ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN

(Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

Nama : Sheena Anghelina Adam

NPM : 18210226

Kelas : 3EA16

Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo, S.SOS., MM

ABSTRAK

Sheena Anghelina Adam (18210226)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN

(Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI.

PI. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2013

Kata Kunci : Strategi Pemasaran Listrik Prabayar, PT. PLN (Persero) Rayon

Tambun

(xi + 79 + Lampiran)

Dengan melihat kemajuan jaman serta adanya kemajuan teknologi yang

dapat memberikan kemudahan dalam berbagai hal yang mencangkup kebutuhan

manusia,maka dengan ini PT. PLN (Persero) membuat satu inovasi terbaru dalam

memenuhi kebutuhan listrik kepada masyarakat. Inovasi ini dinamakan “Listrik

Pintar” atau yang lebih dikenal sebagai Listrik Prabayar (LPB).Namun dalam

memperkenalkan serta memasarkan inovasi yang baru ini, PT PLN (Persero)

mendapatkan beberapa kendala, diantaranya masih banyaknya masyarakat yang

belum mengenal dan mengerti manfaat penggunaan dari LPB. Oleh karena itu

PLN harus mempunyai strategi dalam memasarkan LPB kepada masyarakat.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada PT. PLN (Persero)

menggunakan analisis SWOT dapat diambil kesimpulan diantaranya posisi

strategis perusahaan berada dalam kuadran 1 yang mendukung strategi agresif

atau pertumbuhan. Strategi Agresif ini merupakan situasi yang sangat

menguntungkan. Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu

dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang sebesar-besarnya. Pada tabel perhitungan Matriks SWOT perlu

memanfaatkan Strategi SO yang mempunyai nilai skor tertinggi yaitu sebesar

4.20. Dimana strategi tersebut menggunakan strength (kekuatan) dalam

memanfaatkan opportunity (peluang).

Daftar Pustaka (1992-2006)

LATAR BELAKANG PENELITIAN

Dengan melihat kemajuan jaman serta adanya kemajuan teknologi yang dapat memberikan kemudahan

dalam berbagai hal yang mencangkup kebutuhan manusia,maka dengan ini PT. PLN (Persero) membuat satu inovasi

terbaru dalam memenuhi kebutuhan listrik kepada masyarakat. Inovasi ini dinamakan “Listrik Pintar” atau yang lebih

dikenal sebagai Listrik Prabayar (LPB).

Inovasi terkini dari layanan PLN yang lebih menjanjikan kemudahan, kebebasan dan kenyamanan bagi

pelanggannya. Dengan listrik pintar, setiap pelanggan bisa mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai

kebutuhan dan kemampuannya.

Namun dalam memperkenalkan serta memasarkan inovasi yang baru ini, PT PLN (Persero) mendapatkan

beberapa kendala, diantaranya masih banyaknya masyarakat yang belum mengenal dan mengerti manfaat penggunaan

dari LPB itu sendiri. Serta banyaknya masyarakat yang masih merasa takut menggunakan LPB. Oleh karena itu PLN

harus mempunyai strategi dalam memasarkan LPB kepada masyarakat. Melihat hal tersebut maka penulis tertarik

membuat penulisan ilmiah ini dengan judul “ Strategi Pemasaran Listrik Prabayar pada PT.PLN (Persero) Rayon

Tambun”.

BAB I PENDAHULUAN

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Tambun untuk meningkatkan

jumlah pelanggan?

2. Bagaimana upaya yang seharusnya dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Tambun dalam kegiatan pemasaran

agar pelanggan mau beralih ke Listrik Prabayar?

TUJUAN PENELITIAN

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data, fakta, dan informasi yang berkaitan dengan

Listrik Prabayar pada PT.PLN(Persero) Rayon Tambun. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

:

1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dilakukan oleh PT. PLN (Peersero) Rayon Tambun untuk

meningkatkan jumlah pelanggan.

2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Tambun agar pelanggan mau beralih

menggunakan LPB.

METODE PENELITIAN

1. Objek penelitian : Kantor PT. PLN (Persero) Rayon Tambun – Bekasi dan pengguna listrik di daerah Tambun.

2. Metode Pengumpulan Data: 1. Penelitian Lapangan (Wawancara dan Observasi)

2. Penelitian Kepustakaan

Produk terbaru dari PLN yaitu “ Listrik Pintar” atau listrik Prabayar adalah layanan terbaru dari PLN

dengan berbagai kelebihan dalam mengatur penggunaan energi listrik melalui meter elektronik prabayar.

