anastesi lokal ELMA
-
Upload
adiosperniti -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of anastesi lokal ELMA
-
8/3/2019 anastesi lokal ELMA
1/9
anastesi lokal
OBAT OBAT ANESTESIKA
A. LANDASAN TEORI
1. Anestetika Lokal
Anestetik lokal atau penghilang rasa sakit setempat adalah obat yang pada penggunaan lokal
merintangi secara reversibel penerusan impuls saraf ke SSP dan dengan demikian menghilangkan
atau mengurangi rasa nyeri, gatal-gatal rasa panas atau dingin. Banyak persenyawaan lain jugamemiliki daya kerja demikian, tetapi efeknya tidak reversibel dan menyebabkan kerusakan
permanen terhadap sel-sel saraf. Misalnya cara mematikan rasa setempat juga dapat dicapai dengan
pendinginan yang kuat (freezing anaesthesia) atau melalui keracunan protoplasma (fenol).
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk suatu jenis obat yang digunakan sebagai
anestetikum lokal, antara lain;
a) Tidak merangsang jaringan.b) Tidak mengakibatkan kerusakan permanen terhadap susunan saraf.c) Toksisitas sistemik rendah.d) Efektif dengan jalan injeksi atau penggunaan setempat pada selaput lendir.
Mulai kerja obat sesingkat mungkin, tetapi dapat bertahan cukup lama dan dapat larut dengan air
serta menghasilkan larutan yang stabil terhadap pernapasan (sterilisasi).
Pada anestesi sendiri dapatdibagi menjadi tiga fase: induksi, pemeliharaan, dan sadar kembali.Pengertianya sebagai berikut :
a) Induksi didefinisikan sebagai suatu periode waktu dari mulai pemerian anastesi sampai padaanastesi pembedahan yang efektif pada penderita. Induksi anastesi tergantung dari
seberapa cepatnya konsentrasi efektif obat anastesi yang mencapai otak. Selama fase
induksi adalah perlu untuk mencegah fase eksitatori (Stadium II delirium) yang ditandai oleh
beberapa anastesi kerja lambat. Jadi anastesi umum secara normal diinduksi dengan suatu
anastesi intravena seperti thiopental, keadaan tidak sadar dicapai setelah disuntik 25 menit.
b) Pemeliharaan adalah waktu selama penderita mengalami anestesi pembedahan. Setelahpemberian campuran anastesi pilihan, ahli anestisiologi memonitor tanda-tanda vital
penderita dan respon terhadap berbagai stimuli selama prosedur pembedahan untuk
mendapatkan keseimbangan jumlah obat inhalasi dan/ atau infus dengan kedalama
anestesi. Anestesi biasanya dipelihara dengan pemberian anestesi gas atau anestesi volatile,karena obat-obat ini menawarkan kontrol terus-menerus yang baik terhadap kedalaman
anestesi.
c) Sadar kembali dari anestesi adalah waktu dari putusnya pemberian obat anestesi sampaikesadaran kembali.
2. Anestetika Umum
Anastesi umum adalah obat yang dapat menimbulkan anastesia atau narkosa, yakni suatu keadaan
depresi umum dari berbagai pusat si SSP yang bersifat reversibel, dimana seluruh perasaan dan
kesadaran ditiadakan, sehingga agak mirip keadaan pingsan.
Anastesia digunakan pada pembedahan dengan maksud mencapai keadaan pingsan, merintangi
rangsangan nyeri (analgesia), memblokir reaksi refleks terhadap manipulasi pembedahan serta
menimbulkan pelemasan otot (relaksasi).
Anastetika umum yang kini tersedia tidak dapat memenuhi tujuan ini secara keseluruhan, maka
pada anastesia untuk pembedahan umumnya digunakan kombinasi hipnotika, analgetika, dan
relaksansia otot. Anastetika umum dapat menekan SSP secara bertingkat dan berturut-turut
menghentikan aktivitas bagiannya. Ada 4 taraf narkosa, yaitu :
a. Analgesia : kesadaran berkurang, rasa nyeri hilang dan terjadi euforia (rasa nyaman) yangdisertai impian yang mirip halusinasi. Eter dan nitrigenmonoksida memberikan analgesia
baik pada taraf ini, sedangkan halotan dan tiopental baru pada taraf berikut.
b. Eksitasi : kesadaran hilang dan timbul kegelisahan. Kedua taraf ini juga disebut taraf induksi.
