ANFAR P2.docx

5
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANSLISIS FARMASI ANALISIS OBAT DALAM SEDIAAN SEMI PADAT Disusun Oleh: 1. Thea Widi Indiani G1F011011 2. Iin Solihati G1F011013 3. Kurnia Puspa H G1F011015 4. Wigati Nuraini G1F011017 5. Imroatul Kanza A G1F011019 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN FARMASI

Transcript of ANFAR P2.docx

Page 1: ANFAR P2.docx

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM ANSLISIS FARMASI

ANALISIS OBAT DALAM SEDIAAN SEMI PADAT

Disusun Oleh:

1. Thea Widi Indiani G1F011011

2. Iin Solihati G1F011013

3. Kurnia Puspa H G1F011015

4. Wigati Nuraini G1F011017

5. Imroatul Kanza A G1F011019

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN FARMASI

PURWOKERTO

2013

Page 2: ANFAR P2.docx

TUJUAN

Memilih dan menerapkan metode analisis untuk analisis obat sediaan semi solid.

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan adalah timbangan analitik, gelas piala 250 ml, labu ukur, labu

erlenmeyer, gelas ukur, batang pengaduk, kertas saring, oven, cawan porselen, kawat kassa,

spatula, pipet volum, pipet tetes, filler, buret dan statif, seperangkat alat refluks.

Bahan yang digunakan yaitu balsem mengandung Metil Salisilat, larutan H2SO4 0,1 N,

natrium karbonat, ethanol, indikator fenolftalein, indikator metil jingga, aquades dan larutan

NaOH 0,1 N.

MONOGRAFI BAHAN

1. Natrium Hidroksida

Natrium hidroksida mengandung tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari

100, 3% alkali jumlah, dihitung sebagai NaOH, mangandung Na2CO3 tidak lebih dari

3%.

Berat Molekul : 40,01

Rumus Molekul : NaOH

Pemerian : putih atau praktis putih, masa melebur, berbentuk pellet,

serpihan atau batang atau bentuk lain. Keras, rapuh dan menjukkan pecahan hablur.

Bila dibiarkan diudara, akan cepat menyerap karbon dioksida dan lembab.

Kelarutan : mudah larut dalam air dan dalam etanol (Anonim, 1995).

2. Ethanol

Etanol mengandung tidak kurang dari 92,3% b/b dan tidak lebih dari 93,8%

b/b, setara dengan tidak kurang dari 94,9% v/v dan tidak lebih dari 96,0% v/v,

C2H5OH pada suhu 15,56º.

Berat Molekul : 46,07

Rumus Molekul : C2H5OH

Pemerian : cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bau khas dan

menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap walaupun pada suhu rendah

dan mendidih pada suhu 78º. Mudah terbakar.

Kelarutan : bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua pelarut

organik (Anonim, 1995).

Page 3: ANFAR P2.docx

3. Asam sulfat

Asam sulfat mengandung tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 98,0%

b/b H2SO4.

Nama Lain : Acidium Sulfuricum.

Rumus Molekul : H2SO4

Berat Molekul : 98,07

Pemerian : cairan kental seperti mnyak, korosif tidak berwarna, jika ditambahkan

kedalam air akan menimbulkan panasdan bobot jenis lebih kurang 1,84.

Kelarutan : bercampur dengan air dan dengan etanol, dengan menimbulkan panas

(Anonim, 1995).

4. Metil Salisilat

Metil salisilat diproduksi secara sintetik atau diperoleh dari maserasi dan

dilanjutkan dengan destilasi uap daun Gaultheria pro cumbens Linn ( Familia

Ericaceae ) atau kulit batang Bethula lenta Linn. Mengandung tidak kurang dari

98,0 % dan tidak lebih dari 100,5 % C8H8O3.

Rumus Molekul : C8H8O4

Berat Molekul : 152,15

Pemerian : cairan, tidak berwarna, kekuningan atau kemerah, berbau khas dan

rasa seperti gandapura. Mendidih antara 219 ⁰ dan 224 ⁰ disertai peruraian.

Kelarutan : sukar larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam asam asetat glasial

(Anonim, 1995).

5. Aqua Purificata/Air Murni (H2O)

Page 4: ANFAR P2.docx

Air murni (H2O) adalah air yang dimurnikan yang diperoleh dengan destilasi,

perlakuan menggunakan penukar ion, osmosis balik atau proses lain yang sesuai. Dibuat dari

air yang memenuhi persyaratan air minum dan tidak mengandung zat tambahan lain. H2O

memiliki berat molekul 18,02 g/mol dengan pH 5,0-7,0. Senyawa ini merupakan cairan

jernih, tidak berwarna, tidak berbau. Densitasnya 0,998 g/cm³ dalam fase cairan dan 0,92

g/cm³ dalam fase padatan. Titik leburnya 0 °C (273,15 K) (32 ºF) dan titik didihnya 100 °C

(373.15 K) (212 ºF). Sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup rapat (Anonim, 1995).

6. Phenolphtaleinum/Fenolftalein (C20H14O4)

Fenolftalein (C20H14O4) memiliki berat molekul 318,33 g/mol. Fenolftalein

mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% b/b C20H14O4, dihitung

terhadap zat yang telah dikeringkan. Senyawa ini merupakan serbuk hablur, putih atau putih

kekuningan lemah, tidak berbau, stabil di udara. C20H14O4 praktis tidak larut dalam air, larut

dalam etanol, agak sukar larut dalam eter. Titik leburnya tidak kurang dari 258°. Sebaiknya

disimpan dalam wadah tertutup baik (Anonim, 1995).

7. Natrium Karbonat

Natrium karbonat mengandung tidak kurang dari 99,5% Na2CO3 dihitung terhadap zat

anhidrat. Pemerian hablur tidak berwarna atau serbuk hablur, putih. Kelarutan mudah larut

dalam air lebih mudah larut dalam air mendidih. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.

(Anonim, 1995)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Ed IV, Depkes RI, Jakarta.