NERVUS 9-12

9
PEMERIKSAAN SARAF OTAK 1

description

Pemeriksaan nervus 9-12

Transcript of NERVUS 9-12

Page 1: NERVUS 9-12

PEMERIKSAAN SARAF OTAK

1

Page 2: NERVUS 9-12

N.IX dan N.X = N. Glossopharyngeus dan N. Vagus

2

Page 3: NERVUS 9-12
Page 4: NERVUS 9-12

Pemeriksaan :– Dengarkan suara pasien. apakah suaranya

terdengar parau atau sengau?– Apakah terdapat kesulitan menelan?– Minta pasien mengatakan "ah" atau menguap

ketika anda mengamati gerakan palatum mole dan faring. palatum mole normalnya akan bergerak secara simetris, uvula tetap berada di garis tengah dan setiap sisi faring posterior bergerak ke arah medial

– beri tahu pasien bahwa anda akan melakukan tes refleks muntah (gag reflex). lakukan stimulus ringan pada bagian belakang kerongkongan pada setiap sisi secara bergantian dan perhatikan refleks muntahnya

4

N.IX dan N.X = N. Glossopharyngeus dan N. Vagus

Page 5: NERVUS 9-12

Pemeriksaan N.XI assesorius

mempunyai komponen motorik yang mempersarafi

a. M. Trapezius

b. M. Sternocleidomastoideus

5

Page 6: NERVUS 9-12

6

Penderita disuruh mengangkat kedua bahunya serentak kanan kiri dengan sekuat-kuatnya. Kedua tangan pemeriksa menekan bahu tersebut. Bandingkan kekuatannya kanan dan kiri.

Tangan pemeriksa diletakkan pada pipi rahang penderita (tangan kanan pemeriksa untuk pipi kiri penderita dan sebaliknya). Kemudian penderita disuruh menoleh/menggerakkan kepalanya ke arah tangan pemeriksa, sedangkan pemeriksa berusaha menahannya. Bandingkan kanan dan kiri.

Page 7: NERVUS 9-12

Pemeriksaan N.XII Hypoglossus

7

Page 8: NERVUS 9-12

Pemeriksaan:• Dengarkan pengucapan kata

pasien

• Lakukan inspeksi lidah pasien ketika lidahnya berada di dasar mulut. cari setiap tanda adanya atrofi atau fasikulasi (halus, menggeletar, gerakan ireguler pada kelompok serabut otot yang kecil).

• ketika lidah pasien dijulurkan, cari tanda-tanda ketidaksimetrisan, atrofi atau deviasi dari garis tengah.

• minta pasien menggerakkan lidahnya dari sisi yang satu ke sisi yang lainnya, dan perhatikan kesimetrisan gerakkan tersebut.

8

Page 9: NERVUS 9-12

Artikulasi normal tergantung dari koordinasi laring, faring, lidah, bibir, dan respirasi oleh jaras kortikobulbar, bulbar, dan ekstrapiramidal.

lesi pada bagian spesifik yang mengontrol jaras saraf dapat menyebabkan abnormalitas yang khas seperti:

– paralisis palatum - bicara sengau (seperti bicara lewat hidung)– lesi serebelum - bicara tidak jelas, dengan pola stakato atau

skrining ireguler– lesi ekstrapiramidal - bicara dengan nada monoton dan lemah

– kerusakan kortikobulbar bilateral - bicara lambat, menggerutu