ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT...

94
ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT PENDAPATAN MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP SURABAYA SKRIPSI Oleh: TANTI KURNIAWATI NPM : 10133059 FAKULTAS EKONOMI U N I V E R S I T A S W I J A Y A P U T R A S U R A B A Y A 2014

Transcript of ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT...

Page 1: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT PENDAPATAN

MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP

SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

TANTI KURNIAWATI

NPM : 10133059

FAKULTAS EKONOMI

U N I V E R S I T A S W I J A Y A P U T R A

S U R A B A Y A

2014

Page 2: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

i

i

ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT PENDAPATAN

MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP

SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya

Putra Surabaya

Oleh :

TANTI KURNIAWATI

NPM : 10133059

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA

SURABAYA

2014

Page 3: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

ii

ii

ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT PENDAPATAN

MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP

SURABAYA

NAMA : TANTI KURNIAWATI

FAKULTAS : EKONOMI

JURUSAN : AKUNTANSI

NPM : 10133059

DISETUJUI dan DITERIMA OLEH

DOSEN PEMBIMBING

Aminatuzzuhro, SE, M.Si

Page 4: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

iii

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diterima dan disetujui oleh tim Penguji Skripsi

serta dinyatakan LULUS. Dengan demikian Skripsi ini

dinyatakan sah untuk melengkapi syarat-syarat

mencapai gelar sarjana EKONOMI pada FAKULTAS

EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA

Tim Penguji Skripsi:

1. Ketua : Dr.Hj.Soenarmi,SE.,MM ( )

(Dekan Fakultas Ekonomi)

2. Sekretaris : Aminatuzzuhro,SE,M.Si ( )

(Ketua Program Studi)

3. Anggota : 1.Novrida Qudsi Lutfillah,SE.,Ak.MSA.CA ( )

(Dosen Penguji I)

2. Andi Iswoyo,SE.,MM ( )

(Dosen Penguji II)

Page 5: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

iv

iv

ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT PENDAPATAN

MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP

SURABAYA

Tanti Kurniawati

NPM. 10133059

ABSTRAK

Pendapatan merupakan komponen penting dalam menyajikan informasi

pada laporan laba rugi. Apabila pendapatan lebih tinggi daripada biaya yang telah

di bebankan maka perusahaan memperoleh laba. Tetapi jika keadaan sebaliknya

pendapatan lebih rendah daripada biaya yang telah dibebankan maka perusahaan

mengalami kerugian. Permasalahan penting dalam akuntansi pendapatan yaitu

pada saat Pengakuan (recognition) perlu dilakukan pada saat yang tepat atas suatu

kejadian ekonomi yang menghasilkan pendapatan, begitu juga jumlah yang diakui

haruslah diukur secara tepat dan pasti agar tidak mengakibatkan kesalahan

informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi juga dalam pengambilan

keputusan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

metode pengakuan (recognition) dan pengukuran (measurement) pendapatan

menurut PSAK Nomor 23 sudah diterapkan oleh Tjahaja Baroe Group Surabaya.

Metode penelitian yang digunakan adalah adalah studi deskriptif dengan

menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian pada Tjahaja Baroe

Group Surabaya, metode yang diterapkan adalah Accrual Basis. Konsep accrual

basis keuntungan diakui pada saat terjadinya transaksi pendapatan tersebut.

Pengakuan pendapatan perusahaan telah mengacu pada Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan atau PSAK Nomor 23 terlihat dari penjualan jasa yang

dicatat sebagai pendapatan tersebut dapat diestimasi dengan pasti dan besar

kemungkinannya dapat direalisasikan. Pengukuran pendapatan dilakukan

berdasarkan jumlah uang yang diterima dari customer dikurangi biaya-biaya.

Pengukuran pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau

yang akan diterima perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tjahaja Baroe Group Surabaya telah

menerapkan metode pengakuan dan pengukuran pendapatan menurut PSAK

Nomor 23 dimana pendapatan diakui pada saat realisasi.

Kata kunci : PSAK Nomor 23, pengakuan pendapatan, pengukuran

pendapatan

Page 6: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

v

v

KATA PENGANTAR

ASSALAMU’ALAIKUM Wr.Wb.

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan berkah, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul: “ANALISIS RECOGNITION DAN

MEASUREMENT PENDAPATAN MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA

TJAHAJA BAROE GROUP SURABAYA” Skripsi ini disusun dan diajukan

sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana Strata I Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya. Peneliti

menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini mendapat banyak bantuan,

bimbingan, saran-saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan

ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak H.Budi Endarto,SH.,M.Hum. selaku Rektor Universitas Wijaya

Putra Surabaya.

2. Ibu Dr.Hj.Soenarmi,SE.,MM. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Wijaya Putra Surabaya.

3. Ibu Aminatuzzuhro,SE,M.Si selaku Dosen pembimbing yang senantiasa

memberikan saran, bimbingan, nasihat, dan pengarahan dengan penuh

kesabaran.

4. Ibu Novrida Qudsi Lutfilah,SE.,AK,MSA.CA selaku Dosen penguji I

5. Bapak Andi Iswoyo,SE.,MM selaku Dosen penguji II

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra

Surabaya yang telah mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan selama

proses perkuliahan.

Page 7: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

vi

vi

7. Bapak Pimpinan Tjahaja Baroe Group Surabaya yang telah memberikan

fasilitas dan kesempatan kepada peneliti untuk mengadakan penelitian

dalam penyusunan skripsi ini.

8. Orang tua dan keluarga besar yang telah memberi banyak dukungan.

Pihak-pihak lain yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

kesalahan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran yang dapat digunakan

untuk penyempurnaaan karya ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi yang membacanya.

Surabaya, 26 Juni 2014

Peneliti

Page 8: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

vii

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………........................................ iii

ABSTRAK ………………………………….................................................. iv

KATA PENGANTAR ………….................................................................... v

DAFTAR ISI................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

BAB II TELAAH PUSTAKA ......................................................................... 7

2.1 Landasan Teori …………………………….................................... 7

2.1.1 Pengertian Pendapatan ........................................................... 7

2.1.2 Klasifikasi Pendapatan ........................................................... 10

2.1.3 Karakteristik Pendapatan ........................................................ 13

2.1.4 Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan ................................ 15

2.1.5 Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition) ……………. 17

Page 9: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

viii

viii

2.1.6 Pengukuran Pendapatan (Revenue Measurement) …………. 23

2.2 Penelitian Terdahulu …………………………………..................... 24

2.3 Kerangka Konseptual ………………………………………........... 26

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 27

3.1 Jenis Penelitian …………………………………………................. 27

3.2 Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel ...................................... 27

3.2.1 Populasi Penelitian ……………............................................. 27

3.2.2 Sampel Penelitian ................................................................... 27

3.3 Variabel dan Definisi Operasional Variabel .....................................27

3.4 Jenis dan Sumber Data ……………................................................ 28

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian....................... 28

3.6 Teknik Analisis Data ........................................................................ 29

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ............................................. 31

4.1 Penyajian Data ................................................................................. 31

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................ 31

4.1.2 Good Companies Steps Travel ……………………………… 33

4.1.3 Good Companies steps Homestay ……………………….….. 40

4.1.4 Sumber dan Jenis Pendapatan ................................................ 50

4.2 Analisis Data ………………........................................................... 54

4.2.1 Penyajian Data ……………………………………................ 54

4.2.2. Analisis Data ......................................................................... 69

4.3 Interpretasi ...................................................................................... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 77

Page 10: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

ix

ix

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 77

5.2 Saran .............................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

x

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Penjualan Tiket ….............................................................................. 55

Tabel 4.2 Penjualan Kamar ………………………............................................56

Tabel 4.3 Laporan Laba Rugi Travel ................................................................. 57

Tabel 4.4 Laporan Perubahan Modal Travel …………………………….......... 58

Tabel 4.5 Neraca Travel ………......................................................................... 58

Tabel 4.6 Laporan Laba Rugi Homestay ........................................................... 59

Tabel 4.7 Laporan Perubahan Modal Homestay ................................................ 60

Tabel 4.8 Neraca Homestay ............................................................................... 60

Tabel 4.9 Data Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................... 61

Tabel 4.10 Data Karyawan Berdasarkan Usia ................................................... 61

Tabel 4.11 Data Karyawan Berdasarkan Pendidikan ........................................ 62

Tabel 4.12 Data Karyawan Berdasarkan Status Pegawai ................................... 62

Tabel 4.13 Data Karyawan Berdasarkan Tingkat Jabatan ………………….….. 63

Tabel 4.14 Data Karyawan Berdasarkan Status ……………………………….. 63

Tabel 4.15 Keterangan Kamar ………………………………………………… 64

Tabel 4.16 Pendapatan Penjualan Kamar …………………………………….. 67

Page 12: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

xi

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Travel ........................................................... 33

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Homestay ………………………………….. 40

Page 13: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

xii

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Pertanyaan Wawancara

Lampiran B Jawaban Wawancara

Page 14: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi yang berkembang saat ini memiliki dua sifat yaitu

mencari laba (profit) yang bertujuan utama untuk menghasilkan laba

maksimal. Di samping itu juga organisasi yang bersifat non profit

bertujuan utama bukan sekedar mencari laba saja tetapi untuk memberikan

pelayanan kepada masyarakat melalui jasa yang diberikan. Terdapat tiga

jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba yaitu

perusahaan manufaktur perusahaan ini mengubah input dasar menjadi

produk jadi yang akan dijual kepada masing-masing pelanggan. Selain

perusahaan manufaktur perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan

laba yaitu perusahaan dagang perusahaan ini juga menjual produk ke

pelanggan, tetapi perusahaan ini tidak memproduksi sendiri barang yang

akan dijual.

Perusahaan yang juga menghasilkan laba dari pengoperasian

perusahaannya adalah perusahaan jasa perusahaan ini menghasilkan jasa,

bukan barang atau produk yang kasat mata. Di dalam setiap organisasi

yang bertujuan utama mencari laba, secara terus menurus akan

mengeluarkan sejumlah laporan keuangan yang mengikhtisarkan

operasinya untuk waktu tertentu dan rincian dari posisi harta dan hutang

organisasi pada saat tertentu. Hampir semua perusahaan atau organisasi

memerlukan akuntansi. Dalam hal tertentu, prosedur akuntansi dapat

Page 15: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

2

2

tergantung pada bentuk organisasi. Umumnya terdapat tiga bentuk

perusahaan yang berbeda yaitu perusahaan perseroan perusahaan ini sering

disebut juga korporasi. Perusahaan perseroan dibentuk berdasarkan

peraturan pemerintah sebagai suatu badan hukum. Biasanya modalnya

terdiri dari saham-saham, yang diterbitkan oleh korporasi tersebut dan

dijual kepada masyarakat yang berminat. Keunggulan utama bentuk

perusahaan korporasi adalah kemampuan untuk mendapat sejumlah

sumber daya keuangan dengan cara menerbitkan saham tersebut. Sehingga

pemegang saham perusahaan ini bisa perorangan, atau individu yang

membeli saham perusahaan ini.

Bentuk usaha selain perusahaan perseroan adalah perusahaan

persekutuan perusahaan ini dimiliki oleh dua atau lebih individu, masing-

masing pemilik menyetorkan modalnya ke perusahaan untuk bekerja

secara bersama-sama. Sumber daya keuangan tidak hanya berasal pada

satu orang saja, tetapi berasal dari beberapa pemilik perusahaan. Bentuk

usaha yang terakhir yaitu perusahaan perseorangan dimiliki oleh individu,

pemilik tunggal. Bentuk perusahaan perseorangan ini juga mudah

pengelolaanya, biayanya juga tidak terlalu mahal.

Berdasarkan laporan keuangan yang telah dibuat oleh perusahaan

atau suatu organisasi maka pihak luar yang memiliki keperluan bisa

dengan mudah melihat posisi keuangan dan prestasi kerja yang telah

dicapai perusahaan untuk menjadi dasar pengambilan keputusan di bidang

ekonomi. Sebagian besar pemakai laporan keuangan, menganggap laba

Page 16: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

3

3

bersih (the bottom line) sangat berguna. Salah satu penyusun terpenting

dari komponen-komponen laba adalah pendapatan. Pendapatan merupakan

komponen penting dalam menyajikan informasi pada laporan laba rugi.

Apabila pendapatan lebih tinggi daripada biaya yang telah di bebankan

maka perusahaan memperoleh laba. Tetapi jika keadaan sebaliknya

pendapatan lebih rendah daripada biaya yang telah dibebankan maka

perusahaan mengalami kerugian.

Permasalahan penting dalam akuntansi pendapatan yaitu pada saat

pengakuan pendapatan (revenue recognition) dan pengukuran pendapatan

(revenue measurement). Pengakuan pendapatan merupakan saat dimana

sebuah transaksi harus diakui sebagai pendapatan perusahaan. Sedangkan

pengukuran pendapatan adalah berapa besar jumlah pendapatan yang

seharusnya diakui dari setiap transaksi yang terjadi pada suatu periode

tertentu. Maka pengakuan dan pengukuran pendapatan harus dilakukan

dengan akurat agar perusahaan mampu menyajikan laporan keuangan

secara wajar. Apabila pendapatan yang diakui tidak sama dengan yang

seharusnya maka ini berarti pendapatan yang diukur bisa salah (baik itu

terlalu besar atau terlalu kecil). Hal ini dapat mengakibatkan informasi

yang disajikan dalam laporan laba rugi tidak tepat dan dapat menyebabkan

kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen

perusahaan.

