Analisis Tatakelola

6
 Analisis tatakelola Sistem informasi Akuntansi penjualan me nggunakan Framework COBIT 4.1 pada Domain DS 9 Sapri akmal Jurusan Sistem informasi, Fakultas sains dan Teknologi Universitas islam negri sultan syarif kasim riau [email protected]  Abstrak Tata kelola Teknologi Informasi adalah upaya untuk menjamin pengelolaan teknologi informasi agar mendukung bahkan selaras dengan strategi bisnis suatu enterprise yang dilakukan oleh dewan direksi, manajemen eksekutif dan juga oleh manajemen teknologi informasi. Penelitian dilakukan  pada PT.Barelang sejahtera prima Pekanbaru yaitu Sistem infor masi Akuntansi penjualan. Sistem ini berguna dan dapat membantu proses bisnis perusahaan. Kondisi saat ini adanya terjadi masalah seperti redudansi data dikarenakan pengelolaan dan kurangnya pengaturan dari sisi manajemen. Makadari itu maka peneliti ingin menganalisis sejauh mana efektifitas dari kinerja Sistem akuntansi tersebut. Kata kunci : Domain DS, COBIT, Tatakelola IT  Ab st rac t  Information Technology governance is an attempt to ensure the management of information technology to support even aligned with the business strategy of an enterprise undertaken by the board of directors , executive management and information technology management . The study was conducted on a prosperous PT.Barelang prime Pekanbaru ie accounting information system  sales . This system is useful and can help the company's business processes . Their current condition occurs due to problems su ch as data redundancy management and the lack of regulation of the management . Makadari that the researchers wanted to analyze the extent to which the effectiveness of the accounting system performance .  Keyword : Domain DS, COBIT, IT governance 1. Latar belakang Kemajuan TI menjadikan setiap  penggunanya dapat mengakses berbagai data-data dan informasi-informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat. Peningkatan peran TI dalam perusahaan yang terjadi saat ini sebenarnya juga diikuti dengan perubahan proses bisnis perusahaan. Pengembangan strategi bisnis selalu dikaitkan dengan pengembangan strategi TI. Konsep  Information of Technology (IT) governance adalah cara mengelola  penggunaan teknologi informasi di sebuah organisasi.  IT Governance menggabungkan  good practices dari perencanaan dan  pengorganisasian, pembangunan dan  pengimplementasian, penyaluran dan  pelayanan, serta memonitor kinerja sistem informasi untuk memastikan informasi dan teknologi yang dapat mendukung tujuan dan misi organisasi. PT. Barelang Sejahtera Prima Pekanbaru adalah salah satu perusahaan swasta yang berkantor pusat di Pekanbaru. Di dirikan pada tanggal 24 Januari 2005 yang anggaran dasarnya dibuat dihadapan  Notaris Al Feri, Sarjana Hukum Notaris di Pekanbaru dan sudah mendapatkan  persetujuan dan pengesahan dari Menteri

description

paper

Transcript of Analisis Tatakelola

  • Analisis tatakelola Sistem informasi Akuntansi penjualan menggunakan

    Framework COBIT 4.1 pada Domain DS 9

    Sapri akmal

    Jurusan Sistem informasi, Fakultas sains dan Teknologi

    Universitas islam negri sultan syarif kasim riau

    [email protected]

    Abstrak

    Tata kelola Teknologi Informasi adalah upaya untuk menjamin pengelolaan teknologi informasi

    agar mendukung bahkan selaras dengan strategi bisnis suatu enterprise yang dilakukan oleh dewan

    direksi, manajemen eksekutif dan juga oleh manajemen teknologi informasi. Penelitian dilakukan

    pada PT.Barelang sejahtera prima Pekanbaru yaitu Sistem informasi Akuntansi penjualan. Sistem

    ini berguna dan dapat membantu proses bisnis perusahaan. Kondisi saat ini adanya terjadi masalah

    seperti redudansi data dikarenakan pengelolaan dan kurangnya pengaturan dari sisi manajemen.

    Makadari itu maka peneliti ingin menganalisis sejauh mana efektifitas dari kinerja Sistem

    akuntansi tersebut.

    Kata kunci : Domain DS, COBIT, Tatakelola IT

    Abstract Information Technology governance is an attempt to ensure the management of information

    technology to support even aligned with the business strategy of an enterprise undertaken by the

    board of directors , executive management and information technology management . The study

    was conducted on a prosperous PT.Barelang prime Pekanbaru ie accounting information system

    sales . This system is useful and can help the company's business processes . Their current

    condition occurs due to problems such as data redundancy management and the lack of regulation

    of the management . Makadari that the researchers wanted to analyze the extent to which the

    effectiveness of the accounting system performance .