Lewat Prabayar, konsumen lebih lelusa dalam mengendalikan pemakaian listrik, sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan. Dengan Stroom Steer Listrik Prabayar, menggunakan listrik menjadi Lebih Nyaman dan Lebih

Terkendali. Adapun kelebihan dari LPB adalah:

• Pelanggan secara mandiri lebih mudah mengendalikan pemakaian listriknya,

• Pelanggan dapat mengatur pemakaian sesuai dengan anggaran yang dimiliki,

• terhindar dari kesalahan pencatatan kedudukan angka meter,

• Pelanggan dapat melakukan pembelian stroom isi ulang dapat dilakukan kapan dan dimana saja,

• Calon pelanggan baru tidak perlu menyediakan uang jaminan langganan (UJL) atau Uang Muka Tagihan Listrik

(UMTL) dan,

• Privasi pelanggan terjaga, tidak terganggu

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

Pola Analisa Lingkungan

1. Analisa Lingkungan Internal : Pemasaran, pelayanan, tempat penyedia token listrik, program perusahaan, SDM yang

menganut nilai – nilai budaya

2. Analisa Lingkungan Eksternal : Faktor ekonomi, sosial budaya, teknologi, pemerintah

Strategi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

1. Kekuatan : kelebihan produk LPB, pelayanan respon time yang maksimal, pencitraan baik LPB, program peningkatan

jumlah pelanggan dan promosi yang bervariatif, SDM yang inovatif

2. Kelemahan : server aplikasi token yang sering error, telatnya proses pemasangan KWH Prabayar, tempat penjualan token

yang sulit didapat, kecurangan oknum

3. Peluang : peran penuh pemerintah, volume aktifitas masyarakat yang tinggi, calon pelanggan baru menjadi potensi besar

LPB, pemanfaatan teknologi

4. Ancaman : pemikiran mayarakat yang belum modern serta minimnya wawasan mengenai LPB, tingkat perekonomian dan

pendapatan yang tidak tetap, persepsi negatif masyarakat mengenai LPB

PEMECAHAN MASALAH

DENGAN ANALISA SWOT

FAKTOR-FAKTOR

STRATEGI EXTERNAL

BOBOT RATING SKOR

Peluang/Opportunities

1. Peran penuh pemerintah

2. Volume aktifitas

masyarakat yang tinggi

3. Calon pelanggan baru

menjadi potensi pengguna

LPB

4. Pemanfaatan teknologi

0.10

0.15

0.20

0.15

3

3

4

3

0.30

0.45

0.80

0.65

SUB TOTAL 0.60 2.20

Ancaman/Threats

1. Pemikiran masyarakat

yang belum modern dan

minimnya wawasan

masyarakat mengenai

LPB

2. Tingkat perekonomian

serta pendapatan

masyarakat yang tidak

tetap

3. Persepsi negatif

masyarakat mengenai

LPB

0.20

0.05

0,15

1

3

1

0.20

0.15

0.15

SUB TOTAL 0.40 0.50

TOTAL 1,00 2,70

PEMECAHAN MASALAH

DENGAN ANALISA SWOT

FAKTOR-FAKTOR

STRATEGI INTERNAL

BOBOT RATING SKOR

Kekuatan/Strengths

1. Kelebihan produk LPB

serta keuntungannya

2. Pelayanan respon time

yang maksimal

3. Pencitraan LPB yang

baik yaitu “canggih,

mudah, modern”

4. Program peningkatan

jumlah pelanggan dan

promosi yang bervariatif

5. SDM yang berkualitas dan

inovatif

0.05

0.05

0.15

0.20

0,10

3

3

4

4

3

0,15

0,15

0,60

0,80

0,30

SUB TOTAL 0.55 2,00

Kelemahan/Weakness

1. Server aplikasi token yang

sering error

2. Telatnya proses

pemasangan KWH

Prabayar

3. Tempat penjualan token

yang sulit didapat

4. Kecurangan oknum

0,10

0,10

0,20

0,05

1

2

1

3

0.10

0.20

0.20

0,15

SUB TOTAL 0.45 0.55

TOTAL 1,00 2,55

Analisis :

Hasil tersebut menggambarkan posisi strategis perusahaan berada

dalam kuadran 1 yang mendukung strategi agresif atau pertumbuhan. Strategi

Agresif ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Strategi ini dibuat

berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh

kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

Gambar 4.3 : Hasil Analisis Diagram SWOT

BERBAGAI

PELUANG

BERBAGAI

ANCAMAN

KELEMAHAN

INTERNAL

KEKUATAN

INTERNAL

Strategi Turn-around Strategi Agresif

Strategi Diversifikasi Strategi Defensif

I

II IV

III

S

O

W

T

(+) 1.45

(+) 1,70

0 1 2

Tabel 4.5 : Hasil Perhitungan Analisis

Matrik SWOT

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO

2,00 + 2,20 = 4,20 0.55 + 2.20 = 2,75

TREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

2,00 + 0,50 = 2,50 0.55 + 0,50 = 1,05

Hasil analisis Matriks SWOT

Hasil analisis menggunakan Matriks SWOT :

Matrik perencanaan kombinasi strategi kuantitatif menunjukkan bahwa PT.

