Anatomi Sepak Bola Inverted Winger

3
Anatomi Sepak Bola: Inverted Winger Dulu sewaktu bermain sepak bola semasa kecil, pelatih tim sepak bola sekolah akan menanyakan para pemain sayap, kaki sebelah mana yang lebih kuat. Jika kaki kiri lebih kuat, maka ia akan bermain di sayap kiri. Jika kaki kanan lebih kuat, ia akan bermain di sayap kanan. Sepak bola dulu sesederhana itu dan evolusi taktik telah membuatnya sedikit lebih rumit. Dalam formasi sepak bola klasik 4-4-2 yang sekarang hampir masuk museum, tugas pemain sayap adalah meneror pinggir lapangan dengan bola di kakinya dan melepaskan umpan silang yang akan ditunggu oleh salah satu penyerang di dalam kotak penalti. Berkembangnya formasi dan meningkatnya kualitas pertahanan tidak hanya menyebabkan tugas pemain sayap lebih berat untuk melewati fullback yang menjaganya, tapi juga umpan silang tidak seefektif itu lagi, terlebih dengan tren satu striker yang mewabah dewasa ini. Tipe striker jenis finisher yang hanya menunggu bola di dalam kotak penalti telah langka sekarang ini, digantikan oleh penyerang dengan mobilitas tinggi yang tidak hanya mau turun ke tengah dan kadang diposisikan sebagai false nine, tapi juga bermain sebagai wide forward yang bisa menyisir sayap. Semua penyerang kelas dunia dari Lionel Messi hingga Wayne Rooney melakukannya. Keadaan ini menyebabkan pemain sayap tradisional yang hanya bergerak lateral di satu sisi dengan akselerasi tinggi tak punya ruang karena sudah diisi oleh penyerang. Di sinilah tren sayap baru tapi lama kembali bersemi, inverted winger. Inverted winger adalah pemain sayap yang menempati sisi yang berlawanan dengan kaki favoritnya. Jika pemain sayap kanan tradisional kuat di kaki kanan, maka inverted winger di sisi kanan adalah pemain dengan kekuatan di kaki kiri. Dengan kekuatan kaki yang berlawanan dengan sisi yang mereka tempati, maka umpan silang yang biasanya menjadi harapan dari sayap tradisional tak lagi jadi produk yang ditunggu. Dalam mematikan pergerakan sayap tradisional, seorang fullback biasanya akan mematikan sisi luar (kaki terkuat) pemain sayap sehingga mereka tak bisa bergerak menuju kotak penalti untuk melepaskan umpan. Inverted winger menjadi susah untuk dikawal oleh fullback karena yang ingin mereka lakukan adalah memotong ke dalam dan menembak bila ada kesempatan. Hal ini dimungkinkan

description

Inverted Winger

Transcript of Anatomi Sepak Bola Inverted Winger

Anatomi Sepak Bola: Inverted Winger

Dulu sewaktu bermain sepak bola semasa kecil, pelatih tim sepak bola sekolah akan menanyakan para pemain sayap, kaki sebelah mana yang lebih kuat. Jika kaki kiri lebih kuat, maka ia akan bermain di sayap kiri. Jika kaki kanan lebih kuat, ia akan bermain di sayap kanan. Sepak bola dulu sesederhana itu dan evolusi taktik telah membuatnya sedikit lebih rumit.

Dalam formasi sepak bola klasik 4-4-2 yang sekarang hampir masuk museum, tugas pemain sayap adalah meneror pinggir lapangan dengan bola di kakinya dan melepaskan umpan silang yang akan ditunggu oleh salah satu penyerang di dalam kotak penalti.

Berkembangnya formasi dan meningkatnya kualitas pertahanan tidak hanya menyebabkan tugas pemain sayap lebih berat untuk melewatifullbackyang menjaganya, tapi juga umpan silang tidak seefektif itu lagi, terlebih dengan tren satustrikeryang mewabah dewasa ini.

Tipestrikerjenisfinisheryang hanya menunggu bola di dalam kotak penalti telah langka sekarang ini, digantikan oleh penyerang dengan mobilitas tinggi yang tidak hanya mau turun ke tengah dan kadang diposisikan sebagaifalse nine, tapi juga bermain sebagaiwide forwardyang bisa menyisir sayap.