Sehingga penting sekali dalam pengakuan pendapatan, perusahaan

menggunakan suatu Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Khususnya

Page 17: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

4

4

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau PSAK nomor 23, standar

yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Merupakan suatu

pedoman dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan

bagi pengguna laporan tersebut. Di dalam Psak nomor 23 diuraikan dan

dijelaskan tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan yang dapat

digunakan bagi perusahaan-perusahaan.

Tjahaja Baroe Group merupakan salah satu agen penyedia

homestay (penginapan) dan travel (penjualan tiket). Agen penyedia jasa

Tjahaja Baroe merasa bahwa pendapatan yang maksimal sangat diperlukan

agar aktivitas perusahaan dapat berjalan terus menerus. Sumber-sumber

pendapatan Tjahaja Baroe Group diperoleh dari homestay dan travel

(penjualan tiket). Dalam prakteknya, agen penyedia jasa ini tidak merasa

kesulitan dalam mengakui dan mengukur pendapatan sebenarnya. Tjahaja

Baroe Group Surabaya merupakan agen penyedia jasa yang belom Go

Public sehingga memungkinkan untuk dianalisis pada penerapan

perlakuan akuntansi mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatannya

dimana harus disesuaikan dengan Psak nomor 23 mengenai pendapatan

agar dalam pelaporan keuangan dapat mencerminkan informasi keuangan

yang akurat bagi pemakai laporan keuangan.

Karena melihat begitu pentingnya penerapan akuntansi pendapatan

bagi seluruh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional,

sehingga memerlukan perhatian yang khusus membuat peneliti merasa

tertarik untuk membahas permasalahan tersebut dalam bentuk skripsi

Page 18: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

5

5

dengan judul “Analisis Recognition Dan Measurement Pendapatan

Menurut PSAK Nomor 23 Pada Tjahaja Baroe Group Surabaya”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, maka

perumusan masalah dalam skripsi ini adalah : “Apakah metode pengakuan

(recognition) dan pengukuran (measurement) pendapatan jasa yang

diterapkan Tjahaja Baroe Group Surabaya telah sesuai dengan Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 23?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti mengadakan penelitian ini, yaitu :

Untuk menganalisis penerapan metode pengakuan (recognition)

dan pengukuran (measurement) pendapatan pada Tjahaja Baroe Group

Surabaya dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor

23.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan

tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan serta sebagai bahan

perbandingan antara teori dari berbagai sumber bacaan ilmiah dengan

praktik dilapangan.

2. Bagi pembaca, sebagai bahan referensi dan informasi tambahan

khususnya pada jenis perusahaan yang sama, serta kepada pihak

Page 19: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

6

6

akademik yang mengetahui lebih lanjut mengenai pengakuan dan

pengukuran pendapatan.

3. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

mengenai kebijakan akuntansi yang tepat dalam mengakui dan

mengukur pendapatan operasionalnya.

4. Bagi lembaga, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan masukan dan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan

mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan pada suatu

perusahaan serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

Page 20: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

7

7

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pendapatan

Menurut PSAK NO.23 paragraf ke 23 (Revisi 2012) menyatakan

bahwa “pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang

timbul dari aktifitas normal entitas selama satu periode jika arus masuk itu

mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi

penanaman modal”.

Menurut Santoso (2010:26) pendapatan merupakan pemasukan

atau peningkatan aktiva suatu perusahaan atau penyelesaian kewajiban

perusahaan atau campuran keduannya selama satu periode tertentu akibat

penyerahan atau pembuatan suatu produk, pelayanan jasa, atau kegiatan

lain yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang berkesinambungan.

Pendapatan merupakan unsur yang paling utama dalam

menentukan tingkat laba yang diperoleh suatu perusahaan dalam satu

periode akuntansi yang diakui sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku

umum.

Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum

yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan

mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan

Page 21: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

8

8

semula. Pengertian tersebut menitik beratkan pada total kuantitatif

pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode.

Pengertian pendapatan menurut ilmu ekonomi menutup

kemungkinan perubahan lebih dari total harta kekayaan badan usaha pada

awal periode dan menekankan pada jumlah nilai statis pada akhir periode.

Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah kenaikan harta kekayaan

karena perubahan penilaian yang bukan diakibatkan perubahan modal dan

hutang.

Definisi pendapatan antara para akuntan dengan para ahli ekonomi

sangat jauh berbeda. Demikian juga sesama para akuntan, yang

mendefinisikan pendapatan berbeda satu sama lainnya. Akan tetapi pada

umumnya definisi ini menekankan kepada masalah yang berkenaan

dengan pendapatan yang dinyatakan dalam satuan uang. Pandangan

akuntansi memiliki keanekaragaman dalam memberikan definisi

pendapatan. Ilmu akuntansi melihat pendapatan sebagai sesuatu yang

spesifik dalam pengertian yang lebih mendalam dan lebih terarah. Konsep

ini sebagian besar mengikuti prinsip-prinsip pendapatan, prinsip biaya,

prinsip penandingan dan pernyataan periode akuntansi. Di dalam

perhitungan laba rugi menunjukkan pendapatan yang diperoleh, beban

yang dikeluarkan serta hasil usaha yang diperoleh dalam suatu periode,

yang berakhir pada tanggal yang tertera di neraca.

Page 22: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

9

9

Dalam beberapa tahun belakangan ini, perhatian pada perhitungan

laba rugi semakin dirasakan manfaatnya. Karena dengan adanya informasi

mengenai pendapatan, manfaat yang diperoleh antara lain :

1. Dapat membandingkan antara modal yang tertanam dengan

penghasilan.

2. Mempunyai alat ukur untuk mengukur kinerja efisiensi

manajemen.

3. Dapat memprediksi distribusi dividen di masa yang akan datang.

Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh atas kegiatan-kegiatan

perusahaan dalam suatu periode. Pendapatan merupakan hal yang penting

karena pendapatan adalah objek atas kegiatan perusahaan. Pengertian

pendapatan bermacam-macam tergantung dari sisi mana meninjau

pengertian pendapatan tersebut.

Adanya penafsiran yang berlainan terhadap pengertian pendapatan

bagi pihak yang berkompeten disebabkan karena latar belakang disiplin

yang berbeda dengan penyusunan konsep pendapatan bagi pihak tertentu.

Oleh pemakai akuntansi, konsep pendapatan belum dapat dijelaskan secara

universal, karena pemakai informasi laporan keuangan khususnya laporan

laba rugi yang memuat tentang pendapatan yang berguna untuk masing-

masing pemakai laporan yang berbeda-beda tergantung dari sudut mana ia

memandang.

Page 23: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

10

10

2.1.2 Klasifikasi Pendapatan

Pendapatan juga dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu:

a. Pendapatan Operasional

Pendapatan operasional adalah pendapatan yang timbul dari

penjualan barang dagangan, produk atau jasa dalam periode tertentu dalam

rangka kegiatan utama atau yang menjadi tujuan utama perusahaan yang

berhubungan langsung dengan usaha (operasi) pokok perusahaan yang

bersangkutan. Pendapatan ini sifatnya normal sesuai dengan tujuan dan

usaha perusahaan dan terjadinya berulang-ulang selama perusahaan

melangsungkan kegiatannya.

Pendapatan operasional untuk setiap perusahaan berbeda-beda

sesuai dengan jenis usaha yang dikelola perusahaan. Salah satu jenis

pendapatan operasional perusahaan adalah pendapatan yang bersumber

dari penjualan. Penjualan ini berupa penjualan barang dan penjualan jasa

yang menjadi objek maupun sasaran utama dari usaha pokok perusahaan.

Penjualan ini dapat dibedakan dalam bentuk:

1. Penjualan kotor yaitu merupakan semua hasil atau penjualan barang-

barang maupun jasa sebelum dikurangi dengan berbagai potongan-

potongan atau pengurangan lainnya untuk dibebankan kepada

langganan atau yang membutuhkannya.

Page 24: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

11

11

2. Penjualan bersih yaitu merupakan hasil penjualan yang sudah

diperhitungkan atau dikurangkan dengan berbagai potongan-potongan

yang menjadi hak pihak pembeli.

Jenis pendapatan operasional timbul dari berbagai cara, yaitu:

a. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha yang dilaksanakan

sendiri oleh perusahaan tersebut.

b. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha dengan adanya

hubungan yang telah disetujui, misalnya penjualan konsinyasi.

c. Pendapatan dari kegiatan usaha yang dilaksanakan melalui kerjasama

dengan para investor.

Pendapatan ini juga dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Penjualan Barang, dalam hal ini barang meliputi barang yang di

produksi perusahaan untuk dijual dan barang yang dibeli untuk dijual

kembali, seperti barang dagangan yang dibeli pengecer atau tanah dan

property lain yang dibeli untuk dijual kembali.

2. Penjualan Jasa, biasanya menyangkut pelaksanaan tugas yang secara

kontraktual telah disepakati untuk dilaksanakan.

b. Pendapatan Non Operasional

Pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu,

akan tetapi bukan diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan. Adapun

jenis dari pendapatan ini dapat dibedakan sebagai berikut :

Page 25: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

12

12

1. Pendapatan yang diperoleh dari penggunaan aktiva atau sumber

ekonomi perusahaan oleh pihak lain yaitu :

a. Bunga, pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas atau

jumlah yang terhutang kepada perusahaan.

b. Royalti, pembebanan untuk penggunaan aktiva jangka panjang

perusahaan, misalnya hak paten, merk dagang, hak cipta, dan

perangkat lunak computer.

c. Dividen, distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai

dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu.

2. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan aktiva diluar barang

dagangan atau hasil produksi. Contohnya: penjualan surat-surat

berharga, penjualan aktiva tak berwujud.

Pendapatan bunga, sewa, royalti, keuntungan (laba), penjualan

aktiva tetap, investasi jangka panjang dan dividen merupakan pendapatan

diluar usaha bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang

manufaktur dan perdagangan. Dan pendapatan yang diperoleh dari

peningkatan ekuitas dari transaksi-transaksi yang bukan kegiatan utama

dari entitas dan dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian lainnya

serta keadaan-keadaan yang mempengaruhi entitas selain yang dihasilkan

dari investasi pemilik disebut dengan keuntungan.

Penyajian untuk pendapatan yang demikian dalam perhitungan

laba rugi ditempatkan pada bagian atau kelompok tersendiri yang terletak

pada pendapatan dan laba diluar usaha atau pendapatan lain-lain.

Page 26: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

13

13

2.1.3 Karakteristik Pendapatan

Seluruh kegiatan perusahaan yang menimbulkan pendapatan secara

keseluruhan disebut earning process. Secara garis besar earning process

menimbulkan dua akibat yaitu pengaruh positif atau pendapatan dan

keuntungan dan pengaruh negativ atau beban dan kerugian. Selisih dari

keduanya nantinya menjadi laba dan rugi. Pendapatan umumnya

digolongkan atas pendapatan yang berasal dari kegiatan normal

perusahaan dan pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan normal

perusahaan.

Pendapatan dari kegiatan normal perusahaan biasanya diperoleh

dari hasil penjualan barang ataupun jasa yang berhubungan dengan

kegiatan utama perusahaan. Pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan

normal perusahaan yang sering disebut pendapatan non operasi.

Pendapatan non operasi biasanya dimasukkan dalam pendapatan lain-lain,

misalnya pendapatan bunga dan dividen.

Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang

menentukan atau membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke

perusahaan merupakan pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan.

Karakteristik tersebut antara lain berdasarkan sumber pendapatan, produk

dan kegiatan utama perusahaan dan jumlah rupiah pendapatan serta proses

penandingan.

a. Sumber Pendapatan

Page 27: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

14

14

Jumlah rupiah aktiva bertambah melalui berbagai cara

tetapi tidak semua cara tersebut mencerminkan pendapatan.

Tambahan jumlah rupiah aktiva perusahaan dapat berasal dari

transaksi modal, laba dari penjualan aktiva yang bukan barang

dagangan seperti aktiva tetap, surat berharga, ataupun penjualan

produk perusahaan, hadiah, sumbangan atau penemuan, revaluasi

aktiva tetap, dan penjualan produk perusahaan.

b. Produk dan Kegiatan Utama Perusahaan

Produk perusahaan bisa berupa barang ataupun jasa.

Perusahaan tertentu mungkin sekali menghasilkan berbagai macam

produk (baik berupa barang atau jasa atau keduanya) yang sangat

berlainan jenis maupun arti pentingnya bagi perusahaan.

Terkadang, produk yang dihasilkan secara kebetulan bila

dihubungkan dengan kegiatan utama perusahaan atau yang timbul

tidak tetap, sering dipandang sebagai elemen pendapatan non

operasi. Maka pemberian pembatasan tentang pendapatan sangat

perlu, untuk itu produk perusahaan harus diartikan meliputi seluruh

jenis barang atau jasa yang disediakan atau diserahkan kepada

konsumen tanpa memandang jumlah rupiah tiap jenis produk

tersebut atau sering tidaknya produk tersebut dihasilkan.

c. Jumlah Rupiah Pendapatan dan Proses Penandingan

Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual

persatuan kali kuantitas terjual. Perusahaan umumnya akan

Page 28: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

15

15

mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah pendapatan

lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan. Laba atau rugi

yang terjadi baru akan diketahui setelah pendapatan dan beban

dibandingkan. Setelah biaya yang dibebankan secara layak

dibandingkan dengan pendapatan maka terlihatlah jumlah rupiah

laba atau pendapatan.

