Anekdot

9
TUGAS KELOMPOK ANEKDOT Anggota Kelompok: Dameria Siahaan Muhammad Jeffri RM Nadia Shahriani Rivo Nanda Taruna Shinta Marisa Santoso X IIS 2 SMAN 1 Batam

Transcript of Anekdot

Page 1: Anekdot

TUGAS KELOMPOK ANEKDOT

Anggota Kelompok:Dameria Siahaan

Muhammad Jeffri RMNadia Shahriani

Rivo Nanda TarunaShinta Marisa Santoso

X IIS 2 SMAN 1 Batam

Page 2: Anekdot

Tugas Anekdot PribadiTugas anekdot pribadi kelompok kami dikutip dari tugas DameriaSiahaan melalui pertimbangan yang matang.

“BUDAYAKAN MENGANTRE”Suatu hari disebuah ATM Bersama ada seorang anak remaja yang sedang

berbaris sambil mengantre untuk mengambil uang. Seketika itu Seorang Pemuda tiba-tiba datang dan menyelip kedalam barisan, lalu Sang Anak Remaja tersebut memanggil Si Pemuda itu “Excuse Me!” Lalu Seorang Pemuda itu menjawab “Apa Siih!?!?” “Oh, Maaf saya kira Anda tidak mengerti Bahasa Indonesia, kan disitu sudah tertulis “Mohon untuk Mengantre”.” Kemudian Si Pemuda itu kembali mundur kebelakang

karena Ia telah merasa dipermalukan didepan banyak pengantre. Dan setelah itu, proses pengambilan uang di ATM Bersama pun berjalan

dengan lancar.

Page 3: Anekdot

BUDAYAKAN MENGANTREAbstraksi: Suatu hari disebuah ATM Bersama ada seorang anak remaja yang sedang berbaris sambil mengantre untuk mengambiluang. Orientasi: Seketika itu Seorang Pemuda tiba-tiba datang dan menyelipkedalam barisanKrisis: lalu Sang Anak Remaja tersebut memanggil Si Pemuda itu“Excuse Me!” Lalu Seorang Pemuda itu menjawab “Apa Siih!?!?”“Oh, Maaf saya kira Anda tidak mengerti Bahasa Indonesia, kan disitusudah tertulis “Mohon untuk Mengantre”.” Reaksi: Kemudian Si Pemuda itu kembali mundur kebelakang karena Iatelah merasa dipermalukan didepan banyak pengantre. Koda: Dan setelah itu, proses pengambilan uang di ATM Bersama punberjalan dengan lancar.

Page 4: Anekdot

ANEKDOT HUKUM PERADILANTugas Anekdot Kelompok

Page 5: Anekdot

Anekdot Hukum Peradilan

Pemeran:1. Keluarga pemilik pedati: M. Jeffri RM2. Yang mulia hakim: Dameria Siahaan3. Pembuat jembatan: Rivo Nanda4. Tukang kayu: Jeffri5. Pembantu tinggi dan besar: Shinta Marisa6. Pengawal: Nadia Shahriani7. Pembantu pendek dan kurus: Shinta Marisa8. Masyarakat: M. Jeffri, Nadia, Rivo, dan Shinta.

Page 6: Anekdot

DialogKeluarga pemilik pedati: Yang Mulia Hakim, sayatidak terima keluarga saya kehilangan pedatibeserta kuda dan dagangan didalamnya karenajembatan yang dilalui roboh. Pembuat jembatanitu harus dihukum. Yang mulia hakim: Oke, saya akan menyuruhpengawal saya untuk memanggil Si Tukang PembuatJembatanPembuat jembatan: Yang Mulia Hakim, apakah salah saya hinggadipanggil kesini? Jikalau masalahnya adalah yang sudah beredardipublik yaitu jembatan yang saya buat roboh itu bukan salah saya,melainkan salah Si Tukang Kayu yang menjual kayu yang rapuh danmudah roboh.

Page 7: Anekdot

DialogYang Mulia Hakim: Saya akan menyuruh pengawal saya untuk membawa SiTukang Kayu untuk diadili.Tukang Kayu: Apakah perbuatan hamba yang salah Yang Mulia Hakim,sehingga hamba dipanggil kepersidangan? Hamba hanya menjual kayukepada si Pembuat Jembatan. Itu kesalahan Pembantu hamba yangmemberikan kayu yang jelek pada hamba, Yang Mulia.Yang Mulia Hakim: Jika memang bahwa Si Pembantu yang bersalah. Sayamemerintahkan pengawal untuk membawa Si Pembantu ke Peradilan.Pembantu tinggi dan besar: Yang Mulia Hakim, apakah kesalahan saya hinggasaya dipanggil keperadilan?Yang Mulia Hakim: Kesalahan anda sangat fatal. Anda memberi kayu yangjelek dan mudah rapuh kepada Si Tukang Kayu sehingga ia menjualnya padaPembuat Jembatan yang menyebabkan seorang Tukang Pedati kehilangankuda dan barang dagangannya karena melewati Jembatan yang telah dibanguntersebut.

Page 8: Anekdot

DialogPembantu tinggi dan besar: Saya tidak mengertiapa yang telah anda katakan, Yang Mulia.Yang Mulia Hakim: Pengawal, masukkan Si Pembantu ini kedalam penjara dan sitauangnya sekarang!Pengawal: Yang Mulia Hakim, Si Pembantu tidakmuat dalam penjara karena Ia terlalu besar dantinggi dan Ia juga tidak memiliki uang untuk disita.Yang Mulia Hakim: Kamu kok bego amat sih! Gunakan dong akalmu dan cari Pembantuyang lebih pendek dan kurus, muat, dan memiliki sejumlah uang untuk disita! Cepatcari dia dan penjarakan.Pembantu pendek dan kurus: Yang Mulia Hakim, apakah kesalahan hamba sehinggaharus dipenjara?Pengawal: Kesalahanmu adalah pendek,kurus, dan punya uaannggg!!Yang Mulia Hakim: Saudara-saudara, apakah hukuman penjara untuk pembantupendek, kurus, dan punya uang tadi adil?Masyarakat: Sangat adil, Yang Mulia Hakim!

Page 9: Anekdot

Terima Kasih atas perhatiannya…