ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH...

79
Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ` SKRIPSI ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH SEBAGAI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) SUMATERA UTARA Diajukan oleh : AMRI SIREGAR 030501077 Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Medan 2009

Transcript of ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH...

Page 1: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ` SKRIPSI

ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH SEBAGAI PENDAPATAN ASLI

DAERAH (PAD) SUMATERA UTARA

Diajukan oleh : AMRI SIREGAR

030501077

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Medan 2009

Page 2: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

ABSTRACT This study aims to see how large the contribution and efektiveness of regional taxes and levies as a local revenue (PAD) of North Sumatera and see how the influence of several factors on PAD of North Sumatera. To get results, then examined several variables that PAD, the amount of tax revenue and retribution, then realization of tax revenue and local levies, the tax revenue target and retribution, the regional gross domestic income(GDP) and domestic investment (PMDN). While the data variables used in this research is secondary data into period 1998-2007. After processing the data throught computer programs excel and eviews 4.1 the obtained result is that the level of efektivness of tax revenue from 2003 to 2007 was high at above 100%, while the contribution of tax revenue and retribution from the years 2007 continued, also note that GDP variables have a significant influence on the PAD. Where as domestic variables do not have a significant influence. Therefore the government needs to increase the contribution of local taxes and levies and GDP in order to increase revenue of North Sumatera. Key words : income, taxes, local levies, GDP and domestic investment

Page 3: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana besar kontribusi dan efektivitas pajak dan retribusi daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumatera Utara, dan mengetahui bagaimana pengaruh beberapa faktor terhadap PAD Sumatera Utara. Untuk memperoleh hasilnya, maka diteliti beberapa variabel yaitu PAD, jumlah penerimaan pajak dan retribusi daerah, realisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah, target penerimaan pajak dan retribusi daerah, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Sedangkan data variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan kurun waktu tahun 1998 – 2007. Setelah pengolahan data melalui program komputer Microsoft Excel dan Eviews 4.1, maka diperoleh hasil yaitu bahwa tingkat efektivitas penerimaan pajak dari tahun 2003 sampai 2007 adalah tinggi yaitu berada di atas 100%. Sedangkan kontribusi penerimaan pajak dan retribusi daerah dari tahun 2003 sampai 2007 terus menunjukkan angka penurunan yang berarti. Kemudian dari hasil penelitian juga diketahui bahwa variabel PDRB memberikan pengaruh yang signifikan terhadap PAD, sedangkan variabel PMDN tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Dengan demikian pihak pemerintah perlu meningkatkan kontribusi pajak dan retribusi daerah dan PDRB dalam rangka meningkatkan PAD Sumatera Utara. Kata kunci: pendapatan, pajak, retribusi, PDRB, dan PMDN

Page 4: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

KATA PENGANTAR

Kemuliaan kepada ALLAH BAPA di surga atas segala karunia dan

penyertaannya yang diberikan kepada penulis sehingga dimampukan

menyelesaikan skripsi ini. Dalam penulisan skripsi ini, penulis mencoba

menganalis pajak dan retribusi darah sebagai pendapatan asli daerah Sumatera

Utara. Semoga dengan hasil penelitian ini, banyak manfaat yang diperoleh baik

dalam menambah pengetahuan penulis, bahan referensi, maupun manfaat bagi

masyarakat pada suatu saat nanti.

Banyak kegagalan dan kesalahan yang dialami penulis dalam perkuliahan

maupun dalam penulisan skripsi ini. Akan tetapi sebagai manusia yang tidak

pernah luput dari kesalahan, penulis akan berusaha memperbaikinya dengan

adanya saran, masukan serta kritik yang membangun dari semua pembaca yang

sudi mendukung penulisan ini. Pada kesempatan yang sangat luar biasa ini,

izikanlah saya sebagai penulis dengan segala kerendahan hati ingin

menyampaikan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung

baik dalam bentuk moril maupun materiil, dan terutama kepada:

• Kedua orang tua saya yaitu Ayahanda M siregar(+) dan Ibunda N br

Simaremare yang telah memberikan dukungan moral serta materiil yang

tak ternilai lagi banyaknya, serta abang dan adik-adik saya yang telah

memberikan perhatian yang tulus serta doa yang tak ternilai harganya.

• Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Page 5: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

• Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku ketua jurusan Ekonomi

Pembangunan Universitas Sumatera Utara

• Bapak Prof. DR. Syaad Afifudin, SE, M.Ec selaku dosen pembimbing

yang telah memberikan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing

penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.

• Bapak Drs. Rahmad Sumanjaya Hasibuan, M.Si selaku dosen penguji I

dan Bapak Paidi hidayat, SE, M.Si selaku dosen penguji II yang turut

menyumbangkan saran, pikiran kepada penulis.

• Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution selaku dosen wali penulis yang telah

memberikan bimbingan dan saran pada saat perkuliahan maupun dalam

penulisan skripsi ini.

• Seluruh staf pengajar dan karyawan di Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan

dukungan.

• The last but not the least, kawan-kawan seperjuangan waktu kuliah yang

selalu memberikan motivasi, tenaga, pikiran serta perhatian yang luar

biasa besarnya baik pada saat perkuliahan maupun pada saat penulisan

skripsi ini.

Medan, Desember 2009 Penulis,

Amri Siregar

Page 6: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

DAFTAR ISI

ABSTRACT ................................................................................................... i ABSTRAK ..................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .................................................................................... iii DAFTAR ISI .................................................................................................. v DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ 1 1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ................................................................................. 6 1.3. Hipotesis .................................................................................................. 7 1.4. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7 1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7 BAB II : TINJAUAN TEORITIS .................................................................... 8 2.1.Pajak ......................................................................................................... 8 2.1.1. Pengertian Pajak ................................................................................. 8 2.1.2. Pembagian Pajak Menurut Golongan,Sifat,dan Pemungutannya ......... 9 2.1.3. Asas-asas Pemungutan Pajak .............................................................. 10 2.1.4. Tinjauan Pajak Dari Berbagai Aspek .................................................. 15 2.2. Fungsi Pajak............................................................................................. 20 2.3.Retribusi ................................................................................................... 20 2.4. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)............................................... 21 2.5. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ............................................... 23 2.6. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ................................................................ 25 2.6.1. Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) ......................................... 25 2.6.2. Jenis-jenis Pendapatan Asli Daerah (PAD) ......................................... 25 2.6.3. Jenis-jenis Retribusi Daerah ............................................................... 28 2.6.4. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Milik Daerah Yang Dipisahkan .......................................................... 29 2.6.5. Lain-lain Pendpatan Daerah Yang Sah................................................ 31

BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................ 32 3.1. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 32 3.2. Jenis Dan Sumber Data ............................................................................ 32 3.3. Tehnik Pengumpulan Data ....................................................................... 32 3.4. Pengolahan Data ...................................................................................... 33 3.5. Model Analisis ......................................................................................... 33 3.5.1. Analisis Kontribusi Dan Efektifitas ................................................... 33 3.5.2. Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Tehadap PAD ............................ 34 3.6. Defenisi Operasional ................................................................................ 35 BAB IV :ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 37 4.1.Gambaran Umum Provinsi Sumatera Utara ............................................... 37 4.1.1. Letak Geografis .................................................................................. 37 4.1.2. kondisi Alam dan Topografi ............................................................... 37

Page 7: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

4.1.3. Potensi Wilayah ................................................................................. 38 4.1.4. Gambaran Perekonomian Provinsi Sumatera Utara ............................. 39 4.1.5. Historis Provinsi Sumatera Utara ........................................................ 40 4.2. Kondisi Keuangan Provinsi Sumatera Utara ............................................. 42 4.2.1. Pajak Daerah ...................................................................................... 42 4.2.2. Retribusi Daerah................................................................................. 43 4.2.3. Laba Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ......................................... 44 4.2.4. Lain-lain PAD yang Sah ..................................................................... 47 4.2.5. Target Pendapatan Asli Daerah ........................................................... 48 4.2.6. Dana Perimbangan ............................................................................. 48 4.2.7. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah ............................................... 50 4.2.8. Permasalahan Keuangan Daerah ......................................................... 51 4.3. Hasil dan Analisis .................................................................................... 54 4.3.1. Tingkat Efektifitas dan Kontribusi Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) ......................................................... 54 4.3.2 Pengaruh Beberapa Faktor Terhadap PAD........................................... 57 4.3.3. Uji Statistik ........................................................................................ 59 4.3.4. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ...................................................... 62 BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 65 5.1. Kesimpulan………………………………… ............................................ 65 5.2. Saran……………………………………………....................................... 66 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 8: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

DAFTAR TABEL

No.Tabel Judul Halaman 1.1. Target dan Realisasi Pajak Daerah T.A.2003-2007 ..................... 4 1.2. Target dan Realisasi Retribusi Daerah......................................... 6 2.4. Penanaman Modal Dalam Negeri tahun 1998-2007..................... 23 2.5. Produk Domestik Regional Bruto tahun 1998-2007 .................... 24 4.1.2 Kondisi Geografis Provinsi Sumatera Utara ................................ 38 4.2.3. Target dan Realisasi Laba BUMD............................................... 44 4.2.4. Target dan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah ............................. 47 4.2.6. Realisasi Dana Perimbangan Provinsi Sumatera Utara 2003-2007 .................................................................................. 49 4.2.7. Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah ............................................................................................. 50 4.3.1. Efektifitas Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah ..................... 54 4.3.2. Kontribusi Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ................................... 56 4.3.3. Hasil Estimasi ............................................................................. 58 4.3.4. Korelasi Variabel Bebas ............................................................. 62

Page 9: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman 4.3.1.a. Diagram tingkat Efektivitas Pajak dan Retribusi Daerah Tahun 2003-2007 ..................................................................... 55 4.3.1.b Diagram Kontribusi Pajak dan Retribusi Daerah terhadap PAD tahun 2003-2007 ............................................................. 56 4.3.3.a Uji t-statistik Variabel PDRB ................................................... 59 4.3.3.b Uji t-statistik pada Variabel Penanaman Modal Dalam Negeri ...................................................................................... 60 4.3.3.c Uji f-statistik ............................................................................ 61 4.3.4. Uji Otokorelasi ........................................................................ 63

Page 10: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pembangunan ekonomi di defenisikan sebagai suatu proses yang

menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

masyarakat meningkat dalam periode waktu yang panjang. Oleh sebab itu

pembangunan ekonomi memiliki tiga sifat penting yaitu : suatu proses yang

berarti terjadinya perubahan terus-menerus, adanya usaha untuk menaikkan

pendapatan perkapita masyarakat.

Todaro (2003) mendefenisikan pembangunan ekonomi adalah suatu proses

yang bersifat multidimensional yang melibatkan kepada perubahan besar baik

terhadap perubahan struktur ekonomi, perubahan sosial, mengurangi atau

menghapuskan kemiskinan, mengurangi ketimpangan, dan pengangguran dalam

konteks pertumbuhan ekonomi.

Dalam pembangunan, Rodinelli (1961) menyatakan bahwa kebijaksanaan

pemerintah ditujukan untuk mengubah cara berfikir, selalu memikirkan perlunya

investasi pembangunan. Dengan adanya pembangunan akan terjadi peningkatan

nilai-nilai budaya bangsa, yaitu terciptanya taraf hidup lebih baik, saling harga-

menghargai sesamanya, serta terhindar dari tindakan sewenang-wenang.

Pembangunan ekonomi di daerah Sumatera Utara yang dimaksud adalah

dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berdomisili di 28

kabupaten dan kota secara keseluruhan baik rakyat yang tinggal di perkotaan

maupun pedesaan. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, Pemerintah

Provinsi Sumatera Utara dibawah kepemimpinan gubernur senantiasa tetap teguh

Page 11: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

memperhatikan dan mempertahankan secara konsisten prinsip-prinsip demokrasi,

pemerataan, keadilan , keistimewaan dan kekhususan serta keragaman daerah

Sumatera Utara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk

mewujudkan tujuan nasional dimaksud,pemerintah menerbitkan undang-undang

nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah yang memberikan hak dan

kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan menurut asas Otonomi dan Tugas Pembantuan.

Selanjutnya, tugas-tugas pemerintah daerah yang berkaitan dengan

penyelenggaraan dekonsentrasi dan penyelenggaraan tugas pembantuan telah

diatur pula pada Peraturan Pemerintah Dekonsentrasi dan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia nomor 52 tahun 2001 yang mengatur tentang

Penyelenggaraan Tugas Pembantuan.

Salah satu usaha pejabat yang tidak kalah penting adalah memperhatikan

penggunaan atau pengelolaan pendapatan daerah secara efektif. Pendapatan

daerah antara lain Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Pendapatan

Asli Daerah(PAD). Dalam penulisan skripsi ini, penulis ingin mempelajari atau

menganalisis lebih dalam mengenai pendapatan daerah terutama Pendapatan Asli

Daerah. PAD merupakan salah satu modal utama untuk mendukung proses

pembangunan di daerah sehinggga tentu hal ini sangat berkenaan dengan

kepentingan rakyat banyak. Menurut Halim(2004:67), Pendapatan Asli

Daerah(PAD) merupakan “semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber

ekonomi asli daerah”. Dengan demikian, kebijakan dalam usaha penerimaan dan

pengelolaan pendapatan daerah sangat diperlukan.

