ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI...

90
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Jurusan Ilmu Perpustakaan (S.IP) Pada Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Alauddin Makassar OLEH: MIRFAYANA 40400111072 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2015

Transcript of ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI...

Page 1: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG

BACA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar

Sarjana Jurusan Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Pada Fakultas Adab Dan Humaniora

UIN Alauddin Makassar

OLEH:

MIRFAYANA

40400111072

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2015

Page 2: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing penulisan skripsi Saudari, Nama : Mirfayana, Nim :

40400111072, Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Alauddin Makassar, setelah dengan seksama meneliti dan

mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul “ANALISIS TINGKAT

KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI

PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR”.

Memandang bahwa skripsi telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui

untuk diajukan ke sidang munaqasyah.

Demikian Persutujuan ini diberikan untuk diproses lebih lanjut.

Samata, 7 April 2015

Pembimbing I Pembimbing II

A.Ibrahim,S.Ag.,SS.,M.Pd. Taufiq Mathar, S.Pd., MLIS

NIP: 19700705 199803 3 1008

Page 3: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

iii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul, “Analisis Tingkat Kepuasan Pemustaka Terhadap Ruang Baca

di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar” disusun oleh Mirfayana :

40400111072, mahasiswa Jurusan ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang

Munaqasah yang diselenggarakan pada tanggal 20 April 2015, dinyatakan telah

dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh salah satu gelar sarjana

(S.IP), dengan beberapa perbaikan.

Makassar, 13 Mei 2015

DEWAN PENGUJI :

Ketua : Dra. Susmihara, M.Pd. (...........................)

Sekretaris : Dra. Marwati, M.Ag. (...........................)

Munaqisy I : Dr. Andi Miswar, S.Ag.,M.Ag. (..........................)

Munaqisy II : Ahmad Muaffaq N., S.Ag., M.Pd. (...........................)

Pembimbing I : A. Ibrahim, S. Ag., S.S., M.Pd. (...........................)

Pembimbing II : Taufiq Mathar, S.Pd., MLIS. (...........................)

Diketahui Oleh :

Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Alauddin Makassar, 13 Mei 2015

Prof. Dr. Mardan, M.Ag

NIP. 19591112 198903 1 001

Page 4: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Penyusun skripsi yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Pemustaka

Terhadap Ruang Baca Di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar,

menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar

merupakan karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan

duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka

skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Samata, 21 April 2015

Penulis,

Mirfayana

40400111072

Page 5: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

v

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Terima kasih atas

nikmat iman, nikmat ilmu, nikmat kesehatan, nikmat kasih sayang dan begitu banyak

nikmat lainnya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan dan terlimpahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, serta kepada keluarga, sahabat dan semua umatnya

yang senantiasa berpegang teguh terhadap setiap ajaran yang dibawanya ke dunia.

Penulisan skripsi ini berjudul “Analisis Tingkat Kepuasan Pemustaka

Terhadap Ruang Baca di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar” yang

dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu

Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.

Syukur Alhamdulillah, akhirnya setelah melalui perjalanan yang panjang,

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan bantuan beberapa pihak yang turut

memberikan andil, baik secara langsung maupun tidak langsung, moral maupun

material. Terkhusus ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada kedua orang

tua tercinta yang telah menjadi sosok panutan, dengan penuh keikhlasan

membesarkan, menyayangi, dan membiayai hingga seperti sekarang ini. Tanpamu

apalah arti sebuah kehidupan. Serta tak lupa pula penulis haturkan terima kasih

kepada :

1. Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku pengganti sementara Rektor

UIN Alauddin Makassar, para wakil Rektor, dan seluruh staf UIN Alauddin

Makassar yang telah memberikan pelayanan yang maksimal kepada penulis.

2. Prof. Dr. Mardan, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Alauddin Makassar.

3. Dr. H. Barsihannor, M. Ag., selaku wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.

Page 6: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

vi

4. Dra. Susmihara, M. Pd., selaku wakil Dekan Bidang Administrasi dan

Keuangan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.

5. Dr. H. M. Dahlan, M, M. Ag., selaku wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.

6. Muh. Quraisy Mathar, S.Sos., M. Hum., selaku ketua Jurusan Ilmu

Perpustakaan.

7. A.Ibrahim,S.Ag.,S.S.,M.Pd., selaku Konsultan I dan Taufiq Mathar, S.Pd.,

MLIS, selaku Konsultan II yang telah meluangkan waktunya dalam

membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan, mulai dari judul

hingga selesainya skripsi ini.

8. Dr. Andi Miswar, S.Ag., M.Ag. selaku Munaqisy I dan Ahmad Muaffaq N.,

S.Ag., M.Pd, selaku Munaqisy II yang telah meluangkan waktunya dalam

memberikan bimbingan, petunjuk dan mengarahkan penulis, mulai dari judul

hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.

9. Para Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar beserta

staf Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar yang telah

banyak membantu mengarahkan penulis hingga taraf penyelesaian.

10. Drs. Sanusi M. M.Pd.I., selaku kepala Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah

Makassar.

11. Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah,

Indar Sulastini, Hasmawati, Jirana. Terima kasih atas segala bantuannya dan

motivasi serta kebersamaannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora terkhusus Jurusan

Ilmu Perpustakaan Angkatan 2011 Ap 1 dan Ap 2 yang tak dapat disebutkan

satu persatu.

Page 7: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

vii

Akhirnya, dengan lapang dada penulis mengharapkan masukan, saran dan

kritikan-kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Sehingga

penulis dapat berkarya lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Kepada Allah

SWT. Jualah penulis panjatkan doa, semoga bantuan dan ketulusan yang telah

diberikan senantiasa bernilai ibadah di sisi Allah SWT, dan mendapat pahala yang

berlipat ganda. Amin.

Makassar, 7 April 2015

Mirfayana

40400111072

Page 8: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Uji Validitas Kepuasan Pemustaka Terhadap Ruang Baca

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar ........................ 39

Tabel 2. Hasil Uji Reabilitas Menggunakan IBM SPSS .................................. 40

Tabel 3. Ketenagaan Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar .................................................................. 44

Tabel 4. Jumlah Koleksi Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar .................................................................. 49

Tabel 5. “Kursi dan Mejanya Nyaman Digunakan” ........................................ 54

Tabel 6. “Warna Cat Temboknya Sangat Serasi” ............................................ 56

Tabel 7. “Pencahayaannya Sangat Baik” ......................................................... 57

Tabel 8. “bersih” .............................................................................................. 58

Tabel 9. “perabotnya telah tertata dengan rapi” .............................................. 59

Tabel 10. “Sangat Bising (Misalnya: Suara Manusia, Mesin, AC, dsb)” ........ 60

Tabel 11. “buku-bukunya telah tertata dengan rapi di rak” ............................. 61

Tabel 12. “jarak antara meja baca dan rak buku tidak jauh” ........................... 62

Tabel 13. “koneksi jaringan internet susah di akses (WiFi, Hostpot, dll)” ...... 63

Tabel 14. “secara keseluruhan ruang baca perpustakaan sudah nyaman” ....... 64

Page 9: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Konsep Kepuasan Pemustaka......................................................... 12

Gambar 2. Struktur Organisasi Lembaga Perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Makassar .......................................... 46

Gambar 3. Responden Jenis Kelamin .............................................................. 50

Gambar 4. Berdasarkan Jurusan/Prodi ............................................................. 51

Gambar 5. Responden Berdasarkan Semester ................................................. 52

Page 10: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................................... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................ iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

ABSTRAK ..................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian ........................... 5

1. Definisi Operasional ...................................................................... 5

2. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 6

D. Kajian Pustaka ...................................................................................... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 7

1. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7

2. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 9

A. Kepuasan Pemustaka ............................................................................ 9

1. Pengertian Kepuasan Pemustaka.................................................... 9

2. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pemustaka .................................... 10

Page 11: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

xi

B. Ruang Baca .......................................................................................... 13

1. Hal Yang Mempengaruhi Suasana Pada

Ruang Baca Perpustakaan .............................................................. 13

2. Tata Letak Perabot ......................................................................... 23

3. Penataan ruang ............................................................................... 28

C. Perpustakaan Perguruan Tinggi ........................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 35

A. Jenis dan Lokasi Penelitian .................................................................. 35

B. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 35

C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 36

1. Populasi .......................................................................................... 36

2. Sampel ............................................................................................ 36

D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 37

E. Instrumen Penelitian............................................................................. 38

F. Validasi dan Reliabilitasi Instrumen .................................................... 38

1. Uji Validitas ................................................................................... 38

2. Uji Reliabilita ................................................................................. 40

G. Tehnik Pengolahan dan Analisis Data ................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 42

A. Gambaran Umum Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar ................................................................... 42

1. Sejarah Singkat Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar ............................................................. 42

Page 12: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

xii

2. Visi dan Misi .................................................................................. 43

3. Tenaga Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar ....... 44

4. Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar ............................................................. 45

5. Layanan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar ..... 47

6. Jumlah Koleksi Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar ............................................................. 49

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan......................................................... 50

1. Identitas Responden ....................................................................... 50

2. Analisis Deskriptif ......................................................................... 52

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 65

A. Kesimpulan .......................................................................................... 65

B. Saran .................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

xiii

ABSTRAK

Nama : Mirfayana

Nim : 40400111072

Judul Skripsi : Analisis Tingkat Kepuasan Pemustaka Terhadap Ruang

Baca di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah

Makassar

Skripsi ini berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Pemustaka Terhadap Ruang

Baca di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar, dengan pokok

permasalahan Seberapa besar tingkat kepuasan pemustaka terhadap ruang baca di

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan

pemustaka terhadap ruang baca di perpustakaan universitas muhammadiyah

makassar.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskripif dengan pendekatan kuantitatif. Adapun yang menjadi responden pada

penelitian ini yaitu, pemustaka di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah

Makassar sejumlah 109 responden rata-rata per hari dengan sampel 27 responden.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Angket/kuesioner dan

dokumentasi. Data yang telah diperoleh diolah dengan menggunakan teknik analisis

dengan bantuan spss v.19.

Hasil penelitian menunjukkan Bahwa Tingkat Kepuasan Pemustaka Terhadap

Ruang Baca di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar cukup nyaman

dan sudah memenuhi kepuasan pemustaka. Hal ini dapat dilihat dari nilai akumulasi

keseluruhan dengan skor sebesar 73,18% yang mana ini terletak pada kategori cukup

nyaman. Adapun beberapa hal yang menyebabkan pemustaka merasa tidak nyaman,

diantaranya mengenai pencahayaannya yang kurang terang, tata letak perabot yang

kurang rapi begitu pun dengan buku-bukunya, dan koneksi jaringan inetnetnya susah

diakses.

Kata kunci: ruang baca, Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

Page 14: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemustaka merupakan jantung sebuah perpustakaan yang sangat penting.

Dengan tidak adanya pemustaka, sebuah perpustakaan tidak akan hidup karena yang

akan menjalankan aktivitas selain pustakawan adalah pemustaka. Dalam hal ini,

ruang baca perpustakaan yang memuaskan dapat memberi kenyamanan bagi para

pemustaka yang berkunjung. Kepuasan pemustaka sangat penting untuk mengetahui

apa yang masih kurang atau belum maksimal, sebagaimana pemustaka merupakan

unsur utama sebagai pengguna langsung yang dapat menilai atau mengukur fasilitas

pendukung yang ada di ruang baca. Karena kepuasaan pemustaka merupakan salah

satu faktor yang penting. Untuk itu, perpustakaan diharapkan selalu memperhatikan

fasilitas, tata letak perabot, penataan ruang, suasana ruang baca, baik itu suhu udara;

suara/bunyi; pencahayaan; dan warna. Sehingga membuat pengunjung merasa betah

dalam melalukan aktivitasnya.

Allah Swt. berfirman dalam Q.S. Yunus/10: 5:

Artinya:

Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan

ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan

itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah

tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan

tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui (QS.

Yunus/10: 5).

Page 15: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

2

Tafsir ayat ini mengisyaratkan bahwa sinar matahari bermacam-macam

walupun sumbernya hanya satu. Ada yang melihatnya merah pada saat ia akan

tenggelam, ada yang melihatnya kuning di siang hari, dan ada yang melihatnya

berwarna lain pada saat tertentu. Pelangi atau lengkung spektrum yang tampak

dilangit akibat pembiasan sinar matahari oleh titik hujan atau embun menghasilkan

pancaran warna yang berbeda-beda. Kemudian Allah swt menjadikan bulan sebagai

mazilah-manzilah, yakni tempat bagi perjalanan untuk mengitari matahari. Inilah

yang menghasilkan perbedaan bentuk bulan dalam pandangan di bumi (Shihab, 2009:

332).

Ayat diatas menjelaskan bahwa dalam menciptakan bangunan atau ruangan

harus memikirkan keadaan dan musim bulan dan matahari agar dapat berfungsi

sesuai dengan yang diinginkan, Radiasi panas agar thermal bangunan dapat

disesuaikan. Selain itu, pencahayaan yang akan didapatkan sebuah ruang

perpustakaan harus juga diperhatikan untuk memenuhi kepuasan pemustaka

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005

Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 pasal 48

Tentang Bangunan Gedung mengatakan bahwa: persyaratan kenyamanan bangunan

gedung meliputi kenyamanan ruang gerak dan hubungan antarruang, kondisi udara

dalam ruang, pandangan, serta tingkat getaran dan tingkat kebisingan (Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Ri, 2005: 17). Berdasarkan Standar Nasional

Indonesia (SNI), perpustakaan harus menyediakan ruang sekurang-kurangnya 0,5 m2

untuk setiap mahasiswa, dengan penggunaan untuk area koleksi seluas 45% yang

terdiri dari ruang koleksi buku, ruang multimedia, ruang koleksi majalah ilmiah.

Sementara itu, ruang pengguna seluas 30% yang terdiri dari ruang baca dengan meja

Page 16: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

3

baca, meja baca berpenyekat, ruang baca khusus, ruang diskusi, lemari

katalog/komputer, meja sirkulasi, tempat penitipan tas dan toilet (Perpustakaan

Nasional RI, 2011: 21).

Menurut Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 bab II pasal 6 ayat 1

Tentang Perpustakaan yang menyatakan bahwa: masyarakat berkewajiban untuk

menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan lingkungan perpustakaan (Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Ri, 2007: 6).