PLN (Persero) Rayon Tambun perlu memanfaatkan Strategi SO yang mempunyai nilai

skor tertinggi yaitu = 4.20, selanjutnya diikuti Strategi WO = 2,75, kemudian Strategi ST

= 2,50, dan terakhir Strategi WT = 1,05.

Adapun masing-masing Strategi yang harus dijalankan adalah sebagai berikut :

1. SO : Menggunakan Strength dalam memanfaatkan Opportunity

2. WO : Memperbaiki Weakness untuk memaksimalkan Opportunity.

3. ST : Menggunakan Strenght untuk meredam Threats

4. WT : Meminimalisasikan dan memperbaiki Weakness yang ada demi

mengurangi Threats

Tabel 4.6 : Alternatif Strategi Berdasarkan Analisis

SWOT

IFAS STRENGTH

(KEKUATAN)

WEAKNESS

(KELEMAHAN)

EFAS

1.Kelebihan produk LPB

2. Pelayanan respon time yang maksimal

3. Pencitraan LPB yang baik

4. Program promosi yang bervariatif

5. SDM yang berkualitas dan inovatif

1. Server aplikasi token yang sering error

2. Telatnya proses pemasangan KWH

Prabayar

3. Tempat penjualan token yang sulit

didapat

4. Kecurangan oknum

OPPORTUNTIES (PELUANG) Asumsi Strategi (SO)

Asumsi Strategi (WO)

Pakai Kekuatan untuk manfaatkan peluang

Tanggulangi Kelemahan dengan

memanfaatkan Peluang

1. Peran penuh pemerintah

2. Volume aktifitas masyarakat yang

tinggi

3. Calon pelanggan baru menjadi potensi

pengguna LPB

4. Pemanfaatan teknologi

1. Pelayanan yang lebih baik lagi 2. Peningkatan program promosi

perusahaan 3. Motivasi kepada SDM agar mampu

dekat dan menarik minat pelanggan 4. Meningkatkan sosialisasi LPB

1. Perbaiki serta kurangi kesalahan pada

server

2. Percepat proses pemasangan KWH

3. Menambah kios token dan merangkul

mitra kerja dan agent marketting

4. Berikan sosialisasi kepada masyarakatt

agar terhindar dari kecurangan oknum

THREATS (ANCAMAN)

Asumsi Strategi (ST)

Asumsi Strategi (WT)

1. Pemikiran maasyarakat yang belum

modern dan minimnya wawasan

mengenai LPB

2. Perekonomian serta pendapatan yang

tidak tetap

3. Persepsi negatif masyarakat mengenai

LPB

Pakai Kekuatan untuk menghadapi

tantangan atau mengubahnya menjadi

peluang.

1. Terus mengadakan program sosilaisasi LPB kepada masyarakat yang belum menggunakan LPB

2. Peningkatan promosi dan berikan tawaran menarik bagi yang mau migrasi ke LPB

Perkecil Kelemahan dan hindari tantangan.

1. Terus melakukan evaluasi pada kesalahan server

2. Menambah jumlah kios penjual token 3. Terus mensosialisasikan kepada

masyarakat mengenai LPB 4. Mengurangi jumlah keluhan pelanggan

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada PT. PLN (Persero) dapat diambil kesimpulan diantaranya:

1. Strategi pemasaran yang tepat digunakan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Tambun saat ini adalah dengan

menggunakan Strategi Agrsif (pertumbuhan), yang berada dalam kuadran 1 yakni menggunakan kekuatan yang

dimiliki perusahaan. Sedangkan Matriks SWOT menunjukan bahwa strategi SO mempunyai nilai skor tertinggi

yaitu 4,20 yaitu menggunakan strenght dalam memanfaatkan opportunity.

2. Upaya yang dilakukan dalam kegiatan pemasaran diantaranya memberikan pelayanan yang maksimal,

memberikan pencitraan produk LPB, Meningkatkan program promosi yang bervariatif, serta meningkatkan

kinerja SDM.

5.2 Saran

1. Terus melakukan kegiatan sosialisasi mengenai LPB dan gencar melakukan promosi yang bervariatif

2. Upaya PT. PLN (Persero) Rayon Tambun dalam melakukan pemasaran sebagai berikut : memberikan pelayanan

serta kepuasan konsumen secara maksimal, melakukan promosi lain seperti program sarling, pemasaran door to

door, demo produk KWH, selain itu merangkul dan menambah jumlah agent marketing, tambah daya gratis

migrasi ke LPB, KWH rusak , bongkar rampung dan overspanning wajib migrasi ke LPB.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN