ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO...

88
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO AKTIVITAS SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. SKYLINE JAYA SKRIPSI OLEH ; EVIANA NIM . 28133011 FAKULTAS EKONOMI U N I V E R S I T A S W I J A YA P U T R A S U R A B A Y A 2012

Transcript of ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO...

Page 1: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO

AKTIVITAS SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA

KEUANGAN PADA PT. SKYLINE JAYA

SKRIPSI

OLEH ;

EVIANA

NIM . 28133011

FAKULTAS EKONOMI

U N I V E R S I T A S W I J A YA P U T R A

S U R A B A Y A

2012

Page 2: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

ii

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO

AKTIVITAS SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA

KEUANGAN PADA PT. SKYLINE JAYA

NAMA : EVIANA

FAKULTAS : EKONOMI

JURUSAN : AKUNTANSI

NPM : 28133011

DISETUJUI dan DITERIMA OLEH :

DOSEN PEMBIMBING,

RODHIYAH, SE, MM.

Page 3: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

iii

Halaman Pengesahan Skripsi

Telah diterima dan disetujui oleh tim penguji skripsi serta dinyatakan

LULUS. Dengan demikian skripsi ini dinyatakan sah untuk melengkapi

syarat-syarat mencapai gelar Sajana Ekonomi pada FAKULTAS

EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA

Tim Penguji Skripsi ;

1. Ketua : Dr. Hj. Soenarmi, SE, MM ( )

(Dekan Fakultas Ekonomi)

2. Sekretaris : Aminatuzzuhro, SE, M.Si ( )

(Ketua Program Studi Akuntansi)

3. Anggota : 1. Heru Tjahjono ( )

(Dosen Penguji I)

2. Agus Riyadi ( )

(Dosen Penguji II)

Page 4: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

iv

ABSTRAKSI

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja

keuangan pada PT Skyline Jaya melalui analisis rasio aktivitas dan rasio

profitabilitas. Model penelitian yang dilakukan adalah melalui penelitian lapangan

(fieldresearch), yaitu penelitian secara langsung di perusahaan dengan

mengadakan wawancara langsung dengan pimpinan dan karyawan perusahaan,

menganalisis laporan keuangan serta penelitian pustaka (library research), yaitu

penelitian yang dilakukan dengan menggunakan literatur dan tulisan – tulisan

yang erat hubungannya dengan objek penulisan yang dimaksudkan untuk

memperoleh landasan teori yang akan digunakan dalam membahas masalah yang

diteliti.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio aktivitas mengalami peningkatan,

pada tahun 2010, sedangkan rasio profitabilitas mengalami penurunan pada tahun

2010 dan 2011. Berdasarkan hasil perhitungan kinerja keuangan PT. Skyline Jaya

selama kurun waktu tiga tahun jika dilihat dari rasio profitabilitas dan rasio

aktivitasnya adalah kurang efisien, hal ini terbukti bahwa perusahaan gagal dalam

perencanaan dan pelaksanaan strategi untuk peningkatan keuntungan perusahaan.

Perusahaan tidak mampu mengevaluasi atau mempertahankan keberhasilan dalam

kinerja keuangan pada masa lalu. Hal ini dapat berakibat pada penurunan jumlah

pelanggan di masa depan.

Kata kunci : Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas dan Kinerja Keuangan

Perusahaan

Page 5: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

v

KATA PENGANTAR

Sebagai awal kata, kiranya tiada sepatah kata pun yang pantas penulis

ucapkan kecuali memanjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang

senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis

mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ANALISIS RASIO

PROFITABILITAS DAN RASIO AKTIVITAS SEBAGAI DASAR

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. SKYLINE JAYA”.

Mempunyai maksud dan tujuan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang

telah diperoleh peneliti selama perkuliahan berlangsung. Selain itu merupakan

salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ekonomi akuntansi Universitas Wijaya

Putra Surabaya

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai hambatan dan

rintangan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak maka segala macam

hambatan dapat teratasi. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih dan penghargaan yang tulus kepada :

1. Bapak Dr. H. Budi Endarto, SH, M.Hum selaku rektor universitas wijaya putra surabaya.

2. Ibu Dr. Hj. Soenarmi, SE, MM selaku dekan fakultas ekonomi universitas wijaya putra Surabaya.

3. Ibu Aminatuzzuhro, SE, M.Si selaku kepala program studi akuntansi fakultas ekonomi universitas wijaya putra Surabaya.

4. Ibu Rodhiyah, SE, MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan.

5. Seluruh dosen fakultas ekonomi universitas wijaya putra yang telah

memberikan ilmu dan wawasan pengetahuan selama penulis menuntut ilmu.

Page 6: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

vi

6. Pimpinan dan segenap staf karyawan PT. Skyline Jaya yang dengan senang

hati mau memberikan banyak informasi serta data yang penulis butuhkan.

7. Kedua orang tuaku Bapak Malik dan Ibunda Karyati, serta adik dan keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan do’a selama penulis menuntut ilmu.

8. Teman-teman mahasiswa khususnya kelas akuntansi keuangan yang selalu kompak dan penuh kekeluargaan, selalu menjadi penyemangat ketika menuntut ilmu. Semoga ilmu kita bermanfaat nantinya.

9. Serta berbagai pihak yang telah membantu selama penulis menuntut ilmu maupun selama penyusunan skripsi ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.

Namun demikian penulis berharap kekurangan yang ada tidak mengurangi arti

penelitian ini. Kritik dan saran membangun dari pembaca tetap penulis harapkan.

Dan penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya, 24 Juli 2012

Penulis

Page 7: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………….............. i

LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………… . ii

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………... iii

ABSTRAKSI ……………………………………………………………….. iv

KATA PENGANTAR …………………………………………………… ... v

DAFTAR ISI ………………………………………………………………... vii

DAFTAR TABEL ……………………………………………...................... x

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. xi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah …………………………………………...... 1

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………………… 5

1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

BAB II TELAAH PUSTAKA

2.1. Landasan Teori ................................................................................... 7

2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan ……………………...………... 7

2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan …………………………….……... 8

2.1.3. Karakeristik kualitatif laporan Keuangan ………………….…. 9

2.1.4. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan …………………………... 11

2.1.5. Pemakai Laporan Keuangan ……………................................. 16

2.1.6. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan ……………….…. 17

2.1.7. Analisis Laporan Keuangan ……………………………..….... 18

2.1.8. Tujuan Analisis Laporan Keuangan ………………………….. 19

2.1.9. Prosedur Analisis Laporan Keuangan ....................................... 20

2.1.10. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ……….......... 21

2.1.11. Jenis-jenis Rasio Keuangan ………………………………..… 22

2.1.12. Profitabilitas……..………………………………………..…... 23

Page 8: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

viii

2.1.13. Aktivitas …………………………………………………..…. 26

2.1.14. Kinerja ………………………….…………………………… 28

2.1.15. Metode Tolok Ukur Kinerja Keuangan Perusahaan ………… 29

2.1.16. Hubungan Analisis Keuangan dengan Kinerja Keuangan

Perusahaan ………………………………………………….... 30

2.2. Penelitian Terdahulu ……………………………………………….. 31

2.3. Kerangka Konseptual …………………….………………………… 32

2.4. Hipotesis ……………………………………………………………. 32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian …….………............................................................... 34

3.2. Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel ......................................... 34

3.2.1. Populasi ……............................................................................... 34

3.2.2. Penentuan Sampel ....................................................................... 35

3.3. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ....................................... 35

3.4. Teknik Pengumpulan Data ………………...…………..………….... 37

3.5. Teknik Analisis Data ……………………...……………….………. 37

3.5.1. Rasio Profitabilitas ……….......................................................... 37

3.5.2. Rasio Aktivitas ............................................................................ 39

3.5.3. Metode Tolak Ukur Kinerja Keuangan Perusahaan ..………… 40

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

4.1. Penyajian Data ………………………................................................ 43

4.1.1. Deskripsi Perusahaan ……………………………...................... 43

4.1.2. Lokasi Perusahaan …………………........................................... 44

4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ……………............................... 45

4.1.4. Tujuan Perusahaan …………....................................................... 51

4.1.5. Laporan Keuangan PT. Skyline Jaya Tahun 2008-2009 ...……. 52

4.2. Analisis Data ....................................................................................... 55

4.2.1. Perhitungan Rasio Profitabilitas …………………...................... 55

4.2.2. Perhitungan Rasio Aktivitas ………………................................ 60

4.2.3. Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan ……………...………. 65

4.3. Interpretasi …………………………………………...……...……… 69

Page 9: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ......................................................................................... 70

5.2. Saran …………………………………………….…….……………. 71

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

x

DAFTAR TABEL No. Halaman 1.1. Total Aktiva, Laba Bersih dan Penjualan PT. Skyline Jaya

Tahun 2008-2011 ……….............................................................................. 4

4.1. Neraca PT. Skyline Jaya tahun 2008-2011.................................................... 53

4.2. Laporan Laba Rugi PT. Skyline Jaya tahun 2008-2011 ….………………. 54

4.3. Laporan Perubahan Saldo Laba PT. Skyline Jaya tahun 2008-2011 ….….. 54

4.4. Rasio Profitabilitas dan Rasio Aktivitas PT. Skyline Jaya

tahun 2009-2011 ………………………………………………………..… 66

Page 11: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

xi

DAFTAR GAMBAR No. Halaman 2.1. Kerangka Konseptual ……………................................................................ 32

4.1. Struktur Organisasi PT. Skyline Jaya ............................................................ 45

Page 12: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rekonsiliasi Fiskal Laporan Laba Rugi Tahun 2008 & 2009

Lampiran 2 Rekonsiliasi Fiskal Laporan Laba Rugi Tahun 2010 & 2011

Page 13: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang terus meningkat dengan pesat menyebabkan

semakin diperlukannya keahlian dalam menganalisis laporan keuangan. Untuk itu

manajer dituntut memilih informasi dalam jaringan yang luas untuk mengetahui

kondisi perusahaan saat ini maupun perkiraan kondisi dimasa yang akan datang.

Dengan menganalisis laporan keuangan akan membantu pihak-pihak yang

berkepentingan dalam memilih dan mengevaluasi informasi, sehingga setiap

perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan daya saingnya masing-masing.

Namun pada hakikatnya, hampir semua perusahaan mengalami masalah yang

sama yaitu bagaimana mengalokasikan sumber daya yang dimiliki secara efektif

dan efisien guna mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba maksimal

untuk mempertahankan eksistensi perusahaan.

Laporan keuangan merupakan sumber informasi sehubungan dengan posisi

keuangan dan kinerja keuangan perusahaan. Data keuangan tersebut dianalisis

lebih lanjut sehingga akan diperoleh informasi yang dapat mendukung keputusan

yang dibuat. Laporan keuangan ini harus menggambarkan semua data keuangan

yang relevan dan telah ditetapkan prosedurnya sehingga laporan keuangan dapat

diperbandingkan agar tingkat akurasi analisis dapat di pertanggungjawabkan.

Analisis dan interprestasi keuangan mengkategorikan beberapa teknik dan

alat analisis yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan informasi yang berguna

Page 14: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

2

bagi pihak intern dan ekstern yang terkait dengan perusahaan. Bagi manajemen,

informasi yang diperoleh itu berfungsi sebagai salah satu bahan pertimbangan

dasar dalam proses pengambilan keputusan, pengkoordinasian dan pengendalian

perusahaan. Pada kenyataannya, alat-alat analisis tersebut belum dimanfaatkan

oleh perusahaan. Pengambilan keputusan strategis pada perusahaan sering kali

dilakukan oleh pendiri usaha dan keputusan yang diambil bersifat personal, berani

serta beresiko tinggi. Dalam jangka pendek pengambilan keputusan dengan cara

ini cukup berhasil tetapi untuk jangka panjang dan seiring dengan pertumbuhan

perusahaan cara tersebut kurang memadai. Ini berarti pendayagunaan laporan

keuangan sebagai sumber informasi bagi manajer dalam pengambilan keputusan

perencanaan dan pengendalian belum dilaksanakan secara optimal padahal

pengambilan keputusan berdasarkan kinerja keuangan merupakan keharusan bagi

setiap perusahaan.

Efektivitas dan efesiensi suatu perusahaan dalam menjalankan operasinya

ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memperoleh profitabilitas dan

aktivitas dalam perusahaan. Dengan demikian penggunaan analisis rasio keuangan

dapat menggambarkan kinerja keuangan yang telah dicapai. Untuk mendukung

kelangsungan dan peningkatan usaha, maka perusahaan perlu menganalisis

laporan keuangan agar dapat memperoleh informasi tentang posisi keuangan

perusahaan yang bersangkutan.

Informasi yang tersaji harus dianalisis dan di interprestasikan lebih jauh lagi

agar mempunyai nilai guna bagi manajemen perusahaan. Ada beberapa cara untuk

menilai kondisi kesehatan perusahaan dengan menggunakan analisis kinerja

Page 15: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

3

keuangan, namun dalam hal ini penulis hanya menggunakan analisis rasio

profitabilitas dan rasio aktivitas perusahaan. Penulis menganggap hasil dari kedua

rasio tersebut penting bagi perusahaan, karena menyangkut kelangsungan hidup

perusahaan. Penilaian prestasi perusahaan bagi pihak manajemen, khususnya

untuk mengukur profitabilitas perusahaan merupakan salah satu faktor penting

untuk mengetahui tingkat efisiensi perusahaan.

Tingginya profitabilitas perusahaan lebih penting dibanding laba maksimal

yang dicapai perusahaan pada setiap periode akuntansi, karena dengan

profitabilitas sebagai alat ukur, kita dapat mengetahui sampai sejauh mana

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang maksimal dibandingkan

dengan modal yang digunakan oleh perusahaan. Untuk itu, setiap pemimpin

perusahaan dituntut agar mampu mengelola manajemen perusahaan dengan baik

agar dapat mencapai tingkat efisiensi yang optimal dari penggunaan modalnya.

Seperti halnya dalam pengelolaan perputaran aktiva, dimana perputaran

aktiva ini sangat penting untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

mengelola manajemen khusus dalam bidang keuangan. Pengelolaan aktiva sangat

penting dalam peningkatan perolehan pendapatan perusahaan melalui

penjualannya. Setiap komponen aktiva atau modal kerja harus mampu

memberikan kontribusi maksimal untuk menghasilkan tingkat pendapatan yang

ingin dicapai oleh perusahaan.

Manajemen mempunyai kepentingan ganda dalam analisis kerja keuangan,

yaitu menilai perputaran aktiva dan profitabilitas operasi, serta menimbang

seberapa efektif penggunaan sumber daya perusahaan. Penilaian atas efisiensi

Page 16: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

4

operasi sebagian besar dilakukan berdasarkan analisa atas laporan laba rugi,

sedangkan efektivitas penggunaan sumber daya biasanya diukur dengan mengkaji

ulang neraca maupun laporan laba rugi.

Untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan dapat tercapai dan mengetahui

sejauh mana efektifitas operasi perusahaan dalam mencapai tujuan maka secara

periodik dilakukan pengukuran kinerja perusahaan. Berikut merupakan tabel yang

menggambarkan posisi keuangan perusahaan PT. Skyline Jaya selama empat

tahun :

TABEL 1.1 TOTAL AKTIVA, LABA BERSIH, DAN PENJUALAN

PT. SKYLINE JAYA TAHUN 2008-2011

TAHUN TOTAL AKTIVA LABA/RUGI

BERSIH PENJUALAN

2008 50,059,053,403 935,490,678 85,823,247,449

2009 34,812,334,713 679,415,166 65,924,186,389

2010 42,208,212,840 1,382,129,196 88,476,364,130

2011 69,608,241,472 936,933,252 80,149,219,310 Sumber : Data diolah oleh penulis

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari pada tahun 2009, total aktiva, laba

maupun penjualan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun

2010, total aktiva, laba bersih maupun penjualan mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnya. Pada tahun 2011, total aktiva mengalami peningkatan, tetapi

penjualan dan laba bersih mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini

menunjukkan bahwa, kinerja keuangan perusahaan mengalami kenaikan dan

penurunan dari tahun ke tahun.

Page 17: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

5

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengangkat judul penelitian yaitu:

“ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO AKTIVITAS

SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT.

SKYLINE JAYA”.

1.2.Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang akan menjadi

pokok pemasalahan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana kinerja keuangan

PT. Skyline Jaya dalam tiga tahun terakhir?”.

1.3.Tujuan Penelitian

Mengacu pada masalah yang telah di rumuskan diatas, maka tujuan dari

penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT.

Skyline Jaya yaitu dengan menggunakan analisis rasio profitabilitas dan rasio

aktivitas.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan

dalam menganalilis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai alat ukur

penilaian kinerja keuangan perusahaan serta sebagai bahan referensi

kepustakaan dan literature bagi mahasiswa dan pihak-pihak yang akan

Page 18: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

6

menyusun karya ilimiah dengan topik yang sejenis, sehingga dapat

menambah pengetahuan dan bahan acuan untuk melakukan penelitian

selanjutnya.

2. Manfaat Praktisi

- Bagi penulis

Hasil dari penelitian ini untuk menambah wawasan penelitian sebagai

sarana mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan

dalam praktek yang sesungguhnya dan untuk melengkapi tugas sebagai

salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana strata (S1) Ekonomi.

- Bagi perusahaan/ masyarakat/ pemerintah

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan nilai dan manfaat kepada

berbagai pihak yang membutuhkan seperti pertimbangan dan bahan

pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kinerja keuangan

perusahaan.

Page 19: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

7

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban keuangan pimpinan

atas perusahaan yang telah dipercayakan kepada pimpinan tersebut mengenai

kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi perusahaan. Pada hakekatnya,

laporan keuangan merupakan hasil akhir dari kegiatan perusahaan yang

menggambarkan performa atau kinerja keuangan dari perusahaan yang

bersangkutan.

Pengertian laporan keuangan menurut IAI (2004:2) adalah : Laporan

keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara

misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan

laporan serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan

keuangan.

Menurut Harahap (2004:105) bahwa laporan keuangan menggambarkan

kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau

jangka waktu tertentu.

Page 20: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

8

Selanjutnya menurut Munawir (2004:2), "laporan keuangan pada

dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat

untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan tata atau aktivitas

perusahaan tersebut”.

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

adalah laporan yang menyajikan informasi yang akan digunakan oleh pihak-

pihak yang berkepentingan dengan posisi keuangan, kinerja perusahaan,

perubahan ekuitas, arus kas dan informasi lain yang merupakan hasil dari

proses akuntansi selama periode akuntansi dari suatu kesatuan usaha.

2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan

Hasil akhir dari suatu proses pencatatan keuangan diantaranya adalah

laporan keuangan, laporan keuangan ini merupakan pencerminan dari prestasi

manajemen perusahaan pada suatu periode tertentu. Selain sebagai suatu alat

pertanggungjawaban, laporan keuangan diperlukan sebagai dasar

pengambilan keputusan ekonomi.

Tujuan laporan keuangan menurut standar akuntansi keuangan yang

dikutip oleh Sawir (2005:2) adalah :

a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Page 21: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

9

b. Memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang

secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa

lalu.

c. Menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atas sumber daya yang

dipercayakan kepadanya.

d. Memberikan informasi tentang jenis, jumlah kewajiban dan modal yang

dimiliki perusahaan saat ini.

e. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam

suatu periode.

f. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang perubahan netto

dari kekayaan sebagai hasil dari aktivitas usaha.

2.1.3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang

membuat informasi dalam laporan keuangan yang berguna bagi pemakai.

Menurut standar akuntansi keuangan ada empat karakteristik kualitatif yang

dikutip oleh Munawir (2007:21), yaitu :

a. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan

adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakainya.

Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang

aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari

informasi dengan ketentuan yang wajar.

Page 22: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

10

b. Relevan

Untuk memperoleh manfaat yang baik, informasi harus relevan untuk

memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan.

Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan

ekonomi dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu,

masa kini atau masa depan dengan menegaskan atau mengoreksi hasil

evaluasi dimasa lalu.

c. Keandalan

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang

menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya

sebagai penyajian yang tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan.

Agar dapat diandalkan, informasi haruslah menggambarkan atau

menyajikan dengan jujur

transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan secara wajar.

d. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan

antar periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan (trend) posisi dan

kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan posisi

keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

Hasil analisis dan interprestasi akan memberikan gambaran internal

tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dengan mengetahui hal

tersebut, pemimpin perusahaan dapat menetapkan keputusan yang tepat,

Page 23: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

11

efektif dan efisien dalam memanfaatkan peluang dan menanggulangi

ancaman yang dihadapi perusahaan dalam lingkungan usahanya.

2.1.4. Bentuk-bentuk Laporan keuangan

Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan menurut

IAI (2004:13) terdiri dari :

1. Neraca (Balance Sheet)

Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai

posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Neraca mempunyai tiga

unsur laporan keuangan yaitu aktiva, kewajiban, dan ekuitas.

Menurut Darsono (2005:18) komponen neraca terdiri atas :

1. Aktiva

Pada sisi aktiva, neraca dikelompokkan sesuai urutan yang paling

lancar. Pengertian paling lancar disini adalah kemampuan aktiva

tersebut untuk dikompersi menjadi kas. Dengan demikian, maka

penggolongan aktiva dalam neraca adalah :

a. Aktiva lancar

Dalam aktiva lancar, aktiva dikelompokkan berdasarkan urutan

yang paling lancar. Aktiva lancar disini adalah yang paling

mudah dan cepat untuk dijadikan uang atau kas.

b. Aktiva tetap

Aktiva tetap adalah investasi pada tanah, bangunan, kendaraan

dan peralatan yang lain yang dilakukan oleh perusahaan. Aktiva

Page 24: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

12

tetap disusun berdasarkan urutan yang paling tidak likuid

(lancar).

c. Aktiva lain-lain

Aktiva lain-lain adalah investasi atau kekayaan lain yang

dimiliki oleh perusahaan. Isi dari pos aktiva lain-lain adalah

kekayaan atau investasi yang tidak dikelompokkan dalam aktiva

tetap dan aktiva lancar.

2. Kewajiban dan Ekuitas

Darsono (2005:19) berpendapat bahwa kewajiban adalah hak dari

pemberi hutang (kreditor) terhadap kekayaan perusahaan, sedangkan

ekuitas adalah hak pemilik atas kekayaan perusahaan. Pos-pos dalam

sisi ini dikelompokkan sesuai dengan besar kecilnya kemungkinan hak

tersebut akan dibayar. Semakin besar kemungkinan hak atas

perusahaan dibayar, semakin atas urutannya dalam neraca. Pembagian

dalam sisi kewajiban dan ekuitas dalam neraca adalah :

a. Kewajiban jangka pendek

Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban kepada kreditor yang

akan dibayarkan dalam jangka waktu satu tahun kedepan.

Komponennya antara lain adalah hutang dagang, hutang gaji,

hutang pajak, hutang bank yang jatuh tempo dalam satu tahun,

dan hutang-hutang lain.

Page 25: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

13

b. Kewajiban jangka panjang

Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang akan

dibayarkan dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi

atau satu tahun. Komponennya adalah hutang bank, hutang

obligasi, hutang wesel dan hutang surat-surat berharga lainnya.

c. Ekuitas

Ekuitas adalah hak pemilik atas perusahaan. Hak pemilik akan

dibayarkan hanya melalui dividen kas atau dividen likuiditas

akhir. Komponen dari ekuitas meliputi modal saham baik biasa

maupun preferen, cadangan, laba ditahan, dan laba tahun berjalan.

2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi merupakan akumulasi aktivitas yang berkaitan dengan

pendapatan dan biaya-biaya selama periode waktu tertentu, misalnya

bulanan atau tahunan. Untuk melihat periode waktu tertentu yang

dilaporkan, maka pembaca laporan laba rugi perlu memperhatikan kepala

pada laporan tersebut.

Komponen laba rugi menurut Darsono (2005:21) adalah :

a. Pendapatan/Penjualan

b. Harga Pokok Penjualan

c. Biaya Pemasaran

d. Biaya Administrasi dan Umum

e. Pendapatan Luar Usaha

f. Biaya Luar Usaha

Page 26: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

14

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan laba

rugi merupakan suatu daftar perusahaan dimana didalamnya didasarkan

atas semua pendapatan dan biaya-biaya sedemikian rupa yang terjadi pada

periode tertentu yang disusun secara sistematis sehingga dengan mudah

dapat diketahui apakah suatu perusahaan itu memperoleh laba atau rugi.

3. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

Laporan arus kas adalah salah satu komponen neraca, yaitu kas dari satu

periode berikutnya. merupakan laporan keuangan dasar yang berisi

mengenai aliran kas masuk dan keluar perusahaan. Laporan ini

menyediakan informasi yang berguna untuk mengetahui kemampuan

perusahaan dalam menggunakan kasnya sehingga menghasilkan masukan

berupa kas pula. Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian :

1) Arus kas dari aktivasi operasi.

2) Arus kas dari aktivasi investasi.

