ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI...

122
ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI MA GUPPI WINDUSARI MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi sebagai Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Putri Aprilianingrum NIM. 111-14-307 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Transcript of ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI...

Page 1: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN

AL-QUR’AN HADIS

DI MA GUPPI WINDUSARI MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi sebagai Tugas Dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Putri Aprilianingrum

NIM. 111-14-307

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 2: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

ii

Page 3: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

iii

ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN

AL-QUR’AN HADIS

DI MA GUPPI WINDUSARI MAGELANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi sebagai Tugas Dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Putri Aprilianingrum

NIM. 111-14-307

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 4: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

vi

Page 5: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

v

Page 6: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

vi

Page 7: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

vii

MOTTO

نوا با الصبر وا الصلو رة إال على ة واستعي وإن ها لكبي ٥٤شعين الخ

Artinya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu´ “ (Qs. Al-Baqarah: 2 : 45).

Page 8: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, dengan

segala kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Orang tuaku tercinta bapak Silih Warno dan ibu Sri Utami yang senantiasa

mencurahkan kasih sayang, dukungan moral maupun materiil dan doa

yang tak pernah putus untuk putri-putrinya.

2. Untuk saudara kandunngku adikku Ani Nisfulaili, yang selalu memberikan

senyuman kecil dan candaan yang luar biasa ketika saya benar-benar lelah.

3. Bapak Abdul Syukur selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan

nasehat-nasehat dan telah sabar membimbing penyusunan skripsi ini

4. Terimakasih untuk Siti Alifah, Sahabatku dan sudah seperti kakak

kandungku sendiri, yang selalu memberikan semangat, nasehat-nasehat

dan selalu mendengarkan keluh kesahku.

5. Sahabat-sahabat seperjuanganku, Atik, Nonik, Hanik, Anis, Nafi’, dan

Desi yang telah memberikan nasehat-nasehat dan semangat yang tak

pernah lelah.

6. Terimakasih untuk Arif hidayat yang selalu mensuport, menemaniku, dan

yang selalu saya repotkan.

7. Sahabat-sahabatku di organisasi ekstra kampus kota Salatiga, terimakasih

atas do’a dan motivasinya.

8. Sahabat-sahabat seperjuanganku 2014 khususnya jurusan PAI.

Page 9: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Puji syukur alhamdulillahi robbil‟alamin, penulis panjatkan kepada Allah

SWT yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

Nabi agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya

yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-

satunya umat manusia yang dapat memformasi umat manusia dari zaman

kegelapan menuju terang benderang, yakni dengan ajarannya agama Islam.

Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI).

4. Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang

telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan

waktunya dalam membimbingn penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Siti Rukhyati, M.Ag selaku pembimbing akademik.

Page 10: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

x

Page 11: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

xi

Daftar Isi SAMPUL................................................................................................................ i

LOGO.................................................................................................................... ii

JUDUL................................................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAAN............................................................................. v

PENGESAHAN KELULUSAN........................................................................... vi

MOTTO................................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN.................................................................................................viii

KATA PENGANTAR........................................................................................... ix

DAFTAR ISI......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

ABSTRAK........................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8

E. Penegasan Istilah .......................................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan................................................................................. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 11

A. Karakteristik Problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadits ..................... 11

B. Kajian Pustaka: Penelitian Terdahulu ........................................................ 39

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 40

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 40

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 41

C. Sumber Data ............................................................................................... 41

D. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................... 42

E. Analisis Data .............................................................................................. 46

Page 12: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

xii

F. Pengecekan Keabsahan Data...................................................................... 48

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA ..................................................... 50

A. Gambaran Umum MA GUPPI Windusari ................................................. 50

B. TEMUAN PENELITIAN .......................................................................... 55

C. ANALISIS DATA ..................................................................................... 59

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 73

A. Kesimpulan ................................................................................................ 73

B. Saran ........................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Data Guru dan Karyawan ..................................................... 52

Tabel 4.2 : Data Peserta Didik .................................................................. 53

Tabel 4.3 : Data Sarana dan Prasana ........................................................ 54

Page 14: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

xiv

DAFTAR FOTO

1. Gedung Sekolah MA GUPPI WINDUSARI

2. Ruangan Guru

3. Pembelajaran Di Kelas

4. Wawancara Dengan Guru Matpel Al-Qur’an Hadis

5. Wawancara Dengan Siswa

6. Wawancara Dengan Waka Kurikulum

7. Wawancara Dengan Waka Kesiswaan

8. Wawancara Dengan Kepala Sekolah

Page 15: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar SKK

2. Surat Tugas Pembimbing Skripsi

3. Surat Permohonan Izin Penelitian

4. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

5. Lembar Konsultasi

Page 16: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

xvi

ABSTRAK

Aprilianingrum, Putri. 2018. Analisis Problematika Pembelajaran Al-Qur‟an

Hadis Di MA GUPPI WINDUSARI (Studi Kasus Dikelas X IPS MA

GUPPI Windusari). Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing: Drs. Abdul Sykur, M.Si

Kata Kunci: Problematika, Problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadis.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika pembelajaran Al-

Qur’an Hadis di MA GUPPI Windusari. Fokus masalah yang akan dikaji adalah:

1) Apa saja problematika pembelajaran AL-Qur’an Hadis di MA GUPPI

Windusari Magelang. 2) Apa saja usaha upaya dalam mengatasi problematika

pembelajaran Al-Qur’an Hadis.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan

dengan tahap persiapan, pelaksanaan dan peneyelesaian. Objek penelitian adalah

peserta didik dan pendidik. Teknik pengumpulan data menggunakan metode

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tiga

komponen utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian diketahui bahwa problematika pembelajaran Al-Qur’an

Hadis di MA GUPPI Windusari terdiri dari: problematika pada peserta didik,

pendidik, sarana dan prasarana, dan lingkungan masyarakat dan lingkungan

sekolah yang kurang baik. Upaya mengatasi problematika pembelajaran Al-

Qur’an Hadis meliputi: guru harus memberikan metode yang kreatif dalam

pembelajaran agar siswa bisa lebih berkembang, ada pengulangan bab yang belum

bisa, upaya dari sekolah untuk menggiatkan managemen sekolah baik dari guru

maupun karyawan, pihak sekolah sudah mengajukan proposal ke KEMENAG dan

donatur dalam pengembangan sarana dan prasarana, dan guru harus mampu

mengkondisikan siswa jika berada dalam lingkungan kelas ataupun luar kelas.

Page 17: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan adalah dunia yang sangat penting dalam

kehidupan manusia. Manusia yang selalu diiringi pendidikan,

kehidupannya akan selalu berkembang ke arah yang lebih baik. Tidak ada

zaman yang tidak berkembang, tidak ada kehidupan manusia yang tidak

bergerak, dan tidak ada manusia pun yang hidup dalam stagnasi

peradaban. Dan semuanya itu bermuara pada pendidikan, karena

pendidikan adalah pencetak peradaban manusia (Sholeh Hamid, 2014:11).

Pendidikan juga yang akan menentukan generasi yang baik atau tidak itu

semua tergantung dengan pendidikan yang di perolehnya. Baik di sekolah

yang sifatnya formal ataupun non formal. Keduanya sangat berperan

penting dalam kelangsungan peradaban.

Dekade terakhir ini dunia pendidikan nasional sedang mengalami

berbagai perubahan yang cukup mendasar, berkaitan dengan Undang-

undang Sistem Pendidikan Nasional, manajemen dan kurikulum, yang

diikuti oleh perubahan-perubahan teknis lainnya. Perubahan-perubahan

tersebut diharapkan pada gilirannya dapat menyelesaikan berbagai

permasalahan pendidikan, baik masalah konvensional, maupun

kontemporer.

Hingga saat ini, masalah pendidikan masih menjadi perhatian

khusus oleh pemerintah. Pasalnya indeks pembangunan pendidikan untuk

Page 18: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

2

semua atau education for all (EFA) di Indonesia menurun tiap tahunnya.

Tahun 2011 Indonesia berada diperingkat 69 dari 127 negara dan merosot

dibandingkan tahun 2010 yang berada pada posisi 65. Salah satu penyebab

rendahnya indeks pembangunan pendidikan di Indonesia adalah tingginya

jumlah anak putus sekolah. Sedikitnya setengah juta anak usia sekolah

dasar (SD) dan 200 ribu anak usia sekolah menengah pertama (SMP) tidak

dapat melanjutkan pendidikan (Kompri, 2015:80).

Selain permasalahan pada indeks pembangunan, Indonesia juga

mengalami masalah-masalah keguruan, mulai dari buruknya infrastruktur

dan mutu guru. Bahkan SDM terutama peserta didik yang pada zaman

sekarang jauh dari kata moralitas. Maka peningkatan mutu pendidikan

harus digerakkan terutama dalam proses belajar mengajar didalam kelas

harus dilakukan secara efektif. Proses belajar mengajar yang efektif akan

berguna untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan dalam pembelajaran. Pembelajaran yang berkualitas sangat

tergantung pada proses belajar mengajar dimana pendidik dan peserta

didik harus saling berkesinambungan, antara motivasi siswa dalam belajar

dan kreatifitas pendidik dalam menguasai kelas.

Sementara itu di dalam Al-Qur’an di tegaskan bahwasanya Al-

Qur’an juga mengintroduksikan dirinya sebagai pemberi petunjuk kepada

jalan yang lebih lurus. Petunjuk-petunjuk bertujuan memberi kesejahteraan

dan kebahagian bagi manusia, baik secara pribadi maupun kelompok, dan

karena itu ditemukan petunjuk bagi manusia dalam kedua bentuk tersebut

Page 19: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

3

(Quraish Shihab, 1996:172). Al-Qur’an juga kitab suci terakhir untuk umat

manusia, dimana di dalamnya bersifat universal, lengkap dan mampu

menghadapi tantangan zaman yang dapat merubah dunia dari kejahiliyah

menjadi sekarang ini.

Firman Allah surat An-Nahl 89 sebagai berikut :

ويىم ن أنفسهن وجئنب بك شهيدا عل ة شهيدا عليهن ه نبعث في كل أه

لنب عليك ؤلء ونز ب ٱه نب لكل شيء وهدي ورحوة لكت وبشري تبي

٩٨للوسلوين

Artinya: “(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada

tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami

datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia.

Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan

segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-

orang yang berserah diri.”

Selain itu juga, Hadis mempunyai pengertian bahwa segala sesuatu

yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW, berupa perkataan, perbuatan

dan taqrir dan sifatnya (Untung Ranuwijaya,1996:1). Jadi, segala sesuatu

yang Nabi lakukan semua itu bersifat ketetapan yang mutlak.

Terlepas dari pengertian diatas, Hadis memiliki posisi kedua

setelah Al-Qur’an dalam validitas kehujahan isi kandungannya. Disinilah

Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai sumber ajaran

kedua. Hadis ini menjadi penjelas (mubayyin) dari isi kandungan Al-

Qur’an tersebut. Terkait pentingnya seorang muslim mempelajari dan

mengamalkan Al-Qur’an Hadis maka dalam Islam pun menganjurkan

demikian. Karena tujuan akhir dari usaha pendidikan Islam adalah

Page 20: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

4

kepribadian muslim (Zuharini, 1995:186). Maka, seorang muslim yang

akan menjadi tombak perubahan pendidikan harus memiliki kepribadian

muslim, agar dapat melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan ajaran

Islam.

Mempelajari Al-Qur’an Hadis adalah kewajiban bagi seluruh kaum

muslimin, karena keduanya merupakan sumber hukum agama Islam.

Sebagai pegangan dan pedoman hidup bagi kaum muslimin yang

menginginkan kebahagian dunia akhirat, maka Al-Qur’an Hadis perlu

dipelajari agar dalam menjalani kehidupan tidak tersesat. Salah satunya

madrasah yang memberikan kurikulum belajar agama lebih banyak

dibandingkan dengan kurikulum di sekolah umum. Sebab mata pelajaran

Agama Islam di madrasah dibagi menjadi sub-sub pelajaran. Seperti

Aqidah Akhlaq, Bahasa Arab, Al-Qur’an Hadis, Fiqh dan Sejarah

Kebudayaan Islam. Hal itu diharapkan dapat memperoleh penyampaian

yang lebih luas dalam mendalami materi yang diajarkan kepada siswa.

Maka Al-Qur’an Hadis adalah pedoman hidup umat Islam

sepanjang masa dan tidak terbatas ruang dan waktu. Dalam hal ini menjadi

kewajiban bagi guru madrasah untuk menginternalisasikan pembelajaran

Al-Qur’an Hadis dalam proses belajar mengajar di kelas. Sebagai pengajar

atau pendidik, guru memiliki peran yang penting dalam menentukan

kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu,

guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam

Page 21: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

5

meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki

kualitas mengajarnya.

Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam pengorganisasian

kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun

sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar,

sehingga mampu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional,

sebagaimana yang telah dirumuskan dalam UU Sisdiknas Nomor 20 tahun

2003 pasal 3, bahwa pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Allah, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawab (Kastolani, 2014:1). Jadi, diadakannya perubahan-

perubahan dikelas agar tidak monoton dalam pembelajaran. Sehingga, jika

ditemukan problem-problem dalam pembelajaran, seorang pendidik dapat

memecahkan masalah tersebut dengan baik.

MA GUPPI Windusari Magelang merupakan salah satu lembaga

pendidikan lanjutan tingkat atas (SLTA) yang berada di tengah-tengah

desa windusari Kidul. GUPPI itu sendiri memiliki kepanjangan

“Gabungan Usaha Perbaikkan Pendidikan Indonesia”. MA GUPPI

Windusari juga merupakan sekolah yang siswa-siswinya heterogen. Ada

yang dari sekolah umum (SMP) dan ada juga berasal dari Madrasah

Page 22: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

6

Tsanawiyah (MTs). Dalam hal ini MA GUPPI Windusari Magelang

mempunyai harapan besar siswanya mampu membaca dan menulis Al-

Qur’an dengan baik dan benar. Dikarenakan Pendidikan Agama Islam

sebagai identitasnya, maka hampir sebagian besar mata pelajaran yang

terdapat di madrasah memerlukan kemampuan baca tulis Al-Qur’an

dengan baik khususnya pada pembelajaran Al-Qur’an Hadis.