Page 12: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Dengan diterbitkannya undang-undang otonomi daerah maka daerah yang

mempunyai pendapatan yang besar akan semakin mudah untuk melakukan

percepatan pembangunan disetiap sektor-sektor yang sangat vital dan nantinya

akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak.

Penerimaan dari PAD adalah merupakan refleksi dari 4(empat) jenis

pungutan yakni pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan laba BUMD dan lain-lain Pendapatan asli daerah yang sah. Akan

tetapi dalam penulisan ilmiah ini, penulis hanya akan menjabarkan dan

menganalisis keefektifan pengelolaan pajak dan retribusi daerah sebagai

pendapatan asli daerah. Efektifitas ini dianalisis dengan melihat elastisitas pajak

dan retribusi daerah terhadap realisasi belanja pembangunan daerah

SumateraUtara. Analisis tersebut dilakukan karena pendapatan daerah lebih

ditekankan pada proyek-proyek pembangunan daerah. Dengan demikian

penulisan skripsi ini secara lengkapnya ditulis dengan judul Analisis Efektifitas

Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007.

Untuk menjelaskan sedikit mengenai perkembangan pajak dan retribusi

daerah,maka pajak dan retbusi daerah dijelaskan dengan data-data berikut ini:

a. Pajak Daerah

Secara keseluruhan penerimaan Pajak Daerah dari tahun anggaran 2003

sampai dengan 2007 terus-menerus mengalami peningkatan yang signifikan,

sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut ini:

Page 13: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Tabel 1.1. Target dan Realisasi Pajak Daerah TA. 2003-2007

Tahun PAJAK DAERAH TARGET REALISASI %

2003 1. PKB 286.186.045.000,00 317.961.718.624,00 111,10

2. PKAA 250.000.000,00 39.518.185,00 15,81

3. BBN-KB 364.012.105.000,00 422.875.084.848,00 116,17

4. BBN-KAA 50.000.000,00 101.000,00 0,20

5. PBB-KB 110.000.000.000,00 106.928.327.804,06 97,21

6. ABT-APU 12.000.000.000,00 14.166.613.706,58 118,06

7. P. Hotel 11.099.480.000,00 11.117.519.748,84 100,16

8. P. Restoran 26.350.560.000,00 25.051.845.252,31 95,07

9. P. Reklame 9.500.000.000,00 9.561.949.305,50 100,65

10. P. Parkir 2.340.000.000,00 1.991.327.105,00 85,10

11. P. Hiburan 5.400.000.000,00 4.591.565.890,80 85,03

JUMLAH 827.188.190.000,00 914.285.571.470,09 110,53

2004 1. PKB 336.676.650.000,00 392.925.761.083,00 116,71

2. PKAA 45.000.000,00 49.458.216,00 109,91

3. BBN-KB 460.591.315.000,00 527.981.458.052,00 114,63

4. BBN-KAA 5.000.000,00 5.223.060,00 104,46

5. PBB-KB 134.400.000.000,00 141.726.481.630,37 105,45

6. ABT-APU 16.500.000.000,00 18.683.530.846,75 113,23

7. P. Hotel 15.000.000.000,00 15.055.625.231,70 100,37

8. P. Restoran 29.280.000.000,00 29.343.934.623,08 100,22

9. P. Reklame 13.300.000.000,00 13.303.607.381,00 100,03

10. P. Parkir 3.000.000.000,00 2.741.130.957,00 91,37

11. P. Hiburan 7.000.000.000,00 6.650.284.906,32 95,00

JUMLAH 1.015.797.965.000,00

1.148.466.495.987,22 110,53

2005 1. PKB 424.300.000.000,00 462.768.823.893,00 109,07

2. PKAA 45.000.000,00 47.173.015,00 104,83

3. BBN-KB 595.700.000.000,00 618.866.087.937,00 103,89

4. BBN-KAA 5.000.000,00 5.089.800,00 101,80

5. PBB-KB 198.000.000.000,00 199.933.368.479,21 100,98

6. ABT-APU 18.900.000.000,00 19.517.298.859,00 103,27

7. P. Hotel 16.500.000.000,00 16.506.930.084,22 100,04

Page 14: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Tahun PAJAK DAERAH TARGET REALISASI %

8. P. Restoran 35.880.000.000,00 34.136.656.308,58 95,14

9. P. Reklame 23.500.000.000,00 23.503.591.871,50 100,02

10. P. Parkir 3.053.680.000,00 3.057.219.121,00 100,12

11. P. Hiburan 7.250.641.000,00 7.257.170.956,92 100,09

JUMLAH 1.323.134.321.000,00 1.385.599.410.325,43 104,72

2006 1. PKB 480.000.000.000,00 499.955.253.422,00 104,16

2. PKAA 45.000.000,00 51.218.289,00 113,82

3. BBN-KB 490.000.000.000,00 502.466.121.681,00 102,54

4. BBN-KAA 5.000.000,00 2.158.289,00 43,17

5. PBB-KB 327.000.000.000,00 342.212.142.288,36 104,65

6. ABT-APU 21.200.000.000,00 21.758.168.705,00 102,63

7. P. Hotel 17.670.000.000,00 17.684.311.834,64 100,08

8. P. Restoran 35.880.000.000,00 35.910.147.431,00 100,08

9. P. Reklame 25.000.000.000,00 16.057.723.589,50 64,23

10. P. Parkir 3.359.052.000,00 3.366.548.538,00 100,22

11. P. Hiburan 7.975.705.000,00 7.998.696.250,60 100,29

JUMLAH 1.408.134.757.000,00 1.447.462.490.318,10 104,72

2007 1. PKB 555.000.000.000,00 557.359.187.958,00 100,43

2. PKAA 45.000.000,00 46.046.449,00 102,33

3. BBN-KB 520.000.000.000,00 583.958.809.928,00 112,30

4.BBN-KAA 5.000.000,00 1.965.950,00 39,32

5. PBB-KB 362.000.000.000,00 378.195.572.192,00 104,47

6. ABT-APU 21.350.000.000,00 22.784.655.544,00 106,72

7. P. Hotel 18.553.500.000,00 19.717.665.589,08 106,27

8. P. Restoran 36.756.400.000,00 37.254.977.247,00 101,36

9. P. Reklame 8.461.730.000,00 16.070.834.506,70 189,92

10. P. Parkir 3.527.000.000,00 3.679.585.970,00 104,33

11. P. Hiburan 8.354.000.000,00 8.331.428.896,00 99,73

JUMLAH 1.534.052.630.000,00 1.627.400.730.229,78 104,72 Sumber :Biro Keuangan Provinsi Sumatera Utara

Page 15: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

b. Retribusi Daerah

Retribusi daerah adalah pungutan daerah atas jasa atau pemberian izin

tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah

Provinsi Sumatera Utara untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Retribusi

Daerah ini dikelola oleh Instansi teknis di lingkungan Pemerintah Provinsi

Sumatera Utara. Penerimaan tersebut secara terperinci dipaparkan pada tabel

berikut ini :

Tabel 1.2. Target dan Realisasi Retribusi Daerah

Tahun Target Realisasi % Selisih 2003 19.958.750.000,00 16.928.483.188,39 84,82 3.030.266.811,61 2004 21.195.434.000,00 23.762.354.666,04 112,11 2.566.920.666,04 2005 16.420.750.000,00 18.852.328.406,22 114,81 2.431.578.406,22 2006 10,394.010.000,00 11.714.727.648,10 112,71 1.320.717.648,01 2007 12.179.350.000,00 13.251.999.446,03 108,81 1.072.649.446,03

Sumber : Biro Keuangan Provinsi Sumatera Utara

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dibuat beberapa

perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat efektifitas pajak dan retribusi daerah atau hubungan

antara realisasi penerimaan pajak dan retribusi terhadap target penerimaan

pajak dan retribusi daerah.

2. Bagaimana pengaruh variabel Pendapatan Domestik Regional Bruto

(PDRB) terhadap PAD Sumatera Utara.

3. Bagaimana pengaruh variabel Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

terhadap PAD Sumatera Utara.

Page 16: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

1.3. Hipotesis

1. Tingkat efektifitas pajak dan retribusi daerah Provinsi Sumatera utara

setiap tahun semakin meningkat, cateris paribus.

2. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) memberikan pengaruh

positif terhadap PAD Sumatera Utara, cateris paribus.

3. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) memberikan pengaruh positif

terhadap PAD Sumatera Utara, cateris paribus.

1.4. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat efektifitas pajak dan retribusi daerah Provinsi

Sumatera Utara setiap tahun.

2. Untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Domestik Regional Bruto

(PDRB) terhadap PAD Sumatera Utara.

3. Untuk mengetahui pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

terhadap PAD Sumatera Utara.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang pendapatan

daerah Provinsi Sumatera Utara.

2. Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa

Fakultas Ekonomi terutama Departemen Ekonomi Pembangunan yang

ingin melakukan penelitian.

3. Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya

pihak pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara untuk kebijakan

pengelolaan pendapatan daerah.

Page 17: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

BAB II

URAIAN TEORITIS 2.1. Pajak 2.1.1. Pengertian Pajak

Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus

dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat

baik materil maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut banyak

memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

Salah satu usaha mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau Negara

dalam pembiayaan pembangunan yaitu menggali sumber dana yang berasal dari

dalam negeri berupa pajak. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang

berguna untuk kepentingan bersama.

Apabila membahas pengertian pajak, banyak para ahli memberikan

batasan tentang pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh P. J.

A. Andiani (1991:2) yang telah diterjemahkan oleh R. Santoso Brotodiharjo

dalam buku”Pengantar ilmu hukum pajak”

“Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan)yang terutang

oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak

mendapat prestasi kembali, yang langsung ditunjuk, dan yang gunanya adalah

untuk membiayai pengeluaran-pengeluran umum berhubung dengan tugas Negara

yang menyelenggarakan pemerintahan”.

Dalam defenisi diatas lebih memfokuskan pada fungsi budgeter dari pajak,

sedangkan pajak masih mempunyai fungsi lain yaitu fungsi mengatur.Sedangkan

menurut Rachmat Soemitro(1990) dalam bukunya ”Dasar-dasar hukum pajak dan

Page 18: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

pajak pendapatan” menyatakan: Pajak adalah iuran pajak kepada kas Negara

berdasarkan undang-undang (yang dapat disahkan) dengan tidak mendapat jasa

timbal balik (kontraprestasi), yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan

untuk membayar pengeluaran umum.

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri

yang melekat pada pengertian pajak, adalah:

1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaanya yang

sifatnya dapat dipaksakan.

2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi

individual oleh pemerintah.

3. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun daerah.

4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila

dari pemasukanya masih mendapat surplus, dipergunakan untuk membiayai

public investment.

5. Pajak dapat pula mempunyai tujuan selain budgeter, yaitu mengatur.

2.1.2. Pembagian Pajak Menurut Golongan, Sifat, Dan Pemungutannya

Pajak dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kelompok:

1. Menurut golongan

• Pajak langsung adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat

dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung wajib

pajak yang bersangkutan. Sebagai contoh Pajak Penghasilan

• Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembebanannya dapat

dilimpahkan ke pihak lain. Sebagai contoh pajak pertambahan nilai.

Page 19: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

2. Menurut sifat

Pembagian pajak menurut sifat dimaksudkan pembedaan dan pembagian

berdasarkan ciri-ciri prinsip:

• Pajak sujektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada

subjeknya yang selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti

memperhatikan keadaan dari wajib pajak.

• Contoh: Pajak penghasilan

• Pajak objektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada

objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak

• Contoh: pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang

mewah

3. Menurut pemungut dan pengelolanya

• Pajak pusat, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.

Contoh: Pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai dan pajak

penjualan atas barang mewah, pajak bumi dan bangunan, dan bea

materai

• Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

Contoh: Pajak reklame, Pajak hiburan

2.1.3. Asas-asas Pemungutan Pajak

Untuk mencapai tujuan pemungutan pajak perlu memegang teguh asas-

asas pemungutan dalam memilih alternative pemungutannya. Sehingga terdapat

Page 20: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

keserasiaan pemungutan pajak dengan tujuan dan asas yang masih diperlukan lagi

yaitu pemahaman atas perlakuan pajak tertentu. Asas-asas pemungutan pajak

sebagaimana dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya An inquiri the

nature of cause the wealth of nations menyatakan bahwa pemungutan pajak

hendaknya didasarkan pada :

• Equaliti

Pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata, yaitu pajak dikenakan

kepada orang pribadi yang harus sebanding dengan kemampuan

membayar pajak atau ability to pay dan sesuai dengan manfaat yang

diterima. Adil maksudnya bahwa setiap Wajib Pajak memnyumbangkan

uang untuk pengeluaran pemerintah sebanding dengan kepentingan dan

manfaat yang diminta.

• Certainty

Penetapan pajak itu tidak ditentukan sewenang-wenang. Oleh karena itu,

Wajib Pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti besarnya pajak yang

terutang, kapan harus dibayar, serta batas waktu pembayaran.

• Convenience

Kapan wajib pajak itu harus membayar pajak sebaiknya sesuai dengan

saat-saat yang tidak menyulitkan wajib pajak sebagai contoh saat wajib

pajak memperoleh penghasilan. Sistem pemungutan ini disebut Pay as you

earn.

Page 21: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

• Economy

Secara ekonomi bahwa biaya pemungutan dan biaya pemenuhan

kewajiban pajak bagi wajib pajak diharapkan seminim mungkin, demikian

pula beban yang dipikul wajib pajak.