3) Arus kas dari aktivitas pendanaan.

4. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Charge in Equity)

Laporan perubahan ekuitas yaitu suatu perubahan laporan atau mutasi laba

ditahan yang merupakan bagian dari pemilik perusahaan untuk suatu

periode tertentu.

Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai

komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan :

1. Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan.

Page 27: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

15

2. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian

beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara

langsung dalam ekuitas.

3. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik.

4. Saldo akumulasi rugi dan laba pada awal dan akhir periode serta

perubahannya.

5. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal

saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang

mengungkapkan secara terpisah setiap perubahannya.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement)

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos

dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan

dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan :

1) Informasi tentang dasar penyusutan laporan keuangan dan

kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa

dan transaksi yang penting.

2) Informasi yang diwajibkan dalam pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba

rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.

3) Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan

tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

Page 28: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

16

2.1.5. Pemakai Laporan Keuangan

Laporan keuangan akan memberikan berbagai manfaat kepada berbagai

pihak. Munawir (2007:7) menjelaskan masing-masing pihak mempunyai

kepentingan tersendiri terhadap laporan keuangan tersebut. Adapun pihak-

pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan, yaitu :

a. Manajemen

Membutuhkan informasi akuntansi keuangan, selain sebagai dasar

perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan keuangan, operasi

dan investasi, juga diperlukan dalam rangka untuk penentuan insentif atau

bonus, penilaian kinerja atau menentukan profitabilitas perusahaan dan

distribusi laba.

b. Investor, Kreditur dan Pemegang saham

Pihak-pihak yang menginvestasikan modalnya membutuhkan informasi

tentang sejauh mana kelancaran aktivitas dan profitabilitas perusahaan,

potensi deviden, karena dengan informasi tersebut pemegang saham dapat

memutuskan untuk mempertahankan sahamnya, menjual atau bahkan

menambahnya.

c. Supplier dan Lender

Pemasok dan pemberi pinjaman dalam pengambilan keputusan dalam

memberi kredit atau tidak, mereka akan mempertimbangkan profitabilitas

dan aktivitasnya. Mereka tidak hanya membutuhkan laporan keuangan

untuk mengetahui informasi-informasi tersebut tetapi juga berkeinginan

untuk memonitor metode akuntansi yang digunakan.

Page 29: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

17

d. Pemerintah

Pemerintah memerlukan informasi akuntansi keuangan dalam rangka

untuk :

- Mengetahui peningkatan pendapatan, misalnya dari pajak penghasilan,

pajak penjualan, pajak pertambahan nilai, dan pajak kekayaan.

- Untuk memonitor pelaksanaan kontrak-kontrak pemerintah, misalnya

penentuan penggantian dalam kontrak cost-plus, atau untuk memonitor

keuntungan pelaksanaan bisnis pemerintah.

- Penentuan tarif, misalnya tarif listrik dan tarif telepon.

e. Karyawan

Karyawan secara jelas mempunyai kepentingan untuk memonitor variabel-

variabel yang berbasis laporan keuangan antara lain tentang penjualan dan

laba perusahaan.

2.1.6. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2004:16) menjelaskan bahwa SAK (Standar

Akuntansi Keuangan) menggambarkan sifat dan keterbatasan laporan

keuangan adalah sebagai berikut :

1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian

yang telah lewat. Oleh karena itu, laporan keuangan tidak dapat dianggap

sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan

keputusan ekonomi.

Page 30: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

18

2. Laporan keuangan bersifat umum, disajikan untuk semua pemakai dan

bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja

misalnya untuk Pajak atau Bank.

3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran

dan berbagai pertimbangan.

4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.

5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.

6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu

peristiwa/ transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas).

7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan

pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat

dari informasi yang dilaporkan.

8. Adanya berbagai alternatif metode dan akuntansi yang dapat digunakan

menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan

tingkat kesuksesan antar perusahaan.

9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat

dikuantifikasikan umumnya diabaikan.

2.1.7. Analisis Laporan Keuangan

Pengertian analisis laporan keuangan menurut Harahap (2004:190)

adalah Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang

lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang

mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif

Page 31: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

19

maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi

keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan

keputusan yang tepat.

Selanjutnya, analisis laporan keuangan menurut Astuti (2004:29) adalah

“segala sesuatu yang menyangkut penggunaan informasi akuntansi untuk

membuat keputusan bisnis dan investasi.”

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa analisis laporan

keuangan adalah membedah dan menguraikan pos-pos laporan keuangan

untuk mencari hubungan antara unsur-unsur dalam laporan keuangan agar

dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan keuangan dan

hasil usaha perusahaaan sehingga informasi tersebut dapat digunakan dalam

membuat keputusan bisnis dan investasi.

2.1.8. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh

informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah

dicapai oleh perusahaan.

Menurut Harahap (2004:195) tujuan analisis laporan keuangan yaitu :

1. Dapat memberikan informasi yang lebih dalam daripada yang terdapat

dari laporan keuangan biasa.

2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari

suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan.

3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

Page 32: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

20

4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam

hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan

komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan

informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan

model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan seperti untuk

prediksi, atau peningkatan.

6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil

keputusan.

2.1.9. Prosedur Analisis Laporan Keuangan

Berbagai langkah harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan.

Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh menurut Prastowo dan

Julianty (2005:58) adalah sebagai berikut :

1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan

2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan

3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan

4. Menganalisis laporan keuangan

Page 33: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

21

2.1.10. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Metode dan teknik ini merupakan cara bagaimana melakukan analisis.

Secara umum menurut Prastowo dan Julianty (2005:59) metode analisis

laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu :

1. Metode analisis horizontal (dinamis)

Metode analisis horizontal (dinamis) adalah metode analisis yang

dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa

tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan

kecenderungannya. Dikatakan metode analisis horizontal karena analisis

ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda.

Selanjutnya dikatakan metode analisis dinamis karena metode ini bergerak

dari tahun ke tahun (periode). Teknik-teknik analisis yang termasuk pada

klasifikasi metode ini antara lain teknis analisis perbandingan, analisis

trend, analisis sumber dan penggunaan dana dan analisis perubahan laba

kotor.

2. Metode analisis vertikal (statis).

Metode analisis vertikal (statis) adalah metode analisis yang dilakukan

dengan menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu

dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos yang lainnya pada

laporan keuangan yang sama untuk tahun yang sama. Dikatakan metode

statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan

pada tahun (periode) yang sama. Teknik-teknik analisis yang termasuk

Page 34: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

22

pada klasifikasi metode ini antara lain teknik-teknik analisis prosentase per

komponen (Common-size), analisis rasio, dan analisis impas.

2.1.11. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan salah satu teknik dalam menganalisa

laporan keuangan yang banyak digunakan untuk menilai kinerja perusahaan

karena penggunaannya yang relatif mudah. Menurut Warsono (2003:34) jenis

rasio keuangan dikelompokkan menjadi :

1. Rasio likuiditas (Liquidity Ratios)

Rasio-rasio likuiditas adalah suatu rasio keuangan yang menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka

pendeknya yang harus dipenuhi. Pada prinsipnya, semakin tinggi rasio

likuiditas, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya.

2. Rasio leverage (Leverage Ratios)

Rasio leverage/ utang atau solvabilitas adalah rasio keuangan yang

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban-kewajiban jangka panjangnya.

3. Rasio aktivitas (Activity Ratios)

Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana

perusahaan secara efektif mengelola aktiva-aktivanya.

Page 35: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

23

4. Rasio profitabilitas (Profitability Ratios)

Rasio profitabilitas memperlihatkan pengaruh kombinasi likuiditas,

aktivitas, dan leverage terhadap hasil operasi. Rasio profitabilitas

mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan.

5. Rasio nilai pasar (Market Value Ratios)

Berdasarkan indonesian Capital Market Directory, rasio nilai pasar bagi

perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dikelompokkan

menjadi dua macam ukuran, yaitu data per lembar saham (per share data)

dan rasio-rasio keuangan.

Dari beberapa penjelasan jenis-jenis rasio diatas, yang menjadi indikator

dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan pada PT. Skyline Jaya,

penulis menggunakan rasio profitabilitas dan rasio aktivitas.

2.1.12. Profitabilitas

Profitabilitas menurut Riyanto (2001) adalah kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Sedangkan Sartono (2001)

mendefinisikan profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh

laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal

sendiri.

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan profitabilitasnya.

Jika perusahaan berhasil meningkatkan profitabilitasnya, dapat dikatakan

bahwa perusahaan tersebut mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya

Page 36: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

24

secara efektif dan efisien sehingga mampu menghasilkan laba yang tinggi.

Sebaliknya, sebuah perusahaan memiliki profitabilitas rendah menunjukkan

bahwa perusahaan tersebut tidak mampu mengelola sumber daya yang

dimilikinya dengan baik, sehingga tidak mampu menghasilkan laba tinggi.

Rasio profitabilitas adalah rasio yang bertujuan untuk mengukur

efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi

melalui kegiatan penjualan (Djarwanto, 2001).

Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa

besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dengan hubungan

penjualan maupun laba rugi modal sendiri. Adapun rumus yang digunakan

adalah :

a. Gross Profit Margin

Gross Profit Margin merupakan perbandingan penjualan bersih dikurangi

harga pokok penjualan dengan penjualan bersih atau rasio antara laba

kotor dengan penjualan bersih.

Laba kotor

Gross Profit Margin = x 100%

Penjualan

Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya

produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi

secara efisien. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan

Page 37: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

25

operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa cost of good sold

lebih rendah dibandingkan dengan penjualan.

b. Net Profit Margin

Merupakan rasio antara laba (net profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi

dengan seluruh biaya termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan.

Laba Bersih

Net Profit Margin = x 100%

Penjualan

Net Profit Margin mengukur laba yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah

penjualan. Rasio ini memberi gambaran tentang laba untuk para pemegang

saham sebagai presentase dari penjualan serta mengukur seluruh efisiensi,

baik produksi, administrasi, pemasaran, pendanaan, penentuan harga

maupun manajemen pajak. Rasio ini menunjukkan beberapa besar

presentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan, karena

memiliki kemampuan yang tinggi untuk mendapatkan laba. Meskipun

rasio ini diharapkan tinggi, akan tetapi karena adanya kekuatan persaingan

industri, kondisi ekonomi, pendanaan utang dan karakteristik operasi,

maka rasio ini biasanya berbeda diantara perusahaan.

c. Return On Investment

Return On Investment merupakan pengukuran kemampuan perusahaan

secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan menjumlah

keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. Semakin tinggi rasio

Page 38: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

26

ini, maka semakin baik keadaan suatu perusahaan karena keseluruhan

aktiva perusahaan memiliki kemampuan yang tinggi untuk memperoleh

laba.

Laba bersih

Return On Investment = x 100%

Total Aktiva

2.1.13. Aktivitas

Aktivitas adalah suatu peristiwa atau kejadian yang pada umumnya tidak

dilakukan secara terus menerus. Dalam kamus besar bahasa Indonesia,

aktivitas adalah suatu kegiatan, usaha, pekerjaan atau kekuatan dan

ketangkasan. UU RI No.15 tahun 2006 juga menyimpulkan bahwa aktivitas

adalah sekumpulan tindakan pergerakan sumber daya baik yang berupa

personel (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan

teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau semua jenis sumber daya

tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output)

dalam bentuk barang atau jasa.

Rasio Aktivitas yaitu untuk mengetahui sejauh mana efesiensi perusahaan

sehubungan dengan pengelolaan asset perusahaan untuk memperoleh

penjualan. dengan rumus sebagai berikut :

Page 39: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

27

a. Perputaran Piutang (Receivable Turnover)

Tingkat perputaran piutang (Receivable Turnover) dapat dicari dengan

cara membagi total penjualan kredit dengan piutang rata-rata.

Penjualan

Receivable Turnover =

Rata – rata piutang

Rasio ini menunjukkan seberapa cepat penagihan piutang. Semakin

besar angka yang dihasilkan maka akan semakin baik pengelolaan

piutang.

b. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Perputaran Persediaan dihitung dengan cara membagi harga pokok

penjualan (cost of good sold) dengan rata-rata persediaan.

Harga pokok penjualan

Inventory Turnover =

Rata – rata persediaan

Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perputaran persedian dalam

siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena

dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan dengan cepat.

c. Perputaran total aktiva (Total Asset Turnover)

Perputaran total aktiva (Total Asset Turnover) mengukur perputaran

dari semua asset yang dimiliki perusahaan. Perputaran total aktiva

Page 40: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

28

(Total Asset Turnover) dapat dicari dengan cara membagi penjualan

dengan total assetnya.

