Anatomi Dan Perjalanan Nervus VII- Dr. Ayub, SpS

8

Click here to load reader

description

anatomi dan perjalanan nervus VII

Transcript of Anatomi Dan Perjalanan Nervus VII- Dr. Ayub, SpS

Page 1: Anatomi Dan Perjalanan Nervus VII- Dr. Ayub, SpS

ANATOMI PERJALANAN

NERVUS FACIALIS (N.VII)

DISUSUN OLEH :

Renaldi Surya Pramudyatama

1061050043

PEMBIMBING :

Dr Ayub L Pattinama, Sp.S

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF

PERIODE 26 JANUARI – 28 FEBRUARI 2015

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIAJAKARTA

2015

1

Page 2: Anatomi Dan Perjalanan Nervus VII- Dr. Ayub, SpS

NERVUS FACIALIS

( N. VII )

Saraf Fasialis atau Intermediat (VII)

Saraf fasialis mempunyai dua subdivisi. Yang lebih besar dari dua sub divisi ini, murni motorik dan mempersarafi otot-otot ekspresi wajah, itu adalah subdivisi saraf fasialis yang sebenarnnya dan disertai oleh saraf yang jauh lebih tipis, yaitu saraf intermediate, yang membawa aferen otonom dan somatic, seperti juga serat eferen otonom.1

True nervus fasialis

Nukleus motorik terletak pada bagian ventrolateral dari tegmentum pontin bawah dekat medulla oblongata. Sewaktu masih di tegmentum pons, akson dari neuron pertama-tama berjalan ke arah sudut pontosereblar, di mana akson ini muncul pada sambungan pontomedular tepat di depan saraf kranialis VIII. Krus dari saraf fasialis memberikan kolikulus fasialis pada lantai ventrikel keempat tepat diatas striae medular horizontal. Saraf intermediate muncul diantara saraf fasialis dan akustikus, dan semuanya (fasialis, intermediate, dan vestibulokoklearis) berjalan ke lateral ke dalam kanalis akustikus internus. Di dalam kanalis, saraf fasialis dan intermediate

2

Page 3: Anatomi Dan Perjalanan Nervus VII- Dr. Ayub, SpS

berpisah dari saraf kranialis VIII dan terus ke lateral dalam kanalis fasialis, kemudian ke atas ke tingkat ganglion genikulatum.1

Di sini kanalis fasialis membuat belokan tajam ke arah kaudal. Karena saraf fasialis mengikuti kanalis, maka saraf fasialis juga ikut berbelok, yang disebut sebagai krus eksterna ata krus luar dari saraf fasialis. Pada ujung akhir kanalis, saraf fasialis meninggalkan cranium melaluiforamen stilomastoideus. Dari titik ini, serat motorik menyebar di atas wajah. Dalam melakukan penyebaran itu, beberapa melubangi glandula parotis. Otot-otot yang dipersarafi oleh saraf VII, melayani ekspresi fasial dan berasal dari arkus brankialis kedua. Otot-otot orbikularis oris dan okuli, buccinators, oksipital, frontal, stapedius, stilohioideus, digastrikus posterior dan platisma, termasuk dalam kelompok ini.1

Nukleus motorik dari saraf fasialis merupakan bagian dari beberapa arkus refleks. Refleks kornea sebelumnya telah disebutkan. Impuls optic juga tiba pada nucleus dari kolikulus superior melalui traktus tektobulbaris, menyebabkan penutupan kelopak mata jika terdapat

3

Page 4: Anatomi Dan Perjalanan Nervus VII- Dr. Ayub, SpS

cahaya yang cukup terang (refleks berkedip). Impuls akustik mencapai nucleus melalui nucleus dorsalis badan trapezoid. Tergantung pada intensitas suara, arkus refleks ini menghasilkan relaksasi atau tegangan otot stapedius.1

Persarafan supranuklear dari otot-otot dahi, terletak pada kedua hemisfer serebri, sedangkan otot wajah sisanya mendapat persarafan hanya dari girus presentralis kontralateral. Akibatnya gangguan unilateral dari traktus kortikonuklear oleh suatu lesi, seperti misalnya infark, membiarkan persarafan otot frontalis tetap utuh (paralisis sentralis). Tetapi, jika sebuah lesi melibatkan nucleus atau saraf perifer, semua otot fasial ipsilateral mengalami kelumpuhan (paralisis perifer).1