Dalam rangka pencapaian tujuan itu tidak pernah terlepas dari

kendala atau hambatan karena kegiatan belajar mengajar itu selalu ada

hambatan atau kendala. Sehingga hambatan atau kendala dalam

pengajaran itu akan mengakibatkan kesulitan belajar apabila tidak segera

diatasi. Dari hasil wawancara singkat dengan guru Al-Qur’an Hadis di

MA GUPPI Windusari Magelang, ditemukan beberapa hambatan-

hambatan dalam proses belajar mengajar. Sehingga hasil belajar mereka

kurang memuaskan, padahal yang diharapkan mereka akan dapat

mencapai tujuan yang diharapakan yaitu dapat membaca, menulis,

menghafalkan dan menghayati Al-Qur’an Hadis serta menanamkan

pengertian, pemahaman, pengahayatan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an

Hadis serta mendorong, membina dan membimbing akhlak dan perilaku

siswa agar berpedoman kepada isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an Hadis.

Bahkan banyak diantara mereka yang belum lancar baca tulis Al-

Qur’an, padahal mereka sebagai siswa MA harusnya memiliki

kemampuan baca tulis Al-Qur’an yang lebih baik dibandingkan dengan

siswa SMA/SLTA pada umumnya. Dalam hal ini, MA GUPPI Windusari

Page 23: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

7

adalah sekolah yang siswa-siswinya heterogen. Ada yang dari sekolah

umum (SMP) dan ada juga berasal dari Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Berpijak dari berbagai permasalahan diatas, penulis akan meneliti

apa saja yang menjadi problem dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis.Oleh

karena itu, penulis akan melakukan penelitian dengan judul “ Analisis

Problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MA GUPPI Windusari,

Magelang (Studi kasus kelas X IPS MA GUPPI Windusari)”.

B. Fokus Penelitian

Untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis hasil penelitian,

maka penelitian ini difokuskan pada berikut :

1. Apa saja problematika pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MA GUPPI

Windusari Magelang?

2. Apa saja upaya dalam mengatasi problematika pembelajaran Al-

Qur’an Hadis di MA GUPPI Windusari Magelang?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada maka tujuan yang

hendak dicapai adalah :

a. Untuk mengetahui problematika pembelajaran Al-Qur’an Hadis di

MA GUPPI Windusari Magelang.

b. Untuk mengetahui upaya yang harus dilakukan dalam pemecahan

problematika pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MA GUPPI

Windusari, Magelang.

Page 24: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

8

D. Manfaat Penelitian

Kajian ini berharap agar temuannya dapat memberikan kontribusi

secara teoretik dan praktis diantaranya :

1. Manfaat Teoritis

Kajian ini bermanfaat untuk menyediakan informasi dan

sumbangan ilmiah bagi pendidikan yang berkaitan dengan

problematika pembelajaran pendidikan Al-Qur’an Hadis.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai pedoman dalam rangka melaksanakan tugas pendidik yang

akan terjun langsung untuk mengamalkan segala ilmu yang telah

dipelajari.

b. Dapat dimanfaatkan oleh guru pendidikan agama Islam yang

mengampu mata pelajaran Al-Qur’an Hadis dalam mengelola kelas

yang salah satunya dengan menerapkan solusi yang didadapatkan

pada persoalan-persoalan tersebut dalam masyarakat umum.

c. Dapat dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan sebagai tambahan

informasi tentang bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam

dan bahan kajian tentang problematika dan pemecahan dalam Al-

Qur’an Hadis..

d. Sebagai acuan atau bandingan agar dapat mengambil kebaikan dan

mengatasi keburukannya.

Page 25: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

9

E. Penegasan Istilah

1. Analisis

Analisis adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah atau

fokus kajian menjadi bagian-bagian (decomposition), sehingga

susuanan/tatanan bentuk sesuatu yang diurai itu tampak dengan jelas

dan karenanya bisa secara lebih terang ditangkap maknanya atau lebih

jernih dimengerti duduk diperkaranya (Satori dan Komariah, 2017:

200)

2. Problematika

Problematika atau masalah adalah sesuatu yang membutuhkan

tindakan tetapi sulit atau membingungkan. Problem juga merupakan

kesenjangan antara keadaan sekarang dengan tujuan yang ingin

dicapai, sementara kita tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan

untuk mencapai tujuan tersebut (Isrok’atun dan Nurdinah, 2018: 1).

3. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar

dapat belajar dengan baik (Nata, 2010: 36).

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar(Fathurrohman, 2017: 36).

Page 26: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

10

4. Al-Qur’an Hadis

Al-Qur’an merupakan kalamullah yang juga merupakan bukti atas

kebenaran Nabi Muhammad saw. Serta dijadikan sebagai pedoman

hidup manusia, khususnya bagi umat Islam (Kurdi dkk, 2010: 35).

Al-Qur’an Hadis adalah sumber hukum Islam yang menjadi

panutan seluruh umat Islam.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan dan pemahaman secara menyeluruh

tentang penelitian ini, maka sistematika penulisannya adalah sebagai

berikut :

BAB I : Pendahuluan yang meliputi : Latar Belakang Masalah,

Fokos Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penegasann

Istilah Dan Sistematika Penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA yang meliputi: landasan teori yang

menelaah terhadap pokok permasalahan problematika pembelajaran Al-Qu’an

Hadis dan kajian pustaka terdahulu.

BAB III : METODE PENELITIAN yang meliputi : Jenis Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian, Sumber Data, Prosedur Pengumpulan Data,

Analisis Data, Pengecekan Keabsahan Data

BAB IV : PAPARAN DAN ANALISIS DATA yang meliputi :

Paparan Data, Analisis Data

BAB V : PENUTUP yang meliputi : Simpulan, dan Saran.

Page 27: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Karakteristik Problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

1. Problematika Pembelajaran

Problem adalah satu pernyataan matematik yang menuntut

pemecahan sesuatu hal yang tidak diketahui, situasi sekarang yang

mengandung sifat khusus yang tidak diketahui atau yang baru, untuk

diketahui secara pasti.

Problematic;problematical yaitu menyinggung suatu masalah atau

situasi dengan hasil yang tidak menentu (Chaplin, 1981: 387).

Problema/problematika berasal dari bahasa Inggris yaitu

"problematic" yang artinya persoalan atau masalah. Sedangkan dalam

bahasa Indonesia, problema berarti hal yang belum dapat dipecahkan;

yang menimbulkan permasalahan (Depdikbud, 2002;276).

Problem atau masalah adalah sesuatu yang membutuhkan tindakan,

tetapi sulit atau membingungkan. Problem juga merupakan

kesenjangan antara keadaan sekarang dengan tujuan yang ingin

dicapai, sementara kita tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan

untuk mencapai tujuan tersebut (Isrok’atun dan Nurdinah, 2018: 1).

Menurut penulis, problematika atau masalah adalah sesuatu yang

belum bisa dipecahkan karena harus melewati beberapa solusi untuk

Page 28: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

12

mencapainya, dan situasi tertentu mungkin hanya bisa terajdi hanya

pada dirinya, akan tetapi tidak terjadi pada orang lain.

Sedangkan menurut KBBI, pembelajaran berarti proses, cara,

perbuatan, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.

Pembelajaran menurut UU Sisdiknas No. 20/2003, BAB I Pasal 1 Ayat

20 adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Sementara menurut Gagne,

instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan

untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian

peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk untuk

memengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang

bersifat internal (Khanifatul, 2014:14).

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik akan dapat

terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran

dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan peserta didik.

Dengan kata lain pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta

didik agar dapat belajar dengan baik (Fathurrohman, 2017: 36).

Pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang oleh guru

untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau

nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap

Page 29: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

13

rancangan, pelaksanaan dan evaluasi dalam konteks kegiatan belajar

mengajar (Leefudin, 2014: 14).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran

adalah proses belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan

peserta didik didalam lingkungan belajar yang kondusif. Sehingga

tercapai interaksi belajar mengajar antara peserta didik dan pendidik.

a. Prinsip-prinsip Pembelajaran

1) Pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan perilaku

Prinsip ini mengandung makna bahwa ciri utama proses

pembelajaran adalah perubahan perilaku dalam diri individu.

Artinya seseorang yang telah mengalami pembelajaran akan

berubah perilakunya. Tetapi tidak semua perubahan perilaku

sebagai hasil pembelajaran.

2) Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara

keseluruhan

Bahwa perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran

meliputi semua aspek perilaku dan bukan hanya satu aspek atau

dua aspek saja. Perubahan-perubahan perilaku itu meliputi

aspek-aspek kognitif, afektif, konatif dan motorik.

3) Pembelajaran merupakan suatu proses

Pembelajaran itu merupakan suatu aktivitas yang

berkesinambungan. Didalam aktivitas itu terjadi tahapan-

tahapan aktivitas yang sistematis dan terarah. Jadi,

Page 30: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

14

pembelajaran bukan sebagai suatu benda atau keadaan statis,

melainkan merupakan suatu rangkaian aktivitas-aktivitas yang

dinamis dan saling berkaitan.

4) Proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang

mendorong dan ada sesuatu tujuan yang hendak dicapai

Bahwa aktivitas pembelajaran terjadinya karena adanya

kebutuhan yang harus dipuaskan, dan adanya tujuan yang ingin

dicapai. Atas dasar prinsip ini, maka pembelajaran akan terjadi

apabila individu merasakan adanya kebutuhan yang mendorong

dan ada sesuatu yang perlu dicapai untuk memenuhi

kebutuhannya. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan

suatu aktivitas untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai

tujuan.

5) Pembelajaran merupakan bentuk pengalaman

Pengalaman pada dasarnya adalah kehidupan melalui

situasi yang nyata dengan tujuan tertentu. Perubahan perilaku

yang diperoleh dari pembelajaran, pada dasarnya merupakan

pengalaman. Ini berarati bahwa selama individu dalam proses

pembelajaran hendaknya tercipta suatu situasi kehidupan yang

menyenangkan sehingga memberikan pengalaman yang berarti

(Leefudin, 2014: 16-18).

Page 31: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

15

b. Teori-teori belajar

1) Teori belajar menurut konsepsi ahli-ahli ilmu jiwa daya, yang

disebut juga Vermogens-psychologie atau The Faculty

Psychology. Menurut teori ini jiwa manusia mempunyai daya-

daya, misalnya : daya mengenal, daya mengingat, daya

berpikir, daya fantasi dan sebagainya.

2) Teori tanggapan, yang mengemukakan teori ini ialah Herbart

yang menentang teori ilmu jiwa daya karena dianggap tidak

ilmiah, sebab psikologi daya tidak dapat menerangkan

kehidupan jiwa. Herbart menghendaki supaya psikologi

mampu menerangkan kehidupan jiwa untuk itu ia

mengemukakan Teori Tanggapan ini.

3) Teori asosiasi dari Thorndike, suatu perbuatan emosional

menimbulkan respons pada anak, jadi perbuatan ini kalau

sering diulangi menjadi suatu proses yang otomatis .

4) Teori trial and error, belajar disini hanya proses mencoba-coba,

kadang-kadang salah, tetapi akhirnya akan berhasil. Dalam

proses ini banyak energi yang terbuang karena percobaan-

percobaan itu tidak berdasarkan suatu insight.

5) Teori medan dari Lewin, seseorang yang mengahdapi masalah

kalau ingin memecahkan masalah maka orang akan meletakkan

persoalan itu pada suatu medan atau contexnya sehingga

terpecahkan masalahnya.

Page 32: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

16

6) Teori Gestalt, teori ini dikemukakan oleh Koffka dan Kohler

dari Jerman yang sekarang menjadi tenar diseluruh dunia.

Belajar yang penting adanya penyesuaian pertama ialah

memperoleh respons yang tepat untuk memecahkan problem

yang dihadapi.

7) Teori behaviorisme, dikemukakan oleh Watson dengan

pendapatnya pengetahuan harus bersifat positif, sehingga

objeknya harus dapat diamati ialah berupa tingkah laku.

Tingkah laku ialah reaksi organisme sebagai keseluruhan

terhadap perangsang dari luar.

8) Teori belajar menurut J. Brunner, ialah alangkah baiknya bila

sekolah dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju

dengan cepat sesuai dengan kemampuan siswa dalam mata

pelajaran tertentu.

9) Teori belajar dari Piaget, yaitu anak mempunyai struktur

mental yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka bukan

merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, mereka

mempunyai cara yang ikhlas untuk menyatakan kenyataan dan

untuk mengahayati dunia sekitarnya.

10) Teori dari R. Gagne, yaitu suatu proses untuk memperoleh

modifikasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan

tingkah laku (Roestiyah, 1986: 142-150).

Page 33: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

17

c. Strategi Pembelajaran

1) Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi serta dan

kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik

sebgaimana yang diharapkan.

2) Memilih sistem pendekatan belajar dan mengajar berdasarkan

aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.

3) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar

mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat

dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan

mengajarnya.

4) Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau

kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan

pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi dalam

melakukan kegiatan belajar mengajar selanjutnya akan

dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem intruksional

yang bersangkutan secara keseluruhan (Suardi, 2018:29-30).

d. Pendekatan Pembelajaran

Terdapat lima pendekatan pembelajaran yang perlu

dipahami guru untuk dapat mengajar dengan baik antara lain

(Mulyasa, 2011:96-104) :

1) Pendekatan Kompetensi

Kompetensi menunjuk kepada kemampuan melaksanakan

sesuatu yang diperoleh melalui pembelajaran dan latihan, mulai

Page 34: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

18

dari menggosok gigi sampai dengan operasi jantung. Dalam

hubungannya dengan proses pembelajaran, kompetensi

menunjuk kepada perbuatan (performance) yang bersifat

rasional memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar.