Penjualan

Total Asset Turnover =

Rata – rata aktiva

Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta

perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan

berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah

yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Kalau

perputarannya lambat, hal ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki

terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual.

2.1.14. Kinerja

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan bahwa laporan

keuangan dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja perusahaan. Terdapat

beberapa definisi mengenai kinerja, yaitu :

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:503).

“Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau

kemampuan kerja.”

2. Menurut Bastian (2001:329) dalam bukunya “Akuntansi Sektor Publik”.

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/ program dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi

organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic

Page 41: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

29

planning) suatu organisasi. Secara umum dapat juga dikatakan bahwa

kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam

periode tertentu.

Dari kedua definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja

adalah kemampuan atau prestasi yang dicapai dalam melaksanakan suatu

tindakan tertentu selama kurun waktu tertentu.

2.1.15. Metode Tolok Ukur Kinerja Keuangan Perusahaan

Menurut Warsono (2003:30), untuk menentukan apakah suatu

perusahaan sehat atau tidak dari sisi keuangan dapat dilakukan dengan dua

macam metode tolak ukur, yaitu :

1. Metode lintas waktu (time series)

Metode ini merupakan metode tolak ukur analisis laporan keuangan yang

dilakukan dengan cara membandingkan suatu rasio keuangan perusahaan

dari suatu periode tertentu dengan periode sebelumnya.

2. Metode lintas seksi/industri (cross section)

Yaitu metode tolak ukur yang digunakan untuk menentukan sehat tidaknya

posisi keuangan perusahaan yang dilakukan dengan cara membandingkan

rasio keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu dengan rasio

keuangan rata-rata industrinya pada periode yang bersangkutan. Metode

ini paling cocok digunakan untuk perusahaan yang sudah go public, atau

yang sahamnya sudah tercatat di pasar modal.

Page 42: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

30

Di Indonesia tolak ukur untuk menentukan tingkat kesehatan perusahaan,

biasanya bergantung pada bentuknya. Untuk perusahaan kecil dan menengah

mungkin lebih tepat menggunakan metode lintas waktu (time series), karena

sulitnya data industri yang sepadan. Untuk perusahaan besar yang berbentuk

perseroan terbatas (PT), ada dua kemungkinan tolak ukur yang dapat

digunakan, yaitu dapat menggunakan metode time series atau menggunakan

metode cross section. Hasil analisis laporan keuangan untuk perusahaan-

perusahaan yang tercatat di Pasar Modal Indonesia dapat dilihat dalam

Indonesian Capital Market Directory yang dipublikasikan setiap tahunnya.

Menurut Warsono (2003:33), jika suatu perusahaan menggunakan tolak

ukur cross section, dapat dilakukan dengan mengacu pada tolak ukur industri

yang sesuai, dengan catatan ukuran perusahaan tersebut tidak berbeda terlalu

jauh. Bagi perusahaan yang tercatat di pasar modal, penentuan tolak ukur

kinerja tidak menjadi masalah, untuk perusahaan yang belum go public,

sebaiknya memang menggunakan metode lintas waktu, tetapi jika akan

menggunakan metode cross section, ukuran perusahaan yang akan diukur

tersebut harus sebanding dengan ukuran perusahaan-perusahaan yang tercatat

di pasar modal, khusus dalam satu industri.

2.1.16. Hubungan Analisis Laporan Keuangan dengan Kinerja

Keuangan Perusahaan

Tingkat kesehatan merupakan alat ukur yang digunakan oleh para

pemakai laporan keuangan dalam mengukur kinerja keuangan suatu

Page 43: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

31

perusahaan. Performa suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan

keuangan perusahaan tersebut. Dari laporan keuangan tersebut dapat

diketahui keadaan finansial dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan

selama periode tertentu.

Tingkat kesehatan perusahaan dapat diketahui dengan melakukan analisis

atau interpretasi terhadap laporan keuangan. Dari hasil analisis tersebut dapat

diketahui prestasi dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, sehingga pihak-

pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, dapat menggunakannya

sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Interpretasi atau

analisis laporan keuangan suatu perusahaan adalah sangat penting bagi pihak-

pihak yang berkepentingan dan masing-masing berbeda.

2.2. Penelitian Terdahulu

Harfita Sulistyarini Sejati (2005) dengan judul “ Analisis rasio keuangan

untuk menilai kinerja keuangan pada perusahaan perkebunan (studi kasus pada

PT. Perkebunan Nusantara IX pabrik gula Mojo). Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pabrik gula Mojo dapat dikatakan likuid jika dilihat dari

aktiva lancar yang dimilikinya. Tetapi jika dilihat dari kas dan aktiva perusahaan

selain persediaan, pabrik gula Mojo dikatakan dalam keadaan illikuid.

H. Abd. Azis Sangkala (2011), meneliti analisis kinerja keuangan

berdasarkan ratio profitabilitas pada perusahaan pabrik roti Tony Bakery Pare-

pare. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan Tony

Bakery berdasarkan analisis profitabilitasanya adalah belum efisien.

Page 44: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

32

2.3. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana

hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui

dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara

teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu varibel bebas dengan varibel

terikat.

Setiap perusahaan memiliki laporan keuangan yang berfungsi untuk mencatat

semua aktivitas perusahaan. Laporan keuangan terdiri atas neraca dan laporan laba

rugi. Laporan keuangan yang telah ada akan dianalisis untuk mengetahui kinerja

keuangan suatu perusahaan. Analisis yang dilakukan dapat berupa analisis rasio

keuangan. Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan adalah rasio profitabilitas

dan rasio aktivitas seperti yang telah dibahas sebelumnya oleh penulis.

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang perlu diuji kebenarannya atas suatu

penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisis.

Berdasarkan tinjauan teoritis dan rumusan masalah yang telah dikemukakan di

awal, maka hipotesis penelitian ini adalah apakah perusahaan mampu

KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN

RASIO PROFITABILITAS

RASIO AKTIVITAS

Page 45: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

33

menghasilkan laba yang maksimal tiap tahun, dan apakah aktiva-aktiva yang

dimiliki perusahaan mampu memberikan kontribusi maksimal untuk

menghasilkan tingkat pendapatan yang direncanakan.

Page 46: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat kuantitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan

masalah dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana

adanya atau mengungkap fakta secara lebih mendalam mengenai pengaruh

perputaran piutang dan kas terhadap likuiditas perusahaan. Penelitian kuantitatif

mencakup setiap penelitian yang didasarkan atas perhitungan persentase, rata-rata

dan perhitungan statistik lainnya. Dengan kata lain, penelitian kuantitatif

melibatkan diri pada perhitungan angka atau kuantitas. Hasil analisis kuantitatif

cenderung membuktikan maupun memperkuat teori-teori yang sudah ada.

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian ilmiah yang sistematis terhadap

bagian–bagian yang fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian

kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model–model matematis,

teori -teori atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.

3.2. Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel

3.2.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2005 : 55), pengertian populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Page 47: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

35

Populasi adalah objek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan dan

mengumpulkan data yang diperlukan untuk penelitian. Objek yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah PT. Skyline Jaya.

3.2.2. Penentuan Sampel

Menurut Sugiyono (2005:56 ), pengertian sampel adalah sebagian jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan

peneliti tidak mungkin memepelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, waktu, dan tenaga, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk itu, sampel

yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili.

Pengertian sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti.

Yang dijadikan sampel dalam penelitian adalah ini laporan keuangan PT.

Skyline Jaya tahun 2008-2011.

3.3. Variabel dan Definisi Operational Variabel

Definisi variable secara konsep adalah definisi yang telah menjadi teori.

Sedangkan definisi operasional adalah definisi yang telah menjadi teori secara

operasional, secara praktik, secara riil, nyata dalam lingkup obyek penelitian/

obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini kinerja keuangan perusahaan diukur

dengan menggunakan rasio profitabilitas dan rasio aktivitas.

Page 48: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

36

Variabel-variabel penelitian didefinisikan secara spesifik dan diukur

berdasarkan konsep akuntansi keuangan yang bersifat baku dengan

operasionalisasi sebagai berikut :

1) Variabel Bebas

- Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa

besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dengan hubungan

penjualan, asset maupun laba rugi modal sendiri. Analisis yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan rasio Gross Profit Margin, Net Profit

Margin dan Return on Investment.

- Rasio Aktivitas yaitu untuk mengetahui sejauh mana efesiensi perusahaan

sehubungan dengan pengelolaan asset perusahaan untuk memperoleh

penjualan dengan analisis Receivable Turnover, Inventory Turnover dan

Total Asset Turnover.

2). Variabel Terikat

Dalam penelitian ini, variable terikatnya adalah kinerja keuangan

perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan adalah ukuran hasil kebijakan

perusahaan dan operasi dalam hal moneter. Hasil ini tercermin dalam

pengembalian investasi perusahaan, laba atas aktiva, nilai tambah dan lain

sebagainya. Kinerja keuangan adalah ukuran sujektif dari seberapa baik

performa perusahaan dalam menggunakan asset perusahaan untuk kegiatan

bisnis dan menghasilkan laba. Kinerja keuangan perusahaan juga

merupakan faktor penting untuk menilai keseluruhan kinerja perusahaan

itu sendiri dan merupakan gambaran baik buruknya perusahaan itu sendiri.

Page 49: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

37

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data

primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara pada pihak

perusahaan khususnya manajer keuangan mengenai kinerja keuangan PT. Skyline

Jaya periode 2009-2011. Data sekunder diperoleh dari perusahaan berupa data

laporan keuangan periode 2008-2011, studi literatur, dan laporan penelitian.

3.5. Teknik Analisis Data

Penelitian ini memperoleh data langsung dari perusahaan dan kemudian

diolah serta dianalisis. Ratio analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rasio profitabilitas dan rasio aktivitas. Rasio profitabilitas terdiri dari Groos profit

Margin, Net Profit Margin dan Return on Investment, sedangkan rasio aktivitas

terdiri dari Receivable Turnover, Inventory Turnover dan Total Asset Turnover.

3.5.1. Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur

seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dengan

hubungan penjualan Asset maupun laba rugi modal sendiri. Adapun rumus

yang digunakan adalah :

a. Gross Profit Margin

Gross Profit Margin merupakan perbandingan penjualan bersih dikurangi

harga pokok penjualan dengan penjualan bersih atau rasio antara laba

kotor dengan penjualan bersih.

Page 50: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

38

Laba kotor Gross Profit Margin = x 100%

Penjualan

Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya

produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi

secara efisien. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan

operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa cost of good sold

lebih rendah dibandingkan dengan penjualan.

b. Net Profit Margin

Net Profit Margin merupakan rasio antara laba (net profit) yaitu penjualan

sesudah dikurangi dengan seluruh biaya termasuk pajak dibandingkan

dengan penjualan.

Laba Bersih Net Profit Margin = x 100%

Penjualan

Rasio ini menunjukkan beberapa besar presentase pendapatan bersih yang

diperoleh dari setiap penjualan, karena memiliki kemampuan yang tinggi

untuk mendapatkan laba.

c. Return On Investment

Return On Investment merupakan pengukuran kemampuan perusahaan

secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan menjumlah

keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. Semakin tinggi rasio

ini, maka semakin baik keadaan suatu perusahaan karena keseluruhan

Page 51: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

39

aktiva perusahaan memiliki kemampuan yang tinggi untuk memperoleh

laba.

Laba bersih Return On Investment = x 100%

Total Aktiva

3.5.2. Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas yaitu untuk mengetahui sejauh mana efesiensi

perusahaan sehubungan dengan pengelolaan asset perusahaan untuk

memperoleh penjualan dengan rumus sebagai berikut :

a. Perputaran Piutang (Receivable Turnover)

Tingkat perputaran piutang (Receivable Turnover) dapat dicari dengan

cara membagi total penjualan kredit dengan piutang rata-rata.

Penjualan Receivable Turnover =

Rata – Rata Piutang

Rasio ini menunjukkan seberapa cepat penagihan piutang. Semakin

besar angka yang dihasilkan maka akan semakin baik pengelolaan

piutang, dalam hal ini penagihan piutang dilakukan dengan cepat.

b. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Perputaran Persediaan dihitung dengan cara membagi harga pokok

penjualan (cost of good sold) dengan rata-rata persediaan.

Harga pokok penjualan Inventory Turnover =

Rata – rata persediaan

Page 52: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

40

Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perputaran persedian dalam

siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena

dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan dengan cepat.

c. Perputaran total aktiva (Total Asset Turnover)

Perputaran total aktiva (Total Asset Turnover) mengukur perputaran

dari semua asset yang dimiliki perusahaan. Perputaran total aktiva

(Total Asset Turnover) dapat dicari dengan cara membagi penjualan

dengan total assetnya.

