesar Rp 24.000.000 per tahun. Gaji mandor produksi dianggarkan sebesar Rp 48.000.000. per tahun. Sedangkan anggaran biaya pabrikase lainnya, mencakup biaya depresiasi mesin sebesar Rp 12.500.000, biaya depresiasi bangunan pabrik sebesar Rp 24.000.000. dan biaya listrik, air & telepon pabrik sebesar Rp 40.000.000.

Page 48: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Anggaran Biaya Overhead

Jenis Biaya

Jumlah

Parsial Total

- Biaya Cat 187.500.000

- Biaya Paku 54.000.000

- Biaya Hiasan Kaki Meja 120.000.000

# Biaya Bahan Penolong 361.500.000

- Gaji Satpam Pabrik 24.000.000

- Gaji Mandor Produksi 48.000.000

# Biaya Tenaga Kerja Penolong 72.000.000

- Biaya Listrik, Air , Telepon 40.000.000

- Biaya depresiasi Aktiva Tetap 36.500.000

# Biaya Pabrikase Lainnya 76.500.000

T o t a l Rp 510.000.000

Page 49: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Tarif Overhead dan ManfaatnyaTarif Overhead dan Manfaatnya

Tarif biaya overhead adalah biaya overhead yang ditetapkan sebagai dasar menghitung biaya overhead per unit produk. Jadi tanpa menetapkan tarif biaya overhead, maka perusahaan tidak akan dapat menghitung biaya overhead dan biaya produksi per unit produknya.

Dalam menentukan tarif biaya overhead, perusahaan dapat menggunakan dasar:

1. Jumlah jam kerja :

a. Jumlah jam kerja langsung

b. Jumlah jam kerja mesin

2. Volume produk yang dihasilkan.

Page 50: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Contoh soal

Dalam kasus PT.Terang Dunia diatas, jika perhitungan tarif biaya overhead menggunakan dasar jam kerja langsung, sedangkan jumlah jam kerja total adalah sebesar 120.000 jam kerja (lihat tabel anggaran biaya tenaga kerja langsung berdasarkan tarif per jam diatas), sedangkan biaya overhead total yang dianggarkan adalah sebesar Rp 510.000.000. maka besarnya tarif overhead tersebut adalah :

Tarif Biaya Overhead = 510.000.000 : 120.000 = Rp 4.250. per jam kerja

langsung.

Page 51: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Contoh soal

Jika dasar perhitungan tarif menggunakan volume produksi sebagai dasar perhitungan tarif, sedangkan jumlah volume produksi adalah sebesar 30.000 unit produk untuk ketiga jenis produk tersebut, maka besarnya tarif overhead tersebut adalah :

Tarif Biaya Overhead = 510.000.000 : 30.000 = Rp 17.000. per unit produk.

Page 52: Anggaran   Produksi Dan Anggaran  Biaya  Produksi

Fungsi Tarif Biaya Overhead

Fungsi dari penentuan tarif biaya overhead adalah untuk menghitung anggaran biaya produksi atau anggaran harga pokok produksi per unit produk.

Tanpa menentukan tarif biaya overhead, maka perusahaan tidak akan dapat menghitung biaya

produksi per unit produknya.