Beberapa peneliti sebelumnya melakukan kajian mengenai ruang baca

perpustakaan. Di antaranya penelitian yang dilakukan oleh Citra Trisiella (2012) pada

pusat perbelanjaan (mal) mengenai Kualitas Ruang dan Kenyamanan Taman Baca

Masyarakat (TBM). Dari hasil penelitiannya ditemukan bahwa ruang baca tersebut

sudah menerapkan standar ruang baca yang baik. Hal itu dapat dilihat melalui

beberapa elemen interior ruang yang mendukung. Penelitian selanjutnya adalah yang

dilakukan oleh Intan Kusumawati (2011) di Kantor Arsip dan Perpustakaan

Kabupaten Klaten mengenai perancangan ulang meja dan kursi baca. Berdasarkan

hasil penelitiannya keadaan meja dan kursi baca yang berukuran sangat sempit

sehingga berpengaruh pada kesehatan pemustaka yang salah dalam posisi duduknya,

setelah dilakukan perancangan ulang maka rancangan meja dan kursi baca sudah

dapat mengakomodasi kebutuhan dan lebih meningkatkan kepuasan pemustaka.

Selain itu, hal yang sama juga dilakukan oleh Choeroh Yudiansah (2013) di ruang

baca koleksi skripsi Perpustakaan Universitas Negeri Semarang hasil penelitiannya

banyak menemukan ketidakpuasan yang disebabkan oleh sirkulasi udara. Yang

menjadi sorotan, adalah bahwa banyak pengunjung terkait alat pengkondisi udara

yang tidak mampu menghasilkan udara yang segar ketika udara tengah panas, dan

Page 17: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

4

kebisingan terjadi karena kondisi kipas angin yang sudah rusak. Mengenai intensitas

kebisingan Suci Pringgahapsari (2010) juga melakukan penelitian dengan hasil

penelitian yang menyatakan bahwa faktor penyebab dari sumber kebisingan berasal

dari lingkungan luar gedung. Faktor tersebut berasal dari kendaraan dan juga berasal

dari pesawat yang sedang melintas. sedangkan dari dalam gedung berasal dari

obrolan pegawai dan pemustaka.

Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa keberadaan seluruh fasilitas

dan penataan ruang baca sangat berpengaruh terhadap kepuasan pemustaka dalam

melakukan aktivitasnya.

Dari hasil pengamatan awal peneliti di Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar ditemukan bahwa ruang baca yang berada di tengah-

tengah rak koleksi buku umum dan koleksi referensi seperti skripsi, tesis dan disertasi

cukup memadai. Suhu udaranya juga cukup nyaman serta ruangannya yang lumayan

bersih. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang membuat pemustaka merasa

kurang nyaman seperti sistem pencahayaan, penataan ruang, dan tata letak perabot-

perabot yang menunjang perpustakaan tersebut.

oleh sebab itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti di Perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul “Analisis Tingkat Kepuasan

Pemustaka Terhadap Ruang Baca di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah

Makassar”, dengan maksud untuk mengetahui tingkat kepuasan pemustaka

berdasarkan suasana yang tercipta, tata letak perabot dan tata ruang yang ada dalam

ruang baca tersebut.

Page 18: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan pada latar belakang masalah maka timbul

permasalahan: Seberapa besar tingkat kepuasan pemustaka terhadap ruang baca di

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar?

C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Pembahasan

1. Definisi Operasional

Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi skripsi ini serta

menghindari adanya kesalahpahaman, maka penulis memberikan pengertian terhadap

kata-kata yang dianggap penting dalam judul tersebut sebagai berikut:

a. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan

yang sebenarnya (KBBI, 2011: 20).

b. Kepuasan adalah puas; merasa senang; perihal (hal yang bersifat puas,

kesenangan, kelegaan dan sebagainya). Kepuasan dapat diartikan sebagai

perasaan puas, rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan mengkonsumsi

suatu produk atau jasa untuk mendapatkan pelayanan suatu jasa (KBBI, 2011:

432).

c. Pemustaka (user) adalah orang, sekelompok orang, atau lembaga yang

memanfaatkan fasilitas dan atau layanan suatu perpustakaan (Lasa, 2009: 237).

d. Ruang baca adalah ruang yang digunakan oleh pengguna perpustakaan atau

pengunjung perpustakaan untuk membaca bahan pustaka.

Setelah penulis mengemukakan satu-persatu kata dalam judul tersebut maka

adapun definisi judul penelitian ini adalah sebuah kajian intensif dari beberapa aspek

Page 19: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

6

dalam upaya mengetahui analisis kepuasan pemustaka terhadap ruang baca di

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Ruang Lingkup

Mengingat banyaknya objek yang berhubungan dengan judul yang dipilih,

maka perlu ditentukan batasan penelitian. Batasan penelitian ini adalah mengenai

suasana ruang baca, tata letak perabot, dan penataan ruang di Perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

D. Kajian Pustaka

Pembahasan skripsi ini mengemukakan tentang analisis kepuasan pemustaka

terhadap ruang baca. Banyak referensi yang berkaitan dengan penelitian tersebut,

tetapi penulis hanya mengemukakan beberapa referensi sebagai berikut :

1. Dasar-Dasar Perencanaan Ruang, buku yang ditulis oleh Mark Karlen, yang

merupakan salah satu buku terbaik dalam bidang perencanaan ruang. Dimana

dalam buku ini dibahas semua teknik dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk

membuat desain untuk proyek-proyek perencanaan ruang, baik yang berukuran

besar maupun yang berukuran kecil. Dalam sub bab buku ini membahas

mengenai desain pencahayaan sebuah ruang, baik itu pencahayaan alami maupun

pencahayaan listrik.

2. Manajemen perpustakaan yang ditulis oleh Lasa HS. Buku ini membahas

mengenai perabot dan tata ruang sebuah perpustakaan. Dalam hal ini perabot

yang di maksud adalah keberadaan meja dan kursi dalam ruang baca sebuah

perpustakaan. Penataan ruang dimaksud di dalamnya terdapat pembahasan yang

dapat mempengaruhi kepuasan pemustaka yaitu, mengenai kenyamanan ruang

Page 20: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

7

baca perpustakaan yang meliputi temperatur atau suhu udara, kenyamanan warna,

dan kenyamanan cahaya.

3. Buku yang ditulis oleh Rustam Hakim dan Harni Utomo yang berjudul

Komponen perancangan arsitektur lansekap : Prinsip-Unsur dan Aplikasi Disain.

Buku ini membahas tentang faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan

pemustaka, yaitu kenyamanan ruang yang mencakup baik dari segi bentuk,

tekstur, warna, aroma, suara, bunyi, cahaya, atau lainnya.

4. Ilustrasi Desain Interior yang ditulis oleh Francis Ching, yang membahas

mengenai perabot ruang berupa tempat duduk, pencahayaan, pewarnaan, dan lain

sebagainya yang erat kaitannya dengan kepuasan pemustaka

5. Buku yang di tulis oleh Prasasto Satwiko yang berjudul Fisika Bangunan Edisi I.

Di dalamnya dibahas mengenai ventilasi buatan, pancahayaan buatan, dan

akustika yang berhubungan dengan suara/ bunyi.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui

tingkat kepuasan pemustaka terhadap ruang baca di perpustakaan universitas

muhammadiyah makassar.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Manfaat Secara Teoretis/Ilmiah

Page 21: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

8

1) Untuk menambah khazanah kajian ilmu perpustakaan, khususnya mengenai

kepuasan pemustaka terhadap uang baca di perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2) Sebagai rintisan dan bahan perbandingan dalam rangka pengembangan

penelitian berikutnya.

b. Manfaat praktis

1) Dari sisi pragmatis, penelitian tentang kenyamanan ruang baca di Universitas

Muhammadiyah Makassar ini diharapkan dapat menjadi pijakan dalam

merumuskan kebijakan dalam kerangka pendidikan dan pengembangan

institusi pada masa yang akan datang.

2) Memberikan manfaat baik bagi peneliti, praktisi, akademisi, pengguna dan

juga lembaga perpustakaan.

Page 22: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

9

BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Kepuasan Pemustaka

1. Pengertian kepuasan pemustaka

Kepuasan merupakan harapan dari pemustaka, karena harapan yang dimiliki

pemustaka cenderung sejalan dengan meningkatnya pengalaman mereka. Sedangkan

pemustaka adalah orang yang menggunakan suatu barang dalam kaitannya dengan

perpustakaan, pemustaka adalah orang yang menggunakan dan memanfaatkan

fasilitas perpustakaan.

Kepuasan pemustaka diartikan sebagai suatu keadaan dalam diri seseorang

atau sekelompok orang yang telah berhasil mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan

dan diinginkan. Kepuasan pemustaka dapat terpenuhi melalui penyediaan jasa dan

ketersediaan informasi serta kenyamanan yang sesuai dengan harapan pemustaka.

Mewujudkan kepuasan pemustaka bukanlah hal yang mudah dilakukan karena

kepuasan pemustaka sulit diukur dan memerlukan perhatian yang khusus.

Lasa (2009: 155) menyatakan bahwa kepuasan pemustaka merupakan tingkat

perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja/hasil yang dirasakan dengan

harapanya. Kepuasan pemustaka dipengaruhi oleh kinerja layanan, respon terhadap

keinginan pemustaka, kompetensi petugas, pengaksesan; mudah, murah, cepat dan

tepat, kualitas koleksi, ketersediaan alat temu kembali dan waktu layanan. Sedangkan

menurut Yuniarti (2011: 46) kepuasan pemustaka adalah hasil (outcome) yang

dirasakan atas penggunaan produk dan jasa, sama atau melebihi harapan yang

diinginkan.

Page 23: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

10

Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa kepuasan pemustaka adalah

tingkat perasaan seseorang yang membandingkan hasil yang dirasakan pemustaka

dengan harapanya. Kepuasan pemustaka dapat terpenuhi melalui penyedia jasa dan

ketersediaan informasi serta kenyamanan yang sesuai dengan harapan pemustaka.

2. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pemustaka

Tingkat kepuasan pemustaka dapat diukur secara tidak langsung dari sering

tidaknya pemustaka mengunjungi perpustakaan, hal tersebut merupakan elemen

terpenting dalam menyediakan fasilitas dan tata letak perabot yang sesuai kebutuhan

pemustaka.

Menurut Sutiawan (2005: 2) berbagai macam metode dalam pengukuran

kepuasan pengguna perpustakaan yaitu :

a. Sistem keluhan dan saran

Perpustakaan dapat membuat kotak saran dan menempatkan di tempat yang

paling sering dilewati pemakai. Untuk dapat memberikan masukan, tanggapan,

keluhan atas segala aktivitas dan layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Atau

dengan memberikan sejenis kartu komentar yang diisi oleh pemakai dapat

diberikan langsung kepada petugas perpustakaan atau melalui pos.

b. Ghost shopping (pembeli bayangan)

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pemustaka

dengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan sebagai pengguna

potensial. Metode ini biasanya relatif murah dan waktu pelaksanaan fleksibel.

Hasil pencatatan ghost shopper dikumpulkan dan diadakan diskusi pembahasan.

Page 24: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

11

c. Lost customer analysis (analisis pelanggan yang beralih)

Pemimpin perpustakaan dan pustakawan harus jeli melihat perkembangan

pemustaka. Dari aktifitas dan statistik harian akan terlihat tingkat pemanfaatan

perpustakaan. Petugas tentu hafal rutin pengunjung dan pemakai rutin

perpustakaan. Bila pengunjung tersebut sudah jarang atau tidak ada lagi ke

perpustakaan dengan alasan yang tidak wajar maka sebab- sebab mengapa tidak

lagi memanfaatkan perpustakaan harus dicari.

d. Survei kepuasan pemustaka

Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana reaksi atau tanggapan langsung

para pemustaka terhadap sarana dan prasarana yang diberikan perpustakaan. Hal

ini dapat dilakukan dengan survey ataupun melalui pos, telepon, maupun

wawancara langsung.

Untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen yang tinggi diperlukan adanya

pemahaman tentang apa yang diinginkan oleh konsumen dan mengembangkan

komitmen setiap orang yang berada dalam organisasi untuk memenuhi kebutuhan

konsumen. Kepuasan atau ketidakpuasan pemustaka adalah respon pelanggan

terhadap evaluasi ketidaksesuaian/ diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan

sebelumnya (atau kinerja norma lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan

oleh pemakai (Tjiptono, 2003: 5).

Page 25: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

12

Secara konseptual, kepuasan pemustaka digambarkan oleh Tjiptono (2003:

147) seperti bagan di bawah ini:

Gambar 1: Konsep Kepuasan Pelanggan

Berbagai macam cara dalam pengukuran kepuasan pemustaka agar pekerjaan

dalam suatu organisasi perpustakaan dapat memperoleh hasil validitas yang cukup

akurat sehingga menjadi masukan yang berguna dalam memanfaatkan fasilitas yang

ada pada perpustakaan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setiap pelaksanaannya

dibutuhkan penyesuaian antara bidang pekerjaan yang ada di perpustakaan agar

diperoleh hasil pengukuran dengan tingkat ketepatan yang akurat, sehingga menjadi

bahan masukkan yang dapat mendatangkan manfaat dalam kepentingan suatu

organisasi yang terdapat pada suatu perpustakaan.

Tujuan Penyedia Kebutuhan dan

Keinginan Pelanggan

PRODUK / JASA

Harapan Pelanggan

Terhadap Produk / Jasa Nilai Produk Bagi

Pelanggan

Tingkat Kepuasan

Page 26: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

13

B. Ruang Baca Perpustakaan

Fasilitas perpustakaan yang memuaskan dapat memberi kenyamanan bagi

para pemustaka yang berkunjung. Untuk itu, para pustakawan dan para petugas

perpustakaan wajib memberikan fasilitas dan layanan yang baik kepada pemustaka

agar mereka merasa puas berkunjung ke perpustakaan. Dalam pelaksanaan kegiatan

perpustakaan diperlukan kenyamanan, keselamatan, dan keamanan kerja.

1. Hal Yang Mempengaruhi Suasana Pada Ruang Baca Perpustakaan

a. Temperatur/Suhu Udara

Sistem penyejuk udara menangani udara dalam beberapa cara karena suhu

yang nyaman tergantung tidak hanya dari temperatur udara, tetapi juga dari

kelembapan relative, temperature radiasi permukaan sekitar, dan aliran udara.

Kemurnian udara dan cara menghilangkan bau merupakan faktor-faktor kenyamanan

tambahan yang dapat dikendalikan oleh system penyejuk udara (Ching, 1996: 281).

