Anatomi Dan Fisiologi Jantung

8
Anatomi dan Fisiologi Jantung 1. Anatomi Jantung Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan tangan. Organ ini terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum (tulang dada) di sebelah anterior dan vertebra (belakang) di posterior. Jantung memiliki dasar lebar di atas dan merunving membentuk titik di ujungnya, apeks, di bagian bawah. Jantung dibagi menjadi paruh kanan dan kiri serta memiliki empat rongga, satu rongga atas dan satu rongga bawah di masing-masing paruh. Rongga-rongga atas (atrium) menerima darah yang kembali ke jantungdan memindahkannya ke rongga bawah (ventrikel) yang memompa darah dari jantung. Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium adalah vena, dan yang membawa darah dari ventrikel ke jaringan adalah arteri. Kedua paruh jantung dipisahkan oleh septum, suatu partisi berotot kontinyu yang mencegah pencampuran darah dari kedua sisi jantung. Sistem sirkulasi darah terdiri dari dua lengkung vaskular terpisah; sirkulasi paru, yang membawa darah antara jantung dan paru; dan sirkulasi sistemik yang membawa darah antara jantung dan sistem organ. Berikut sirkuit lengkap aliran darah. Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik masuk ke atrium kanan melalui dua vena besar dan banyak mengandung CO 2. Darah yang terdeoksigenasi parsial ini mengalir dari atrium kanan ke dalam ventrikel kanan, yang

Transcript of Anatomi Dan Fisiologi Jantung

Page 1: Anatomi Dan Fisiologi Jantung

Anatomi dan Fisiologi Jantung

1. Anatomi Jantung

Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan tangan. Organ ini

terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum (tulang dada) di

sebelah anterior dan vertebra (belakang) di posterior. Jantung memiliki dasar lebar di atas

dan merunving membentuk titik di ujungnya, apeks, di bagian bawah.

Jantung dibagi menjadi paruh kanan dan kiri serta memiliki empat rongga, satu

rongga atas dan satu rongga bawah di masing-masing paruh. Rongga-rongga atas (atrium)

menerima darah yang kembali ke jantungdan memindahkannya ke rongga bawah

(ventrikel) yang memompa darah dari jantung. Pembuluh yang mengembalikan darah dari

jaringan ke atrium adalah vena, dan yang membawa darah dari ventrikel ke jaringan

adalah arteri. Kedua paruh jantung dipisahkan oleh septum, suatu partisi berotot kontinyu

yang mencegah pencampuran darah dari kedua sisi jantung.

Sistem sirkulasi darah terdiri dari dua lengkung vaskular terpisah; sirkulasi paru,

yang membawa darah antara jantung dan paru; dan sirkulasi sistemik yang membawa

darah antara jantung dan sistem organ. Berikut sirkuit lengkap aliran darah. Darah yang

kembali dari sirkulasi sistemik masuk ke atrium kanan melalui dua vena besar dan banyak

mengandung CO2. Darah yang terdeoksigenasi parsial ini mengalir dari atrium kanan ke

dalam ventrikel kanan, yang memompanya keluar menuju arteri pulmonalis membentuk

dua cabang ke masing-masing paru. Karena itu, sisi kanan jantung menerima darah dari

sirkulasi sistemik dan memompanya ke dalam sirkulasi paru. Di dalam paru, darah

kehilangan CO2 dan menyerap O2 sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena

pulmonalis yang dating dari kedua paru. Darah selanjutnya mengalir ke ventrikel kiri

yang akan memompa darah ke seluruh sistem tubuh kecuali paru, jadi sisi kiri jantung

menerima darah dari sirkulasi paru dan memompanya ke dalam sirkulasi sistemik. Arteri

besar yang membawa darah dari ventrikel kiri disebut aorta.

Sirkulasi paru adalah sistem bertekanan rendah dan beresistensi rendah, sedangkan

sirkulasi sistemik adalah sistem bertekanan tinggi dan beresistensi tinggi. Tekanan adalah

gaya yang ditimbulkan di dinding pembuluh oleh darah yang dipompa ke dalam

pembuluh oleh jantung. Resistensi adalah oposisi terhadap aliran darah, terutama

disebabkan oleh gesekan antara darah yang mengalir dan dinding pembuluh. Otot jantung

Page 2: Anatomi Dan Fisiologi Jantung

sisi kiri lebih tebal dari sisi kanan menyebabkan sisi kiri menjadi pemompa yang lebih

kuat.

