Analisis Rapbd Samarinda Ta2005

10
Paper Analisis Anggaran Tahun 2005 – FH POKJA 30 Date : 28 Maret 2005 1 ANALISIS RAPBD KOTA SAMARINDA TAHUN ANGGARAN 2005 Oleh : Forum Himpunan POKJA 30 / Lembaga Untuk Advokasi Kebijakan Publik 1. Latar Belakang. Analisis Anggaran ini di sampaikan terkait dengan paparan dari pihak Pemerintah Kota Samarinda dalam Nota Keuangan dan RAPBD Kota Samarinda TA. 2005. dalam paparan pihak Pemerintah Kota Samarinda yang dalam hal ini di wakili oleh Walikota Drs.H.Achmad Amins,MM, di katakan bahwa RAPBD tahun 2005 ini di dasarkan pada prinsip Transparansi-Akuntabilitas, Disiplin Anggaran, Keadilan Anggaran, Efsiensi dan Efektifitas Anggaran. Di paparkan juga bahwa Total RAPBD TA 2005 sejumlah Rp. 729.633.169.131 yang terdiri atas Belanja Aparatur 29,49% dan Belanja Pelayanan Publik 70,51% dari total RAPBD TA 2005. Dari Total jumlah RAPBD TA 2005 di alokasikan 31,68% untuk Bidang Pendidikan dan 5,14% untuk Bidang Kesehatan. Selain itu RAPBD TA 2005 ini mengalami penurunan sebesar Rp. 59.925.047.262 dari APBD TA 2004, salah satu penyebabnya adanya Proyek Luncuran dari APBD TA 2004 ke RAPBD TA 2005 sebesar Rp. 92.696.644.446. Pemerintah Kota dalam Nota Keuangan menjelakan bahwa dalam RAPBD Kota Samarinda TA 2005 ini di tekankan kepada 5 (lima) bidang Prioritas yaitu Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, Bidang Olahraga dalam rangka persiapan PON XVII tahun 2008 di kaltim (0,14%) , Bidang Pekerjaan Umum (8,47%) dan Bidang Perhubungan (3,97%) tanpa menjelaskan secara detail apa yang di maksud dengan bidang prioritas itu apakah karena jumlah alokasi anggarannya? Atau kah semangat kinerjanya?. Dalam Surat Edaran (S.E) Mendagri Nomor 903/3172/SJ tanggal 10 Desember 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2005 di sebutkan juga Khusus Untuk Anggaran Pemerintah Tahun 2005, Sasaran dan Program Pemerintah di Fokuskan Kepada: (1) Memperkokoh harmoni dan integrasi sosial, (2) Penegakan Hukum, (3) Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi, (4) Mendorong pertumbuhan Sektor Riil dan Dunia Usaha, (5) Mengurangi Tingkat Kemiskinan, (6) Peningkatan Pembangunan Infrastruktur yang mendorong proses sebagaimana tersebut di atas, (7) Peningkatan Mutu Pendidikan, (8) Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Anggaran / APBD yang tidak dikelola dengan baik hanya akan menguntungkan segelintir orang (elit) dan menelantarkan sektor-sektor yang menjadi hajat hidup orang banyak seperti pendidikan, kesehatan,lingkungan, masalah sosial, ekonomi rakyat, dan lain-lain. Anggaran yang demikian juga bisa menciptakan kesenjangan antar kelas, golongan, suku, dan lain-lain. Akibatnya ketidakadilan anggaran / APBD yang terjadi terus menerus bisa memicu munculnya konflik horizontal maupun vertikal. Maka Dari itu Kami Forum Himpunan POKJA menyampaikan Hasil Analisis tatas Nota Keuangan dan RAPBD TA. 2005 Kota Samarinda. 2. Tujuan. Tujuan di lakukan Analisis terhadap Nota Keuangan Pemerintah Kota Tahun 2005 dan RAPBD Tahun Anggaran 2005 Kota Samarinda ini adalah untuk menilai dan melakukan tinjauan apakah Nota Keuangan dan RAPBD tersebut mengakomodasi tentang : 1. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi. 2. Mendorong pertumbuhan Sektor Riil dan Dunia Usaha. 3. Mengurangi Tingkat Kemiskinan. 4. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur yang mendorong proses sebagaimana tersebut di atas. 5. Peningkatan Mutu Pendidikan. 6. Peningkatan Kesehatan Masyarakat.

