BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN...
-
Upload
duongxuyen -
Category
Documents
-
view
336 -
download
39
Transcript of BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN...
Universitas Wijaya Putra
40
BAB IVPERENCANAAN DAN PERHITUNGAN TRANSMISI PADA MESIN
PERAJANG TEMBAKAU DENGAN PENGGERAK KONVEYOR
4.1 Perencanaan Pulley dan V-Belt 1
4.1.1 Penetapan Diameter Pulley 1
1. Penetapan diameter pulley V-belt, dpull (mm)
n2 = ?
Gambar 4.1 Perencanaan susunan belt dan pulley
Data awal yang diketahui :
Motor yang digunakan Motor Listrik = 1/4HP
Diameter pulley penggerak (D1) = 75 mm
Diameter pulley yang digerakan (D2) = 200 mm
Putaran pulley penggerak (n1) = 2800 rpm
n2 =
n2 =
n2 = 1050 rpm
D2
C
D1
Universitas Wijaya Putra
41
2. Kecepatan keliling pulley penggerak, (Vpull)
Vp =
Vp = ,Vp = 10,99 m/det
3. Gaya keliling yang timbul pada pulley penggerak Frated (kg)
F =
F = ,, / = 1,73 kg
4. Penerapan V-Belt
Data diameter pulley dan jarak poros motor :
D1 (diameter pulley penggerak) = 75 mm
D2 (diameter pulley yang digerakkan) = 200 mm
â ( jarak sumbu kedua pulley ) = 310 mm
Perhitungan untuk menentukan kekuatan dan jenis belt, meliputi :
Tegangan yang timbul
K = 2 x φ x σo
Dimana: φ = 0,9 faktor tarikan untuk V-belt (tetapan)
σo = 12 (kg/cm2) tegangan awal untuk V-belt (tetapan)
( ir.Wayan Barata, 1998 )
Maka : K = 2 x 0,7 x 12
= 16,8 kg cm
Universitas Wijaya Putra
42
Luas penampang V-belt A(cm2)
A =
= ,, /= 0,654 cm2
Table 4.1 diameter V-belt
Tipe penampang O A B C D E F
Luas penampang A (cm2)0,5 0,8 1,4 2,3 4,8 7,0 11,7
Tinggi belt (h)5,0 8,0 10,5 13,5 19,0 23,5 30,0
Maka, tipe V-belt yang akan dipilih adalah type A
Panjang V-Belt
L = 2â + (D2 + D1 ) +â
Dimana : â = jarak poros 310mm
D1 = 75 mm
D2 = 200 mm
Maka,
L = 2(310) + , x (200+75) + ( )L = 620 mm + 431,75 mm + 60,99 mm
L = 1.112,74 mm
Universitas Wijaya Putra
43
Kekendoran V-belt,Amin (mm)
Tipe belt A :
Amin = â - 2 h
Dimana : h = 8,0 mm
= 310 – 2.(8,0mm)
= 294 mm
Ketegangan V-belt, Amax (mm)
Tipe belt F :
Amax = (1,05~110).â
= 1,10 x 310 mm
= 341 mm
Tegangan maksimun yang timbul dari operasi V-belt, σmax kg/cm2
max = ( . . )+ .( . )+ ( . )Dimana :
