Anestesia Umum Pada Operasi Appendiktomi
-
Upload
osi-arosi-ochie -
Category
Documents
-
view
23 -
download
0
Transcript of Anestesia Umum Pada Operasi Appendiktomi
ANESTESIA UMUM PADA OPERASI APPENDIKTOMI
ANESTESIA UMUM PADA OPERASI APPENDIKTOMIOsi Arosi (2006730077)
Pembimbing Klinik : dr. Nazarudin Harun, Sp.An
Laporan Kasus1IDENTITAS PASIENNama Pasien : Tn. ARUmur : 25 tahun Jenis Kelamin : Laki-lakiPekerjaan : WiraswastaAgama: IslamAlamat : Kp. Poncol, CakungStatus Perkawinan : Belum menikahNo RM : 65.99.56
2ANAMNESIS (autoanamnesis )K.U : Nyeri perut kanan bagian bawah sejak 2 hari SMRS
R.P.S. : sebelum masuk RS pasien mengeluhkan nyeri perut kanan bawah yg hilang timbul dan kemudian menjadi sering. Pasien juga merasa demam, bersamaan dengan nyeri tersebut. Selain itu rasa mual jg dirasakan dan nafsu makan menurun. Pasien sudah berobat ke puskesmas tetapi nyeri masih dirasakan.
3Riwayat Penyakit Dahulu - DM disangkal- Hipertensi disangkal- Asma disangkal
Riwayat obat-obatan- tidak alergi obat- tidak sedang mengkonsumsi obat apapun
Riwayat Operasi sebelumnya :- Disangkal
Riwayat Kebiasaan merokok (+)
4KU : sakit sedangKesadaran : komposmentisTTV :- TD: 120/70 mmHg- N: 72 kali/menit- S: 360 C- P: 16 kali/menitBerat badan (BB) : 62 kgTinggi badan (TB) : 173 cmPsien mulai puasa pkl 8.00
Anamnesis Riwayat operasi (-)Merokok (-)Alkohol (-)Asma (-)Pemeriksaan FisikKeadaan gigi baikNyeri tekan di bagian perut kanan bawah.
KEADAAN PRA BEDAH5Hasil LaboratoriumLaboratorium darah :- Hb: 14,2 g % (14,7 17,5)- Lekosit : 7900 /mm3 (5000 10000)- Hematokrit : 41 % (40 54)- trombosit : 243 ribu/mm3 (200 400)- Bleeding time : 2.00 ( menit )- Clothing time : 420
Pemeriksaan penunjangEKG dalam batas normal.Rontgen Thoraks dalam batas normal.7 Diagnosis Pre operasi Appendisitis eksaserbasi akut
Jenis Operasi Appendiktomi
Diagnosis Post operasi Appendisitis eksaserbasi akut
Status Fisis : ASA (1)
8Premedikasi : - Fentanyl 75 g - Cedantron 4 mgJenis Anestesia : General anestesia
Relaksasi : Trachurium
Teknik anestesia : LMA nomer 4, cuff (+), kontrol kendali
Catatan : posisi saat pembedahan posisi terlentang
9Obat-obatan Anestesi umum yg digunakan :
induksi : Propofol L. 120 mg, Fentanil 75 gRelaksan non-depol : Trakurium 30 mg ( bensiliso-kuinolinum )
Lain-lain : cedantron 4 mgRumatanO2 : N2O 0,6: 0,4 (L/menit) Sevofluran : 3 vol %Analgetika Post Bedah : Tramadol 100 mg10Jumlah Cairan :Ringer Laktat : 1000 ml
Jumlah Perdarahan : 100 ml
11PASCA ANESTESIA PemulihanTemperatur : tidak diperiksaPernafasan : 16 kali/menitNadi : 92 kali/menitTekanan Darah : 108/62 mmHg Saturasi oksigen : 99 %Infus terpasang RL di tangan kanan12SKOR ALDRATE
222221001212613TINJAUAN PUSTAKAFENTANYLGolongan Opiad (morfin, petidin,sufentanil ) 75-125 kali lebih poten dari morpinSebagai analgesia dan anestesia Tidak mengganggu kardiovaskuler >> digunakan induksi pasien dg kelainan jantungDosis induksi IV : 5 40 g. Dosis Analgesia IV/IM 25 100 g, (0,7 2 g/kg BB) (Kasus 0,1 g )Dosis rumatan 0,3-1 g /kg BBFentanyl + droperidol neuroleptanalgesiaEfek samping : - KV : bradikardi, hipotensi- Pulmoner : Depresi pernapasan, apnoe- GI : mual, emesis, pengosongan lambung terteunda, spasme tr.biliaris- Mata : miosis- Muskuloskeletal : kekakuan otot