description

Economic

Transcript of Analisis Rapbd Samarinda Ta2005

Page 1: Analisis Rapbd Samarinda Ta2005

Paper Analisis Anggaran Tahun 2005 – FH POKJA 30

Date : 28 Maret 2005 1

ANALISIS RAPBD KOTA SAMARINDA TAHUN ANGGARAN 2005

Oleh : Forum Himpunan POKJA 30 / Lembaga Untuk Advokasi Kebijakan Publik

1. Latar Belakang.

Analisis Anggaran ini di sampaikan terkait dengan paparan dari pihak Pemerintah Kota Samarinda dalam Nota Keuangan dan RAPBD Kota Samarinda TA. 2005. dalam paparan pihak Pemerintah Kota Samarinda yang dalam hal ini di wakili oleh Walikota Drs.H.Achmad Amins,MM, di katakan bahwa RAPBD tahun 2005 ini di dasarkan pada prinsip Transparansi-Akuntabilitas, Disiplin Anggaran, Keadilan Anggaran, Efsiensi dan Efektifitas Anggaran. Di paparkan juga bahwa Total RAPBD TA 2005 sejumlah Rp. 729.633.169.131 yang terdiri atas Belanja Aparatur 29,49% dan Belanja Pelayanan Publik 70,51% dari total RAPBD TA 2005. Dari Total jumlah RAPBD TA 2005 di alokasikan 31,68% untuk Bidang Pendidikan dan 5,14% untuk Bidang Kesehatan. Selain itu RAPBD TA 2005 ini mengalami penurunan sebesar Rp. 59.925.047.262 dari APBD TA 2004, salah satu penyebabnya adanya Proyek Luncuran dari APBD TA 2004 ke RAPBD TA 2005 sebesar Rp. 92.696.644.446. Pemerintah Kota dalam Nota Keuangan menjelakan bahwa dalam RAPBD Kota Samarinda TA 2005 ini di tekankan kepada 5 (lima) bidang Prioritas yaitu Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, Bidang Olahraga dalam rangka persiapan PON XVII tahun 2008 di kaltim (0,14%) , Bidang Pekerjaan Umum (8,47%) dan Bidang Perhubungan (3,97%) tanpa menjelaskan secara detail apa yang di maksud dengan bidang prioritas itu apakah karena jumlah alokasi anggarannya? Atau kah semangat kinerjanya?.

Dalam Surat Edaran (S.E) Mendagri Nomor 903/3172/SJ tanggal 10 Desember 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2005 di sebutkan juga Khusus Untuk Anggaran Pemerintah Tahun 2005, Sasaran dan Program Pemerintah di Fokuskan Kepada: (1) Memperkokoh harmoni dan integrasi sosial, (2) Penegakan Hukum, (3) Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi, (4) Mendorong pertumbuhan Sektor Riil dan Dunia Usaha, (5) Mengurangi Tingkat Kemiskinan, (6) Peningkatan Pembangunan Infrastruktur yang mendorong proses sebagaimana tersebut di atas, (7) Peningkatan Mutu Pendidikan, (8) Peningkatan Kesehatan Masyarakat.

Anggaran / APBD yang tidak dikelola dengan baik hanya akan menguntungkan segelintir orang (elit) dan menelantarkan sektor-sektor yang menjadi hajat hidup orang banyak seperti pendidikan, kesehatan,lingkungan, masalah sosial, ekonomi rakyat, dan lain-lain. Anggaran yang demikian juga bisa menciptakan kesenjangan antar kelas, golongan, suku, dan lain-lain. Akibatnya ketidakadilan anggaran / APBD yang terjadi terus menerus bisa memicu munculnya konflik horizontal maupun vertikal. Maka Dari itu Kami Forum Himpunan POKJA menyampaikan Hasil Analisis tatas Nota Keuangan dan RAPBD TA. 2005 Kota Samarinda. 2. Tujuan.

Tujuan di lakukan Analisis terhadap Nota Keuangan Pemerintah Kota Tahun 2005 dan RAPBD Tahun Anggaran 2005 Kota Samarinda ini adalah untuk menilai dan melakukan tinjauan apakah Nota Keuangan dan RAPBD tersebut mengakomodasi tentang :

1. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi. 2. Mendorong pertumbuhan Sektor Riil dan Dunia Usaha. 3. Mengurangi Tingkat Kemiskinan. 4. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur yang mendorong proses sebagaimana tersebut di atas. 5. Peningkatan Mutu Pendidikan. 6. Peningkatan Kesehatan Masyarakat.

Page 2: Analisis Rapbd Samarinda Ta2005

Paper Analisis Anggaran Tahun 2005 – FH POKJA 30

Date : 28 Maret 2005 2

3. Bahan dan Data Penunjang Analisis.

? Paper Manajemen Keuangan Negara, Indonesia Corruption Watch tahun 2002. ? Modul Analisis Anggaran IDEA Yogyakarta Tahun 2001. ? Modul Analisis Anggaran PSPK - FITRA jakarta Tahun 2003. ? John F.Due, Keuangan Negara, Yayasan Penerbit UI Tahun 2000. ? Revrisond Baswir, Akuntansi Pemerintahan Indonesia, BPFE tahun 1999. ? Mohamad Ikhsan, Mengukur biaya ekonomi akibat Korupsi, Aksara tahun 1999. ? Paper Review FH. Pokja 30 atas hasil Analisis RAPBD Kota Samarinda TA 2001, TA 2002,