Perpustakaan yang terang dan sejuk berkat ventilasi yang baik akan lebih besar

peluangnya untuk menarik perhatian pengunjung serta menyenangkan pustakawan

(Sulistyo Basuki 1993: 130).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penempatan ventilasi adalah:

1) Menempatkan lubang ventilasi jendela/lubang angin pada sisi dinding yang

berhadapan;

2) mengusahakan agar lubang ventilasi tersebut sejajar dengan arah angin;

3) mengusahakan luas lubang ventilasi sebanding dengan persyaratan dan fasilitas

ruang, (sekurang-kurangnya10% dari luas ruang yang bersangkutan).

Suatu ruangan akan terasa nyaman apabila udara di ruangan itu mengandung

oksigen (O2) yang cukup. Selain itu juga tidak ada bau yang mengganggu

Page 27: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

14

pernapasan, seperti: asap pembakaran, sampah, dan gas-gas berbahaya bagi manusia,

seperti karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2).

Adanya bau-bauan yang dipertimbangkan sebagai polusi akan dapat

mengganggu konsentrasi pekerja . Temperatur dan kelembaban ada dua faktor yang

dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian Air Conditioning yang tepat

adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang

mengganggu sekitar tempat kerja (Fauziah, 2009: 17).

Untuk memberikan kepuasan pada pemustaka, maka harus menjaga

kenyamanan ruangan dengan pemasangan alat pengatur suhu, misalnya:

1) Memasang AC (air Conditioning) untuk mengatur udara didalam ruangan

2) Mengusahakan agar peredaran udara dalam ruangan itu cukup baik, misalnya

dengan memasang lubang-lubang angin dan membuka jendela pada saat kegiatan

di perpustakaan sedang berlangsung.

3) Memasang kipas angin untuk mempercepat pertukaran udara dalam ruangan.

Kecepatan ruangan ini mempengaruhi kenyamanan udara. Adapun kecepatan

udara yang ideal adalah berkisar antara 0,5-1 m/detik (Lasa, 2008: 168).

Penempatan letak lubang ventilasi juga perlu diperhatikan agar kondisi ruang

mempunyai tingkat kelebaban yang rendah sehingga keamanan dari koleksi buku dan

pustaka yang lain dapat terjamin. Terdapat dua macam sistem ventilasi yang

digunakan oleh perpustakaan yaitu:

1) Ventilasi pasif adalah ventilasi yang didapatkan dari dalam. Caranya dengan

membuat jendela pada sisi dinding yang berhadapan serta sejajar dengan arah

angin lokal. Luas lubang angin atau jendela diusahakan sebanding dengan

persyaratan dan fasilitas ruang (10% dari ruang bersangkutan). Bila menggunakan

Page 28: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

15

ventilasi pasif seperti ini sebaiknya rak tidak ditempatkan dekat jendela demi

keamanan koleksi dan terhindar dari matahari langsung.

2) Ventilasi aktif adalah ventilasi yang menggunakan system penghawaan buatan

yaitu menggunakan AC karena temperatur dan kelembaban ruang perpustakaan

yang stabil dapat menjaga keawetan koleksi dan peralatan tertentu (Purwati,

2007: 9).

b. Suara/bunyi

Kepuasan pemustaka dipengaruhi oleh kenyamanan suara, baik dari dalam

maupun dari luar ruangan. Suara dari dalam mungkin ditimbulkan oleh bunyi mesin

(ketik, komputer, foto kopy, penjilidan, AC, kipas angin) suara orang, langkah orang,

dan lainnya. Suara ini dapat dikurangi atau diredam dengan cara pembuatan mebeler,

dinding dan plafon terdiri dari kayu dan sejenisnya, serta lantainya diberi karpet.

Bahan-bahan tersebut dapat mampu menyerap suara dan tidak memantulkannya.

Gangguan lain yang dapat mepengaruhi kepuasan pemustaka adalah

kebisingan. Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki telinga

seseorang. Kebisingan tersebut dalam waktu lama dapat mengganggu ketenangan

kerja, merusak pendengaran, dan bisa menimbulkan kesalahan komunikasi. Bahkan

menurut penyelidikan, kebisingan yang serius dapat menyebabkan kematian.

Kebisingan tidak dikehendaki karena dalam jangka panjang dapat

mengganggu ketenangan. Dalam hal ini, ada tiga hal yang menentukan kualitas bunyi

yang dapat menentukan tingkat gangguan terhadap manusia, yaitu:

a. Lama bunyi itu terdengar, bila terlalu lama dapat menyebabkan ketulian

(deafness).

Page 29: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

16

b. Intensitas biasanya diukur dengan desibel (dB), menunjukkan besarnya arus

energi per satuan luar.

c. Frekuensi suara (Hz), menunjukkan jumlah gelombang suara yang sampai ke

telinga per detiknya.

Oleh karena itu, dalam mendesain ruang perpustakaan perlu diperhatikan

adanya suara/bunyi yang dapat menentukan tingkat gangguan bagi manusia, yaitu:

lama suara, frekuensi, dan intensitas suara. Semakin lama kebisingan kita dengar,

maka akan semakin buruk akibatnya. Frekuensi kebisingan dapat memengaruhi

ketenangan kerja dan daya tahan bekerja.sedangkan intensitas biasanya diukur

dengan suatu desbel (dB) yang menunjukkan besarnya energi per satuan luas.

c. Pencahayaan

Cahaya adalah faktor utama yang menghidupkan ruang interior. Tanpa cahaya

tidak akan ada bentuk, warna, tekstur, tidak juga penampakan ruang interior itu

sendiri. Oleh karena itu, fungsi utama desain pencahayaan adalah menyinari bangun

dan ruang suatu lingkungan interior, dan memungkinkan pemakainya melakukan

aktifitas dan menjalankan tugasnya dengan kecepatan, akurasi, dan kenyamanan yang

tepat (Ching, 1996: 126).

Pada dasarnya cahaya yang masuk kedalam ruangan ada dua macam, yaitu

cahaya alami dan cahaya buatan.

1) Cahaya Alami

Cahaya alami adalah cahaya yang ditimbulkan oleh matahari dan kubah

langit. Cahaya matahari yang mengandung radiasi panas itu apabila masuk kedalam

ruangan akan menyebabkan kenaikan suhu ruangan. Oleh karena itu, cahaya matahari

harus dibatasi dan diusahakan tidak langsung masuk ke ruangan. Usaha ini dapat

Page 30: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

17

dilakukan dengan menempatkan jendela di bagian utara dan selatan, serta membatasi

bidang bukaan di sebelah timur (Lasa, 2008: 170).

Sedangkan menurut Satwiko (2005: 86), cahaya alami adalah cahaya yang

bersumber dari alam, misalnya matahari, lahar panas, fosfor di pohon-pohon, kilat,

kunang-kunang, dan bulan yang merupakan sumber cahaya alami sekunder, karena

sebenarnya bulan hanya memantulkan cahaya matahari. Ada beberapa keuntungan

dan kelemahan pencahayaan alami, yaitu:

a) Keuntungan cahaya alami menurut Satwiko (2005: 86), yaitu:

(1) Bersifat alami, tersedia melimpah dan terbaharui

(2) Tidak memerlukan biaya dalam penggunaannya

(3) Cahaya alam sangat baik dilihat dari susut kesehatan karena memiliki daya

panas dan kimiawi yang diperlukan bagi mahluk hidup di bumi

(4) Cahaya alam dapat memberikan kesan lingkungan yang berbeda, bahkan

kadang-kadang sangat memuaskan.

b) Kelemahan cahaya menurut Lasa (2005: 170), yaitu:

(1) Cahaya alam sulit dikendalika, kondisinya selalu berubah karena dipengaruhi

oleh waktu dan cuaca;

(2) Pada malam hari cahaya alam tidak tersedia;

(3) Sinar ultra violet dari cahaya alam mudah merusak benda-benda didalam

ruang perpustakaan. Apabila terkena sinar matahari secara langsung kertas

akan segera lapuk, tlisannya memudar, dan warnanya tidak kuning

kecoklatan;

Page 31: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

18

(4) Perubahan kekuatan yang besar dari terang kegelap dan sebaliknya, kurang

memenuhi kebutuhan pembaca karena mata sangat peka terhadap perubahan

tersebut;

(5) Perlengkapan untuk melindungi dari panas dan silau membutuhkan biaya

tambahan yang cukup tinggi.

2) Cahaya Buatan

Cahaya buatan adalah cahaya yang ditimbulkan oleh benda atau gerakan

benda yang dibuat oleh manusia baik yang berupa lampu TL maupun lampu pijar.

Penggunaan lampu TL apabila dibandingkan dengan lampu pijar mengandung radiasi

panas lebih sedikit. Perbandingan cahaya panas yang dihasilkan lampu TL 50%: 5%.

Sedangkan lampu pijar panas 96% cahaya 4% (Lasa, 2008: 171).

Suasana gelap dan terang dihasilkan suatu ruangan karena adanya sumber

energi cahaya yang mengarah ke mata manusia. Sumber cahaya yang menuju ke arah

mata ditangkap oleh lensa mata dan diteruskan ke otak melalui saraf indra mata. Oleh

otak manusia, cahaya tersebut diteruskan ke saraf lainnya hingga menimbulkan

perasaan yang bermacam-macam. Dalam hal ini, ada beberapa dampak suasana gelap

bagi manusia, yaitu:

(1) Rasa takut

(2) Rasa tidak jelas

(3) Rasa menyeramkan (Hakim, 2008: 173-174)

Menurut Wesley E. woodson dalam Lasa (2008: 171-174) mengemukakan

bahwa, pencahayaan dapat dibagi menjadi 4 (empat) cara penerangan berdasarkan

sumbernya, yaitu:

Page 32: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

19

a) Cahaya Langsung

Yaitu cahaya yang dipancarkan langsung dari sumbernya, berkisar antara 90%

sampai 100% cahaya output yang langsung jatuh di daerah kerja/meja baca. Apabila

kita menggunakan lampu pijar, maka cahaya yang dipancarkan akan sangat tajam dan

bayangan yang ditibulkan sangat tegas.

b) Cahaya tidak langsung

Cahaya ini berasal dari satu sumber yang dipantulkan dengan suatu media

agar menerangi ruangan. Cahaya ini cocok untuk melaksanakan pekerjaan baca tulis

maupun cetak-mencetak. Cahaya ini oleh subernya dipantulkan pada langit-langit ini

kemudian dipantulkan lagi ke dinding ruangan, dan barulah cahaya itu menyebar ke

seluruh penjuara ruangan. Dengan deimikian, cahaya yang ditibulkannya itu benar-

benar sudah lunak dan tidak menimbulkan bayang-bayang.

c) Cahaya difusi

Pencahayaan difusi adalah sistem pencahayaan yang menghasilkan cahaya

yang terpancar ke semua arah. Pencahayaan ini lebih baik daripada sistem

pencahayaan setengah langsung. Hal ini dikarenakan sumber cahaya itu sebagian

besar berasal dari pantulan langit-langit ruangan. Dengan demikian, bayang-bayang

yang ditimbulkan dan sifat cahaya itu tidak begitu tajam sehingga tidak akan

mempercepat kelelahan mata.

d) Pencahayaan campuran

Yaitu sistem pencahayaan campuran antara cahaya langsung, cahaya tidak

langsung dan penerangan difusi. Cara penerangan ini sebagai modifikasi dari

ketiganya untuk memenuhi penerangan tertentu yang diinginkan (Lasa, 2008: 171-

174).

Page 33: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

20

Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dalam menggunakan cahaya

buatan, yaitu:

(1) Keuntungan menggunakan cahaya buatan, yaitu:

(a) Tidak dipengaruhi oleh kondisi alam;

(b) Cahaya buatan tidak merusak koleksi baik buku maupun audiovisual;

(c) Penataan lampu yang baik dapat menimbulkan kesan artistik bagi perpustakaan;

(d) Arah jatuhnya cahaya dapat diatur, sehingga tidak menimbulkan silau bagi

pengguna yang sedang membaca atau menulis.

(2) Kelemahan penggunaan cahaya buatan, yaitu:

(a) Cahaya buatan memerlukan biaya yang relative besar karena dipengaruhi oleh

sumber tenaga listrik;

(b) Cahaya buatan kurang bagus bagi kesehatan manusia jika digunakan terus-

menerus di ruang tertutup tanpa dukungan cahaya alami;

(c) Jika salah dalam pemilihan lampu dan kekuatannya, bisa merusak koleksi

(koleksi akan lapuk, tulisan dan warna memudar) untuk itu diperlukan biaya

tambahan lagi untuk penggunaan filter (Satwiko, 2005: 171-172).

d. Warna

Warna adalah arsitektur dipergunakan untuk menekankan atau memperjelas

karakter suatu objek atau memberi aksen pada bentuk dan bahannya.

Untuk mempelajari mengenai karakter tentang warna, terlebih dahulu kita

tinjau dari beberapa aspek:

Page 34: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

21

1) Aspek Fisika dan Aspek Fisiologi

a) Tinjauan Aspek Fisika

Abad ke-18 sarjana Inggris bernama Newton, mengemukakan dasar teori

warna yang tak lain adalah gelombang cahaya. Ia menulis bahwa bila seberkas

gelombang cahaya melalui sebuah prisma, akan terurai hingga terjadi spectrum warna

yang masing-masing mempunyai kekuatan gelombang menuju ke mata kita, sehingga

kita dapat melihat warna.

b) Tinjauan Aspek Fisiologi

Di dalam aspek ini yang diperhatikan adalah bagaimana efek rangsangan

cahaya pada mekanisme mata. Secara teoritis, simulasi cahaya yang memantul dari

suatu objek akan merangsang mekanisme mata. Kemudian rangsangan tersebut

disalurkan melalui saraf optik kearah otak.

2) Teori Tentang warna

Dalam teori warna antara lain kita mengenal adanya dua macam sistem yang

umumnya digunakan dalam pelaksanaan menyusun warna yaitu Prang color system

dan Mussell color system.

Menurut teori Prang, secara psikologi warna dapat dibagi menjadi 3 (tiga)

dimensi, yaitu

Hue : semacam temperamen mengenai panas/dinginnya suatu warna

Value : mengenai gelap terangnya warna

Intensity : mengenai cerah dan redupnya warna

Page 35: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

22

Selanjutnya Prang juga membagi adanya kelas warna, yaitu:

a) Primary, merupakan warna utama/pokok, yaitu merah, kuning, dan biru.

b) Binary, yaitu warna kedua dan yang terjadi dari gabungan antara dua warna

priminary. Warna tersebut ialah merah + biru=violet; merah+kuning = oranye;

biru + kuning = hijau.

c) Warna antara (intermedian), adalah warna campuran dari warna primary dan

binary, misalnya merah campur hijau menjadi merah hijau.

d) Tertiary (warna ketiga), merupakan warna-warna campuran dari warna binary.