    Keyword : Domain DS, COBIT, IT governance

    1. Latar belakang

    Kemajuan TI menjadikan setiap

    penggunanya dapat mengakses berbagai

    data-data dan informasi-informasi yang

    dibutuhkan dengan mudah dan cepat.

    Peningkatan peran TI dalam perusahaan

    yang terjadi saat ini sebenarnya juga diikuti

    dengan perubahan proses bisnis perusahaan.

    Pengembangan strategi bisnis selalu

    dikaitkan dengan pengembangan strategi TI.

    Konsep Information of Technology

    (IT) governance adalah cara mengelola

    penggunaan teknologi informasi di sebuah

    organisasi. IT Governance menggabungkan

    good practices dari perencanaan dan

    pengorganisasian, pembangunan dan

    pengimplementasian, penyaluran dan

    pelayanan, serta memonitor kinerja sistem

    informasi untuk memastikan informasi dan

    teknologi yang dapat mendukung tujuan dan

    misi organisasi.

    PT. Barelang Sejahtera Prima

    Pekanbaru adalah salah satu perusahaan

    swasta yang berkantor pusat di Pekanbaru.

    Di dirikan pada tanggal 24 Januari 2005

    yang anggaran dasarnya dibuat dihadapan

    Notaris Al Feri, Sarjana Hukum Notaris di

    Pekanbaru dan sudah mendapatkan

    persetujuan dan pengesahan dari Menteri

  • Hukum dan Hak Asasi Manuasia Republik

    Indonesia pada tanggal 9 Juni 2005.

    PT. Barelang sejahtera Prima

    Pekanbaru telah menggunakan Sistem

    informasi akuntansi penjualan dalam proses

    bisnis perusahaannya. Sistem yang ada pada

    PT. Barelang ini belum optimal dalam

    membantu proses bisnis perusahaan karena

    sistem ini tidak dikelola dengan baik. Sering

    terjadi redudansi data, input yang sering

    error dan masalah lain yang menghambat

    kegiatan operasional dari PT. Barelang itu

    sendiri. Pihak perusahaan menginginkan

    masalah yang sering terjadi seperti yang

    telah dijelaskan dapat dihindari dengan

    adanya pengelolaan dengan baik. Untuk

    mendukung proses penjualan sistem

    informasi akuntansi ini sangat bisa

    membantu proses yang terjadi dan sangat

    bergantung dari sistem ini, karena data-data

    yang ada pada sistem ini sangat penting dan

    jika bermasalah dapat menimbulkan

    kerugian bagi perusahaan. Dibutuhkan

    sebuah pengelolaan yang baik untuk

    menimalisisir masalah yang ada pada

    perusahaan. Tujuan penelitian disini adalah

    untuk mengetahui tingkat maturity level di

    PT.Barelang sejahtera ini sudah ada di

    tingkat level berapa dan memberikan

    rekumendasi terhadap hasil yang dicpai. Dan

    penelitian ini hanya membahas tentang

    bagaimana mengaudit sistem informasi

    akuntansi saja tidak pada bidang lain. Dalam

    penelitian ini peneliti mengankat judul

    Analisis Tatakelola Sistem Terintegrasi

    (SAP) menggunakan Framework COBIT

    pada Domain DS(Delivery and support)

    sub Domain Manage the configuration

    Studi kasus PT. Barelang Sejahtera

    Pekanbaru.

    2. Tinjauan pustska 2.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah sekumpulan

    komponen pembentuk sistem yang

    mempunyai keterkaitan antara satu

    komponen dengan komponen lainnya yang

    bertujuan menghasilkan suatu informasi

    dalam suatu bidang tertentu. Dalam Sistem

    Informasi diperlukannya klasifikasi alur

    informasi, hal ini disebabkan

    keanekaragaman kebutuhan akan suatu

    informasi oleh pengguna informasi. Kriteria

    dari Sistem Informasi antara lain, fleksibel,

    efektif dan efisien .

    Pemanfaatan Sistem Informasi (SI)

    untuk mendukung organisasi dalam

    merespon tekanan bisnis/pemerintah dan

    mencapai tujuannya sudah dianggap sebagai

    suatu keharusan oleh setiap organisasi,

    pemerintah, maupun perusahaan.

