Anava 1 arah
Embed Size (px)
Transcript of Anava 1 arah

Bab 1
Pendahuluan
1.1 latar belakang
Dalam dunia penelitian atau riset, di manapun dilakukan, bukan saja telah
mendapat manfaat yang baik dari statistika tetapi sering harus menggunakannya. Untuk
mengetahui apakah cara yang baru ditemukan lebih baik daripada cara lama, melalui riset
yang lapangan, perlu diadakan penilaian dengan statistika. Apakah model untuk sesuatu
hal dapat kita anut atau tidak, perlu diselidiki dengan menggunakan teori statistika.
Statistika juga telah cukup mampu untuk menentukan apakah factor yang satu
dipengaruhi atau mempengaruhi factor lainnya. Kalau ada hubungan antara factor-faktor,
berapa kuat adanya hubungan tersebut? Bisakah kita meninggalkan factor yang satu dan
hanya memperhatikan factor lainnya untuk keperluan studi lebih lanjut? Dan apakah
hipotesis yang kita tentukan terbukti benar atau tidak.
Untuk membuktikan apakah hipotesis yang telah kita tentukan apakah benar atau
salah maka dapat dilakukan dengan pengujian hipotesis. Ada beberapa jenis pengujian
hipotesis diantaranya pengujian hipotesis berdasarkan jenis parameter, yang meliputi
pengujian hipotesis tentang rata-rata, pengujian hipotesis tentang proporsi dan pengujian
hipotesis tentang varians.
Disini kita akan membahas tentang pengujian hipotesis analisis varians.
Pengujian hipotesis tentang varians adalah pengujian hipotesis mengenai varians
populasi yang didasarkan atas informasi sampelnya. Contohnya, Pengujian
hipotesis tentang satu varians dan Pengujian hipotesis tentang kesamaan dua
varians.
Pengujian hipotesis satu varians terbagi mnjadi dua yaitu analisi varians
satu arah dan analis varians dua arah. Yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam
makalah ini.
Anava satu arah Page 1

1.2 Rumusan masalah
a. Apa itu analisis varians satu arah?
b. Bagaimana langkah-langkah pengujian hipotesis varians satu arah?
c. Apa it analisis varians dua arah?
d. Bagaimana langkah-langkah pengujian hipotesis varians dua arah?
1.3 tujuan
a. memberikan informasi tentang analisis varians satu arah?
b. Mampu melakukan pengujian hipotesis anlisis varians satu arah
tarhadap suatu penelitian?
c. memberikan informasi tentang analisis varians dua arah?
d. Mampu melakukan pengujian hipotesis anlisis varians dua arah
tarhadap suatu penelitian?
Anava satu arah Page 2

Bab 2
Pembahasan
2.1 PENGERTIAN
Analisis variansi adalah suatu prosedur untuk uji perbedaan mean
beberapa populasi.
Konsep analisis variansi didasarkan pada konsep distribusi F dan biasanya
dapat diaplikasikan untuk berbagai macam kasus maupun dalam analisis
hubungan antara berbagai varabel yang diamati. Dalam perhitungan statistik,
analisis variansi sangat dipengaruhi asumsi-asumsi yang digunakan seperti
kenormalan dari distribusi, homogenitas variansi dan kebebasan dari kesalahan.
Asumsi kenormalan distribusi memberi penjelasan terhadap karakteristik
data setiap kelompok. Asumsi adanya homogenitas variansi menjelaskan bahwa
variansi dalam masing-masing kelompok dianggap sama. Sedangkan asumsi
bebas menjelaskan bahwa variansi masing-masing terhadap rata-ratanya pada
setiap kelompok bersifat saling bebas.
2.2 JENIS VARIANS
Ada beberapa varians yang kita kenal, diantarnya yakni varians sampel s2
dan varians populasi σ 2. . Varians untuk sekumpulan data ini melukiskan derajat
perbedaan atau variasi nilai data individu yang ada dalam kelompok atau
kumpulan data tersebut. Variasi ini kita dihitung dari nilai rata-rata kumpulan
data. Selanjutnya juga kita kenal varians sampling berbagai statistik, untuk rata-
rata di beri lambang σ x2, untuk proporsi dengan lambang σ x /n
2 .
Secara umum, varians dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu varians
sistematik dan varians galat.
A. Varians Sistematik
Anava satu arah Page 3