TA 2003 dan TA 2004. ? Paper FITRA tentang Tinjauan Kebijakan dan Proses Penganggaran di Daerah Tahun 2005. ? Laporan Kegiatan “Refleksi Gerakan Tranparansi Anggaran Dalam Pemberantasan Korupsi “

Jakarta, 10-12 maret 2005. ? UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. ? UU No 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Daerah dan Pusat. ? UU No 25 Tahun 2004 Tentang Program Pembangunan Nasional. ? UU No 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara. ? UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara . ? UU No. 25 Tahun 1999 Tentang DAU dan DAK . ? PP No. 109 Tahun 2000 Tentang Kedudukan Keuangan Kepala dan wakil Kepala daerah

untuk Biaya Penunjang Operasional . ? PP No. 105 Tentang Penyusunan, Pelaksanaan, Penatausahaan, Pelaporan dan

Pertanggungjawaban APBD. ? PP No. 3 Tahun 2004 Tentang DAU Pemerintah Propinsi,. Kota, Kabupaten untuk T.A. 2005 ? PP No 24 Tahun 2004 Tentang Anggaran DPRD. ? PP No. 26 Tahun 2001 Tentang Gaji Pokok PNS Daerah. ? PP No. 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah . ? PP No. 66 Tahun 2001 Tentang Retribusi Daerah . ? Kepmendagri No 29 Tahun 2002 Tentang Pedoman Penyusunan, Penganggaran dan

Pengawasan Keuangan serta tata cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD.

? Peraturan Presiden No.7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2004-2009.

? Surat Edaran (SE) Mendagri No. 903/3172/SJ tanggal 10 Desember 2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2005.

? Dokumen Nota Keuangan dan RAPBD Kota Samarinda Tahun Anggaran 2005.

Page 3: Analisis Rapbd Samarinda Ta2005

Paper Analisis Anggaran Tahun 2005 – FH POKJA 30

Date : 28 Maret 2005 3

4. Analisis RAPBD . 4.1. Tinjauan atas Nota Keuangan RAPBD T.A. 2005 secara umum :

Tabel 1 : Alokasi Anggaran Dalam Prosentase / Bidang

Bidang

%

Administrasi Umum 35,75 Pertanian 1,53 Perikanan dan Kelautan 0,21 Pertambangan dan Energi 0,19 Perindustrian dan Perdagangan 1,08 Perkoperasian 0,21 Ketenagakerjaan 0,37 Kesehatan 5,14 Pendidikan 31,68 Sosial 1,50 Permukiman 4,08 Pekerjaan Umum 8,47 Perhubungan 3,97 Lingkungan Hidup 4,43 Kependudukan 0,92 Olahraga 0,14 Kepariwisataan 0,19 Pertanahan 0,14

Isi Tinjauan ? Fokus Pekerjaan pada masing-masing bidang dalam alokasi anggaran sebagaimana tersebut di atas

tidaklah se rinci seperti terlihat dalam pembagian prosentase alokasi anggarannya, hal ini di karenakan pembagian prosentase alokasi anggaran tiap bidang tidak menyertakan alokasi anggaran tiap bidang pada tahun sebelumnya dan juga tidak menyertakan keterangan mengapa suatu bidang alokasinya turun dan naik pada tahun ini di banding tahun sebelumnya.

? Bidang administrasi umum sebagian besar di gunakan untuk gaji,tunjangan, fasilitas dan belanja modal

bagi aparatur dan perlengkapan kantor/dinas/instansi yang ada di Kota Samarinda yang sebenarnya secara rutin ada dalam alokasi anggaran dalam tiap item belanjanya, tidak ada laporan mengenai mana perlengkapan dan belanja modal untuk Kantor/Dinas/ Instansi yang telah di alokasikan pada anggaran tahun sebelumnya.

? Bidang Pendidikan untuk tahun ini mendapatkan alokasi anggaran yang sangat besar tahun ini dalam

RAPBD Kota Samarinda namun sayangnya peruntukan belanja anggaranya setelah di kurangi belanja aparatur terkonsentrasi untuk rehabilitasi sarana fisik gedung sekolah semata, minim sekali alokasi belanja untuk Pengembangan Mutu Pendidikan dan beasiswa bagi siswa dari keluarga miskin/tidak mampu. Pemerintah Kota juga tidak menyertakan laporan rinci atas alasan di prioritaskan lebih dahulu anggaran untuk belanja rehabilitasi sarana dan prasarana fisik gedung sekolah ini.

? Bidang Kesehatan juga masih bergelut dengan perbaikan infrastruktur terutama rehabilitasi dan

pembangunan puskesmas serta pengadaan mobil ambulan.

Page 4: Analisis Rapbd Samarinda Ta2005

Paper Analisis Anggaran Tahun 2005 – FH POKJA 30

Date : 28 Maret 2005 4

? Bidang Permukiman berkonsentrasi untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah dari Pemkot Samarinda yang tidak selesai pada tahun 2002 dan 2003 mengenai relokasi pemukiman bagi warga eks Sungai Karang Mumus dan juga mengerjakan proyek perumahan Korpri.

