anestesi regional sectio caesaria
-
Upload
arya-ady-nugroho -
Category
Documents
-
view
17 -
download
0
description
Transcript of anestesi regional sectio caesaria
PEMBAHASAN
Anestesi untuk Bedah Caesar:
1. Anestesi spinal
Keuntungan
Onset cepat, obat anestesi yang digunakan jumlahnya sedikit
Pilihan obat
Tetrakain 10-15 mg, Bupivakain 10-15 mg, Lidokain 75-100 mg
Kerugian
Onset yang cepat terjadinya hipotensi pada 50-80% kasus meski
telah diberikan preload dengan 20ml/kg kristaloid dan pasien
diposisikan miring
2. Anestesi epidural
Blok simptis dan sensorik yang lebih tinggi sampai T2 kan
menyebabkan vasodilatasi perifer, pelebaran kapiler, penurunan
venousreturn yang berhubungan dengan kejadian hipotensi sebesar
30-50% meski telah diberikan prehidrasi 20 ml/k dan pasien
diposisikan miring ke kiri. Dianjurkan pemberian oksigen dengan
masker atau kanul.
Pilihan obat:
- Lidokain 2%, 20-25 cc, ddengan atau tanpa einefrin dan fentanyl 50 µg
- Bupivakain 0,5% 20-25 cc dengan fentanyl 50 µg
Pengelolaan hipotensi: menambah kemiringan pasien, memberikan
cairan, memberikan efedrin 5 mg iv atau dapat ditingkatkan Efedrin
merupakan vasopresor pilihan karena tidak menyebabkan
vasokonstriksi uterus jika diberikan dalam dosis klinis.
8
3. Anestesi umum
Indikasi
Induksi cepat pada bedah caesar emergensi (fetal distress, palsenta
previa berdarah, solusio plasena, rupture uterus, melahirkan bayi kembar
kedua)
Teknik
Preoksigenasi, tiga kali nafas dalam dengan O2 100%, injeksi
thipopental 4mg/kg atau ketamin 1 mg/kg iv dan suksinilkolin 1,5 mg/kg
iv disertai penekanan krikoid. Setelah 40-0 detik, dilakukanintubasi
traea dengan cuff. Diberikan ventilasi dengan O2, N2O, dan agen
inhalasi 0, 4-0, 8 % MAC. Pelumpuh otot dapat diberikan bila perlu.
Setelah bayi lahir, anestesi dapat diperdalam N2O atau narkotik. Agen
inhalasi dapat dihentikan. Akhir operasi dilakukan ekstubasi sadar.
Kontraindikasi
Pasien menolak
Komplikasi
o Aspirasi isi lambung merupakan penyebab utama morbiditas
dan mortalitas ibu
o Kegagalan intubasi / ventilasi: pasien bstetrik memiliki resiko
kesulitan intubasi / ventilasi 10 dibandingf wanita tak hamil
akibat perubahan anatomi (leher pendek, payudara yang besar,
edema laring, obestas morbid, operasi emergensi)
o Hipertensi berat akibat anestesiyang kurang dalam dan
stimulasi trakea dapat menyebabkan penurunan aliran darah
uterus, fetal distress, dan dapat memperberat hipertensi
sebelumnya (preekampsia)
o Dapat terjadi awarness dan recall pada ibu
o Relaksasi uterus meningkatkan resiko perdarahan ibu
9
Pada tindakan anestesi pada pasien ini dipilih menggunakan teknik
anestesi regional spinal dengan alasan keuntungan yang didapat melalui anestesi
ini yaitu onset yang cepat dan obat anestesi yang digunakan jumlahnya lebih
sedikit dibanding dengan menggunakan teknik anestesi yang lain. Obat yang
digunakan adalah Bupivakain dengan mengambil dosis minimal yaitu 10 mg.
Berdasarkan sediaan Bupivakain yaitu 5 mg/ml, maka digunakan sebanyak 2 cc.
10