Jantung memiliki 4 katup yang memastikan darah mengalir ke asatu arah. Katup-

katup diposisikan sedemikian sehingga mereka membuka dan menutup secara pasif akibat

perbedaan tekanan, serupa dengan pintu satu arah. Terdapat dua katup jantung, katup

atrioventrikular (AV) kanan dan kiri, yang masing-masing terletak di antara atrium dan

ventrikel di sisi kanan dan kiri. Kedua katup ini membirakan darah mengalir dari atrium

ke ventrikel selama pengisian ventrikel (ketika tekanan atrium melebihi tekanan

ventrikel) tetapi mencegah aliran balik darah dari ventrikel ke dalam atrium sewaktu

pengosongan ventrikel (ketika tekanan ventrikel jauh melebihi tekanan atrium). Katup

AV kanan disebut katup trikuspid karena terdidi dari tiga cup atau daun katup. Demikian

dengan katup kiri disebut katup bikuspid/mitral. Dua katup jantung yang lain, katup aorta

dan pulmonalis, terletak di pertemuan di mana arteri-arteri besar meninggalkan ventrikel.

Katup-katup ini dikenal sebagai katup semilunar karena memiliki tiga daun katup yang

masing-masing mirip kantung dangkal berbentuk bulan sabit. Katup-katup ini dipaksa

membuka ketika tekanan ventrikel kiri dan kanan masing-masing melebihi tekanan di

aorta dan arteri pulmonalis, sewaktu kontraksi dan pengosongan ventrikel. Tidak terdapat

katup antara atrium dan vena karena dua alasan: (1) tekanan atrium biasanya tidak jauh

lebih tinggi daripada tekanan vena, dan (2) tempat di mana vena kava masuk ke atrium

mengalami penekanan parsial ketika atrium berkontraksi.

Dinding jantung memiliki tiga lapisan tersendiri:

- Suatu lapisan tipis di bagian dalam, endotel, yaitu jenis jaringan epitel unik yang

melapisi bagian dalam seluruh sistem sirkulasi.

- Suatu lapisan tengah, miokardium, yang terdiri dari otot jantung dan membentuk

bagian terbesar dari dinding jantung.

- Suatu lapisan tipis di bagian luar, epikardium, yang membungkus jantung.

Jantung tebungkus dalam kantong pericardium membranosa berdinding rangkap.

Kantung terdiri dari dua lapisan; satu pembungkus fibrosa kuat dan satu lapisan sekretorik

di bagian dalam. Pembungkus fibrosa di sebelah luar kantung melekat ke sekat jaringan

ikat yang memisahkan paru. Perlekatan ini menambatkan jantung sehingga organ ini

menempati posisinya yang tepat di dalam dada. Lapisan sekretorik kantung mengeluarkan

cairan pericardium encer yang berfungsi sebagai pelumas untuk mencegah gesekan antara

lapisan-lapisan pericardium sewaktu ;apisan-lapisan tersebut saling bergesek sewaktu

jantung berdenyut.

Page 3: Anatomi Dan Fisiologi Jantung

2. Aktivitas Listrik Jantung

Kontraksi sel otot jantung untuk menyemprotkan darah dipicu oleh potensial aksi

yang menyapu ke seluruh membrane sel otot. Jantung berkontraksi, atau berdenyut,

secara ritmis akibat potensial aksi yang dihasilkannya sendiri, disebut otoritmitas.

Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung:

- Sel kontraktil, yang membentuk 99%dari sel-sel otot jantung, melakukan kerja

mekanis memompa. Sel-sel ini dalam keadaan normal tidak membentuk sendiri

potensial aksinya.

- Sel otoritmik, yaitu sel-sel jantung sisanya yang sangat penting, tidak

berkontraksi tetapi khusus memulai dan menghantarkan potensial aksi yang

menyebabkankontraksi sel-sel jantung kontraktil.

Sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat. Sel-sel ini malah

memperlihatkan aktivitas pemacu; yaitu potensial membrannya secara perlahan

terdepolarisasi, atau bergeser, antara potensial-potensialaksi sampai ambang tercapai, saat

membran mengalami potensial aksi. Pergeseran lambat potensial membrane sel otoritmik

ke ambang disebut potensial pemacu. Potensial pemacu disebabkan oleh adanya interaksi

kompleks beberapa mekanisme ionic yang berbeda. Perubahan terpenting dalam

perpindahan ion menimbulkan potensial pemacu adalah (1) penurunan arus K+ keluar

disertai oleh arus Na+ masuk yang konstan dan (2)peningkatan arus Ca2+ masuk.