Asas keadilan dalam prinsip perundang-undangan perpajakan maupun

dalam hal pelaksanaannya harus dipegang teguh, walaupun keadilan itu sangat

relative.

Menurut Richard A. Musgrave dan Peggy B. Musgrave dalam buku public

finance in theory and practice terdapat dua macam asas keadilan pemungutan

pajak, yaitu :

1. Benefit Principle

Dalam system perpajakan yang adil,setiap wajib pajak harus membayar

pajak sejalan dengan manfaat yang dinikmatinya dari pemerintah.

Pendekatan ini disebut Revenue and Expenditure Approach

2. Ability Principle

Dalam pendekatan ini menyarankan agar pajak dibebankan kepada wajib

pajak atas dasar kemampuan membayar.

Asas pemungutan lainnya juga dikemukakan oleh Jhon F. Due dalam buku

Government Finance ,An Economic Analisys yaitu The Natural Principle yang

bermakna bahwa pajak itu harus netral artinya tidak mempengaruhi pilihan

masyarakat untuk mengkonsumsi atau memproduksi barang. Terlihat bahwa asas

ini bertujuan untuk menjaga agar pemungutan pajak tidak mengganggu kemajuan

ekonomi.

Page 22: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Asas pemungutan pajak dapat pula dibagi dalam:

1. Asas Menurut Falsafah Hukum

Hukum pajak harus berdasarkan pada keadilan. Selanjutnya keadilan ini

sebagai asas pemungutan pajak.untuk menyatakan keadilan kepada hak

Negara untuk memungut pajak, muncul beberapa teori dasar, yaitu:

• Teori asuransi

Dalam perjanjian asuransi diperlukan pembayaran premi. Premi

tersebut dimaksudkan sebagai pembayaran atas usaha melindungi

orang dari segala kepentingannya, misalnya keselamatan atau

keamanan harta bendanya. Teori asuransi ini menyamakan

pembayaran premi dengan pembayaran pajak. Walaupun

kenyataanya menyatakan premi tersebut tidaklah tepat.

• Teori Kepentingan

Pada teori kepentingan ini memperhatikan beban pajak yang harus

dipungut dari masyarakat.pembebanan ini harus didasarkan pada

kepentingan setiap orang pada tugas pemerintah termasuk

perlindungan jiwa dan hartanya. Oleh karena itu, pengeluaran

Negara untuk melindungi dibebankan pada masyarakat.

• Teori Gaya Pikul

Teori ini mengandung maksud bahwa dasar keadilan pemungutan

pajak terletak dalam jasa-jasa yang diberikan oleh Negara kepada

masyarakat berupa perlindungan jiwa dan harta bendanya. Oleh

karena itu, untuk kepentingan perlindungan maka masyarakat akan

membayar pajak menurut gaya pikul seseorang.

Page 23: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

• Teori Bakti

Teori bakti ini disebut juga teori kewajiban pajak mutlak. Teori ini

berdasarkan pada Negara mempunyai hak mutlak untuk

memungut pajak. Di lain pihak, masyarakat menyadari bahwa

pembayaran pajak sebagai suatu kewajiban untuk membuktikan

tanda baktinya terhadap Negara. Dengan demikian dasar hukum

pajak terletak pada hubungan masyarakat dengan Negara.

• Teori Asas Daya Beli

Dalam teori ini mendasarkan bahwa penyelenggaraan kepentingan

masyarakat yang dianggap sebagai dasar keadilan pemungutan

pajak yang buka kepentingan individu atau Negara, sehingga lebih

menitikberatkan pada fungsi mengatur.

2. Asas Yuridis

Untuk menyatakan suatu keadilan. Hukum pajak harus memberikan

jaminan hukum kepada Negara atau warganya. Oleh karena

itu,pemungutan pajak harus didasarkanpada undang-undang. Landasan

hukum pemungutan pajak di Indonesia adalah pasal 23A Amandemen

Undang-undang dasar 1945

3. Asas Ekonomi

Seperti pada uraian sebelumnya,pajak mempunyai fungsi regular dan

fungsi budgeter. Asas ekonomi ini lebih menekankan pada pemikiran

bahwa Negara menghendaki agar kehidupan ekonomi masyarakat agar

terus meningkat. Untuk itu, pemungutan pajak harus diupayakan tidak

menghambat kelancaran ekonomi sehingga ekonomi tidak terganggu.

Page 24: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

4. Asas Pemungutan Pajak Lainnya

Terdapat tiga asas yang digunakan untuk memungut pajak dalam pajak

penghasilan,yaitu:

• Asas tempat tinggal

Negara-negara mempunyai hak untuk memungut atas penghasilan

wajib pajak berdasarkan tempat tinggal wajib pajak. Wajib pajak

yang bertempat tinggal di Indonesia dikenai pajak atas penghasilan

yang diterima atau diperoleh, yang berasal dari Indonesia atau

berasal dari luar negeri (Pasal 4 Undang-undang Pajak

Penghasilan)

• Asas kebangsaan

Pengenaan pajak dihubungkan dengan suatu Negara. Asas ini

diberlakukan kepada setiap orang asing yang bertempat tinggal di

Indonesia untuk membayar pajak.

• Asas Sumber

Negara mempunyai hak untuk memungut pajak atas penghasilan

yang bersumber pada suatu Negara yang memungut pajak. Dengan

demikian Wajib pajak menerima atau memperoleh penhasilan dari

Indonesia dikenakan pajak di Indonesia tanpa memperhatikan

tempat tinggal wajib pajak.

2.1.4. Tinjauan Pajak Dari Berbagai Aspek

Masalah perpajakan tidaklah sesederhana hanya sekedar menyerahkan

sebagian penghasilan atau kekayaan seseorang kepada Negara, tetapi coraknya

Page 25: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

terlihat bermacam-macam tergantung kepada pendekatannya. Dalam hal ini pajak

dapat didekati atau ditinjau dari berbagi aspek.

Aspek Ekonomi

Dari sudut pandang ekonomi, pajak merupakan penerimaan negara yang

digunakan untuk mengarahkan kehidupan masyarakat menuju kesejahteraan.

Pajak sebagai motor penggerak kehidupan ekonomi masyarakat.

Meskipun kehidupan ekonomi sebagian besar dijalankan dengan

mengandalkan mekanisme pasar bebas, mekanisme tadi tidak akan berjalan

apabila tidak ada pemerintah. Untuk menjalankan roda pemerintahan yang mampu

menggerakkan secara efektif mekanisme pasar bebas pemerintah memerlukan

pajak dari masyarakat.

Pelayanan yang diberikan pemerintah merupakan kepentingan

umum(public utilities) untuk kepuasan bersama, sehingga pajak yang mengalir

dari masyarakat akhirnya kembali lagi untuk masyarakat. Hal ini erat kaitanya

dengan kebijakan ekonomi yang mengarah kepada dukungan kenaikan

pendapatan masyarakat melalui distribusi pendapatan.

Prasarana ekonomi tersebut erat kaitanya dengan pertumbuhan

ekonomi.tanpa pertumbuhan ekonomi, negara tidak dapat meningkatkan

kesejahteran warganya. Demikian pula, tanpa jarak serta tanpa kesadaran

masyarakat membayar pajak, pemerintah tidak dapat meningkatkan prasarana

ekonominya. Untuk itu diperlukan usaha mengerahkan dana-dana investasi yang

bersumber pada tabungan masyarakat, tabungan pemerintah serta penerimaan

devisa yang berasal dari eksport dan jasa. Pengerahan dana-dana investasi tersebut

Page 26: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

harus ditingkatkan dengan cepat, sehingga bantuan luar negeri semakin berkurang.

Aspek Hukum

Pajak merupakan masalah keungan negara. Dasar yang digunakan

pemerintah untuk mengatur masalah keuangan negara yaitu Pasal 23A

Amandemen UUD 1945 (Pajak dan pungutan lainyang bersifat memaksa untuk

keperkuan negara diatur dengan undang-undang). Meskipun UUD 1945 (sebelum

amandemen) sudah berlaku sejak negara merdeka (diganti antara tahun1950

sampai 1959, kemudian diperlakukan kembali dengan dekrit presiden 1959)

Undang-undang pajak masih menggunakan produk undang-undang zaman

kolonial belanda sampai pembaharuan perpajakan selesai tahun 1983. Undang-

undang kolonial yang pada saat itu adalah Aturan Bea Meterai 1932, Ordonansi

Pajak Perseroan 1925, Ordonansi Pajak kekayaan 1932, dan Ordonansi pajak

pendapatan 1944.

Dalam rangka reformasi perpajakan nasional, pemerintah bersama-sama

dengan DPR berhasil melahirkan undang-undang perpajakan yang baru, yaitu

Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan umum dan tata cara

Perpajakan, Undang-undang Nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan,

Undang-undang Nomor 8 tahun 1983 tentang Pajak pertambahan nilai dan pajak

penjualan atas barang mewah, Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang

pajak bumi dan bangunan, Undang-undang Nomor 13 tentang Bea Materai. Di

dalam undang-undang di atas terdapat pula aspek hukum dengan mencantumkan

sanksi-sanksi hukum apabila wajib pajak lalai atau dengan sengaja tidak

menunaikan kewajiban membayar pajak.

Page 27: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Selanjutnya dilakukan pembaharuan kembali pada tahun 1994 dan pada

tahun 1997 terdapat pula undang-undang baru yang dilahirkan. Pada tahun 1997

telah melahirkan yaitu Undang-undang Nomor 17 tahun 1997 tentang badan

penyelesaian sengketa pajak, undang-undang Nomor 18 tahun 1997 tentang pajak

daerah dan retribusi daerah, undang-undang no 19 tahun 1997 tentang Penagihan

Pajak dengan Surat Paksa, dan undang-undang Nomor 20 tahun 1997 bea

perolehan Hak atas tanah dan bangunan. Dalam era reformasi ini telah dilakukan

pula pembaharuan terhadap undang-undang perpajakan meliputi: Undang-undang

nomor 16 tahun 2000 tentang Ketentuan umum dan tata cara perpajakan, Undang-

undang nomor 17 tahun 2000 tentang Pajak penghasilan, Undang-undang nomor

18 tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan nilai dan pajak pajak penjualan atas

barang mewah, Undang-undang 19 tahun 2000 tentang penagihan pajak dengan

surat paksa dan undang-undang nomor 20 tahu 2000 tentang Bea perolehan hak

atas tanah dan bangunan, dan Undang-undang nomor 34 tahun 2000 tentang pajak

daerah dan retribusi .

Keseluruhan ketentuan peraturan perundang-undangan diharapkan

pemerintah dapat menegakkan law enforcement di bidang perpajakan.

Aspek Keuangan

Pendekatan dari aspek keuangan ini tercakup dalm aspek ekonomi hanya

lebih menitikberatkan pada aspek keuangan. Pajak dipandang bagian uang sangat

penting dalam penerimaan negara. Jika dilihat dari penerimaan negara, kondisi

keuangan negara tidak lagi semata-mata dari penerimaan negara berupa minyak

dan gas bumi, tetapi lebih berupaya untuk menjadikan pajak sebagai primadona

penerimaan negara. Oleh karena itu, struktur penerimaan negara sudah bergeser

Page 28: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

dalam beberapa dasawarsa terakhir ini. Salah satu sumber dana untuk

pembiayaan pembangunan yaitu tabungan pemerintah yang merupakan selisih

antara penerimaan dalam negeri dan pengeluaran rutin.

Alat ukur yang digunakan sebagai sebagai indikator efektif dan produktif

pemungutan pajak yaitu fungsinya pengumpulan penerimaan negara berupa pajak.

Kecenderungan umum dengan semakin maju suatu sistem pajak suatu negara,

akan semakin tinggi tax ratio.

Tax ratio yatu perbadingan antara penerimaan pajak dan jumlah produk

domestik bruto (PDB) di Indonesia.

Aspek Sosiologi

Pada aspek sosiologi ini bahwa pajak ditinjau dari segi masyarakat yaitu

yang menyangkut akibat atau dampak terhadap masyarakat atas pungutan dan

hasil apakah yang dapat disampaikan kepada masyarakat.

Jelas bahwa pajak sebagai sumber penerimaan negara untuk membiayai

pengeluaran rutin dan juga digunakan untuk membiayai pembangunan. Berarti,

dengan pembangunan ini dibiayai masyarakat. Oleh karena itu, upaya untuk

meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak sangatlah penting, karena dana

yang dihimpun berasal dari rakyat (private saving) masyarakat atau berasal dari

pemerintah (public saving )

Dengan demikian, terlihat bahwa dari pajak sasaran yang disetujui adalah

memberikan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara merata dengan

melakukan pembangunan di berbagai sektor.

Page 29: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

2.2. Fungsi Pajak

Sebagaimana telah diketahui ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak

dari berbagai defenisi, terlihat adanya dua fungsi pajak, yaitu:

• Fungsi Penerimaan (Budgeteir)

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi

pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Sebagai contoh yaitu

dimasukkannya pajak dalam APBD sebagai penerimaan dalam negeri.

• Fungsi Mengatur( Reguler)

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan

di bidang sosial dan ekonomi. Sebagai contoh: yaitu dikenakanya pajak

yang lebih tinggi terhadap minuman keras, dapat ditekan. Demikian pula

dengan barang mewah.