Penjualan Total Asset Turnover =

Rata – rata aktiva

Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta

perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau

menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan

oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan.

Kalau perputarannya lambat ini menunjukkan bahwa aktiva yang

dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual.

3.5.3. Metode Tolok Ukur Kinerja Keuangan Perusahaan

PT. Skyline Jaya merupakan perusahaan yang belum go public, maka

metode yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan adalah

dengan menggunakan metode lintas waktu (time series).

Page 53: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

41

a. Rasio Profitabilitas

1. Jika GPMt > GPMt-1, maka kinerja keuangan perusahaan dapat

dinyatakan baik.

2. Jika NPMt > NPMt-1, maka kinerja keuangan perusahaan dapat

dinyatakan baik.

3. Jika ROIt > ROIt-1 , maka kinerja keuangan perusahaan dapat

dinyatakan baik.

b. Rasio Aktivitas

1. Jika RTt > RTt-1, maka kinerja keuangan perusahaan dapat

dinyatakan baik.

2. Jika ITt > ITt-1, maka kinerja keuangan perusahaan dapat dinyatakan

baik.

3. Jika TATt > TATt-1, maka kinerja keuangan perusahaan dapat

dinyatakan baik.

Keterangan :

GPMt = Gross Profit Margin pada periode tahun ke-t

GPMt-1 = Groos Profit Margin pada periode tahun ke-t-1

NPMt = Net Profit Margin pada periode tahun ke-t

NPMt-1 = Net Profit Margin pada periode tahun ke-t-1

ROIt = Return on Investment pada periode tahun ke-t

ROIt-1 = Return on Investment pada periode tahun ke-t-1

RT t = Receivable Turnover pada periode tahun ke-t

RTt-1 = Receivable Turnover pada periode tahun ke-t-1

Page 54: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

42

ITt = Inventory Turnover pada periode ke-t

ITt-1 = Inventory Turnover pada periode ke-t-1

TATt = Total Asset Turnover pada periode ke-t

TATt-1 = Total Asset Turnover pada periode ke-t-1

Page 55: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

43

43

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

4.1. Penyajian Data

4.1.1. Deskripsi Perusahaan

PT. Skyline Jaya merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam

bidang industri furniture yang mengolah bahan baku yang berupa kayu

menjadi barang jadi yang meliputi kursi, meja, lemari, tempat tidur dan lain-

lain. Produk furniture perusahaan diekspor ke luar negeri dengan beberapa

negara tujuan yang diantaranya adalah China, Spanyol, Belanda, Perancis,

Jerman, Rusia, Italia, Kanada, Thailand, Arab, Amerika Serikat dan lain-lain.

Sedangkan produk sisanya dijual lokal dengan membuka showroom di

Pakuwon Trade Center Surabaya.

Perusahaan ini didirikan oleh Tuan Goritman yang berasal dari Bandung

pada Hari Jum’at tanggal 28 Agustus 1987 dihadapan Notaris Maimunah

Zubaidah yang beralamat di Jalan Indrapura No. 22 Surabaya, berdasarkan

Akta Notaris Nomor 251, dan mendapat pengesahan dari Direktorat Jenderal

Hukum dan Perundang-undangan Direktur Perdata Sub Direktorat Badan

Hukum Departemen Kehakiman Nomor C2-HT.01.01-14808 dengan nama

PT. Bali Rotan Mas. Tetapi pada tanggal 20 Juni 1990 dengan nomor akte 251

PT. Bali Rotan Mas dijual oleh Tuan Goritman kepada Tuan Loekman

Haryono. Penjualan perusahaan tersebut dilakukan kedua belah pihak

dihadapan Notaris Maimunah Zubaidah.

Page 56: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

44

Dengan perpindahan kepemilikan, maka Tuan Loekman Haryono juga

memberhentikan seluruh anggota Direksi dan Komisaris yang lama dan

menggantinya dengan anggota Direksi yang baru.

Atas permintaan Direksi yang baru dari PT. Bali Rotan Mas pada tanggal

20 Juni 1990, PT. Bali Rotan Mas diubah namanya menjadi PT. Ekspormin

Jaya Laksana dengan Struktur sebagai berikut:

Direktur Utama : Tuan Loekman Haryono.

Direktur : Tuan Ronald Andriyanto Loekman.

Komisaris : Tuan David Samantha.

Pada tanggal 7 Juni 2007 PT. Ekspormin Jaya Laksana, mengalami

pergantian nama menjadi PT. Skyline Jaya. Pergantian nama perusahaan

tersebut dikarenakan perubahan kepemilikan saham, karena Tuan Loekman

Haryono menghibahkan saham dengan nominal Rp. 120.000.000,00 kepada

Tuan Andrew Loekman. Perubahan nama perusahaan dan hibah saham

sebesar Rp. 120.000.000,00 dilakukan dihadapan Notaris Noor Irawati, S.H.

4.1.2. Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan memegang peranan yang sangat penting dan

menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan. Karena lokasi perusahaan

dapat mempengaruhi dan menentukan persaingan usaha. Selain itu lokasi

perusahaan yang strategis dapat menghemat biaya, misalnya biaya angkut dari

lokasi bahan baku serta dari pasar konsumen. Untuk perusahaan yang bahan

bakunya berasal dari luar daerah yang dikirim lewat pelayaran maka lokasi

Page 57: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

45

yang dekat dengan pelabuhan lebih strategis. Oleh karena itu perusahaan ini

menentukan lokasi perusahaan sebagai berikut :

a. Lokasi Pusat di Magomulyo Indah No. 8 – 10

b. Lokasi Pabrik Furniture di Desa Popoh Kecamatan Wonoayu Sidoarjo

Lokasi pabrik ini memiliki luas yang lebih besar dari Lokasi Pusat.

4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Secara umum yang dimaksud dengan organisasi adalah sistem saling

mempengaruhi antar orang dalam kelompok kerjasama untuk mencapai tujuan

tertentu. Struktur organisasi PT. Skyline Jaya adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Skyline Jaya

Dewan Komisaris

Direktur Utama

General Manager

Internal Audit

Manager Pembelian

Manager Produksi

Bahan Baku

R & D

Manager Marketing

Manager Umum & Personalia

Ekspor Impor

Manager Akuntansi & Keuangan

Keuangan Akuntansi

Pajak

Hardware

Manager PPIC

lokal staff

Karyawan produksi

Gudang Gudang

Page 58: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

46

Uraian tugas pokok masing-masing jabatan tersebut dibawah ini yaitu:

� Dewan Komisaris

a. Mengawasi pekerjaan Direktur Utama

b. Memberikan pertimbangan dan nasehat kepada Direktur Utama dalam

mencapai tujuan perusahaan.

� Direktur Utama

a. Bertanggung jawab untuk menentukan strategi, sasaran dan kebijakan,

serta menjamin tercapainya visi dan misi perusahaan.

b. Bertanggung jawab untuk mengatur, mengawasi agar perusahaan

selalu dalam posisi yang menguntungkan.

c. Memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan.

� Internal Audit

a. Pengawasan dan pemeriksaan internal atas kepatuhan terhadap

peraturan perundangan yang terkait dengan perusahaan.

b. Pengawasan dan pemeriksaan internal atas implementasi Sistem

Manajemen Perusahaan.

c.. Pengawasan dan pemeriksaan internal atas operasional sistem dan

prosedur di perusahaan.

� General Manager

a. Secara aktif mengawasi setiap kegiatan departemen yang dipimpinnya

dan melakukan pertemuan secara berkala diantara mereka dan untuk

membahas setiap keputusan-keputusan tertentu.

Page 59: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

47

b. Menentukan setiap keputusan yang diambil departemen dibawahnya

dalam usaha memajukan perusahaan.

� Manager Personalia dan Umum

a. Mengatur urusan kepegawaian dan melaporkan seluruh kegiatan yang

berkaitan dengan kepegawaian dan pelaksanaan kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan.

b. Meminta pertanggung jawaban kepada para stafnya mengenai urusan

kepegawaian dan administrasi umum perusahaan.

� Manager Pembelian

a. Melaksanakan kegiatan pembelian bahan baku dan hardware sesuai

permintaan dari PPIC.

b. Mencari atau memilih pemasok yang dapat memenuhi kualitas yang

baik dengan harga tertentu, yang dapat menjamin kelangsungan

produksi.

c. Meminta pertanggung jawaban stafnya, baik kelancaran pembelian

maupun mengenai keakuratan data dan informasi mengenai

pengadaan bahan baku yang dibuat dan diperoleh.

a. Staff Gudang

a. Menerima dan memeriksa barang yang masuk, harus sesuai dengan

pesanan bagian pembelian

b. Bertanggungjawab terhadap stok bahan baku dan hardware.

c. Menyiapkan barang yang dibutuhkan oleh produksi sesuai permintaan

yang telah disetujui PPIC.

Page 60: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

48

b. Manager PPIC

a. Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana Sales

Marketing, dan rencana pengadaan dengan menghitung kebutuhan

material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan

minimal dan maksimal yang harus tersedia).

b. Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang

ada di gudang maupun yang didatangkan.

c. Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi

inventory.

d. Menghitung standard kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan

dari bagian produksi atas pengamatan langsung.

� Manager Produksi

a. Mengkoordinasi pelaksanaan dan pengambilan keputusan pada

Departemen produksi, mulai dari pembahanan, proses, assembling,

sanding part, final sanding, finishing sampai packing.

b. Mengendalikan proses produksi, yang dimulai dari bahan baku sampai

dengan barang jadi dan packaging.

c. Meminta keterangan dari staff gudang tentang kualitas bahan baku

apakah telah memenuhi standart atau tidak. Serta memberikan

informasi mengenai kuantitas bahan baku dan bahan pembantu yang

diperlukan.

Page 61: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

49

� R & D ( Research and Development )

a. Mengembangkan kualitas produk jangka panjang dan mengumpulkan

secara berkala seluruh informasi mengenai prestasi produk, masalah-

masalah atau keluhan konsumen terhadap produk perusahaan.

b. Meminta pertanggung jawaban kepada beberapa departemen untuk

hal-hal yang berhubungan dengan konsep kerja bagian R & D.

� Manager Marketing

1) Bagian Ekspor Impor

a. Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan yang berkaitan

dengan operasi penjualan dalam pencapaian target yang

dianggarkan.

b. Mencari dan memilih calon customer yang berpotensi menyalurkan

produk furniture di pasaran luar negeri terutama untuk jangka

panjang.

c. Menganalisa dan memperbaiki kelemahan – kelemahan yang ada

agar distribusi penjualan tetap berjalan lancar dan meningkat.

2) Penjualan Lokal

a. Berkoordinasi dengan bagian gudang, tentang stok barang jadi

yang ada untuk dijual.

b. Mengatur penjualan di showroom.

� Manager Akuntansi dan Keuangan

1. Bagian Akuntansi

a. Menentukan kebijakan dasar dalam bidang akuntansi

Page 62: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

50

b. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan dan

mengevaluasi kegiatan di bidang akuntansi keuangan, akuntansi

manajemen, dan pengelolaan asset perusahaan.

c. Membuat laporan keuangan berdasarkan bukti-bukti transaksi dari

semua departemen serta mengarsip semua bukti transaksi dengan

baik dan rapi.

d. Menyampaikan laporan keuangan yang telah dibuat serta

menginformasikan kondisi keuangan kepada Manager dan Direksi.

2. Bagian Keuangan

a. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, dan

mengevaluasi serta mengatur jalannya keuangan perusahaan.

b. Mengatur dan mengawasi pengeluaran dan pendapatan perusahaan

agar seimbang. Jika pengeluaran lebih besar daripada pendapatan

akan berdampak buruk pada kondisi keuangan perusahaan serta

pengelolaan hutang-piutang.

c. Mengajukan pinjaman-pinjaman pada Bank atau pihak lain serta

mengatur pembayaran pokok pinjaman dan bunga pinjaman.

d. Memeriksa laporan keuangan yang dibuat oleh bagian akuntansi

serta memeriksa dan mengawasi bagian pajak dalam menjalankan

kewajiban perpajakannya.

Page 63: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

51

3. Bagian Pajak

a. Mengadministrasikan bukti PPN Masukan, memungut PPN

keluaran serta menghitung, membayar lewat Bank Persepsi dan

melaporkan kepada KPP terdaftar.

b. Menghitung, memperhitungkan, menyetor serta melaporkan

kewajiban perpajakan PPh Pasal 21, Pasal 23, Pasal 25 dan Pasal

29.