Varians sistematik sering disebut juga Varians Anatar kelompok (KRA)
adalah variasi pengukuran karena adanya pengaruh yang menyebabkan nilai data
lebih condong ke satu nilai arah tertentu dibandingkan kearah yang lain.
Salah satu jenis varians sistematik dalam kelompok data hasil penelitian
adalah variasi antar kelompok atau disebut pula varians eksperimental. Varians ini
menggambarkan adanya perbedaan atau variasi sistematik antara kelompok-
kelompok hasil pengukuran. Dengan demikian varians ini terjadi karena adanya
perbedaan antara kelompok-kelompok individu.
Contoh 1 :
Misalkan ada 4 kelas siswa, tiap kelas banyak muridnya sama, sedang belajar
bahasa inggris, mmasing-masingg kelas diajar oleh seorang guru dan tiap guru
menggunakan metoda yang berbeda, sebut A, B, C, dan D. Nilai hasil akhir proses
pembelajaran untuk tiap metoda, rata-ratanya seperti berikut :
Metoda A B C D
Rata-rata 67,3 76,5 56,9 63,7
Anggap rata-rata ini sebagai data biasa lalu hitung variansnya ; diperoleh varians
antar kelompok A, B, C, D. Besarnya dihitung sebagai berikut :
Karena tiap kkelas banyak muridnya sama, maka :
Rata-rata untuk keempat rata-rata itu = ¼(67,3 + 76,5 + 56,9 + 63,7) = 66,1
Jumlah kuadrat-kuadrat (JK) dikoreksi, yaitu setiap data dikurangi rata-rata nya
lalu dikuadratkan, dan kemudian dijumlahkan, adalah
(67,3 – 66,1)2 + (76,5 – 66,1)2 + (56,9 – 66,1)2 + (63,7 – 66,1)2 = 200
Bagi oleh derajat kebebasannya, ialah banyak kelompok dikurangi satu, jadi 4-1 =
3, diperoleh varians antar kelompok A,B,C, dan D sebesar 66,7.
B. Varians Galat
Sedangkan varians galat (KRD) adalah varian dalam kelompok. Untuk
menganalisis sampai ditemukannya varians galat ini, aka melalui beberapa
Anava satu arah Page 4

varians, yaitu varians antar kelompok, dan varians total. Dimana, varians galat ini
= varians total – varians antar kelompok.
Contoh: Dua kelompok mahasiswa PPL sebut saja kelompok A dan kelompok B,
mendapat tugas untuk mengajar mata pelajaran yang sama di dua buah SMP,
kelompok A mendapatkan 5 kelas yang harus diajarkan, sedangkan kelompok B
hanya mendapatkan 4 kelas. Setelah mengajar beberapa hari, didapat nilai rata-
rata masing-masing kelas sebagai berikut:
Kelompok A 73,2 68,3 77,8 60,4 68,3
Kelompok B 66,5 72,4 76,2 63,7 -
Untuk mendapatkan nilai varians galatnya nya, dilakukan langkah-langkah berikut
ini:
a. Cari rata-rata nilai dari kelompok A dan kelompok B:
x A=(73,2+68,3+77,8+60,4+68,3 )
5=69,6
xB=(66,5+72,4+76,2+63,7 )
4=69,7
Rata-rata tersebut berbeda, sehingga kita simpulkan bahwa terdapat varians antar
kelompok.
b. Kita cari JK dari masing-masing kelompok,
JK bkelompok A:
(73,2−69,6 )2+ (68,3−69,6 )2+ (77,8−69,6 )2+ (60,4−69,6 )2
+(68,3−69,6 )2
¿12,96 + 1,69 + 67,24 + 84,64 + 1,69
¿168,22
Anava satu arah Page 5