2.1.4 Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Berdasarkan PSAK

No.23

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor

23 paragraf ke 23 (Revisi 2012) menyatakan bahwa pendapatan diakui bila

besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke

perusahaan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.23 paragraf ke

24 (Revisi 2012) menyatakan bahwa penjualan jasa dapat diakui dengan

persentase penyelesaian bila memenuhi kondisi berikut:

1. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.

2. Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan

transaksi tersebut akan mengalir ke entitas.

3. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode

pelaporan dapat diukur secara andal.

4. Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk

menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur secara andal.

Page 29: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

16

16

Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima

atau dapat diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu nilai

transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dengan

pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai

wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan

dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperoleh

perusahaan. Nilai wajar yang dimaksud dalam PSAK No.23 paragraf ke 23

(Revisi 2012) adalah jumlah suatu aset dipertukarkan atau liabilitas

diselesaikan antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki

pengetahuan memadai dalam suatu transaksi yang wajar.

Selanjutnya Standar Akuntansi Keuangan menerangkan bahwa bila

barang atau jasa dipertukarkan (barter) untuk barang atau jasa dengan sifat

dan nilai yang sama, maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai

transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Hal ini sering terjadi dengan

komoditi seperti minyak atau susu dimana penyalur menukarkan

persediaan di berbagai lokasi untuk memenuhi permintaan secara tepat

waktu dalam suatu lokasi tertentu. Bila barang dijual atau jasa diberikan

untuk dipertukarkan dengan barang atau jasa yang tidak serupa, pertukaran

tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan.

Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang

diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer.

Bila nilai wajar dari barang atau jasa yang diterima tidak dapat diukur

secara andal, maka pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari

Page 30: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

17

17

barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau

setara kas yang dialihkan.

2.1.5 Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition)

Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan adalah

menentukan pengakuan pendapatan. Terkadang terdapat penyerahan

barang atau jasa yang menghasilkan pendapatan pada saat yang sama dan

ada kalanya penyerahan barang dan jasa dilakukan terlebih dahulu

sedangkan imbalannya atau pendapatannya diterima kemudian. Maka

disini timbul suatu masalah yang berkaitan dengan kapan suatu

pendapatan itu diakui dan dicatat besarnya.

Pengakuan (recognition) berarti proses pembentukan suatu pos

yang memenuhi definisi unsur kriteria pengakuan yang sesuai dengan

standar akuntansi dalam laporan neraca dan laba rugi, yaitu Harahap

(2011:96) menyatakan :

1. Ada kemungkinan manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos

tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan.

2. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan

andal.

Ada empat kriteria yang harus dipenuhi sebelum suatu item dapat diakui,

yaitu:

Page 31: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

18

18

a. Definisi, item dalam pertanyaan harus memenuhi definisi dalam

satu dari tujuh unsur laporan keuangan, yaitu: aktiva, kewajiban,

ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.

b. Dapat diukur, item tersebut harus memiliki atribut relevan yang

dapat diukur secara andal, yakni karakteristik, sifat atau aspek yang

dapat dikuantifikasikan dan diukur. Contohnya biaya historis,

biaya sekarang ini, nilai pasar, nilai bersih yang dapat direalisasi

dan nilai sekarang.

c. Relevansi, informasi mengenai item tersebut mampu membuat

suatu perbedaan dalam pengambilan keputusan.

d. Realibilitas, informasi mengenai item tersebut dapat digambarkan

secara wajar dapat diuji dan netral.

Kieso dalam Ratunuman (2010:578) Pendapatan dan keuntungan

umumnya diakui apabila:

1. Pendapatan dan keuntungan telah direalisasikan.

Pendapatan direalisasi apabila barang dan jasa ditukar dengan

kas atau klaim atas kas (piutang). Pendapatan dapat direalisasi

apabila aktiva yang diterima dalam pertukaran segera dapat

dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas dengan jumlah yang

diketahui.

2. Pendapatan dihasilkan.

Pendapatan dihasilkan (earned) apabila entitas

bersangkutan pada hakikatnya telah menyelesaikan apa yang

Page 32: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

19

19

seharusnya dilakukan untuk mendapat hak atas manfaat yang

dimiliki oleh pendapatan itu.

Kedua kriteria diatas biasanya dipenuhi pada titik penjualan (point

of sale),yang sering terjadi ketika barang diantara atau ketika pelayanan

diberikan kepada pelanggan.

Pendapatan dihasilkan ketika perusahaan secara mendasar

menyelesaikan semua yang harus dilakukannya agar dikatakan menerima

manfaat menyelesaikan semua yang harus dilakukannya dari pendapatan

yang terkait. Secara umum, pendapatan diakui ketika proses menghasilkan

laba direalisasikan atau sebenarnya belum diselesaikan atau selama biaya-

biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses menghasilkan laba

dapat diestimasikan secara cepat.

Pandangan umum menganggap bahwa pendapatan terjadi setelah

dikuatkan dengan adanya transaksi penjualan dan realisasi pendapatan

lebih penting dari proses terbentuknya pendapatan pada saat realisasi.

Realisasi berarti melaporkan pendapatan bila suatu transaksi pertukaran

telah terjadi, dimana transaksi pertukaran ini menentukan saat pengakuan

pendapatan dan jumlah yang diakui.

Belkaoui dalam Samsu (2013:569) menyatakan bahwa ada dua

metode pengakuan pendapatan dalam periode akuntansi, yaitu:

Page 33: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

20

20

1. Accrual Basis

Accrual Basis adalah Suatu basis akuntansi dimana transaksi

ekonomi dan peristiwa diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan

keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut tanpa memerhatikan

waktu kas diterima atau dibayar. Beban dan pendapatan secara hati-

hati disamakan. Menyediakan informasi yang lebih handal dan

terpercaya tentang seberapa besar suatu perusahaan mengeluarkan

uang atau menerima uang dalam setiap bulannya. Pencatatan

menggunakan metode ini mengakui beban pada saat transaksi terjadi

walaupun kas belum dibayarkan. Begitu pula dengan pendapatan.

Pendapatan dicatat pada saat transaksi pendapatan terjadi walaupun

kas atas transaksi pendapatan tersebut baru diterima bulan depan.

Dalam hal ini maka dapat disimpulkan bahwa pencatatan

menggunakan accrual basis lebih mencermikan keadaan perusahaan

dan lebih dapat mengukur kinerja perusahaan.

Teknik accrual basis memiliki fitur pencatatan dimana

transaksi sudah dapat dicatat karena transaksi tersebut memiliki

implikasi uang masuk atau keluar di masa depan. Transaksi dicatat

pada saat terjadinya walaupun uang belum benar-benar diterima atau

dikeluarkan. Dengan kata lain basis akrual digunakan untuk

pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana. Jadi accrual basis

adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan

Page 34: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

21

21

peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa

memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

Jurnal

Pada saat diakui pendapatan yang

ditandai dengan perpindahan

pemilikan dari penjual ke pembeli.

Pada saat kas diterima

Piutang

Penjualan

Xxx

Xxx

Kas

Piutang

xxx

xxx

2. Cash Basis

Dalam metode cash basis, pendapatan diakui ketika kas diterima

sedangkan beban diakui pada saat kas dibayarkan, artinya perusahaan

mencatat beban didalam transaksi jurnal entry ketika kas dikeluarkan atau

dibayarkan dan pendapatan dicatat ketika kas masuk atau diterima. Cash

Basis merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam akuntansi,

dimana Pencatatan basis kas adalah teknik pencatatan ketika transaksi

terjadi dimana uang benar-benar diterima atau dikeluarkan. Dengan kata

lain Akuntansi Cash Basis adalah basis akuntansi yang mengakui

pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas

diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan pendapatan,

belanja dan pembiayaan.

Cash Basis akan mencatat kegiatan keuangan saat kas atau uang

telah diterima misalkan perusahaan menjual produknya akan tetapi uang

pembayaran belum diterima maka pencatatan pendapatan penjualan

Page 35: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

22

22

produk tersebut tidak dilakukan, jika kas telah diterima maka transaksi

tersebut baru akan dicatat seperti halnya dengan “dasar akrual” hal ini

berlaku untuk semua transaksi yang dilakukan, kedua teknik tersebut akan

sangat berpengaruh terhadap laporan keuangan, jika menggunakan dasar

accrual maka penjualan produk perusahaan yang dilakukan secara kredit

akan menambah piutang dagang sehingga berpengaruh pada besarnya

piutang dagang sebaliknya jika yang di pakai cash basis maka piutang

dagang akan dilaporkan lebih rendah dari yang sebenarnya terjadi.

Jurnal

Pencatatan pada saat pendapatan dan kas diterima

Kas

Penjualan

Xxx

Xxx

2.1.6 Pengukuran Pendapatan (Revenue Measurement)

Cara terbaik untuk mengukur pendapatan adalah dengan

menggunakan nilai tukar dari barang atau jasa. Nilai tukar ini merupakan

kas atau setara kas (cash equivalent) atau nilai sekarang (present value)

dari tagihan-tagihan yang diharapkan akan diterima dari transaksi

pendapatan. Dalam banyak situasi, ini adalah harga yang sudah disepakati

dengan langganan. Akan tetapi suatu pendapatan yang akan diterima harus

dibuat karena penjual harus menunggu sampai saat uang tunainya

diperoleh.

Page 36: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

23

23

Sehubungan dengan pengakuan pendapatan salah satu kriteria

bahwa pendapatan itu dapat diakui adalah measurability, dimana itu dapat

ditentukan besarnya dengan wajar agar didalam laporan keuangan itu tidak

tercermin pendapatan yang terlalu tinggi (over stated) dan terlalu rendah

(under stated). Menurut Harahap (2011: 96) menyatakan bahwa

pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca atau laporan

laba rugi.

Ada lima dasar pengukuran pendapatan menurut SFAC (Statement of

Financial Accounting Concepts) No. 5 yaitu :

1. Cost Historis (Historical Cost), yaitu harga tunai ekuivalen yang

dipertukarkan untuk barang atau jasa pada tanggal perolehan atau

akuisisi. Pada dasar pengukuran ini, aktiva dicatat sebesar

pengeluaran kas (setara kas) atau sebesar nilai wajar imbalan yang

diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada data perolehan.

2. Cost Penggantian Terkini (Current Replacement Cost), merupakan

harga tunai yang akan dibayarkan sekarang untuk membeli atau

mengganti jenis barang atau jasa yang sama yang tidak didiskontokan

yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban.

3. Nilai Pasar Terkini (Current Market Value), merupakan harga tunai

ekuivalen yang dapat diperoleh dengan menjual suatu aktiva dan

likuidasi yang dilaksanakan secara terarah.

Page 37: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

24

24

4. Nilai Bersih yang Dapat Direalisasi (Net Realisable Value),

merupakan jumlah kas yang diharapkan akan diterima atau dibayarkan

dari hasil pertukaran aktiva atau kewajiban dalam kegiatan normal

perusahaan. Pada umumnya, nilai bersih yang dapat direalisasi sama

dengan harga jual dikurangi dengan biaya-biaya penjualan normal.

5. Nilai Sekarang yang Didiskontokan (Current Discounted Value),

merupakan aktiva yang dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih

dimasa depan yang didiskontokan ke nilai dari pos yang diharapkan

dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal kewajiban

dinyatakan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk

menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha.

2.2 Penelitian Terdahulu

No Thn Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. 2007 Budi Mulia Pengakuan dan

Pengukuran

Pendapatan Menurut

PSAK No.23 pada PT.

Raya Utama Travel

Medan

Hasil analisis menunjukkan

bahwa perusahaan secara

teoritis telah memahami baik

tentang konsep pendapatan

pada saat pengakuan dan

pengukuran pendapatan,dan

dalam prakteknya juga telah

diterapkan sesuai PSAK

Nomor 23.

Page 38: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

25

25

2. 2012 Yefie Ignasia

Worung

Analisis Penerapan

PSAK 23 terhadap

Pengakuan dan

Pengukuran

Pendapatan pada PT.

Telekomunikasi

Indonesia Kandatel

Manado

Hasil analisis menunjukkan

bahwa pendapatan jasa

telekomunikasi yang timbul

dari interkoneksi diakui

sebesar bagian pendapatan

masing-masing

penyelenggara yang

ditentukan sesuai dengan

perjanjian.

3. 2013 Saharia Samsu Analisis Pengakuan

Dan Pengukuran

Pendapatan

Berdasarkan PSAK

No.23 Pada PT.Misa

Utara Manado

Hasil analisis menunjukkan

bahwa pengakuan dan

pengukuran pendapatan pada

PT.Misa Utara Manado telah

sesuai dengan Psak No.23

Page 39: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

26

26

2.3 Kerangka Konseptual

Pengakuan Pendapatan

(Revenue Recognition)

Pengukuran Pendapatan

(Revenue Measurement)

Metode Pengakuan

(Recognition) dan

Pengukuran (Measurement)

yang digunakan?