4.1.4. Tujuan Perusahaan

Visi dari PT. Skyline Jaya adalah sebagai berikut :

a. Menjadi perusahaan furniture yang unggul dan senantiasa berkembang.

b. Menjadi salah satu perusahaan furniture yang mengutamakan kualitas

tinggi dalam menghasilkan produknya.

c. Menjadi perusahaan furniture yang mampu menjangkau pasar global

yang luas dengan persaingan yang sehat.

Misi dari Perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Menjadikan produk furniture yang dihasilkan mampu mempunyai

kualitas ekspor, harga dan trend model furniture yang berdaya saing

tinggi untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional.

b. Senantiasa meningkatkan kualitas produk dan mengembangkan trend

model furniture terbaik untuk mengembangkan pasar global dan

memenuhi kebutuhan konsumen luar negeri.

Page 64: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

52

c. Memberikan penghargaan yang tinggi kepada para pegawai melalui

pemberian kesejahteraan yang memadai, penyediaan lingkungan kerja

yang bersih dan aman, serta menciptakan suatu kesempatan untuk

kemajuan karier karyawan perusahaan.

d. Menempatkan para pesaing, pemasok, dan penyalur sebagai mitra kerja

yang saling menguntungkan.

4.1.5. Laporan Keuangan PT. Skyline Jaya Tahun 2008-2011

Laporan keuangan merupakan sekumpulan informasi keuangan

perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disajikan dalam bentuk

laporan sistematis yang mudah dibaca dan dipahami oleh semua pihak

yang membutuhkan. Untuk mendapatkan gambaran posisi keuangan dan hasil

yang telah dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu, maka

diperlihatkan laporan keuangan dalam bentuk neraca dan laporan laba rugi

yang dimaksud untuk mengetahui perubahan modal dan kekayaan perusahaan

pada periode tertentu.

Data – data yang digunakan dalam menganalisis rasio profitabilitas dan

rasio aktivitas untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dalam penulisan ini

diperoleh dari laporan keuangan PT. Skyline Jaya tahun 2008 – 2011.

Laporan keuangan PT. Skyline Jaya tahun 2008 – 2011 adalah sebagai

berikut :

Page 65: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

53

Tabel 4.1 PT. SKYLINE JAYA

NERACA per 31 DESEMBER

2008 2009 2010 2011 A K T I V A AKTIVA LANCAR :

Kas & Bank 524,658,985 821,720,856 421,859,075 22,851,049

Piutang Usaha 31,300,029,146 13,110,015,372 22,057,254,379 26,155,185,998

Piutang Lain-lain 3,537,939,416 3,845,408,586 2,447,263,337 1,330,999,514

Persediaan 5,697,515,026 7,247,413,237 7,735,839,520 18,436,708,783

Uang muka pembelian 0 1,731,324,319 1,371,826,987 2,013,317,163

Biaya yang Dibayar Dimuka 19,280,250 209,747,333 50,413,501 192,841,581

Pajak yang Dibayar Dimuka 3,803,722,204 2,188,193,589 1,906,183,966 5,834,163,846 Nilai buku Aktiva Lancar 44,883,145,026 29,153,823,292 35,990,640,765 53,986,067,934 AKTIVA TETAP :

Harga Perolehan 9,212,451,726 9,959,675,868 11,984,397,294 13,468,161,840

Akumulasi Penyusutan (4,036,543,350) (4,963,575,256) (5,815,260,469) (6,851,169,609) Nilai buku Aktiva Tetap 5,175,908,376 4,996,100,611 6,169,136,825 6,616,992,231 AKTIVA LAIN-LAIN : Bangunan Dalam Penyelesaian 0 662,410,811 48,435,250 59,600,000

Konstruksi Dalam Pelaksanaan 0 0 0 17,850,000 Jumlah Aktiva Lain-Lain 0 662,410,811 48,435,250 77,450,000

Jumlah Aktiva 50,059,053,403 34,812,334,714 42,208,212,840 60,680,510,165

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR :

Hutang Usaha 843,689,996 16,643,141,332 16,494,834,670 28,466,643,827

Hutang Lain-lain 25,671,044,607 6,803,950,195 8,735,825,020 8,958,206,952

Hutang Bank 18,054,434,215 62,991,836 4,527,900,000 8,179,661,112

Uang Muka Penjualan 542,867,736 5,778,214,202 4,783,098,354 6,715,516,326

Pajak yang Masih Harus Dibayar 129,260,283 50,885,882 148,047,381 113,117,808

Biaya yang Masih Harus Dibayar 588,600 -3,431,865 659,795,087 348,171,311

Jumlah Kewajiban lancer 45,241,885,437 29,335,751,582 35,349,500,512 52,781,317,336 EKUITAS :

Modal Saham 4,000,000,000 4,000,000,000 4,000,000,000 4,000,000,000

Modal Yang belum ditempatkan (2,980,000,000) (3,000,000,000) (3,000,000,000) (3,000,000,000)

Modal yang telah disetor 1,020,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 Saldo laba ditahan 3,797,167,966 4,476,583,132 5,858,712,328 6,899,192,829 Jumlah Ekuitas 4,817,167,966 5,476,583,132 6,858,712,328 7,899,192,829

Jumlah Kewajiban & Ekuitas 50,059,053,403 34,812,334,714 42,208,212,840 60,680,510,165 Sumber : data diolah penulis

Page 66: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

54

Tabel 4.2 PT. SKYLINE JAYA

LAPORAN LABA RUGI

per 31 DESEMBER

2008 2009 2010 2011

PENDAPATAN

- Penjualan, net 85,823,247,449 65,924,186,389 88,476,364,130 80,149,219,310

BEBAN POKOK PENJUALAN

- Beban Pokok Penjualan (71,549,174,676) (52,643,159,362) (73,166,311,962) (65,252,059,475)

Laba Kotor 14,274,072,773 13,281,027,027 15,310,052,168 14,897,159,835

BEBAN USAHA

- Beban Usaha (9,411,239,303) (11,360,433,981) (11,883,923,896) (12,789,264,578)

Laba Usaha 4,862,833,470 1,920,593,047 3,426,128,272 2,107,895,257 PENDAPATAN & BEBAN LAIN-LAIN

- Pendapatan & Beban Lain-Lain (3,530,312,091) (860,568,000) (1,571,774,826) (710,163,256)

Laba sebelum Pajak 1,332,521,378 1,060,025,046 1,854,353,446 1,397,732,001

Koreksi Fiskal :

Negatif (36,092,994) (19,722, 079) (6,804,659) (24,427,212)

Positif 65,341,486 319,018,099 41,348,690 55,701,954

Laba Kena Pajak 1,361,769,870 1,359,321,066 1,888,897,477 1,429,006,743

Beban Pajak (397,030,700) (380,609,880) (472,224,250) (357,251,500)

Laba Bersih Setelah Pajak 935,490,678 679,415,166 1,382,129,196 1,040,480,501 Sumber : data diolah penulis

Tabel 4.3 PT. SKYLINE JAYA

LAPORAN PERUBAHAN SALDO LABA

per 31 DESEMBER 2008 2009 2010 2011

Saldo Laba Awal Tahun 2,861,677,288 3,797,167,966 4,476,583,132 5,858,712,328

Saldo Laba Tahun Berjalan setelah pajak 935,490,678 679,415,166 1,382,129,196 1,040,480,501

Saldo Laba Ditahan Akhir Tahun 3,797,167,966 4,476,583,132 5,858,712,328 6,899,192,829 Sumber : data diolah penulis

Page 67: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

55

4.2. Analisis Data

4.2.1. Perhitungan Rasio Profitabilitas

Tingkat profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan seberapa besar

kemampuan perusahaan menggunakan modalnya untuk menghasilkan

keuntungan dalam periode tertentu. Untuk menganalisis tingkat profitabilitas

pada PT Skyline Jaya, maka penulis menggunakan laporan keuangan selama

empat periode yaitu dari tahun 2008-2011.

a. Gross Profit Margin

Gross Profit Margin merupakan perbandingan penjualan bersih dikurangi

harga pokok penjualan dengan penjualan bersih atau rasio antara laba

kotor dengan penjualan bersih.

Laba kotor Gross Profit Margin = x 100 %

Penjualan

Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya

produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi

secara efisien. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan

operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa cost of good sold

lebih rendah dibandingkan dengan penjualan.

13.281.027.027 Gross Profit Margin tahun 2009 = x 100% = 20,1% 65.924.186.389 15.310.052.168 Gross Profit Margin tahun 2010 = x 100% = 17,3% 88.476.364.130

Page 68: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

56

14.897.159.835 Gross Profit Margin tahun 2011 = x100% = 18,6% 80.149.219.310 Berdasarkan hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa gross profit

margin pada tahun 2009 sebesar 20,1%, artinya setiap 1 rupiah penjualan

menghasilkan laba sebesar Rp. 0,201, sedangkan pada tahun 2010 gross

profit margin sebesar 17,3% yang artinya setiap 1 rupiah penjualan

menghasilkan laba sebesar Rp. 0,173 dan pada tahun 2011 gross profit

margin sebesar 18,6% yang artinya setiap 1 rupiah penjualan

menghasilkan laba sebesar Rp. 0,186. Berdasarkan hasil perhitungan diatas

menunjukkan gross profit margin pada tahun 2010 mengalami penurunan

sebesar 2,8% yang disebabkan oleh peningkatan laba kotor dan diikuti

dengan peningkatan penjualan. Pada tahun 2011 gross profit margin

mengalami peningkatan kembali sebesar 1,3%, hal ini disebabkan oleh

penurunan laba kotor yang diikuti oleh penurunan penjualan.

Dari perhitungan diatas dapat terlihat bahwa kinerja operasional

perusahaan dilihat dari gross profit margin berfluktuasi, dimana pada

tahun 2010 nilai gross profit margin menurun dari tahun 2009 dan pada

tahun 2011 nilainya mengalami kenaikan dari tahun 2010. Dari

perhitungan diatas dapat diketahui bahwa kinerja operasional perusahaan

ini kurang baik karena nilai gross profit marginnya pada tahun 2010 dan

2011 lebih rendah dari pada tahun dasarnya yaitu tahun 2009. Hal ini

menandakan bahwa perusahaan tersebut rawan terhadap perubahan harga,

baik harga jual maupun harga pokok, ini berarti bahwa apabila terjadi

Page 69: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

57

perubahan pada harga jual atau harga pokok, perubahan ini akan sangat

berpengaruh terhadap laba perusahaan.

b. Net Profit Margin

Net Profit Margin merupakan rasio antara laba (net profit) yaitu penjualan

sesudah dikurangi dengan seluruh biaya termasuk pajak dibandingkan

dengan penjualan.

Laba Bersih Net Profit Margin = x 100%

Penjualan

Rasio ini menunjukkan beberapa besar presentase pendapatan bersih yang

diperoleh dari setiap penjualan, karena memiliki kemampuan yang tinggi

untuk mendapatkan laba.

679.415.166 Net Profit Margin tahun 2009 = x 100% = 1,03% 65.924.186.389 1.382.129.196 Net Profit Margin tahun 2010 = x 100% = 1,56% 88.476.364.130 1.040.480.501 Net Profit Margin tahun 2011 = x 100% = 1,30% 80.149.219.310 Berdasarkan hasil perhitungan diatas net profit margin pada tahun

2009 sebesar 1,03% yang artinya setiap Rp. 1,00 penjualan menghasilkan

keuntungan sebesar Rp. 0,0103. Pada tahun 2010 net profit margin sebesar

1,56% yang artinya setiap Rp. 1,00 penjualan menghasilkan keuntungan

sebesar Rp. 0,0156, sedangkan pada tahun 2011 sebesar 1,30% yang

artinya setiap Rp. 1,00 penjualan menghasilkan keuntungan sebesar

Page 70: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

58

Rp. 0,0130. Berdasarkan dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa net

profit margin tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 0,53% hal ini

disebabkan adanya peningkatan laba bersih sebesar Rp. 1.382.129.196,00

dan diikuti oleh peningkatan penjualan sebesar Rp 88.476.363.130,00.

Sedangkan pada tahun 2011 net profit margin mengalami penurunan

sebesar 0,26% dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena adanya

penurunan laba bersih dan diikuti dengan penurunan penjualan.

