ANFIS PENCERNAAN

download ANFIS PENCERNAAN

of 6

Transcript of ANFIS PENCERNAAN

REVIEW GARTOINTESTINAL SYSTEMSaluran gastrointestinal merupakan suatu saluran yang panjangnya sekitar 9 meter mulai dari mulut sampai anus, meliputi oropharing, esophagus, stomach(lambung), usus halus dan usus besar. Di mulut makanan dikunyah dan dicampur dengan sekresi kelenjar saliva sehingga menjadi bolus. Esophagus mengantarkan bolus dari mulut ke stomach (lambung), Lambung, usus halus dan usus besar sebagai tempat penampung makan/bolus dan produk akhir dari pencernaan. Lumen gastrointestinal secara umum memiliki lapisan mukosa, submukosa, lapisan otot. Sistem gastro intestinal dan organ accesoris memperoleh aliran darah sekitar 25 30 % dari cardiac out put. Saraf yang terlibat dalam mengendalikan sistem gastro intestinal melibatkan saraf autonom saraf parasimpatis dan simpatis. Fungsi secara umum sistem gastro intestinal yaitu tarnsport air dan makanan, mencerna makanan secara mekanik dan kimia, mengabsorbsi nutrien hasil pencernaan ke dalam pembuluh darah, serta mengeluarkan produk sisa.

A. Mulut Merupakan tempat pencernaan pertama kali dimulai yaitu secara mekanik terjadi pengunyahan makanan dan secara kimia melalui terjadi sekresi saliva yang berisi enzim amilase dan ptialin.

B. Esophagus Merupakan organ silindris, panjang sekitar 25 cm dan diameter 2 cm. Lapisan Lapisan mukosa : sel epitel, sifatnya alkali. Sub mukosa : mengandung sel yang mensekresikan mukus berfungs memfasilitasi jalannya bolus dan melindungi kerusakan mukosa dari sifat asam Lapisan otot : terdiri dari otot longitudinal dan otot sirkular. 1/3 bagian atas terdiri dari otot rangka dan 2/3 bagian bawah otot polos. Memiliki 2 spinter yaitu spinter atas ( Krikopharingeus) dan spinter bawah, yang berfungsi mencegah refluk bolus. Dipersarafi oleh saraf simpatis dan saraf parasimpatis(N. vagus) Fungsi esophagus mengantarkan makanan/bolus ke lambung(stomach)

C. Stomach/gaster Letak menyilang dari sisi kanan kiri abdomen. Panjang 25 cm lebar 10 cm, kapasitas 1-2 liter. Memiliki bagian bagian: Cardia, fundus, body, pylorus. Memiliki spinter cardia, spinter pylorus yang mencegah refluk chyme. Fungsi lambung: Reservoir makanan/bolus. Mengolah dan mengaduk makanan/bolus menjadi chyme Mengatur aliran chyme ke usus kecil Mensekresikan cairan lambung yang terdiri dari HCL, air, mukus, enzim pepsin dan lipase, faktor intrinsik. Produksi dan sekresi cairan lambung sekitar 2 3 liter / hari.

Mekanisme Sekresi Cairan Lambung ada 3 fase yaitu :1. Fase Cephalik Terjadi pada saat sebelum makanan masuk lambung. Distimulasi oleh sensasi rasa, bau, dan mengunyah makanan sehingga

lambung mensekresikan HcL, Pepsin, dan mukus.2. Fase Gastrik

Mulai adanya bolus dilambung. Dinding lambung mensekresikan hormon gastrin sebagai respon

dariadanya mekanik dan kimia makanan.

Distensi pylorus

Makanan Ph Alkali, Protein makan Alkohol Garam empedu

Receptor mekanik lambung Medula

N. Aferen Vagus

Kelenjar lambung N. Efferen Vagus Hormon Gastrine

3. Fase Intestinal

Dimulai

oleh

gerakan

chyme

dari

lambung

ke

usus

halus(duodenum).

Distensi usus halus menimbulkan reflek enterogastrik. Keadaan chyme yang asam(Ph < 2,5), lemak, hasil pemecahan

protein akan merangsang sekresi hormon sekretin, kolesitokinin, peptida penghambat gastrik yang dapat menurunkan sekresi lambung dan penurunan motilitas lambung.