Pengakuan (Recognition) dan

Pengukuran (Measurement)

Pendapatan Menurut PSAK

Nomor 23

Page 40: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

27

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif, dimana penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

deskripsi data yang mampu menggambarkan komposisi dan karakteristik

dari unit yang diteliti.

3.2 Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel

3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi ialah keseluruhan objek penelitian, maka yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

Tjahaja Baroe Group Surabaya. Agen jasa travel yang

pendapatannya terdiri dari travel dan homestay.

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel ialah sebagian atau wakil dari populasi yang akan

diteliti dalam penelitian ini adalah laporan laba rugi tahun 2013

pada Tjahaja Baroe Group Surabaya.

3.3 Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Recognition (pengakuan) yaitu proses pencatatan atau pencantuman

secara formal suatu hal ke dalam laporan keuangan dari entitas seperti

aktiva, kewajiban, pendapatan, pengeluaran atau sejenisnya.

Page 41: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

28

28

2. Measurement (pengukuran) yaitu proses penetapan jumlah uang

untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan

dalam neraca atau laporan laba rugi.

3. Psak nomor 23 yaitu pernyataan standar akuntansi keuangan yang

mengatur tentang pendapatan.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan peneliti berupa data yang bersifat

kualitatif yang terdiri dari data primer dan data sekunder.

1. Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan serta

wawancara langsung dengan sumber yang berhubungan dengan objek

yang diteliti, yaitu berupa kebijakan akuntansi perusahaan, serta

metode yang digunakan dalam setiap proyeknya.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumentasi, terdiri

dari:

a. Arsip perusahaan, berupa gambaran umum dan struktur

perusahaan.

b. Penelitian kepustakaan, buku-buku, pendapat atau pemikiran

pihak lain berupa, makalah jurnal dan literatur lainnya yang

relevan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Survei Pendahuluan

Kegiatan awal yang peneliti lakukan untuk meneliti permasalahan

yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Dalam hal ini peneliti memilih

Page 42: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

29

29

Tjahaja Baroe Group Surabaya sebagai objek penelitian. Permasalahan

yang dihadapi oleh perusahaan kemudian diangkat sebagai judul

penelitian dengan menentukan batasan atau rumusan masalah agar

penelitian menjadi lebih fokus.

2. Survei Lapangan

Suatu metode pengumpulan data dimana peneliti mengadakan

pengamatan secara langsung ke tempat objek yang diteliti dengan

cara :

a. Teknik Dokumentasi

yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui buku-buku,

jurnal, internet dan dengan melakukan penelitian terhadap dokumen-

dokumen dan laporan-laporan perusahaan yang berkaitan dengan

penelitian.

b. Teknik Wawancara

yaitu dengan melakukan teknik tanya jawab secara langsung

dengan manajemen perusahaan. Kepala bagian akuntansi, dan

karyawan-karyawan yang terkait yang dapat memberikan informasi

yang dibutuhkan dan data-data yang dapat digunakan dalam penulisan

skripsi ini.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam usaha mencari dan mengumpulkan data untuk penelitian ini,

maka peneliti menggunakan teknik analisis sebagai berikut :

Page 43: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

30

30

1. Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition) dengan cara

membandingkan pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh

Tjahaja Baroe Group Surabaya dengan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan Nomor 23.

2. Pengukuran Pendapatan (Revenue Measurement) dengan cara

membandingkan pengukuran pendapatan Tjahaja Baroe Group

Surabaya dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor

23.

3. Metode pengakuan (recognition) dan pengukuran (measurement)

pendapatan terdiri dari dua metode yaitu :

a. Ada dua metode yang digunakan yaitu :

1. Accrual Basis yaitu pendapatan diakui pada periode

terjadinya transaksi pendapatan.

2. Cash Basis yaitu pendapatan dan beban hanya

diperhitungkan berdasarkan penerimaan dan pengeluaran

kas.

b. Pengukuran pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan

yang diterima atau yang akan diterima perusahaan dan

jumlah uang yang diterima dari konsumen dikurangi biaya-

biaya.

4. Pengakuan dan pengukuran pendapatan, apakah sesuai dengan

PSAK Nomor 23.

Page 44: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

31

31

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

4.1. Penyajian Data

4.1.1 Gambaran Umum Tjahaja Baroe Group

Tjahaja Baroe travel dan homestay atau yang sering disebut

Tjahaja Baroe Group adalah salah satu agen jasa yang bergerak di

bidang biro perjalanan dan homestay. Tjahaja Baroe Group didirikan

oleh Bapak Barokah Sa’Di pada tanggal 11 november 2009 yang

beralamat di jalan Dukuh Kupang Timur XX no.34 Surabaya. Dalam

beberapa tahun sejak agen perjalanan wisata dan homestay ini

didirikan, belumlah mengalami kemajuan berarti. Tetapi dalam satu

tahun belakangan ini, semenjak Tjahaja Broe Group menambah media

promosi, kemajuan pesat dialami oleh agen penyedia jasa homestay

(penginapan) dan travel (penjualan tiket). Pada mulanya Tjahaja Baroe

Group ini didirikan bertujuan untuk menawarkan kamar-kamar pribadi

yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap selayaknya rumah pribadi

yang memenuhi kebutuhan keluarga.

Karena semakin banyak para tamu homestay yang kesulitan

memesan tiket berpergian tujuan domestik maupun internasional maka

dibukalah Tjahaja Baroe Travel. Dengan melihat peluang usaha

tersebut Tjahaja Baroe Group membuka pelayanan pemesanan tiket

domestik dan internasional bagi para tamu homestay dan juga umum.

Page 45: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

32

32

Sebagai fasilitas penunjang homestay sehingga tamu yang menyewa

homestay tidak perlu jauh-jauh untuk memesan tiket perjalanan.

Dalam menjalankan akitifitasnya, Tjahaja Baroe Group

bekerjasama dengan beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang

yang sama baik dari dalam negri maupun dari luar negri, hal ini

bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses travel yang

dilakukan oleh perusahaan. Dalam hal promosi, Tjahaja Baroe Group

Surabaya memiliki dua media promosi. Promosi awal yaitu

bekerjasama dengan TVRI, Java Paragon, dan juga Salon Astuti

dengan cara menukar brosur. Jadi brosur Tjahaja Baroe Group

diperkenalkan dan disediakan untuk dibaca para pengunjung di TVRI,

Java Paragon, dan Salon Astuti. Media promosi kedua melalui website,

yahoo mail, facebook, blackberry messeger.

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda.

Struktur organisasi ini berguna untuk memisahkan tugas dan

wewenang setiap karyawan perusahaan dalam melaksanakan

fungsinya. Struktur organisasi terdiri dari satuan organisasi yang diatur

sedemikian rupa sehingga terjadi hubungan antara satu bagian dengan

bagian yang lain. Bagan struktur Tjahaja Baroe Group Surabaya

dengan uraian tugas yang dipegang oleh masing-masing jabatan pada

Tjahaja Baroe Group dan good companies steps yang dimiliki Tjahaja

Baroe Travel dan Tjahaja Baroe Homestay adalah, sebagai berikut :

Page 46: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

33

33

4.1.2 Good Companies Steps

1. Struktur Organisasi (Organization Chart) Tjahaja Baroe Travel

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Tjahaja Baroe Travel

Job Desc :

Director bertugas :

a. Memberikan direction atau arahan.

b. Memastikan perusahaannya hidup, berjalan, dan profitable.

c. Evaluation General Manager dan Finance.

d. Menentukan S.O.P untuk General Manager dan Finance.

e. Menentukan hadiah (reward) dan sanksi (punishment).

f. Mengangkat dan memberhentikan pegawai.

g. Menentukan target.

h. Menjamin kesejahteraan karyawan.

Direktur

General Manager Finance

Sales Operational

(ticketing&hotel)

Page 47: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

34

34

i. Memberikan solusi jika permasalahan sudah sangat

mendesak.

General Manager bertugas :

a. Memastikan pekerjaan sales on track.

b. Memastikan pekerjaan Operational on track.

c. Membuat S.O.P untuk sales dan operational.

d. Memastikan sales tembus target atau goal penjualan.

e. Memastikan pelayanan (service) dari operational

memuaskan dan cepat.

f. Problem solving dalam permasalahan yang dihadapi oleh

sales dan operational.

Finance bertugas :

a. Budgeting, Planning, Purchasing, Payment.

b. Menyiapkan S.O.P untuk keuangan.

c. Menyiapkan segala macam bentuk kwintansi, invoice, uang

kas masuk, uang kas keluar, dan segala bukti pembayaran

yang dapat dijadikan acuan untuk menagih.

d. Mengatur keuangan dan melakukan penghematan di segala

sektor.

e. Melakukan efisiensi expenditure.

Page 48: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

35

35

f. Memberikan laporan lisan dan tertulis tentang operasional

selama sebulan, termasuk pemasukan, pengeluaran, laba

rugi dan semuanya.

g. Melakukan inventarisasi dan pemeliharaan asset.

h. Mengatur lemburan dan penambahan nilai.

i. Menerima dan mengecek pembayaran yang sudah atau

belum dilakukan.

Sales bertugas :

a. Mencari revenue sebanyak mungkin dengan menjual

produk yang ada dan ditawarkan di dalam perusahaan.

b. Mencari leads atau daftar konsumen untuk ditawarkan

produk.

c. Melakukan cara-cara lazim dalam perusahaan untuk

melakukan penjualan, termasuk canvassing, sales call,

online, dan cara-cara lainnya.

d. Mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Operational bertugas :

a. Melayani customer dengan pelayanan yang cepat dan

memuaskan.

Page 49: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

36

36

b. Memberikan pilihan terbaik untuk customer tentang

pilihan-pilihan yang ada dalam bidang penerbangan, hotel,

dan lain sebagainya.

c. Mengirimkan e-ticket, invoice dan bukti pemesanan

(itinerary) kepada customer.

d. Membuat pencatatan untuk diberikan kepada bagian

finance.

e. Bertanggung jawab terhadap pemesanan tiket dan hotel

mengurusnya sampai closing.

f. Memberikan pelayanan sesuai yang diterapkan oleh S.O.P

perusahaan.

2. Visi dan Misi

Visi

o Menjadi top travel retailer dalam bidang ticketing domestik

maupun internasional dan hotel.

o Menjadi top travel di Indonesia dengan cabang di seluruh

Indonesia.

o Menjadi travel tour terbesar di Indonesia.

o Menjadi pelopor travel umroh haji terbesar di Indonesia.

Misi

o Memiliki total 3 cabang sampai tahun 2016.

Page 50: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

37

37

o Manajemen travel yang berbasis agama islam dan memiliki

Corporate Social Responbility.

o Menjamin kesejahteraan karyawan baik dari segi financial

maupun kesehatan.

3. Goal

2015 2016 2017

Revenue

Pengeluaran I

Pengeluaran II

Profit 120,000,000 200,000,000 350,000,000

4. How To Get There

2015

Dengan profit pertahun mencapai Rp. 120,000,000 maka setiap

bulan profit yang bisa diharapkan adalah Rp. 10,000,000.

Profit sebesar Rp. 10,000,000 per bulan bisa didapatkan dengan

revenue yang telah dikurangkan biaya-biaya sehingga tercapai

angka tersebut.

Dengan asumsi saat ini, maka setidaknya dibutuhkan 3-4 orang

sales yang dikomandani oleh 1 orang sales manager.

Bidang jasa maka operational atau operator juga diharapkan

sekitar 2-3 orang yang dikomandani oleh 1 orang Operational

Manager.

Mulai diberlakukan shift siang dan malam.

Lakukan canvassing dan sales call serta on-line marketing.

Page 51: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

38

38

Target pasar yang diharapkan dapat masuk kedalam travel adalah :

tour domestik, tour luar negri, tour bulan madu, reservasi hotel,

tiket pesawat, land only, bus dan bus mini.

Pasarnya adalah : sekolah-sekolah, pasangan baru menikah, ibu-ibu

PKK, kos-kosan, notaris di Surabaya dan Jawa Timur, pengacara,

kampus, event organizer dan lain sebagainya. Dan tempat-tempat

umum lain.

Memasang baliho atau poster di tempat-tempat umum.

Planning di awal bulan dan evaluasi di akhir bulan.

5. Target Market

a. Pasangan yang baru menikah dan akan melakukan bulan madu

(kerjasama dengan Wedding Organizer, fotografer, perias, dan

catering).

b. Sarana pendidikan (sekolah, kampus, bimbingan belajar, pondok

pesantren)

c. Notaris yang ada di Surabaya dan sekitarnya.

d. Perkantoran (memasarkan tour dan pembayaran mundur).

e. Pengacara di Surabaya dan sekitarnya.

f. Kos-kosan di Surabaya dan sekitarnya.

g. Tamu homestay.

h. Homestay dan guest house di Surabaya dan sekitarnya.

i. Umum untuk pemasaran agency.

Page 52: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

39

39

6. Strategi

a. Pencapaian omzet at least sebesar 80% pertahun.

b. Canvassing : perumahan-perumahan, bank, perkantoran.

c. Online market (facebook, twitter, web, dsb)

d. Pembukaan branch pada 11 November 2015

7. Target per person

8. Evaluation

9. Rewards : Incentive, commissions, bonus

10. Punishment

a. Sales

Less than 50% di peringatan pertama

Less than 50% kedua kali kena surat peringatan

Less than 50% ketiga kali Fired

b. Operational

Not helping sales with online marketing and sales call, SP

sampai pemecatan.

c. Manager

Jika performa dari sales dan operational tidak memenuhi

harapan dan target yang dibebankan sebanyak 3 kali

berturut-turut maka akan diberi peringatan.