? Bidang Perhubungan di penuhi dengan belanja untuk pembangunan Jembatan Mahkota 2 dan

Pembangunan Terminal Induk. ? Bidang Pekerjaan Umum membelanjakan anggaran untuk proyek-proyek peningkatan jalan,

pembangunan Jalan, Pelebaran Jalan, Saluran Drainase, Folder dan Perencanaan tahun anggaran berikutnya, namun patut di cermati dalam bidang pekerjaan umum terdapat banyak istilah bagi pengerjaan proyek yang di titipkan dalam RAPBD 2005 yaitu Proyek Luncuran, Proyek Free Financing dan Proyek yang Mendahului Anggaran. Tidak ada penjelasan dalam Nota Keuangan atas Istilah-Istilah tersebut. Juga tidak ada tampilan rinci mengenai lebar dan panjang jalan yang akan di tingkatkan atau di lebarkan ataupun akan di bangun sehingga proyek-proyek dalam bidang Pekerjaan Umum rawan akan potensi KORUPSI. Dalam bidang pekerjaan umum ini juga tidak terlihat adanya target atas di bangunnya sarana dan prasarana fisik yang berdampak bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan artinya sejauhmana proyek-proyek fisik ini memberikan manfaat dan dampak selain daripada terseleasikannya pekerjaan proyek.

? Sedangkan Bidang-bidang lainnya menurut Hemat kami hanya menjalankan tugas-tugas rutin saja

seperti pekerjaan pada anggaran tahun sebelumnya kecuali Bidang Lingkungan Hidup yang pada tahun 2005 ini di penuhi dengan alokasi belanja untuk pembuatan hutan rakyat, hutan kota sebagai daerah penyangga Kota Samarinda namun tidak juga di jelaskan secara gamblang dalam Nota Keuangan ini apa yang di maksud dengan daerah penyangga dan atas hasil kajian apa proyek tersebut di tetapkan.

4.2. Substansi Anggaran 4.2.1. Relevansi RAPBD dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Point RPJM kami fokuskan pada : ? Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi. ? Mendorong pertumbuhan Sektor Riil dan Dunia Usaha. ? Mengurangi Tingkat Kemiskinan. ? Peningkatan Pembangunan Infrastruktur yang mendorong proses sebagaimana tersebut di atas. ? Peningkatan Mutu Pendidikan. ? Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat.

Terkait dengan relevansi Fokus Isu RPJM tersebut di atas dengan RAPBD berikut analisis nya : ? Visi Kota Samarinda sebagaimana tercantum didalam Nota Keuangan adalah : Mewujudkan Samarinda

sebagai Kota Jasa, Industri, Perdagangan dan Pemukiman yang berwawasan lingkungan, lebih tepat kiranya bila disebut sebagai slogan Kota bukan Visi Kota karena Visi Suatu Kota atau Kabupaten sewajarnya merupakan turunan dari Rencana Pembangunan Jangka Pendek, Menengah dan Panjang dari Sebuah Negara dan juga Propinsi yang merupakan tugas pokok prioritas Pemerintahan di Daerah Kabupaten dan Kota sebagaimana secara jelas hal ini di atur dalam UU 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Baru kemudian setelah tugas pokok yang menjadi prioritas secara Nasional dan Regional itu terlaksana maka Pemerintahan di Daerah dapat mengembangkan Visi Kota atau Kabupatennya bukan sebaliknya seperti yang terjadi saat ini dan merupakan kerancuan yang di biarkan.

? Terkait dengan isu peningkatan pertumbuhan ekonomi maka di dalam Nota Keuangan dan RAPBD Kota

Samarinda tahun Anggaran 2005 ini tidak di sebutkan mengenai target pertumbuhan ekonomi tahunan berikut asumsi-asumsi yang melatarbelakangi target tersebut. Maka dapat di katakan bahwa Nota Keuangan dan RAPBD tersebut tidak memiliki target atas tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan.

Page 5: Analisis Rapbd Samarinda Ta2005

Paper Analisis Anggaran Tahun 2005 – FH POKJA 30

Date : 28 Maret 2005 5

? Pembangunan Proyek-proyek sarana dan pra sarana Fisik sebagaimana terdapat di dalam belanja

pelayanan publik RAPBD 2005 Kota Samarinda tidak di jelaskan manfaat dan dampaknnya untuk mendorong Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Sektor Riil dan Dunia Usaha serta mengurangi tingkat kemiskinan. Proyek-proyek yang di alokasikan tidak lebih dari sekedar pelaksanaan pekerjaan fisik semata tanpa memperhitungkan bahwa tiap item proyek bermanfaat dan berdampak serta mendorong apa ? dengan rinci dan terukur.

? Peningkatan Mutu Pendidikan di terjemahkan dalam RAPBD 2005 Kota Samarinda masih secara

sempit yaitu sekedar perbaikan/rehabilitasi sarana dan prasarana fisik gedung / tempat proses belajar mengajar sebagaimana yang terlihat dalam alokasi anggaran.padahal peningkatan mutu pendidikan itu merupakan proyek holistik dimana sarana dan prasarana fisik hanyalah salah satu faktor dari sekian faktor peningkatan mutu pendidikan itu. Maka dari itu klaim Pemerintah Kota atas alokasi anggaran 30% persen lebih di Bidang Pendidikan pada tahun ini mesti di kaji ulang dari segi manfaat dan dampak alokasi tersebut.

4.2.2. Apakah RAPBD memperhatikan prinsip keadilan anggaran.

Dalam RAPBD Kota Samarinda Tahun Anggaran 2005 , Alokasi Anggaran untuk Warga Miskin / Tidak Mampu (Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial) sebesar Rp. 1.828.450.000 / Tahun untuk 13.962 Jiwa masih kalah jauh dari alokasi anggaran untuk Gaji,Tunjangan dan Fasilitas Buat Walikota, Wakil Walikota dan Anggota DPRD Kota Samarinda dengan Jumlah Sebesar Rp. 5.880.776.346 / Tahun untuk 47 Orang. Pemkot Samarinda dalam Pengantar Nota Keuangan RAPBD TA 2005 mengatakan bahwa RAPBD di susun berdasarkan beberapa prinsip di antaranya prinsip keadilan anggaran, namun prinsip keadilan anggaran bagaimanakah yang di maksud oleh Pemkot bila kurang lebih dari 13.962 Jiwa warga Kota Samarinda yang hidup dalam garis kemiskinan berdasarkan data BPS kaltim tahun 2004 jumlah alokasi anggaranya lebih rendah di banding alokasi anggaran buat 47 orang Pejabat Publik. 4.3. Pos Pendapatan 4.3.1. Asas Transparansi sumber-sumber pendapatan.

Dari jumlah Total Target PAD Kota Samarinda tahun 2005 sebesar Rp. 70.031.502.000 dan naik sebesar Rp. 1.940.194.000 dari Target Pendapatan Tahun 2004. Dalam PAD tersebut, Ada 6 Jenis Pajak daerah yang mengalami peningkatan target PAD yaitu : Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Konsumsi Listrik, Pajak Parkir, 23 Jenis Retribusi Daerah yang mengalami peningkatan target PAD, 1 Jenis Pajak daerah yaitu Pajak Pengambilan & Pengolahan Bahan galian C yang mengalami penurunan target PAD, 7 Jenis Retribusi daerah yang mengalami penurunan target PAD, 11 Jenis Retribusi Daerah yang tidak mengalami peningkatan maupun penurunan (Tetap) target PAD nya, 1 Jenis Retribusi daerah yaitu Retribusi Pelabuhan Udara di nol (0) kan Target PAD nya.

Dalam Uraian PAD ini tidak di jelaskan secara rinci mengenai jumlah objek (orang, benda, tempat,dll) pajak dan retribusi daerah yang di targetkan mengalami kenaikan begitupun dengan yang mengalami penurunan target PAD dan juga tidak ada penjelasan memadai mengenai retribusi daerah yang di kosongkan target PAD nya. Ketidakjelasan atas transparansi mengenai rincian objek pajak dan retribusi daerah ini berpotensi adanya tindakan sengaja dan terencana untuk melakukan penyimpangan dan penggelapan sumber-sumber pendapatan daerah (PAD).

Page 6: Analisis Rapbd Samarinda Ta2005

Paper Analisis Anggaran Tahun 2005 – FH POKJA 30

Date : 28 Maret 2005 6

4.3.2. Penilaian atas sumber-sumber pendapatan. o Sumber-sumber pendapatan yang target kenaikannya terlalu rendah bila di bandingkan dengan

kenyataan yang ada di lapangan mengenai pertumbuhan-perkembangan atas objek sumber-sumber pendapatan tersebut adalah :

? Pajak Hotel dengan target kenaikan sebesar Rp 250.000.000 padahal di tahun 2005

khususnya di Kota Samarinda telah di buka 2 Hotel Besar yaitu Hotel Grand Victoria dan Hotel Borneo yang kapasitas dan tingkat bintangnya sejajar dengan 2 Hotel Besar lainnya di Samarinda yaitu Hotel Mesra Int dan Hotel Bumi Senyiur namun kenapa target kenaikan yang di patok pihak Dispenda rendah sekali seakan-akan yang baru buka adalah 2 buah wisma/ losmen kecil.

? Pajak Restoran juga begitu dengan target kenaikan Rp 250.000.000 padahal dengan

maraknya Pengembangan Mall dan Pembukaan Hotel baru bukan tidak mungkin target pendapatan atas sumber ini bisa lebih dari angka yang di patok pihak Dispenda.

? Retribusi Pemakaian Kekayaan daerah dengan target kenaikan Rp 5.000.000 sungguh

sangat-sangat kecil bila di bandingkan dengan semakin meningkatnya frekuensi penggunaan kekayaan milik daerah di Kota samarinda baik berupa Gedung, Kendaraan Berat dan barang-barang lainnya baik itu untuk acara Resepsi Pernikahan dan Seremonial lainnya, serta penyewaan pihak kedua atas penggunaan alat-alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum atau Dinas Kebersihan Kota untuk jasa-jasa tertentu.

o Sumber-sumber Pendapatan yang menurun target penerimaanya dan patut untuk di kaji ulang karena

sumber pendapatan tersebut berdampak terhadap lingkungan dan alam adalah :

? Pajak Daerah untuk Pengambilan & Pengolahan Bahan Galian C yang menurun sebesar Rp. 100.000.000

? Retribusi Tempat penjualan minuman beralkohol yang menurun sebesar Rp. 339.200.000

o Sumber-sumber pendapatan lainnya yang di soroti adalah :

? Retribusi Ijin trayek kenapa targetnya tetap sama dengan tahun lalu yaitu sebesar Rp. 75.000.000, apakah tidak akan ada lagi pembukaan ijin trayek baru di Kota Samarinda lalu bagaimana dengan rencana beroperasinya Taksi Argo di Kota samarinda apakah hal itu bukan membuka ijin trayek baru atau ada jenis sumber retribusinya sendiri.

? Retribusi Gerobak sorong kenapa target pendapatannya sama dengan yang

di berlakukan pada retribusi mobil derek yaitu sebesar Rp 10.000.000, bila gerobak sorong bisa jadi tidak bertambah namun mobil rusak di tengah jalan yang perlu di derek apakah bisa tahu jumlahnya akan tetap seperti tahun sebelumnya.

? Retribusi Limbah Domestik / Lingkungan Hidup target penerimaan nya sama dengan

tahun yang lalu yaitu sebesar Rp. 25.000.000, padahal Retribusi jenis Pelayanan Pemakaman dan pengabuan mayat saja naik targetnya dari tahun lalu. Bukankah Kota Samarinda ini semakin penuh dengan Pusat-pusat perbelanjaan, Pergudangan dan Industri-industri tertentu tapi retribusi limbahnya tetap sama target pendapatanya.

? Kenapa Ijin Kegiatan Pengusahaan di Bidang Kesejahteraan Sosial juga di targetkan

dalam sumber Pendapatan padahal itu nirlaba,Apakah Dispenda kesulitan mencari lahan sumber pendapatan yang lain sehingga yang nirlaba juga di kenakan retribusi.

Page 7: Analisis Rapbd Samarinda Ta2005

Paper Analisis Anggaran Tahun 2005 – FH POKJA 30

Date : 28 Maret 2005 7

4.4. Pos Belanja Aparatur 4.4.1. Perbandingan Belanja Aparatur - Administrasi Umum dengan Belanja Pelayanan Publik semua Dinas / Kantor / Instansi di Kota Samarinda dalam RAPBD Tahun Anggaran 2005.

No Dinas/Kantor/Instansi

Belanja Aparatur (Rp) Belanja Pelayanan Publik (Rp)

1 DPRD 2.716.785.447 2 Walikota – Wakil Walikota 2.047.921.820 3 Sekretariat Kota 55.118.028.469 22.486.650.000- 699.300.000-

780.000.000-150.000.000-279.119.819-15.635.494.228-

3.104.330.000 4 Sekretariat Dewan 23.174.124.207 699.300.000 5 Dispenda 8.486.537.050 300.000.000 6 Bappeda 2.008.528.101 5.445.960.000 7 Bawaskot 2.204.876.971 200.000.000 8 Kantor Arsip daerah, Diklat & Litbang 6.570.970.038 780.000.000 9 Kantor Informasi dan Komunikasi 1.679.629.434 10 6 Kantor Kecamatan 5.008.538.146 1.226.575.000 11 42 Kantor Kelurahan 18.021.197.709 1.680.000.000 12 Sekretariat KORPRI 268.808.000 13 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 4.114.449.152 2.500.000.000 14 Peternakan 1.378.336.425 100.000.000- 839.400.000 15 Perikanan 1.093.765.021 16 Pertambangan & Energi 1.085.689.297 6.300.000 17 Deperindag 2.121.037.455 25.000.000 18 Kantor Pengelola Pasar 3.995.403.251 1.142.300.000 19 Koperasi – UKM 1.220.075.579 20 Disnaker 2.124.569.519 21 Kesehatan 16.396.876.169 10.010.359.757- 2.000.000.000 22 Pendidikan 80.753.258.587 16.319.862.600 23 SLB – TK Kota Samarinda 1.095.742.242 24 SLTP Kota Samarinda 36.631.053.376 25 SMU Kota Samarinda 27.133.296.433 26 Kesejahteraan Sosial 997.997.433 300.000.000 27 Kesbang & Linmas 2.022.021.982- 2.174.621.782-

2.127.310.886

28 Kantor Pemberdayaan Masyarakat 837.144.842 28.000.000 29 Satpol PP 2.076.946.037 30 Kimbangkot 5.208.511.927- 40.000.000 46.868.882.054 31 Pemadam Kebakaran 3.948.982.318 100.000.000 32 Bina Marga dan Pengairan 3.327.754.193 74.251.499.992 33 Perhubungan 8.095.440.450 15.705.187.992 34 Bapedalda 1.302.916.381 2.148.653.024 35 Kantor Kebersihan, Pertamanan & Pemakaman 23.693.340.947 2.010.833.750 36 Catatan Sipil, Pendaftaran Pendudukan & KB 5.023.767.331 200.000.000 37 Kantor Pemuda dan Olahraga 778.716.188 38 Pariwisata,Seni dan Budaya 1.090.616.874 39 Pertanahan Kota 538.574.000 275.000.000

Keterangan : o Kantor/Dinas/Instansi yang Belanja Pelayanan Publiknya tidak ada sebanyak :

9 (Sembilan) o Kantor/Dinas/Instansi yang Belanja Pelayanan Publiknya lebih kecil dari Belanja Aparatur Sebanyak :

20 (dua Puluh) o Kantor/Dinas/Instansi yang Belanja Pelayanan Publiknya Lebih Besar dari Belanja Aparatur Sebanyak :

4 (empat) o 1 (satu) Kantor/Dinas/Instnasi yang Belanja Pelayanan Publik dan Aparaturnya sama besar.

Page 8: Analisis Rapbd Samarinda Ta2005

Paper Analisis Anggaran Tahun 2005 – FH POKJA 30

Date : 28 Maret 2005 8

4.4.2. Dinas / kantor / Instansi yang belanja Aparatur dan Pelayanan Publiknya tumpang tindih dengan Dinas / Kantor / Instansi lainnya. o Kantor Kesbang Kota Samarinda pada belanja Honorarium untuk Pilkada, PAW dan lain-lain Sebesar

Rp. 1.224.520.000, yang seharusnya di Kelola oleh KPUD Kota Samarinda sebagai Komisi Pemilihan Umum yang berkewajiban, Bertugas dan Berwenang terhadap Kegiatan Pilkada dan PAW bukan Kantor Kesbang. Sebaiknya Kantor Kesbang (Kesatuan Bangsa) Kota Samarinda di Likuidasi saja karena tidak jelas peranan spesifiknya apa.

4.4.3. Penilaian atas distribusi alokasi anggaran pada Belanja Aparatur. o Sebanyak 9 (sembilan) Kantor/Dinas/Instansi yang tidak memiliki kegiatan pada Belanja Pelayanan

Publik menunjukkan bahwa ke sembilan Kantor/Dinas/instansi tersebut tidak ada kegiatan dan peranan yang cukup spesifik dalam melayani masyarakat sehingga patut di pertimbangkan agar ke sembilan Kantor/Dinas/Instansi tersebut di Merger atau di likuidasi saja dan Pegawainya di Percepat masa Pensiunnya. Karena bila hal ini berlangsung terus maka akan terjadi pemborosan berkelanjutan.

o Sebanyak 20 (dua puluh) Kantor /Dinas/Instnasi yang Belanja Aparaturnya lebih besar daripada Belanja

Pelayanan Publiknya perlu di telaah TUPOKSI nya. o dari 20 Kantor/ Dinas/ Instansi tersebut ada 6 Kantor/Dinas/ Instansi yang perbandingan antara Belanja

Publik dan Aparaturnya sangat Jauh berbeda dari besaran alokasi anggarannya yaitu KKPP, DEPERINDAG, Pertambangan & Energi, Arsip Daerah-Diklat & Litbang, DISPENDA dan SEKWAN DPRD, ke 6 kantor/Dinas/Instansi ini patut di pertanyakan kesungguhan nya dalam melayani publik di karenakan ke 6 kantor/dinas/instnasi inilah yang paling boros dalam belanja aparaturnya.

o 1 Kantor/Dinas/Instansi yaitu KIMBANGKOT hampir sama besarnya alokasi anggaran pada Bagian

Belanja Pelayanan Publik dan Aparaturnya, hal ini patut di pertanyakan dan di teliti karena berpotensi terjadinya tumpang tindih serta penggandaan item belanja.

Page 9: Analisis Rapbd Samarinda Ta2005

Paper Analisis Anggaran Tahun 2005 – FH POKJA 30

Date : 28 Maret 2005 9

4.5. Pos Belanja Pelayanan Publik 4.5.1. Alokasi anggaran yang patut di tanyakan efisiensi, efektifitas serta manfaatnya.