15PROPOFOLObat induksi sedasi sadar, pemeliharaan dari anestesia, pengobatan dari mual muntah akibat kemoterapi/pasca bedah.Dosis : - sedasi sadar : Bolus IV, 25-50 mg (0,5-1 mg/kg)- Induksi : IV, 2 2,5 mg/kg- Pemeliharaan : IV = 25-50 mg, infus = 100-200 g/kg/mnt, antiemetik IV 10 mg(kasus 120 mg)Efek samping :KV : hipotensi, aritmia, takikardia, bradikardia, hipertensiPulmoner : depresi pernapasan, apneu, cegukan, bronkospasme, laringospasmeSSP : sakit kepala, euforia, kebingungan, gerakan klonik/mioklonik, opistotonus, kejangGI : mual, muntah, kram abdomenLokal : nyeri pd tempat suntikanAlergik : eritema, pruritus, urtikariaLain : demam, ilusi seksual16SEVOFLURANHalogenasi eterBau tidak menyengat dan tidak merangsang jalan napas banyak digemari untuk induksi anastesia inhalasi disamping halotanSetelah pemberian dihentikan sevofluran cepat keluar dari tubuh. Efek samping :KV : hipotensi, aritmiaPulmoner : depresi pernapasan, apneuSSP : pusing, euforia,peningkatan aliran darah otak dan tek. IntrakranialGI : Mual, muntah, ileusMetabolik : hipertermia maligna
17Ondansentron Pencegahan dan pengobatan mual dan muntah pasca bedah akibat kemoterapiDosis 4mg, berikan tanpa diencerkan dalam 1-5 menit. Jika perlu dosis dapat diulang.Efek samping - hipotensi, bradikardi, takikardi, sesak nafas, kejang, nyeri dan kemerahan pada tempat suntikan, penglihatan kabur.18Tramadolanalgesik kuat yang bekerja pada reseptor opiat.Tiap ml injeksi mengandung 50 mg tramadol hydrochloride.Efektif untuk pengobatan nyeri akut dan kronik yang berat, termasuk nyeri pasca pembedahan.Dosis : i.v. : 100 mg (1 ampul), Bila masih nyeri 1 kapsul tramadol 50 mg atau 50 mg tramadol injeksi (1 ml)
Pada penderita gangguan fungsi hati atau ginjal, perlu dilakukan penyesuaian dosis. Dosis maksimum 400 mg/sehari.N2O nama lain : gas gelak, laughing gas, nitrous oxide, dinitrogen monoksida
NH4NO3 ---> 2 H2O + N2O (dipanaskan 2400 C)
pemberian N2O harus disertai O2 minimal 25 %.
bersifat anastetik lemah tetapi analgesik kuat
jarang digunakan scr tunggal, tapi di kombinasikan dengan cairan anastetik lainnya spt halotan dsb.
pd akhir anastesi stlh N2O dihentikan berikan O2 100 % selama 5 10 untuk menghindari terjadinya hipoksia difusi.
20DAFTAR PUSTAKALatief, Said A. Dkk Petunjuk Praktis Anestesiologi. Edisi kedua. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2007.
Muhiman, Muhardi. Dkk Anestesiologi. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 1989.
Lunn, John N. Catatan Kuliah Anestesi, Edisi keempat. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. 2005.
Mycek, Mari J. Dkk. Farmakologi ulasan bergambar. edisi II. Penerbit buku Kedokteran, Jakarta EGC 2001.21TERIMA KASIH22