Page 53: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

40

40

Jika tidak menjalankan organisasi sesuai dengan SOP yang

ditentukan, maka akan ada peringatan keras sampai sanksi

disiplin dan skorsing.

4.1.3 Good Companies Steps

1. Struktur Organisasi (Organization Chart) Tjahaja Baroe Homestay

Gambar 4.2

Struktur Organisasi Tjahaja Baroe Homestay

Job Desc:

General Manager bertugas:

a. Memberikan direction atau arahan.

b. Memastikan perusahaannya hidup,berjalan, dan profitable.

c. Evaluation Operational Manager dan Finance.

General Manager

Operational

Manager

Room

Division

Finance

House

Keeping

Front

Office

F&B Sales Umum

Page 54: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

41

41

d. Menetukan S.O.P untuk OM dan Finance.

e. Menetukan reward dan punishment.

f. Mengangkat dan memberhentikan pegawai.

g. Menentukan target.

h. Menjamin kesejahteraan karyawan.

i. Memberikan solusi jika permasalahan sudah sangat

mendesak.

j. Berperan juga sebagai Public Relationship bagi umum.

Operational Manager bertugas:

a. Membuat S.O.P untuk sales, F&B, umum, dan Room

Division.

b. Memastikan pekerjaan sales on track dan sesuai S.O.P

c. Memastikan F&B Operational on track dan sesuai S.O.P

d. Memastikan pekerjaan Room Division on track dan sesuai

S.O.P

e. Memastikan pekerjaan umum on track dan sesuai S.O.P

f. Memastikan pelayanan service dari Room Division dan

F&B memuaskan dan cepat.

g. Problem solving dalam permasalahan yang dihadapi oleh

sales, room division, F&B, Marketing, dan umum.

h. Memberikan pembagian tugas yang jelas kepada room

division, F&B, marketing, dan umum.

Page 55: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

42

42

i. Memberikan S.O.P pekerjaan kepada room division, F&B,

umum, dan sales.

j. Bertanggung jawab kepada GM untuk pencapaian target

revenue yang dibebankan kepada Front Office dan Sales,

baik dari target keuangan maupun okupansi kamar.

k. Bertanggung jawab terhadap kinerja room division, sales,

F&B, dan bagian umum.

l. Bertanggung jawab terhadap pemesanan tiket dan hotel

mengurusnya sampai closing.

m. Menjaga citra dan nama baik Tjahaja Baroe Homestay di

mata masyarakat.

n. Mengadakan kegiatan rutin mingguan atau bulanan untuk

media promosi Tjahaja Baroe Homestay.

o. Memberikan pelayanan sesuai yang diterapkan oleh S.O.P

perusahaan.

p. Sekaligus menjadi Public Relationship untuk perusahaan.

Finance

a. Budgeting, Planning, Purchasing, Payment.

b. Menyiapkan S.O.P untuk keuangan.

c. Menyiapkan segala macam bentuk kwintansi, invoice, uang

kas masuk, uang kas keluar, dan segala bukti pembayaran

yang dapat dijadikan acuan untuk menagih.

Page 56: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

43

43

d. Mengatur keuangan dan melakukan penghematan di segala

sektor.

e. Melakukan efisiensi expenditure.

f. Memberikan laporan lisan dan tertulis tentang operasional

selama sebulan, termasuk pemasukan, pengeluaran, laba

rugi dan semuanya.

g. Melakukan inventarisasi dan pemeliharaan asset.

h. Mengatur lemburan dan penambahan nilai.

i. Menerima dan mengecek pembayaran yang sudah atau

belum dilakukan.

Sales

a. Mencari revenue sebanyak mungkin dengan menjual

produk yang ada dan ditawarkan di dalam perusahaan.

b. Mencari leads atau daftar konsumen untuk ditawarkan

produk.

c. Melakukan cara-cara lazim dalam perusahaan untuk

melakukan penjualan, termasuk canvassing, sales call,

online, dan cara-cara lainnya.

d. Mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan.

e. Bekerjasama dengan berbagai travel agent, pos taxi,

kampus, dan lain sebagainya.

f. Membuat Tjahaja Baroe Homestay dikenal melalui

berbagai media, termasuk media social, cetak atau apapun.

Page 57: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

44

44

g. Menentukan target pasar yang jelas dan potensial untuk

kelangsungan usaha Tjahaja Baroe Homestay.

Room Division (Front Office)

a. Reception (melayani check-in dan check-out tamu)

Melayani penerimaan kedatangan tamu per orang,

rombongan, dan tamu-tamu penting.

Melaksanakan pendaftaran tamu yang menginap.

Memberikan penjelasan tentang fasilitas kamar bila

diperlukan.

Menangani proses keberangkatan tamu.

Membuat laporan penjualan kamar.

Pengarsipan, termasuk suka duka tamu menginap di

homestay yang akan dijadikan feedback maupun

evaluasi di kemudian hari.

Menangani keluhan-keluhan tamu.

b. Pelayanan penanganan barang bawaan tamu (uniform

service)

Menangani barang-barang bawaan pada saat tamu

datang.

Menangani penitipan barang tamu.

Memberikan pelayanan informasi kepada tamu.

Page 58: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

45

45

Menjemput dan mengantarkan tamu pada waktu

datang dan berangkat.

c. Reservation

Melayani pemesanan kamar dari segala sumber.

Melaksanakan proses pekerjaan pemesanan kamar

termasuk memberikan konfirmasi kamar.

Mengarsipkan pemesanan kamar sesuai dengan

tanggal, dan bulan kedatangan tamu.

Melakukan pengecekan situasi jumlah dan jenis

kamar yang terjual dan belum terjual.

d. Information (memberikan penjelasan-penjelasan untuk

diberikan kepada tamu yang menginap maupun tidak

menginap).

e. Cashier (menerima uang masuk dari tamu untuk kemudian

disampaikan kepada finance).

f. Menjaga kebersihan ruang receptionist dan ruang lobby.

g. Memastikan kelengkapan kamar sudah siap saat akan

dijual, termasuk keberadaan complimentary drink (air

putih), bak terisi penuh, AC menyala dan dingin, kettle

beserta kopi dan set cupnya, handuk, sabun, dan keset yang

kering dan bersih. Serta memastikan kamar harum serta

tidak timbul bau dari kamar mandi maupun kamar itu

sendiri.

Page 59: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

46

46

Room Division ( House Keeping)

a. Menjaga kebersihan kamar.

b. Membersihkan kamar mandi.

c. Merapikan tempat tidur.

d. Dusting, mopping, kuras kamar mandi.

e. Mempersiapkan kamar saat tamu belum check-in.

f. Merapikan kamar saat tamu check-out.

g. Membersihkan lobby, lobby atas, kamar mandi umum,

dapur, tempat jemuran, gudang, kantor travel.

h. Menjaga kenyamanan kamar dan memastikan kamar mandi

dalam keadaan kering, harum, bersih dan tidak ada

sumbatan-sumbatan yang mengganggu kenyamanan tamu.

2. Visi dan Misi Homestay

Visi

o Menjadi homestay 7 kamar yang terkenal di dalam dan luar

negri karena keunikannya, dan keramahan pegawainnya.

o Menjadi homestay yang paling nyaman dan servis memuaskan

di antara homestay atau guest house lain.

o Menjadi homestay yang standar kamar dan pelayanannya setara

dengan hotel bintang 3.

Page 60: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

47

47

o Menjadi homestay dengan franchise paling banyak se

Indonesia.

Misi

o Membuka satu cabang Tjahaja Baroe Homestay di Semarang

pada tahun 2015 dengan 35 kamar.

o Membuka cabang kedua Tjahaja Baroe Homestay di Jogjakarta

dengan 50 kamar.

o Manajemen homestay yang berbasis agama islam dan memiliki

Corporate Social Responsibility.

o Menjamin kesejahteraan karyawan baik dari segi financial

maupun kesehatan.

3. Goal

2015 2016 2017

Revenue

Pengeluaran I

Pengeluaran II

Profit 300,000,000 500,000,000 750,000,000

4. How To Get There

2015

Dengan profit pertahun mencapai Rp. 300,000,000 maka setiap

bulan profit yang bisa diharapkan adalah Rp. 25,000,000.

Page 61: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

48

48

Profit sebesar Rp. 25,000,000 per bulan bisa didapatkan dengan

revenue yang telah dikurangkan dengan biaya-biaya sehingga

tercapai angka tersebut.

Dengan asumsi saat ini, maka setidaknya dibutuhkan 2-3 orang

sales yang dikomandani oleh 1 orang sales manager.

Untuk menjaga kualitas kamar, maka seluruh staff dari Tjahaja

Baroe Homestay harus bahu-membahu untuk menembus target

tersebut.

Mulai diberlakukan shift siang dan malam.

Lakukan canvassing dan sales call serta on-line marketing.

Target pasar yang diharapkan dapat masuk kedalam Homestay

adalah: perkantoran, pernikahan, komunitas-komunitas tertentu.

Pasarnya adalah : sekolah-sekolah, pasangan baru menikah, ibu-ibu

PKK, kos-kosan, notaris di Surabaya dan Jawa Timur, pengacara,

kampus, event organizer dan lain sebagainya. Dan tempat-tempat

umum lain.

Memasang baliho atau poster di tempat-tempat umum.

Planning di awal bulan dan evaluasi di akhir bulan.

5. Target Market

a. Perkantoran-perkantoran yang memang sering berpergian ke

Surabaya.

b. Gedung-gedung perkawinan.

c. Wedding Organizer, photographer, make up, catering.

Page 62: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

49

49

d. Kampus-kampus di Surabaya dan sekitarnya.

e. Sekolah-sekolah di luar kota.

f. Travel agent di Surabaya.

g. Komunitas back packer.

h. Stasiun televisi swasta dkk.

i. Rental mobil, restoran, dan sebagainya.

6. Strategi

a. Pencapaian omzet at least sebesar 80% pertahun.

b. Canvassing : perumahan-perumahan, bank, perkantoran.

c. Online market (facebook, twitter, web, dsb).

d. Pembukaan branch pada 11 November 2014.

e. Penyebaran brosur.

f. Pemasangan iklan di Koran.

g. Penerapan Palugada.

7. Target Per Person

8. Evaluation

9. Rewards

a. Incentive

b. Comissions

c. Bonus

10. Punishment

a. Sales

Less than 50% di peringatan pertama.

Page 63: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

50

50

Less than 50% kedua kali kena surat peringatan.

Less than 50% ketiga kali Fired.

b. Operational

5 Not helping sales with online marketing and sales call, SP sampai

pemecatan.

c. Manager

6 Jika performa dari sales dan operational tidak memenuhi harapan dan target

yang dibebankan sebanyak 3 kali berturut-turut maka akan diberi peringatan.

7 Jika tidak menjalankan organisasi sesuai dengan SOP yang ditentukan, maka

akan ada peringatan keras sampai sanksi disiplin dan skorsing.

4.1.4 Sumber dan Jenis Pendapatan

Pendapatan yang diperoleh Tjahaja Baroe Group dapat

diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu pendapatan yang berasal

dari aktifitas Tjahaja Baroe Group dan pendapatan yang bukan

berasal dari aktifitas Tjahaja Baroe Group.

Pendapatan yang diperoleh dari aktifitas Tjahaja Baroe Group,

yaitu:

A. Pendapatan dari Travel

Pendapatan travel pada Tjahaja Baroe Group Surabaya

diperoleh dari penjualan tiket kepada konsumen. Dimana Tjahaja

Baroe Group Surabaya terlebih dahulu harus mendepositkan

Page 64: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

51

51

sejumlah uang kepada World Seller sebagai uang pembayaran tiket

awal kepada World Seller. Sehingga uang pembayaran dari

pembeli menjadi milik Tjahaja Baroe Group seutuhnya. Bagian

yang menangani travel ini khusus menangani pelayanan penjualan

tiket pesawat udara. Bagian travel ini hanya mengadakan hubungan

kerjasama dengan World Seller. Khusus dalam penjualan tiket

pesawat, bagian ini berfungsi sebagai sub agen, karena

mengadakan perjanjian khusus dengan world seller atau agen disini

bekerja sama dengan banyak pihak maskapai penerbangan antara

lain Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, Air Asia.

Adapun komisi yang diperoleh dari penjualan tiket tersebut, yaitu:

1. Tiket domestik, mendapat komisi sebesar 10%, dan

2. Tiket internasional, mendapat komisi 11%

Dalam penjualan tiket, ada beberapa proses yang harus dilakukan,

yaitu:

a. Calon pembeli memesan tiket ke Tjahaja Baroe Group terhadap

seat pesawat sesuai dengan yang diinginkan, baik secara

langsung maupun melalui telepon dan online.

b. Setelah dicatat ke formulir khusus yang dikeluarkan oleh

perusahaan, maka dilakukanlah reservasi ke perusahaan

penerbangan.

c. Kemudian status dipertanyakan apakah statusnya sudah “Ok,

waiting, list atau request”.