Semua penyerang kelas dunia dari Lionel Messi hingga Wayne Rooney melakukannya. Keadaan ini menyebabkan pemain sayap tradisional yang hanya bergerak lateral di satu sisi dengan akselerasi tinggi tak punya ruang karena sudah diisi oleh penyerang. Di sinilah tren sayap baru tapi lama kembali bersemi,inverted winger.

Inverted wingeradalah pemain sayap yang menempati sisi yang berlawanan dengan kaki favoritnya. Jika pemain sayap kanan tradisional kuat di kaki kanan, makainverted wingerdi sisi kanan adalah pemain dengan kekuatan di kaki kiri.

Dengan kekuatan kaki yang berlawanan dengan sisi yang mereka tempati, maka umpan silang yang biasanya menjadi harapan dari sayap tradisional tak lagi jadi produk yang ditunggu.

Dalam mematikan pergerakan sayap tradisional, seorangfullbackbiasanya akan mematikan sisi luar (kaki terkuat) pemain sayap sehingga mereka tak bisa bergerak menuju kotak penalti untuk melepaskan umpan.Inverted wingermenjadi susah untuk dikawal olehfullbackkarena yang ingin mereka lakukan adalah memotong ke dalam dan menembak bila ada kesempatan. Hal ini dimungkinkan karena sisi terkuatinverted wingerakan berhadapan dengan sisi terlemahfullback.

Contoh dari kesuksesaninverted wingerdi Premier League adalah Ashley Young dan Adam Johnson. Kaki utama Young adalah kaki kanan tapi ia bermain di sayap kiri. Tengok berapa kali Young berlari di sisi kiri sebelum mengecoh bek dengan memutar arah dan memotong ke dalam.

Demikian juga dengan Johnson yang beroperasi di sayap kanan dan tak jarang mencetak gol dengan memotong ke dalam dan menendang dengan kaki kiri. Arjen Robben dikenal sebagai pemain sayap dengan kaki kidal yang mematikan, tapi di Bayern Munich ia berjaya sebagai sayap kanan.

Treninverted wingerini bukan barang yang sama sekali baru. Sejarah mencatat bagaimana gelandang legendaris Inggris, Tom Finney yang kuat di kaki kanan bermain sebagai sayap kiri. Lagi pula bukankah dua pemain kenamaan Arsenal, Marc Overmars dan Robert Pires sama-sama menempati sayap kiri meskipun kaki utama mereka adalah kaki kanan?

Tidak hanya kesempatan mencetak gol lebih tinggi dariinverted wingeryang menjadi keuntungan, tapi juga jenis peluang lain yang tercipta. Penonton sepak bola pasti tahu bahwa umpan silang dari sisi kanan yang dilepaskan dengan kaki kiri setelah sang pengumpan memutar badannya berlawanan dengan gawang jauh lebih berbahaya dari umpan silang biasa dari kanan yang dilepaskan dengan kaki kanan.

Inverted wingerbisa secara konstan melepaskan umpan jenis ini. Berlawanan dengan umpan silang biasa yang sejajar atau menjauhi gawang, umpan silanginverted wingermengarah langsung ke gawang dan hanya membutuhkan sedikit sentuhan untuk berbelok arah.

Keuntungan lain dariinverted wingeradalah kemungkinan kerjasama yang efektif denganfullbackuntuk membangun serangan. Messi, striker berkaki kidal tapi acap bermain di sayap kanan sehingga membuatnya terlihat sepertiinverted winger,selalu memotong ke sisi dalam sehingga membuka ruang diagonal untuk Dani Alves yangoverlappingdari belakang. Tak terhitung berapa kali Barcelona melakukan ini. Demikian juga dengan Pires dan Ashley Cole dulu di Arsenal atau Young dan Patrice Evra awal musim ini di Manchester United.

Lalu bagaimanakah cara menghentikaninverted winger? Sebenarnya sederhana, dengan menugaskaninverted fullbackuntuk menjaganya. Jonathan Wilson memakai contoh bagaimana Rafa Benitez di Liverpool sukses menugaskan Alvaro Arbeloa mematikan Messi.

Taktik ini bekerja dengan Messi berulang kali gagal menusuk ke dalam dan harus melepaskan umpan. Cara termudah untuk melawancounter-tactic inverted fullbackini adalah dengan mengembalikaninverted wingersebagai sayap tradisional di sisi aslinya, tapi beberapa pemain seperti Ashley Young lebih bagus bermain sebagaiinverted wingerdibanding sayap biasa.