2) Pendekatan Keterampilan Proses

Merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan

pada proses belajar, aktivitas, dan kreativitas peserta didik

dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap,

serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3) Pendekatan Lingkungan

Merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha

untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui

pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendekatan

ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan menarik

perhatian peserta didik jika apa yang dipelajari diangkat dari

lingkungan, sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan

kehidupam dan berfaidah bagi lingkungan.

4) Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching Learning)

Merupakan salah satu model pembelajaran berbasis

kompetensi yang dapat digunakan untuk mengefektifkan dan

menyukseskan implementasi kurikulum. CTL merupakan

konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara

materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik

Page 35: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

19

secara nyata, sehingga para peserta didik mampu

menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar

dalam kehidupana sehari-hari.

5) Pendekatan Tematik (Thematic Approach)

Merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang

digunakan untuk mengadakan hubungan yang erat dan serasi

antara berbagai aspek yang mempengaruhi peserta didik dalam

proses belajar. Oleh karena itu pendekatan tematik sering juga

disebut pendekatan terpadu (integrated).

e. Jenis-jenis belajar

Terdapat lima jenis belajar diantaranya sebagai berikut

(Thoha, Abdul, 2007: 218-219) :

1) Perceptional type of learning, yaitu belajar berdasarkan

pengamatan inderawi sensual dengan proses mengamati,

melihat, mendengar, meraba, dan proses persepsi lainnya.

2) Motor type of learning, dalam belajar anak menggunakan

segala aktifitas geraknya. Berdasarkan stimulus dari guru anak

memberikan respon berupa gerak-gerak tertentu, ini lebih tepat

kaitannya dengan materi keterampilan seperti kesenian,

olahraga, teknik, bahasa dan sebagainya.

3) Memory type of learning, yaitu tipe belajar menekankan pada

hafalan seperti menghafal rumus-rumus, definisi pengertian,

ketentuan-ketentuan dalam perundang-undangan dan lain

Page 36: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

20

sebagainya. Disini upayanya adalah bagaimana materi hafalan

itu tidak mudah dilupakan dalam memori anak. Penggunaan

sehari-hari terhadap materi hafalan tentu akan lebih melekat

pada memori anak.

4) Problem solving type of learning, yaitu tipe belajar yang lebih

menekankan pada kemampuan daya pikir dalam memecahkan

suatu masalah (problem solving).

f. Metode-Metode Pembelajaran

Adapun metode-metode pembelajaran menurut Zakiah

Drajat antara lain (Zakiah, 2008:289-310) :

1) Metode Ceramah, memberikan pengertian dan uraian suatu

masalah

2) Metode Diskusi, memecahkan masalah dengan berbagai

tanggapan

3) Metode Eksperimen, mengetahui proses terjadinya suatu proses

4) Metode Demonstrasi, menggunakan alat peraga untuk

memperjelas sebuah masalah

5) Metode pemberian tugas, dengan cara tertentu secara bebas dan

bertanggung jawab

6) Metode Socio Drama, menunjukan tingkah laku kehidupan

7) Metode Drill, mengukur daya serap terhadap pelajaran

8) Metode Kerja Kelompok

9) Metode Tanya Jawab

Page 37: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

21

g. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran mempunyai 4 unsur yaitu sebagai

berikut (Daryanto, 2012: 20-25) :

1) Persiapan (preparation)

Tujuan tahap persiapan adalah untuk menimbulkan minat

peserta belajar, memberi mereka perasaan positif mengenai

pengalaman belajar yang akan datang dan menempatkannya

dalam situasi optimal untuk belajar.

2) Penyampaian (presentation)

Tahap penyampaian dalam siklus pembelajaran

dimaksudkan untuk mempertemukan peserta belajar dengan

materi belajar yang mengawali proses belajar secara positif dan

menarik. Presentasi berarti pertemuan dimana fasilitator dapat

memimpin, tetapi peserta belajar yang harus menjalani

pertemuan itu.

3) Pelatihan (practice)

Tahap latihan ini dalam siklus pembelajaran berpengaruh

terhadap 70% atau lebih pengalaman belajar keseluruhan.

Dalam tahap inilah pembelajaran yang sebenarnya

berlangsung.

4) Penampilan Hasil (performance)

Tujuan tahap ini adalah untuk memastikan bahwa

pembelajaran tetap melekat dan berhasil diterapkan dan

Page 38: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

22

membantu peserta belajar menerapkan dan memperluas

pengetahuan atau keterampilan baru.

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan

yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar pengaruhnya

terhadap hasil belajar antara lain (Susanto: 2016:15-18) :

1) Kecerdasan anak, kecerdasan siswa sangat membantu pengajar

untuk menentukan apakah siswa itu mampu mengikuti

pelajaran yang diberikan dan untuk meramalkan keberhasilan

siswa setelah mengikuti pelajaran yang diberikan meskipun

tidak akan terlepas dari faktor lainnya.

2) Kesiapan atau kematangan, adalah tingkat perkembangan

mana individu/organ-organ sudah berfungsi sebagaimana

mestinya. Dalam proses belajar, kematangan atau kesiapan ini

sangat menentukan keberhasilan dalam belajar tersebut.

3) Bakat anak, setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi

untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu.

4) Kemauan belajar, salah satu tugas guru yang kerap sukar

dilaksanakan ialah membuat anak menjadi mau belajar atau

menjadi giat untuk belajar. Keengganan siswa untuk belajar

mungkin disebabkan karena ia belum mengerti bahwa belajar

sangat penting untuk kehidupannya kelak. Kemauan belajar

yang tinggi disertai dengan rasa tanggung jawab yang besar

Page 39: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

23

tentunya berpengaruh positif terhadap hasil belajar yang

diraihnya. Karena kemauan belajar menjadi salah satu penentu

dalam mencapai keberhasilan belajar.

5) Minat, berati kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa yang

menaruh minat belajar terhadap pelajaran akan memusatkan

perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian

karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi

itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat

lagi, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.

6) Model penyajian materi pelajaran yang menyenangkan, tidak

membosankan, menarik dan mudah dimengerti oleh para siswa

tentunya berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan

belajar.

7) Pribadi dan sikap guru yang kreatif dan inovatif dalam

perilakunya, maka siswa akan meniru gurunya yang aktif dan

kreatif ini.

8) Suasana penagajaran yang tenang, terjadinya dialog yang kritis

antara siswa dengan guru, dan menumbuhkan suasana yang

aktif diantara siswa tentunya akan memberikan nilai lebih pada

proses pengajaran. Sehingga keberhasilan siswa dalam belajar

dapat meningkat secara maksimal.

Page 40: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

24

9) Kompetensi guru, ialah guru yang profesional memiliki

kemampuan-kemampuan tertentu. Kemampuan-kemampuan

itu diperlukan dalam membantu siswa dalam belajar.

Keberhasilan siswa belajar akan banyak dipengaruhi oleh

kemampuan guru yang profesional. Guru yang profesional

adalah guru yang memiliki kompeten dibidangnya dan

menguasai dengan baik bahan yang akan diajarkan serta

mampu memilih metode belajar mengajar yang tepat sehingga

pendekatan itu bisa berjalan dengan semestinya.

10) Masyarakat, terdapat berbagai macam tingkah laku manusia

dan berbagai macam latar belakang pendidikan. Oleh karena

itu, pantaslah dalam dunia pendidikan lingkungan masyarakat

pun akan ini ikut memengaruhi kepribadian siswa. Kehidupan

modern dengan keterbukaan serta kondisi yang luas banyak

dipengaruhi dan dibentuk oleh kondisi masyarakat ketimbang

oleh keluarga dan sekolah.

h. Hambatan-hambatan dalam pembelajaran

Dalam proses belajar yang dialami siswa tidak selalu lancar

seperti yang diharapkan. Kadang-kadang mereka mengalami

kesulitan atau hambatan dalam belajar. Bila diteliti dengan

saksama hambatan dalam belajar itu dapat digolongkan sebagai

berikut (Roestiyah, 1982: 157-158) :

Page 41: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

25

1) Endogen, ialah hambatan yang dapat timbul dari diri anak

sendiri. Hal ini dapat bersifat antara lain :

a) Biologis, ialah hambatan yang bersifat kejasmanian, seperti

kesehatan, cacat badan, kurang makan dan sebagainya.

b) Psikologis, ialah hambatan yang bersifat psikis seperti

perhatian, minat, bakat, IQ, konstelasi psikis yang berwujud

emosi dan gangguan psikis.

2) Eksogen, ialah hambatan yang dapat timbul dari luar diri anak

seperti, dari orang tua yang berwujud cara mendidik, hubungan

orang tua dengan anakanya, susana rumah, keadaan sosial

ekonomi.

2. Pengertian Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis

Pembelajaran Al-Qur’an Hadis merupakan landasan yang

signifikan dalam pendidikan agama, memang bukan satu-satunya yang

menentukan dalam pembentukan akhlak peserta didik. Tetapi Al-

Qur’an Hadis mampu memberikan kontribusi dalam memberikan

motivasi kepada peserta didik untuk mempratekkan nilai-nilai

ketauhidan (agama) dan akhlakul karimah di kehidupan sehari-hari.

a. Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan kalamullah yang juga merupakan

bukti atas kebenaran Nabi Muhammad saw. Serta dijadikan

sebagai pedoman hidup manusia, khususnya bagi umat Islam.

Untuk menemukan pedoman-pedoman yang terkandung

Page 42: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

26

didalamnya, maka Al-Qur’an tidak hanya dijadikan sebagai kitab

suci yang dibaca melainkan sebagai kitab suci yang dipahami

kandungan maknanya (Kurdi dkk, 2010: 35).

Sumber utama hukum Islam ialah Al-Qur’an. Al-Qur’an

menurut bahasa berarti bacaan. Menurut istilah, Al-Qur’an adalah

himpunan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

saw. Untuk disampaikan kepada manusia sebagai pedoman hidup

untuk mencapai kebahagian hidup di dunia dan akhirat (Mustofa

dan Abdul, 2013: 9).

Al-Qur’an dikalangan para ulama dan pakar bahasa Arab,

tidak ada kesepakatan tentang ucapan, asal pengambilan dan arti

kata Al-Qur’an. Beberapa ulama pakar mendefinisikannya dengan

sebagai berikut :

Menurut Syafi’i, kata Al-Qur’an adalah nama asli dan tidak

pernah dipungut dari kata lain. Kata tersebut khusus dipakai untuk

menjadi nama firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW.

Menurut Al-Zajjaj, kata Al-Qur’an berasal dari dari kata al-

qar‟u yang berati himpunan dan ternyata Al-Qur’an telah

menghimpun sari pati kitab-kitab suci terdahulu.

Menurut Al-Lihyani, kata al-Qur’an berasal dari kata kerja

qara‟a yang berarti membaca dengann kata fu‟lan, namun dengan

Page 43: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

27

arti maqru‟ yang dalam bahasa Indonesia berarti dibaca atau

bacaan.

Menurut Shubhi Shalih, dari semua pendapat di atas hanya

pendapat Al-Lihyani yang dipandang paling kuat dan itulah

sebabnya diterima oleh jumhur ulama. Hal ini dikarenakan Al-

Qur’an sendiri telah mempergunakan kata qur‟antanpa al dengan

arti bacaan (Athaillah, 2010:11-13).

Dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an itu sendiri merupakan

kitab suci yang dijadikan pedoman untuk seluruh umat manusia

dalam menjalani kehidupan yang fana. Dengan cara

mempelajarinya melalui menafsirkan ayat-ayat yang terkandung

didalam Al-Qur’an.

b. Pengertian Hadis

Hadis menurut bahasa adalah khabar atau berita. Menurut

istilah Hadis adalah segala berita yang disandarkan kepada Nabi

Muhammad saw. Meliputi: sabda, perbuatan beliau, dan perbuatan

para sahabat yang beliau diamkan dalam arti membenarkannya

(taqrir) (Mustofa dan Abdul, 2013: 13).

Beberapa pengertian hadis menurut ahli hadis, sebagai berikut:

1) Hadis dalam pengertian ahli Hadis

كل ما أث ر عن النبي من ق ول أو فعل أو ت قرير أو وصفة خلقية رة سواء كان ق بل البعثة أو ب عدهاأو خلقية أو سي

Page 44: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

28

“Semua yang diwariskan dari Nabi berupa perkataan,

perbuatan, taqrir (pengakuan), atau sifat; baik sifat fisikal

maupun moral, ataupun sirah, baik sebelum menjadi nabi atau

sesudahnya (Daniel, 2010: 76).”

2) Hadis dalam pengertian ahli ushul

كل ما صدر عن النبي صلى الله عليه وسلم من ق ول أو فعل

أو ت قرير مم يصلح أن يكون دلليال لحكم شرعي “Semua yang bersumber dari Nabi berupa perkataan,

perbuatan, atau taqrir yang dapat dijadikan dalil hukum

agama (Daniel, 2010: 77).”

Definisi diatas mengandung dua makna, pertama bahwa

yang dimaksud hadis adalah hadis Muhammad setelah diangkat

menjaidi nabi. Sementara hadis yang bersumber dari beliau

sebelum diangkat menjadi nabi, tidak termasuk dalam makna

hadis. Kedua, ada batasan bahwa yang digolongkan hadis adalah

yang dapat dijadikan dasar hukum agama, atau dalam bahasa yang

lebih luas berkaitan dengan risalah (Daniel, 2010: 78).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan, hadis merupakan

segala sesuatu yang dilakukan Rasulullah saw baik secara

perkataan, perbuatan, dan ketetapan.

Dari Penjelasan diatas tentang Al-Qur’an Hadis dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran Al-Qur’an Hadis adalah bagian dari pelajaran

Page 45: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

29

pendidikan agama Islam (PAI) di Madrasah yang dimaksudkan untuk

memberikan motivasi, bimbingan kemampuan, pemahaman, dan

penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadis,

sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai

perwujudan iman dan takwa kepada Allah SWT.

Ada beberapa tujuan dan ruang lingkup dari Al-Qur’an Hadis

diantaranya sebagai berikut (Menteri Agama, 2008:49) :

a. Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

1) Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al-Qur’an Hadis

2) Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih

shalat, dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi

kandungan surat atau ayat dalam surat-surat pendek yang

mereka baca

3) Membekali siswa dengan dalil-dalil yang da di dalam Al-

Qur’an dan Hadis

b. Ruang Lingkup Al-Qur’an Hadis

1) Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu

tajwid

2) Menerapkan isi kandungan ayat Al-Qur’an atau Hadis yang

merupakan unsur pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-

hari

Page 46: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

30

3) Menterjemahkan makna (tafsir) yang merupakan pemahaman

interpretasi ayat, dan Hadis dalam memperkaya khazanah

intelektual

c. Metode Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

Metode-metode mendidik dan mengajar dalam Al-Qur’an

Hadis antara lain (Chaerudin, 2009:34-62) :

1) Metode hikmah, nasehat yang baik dan diskusi

2) Metode keteladanan

3) Metode pembiasaan

4) Metode demonstrasi

5) Metode pemberian nasehat

6) Metode kisah (cerita)

7) Metode tanya jawab

8) Metode perumpamaan

9) Metode karyawisata (studi lapangan)

10) Metode eksperimen

11) Metode pemberian tugas (resitasi)

12) Metode mengajar dengan mempermudah

13) Metode lemah lembut

14) Metode driill

15) Metode ibrah

Page 47: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

31

d. Evaluasi pembelajaran Al-Qur’an Hadis

Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data mengukur sejauh

mana tujuan sudah tercapai. Secara umum alat yang digunakan

dalam evaluasi hasil belajar Al-Qur’an Hadis di Madrasah dapat

digolongkan menjadi 2 macam yaitu test dan non test (Dinas

Pendidikan Nasional, 2006: 23).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan cara

evaluasi adalah :

1) Untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik, yang

dilakukan berdasarkan indikator.

2) Menggunakan acuan kriteria.

3) Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan

4) Menggunakan penilaian dianalisis untuk menentukan tindak

lanjut

5) Sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam

kegiatan pembelajaran

Adapun hal-hal yang akan dievaluassi adalah menyangkut

dengan kemampuaan siswa dalam memahami materi Al-Qur’an

Hadis yang diharapkan setelah proses pembelajaran berlangsung

yaitu :

1) Siswa mampu memahami cara melafalkan huruf-huruf hijaiyah

dan tanda bacanya.

Page 48: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

32

2) Siswa mampu menyusun kata-kata dengan huruf-huruf

hijaiyah baik secara terpisah maupun bersambung.

3) Siswa memahami arti surat tertentu dalam Juz ‟Amma.

4) Siswa memahami cara melafalkan dan menghafal surat-surat

tertentu dalam Juz „Amma.

5) Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid dalam bacaan Al-

Qur‟an.

6) Memahami dan menghafal Hadis tertentu tentang

persaudaraan, kebersihan, niat, hormat kepada orang tua,

silaturahim, menyayangi anak yatim, taqwa, shalat berjamaah,

ciri-ciri orang munfik, keutamaan memberi dan amal shaleh

dan sebagainya.

3. Problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

Standar proses pendidikan adalah standar pendidikan nasional yang

berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Keterkaitan

standar proses dengan standar lainnya, dalam peraturan pemerintah

Republik Indonesia No. 19 th 2005 tentang standar proses pendidikan

Nasional, dikatakan bahwa standar pendidikan nasional adalah kriteria

minimal tentang system pendidikan diseluruh wilayah pendidikan

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada beberapa standar yang

ditetapkan dalam standar nasional yaitu standar standar kompetensi

lulusan, standar isi, standar sarana dan prasana, standar pengelolaan,

Page 49: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

33

standar pembiayaan, dan standar penilaian. Dasar hukum yang

mengatur standar proses pendidikan terdapat peraturan Menteri

Pendidikan Nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan (Wina, 2006:4).

Dalam setiap proses belajar mengajar, sekurang-kurangnya

terdapat unsur tujuan yang akan dicapai, bahan pelajaran yang

menjadi isi proses, peserta didik yang aktif belajar, guru yang aktif

mengajar siswanya, metode belajar mengajar, dan situasi belajar.

Pembelajaran sebagai suatu sistem menuntut agar semua unsur tersebut

saling berhubungan satu sama lain atau dengan kata lain tidak ada satu

unsur yang dapat ditinggalkan agar tidak menimbulkan kepincangan

dalam proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan proses belajar

mengajar, guru merupakan tokoh utama yang dihadapkan pada

problem pembelajaran yang terjadi. Seorang guru harus berusaha

mencari penyelesaian masalah tersebut (Nazrudin, 2007:12).

Selain itu, pelaksanaan program pembelajaran Al-Qur’an Hadis di

sekolah ditemui beberapa problem sebagaimana yang diuraikan

sebagai berikut (Roestiyah, 1982: 151-156) :

a. Problem yang datang dari sekolah

1) Interaksi dari guru dan murid, guru yang kurang berinteraksi

dengan murid, menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang

lancar dan siswa merasa jauh dari guru.

Page 50: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

34

2) Cara penyajian, guru yang lama biasanya mengajar dengan

metode ceramah saja. Maka siswa menjadi bosan, mengantuk,

pasif dan hanya menncatat saja. Guru yang progresif berani

mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu

meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan

motivasi siswa untuk belajar.

3) Media pendidikan, kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah

anak yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang

membantu lancarnya belajar anak dalam jumlah yang besar pula,

kebanyakan sekolahh masih kurang dalam memiliki media

jumlah maupun kualitasnya.

4) Kurikulum, sistem intruksional sekarang menghendaki proses

belajar mengajar yang mementingkan kebutuhan anak. Guru

perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai

mempunyai perencanaan yang mendetail agar dapat melayani

anak belajar secara individual.

5) Keadaan gedung, dengan jumlah siswa yang luar biasa

jumlahnya, keadaan gedung dewasa ini terpaksa kurang, mereka

duduk berjejal-jejal didalam setiap kelas.

6) Pelaksanaan disiplin, banyak sekolah yang dalam pelaksanaan

disiplin kurang, sehingga mempengaruhi sikap anak dalam

belajar.

Page 51: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

35

7) Metode belajar, banyak siswa melaksanakan cara belajar yang

salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara

belajar.

b. Problem yang datang dari masyarakat

1) Mass media, banyak bacaan berupa buku-buku, novel, majalah,

koran yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara

pendidikan. Kadang-kadang anak asyik membaca buku yang

bukan buku pelajaran, sehingga lupa akan tugas belajar. Maka

bacaan anak perlu diawasi dan diseleksi.

2) Teman bergaul, anak perlu bergaul dengan anak yang lain untuk

mengembangkan sosialisasi, tetapi perlu dijaga jangan sampai

mendapatkan teman bergaul yang buruk perangainya. Perbuatan

yang tidak baik mudah menular pada orang lain.

3) Kegiatan lain, disamping kegiatan belajar anak mempunyai

kegiatan-kegiatann lain diluar sekolah. Hal itu perlu diawasi agar

jangan sampai mendesak anak untuk melupakan belajarnya.

4) Cara hidup lingkungan, cara hidup tetangga disekitar rumah

dimana anak tinggal, besar pengaruhnya pada pertumbuhan anak.

Di lingkungan yang rajin belajar, otomatis anak terpengaruh akan

rajin belajar juga tanpa disuruh.

c. Problem yang dari keluarga

1) Cara mendidik, orang tua yang memanjakan anaknya, maka

setelah anak sekolah akan menjadi siswa yang kurang

Page 52: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

36

bertanggung jawab dan takut menghadapi tantangan sulit. Dan

orang tua yang terlalu keras mendidik anak itu akan menjadi

penakut.

2) Suasana keluarga, hubungan antar anggota keluarga yang kurang

intim menimbulkan suasana kaku, tegang didalam keluarga.

Menyebabkan anak kurang semangat untuk belajar. Suasana

yang menyenangkan, akrab dan penuh kasih sayang, memberi

motivasi yang mendalam pada anak.

3) Pengertian orang tua, anak belajar perlu dorongan dan pengertian

orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan

tugas-tugas dirumah.

4) Keadaan sosial ekonomi, anak belajar memerlukan sarana-sarana

yang kadang mahal. Bila keuangan keluarga memungkinkan

maka cukupkan keperluannya.

5) Latar belakang kebudayaan, tingkat pendidikan atau kebiasaan

didalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar perlu

kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik agar

mendorong semangat anak untuk belajar.

Selain masalah-masalah dalam pembelajaran yang telah

diungkapkan diatas, namun banyak sekali yang berbeda tergantung

dari sudut pandang yang berbeda juga dengan mengemukakan masalah

belajar sebagai berikut (Herman, 2006: 149-150) :

Page 53: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

37

1) Keterampilan akademik, keadaan siswa yang diperkirakan

memiliki intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat

memanfaatkannya secara optimal.

2) Keterampilan dalam belajar, dapat menunjang belajar siswa akan

lebih banyak mendapatkan ilmu pengetahuan tambahan dari proses

pembelajaran yang semestinya.

3) Sangat lambat dalam belajar, sebenarnya setiap siswa mempunyai

akal yang sama, tetapi kemampuan setiap siswa yang satu dengan

yang lain sangatlah berbeda dan disinilah letak kerja ekstra guru

dalm memberikan pengajaran yang lebih agar siswa yang kurang

mampu dalam menerima dapat mengikuti pelajaran.

4) Kurang motuvasi dalam belajar, hal ini disebabkan dari beberapa

sebab yang meliputi dari lingkungan sekolah, keluarga, maupun

dari lingkungan pergaulan anak.

5) Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar, banyak siswa yang

sering menunda-nunda pekerjaan sekolah dan tiak aktif falam

pembelajaran.

4. Upaya mengatasi problematika pembelajaran Al-Qur’an Hadis

Ada beberapa langkah untuk mengatasi problematika pembelajaran

Al-Qur’an Hadis diantaranya sebagai berikut (Herman dkk, 2006: 159-

160):

1) Pengajaran perbaikan, merupakan suatu bentuk layanan yang

diberikan kepada seseorang atau kelompok siswa yang

Page 54: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

38

mengalami masalah-masalah belajar dengan maksud untuk

memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam proses dan hasil belajar

siswa,

2) Program pengayaan, merupakan layanan yang diberikan kepada

seseorang atau beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam

belajar. Sebagai seorang pendidik kita tidak harus memprehatikan

siswa yang kurang mampu saja, akann tetapi siswa yang cepat

dalam belajar. Hal ini nantinya tidak ada kesenjangan satu dengan

yang lain.

3) Peningkatan motivasi belajar, pihak sekolah berkewajiban

membantu meningkatkan motivsi belajar siswa, salah satunya

dengan cara menyesuaikan pengajaran dengan bakat, minat,

kemampuan.

4) Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, setiap

siswa diharapkan menerapkan sikap dan kebiasaan belajar yang

efektif karena prestasi belajar yang baik diperoleh melalui usaha

dan kerja keras.

5) Layanan konseling individual, kegiatan konseling diupayakan

adanya pengentasan maslah-masalah klien yang telah

disampaikan pada konselor . sebagai konselor sebaiknya bisa

mengatasi masalah itu dari proses / sebab yang mempengaruhi

adanya hal-hal yang bisa menyebabkan masalah–masalah

pembelajaran.

Page 55: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

39

B. Kajian Pustaka: Penelitian Terdahulu

Ulfa Suci Amanah, Upaya guru menanggulangi kesulitan belajar

siswa bidang studi pendidikan agama Islam di SD Negeri 2 Kademangan

Blitar, menyatakannya dua faktor kesulitan pendidikan agama Islam yaitu

faktor dari siswa sendiri (intern) dan faktor dari luar (ekstern). Faktor

intern penyebab ksulitan belajar pendidikan agama Islam siswa antara lain:

tingkat intelegensi siswa kurang, siswa kurang mampu memahami

keterangan yang diberikan oleh guru agama dan kurang memotivasi untuk

belajar. Faktor ekstern penyebab kesulitan belajar pendidikan agama Islam

siswa antara lain : faktor lembaga sekolah, peralatan belajar disekolah

yang kurang lengkap, faktor keluarga.

M. Ulil Albab Assyidiq, Problematika pembelajaran pendidikan

agama Islam di SMAN 1 Mojo Kediri, menyatakan bahwa problematika

pembelajaran pendidikan agama Islam itu disebabkan oleh problem

peserta didik itu sendiri, pendidik, managemen, kurikulum, sarana dan

prasarana dan ligkungan disekitar pembelajaran.

Yusuf, Problematika pembelajaran pendidikan agama Islam dan

upaya pemecahannya di SMA Surya Buana, menyatakan tiga faktor

sebagai berikut diantaranya yaitu faktor internal, eksternal dan

institusional.

Dari berbagai penelitian diatas, terdapat perbedaan dengan

penelitian yang penulis lakukan. Penelitian yang penulis lakukan lebih

menitik beratkan pada pembelajaran Al-Qur’an Hadis.

Page 56: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau

hal yang terpenting dari sifat suatu barang/jasa. Hal terpenting dari suatu

barang atau jasa berupa kejadian/fenomena/gejala sosial adalah makna

dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi

suatu pengembangan konsep teori (Satori dan Komariah, 2017: 22).

Metode kualitatif adalah metode penelitian yang mengandalkan

kekuatan pikiran menggunakan hukum logika yang berlaku, seperti sebab-

akibat, jika-maka, aksi-reaksi, syarat-prasyarat atau prakondisi-aksi. Syarat

terpenting dari jenis penelitian model ini adalah kekuatan nalar dan

imajinasi sistimatis (Muliawan, 2014: 60).