Page 65: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

52

52

d. Kemudian petugas travel bagian ini mengeluarkan order form

terhadap tiket yang berguna untuk penerbitan tiket.

e. Setelah tiket diterbitkan, baru kemudian diberikan kepada calon

pembeli atau klien.

f. Pembayaran bila pemesanan datang langsung ke tempat travel

maka bisa langsung dibayarkan ke kasir. Sedangkan bila

pemesanan tiket melalui telepon dan online bisa melalui

transfer, yang terakhir bila pemesan membayar secara kredit

Tjahaja Baroe Group akan menunggu pembayaran tersebut

paling lambat satu minggu setelah pemesanan.

Dalam pemesanan tiket pesawat terbang Tjahaja Baroe Group

Surabaya bekerjasama dengan beberapa perusahaan lain yang

menjadi pelanggan tetapnya. Pelanggan tetap yang dimaksud yaitu

pelanggan atau perusahaan lain yang telah menjalin kerjasama

dengan Tjahaja Baroe Group yang secara rutin dalam memesan

tiket pesawat. Kerjasama yang dibuat dengan perusahaan

pelanggan antara lain adalah dalam hal pembayaran tiket yang

dipesan.

Tiket yang dijual kepada pelanggan, pembayarannya ada yang

dilakukan secara tunai, melalui online dan ada pula yang dilakukan

secara kredit. Penjualan yang secara kredit diberikan batasan waktu

satu minggu untuk melunasi. Penjualan secara tunai, pelanggan

dapat membeli tiket langsung ke Tjahaja Baraoe Group Surabaya

Page 66: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

53

53

khusus ke bagian travel. Apabila terjadi pembatalan oleh pembeli

setelah pembeli tiket membayar lunas maka akan ada refund atau

pengembalian uang pembeli tetapi menunggu persetujuan pihak

maskapai penerbangan. Dan dalam hal ini Tjahaja Baroe Group

memperoleh pendapatan dari pembatalan tiket yang dipesan oleh

pembeli.

B. Pendapatan dari Homestay

Pendapatan homestay yang dimiliki oleh Tjahaja Baroe

Group Surabaya diperoleh dari menyewakan kamar-kamar pribadi

yang dilengkapi dengan fasilitas yang memenuhi kebutuhan

keluarga. Harga sewa kamar termasuk juga dalam pendapatan dari

aktivitas Tjahaja Baroe Group. Setiap kamar dilengkapi dengan

berbagai fasilitas yang dapat membuat nyaman para penyewanya.

Berbagai fasilitas itu antara lain: kamar mandi pribadi&shower, air

conditioner, tv chanel, water heater, breakfast, welcome drink,

kamar bebas rokok, layanan kamar 24 jam dan layanan wifi. Akses

homestay Tjahaja Baroe Group Surabaya ke tempat perbelanjaan

atau ke pusat kota Surabaya juga cukup mudah. Cara reservasi

homestay Tjahaja Baroe Group bisa dengan cara datang langsung

ke Tjahaja Baroe Group atau dengan cara reservasi melalui

telepon. Setiap ada pengunjung homestay harus menunjukkan kartu

identitas diri (KTP). Dapat membayar uang sewa di muka (check

in) dan juga bisa membayar di akhir (check out).

Page 67: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

54

54

C. Pendapatan Administrasi Tjahaja Baroe Group

Pendapatan ini adalah pendapatan diluar kegiatan operasi

normal Tjahaja Baroe Group yang dijadikan sebagai sarana

penunjang usaha. Pendapatan ini antara lain meliputi

pendapatan yang berasal dari bunga tabungan, juga pendapatan

yang berasal dari biaya administrasi.

Pendapatan bunga tabungan yaitu pendapatan yang diterima

Tjahaja Baroe Group melalui tabungannya yang akan

mempengaruhi posisi keuangan pada akhir periode pelaporan.

Pendapatan yang diperoleh dari biaya administrasi yaitu

pendapatan yang diperoleh dari pembeli tiket yang

membatalkan pesanan tiketnya.

4.2 Analisis Data

4.2.1 Penyajian Data

A. Pengakuan Pendapatan Tjahaja Baroe Group

Pengakuan pendapatan menurut prinsip berlaku umum pada

Tjahaja Baroe Group menjelaskan dalam hal kebijaksanaan

mengenai pengakuan pendapatan sebagai hasil dari penjualan jasa

travel dan jasa penginapan atau homestay lebih mengacu pada

konsep accrual basis, yakni pendapatan diakui pada saat setelah

terjadinya pendapatan dan biaya pada periode bersamaan. Dengan

Page 68: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

55

55

kata lain pendapatan harus sejalan dengan biaya pada periode

tersebut.

Pada saat penjualan telah terjadi atau jasa telah

dilaksanakan maka akan terjadi suatu hubungan timbal balik dalam

hal menerima pembayaran. Penjualan secara kredit diakui sama

seperti penjualan tunai, perbedaannya hanya terjadi pada piutang

yang akan bertambah dan akan berkurang jika kas diterima.

Pendapatan pada Tjahaja Baroe Group sebagai hasil dari

penjualan jasa, dapat dikatakan apabila pembeli tiket dan

konsumen homestay telah membayar. Saat itu Tjahaja Baroe

Group akan mengeluarkan nota debet kepada pemakai jasa untuk

melakukan pembayaran. Pembayaran bisa dilakukan secara

langsung dengan datang langsung ke Tjahaja Baroe Group atau di

transfer melalui rekening.

Laporan penjualan tiket Tjahaja Baroe Travel selama

setahun mulai bulan Januari sampai dengan Desember 2013.

Tabel 4.1

Penjualan Tiket

NO BULAN JUMLAH

1 Januari Rp 59.983.452

2 Februari Rp 18.527.000

3 Maret Rp 28.762.193

4 April Rp 30.047.700

5 Mei Rp 40.040.564

6 Juni Rp 56.917.200

Page 69: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

56

56

7 Juli Rp 64.388.184

8 Agustus Rp 53.730.889

9 September Rp 64.770.070

10 Oktober Rp 37.956.736

11 November Rp 83.778.500

12 Desember Rp 90.047.761

Total Rp 628.950.249

Laporan penjualan kamar dalam setahun mulai Januari sampai

dengan Desember 2013.

Tabel 4.2

Penjualan Kamar

Laporan keuangan Tjahaja Baroe Group Surabaya sengaja dipisah karena

pemilik ingin mengetahui aliran pendapatan dan pengeluaran masing-masing yang

berasal dari travel dan homestay sehingga diketahui dengan jelas mana yang

mengalami penurunan atau pun kenaikan. Berikut ini laporan keuangan Tjahaja

Baroe Travel dan Tjahaja Baroe Homestay.

Laporan laba rugi Tjahaja Baroe Travel tahun 2013 sebagai berikut :

NO BULAN JUMLAH

1 Januari Rp 15.843.000

2 Februari Rp 22.258.535

3 Maret Rp 18.102.378

4 April Rp 27.678.761

5 Mei Rp 29.887.127

6 Juni Rp 35.187.509

7 Juli Rp 32.166.899

8 Agustus Rp 24.921.762

9 September Rp 14.046.000

10 Oktober Rp 18.993.250

11 November Rp 16.778.990

12 Desember Rp 28.476.866

Total Rp 287.100.000

Page 70: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

57

57

Tabel 4.3

Laporan Laba Rugi

*HPP : Harga pokok penjualan dimana hpp ini di peroleh dari harga yang dibeli

dari agen tiket.

Laporan perubahan modal Tjahaja Baroe Travel tahun 2013 sebagai berikut :

Tabel 4.4

Laporan Perubahan Modal

TJAHAJA BAROE TRAVEL

Laporan Laba Rugi

Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013

Pendapatan

Penjualan Rp 628.950.249

HPP (Rp 565.461.020)

Laba Kotor Rp 63.489.229

Beban Usaha

Beban Penjualan Rp 40.176.307

Beban administrasi&umum Rp 15.832.197

Jumlah beban usaha (Rp 56.008.504)

Laba Usaha Rp 7.480.725

Page 71: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

58

58

Neraca Tjahaja Baroe Travel pada tahun 2013 sebagai berikut :

Tabel 4.5

Neraca

TJAHAJA BAROE TRAVEL

Laporan Perubahan Modal

Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013

Modal, 1 Desember 2013 Rp 477.687.620

Laba bersih bulan Desember 2013 Rp 7.480.725

Rp 485.168.345

Prive (Rp 45.589.600)

Modal 31 Desember 2013 Rp 439.578.745

TJAHAJA BAROE TRAVEL

Neraca

31 Desember 2013

Aktiva

Kas Rp 208.956.874

Piutang Dagang Rp 149.457.346

Perlengkapan Rp 69.850.745

Peralatan Rp 55.200.480

Jumlah Aktiva Rp 483.465.445

Kewajiban

Utang Usaha Rp 43.886.700

Modal

Modal TBT Rp 439.578.745

Jumlah Passiva Rp 483.465.445

Page 72: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

59

59

Laporan laba rugi Tjahaja Baroe Homestay tahun 2013 sebagai berikut :

Tabel 4.6

Laporan Laba Rugi

Laporan perubahan modal Tjahaja Baroe Homestay tahun 2013 sebagai berikut:

Tabel 4.7

Laporan Perubahan Modal

TJAHAJA BAROE HOMESTAY

Laporan Laba Rugi

Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2014

Pendapatan :

Pendapatan Kamar Rp 287.100.000

Beban Operasi

Beban gaji Rp 97.850.000

Beban listrik,air&telepon Rp 50.603.063

Beban asuransi Rp 4.500.000

Beban lain-lain Rp 65.890.004

Jumlah Beban Usaha (Rp 218.843.067)

Laba Bersih Operasi Rp 68.256.933

Pendapatan di Luar operasi

Pendapatan Bunga Rp 4.316.288

Laba Bersih Rp 72.573.221

Page 73: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

60

60

Neraca Tjahaja Baroe Homestay pada tahun 2013 sebagai berikut :

Tabel 4.8

Neraca

Berikut ini data karyawan Tjahaja Baroe Group bulan Mei 2014 sebagai berikut :

TJAHAJA BAROE HOMESTAY

Laporan Perubahan Modal

Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013

Modal, 1 Desember 2013 Rp 314.870.990

Laba bersih bulan Desember 2013 Rp 72.573.221

Rp 387.444.211

Prive (Rp 97.532.488)

Modal 31 Desember 2013 Rp 289.911.723

TJAHAJA BAROE HOMESTAY

Neraca

31 Desember 2013

Aktiva

Kas Rp 189.506.704

Piutang Dagang Rp 5.680.290

Perlengkapan Rp 45.787.580

Peralatan Rp 48.937.149

Jumlah Aktiva Rp 289.911.723

Kewajiban

Utang Usaha Rp 35.600.874

Modal

Modal TBH Rp 282.476.513

Jumlah Passiva Rp 289.911.723

Page 74: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

61

61

Tabel 4.9

Data Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin

Uraian Jumlah Presentase

A. Jenis Kelamin

1. Laki-laki 4 57%

2. Wanita 3 43%

Total 7 100%

Data karyawan berdasarkan jenis kelamin. Karyawan yang berjenis

kelamin Laki-laki berjumlah 4 orang dengan presentase 57%. Karyawan yang

berjenis kelamin wanita berjumlah 3 orang dengan presentase 43%. Total

keseluruhan karyawan berjumlah 7 orang dengan presentase 100%.

Tabel 4.10

Data Karyawan Berdasarkan Usia

Uraian Jumlah Presentase

B. Usia (tahun)

1. 18-39 5 71%

2. 40-50 2 29%

3. 51-55 0 0

4. >55 0 0

Total 7 100%

Data karyawan berdasarkan usia. Karyawan yang berusia 18-39 tahun

berjumlah 5 orang dengan presentase 71%. Karyawan yang berusia 40-50 tahun

berjumlah 2 orang dengan presentase 29%. Karyawan yang berusia 51-55 tahun

dan berusia >55 berjumlah 0. Dengan total keseluruhan karyawan berjumlah 7

orang dengan presentase 100%.

Page 75: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

62

62

Tabel 4.11

Data Karyawan Berdasarkan Pendidikan

Uraian Jumlah Presentase

C. Pendidikan

1. SD 0 0

2. SLTP 0 0

3. SLTA 6 86%

4. D1, D2, D3 0 0

5. S1 1 14%

6. S2, S3 0 0

Total 7 100%

Data karyawan berdasarkan pendidikan. Karyawan yang berpendidikan

SLTA berjumlah 6 orang dengan presentase 86%. Karyawan yang berpendidikan

S1 berjumlah 1 orang dengan presentase 14%. Total keseluruhan karyawan

berjumlah orang dengan presentase 100%.

Tabel 4.12

Data Karyawan Berdasarkan Status Pegawai

Uraian Jumlah Presentase

D. Status Pegawai

1. Pegawai Tetap 6 86%

2. Pegawai Kontrak 1 14%

3. Pegawai Honor 0 0

4. Lain-lain 0 0

Total 7 100%

Data karyawan berdasarkan status pegawai. Karyawan yang

berstatuspegawai tetap berjumlah 6 orang dengan presentase 86%. Karyawan

Page 76: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

63

63

yang berstatus pegawai kontrak berjumlah 1 orang dengan presentase 14%. Total

keseluruhan karyawan berjumlah orang dengan presentase 100%.