    Meningkatnya kompleksitas,

    interkonektivitas, dan globalisasi membuat

    pengembang SI membutuhkan biaya yang

    besar dan juga menimbulkan berbagai

    resiko. Pada saat yang sama, SI juga

    menawarkan peluang yang sangat besar

    sebagai enabler bisnis/pemerintahan dan

    mengubah pola bisnis/pemerintahan. Biaya,

    resiko dan peluang yang ditawarkan tidak

    hanya membuat SI strategis bagi

    pertumbuhan organisasi, tapi juga penting

    bagi kelangsungan Rumah Sakit.

    Pengembangan SI merupakan proses

    merencanakan dan menyusun kembali suatu

    Teknologi Informasi yang telah

    diimplementasikan dan dibangun sesuai

    dengan kebutuhan informasi pada suatu

    Rumah Sakit. Tujuan dari pengembangan TI

    ini adalah menjadikan penggunaan SI

    sebagai investasi yang menguntungkan dan

    memberikan profitabel bagi Rumah Sakit.

    Strategi Pengembangan Sistem Informasi

    diformulasikan dengan 4 elemen, yaitu :

    a. Computing, yaitu hardware dan operating system software.

    b. Communications, yaitu telecommunications network dan

    mekanisme interlinking dan

    interworking.

    c. Data, yaitu akses data suatu organisasi dan pemenuhan

    kebutuhan access, control dan

    storage.

    d. Applications, yaitu sistem aplikasi utama suatu organisasi dimana

    terdapat functions dan relationships

    2.2 IT Governance (Tata Kelola Teknologi Informasi).

    IT Governance merupakan suatu

    komitmen, kesadaran dan proses

    pengendalian manajemen organisasi

    terhadap sumber daya TI/sistem informasi

    yang dibeli dengan harga mahal tersebut,

    yang mencakup mulai dari sumber daya

    komputer (software, brainware, database dan

    sebagainya) hingga ke Teknologi Informasi

    dan Jaringan LAN/Internet.

  • Governance merupakan turunan dari kata government, yang artinya membuat kebijakan (policies) yang sejalan/selaras

    dengan keinginan/aspirasi masyarakat atau

    kontituen (Handler & Lobba, 2005).

    Sedangkan penggunaan pengertian

    governance terhadap Teknologi Informasi (IT Governance) maksudnya adalah,

    penerapan kebijakan TI di dalam organisasi

    agar pemakaian TI (berikut pengadaan dan

    pelayanannya) diarahkan sesuai dengan

    tujuan organisasi tersebut.

    Menurut Sambamurthy and Zmud

    (1999), IT Governance dimaksudkan sebagai

    pola dari otoritas/kebijakan terhadap

    aktivitas TI (IT Process). Pola ini

    diantaranya adalah: membangun kebijakan

    dan pengelolaan IT Infrastructure,

    penggunaan TI oleh end-user secara efisien,

    efektif dan aman, serta proses IT Project

    Management yang efektif. Standar COBIT

    dari lembaga ISACA di Amerika Serikat

    mendefinisikan IT Govrnance as a

    structure of relationships and processes to direct and control the enterprise in order to

    achieve the entreprises goals by value while balancing risk versus return over IT

    and its processes.

    Seedangkan Oltsik (2003)

    mendefinisikan IT Governance sebagai

    kumpulan kebijakan, proses/aktivitas dan

    prosedur untuk mendukung pengoperasian

    TI agar hasilnya sejalan dengan strategi

    bisnis (strategi organisasi). Ruang lingkup

    IT Governance di perusahaan skala besar

    biasanya mencakup hal-hal yang berkaitan

    dengan Change Management, Problem

    Management, Release Management,

    Availability Management dan bahkan

    Service-Level Management. Lebih lanjut

    Oltsik mengatakan bahwa IT Governance

    yang baik harus berkualitas, well-defined

    dan bersifat repeatable processes yang terukur (metric). IT Governance yang

    dikembangkan dalam suatu organisasi

    modern berfungsi pula mendefinisikan

    (outline) kebijakan-kebijakan TI,

    pmenetapkan prosedur penting IT Process,

    dokumentasi aktivitas TI, termasuk

    membangun IT Plan yang efektif

    berdasarkan perubahan lingkungan

    perusahaan dan perkembangan TI.

    2.3 COBIT Framework COBIT yaitu Control Objectives for

    Information and Related Technology yang

    merupakan audit Sistem Informasi dan

    dasar pengendalian yang dibuat oleh

    Information Systems Audit and Control

    Association (ISACA), dan IT Governance

    Institute (ITGI) pada tahun 1992, meliputi :

    a. Business information requirements, terdiri

    dari : Information, effectiveness (efektif),

    efficiency (efisien), integrity

    (integritas), availability (tersedia),

    (reliability (dipercaya).

    b. Confidentiality compliance

    c. Information Technology Resource, terdiri

    dari : People, applications, technology,

    facilities, data.

    d. High - Level IT Processes.