No Dinas/Kantor/Instansi

Item Belanja Jumlah Anggaran (Rp)

Keterangan

1 Sekkot bagian Perkotaan Penyelesaian Dampak Sosial Pembangunan Infrastruktur Kota

22.486.650.000 Tidak di jelaskan apakah ini cuma program Pembebasan lahan atau ada hal lainnya.

2 Bina Marga & Pengairan

Penanggulangan Banjir 5.500.000.000 Tidak di jelaskan secara spesifik sistem dan metode penanggulangan banjir seperti apa yang di lakukan dalam proyek ini ,apakah ada bedanya dengan proyek-proyek lain di Bina Marga.

3 Bagian Pengolahan Data Elektronik

Pengembangan E-Gov Kecamatan, Pembuatan Home Page, SIPD (Sistem Informasi Profil daerah)

3.104.330.000 Untuk belanja ini apakah tidak lebih baik bila Pemkot bersama Kecamatan dan Kelurahan membuat Program Local Area Network saja yang terkoneksi karena untuk membuat jaringan Teknoplan sendiri biayanya sangat besar dan apakah kebutuhan Pemkot untuk memiliki jaringan sendiri itu mendesak sekali.

4.5.2. Penilaian atas proyek-proyek Luncuran dan Free Financing. o Proyek-proyek bidang Fisik Sarana dan Prasarana yang berjumlah Rp. 163.746.706.803 dalam RAPBD

Tahun anggaran 2005 ini, Sebesar Rp. 92.696.644.446 merupakan Luncuran kegiatan tahun 2004 yang di masukkan dalam RAPBD Tahun ini. melihat pada besarnya jumlah luncuran kegiatan terdahulu dalam proyek fisik ini maka penting untuk di kaji ulang alasan logis Pemkot Samarinda mengambil kebijakan ini karena proyek-proyek luncuran ini rawan sekali atas mark up dan penggelapan Anggaran.

o Rata-rata dari Proyek Luncuran kegiatan tahun 2004 ini merupakan kegiatan rutinitas saja dari proyek-

proyek Fisik bukan merupakan proyek yang sama sekali baru dan mendesak untuk di akomodasi. 4.5.3. Penilaian atas keadilan distribusi alokasi anggaran pada belanja pelayanan publik.

Untuk Penilaian atas Keadilan Distribusi Alokasi anggaran pada bagian Belanja Pelayanan Publik ini kami memberikan analisis atas ketidakadilan alokasi anggaran bagi upaya mengantisipasi musibah Kebakaran di Kota ini. Pertanyaannya adalah manakah yang paling sering di timpa Musibah Kebakaran ?

Belanja Pengadaan Alat Perlengkapan Pemadam Kebakaran untuk Kantor Pemerintah Kota

(Balai Kota) Samarinda.

Belanja Pengadaan Sarana dan Peralatan Pemadam Kebakaran untuk 8 (delapan)

Posko Pemadam Kebakaran di Samarinda.

Pengadaan Pompa Balakar 1 Unit Rp. 110.000.000 Pengadaan 1 Unit Mobil Balakar Rp. 1.500.000.000 Pengadaan Mesin Pompa Portable 2 unit Rp. 200.000.000

Pengadaan sarana penanggulangan kebakaran dan pengadaan peralatan untuk 8 posko pemadam kebakaran Rp.100.000.000

Total Belanja Rp. 1.810.000.000 Total Belanja Rp. 100.000.000

Page 10: Analisis Rapbd Samarinda Ta2005

Paper Analisis Anggaran Tahun 2005 – FH POKJA 30

Date : 28 Maret 2005 10

4.6. Saran Kebijakan (Policy Paper) Anggaran.

Kota Samarinda Penting untuk Meninjau ulang Arah dan Kebijakan Umum Rencana Pembangunanya untuk di sinergikan dengan beberapa target dan orientasi di bawah ini : o Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi. o Mendorong pertumbuhan Sektor Riil dan Dunia Usaha. o Mengurangi Tingkat Kemiskinan. o Peningkatan Pembangunan Infrastruktur yang mendorong proses sebagaimana tersebut di atas. o Peningkatan Mutu Pendidikan. o Peningkatan Kesehatan Masyarakat.

Target dan Orientasi Kebijakan Pembangunan itu harus di sertai dengan Tujuan, Manfaat, Dampak serta Ukuran / Indikator untuk mencapainya agar di dalam merencanakan, Menyusun serta melaksanakan kegiatan Anggaran tahunan dapat di nilai mana Program dan Proyek yang telah di lakukan / tercapai dan mana yang belum sehingga akan meminimalisasi pengulangan alokasi anggaran yang tidak perlu dan pada gilirannya menyebabkan pemborosan alokasi anggaran.

Samarinda, 28 Maret 2005

Tertanda Tim Analisis Anggaran FH. POKJA 30

Penanggung Jawab : Kahar Al bahri,S.pd

Analisis Data :

Dwi Palupi,S.ip, Ir. Dina Suteja,M.M

Panel Advisor : Senci Han S.K,S.sos

Database : Firman Hidayat,Sukamto,S.E

Dokumentasi : Indra Wahyudi