-
8/3/2019 anastesi lokal ELMA
2/9
c. Anastesia : pernafasan menjadi dangkal, cepat dan teratur, seperti pada keadaan tidur(pernafasan perut), gerakan mata dan refleks mata hilang, sedangkan otot menjadi lemas.
d. Kelumpuhan sumsum tulang : kegiatan jantung dan pernafasan terhenti. Taraf ini sedapatmungkin dihindarkan.
Sejak diperkenalkannya anestetika umum, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengaitkan antara
efek yang ditimbulkan dengan kedalaman anastesi. Penjelasan tradisional terhadap gejala-gejala dantahapan-tahapan anestesi disimpulkan dari penelitian efek diethyl ether, yang mempunyai mula
kerja sentral sangat lambat, disebabkan karena daya larutnya sangat tinggi di dalam darah. Tahapan
dan gejala lanjutan dan menengah jarang terjadi pada anestetika inhalasi dan intravena modern
yang bermula kerja sangat cepat. Lebih jauh lagi, kebanyakan protokol anastesi untuk prosedur-
prosedur mayor sekarang terdiri dari kombinasi anestetika inhalasi dan intravena. Sekalipun
demikian, gejala-gejala anestesis dari diethyl ether masih menjadi pegangan untuk memperkirakan
efek anestetika untuk semua golongan anestetika umum. Banyak dari gejala-gejala ini yang mengacu
pada efek anestetika pada nafas, gerakan refleka, dan tonus otot.
Berdasarkan cara penggunaannya, anestetika umum dapat dibagi menjadi dua kelompok yang
penting yaitu :
a. Anestetika Inhalasi.
Contoh dari anestetika inhalasi yaitu gas tertawa, halotan, enfluran, isofluran dansevofluran. Obat-obat ini diberikan sebagai uap melalui saluran nafas. Keuntungannya
adalah resorpsi yang cepat melalui paru-paru seperti juga ekspresinya melalui gelembung
paru (alveoli) yang biasanya dalam keadaan utuh. Pemberiannya mudah dipantau dan bila
perlu setiap waktu dapat dihentikan. Obat ini terutama digunakan untuk memelihara
anestesi. Dewasa ini senyawa kuno ether, kloroform, trikloretilen, dan siklopropan praktis
tidak digunakan lagi karena efek sampingnya.
b. Anestetika Intravena.
Contoh dari anestetika intravena yaitu tiopental, diazepam, dan midazolam, ketamin, dan
propofol. Obat-obat ini juga dapat diberikan dalam suppositoria secara rektal, tetapi
resorpsinya kurang teratur. Terutama digunakan untuk mendahului (induksi) anestesi total,
atau memeliharanya, juga sebagai anestesi pada pembedahan singkat.
Sebagai anestetika inhalasi digunakan gas dan cairan terbang yang masing-masing sangat berbeda
dalam kecepatan induksi, aktivitas, sifat melemaskan otot maupun menghilangkan rasa sakit. Untuk
mendapatkan reaksi yang secepat-cepatnya, obat ini pada permulaan harus diberikan pada dosis
yang tinggi, yang kemudian diturunkan sampai hanya sekedar memelihara keseimbangan antara
pemberian dan pengeluaran (ekshalasi). Keuntungan anestetika inhalasi dibandingkan dengan
anestetika intravena ialah kemungkinan untuk dapat lebih cepat mengubah kedalaman anestesi
dengan mengurangi konsentrasi dari gas/uap yang diinhalasi. Kebanyakan anestetika umum tidak
dimetabolisme oleh tubuh, karena tidak bereaksi secara kimiawi dengan zat-zat faali. Oleh karena
itu, teori yang mencoba menerangkan khasiatnya selalu didasarkan atas sifat fisiknya, misalnya
tekanan parsial udara yang diinhalasi, daya fusi dan kelarutannya dalam air, darah dan lemak.