Misalkan, violet dicampur dengan hijau dan sebagainya.

e) Quanternary, adalah warna campuran dari dua warna tertiary. Misalnya semacam

hijau violet dicampur dengan oranye hijau; oranye violet dicampur dengan oranye

hijau; hijau oranye dicampur dengan violet oranye (Hakim, 2008: 79-81).

Warna yang kondusif untuk ruang perpustakaan antara lain, adalah:

a) Warna merah adalah warna yang menggambarkan panas, kegemaran, dan

kegiatan bekerja. Warna ini berguna untuk merangsang panca indra dan jiwa agar

bersemangat dalam melaksanakan tugasnya.

b) Warna kuning adalah warna yang menggambarkan kehangatan. Warna ini akan

merangsang mata dan syaraf yang dapat menibulkan rasa gembira.

c) Warna hijau adalah warna yang menimbulkan suasana sejuk dan kedamaian. Oleh

karena itu, warna ini cocok untuk tempat-tempat ibadah, perpustakaan, rumah

tinggal, dan lainnya.

Page 36: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

23

Dalam pemilihan warna untuk sebuah ruangan perlu memperhatikan faktor

penerangan yang memberikan kesan:

a) Suasana yang menyenangkan dan menarik;

b) Secara tidak langsung dapat meningkatkan semangat dan gairah kerja;

c) Mengurangi kelelahan yang merupakan gejala merosotnya kemampuan secara

fisik dan mental seseorang sebagai akibat kurang istrahat, terlalu lama melakukan

pekerjaan, dan lainnya (Suwarno, 2009: 165-166).

2. Tata Letak Perabot Ruang Baca

Kepuasan pemustaka dapat dilihat dari tata letak perabotnya. Sebagaiamana

perabot merupakan sejumlah alat yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan

kegiatan perpustakaan yang tidak habis pakai, seperti kursi meja, rak, lemari, bangku

dan lainnya. Perabot yang diperlukan perpustakaan harus dirancang sedemikian rupa

agar nyaman, aman, dan selamat dalam pelaksanaan kerja (Lasa, 2008: 131).

Persepsi kita tentang kenyamanan adalah sudah tentu dibatasi oleh sifat tugas

dan aktivitas yang sedang kita laksanakan, lamanya kegiatan, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi seperti kualitas pencahayaan dan bahkan kondisi pikiran kita saat itu.

Kadang-kadang keefektifan suatu elemen perabot dapat tergantung dari pengguna

yang benar pada saat kita belajar menggunakannya (Ching, 1996: 242).

1) Rak Buku/Lemari

Rak buku merupakan salah satu furnitur yang harus ada dalam sebuah ruang

baca yang memiliki bermacam-macam bentuk dan material. Pada ruang baca

perpustakaan, rak buku umumnya diletakkan ditengah ruangan secara berseblahan

maupun saling membelakangi agar rak buku dapat berdiri stabil. Selain itu, dalam

Page 37: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

24

sebuah perpustakaan tinggi standar rak buku yang mudah dijangkau yaitu sekitar 168

cm (Trisiella, 2012).

Untuk menetapkan kebutuhan rak penyimpanan, ada beberapa hal yang perlu

di analisis, yaitu:

a) Aksesibilitas: dimanakah rak penyimpanan dibutuhkan?

b) Kenyamanan: jenis rak penyimpanan seperti apa yang harus disediakan?

Bagaimana ukuran dan bentuk benda-benda yang akan disimpan?

Bagaimana frekuensi pemakaiannya?

c) Visisbilitas: apakah benda yang disimpan akan diperlihatkan atau harus

disembunyikan?

2) Tempa Duduk/Kursi

Tempat duduk harus dirancang untuk mampu menyangga berat dan bentuk

pemakainya. Namun demikian, karena ukuran badan manusia sangat bervariasi, dan

bahaya membuat perkiraan yang terlalu persis mengenai persyaratan tempat duduk

yang nyaman. Faktor kenyamanan juga dipengaruhi oleh sifat aktivitas yang dijalani

pemakai pada saat itu (Ching, 1996: 246).

Posisi duduk digunakan untuk melaksanakan pekerjaan yang memerlukan

ketelitian. Namun demikian, posisi duduk ini pun memiliki kerugian tersendiri. Dari

hasil studi Eastman Kodak Compny di New York disimpulkan bahwa 35% dari

pekerjaan duduk mengalami keluhan nyeri pinggang (Lasa, 2008: 136).

Ada beberapa kegiatan duduk yang bisa dilakukan pemustaka saat

menjalankan aktivitasnya, yaitu:

a) Duduk di kursi adalah posisi duduk dengan kaki yang dapat bergerak bebas sesuai

keinginan dan tingginya tempat duduk.

Page 38: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

25

b) Duduk bersilah adalah duduk dengan menyilangan kedua kaki dan berat badan

ditumpu pada pantat dan kedua pnggung telapak kaki.

c) Duduk simpuh adalah duduk dengan kedua kaki sehingga saling bertumpu antara

betis dan paha, kemudian badan ditumpu dengan kedua kaki pada posisi tersebut.

Duduk simpuh dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan kelelahan dan

rasa sakit pada kaki terutama pada tungkai, pergelangan kaki, dan juga punggung

telapak lor. Kondisi ini terjadi karena posisi yang terlipat kebelakang menahan

seluruh berat badan.

Dengan melihat kebiasaan duduk tersebut, maka perlu didesain perabot yang

terkait dengan kegiatan duduk ini agar tidak cepat menimbulkan kelelahan (fatique),

menghemat energi, dan meningkatkan produktivitas. Maka tempat duduk yang

dirancang dengan tidak memperhatikan faktor ergonomi, akan menimbulkan keluhan-

keluhan bagi mereka yang menempatinya (Lasa, 2008: 139-140).

Ada beberapa kriteria kursi kerja yang ideal, yaitu:

a) Stabilitas produk

Diharapkan suatu kursi mempunyai empat atau lima kaki untuk menghindari

ketidakstabilan produk. Kursi lingkar yang herarki lima dirancang dengan posisi kaki

kursi berada pada bagian luar proyeksi tubuh. Sedangkan kursi dengan kaki gelinding

sebaiknya dirancang untuk permukaan yang berkarpet.

b) Kekuatan Produk

Kursi kerja haruslah dirancang sedemikian rupa sehingga kompak dan kuat

dengan konsentrasi perhatian pada bagian-bagian yang mudah retak dilengkapi

dengan sistem mur-baut atau pun keling pasak pada bagian sandaran tangan (arm-

Page 39: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

26

rest). Kursi kerja tidak boleh dirancang pada populasi dengan persentil kerja dan

seharusnya cukup kuat untuk menahan beban pria yang berpersentil 99 th.

c) Sandaran punggung

Sandaran punggung sangat penting untuk menahan beban punggung ke arah

belakang (luber spine). Hal ini haruslah dirancang agar dapat digerakkan naik turun

maupun maju mundur. Selain itu harus dapat pula diatur fleksibilitasnya sehingga

sesuai dengan bentuk punggung.

d) Fungsional

Bentuk tempat duduk tidak boleh menghabat berbagai macam alternatif

perubahan postur atau posisi.

e) Bahan material

Tempat duduk dan sandaran harus dilapisi dengan material yang cukup lunak.

f) Kedalaman Kursi

Kedalaman kursi (depan-belakang) harus sesuai dengan dimensi panjang

antara lutut (popliteal) dan pantat (buttock).

g) Lebar Kursi

Lebar kursi minimal sama dengan lebar pinggul wanita 5 persentil populasi.

h) Lebar Sandaran Kursi

Lebar sandaran punggung seharusnya sama dengan lebar punggung wanita

persentil 5 populasi. Jika terlalu lebar maka akan mempengaruhi kebebasan gerak

siku.

i) Bangku Tinggi

Kursi untuk bangku tinggi harus diberi sandaran kaki yang dapat digerakkan

naik turun (Kusumawati, 2011: 25)

Page 40: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

27

3) Meja

Meja merupakan tempat untuk melakukan aktivitas menulis dan membaca

sebagai salah satu fasilitas yang digunakan bagi pemustaka. Karena adanya berbagai

faktor seperti ukuran benda kerja, gerakan yang dibutuhkan oleh pekerja, keseluruhan

layout kerja, sehingga ketinggian permukaan kerja tidak dapat disamakan untuk

setiap pekerjaan.

Ketinggian meja harus selalu dikaitkan dengan posisi siku, dan ketinggian

meja harus disesuaikan setelah ketinggian kursi. Hal penting yang harus diingat

adalah tinggi permukaan kerja tidak selalu sama dengan tinggi meja, seperti tinggi

keyboard merupakan tinggi permukaan kerja. Ketinggian tempat kerja disarankan 3,5

cm dibawah siku. Meja yang terlalu rendah menyebabkan kyphosis terhadap tulang

punggung dan meningkatkan beban. Meja yang terlalu rendah menyebabkan abduksi

atau pengangkatan bahu dan membungkuk kedepan atau kyphosis leher yang

menyebabkan kelelahan pada bahu dan otot leher. Dalam hal ini, sudut 15 derajat

pada leher masih dapat diterima.

Kemiringan terhadap permukaan kerja mempunyai dampak yang positif

terhadap leher dan punggung, tapi harus dikaitkan dengan cara kerjanya. Kemiringan

meja mempunyai dampak positif terhadap beban pada leher dan perut.

Pengaruh kemiringan meja terhadap perut sebenarnya lebih besar daripada

pengaruh kemiringan kursi. Misalnya ketika menulis sebaiknya menggunakan meja

datar, sedangkan ketika membaca sebaiknya mempunyai kemiringan terhadap

perukaan kerja dan sudut antara 22 derajat dan 45 derajat baik digunakan untuk

membaca (Kusumawati, 2011: 27).

Page 41: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

28

Fasilitas baca dalam ruang perpustakaan umumnya berupa meja dan kursi

yang nyaman untuk duduk berlama-lama. Kursi yang digunkan diharapkan

memberikan sikap duduk yang lurus, tanpa mengakibatkan punggung menjadi lelah

atau tersendatnya peredaran darah.

Meja di perpustakaan yang digunakan untuk membaca, bentuk dan

ketinggiannya harus sesuai dengan aktivitas dan kebutuhan. Syarat ketinggian daun

meja baca adalah 75 cm, agar penggunanya dapat bertumpu di atasnya pada posisi

duduk yang tegak. Lebar meja di sesuaikan dengan jumlah penggunanya, dan tiap

orang membutuhkan keluasan sebesar 60 cm (Ambarawati, 2009: 8).

3. Penataan Ruang

Tata ruang merupakan salah satu aspek pembinaan perpustakaan yang

memiliki pengaruh dan peranan yang sangat besar dalam memperlancar layanan

maupun pelaksanaan fungsi perpustakaan. Tata ruang yang baik membuat para

pengunjung merasa nyaman berada di perpustakaan yang diharapkan mampu

meningkatkan minat pengguna untuk mengunjungi dan memanfaatkan layanan

perpustakaan (Prastowo, 2012: 304).

Ruang perpustakaan akan nyaman bagi pemakai dan petugas apabila ditata

dengan memperlihatkan fungsi, keindahan, dan keharmonisan ruang. Dengan

penataan yang baik akan memberikan kepuasan fisik dan psikis bagi penghuninya.

Keserasian dalam penataan ruang akan mempengaruhi produktivitas, efisiensi,

efektifitas dan kenyamanan pemakai. Dalam hal ini, ada beberapa asas tata ruang

yang perlu diketahui, yaitu:

Page 42: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

29

a) Asas jarak, yaitu suatu susunan tata ruang yang memungkinkan proses

penyelesaian pekerjaan dengan menempuh jarak yang paling pendek.

b) Asas rangkaian kerja, yaitu suatu tata ruang yang menempatkan tenaga dan alat-

alat dalam suatu rangkaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan

yang bersangkutan.

c) Asas pemanfaatan, yaitu tata susunan ruang yang mempergunakan sepenuhnya

ruang yang ada (Lasa,2005:148-149).

Selain dari asas tata ruang, ada juga beberapa prinsip tata ruang yang perlu

diperhatikan untuk memperlancar kegiatan pelayanan dan penyelesaian pekerjaan,

yaitu:

a) Pelaksanaan tugas yang memerlukan konsentrasi hendaknya ditempatkan di ruang

terpisah atau ditempat yang aman dari gangguan.

b) Bagian yang bersifat pelayanan umum hendaknya ditempatkan di lokasi yang

strategis agar mudah dicapai.

c) Penempatan perabot, seperti meja, kursi, dan rak hendaknya disusun dalam

bentuk garis lurus.

d) Jarak antara satu mebeler dengan lainnya dibuat agak lebar agar orang yang lewat

lebih leluasa.

e) Bagian-bagian yang mempunyai tugas sama, hampir sama, atau merupakan

kelanjutan, hendaknya ditempatkan dilokasi yang berdekatan.

f) Bagian yang mengenai pekerjaan yang bersifat berantakan seperti, pengolahan,

pengetikan, dan penjilidan hendaknya ditempatkan ditempatkan ditempat yang

tidak tampak oleh khalayak umum.

Page 43: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

30

g) Apabila memungkinkan, semua petugas dalam suatu unit/ruangan duduk

menghadap kearah yang sama dan pimpinan duduk dibelakang.

h) Alur pekerjaan hendaknya bergerak maju dari satu meja ke meja yang lain dalam

satu garis lurus.

i) Alur tinggi, panjang, lebar, dan bentuk perabot hendaknya dapat diatur lebih

leluasa.

j) Perlu ada lorong yang cukup lebar untuk jalan apabila sewaktu-waktu terjadi

kebakaran.

k) Bagian yang menimbulkan berisik/suara hendaknya ditempatkan di ruang

terpisah.