JK kelompok B:
(66,5−69,7 )2+(72,4−69,7 )2+(76,2−69,7 )2+(63,7−69,7 )2
¿10,24+7,29+42,25+36
¿95,78
c. Jumlahkan kedua JK dari masing-masing kelompok, lalu dibagi dengan
derajat kebebasan seluruhnya, (derajat kebebasan kelompok A + kelompok B = (9
– 2) = 7)
JK kelompok A+JK kelompok Bdk
¿ 168,22+95,78(9−2)
¿ 2647
=37,7
Jadi, variansnya adalah 33.
2.3 ANALISIS VARIANS SATU ARAH
Ada beberapa langkah untuk melakukan anava satu arah. Untuk data yang
dipilih secara acak, berdistribusi normal, dan variansinya homogen.
Langkah-langkah:
Menentukan formulasi hipotesi
H 0: : μ1=μ2=. .. .=μk
H 1: μ1≠ μ2 …(≠ μk )
Menentukan taraf nyata (α) dan F tabel
Taraf nyata (α) dan F tabel ditentukan dengan derajat pembilang (v1)
dan derajat penyebut (v2).v1 = k – 1 dan v2 = k (n-1). Fα (v 1: v1 )
Anava satu arah Page 6

Menentukan kriteria pengujian
H 0 diterima apabila F0≤ Fα ( v 1: v 2 )
H 0 ditolak apabila F0> Fα ( v1 : v 2)
Membuat analisis variansnya dalam tabel
Sumber
varians
Jumlah
kuadrat
Derajat
Bebas
Rata-rata
Kuadrat
F_0
Rata-rata
Kolom
error
JKK
JKE
K – 1
K(n – 1)
S12=
JKKk−1¿
¿
s12= JKE
k (n−1)s1
2
s22
total JKT nk – 1
Rumus Hitung jumlah kuadrat:
JKT= ∑i=1
k
∑j=1
n
xij2−T2 . .
nk
JKK=
∑i=1
k
T i2
n−T 2
nk
JKG= JKT – JKK
K = kolom. N = baris
Membuat kesimpulan
Menyimpulkan H0 diterima atau tidak dengan membandingkan
antara langkah keempat dengan kriteria pengujian pada langkah
ketiga
Anava satu arah Page 7

Contoh ;1. Akan dilakukan pembandingan terhadap jumlah kursi yang disediakan di
beberapa prodi di tiga PTN, yaitu UGM, UI dan UNDIP pada SPMB tahun
2006
UGM UI UnPad50 120 14030 70 12512 70 8030 65 9012 90 7030 70 8020 70 80
jumlah 184 555 665
Jawab: Formulasi hipotesis
H 0: : μ1=μ2=. .. .=μk
H 1: μ1≠ μ2 …(≠ μk )
Taraf nyataα = 5% = 0,05 dengan v1 = 2, v2 = 18
F0,05(2:18) = 3,55
Kriteria pengujian
H 0 diterima apabila F0≤ 3,55
H 0 ditolak apabila F0>3,55
Analisi varians
n=7 k=3 n1 = n2 = n3 = 7 N = 21T1 = 184 T2 = 555 T3 = 665 T = 1404
JKT = 502 + 302 + ....+802- 14042
21= 25770,57
Anava satu arah Page 8

JKK = 1842+5552+66527
−14042
21=¿18147,71
JKE = 25770,57-18147,71=7622,857
Tabel Anova
Sumber
varians
Jumlah
kuadrat
Derajat
bebas
Rata-rata
Kuadrat
F_0
Rata-rata
Kolom
error
18147,71
7622,857
2
18
9073,857
423,4921
21,43
total 25770,57 20
Nilai F hitung = 21.43 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak karena nilai
F hitung = 21.43> Nilai Fkritik = 3,554.
Yang berarti bahwa minimal ada dua mean yang tidak sama.
Jadi, rata-rata banayaknya kursi yang disediakan oleh ketiga Perguruan Tinggi
Negeri tersebut tidak sama pada SPMB tahun 2006.
Anava satu arah Page 9

2.4 ANALISIS VARIANS DUA ARAH
Analisis varian 2 arah yaitu suatu metode untuk menguraikan keragaman
total data menjadi komponen-komponen yang mengukur berbagai sumber
keragaman dengan menggunakan One-Way ANOVA dengan dua perlakuan.
Analisis varians dua arah terbagi atas dua jenis, yaitu:
a) Analisis dua arah tanpa interaksi
b) Analisis dua arah dengan interaksi
a. Analisis dua arah tanpa interaksi
Analisis varians dua arah merupakan pengujian hipotesis beda tiga rata-
rata atau lebih dengan dua faktor yang berpengaruh dan interaksi antara dua faktor
tersesbut ditiadakan.
Langkah-langkah analisis varians dua arah, sebagai berikut:
1. Menentukan formulasi hipootesis
a) H 0' : α1=α2 =…=αr=0
H 1' sekurang-kurangnya satu αi tidak sama dengan nol
b) H 0¿ : β1=β2 =…=βr=0
H 1¿ sekurang-kurangnya satu αi tidak sama dengan nol
2. Menentukan taraf nyata
Taraf nyata dan F tabel ditentukan dengan pembilang dan penyebut
masing-masing:
a) Untuk baris: v1 = b – 1 dan v2 = (k – 1)(b – 1)
b) Untuk kolom: v1 = k – 1 dan v2 = (k – 1)(b – 1)
Anava satu arah Page 10