Semakin besar kelarutan suatu zat dalam lemak, semakin cepat difusinya ke dalam jaringan lemak
dan semakin cepat tercapainya kadar yang diinginkan dalam SSP.
Mekanisme kerjanya berdasarkan perkiraan bahwa anestetika umum dibawah pengaruh protein SSP
dapat membentuk hidrat dengan air yang bersifat stabil. Hidrat-gas ini mungkin dapat merintangi
transmisi rangsangan di sinaps dan dengan demikian mengakibatkan anestesia.
Salah satu obat yang digunakan sebagai anestesi ialah eter yang biasanya terdapat dalam bentuk
diethylether. Eter berupa cairan dengan bau khas yang sangat mudah menguap dan juga menyala,
juga eksplosif. Khasiat analgesia dan anestetisnya kuat dengan relaksasi otot baik. Eter digunakan
digunakan pada berbagai jenis pembedahan, terutama bila relaksasi otot. Sebagian besar eter
diinhalasi, dikeluarkan melalui paru-paru dan sebagian kecil dimetabolisasikan di hati. Batas
-
8/3/2019 anastesi lokal ELMA
3/9
keamanannya lebar. Eter mudah melewati plasenta. Eter memiliki efek samping dalam merangsang
mukosa saluran nafas, hingga perlu diberikan pre-medikasi berupa morfin-atropin 10-0,25 mg.
berhubung dengan kelarutannya yang baik dalam darah, induksi berjalan dengan lambat dan sering
kali disertai ketegangan. Efek ludah dan sekret bronchi, sedangkan pengeluaran urin berkurang.
Pemulihannya lambat dan disertai efek tidak enak. Biasanya digunakan campuran 6-7 % dengan
udara melalui sistem terbuka atau tertutup.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik, efek samping,
cara pemberian dan hal hal yang berhubungan dengan proses asuhan kebidanan dari obat obat
anestesi local maupun anestesi umum.
C. BAHAN DAN ALAT
No Nama Obat No Nama Obat
1 Aether anaestheticus soln. 140 ml 7 Marcain ( bupivacain HCl ) 0,2%
2 Diprivan (propovol)1% 20 mlAmpul 8 Pehacain ( lidocain )
3 Emla cream 5 gr 9 Halothane Aventis Pharm
4 Ethrane ( enflurane ) 250 sol 10 Procaine HCl 40 mg Ampul
5 Extracain 2% 2ml ampul 11 Sevorane ( sevoflurane )6 Forane ( isoflurane ) sol.100ml 12 Xylocaine ( lignocaine HCl )
D. CARA KERJA
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan obat tertentu secara
bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah :
1. Nama obat ( merek dagang ) dan zat berkhasiat
2. Indikasi, kontra indikasi
3. Farmakokinetik, farmakodinamik
4. Efek samping
5. Cara pemberian
6. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam proses asuhan kebidanan.
E. Hasil Pengamatan
Pengamatan Hasil
Nama obat (merek) Aether anaestheticus soln.140 ml
Nama generik (isi obat) Ether
Jumlah dosis (mg/g) untuk induksi : 10-20 mg% volume uap aether dalam O2 atau campuran O2 dan
N2O
Untuk dosis penunjang stadium III : 5-15 % volume uap aether
Indikasi obat Anestesi umum (stadium analgesia), khasiat analgesia dan anestetiknya kuat dengan
relaksasi otot baik.
Kontraindikasi obat Gangguan fungsi hati, dekonpencatio cordis, depresi pernafasan dan shyock
Farmakokinetik Mulai kerjanya lambat dan recovernya disertai efek-efek tidak enak (salivasi, pada
stadium lebih dalam salivasi akan dihambat dan terjadi depresi nafas serta mual, muntah). Aether
diabsorpsi dan diekskresi melalui paru-paru sebagian kcil diekskresi melalui urin, air susu, keringat
dan difusi melalui kringat dan difusi kringat tbuh.