= Tegangan awal untuk V-belt = 12 kg/cm2
F = Gaya keliling yang terjadi = 1,73 kg
Z = Jumlah V-belt = 1 buah
A = Luas penampang = 0,8 cm2
Y = Berat jenis rubber kanvas = 1,25~1,50 kg/cm2
g = Percepatan grafitasi = 9,8 m/det2 x 100
Universitas Wijaya Putra
44
Eb = Modulus elastisitas rubber kanvas = 600-1000 kg/cm2
h = Tinggi belt = 8,0 mm = 0,8 cm
Dmin = Diameter pully terkecil = 75 mm = 7,5 cm
V1 = Kecepatan pully penggerak = 10,99 m/det
Maka :
max = 12 + ,( , )+ , ( , )( , ) + ( , ),= 12 + 1,08 + 1,54 + 64
= 78,62 kg/cm2
5. Jumlah putaran V-belt
U = = , , x 1000 = 9,88 rps
6. Umur belt, H (jam kerja)
= ( . . ) σσ
Dimana :
Nbase = 1x107 putaran,basis dari fatique test (tetapan)
U = 9,88 = jumlah putaran V-belt (rps)
X = 2 (jumlah pulley yang berputar) buah
m = 8, factor buah V-belt (tetapan)
σfat = 90 kg/cm2, fatique test untuk V-belt (tetapan)
σmax = Tegangan maksimum yang timbul dari operasi V-belt
= 78,62 kg/cm2
Universitas Wijaya Putra
45
maka :
= ( , ) ,= 140,6 x 2,6
= 365,56 jam kerja
Perencanaan pulley penggerak dan pulley yang digerakkan
Gambar 4.2 bentuk dan dimensi pully untuk V-belt
Perhitungan yang diperlukan meliputi :
Dari table untuk V-belt tipe A didapat(ir.Wayan Barata, Element Mesin, hal. 163)
e = 12,5 mm
c = 3,5 m
t = 16 mm
s = 10 mm
Universitas Wijaya Putra
46
Maka :
Dout 1 = dpull 1 +2.c Dout 2 = dpull 2 +2.c
= 75 + 2 . 3,5 = 200 + 2 . 3,5
= 82 mm = 207 mm
Din 1 = Dout 1 - 2.e Din 2 = Doutl 2 - 2.e
= 75 - 2 . 12,5 = 200 - 2 . 12,5
= 60 mm = 185 mm
7. Lebar pulley, B (mm)
Lebar pulley penggerak dengan pulley yang digerakkan diasumsikan
sama, maka:
Bpull 2 = Bpull 1 = (z - 1) . t + 2.s
Dimana : Z = jumlah belt yang diperlukan = 1 buah
Maka :
Bpull 2 = Bpull 1 = (1 - 1) . 16 + 2 . 10
= 0 + 20
= 20 mm
8. Sudut kontak V-belt pada pulley penggerak, ∝ (degree)
α =180 -â
.600
Dimana : â = 310 (jarak antar poros penggerak) mm
dpull 1 = 75 mm
dpull 2 = 200 mm
Universitas Wijaya Putra
47
Maka :
α =180o – ( ) .600
α =180o – 24,2o
α = 155,80
9. Torsi yang terjadi pada pulley
T = F
T = 1,73 kg x
T = 64,875 kg.cm
4.2 Perencanaan Pulley dan V-Belt 2
4.2.1 Penetapan Diameter Pulley 2
1. Penetapan diameter pulley V-belt, dpull (mm)
n2 = ?