3. Menentukan kriteria pengujian
a) H 0 diterima apabila F0≤ Fα ( v 1: v 2 )
H 0 ditolak apabila F0> Fα ( v1 : v 2)
b) H 0 diterima apabila F0≤ Fα ( v 1: v 2 )
H 0 ditolak apabila F0> Fα ( v1 : v 2)
4. Membuat analisis varians dalam bentuk tabel ANAVA
Sumber
Keragaman
Jumlah
Kuadrat
Derajat
Bebas
Kuadrat Tengah f hitung
Nilai Tengah
Baris
Nilai Tengah
Kolom
Error
JKB
JKK
JKE
b - 1
k - 1
(k– 1)( b – 1)
s12= JKB
b−1
s22= JKK
k−1
s32= JKG
(k−1)(r−1)
f 1=s1
2
s32
f 2=s2
2
s32
Total JKT kb - 1
Rumus hitung jumlah kuadrat
JKT = ∑i=1
r
∑j=1
c
x2ij−T 2 .. .
kb'
JKB =
∑i=1
r
T2
i .
k−T 2 ..
kb
Anava satu arah Page 11

JKK =
∑j=1
c
T2
j .
b−T 2 ..
kb'
JKG = JKT –JKB- JKK
5. Membuat kesimpulan
Menyimpulkan H0 diterima atau tidak dengan membandingkan antara
langkah keempat dengan kriteria pengujian pada langkah ketiga
Contoh soal:
Berikut ini adalah data nilai siswa SMA N 1 palembang kelas X dalam menjawab
soal matematika.
Tabel data nilai siswa SMA N 1 Palembang kelas X dalam menjawab soal
matematika.
Skor nilai X.A X.B X.C X.D Total
0-40
41-75
76-100
4
9
6
6
8
7
7
10
6
8
7
5
25
34
24
Total 19 21 23 20 83
Dengan taraf nyata 5%, ujilah apakah rata-rata nilai siswa sama untuk :
a. Skor nilai yang diberikan,
b. siswa yang mendapat skor tersebut !
penyelesaian :
1. Menemukan formulasi hipotesis
a. Ho : α 1=α 2=α 3=…=0
H1 : sekurang-kurangnya satu αi ≠ 0
b. Ho : β1=β2=β3=…=0
Anava satu arah Page 12

H1 : sekurang-kurangnya satu βj ≠ 0
2. Taraf nyata (α) dengan nilai F tabel:
α = 5% = 0,05
a. Untuk baris : v1 = 3-1 = 2 dan v2 = (2)(3) = 6, F0,05(2;6) = 5,14
b. Untuk kolom : v1 = 4-1 = 3 dan v2 = (2)(3) = 6, F0,05(3;6) = 4,76
3. Kriteria pengujian
a. Ho diterima apabila F0 ≤ 5,14
Ho ditolak apabila F0 > 5,14
b. Ho diterima apabila F0 ≤ 4,76
Ho ditolak apabila F0 > 4,76
4. Analisis varians
JKT = 42 + 92 + . . . + 52 – 832
12 = 30,92
JKB = 252+342+242
4−832
12=15,17
JKK = 192+212+232+202
3−832
12=2,92
JKE = 30,29 – 15,17 – 2,92 = 12,83
Sumber
varians
Jumlah
kuadrat
Derajat
kebebasan
Rata-rata
kuadrat
Fo
Rata-rata
baris
Rata-rata
kolom
15,17
2,92
12,83
2
3
6
7,59
0,97
2,14
f1 = 3,55
f2 = 0,45
Anava satu arah Page 13