2.3. Retribusi

Jenis pungutan seperti retribusi mempunyai pengertian lain dibanding

dengan pajak. Retribusi pada umumnya mempunyai hubungan langsung dengan

kembalinya prestasi, karena pembayaran tersebut ditunjukkan semata-mata untuk

mendapatkan suatu prestasi dari pemerintah, misalnya pembayaran uang kuliah,

karcis masuk terminal, kartu langganan.

Pungututan retribusi di Indonnesia didasarkan pada Undang-undang

Nomor 34 Tahun 2000 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Dalam pasal 1

angka 26 Undang-undang dimaksud menyebutkan bahwa retribusi daerah, yang

selanjutnya disebut retribusi, adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas

Page 30: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh

pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

Untuk tata cara pemungutannya, retribusi tidak dapat di borongkan dan

retribusi dipungut dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah atau

dokumen yang dipersamakan. Pelaksanaan penagihannya dapat dipaksakan.

Dalam hal wajib Retribusi tertentu kepada mereka tidak membayar tepat pada

waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi, berupa bunga

sebesar 2%(dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang yang tidak atau

kurang dibayar dan ditagih dengan Surat Tagihan Retribusi Daerah(STRD)

2.4. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa aspek atau faktor-faktor yang

mendukung terjadinya pembangunan perekonomian itu ada beberapa bagian,

penanaman modal dalam negeri juga mempunyai peranan yang besar dalam

pembangunan perekonomian, semakin besar investasi yang ditanamkan akan

berdampak semakin besar pula terhadap pembangunan perekonomian.

Kondisi perkembangan investasi di Indonesia sejak terjadinya krisis

moneter telah mengalami stagnasi dan kelesuan bahkan cenderung menjadi tidak

kondusif sehingga berpengaruh terhadap perkembangan laju pertumbuhan

ekonomi nasional. Salah satu indikator yang dapat dilihat adalah turunnya jumlah

proyek dan investasi PMDN yang telah disetujui dan realisasinya.

Dengan menyampingkan permasalahan nasional, ada beberapa hal yang

perlu dibenahi untuk mendorong investasi di Provinsi Sumatera Utara :

Page 31: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

1. Menyangkut pada ketersediaan energi listrik, keterbatasan energi listrik

sangat mengurangi minat investor melakukan investasi, baik baru

maupun perluasan karena investor yang lama harus mengurangi

pemakaian mesin-mesin karena keterbatasan energi listrik. Jadi jika

Provinsi Sumatera Utara mau mendorong investasi, maka permasalahan

energi listrik perlu dibenahi.

2. Menyangkut pada aktivitas peyelundupan yang marak di Provinsi

Sumatera Utara, dengan maraknya penyelundupan menyangkut maka

hasrat berinvestasi menjadi turun apalagi jika barang yang dihasilkan

tidak mampu bersaing dengan barang buatan luar negeri.untuk

mengatasi masalah ini diperlukan adanya koordinasi serta itikad yang

tulus dari kita semua. Namun harus disponsori oleh pemerintah daerah

Provinsi Sumatera Utara.

3. Menyangkut pada kondisi jalan dan jembatan yang tidak mulus dan

tidak merata di Provinsi Sumatera Utara. Potensi ekonomi yang dimiliki

oleh daerah Provinsi Sumatera Utara tidak terjangkau oleh jalan dan

jembatan secara ekonomis sehingga potensi itu tidak dapat diolah.Oleh

sebab itu investasi hanya terjadi di daerah yang sudah dapat dijangkau

oleh jalan dan jembatan saja.

Dengan demikian adanya perhatian yang serius untuk membenahi faktor-

faktor yang diatas akan menambah volume investasi yang akan ditanamkan di

Provinsi Sumatera Utara, sehingga pembangunan perekonomian yang

direncanakan dapat terlaksana. Semakin tinggi tingkat perkembangan

perekonomian maka kesejahteraan masyarakat juga akan semakin tinggi.

Page 32: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Adapun besarnya jumlah PMDN yang ditanamkan didaerah Provinsi

Sumatera Utara antara tahun 1998-2007 ditampilkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.4 Penanaman Modal Dalam Negeri tahun 1998-2007

Tahun PMDN (Juta Rupiah) 1998 102.716.3 1999 119.777.8 2000 519.744.7 2001 339.603.4 2002 504.556.6 2003 417.053.6 2004 26.807.5 2005 131.753.3 2006 34.653.0 2007 429.462.7

Sumber :Biro Pusat Satistik

2.5. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita adalah merupakan

gambaran rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk sebagai hasil

dari proses produksi. PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi total nilai

PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Nilai PDRB per kapita dapat

menggambarkan tinggkat kesejahteraan penduduk suatu wilayah walaupun

sebenarnya nilai PDRB per kapita ini belum tentu dinikmati oleh masyarakat di

daerah tersebut.

Mulai tumbuhnya perekonomian Indonesia berdampak pada perekonomian

Provinsi Sumatera Utara. Salah satu indikator membaiknya ekonomi Provinsi

Sumatera Utara adalah meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi Provinsi

Sumatera Utara pada tahun 2004 tumbuh sebesar 5,74%. Laju pertumbuhan

tersebut lebih tinggi dari tahun 2003 yang sebesar 4,81%.

Page 33: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Pertumbuhan ekonomi dicapai oleh sektor pengangkutan sebesar 13,49%.

Pertumbuhan yang cukup tinggi dicapai oleh sector konstruksi sebesar 7,65%.

Sementara itu, sektor pertanian yang mentumbang sekitar 24,47%. Perekonomian

di Provinsi Sumatera Utara mampu tumbuh sebesar 3,75%. Pertumbuhan tersebut

lebih tinggi dari pada yang dicapai pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar

2,51%.

Meningkatnya PDRB ini berdampak pada naiknya kesejahteraan penduduk

yang dapat dilihat secaa tidak langsung dari besarnya PDRB perkapita. Hal ini

tidak terlepas dari peranan sektor perbankan sebagai sektor yang sangat

berpengaruh selama krisis ekonomi tetapi sekarang menunjukkan perbaikan dan

ini tercermin dari peningkatnya dana yang dihimpun juga kredit yang disalurkan

pada sektor perbankan memberi peluang dan harapan pada sektor riil untuk

mengembangkan usahanya pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Jumlah Produk Regional Domestik Bruto yang dihasilkan diperoleh daerah

Provinsi Sumatera Utara antara tahun 1998-2007 ditampilkan dalam tabel berikut

ini :

Tabel 2.5. Produk Domestik Regional Bruto tahun 1998-2007

TAHUN PDRB (juta Rupiah)

1998 22.332.689,00 1999 22.898.424,00 2000 24.016.650,00 2001 24.911.050,00 2002 25.925.360,00 2003 27.071.250,00 2004 28.680.852,00 2005 34.006.074,00 2006 50.705.973,00 2007 59.228.075,00

Sumber: Biro Pusat Statistik

Page 34: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

2.6. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

2.6.1. Pengertian Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan asli daerah adalah salah dari sumber pendapatan daerah. Yang

dimaksud Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari

sumber-sumber pendapatan di dalam wilayahnya sendiri. Pendapatan Asli Daerah

tersebut dipungut berdasarkan peraturan daerah yang sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Menurut Halim (2004:67), Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah “semua

penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah”. Menurut

Kadjatmiko (2002 :77)”, Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang

diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang beralaku”.

Menurut Halim dan Nasir (2006:44), Pendapatan Asli Daerah adalah

“pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan”.

2.6.2. Jenis-Jenis Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Klasifikasi PAD yang terbaru berdasakan Permendagri 13/2006 adalah

terdiri dari: pajak daerah retibusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Menurut Halim (2004:67) Pendapatan asli Daerah dipisahkan menjadi

empat pendapatan, yaitu : pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik

daerah dan hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan, lain-lain

Page 35: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

PAD yang sah. Klasifikasi PAD yang dinyatakan oleh oleh halim adalah sesuai

dengan klasifikasi Kepmendagri 29/2002.

Sumber-sumber dari pendapatan asli daerah akan dijelaskan lebih lanjut

sebagai berikut:

1. Pajak Daerah

Menurut Marihot. P. Siahaan (2005:7) pajak daerah adalah

pungutan dari masyarakat oleh Negara (pemerintah) berdasarkan uang-

uang yang bersifat dapat dipaksakan dan terutang oleh yang wajib

membayarnya dengan tidak mendapat prestasi kembali

(kontraprestasi/balas jasa) secara langsung, yang hasilnya untuk

membiayai pengeluaran Negara dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan.

Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 pajak

daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh daerah kepada orang

pribadi atau kelompok tanpa imbalan lansung yang seimbang, yang dapat

dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah

dan pembangunan daerah.

Dengan demikian, pajak daerah merupakan pajak yang ditetapkan

oleh pemerintah daerah dengan peraturan daerah (Perda), yang wewenang

pemungutannya dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan hasilnya

digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah daerah dalam

melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di

daerah. Karena pemerintah daerah di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu

Page 36: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, pajak daerah di

Indonesia dewasa ini juga dibagi menjadi dua, yaitu pajak provinsi dan

pajak kabupaten/kota.

Jenis-jenis Pajak Daerah Kabupaten Atau Kota

Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah Jenis Pendapatan Pajak Kabupaten/kota

tersusun dari :

• Pajak Hotel,

• Pajak Restoran,

• Pajak Hiburan,

• Pajak Reklame,

• Pajak penerangan jalan,

• Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C,

• Pajak Parkir.

Dari pengertian pajak daerah tersebut diatas maka dapat diartikan

bahwa pemungutan pajak daerah merupakan wewenang daerah yang diatur

dalam undang-undang tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah dan

Hasilnya digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah itu sendiri.

2. Retribusi Daerah

Menurut Yani (2002:55) ”Retribusi Daerah adalah pungutan daerah

sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus

disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah untuk kepentingan pribadi

atau badan”.

Page 37: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

2.6.3. Jenis-Jenis Retribusi Daerah

Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah jenis pendapatan retribusi untuk kabupaten /kota meliputi

objek pendapatan berikut:

• Retribusi Pelayanan Kesehatan,

• Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan,

• Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP,

• Retribusi Penggantian Biaya Cetak Akta Catatan sipil,

• Retribusi Pelayanan Pemakaman,

• Retribusi Pengabuan Mayat,

• Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum,

• Retribusi Pelayanan Pasar,

• Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor,

• Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran,

• Retribusi Penggantian Biayan Cetak Peta,

• REtribusi Pengujian Kapal Perikanan,

• Reetribusi Pemakaian Kekayaan Daerah,

• Retribusi Jasa Usaha Pasar Grosir atau Pertokoan,

• Retribusi Jasa Usaha Tempat Pelelangan,

• Retribusi Jasa Usaha Terminal,

• Retribusi jasa Usaha Khusus Parkir,

• Retribusi Jasa Usaha Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa,

• Retribusi jasa Usaha Penyedotan Kakus,

• Retribusi Jasa Usaha Rumah Potong Hewan,

Page 38: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

• Retribusi Jasa Usaha Pelayanan Pelabuhan KApal,

• Retribusi Jasa Usaha Tempat Rekreasi dan Olahraga,

• Retribusi Jasa Usaha Penyeberangan di atas Air,

• Retribusi Jasa Usaha Pengolahan Limbah Cair,

• Retribusi Jasa Usaha Penjualan Produksi Usaha Daerah,

• Retribusi Izin Mendirikan Bangunan,

• Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol,

• Retribusi Izin Gangguan,

• Reetribusi Izin Trayek.

2.6.4. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Milik

Daerah Yang Dipisahkan.

Menurut Halim (2004:68),”Hasil perusahaan milik daerah dan hasil

pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan merupakan penerimaan

daerah yang berasal dari hasil perusahaan milik daerah dan pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan”.

Menurut Halim (2004:68), jenis pendapatan ini meliputi objek pendapatan

berikut:

• Bagian laba perusahaan milik daerah

• Bagian laba lembaga keuangan bank

• Bagian laba keuangan nonbank

• Bagian laba atas penyertaan modal/investasi.

Sumber penerimaan PAD yang lainnya yang menduduki peran penting

setelah pajak dan retribusi daerah adalah bagian Pemerintah Daerah atas laba

Page 39: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Badan Usaha Milik Daerah(BUMD). Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun

2000 Hasil perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pegelolaan Kekayaan Milik

Daerah yang Dipisahkan atau Bagian Laba BUMD merupakan penerimaan daerah

yang berasal dari hasil perusahaan milik daerah dan pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan.

BUMD merupakan badan usaha yang didirikan seluruhnya atau sebagian

dengan modal daerah. Tujuan didirikannya BUMD adalah dalam rangka

menciptakan lapangan kerja atau mendorong pembangunan ekonomi daerah.

Selain itu, BUMD juga merupakan cara yang lebih efisien dalam melayani

masyarakat, dan merupakan salah satu sumber penerimaan daerah. Bagian laba

BUMD tersebutt digunakan untuk membiayai pembangunan daerah dan anggaran

belanja daerah, setelah dikurangi dengan penyusutan, dan pengurangan lain yang

wajar dalam BUMD.

BUMD sebenarnya juga merupakan salah satu potensi sumber keuangan

bagi daerah yang perlu terus ditingkatkan guna mendukung pelaksaan otonomi

daerah. Besarnya kontribusi laba BUMD dalam Pendapatan Asli Daerah dapat

menjadi indikator kuat dan lemahnya BUMD dalam suatu daerah.

