Anemia

20
TRANSFUSI PADA ANAK ANEMIA DENGAN GIZI BURUK Universitas Muhammadiyah Y!ya"arta #aris Ta$%a &'('')('(*+

description

anemia pada anak

Transcript of Anemia

  • TRANSFUSI PADA ANAK ANEMIA DENGAN GIZI BURUKUniversitas Muhammadiyah YogyakartaHaris Taqwa20100310176

  • ANEMIAAnemia adalah kumpulan dari gejala dan tanda dari berkurangnya aliran oksigen ke jaringan sebagai hasil dari penurunan angka eritrosit ,yang meliputi konsentrasi hemoglobin , dan atau MCVAnak (umur < 6 tahun) menderita anemia tidak berat jika kadar Hb < 9,3 g/dl (kira-kira sama dengan nilai Ht < 27%)Dikatakan anemia berat jika kadar Ht 12% atau Hb 4 g/dl (buku Pelayanan kesehatan anak 2009)

  • Indikasi pemberian transfusi darahLima indikasi umum transfusi darah: Kehilangan darah akut, bila 2030% total volume darah hilang dan perdarahan masih terus terjadi. Anemia beratSyok septik (jika cairan IV tidak mampu mengatasi gangguan sirkulasi darah dan sebagai tambahan dari pemberian antibiotik)Memberikan plasma dan trombosit sebagai tambahan faktor pembekuan,karena komponen darah spesifik yang lain tidak adaTransfusi tukar pada neonatus dengan ikterus berat.

  • Memberikan Transfusi DarahGolongan darah donor sama dengan golongan darah resipien dan nama anak Kantung darah transfusi tidak bocorKantung darah tidak berada di luar lemari es lebih dari 2 jam, warna plasma darah tidak merah jambu atau bergumpal dan sel darah merah tidak terlihat keunguan atau hitamTanda gagal jantung. Jika ada, beri furosemid 1mg/kgBB IV saat awal transfusi darah pada anak yang sirkulasi darahnya normal. Jangan menyuntik ke dalam kantung darah.Lakukan pencatatan awal tentang suhu badan, frekuensi napas dan denyut nadi anak.Jumlah awal darah yang ditransfusikan harus sebanyak 20 ml/kgBB darah utuh, yang diberikan selama 3-4 jam.

  • Selama transfusi Jika tersedia, gunakan alat infus yang dapat mengatur laju transfusi Periksa apakah darah mengalir pada laju yang tepat Lihat tanda reaksi transfusi, terutama pada 15 menit pertama transfusiCatat keadaan umum anak, suhu badan, denyut nadi dan frekuensi napas setiap 30 menitCatat waktu permulaan dan akhir transfusi dan berbagai reaksi yang timbul.Setelah transfusiNilai kembali anak. Jika diperlukan tambahan darah, jumlah yang sama harus ditransfusikan dan dosis furosemid (jika diberikan) diulangi kembali

  • Reaksi yang timbul setelah transfusiReaksi ringan (karena hipersensitivitas ringan)Tanda dan gejala:Ruam kulit yang gatalTatalaksana:Lambatkan transfusiBeri klorfenamin 0.1 mg/kgBB IM, jika tersediaTeruskan transfusi dengan kecepatan normal jika tidak terjadi perburukan gejala setelah 30 menitJika gejala menetap, tangani sebagai reaksi hipersensitivitas sedang

  • Reaksi sedang-berat (karena hipersensitivitas yang sedang, reaksi non-hemolitik, pirogen atau kontaminasi bakteri)Tanda dan gejala:Urtikaria beratKulit kemerahan (flushing)Demam > 38C (demam mungkin sudah timbul sebelum transfusi diberikan)MenggigilGelisahPeningkatan detak jantung.

  • Tatalaksana:Stop transfusi, tetapi biarkan jalur infus dengan memberikan garam normalBeri hidrokortison 200 mg IV, atau klorfenamin 0.25 mg/kgBB IM, jika tersediaBeri bronkodilator, jika terdapat wheezingKirim ke bank darah: perlengkapan bekas transfusi darah, sampel darah dari tempat tusukan lain dan sampel urin yang terkumpul dalam waktu 24 jamJika terjadi perbaikan, mulai kembali transfusi secara perlahan dengandarah baru dan amati dengan seksamaJika tidak terjadi perbaikan dalam waktu 15 menit, tangani sebagai reaksi yang mengancam jiwa

  • Reaksi yang mengancam jiwa (karena hemolisis, kontaminasi bakteri dan syok septik, kelebihan cairan atau anafilaksis)Tanda dan gejala:demam > 38 C (demam mungkin sudah timbul sebelum transfusi diberikan)menggigilgelisahpeningkatan detak jantungnapas cepaturin yang berwarna hitam/gelap (hemoglobinuria)perdarahan yang tidak jelas penyebabnyabingunggangguan kesadaran.

  • Catatan: pada anak yang tidak sadar, perdarahan yang tidak terkontrol atau syok mungkin merupakan tanda satu-satunya reaksi yang mengancan jiwa.Tatalaksanastop transfusi, tetapi biarkan jalur infus dengan memberikan garam normaljaga jalan napas anak dan beri oksigenberi epinefrin 0.01 mg/kgBB (setara dengan 0.1 ml dari dalam larutan 10 000)tangani syokberi hidrokortison 200 mg IV, atau klorfeniramin 0.25 mg/kgBB IM, jika tersediaberi bronkodilator jika terjadi wheezinglapor kepada dokter jaga dan laboratorium sesegera mungkinjaga aliran darah ke ginjal dengan memberikan furosemid 1 mg/kgBB IVberi antibiotik untuk septisemia

  • Tatalaksana transfusi pada anemia beratJika komponen sel darah merah (PRC) tersedia, pemberian 10 ml/kgBB selama 34 jam,pemberian darah utuh(whole blood) 20ml/kgBB 3-4 jam. Periksa frekuensi napas dan denyut nadi anak setiap 15 menit. Jika salah satu di antaranya mengalami peningkatan( +5RR, +15HR), lambatkan transfusi. Jika anak tampak mengalami kelebihan cairan (crepitasi paru basal dan pembesaran hepar) karena transfusi darah, berikan furosemid 12 mg/kgBB IV, hingga jumlah total maksimal 20 mg

  • Bila setelah transfusi, kadar Hb masih tetap sama dengan sebelumnya, ulangi transfusi.

    Pada anak dengan gizi buruk, kelebihan cairan merupakan komplikasi yang umum terjadi dan serius. PRC atau WB, 10 ml/kgBB (bukan 20 ml/kgBB) hanya sekali dan jangan ulangi transfusi atau setidaknya 4 hari setelah tranfusi.

  • Jumlah PRC= 80xBBx(hb target-hb awal)/jumlah komponen PRC/WB22g/dl12g/dl22(x)+TBVxBBxhbawal=TBVxBBxHbtarget22x=[(TBVxBB)xHBtarget]-[(TBVxBB)]xHBawalX=TBVxBBx(Hb target-Hbawal)/22