Saraf Intermediat

Saraf intermediate mempunyai beberapa komponen aferen dan eferen. Serat aferen dimiliki oleh neuron ganglion genikulatum. Sel-sel ini, seperti sel ganglion spinalis, adalah pseudounipolar. Beberapa dari serat aferen ini melaporkan rangsangan dari tunas pengecap pada duapertiga anterior lidah. Saraf pengecapan ini pertam-tama menyertai saraf lingualis (cabang mandibular saraf V). sesudah itu mereka mengikuti korda timpani ke ganglion genikulatum dan kemudian saraf intermediat ke nucleus traktus solitaries, di mana serat pengecap dari saraf glosofaringeus (sepertiga posterior lidah, papilla valata) dan juga saraf vagus (epiglottis) berakhir.1

Nucleus traktus solitaries merupakan stasiun penghubung dari serat pengecap saraf yang telah disebutkan. Dari sini, impuls pengecapan pergi ke thalamus kontralateral (jaras yang tepat tidak diketahui) dan berakhir pada bagian yang paling medial dari nucleus ventral posteromedial. Dari thalamus, berjalan neuron lain ke kaki bagian operkular dari konvolusi sentral posterior

4

Page 5: Anatomi Dan Perjalanan Nervus VII- Dr. Ayub, SpS

dekat insula. Karena rasa pengecapan yang dikirim secara sentral dikumpulkan oleh tiga saraf yang berbeda (VII, IX dan X), maka jarang terjadi hilangnya seluruh pengecapaan (augesia).1

Serat parasimpatik eferen juga merupakan bagian dari saraf intermediate. Nukleus salivatorius superior merupakan tempat asal dari serat-serat ini. Nucleus ini terletak di kaudal dan medial dari nucleus fasialis, tepat pada perbatasan antara pons dan medula oblongata, dekat lantai ventrikel keempat. Satu kelompok akson dari nucleus ini, berpisah dari saraf fasialis pada tingkat ganglion genikulatum. Serat-serat ini berbelok dan menuju ke ganglion pterigopalatina dan dari sini ke glandula lakrimalis dan glandula mukosa nasal. Kelompok akson lain, terus ke kaudal dan menyertai korda timpani serta saraf lingualis ke ganglion submandibularis. Dari sana, impuls berjalan ke glandula sublingualis dan submandibularis, di mana impuls merangsang salivasi.1

Gangguan Saraf Fasialis

Nucleus fasialis menerima impuls dari serat ipsilateral dan kontralateral dari jaras traktus kortikobulbar. Otot wajah dibawah dahi menerima persarafan kortikal kontralateral. Oleh karena itu, lesi diatas nucleus fasialis menimbulkan paralisis kontralateral otot wajah kecuali otot frontalis dan orbikularis okuli. Karena otot frontalis dan orbikulasris okuli menerima persarafan kortikal bilateral, otot tersebut tidak akan paralisis oleh lesi yang mengenai satu motor korteks atau jaras kortikobulbar.2

Kerusakan total dari nucleus fasialis itu sendiri atau pada cabang serat efferent (saraf fasialis) melumpuhkan seluruh otot wajah ipsilaeral; hal ini sama dengan lesi wajah perifer. Paralisis wjah perifer (Bell’s palsy) dapat muncul pada kondisi idiopatik, tetapi dapat dilihat pada komplikasi dari diabetes mellitus dan dapat muncul pada tumor, sarcoidosis, acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Saat ingin menutup kelopak mata maka bola mata pada sisi yang terpengaruh akan mendelik ke atas.2

5

Page 6: Anatomi Dan Perjalanan Nervus VII- Dr. Ayub, SpS

Gejala dan tanda tergantung dari lokasi lesi1,2 :

1) Bila terdapat lesi pada daerah setinggi porus akustikus internus: paralisis motorik perifer dari otot yang disarafi oleh saraf fasialis, seperti juga kegagalan pendengaran atau tuli dan penurunan eksitabilitas vestibular.

2) Lesi di daerah ganglion genikulatum: paralisis motorik perifer dan kegagalan rasa pengecapan dan lakrimal serta sekresi saliva.

3) Lesi di antara ganglion genikulatum dan korda timpani: paralisis motorik perifer dan kegagalan pengecapan dan sekresi saliva; hiperakusis.

4) Lesi setinggi korda timpani: paralisis motorik perifer dan kegagalan rasa pengecapan serta sekresi saliva.

5) Lesi di bawah foramen stilomastoideus; paralisis motorik perifer.

6

Page 7: Anatomi Dan Perjalanan Nervus VII- Dr. Ayub, SpS

DAFTAR PUSTAKA

1. Duus, Peter. Diagnosis Topik Neurologi. Edisi 2. Jakarta: EGC, 1996. Hlm: 112 – 119.2. Waxman, Stephen G. Correlative Neuroanatomy. Edisi 24. Unite States of America:

McGraw Hill, 2000. Hlm: 114 – 115.

7