error
Total 30,92 11
5. Kesimpulan
a. Karena Fo = 3,55 < F0,05(2;6) = 5,14, maka Ho diterima. Jadi, rata-rata
nilai siswa sama untuk skor nilai yang diberikan
b. Karena Fo = 0,45 < F0,05(3;6) = 4,76, maka Ho diterima. Jadi, rata-rata
nilai siswa sama untuk keempat kelas X sekolah tersebut.
b. Analisis dua arah dengan interaksi
Analisi dua arah dengan interaksi merupakan pengujian beda tiga rata-rata
atau lebih dengan dua faktor yang berpengaruh dan pengaruh interaksi antara
kedua faktor tersebut diperhitungkan.
Langkah-langkah pengujian klasifikasi dua arah dengan interaksi ialah sebagai
berikut :
1. Menentukan formulasi hipotesis
a. Ho : α 1=α 2=α 3=…=α b=0
H1 : sekurang-kurangnya satu αi ≠ 0
b. Ho : β1=β2=β3=…=βk=0
H1 : sekurang-kurangnya satu βj ≠ 0
c. Ho : (αβ)11 = (αβ)12 = (αβ)13 = . . .= (αβ)bk = 0
H1 : sekurang-kurangnya satu (αβ)bk ≠ 0
2. Menentukan taraf nyata (α) dan F tabel
Taraf nyata (α) dan F tabel ditentukan dengan derajat pembilang dan
penyebut masing-masing :
a. Untuk baris : v1 = b-1 dan v2 = kb(n-1),
Anava satu arah Page 14

b. Untuk kolom : v1 = k-1 dan v2 = kb(n-1)
c. Untuk interaksi : v1 = (k-1)(b-1) dan v2 = kb(n-1)
3. Menentukan kriteria pengujian
a. Untuk baris :
Ho diterima apabila F0 ≤ Fα(v1;v2)
Ho ditolak apabila F0 > Fα(v1;v2)
b. Untuk kolom :
Ho diterima apabila F0 ≤ Fα(v1;v2)
Ho ditolak apabila F0 > Fα(v1;v2)
c. Untuk interaksi :
Ho diterima apabila F0 ≤ Fα(v1;v2)
Ho ditolak apabila F0 > Fα(v1;v2)
4. Membuat analisis varians dalam bentuk tabel ANOVA
Sumber
varians
Jumlah
kuadrat
Derajat
bebas
Rata-rata
kuadrat
Fo
Rata-rata
baris
Rata-rata
kolom
Interaksi
Error
JKB
JKK
JKI
JKE
b-1
k-1
(b-1)(k-1)
bk(n-1)
s12= JKB
db
s22= JKK
db
s32= JKI
db
s32= JKE
db
f 1=s1
2
s42
f 2=s2
2
s42
f 3=s3
2
s42
Total JKT bkn-1
Anava satu arah Page 15

JKT=∑i=1
b
∑j=1
k
∑c=1
n
. x ijc
2− T 2 …
b . k . n
JKB=∑i=1
b
T i2
k .n− T 2…
b . k . n
JKK=∑j=1
k
T2 . j
b . n− T2 …
b .k .n
JKL=∑i=1
b
∑j=1
k
T ij2
b .n−∑i=1
b
T i2
k . n−∑j=1
k
T2 . j
b . n− T2 …
b .k . n
JKE = JKT – JKB – JKK – JKI
b = baris, k = kolom, n = ulangan percobaan
5. Membuat kesimpulan
Menyimpulkan Ho diterima attau ditolak, dengan membandingkan antara
langkah ke-4 dengan kriteria pengujian pada langkah ke-3.
Contoh soal:
Berikut ini adalah sekolah Lanjutan yang terdiri dari 3 universitas ternama yaitu
UNPAD, UNSRI dan UGM terhadap keempat fakultas dari masing-masing
unversitas.
Observasi yang dilakukan oleh Departemen Kementrian Pendidikan menghasilkan
data sebagai berikut;
PTN
Fakultas
F. kedokteran FKIP F. Teknik F.Hukum
UNPAD 60
58
59
62
70
63
55
61
UNSRI 75 61 68 70
Anava satu arah Page 16

