anat,histo,fisio pankreas + tatalaksana farmako.doc

7
A. Anatomi Pankreas : gambar 1 Anatomi Pankreas (coppyrigth : Sobotta) Pada gambar 2 Pankreas terletak melintang miring dari regio epigastric hingga hipocondhriac dextra. Ia berbatasan dengan colon transversum dan perlekatan mesocolon transversum di anterior. Sedangkan di posterior ia berbatasan dengan ductus choledocus, vena cava inferior, dan beberapa struktur lainnya. Pankreas sendiri terdiri dari bagian caput, collum, corpus, dan cauda (Martini et all., 2012).

Transcript of anat,histo,fisio pankreas + tatalaksana farmako.doc

A. Anatomi Pankreas :

gambar 1 Anatomi Pankreas (coppyrigth : Sobotta)

Pada gambar 2 Pankreas terletak melintang miring dari regio epigastric hingga hipocondhriac dextra. Ia berbatasan dengan colon transversum dan perlekatan mesocolon transversum di anterior. Sedangkan di posterior ia berbatasan dengan ductus choledocus, vena cava inferior, dan beberapa struktur lainnya. Pankreas sendiri terdiri dari bagian caput, collum, corpus, dan cauda (Martini et all., 2012).

B. Histology Pankreas :

Pankreas terdiri atas kelenjar endokrin dan eksokrin. Kelenjar endokrin diperankan oleh sel-sel pada pulau-pulau Langerhans. Pada gambaran histology tampak sebuah sel berwarna ungu diantara lautan merah. Sel tersebutlah yang disebut sel pulau Langerhans. Pada sel tersebut terdapat sel yang berbentuk seperti bintik atau titik merah yang disebut sel alfa dan sel berwarna ungu tempat sel alfa duduk disebut sel beta. Diantara sel alfa dan sel beta terdapat kapiler sinusoid.

gambar histologi PankreasPulau Langerhans menghasilkan 4 sel :

1. Sel Alfa ( Glukagon ( meningkatkan glukosa darah ( glikogen menjadi glukosa

2. Sel Beta ( Insulin ( Menurunkan glukosa darah ( Glukosa menjadi glikogen

3. Sel O ( Somatostatin ( Menghambat Sel Alfa & Sel Beta

4. Sel F ( Polipeptida pankreas

C. Fisiologi Fungsi endokrin pankreas1. Glukagon. Efek glukagon secara keseluruhan adalah meningkatkan kadar glukosa darah dan membuat semua jenis makanan dapat digunakan untuk proses energi. Glukagon merangsang hati untuk mengubah glikogen menurunkan glukosa (glikogenolisis) dan meningkatkan penggunaan lemak dan asam amino untuk produksi energi. Proses glukoneogenesis merupakan pengubahan kelebihan asam amino menjadi karbohidrat sederhana yang dapat memasuki reaksi pada respirasi sel.Sekresi glukagon dirangsang oleh hipoglikemia. Hal ini dapat terjadi pada keadaaan lapar atau selama stres fisiologis, misalnya olahraga.

2. Insulin. Efek insulin adalah menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan penggunaan glukosa untuk produksi energi. Insulin meningkatkan transport glukosa dari darah ke sel dengan meningkatkan permeabilitas membran sel terhadap glukosa (namun otak, hati, dan sel-sel ginjal tidak bergantung pada insulin untuk asupan glukosa). Di dalam sel, glukosa digunakan digunakan pada respirasi sel untuk menghasilkan energi. Hati dan otot rangka mengubah glukosa menjadi glikogen (glikogenesis) yang disimpan untuk digunakan di lain waktu. Insulin juga memungkinkan sel-sel untuk mengambil asam lemak dan asam amino untuk digunakan dalam sintesis lemak dan protein (bukan untuk produksi energi). Insulin merupakan hormon vital; kita tidak dapat bertahan hidup untuk waktu yang lama tanpa hormon tersebut. Sekresi insulin dirangsang oleh hiperglikemia. Keadaan ini terjadi setelah makan, khususnya makanan tinggi karbohidrat. Ketika glukosa diabsorbsi dari usus halus ke dalam darah, insulin disekresikan untuk memungkinkan sel menggunakan glukosa untuk energi yang dibutuhkan segera. Pada saat bersamaan, semua kelebihan glukosa akan disimpan di hati dan otot sebagai glikogen.Tatalaksana Obat :

memberikan OHO (Obat Hiperglikemik Oral), yang dibagi dalam 3 golongan (Soegondo, 2009) :

1. Golongan Insulin Sensitizing

a) Contoh obat: Metformin

b) Dosis: 250-3000 mg, 2-3x sehari, lama kerja 6-8 jam

c) Mekanisme: Menaikkan kepekaan tubuh terhadap insulin dan menurunkan kadar glukosa dalam tubuh.

d) Efek samping: Gangguan pencernaan

e) Kontra indikasi : Gangguan fungsi hati, infeksi berat, alkoholisme, wanita hamil dan menyusui2. Golongan Sekretagok Insulin

a) Contoh obat : Klorpropamid

b) Dosis : 500 mg, 1x sehari, lama kerja 24 jam

c) Mekanisme : Menurunkan kadar glukosa dan merangsang keluar insulin

d) Efek: Hipoglikemia

e) Konta indikasi : DM tipe 1, pasien yang gemuk (hati-hati dalam pemakaiannya)3. Golongan Penghambat Alfa Glukosa

a) Contoh obat: Acarbose

b) Dosis: 100-300 mg/hari

c) Mekanisme: Memperlambat proses pencernaan karbohidrat jadi glukosa

d) Efek: Gangguan pencernaan

e) Kontra indikasi: Obstruksi saluran cerna, sirosis hati,

gangguan fungsi ginjal

Dapus :

Martini, Frederic H., Judi L. Nath, Edwin F. Bartholomew. 2012. Fundamentals of Anatomy and Physiology. Ninth Edition. San Fransisco: Pearson Education, Inc.

Soegondo. 2009. Farmakoterapi Pada Pengendalian Glikemia Diabetes Melitus Tipe 2. Dalam : Aru W.Sudoyo et all, ed. Ilmu Penyakit Dalam. 5 th ed. Jakrta :EGC Inc. pp. 1884-1890.