Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

35
Pembimbing : dr. Sri Sunarmiasih Sp. An KIC Disusun noleh : iLHaM dZuLKarNaiN 0920221236 FK UPN

Transcript of Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Page 1: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Pembimbing :dr. Sri Sunarmiasih Sp. An KIC

Disusun noleh :iLHaM dZuLKarNaiN

0920221236FK UPN

Page 2: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

LAPORAN KASUS

Page 3: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

PERSIAPAN PRA ANESTESI

Tanggal Operasi : 4 April 2011 pukul 14.00

Nama pasien : Tn. J S Alamat : Jakarta Umur : 23 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Berat badan : 48 kg Tinggi badan : 163 cm

Page 4: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

KU : Nyeri pada telapak kaki kanan dan kiri 1

minggu SMRS. RPS :

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada benjolan pada kedua telapak kaki 1 minggu SMRS. Benjolan teraba keras, tidak dapat digerakkan dan nyeri bila ditekan atau digunakan untuk berjalan.

Tidak terdapat demam, batuk ataupun pilek pada pasien.

Page 5: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

RPD : Alergi obat & makanan (-), Hipertensi (-),

Diabetes mellitus (-) Asma (-), Penyakit paru (-) Penyakit jantung (-), Penyakit ginjal (-), Penyakit hati (-)

Kebiasaan : Merokok (-), Alkohol (-), Morfin (-)

Riwayat Operasi dan Anestesi : Belum pernah

Page 6: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Pemeriksaan Fisik

KU/KS : Baik/ CM VS : TD=130/70 mmHg, N= 90 x/mnt,

RR=19x/mnt, S = Afebris Kepala, Leher, Thorax, Abdomen : Dbn Ekstremitas:

I : Terdapat beberapa benjolan / penebalan kulit yang menyerupai mata ikan pada telapak kaki sebelah kiri kanan dan kiri. Bentuknya seperti koin dengan diameter ± 2 cm.

P : Kulit telapak kaki kiri dan kanan pada daerah penebalan teraba kasar.

Page 7: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Lab

DL (1/4/2011): Hb/Ht/L/T = 16,3g/dl / 47% / 8050/UI /

248000/UI (N) KD :

U/K = 21,9/0,8 mg/dl (N) SGOT/SGPT = 30/29 U/L (N) GDS = 107 (N) BT/CT = 2’30” / 4’00” (N)

Page 8: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Dx. Bedah = Clavus Dx. Anestesi = ASA I

Rencana Tindakan : Eksisi Rencana Anestesi : Anestesi Umum

dengan Sungkup muka

Page 9: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Persiapan pasien…….

Informed consent Surat persetujuan operasi Pasien dipuasakan Pendataan kembali identitas pasien di

kamar operasi Pemeriksaan fisik pasien di kamar

operasi Di kamar operasi pasien ditidurkan

telentang lalu dipasangkan infus Pemberian premedikasi dilakukan di

ruang operasi.

Page 10: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Persiapan Alat Anestesi……1.

Page 11: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)
Page 12: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)
Page 13: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Post Op…

Tiba di ruang recovery pukul : 16.00 wib Kesadaran : compos mentis, dapat dibangunkan Pernafasan : spontan, pasien dapat bernafas dalam Tekanan darah : 140/90 mmHg Nadi : 78x/mnt SpO2 : 99% Penilaian pulih sadar menurut aldrette score :

Kesadaran : 2 Pernafasan : 2 Tekanan darah : 2 Aktivitas : 2 Warna kulit : 2

Total score = 10 Pasien boleh pindah keruang perawatan

Page 14: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Tinjauan PUSTAKA

Page 15: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Anestesi Umum

menghilangkan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan bersifat pulih kembali atau reversible

Trias Anestesi Hipnotik, Analgesik, Relaksasi

Mesin Anestesi ; Komponen 1 : sumber gas, penunjuk aliran

gas (flowmeter), dan alat penguap (vaporizer). Komponen 2 : sistem napas, yang terdiri

dari sistem lingkar dan sistem Magill. Komponen 3 :alat yang menghubungkan

sistem napas dengan pasien, yaitu sungkup muka (face mask), pipa endotrakhea (endotracheal tube).

Page 16: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Metode anastesi inhalasi dengan sungkup muka Open Methode

sederhana dengan meneteskan cairan anastetik (contohnya : eter, kloroform) dari botol khusus ke wajah pasien dengan bantuan sungkup muka Schimmelbusc

Semi Open Methode penghembusan gas anastetik dengan sungkup muka

melalui salah satu system kewajah pasien tanpa menyentuhnya

Semi Closed Methode Mapelson : sungkup muka, katup ekspirasi, pipa

ombak, kantung udara, dan lubang masuk untuk aliran gas segar

Page 17: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Anestesi inhalasi merupakan salah satu teknik anestesi umum yang dilakukan dengan jalan memberikan kombinasi obat anestesi inhalasi yang berupa gas dan atau cairan yang mudah menguap melalui alat atau mesin anestesi langsung ke udara inspirasi.

Page 18: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

N2O : Gas ini bersifat anestetik lemah, tetapi

analgesianya kuat, sehingga sering digunakan untuk mengurangi nyeri menjelang persalinan.

Sering dikombinasi dengan salah satu cairan anestesi lain.

Untuk menghindari terjadinya hipoksia difusi, berikan O2 100% selama 5-10 menit.