    Gambar 1. COBIT cube

    Pada Gambar 1 menggambarkan prinsip dari

    COBIT Framework, yang diilustrasikan

    dengan kubus COBIT. Seluruh COBIT

    Framework, ditunjukkan pada Gambar 3,

    proses model COBIT yang mengelola

    sumber teknologi informasi untuk

    menyampaikan informasi ke dalam bisnis

    sesuai dengan keperluan bisnis dan

    tatakelola yang baik (governance). COBIT

    Framework menggunakan enam standar

    teknologi informasi global yang digunakan

    sebagai sumber utama agar memastikan

    ruang lingkup, konsistensi, dan kesejajaran

    di dalam pengembangan teknologi

    informasi.

    2.4 Model Maturity COBIT melihat bahwa menerapkan

    mekanisme governance secara efektif

    tidaklah mudah, namun harus melalui

  • berbagai tahap maturity (kematangan)

    tertentu. Model m aturity untuk mengontrol

    proses IT, sehingga manajemen dapat

    mengetahui dimana posisi organisasi

    sekarang, dan diposisi dimana organisasi

    ingin berada. Paling tidak posisi maturity

    sebuah organisasi terkait dengan keberadaan

    dan kinerja proses IT Governance dapat

    dikategorikan menjadi enam tingkatan,

    yaitu;

    1. 0-Non existent (tidak ada), merupakan posisi kematangan

    terendah, yang

    merupakan suatu kondisi dimana

    organisasi merasa tidak

    membutuhkan adanya mekanisme

    proses IT Governance yang baku,

    sehingga tidak ada sama sekali

    pengawasan terhadap IT

    Governance yang dilakukan oleh

    organisasi.

    2. 1-Initial (inisialisasi), sudah ada beberapa inisiatif mekanisme

    perencanaan, tata kelola, dan

    pengawasan sejumlah IT

    Governance yang dilakukan,

    namun sifatnya masih ad hoc,

    sporadis, tidak kosisten, belum

    formal, dan reaktif.

    3. 2-Repeatable (dapat diulang), kondisi dimana organisasi telah

    memiliki kebiasaan yang terpola

    untuk merencanakan dan mengelola

    IT Governance dan dilakukan

    secara berulang-ulang secara

    reaktif, namun belum melibatkan

    prosedur dan dokumen formal.

    4. 3-Defined (ditetapkan), pada tahapan ini organisasi telah

    memiliki mekanisme dan prosedur

    yang jelas mengenai tata cara dan

    manajemen IT Governance, dan

    telah terkomunikasikan dan

    tersosialisasikan dengan baik di

    seluruh jajaran manajemen.

    5. 4-Managed (diatur), merupakan kondisi dimana manajemen

    organisasi telah menerapkan

    sejumlah indikator pengukuran

    kinerja kuantitatif untuk memonitor

    efektivitas pelaksanaan manajemen

    IT Governance.

    6. 5-Optimised (dioptimalisasi), level tertinggi ini diberikan kepada

    organisasi yang telah berhasil

    menerapkan pri ipprinsip

    governance secara utuh dan

    mengacu best practice, dimana

    secara utuh telah diterapkan

    prinsipprinsip governance, seperti

    transparency, accountability,

    responsibility, dan fairness.

    2. Metode penelitian

    3. Pembahasan a. Analisis data

    Analisis dilakukan dengan menyebar

    kuisioner kepada staf karyawan dan juga

    kepala kantor, Hal ini dilakukan untuk

    mengetahui persentase seberapa perlu

    dilakukan tatakelola dan sejauh mana

    pengelolaan sistem yang berjalan saat ini.

    b. Kuisioner

    Kuisioner disebarkan kepada staf yang

    menggunakan sistem dan juga kepala kantor

    dengan tujuan mendapat data penelitian

    dengan mengajukan beberapa pertanyaan

    yang berhubungan dengan manajemen

    konfigurasi sistem. Kuisioner disebarkan

    kepada 5 orang karyawan PT barelang

    sejahtera

    c. RACI chart

    Proses pengumpulan data yang dilakukan

    adalah melakukan wawancara dan

    kuesioner. Responden wawancara dan

    kuesioner yang dipilih adalah responden

    yang mewakili tabel RACI pada proses

    pengolahan data (IT Governance Institute ,

    2007).