Jenis pendapatan ini meliputi Objek Pendapatan berikut:

• Bagian Laba Perusahaan Milk Daerah,

• Bagian Laba Lembaga Keuangan Bank,

• Bagian Laba Lembaga Keuangan NonBank,

• Bagian laba atas Penyertaan Modal/Investasi.

Page 40: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

2.6.5. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Menurut Halim (2004:69)”Pendapatan ini merupakan penerimaan daerah

yang berasal dari lain-lain milik pemerintah daerah”.

Menurut Halim(2004:69) jenis pendapatan ini meliputi objek pendapatan

berikut;1) hasil penjualan asset daerah yang tidak dipisahkan, 2) penerimaan jasa

giro, 3) penerimaan bunga deposit, 4) denda keterlambatan pelaksanaan

pekerjaan, 5) penerimaan ganti rugi atas kerugian/kehilangan kekayaan daerah”.

Menurut Peraturan Pemerintah No.33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan

Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, Lain-Lain Pad yang sah meliputi:

• Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan,

• Jasa giro,

• Pendapatan bunga,

• Keuntungan selisih nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing,

dan

• Komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari

penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah.

Page 41: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan

dalam pengumpulam data ataupun informasi empiris guna memecahkan

permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Yang menjadi ruang lingkup penelitian adalah menganalisis bagaimana

kontribusi dan efektifitas pajak dan retribusi daerah sebagai Pendapatan Asli

Daerah Sumatera Utara dengan menganalisis kontribusi dan efektivitasnya setiap

tahun. Kemudian meneliti pengaruh beberapa faktor yang mempengaruhi PAD

Sumatera Utara yang antara lain PDRB dan PMDN.

3.2. Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder (time series) dengan

kurun waktu tahunan yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS) Sumatera

Utara dan lembaga-lembaga terkait, serta berbagai buku yang berhubungan

dengan pendapatan daerah.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah dengan melakukan

pencatatan langsung berupa data time series dari tahun 1998 sampai 2007 (sampel

Page 42: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

data 10 tahun) untuk analisis faktor-faktor yang mempengaruhi PAD. dan data

tahun 2003 – 2007 untuk analisis efektivitas dan kontribusi.

3.4. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan manual dengan aplikasi Microsoft

excel dan program komputer eviews 4.1.

3.5. Model Analisis

3.5.1. Analisis Kontribusi dan Efektivitas.

Analisis data yang digunakan dalam menganalisis kontribusi dan

efektivitas pajak dan retribusi daerah adalah sebagai berikut:

a. Analisis Kontribusi

Yaitu suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar

kontribusi yang dapat disumbangkan dari penerimaan pajak dan retribusi daerah

terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera Utara, maka dibandingkan

antara realisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah terhadap PAD. Rumus yang

digunakan untuk menghitung kontribusi adalah sebagai berikut:

Pn = %100×n

n

QYQX

Keterangan :

Pn = Kontribusi penerimaan pajak dan retribusi daerah terhadap

Pendapatan asli Daerah (Rupiah)

QY = Jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah (Rupiah)

QX = Jumlah penerimaan pajak dan retribusi daerah (Rupiah)

n = Tahun (periode tertentu)

Page 43: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Dengan analisis ini kita akan mendapatkan seberapa besar kontribusi pajak

dan retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Dengan membandingkan hasil analisis tersebut dari tahun ke tahun selama 5

tahun, kita akan mendapatkan hasil analisis yang berfluktuasi dari kontribusi

tersebut dan akan diketahui kontribusi yang terbesar dan yang terkecil dari tahun

ke tahun. Sehingga dapat diketahui seberapa besar peran pajak dan retribusi

daerah dalam menyumbang terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera

Utara.

b. Analisis Efetivitas

Yaitu merupakan hubungan antara realisasi penerimaan pajak dan retribusi

daerah terhadap target penerimaan pajak dan retribusi daerah yang memungkinkan

apakah besarnya pajak dan retribusi daerah sesuai dengan target yang ada.

Besarnya efektivitas pajak dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Efektifitas = %100arg

Re xett

alisasi

Apabila hasil perhitungan efektivitas pajak dan retribusi daerah

menghasilkan angka atau persentase mendekati 100%, maka pajak dan retribusi

daerah semakin efektif dan untuk melihat efektivitasnya adalah dengan

membandingkan efektivitas pada tahun bersangkutan dengan efektivitas tahun

sebelumnya.

3.5.2. Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Terhadap PAD

Beberapa faktor yang mempengaruhi PAD yang antara lain Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

digambarkan pengaruhnya dengan fungsi matematika sebagai berikut:

Page 44: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Y = f (X1, X2) …………………………………..(1.1)

Fungsi ini kemudian dispesifikasikan ke dalam model ekonometrik

sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + μ …………………..(1.2)

Dimana:

Y = PAD

X1 = PDRB

X2 = PMDN

α = Konstanta

β1… β3 = Koefisien regressi

μ = Term of Error (kesalahan pengganggu)

3.6. Defenisi Operasional

• Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang

oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan,dengan tidak

mendapat prestasi kembali

• Retribusi daerah adalah jumlah pungutan resmi yang diperoleh untuk jasa

atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan

oleh Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Utara untuk kepentingan orang

pribadi atau badan (Rupiah).

• Realisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah adalah jumlah pajak dan

retribusi daerah yang telah diterima setiap tahun (Rupiah).

Page 45: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

• Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah barang dan

jasa yang dihasilkan dalam kurun waktu satu tahun (juta rupiah).

• Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah jumlah modal yang

digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang berasal dari dalam

negeri (juta rupiah).

Page 46: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1.Gambaran Umum Provinsi Sumatera Utara 4.1.1. Letak Geografis Provinsi Sumatera Utara berada di bagian Barat Indonesia, terletak pada

garis 1-4 LU dan 98-100 BT dengan luas 71.680 Km atau terbesar ketujuh

wilayah Republik Indonesia. Letak provinsi ini sangat strategis karena berada

pada jalur perdagangan internasional dan berdekatan dengan Malaysia dan

Singapura seta diapit oleh tiga provinsi dengan batas-batas sebagai berikut:

• Sebelah Utara berbatasan dengan provinsi Daerah Istimewa Aceh

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Sumatera Barat dan Riau

• Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia

• Sebelah Timur berbatasan dengan Selat malaka

4.1.2. Kondisi Alam dan Topografi

Provinsi Sumatera Utara terletak dengan garis khatulistiwa dan

mempunyai iklim tropis yang dipengaruhi oleh angin passat dan angin musson.

Kelembapan udara rata-rata 78%-91% pertahun. Curah hujan kurang lebih 1800-

4000 mm pertahun. Ketinggian dataran Provinsi Sumatera Utara sangat bervariasi

sebagian dataranya hanya beberapa meter dari permukaan laut, beriklim cukup

panas yang suhunya bisa mencapai 35 C, sedangkan sebagian daerahnya lagi

berbukit dengan kemiringan landai, beriklim sedang dan berada pada ketinggian

yang suhu minimalnya bias mencapai 14 C

Page 47: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Tabel 4.1.2 Kondisi Geografis Provinsi Sumatera Utara

Wilayah Kabupaten/kota

Letak di atas Permukaan laut

Medan 0-14m Binjai 28m Tebing Tinggi 26-34m Pematang Siantar 400m Tanjung Balai 0-4m Sibolga 0-100m Deli Serdang 0-1500m Langkat 0-1200m Simalungun 200-1500m Karo 140-1400m Dairi 400-1700m Asahan 0-1500m Labuhan Batu 0-1300m Tapanuli Utara 300-800m Tapanuli Selatan 0-1915m Tapanuli tengah 0-1166m Nias 0-800m

Sumber : Data BPS dan diolah kembali dari beberapa penerbitan

4.1.3 Potensi Wilayah

Wilayah Provinsi Sumatera Utara memiliki potensi lahan yang cukup luas

untuk dikembangkan menjadi areal pertanian untuk menunjang pertumbuhan

industri. Laut, danau dan sungai merupakan potensi energik untuk pengembangan

industri perdangangan dan lain-lain. Dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara

terkandung bahan galian seperti: kapur, belerang, pasir kuarsa, kuolin, diamtome,

emas, batu bara, minyak dan gas bumi.

Kegiatan perekonomian terpenting di Provinsi Sumatera Utara adalah pada

sektor pertanian yang manghasilkan bahan pangan dan budidaya ekspor dari

perkebunan, tanaman pangan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Sedangkan

industri yang berkembang di Provinsi Sumatera Utara adalah industri yang

Page 48: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

memproduksi barang-barang kebutuhan dalam negeri dan ekspor meliputi logam

dasar dan industri kecil.

Potensi strategis wilayah Provinsi Sumatera Utara dalam jalur

perdangangan internasional ditunjang oleh adanya pelabuhan laut dan bandara

yaitu bandara Polonia, Pinangsori, Binaka, Aek Godang dan pelabuhan seperti

pelabuhan Belawan, Sibolga, Gunung Sitoli, Tanjung Balai, Teluk Nibung Kuala

Tanjung dan Labuhan Bilik.

Disamping fasilitas ini, sektor jasa berkaitan dengan fasilitas perbankan

dan jasa-jasa perdagangan lainya serta komunikasi seperti: perhubungan darat,

telepon, teleks, faximile, dan giro telah cukup berkembang dan mampu mencapai

sebagian besar kecamatan yang tersebar di wilayah Provinsi Umatera Utara.

Selain itu di Provinsi Sumatera Utara juga terdapat lembaga-lembaga pendidikan

atau penelitian seperti :perguruan tinggi termasuk Politeknik, Balai Penelitian dan

Balai pelatihan kerja yang mampu membentuk tenaga pembangunan yang terdidik

dan terampil serta hasil penelitian bagi pembangunan daerah.

4.1.4. Gambaran Perekonomian Provinsi Sumatera Utara

Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah dambaan semua daerah,

karena pertumbuhan ekonomi mencerminkan tingkat keberhasilan pemerintah

dalam menjalankan tugasnya dan juga umumnya digunakan sebagai indikator

kesejahteraan rakyat. Dalam hal pencapaian pertumbuhan ekonomi, Sumatera

Utara yang mempunyai wilayah yang sangat strategis, di bidang ekonomi selalu di

sibukkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi.

Page 49: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada tahun 2004 sebesar 3,17%

pada tahun 2006 sebesar 6,18%, pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada

tahun 1998, dimana pada tahun tersebut , pertumbuhan ekonomi naik menjadi

13,80% dan kenaikan ini adalah tertinggi sejak tahun 1987 sampi 2006.

Produk Domestik Regional Bruto per kapita adalah gambaran rata-rata

pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk sebagai hasil dari proses produksi.

Nilai PDRB perkapita dapat menggambarkan tinggkat kesejahteraan penduduk

suatu daerah, walaupun sebenarnya nilai PDRB perkapita ini belum tentu

dinikmati oleh masyarakat di daerah tersebut.

4.1.5. Historis Provinsi Sumatera Utara

Pada tahun 1863, Jacob Nienhuys seorang Belanda pengusaha perkebunan

di Jawa mengunjungi pesisir timur laut Sumatera dan mendapatkan tanah untuk

perkebunan si Labuhan Deli yang merupakan tanah konsesi dari Sultan Deli

Mahmud Perkasa Alam,dan selanjutnya Martubung, Sunggal, Sungai Beras dan

Kelmpang.Keadaan ini membuka peluang kepada para peminat orang Eropah

menanam modalnya di Deli. Setahun kemudian, hasil panen tembakau yang

pertama sekali dikapalkan ke Rotterdam, hasilnya memuaskan kemudian

tembakau Deli menjadi masyur. Inilah awal eksploitasi besar-besaran perusahaan

perkebunan Eropah di pesisir timur laut Sumatera, khususnya daerah Deli dan

sekitarnya. Pada kurun waktu itu mulai dipekerjakan buruh perkebunan yang

didatangkan dari Swatow (China), Singapura, Malaka serta orang Kelling (India)

yang didatangkan dari Penang.

Page 50: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Tanah Deli Sumatera Timur adalah merupakan wilayah yang sangat subur

untuk melakukan kegiatan pertanian dan perkebunan. Sepuluh tahun kemidian

1872 jumlah perusahaan perkebunan tembakau yang beroperasi di Deli mencapai

13 perusahaan yang tersebar di Langkat dan Deli Serdang. Jumlah orang Eropah

yang bekerja sebanyak 75 orang dan jumlah buruh sebanyak 4000 orang.

Badan Warisan Provinsi Sumatera Utara (Seminar Arsitektur,1995)

dataran yang luas daerah Deli telah diusahakan dengan penanaman tembakau,

kopi, teh, karet, dan kelapa sawit. Lalu kualitas tembakau Deli sebagai pembalut

cerutu amat terkenal pada masa sekitar 1875 sampai 1900 pembangunan dan

perluasan perkebunan berlangsung dengan sangat cepat dan mengagumkan.

Perusahaan Belanda, Deli Maatschappij (Mij) yang kemudian menjadi

perusahaan yang begitu besar dan kuat di daerah Deli. Momentum penting terjadi

pada tahun 1869, Deli Mij membangun pusat administrasinya di sekitar Sungai

Deli dan Babura yang waktu itu dikenal dengan nama Medan Putri.

