ANALISIS RPP
description
Transcript of ANALISIS RPP
ANALISISRENCANA PEMBELAJARAN
MATERI TURUNAN
Disusun Oleh :
Ardian Dwi Kusuma Mukti
13030174081
2013 U
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
A. ANALISIS TIPE PENGEMBANGAN
Penelitian pengembangan yang dilakukan termasuk dalam penelitian
pengembangan tipe I. Dalam penelitian pengembangan tipe I ini guru berperan
langsung dalam proses pembelajaran yang telah dirancang. Guru melakukan
pembelajaran dengan menggunakan suatu model pembelajaran, model
pembelajaran tersebut di gunakan sebagai strategi untuk mencapai tujuan yang
telah dirancang. Pada tahap berikutnya untuk memeriksa kesesuaian model
pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dirancang maka
diperlukan evaluasi. Setelah evaluasi dilakukan maka dapat dilihat hasilnya, jika
hasil evaluasi menunjukkan model pembelajaran yang di gunakan tidak sesuai
dengan ketercapainya tujuan maka perlu dilakukannya revisi dan perbaikan pada
model pembelajaran sehingga nanti bisa digunakan untuk pembelajaran tersebut.
B. ANALISIS PARADIGMA YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN
PENGEMBANGAN
Dalam membuat rancangan guru disini memilih untuk menggunakan
paradigma instrumental. Dimana dalam paradigma instrumental hal pertama yang
dapat dilakukan guru adalah menentukan atau merumuskan tujuan-tujuan yang
ingin dicapai. Dalam tujuan tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam
membuat serta mengembangkan rancangan. Tujuan-tujuan yang telah di rancang
tersebut adalah : siswa dapat menganalisis dan merancang model matematika
serta menerapkan konsep dan sifat turunan fungsi dalam pemecahan masalah
maksimum dan minimum
Setelah tujuan yang ingin dicapai telah selesai ditentukan atau dirumuskan
guru dapat membuat sebuah model pembelajaran. Dalam rancangan ini guru
menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) dengan
menggunakan metode diskusi. Dengan model pembelajaran tersebut diharapkan
tujuan yang telah dirancang dapat tercapai.
Proses terakhir yang dapat dilakukan guru adalah evaluasi. Evaluasi yang
digunakan adalah evaluasi formatif untuk mengecek apakah tujuan yang telah
dirancang tercapai. Setelah dilakukannya proses evaluasi selanjutanya guru dapat
melakukan perbaikan pada rancangan tersebut.
C. ANALISIS KOMPONEN SISTEM PEMBELAJARAN
1. Situasi Masalah : Siswa diberikan permasalahan mengenai
turunan untuk mencari nilai maksimum atau
minimum yang sesuai dengan kehidupan
sehari-hari
2. Tujuan : Siswa dapat menganalisis dan merancang
model matematika serta menerapkan konsep
dan sifat turunan fungsi dalam pemecahan
masalah maksimum dan minimum
3. Peserta Didik : Siswa kelas XI SMA semester dua
4. Materi : Aplikasi turunan nilai maksimum dan nilai
minimum
5. Pengaturan Pengajaran : Pembelajaran dilakukan di kelas dalam
kelompok-kelompok kecil terdiri dari 4-5
siswa dan dilakukan di dalam kelas
6. Metode Pengajaran : Pembelajaran dilakukan dengan model
Problem Based Learning dengan metode
diskusi
7. Penilaian : Penilaian dilakukan berdasarkan hasil kerja
siswa dalam LKS dan pengamatan sikap siswa
selama pembelajaran.
D. ANALISIS HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN DALAM SISTEM
PEMBELAJARAN
No
.
Hubungan yang dianalisis Analisis pada RPP
1. Situasi Masalah dan Tujuan Situasi masalah yang dipilih telah sesuai
dengan tujuan yang ingin dipacapai. Dengan
situasi masalah adalah Siswa diberikan
permasalahan mengenai turunan untuk
mencari nilai maksimum atau minimum
yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari
diberikan kepada siswa sehingga siswa
kemudian dapat menganalisis dan
merancang model matematika serta
menerapkan konsep dan sifat turunan fungsi
dalam pemecahan masalah maksimum dan
minimum.