Gambar 4.3 Perencanaan susunan belt dan pulley
Data awal yang diketahui :
D1
D2
c
Universitas Wijaya Putra
48
Motor yang digunakan Motor Listrik = 180W
=0,18kW
Diameter pulley penggerak (D1) = 91 mm
Diameter pulley yang digerakan (D2) = 75 mm
Putaran pulley penggerak (n1) = 35 rpm
n2 =
n2 =
n2 = 42,5 rpm
2. Kecepatan keliling pulley penggerak, (Vpull)
Vp =
Vp = ,Vp = 0,167 m/det
3. Gaya keliling yang timbul pada pulley penggerak Frated (kg)
F =
F = ,, /F = 109,9 kg
4. Penerapan V-Belt
Data diameter pulley dan jarak poros motor :
D1 (diameter pulley penggerak) = 91 mm
D2 (diameter pulley yang digerakkan) = 75 mm
â ( jarak sumbu kedua pulley ) = 183 mm
Universitas Wijaya Putra
49
Perhitungan untuk menentukan kekuatan dan jenis belt, meliputi :
Tegangan yang timbul
K = 2 x φ x σo
Dimana: φ = 0,9 faktor tarikan untuk V-belt (tetapan)
σo = 12 (kg/cm2) tegangan awal untuk V-belt (tetapan)
Maka : K = 2 x 0,7 x 12
= 16,8 kg cm Luas penampang V-belt A(cm2)
Dari tabel 4.1 di bawah A didapat 0,8 cm2
A =
= ,, /= 6,5 cm2
Table 4.1 diameter V-belt
Tipe penampang O A B C D E F
Luas penampang A (cm2)0,5 0,8 1,4 2,3 4,8 7,0 11,7
Tinggi belt (h)5,0 8,0 10,5 13,5 19,0 23,5 30,0
Maka, tipe V-belt yang akan dipilih adalah type A
Panjang V-Belt
L = 2â + (D2 + D1 ) +â
Dimana : â = jarak poros 183 mm
Universitas Wijaya Putra
50
D1 = 91 mm
D2 = 75 mm
Maka,
L = 2(183) + , (75+91) + ( )L = 336 mm + 260,63 mm + 37,64 mm
L = 634,27 mm
Kekendoran V-belt,Amin (mm)
Tipe belt A :
Amin = â - 2 h
Dimana : h = 8,0 mm
= 183 – 2.(8,0mm)
= 167 mm
Ketegangan V-belt, Amax (mm)
Tipe belt F :
Amax = (1,05~110).â
= 1,10 x 183 mm
= 184,10mm
Tegangan maksimun yang timbul dari operasi V-belt, σmax kg/cm2
max = ( . . )+ .( . )+ ( . )Dimana :
= Tegangan awal untuk V-belt = 12 kg/cm2
Universitas Wijaya Putra
51
F = Gaya keliling yang terjadi = 109,9 kg
Z = Jumlah V-belt = 1 buah
A = Luas penampang = 0,8 cm2
Y = Berat jenis rubber kanvas = 1,25~1,50 kg/cm2
g = Percepatan grafitasi = 9,8 m/det2 x 100
Eb = Modulus elastisitas rubber kanvas = 600-1000 kg/cm2
h = Tinggi belt = 8,0 mm = 0,8 cm
Dmin = Diameter pully terkecil = 75 mm = 7,5 cm
V1 = Kecepatan pully penggerak = 1,67 cm/det
Maka :
max = 12 + ,( , )+ , ( , )( , ) + ( , ),= 12 + 68,69 + 0,036 + 64
= 144,726 kg/cm2
5. Jumlah putaran V-belt
U = = , , x 1000 = 0,26 rps
6. Umur belt, H (jam kerja)
= ( . . ) σσ
Universitas Wijaya Putra
52
Dimana :
Nbase = 1x107 putaran,basis dari fatique test (tetapan)
U = 0,26 = jumlah putaran V-belt (rps)
X = 2 (jumlah pulley yang berputar) buah
m = 8, factor buah V-belt (tetapan)
σfat = 90 kg/cm2, fatique test untuk V-belt (tetapan)
σmax = Tegangan maksimum yang timbul dari operasi V-belt