Tabel 4.13

Data Karyawan Berdasarkan Tingkat Jabatan

Uraian Jumlah Presentase

E. Tingkat Jabatan

1. Direktur 1 14%

2. General Manager 2 29%

3. Operational Manager 1 14%

4. Finance 1 14%

5. Room Division 2 29%

Total 7 100%

Data karyawan berdasarkan tingkat jabatan. Direktur berjumlah 1 orang

dengan presentase 14%. General Manager berjumlah 2 orang dengan presentase

29%. Operational Manager 1 orang dengan presentase 14%. Finance 1 orang

dengan presentase 14%. Dan Room Division berjumlah 2 orang dengan

presentase 29%. Total keseluruhan karyawan berjumlah 7 orang dengan

presentase 100%.

Tabel 4.14

Data Karyawan Berdasarkan Status

Uraian Jumlah Presentase

F. Status

1. Belum Menikah 4 57%

2. Menikah 3 43%

Total 7 100%

Page 77: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

64

64

Data karyawan berdasarkan status. Karyawan yang belum menikah

berjumlah 4 orang dengan presentase 57%. Dan karyawan yang telah menikah

berjumlah 3 orang dengan presentase 43%. Total keseluruhan karyawan

berjumlah 7 orang dengan presentase 100%.

Fasilitas yang tersedia di kamar-kamar yang disewakan oleh Tjahaja Baroe

homestay sebagai berikut :

Tabel 4.15

Keterangan Kamar

Standart Double Twin

Maksimal 2 orang

Lebih orang chas Rp 25.000

Maksimal 4 orang

Lebih orang chas Rp 25.000

Harga normal : Rp 275.000

Harga include breakfast : Rp 300.000

Harga normal : Rp 350.000

Harga include breakfast : Rp 375.000

Nomor Kamar : 101, 102, 103, 205, 206,

207

Nomor Kamar : 204

Fasilitas Kamar :

1. Bed king size (1)

2. Kamar mandi pribadi&shower

3. Air conditioner (AC)

4. TV chanel

5. Water heater

6. Welcome drink

7. Kamar bebas rokok

8. Layanan kamar 24 jam

9. Free WIFI

Fasilitas Kamar :

1. Bed king size (2)

2. Kamar mandi pribadi&shower

3. Air conditioner (AC)

4. TV chanel

5. Water heater

6. Welcome drink

7. Kamar bebas rokok

8. Layanan kamar 24 jam

9. Free WIFI

Tambah bed (kasur) : Rp 25.000 Tambah bed (kasur) : Rp 25.000

Check In/Check Out tidak sesuai jam chas

: Rp 150.000

Check In/Check Out tidak sesuai jam

chas : Rp 150.000

Page 78: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

65

65

Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pada umumnya lebih

cocok untuk menggunakan metode accrual basis, karena pada akhir

periode akan lebih jelas kelihatan pendapatan yang benar-benar telah

terjadi atau yang telah terealisasi. Jika hasil suatu transaksi tidak dapat

diestimasi dengan andal dan kecil kemungkinan biaya yang terjadi akan

diperoleh kembali, pendapatan tidak dapat diakui sebagai beban. Saat

menentukan pendapatan diakui, dapat ditinjau bila besar kemungkinan

manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke perusahaan dapat diukur

dan diprediksi dengan andal.

Hal-hal yang mendasari Tjahaja Baroe Group menggunakan

kriteria pengakuan pendapatan dari hasil penjualan jasa berdasarkan

accrual basis, yaitu:

1. Mengingat sifat dari pada cash flow Tjahaja Baroe Group yang

selalu mempertimbangkan keseimbangan antara pendapatan

dengan biaya.

2. Saat penjualan terjadi, dalam hal menyewakan kamar-kamar

homestay yang telah di sewa, maka pendapatan telah diakui

berdasarkan transaksi penjualan jasa.

3. Saat pembayaran diterima secara tunai, apabila terdapat

ketidakpastian yang cukup besar mengenai piutang maka

pengakuan pendapatan dapat ditunda sampai kas diterima. Hal ini

disebabkan, sebagian besar biaya telah ditentukan oleh Tjahaja

Baroe Group sebelum transaksi dilaksanakan.

Page 79: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

66

66

Terhadap penyisihan piutang ragu-ragu, Tjahaja Baroe Group tidak

menetapkan kebijaksanaan apapun. Penghapusan piutang tak tertagih

ini dilakukan apabila ada persetujuan dari pimpinan. Transaksi

penjualan jasa yang telah dilakukan Tjahaja Baroe Group akan disertai

dengan pengeluaran sebuah bukti kepada pemakai jasa sebagai tanda

telah disetujui transaksi penjualan jasa dan service tersebut. Bukti yang

menjadi pertinggal bagi perusahaan akan digunakan sebagai bukti

untuk menerbitkan nota debet kepada langganan. Kemudian bukti

tersebut akan diberikan kepada bagian keuangan sebagai bukti untuk

penerimaan dan akan disimpan sebagai file oleh bagian pembukuan.

Beberapa ahli akuntansi berpendapat bahwa untuk pengakuan

pendapatan sebenarnya tidak harus selalu terjadi pertukaran. Namun

yang di anggap kritis adalah bahwa pengukuran objektif mungkin saja

dapat dicapai, apakah pertukaran telah terjadi atau tidak, di samping

proses laba memang benar-benar telah diselesaikan. Oleh sebab itu,

saat pengakuan pendapatan merupakan penentuan yang sangat kritis,

mengingat kesalahan dalam penentuan ini akan berakibat fatal pada

kelayakan periodik dan nantinya tentu saja akan mempengaruhi suatu

informasi keuangan yang diperoleh dalam mengambil keputusan

pimpinan.

B. Pengukuran Pendapatan Tjahaja Baroe Group

Pendapatan diukur dengan jumlah uang ekuivalen yang dapat

diterima dengan harga yang disetujui oleh kedua belah pihak dan

Page 80: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

67

67

dipertukarkan dalam bentuk independen. Jumlah uang yang ekuivalen

ini dapat diterapkan untuk pengukuran dan diperoleh dari transaksi non

kas. Dengan dasar ini maka besarnya pendapatan adalah sama dengan

harga tunai dalam penjualan tiket dan aktiva lainnya. Jumlah

pendapatan yang timbul dari suatu transaksi, biasanya ditentukan oleh

persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva

tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang

diterima perusahaan dikurangi diskon yang diperbolehkan oleh

perusahaan.

Tabel 4.16

Pendapatan Penjualan Kamar Tahun 2013

No Bulan Jenis Harga Jumlah Total

Standart

Double

Twin

1. Januari 43 - Rp 300.000 Rp 12.900.000

Rp 15.900.000 - 8 Rp 375.000 Rp 3.000.000

2. Februari 54 - Rp 300.000 Rp 16.200.000

Rp 22.950.000 - 18 Rp 375.000 Rp 6.750.000

3. Maret 48 - Rp 300.000 Rp 14.400.000

Rp 18.900.000 - 12 Rp 375.000 Rp 4.500.000

4. April 74 - Rp 300.000 Rp 22.200.000

Rp 27.825.000 - 15 Rp 375.000 Rp 5.625.000

5. Mei 85 - Rp 300.000 Rp 25.500.000

Rp 29.625.000 - 11 Rp 375.000 Rp 4.125.000

6. Juni 90 - Rp 300.000 Rp 27.000.000

Rp 35.625.000 - 23 Rp 375.000 Rp 8.625.000

7. Juli 75 - Rp 300.000 Rp 22.500.000

Rp 32.625.000 - 27 Rp 375.000 Rp 10.125.000

8. Agustus 59 - Rp 300.000 Rp 17.700.000

Rp 24.825.000 - 19 Rp 375.000 Rp 7.125.000

9. September 43 - Rp 300.000 Rp 12.900.000

Page 81: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

68

68

- 5 Rp 375.000 Rp 1.875.000 Rp 14.775.000

10. Oktober 55 - Rp 300.000 Rp 16.500.000

Rp 18.750.000 - 6 Rp 375.000 Rp 2.250.000

11. November 50 - Rp 300.000 Rp 15.000.000

Rp 16.500.000 - 4 Rp 375.000 Rp 1.500.000

12. Desember 81 - Rp 300.000 Rp 24.300.000

Rp 28.800.000 - 12 Rp 375.000 Rp 4.500.000

Jumlah

757 - Rp 300.000 Rp 227.100.000

Rp 287.100.000 - 160 Rp 375.000 Rp 60.000.000

Pengukuran akuntansi haruslah diarahkan ke penyajian informasi

relevan untuk penggunaan yang ditetapkan. Akan tetapi pembatasan data

yang tersedia dan ciri-ciri tertentu dari lingkungan membatasi keakuratan

pengukuran. Nilai tukar produk atau jasa sebagai hasil penjualan

perusahaan merupakan ukuran terbaik dan paling objektif bagi

pendapatan. Penentuan satuan ukuran untuk pendapatan secara umum

dinyatakan dalam jumlah uang. Dengan kata lain, jumlah yang harga

apabila pemakai jasa adalah langganan tetap dari perusahaan atau dapat

juga karena pembelian tiket yang banyak oleh pemakai jasa.

Potongan harga tersebut diberikan perusahaan merupakan salah

satu dari strategi pemasaran, yang bertujuan untuk menambah minat

pelanggan agar melakukan pembelian secara tunai, sehingga dapat

mengurangi kerugian-kerugian yang mungkin timbul jika pelanggan

membeli secara kredit. Tetapi, pembelian tiket dengan cara kredit juga

dilakukan untuk dapat menarik minat bagi pemakai jasa yang belum

mempunyai cukup uang untuk melakukan perjalanan, karena hal ini akan

Page 82: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

69

69

sangat membantu para pemakai jasa, pada saat sekarang ini perusahaan

yang bergerak dalam bidang yang sama saling bersaing dalam menarik

minat pembeli dengan menawarkan keunggulan dari produk yang dimiliki.

4.2.2 Analisis Data

Pendapatan pada Tjahaja Baroe Group Surabaya dengan

pendapatan menurut PSAK Nomor 23 sedikit berbeda karena pendapatan

menurut PSAK Nomor 23 pendapatan tidak berasal dari kontribusi

penanaman modal. Sedangkan pada Tjahaja Baroe Group Surabaya

pendapatan travel berasal dari mendepositkan sebagian uang untuk membeli

tiket maskapai penerbangan.

Pengakuan pendapatan pada Tjahaja Baroe Group Surabaya

berdasarkan hasil penelitian memperoleh hasil penjualan tiket tertinggi

berada di bulan Desember yaitu sebesar Rp 90.047.761 dikarenakan pada

bulan Desember bertepatan dengan libur natal dan tahun baru. Sehingga

banyak masyarakat memanfaatkan hari libur tersebut untuk berpergian.

Sedangkan untuk penjualan kamar pada homestay hasil tertinggi berada di

bulan Juni yaitu sebesar Rp 35.187.509 karena pada bulan Juni bertepatan

dengan liburan anak sekolah sehingga masyarakat banyak yang berlibur dan

memilih untuk menginap di homestay Tjahaja Baroe. Pengakuan dan

pengukuran pendapatan dari penjualan tiket dan homestay lebih mengacu

pada konsep realisasi. Dimana pendapatan dari penjualan tersebut akan

menjadi milik perusahaan apabila benar-benar terjadi penjualan atau

Page 83: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

70

70

aktivitas pelayanan pemberian jasa dan perpindahan hak milik dengan bukti

yang objektif. Jadi, saat pengakuan pendapatan dilakukan bukan pada saat

penerimaan kas atau setara kas akan tetapi pada saat tiket yang telah dijual

atas dasar kontrak yang telah disepakati. Dengan kata lain Tjahaja Baroe

Group menerapkan accrual basis sebagai dasar pengakuan pendapatan,

karena cash flow perusahaan lebih menitikberatkan pada keseimbangan

pendapatan dan biaya yang terjadi bersamaan.

Adapun kriteria yang digunakan Tjahaja Baroe Group di dasarkan

pada hal-hal :

a. Hasil penjualan jasa yang menjadi pendapatan memiliki harga

satuan rupiah dan dapat diukur oleh perusahaan.

b. Hasil penjualan tersebut akan mendapatkan aliran masuk berupa

aktiva lancar bagi perusahaan.

Proses pembentukan pendapatan pada Tjahaja Baroe Group

berhubungan langsung dengan fase kegiatan penjualan tiket dan pendapatan

kamar dari homestay. Dengan kata lain pendapatan hanya terjadi dalam fase

penjualan tiket dan pendapatan kamar dari homestay, dan perusahaan hanya

berfokus pada konsep realisasi bukan pada proses terbentuknya. Dalam

penjualan jasa jumlah pendapatan yang dicatat oleh Tjahaja Baroe Group

adalah pendapatan yang ditetapkan dalam kontrak atau perjanjian lainnya

yang dibuat dan langsung diakui sebagai pendapatan pada saat disetujuinya

kontrak. Begitu pula dengan biaya-biaya yang disetujui dan berhubungan

dengan pendapatan, juga ditentukan besarnya bersamaan dengan terjadinya

Page 84: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

71

71

pendapatan tersebut. Pendapatan bersih yang diperoleh Tjahaja Baroe Travel

selama tahun 2013 yaitu sebesar Rp 7.480.725 . Sedangkan Pendapatan

bersih yang diperoleh Tjahaja Baroe Homestay selama tahun 2013 yaitu

sebesar Rp 72.573.221

Pencatatan dan pengakuan pendapatan yang dilaksanakan Tjahaja

Baroe Group sesuai dengan yang telah diuraikan sebelumnya. Kegiatannya

meliputi pembuatan nota debet kepada pelanggan yang dilakukan setelah

pemberian jasa penjualan kamar dan service. Kemudian pelanggan akan

melakukan pembayaran setelah menerima bukti yang menerangkan bahwa

pelayanan telah dilaksanakan dan telah diberikan. Setelah itu pelanggan

akan membayar kepada perusahaan atau memberikan uang tunai ataupun

transfer melalui bank ke rekening Tjahaja Baroe Group. Bukti-bukti

transaksi yang ada akan dibukukan oleh bagian finance atau keuangan dan

akan digunakan kembali untuk mengontrol penjualan atas jasa tersebut.