Agar menghasilkan penataan ruangan perpustakaan yang optimal serta dapat

menunjang kelancaran tugas perpustakaan sebagai lembaga pemberi jasa, sebaiknya

pustakawan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a) Aspek fungsional

Artinya penataan ruangan harus mampu mendukung kinerja perpustakaan

secara keseluruhan baik bagi petugas maupun pemustaka. Penataan yang fungsional

dapat tercipta jika antar ruangan mempunyai hubungan yang fungsional serta arus

barang (bahan pustaka) dan peralatan lainnya serta arus dan pergerakan pemustaka

dapat mengalir dengan lancar.

b) Aspek psikologis pemustaka

Artinya penataan ruangan dapat mempengaruhi aspek psikologis pemustaka.

Dilihat dari aspek ini tujuan penataan ruangan adalah agar pemustaka bisa nyaman,

leluasa bergerak di perpustakaan, dan merasa tenang. Kondisi ini dapat diciptakan

Page 44: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

31

melalui penataan ruangan yang harmonis dan serasi, termasuk dalam hal penataan

perabot perpustakaan.

c) Aspek estetika

Keindahan penataan ruangan salah satunya bisa melalui penataan ruang dan

perabot yang digunakan. Penataan ruangan yang serasi bersih dan tenang bisa

mempengaruhi kenyamanan pemustaka untuk berlama-lama berada di perpustakaan.

d) Aspek keamanan bahan pustaka

Keamanan bahan pustaka bisa dikelopokkan dalam dua bagian. Pertama

faktor keamanan bahan pustaka akibat kerusakan secara alamiah, dan kedua faktor

kerusakan akibat manusia (Suwarno, 2009: 100).

Selain itu, dalam perencanaan ruangan perlu mempertimbangkan bahwa

keserasian ruang akan mempengaruhi produktivitas, efisiensi, dan efektivitas, dan

kenyamanan pemakai. Untuk itu dalam penataan ruang baca, ruang koleksi, dan

ruang sirkulasi dapat dipilih dari sistem tata sekat, tata parak, dan tata baur.

a) Sistem Tata Sekat

Yakni cara pengaturan ruangan perpustakaan yang menempatkan koleksi

terpisah dari ruang baca pengunjung. Dalam sistem ini, pengunjung tidak

diperkenankan masuk ke ruang koleksi dan petugaslah yang akan mengambilkan dan

mengembalikan koleksi yang dipinjam atau dibaca ditempat. Namun, sistem ini juga

dapat diterapkan pada sistem terbuka, yakni pemakai mengambil sendiri lalu

dicatatkan/dilaporkan kepada petugas, selanjutnya petugaslah yang mengembalikan

ke rak semula.

Page 45: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

32

b) Sistem Tata Parak

Yakni suatu sistem pengaturan yang menempatkan koleksi terpisah dari ruang

baca. Hanya saja dalam sistem in, pembaca dimungkinkan untuk mengambil koleksi

sendiri lalu dicatat atau dibaca di ruangan lain yang tersedia. Sistem ini lebih cocok

untuk perpustakaan yang menganut sistem pinjam terbuka.

c) Sistem Tata Baur

Yakni suatu cara penempatan koleksi yang dicampur dengan ruang baca agar

pembaca lebih mudah mengambil dan mengembalikan sendiri. Sistem ini lebih cocok

untuk perpustakaan yang menggunakan sistem pinjam terbuka (Lasa, 2008: 157-

160).

C. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Menurut Sulistyo Basuki (1991: 51): “Perpustakaan perguruan tinggi adalah

perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi atau badan bawahannya, maupun

lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama memberikan

tercapainya tujuan perguruan tinggi”.

Ditinjau dari segi bangunan, perpustakaan merupakan suatu organisasi yang

memiliki sub-sub sistem yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Oleh karena itu,

dalam perencanaan gedung dan ruang perpustakaan perlu memperhatikan fungsi tiap

ruang, unsur-unsur keharmonisan dan keindahan, baik dari segi interior maupun

eksterior. Ruang yang tertata baik akan memberikan kepuasan kepada pemakainya

(Lasa, 2005: 147).

Page 46: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

33

Sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan misinya,

perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan, menurut Sulistyo-Basuki (1993 : 52)

tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah:

a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi , lazimnya staf

pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga kerja administrasi

perguruan tinggi.

b. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua tingkatan akademis, artinya

mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa pasca sarjana dan

pengajar.

c. Menyediakan ruangan belajar bagi pemakai perpustakaan.

d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.

e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan

perguruan tinggi juga lembaga industri lokal.

Selain fungsi perpustakaan, ada pula beberapa tujuan perpustakaan perguruan

tinggi, yaitu:

a. Mengadakan dan merawat buku, jurnal dan bahan pustaka lainnya untuk dipakai

oleh dosen, mahasiswa dan staf lainnya bagi kelancaran program pengajaran dan

penelitian di perguruan tinggi.

b. Mengusahakan, menyimpan dan merawat bahan perpustakaan yangm sejarah,

yang memiliki kandungan informal lokal, dan yang dihasilkan oleh sivitas

akademika untuk dimanfaatkan kembali sebagai sumber pembelajaran (learning

resouces).

c. Menyediakan sarana temu kembali untuk menunjang pemakaian bahan

perpustakaan.

Page 47: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

34

d. Menyediakan tenaga yang profesional serta penuh dedikasi untuk melayani

kebutuhan pengguna perpustakaan, dan bila perlu mampu memberikan pelatihan

cara penggunaan bahan perpustakaan.

e. Bekerjasama dengan perpustakaan lain untuk mengembangkan program

perpustakaan.

Secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah :

a. Memenuhi keperluan masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan

mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi.

b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referensi) pada semua tingkat akademis,

artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program pasca

sarjana dan pengajar.

c. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.

d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.

e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas lingkungan perguruan

tinggi tetapi jasa lembaga industri lokal (Sulistyo Basuki, 1991: 52).

Page 48: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2006: 142) metode deskriptif

adalah metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

atau generalisasi.

Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang dominan

menggunakan angket untuk mendeskripsikan data yang penulis peroleh dari

responden untuk memperoleh gambaran yang jelas dan terperinci sehingga

data yang diperoleh dari sekelompok sampel dapat digambarkan secara

deskriptif mengenai analisis tingkat kepuasan pemustaka terhadap ruang

baca di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 12 Maret - 12 April 2015, yang

bertempat di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar.

B. Pendekatan Penelitian

Agar penelitian lebih terarah serta sesuai dengan tujuan yang diinginkan,

penulis menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengolah data-data yang

diperoleh dari penelitian, dimana data kuantitatif untuk mengolah data-data yang

Page 49: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

36

diperoleh dari penelitian. Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka atau

data kuantitatif yang diangkakan. Pendekatan kuantitatif yaitu pencarian

data/informasi dari realitas permasalahan yang ada dengan mengacu pada pembuktian

konsep/teori yang digunakan (Sugiyono, 2006: 14).

C. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2011: 117), populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Sementara itu, Arikunto (2002: 108), menjelaskan bahwa

populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Berdasarkan pengertian di atas maka peneliti dapat menyimpulkan

bahwa populasi pada umumnya merupakan keseluruhan subjek penelitian,

mencakup semua elemen yang terdapat dalam wilayah penelitian. Adapun

yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah pemustaka yang sedang

berkunjung di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar. Jumlah

populasi yang di dapatkan adalah 109 responden rata-rata per hari.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013: 81). Selanjutnya, Arikunto (2003:

76) menyatakan bahwa apabila subjek penelitian kurang dari 100 orang,

maka lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Page 50: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

37

Namun jika jumlah subjek cukup besar, maka diambil sampel antara 10-15%

atau antara 20-25% tergantung waktu, biaya, dan tenaga yang tersedia.

Karena jumlah populasi yang ditemukan di lapangan adalah lebih

dari 100 orang, maka penulis hanya mengambil 25% dari jumlah populasi,

yaitu 27 responden.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam prosedur pengumpulan data penelitian, penulis menggunakan

metode yaitu :

a. Angket/kuesioner

Angket/kuesioner yakni sejumlah pertanyaan/pernyataan tertulis yang

akan dijawab atau dilengkapi oleh responden. Kemudian diliihat dari bentuknya

maka angket ini dibagi menjadi dua yaitu angket tertutup dan angket terbuka.

Angket tertutup responden tidak mempunyai pilihan lain dalam memberikan

jawabannya selain jawaban yang telah disediakan dalam daftar angket tersebut.

Sedangkan angket terbuka, responden dapat memberikan jawaban sesuai dengan

jalan fikirannya (Subagyo, 1997: 56-57).

Jenis angket yang digunakan dalam penelitan ini adalah angket tertutup,

dimana responden tidak memiliki jawaban lain selain yang telah disediakan.

b. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari sumber

yang berupa catatan, transkrip, buku, majalah, notulen rapat, prasasti, agenda

yang tertulis, tercetak, atau terekam. Dalam pengumpulan data terkait dengan

masalah yang akan dibahas, penulis mengadakan penelusuran dokumen-dokumen

Page 51: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

38

yang terdapat pada perpustakaan yang menjadi objek penelitian (Lasa, 2009:

68).

Dalam penelitian ini, penulis melakukan dokumentasi dengan

mengunakan, buku pedoman, gambar dan foto saat penelitian berlangsung.

E. Instrumen Penelitian

Instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti

dalam kegiatan pengumpulan data sehingga kegiatan tersebut menjadi mudah dan

sistematis (Arikunto, 2003: 134).

Instrumen penelitian ini adalah lembar angket atau kuesioner, yaitu sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.

Pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono, (2013:

96) Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata antara

lain:

1. “Sangat setuju” dengan skor 5

2. “Setuju” dengan skor 4

3. “Kurang Setuju” dengan skor 3

4. “Tidak setuju” dengan skor 2

5. “Sangat tidak setuju” dengan skor 1

Page 52: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

39

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrument, Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai

validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah (Arikunto, 2010: 168).

Uji validitas dimaksudkan untuk menguji ketepatan item-item dalam

kuesioner, apakah item-item yang ada mampu menggambarkan dan menjelaskan

variabel yang diteliti. Suatu item instrumen dikatakan valid jika nilai korelasinya

adalah ”positif” dan ”lebih besar atau sama dengan r table, Nilai r table (n=27, α= 5

%) adalah 0,381.

Tabel 1

Uji Validitas Kepuasan Pemustaka Terhadap Ruang Baca Perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Makassar

No. r hitung r tabel Keterangan

1 0,626 0,381 Valid

2 0,543 0,381 Valid

3 0,453 0,381 Valid

4 0,468 0,381 Valid

5 0,410 0,381 Valid

6 0,418 0,381 Valid

7 0,403 0,381 Valid

8 0,228 0,381 Tidak Valid

9 0,447 0,381 Valid

10 0,276 0,381 Tidak Valid

11 0,395 0,381 Valid

12 0,641 0,381 Valid

Sumber: pengolahan data SPSS versi 19

Page 53: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

40

Nilai rhitung yang tidak signifikan antara item pernyataan dengan total item

adalah no. 8 dan 10. nilai sig. no.8 = 0,228 < r table (0,381) dan nilai sig. no.10 =

0,276 < r table (0,381) maka Soal no.8 dan 10 tidak valid, karenanya harus

dikeluarkan.

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas instrumen merujuk kepada konsistensi hasil perekaman data

(pengukuran) kalau instrumen itu digunakan oleh orang atau kelompok orang yang

sama dalam waktu berlainan, atau kalau instrumen itu digunakan oleh orang atau

kelompok orang yang berbeda dalam waktu yang sama atau dalam waktu yang

berlainan (Suryabrata, 2008:60).

Uji Reliabilitas Menurut Hasan (2006: 15) reliabilitas artinya memiliki sifat

dapat dipercaya, yaitu apabila alat ukur yang digunakan berkali-kali oleh peneliti

yang sama atau oleh peneliti yang lain tetap memberikan hasil yang sama. Untuk

mengetahui alat ukur yang dipakai reliabel dengan menggunakan rumus koefisiensi

reabilitas Alpha Cronbach dengan bantuan program IBM SPSS v19.

Kriteria suatu instrument penelitian dikatakan reliabel bila koefisien

reabilitas(r11) lebih besar dari 0,3. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 2

Hasil Uji Reabilitas Menggunakan IBM SPSS

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.639 10

Sumber: Hasi Analisis IBM SPSS v19

Page 54: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

41

Nilai koefisien reliabilitas di atas adalah 0,639. Sesuai kriteria, nilai ini sudah

lebih besar dari 0,30. Jadi hasil data kuesioner Kepuasan Pemustaka Terhadap

Ruang Baca di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar memiliki

tingkat reliabilitas yang baik atau dengan kata lain data hasil angket dapat dipercaya.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis data

kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu statistik yang berfungsi

untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti

melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanaya tanpa melakukan analisis

dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Adapun rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut:

f

p = x 100 %

n

Keterangan:

P = frekuensi yang sedang dicari presentase

N = jumlah frekuensi atau jumlah responden

F = angka presentase (Sudjana,2004).

Page 55: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

1. Sejarah Singkat Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

Dalam perjalanan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

beberapa kali mengalami perpindahan seiring dengan perkembangan yang dialami

oleh Universitas Muhammadiyah Makassar. Dari perjalanan tersebut dimulai dari

kampus pertama, kedua, dan ketiga berturut-turut pernah menjadi pusat kegiatan

Universitas Muhammadiyah Makassar. Hal ini jugalah yang menyebabkan

perpindahannya Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar darikampus

pertama, kedua, dan ketiga.

Sejarah berdirinya Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar tidak

terlepas dari sejarah berdirinya Universitas Muhammadiyah Makassar awalnya

berada di Jalan Ranggong Dg. Romo (kampus 1) dan didirikan pada tahun 1977

sebagai kampus pertama. Pada tahun 1985 didirikan kampus kedua yang bertempat di

Jalan Bungaya (kampus II), kemudian pada tahun 1994 kampus ketiga di gedung B

yang terletak di Jalan Sultan Alauddin No. 259 menjadi pusat kegiatan Universitas

Muhammadiyah Makassar sampai sekarang (kampus III), selanjutnya di lokasi yang

sama berpindah dari gedung B ke gedung Ma’had Al Bir berpindah ke gedung

Rektorat yang sebelumnya adalah masjid kampus Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Sejak awal berdirinya Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

yaitu pada tahun 1977 sampai tahun 1986, perpustakaan masih diolah dengan sangat

Page 56: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

43

sederhana. Berturut-turut perpustakaan diolah ibu Hasiah, kemudian pak Siri

Dangnga, selanjutnya ibu Siti Fatimah Tola, dan pak Nasir Hamdat.