Metode penelitian kualitatif juga menggunakan pengamatan,

wawancara, atau penelaahan dokumen. Metode kualitatif ini diguanakan

karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif

lebih mudah berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini

menyajikan secara langsunhg hakikat hubungan antara peneliti dan

responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan

diri dengan banyak penajaman penagaruh bersama terhadap pola-pola nilai

yang dihadapi (Moleong, 2009: 9-10).

Page 57: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

41

Dari pernayatan diatas maka metode penelitian kualitatif ini sesuai

dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, dimana penelitian ini

kalau dilihat dari subjek penelitiannya, termasuk jenis penelitian kasus.

Penelitian kasus adalah penelitian yang dilakukann secara intensif,

terperinci dan mendalam terhadap suatu lembaga, organisasi ataupun

gejala tertentu yang sedang terjadi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di tengah-tengah desa Windusari

Kidul, yang berada tepat di Jl. MTs Negeri Lama Windusari kab.

Magelang. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 30 Mei sd

selesai.

C. Sumber Data

Sumber data merupakan asal informasi yang diperoleh dalam

kegiatan penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder (Supranto, 2000: 8).

Adapun yang dimaksud dengan sumber data adalah subjek dari

mana data dapat diperoleh, jadi sumber data ini menunjukkan asal

informasi. Data ini diperoleh dari sumber data yang tepat. Jika sumber

data tidak tepat maka akan mengakibatkan data yang terkumpul tidak

relevan dengan masalah yang diteliti.

Menurut Lofland yang dikutip oleh Lexy. J.Moelong sumber data

utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya

Page 58: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

42

adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moelong, 2005:

112).

Sumber data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:

a. Data primer

Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh

peneliti atau petugas-petugasnya dari sumber pertamanya (Suryabrata,

1998: 22). Untuk mendapatkan data primer, maka peneliti melakukan

wawancara dengan kepala sekolah, guru Al-Qur’an Hadis, dan peserta

didik.

b. Data sekunder

Data sekunder itu biasanya disusun dalam bentuk dokumen-

dokumen, misalnya data mengenai keadaan demografis suatu daerah,

data mengenai produktivitas suatu perguruan tinggi, data mengenai

persediaan pangan disuatu daerah dan sebagainya (Suryabrata, 1998:

85). Oleh karena itu penelitimendapatkan data sekunder berupa profil

sekolah, gambaran sekolah, dan yang berkaitan dengan pelajaran Al-

Qur’an Hadis.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan kegiatan mencermati suatu objek, dengan

menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau

informasi yang bermanfaat. Penelitian juga menuntut objektivitas, baik

dalam proses maupun dalam penyimpulannya (Arikunto, 2006: 53).

Page 59: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

43

Teknik pengumpulan data meruapakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian data mendapatkan

data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak

akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang diterapkan

(Sugiyono, 2016: 308).

Untuk mendapatkan data-data akurat dan jelas kebenarannya, penulis

menggunakan teknik-teknik berikut ini dalam mengumpulkan data

penelitian .

1. Metode Observasi

Metode observasi adalah metode penelitian yang menggunakan

cara pengamatan terhadap objek yang menjadi pusat perhatian

penelitian. Metode observasi umumnya ditujukan untuk jenis

penelitian yang berusaha memberikann gambaran mengenai peristiwa

apa yang terjadi dilapngan (Muliawan, 2014:62).

Dalam metode ini peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan

terhadap objek secara langsung. Metode ini digunakan peneliti untuk

mengamati tentang objek penelitian dan sarana prasana serta semua

fasilitas yang menunjang proses belajar mengajar Al-Qur’an Hadis di

MA GUPPI Windusari.

2. Metode Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpuan data yang sering

digunakan dalam penelitian kualitatif. Melaksanakan teknik

wawancara berarti melakukan interaksi komunikasi atau percakapan

Page 60: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

44

antara pewawancara (interviewer) dan terwawancara (interviewee)

dengan maksud menghimpun informasi dari interviewee. Interviewee

pada penelitian kualitatif adalah informan yang daripaanya

pengetahuan dan pemahaman diperoleh.

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk

mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui

percakapan atau tanya jawab. Wawancara dalamm penelitian kualitatif

sifatnya mendalam karena ingin mengeksplorasi informasi secara

holistic dan jelas dari informan (Satori dan Komariah, 2017: 129-130).

Esterberg mengemukakan beberapa macam wawancara yaitu

sebagai berikut (Sugiyono, 2016: 318):

a) Wawancara Terstruktrur (Structured Interview)

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan

data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan

pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu,

dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan

instrumen penelitiann berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis.

Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang sama, dan peneliti

mencatatnya.

b) Wawancara Semistruktrur (Semistructure Interview)

Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam katageri in-dept

interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila

Page 61: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

45

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari

wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara

lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta

pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti

perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang

dikemukan oleh informan.

c) Wawancara Tak Berstruktur (Unstructured Interview)

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas

dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang

telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan

datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-

garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Penelitian ini menggunankan jenis wawancara terstruktur yaitu

pewawancara (penulis) menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan

yang akan diajukan. Untuk memperoleh data yang akurat, peneliti

melakukan wawancara dengan guru mapel Al-Qur’an Hadis dan siswa.

Sedangkan pihak lain yang mendukung dan menjadi subjek dalam

penelitian ini antara lain kepala sekolah, dann staff karyawan.

3. Metode Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen yang berasal dari bahasa

latin yaitu docere, yang berarti mengajar. Dalam bahasa inggris

disebut document yaitu “something written or printed, ro be used as a

Page 62: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

46

record or evidence, atau sesuatu tertulis atau dicetak untuk digunakan

sebagai suatu catatan atau bukti (Satori dan Komariah, 2017: 146).

Jadi dapat disimpulkan bahwa dokumentasi adalah catatan kejadian

yang sudah lampau yang dinayatakan dalam bentuk lisan, tulisan

ataupu karya bentuk.

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang apa saja

problem yang terjadi di MA GUPPI Windusari, berupa catatan-catatan

tentang penelitian dalam pembahasan.

E. Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja menggunakan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari

dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong,

2009: 248).

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif

analitik, yaitu mendeskripsikan data-data yang telah dikumpulkan

kemudian di analisis untuk menemukan jawaban yang dapat mendekati

persoalan yang dikemukakan (Winarno, 1994: 139).

Adapun tahap analisis data yang dilakukan peneliti dalam

penelitian adalah sebagai berikut:

Page 63: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

47

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam

mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan

dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan

berikut (Sugiyono, 2016: 336).

Maka dalam penelitian ini data yang diperoleh dari informan yaitu

siswa, guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, kepala sekolah dan staff

karyawan secara sistematis agar memperoleh gambaran yang sesuai

dengan tujuan peneliti.

b. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi dalam bukunya (Sugiyono, 2016) dijelaskan

bahwa langkah selanjutnya yaitu mendisplaykan data. Dalam

penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dengan bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan

dalam memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.

Page 64: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

48

c. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing Verifivation)

Langkah selanjutnya dalam analisis data yaitu penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti

yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan

baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa

deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-

remang atau gelap, sehingga setelah diteliti menjadi, dapat berupa

hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori (Sugiyono, 2016:

339-343).

F. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam pengecekan keabsahan data penelitian kualitatif, maka

peneliti menggunakan teknik trianggulasi, yaitu teknik penegecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Ada beberapa

trianggulasi ysng sering digunakan yaitu (Satori dan Komariah, 2017:170-

171) :

a. Trianggulasi Sumber

Cara meningkatkan kepercayaan penelitian adalah dengan mencari

data dari sumber yang beragam yang masih terkait satu sama lain.

Peneliti perlu melakukan eksplorasi untuk mengecek kebenaran dari

data dari berbagai sumber.

Page 65: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

49

b. Trianggulasi Teknik

Trianggulasi teknik adalah penggunaan beragam teknik

pengungkapan data yang dilakukan kepada sumber data. Menguji

kredibilitas data dengan trianggulasi teknik yaitu mengecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

membandingkan data yang merupakan hasil dari pengamatan langsung

penulis terhadap proses pembelajaran di MA GUPPI Windusari,

wawancara dengan pihak terkait, serta diperkuat dengan data dokumentasi

yang dimiliki sekolah tersebut.

Page 66: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

50

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum MA GUPPI Windusari

1. Letak geografis

Madrasah Aliyah GUPPI ini didirikan pada tahun 1965 diatas

tanah 450 m2 yang diwakafkan. Kemudian pengguanaan tanah untuk

bangunan yaitu 320 m2. Madrasah Aliyah GUPPI ini berada ditengah-

tengah dusun Windusari Kidul rt/rw 02/04, desa Windusari kabupaten

Magelang dengan kode pos 56152. Madrasah Aliyah ini jika dilihat

dari segi bangunan, bisa dikatakan sekolah yang kurang memadai.

Karena keterbatasan lahan. Sekolah yang memiliki halaman yang

hanya cukup untuk upacara dan tidak bisa digunakan untuk olahraga.

Sekolah yang tidak memiliki masjid, maka sekolah menggunakan

masjid desa untuk melakukan kegiatan beribadah.

2. Identitas Sekolah

NSM : 1312330800012

NPSN : 20363115

Luas Tanah : 450 m2

Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Windusari

Status Madrasah : Swasta

Waktu Belajar : Pagi

Jurusan/Program : IPS

Page 67: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

51

Jenis Bahasa : -

Kategori Madrasah : Madrasah Akademik

NPWP : 005443304524000

Penempatan DIPA : Kanwil Kemenag

Alamat : Jl. MTs Lama Windusari

Kecamatan : Windusari

Kabupaten : Magelang

Kode Pos : 56152

3. Visi Misi

a. Visi

“ Terwujudnya Generasi Islam yang Berakhlak Mulia, Cerdas,

Trampil dan Mandiri “

b. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam

pencapaian prestasi akademik dan non akademik.

2) Menyelenggarakan pendidikan Islam secara profesional untuk

menghasilkan generasi yang berakhlak mulia.

3) Menyelenggarakan pendidikan Islam untuk menghasilkan

lulusann yang cerdas, trampil dan mandiri.

4. Data Guru dan Karyawan

Tenaga pendidik dan karyawan di MA GUPPI Windusari dari

tahun 2017-2018 yaitu ada 17 data guru dan karyawan. Dengan

keterangan 2 PNS, 6 sertifikasi (GTY), dan 5 guru tidak tetap (GTT).

Page 68: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

52

Berikut ini data guru dan karyawan baik dari PNS, GTY ataupun

GTT. Datanya sebagai berikut :

Tabel 4.1

Data Guru Dan Karyawan

NO NAMA JABATAN Mapel

1 Dodik Syamhudi, S.Pd Kepala Madrasah Geografi

2 Supono, A.Md Sejarah

3 Sutomo, BA Bhs Indonesia, Sejarah

4 Endang Kusumawati, S.Pd Kepala Perpustakaan B. Inggris

5 Dra. Bariroh Waka Kurikulum Fiqih, B. Arab

6 Ening Muawanah, S.Ag

Alquran Hadits, Aqidah

Akhlaq

7 Endang Naimah, S.Pd.I Waka Kesiswaan SKI, Keterampilan

8 Erna Fatma Hidayah, S.Pd PKN, Sejarah

9 Siti Musniyati, S.Pd.Si Biologi

10 Arifatul Mufidah, SE Ekonomi

11 Khanifatu Rohmah, SE Sosiologi, Seni Budaya

12 Rahman Setiawan, S.Pd Matematika, Fisika

13 M. Fatkhul Mujib, S.Pd.I B. Arab

14 Kristantri Ganiwati, S.Pd Penjasorkes

15 Eka Kurnianingsih, S.Pd Bhs Indonesia, TIK

16 Aminatuz Zuhriyah, S.Pd TU

17 M. Syarifudin TU

Page 69: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

53

5. Data Siswa

MA GUPPI Windusari yang memiliki siswa yang cukup sedikit,

tetapi untuk tiap tahunnya mengalami peningkatan dalam penerimaan

peserta didik meski terkadang ditengah-tengah ada yang keluar.

Penulis menyajikan data peserta didik tahun ajaran 2017/2018 dalam

bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2

Data Peserta Didik tahun ajaran 2017/2018

No.