Pengakuan pendapatan pada Tjahaja Baroe Group telah sesuai

dengan PSAK Nomor 23, dimana kondisinya sebagai berikut :

1. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.

2. Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan

transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan.

3. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca

dapat diukur dengan andal.

Page 85: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

72

72

4. Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk

menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.

Untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang travel dan

homestay, saat pengakuan pendapatan merupakan saat yang paling jelas

dan objektif dari dasar lain. Dari sisi hukumnya, untuk mencapai tujuan

penjualan jasa dapat terjadi apabila perpindahan hak dan tuntutan

pembayaran timbul, oleh karena itu dari segi teknisnya Tjahaja Baroe

Group merasa kesulitan untuk melaksanakannya, karena Tjahaja Baroe

Group hanya berpedoman pada pandangan umum dan akuntansi yang

lazim digunkan oleh perusahaan-perusahaan lainnya,

Pada pembahasan sebelumnya juga, dikatakan bahwa

kebijaksanaan perusahaan yang tidak membuat penyisihan untuk waktu

menunggu tagihan diterima, memang bisa diterima dan hal ini tidak

menyalahi dari prinsip akuntansi yang lazim dipakai umum. Berdasarkan

hal itu pula Tjahaja Baroe Group menaruh kepercayaan yang besar kepada

pelanggan dengan memberikan tenggang waktu dalam melakukan

pembayaran. Tenggang waktu yang diberikan paling lama selama satu

minggu setelah diterbitkannya nota debet.

Apabila ditinjau dari segi hubungan baik dengan pelanggan hal ini

sangat wajar, dan hal ini pulalah yang diharapkan oleh pelanggan tersebut.

Akan tetapi, apabila ditinjau dari sudut keuangannya seharusnya

perusahaan menetapkan adanya penyisihan dari total keseluruhan tagihan

Page 86: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

73

73

yang akan diterima sebagai pendapatan dari waktu menunggu tagihan

tersebut dibayar. Alasannya adalah agar uang yang tertanam pada

pelanggan tersebut dapat menghasilkan pendapatan yang disebut dengan

pendapatan bunga walaupun jumlahnya relatif kecil.

Dalam kebijaksanaan penyisihan piutang ragu-ragu atau piutang

tak tertagih Tjahaja Baroe Group yang berjumlah Rp 155.137.636 tidak

menetapkan kebijaksanaan apapun. Jika ditinjau dari teori dan literatur

akuntansi, hal tersebut merupakan kebijaksanaan yang mengandung resiko

dalam mengantisipasi kerugian yang akan dialami perusahaan. Seperti,

apabila sewaktu-waktu terdapat pelanggan yang tidak dapat membayar

kewajibannya pada perusahaan. Alasan perusahaan tidak menetapkan

adanya penyisihan piutang ragu-ragu, karena cukup tepatnya waktu yang

diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan untuk melakukan

pembayaran sehingga kemungkinan pembayaran tidak tertagih sangat

kecil.

4.3 Interpretasi

Dari hasil penelitian diperusahaan, perusahaan telah memenuhi

standar sesuai dengan PSAK Nomor 23, dan dapat dikatakan perusahaan

telah mengakui pendapatan sebagaimana mestinya serta harus

mengungkapkan kebijakan akuntansinya yang dianut. Untuk menentukan

tingkat penyelesaian transaksi penjualan. Dan metode pendapatan apapun

yang dipilih perusahaan, konsisten dalam penggunaan adalah perlu agar

Page 87: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

74

74

dapat menyelesaikan daya banding operasi perusahaan dari periode ke

periode.

Pengukuran pendapatan pada Tjahaja Baroe Group Surabaya

melihat nilai tukar merupakan ukuran terbaik untuk mengetahui hasil

perolehan dari penjualan dan pemberian jasa. Nilai tukar tersebut diukur

dalam rupiah bukan dalam dollar ataupun dalam mata uang asing. Tjahaja

Baroe Group mempraktekkan bahwa nilai tukar saat penjualan tiket terjadi

adalah ukuran yang akan diterima pada saat diterima. Biasanya yang

diterima perusahaan dalam bentuk tunai dan transfer melalui rekening

perusahaan, tujuannya agar bisa segera direalisasi menjadi nilai rupiah.

Pendapatan dari hasil penjualan jasa tersebut dinilai wajar. Artinya

pengukuran pendapatan atas hasil penjualan tiket dan pemberian jasa

persewaan homestay tersebut.

Berdasarkan standar akuntansi keuangan nomor 23, bahwa suatu

perusahaan dapat membuat estimasi yang handal terhadap pendapatan

yang akan diterima setelah perusahaan mencapai persetujuan dengan pihak

lain dalam hal berikut :

a. Hak masing-masing pihak yang pelaksanaannya dapat

dipaksakan dengan kekuatan hukum berkenaan dengan jasa

yang diberikan dan diterima pihak-pihak tersebut.

b. Imbalan yang harus dipertukarkan.

c. Cara dan persyaratan pembayaran serta penyelesaian.

Page 88: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

75

75

Dari keterangan diatas, unsur teknis dan objektivitas yang

terjadi dapat dijadikan sebagai dasar pengukuran pendapatan yang

akan dijadikan data akuntansi yang objektif bagi perusahaan.

Pengukuran pendapatan dilakukan berdasarkan jumlah uang

yang diterima dikurangi diskon dan beban-beban atau pendapatan

diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang akan

diterima perusahaan. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu

transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan

dengan pembeli atau pemakai tersebut. Pada perusahaan, beban yang

timbul dari pendapatan yaitu beban dan biaya komisi yang diberikan

sub agen pada penjualan tiket pesawat.

Sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang menyatakan

kriteria pendapatan dari penjualan jasa dapat diakui apabila dipenuhi

keadaan atau dalam kondisi-kondisi tertentu. Kondisi-kondisi yang

berhubungan dengan timbulnya pendapatan perusahaan, yaitu beban

atau biaya operasional yang timbul dalam penyewaan kamar-kamar

pada homestay yang dimasukkan dalam perhitungan yang

dipengaruhi tarif yang akan dibayar dan dianggap sebagai harga

pokok yang terjadi. Kemudian jumlah pendapatan yang diterima akan

diukur dengan satuan mata uang dalam rupiah dan penerimaannya

bisa berupa uang dan melalui transfer ke rekening Tjahaja Baroe

Group.

Page 89: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

76

76

Kondisi-kondisi di atas telah memberikan gambaran yang telah

diidentifikasi dari sebuah transaksi atas jasa penjualan tiket dan

persewaan kamar-kamar homestay yang telah disesuaikan dengan

standar akuntansi keuangan, karena selama ini perusahaan mengakui

pendapatan berdasarkan satuan rupiah. Maka transaksi yang berlaku

dalam mata uang asing akan disesuaikan dengan kurs standar yang

berlaku pada saat terjadinya transaksi, dalam menjalankan operasinya

perusahaan tersebut mengukur nilai pendapatan, jika telah ada

persetujuan dari pelanggan. Kemudian akan dilaporkan dalam laporan

keuangan yaitu laporan laba rugi tahun berjalan.

Page 90: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

77

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir skripsi ini, peneliti menarik kesimpulan dan memberi

saran berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Tjahaja Baroe Group

Surabaya yang diharapkan akan bermanfaat di dalam mengatasi masalah-masalah

yang ada dalam perusahaan. Kesimpulan dan saran ini khususnya mengenai

penerapan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 23 dalam pengakuan dan

pengukuran pendapatan pada Tjahaja Baroe Group Surabaya.

5.1 KESIMPULAN

Tjahaja Baroe Group Surabaya memiliki beberapa sumber

pendapatan, yaitu : pendapatan travel, pendapatan homestay, pendapatan

administrasi penjualan. Perusahaan secara teoritis telah memahami baik

tentang konsep pendapatan pada saat pengakuan dan pengukuran

pendapatan, dan dalam prakteknya juga telah diterapkan sesuai PSAK

Nomor 23.

5.2 SARAN

Dari hasil analisis dan evaluasi, penulis memberi saran-saran atas berbagai

hal yang di anggap perlu dalam batas kemampuan penulis, yaitu :

1. Dalam pencatatan piutang, sebaiknya perusahaan menetapkan kebijakan

terhadap penyisihan piutang ragu-ragu agar perusahaan tidak mengalami

Page 91: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

78

78

kerugian terhadap piutang yang tertagih, serta menetapkan kebijakan

penyisihan dari total seluruh tagihan yang akan diterima sebagai

pendapatan sampai waktu tagihan tersebut dibayar, agar uang yang

tertanam pada pelanggan dapat menghasilkan pendapatan, yaitu

pendapatan bunga walaupun jumlahnya relatif kecil.

2. Pendapatan yang diperoleh dari pembatalan tiket yang telah di refund

(dikembalikan), sebaiknya dimasukkan ke dalam pendapatan lain-lain,

bukan ke pendapatan yang merupakan aktivitas perusahaan. Karena,

pendapatan ini diperoleh dari biaya administrasi yang dikenakan kepada

pelanggan.

Page 92: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

79

79

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri. 2011 . Teori Akuntansi. Edisi Revisi 2011 . Rada

Grafindo Persada. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012 . Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.

Jakarta.

Ratunuman, Sisilia M. 2013. Analisis Pengakuan Pendapatan dengan Presentase

Penyelesaian dalam Penyajian Laporan Keuangan PT. Pilar Dasar. Jurnal

EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013. Hal.576-584.

Samsu, Saharia. 2013. Analisis Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan

Berdasarkan PSAK No.23 pada PT. Misa Utara Manado. Jurnal EMBA Vol.1

No.3 Juni 2013. Hal. 567-575.

Santoso, Imam. 2010. Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate Accounting).

Buku Satu. Refika Aditama. Bandung.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit

Alfabeta. Jakarta.

Worung, Yefie Ignasia. 2012. Analisis Penerapan PSAK No. 23 Terhadap

Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan pada PT. Telekomunikasi Indonesia

Kandatel Manado. Skripsi. Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Page 93: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

80

80

LAMPIRAN A

Pertanyaan Wawancara Untuk

“ Tjahaja Baroe Group Surabaya”

1. Bagaimana sejarah berdirinya/profile perusahaan?

2. Darimana sumber pendapatan perusahaan?

3. Apa metode pengakuan pendapatan yang dipakai oleh perusahaan?

4. Apakah laporan keuangan homestay dan travel dijadikan satu?

5. Apakah pembelian tiket bisa dibatalkan setelah pembeli sudah membayar

lunas?

6. Berapa komisi yang diperoleh dari penjualan tiket?

7. Apakah pembelian tiket bisa dibayar secara kredit?

8. Apakah ada tenggang waktu untuk membayar pembelian tiket secara

kredit?

9. Apakah ada penambahan bila ada pembelian secara kredit?

10. Apakah ada pendapatan lain perusahaan selain dari pendapatan

operasional?

11. Bagaimana cara promosi yang dipakai perusahaan?

Page 94: ANALISIS RECOGNITION DAN MEASUREMENT …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--tantikurni-374-1-skripsi...MENURUT PSAK NOMOR 23 PADA TJAHAJA BAROE GROUP ... Penelitian ini dilakukan

81

81

LAMPIRAN B

Jawaban Wawancara

1. Tjahaja Baroe Group Surabaya didirikan oleh Bapak Barokah

Sa’Di pada tanggal 11 November 2009 yang beralamat di jalan

Dukuh Kupang Timur XX no.34 Surabaya.

2. Pendapatan perusahaan diperoleh dari jasa homestay (penginapan)

dan travel (penjualan tiket).

3. Metode pengakuan pendapatan yang dipakai oleh perusahaan yaitu

Accrual Basis.

4. Laporan keuangan homestay dan travel tidak dijadikan satu.

5. Bisa tetapi pengembalian uang pemebeli menunggu persetujuan

pihak maskapai penerbangan atau refund.

6. Komisi yang diperoleh dari penjualan tiket sebesar 10% untuk tiket

domestik dan 11% untuk tiket internasional.

7. Pembelian tiket bisa di kredit.

8. Ada tenggang waktu yang diberikan utnuk membayar selama satu

minggu.

9. Pembayaran secara kredit akan ditambah biaya sebesar Rp 30.000

10. Ada, berasal dari bunga tabungan dan dari biaya administrasi.

11. Promosi lewat brosur, blackberry messeger (BBM), dan internet.