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar mengawali

perkembangan ketika Drs. Sanusi, M. Si menjadi kepala perpustakaan dengan enam

orang karyawan. Drs. Sanusi, M.Si menjadi kepala perpustakaan pada tahun 1986

sampai dengan tahun 2002. Pada tahun 2002 bulan Oktober peralihan kepala dari

Drs. Sanusi, M.Si ke Drs. Sanusi M. M. Pd.I sampai sekarang.

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar menempati ruangan

seluas 22,5 m x 25 m, pada ruangan inilah semua aktivitas perpustakaan

dilaksanakan, seperti memebaca, meminjam, pengembalian, dan bebas pustaka.

Koleksi yang berada di perpustakaan ini terdiri dari buku, majalah, skripsi, sarana dan

prasarana di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan sarana

yang dapat memeperlancar dinamika pekerjaa, demikian pula pelayanan terhadap

pemustaka.

2. Visi dan Misi

Dengan keinginan untuk memajukan Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar, adapun visi dan misinya adalah sebagai berikit:

Visi

Sumber pembelajaran, informasi, dan penelitian dalam pengembangan insan beriman,

bertaqwa, berakhlak mulia, beramal dan berilmu amaliah.

Misi

Penyediaan lingkungan belajar berkualitas untuk mengembangkan pembelajaran yang

inovatif, percaya diri, dan proaktif. Melestarikan, mengembangkan, menemukan, dan

Page 57: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

44

menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi yang unggul, terpercaya, menyebarluaskan

ilmu pengetahuan, teknologi untuk manusia baik lahiriah maupun batiniah.

3. Tenaga Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

Pada saat ini perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar dikelolah

oleh 10 orang sumber daya manusia yang latar belakang pendidikannya berbeda-

beda. Hanya ada dua orang yang mempunyai latar belakang pendidikan perpustakaan

dan kedelapan orang lainnya berlatar belakang pendidikan bukan perpustakaan.

Tabel 3

Ketenagaan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

No. Nama Jabatan Latar Belakang

Pendidikan

1 Drs. Sanusi M.M.Pd.I Kep. Perpustakaan Perpustakaan

2 Naspiah Mantang. S.E KTU Ekonomi

3 Nursinah, S. Hum Bag. Pengolahan Perpustakaan

4 Wahyuni, S. Pd. Bag. Pengolahan B.Indonesia

5 Drs. Marzuki Makmur Ali, M.Pd. Bag. Reverensi Agama

6 Drs. Baho Alang Bag. Reverensi Agama

7 Jumriati, S.Pd. Bag. sirkulasi B.Indonesia

8 Dra. Ira Bashirah Rahman Bag. sirkulasi Agama

9 Adhayati Thaib, S.Km Bag. Administrasi Kesehatan

10 Nuraeni Bag. Administrasi SMA

(Sumber data: Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar)

Page 58: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

45

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang perpustakaan

perguruan tinggi dalam kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat. Sebuah perpustakaan dapat dinilai dengan baik apabila salah satu

komponennya yaitu pustakawan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional.

Oleh karena itu, pustakawan merupakan salah satu unsur terpenting dalam

menjalankan program perpustakaan, karena pustakawan atau staf yang ada di

perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar mayoritas non perpustakaan

maka sering diadakan pelatihan dan terkadang studi banding di Perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Makassar lainnya, baik itu Sulawasi maupun luar

Sulawesi. Hal ini akan mempermudah perpustakaan dalam memberikan apa yang

menjadi tuntutan dan kebutuhan pemustakanya.

4. Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas Muhammadiyah

Makassar

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar dipimpin oleh seorang

kepala perpustakaan, diatas telah disebutkan tenaga pengelolah Perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Semua permintaan kebutuhan baik itu pengadaan koleksi, sarana dan

prasaranaperpustakaan harus melalui rektor sebagai pimpinan Universitas. Untuk

lebih jelasnya struktur organisasi perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 59: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

46

Gambar: 2

Struktur Organisasi Lembaga Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar

.

(Sumber data: perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar)

Rektor

Dekan Kepala Perpustakaan

Drs. Sanusi M. M.Pd.I

Drs KTU

Napisah Mantang, S.E.

Bagian sirkulasi

Jumriati, S.Pd.

Ira Bashira R

Bagian Pengadaan

Dan Pengolahan

Nursinah, S.Hum.

wahyuni

Bag. Administrasi

Adhyati Thaif S.Km

Nuraeni

Bagian Referensi

Muh. Marzuki, M. Pdi

Drs. Baho Alang

Page 60: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

47

5. Layanan perpustakaan universitas muhammadiyah Makassar

a. Sistem Layanan

Pelayanan perpustakaan adalah suatu kegiatan memberikan pelayanan dan

bantuan informasi kepada pengguna agar memperoleh bahan pustaka yang

dibutuhkannya. Semua bahan pustaka yang telah siap disusun di rak untuk dibaca

atau dipinjam bagi yang membutuhkannya.

Dalam melaksanakan tugasnya, Perpustakaan Universitas Muhammadiyah

Makassar memakai sistem layanan terbuka. Pelayanannya terbuka adalah setiap

pemustaka yang datang ke perpustakaan boleh mencari sendiri atau diberi

kesempatan memilih sendiri bahan pustaka yang ada di rak sesuai dengan keinginan

pemustaka.

b. Jam layanan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

1) Senin s.d Kamis dan Sabtu

Pagi : 08.00-12.00

Istrahat : 12.00-13.30

Sore : 13-30-17.00

2) Jum’at

Pagi : 08.00-11.15

Istrahat : 11.15-13.30

Sore : 13.30-17.00

c. Jenis Layanan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

Ada beberapa jenis layanan yang diberikan oleh perpustakaan yaitu:

1) Layanan sirkulasi: layanan sirkulasi meliputi layanan peminjaman,

pengembalian, perpanjangan koleksi dan pembuatan kartu perpustakaan.

Page 61: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

48

Layanan sirkulasi perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

memakai layanan yang menggunakan sistem otomasi perpustakaan yaitu

Sipisis dan Sistem Manajemen Perpustakaan.

2) Layanan Membaca: layanan ini berlaku pada semua pengunjung perpustakaan

3) Layanan Deposit (laporan hasil penelitian, karya tulis ilmiah, skripsi).

4) Layanan Administrasi

5) Layanan Internet

6) Layanan Referensi

Jasa layanan ini, memberikan rujukan informasi yang beragam didalamnya

tersedia berbagai koleksi referensi seperti: kamus dan skripsi. Koleksi

referensi hanya dapat dibaca ditempat, tidak diperkenankan meminjam

ataupun dibawah pulang.

7) Layanan Koleksi Majalah atau Jurnal Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Perpustakaan menyediakan berbagai judul majalah atau jurnal yang berasal

dari pembelian, hadiah dan tukar menukar.

Page 62: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

49

6. Jumlah Koleksi Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

Sampai saat ini jumlah koleksi standar yang dimiliki Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4

Jumlah Koleksi Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

No. Koleksi Buku Judul Eksemplar

1 Buku 3.257 3.418

2 Lapora Penelitian 3.310 3.346

3 Majalah 191 215

4 Surat Kabar 8 30

Jumlah 20.5567 251.764

(sumber data: Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar)

Page 63: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

50

B. Hasil dan Pembahasan

1. Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pemustaka yang berada dalam ruang

baca Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar. Identitas responden dalam

penelitian ini dapat diketahui melalui jenis kelamin, jurusan dan semester.

Perbandingan jumlah responden dapat dilihat pada gambar berikut ini:

a. Responden berdasarkan jenis kelamin

Responden berdasarkan jenis kelamin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

laki-laki dan perempuan. Perbandingan jumlah responden menurut jenis kelamin

dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 3: Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui bahwa jumlah responden laki-

laki adalah 8 orang (30%), sedangkan jumlah responden perempuan adalah 19 orang

(70%).

laki-laki 30%

Perempuan 70%

jenis kelamin

Laki-Laki: 30%

Perempuan: 70%

n = 27

Page 64: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

51

b. Responden Berdasarkan Jurusan/Program Studi

Responden berdasarkan jurusan atau program studi dapat dilihat pada gambar

berikut ini :

Gambar 4: Responden Berdasarkan Jurusan/Prodi

Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden jurusan

Pendidikan Agama Islam adalah 56% atau 15 orang, jumlah responden jurusan PGSD

adalah 7% atau 2 orang, jumlah responden jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

adalah 15% atau 4 orang, jumlah responden jurusan Akuntansi adalah 7% atau 2

orang, jumlah responden jurusan Manajemen adalah 4% atau 1 orang, dan jumlah

responden jurusan Pendidikan Bahasa Inggris adalah 11% atau 3 orang.

c. Responden Berdasarkan Semester

Responden berdasarkan semester mulai dari semester II, IV, VI dan VIII

yang keseluruhannya berjumlah 27 responden, dapat dilihat pada gambar berikut:

56%

7%

15%

7%

4% 11%

Jurusan/Prodi

PAI: 15

PGSD: 2

Bahasa dan Sastra Indonesia: 4

Akuntansi: 2

Manajemen: 1

Pendidikan Bahasa Inggris: 3

n = 27

Page 65: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

52

Gambar 5: Responden Berdasarkan Semester

Berdasarkan grafik lingkaran diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden

semester II adalah 70% atau 19 orang, jumlah responden semester IV adalah 15%

atau 4 orang, jumlah responden semester VI adalah 8% atau 2 orang, dan jumlah

responden semester VIII adalah 7% atau 2 orang.

2. Analisis Deskriptif

Pada bagian ini akan disajikan data hasil penelitian kuantitatif selama

penelitian tentang analisis kepuasan pemustaka terhadap ruang baca perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam penelitian ini angket yang disebar

peneliti sebanyak 27 angket. Dari jumlah tersebut kuesioner yang dikumpulkan

kembali sebanyak 27 angket dan semuanya dapat digunakan dan dianalisis.

Bila instrumen pada penelitian ini digunakan sebagai angket dan diberikan

kepada 27 responden, maka sebelum dianalisis, data dapat ditabulasikan seperti pada

tabel lampiran 1.

II 70%

IV 15%

VI 8%

VIII 7%

Semester

II (dua): 70%

IV (empat): 15%

VI (enam): 8%

VIII (delapan): 7%

n = 27

Page 66: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

53

Jumlah skor kriterium (bila setiap butir mendapat skor tertinggi) = 5 x 10 x 27

= 1350. Untuk ini skor tertinggi tiap butir = 5, jumlah butir = 10 dan jumlah

responden = 27. Jumlah skor hasil pengumpulan data = 988. Dengan demikian

tingkat kepuasan pemustaka terhadap ruang baca di Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar berdasarkan tanggapan 51 responden itu 988 : 1350 =

73,18% dari kriteria yang ditetapkan. Hal ini secara kontinum dapat dibuat kategori

sebagai berikut:

988

Nilai 988 termasuk dalam kategori interval “kurang setuju dan setuju” tetapi

lebih mendekati setuju.

Berikut ini akan di deskripsikan tiap-tiap item pernyataan mengenai pendapat

pemustaka terhadap ruang baca di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah

Makassar yang diberikan kepada responden.

a. Kursi dan Mejanya Nyaman digunakan

Untuk melaksanan kegiatan tertentu diperlukan meja dan kursi yang dapat

diatur sesuai kebutuhan, keadaan seseorang, dan lingkungan kerja. Apabila posisi

duduk pada saat beraktivitas keliru, maka akan menyebabkan berbagai masalah

terutama yang berhubungan dengan tulang belakang akan meningkat. Apabila

tekanan diasumsikan 100% maka besarnya tekanan pada posisi duduk yang tegang

adalah 140%, dan posisi duduk membungkuk tekanannya adalah 190%. Meja dan

kursi merupakan fasilitas yang sangat berperan penting dalam ruang baca

Page 67: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

54

perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar, jika fasilitas tersebut nyaman

digunakan maka akan memberikan kepuasan kepada pemustaka. Berdasarkan

pernyataan yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel: 5

Pendapat Pemustaka Terhadap Ruang Baca Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar “Kursi dan Mejanya Nyaman Digunakan”

No Uraian skor Frekuensi S X F Presentase

(S) (F) (%)

1 Sangat setuju 5 10 50 44.25%

2 Setuju 4 13 52 46.02%

3 Kurang Setuju 3 3 9 7.96%

4 Tidak setuju 2 1 2 1.77%

5 Sangat tidak setuju 1 0 0 0.00%

jumlah 27 113 100.00%

rata-rata 4.18519

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden terbanyak

mengenai kursi dan meja baca yang terdapat pada ruang baca perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah setuju yaitu 13 orang (46,2%) dari 27

responden dan yang menyatakan sangat setuju 10 orang (44,25%) dan tidak ada yang

memilih jawaban sangat tidak setuju. Artinya, kursi dan meja yang ada di ruang baca

perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar sudah nyaman digunakan oleh

pemustaka. Namun, ada 3 orang (7,96%) yang menjawab kurang setuju, dan 1 orang

(1,77%) yang menjawab tidak setuju. Hal ini disebabkan karena tidak adanya sekat

antara meja yang satu dengan meja yang lainnya menyebabkan pemustaka merasa

terganggu dengan pemustaka yang ada disekitarnya.

b. Warna Cat Temboknya Sangat Serasi

Warna memang bukan hal yang vital bagi perpustakaan, namun beberapa

warna membuat sebuah ruangan menjadi sangat nyaman atau bahkan Sangat Tidak

Nyaman untuk dihuni. Warna erat kaitannya dengan kenyamanan pandangan, karena

Page 68: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

55

membaca memerlukan kesejukan dalam padangan sekitarnya. Warna dalam konteks

perancangan arsitektur memainkan peran penting dalam menciptakan suasana dan

mendukung terwujudnya ekspresi-eksapresi tertentu.