Dalam meningkatkan kemampuan operasional perusahaan melalui

ukuran net profit margin, maka faktor penting yang harus diperhatikan

yaitu biaya usaha. Meningkatkan penjualan dengan menekan biaya atau

memperkecil operasi expenses, dapat meningkatkan profitabilitas

perusahaan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

semakin tinggi gross profit margin dan net profit margin maka semakin

tinggi pula profitabilitas dengan ketentuan bahwa peningkatan penjualan

dalam perusahaan harus disertai dengan pengontrolan operasi expenses.

c. Return On Investment

Return On Investment merupakan pengukuran kemampuan perusahaan

secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan menjumlah

keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. Semakin tinggi rasio

ini, maka semakin baik keadaan suatu perusahaan karena keseluruhan

aktiva perusahaan memiliki kemampuan yang tinggi untuk memperoleh

laba.

Page 71: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

59

Laba bersih Return On Investment = x 100%

Total Aktiva

679.415.166 Return On Investment tahun 2009 = x 100% = 1,95% 34.812.334.714 1.382.129.196 Return On Investment tahun 2010 = x 100% = 3,27% 42.208.212.840 1.040.480.501 Return On Investment tahun 2011 = x 100% = 1,71% 69.608.241.472

Berdasarkan hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa return on

investment pada tahun 2009 sebesar 1,95%, artinya setiap Rp. 1,00 modal

yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva dapat menghasilkan

keuntungan sebesar Rp.0,0195, return on investment pada tahun 2010

sebesar 3,27% yang dapat diartikan bahwa setiap Rp. 1,00 modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva dapat menghasilkan keuntungan

sebesar Rp. 0,0327, sedangkan pada tahun 2011 return on investment

sebesar 1,71% artinya setiap Rp. 1,00 modal yang diinvestasikan dalam

keseluruan aktiva dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,0171.

Dari hasil perhitungan diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2010

return on investment menunjukkan peningkatan sebesar 1,32 % hal ini

disebabkan oleh peningkatan laba bersih setelah pajak sebesar Rp

1.382.129.196,00 dan diikuti oleh peningkatan total aktiva sebesar Rp

42.208.212.840,00. Sedangkan pada tahun 2011 return on investment

mengalami penurunan sebesar 1,56% hal tersebut disebabkan oleh adanya

Page 72: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

60

penurunan laba bersih sebesar Rp 1.040.480.501,00 dan diikuti oleh

peningkatan total aktiva sebesar Rp 69.608.241.472,00.

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa ROI tertinggi berada

pada tahun 2010. Tingginya ROI ditahun 2010 disebabkan karena laba

bersih yang didapatkan cukup tinggi dimana aktiva yang digunakan

sedikit. Perusahaan kurang efektif dalam mengelola finansialnya, ini

tampak pada rendahnya laba yang dihasilkan dengan penggunaan total

aktiva dan penjualan yang tinggi.

4.2.2. Perhitungan Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas mengukur bagaimana perusahaan secara efektif

mengelola aktiva-aktivanya pada tingkat kegiatan tertentu. Rasio ini

digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat aktiva tertentu yang dimiliki

perusahaan, apakah sudah sesuai dan beralasan, sangat tinggi atau sangat

rendah jika dipandang dari tingkat penjualan saat ini di proyeksikan.

Untuk menganalisis tingkat aktivitas pada PT. Skyline Jaya, maka

penulis menggunakan laporan keuangan selama tiga periode yaitu dari tahun

2008-2011.

a. Perputaran Piutang (Receivable Turnover)

Tingkat perputaran piutang (Receivable Turnover) dapat dicari dengan

cara membagi total penjualan dengan piutang rata-rata.

Penjualan Receivable Turnover = Rata – rata piutang

Page 73: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

61

Rasio ini menunjukkan seberapa cepat penagihan piutang. Semakin

besar angka yang dihasilkan maka akan semakin baik pengelolaan

piutang, dalam hal ini penagihan piutang dilakukan dengan cepat.

Berikut ini perhitungan Receivable Turnover PT.Skyline Jaya

periode 2009-2011 :

65.924.186.389 Tahun 2009 = = 2,97 kali (31.300.029.146 + 13.110.015.372)/2 88.476.364.130 Tahun 2010 = = 5,03 kali (13.110.015.372 + 22.057.254.379)/2 80.149.219.310 Tahun 2011 = = 3,32 kali (22.057.254.379 + 26.155.185.998)/2 Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa pada

tahun 2009 receivable turnover sebesar 2,97 kali, itu artinya rata-rata

dana yang tertanam dalam piutang berputar 2,97 kali selama satu tahun,

pada tahun 2010 receivable turnover sebesar 5,03 kali yang artinya

rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar 5,03 kali selama

satu tahun. Pada tahun 2011 receivable turnover sebesar 3,32 kali,

artinya rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar 3,32 kali

selama satu tahun. Peningkatan receivable turnover pada tahun 2010

sebesar 2,06 kali, hal ini disebabkan oleh peningkatan hasil penjualan

sebesar Rp 88.476.364.130,00 diikuti penurunan rata-rata piutang

sebesar Rp 17.583.634.875,5. Penurunan receivable turnover pada

tahun 2011 sebesar 1,71 kali, hal ini disebabkan oleh penurunan hasil

Page 74: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

62

penjualan sebesar Rp 80.149.219.310,00 dan diikuti peningkatan rata-

rata piutang sebesar Rp 24.106.220.188,5.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa

receivable turnover berfluktuasi meskipun pada tahun 2011

menunjukkan perputaran piutang yang kurang baik akibat penurunan

penjualan. Namun dapat kita lihat pada tahun 2010 receivable turnover

perusahaan mengalami peningkatan, hal ini terjadi karena perusahaan

mengembalikan piutang lebih cepat dengan menambah penjualan kredit

bersih. Dilihat dari perputaran piutang pada tahun 2009 sampai dengan

2011, perputaran piutang sangat lama, hal ini dikarenakan customer

membayar tagihan tidak tepat waktu dan sangat lama sehingga piutang

juga tidak bisa secepatnya dijadikan uang.

b. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Perputaran Persediaan dihitung dengan cara membagi harga pokok

penjualan (cost of good sold) dengan rata-rata persediaan.

Harga pokok penjualan Inventory Turnover = Rata – rata persediaan

Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perputaran persedian dalam

siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena

dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan dengan cepat.

Berikut ini perhitungan Inventory Turnover PT.Skyline Jaya tahun

2009-2011 :

Page 75: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

63

52.643.159.362 Tahun 2009 = = 8,13 kali (5.697.515.026 + 7.247.413.237)/2 73.166.311.962 Tahun 2010 = = 9,77 kali (7.247.413.237 + 7.735.839.520)/2 65.252.059.475 Tahun 2011 = = 4,99 kali (7.735.839.520 + 18.436.708.783)/2 Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa pada

tahun 2009 inventory receivable sebesar 8,13 kali, artinya dana yang

tertanam dalam persediaan rata-rata 8,13 kali dalam setahun. Pada

tahun 2010 receivable turnover sebesar 9,77 kali, artinya dana yang

tertanam dalam persediaan sebesar 9,77 kali dalam setahun. Pada tahun

2011 receivable turnover sebesar 4,99 kali, ini artinya dana yang

tertanam dalam rata-rata persediaan sebesar 4,99 kali dalam setahun.

Peningkatan inventory turnover pada tahun 2010 sebesar 1,64 kali, hal

ini disebabkan oleh peningkatan harga pokok penjualan diikuti oleh

peningkatan rata-rata persediaan. Penurunan inventory turnover pada

tahun 2011 sebesar 4,78 kali disebabkan oleh penurunan harga pokok

penjualan sebesar Rp 65.252.059.475,00 diikuti oleh peningkatan rata-

rata persediaan sebesar Rp 13.086.274.151,50.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas rasio ini menunjukkan

perputaran yang tidak baik. Pada tahun 2010 rasio ini meningkat dan

beresiko terjadinya kekurangan persediaan dan pada tahun 2011

Page 76: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

64

persediaan di gudang menumpuk dan menyebabkan persediaan untuk

proses produksi berputar dengan lambat.

c. Perputaran total aktiva (Total Asset Turnover)

Perputaran total aktiva (Total Asset Turnover) mengukur perputaran

dari semua asset yang dimiliki perusahaan. Perputaran total aktiva

(Total Asset Turnover) dapat dicari dengan cara membagi penjualan

dengan total assetnya.

Penjualan Total Asset Turnover = Rata – rata aktiva

Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta

perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan

berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah

yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Kalau

perputarannya lambat ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki

terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual.

Berikut perhitungan Total asset turnover PT. Skyline Jaya periode

2009-2011 :

65.924.186.389 Tahun 2009 = = 1,55 kali (50.059.053.403 + 34.812.334.714)/2 88.476.364.130 Tahun 2010 = = 2,30 kali (34.812.334.713 + 42.208.212.840)/2

80.149.219.310 Tahun 2011 = = 1,56 kali (42.208.212.840 + 60.680.510.165)/2

Page 77: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

65

Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa pada

tahun 2009 total asset turnover sebesar 1,55 kali, artinya dana yang

tertanam pada keseluruhan aktiva rata-rata dalam satu tahun berputar

1,55 kali. Pada tahun 2010 total asset turnover sebesar 2,30 kali, artinya

dana yang tertanam pada keseluruhan aktiva rata-rata dalam satu tahun

berputar 2,30 kali. Pada tahun 2011 total asset turnover sebesar 1,56

kali, artinya dana yang tertanam pada keseluruhan aktiva rata-rata

dalam satu tahun berputar 1,56 kali. Peningkatan total asset turnover

pada tahun 2010 sebesar 0,74 kali disebabkan oleh peningkatan

penjualan sebesar Rp 88.476.364.130,00 diikuti oleh penurunan rata –

rata aktiva sebesar Rp 38.510.273.776,50. Penurunan total asset

turnover pada tahun 2011 sebesar 0,74 kali, hal ini disebabkan oleh

penurunan penjualan sebesar Rp 80.149.219.310,00 diikuti oleh

peningkatan rata – rata total aktiva sebesar Rp 51.444.361.502,50.

Dari hasil perhitungan diatas, dapat dikatakan bahwa total asset

turnover perusahaan kurang baik, hal ini dapat diketahui dengan

melihat adanya penurunan perputaran total aktiva pada tahun 2011.

4.2.3. Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.4 dibawah ini dapat diketahui kinerja keuangan PT.

Skyline Jaya periode tahun 2009-2011 dengan membandingkan hasil

perhitungan rasio-rasio keuangan secara time series.

Page 78: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

66

Tabel 4.4 Analisis Rasio Profitabilitas dan Rasio Aktivitas PT. Skyline Jaya

periode 2009-2011

TAHUN 2009 2010 2011

Rasio Profitabilitas

Gross Profit Margin 20.10% 17.30% 18.60%

Net Profit Margin 1.03% 1.56% 1.30%

Return On Investment 1.95% 3.27% 1.71%

Rata-rata Rasio Profitabilitas 7.69% 7.38% 7.20%

Rasio Aktivitas

Receivable Turnover 2.97 kali 5.03 kali 3.32 kali

Inventory Turnover 8.13 kali 9.77 kali 4. 99 kali

Total Asset Turnover 1.55 kali 2.30 kali 1.56 kali

Rata-rata Rasio Aktivitas 4.22 kali 5.70 kali 3.29 kali Sumber : data diolah penulis

1.Rasio Profitabilitas

a. Gross Profit Margin

20,10% (2009) > 17,30% (2010) < 18,60% (2011)

Gross Profit Margin pada tahun 2009 menunjukkan kinerja keuangan

perusahaan yang baik sedangkan pada tahun 2010 dan 2011

menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang kurang baik.

b. Net Profit Margin

1,03% (2009) < 1,56% (2010) > 1,30% (2011)

Net Profit Margin pada tahun 2009 dan 2011 menunjukkan kinerja

keuangan perusahaan yang kurang baik sedangkan pada tahun 2010

menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang baik.

c. Return On Investment

1,95% (2009) < 3,27% (2010) > 1,71% (2011)

Page 79: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

67

Return On Investment pada tahun 2009 dan 2011 menunjukkan kinerja

keuangan perusahaan yang kurang baik sedangkan pada tahun 2010

menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang baik.

Jika dilihat dari perhitungan tiap-tiap rasio profitabilitas pada tabel 4.4,

kinerja keuangan perusahaan mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, tetapi

jika dilihat dari rata-rata rasio profitabilitas, kinerja keuangan perusahaan

pada tahun 2009 adalah baik tetapi pada tahun 2010 dan 2011 mengalami

penurunan, sehingga dapat dikatakan kinerja keuangan perusahaan

berdasarkan rasio profitabilitas adalah kurang baik. Dapat diartikan bahwa

kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba pada tahun 2010 dan 2011

adalah tidak efektif.