2. Situasi Masalah dan Peserta
Didik
Situasi masalah yang diberikan oleh guru
sudah sesuai dengan kondisi siswa kelas XI
SMA. Permasalahan sehari-hari yang
diberikan juga dapat dengan mudah di
pahami oleh siswa sehingga siswa dapat
dengan mudah mempelajari aplikasi turunan
tersebut.
3. Situasi Masalah dan Materi Dengan diberikan situasi masalah Siswa
diberikan permasalahan mengenai turunan
untuk mencari nilai maksimum atau
minimum yang sesuai dengan kehidupan
sehari-hari yang diberikan oleh guru dapat
diselesaikan dengan menggunakan materi
Aplikasi turunan nilai maksimum dan nilai
minimum.
4. Situasi Masalah dan
Pengaturan Pengajaran
Situasi masalah Siswa diberikan
permasalahan mengenai turunan untuk
mencari nilai maksimum atau minimum
yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari
nanti akan diberikan melalui lembar kerja
siswa. Dimana dalam proses pengerjaannya
lembar siswa nanti akan dilakukan didalam
kelas dan dilakukan secara berkelompok
serta dalam proses pengerjaannya nanti
diharapkan akan ada variasi dalam hal
alternatif penyelesaian.
5. Situasi Masalah dan Metode
Pengajaran
Situasi masalah Siswa diberikan
permasalahan mengenai turunan untuk
mencari nilai maksimum atau minimum
yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari
model pembelajaran yang tepat adalah
problem based learning. Karena problem
based learning membuat siswa lebih aktif
dalam pembelajaran dan diharapkan
nantinya ada variasi dalam hal alternatif
penyelesaian.
6. Situasi Masalah dan
Penilaian
Dengan diberikannya permasalahan
mengenai turunan untuk mencari nilai
maksimum atau minimum yang sesuai
dengan kehidupan sehari-hari kepada siswa
dalam LKS kemudian guru menilai hasil
dari LKS yang dikerjakan siswa tersebut.
Selain itu penilian juga dilakukan untuk
menilai sikap dari siswa tersebut karena
dalam permasalahan yang diberikan tersebut
siswa dapat dinilai dengan sikap terampil
dan kreatif.
7. Tujuan dan Peserta Didik Berdasarkan situasi masalah yang ada
terdapat tujuan untuk membuat peserta didik
atau siswa dapat menganalisis dan
merancang model matematika serta
menerapkan konsep dan sifat turunan fungsi
dalam pemecahan masalah maksimum dan
minimum. Jadi disini peserta didik sebagai
hal utama yang dapat digunakan sebagai
indicator agar tujuan tercapai.
8. Tujuan dan Materi Berdasarkan tujuan yang telah dirancang
yaitu menganalisis dan merancang model
matematika serta menerapkan konsep dan
sifat turunan fungsi dalam pemecahan
masalah maksimum dan minimum maka
materi yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut adalah Aplikasi
turunan nilai maksimum dan nilai
minimum. Karena dalam materi Aplikasi
turunan nilai maksimum dan nilai minimum
terdapat meteri yang dapat digunakan untuk
menentukan nilai maksimum dan minimum
sehingga dengan materi tersebut tujuan yang
dirancang dapat tercapai.