= 144,726 kg/cm2
maka :
= ( , ) ,= 5341,9 x 0,0224
= 119,7 jam kerja
Perencanaan pulley penggerak dan pulley yang digerakkan
Gambar 4.4 bentuk dan dimensi pully untuk V-belt
Universitas Wijaya Putra
53
Perhitungan yang diperlukan meliputi :
Dari table untuk V-belt tipe A didapat (Ir.Wayan Barata,Element Mesin, hal. 163)
e = 12,5 mm
c = 3,5 m
t = 16 mm
s = 10 mm
Maka :
Dout 1 = dpull 1 +2.c Dout 2 = dpull 2 +2.c
= 91 + 2 . 3,5 = 75 + 2 . 3,5
= 98 mm = 82 mm
Din 1 = Dout 1 - 2.e Din 2 = Doutl 2 - 2.e
= 91 - 2 . 12,5 = 75 - 2 . 12,5
= 66 mm = 50 mm
7. Lebar pulley, B (mm)
Lebar pulley penggerak dengan pulley yang digerakkan diasumsikan
sama, maka:
Bpull 2 = Bpull 1 = (z - 1) . t + 2.s
Dimana : Z = jumlah belt yang diperlukan = 1 buah
Maka :Bpull 2 = Bpull 1 = (1 - 1) . 16 + 2 . 10
= 0 + 20
= 20 mm
Universitas Wijaya Putra
54
8. Sudut kontak V-belt pada pulley penggerak, ∝ (degree)
α =180 -â
.600
Dimana : â = 183 (jarak antar poros penggerak) mm
dpull 1 = 91 mm
dpull 2 = 75 mm
Maka :
α =180o – ( ) .600
α =180o –( –5,3)o
α = 185,30
9. Torsi yang terjadi pada pulley
T = F
T = 109,9 kg x
T = 5000,45 kg.cm
4.3 Perencanaan poros 1
4.3.1 Perhitungan gaya-gaya yang terjadi pada poros 1
Dari perhitugan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut :
N = 1/4 HP
n1 = 2800 rpm
∝ = 185,3o
Universitas Wijaya Putra
55
Φ = 0,9 (factor tarikan awal untuk V-belt)
F = 1,73 lb
Maka gaya yang terjadi pada poros silinder dari motor adalah :
Fr = Fφsin ∝2
= 1,730,9 sin 155,82= 1,92 sin 77,9
= 1,9 lb
4.3.2 Uraian gaya-gaya yang terjadi pada poros 1
Gambar 4.5 bentuk uraian gaya yang bekerja pada poros1
1. Tegangan bahan maksimum, σmaks (psi)
Poros yang digunakan menggunakan bahan AISI 1040, Syp = 50.000
psi, N = 2,5
max = , .= , . , = 10000 psi
RA RB
A BC
Fc
1,383,86
Universitas Wijaya Putra
56
2. Torsi poros, Tp (lb.in)
Tp = .Dimana :
Hp = 1/4 Hp
n = 2800 rpm
maka :
Tp = . ,= 56,25 lb.in
3. Tegangan tarik pada pulley
Gambar 4.6 tegangan Tarik pulley
Bila diperkirakan rasio tegangan tarik V-belt adalah 3 : 1 dan 5 : 1
Maka, 52
1 F
F
Dimana: 1F = batas kekuatan tarik maksimum V-belt
2F = batas kekuatan tarik minimum V-belt
2pullD = 200 mm = 7,87 inch
F1
F2
n
Fd
Universitas Wijaya Putra
57
Maka,
212
.2
pulld
TFF
212
.2
pulld
TFF
87,7
25,56212
xFF
= 14,29 lb
untuk 2F
21 5FF
29,145 12 FF
29,144 2 F
lb3,572 F
untuk 1F
21 5FF
3,5751 xF
lb17,851 F
Universitas Wijaya Putra
58
Maka,
cos.cos. 21 FFFd
212 dd
b
2
75200 b
mmb 5,622
125
222 bax
22 bax
22 5,62310 x
25,390696100 x
25,006100x
mm316,2x
x
acos
2,316
310cos
a∝∝∝ααα
xb
Universitas Wijaya Putra
59
0,98cos
011,360,98cosarc
02
01 36,11cos.36,11cos. FFFd
98,0.57,398,0.85,17