Pada tahun 1879, asisten Residen deli dan para pamong praja Belanda

pindah dari Labuhan Deli ke Medan dengan menempati rumah-rumah yang

dipinjamkan Deli Mij. Selanjutnya pada tahun 1891, Sultan Deli Maknum

Alrasyid Perkasa Alamsyah pindah ke istana Maimun (dibangun sekitar

tahun1888), Medan. Dengan demikian setelah itu peran Labuhan Deli semakin

berkurang dan sebaliknya peran Medan sebagai pusat daerah Deli semakin kuat.

Di sisi lain, Belawan dipandang sebagai daerah yang lebih baik sebagai pelabuhan

Tahun 1884 di sebelah selatan Esplanade dibangun sebuah hotel kecil di

lokasi Bapindo sekarang. Pada tahun1883, Deli Mij mendirikan jawatan kereta api

bernama Deli Poorweg Maatschappij dan tahun 1885 jalur kereta api Medan

Page 51: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Labuhan Deli diresmikan. Sementara stasiun kereta api ditempatkan di sebelah

timur Eslanade, dan yang asli sudah dibongkar.

4.2. Kondisi Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Penerimaan dari PAD adalah merupakan refleksi dari 4 (empat) jenis

pungutan yakni pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan / laba BUMD dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

4.2.1. Pajak Daerah

Secara keseluruhan penerimaan Pajak Daerah dari tahun anggaran 2003

sampai dengan tahun anggaran 2007 terus menerus mengalami peningkatan yang

signifikan, realisasi penerimaan Pajak Daerah dapat melampaui target sebesar

(114,04%). Dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 754.498.150.000, di

realisasikan sebesar Rp. 861.971.364.167,64. Dari 6 (enam) jenis pungutan,

terdapat 3 (tiga) jenis yang mengalami over target. Penerimaan terbesar masih

diperoleh dari BBN-KB disusul PKB dan ABT/APU dan seterusnya. Pada tahun

anggaran 2004 Pajak Daerah terus mengalami peningkatan baik dari segi target

maupun realisasi. Dari target sebesar Rp. 948.217.965.000 diperoleh penerimaan

sebesar Rp. 1.081.371.912.888.12 (114.04%). Dari 6 (enam) jenis pungutan

semuanya melampaui target yang ditetapkan. Seperti Tahun sebelumnya,

penerimaan terbesar masih diperoleh dari BBN-KB disusul PKB dan PBB-KB

pada tahun anggaran 2005 Pajak Daerah mengalami peningkatan baik dari segi

target maupun realisasi. Target dinaikkan sebesar Rp. 155.578.087.111.88 dari

realisasi tahun anggaran. 2004. Dengan target sebesar Rp. 1.236.950.000.000.-

Page 52: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

direalisasikan sebesar Rp.1.301.137.841.983.21 (105,19%) atau mengalami over

target sebesar Rp. 64.187.841.983.21 (+5,19%).

Seperti Tahun sebelumnya, dari 6 (enam) jenis pungutan, semuanya masih

tetap melampaui target yang ditetapkan. Penerimaan terbesar masih diperoleh dari

BBN-KB disusul PKB dan PBB-KB. Pada tahun anggaran 2006, Pajak Daerah

mengalami peningkatan maksimal baik dari segi target maupun realisasi. Target

Pajak Daerah dinaikkan sebesar Rp. 17.112.158.016.79 dari realisasi Tahun

Anggaran 2005. Dengan target yang ditetapkan sebesar Rp. 1.318.250.000.000.-

direalisasikan sebesar Rp. 1.366.445.063.185.36.- (103,66%) atau over target

sebesar Rp 48.195.063.185.36 (+3.66%). Pada Tahun Anggaran 2007 target

kembali ditingkatkan sebesar Rp.52.804.936.814.64 dari realisasi tahun anggaran

2006 menjadi Rp. 1.458.400.000.000 dengan realisasi penerimaan di atas target

yang ditetapkan sebesar (+05,76).

4.2.2. Retribusi Daerah

Retribusi Daerah adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa

atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh

Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara untuk kepentingan orang pribadi atau

badan. Retribusi Daerah ini dikelola oleh Instansi teknis dilingkungan Pemerintah

Provinsi Sumatera Utara.

Pada tahun anggaran 2003 realisasi penerimaan Retribusi daerah tidak

mencapai target. Penerimaan hanya mencapai (84,82 %). Pada tahun anggaran

2004, meskipun target dinaikkan, penerimaan retribusi menunjukkan hasil yang

positif dan bahkan melampaui target sebesar(+12,11 %). Pada tahun ini

Page 53: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

penerimaan terbesar diperoleh dari penyelenggaraan angkutan barang disusul

pengujian kendaraan bermotor dan penjualan produksi usaha daerah. Pada tahun

anggaran 2005 target penerimaan Retribusi Daerah turun drastis namun masih

mampu melampaui target sebesar (+14,81 %). Pada tahun 2006 target penerimaan

Retribusi Daerah mengalami penurunan lagi namun masih mampu meraih target

yang ditetapkan bahkan over target sebesar (+12,71 %). Terakhir pada 2007 target

dinaikkan dan hasilnya cukup positif karena dapat melampaui target yang

ditetapkan.

4.2.3. Laba Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah Badan Usaha yang dibentuk

oleh Daerah dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk menopang

keuangan Daerah. Laba Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi adalah

penerimaan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang diperoleh dari hasil (laba)

pengelolaan BUMD. Realisasi penerimaan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

dari Laba Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah sebagai berikut :

Tabel.4.2.3

Target dan realisasi laba BUMD

Tahun Sumber Target Realisasi %

2003 1. PDAM TIRTANADI 2.750.000.000,00 2.750.000.000,00 100,00

2. PERKEBUNAN 2.530.000.000,00 2.530.000.000,00 100,00

3. PD PERHOTELAN 225.750.000,00 225.750.000,00 100,00

4. PD AIJ 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00

5. PT KIM 175.000.000,00 175.000.000,00 100,00

6. PT BANK SUMUT - - -

Page 54: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Jumlah 5.880.750.000,00 5.880.750.000,00 100,00

Tahun Sumber Target Realisasi %

2004 1. PDAM TIRTANADI 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 100,00

2. PERKEBUNAN 3.376.893.000,00 3.376.893.000,00 100,00

3. PD PERHOTELAN 300.000.000,00 300.000.000,00 100,00

4. PD AIJ 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00

5. PT KIM 180.000.000,00 180.000.000,00 100,00

6. PT BANK SUMUT - - -

Jumlah 7.056.893.000,00 7.056.893.000,00 100,00

2005 1. PDAM TIRTANADI 3.300.000.000,00 3.300.000.000,00 100,00

2. PERKEBUNAN 4.323.503.000,00 4.323.503.000,00 100,00

3. PD PERHOTELAN 500.000.000,00 500.000.000,00 100,00

4. PD AIJ 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00

5. PT KIM 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00

6. PT BANK SUMUT - - -

Jumlah 8.523.503.000,00 8.523.503.000,00 100,00

2006 1.PDAM TIRTANADI 3.700.000.000,00 3.700.000.000,00 100,00

2. PERKEBUNAN 4.755.854.000,00 4.755.854.000,00 100,00

3. PD PERHOTELAN 500.000.000,00 500.000.000,00 100,00

4. PD AIJ 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00

5. PT KIM 220.000.000,00 368.863.955,00 167,67

6.PT BANK SUMUT 80.766.483.000,00 80.766.482.421,00 100,00

Jumlah 90.142.337.000,00 90.291.200.376,00 100,17

2007 1. PDAM TIRTANADI 4.100.000.000,00 4.100.000.000,00 100,00

2. PERKEBUNAN 5.754.582.900,00 5.754.582.900,00 100,00

3. PD PERHOTELAN 550.000.000,00 525.000.000,00 95,45

4. PD AIJ 100.000.000,00 50.000.000,00 50,00

Page 55: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

5. PT KIM 275.140.784,00 275.140.784,00 100,00

6. PT BANK SUMUT 63.433.826.825,00 63.433.826.824,78 100,00

Tahun Sumber Target Realisasi %

Jumlah 74.213.550.509,00 74.138.550.508,78 99,90

Sumber : Biro Keuangan Provinsi Sumatera Utara

Pada tahun anggaran 2003 penerimaan yang diperoleh sesuai dengan target

kecuali PT. Bank Sumut yang belum memberikan kontribusinya apapun.

Penerimaan terbesar di peroleh dari PDAM Tirtanadi disusul PD. Perkebunan.

Pada tahun anggaran 2004 target meningkat sebesar Rp. 1.176.143.000 menjadi

Rp.7.056.893.000 dengan realisasi penerimaan sama dengan target yang

ditetapkan, kecuali PT. Bank Sumut yang masih belum memberikan kontribusi.

Pada Tahun Anggaran 2005 penerimaan terbesar diperoleh dari PD. Perkebunan

disusul PDAM Tirtanadi. Selanjutnya pada tahun anggaran 2005 target kembali

meningkat sebesar Rp. 1.466.610.000 menjadi Rp. 8.523.503.000. dengan

realisasi penerimaan sama dengan target yang ditetapkan namun kontribusi dari

PT. Bank Sumut sebagai Lembaga Keuangan Provinsi Sumut masih belum

memberikan kontribusinya. Pada tahun anggaran 2005 ini penerimaan terbesar

diperoleh dari PD. Perkebunan disusul PDAM Tirtanadi. Pada tahun anggaran

2006 target mengalami kenaikan sebesar Rp. 81.618.834.000 dari realisasi tahun

anggaran 2005. Hal ini dilatarbelakangi oleh potensi PT. Bank Sumut yang

diharapkan dapat memberikan kontribusinya setelah beberapa Tahun nihil. Dari

target yang ditetapkan sebesar Rp. 90.142.337.000 realisasi penerimaan sebesar

Rp.90.291.200.376.00 (100.17%). Penerimaan ini over target sebesar Rp.

148.863.376.- (+0,17%). Pada Tahun ini kontribusi dari PT. Bank Sumut adalah

sesuai dengan target yang ditetapkan, dimana realisasi tersebut merupakan laba 2

Page 56: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

(dua) Tahun buku 2004 dan 2005. Pada TA. 2007 kontribusi dari BUMD terutama

PT. Bank Sumut sudah mulai normal karena telah mampu memenuhi target

Tahunan yang ditetapkan.

4.2.4. Lain-lain PAD yang Sah

Lain-lain PAD yang Sah adalah penerimaan Pemerintah Provinsi

Sumatera Utara di luar Pajak Daerah dan Retribusi Daerah seperti jasa giro, hasil

penjualan aset daerah. Realisasi penerimaan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

dari Lain-lain PAD yang Sah adalah sebagai berikut :

Tabel.4.2.4 Target dan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah

Tahun Sumber Dana Target Realisasi %

2003 Lain-Lain PAD Yang Sah 19,278,672,000.00 23,482,163,711.71 121.80

2004 Lain-Lain PAD Yang Sah 28,224,909,000.00 30,943,866,822.78 109.63

2005 Lain-Lain PAD Yang Sah 24,358,228,000.00 33,304,360,678.34 136.73

2006 Lain-Lain PAD Yang Sah 32,980,874,000.00 34,157,224,532.05 103.57

2007 Lain-Lain PAD Yang Sah 49,222,881,095.00 76,558,383,817.18 155.53

Sumber : Biro Keuangan Provinsi Sumatera Utara

Dari tabel di atas dijelaskan bahwa secara keseluruhan penerimaan dari

Lain-lain PAD yang sah sangat positif sebab realisasi penerimaan terus menerus

mengalami peningkatan. Dalam pengelolaannya, Lain-lain PAD yang Sah dibagi

dalam dua kelompok penerimaan yakni Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak

Dipisahkan dan Penerimaan lain-lain PAD yang Sah. Pada tahun anggaran 2003

penerimaan lain-lain melampaui target sebesar (+121.80%), tahun anggaran 2004

mencapai (+109.63%), %), tahun anggaran 2005 mencapai (+136,73%), tahun

Page 57: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

anggaran 2006 mencapai (+103.57%) dan pada tahun anggaran 2007 mencapai

(+155,53%).

4.2.5. Target Pendapatan Asli Daerah

Rencana Penerimaan (Target) PAD, disusun dengan menggunakan

beberapa variabel, lain antara lain :

1) Kondisi potensi atau data objek pungutan dan asumsi

perkembangannya pada tahun berjalan.

2) Tingkat realisasi penerimaan pada tahun berjalan dan Tahun

Anggaran sebelumnya.

3) Estimasi perkembangan dan kondisi dilapangan.

4) Faktor-faktor pendukung seperti : tarif, penagihan tunggakan,

kegiatan pemungutan dilapangan.

5) Karakter masing-masing jenis pungutan terutama PAD tidak sama.

6) Penerimaan yang bersumber dari bagi hasil pajak/bagi hasil bukan

pajak sangat erat kaitannya dengan kebijakan Pemerintah Pusat.

7) Kajian potensi dan pendataan objek pungutan untuk dijadikan bahan

referensi dan evaluasi sehingga target yang ditetapkan lebih rasional.