9. Tujuan dan Pengaturan
Pengajaran
Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan
yaitu menganalisis dan merancang model
matematika serta menerapkan konsep dan
sifat turunan fungsi dalam pemecahan
masalah maksimum dan minimum dan
untuk membuat siswa aktif di dalam kelas
sehingga pengaturan pembelajaran yang
tepat adalah dengan membentuk kelompok
yang dapat digunakan siswa nyaman
belajaran sehingga tujuan dapat tercapai
10. Tujuan dan Metode
Pengajaran
Melalui model pembelajaran prolem based
learning dimana nantinya siswa akan
berdikusi dengan kelompok untuk
menyelesaikan suatu permasalahan
kehidupan sehari-hari. Sehingga dengan
model tersebut siswa dapat menganalisis
dan merancang model matematika serta
menerapkan konsep dan sifat turunan fungsi
dalam pemecahan masalah maksimum dan
minimum. Sehingga tujuan yang telah
dirancang tersebut dapat tercapai
11. Tujuan dan Penilaian Penilaian yang dilakukan dengan dua cara
yaitu melalui LKS dan pengamatan yang
dilakukan oleh guru. Dimana di dalam LKS
tersebut terdapat permasalahan yang harus
diselesaikan sehingga saat penilaian tersebut
dapat sebagai indicator tercapainya tujuan
yang telah dirancang. Hal serupa juga pada
penilaian sikap, guru selama pelajaran
mengamati sikap siswa dalam
melaksanakan pembelajaran dan hasil dari
penilaian sikap tersebut juga dapat sebagai
indicator dalam menunjukkan tercapai atau
tidaknya tujuan yang telah dirancang.
12. Peserta Didik dan Materi Siswa SMA kelas XI semester dua sangat
tepat menerima materi aplikasi turunan
menentukan nilai maksimum dan nilai
minimum karena siswa sudah menerima
materi prasyarat seperti konsep turunan,
sifat turunan, titik stasioner, gradient garis
singgung suatu kurva sehingga siswa siap
untuk menerima materi yang diajarkan.
13. Peserta Didik dan
Pengaturan Pengajaran
Siswa SMA kelas XI lebih menyukai
bekerja dalam kelompok, karena siswa
SMA kelas XI lebih nyaman berdiskusi
dengan teman sebaya. Oleh sebab itu,
pengaturan pengajaran yang dipilih guru
adalah dengan membagi peserta didik ke
dalam kelompok-kelompok kecil yang
berangotakan 4-5 orang dimana kelompok
tersebut merupakan kelompok heterogen
(bermacam-macam) yang sebelumnya telah
disiapkan oleh guru. Jadi di dalam satu
kelompok terdiri dari peserta didik kategori
bisa dan kurang mampu dalam materi,
sehingga melalui kelompok-kelompok
tersebut siswa dapat saling berbagi
informasi.
14. Peserta Didik dan Metode
Pengajaran
Siswa SMA kelas XI telah mampu
menyelesaikan permasalahan yang ada
dengan menggunakan model problem based
learning. Selain itu, siswa lebih menyukai
bekerja di dalam kelompok karena mereka
masih susah untuk mengemukakan
pendapatnya dan biasanya kesulitan
menemukan penyelesaian secara individu,
sehingga metode yang cocok adalah dengan
pembelajaran berdasarkan masalah.
15. Peserta Didik dan Penilaian Karena siswa lebih menyukai bekerja dalam
kelompok, perancang lebih menekankan
juga pada sikap toleran, karena siswa SMA
kelas XI biasanya masih condong
egosentrisme, dan melatih siswa untuk
bekerjasama dalam menyelesaikan
permasalahan tersebut. Untuk siswa SMA
kelas XI, penilaian dengan menggunakan
LKS sudah sering digunakan sehingga
peserta didik sudah terbiasa dengan metode
penilaian yang dilakukan. Selain
menggunakan LKS.
16. Materi dan Pengaturan
Pengajaran
Pengaturan pengajaran yang digunakan
untuk mempelajari materi Aplikasi turunan
nilai maksimum dan nilai minimum yaitu
pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas
dengan bekerja secara berkelompok yang
terdiri dari 4-5 siswa untuk menyelesaikan
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diberikan.
Pembelajaran dilakukan di dalam kelas agar
guru dapat memonitor pekerjaan siswa dan
menglarifikasi kesalahan konsep.
17. Materi dan Metode
Pengajaran
Materi yang akan dibahas dalam
pembelajaran adalah mengenai Aplikasi
turunan nilai maksimum dan nilai minimum
dimana siswa diminta menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari, sehingga model
pembelajaran yang dapat digunakan
berdasarkan materi tersebut adalah model
pembelajaran problem based learning.