Kelas

Rombel

Jenis kelamin

Jumlah

LK PR

1. XA 2 16 16 32

2. XB 2 16 16 32

3. XI 2 21 13 34

4. XII 2 13 27 31

Jumlah 8 66 72 129

6. Keadaan gedung atau sarana prasarana

Sarana dan prasana merupakan unsur yang sangat penting dalam

proses belajar mengajar agar tercapai dengan baik. Peneliti akan

memaparkan sarana dan prasarana yang ada di MA GUPPI Windusari

sebagai berikut :

Page 70: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

54

Tabel 4.3

No. Nama Ruang Jumlah

1. Ruang Kepala Sekolah 1

2. Ruang Guru Dan Karyawan 2

3. Ruang Belajar 4

4. Ruang Uks 2

5. Ruang Perpustakaan 1

6. Ruang Kamar Mandi Guru 2

7. Ruang Kamar Mandi Siswa 2

8. Tempat Parkir 1

9. Meja Guru 17

10. Kursi Guru 17

11. Almari 4

12. Etalase 4

13. Meja Siswa 67

14. Kursi Siswa 134

15. Kursi Tamu 8

Page 71: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

55

B. TEMUAN PENELITIAN

1. Problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MA GUPPI Windusari

Peneliti menanyakan hal yang berkaitan tentang problematika

pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MA GUPPI Windusari dan

mendapatkan jawaban dari kepala sekolah yang mengatakan bahwa :

“anak-anak sini kebanyakan dari keluarga yang finansialnya

kurang mampu, jadi banyak anak-anak yang tidak ingin sekolah. Jika

ingin sekolah pun banyak orang tua yang tidak bisa membayar tepat

waktu”

Penjelasan tersebut di perkuat oleh Waka Kesiswaan yaitu :

“memang banyak siswa siswai yang terbelakang soal finansial,

tetapi juga SDM siswa pun juga ikut mempengaruhi beberapa mata

pelajaran yang sulit untuk diikuti”

Bu Neng selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadis, beliau

menuturkan bahwa :

“kelas sepuluh itu berasal dari sekolah yang berbeda mbk, ada

yang dari MTsN Windusari dan SMP Windusari. Sehingga mereka ada

yang bisa mengikuti pembelajaran Al-Qur‟an Hadis dan ada yang

tidak bisa, tetapi saya sudah menyesuaikan model pembelajaran agar

bisa diterima oleh semua kalangan siswa”

Penuturan beliau diperkuat oleh Budi selaku siswa kelas x yang

berasal dari SMPN Windusari dengan penjelasannya :

“aku kesulitan mbak mengikuti pelajaran Al-Qur‟an Hadis,

soalnya pelajarannya susah mbak, apalagi kalau dalam membaca

saya kesulitan dan jugabikin boring pelajaran dan gurunya. Apalagi

kalau disuruh menghafal, saya malah ngantuk dikelas”

Sedangkan untuk Eka siswi yang berasal dari MTsN Windusari

menjelaskan bahwa :

“kalau saya suka mbak pelajarannya, udah bisa baca Al-Qur‟an

juga. Jadi agak gampang untuk pelajarannya, paling agak susah kalau

Page 72: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

56

dalam menghafal. Terus kadang suka boring sama gurunya, saolnya

hanya menerangkan saja”

Guru Matpel Al-Qur’an Hadis sudah berusaha untuk melakukan

pembelajaran yang sesuai, agar dapat diterima oleh setiap kalangan

siswa tetapi titik problem itu terjadi pada SDMnya. Kedua siswa siswi

yang berasal dari asal sekolah yang berbeda pun mendapatkan hasil

pembelajaran Al-Qur’an Hadis yang berbeda pula. Ada yang bisa

mengikuti, dan ada juga yang tidak bisa mengikuti pelajarannya.

Meski begitu, penuturan dari Waka Kurikulum dan Waka

Kesiswaan juga menuturkan :

“siswa yang tidak serius dalam pelajaran akan tertinggal, karena

banyaknya permasalahan antar siswa dari ribut dengan teman

sebangku, teman antar kelas, dan mbolos. Mereka juga menggunakan

kurikulum 2013, dimana jika mereka tidak aktif dalam pelajaran ya

pasti tidak akan mudeng toh mbak”

Pak Dodik selaku Kepala sekolah MA GUPPI windusari juga

menuturkan :

“sebenarnya problematika pembelajaran tidak hanya disebabkan

oleh SDM dari guru dan siswa saja mbk, tetapi juga ada SARPAS

(sarana dan prasarana), managemen sekolah dan lingkungan. Apalagi

sekolah ini adalah sekolah yang berbasis agama dan bukan negeri.

Intinya kalau semua sudah balance tidak akan ada problem dalam

pembelajaran. Kalau ada ya paling kecil mbk”

Menurut Budi dan Eka selaku siswi kelas X IPS juga menguatkan

bahwa :

“dalam pembelajaran sarana dan prasana juga kurang memadai

apalagi lingkungan yang berada ditengah desa juga sangat

mempengaruhi, malah kadang fokos sama luar kelas mbk ketimbang

didalam kelas. Jadi kalau disuruh konsentrasi malah tidak bisa”

Page 73: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

57

Hal senada dengan penuturan kepala sekolah yang menguatkan

dengan penjelasannya bahwa :

“disini kan sekolah yang berada tepat ditengah-tengah desa mbak.

Jadi terkadang anak-anak terganggu dengan acara desa. Contohnya

saja, kalau pas ada pengajian tiap bulan, terus kalau ada orang

nikahan dan orang yang meninggal. Mereka jadi terganggu dengan

proses pembelajaran yang sedang berlangsung”

Problematika pembelajaran yang dipengaruhi oleh SDM dari guru,

peserta didik, lingkungan, dan sarana dan prasana, managemen sekolah

menjadikan permasalahan serius dalam pembelajaran terutama

pembelajaran Al-Qur’an Hadis.

2. Upaya Mengatasi Problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MA

GUPPI Windusari

Peneliti melanjutkan pembahasan tentang upaya problematika

pembelajaran Al-Qur’an Hadis dengan melalui beberapa wawancara.

Dari hasil wawancara itu, peneliti mendapatkan jawaban dari

beberapa informan antara lain:

Menurut pak dodik selaku kepala sekolah menuturkann bahwa :

“upaya masalah sekolah dari pembelajaran, mungkin harus digiatkan

dari SDM baik itu guru maupun siswa. Masalahnya njenengan sudah

tahu sendiri mbk, kalau sekolah swasta ya problemnya ada pada

siswa, guru. Kalau untuk sarana dan prasana sekolah sudah berusaha

untuk mengajukan beberapa proposal tiap tahunnya, tetapi karena

harus antri dalam pencairan dana. Ya sekolah tidak bisa berbuat apa-

apa mbk”

Wawancara tersebut diperkuat oleh Waka Kurikulum dengan

menuturkan :

“dengan memakai kurtilas (kurikulum 2013), saya juga

menggiatkan untuk seluruh guru untuk tidak saklek pada paket saja.

Page 74: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

58

Karena juga keterbatasan sarpas, maka guru juga harus bisa

menghandle kelas dengan metode-metode yang bisa membangkitkan

keaktifan siswa dikelas. Kita juga mengadakan evaluasi atau bisa

dibilang rapat yang diadakan setiap minggunya untuk memecahkan

permasalahan yang ada”

Upaya mengatasi problematika pembelajaran Al-Qur’an Hadis

sudah digiatkan dari SDM dari siswa dan guru. Dengan tiap

minggunya mengadakan evaluasi pembelajaran. Bahkan untuk sarana

dan prasana juga sudah pengajuan proposal ke lembaga.

Sedangkan untuk upaya peserta didik, peneliti mendapatkan

jawaban dari guru matpel yang mengatakan bahwa :

“ upaya problem dari siswa ya, harus diperbanyak latihan mbk.

Dan diberikan latihan-latihan dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadis,

mulai dari latihan menulis, latihan membaca dan kedisiplinan dalam

pembelajran, misalnya dengan penyitaan hp, peneguran jika masih

gaduh didalam kelas dan peringatan yang keras. Apabila siswa tidak

bisa dikondikan yaitu dengan dikeluarkannya dari kelas selama

pelajaran berlangsung”

Hal senada dengan penuturan waka kurikulum yang menjelaskan

bahwa :

”Karena sekolah ini punya aturan mbak, dan kedisplinan yang

harus ditaati olehh semua warga sekolah. Contohnya saja, guru tidak

boleh merokok di lingkungan sekolah, karena takutnya akan

memberikan pengajaran tidak langsung pada siswa. Kemudian siswa

yang tidak bisa diatur, pertama-tama akan diberikan peringatan.

Kemudian diberikan point, maksimal sampai 70 point. Dan jika masih

saja melanggar, maka akan diberikan sanksi yang berat, yaitu dengan

skorsing”

Upaya mengatasi siswa yang sudah dijelaskan oleh informan, yaitu

siswa harus lebih konsen dalam pembelajaran, diperbanyak dengan

Page 75: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

59

latihan-latihan. Baik itu, latihan membaca, latihan menulis dan

sebgainya. Kemudian untuk siswa yang bermasalah, maka akan

diberikan sanksi berupa peneguran, point dan yang paling parah akan

dikeluarkan dari sekolah.

C. ANALISIS DATA

Pembelajaran Al-Qur’an Hadis secara khusus merupakan bagian

dari pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) yang memberikan

pendidikan berupa memahami, membaca dengan fasih, menghafalkan,

menghayati isi kandungan Al-Qur’an, serta mempelajari dan

mengamalkanhadis-hadis pilihan sebagai bahan kajian dalam

pembelajaran Al-Qur’an Hadis.

1. Problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MA GUPPI

Windusari

a. Problematika Peserta Didik dalam Pembelajaran Al-Qur’an

Hadis di MA GUPPI Windusari

MA GUPPI Windusari merupakan sekolah yang peserta didiknya

heterogen. Ada yang berasal dari SMP Windusari dan ada yang berasal

dari MTsN Windusari. Oleh karena itu, dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar disekolah, maka ditemukan problem-problem dalam

pembelajaran Al-Qur’an Hadis. Problem tersebut antara lain :

Page 76: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

60

1) Kurangnya minat dan pemahaman siswa dalam mempelajari materi

Al-Qur’an Hadis

Dari hasil observasi, peneliti menemukan bahwasannya

proses pembelajaran kurang efektif dikarenakan peserta didik lebih

senang mengobrol dengan teman sebangkunya dan ada anak yang

ketahuan bermain hp. Bahkan dalam sarana dan prasana seperti

paket saja hanya beberapa saja.

Pada umumnya mereka menganggap remeh pelajaran

agama terutama Al-Qur’an Hadis karena pelajaran tersebut tidak

masuk di UN. Selain siswa beranggapan seperti itu, kurangnya

metode dari pendidik. Sehingga banyak siswa yang tidak tertarik

dengan mata pelajarannya dan tidak bisa mengikuti pembelajaran

ketika berlangsung.

Dalam hal ini, pendidik harus lebih kreatif dalam

pembelajaran agar peserta didik dapat memahami pelajaran dengan

mudah.

Berikut hasil wawancara dengan Budi yang menjelaskan

bahwa :

“kalau pelajaran Al-Qur‟an Hadis saya tidak terlalu suka,

karena pelajarannya membosankan. Malah kadang gurunya hanya

menjelaskan saja dan disuruh mencatat ataupun menghafal saja.

Jadi kalau dikelas saya sering mengantuk dan lebih asik

mengobrol dengan teman sebangku saya mbak”

Ditambahkan oleh Eka yang menjelaskan sebagai berikut :

“saya suka pelajarannya mbak, tapi terkadang

pelajarannya bikin boring. Apalagi kalau gurunya hanya

Page 77: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

61

menjelaskan saja dan tiba-tiba memberikan tugas suruh menghafal

atau mencatat saja. Tetapi kalau pahamnya, saya sedikit faham

untuk pelajarannya ataupun penjelasan yang dijelaskan oleh ibu

Neng (guru matpel Al-Qur‟an Hadis)”

Meskipun mereka tidak terlalu minat dan lamban dalam

memahami materi pelajaran, tetapi mereka masih tetapmengikuti

pembelajaran dengan baik. Hal ini sebagaimana yang dikatakan

oleh Bu Neng selaku guru Al-Qur’an Hadis :

“Alhamdulilah, kalau didalam kelas mereka masih mau

mengikuti pelajaran. Mungkin karena takut kalau saya keluarkan

mereka dari kelas. Meskipun 70% yang serius dalam belajar dan

30% yang lebih sering tidak memperhatikan. Tetapi itu sudah lebih

dari cukup”

2) Banyaknya siswa yang belum bisa menulis dan membaca Al-

Qur’an Hadis dengan lancar

Ketika peneliti melakukan observasi dengan cara meminta

siswa mengaji, terdapat banyak bacaan yang kurang tepat dengan

tajwidnya, serta untuk menulis ayat Al-Qur’an atau beberapa Hadis

siswa masih banyak belum dapat melakukan dengan benar. Bukan

hal baru lagi jika seorang guru agama Islam tidak mengetahui

muridnya tidak bisa membaca dan menulis ayat-ayat Al-Qur’an.

Apalagi jika siswa yang berasal dari sekolah umum, mereka

cenderung tidak bisa sama sekali, kalau harus membaca Al-Qur’an

dengan benar sesuai aturan membaca ayat Al-Qur’an. Hal tersebut

sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Bu Neng selaku

guru Al-Qur’an Hadis, bahwa :

Page 78: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

62

“anak-anak yang berasal dari smp kebanyakan tidak bisa

mengikuti pelajaran. Untuk membaca beberapa ayat saja mereka

tidak bisa. Kalau untuk anak yang dulu asalnya dari sekolah

agama, bisa mengikuti tapi terkadang juga dalam bacaan kurang

pas. Maksundya pas tajwidnya mbak”

Hal tersebut diperjelas oleh waka kesiswaan bahwa :

“kita memang tidak bisa membantu banyak, kalau untuk

penambahan jam untuk pembelajaran Al-Qur‟an Hadis, paling

tidak saya selalu memberikan evaluasi jika ada masalah dengan

peserta didik karena memang sekolah sini SDM siswanya yang

kurang terutama dalam pembelajaran”

Hal senada sesuai dengan penjelasan Budi sebagai berikut:

“saya kesulitan kalau dalam membaca Al-Qur‟an. Dan

saya juga tidak paham benar tajwid yang pas dalam membaca Al-

Qur‟an. Kalau untuk menulis, saya sedikit bisa mengikuti karena

hanya menulis sesuai yang ada dibuku paket”

Meski begitu, ternyata dari hasil observasi tidak hanya budi

yang tidak bisa menulis ataupun membaca. Melainkan hampir 40%

dari siswa atau siswi dikelas X jurusan IPS.

3) Minimnya sumber daya manusia pada peserta didik

Faktor pada peserta didik juga disebabkan oleh latar

belakang pada anak, seperti halnya dijelaskan oleh waka kesiswaan

sebagai berikut :

“pada waktu penerimaan peserta didik, kami dari pihak

sekolah pun tidak ada seleksian yang ketat. Bahkan bisa dibilang

kalau dari pihak sekolah akan menerima semua peserta didik yang

mendaftar disini, itu mungkin menyebabkan SDM peserta didik

tidak begitu bagus”

Page 79: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

63

Hal tersebut diperkuat Bu Neng selaku guru Al-Qur’an

yang menjelaskan bahwa :

“minimnya sumber daya manusia dari peserta didik ini

yang terkadang saya hrus ekstra dalam mengajar, karena kalau

tidak mereka akan meremehkan pelajaran yang saya berikan.

Parahnya kalau mereka tidak faham betul dalam pelajaran”

Hal tersebut juga dijelaskan juga oleh kepala sekolah,

bahwasannya:

“sekolah ini adalah sekolah yayasan yang bisa dibilang

semua anak bisa kita terima tanpa kualifikasi tertentu dari pihak

sekolah. Namun konsekuensinya peserta didik memiliki SDM yang

kurang. Meski begitu, kami dari pihak sekolah akan memberikan

kualitas yang baik ketika mereka keluar ari sekolah sini”

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan, menemukan

bahwa ada penggiat dari pihak sekoalah yaitu dengan memberikan

motivasi pada jam pelajaran.

b. Problematika Pendidik dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

Dalam pencapaian keberhasilan pembelajaran guru adalah tombak

dimana ia harus menonjolkan peserta didik untuk dapat berguna demi

negara.

Guru juga mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada

jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan pada

perguruan tinggi. Gurulah yang memiliki pengaruh besar terhadap

keberhasilan siswa dalam pencapaian kompetensi.

Page 80: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

64

Namun, dilapangan peneliti menemukan beberapa permasalahann

yang ada pada guru dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an Hadis,

yaitu :

1) Kurangnya alokasi waktu pada pembelajaran Al-Qura’an Hadis

Terbatasnya waktu yang ada membuat guru kurang maksimal

dalam melaksanakan pembelajaran Al-Qur’an Hadis. Sehingga

banyak bab pelajaran yang tertinggal. Sebagaimana hasil

wawancara yang dijelaskan oleh guru Al-Qur’an Hadis :

“pembelajaran Al-Qur‟an Hadis yang menggunakan

kurtilas, jadi banyak menyita waktu. Apalagi kalau untuk jam

pertama maka akan banyak anak yang telat dan jika pembelajaran

yang berlangsung ketika jam terakhir maka akan banyak anak

yang mbolos. Oleh karena itu, banyak bab yang sampai ulangan

kenaikan kelas belum ada yang selesai”

Hal tersebut didukung oleh Waka kurikulum yang

menjelaskan bahwa :

“kurtilas ini untuk anak-anak sini agak kurang tepat. Karena

dalamm kurtilas ini sendiri harusnya siswanya yang aktif, tetapi

malah gurunya yang aktif. Ini dikarenakan siswa yang kesusahan

dalam mengikuti kurtilas. Ada juga yang asal sekolahnya sudah

memakai kurtilas, dan anaknya lumayan bisa mengikuti, tetapi ada

juga yang baru saja mengenal kurtilas di sekolah ini. Jadi banyak

siswa yang kurang faham dengan kurikulum yang diajarkan”

2) Minimnya kompetensi guru dalam menggunakan metode

pembelajaran

Dari hasil observasi yang peneliti temukan, bahwasanya guru

masih kurang kreatif dalam pembelajaran dalam menggunakan

metode. Sedangkan metode pembelajaran merupakan strategi dari

Page 81: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

65

pembelajaran yang fungsinya untuk mempermudah dalam

penyampaian materi.

Metode pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan akan

mempengaruhi semangat belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Kenyataan yang penulis temui dilapangan, guru masih kurang

kreatif dalam pembelajaran. Hal ini juga didukung oleh hasail

wawancara dari guru matpel Al-Qur’an Hadis yang menjelaskan

bahwa :

“dalam mengajar saya lebih sering menggunakan metode

ceramah, terkadang saya juga kasih siswa untuk diskusiagar tidak

jenuh. Namun, ketika saya kasih diskusi hanya beberapa anak saja

yang aktif dalam diskusi. Oleh karena itu, saya lebih sering

memakai metode ceramah. Padahal kelas X ini sudah memakai

kurtilas sejak tahun 2013, jadi saya sendiri sebagi guru lebih suka

memakai kurikulum ktsp ketimbang dengan kurtilas”

Hal tersebut diperkuat oleh waka kurikulum bahwa :

“saya selaku waka kurikulum saja tidak mempatenkan harus

pakai metode yang seperti apa. Karena rpp ataupun silabi tidak

ada pengembangan didalamnya. Melainkan sudah terpatok oleh

sekolah”

c. Problematika Managemen Sekolah dalam Pembelajaran Al-

Qur’an Hadis

Managemen sekolah ini ada untuk mempermudah proses

pembelajaran yang meliputi dari segi perencanaan pembelajaran,

pelasanakan, pengontrolan dan evaluasi. Jika guru kurang kreatif

dalam memberikan materi maka setiap minggunya ada evaluasi

dari waka kurikulum ataupun waka kesiswaan. Hal ini berdasarkan

hasil kutipan dari waka kurikulum :

Page 82: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

66

“managemen itu kan suatu hal yang ada untuk untuk

mempermudah proses pembelajaran yang meliputi dari segi

perencanaan pembelajaran, pelasanaan, pengontrolan dan

evaluasi. Alhamdulilahnya dalam hal ini tidak mengalami

permalahan yang serius. Karena semua guru juga sudah mengikuti

Bimtek ataupun kegiatan diluar sekolah yang lain. Mungkin dalam

unsur manajemen itu sendiri seperti pihak sekolah kesulitan dalam

hal evaluasi”

Dikuatkan dalam hasil pengamat peneliti, dapat disimpulkan

permasalahan dari managemen hanya terletak pada evaluasi yang

mana pengawasan pengawasan hasil belajar peserta didik hanya

pada nilai hasil belajar akan tetapi juga harus dalam nilai praktek

keseharian peserta didik.

d. Problematika Sarana dan Prasana dalam Pembelajaran Al-

Qur’an Hadis

Sarana dan prasana merupakan media yag berperan penting

dalam proses pembelajaran. Fungsi dari sarana dan prasana ialah

untuk memperlancar proses interaksi antara guru dengan siswa

dalam hal ini membantu siswa untuk belajar lebih optimal. Akan

tetapi dalam hal ini peneliti menemukan bahwasannya di sekolah

ini masih kurang kelengkapannya dalam sarana dan prasana

pembelajaran.

Sebagaimana hasil wawancara dengan Pak Dodik selaku kepala

sekolah :

“sekolah ini kalau untuk sarpas memang sangat minim.

Padahal dari pihak sekolah sudah tiap tahun mengajukan proposal

ke kemenag. Namun karena cairnya harus antri, maka pihak

sekolah juga tidak bisa berbuat apa-apa”

Page 83: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

67

Kemudian ditambah Bu Neng selaku guru matpel Al-Qur’an

Hadis, yang menjelaskan bahwa :

“kalau saya inginnya itu pada saat pembelajaran Al-Qur‟an

Hadis bisa lewat audio visual, seperti menonton film ataupun cara

belajar tajiwi dengan menggunakan power point ataupun

sebagainya agar anak juga tidak boring didalam kelas. Namun

karena proyektor saja hanya memiliki 2 buah dan hanya

digunakan untu pembelajran TIK dan pelajaran yang penting saja.

Maka saya juga tidak berharap banyak mbak dalam pembelajaran

kali ini”

Ditambah dengan Eka selaku siswi kelas X, bahwa :

“kalau pembelajaran hanya itu-itu saja, jarang ada yang

nonton film atau pembelajaran dengan menggunkan proyektor.

Kita hanya terkutat dengan papan tulis dan kapur saja mbak”

Sehingga guru hanya menggunkan media seadanya saja, karena

terbatasnya jumlah media yang ada. Guru hanya terfokus pada

buku paket, LKS, papan tulis dan kapur dalam proses pembalajaran

Al-Qur’an Hadis bahkan untuk pembelajaran lain.

e. Problematika Lingkungan dalam Pembelajaran Al-Qur’an

Hadis

MA GUPPI Windusari yang terletak di tengah-tengah desa,

maka lingkungan terssebut sangat mempengaruhi proses belajar

siswa. Maka dalam hal ini peneliti menemukan permasalahan yang

ada pada lingkungan sekolah, diantaranya :

a. Lingkungan Masyarakat

Dalam lingkungan masayarakat ini penulis mendapatkan hasil

wawancara dari kepala sekolah yaitu

Page 84: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

68

“Lingkungan sekolah ini sangat dipengaruhi oleh

lingkungan masyarakatnya karena sekolah sendiri juga dekat

dengan masjid desa, contohnya saja jika ada pengajian yang

diadakan didesa tiap bulannya, kemudian jika ada nikahan dan

ada orang yang meninggal. Itu akan mempengaruhi proses

pembelajaran yang sedang berlangsung”

Hal senada juga dijelaskan oleh guru matpel yaitu :

“sekolah sekitar sini juga dekat dengan selokan desa, maka

ketika terjadi pembersihan akan ada bau yang akan

menganggu sekolah”

Tidak halnya itu, Eka juga selaku siswi juga menambahkan

bahwa :

“meski lingkungan sekolah ini terletak ditengah-tengah

desa maka kendaraan bermotor pun juga tidak sepi, jadi kalau

ada suara motor yang keras maka akan terasa bising dikelas,

kemudian jadi tidak konsen dalam pemelajaran”

b. Lingkungan Sekolah

Dalam lingkungan sekolah ini, banyak terjadi problem dari

antar kelas. Contohnya saja, kalau kelas yang satu sudah keluar

maka akan memnimbulkan kecemburuan antar pihak kelas lain

yang menyebabkan kelas tidak konsudif lagi. Sperti halnya

dijelaskan oleh Budi sebagai siswa kelas X bahwa :

“kalau kelas yang satu sudah keluar, kita juga iri mbak

karena terkadang ada guru yang masih berada dikelas jadi

harusnya pulang tapi masih ada pelajaran”

Ditambahkan oleh Eka yaitu :

“saya tidak bisa konsentrasi jika kelas gaduh, karena da

anak yang suka tidak memperhatikan guru dan lebih senang

mengobrol dengan teman sebangku. Jadi ketika prose belajar

mengajar tidak maksimal”

Hal tersebut diperkuat oleh guru Al-Qur’an Hadis, bahwa :

Page 85: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

69

“didalam kelas memang banyak siswa yang tidak

memperhatikan, apa yang saya terangkan dan justru membuat

gaduh dikelas. Terlebih jika sudah waktu jam pulang, banyak

anak-anak yang merengek-rengek untuk minta pulang”

2. Upaya Mengatasi Problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadis di

MA GUPPI Windusari

a. Upaya Mengatasi Problematika Peserta Didik Dalam

Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

Ada tiga permasalahan yang ada pada peseta didik yaitu

diantaranya :

1) Kurangnya minat dan pemahaman siswa dalam mempelajari

materi Al-Qur’an Hadis

Dari hasil wawancara dengan guru matpel menjelaskan bahwa

:

“saya harus menggunakan metode yang lebih bisa diterima

oleh siswa, dengan pembelajaran yang humoris ataupun

metode yang lain”

Ditambah dengan waka kesiswaan yaitu :

“saya memberikan anjuran untuk guru, agar dalam setiap

pembelajaran diselipkan motivasi yang bisa membangkitkan

motovasi siswa lagi”

2) Banyaknya siswa yang belum bisa menulis dan membaca Al-

Qur’an Hadis dengan lancar

Dari guru matpel dan waka kesiswaan juga

menjelaskan bahwa :

“siswa akan dilatih banyak latihan, seperti latihan

membaca, menulis dan menghafal yaitu dengan penambahan

jam pada jam pertama yaitu dengan mencoba membaca

Page 86: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

70

bacaan ayat Al-Qur‟an yaitu siswa dituntun oleh guru matpel

dalam membaca Al-Qur‟an sesuai tajwid yang benar”

3) Minimnya sumber daya manusia pada peserta didik

Kepala sekolah menuturkan untuk SDM ini, pihak sekolah

tidak bisa berbuat banyak, karena hal seperti itu yang dapat

merubah juga peserta didiknya sendiri. Sebagimana

deijelaskan dalam wawancaranya sebagai berikut :

“upaya untuk memajukan SDM maka saya akan lebih

menggalakkan dalam kedisiplinan dan semua siswa harus

mengikuti peraturan yang sudah ada”

Sedangkan untuk waka kesiswaan menambahkan yaitu :

“upaya untuk mengatasi siswa yang bermasalah. Maka

waka kesiswaan memberikan sanksi dan point. Jika sudah

melebihi batas maka akan dikeluarkan dari sekolah”

b. Upaya Mengatasi Problematika Pendidik Dalam Pembelajaran

Al-Qur’an Hadis

1) Kurangnya alokasi waktu pada pembelajaran Al-Qura’an Hadis

Guru memberikan jam tambahan untuk para peserta didik,

seperti halnya dijelasakan olehh guru matpel yaitu “

“saya memberikan jam tambahan jika itu memungkinkan

untuk siswa, kalau untuk jam pertama saya tidak berani

memberikan jam tambahan tetapi untuk jam terakhir saya bisa

mengulur waktu”

Dalam observasi yang peneliti temukan, meski tidak terlalu

efektif kalau hanya untuk penambahan jam saja, tetapi

setidaknya siswa jadi lebih sering mempelajari Al-Qur’an dan

membaca sesuai dengan tajwid yang benar. Meskipun bacaan

Page 87: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

71

tersebut masih sering di betulkan oleh guru matpelnya. Dan

beberapa bab pelajaran diulang jika masih ada siswa yang

belum faham.

2) Minimnya kompetensi guru dalam menggunakan metode

pembelajaran

Untuk permasalahan ini guru matpel berupaya dengan

mempelajari metode yang sesuai dengan pembelajarannya.

Sebagaimana dijelaskan oleh guru matpel bahwa :

“saya juga berusaha akan menggunakan metode yang lebih

aktif pada siswa, sehingga siswa tidak menemukan keboringan.

Dan lebih menyenangakan dalam pembelajaran yang sedang

berlangsung”

c. Upaya Mengatasi Problematika Managemen Sekolah Dalam

Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

Dalam problematika managemen pembelajaran sekolah,

pihak sekolah tidak menemukan permsalahan yang serius.