2. Rasio Aktivitas

a. Receivable Turnover

2,97 kali (2009) < 5,03 kali (2010) > 3,32 kali (2011)

Receivable Turnover pada tahun 2009 dan 2011 mengalami perputaran

yang sangat lambat dalam setahun, hal ini menunjukkan bahwa

perputaran piutang sangat lama, hal ini dikarenakan customer

membayar tagihan tidak tepat waktu dan sangat lama sehingga piutang

juga tidak bisa secepatnya dijadikan uang. Tetapi pada tahun 2010

mengalami perputaran piutang yang sangat baik yaitu 5,03 kali dalam

setahun, hal ini terjadi karena perusahaan mengembalikan piutang

lebih cepat dengan menambah penjualan kredit bersih.

Page 80: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

68

b. Inventory Turnover

8,13 kali (2009) < 9,77 kali (2010) > 4,99 kali (2011)

Inventory Turnover pada tahun 2009 dan tahun 2011 mengalami

perputaran yang kurang baik dibandingkan dengan tahun 2010. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan pada tahun 2010

adalah baik karena perputaran persediaan untuk proses produksi

berputar sangat cepat dan dapat beresiko adanya kekurangan

persediaan di gudang.

c. Total Asset Turnover

1,55 kali (2009) < 2,29 kali (2010) > 1,56 kali (2011)

Total Asset Turnover pada tahun 2009 lebih kecil dibandingkan tahun

2010 dan 2011. Kalau perputarannya lambat, hal ini menunjukkan

bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan

kemampuan untuk menjual. Kinerja keuangan perusahaan yang

paling baik adalah tahun 2010.

Jika dilihat dari perhitungan tiap-tiap rasio aktivitas maupun dari rata-rata

rasio, kinerja keuangan perusahaan paling baik adalah pada tahun 2010 hal ini

disebabkan oleh tingginya nilai penjualan pada tahun tersebut, kinerja

keuangan perusahaan pada tahun 2009 masih dibawah tahun 2010 tetapi lebih

tinggi dibandingkan tahun 2011. Tahun 2011 mengalami penurunan yang

disebabkan oleh penurunan penjualan dan diikuti oleh kenaikan rata-rata

persediaan dan rata-rata total aktiva, sehingga dapat dikatakan kinerja

Page 81: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

69

keuangan perusahaan adalah kurang baik. Dengan kata lain perusahaan tidak

efektif mengelola aktiva-aktivanya pada tahun 2011.

4.3. Interprestasi

Berdasarkan hasil perhitungan kinerja keuangan secara umum yaitu rasio

aktivitas dan profitabilitas, kedua rasio tersebut setelah dianalisis mengalami

peningkatan dan penurunan. Rasio aktivitas pada tahun 2010 mengalami

peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan penjualan bersih dan penurunan

total aktiva. Pada tahun 2010 sampai 2011 net profit margin mengalami

peningkatan dan pada tahun 2009 mengalami penurunan yang disebabkan

penurunan laba bersih dan peningkatan penjualan bersih. Pada tahun 2011, rasio

aktivitas mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Berarti kinerja

keuangan PT. Skyline Jaya pada tahun terakhir kurang efisien jika dilihat dari

rasio profitabilitas dan rasio aktivitas yang menunjukkan angka yang sangat kecil

jika dibandingkan tahun 2009 dan 2010.

Page 82: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

a. Kinerja keuangan PT. Skyline Jaya selama kurun waktu tiga tahun selalu

mengalami perubahan tiap tahunnya, tetapi pada tahun 2010 menunjukkan

kinerja keuangan perusahaan yang cukup efisien jika dilihat dari rasio

aktivitasnya, pada tahun 2010 mengalami peningkatan dibandingkan tahun

2009 dan 2011, hal ini disebabkan oleh peningkatan penjualan bersih dan

penurunan total aktiva, Pada perhitungan rasio profitabilitas yang meliputi

gross profit margin, net profit margin dan return on investment pada tahun

2009 sampai 2011 jika di rata-rata menunjukkan rasio profitabilitas yang

hampir sama setiap tahun, tetapi pada tahun 2009 lebih tinggi

dibandingkan tahun 2010 dan 2011. Hal ini disebabkan oleh peningkatan

penjualan yang diikuti oleh peningkatan laba serta peningkatan total

aktiva.

b. Pada tahun 2011 kinerja keuangan perusahaan jika dilihat dari rasio

profitabilitas maupun rasio aktivitasnya adalah kurang efektif, dengan kata

lain perusahaan gagal dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi untuk

peningkatan keuntungan perusahaan. Perusahaan tidak mampu

mengevaluasi atau mempertahankan keberhasilan dalam kinerja keuangan

pada tahun 2010. Hal ini dapat berakibat pada penurunan jumlah

pelanggan di masa depan.

Page 83: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

71

c. Rasio profitabilitas dan rasio aktivitas saling berpengaruh satu sama lain,

tingkat profitabilitas menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan

menggunakan modalnya untuk menghasilkan keuntungan atau laba. Laba

digunakan untuk membiayai segala aktivitas perusahaan dan sebaliknya

rasio aktivitas juga berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, rasio

aktivitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana efesiensi perusahaan

sehubungan dengan pengelolaan asset perusahaan untuk memperoleh

penjualan. Jika penjualan berjalan dengan cepat, maka laba perusahaan

yang diperoleh juga akan semakin banyak.

5.2. Saran

a. Perusahaan harus selalu memperhatikan perkembangan antara rasio

aktivitas dan rasio profitabilitas. Dengan kata lain, perusahaan harus selalu

memperhatikan kedua rasio tersebut agar berjalan dengan seimbang.

Apabila profitabilitas suatu perusahaan terus meningkat sedangkan

aktivitasnya menurun, hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan cukup baik dan bisa memenuhi kewajiban yang

harus dipenuhi setiap tahunnya, tetapi perusahaan dalam menggunakan

aktivanya dalam menciptakan penjualan sangat kurang.

b. Perusahaan harus mampu meningkatkan volume penjualan dengan skala

besar dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pendapatan yang akan

berimbas pada peningkatan laba perusahaan.

Page 84: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

72

c. Manajemen hendaknya memperhatikan perspektif keuangan, karena

prosentase yang dihasilkan semakin menurun dari tahun sebelumnya.

Page 85: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim, Sarwoko. 2008. Manajemen keuangan (Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan). Cetakan Ketiga, Yogyakarta BPF-YOGYAKARTA.

Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Pertama.

Jakarta:Ghalia Indonesia.

Brigham, et. 2001. Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan, PT. Gelora Aksara

Pratama.

Darsono, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Edisi pertama. Andi : Yogyakarta.

Harapan, Sofyan Safri. 2002. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Keempat, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Harmono,2009. Manajemen Keuangan. Cetakan Pertama, Penerbit Bumi Aksara, Yogyakarta.

Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Pertama, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Keown, Martin, Petty, Scott. 2004. Manajemen Keuangan. Prinsip-prinsip dan

Aplikasinya. Edisi kesembilan, jilid 1, PT INDEKS kelompok GRAMEDIA.

Martono, Agus Harjito, 2005. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama Cetakan Kelima, EKONISIA, Yogyakarta.

Munawir, 2004. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kelima, Liberty,Yogyakarta.

Munawir, 2007. Analisis Laporan Keuangan. Konsep dan Aplikasi, Penerbit

Yogyakarta.

Muslich, Muhammad. 2003. Manajemen Keuangan Modern. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Page 86: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

Prihadi, Toto. 2008. Deteksi Cepat Kondisi Keuangan : 7 Analisis Rasio Keuangan. Cetakan 1. Jakarta : PPM.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat,

Cetakan Ketujuh, BPFE, Yogjakarta.

Sangkala, Abdul Azis, H. 2011. Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Profitabilitas pada Perusahaan Roti Tony Backery Pare-Pare.

Santosa, P.B. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Sarwoko, Halim. 2009. Manajemen Keuangan. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan.

Sawir, Agnes. 2005. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi Pertama. Penerbit PT Bumi

Aksara. Yogyakarta.

Sutrisno, 2000.Manajemen KeuanganModern. Bumi Aksara, Jakarta.

Syamsuddin, Lukman. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan, Dan Pengambilan Keputusan, Edisi Baru, Cetakan Ketujuh, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Syarifuddin, Alwi. 2000. Alat-alat Analisis Pembelanjaan. Edisi Revisi Penerbit

Andi Offset, Yogyakarta.

Warsono, M. M. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid Satu, Edisi Tiga, Cetakan Pertama, Bayumedia Publishing, Malang.

Weston, J. Fred & Thomas E Capeland. 1999. Manajemen Keuangan, Alih Bahasa: Jaka Wasana, Erlangga Jakarta.

Page 87: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

lampiran 1

BEBAN PAJAK KINIPerhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2008 terinci sebagai berikut :

Laba (Rugi) komersial sebelum pajak 1,352,521,378Rp

Koreksi Fiskal Negatif :Pendapatan jasa giro bank (36,092,994)Rp

(36,092,994)Rp Koreksi Fiskal Positif :Biaya sumbangan -Rp Biaya pengobatan 2,311,150Rp Biaya Penjualan Lainnya -Rp Biaya pajak 55,812,814Rp Biaya umum Lainnnya -Rp By pajak jasa giro 7,217,522Rp

Jumlah 65,341,486Rp

Laba Kena Pajak 1,381,769,870Rp Dibulatkan 1,381,769,000Rp Perhitungan :

10 % X 50,000,000 5,000,000Rp 15 % X 50,000,000 7,500,000Rp 30 % X 1,281,769,000 384,530,700Rp

Jumlah pajak terhutang 397,030,700Rp

BEBAN PAJAK KINIPerhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2009 terinci sebagai berikut:

Laba (Rugi) komersial sebelum pajak 1,060,025,046.49Rp

Koreksi Fiskal Negatif:Pendapatan jasa giro bank (19,722,079.05)Rp

(19,722,079.05)Rp Koreksi Fiskal Positif:Biaya pengobatan 2,052,350.00Rp Biaya pajak 269,156,131.00Rp Biaya pajak jasa giro 3,681,046.41Rp Biaya listrik 31,354,685.00Rp Biaya umum lainnya 12,773,887.00Rp Jumlah 319,018,099.41Rp

Laba Kena Pajak 1,359,321,066.85Rp Dibulatkan 1,359,321,000.00Rp Perhitungan: 28% x Rp. 1.359.321.000 380,609,880.00Rp Jumlah Pajak terhutang 380,609,880.00Rp

PT SKYLINE JAYARekonsiliasi Fiskal Laporan Laba Rugi Tahun 2009

PT. EKSPORMIM JAYA LAKSANARekonsiliasi Fiskal Laporan Laba Rugi Tahun 2008

Page 88: ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/4/--eviana-180-1-01200000-a.pdf · analisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar

lampiran 2

BEBAN PAJAK KINIPerhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2010 terinci sebagai berikut :

Laba (Rugi) komersial sebelum pajak 1,854,353,446Rp Koreksi Fiskal Negatif:Pendapatan jasa giro bank (6,804,659)Rp

(6,804,659)Rp Koreksi Fiskal Positif:Biaya pengobatan 3,202,627Rp Biaya Sumbangan 12,694,700Rp Biaya pajak jasa giro 1,151,676Rp Biaya Jamuan Tamu 9,110,477Rp Biaya umum lainnya 15,189,210Rp Jumlah 41,348,690Rp

Laba Kena Pajak 1,888,897,477Rp Dibulatkan 1,888,897,000Rp Perhitungan: 25% x Rp. 1.888.897.000 472,224,250Rp Jumlah Pajak terhutang 472,224,250Rp

BEBAN PAJAK KINIPerhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2011 terinci sebagai berikut :

Laba (Rugi) komersial sebelum pajak 1,397,732,001Rp Koreksi Fiskal Negatif:Pendapatan jasa giro bank (24,427,212)Rp

(24,427,212)Rp Koreksi Fiskal Positif:Biaya pengobatan 10,762,765Rp Biaya Sumbangan 12,742,480Rp Biaya pajak jasa giro 1,342,656Rp Biaya Jamuan Tamu 14,675,048Rp Biaya umum lainnya 16,179,005Rp Jumlah 55,701,954Rp

Laba Kena Pajak 1,429,006,743Rp Dibulatkan 1,429,006,000Rp Perhitungan: 25% x Rp. 1.429.006.000 357,251,500Rp Jumlah Pajak terhutang 357,251,500Rp

PT SKYLINE JAYARekonsiliasi Fiskal Laporan Laba Rugi Tahun 2011

PT SKYLINE JAYARekonsiliasi Fiskal Laporan Laba Rugi Tahun 2010