5,349,17
lb99,20
4. Perhitungan gaya pada poros 1
Gambar 4.7 Free body diagram poros 1
∑ Fv = 0
RA+ RB- Fc = 0
RA + RB = Fc
RA+RB = 1,73
∑ MA = 0
Fc x 5,24 - RB x 3,86
-RB x 3,86 = -1,73 x 5,24
-RB = ,,RB = 2,35 lb (arah perumpamaan benar)
Dari persamaan 1,2
RA RB
1,383,86
FcA B
C
Universitas Wijaya Putra
60
RA + RB = 1,73
= 1,73 – 2,35
RA = - 0,62 lb (arah perumpamaan terbalik)
Untuk mencari momen bending maximum di daerah A-C
Daerah A– B
Untuk X1 = 0 → MA = RA x X1
= - 0,62 x 0
= 0
Untuk X1 = 3,86 in → MB = RA x X1
= - 0,62 lb x 3,86 in
= - 2,39 lb in
Daerah B – C
Momen = - Fc x X2
Untuk X2 = 0 → MC = Fc x X2
= 1,73 x 0
= 0
Gambar 4.8 diagram momen
A C
MB=- 2,39 lb in
B
Universitas Wijaya Putra
61
5. Diameter poros, Dp (mm)
Diketahui : T = 56,25 lb.in
M = - 2,39 lb.in
Dimana bahan poros direncanakan menggunakan bahan AISI 1040,
Syp = 50.000 Psi, N = 2,5= 0,5 sypN=, . ,
= 10000 Psi
≥ 16( . ) (Tp + )≥ 16(3,14 . 10000) (56,25 ) + (−2,39 )≥ 16(31400) 3169,8≥ 1631400 56,3≥ 900,831400≥ √0,0287 ≥ 0,306 = 7,77
Diameter poros ≥ 7,77 mm, maka perencanaan poros aman
Pengaplikasian dimensi poros adalah menggunakan poros yangberdiameter 19 mm
Universitas Wijaya Putra
62
4.4 Perencanaan poros 2
4.4.1 perhitungan gaya-gaya yang terjadi pada poros 2
Dari perhitugan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut :
N = 180 w
n1 = 35 rpm
∝ = 185,3o
Φ = 0,9 (factor tarikan awal untuk V-belt)
F = 109,9 lb
Maka gaya yang terjadi pada poros silinder dari motor adalah :
Fr = Fφsin ∝2
= 109,90,9 sin 185,32= 122,1 sin 92,65
= 121 lb
4.4.2 Uraian gaya-gaya yang terjadi pada poros 2
Gambar 4.9 bentuk uraian gaya yang bekerja pada poros 2
RA RC
A B C
FB
4,94,9
Universitas Wijaya Putra
63
6. Tegangan bahan maksimum, σmaks (psi)
Poros yang digunakan menggunakan bahan AISI 1040, Syp = 50.000
psi, N = 2,5
max = , .= , . , = 10000 psi
7. Torsi poros, Tp (lb.in)
Tp = .Dimana :
Hp = 0,18 kW
n = 35 rpm
maka :
Tp = . ,= 324 lb.in
8. Tegangan tarik pada pulley
Gambar 4.10 tegangan Tarik pulley
Bila diperkirakan rasio tegangan tarik V-belt adalah 3 : 1 dan 5 : 1
F1
F2
n
Fd
Universitas Wijaya Putra
64
Maka, 52
1 F
F
Dimana: 1F = batas kekuatan tarik maksimum V-belt
2F = batas kekuatan tarik minimum V-belt
2pullD = 75 mm = 2,95 inch
Maka,
212
.2
pulld
TFF
212
.2
pulld
TFF
95,2
324212
xFF
= 219,7 lb
untuk 2F
21 5FF
7,2195 12 FF
7,2194 2 F
lb54,92 F
untuk 1F
Universitas Wijaya Putra
65
21 5FF
54,951 xF
lb274,51 F
Maka,
cos.cos. 21 FFFd
221 dd
b
2
7591 b
mmb 82
16
222 bax
22 bax
22 8183 x
6433489 x
33553x
mm183,2x
a∝∝∝ααα
xb
Universitas Wijaya Putra
66
x
acos
2,183
183cos
0,998cos
03,60,998cosarc
02
01 6,3cos.6,3cos. FFFd
998,0.9,54998,0.5,274