    STUD

    I

    LITER

    ATUR

    MEN

    ETAP

    KAN

    DOM

    AIN

    ANAL

    ISA

    SISTE

    M /

    INTE

    RVIE

    W

    /ME

    NGU

    MPU

    LKAN

    DATA

    MEM

    BUAT

    KUISI

    ONE

    R

    MEN

    YEBA

    R

    KUISI

    ONE

    R

    ANAL

    ISA

    KUISI

    ONE

    R MEM

    BUAT

    LAPO

    RAN

    DAN

    REKU

    MEN

    DASI

  • Struktur pengguna sistem

    Kegiatan /

    Bagian

    Karyawan Kepala

    kantor

    Menginput

    data

    R, C

    Memutuskan

    sesuatu

    R, I A

    Komunikasi

    dan penjualan

    R R,C,A

    Mengambil

    tindakan

    penting

    R,C A

    Menentukan

    nasib

    perusahaan

    R A

    d. Maturity level Setiap jawaban yang diberikan

    responden diberikan skor yang

    dipersamakan nilainya untuk tiap

    level maturity. Adapun skor tiap

    jawaban yang diberikan responden

    dan kesesuaian dengan level maturity

    model adalah sebagai berikut:

    Jawaban

    responden

    Nilai

    skor

    Maturiti

    level

    Sangat tidak

    penting

    0 0

    Tidak

    penting

    1 1

    Sedikit

    penting

    2 2

    Penting 3 3

    Sangat 4 4

    penting

    Sangat

    penting

    sekali

    5 5

    Sedangkan nilai absolut yang merupakan

    nilai model maturity dapat dilihat pada tabel

    berikut ini.

    Nilai Keterangan

    0 Tidak ada

    1 Inisialisasi

    2 Dapat diulang

    3 Ditetapkan

    4 Diatur

    5 Dioptimalkan

    Selanjutnya merelasikan antara nilai

    tingkatan dan nilai absolut yang dilakukan

    dengan perhitungan dalam bentuk indeks

    menggunakan formula matematika sebagai

    berikut : Persamaan matematik untuk

    menentukan nilai indeks adalah sebagai

    berikut :

    Untuk pembuatan skala indeks bagi

    pemetaan ketingkat model maturity

    digambarkan pada tabel 4

    Skala pembulatan Tingkat model

    maturity

    4.51-5.00 5 - Dioptimalisasi

    3.51-4.50 4 - Diatur

    2.51-3.50 3 - Ditetapkan

    1.51-2.50 2 - Diulang

    0.51-1.50 1 - Inisialisasi

    0.00-0.50 0 - Tidak ada

    Hasil dari penyebaran kuisioner adalah

    sebagai berikut :

    NO TOTAL INDEX LEVEL

    1 3.6 4

    2 19 3.8 4

    3 20 4.0 4

    4 17 3.4 3

    5 17 3.4 3

    TOTAL 18

    MATURITY LEVEL = 4

    Kepala

    kantor

    karyawan

  • Spider chart maturity level

    Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem

    informasi akuntansi penjualan pada

    PT.Barelang sejahtera prima Pekanbaru

    sudah termasuk kategori Maturity level

    4(diatur) dan sebagian lagi berada pada

    maturity level 3 (ditetapkan).

    Direkumendasikan untuk bisa

    meningkatkan tingkat maturity levelnya dan

    bisa bisa melakukan perbaikan dari

    kekurangan yang ada dan bisa

    mempertahankan hal yang telah dinilai baik

    sebelumnya, karena untuk mencapai tingkat

    maturity level 4 ini jarang ada pada sebuah

    instansi .

    e. Kesimpulan Tingkat maturity level pada

    PT.Barelang sejahtera prima

    Pekanbaru menunjukan angka

    maturity level 4 lebih dominan dan

    rata-rata sudah masuk kategori 3

    telah termasuk dalam standar baik

    dan perlu diringkatkan

    Hasil dari pengukuran maturity ini bisa dijadikan sebagai referensi

    bahwa pengelolaan pada bagian

    Manage The Configuration pada

    PT.Barelang sejahtera prima

    Pekanbaru sudah dikategorikan bagus

    Perlunya pemeliharaan sistem secara berkelanjutan untuk dapat

    mengoptimalkan hasil dari analisis

    yang telah dilakukan sebelumnya

    DAFTAR PUSTAKA

    IT Governance Institute. COBIT

    4.1,http://www.isaca.org. [15/02/2012]13.

    IT Governance Institute, COBIT Framework

    4.1 Edition, 2007, http:// www.isaca.org

    [04/02/2012] 14. Renstra SMKN 1 Kawali

    2010/2011

    IT Governance Institute, 2007, COBIT 4.1,

    USA.

    0

    2

    4

    6 3,8

    4

    3,4 3,4

    15

    0

    0