Efek psikologis warna terhadap perilaku ternyata tidak sama antara satu individu

dengan individu lainnya. Perbedaan ini dipengaruhi oleh latar belakang budaya, usia,

jenis kelamin serta kondisi mental pada tiap-tiap individu. Akan tetapi ada juga warna-

warna yang mempunyai pengaruh sama terhadap respon psikologis, sebagai contoh

Warna biru, hijau, violet merupakan warna-warna yang dapat menciptakan kesan

dingin. Sedangkan warna merah, kuning, dan orange merupakan warna yang akan

memberikan suasana hangat dan nyaman. Selain itu, warna juga dapat mempengaruhi

kualitas ruang tersebut, sebagai contoh warna akan membuat seolah-olah ruang menjadi

lebih luas atau lebih sempit dari yang sebenarnya. Seperti halnya pada ruang baca

perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar dominan menggunakan warna

kuning pada dinding ataupun tiangnya, lantai berwarna putih begitu pun dengan

plafonnya. Berdasarkan pernyataan yang diberikan kepada responden dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel: 6

Pendapat Pemustaka Terhadap Ruang Baca Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar “Warna Cat Temboknya Sangat Serasi”

No Uraian skor Frekuensi S X F Presentase

(S) (F) (%)

1 Sangat setuju 5 8 40 37.04%

2 Setuju 4 13 52 48.15%

3 Kurang Setuju 3 5 15 13.89%

4 Tidak setuju 2 0 0 0.00%

5 Sangat tidak setuju 1 1 1 0.93%

jumlah 27 108 100.00%

rata-rata 4

Page 69: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

56

Berdasarkan tabel diatas jawaban terbanyak responden terhadap keserasian

ruang baca adalah 13 orang (48,15%) dari 27 responden memilih jawaban setuju,

yang menyatakan setuju 8 orang (37,04%) dan tidak ada responden yang menjawab

kurang setuju. Hal ini membuktikan, jika warna cat tembok yang ada dalam ruang

baca Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar sudah serasi dan memenuhi

kepuasan pemustaka. Meskipun demikian, menurut hasil studi seperti yang dikutip oleh

Ishar dalam Yudiansah (2013: 104) yang menyatakan bahwa mata lebih suka melihat

komposisi dari beberapa warna. Hal ini dapat dilihat, dari 27 responden 5 orang (13,89%)

yang memilih jawaban kurang setuju terhadap keserasian warna yang ada di ruang baca

Perpustakaan Muhammadiyah Makassar dan 1 orang (0,93%) yang menyatakan sangat

tidak setuju.

c. Pencahayaannya Sangat Baik

Kegiatan diperpustakaan sebagian besar merupakan kegiatan membaca.

Cahaya kadang menyilaukan atau bahkan terlalu redup sehingga dapat menimbulkan

kelelahan pada mata. Pada ruang baca Perpustakaan Universitas Muhammadiyah

Makassar menggunakan dua pencahayaan, yaitu pencahayaan alami berupa cahaya yang

dihasilkan dari jendela yang membiarkan cahaya dari luar perpustakaan masuk ke dalam

ruang baca. Kemudian ruang baca juga dilengkapi dengan pencahayaan buatan yaitu

lampu. Pencahayaan buatan ditambahkan karena dibeberapa sudut ruangan dalam ruang

baca tidak bisa ditembus oleh cahaya dari luar, begitu juga dalam kondisi lain misalnya

mendung pencahayaan buatan sangat diperlukan dalam kondisi tersebut. Meskipun

pencahayaan buatan berupa lampu sudah tersedia, namun beberapa pemustaka merasa

pencahayaan dalam ruang baca masih perlu ditambahkan. Berdasarkan jawaban

Page 70: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

57

responden terhadap pernyataan mengenai pencahayaan pada ruang baca di Perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Makassar dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel: 7

Pendapat pemustaka terhadap ruang baca perpustakaan universitas

muhammadiyah Makassar “Pencahayaannya Sangat Baik”

No Uraian skor Frekuensi S X F Presentase

(S) (F) (%)

1 Sangat setuju 5 4 20 22.73%

2 Setuju 4 7 28 31.82%

3 Kurang Setuju 3 11 33 37.50%

4 Tidak setuju 2 2 4 4.55%

5 Sangat tidak setuju 1 3 3 3.41%

jumlah 27 88 100.00%

rata-rata 3.25926

Berdasarkan tabel diatas, dapat digambarkan bahwa 11 orang dari 27

responden yang menyatakan kurang setuju jika pencahayaan di ruang baca

perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar sangat baik, 4 orang (22,73%)

yang menyatakan sangat setuju, 7 orang (31,82%) yang menyatakan setuju, 2 orang

(4,55%) yang memilih tidak setuju dan 3 orang (3,41%) yang memilih sangat tidak

setuju. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pencahayaan di ruang baca perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Makassar belum memenuhi kepuasan pemustaka

disebabkan karena cahayaanya kurang terang.

d. Bersih

Ruang baca yang bersih membuat pemustaka merasa betah berada di

perpustakaan, sebagaimana pendapat responden terhadap ruang baca perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Makassar dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 71: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

58

Tabel: 8

Pendapat pemustaka terhadap ruang baca perpustakaan universitas

muhammadiyah Makassar “bersih”

No Uraian skor Frekuensi S X F Presentase

(S) (F) (%)

1 Sangat setuju 5 12 60 55.56%

2 Setuju 4 10 40 37.04%

3 Kurang Setuju 3 0 0 0.00%

4 Tidak setuju 2 3 6 5.56%

5 Sangat tidak setuju 1 2 2 1.85%

jumlah 27 108 100.00%

rata-rata 4

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa kebersihan perpustakaan sangat

mendukung kepuasan dan kenyamanan pemustaka, seperti halnya ruang baca di

perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar menurut pemustaka sudah

bersih. Hal ini jelas terlihat dari banyaknya pemustaka yang memilih jawaban sangat

setuju yaitu 12 orang (55,56%) dari 27 responden, yang menyatakan setuju 10 orang

(37,04%), dan tidak ada responden yang menjawab kurang setuju. Sedangkan yang

menjawab tidak setuju 3 orang (5,56%) dan sangat tidak setuju 2 orang (1,85%).

e. Perabotnya Telah Tertata dengan Rapi

Keberadaan perabot sebagai pengisi suatu ruangan sangatlah menentukan

berfungsinya ruang tersebut dalam mewadahi dan menunjang berlangsungnya aktivitas

yang terjadi didalalmnya. Perabot dalam sebuah perpustakaan harus ditata sedemikian

rupa agar pemustaka merasa bebas bergerak. Sebagai contoh kondisi perabot yang

buruk akan merusak pemandangan, terlalu banyak jumlah perabot, ruang akan terasa

sempit, demikian pula sebaliknya ruang akan terasa kosong dan tidak dapat berfungsi

tanpa adanya sejumlah perabot. Seperti yang terlihat pada ruang baca Perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Makassar jarak antara meja yang satu dengan meja yang

lainnya sangat padat, apabila kursi dalam kondisi dipakai dan semua ditarik keluar dari

Page 72: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

59

meja maka antara kursi satu dengan kursi yang ada dibelakangnya akan berhimpitan.

Selain itu pula dengan berhimpitannya kursi-kursi yang satu arah membuat pengunjung

kurang nyaman karena interaksi yang terlalu dekat. Beberapa pemustaka merasa

kehilangan konsentrasi pada saat membaca jika penataan perabot meja dan kursinya

saling berhadapan, bahkan ada pula disamping kiri dan kanan. Sebagaimana jawaban

responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel: 9

Pendapat pemustaka terhadap ruang baca perpustakaan universitas

muhammadiyah Makassar “perabotnya telah tertata dengan rapi”

No Uraian skor Frekuensi S X F Presentase

(S) (F) (%)

1 Sangat setuju 5 4 20 23.81%

2 Setuju 4 7 28 33.33%

3 Kurang Setuju 3 8 24 28.57%

4 Tidak setuju 2 4 8 9.52%

5 Sangat tidak setuju 1 4 4 4.76%

jumlah 27 84 100.00%

rata-rata 3.11111

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban terbanyak responden

adalah kurang setuju yaitu 8 orang (28,57%) dari 27 responden, 4 orang (23,81%)

yang menyatakan sangat setuju, dan 7 orang (33,33%) yang menyatakan setuju.

Sedangkan yang menyatakan tidak setuju 4 orang (9,52%) dan sangat tidak setuju 4

orang (4,76%). Artinya, jika perabotnya belum tertata dengan baik atau terlalu padat

sehingga pemustaka merasa jenuh dan terganggu dengan pemustaka lain.

f. Sangat Bising (Misalnya: Suara Manusia, Mesin, AC, dsb)

Kebisingan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kenyamanan

bagi para pengunjung perpustakaan, lebih khusus lagi untuk aktivitas membaca

kebisingan tentunya akan sangat membuat tidak nyaman bahkan akan sangat

mengganggu konsentrasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Mediastika dalam Yudiansah

Page 73: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

60

(2013: 112), yang menyatakan bahwa ruang perpustakaan dikenal sebagai ruang yang

membutuhkan ketenangan sangat tinggi. Sebagaimana jawaban responden mengenai

tingkat kebisingan di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel: 10

Pendapat Pemustaka Terhadap Ruang Baca Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar “Sangat Bising (Misalnya: Suara Manusia, Mesin,

AC, dsb)”

No Uraian skor Frekuensi S X F Presentase

(S) (F) (%)

1 Sangat setuju 5 2 10 11.49%

2 Setuju 4 8 32 36.78%

3 Kurang Setuju 3 11 33 37.93%

4 Tidak setuju 2 6 12 13.79%

5 Sangat tidak setuju 1 0 0 0.00%

jumlah 27 87 100.00%

rata-rata 3.22222

Dari 27 responden 2 orang (11,49%) yang menyatakan sangat setuju, 8 orang

(36,78%) yang menyatakan setuju, 11 orang (37,93%) yang memilih jawaban kurang

setuju, yang memilih jawaban tidak setuju 6 orang (13,79%) dan tidak ada responden

yang memilih jawaban sangat tidak setuju. Artinya, dalam ruang baca Perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Makassar terjadi kebisingan, namun kebisingan tersebut

masi dapat diatasi.

g. Buku-Bukunya Telah Tertata dengan Rapi Di Rak

Buku yang tertata dengan rapi dirak memudahkan pemustaka untuk

menemukan referensi yang dibutuhkan, sebaliknya jika penempatan buku pada rak

tidak sesuai maka pemustaka akan kesulitan untuk menemukan referensi yang

dibutuhkan. Sebagaimana tanggapan responden terhadap penataan buku-buku di rak

pada ruang baca perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar dapat dilihat

pada tabel berikut:

Page 74: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

61

Tabel: 11

Pendapat Pemustaka Terhadap Ruang Baca Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar “buku-bukunya telah tertata dengan rapi di rak”

No Uraian skor Frekuensi S X F Presentase

(S) (F) (%)

1 Sangat setuju 5 5 25 27.78%

2 Setuju 4 6 24 26.67%

3 Kurang Setuju 3 11 33 36.67%

4 Tidak setuju 2 3 6 6.67%

5 Sangat tidak setuju 1 2 2 2.22%

jumlah 27 90 100.00%

rata-rata 3.33333

Berdasarkan tabel diatas, sebanyak 5 orang (27,78%) dari 27 responden yang

menjawab sangat setuju, 6 orang (26,67%) yang menjawab setuju, 11 orang

(36,67%) yang menjawab kurang setuju, 3 orang (6,67%) yang menjawab tidak

setuju, dan 2 orang (2,22%) yang menjawab sangat tidak setuju. Artinya, pemustaka

merasa dalam ruang baca perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar buku-

buku yang ada di rak belum tertata dengan baik.

h. Jarak Antara Meja Baca dan Rak Buku Tidak Jauh

Jarak antara meja baca dan rak buku harus berseblahan sehingga tidak

menyulitkan pemustaka untuk mengambil dan mengembalikan buku yang telah

dipakai. Sebagaiman pendapat pemustaka terhadap jarak antara meja baca dan rak

buku pada ruang baca perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar dapat

dilihat pada tabel berikut:

Page 75: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

62

Tabel: 12

Pendapat Pemustaka Terhadap Ruang Baca Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar “jarak antara meja baca dan rak buku tidak jauh”

No Uraian skor Frekuensi S X F Presentase

(S) (F) (%)

1 Sangat setuju 5 6 30 28.30%

2 Setuju 4 16 64 60.38%

3 Kurang Setuju 3 3 9 8.49%

4 Tidak setuju 2 1 2 1.89%

5 Sangat tidak setuju 1 1 1 0.94%

jumlah 27 106 100.00%

rata-rata 3.92593

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa 6 orang (28,30%) dari 27

responden yang memilih sangat setuju, 16 orang (60,38%) yang memilih setuju, 3

orang (8,49%) yang memilih jawaban kurang setuju, hanya 1 orang (1,89%) yang

memilih jawaban tidak setuju, begitupun dengan jawaban sangat tidak setuju hanya 1

orang (0,94%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam ruang baca perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Makassar jarak anatara meja baca dan rak buku tidak

jauh dan sesuai dengan keinginan pemustaka.

i. Koneksi Jaringan Internet Susah Di Akses (WiFi, Hostpot, dll)

Koneksi jaringan internet merupakan fasilitas pendukung yang ada dalam

ruang baca perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar, sebagaimana

pendapat pemustaka mengenai koneksi jaringan internet yang ada dalam ruang baca,

dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 76: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

63

Tabel: 13

Pendapat Pemustaka Terhadap Ruang Baca Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar “koneksi jaringan internet susah di akses (WiFi,

Hostpot, dll)”

No Uraian skor Frekuensi S X F Presentase

(S) (F) (%)

1 Sangat setuju 5 9 45 44.55%

2 Setuju 4 9 36 35.64%

3 Kurang Setuju 3 3 9 8.91%

4 Tidak setuju 2 5 10 9.90%

5 Sangat tidak setuju 1 1 1 0.99%

jumlah 27 101 100.00%

rata-rata 3.74074

tabel diatas menunjukkan bahwa 9 orang (44,55%) dari 27 responden yang

menyatakan sangat setuju, yang menyatakan setuju 9 orang (35,64%). 3 orang

(8,91%) yang menyatakan kurang setuju, 5 orang (9,91%) yang menyatakan tidak

setuju dan hanya 1 orang (0,99%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Artinya

dalam ruang baca perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar koneksi

jaringan internet susah di akses (WiFi, Hostpot, dll) disebabkan banyak pemustaka

yang tidak mengetahui password WiFi sehingga pemustaka merasa kesulitan dalam

mengerjakan tugasnya. Hal ini membuat pemustaka merasa kecewa karena tidak

dapat memanfaatkan jaringan internet yang telah di sediakan.

j. Secara Keseluruhan Ruang Baca Perpustakaan Sudah Nyaman

Jawaban responden berdasarkan pernyataan yang diberikan mengenai

pendapat pemustaka secara keseluruhan pada ruang baca perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 77: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

64

Tabel: 14

Pendapat Pemustaka Terhadap Ruang Baca Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar “secara keseluruhan ruang baca perpustakaan

sudah nyaman”

No Uraian skor Frekuensi S X F Presentase

(S) (F) (%)

1 Sangat setuju 5 8 40 38.46%

2 Setuju 4 11 44 42.31%

3 Kurang Setuju 3 5 15 14.42%

4 Tidak setuju 2 2 4 3.85%

5 Sangat tidak setuju 1 1 1 0.96%

jumlah 27 104 100.00%

rata-rata 3.85185

Dilihat dari keseluruhan ruang baca di perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar sudah nyaman. Hal ini dapat dilihat dari Jawaban

responden 11 orang (42,31%) yang menyatakan setuju, yang memilih jawaban

sangat setuju 8 orang (38,46%), kurang setuju 5 orang (14,42%), sedangkan yang

memilih jawaban tidak setuju 2 orang (3,85%) dan 1 orang (0,96%) yang memilih

jawaban sangat tidak setuju.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan diatas,

maka tingkat kepuasan pemustaka terhadap ruang baca Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar cukup memuaskan. Hal ini dapat diketahui dengan

akumulasi dari 27 responden untuk setiap item pernyataan adalah 988 dengan jumlah

skor kriterium 1350, sehingga di dapatlah 73,18% dari kriteria yang ditetapkan.

