anestesi regional sectio caesaria

4
PEMBAHASAN Anestesi untuk Bedah Caesar: 1. Anestesi spinal Keuntungan Onset cepat, obat anestesi yang digunakan jumlahnya sedikit Pilihan obat Tetrakain 10-15 mg, Bupivakain 10-15 mg, Lidokain 75-100 mg Kerugian Onset yang cepat terjadinya hipotensi pada 50-80% kasus meski telah diberikan preload dengan 20ml/kg kristaloid dan pasien diposisikan miring 2. Anestesi epidural Blok simptis dan sensorik yang lebih tinggi sampai T2 kan menyebabkan vasodilatasi perifer, pelebaran kapiler, penurunan venousreturn yang berhubungan dengan kejadian hipotensi sebesar 30-50% meski telah diberikan prehidrasi 20 ml/k dan pasien diposisikan miring ke kiri. Dianjurkan pemberian oksigen dengan masker atau kanul. Pilihan obat: 8

description

laporan anestesi sectio caesaria

Transcript of anestesi regional sectio caesaria

Page 1: anestesi regional sectio caesaria

PEMBAHASAN

Anestesi untuk Bedah Caesar:

1. Anestesi spinal

Keuntungan

Onset cepat, obat anestesi yang digunakan jumlahnya sedikit

Pilihan obat

Tetrakain 10-15 mg, Bupivakain 10-15 mg, Lidokain 75-100 mg

Kerugian

Onset yang cepat terjadinya hipotensi pada 50-80% kasus meski

telah diberikan preload dengan 20ml/kg kristaloid dan pasien

diposisikan miring

2. Anestesi epidural

Blok simptis dan sensorik yang lebih tinggi sampai T2 kan

menyebabkan vasodilatasi perifer, pelebaran kapiler, penurunan

venousreturn yang berhubungan dengan kejadian hipotensi sebesar

30-50% meski telah diberikan prehidrasi 20 ml/k dan pasien

diposisikan miring ke kiri. Dianjurkan pemberian oksigen dengan

masker atau kanul.

Pilihan obat:

- Lidokain 2%, 20-25 cc, ddengan atau tanpa einefrin dan fentanyl 50 µg

- Bupivakain 0,5% 20-25 cc dengan fentanyl 50 µg

Pengelolaan hipotensi: menambah kemiringan pasien, memberikan

cairan, memberikan efedrin 5 mg iv atau dapat ditingkatkan Efedrin

merupakan vasopresor pilihan karena tidak menyebabkan

vasokonstriksi uterus jika diberikan dalam dosis klinis.

8

Page 2: anestesi regional sectio caesaria

3. Anestesi umum

Indikasi

Induksi cepat pada bedah caesar emergensi (fetal distress, palsenta

previa berdarah, solusio plasena, rupture uterus, melahirkan bayi kembar

kedua)

Teknik

Preoksigenasi, tiga kali nafas dalam dengan O2 100%, injeksi

thipopental 4mg/kg atau ketamin 1 mg/kg iv dan suksinilkolin 1,5 mg/kg

iv disertai penekanan krikoid. Setelah 40-0 detik, dilakukanintubasi

traea dengan cuff. Diberikan ventilasi dengan O2, N2O, dan agen

inhalasi 0, 4-0, 8 % MAC. Pelumpuh otot dapat diberikan bila perlu.

Setelah bayi lahir, anestesi dapat diperdalam N2O atau narkotik. Agen

inhalasi dapat dihentikan. Akhir operasi dilakukan ekstubasi sadar.

Kontraindikasi

Pasien menolak

Komplikasi

o Aspirasi isi lambung merupakan penyebab utama morbiditas

dan mortalitas ibu

o Kegagalan intubasi / ventilasi: pasien bstetrik memiliki resiko

kesulitan intubasi / ventilasi 10 dibandingf wanita tak hamil

akibat perubahan anatomi (leher pendek, payudara yang besar,

edema laring, obestas morbid, operasi emergensi)

o Hipertensi berat akibat anestesiyang kurang dalam dan

stimulasi trakea dapat menyebabkan penurunan aliran darah

uterus, fetal distress, dan dapat memperberat hipertensi

sebelumnya (preekampsia)

o Dapat terjadi awarness dan recall pada ibu

o Relaksasi uterus meningkatkan resiko perdarahan ibu

9

Page 3: anestesi regional sectio caesaria

Pada tindakan anestesi pada pasien ini dipilih menggunakan teknik

anestesi regional spinal dengan alasan keuntungan yang didapat melalui anestesi

ini yaitu onset yang cepat dan obat anestesi yang digunakan jumlahnya lebih

sedikit dibanding dengan menggunakan teknik anestesi yang lain. Obat yang

digunakan adalah Bupivakain dengan mengambil dosis minimal yaitu 10 mg.

Berdasarkan sediaan Bupivakain yaitu 5 mg/ml, maka digunakan sebanyak 2 cc.

10