D. Usus Halus Panjang sekitar 4 6 meter dengan diameter proximal 2,5 cm. Dapat dibedakan menjadi bagian duodenum, jejunum dan illium. Lapisan usus halus : serosa(luar), otot(longitudinal, sirkular), sub mukosa, mukosa( villi-villi unit absorbsi). Terdapat muara saluran empedu(ductus koledukus), ductus sartolini. Dipersarafi saraf autonom : S Parasimpatis meningkatkan sekresi kelenjar, meningkatkan motilitas. S. Simpatis menurunkan motilitas, menghantarkan sensasi nyeri. Sirkulasi darah: Arteri mesenterika superior Arteri gastroduodenal Arteri pancreatic duodenal Vena mesenterika superior vena Porta. Fungsi usus halus: Pencernaan mekanik dan kimiawi gerakan mencampur chyme dengan sekresi dari pankreas, hepotobiliar, dan usus. Juga mendorong isi usus ke usus besar. Absorbsi dari hasil pencernaan karbohidrat, protein dan lemak. Absorbsi air, mineral, vitamin Tempat Absorbsi Duodenum : Besi, Kalsium, asam folat, lemak, gula dan asam amino. Jejunum : Gula dan asam amino. Illium : Vit B12, garam empedu.

HORMON HORMON SALURAN GASTROINTESTINAL 1. H. Gastrine Sumbernya mukosa lambung. Efek merangsang gerakan lambung sekresi Hcl

2. H. Scretin Sumbernya duodenum Efeknya merangsang sekret pankreas dan empedu.

3. H. Pancreozymin Sumber duodenum Efek merangsang stimulasi enzim pankreas dan empedu.

4. Cholesistokinin Sumber duodenum Merangsang sekresi cairan pankreas.

ENZIM-ENZIM PENCERNAAN 1. Enzim amilase Sumber kelenjar saliva Efek mengubah tepung menjadi maltosa

2. Pepsin Gastric(Protease) Sumber dari lambung. Mengubah protein menjadi polipeptida.

3. Lipase gastric 4. Empedu 5. Tripsin amino. 6. Maltose Sumber diusus berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa. Sumber pankreas Mengubah protein dan polipeptida menjadi polipeptida dan asam Hepar Berfungsi mengelmusikan lemak. Sumber dari lambung Mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol

E. Usus Besar Lumen otot yang panjangnya sekitar 2 meter, diameter 5 cm. Dapat dibedakan menjadi Cecum : terdapat katub illeosekal dan apendik Colon : Colon asenden, Colon tranversal, colon desenden dan colon sigmoid. Rectum Colon mampu mensekresikan mukus untuk memproteksi mukosa dari kandungan fecal. Dipersarafi: Saraf autonom s simpatis menghambat sekresi, konstriksi dan rangsangan spinter rectum. S parasimpatis meningkatkan sekresi. Fungsi usus besar : pencernaan mekanik absorbsi air 2 liter/hari, elektrolit. Bila terdapat kelebihan ambang nilai nilai dapat terjadi diare. Membentuk vit K dan vit B melalui proses pembusukan oleh bakteri. Hasil lain dari fermentasi ini adalah gas, yaitu sekitar 1 liter gas /hari menjadi flatus. Selain hasil akhir dikeluarkan melalui feses juga diabsorbsi dan dikeluarkan melalui urine. Sebagai penampung feses kolon sigmoid.

F. Hepar memiliki 2 lobus, lobus kanan dan kiri. Terletak dikuadran kanan atas. Terdiri unit fungsional lobus hepar. Jaringan konektif Capsula. Sirkulasi : arteri hepatika, vena porta, vena hepatika. Memiliki kantung empedu sebagi reservoir empedu. Fungsi hepar : ada 400 fungsi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu penyimpanan, proteksi dan metabolisme. Penyimpanan : mineral dan vitamin Besi, magnesium, vit B 12, asam folat, B 6, Niacin, vit ADEK. Proteksi: Memfagosit kuman dan bakteri oleh sel Kuffer.

Metabolisme : Pemecahan protein, asam amino amoniak & Urea ginjal. Metabolisme karbohidrat, asam lemak, triglserida. Mensekresikan empedu untuk mencerna lemak dalam usus halus.

Empedu terdiri dari garam empedu, kolesterol, fosfolipide, air, elektrolit dan pigment empedu(billirubin). Empedu dialirkan ke usus halus melalui spinter Oddi.

G. Pankreas Organ ramping panjang 20 cm, lebar 3-5 cm Memiliki 2 saluran : Ductus Wirsung ductus pancreas Ductus Santorini ke duodenum. Stimulasi pankreas dari nervus Vagus mengontrol sekresi pada fase cephalik dan gastrik. Nervus splanichnic mengontrol nyeri. Fungsi : Kelenjar eksokrin enzim pencernaan. Kelenjar endokrin Hormon insulin, glukagon.

Sumber1.

Donna, Ignata, 1992, Medical Surgical Nursing, a Nursing Proccess

Approach, WB. Sounders, Philadelphia,2.

Lewis, et all, 2000, Medical Surgical Nursing, Asseement and

Management of Clinical Problems, Mosby, Inc, Baltimore.3.

Dolans, 1996, Critical Nursing Care: Clinical management Through the

Nursing Process, FA.Davis Company, Philadelphia.