Farmakodinamik Anestesi yang sangat kuat (kadar minimal untuk anestesi 1.9 % (volume). Sifat
analgesiknya kuat sekali dengan kadar dalam darah arteri 10-15 mg sudah terjadi analgesia tetapi
penderita masih sadar. Pada kadar tinggi dan sedang menimbulkan relaksasi otot.
Cara penggunaan Inhalasi
-
8/3/2019 anastesi lokal ELMA
4/9
Efek samping Merangsang mukosa saluran pernafasan dan merangsang sekresi kelenjar bronkus.
Untuk premedikasi pada penggunaan aether digunakan morfin-skopolamin (10 mg: 0,25mg). Pada
anestesi ringan , terjadi dilatasi pembuluh darah kulit sehingga timbul kemerahan dimuka. Pada
anestesi yang lebih dalam kulit menjadi lembek, pucat, dingin dan basah. Efek terhadap pembuluh
darah ginjal, terjadi vasokonstriksi sehingga terjadi laju filtrasi glomerolus dan produksi urin secara
reversibel. Efek terhadap pembuluh darah otak, terjadi vasodilatasi. Aktivitas saluran cerna
dihambat selama dan sesudah anestesi.Nama obat (merek) Diprivan (astra Zeneca)
Nama generik (isi obat) Propofol
Jumlah dosis (mg/g) 20ml
Indikasi obat Indikasi dan pemeliharaan anastesi umum sedativa untuk pasien dalam perawatan
intensif
Kontraindikasi obat Anak < 3 tahun
Farmakokinetik Digunakan secara intravena dan bersifat lipofilik dimana 98% terikat protein plasma,
eliminasi dari obat ini terjadi di hepar menjadi suatu metabolit tidak aktif, waktu paruh propofol
diperkirakan berkisar antara 2 24 jam. Namun dalam kenyataanya di klinis jauh lebih pendek
karena propofol didistribusikan secara cepat ke jaringan tepi. Dosis induksi cepat menyebabkan
sedasi ( rata rata 30 45 detik ) dan kecepatan untuk pulih juga relatif singkat. Satu ampul 20ml
mengandung propofol 10mg/ml. Popofol bersifat hipnotik murni tanpa disertai efek analgetikataupun relaksasi otot
Farmakodinamik : Pada sistem saraf pusatDosis induksi menyebabkan pasien tidak sadar, dimana
dalam dosis yang kecil dapat menimbulkan efek sedasi, tanpa disetai efek analgetik, pada pemberian
dosis induksi (2mg /kgBB) pemulihan kesadaran berlangsung cepat 1,3Pada sistem
kardiovaskularDapat menyebakan depresi pada jantung dan pembuluh darah dimana tekanan dapat
turun sekali disertai dengan peningkatan denyut nadi, pengaruh terhadap frekuensi jantung juga
sangat minim.3Sistem pernafasanDapat menurunkan frekuensi pernafasan dan volume tidal, dalam
beberapa kasus dapat menyebabkan henti nafas kebanyakan muncul pada pemberian diprivan1,
Cara penggunaan Infus atau injeksi
Efek samping Hipotensi, apnea sementara, demam pasca operasi. Jarang gerakan seperti epilepsi
termasuk konvulsi dan opistotonus, mual, muntah, sakit kepala pasca operasi. Pemucatan warna
urin, trombosis, flebitis. Edema paru. Sangat jarang : anafilatik termasuk bronkospasme, eritema,hipotensi . nyeri saat injeksi. Disinhibisi seksual pada masa pemulihan dari anestesi.
Nama obat (merek) Emla Cream 5
Nama generik (isi obat) : lidocaine, prilocaine
Jenis obat POM
Bentuk obat
Krim lembut berwarna putih
Jumlah dosis (mg/g) Lapisan tebal 1-5 jam sebelum prosedur dibawah balutan oklusif
Indikasi obat Anestesi sebelum fungsi vena, analgesia permukaan
Kontraindikasi obat Dermatitis di lokasi, membran mukosa, luka atau hipersensitivitas terhadap
konstituenkif
Farmakokinetik waktu paruh dari obat ini 1,5 sampai 2 jam, lama kerja 60 sampai 90 menit.
reabsobsinya melalui kulit ke dalam saraf sehingga berlangsung cepat; 90% zat ini dirombak di hati
menjadi metabolisme aktif menoetilglisin-uliida. ekskresinya melalui kemih dan keadaan utuh 10%
dan sisanya sebagai metabolic
Farmakodinamik Sebagai analgesia dermal, bergantung pada waktu dan dosis penggunaan dengan
menyebabkan vasokonstriksi lokal sementara atau vasodilatasi di area yg dioleskan obat ini.
Cara penggunaan Topikal
Efek samping Dilaporkan adanya kepucatan, kemerahan dan edema sementara
Resiko pada janin: melewati barier plasenta, tetapi tidak ada dampak penyakit yang dilaporkan
Menyusui : diekskresikan ke dalam ASI dalam jumlah yang sedikit, tetapi dianggap aman.
-
8/3/2019 anastesi lokal ELMA
5/9
Nama obat (merek) Ethrane (enflurane) 250 sol (abbott anaesthesia)
Nama generik (isi obat) Enflurance
Jumlah dosis (mg/g) -
Indikasi obat Menginduksi dan mempertahankan anestesi umum
Kotraindikasi obat Diketahui atau diduga secara genetik rentan terhadap hipertermia(suhu badan
yang tinggi) ganas
Farmakokinetik Menambah efek relaksan non depolarisasiFarmakodinamik -
Cara penggunaan Injeksi
Efek samping Kejang, hipotensi, depresi pernafasan, aritmia, menggigil, gangguan saluran
pencernaan. Jarang : hepototoksisitas
Pada wanita hamil : baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin maupun
penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan
(kecuali penurunan kesuburan) disana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi resiko
pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti resiko pada trimester selanjutnya)
Hal hal yang perlu diperhatikan :
Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali
pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunankesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil
semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
Nama obat (merek) Extracain 2 % 2 ml ampul
Nama generik(isi obat) Procaine HCL 2 %
Jumlah dosis (mg/g) 100 ampul 2 ml
Indikasi obat Anestesi lokal
Kontraindikasi obat Digunakan untuk pasien alergi (asma, urticarial), epilepsy, anak-anak dibawah 30
bulan gangguan kondiksi jantung, kerusakan hati, lansia, syok
Farmakokinetik Variasi koefisien procain=0,02 dan pH 8,9. setelah injeksi difusi sangat cepat dan
luas, memberikan efek optimal dr 2 menit-40 menit. Masuk ke dalam hati, kemudian dihidrolisis di
plasma oleh pseudocholinesterase dalam asam paraaminobenzoid. 80% dari asam paraminobenzoid
di kombinasikan atau dikeluarkan dalam unit, 20% di metabolis di hati. Eliminasi berakhir beberapamenit.
Farmakodinamik Anestesi local untuk sistem syaraf pusat
Cara pengunaan Subkutan, intramuscular, intravena, spinal
Efek samping Gangguan saluran pencernaan, kejang otot (kedutan), gemetar, lidah baal / mati rasa,
mengantuk, kegagalan pernafasan, koma dan hipertensi
Nama obat (merek) Forane (soflurane)sol 100 ml
Nama generik (isi obat) Isoflurane , USP
Jumlah dosis (mg/g) 100ml, 250 ml/ larutan
Indikasi obat Anestesi inhalasi umum
Kontraindikasi obat Rentan terhadap hipertermia ganas, diketahui ada kecenderungan terjadi
hipertermia maligna
Farmakokinetk Potensiasi aksi relaksan otot non depolarisa
Farmakodinamik Relaksasi otot nondepolarisasi, adrenalin, obat beta simpyomimetik, ca-antagonis,
obat vasodilatasi
Cara penggunaan Inhalasi
Efek samping Sakit kepala, pusing, ketidak sadaran, gangguan pernafasan, depresi, hipotensi,
aritmia, menggigil, mual ,muntah.
-
8/3/2019 anastesi lokal ELMA
6/9
Nama obat (merek) Marcaine
Nama generik (isi obat) Bupivacaine HCI
Jumlah dosis (mg/g) 20 ml
Indikasi obat Anestesi loka lain atau zat yang strukturnya berhubungan dengan anestesi lokal tipe
amida yang dapat meningkatkan efek cardiac dari obat antiaritmia, misalnya mexiletine dan
lignocaine. Heparin dengan berat molekul rendah dan heparinoid
Kontraindikasi obat Hipovolemia, hipotensi, pireksia ketika persalinan, infeksi piogenik pada kulit didaerah lumbal atau area di dekat lumbal, gangguan koagulasi atau terapi koagulasi berkelanjutan,
memiliki hipersensitivitas terhadap anestesi lokal (seperti lignokain), meningitis, syok hipovolemik,
hemoragi intracranial, syok cardiogenik, kadar trombosit rendah.
Farmakokinetik anastesi local anida ini menstabilisaai membrane neuron dengan imenginhibisi
perubahan ionic terus menerus yang diperlukan untuk memulai dan mengahantarkan impuls
Farmakodinamik Anestesi local jenis amida yang menyebabkan relaksasi sedang pada ekstremitas
bawah dan penghambatan motorik otot abdomen.
Cara penggunaan Injeksi intratecal
Efek samping Anafilaksis, hipotensi maternal, bradikardia diperlukan precoading menggunakan
kristaloid gejala yang berat atau persisten dapat diredakan dengan efedrin IV 10-15 mg, defresi
miokardium dan kejang jika diberikan secara IV, dapat menyebabkan pireksia maternal danbeberapa penurunan kontraksi uterus , sakit kepala setelah anestesia lumbal. Blok tinggi
menyebabkan hambatan pernafasan, henti nafas dan paralisis pernapasan. Masalah neurologis
meliputi parestesia, kelemahan motorik dan hilangnya kontrol sfingter. Injeksi IV tidak sengaja
menyebabkan lidah mati rasa, tinitus, sakit kepala ringan, tremor, kantuk, konfulsi, gangguan
jantung, dan membutuhkan bantuan ahli anestesia terampil.
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam proses asuhan kebidanan
Resiko pada janin : dilaporkan adanya bradikardia, depresi pernafasan, hipotermia janin. Toksisitas
pada percobaan hewan mengindikasikan obat ini perlu dihindari pada awal kehamilan, tetapi
pabriknya menyatakan bahwa tidak ada bukti timbulnya efek yang merugikan.
Menyusui : diekskresikan dalam jumlah kecil, tetapi tidak ada resiko akibat dosis terapeutik
Nama obat (merek) Pehacain (lidocain)Nama generik (isi obat) Lidocaine, HCI
Jumlah dosis (mg/g) 20 mg/ml
Indikasi obat Anestesi lokal
Kontraindikasi obat Inflamasi lokal dan atau sepsis, septicemia, tirotoksikosis, ekstremitas,
hipersensitif terhadap anestesi lokal tipe amida.
Farmakokinetik pemberian IV dan IM
Metabolisme di hati
Ekskresi melalui ginjal
Farmakodinamik terjadi reaksi anastesi oleh penstabil membrane saraf melarang aliran ion yang
dikehendaki untuk induksi impuls
Cara penggunaan Injeksi, intramuscular.Subcutan
Efek samping Kecemasan , pusing, penglihatan kabur, sedasi, tinifus, gangguan GI
Nama obat (merek) Halothane (dexa Medica)
Nama generik (isi obat) Halothane
Jumlah dosis (mg/g) 250 ml
Indikasi obat Anestesi inhalasi umum
Kontraindikasi obat Riwayat jaundice yang tidak diketahui atau tireksia yang sebelum terpapar oleh
halothane
Farmakokinetik Aritmia jantung dengan adrenalin. Potensiasi penghambat neuromuskular dengan
gallamin dan tubokurarin. Efek potensiasi rendahnya tekanan darah dengan obat hipotensi
-
8/3/2019 anastesi lokal ELMA
7/9
Farmakodinamik aritmia jantung dengan adrenalin. Potensiasi menghambat neuromuscular dengan
gallamin & d. tubokurarin. Efek potensiasi rendahnya Tekanan darah dengan obat hipotensi
Cara penggunaan Inhalasi
Efek samping menekan pernafasan dan kegiatan jantung, juga hipertensi. seperti senyawa kelor
lainnya halotan membuat jantung lebih peka terhadap adrenalin dan toksis bagi hati berdasarkan
suatu reaksi hipersensitasi. pada penggunaan berulang dilaporkan kerusakan hatiNama obat (merek) Procain HCL 40 mg. Ampul
Nama geneerik (isi obat) Procain HCl
Jumlah dosis (mg/g) Ampul 40 mg/ml x 2 ml x 100, anastesi infiltrasi 0,25-0,5 %, blockade saraf 1-2 %
Indikasi obat Anestesi (obat bius )lokal
Kontraindikasi obat Bradikardia sinus atau nadal
Farmakokinetik Absorbsi: oral & IM : baik.
Metabolisme : hati: NAPA
Ekskresi: ginjal
Farmakodinamik Efek menyerupai kinidin. Disbanding kinidin, depresi kontraktilitas lebih kecil, efek
antikolinergik lebih ringan.
Cara penggunaan Kurang dari atau sama dengan 250 mg secara subkutan
Efek samping Hipersensitivitas, kadar rendah menyebabkan kolaps dan kematian, reaksi alergi pada
kombinasi prokain- penisilin, dan dapat mengakibatkan ketagihan (adiksi)
Gangguan saluran pencernaan, kejang otot (kedutan), gemetar, kejang, lidah baal/ mati rasa,
mengantuk, kegagalan pernafasan, koma hipotensi, bradikardia, methemoglobinemia, intoksikasi
janin
Nama obat Sevorane (sevoflurane)
Nama generik (isi obat ) Sevoflurane
Jumlah dosis Induksi nafas tunggal 8 %, pemeliharaan 0,5-3 % dengan atau tanpa penggunaan
bersama Nitro Oksida sekali tarikan nafas
Indikasi obat Menginduksi dan mempertahankan anestesi / pembiusan
Kontra indikasi obat Diduga memiliki kerentanan genetik terhadap hipertermia malignanFarmakokinetik potensiasi aksi relaksan otot non depolarisasi.
Farmakodinamik saraf pusat : depresi, konsentrasi rendah
Cara penggunaan digunakan lewat saluran pernafasan
Efek samping Hipotensi depresi jantung- pernafasan yang tergantung pada dosis, mual, muntah
Nama obat Xylocaine 2 %
Nama generik (isi obat ) lignocaine HCl
Jumlah dosis 400 mg in 20 ml
Indikasi obat Infiltrasi, anestesi IV regional, blok saraf perifer, blok plexus mayor, blok epidural, blok
subaroknoid
Kontra indikasi obat Anestesi spinal dan epidural pada pasien dengan hipotensi yang tidak dikoreksi,
yang mendapat terapi antikoagulan. Inflamasi dan atau sepsis pada region yang akan diinjeksi dan
atau adanya septicemia.
Farmakokinetik potensiasi aksi relaksan otot non depolarisasi.
Farmakodinamik saraf pusat : depresi, konsentrasi rendah
-
8/3/2019 anastesi lokal ELMA
8/9
menstabilkan membrane neuron dan encegah inisiasi serta konduksi impuls syaraf, menyebabkan
anesthesia dalam pada membrane neuron dan pelumasan yang mengurangi friksi. Efektif dalam 5
menit dan bertahan selama 20-30 menit.