4.2.6. Dana Perimbangan

Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari APBN yang

dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah. Dana

Perimbangan ini terdiri atas 3 (tiga) jenis sumber dana yakni Dana Bagi Hasil,

DAU dan DAK yang sesungguhnya pengalokasiannya tidak dapat dipisahkan satu

dengan yang lain karena masing-masing jenis Dana Perimbangan tersebut saling

Page 58: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

mengisi dan melengkapi. Pencantuman Dana Perimbangan dalam APBN

dimaksud untuk memberi kepastianpandanaan bagi daerah. Adapun kontribusi

dari Dana Perimbangan yang diterima Provinsi Sumatera Utara dituangkan dalam

tabel berikut :

Tabel 4.2.6 Realisasi Dana Perimbangan Provinsi Sumatera Utara 2003-2007

(dalam ribuan rupiah)

Target Dan Realisasi Dana Perimbangan

Tahun Sumber Dana Target Realisasi %

1 2 3 4 5

2003 Bagi Hasil Pajak 121.137.212.000,00 160.560.863.863,00 132,54

Bagi Hasil Bukan Pajak 11.113.283.000,00 10.136.723.644,74 91,21

DAU 301.750.000.000,00 301.750.000.000,00 100,00

DAK 4.800.000.000,00 4.816.867.000,00 100,35

Jumlah 438.800.495.000,00 477.264.454.507,74 108,77

2004 Bagi Hasil Pajak 145.139.411.000,00 186.674.985.644,47 128,62

Bagi Hasil Bukan Pajak 7.954.040.000,00 6.559.477.508,34 82,47

DAU 319.740.000.000,00 319.741.000.000,00 100,00

DAK

Jumlah 472.833.451.000,00 512.975.463.152,81 108,49

2005 Bagi Hasil Pajak 186.500.000.000,00 202.359.849.056,00 108,50

Bagi Hasil Bukan Pajak 6.827.040.000,00 2.286.447.778,00 33,49

DAU 313.745.000.000,00 313.745.000.000,00 100,00

DAK 14.998.000.000,00 14.998.000.000,00 100,00

Jumlah 522.070.040.000,00 533.389.296.834,00 102,17

2006 Bagi Hasil Pajak 210.000.000.000,00 240.832.726.918,40 114,68

Bagi Hasil Bukan Pajak 1.690.000.000,00 2.291.984.820,00 135,62

DAU 537.718.000.000,00 537.718.000.000,00 100,00

Page 59: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

DAK

Jumlah 749.408.000.000,00 780.842.711.738,40 104,19

Target Dan Realisasi Dana Perimbangan

Tahun Sumber Dana Target Realisasi %

1 2 3 4 5

2007 Bagi Hasil Pajak 266.263.784.000,00 291.470.533.405,00 109,47

Bagi Hasil Bukan Pajak 2.053.210.000,00 4.253.765.414,00 207,18

DAU 657.357.000.000,00 657.357.000.000,00 100,00

DAK

Jumlah 925.673.994.000,00 953.081.298.819,00 102,96

Sumber : Biro Keuangan Provinsi Sumatera Utara

4.2.7. Lain – lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain – lain Pendapatan Daerah yang Sah bertujuan memberi peluang

kepada Daerah untuk memperoleh pendapatan selain pendapatan PAD dan Dana

Perimbangan dan Pinjaman Daerah. Lain – lain Pendapatan Daerah diperoleh dari

hibah dan dana darurat. Selama kurun waktu 2003 sampai dengan 2007,

penerimaannya ditampilkan pada tabel 4.2.7 berikut :

Tabel 4.2.7 Target dan Realisasi Lain – Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Tahun Sumber Dana Target Realisasi %

2003

Iuran Jasa Air (Annual Fee) 8.917.493.000,00 7.726.684.416,00 86,65

Penerimaan dari TNGL 10.000.000,00 485.400,00 4,85

Bantuan Pemerintah Pusat 19.898.152.000,00 20.089.612.000,00 100,96

Jumlah 28.825.645.000,00 27.816.781.816,00 96,50

2004 Iuran Jasa Air (Annual Fee) 8.917.493.000,00 7.994.976.240,00 89,65

Penerimaan dari TNGL 10.000.000,00 - -

Page 60: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Bantuan Pemerintah Pusat - - -

Jumlah 8.917.493.000,00 7.994.976.240,00 89,55

Tahun Sumber Dana Target Realisasi %

2005 Annual Fee 8.917.493.000,00 11.164.665.991,49 125,20

Jumlah 8.917.493.000,00 11.164.665.991,49 125,20

2006 Sumbangan Pihak Ketiga (SP-

3)

3.631.992.000,00 2.998.242.500,00 82,55

Annual Fee 8.917.493.000,00 14.014.478.332,90 135,57

Jumlah 12.549.485.000,00 17.012.720.832,90 135,57

2007 Sumbangan Pihak Ketiga (SP-

3)

3.403.710.000,00 3.717.819.797,00 109,23

Annual Fee 14.014.478.000,00 19.145.276.322,00 136,61

Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus

20.000.000.000,00 18.000.000.000,00 90,00

Jumlah 37.418.188.000,00 40.863.096.119,00 109,21

Sumber : Biro Keuangan Provinsi Sumatera Utara

Dari tabel diatas pada tahun anggaran 2003 penerimaan hanya (+96,50 %)

atau minus (3,50 %), pada tahun anggaran 2004 pencapaiannya hanya (89,55%)

atau minus (-10,45 %) yang diperoleh dari jasa akhir tahunan PT. Inalum.

4.2.8. Permasalahan Keuangan Daerah

Permasalahan prinsip yang dimiliki oleh seluruh daerah otonom pada

umumnya adalah terbatasnya dana yang dimiliki. Khusus Provinsi Sumatera

Utara, upaya peningkatan pendapatan daerah dipengaruhi oleh beberapa hal

sebagai berikut;

1) Terbatasnya Kewenangan Pemerintah Provinsi

Page 61: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Terbatasnya kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dalam

mengelola sumber-sumber pendapatan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang R.I. Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas UU R.I. Nomor 18

Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Jo. PP R.I Nomor 65

Tahun 2001 tentang Pajak Daerah Jo. PP R.I Nomor 66 Tahun 2001 tentang

Retribusi Daerah.

2) Masalah Luasnya Wilayah Pengelolaan Pajak Daerah

Luasnya wilayah pengelolaan Pajak Daerah, topografi yang berbukitan

dan areal daratan yang kurang lebih 70% dimanfaatkan untuk areal perkebunan

(sawit, karet, kopi, dan sebagainya) menyulitkan kinerja para fiskus (petugas

pajak).Luasnya wilayah daratan yang pemanfaatnya untuk sektor perkebunan,

pada hakekatnya merupakan “potential lose” bagi Pemerintah Provinsi Sumatera

Utara karena kontribusinya dari sektor ini tidak masuk dalam Kas Umum Daerah

Provinsi Sumatera Utara dikarenakan tidak adanya kewenangan Provinsi

Sumatera Utara dalam pengelolaannya.

Dilain pihak, keberadaan perkebunan ini pada satu sisi akan menyulitkan

Provinsi Sumatera Utara untuk melakukan pengembangan wilayah pembangunan

sebagai konsekuensi dari perubahan sosial masyarakat (social change society)

3) Kebijakan pemberian keringanan PKB/BBN-KB

Kebijakan pemberian keringanan PKB/BBN-KB bagi Angkutan Umum

sebagaimana dimaksudkan dalam Kepmendagri No. 2 Tahun 2006 tentang

Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor telah mengakibatkan menurunnya penerimaan PKB/BBN-

Page 62: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

KB sebesar Rp. 40M. Terhadap hal ini maka upaya yang ditempuh adalah

memperketat pengalihan Nomor Polisi Plat Hitam menjadi Plat Kuning.

4) Keterbatasan Kapasitas Samsat Medan

Jumlah berkas kendaraan bermotor yang diproses di Samsat Medan Utara,

rata-rata perhari adalah 3.000 berkas, sehingga cenderung telah melebihi

kapasitas. Terhadap hal ini maka upaya yang ditempuh adalah pengalihan

pemrosesan berkas kendaraan bermotor sekaligus mendekatkan pelayanan kepada

masyarakat yang selama ini di Medan Utara, dialihkan ke Samsat Medan Selatan.

Hal ini meliputi kendaraan yang berdomisili di Kecamatan Medan Selayang,

Tuntungan, Pancur Batu, Deli Tua, Kutalimbaru dan Sibolangit.

5) Solusi atas Permasalahan Keuangan Daerah

Pemerintah Provinsi bekerjasama dengan Pansus (Ad Hoc) DPR RI telah

menyelenggarakan Seminar Penjaringan Aspirasi terhadap Rancangan Undang-

Undang (RUU) tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Diharapakan

Undang-Undang baru tersebut memberikan kewenangan yang lebih positif dari

yang ada sekarang ini.

Kebijakan antisipatif yang dilakukan terkait dengan luasnya wilayah

pengelolaan pajak adalah dengan menerapkan beberapa kebijakan atau upaya

yang ditempuh adalah pengalihan pemrosesan berkas kendaraan bermotor

sekaligus mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang selama ini di Medan

Utara, dialihkan ke Samsat Medan Selatan. Layanannya meliputi kendaraan yang

berdomisili di Kecamatan Medan Selayang, Tuntungan, Pancur Batu, Deli Tua,

Kutalimbaru dan Sibolangit. Kebijakan lainnya adalah”Pemekaran Samsat” untuk

Page 63: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

mendekatkan pelayanan kepada wajib pajak, dan menjalin kerjasama dengan

pihak Kepolisian Daerah yang tergabung dalam Tim Pembina Samsat dengan

menyediakan mobil ”Samsat Keliling” sebanyak 5 (lima) unit.

4.3. HASIL DAN ANALISIS

4.3.1. Tingkat Efektivitas dan Kontribusi Pajak dan Retribusi Daerah

Sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Efektivitas ini merupakan hubungan antara realisasi penerimaan pajak dan

retribusi daerah terhadap target penerimaan pajak dan retribusi daerah yang

memungkinkan apakah besarnya pajak dan retribusi daerah sesuai dengan target

yang ada. Besarnya tingkat efektivitas dapat dihitung dengan rumus berikut:

100arg

Re xett

alisasisEfektivita =

Apabila hasil perhitungan efektivitas pajak dan retribusi daerah

menghasilkan angka atau persentase mendekati 100%, maka pajak dan retribusi

daerah semakin efektif. Dan untuk melihat efektivitasnya dengan membandingkan

efektivitas tahun bersangkutan dengan efektivitas tahun sebelumnya.

Dari hasil perhitungan, telah diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.3.1. Efektifitas Penerimaan Pajak Dan Retribusi Daerah

Tahun EFEKTIFITAS PENERIMAAN PAJAK DAN RETBUSI DAERAH

100%

argRe x

etTalisasi (%)

2003 110,53 2004 110,53 2005 104,72 2006 104,72 2007 104,72

Sumber:Hasil Pengolahan Data

Page 64: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Untuk melihat tingkat efektivitasnya lebih jelas, data tersebut di atas dapat

disajikan dengan diagram batang di bawah ini:

101102103104105106107108109110111

Efek

tivita

s (%

)

2003 2004 2005 2006 2007Tahun

EFEKTIVITAS

Gambar 4.3.1.a : Diagram Tingkat Efektivitas Pajak dan Retribusi Daerah

Tahun 2003 – 2007

Sedangkan analisis yang digunakan adalah mengetahui seberapa besar

kontribusi yang dapat disumbangkan dari penerimaan pajak dan retribusi daerah

terhadap pendapatan asli daerah Sumatera Utara. Dengan demikian dibandingkan

antara realisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli

daerah. Kontribusi tersebut dihitung dengan rumus sebagai berikut:

%100xQYQXPn

n

n=

Keterangan:

Pn = Kontribusi penerimaan pajak dan retribusi daerah terhadap PAD (rupiah)

QY = Jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah/PAD (rupiah)

QX = Jumlah penerimaan pajak dan retribusi daerah (rupiah)

n = Tahun (periode tertentu)

Page 65: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Dari hasil perhitungan kontribusi dalam kurun waktu 5 tahun (2003 –

2007), diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel.4.3.2 Kontribusi Penerimaan Pajak Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD)

Tahun

Kontribusi Penerimaan Pajak Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

( %100Re& xPAD

tribusiPajak) (%)

2003 103,50 2004 102,55 2005 102,29 2006 56,57 2007 54,08

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Setiap kontribusi penerimaan pajak dan retribusi daerah tersebut terhadap

pendapatan asli daerah tiap tahun dapat digambarkan dengan diagram batang

berikut ini:

0

20

40

60

80

100

120

Kon

trib

usi (

%)

2003 2004 2005 2006 2007Tahun

KONTRIBUSI

Gambar 4.3.1.b : Digram Kontribusi Pajak dan Retribusi Daerah Terhadap PAD

Tahun 2003 – 2007

Page 66: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

4.3.2. Pengaruh beberapa faktor terhadap PAD

Beberapa faktor yang mempengaruhi PAD yang antara lain Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

digambarkan pengaruhnya dengan fungsi matematika sebagai berikut:

Y = f (X1, X2) …………………………………..(1.1)

Fungsi ini kemudian dispesifikasikan ke dalam model ekonometrik

sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + μ …………………..(1.2.)