Sel-sel jantung non kontraktil yang mampu melakukan otoritmisitas terletak di

tempat-tempat berikut:

1. Nodus sinuatrialis (nodus SA), suatu daerah kecil khusus di dinding atrium kanan

dekat pintu masuk vena kava superior.

2. Nodus atrioventrikularis (nodus AV), suatu berkas kecil sel-sel otot jantung khusus

yang terletak di dasar atrium kanan dekat, tepat di atas pertemuan atrium dan

ventrikel.

3. Berkas His (berkas atrioventrikular), suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari

nodus AV dan masuk ke septum antar ventrikel.

4. Serat Purkinje, serat-serat halus terminal yang menjulur dari berkas His dan menyebar

ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting kecil dari suatu cabang pohon.

Sel-sel jantung dengan kecepatan inisisasi potensial aksi tertinggi terletak di nodus

SA. Sekali suatu potensial aksi terbentuk di salah satu sel otot jantung maka potensial

tersebut akan disebarkan ke seluruh miokardium melalui taut celah dan system hantaran

khusus. Karena itu, nodus SA, yang dalam keadaan normal memiliki laju otoritmisitas

Page 4: Anatomi Dan Fisiologi Jantung

tertinggi, yaitu 70 sampai 80 potensial aksi per menit, mengendalikan bagian jantung

lainnya pada tingkat kecepatan ini dan karenanya dikenal sebagai pemacu jantung.

Setelah dimulai di nodus SA, potensial aksi menyebar ke seluruh jantung. Agar

fungsi jantung efisien maka penyebaran eksitasi harus memenuhi tiga kriteria.

1. Eksitasi dan kontraksi atrium harus selesai sebelum kontraksi ventrikel dimulai

2. Eksitasi serat otot jantung harus terkoordinasi untuk menjamin bahwa setiap

rongga jantung berkontraksi sebagai satu kesatuan agar pemompaan efisien

3. Pasangan atrium dan pasangan ventrikel harus terkoordinasikansecara

fungsional sehingga kedua anggota pasangan tersebut berkontraksi secara

simultan.

Eksitasi atrium yaitu hantaran impuls ke seluruh atrium. Ada juga yang disebut dengan

eksitasi ventrikel.

Potensial aksi di sel-sel jantung meskipun dipicu oleh sel-sel nodus pemacu,

bervariasi mencolok dalam mekanisme ionic dan bentuknya disbanding potensial nodus

SA. Potensial aksi di sel kontraktil jantung sangat berbeda dari potensial aksi di sel

otoritmik jantung karena memperlihatkan fase datar yang khas.

Seperti jaringan peka rangsang lainnya, otot jantung memiliki periode refrakter.

Selama periode refrakter, tidak dapat terbentuk potensial aksi kedua sampai membrane

peka rangsang pulih dari potensial aksi sebelumnya. Otot jantung memiliki periode

refrakter yang lama yang berlangsung sekitar 250 mdet karena memanjangnya fase datar

potensial aksi. Otot jantung tidak dapat dirangsang kembali sampai kotraksi hampir

selesai sehingga tidak terjadi penjumlahan kontraksi dan tetanus otot jantung.

3. Peristiwa Mekanis Siklus Jantung

Proses-proses mekanis siklus jantung-kontraksi, relaksasi, dan perubahan aliran

darah melalui jantung yang ditimbulkannya-disebabkan oleh perubahan ritmik aktivitas

listrik jantung. Siklus jantung terdiri dari sistol (kontraksi dan pengosongan) dan diastole

(relaksasi dan pengisian) yang bergantian.

Selama siklus jantung secara normal dapat didengar dua bunyi jantung utama

dengan stetoskop. Bunyi jantung pertama bernada rendah, lembut, dan relatif lama, sering

dikatakan sebagai bunyi “lub”.bunyi jantung kedua memiliki nada lebih tinggi serta lebih

singkat dan tajam-sering dikatan sebagai bunyi “dup”. karena itu secara normal kita

mendengar bunyi “lub-dup-lub-dup-lub-dup…”. bunyi jantung pertama berkaitan dengan

penutupan AV, sementara bunyi jantung kedua berhubungan penutupan katup semilunar.

Pembukaan katup tidak menimbulkan suara apapun.

Page 5: Anatomi Dan Fisiologi Jantung

Referensi

Potter, P. A., Perry, A. G. (2005). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik.

Jakarta: EGC.

Sherwood, L. (2009). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC.