Anamnes Is

6
Anamnesis Anamnesis dimulai dengan menanyakan identitas pasien. Khusus leukemia mielogenosa kronis (chronic myelogenous leukemia/CML), penting ditanyakan umur, jenis kelamin, serta pekerjaan pasien. Penderita CML biasanya berusia 25 sampai 60 tahun, serta lebih sering menyerang pria dibanding wanita. Pekerjaan pasien ditanyakan untuk menduga jika ada paparan radioaktif di tempat kerja. Menurut kasus, pasien merupakan seorang pria berusia 60 tahun. Dalam skenario tidak dinyatakan tentang pekerjaan pasien, tetapi tidak ada riwayat paparan radioaktif. Setelah menanyakan identitas, anamnesis dilanjutkan dengan menanyakan keluhan utama, yaitu keluhan yang membuat pasien datang berobat ke dokter. Pasien CML sering datang ke dokter dengan gejala yang berhubungan dengan hepatosplenomegali. Limpa dapat membesar sehingga menekan lambung, lalu menyebabkan pasien merasa cepat kenyang dan kurang nafsu makan. Splenomegali juga dapat dihubungkan dengan status hipermetabolik (demam, keringat berlebihan tanpa penyebab yang jelas), demam, penurunan berat badan, dan lemas yang kronis. Hepatomegali menyebabkan penurunan berat badan. Nyeri akut pada kuadran kiri atas yang digambarkan seperti diramas adalah dikarenakan infark limpa. Gejala non spesifik seperti lemas dan penurunan berat badan terjadi lama setelah awitan atau onset penyakit. Rasa lemah dan mudah lelah terjadi ketika fase kronik setelah beberapa bulan. Pada pasien CML fase akut, gejala yang menonjol adalah pendarahan, petekie, dan ekimosis. Pada keadaan ini, demam biasanya dikarenakan infeksi. Nyeri tulang, demam, dan peningkatan fibrosis sumsum tulang adalah