7,549,273
lb6,328
9. Perhitungan gaya pada poros Utama
Gambar 4.11 Free body diagram poros 2
∑ Fv = 0
RA+ RC- FB = 0
RA + RC = FB
RA+RC = 109,9
∑ MA = 0
RA RC
A B CFB
4,94,9
Universitas Wijaya Putra
67
FB x 4,9 - RC x 9,8
-RC x 9,8 = -109,9 x 4,9
= ,,RB = 54,95 lb (arah perumpamaan benar)
Dari persamaan 1,2
RA + RC = 109,9
= 109,9 – 54,95
RA = 54,95 lb (arah perumpamaan benar)
Untuk mencari momen bending maximum di daerah A-C
Daerah A– B
Untuk X1 = 0 → MA = RA x X1
= 54,95 x 0
= 0
Untuk X1 = 4,9 in → MB = RA x X1
= 54,95 lb x 4,9 in
= 269,25 lb in
Daerah B – C
Momen = - FB x X2
Untuk X2 = 0 → MC = FB x X2
= 109,9 x 0
= 0
Universitas Wijaya Putra
68
Gambar 4.12 diagram momen
10. Diameter poros, Dp (mm)
Diketahui : T = 56,25 lb.in
M = - 2,39 lb.in
Dimana bahan poros direncanakan menggunakan bahan AISI 1050,
Syp = 50.000 Psi, N = 2,5
= 0,5. sypN=, . ,
= 10000 Psi
≥ 16( . ) (Tp + )≥ 16(3,14 . 10000) (56,25 ) + (−2,39 )≥ 16(31400) 3169,8≥ 1631400 56,3≥ 900,831400
A C
MB=269,25 lbin
B
Universitas Wijaya Putra
69
≥ 0,025≥ 0,29 = 7,37
Diameter poros ≥ 7,37 mm, maka perencanaan poros aman
Pengaplikasian dimensi poros adalah menggunakan poros yangberdiameter 17 m
4.5 Perencanaan Bantalan 1
Bantalan yang direncanakan adalah Single row deep grove ball bearing seri 2,
data yang diketahui :
Dari tabel 9-1 Deutschman didapat :
Diameter luar bantalan (Dp) = 35mm = 1,378 in
Beban statis dasar (Co) = 3,070 lb
Beban dinamis dasar (C) = 4,440 lb
Putaran maksimum (n) = 1050 rpm
Gaya radial (Fr) = 1,9 lb
Daya yang hilang ( akibat gesekan )
Hp = . .= , ,= ,= 0,022 Hp
Universitas Wijaya Putra
70
Umur Bantalan
L10 = .Dimana : L10 = Umur bantalan
C = Basic dynamic load rating = 4,440 lb
V = Faktor rotasi dengan ring dalam berputar ( tetapan ) = 1
P = Beban ekuivalen
= V . Fr = 1 . ( 1,9 ) = 1,9 lb
Fr = Beban radial
n = putaran ( rpm ) = 1050 rpm
Maka,
L10 = , , . jam
= 127,61 x 15,87
= 2025,17 jam
Universitas Wijaya Putra
71
4.6 Perencanaan Bantalan 2
Bantalan yang direncanakan adalah Single row deep grove ball bearing seri 2,
data yang diketahui :
Dari tabel 9-1 Deutschman didapat :
Diameter luar bantalan (Dp) = 32mm = 1,26 in
Beban statis dasar (Co) = 1.910 lb
Beban dinamis dasar (C) = 2,760 lb
Putaran maksimum (n) = 35 rpm
Gaya radial (Fr) = 121 lb
Daya yang hilang ( akibat gesekan )
Hp = . .= ,= ,= 0,016 Hp
Universitas Wijaya Putra
72
Umur Bantalan
L10 = .Dimana : L10 = Umur bantalan
C = Basic dynamic load rating = 2760 lb
V = Faktor rotasi dengan ring dalam berputar ( tetapan ) = 1
P = Beban ekuivalen
= V . Fr = 1 . ( 121 ) = 121 lb
Fr = Beban radial n = putaran ( rpm ) = 35 rpm
Maka,
L10 = , . jam
= 11,868 x 476,19
= 5651,42 jam