Page 19: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

HALOTAN Baunya yang enak dan tidak

merangsang jalan napas, maka sering digunakan sebagai induksi anestesi kombinasi dengan N2O

Dpt digunakan untuk induksi & dapat juga untuk laringoskopi intubasi

Page 20: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Enfluran Enfluran (etran, aliran) merupakan

halogenisasi eter dan cepat populer setelah ada kecuriagan gangguan fungsi hepar oleh halotan pada pengguanan berulang

Page 21: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Isofluran (foran, aeran) merupakan halogenasi eter yang pada

dosis anestetik atau subanestetik menurunkan laju metabolisme otak terhadap oksigen, tetapi meninggikan aliran darah otak dan tekanan intrakranial

Page 22: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Desfluran sangat mudah menguap dibandingkan

dengan anestetik volatil lainnya, sehingga perlu menggunakan vaporizer khusus (TEC-6).

Desfluran merangsang jalan napas atas, sehingga tidak digunakan untuk induksi anestesia.

Page 23: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Sevofluran (ultane) merupakan halogenasi eter. Induksi dan pulih dari anestesi lebih

cepat dibandingkan dengan isofluran. Baunya tidak menyengat dan tidak

merangsang jalan napas, sehingga digemari untuk induksi anestesi inhalasi disamping halotan.

Page 24: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Diskusi kasus

Page 25: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Alasan Tekhnik Anestesi... Durasi operasinya relative singkat dan

faktor resikonya lebih rendah Pada pemeriksaan fisik dan penunjang

diketahui bahwa keadaan pasien cukup baik (ASA I)

Lambung dalam keadaan kosong Daerah yang dimanipulasi bukan pada

daerah muka dan kepala Pada kasus ini tidak memerlukan obat-

obat relaxan Tidak adanya manipulasi posisi kepala Posisi pasien terlentang

Page 26: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Dibaringkan dipasang monitor EKG dan manset sfignomanometer. pemeriksaan tanda vital dan pemasangan infus RL

Kemudian premedikasi masukan obat analgetik Fentanyl 100 mcg

Masukkan propofol 100 mg sebagai obat induksi Jika stadium anestesi sudah cukup dalam, reflek

bulu mata hilang, rahang sudah lemas, masukkan pipa orofaring (guedel) ke dalam mulut untuk menjaga lidah agar tidak jatuh kebelakang yang dapat menyebabkan obstruksi jalan nafas.

Mata pasien diplester agar mata pasien tidak terbuka dan kornea tidak kering. Sungkup dipasangkan dan dipegang sampai operasi selesai.

Page 27: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Sungkup muka ditempatkan pada muka, dagu ditahan atau sedikit ditarik kebelakang (posisi kepala ekstensi), angulus mandibula ditarik keatas agar jalan nafas bebas tidak bocor, jari kelingking di ramus mandibula, jari telunjuk merapatkan sungkup muka dengan dagu, sedangkan ibu jari merapatkan sungkup kebagian hidung, sehingga jari I dan II membentuk huruf C, dan jari ke II dan IV membentuk huruf E.

Sementara tangan kiri operator memegang sungkup muka, tangan kanan memompa balon pernafasan untuk membantu pernafasan pasien (menekan balon sedikit pada saat pasien inspirasi sesuai dengan tidal volume pasien)

Page 28: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Selama operasi perhatikan tanda-tanda vital dan kembang kempis balon.

Selama operasi, maintance Sevofluran 1-2 vol % dan O2 : N2O = 3:3 l/m

Setelah operasi selesai Sevofluran dihentikan, pasien diberikan O2 murni selama 5-10 menit untuk mencegah hipoksia difusi.

Pada saat pasien sudah berada di recovery room oksigenasi dengan O2 tetap diberikan, kemudian dilakukan fungsi vital menurut Aldrette’s score

Page 29: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Fentanyl 100 mcg Merupakan analgestic opioid Dosis: 1-2,5 mcg/kg BB iv

Fentanyl ialah zat sintetik seperti pethidin dengan kekuatan 100 x morfin. Lebih larut dalam lemak dibandingkan petidin dan menembus sawar jaringan dengan mudah.

Efek depresi nafasnya lebih lama dibandingkan efek analgesinya

Page 30: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Propofol 100 mg Merupakan obat induksi sedatif Dosis : 2-2.5 mg/kgBB iv

menimbulkan induksi anastesia secepat thiopental, tetapi dengan pemulihan yang lebih cepat dan pasien segera “merasa lebih baik” dibanding setelah penggunaan anastetik lain,

Page 31: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Tramadol (Tramal) adalah analgetik sentral dengan afinitas rendah pada reseptor mu dan kelemahan analgesinya 10-20% dibanding morfin. Tramadol dapar diberikan secara oral, i.m atau i.v. dengan dosis 50-100 mg dan dapat diulang setiap 4-6 jam dengan dosis maksimal 400 mg perhari.

Page 32: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Kebutuhan Cairan...

Berat badan : 48 kg Lama puasa : 12 jam

Maintenance : 4x10 = 40 2x10 = 20 88 cc/jam 1x28 = 28

Untuk mengganti lama puasa = lama puasa x maintenance

= 12 x 88 cc = 1056 cc Stress operasi : operasi kecil ( 2cc/kgBB) : 2 x 48 : 96

cc/jam Kebutuhan cairan jam I = maintenance + stress operasi +

½ puasa = 88 + 96 + 528 = 712 cc Kebutuhan cairan jam II = Maintenance + stress operasi +

¼ puasa = 88 + 96 + 264 = 448 Kebutuhan cairan jam III = 448 Kebutuhan cairan jam IV = maintenance + stress operasi

= 88 + 96 = 184 cc/jam

Page 33: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)
Page 34: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)
Page 35: Anestesi Umum Dengan Sungkup Muka (1)

Thanx for att + (Ention + ENDING)