Dimana siswa dituntut untuk menyelesaikan
permasalahan secara berkelompok untuk
mempermudah memecahkan permasalahan
yang telah diberikan.
18. Materi dan Penilaian Materi yang diberikan oleh siswa adalah
Aplikasi turunan nilai maksimum dan nilai
minimum, guru melakukan penilaian
melalui LKS untuk menilai pengetahuan
dan keterampilan, serta pengamatan guru
selama pembelajaran untuk menilai sikap
dari setiap siswa.
19. Pengaturan Pengajaran dan
Metode Pengajaran
Dalam model pembelajaran problem based
learning siswa diminta untuk menyelesaikan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
sehingga diperlukan pengaturan pengajaran
dengan membentuk kelompok yang
beranggotakan 4-5 siswa yang heterogen
dan untuk mempermudah dalam
melaksanakan model pembelajaran maka
pelaksanaan didalam kelas.
20. Pengaturan Pengajaran dan
Penilaian
Dengan pengaturan pengajaran yang
dirancang yaitu berkelompok dan dilakukan
di dalam kelas maka penilaian pengetahuan
yang dapat dilakukan melalui LKS dimana
LKS tersebut dikerjakan secara
berkelompok dan untuk penilaian sikap
dapat dilakukan melalui pengamatan yang
dilakukan guru selama pembelajaran
berlangsung terutama saat dalam diskusi
kelompok
21. Metode Pengajaran dan
Penilaian
Dalam model pembelajaran problem based
learning siswa diminta untuk menyelesaikan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
sehingga untuk penilaian pengetahuan dapat
melalui LKS yang berisikan tentang
permasalahan tersebut kemudian untuk
penilaian sikap dapat dilakukan melalui
pengamatan selama proses pembelajaran
terutama saat diskusi dalam kelompok.
E. ANALISIS TIGA ASPEK KUALITAS
1. Validitas
Validitas merupakan salah satu hal penting dalam menentukan kualitas
dari sebuah rancangan. Berikut ini adalah lembar validitas yang dapat
digunakan dalam pengembangan rancangan :
Aspek Penilaian Iya (Y) atau Tidak (T) Komentar
Butir instrumen sesuai
dengan indikator
Butir instrumen
mencakup seluruh
indikator
Rumusan butir soal
tidak menimbulkan
penafsiran ganda.
Butir soal berisikan
pertanyaan mencakup
keseluruhan level
belajar (remember,
understand, apply).
butir soal
menggunakan kata
perintah atau kata
Tanya yang menuntut
jawaban terurai.
2. Kepraktisan
Untuk melihat kepraktisan dari suatu rancangan guru dapat
menggunakan lembar penilaian yang berhubungan dengan proses
pembelajaran berikut ini :
Aspek Penilaian Iya (Y) atau Tidak (T) Komentar
Pembelajarannya
sesuai dengan
langkah-langkah pada
fase-fase Problem
Based Learning.
Pembelajarannya
sesuai dengan
langkah-langkah
dalam pendekatan
scientific
Materi prasyarat dapat
digunakan dalam
menyelesaikan
masalah
3. Keefektifan
Keefektifan dari rancangan ini dapat dilihat melalui pengetahuan dan
ketrampilan pada siswa. Seberapa besar meningkatnya kemampuan
pengetahuan dan ketrampilan siswa menentukan penilaian keefektifan. Jadi
semangkin besar peningkatan kemampuan siswa maka rancangan tersebut
semakin efektif
F. ANALISIS PENILAIAN FORMATIF
Penilaian formatif merupakan kunci dari penelitian pengembangan,
dikarenakan dari penilaian formatif ini, guru memperoleh saran untuk perbaikan
perangkat pembelajaran yang dibuat. Penilaian rancangan dilakukan selama
proses pembelajaran. Penilaian dari rancangan ini dapat dilihat melalui
ketercapainya indikator-indikator dalam indikator dari masing-masing aspek
kualitas suatu rancangan. Pada akhir penilaian tersebut dilakukan analisis kualitas
suatu rancangan yang mencangkup aspek validitas, kepraktisan, dan efektifitas.