Untuk menyesuaikan ukuran variabel, maka model ini ditransformasikan

ke dalam bentuk logaritma natural dengan menggunakan time lag satu tahun

sebelumnya. Modelnya adalah sebagai berikut:

Lagln Y = α + β1LaglnX1 + β2laglnX2 + μ

Dimana:

Y = PAD

X1 = PDRB

X2 = PMDN

α = Konstanta

β1… β3 = Koefisien regressi

μ = Term of Error (kesalahan pengganggu)

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program Eviews 4.1,

maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 67: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

Tabel 4.3.3 Hasil Estimasi

DEPENDENT VARIABLE : PAD

Variabel Kefisien Std. error t-stat Prob (constant) 44.7324 13.6012 3.2888 0.0166 PDRB 3.4136 0.7901 4.3204 0.0050 PMDN 0.5463 0.2052 1.2260 0.0828 R – Square : 0.76 F-stat : 9.34 Adj. R2 : 0.68 t-tabel : 2.365 D-W : 1.51 F-tabel : 4.74

Sumber: Lampiran

Berdasarkan tabel di atas, hasil model estimasi adalah sebagai berikut:

LagnY = 44.7324 + 3.4136 laglnX1 + 0.5463 laglnX2

Std. error 13.6012 0.7901 0.2052

t-stat 3.2888 4.3204 1.2260

F-stat : 9.34 Durbin-Watson stat : 1.51

• PDRB (X1)

PDRB mempunyai pengaruh positif terhadap PAD di Sumatera Utara.

Koefisien sebesar 3.4136 menjelaskan bahwa setiap ada peningkatan PDRB (X1)

sebesar 1% akan menambah Pendapatan Asli Sumatera Utara sebesar 3.4136%,

ceteris paribus

• PMDN (X2)

Penanaman Modal Dalam Negeri mempunyai pengaruh yang positif

terhadap Pendapatan Asli Sumatera Utara. Koefisien sebesar 0.5464 menjelaskan

bahwa setiap ada peningkatan Penanaman Modal Dalam Negeri(X2) sebesar 1%,

akan menambah Pendapatan Asli Daerah Sumatera Utara sebesar 0.5464, ceteris

paribus.

Page 68: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

4.3.3. Uji Statistik

Berdasarkan uji statistik dapat diketahui signifikansi pengaruh variabel

PDRB dan PMDN secara parsial dan bersama-sama terhadap PAD dengan

menggunakan uji “t” dan uji “F” statistik.

a. Uji “t”

1. Variabel X1 (Produk Domestik Regional Bruto)

Hipotesis : H0 : b1 = 0

Ha : b1 ≠ 0

Kriteria : H0 diterima apabila t-hitung < t-tabel

Ha diterima apabila t-hitung > t-tabel

t* = ( )1

1

bSeb

t* = 4.320

t-tabel = 2.365 α = 5 %

f (t)

Ha diterima Ha diterima

Ho diterima

-2.365 0 2.365 4.320

Gambar 4.3.3.a Uji t-statistik variabel PDRB

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, menunjukkan bahwa t-hitung lebih

besar dari t-tabel (4.320 > 2.365). Dengan demikian diterima Hipotesis alternative

(Ha), artinya variable X1 (Produk Domestik Regional Bruto) mempunyai pengaruh

Page 69: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

signifikan terhadap Variabel Y(Pendapatan Asli Sumatera Utara) dengan tingkat

kepercayaan 95%.

2. Variabel X2 (Penanaman Modal Dalam Negeri)

Hipotesis : H0 : b1 = 0

Ha : b1 ≠ 0

Kriteria : H0 diterima apabila t-hitung < t-tabel

Ha diterima apabila t-hitung > t-tabel

t* = ( )1

1

bSeb

t* = 1.226

t-tabel = 2.365 α = 5 %

f(t)

Ha diterima Ha diterima

Ho diterima

-2.365 0 1.226 2.365

Gambar 4.3.3b Uji t-statistik pada variabel Penanaman Modal Dalam Negeri

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, menunjukkan bahwa t-hitung lebih

kecil dari t-tabel (1.226 < 2.365). Dengan demikian diterima Hipotesis nol (Ho),

artinya variable X2 (Penanaman Modal Dalam Negeri) tidak mempunyai pengaruh

signifikan terhadap Variabel Y(Pendapatan Asli Daerah Sumatera Utara) dengan

tingkat kepercayaan 95%.

Page 70: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

b. Uji F-statistik

Untuk mengetahui apakah variabel bebas (independent variable)

berpengaruh nyata atau tidak secara bersama-sama terhadap variabel terikat

(dependent variable) dapat ditentukan melalui uji F berikut ini:

Hipotesis : Ho : b1 = b2 = 0

Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0

Kriteria : Ho diterima apabila F-hitung < F-tabel

: Ha diterima apabila F-hitung > F-tabel

F* = ( ) knRkR

−−−

/11/

2

2

F* = 9.34

F-tabel = 4.74 α = 5 %

Ha diterima

Ho diterima

4.74 9.34 Gambar 4.3.3c Uji F-statistik

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat ditentukan bahwa F-hitung

lebih besar dari F-tabel (9.34 > 4.74). Artinya bahwa variable X1 (Produk

Domestik Regional Bruto), X2 (Penanaman Modal Dalam Negeri) secara bersama-

sama berpengaruh nyata terhadap variable Y (Pendapatan Asli Daerah Sumatera

Utara) pada tingkat kepercayaan 95%.

Page 71: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar

0.76. Artinya bahwa variabel bebas yaitu Produk Domestik Regional Bruto (X1)

dan Penanaman Modal Dalam Negeri (X2) secara bersama-sama menjelaskan

pengaruh terhadap variabel Pendapatan Asli Daerah Sumatera Utara (Y) sebesar

76%. Sedangkan sisanya sebesar 24% dijelaskan oleh variabel-varibel lain yang

tidak dimasukkan dalam model estimasi.

4.3.4. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

a. Uji Multicollinearity

Untuk mengetahui apakah model estimasi terhindar dari masalah

multicollinearity, maka dilakukan dengan teknik korelasi yaitu dengan menguji

korelasi dari masing-masing variabel bebas. Tehnik ini mempunyai kriteria

apabila nilai korelasi di antara variabel bebas diatas 0.8, maka korelasi tersebut

tergolong tinggi atau terdapat masalah multicollinearity dan sebaliknya.

Berdasarkan hasil pengolahan data maka korelasi masing-masing variabel bebas

diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.3.4 Korelasi Variabel Bebas

VARIABEL TERIKAT: PENDAPATAN ASLI DAERAH

Variabel PDRB PMDN PDRB 1 0.72 PMDN 0.72 1

Sumber:Lampiran

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa korelasi antara Produk

Domestik Regional Bruto (X1) dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (X2)

Page 72: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

adalah sebesar 0.72. Dengan demikian dalam model estimasi tersebut tidak

terdapat masalah multicollinearity atau hubungan yang kuat di antara variabel

bebas tersebut.

b. Uji Otokorelasi

Berdasarkan hasil pengolahan data, diperolah D-W hitung sebesar 1.51.

Sedangkan nilai dL = 0.697 ; 4-dL = 3.303, dan dU = 1.641 ; 4-dU = 2.359

Hipotesis : Ho : D-W = 0

Ha : D-W ≠ 0

Kriteia : Ho diterima apabila D-W hitung lebih besar dari dU dan lebih

kecil dari 4-dU (dU < D-W < 4-dU)

Ha diterima apabila D-W hitung < dL atau D-W > 4-dL

Jika : dL ≤ D-W ≤ dU

4-dU ≤ D-W ≤ 4-dL tidak dapat disimpulkan

(inconclusive)

f (d)

inconclusive

Ha Ho Ha

1.51

0 0.697 1.641 2 2.359 3.303 4

Gambar 4.3.4. Uji Otokorelasi

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa D-W hitung sebesar 1.51

berada diantara dL dan dU (dL ≤ D-W ≤ dU) yaitu 0.697 < 1.51 < 1.641. Dengan

Page 73: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

demikian dalam model estimasi tidak dapat disimpulkan ada tidaknya serial

korelasi pada tingkat kepercayaan 95%.

Page 74: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

• Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penerimaan pajak dan

retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah dari tahun 2003

sampai 2007 adalah efektif.

• Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kontribusi pajak dan retribusi

daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah dari tahun ke tahun yaitu

tahun 2003 sampai 2007 mengalami penurunan. Hal tersebut jelas

terlihat dimana kontribusi di tahun 2007 hanya mencapai 51,28%

sementara pada tahun 2003 masih bisa mencapai 97,68%.

• Dari hasil penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi PAD

diketahui bahwa variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

memberikan pengaruh yang positif terhadap PAD.

• Berdasarkan penelitian diketahui juga bahwa Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN) memberikan pengaruh yang positif terhadap

PAD.

Page 75: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian, ada beberapa saran yang akan penulis ajukan. Yang

antara lain adalah sebagai berikut:

• Sampai tahun 2007 diketahui bahwa tingkat efektivitas pajak dan retribusi

daerah sebagai pendapatan asli daerah masih tergolong tinggi. Akan tetapi

sangat perlu perhatian dari pemerintah untuk selalu berkomitmen pada

target-target yang akan dicapai.

• Adalah sangat perlu dipertimbangkan oleh pejabat pemerintahan bahwa

kontribusi pajak dan retribusi daerah yang semakin menurun dari tahun ke

tahun dapat berdampak buruk bagi pembangunan yang akan direncanakan.

Hal ini jelas akan membuat PAD Sumatera Utara menurun.

• Yang merupakan cara untuk terus meningkatkan pendapatan asli daerah

khususnya daerah Sumatera Utara adalah dengan meningkatkan PDRB

dari semua sektor. Hal itu akan memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap PAD Sumatera Utara.

• Pemerintah perlu mempererat kerjasama dengan para pengusaha swasta

untuk meningkatkan Penanaman Modal Dalam Negeri. Peningkatan

tersebut dengan sendirinya akan semakin menambah PAD.

Page 76: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

DAFTAR PUSTAKA Ambardi, Urbanus M & Socia Prihawantoro, 2002. Pengembangan Wilayah dan

Otonomi Daerah, Jakarta:BPPT. Arikunto, Suharsini, 1998. Prosedur Penelitian: Suatu PendekatanPraktek,

Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Arikuto, Suharsini, 2005. Manajemen Penelitian, Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Arsyad, Lincolin, 2005. Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah,

BPFE –Yogyakarta. Biro Pusat Statistik, 2008. Pendapatan Regional(PDRB) provinsi Sumatera Utara

Menurut Kabupaten/Kota 1998-2007, Medan. Elmi, Bachrul, 2002. Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia,

Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia(UI-Press). Gujarati, Damodar N.2006. Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta, Penerbit

Erlangga. Kumorotomo, Wahyudi, Erman Agus Purwanto, 2005. Anggaran Berbasis

Kinerja Konsep dan Aplikasinya, Yogyakarta: Magister Administrasi public UGM.

Nazir, Moh, 1999, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Cetakan keempat,

Jakarta. Sirojuzilam. 2005. Beberapa Aspek Pembangunan Regional. Bandung: ISEI

Bandung. Sirojuzilam, 2008. Disparitas Ekonomi dan Perencanaan Regional, Bandung:

ISEI Bandung. Sukirno, Sadono, 2006. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar

Kebijakan, Jakarta: Kencana Predana Media Group. Supranto, j, 2004. Ekonometri, Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Tarigan, Robinson, 2006. Ekonomi Regional:Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT

Bumi Aksara. Widjaya, HAW. 2004. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Page 77: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

LAMPIRAN I

Dependent Variable: LAGLNPAD Method: Least Squares Date: 11/19/09 Time: 16:41 Sample(adjusted): 1999 2007 Included observations: 9 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 44.73241 13.60123 3.288850 0.0166

LAGLNPDRB 3.413661 0.790108 4.320496 0.0050 LAGLNPMDN 0.546395 0.205220 1.226074 0.0828

R-squared 0.756830 Mean dependent var 13.23878 Adjusted R-squared 0.675773 S.D. dependent var 1.004567 S.E. of regression 0.572010 Akaike info criterion 1.981881 Sum squared resid 1.963172 Schwarz criterion 2.047622 Log likelihood -5.918464 F-statistic 9.337025 Durbin-Watson stat 1.507622 Prob(F-statistic) 0.014379

Page 78: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

LAMPIRAN II

TAHUN PMDN PDRB PAD 1998 102.716,34 22.332.689,00 122.888,67 1999 119.777,75 22.898.424,00 187.597,43 2000 519.744,66 24.016.650,00 255.078,47 2001 339.603,38 24.911.050,00 423.075,22 2002 504.556,61 25.925.360,00 614.459,28 2003 417.053,58 27.071.250,00 899.752,29 2004 26.807,50 28.680.852,00 1.143.128,73 2005 131.753,30 34.006.074,00 1.372.982,70 2006 346.530 50.705.973,00 2.579.598,93 2007 429.462,73 59.228.075,00 3.033.830,72

Page 79: ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10971/1/10E00047.pdf · ... Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai

Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.

LAMPIRAN III

TAHUN Pendapatan Asli Daerah (juta rupiah)

Realisasi Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah (juta rupiah)

Target Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah (juta rupiah)

2003 899.752,3 878.899,85 774.456,90 2004 1.143.129,0 1.105.134,27 969.413,40 2005 1.372.983,0 1.319.990,20 1.253.370,75 2006 2.579.599,0 1.378.159,79 1.328.644,01 2007 3.033.831,0 1.555.598,24 1.470.579,35