71 54 73 69
UGM 57
41
58
61
53
59
62
53
Dengan taraf nyata 1%, ujilah hipotesis berikut ini?
a. Tidak ada beda data rata-rata untuk ketiga universitas?.
b. Tidak ada beda data rata-rata untuk keempat fakultas tersebut?.
c. Tidak ada interaksi antara universitas dengan Fakultas yang ada di
Universutas tersebut?
Penyelesaian :
b = 3 k = 4 n = 2
1. Menentukan formulasi hipotesis
a. Ho : α 1=α 2=α 3=0
H1 : sekurang-kurangnya satu αi ≠ 0
b. Ho : β1=β2=β3=β4=0
H1 : sekurang-kurangnya satu βj ≠ 0
c. Ho : (αβ)11 = (αβ)12 = (αβ)13 = . . .= (αβ)34 = 0
H1 : sekurang-kurangnya satu (αβ)ij ≠ 0
2. Menentukan taraf nyata (α) dan F tabel
α = 1% = 0,01
a. Untuk baris : v1 = 2 dan v2 = 3.4.(1) = 12, F0,01(2;12) = 6,93
b. Untuk kolom : v1 = 3 dan v2 = 3.4.(1) = 12 , F0,01(3;12) = 5,95
c. Untuk interaksi : v1 = 6 dan v2 = 3.4.(1) = 12, F0,01(6;12) = 4,82
3. Menentukan kriteria pengujian
a. Ho diterima apabila F0 ≤ 6,93
Ho ditolak apabila F0 > 6,93
b. Ho diterima apabila F0 ≤ 5,95
Anava satu arah Page 17

Ho ditolak apabila F0 > 5,95
c. Ho diterima apabila F0 ≤ 4,82
Ho ditolak apabila F0 > 4,82
4. Analisis Varians :
V1 V2 V3 V4 Total
P1
P2
P3
118
146
98
121
115
119
133
141
112
116
139
115
488
541
444
Total 362 355 386 370 1.473
JKT=602+582+…+532−1.47 32
24=91.779−90.405,4=1.373,6
JKB=4882+5412+44 42
8=90.995,1−90.405,4=589,7
JKK=3622+3552+3682+3702
6−1.4732
24=90.494,2−90.405,4=88,8
JKI=1182+1212+…+1152
2−90.994,1−90.494,2+90.405,4=409,6
JKE = 1.373,6 – 589,7 – 88,8 – 409,6 = 285,5
Sumber
varians
Jumlah
kuadrat
Derajat
bebas
Rata-rata
kuadrat
Fo
Rata-rata
baris
Rata-rata
kolom
Interaksi
589,7
88,8
409,6
2
3
6
294,85
29,6
68,3
f 1=12,4
f 2=1,24
f 3=2,87
Anava satu arah Page 18

Error
285,5 12 23,8
Total 1.373,6 23
5. Kesimpulan
a. Karena F0 = 12,4 > F0,01(2;12) = 6,93, maka Ho ditolak. Jadi, ada
perbedaan data rata-rata ketiga universitas.
b. Karena F0 = 1,24 < F0,01(3;12) = 5,95, maka Ho diterima. Jadi, tidak ada
perbedaan data rata-rata untuk keempat fakultas tersebut
c. Karena F0 = 2,78 < F0,01(6;12) = 4,82, maka Ho diterima. Jadi, tidak ada
interaksi antara universitas dengan fakultas yang ada di masing-masing
universitas tersebut.
Anava satu arah Page 19

Bab 3
Penutup
3.1 kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa analisis
varians atau ANAVA, merupakan analisis komparatif lebih dari dua variable,
yang muncul dikarenakan adanya beberapa jenis varians, digunakan untuk
menguji kemampuan generalisasi, artinya, data sampel dapat mewakili populasi
Konsep analisis variansi didasarkan pada konsep distribusi F dan biasanya
dapat diaplikasikan untuk berbagai macam kasus maupun dalam analisis
hubungan antara berbagai varabel yang diamati. Dalam perhitungan statistik,
analisis variansi sangat dipengaruhi asumsi-asumsi yang digunakan seperti
kenormalan dari distribusi, homogenitas variansi dan kebebasan dari kesalahan.
Anava satu arah Page 20

DAFTAR PUSTAKA
Sujana, 2001. Metode Statistik. Bandung: Tersito
Hasan, Iqbal. 2003. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Infrensial). Jakarta:
Bumi Aksara.
Anava satu arah Page 21