Cara penggunaan injeksi
Efek samping gangguan SSP, gangguan KV, hipotensi maternal, reaksi alergi, rasa kebas yang
persisten, gangguan sensoris lain, sakit kepala, hipotensi, nyeri punggung, menggigil, gejala gejala
saraf perifer, mual, penglihatan ganda.Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam proses asuhan kebidanan
Resiko pada janin : terjadi depresi pernafasan neonatus setelah pemberian dosis besar, hipertonia,
bradikardia setelah dilakukan blok paraservical atau injeksi langsung yang tidak di sengaja selama
infiltrasi perineum sebelum episiotomi.
Menyusui : tidak ada data pada penelitian yang dikontrol selama meyusui.
Nama Obat ( merek ) : Xylocaine Pump Spray 10 %
Nama generic ( isi obat ) lidocaine
Jumlah dosis ( mg/g )
: Praktek dokter gigi 1-5 dosis terukur ke membtan mukosa. Otorhinolaringologi 3 dosis terukur utk
sinusmaksilaris.parasentesis 3 dosis terukur. Selamapenghantaran ditingkatkan sampai 20 dosis
terukur.Penghantaran instrumen dan kateter ke sal napas&pencernaan maks 20 dosis terukur utkprosedur di faring,laring& trakea. ank
-
8/3/2019 anastesi lokal ELMA
9/9
mereka yang hipersensitif terhadap prokain dan juga epinefrin. Lidokain dapat menimbulkan kantuk
sediaan berupa larutan 0,5%-5% dengan atau tanpa epinefrin. (1:50.000 sampai 1: 200.000).
Cara penggunaan : semprot
Efek samping
: reaksi alergik, mengantuk, gelisah, pusing. Efek samping lidokain biasanya berkaitan dengan
efeknya terhadap SSP, misalnya mengantuk, pusing, parestesia, gangguan mental, koma, dan
seizures. Mungkin sekali metabolit lidokain yaitu monoetilglisin xilidid dan glisin xilidid ikut berperan
dalam timbulnya efek samping ini. Lidokain dosis berlebihan dapat menyebabkan kematian akibat
fibrilasi ventrikel, atau oleh henti jantung
Perhatian : Trauma pd mukosa& atau sepsis
F. KESIMPULAN
Anastetika umum dapat menekan SSP secara bertingkat dan berturut turut menghentikan aktifitas
suatu bagian tubuh. Ada 4 taraf narkosa yaitu :
a. Analgesia yaitu kesadaran berkurang rasa nyeri hilang dan terjadi euphoria ( rasa nyaman )yang
disertai impian yang mirip halusinasi.b. Eksitasi yaitu kesadaran hilang dan timbul kegelisahan . Kedua teraf ini disebut taraf induksi.
c. Anastesia yaitu pernafasan menjadi dangkal dan cepat seperti keadaan tidur, reflek mata
menghilang dan otot menjadi lemas.
d. Kelumpuhan sumsum tulang yaitu kegiatan jantung dan pernafasan terhenti.
Anastetika Local atau zat penghilang rasa sakit adalah obat yang pada penggunaan local merintangi
secara refersibel penerusan impuls saraf ke SSP dan dengan itu dapat menghilangkan atau
mengurangi rasa nyeri, gatal gatal, rasa panas atau dingin. Banyak persenyawaan lain juga memiliki
daya kerja demikian, tetapai efeknya tidak refersibel dan menyebabkan kerusakan permanen
terhadap sel sel saraf . Misalnya cara mematikan rasa juga dapat digunakan dengan pendingin
yang kuat.
Anastetika local yang pertama adalah cocain, yaitu suatu alkoholid yang diperoleh dari daun suatutumbuhan alang alang dipegunungan andes. Sejak tahun 1982 dikembangkan pembuatan anastesi
local secar sintesis yang pertama adalah prokain dan benzokain, kemudian muncul lidocain,
mepivakain dll.