Page 78: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan item pernyataan yang telah diujikan, maka dapat disimpulkan

jika hasil yang diperoleh dari keseluruhan nilai akumulasi adalah 73,18% yang

menunjukkan bahwa Tingkat Kepuasan Pemustaka Terhadap Ruang Baca di

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar cukup nyaman dan sudah

memenuhi kepuasan pemustaka. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang

menyebabkan pemustaka merasa terganggu, diantaranya mengenai pencahayaannya

yang kurang terang, tata letak perabot yang kurang rapi begitu pun dengan buku-

bukunya, dan koneksi jaringan inetnetnya susah diakses.

B. Saran

Untuk lebih meningkatkan kepuasan pemustaka, sebaiknya lebih

memperhatikan tata letak perabot dan buku-buku yang ada di rak agar lebih rapi

sehingga memudahkan pemustaka untuk menemukan referensi yang dibutuhkan,

lebih memperhatikan pencahayaan agar tidak terlalu redup tidak pula terlalu terang,

dan memberikan tata tertib bagi pemustaka agar tidak ribut atau ngobrol saat berada

dalam perpustakaan sehingga tidak mengganggu ketenangan orang lain.

Page 79: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 80: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

Lampiran 1

Angket Kepuasan Pemustaka

Nama :

Jenis Kelamin :

Jurusan :

Semester :

Petunjuk pengisian angket!

Centang (√ ) kolom yang di sediakan di bawah ini sesuai dengan pendapat anda

Keterangan :

SS : Sangat Setuju S : Setuju KS: Kurang Setuju TS: Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

Menurut Anda, ruang baca perpustakaan UNISMUH:

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1 Kursi dan mejanya nyaman digunakan

2 Warna cat temboknya sangat serasi

3 Pencahayaannya sangat baik

4 Bersih

5 Perabotnya telah tertata dengan rapi

6 Sangat bising (misalnya: suara manusia, mesin, AC, dsb)

7 Buku-bukunya telah tertata dengan rapi di rak.

8 Suhu udaranya terasa nyaman(tidak pengap)

9 Jarak antara meja baca dengan rak buku tidak jauh

10 Sempit

11 Koneksi jaringan internetnya susah diakses (WiFi, Hostpot, dll)

12 Secara keseluruhan ruang baca perpustakaan sudah nyaman

Saran : ……………………………………………………………………………………………...

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

Page 81: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

Lampiran 2

Tabel. 11

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

N Taraf sigfnif N Taraf Signif N Taraf Signif

5% 1% 5% 1% 1% 5%

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

0,997

0,950

0,678

0,811

0,754

0,707

0.688

0,632

0.602

0,576

0,553

0,532

0,514

0,497

0,482

0,468

0,458

0,444

0.433

0,423

0,413

0,404

0,396

0,388

0,999

0,990

0,959

0,917

0,874

0,814

0,798

0,765

0.735

0.708

0,684

0,661

0.641

0,623

0,606

0,590

0,575

0,561

0,549

0.537

0,528

0.515

0,505

0.498

27 28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

30

39

40

41

42

43

44

45

45

47

46

49

50

0,381

0,374

0,367

0.361

0.355

0,349

0,344

0,339

0,334

0,329

0,325

0.320

0,316

0,312

0,308

0,304

0.301

0,297

0,294

0,291

0.288

0,264

0.261

0,`279

0,467

0,478

0,470

0,463

0456

0,449

0.442

0,436

0,430

0,424

0,410

0,413

0,408

0,403

0.398

0,393

0,389

0,384

0,380

0,378

0,372

0,368

0,364

0,361

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

125

150

175

206

300

400

500

600

700

800

900

1000

0,266

0,254

0,244

0,235

0227

0,220

0,213

0,207

0,202

0.195

0,176

0,159

0,146

0,136

0,113

0,098

0,086

0,080

0,074

0,070

0,065

0.062

0,345

0,330

0,317

0,306

0,296

,286

0,278

0,270

0,263

0,258

0,230

0.210

0,191

0,181

0,148

0,128

0,115

0,105

0,097

0.091

0,086

0,081

Sumber: Sugiyono (1999). Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabet

Page 82: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

Lampiran 3

Tabel 12

Nilai Korelasi Butir Soal Angket

Responden Jumlah Pernyataan Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 5 5 3 5 5 3 5 5 5 3 5 5 54

2 3 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 4 42

3 4 5 1 5 4 3 2 4 4 2 4 2 40

4 4 4 3 4 3 3 3 1 4 3 3 2 37

5 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 3 3 46

6 5 5 4 5 1 5 4 3 4 4 5 5 50

7 4 3 3 5 1 4 3 4 4 4 3 4 42

8 3 1 3 5 3 2 1 5 5 3 2 3 36

9 5 5 5 4 3 3 3 4 4 3 4 4 47

10 5 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 47

11 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 44

12 5 5 3 5 5 4 5 5 4 3 2 4 50

13 5 4 2 5 2 4 2 2 3 5 5 5 44

14 5 5 4 4 4 3 5 5 4 3 2 4 48

15 4 3 2 5 4 3 3 1 5 2 5 5 42

16 4 4 3 5 3 2 2 3 5 1 5 4 41

17 3 4 3 4 3 2 3 4 4 2 4 3 39

18 5 4 3 4 4 2 4 4 2 2 2 5 41

19 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 56

20 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 45

21 4 4 3 5 3 3 3 5 4 4 4 4 46

22 4 4 1 2 2 4 4 4 3 5 5 3 41

23 4 5 4 1 5 3 3 3 4 4 2 3 41

24 2 3 1 1 2 3 5 5 4 2 5 5 38

25 4 3 3 2 1 3 4 2 1 4 1 1 29

26 5 4 5 5 1 5 1 1 4 4 5 5 45

27 4 4 3 2 4 2 3 4 4 3 4 4 41

Niai

Korelasi 0.626 0.543 0.453 0.468 0.410 0.418 0.403 0.228 0.447 0.276 0.395 0.641

Page 83: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

Lampiran 4

TABEL KESELURUHAN TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA

Jawaban 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah % Skor

Jumlah x

Skor

Maksimal

Nilai

STS 0 1 3 2 4 0 2 1 1 1 15 5.556 1 15 270

TS 1 0 2 3 4 6 3 1 5 2 27 10 2 54 270

KS 3 5 11 0 8 11 11 3 3 5 60 22.22 3 180 270

S 13 13 7 10 7 8 6 16 9 11 100 37.04 4 400 270

SS 10 8 4 12 4 2 5 6 9 8 68 25.19 5 340 270

Jumlah 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 270 100 988 1350

Kriteria = Jumlah x Skor

Maksimal Nilai 0.73259259

Cukup

Memuaskan

Page 84: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

Lampiran 5

Gambar 1: Kursi dan Meja Baca

(Sumber: Dokumentasi Peneliti 13 Maret 2015)

Gambar 2: Rak Buku

(Sumber: Dokumentasi Peneliti 13 Maret 2015)

Page 85: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

Gambar 3: pencahayaan alami

(Sumber: Dokumentasi Peneliti 13 Maret 2015)

Gambar 4: Penempatan Buku Pada Rak

(Sumber: Dokumentasi Peneliti 13 Maret 2015)

Page 86: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

Gambar 4: Pengisian Angket/Kuesioner

(Sumber: Dokumentasi Peneliti 13 Maret 2015)

Gambar 4: Tata Letak Perabot

(Sumber: Dokumentasi Peneliti 13 Maret 2015)

Page 87: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

66

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim

Ambarawati, Dwi Retno, dkk. 2009. “Pelatihan Perancangan Interior Ruang

Perpustakaan Sekolah Dasar (SD) Sebagai Upaya Meningkatkan minat

Baca Siswa”. Laporan Kegiatan PPM Kompetisi Fakultas. Yogyakarta:

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Laporan%20PPM%20Perpu

stakaan.pdf. (18 Februari 2015).

Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Yogyakarta: Rineka Cipta.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. 2011. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta.

Ching, Francis. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Erlangga.

Fauziah, Alfi. 2009. “Pengaruh Kenyamanan Lingkungan Fisik Ruang Rawat

Inap kelas III Terhadap Kepuasan Pasien di RSUI Kustati Surakarta”.

Skripsi. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas aret.

http://eprints.uns.ac.id/4481/1/142931208201001341.pdf (18 Februari

2015).

Gassing, Abdul Kadir. 2014. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah:

Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Laporan Penelitian. Makassar:

Alauddin Press.

Hakim, Rustam dan Harni Utomo.2008. Komponen Perancangan Arsitektur

Lansekap : Prinsip-Unsur dan Aplikasi Disain. Cet. III; Bandung:

Bumi Aksara.

Karlen, Mark. 2007. Dasar-Dasar Perencanaan Ruang. Ed. II; Jakarta:

Erlangga.

Kusumawati, Intan. 2011. Skripsi Perancangan Ulang Meja dan Kursi Baca

Berdasarkan Aspek Fungsi dan Kenyamanan Sesuai Kebutuhan

Pengguna Perpustakaan (Studi Kasus di Kantor Arsip dan

Perpustakaan Kabupaten Klaten).

http://eprints.uns.ac.id/7107/1/191901611201109531.pdf (26 Januari

2015).

Page 88: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

67

Lasa, H.S. 2005. Manajemen Perpustakaan. Cet. I; Yogyakarta: Gama

Media.

. 2008. Manajemen Perpustakaan. Cet. II; Yogyakarta: Gama

Media.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 2007. Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Jakarta.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 2005. Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No. 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang

Bangunan Gedung. Jakarta.

Perpustakaan Nasional RI. 2011. Standar Nasional Indonesia Bidang

Perpustakaan dan Kepustakawanan. Jakarta.

http://perpustakaansmpn1mendoyo.weebly.com/uploads/4/0/3/8/40389

453/standar_nasional_indonesia_bidang_kepustakaan_dan_kepustakaw

anan.pdf (30 Januari 2015).

Prastowo. 2012. Manajemen Perpustakaan Sekolah Professional. Yogyakarta:

Diva Press.

Satwiko, Prasasto. 2005. Fisika Bangunan I. Ed. 2, Yogyakarta: Andi.

Shihab, Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah, Vol. 10. Jakarta: Lentera Hati.

Subagyo, Joko. 1997. Metodologi Penelitian (Pendekatan Teori dan Praktek).

Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, A. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

..2009. Metode Penelitian Pendidikan "Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D". Bandung: Alfabeta.

..2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

.2012. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D". Cet.

17; Bandung: Alfabeta.

. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Cet.

19; Bandung: Alfabeta.

Page 89: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

68

Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sutarno. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Obor Indonesia.

Suwarno, Wiji. 2009. Psikologi Perpustakaan. Cet. I; Jakarta: Sagung Seto.

.2011. Perpustakaan dan Buku. Cet. I; Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media.

Tjiptono, Fandy. 2003. Total Quality Management. Yogyakarta : Andi.

Trisella, Citra. 2012. Kualitas Ruang dan Kenyamanan Taman Bacaan

Masyarakat (TBM) pada Pusat Perbelanjaan (MAL). Skripsi.

http://lib.ui.ac.id/opac/ui/ (29 Januari 2015).

Ulidarma, Netty. 2005. Tingkat Kepuasan Pengguna Terhadap Fasilitas

Layanan Sirkulasi Perpustakaan Akper Kesdam I / Bukit Barisan

Medan. Skripsi. Medan : Fakultas Sastra.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/13554/1/030723001.pd

f. (11 maret 2015).

Yudiansah, Choeroh. 2013. Analisis Kenyamanan Ruang Perpustakaan

Universitas Negeri Semarang Berdasarkan Persepsi Mahasiswa(Studi

Kasus: Ruang Baca Koleksi Skripsi Perpustakaan Universitas Negeri

Semarang). Skripsi. Semarang: Fakultas Teknik.

http://lib.unnes.ac.id/19103/1/5101407012.pdf. (10 maret 2015).

Page 90: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP RUANG BACA DI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/1268/1/MIRFAYANA.pdf · Terkhusus pula untuk sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Harisyah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Mirfayana dilahirkan di Bulukumba pada tanggal 25

Maret 1993. Anak pertama dari dua bersaudara.

Pendidikan formal dimulai pada tahun 1999 di

Sekolah Dasar SD Negeri 242 Galung Boddong dan

lulus pada tahun 2005. Pada tahun yang sama,

penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama di SMP Negeri 4 Bulukumpa dan

lulus pada tahun 2008, dan pada tahun yang sama

pula penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri

1 Bulukumpa yang sekarang berubah nama menjadi

SMA Negeri 2 bulukumba dan lulus pada tahun

2011. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar jenjang

S1 pada Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab

dan Humaniora.

Pada akhir studinya, Analisis Tingkat Kepuasan Pemustaka Terhadap Ruang Baca di

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar dipilih sebagai judul skripsi

untuk pengerjaan tugas akhir. Di bawah bimbingan A.Ibrahim,S.Ag.,SS.,M.Pd. dan

Taufiq Mathar, S.Pd., MLIS.

Nama : Mirfayana

TTL : Bulukumba, 25 maret 1993

Alamat : BTN Pao-Pao Permai Blok H1 No.4

Email : [email protected]

DATA PRIBADI PENULIS