description

anamnesis

Transcript of Anamnes Is

AnamnesisAnamnesis dimulai dengan menanyakan identitas pasien. Khusus leukemia mielogenosa kronis (chronic myelogenous leukemia/CML), penting ditanyakan umur, jenis kelamin, serta pekerjaan pasien. Penderita CML biasanya berusia 25 sampai 60 tahun, serta lebih sering menyerang pria dibanding wanita. Pekerjaan pasien ditanyakan untuk menduga jika ada paparan radioaktif di tempat kerja. Menurut kasus, pasien merupakan seorang pria berusia 60 tahun. Dalam skenario tidak dinyatakan tentang pekerjaan pasien, tetapi tidak ada riwayat paparan radioaktif.Setelah menanyakan identitas, anamnesis dilanjutkan dengan menanyakan keluhan utama, yaitu keluhan yang membuat pasien datang berobat ke dokter. Pasien CML sering datang ke dokter dengan gejala yang berhubungan dengan hepatosplenomegali. Limpa dapat membesar sehingga menekan lambung, lalu menyebabkan pasien merasa cepat kenyang dan kurang nafsu makan. Splenomegali juga dapat dihubungkan dengan status hipermetabolik (demam, keringat berlebihan tanpa penyebab yang jelas), demam, penurunan berat badan, dan lemas yang kronis. Hepatomegali menyebabkan penurunan berat badan. Nyeri akut pada kuadran kiri atas yang digambarkan seperti diramas adalah dikarenakan infark limpa. Gejala non spesifik seperti lemas dan penurunan berat badan terjadi lama setelah awitan atau onset penyakit. Rasa lemah dan mudah lelah terjadi ketika fase kronik setelah beberapa bulan. Pada pasien CML fase akut, gejala yang menonjol adalah pendarahan, petekie, dan ekimosis. Pada keadaan ini, demam biasanya dikarenakan infeksi. Nyeri tulang, demam, dan peningkatan fibrosis sumsum tulang adalah tanda-tanda dari fase blas. Dari kasus didapatkan keluhan utama pasien adalah rasa lemas sejak 2 bulan sebelum masuk Rumah Sakit. Anamnesis dilanjutkan lagi dengan menanyakan riwayat penyakit sekarang. Tanyakan awitan/onset dan durasi keluhan utama, keluhan penyerta, upaya pengobatan yang sudah dilakukan oleh pasien, serta hal-hal yang meringankan atau memperberat keluhan utama dan penyerta. Tidak ada durasi spesifik untuk CML, namun mengikut kebiasaan gejala dari penyakit kronis berlangsung lebih dari 3 bulan. Keluhan penyerta biasanya gejala non spesifik lemas dan penurunan berat badan (yang biasanya disadari kalau celana pasien menjadi sangat longgar). Pasien dapat mengobati dirinya untuk gejala non spesifik. Khusus CML, tidak diketahui hal-hal yang dapat meringankan atau memperberat gejala-gejalanya. Dari kasus diketahui bahwa pasien juga sering demam, keringat dingin terutama pada malam hari, merasa cepat kenyang dan begah. Untuk riwayat penyakit dahulu, tanyakan jika pasien pernah atau sedang menderita infeksi paru atau saluran kemih, serta diabetes mellitus. Hal ini penting untuk menolak diagnosis banding infeksi serta diabetes mellitus. Infeksi tersebut dapat menyebabkan leukositosis dan bermanifestasi sebagai batuk untuk infeksi pada paru atau nyeri berkemih untuk infeksi pada saluran kemih. Diabetes mellitus dapat menyebabkan kerusakan nervus vagus yang meregulasi pergerakan lambung. Akibatnya, peristalsis dapat berhenti atau menjadi perlahan, menyebabkan fase pengosongan lambung menjadi lambat. Hal ini disebut sebagai gastroparesis (yang disebabkan diabetes mellitus) yang kemudiannya dapat menyebabkan penderitanya merasa cepat kenyang. Rasa kenyang yang cepat (early satiety) mengganggu asupan nutrien sehari-hari. Apabila kurang makan, tubuh badan tidak mendapat kalori dan nutrien yang cukup seperti protein, karbohidrat, besi, vitamin B12, asam folat, dan kalsium. Ini menimbulkan masalah seperti anemia dan osteoporosis. Menurut kasus, pasien tidak ada keluhan batuk atau nyeri berkemih.Kemudian, tanyakan pasien tentang riwayat penyakit dalam keluarganya. Mayoritas pasien leukemia tidak ada riwayat penyakit tersebut dalam keluarga mereka. WalaupunCML adalah penyakit genetik (kelainan gen dan kromosom), namun ia bukan penyakit herediter (yang diturunkan dari ibu ayah kepada anak). Sehingga kini, tidak ada bukti CML adalah penyakit herediter. Dalam kasus juga dinyatakan bahwa di keluarga pasien tidak ada yang sakit seperti dirinya. Untuk riwayat sosial, tanyakan tentang pilihan diet pasien serta paparan terhadap radioaktif. Sehingga kini, tidak ada penelitian yang dapat menunjukkan penyebab yang jelas, namun dengan mengetahui bahwa CML adalah suatu kanker, dapat diduga bahwa penyebabnya adalah zat-zat kimia dalam makanan atau radioaktif yang dapat mengubah struktur genome sel. Zat-zat kimia dalam makanan dapat berupa pengawet. Pasien dapat terpapar bahan radioaktif ketika melakukan pemeriksaan Rntgen. Dari kasus didapatkan pasien hanya mengkonsumsi makanan alami tanpa pengawet dan tidak ada riwayat paparan radioaktif. Komponen anamnesisPerkara penting yang harus ditanyakan kepada pasienHasil yang biasa ditemukan pada penderita Leukemia Granulositik KronikHasil yang ditemukan pada kasus

Identitas Umur Jenis kelamin Pekerjaan 25-60 tahun Pria lebih sering terkena LGK dibanding wanita Pekerjaan dengan paparan radioaktif 60 tahun Pria Tidak dinyatakan tentang pekerjaan pasien, tetapi tidak ada riwayat paparan radioaktif.

Keluhan utamaKeluhan yang membuat pasien datang berobat ke dokterGejala yang disebabkan oleh hepatosplenomegali, misalnya cepat kenyang atau begah, nafsu makan berkurang, status hipermetabolik (demam dan keringat berlebihan tanpa penyebab yang jelas), mudah lelah atau lemas Pasien merasa lemas sejak 2 bulan sebelum masuk Rumah Sakit

Riwayat penyakit sekarang Awitan/onset atau sudah berapa lama gejala lemas timbul Adakah keluhan lain? Sudah berapa lama keluhan-keluhan ini dirasakan oleh pasien? Sudah berobat untuk keluhan utama dan penyerta? Adakah hal-hal yang memperberat atau meringankan gejala? Tidak spesifik, tetapi bersifat kronis (lebih dari 3 bulan) cepat kenyang atau begah, nafsu makan berkurang, demam, keringat berlebihan tanpa penyebab yang jelas, berat badan turun, atau nyeri di kuadran kiri atas seperti diramas yang kronis Keluhan lemas dirasakan sejak 2 bulan sebelum masuk Rumah Sakit Sering demam dan keringat dingin terutama pada malam hari, cepat kenyang dan begah. Tidak dinyatakan sudah berapa lama keluhan-keluhan penyerta ini dirasakan pasien

Riwayat penyakit dahulu Infeksi paru Infeksi saluran kencing Transfusi darah Hipertensi Diabetes mellitus