Seperti yang dijelaskan oleh waka kurikulum dan waka

kesiswaan di penjelasan atas. Namun pak dodik selaku kepala

sekolah menambahkan untuk meningkatkan dalam mangemen

sekolah. Seperti yang dijelaskan pada wawancara pada peneliti

yaitu sebagai berikut :

“kalau untuk managemen sekolah, memang saya

menggiatkan kepada guru dan karyawan agar peningkatann

kualitas harus lebih baik lagi”

Page 88: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

72

d. Upaya Mengatasi Problematika Sarana Dan Prasana Dalam

Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

Upaya untuk sarpas yaitu dengan pengajuan proposal yang

sudah dijelaskan oleh kepala sekola pada penjelasan diatas.

Namun juga harus mengantri dalam pencairan dana, sekolah

juga tidak bisa berbuat banyak kecuali ada yang memberikan

donatur untuk sekolah.

Sebagaimana yang diterangkan oleh kepala sekolah bahwa :

“upaya yang dilakukan sekolah yaitu dengan mengajukan

proposal ke KEMENAG, karena cairnya dana harus menunggu

antrian dan bisa itu bertahun-tahun. Namun kita juga

menerima donatur dari pihak luar”

e. Upaya Mengatasi Problematika Lingkungan Dalam

Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

Lingkungan merupakan faktor penghambat yang signifikan

untuk mempengaruhi masalah-masalah yang ada, baik itu dari

lingkungan masyarakat ataupun lingkungan dari sekolah. Oleh

karena itu dibutuhkan upaya dalam mengatasi permasalahan

tersebut, seperti yang dijelaskan oleh Pak Dodik selaku kepala

sekolah bahwa :

“kalau dari lingkungan tidak berbuat banyak, hanya saja

jika hal seperti itu terjadi maka para guru yang berada dalam

kelas harus lebih ekstra untuk mengkondisikan siswa”

Hal senada juga disampaikan waka kesiswaan yaitu :

“upaya yang dilakukan oleh waka kesiswaan yaitu dengan

bekerjasama dengan BP dan orang tua untuk mengkondisikan

siswa, jika para siswa terganggu oleh lingkungan yang buruk.

Page 89: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis mengkaji dan mendeskripsikan beberapa

permasalahan tentang problematika pembelajaran Al-Qur’an Hadis dan

upaya mengatasi permasakahan tersebut. Maka penulis dapat

menyimpulkan sebagai berikut :

1. Problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MA GUPPI

Windusari

a. Problematika Peserta Didik dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

di MA GUPPI Windusari

b. Problematika Pendidik dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

c. Problematika Managemen Sekolah dalam Pembelajaran Al-Qur’an

Hadis

d. Problematika Sarana dan Prasana dalam Pembelajaran Al-Qur’an

Hadis

e. Problematika Lingkungan dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

2. Upaya Mengatasi problematika pembelajaran Al-Qur’an Hadis di

MA GUPPI Windusari

a. Guru harus memberikan metode yang kreatif dalam pembelajaran

agar pemahaman siswa bisa lebih berkembang.

Page 90: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

74

b. Guru harus bisa menyelipkan motivasi-motivasi yang membuat

minat siswa dalam mempelajari Al-Qur’an Hadis menjadi lebih

berkembang.

c. Penambahan jam untuk pelajaran Al-Qur’a Hadis baik itu di pagi

hari ataupun jam waktu pulang.

d. Pihak Sekolah sudah mengajukan proposal ke KEMENAG dan

donatur untuk pengembangan dalam sarana dan prasana.

e. Dalam masyarakat maka dari pihak guru, waka kesiswaan dan

orang tua bekerjasama untuk mengendalikan siswa yang susah

diatur karena faktor lingkungan.

f. Dari lingkungan sekolah sendiri upaya yang guru lakukan adalah

mengkondisikan siswa jika masih berada dalam kelas berlangsung.

B. Saran

Setelah melakukan kajian tentang analisis problematika

pembelajaran Al-Qur’an Hadis, ada beberapa saran yang penulis

sampaikan antara lain :

1. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan kepada peneliti lain untuk mengkaji lagi ataupun

meneliti lagi, karena keterbatasan peneliti mengkaji dari segi

metodologis penulis maupun fisiologi. Namun, diharapkan kepada

pembaca atau peneliti lain untuk dijadikan referensi atau acuan untuk

penelitian dengan tema judul yang sama.

Page 91: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

75

2. Lembaga Pendidikan

Bagi lembaga pendidikan, diharapkan menjadi rujukan untuk

problematika pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadis ataupun

yang berkaitan dengan permasalahan kependidikan agar tercapainya

pendidikan yang berkualitas dari segi pembelajaran maupun sumber

daya manusia dari guru, siswa, maupun dari warga sekolah.

3. Pendidik

Diharapkan untuk pendidik untuk lebih memajukan kualitas

baik dari segi intelektual ataupun skill yang mendukung dalam

pembelajaran ataupun calon pendidik yang sedang melakukan proses

pembelajran di kelas.

Page 92: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini dkk, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi

Akasara.

Athaillah. 2010. Sejarah Al-Qur‟an: verifikasi tentang otensitas Al-Qur‟an.

Yogyakarata: Pustaka Pelajar.

Chaplin, J.P. 1981. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta Utara: Cv. Rajawali.

Daryanto. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.

Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang.

Dinas Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Penelitian. Jakarta:

Depdiknas.

Departemen Agama RI. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

untuk madrasah Ibtadiyah. Jakarta: Depag Direktorat Pendidikan

Madrasah.

Djuned, Daniel. 2010. Ilmu Hadis: Paradigma Baru dan Rekonstruksi Ilmu Hadis.

Jakarta: Erlangga.

Drajat, Zakiah. 2008. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi

Aksara.

Fathurrohman, Muhammad. 2017. Belajar dan Pembelajaran Modern: Konsep

Dasar, Inovasi, dan Teori Pembelajaran. Yogyakarta: Garudhawaca.

Herman dkk, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Padang : FIP UNP.

Page 93: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

Isrok’atun, Nurdina Hanifah, 2018. Melatih Kemampuan Problem Solving

Melalui Situation-Based Learning Bagi Siswa Sekolah Dasar. Sumedang:

UPI Sumedang Press.

Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif Teori Dan Aplikasi. STAIN

Salatiga Press.

Khanifatul. 2014. Pembelajaran Inovatif: Strategi Mengelola Kelas Secara Efektif

Dan Menyenangkan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran: Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Kurdi dkk. 2010. Hermneutika Al-Qur‟an Hadis. Yogyakarta: Elsaq Press.

Leefudin. 2014. Belajar Dan Pembelajaran: Dilengkapi Dengan Model

Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran Dan

Metode Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.

Menteri Agama RI. 2008. Peraturan Menteri Agama RI. Jakarta: Departemen

Agama RI.

Moleong, Lexy.J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja

Rosdakarya.

_______________2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja

Rosdakarya.

Muliawan, Jasa Ungguh. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:

Gava Media.

Mulyasa, E. 2011. Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran

Kreatif Dan Menyenagkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 94: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

Mustofa, dan Abdul Wahid, 2013. Hukum Islam Kontemporer. Jakarta: Sinar

Grafika.

Nata, Abuddin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Nazrudin. 2007. Manajemen Pembelajaran: Implementasi Konsep, Karakteristik

Dan Metodologi Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Umum. Yogyakarta:

Teras.

N.K, Roestiyah. 1986. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksara.

Ranuwijaya, Untung. 1996. Ilmu Hadis. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Sanjaya,Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. cet ke-3. Jakarta:Kencana.

Satori, Djam’an, Komariah Aan, 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Alfaabeta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana.

Shihab, Quraish.1996. Membumikan Al-Qur‟an. Bandung; Mizan.

Hamid, Moh. Sholeh. 2014. Metode Edu Tainment. Cet. VI. Jogjakarta: Penerbit

Diva Press.

Suardi, Moh. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.

Sugiyono. 2016. Metode Peneltian Kuantitatif, Kualitatif dan Komninasi (Mixed

Methods). Bandung: Alfabeta.

Page 95: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

Supranto, J. 2000. Metode ramalan kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Suryabrata, Sumadi, 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar-Mengajar. Cet.3. Bandung:

Sinar Baru Algensindo.

Thoha, chabib, Abdul Mu’ti. 2007. PBM-PAI Ekstensi dan Proses Belajar-

Mengajar Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang bekerjasama dengan Pustaka Pelajar.

Winarno, Surahmad. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tasito.

Zuharini dkk.1995. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: bumi aksara.

Page 96: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Ening Muawanah, S.Ag

Jabatan : Guru Matpel Al-Qur’an Hadis

Tempat wawancara : Ruang tamu sekolah

Waktu wawancara : 30 Mei 2018 / 10.00 WIB

Daftar Pertanyaan :

1. Darimana saja peserta didik baru untuk kelas X IPS?

2. Menurut anda, apakah asal peserta didik mempengaruhi proses pembelajaran

terutama Al-Qur’an Hadis?

3. Berapa lama Ibu mengajar Al-Qur’an Hadis?

4. Menurut anda, apakah ada faktor pendukung dan penghambat dalam

pembelajaran Al-Qur’an Hadis?

5. Apa saja problem yang Ibu temui dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis?

6. Apa saja usaha ibu dalam mengatasi problematika pembelajaran Al-Qur’an

Hadis?

7. Apakah sarana dan prasana dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis sudah

memadai?

8. Apakah lingkungan setempat mempengaruhi proses belajar mengajar?

9. Apakah lingkungan kelas juga mempengaruhi proses pembelajaran Al-Qur’an

Hadis?

10. Bagaimana cara Ibu mengatasi problem dari sarana dan prasana dan

lingkungan?

Page 97: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Eka Tria Lestari dan M. Budi Abdur Rohman

Jabatan : Peserta didik kelas X IPS

Tempat wawancara : Ruang tamu sekolah

Waktu wawancara : 30 Mei 2018 / 11.00 WIB

Daftar pertanyaan :

1. Apakah kamu berasal dari sekolah umum atau Madrasah Tsanawiyah?

2. Bagaimana perasaanmu ketika belajar Al-Qur’an Hadis?

3. Bagaimana keadaan kelas X ketika guru mengajar?

4. Apakah dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis sudah memenuhi sarana dan

prasana yang memadai?

5. Apakah kamu mengalami problematika dalam pembelajaran Al-Qur’an

Hadis?

6. Bagaimana cara kamu mengatasi problematika pembelajaran Al-Qur’an

Hadis?

7. Apakah lingkungan sekolah mempengaruhi proses belajar mengajar?

8. Apakah metode itu sulit diterapkan di pembelajaran Al-Qur’an Hadis?

9. Bagaimana cara guru mengajar Al-Qur’an Hadis?

10. Bagaimana cara kamu mengatasi pembelajaran Al-Qur’an Hadis?

Page 98: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Dra. Bariroh

Jabatan : Waka Kurikulum

Tempat wawancara : Ruang guru

Waktu wawancara : 31 Mei 2018 / 10.00 WIB

Daftar Pertanyaan:

1. Apakah Ibu menemui kurikulum untuk Al-Qur’an Hadis mentargetkan

metode tertentu?

2. Apakah dalam penyusunan kurikulum Ibu menemui masalah dalam

kurikulum KTSP atau Kurtilas?

3. Bagaimana usaha Ibu dalam memaksimalkan kurikulum agama?

4. Apakah dalam penyusunan kurikulum Ibu menemui hambatan tertentu?

5. Bagaimana ibu menyikapi problematika pembelajaran dari setiap guru?

Page 99: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Endang Naimah, S.Pd.I

Jabatan : Waka Kesiswaan

Tempat wawancara : Ruang guru

Waktu wawancara : 2 Juni 2018 / 10.00 WIB

Daftar Pertanyaan:

1. Bagaimana pelaksanaan dalam managemen sekolah?

2. Apa saja hambatan dalam managemen kesiswaan?

3. Bagaimana dalam mengevaluasi managemen kesiswaan?

4. Apakah ada hambatan atau problem dalam bidang kesiswaan?

5. Apakah hambatan tersebut mempengaruhi proses pembelajaran?

Page 100: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Dodik Syamhudi, S.Pd

Jabatan : Kepala Sekolah

Tempat wawancara : Ruang tamu sekolah

Waktu wawancara : 4 Juni 2018 / 08.45 WIB

Daftar Pertanyaan:

1. Apakah bapak membuat aturan tertentu ketika penerimaan peserta didik baru?

2. Menurut anda apakah peserta didik yang heterogen mempengaruhi proses

pembelajaran Al-Qur’an Hadis?

3. Bagaimana managemen pendidikan yang bapaj terapkan?

4. Apakah sarana dan prasana sudah memadai untuk setiap pembelajaran?

5. Bagaiamana cara bapak mengatasi problematika dari sarana dan prasana,

managemen pendidikan dan lingkungan?

Page 101: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

DAFTAR FOTO

1. Gedung sekolah MA GUPPI WINDUSARI

Page 102: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

2. Ruangan guru

3. Pembelajaran di kelas

Page 103: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

4. Wawancara dengan Guru Matpel Al-Qur’an Hadis

5. Wawancara dengan siswa

Page 104: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

6. Wawancara dengan Waka Kurikulum

7. Wawancara dengan Waka Kesiswaan

Page 105: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

8. Wawancara dengan Kepala Sekolah

Page 106: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai
Page 107: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Putri Aprilianingrum

Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 07 April 1996

NIM : 111-14-307

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Alamat : Dsn. Windusari Lor RT 08 RW 03, Desa

Windusari, Kec. Windusari, Kab. Magelang

Pendidikan :

SD : SDN Windusari 2 lulus th 2009

SLTP : MTsN Windusari lulus th 2011

SMA : MA GUPPI Windusari lulus th 2014

Perguruan Tinggi : IAIN Salatiga lulus th 2018

Page 108: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai
Page 109: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai
Page 110: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai
Page 111: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai
Page 112: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai
Page 113: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai
Page 114: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai
Page 115: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

Analisis Problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

Di MA GUPPI Windusari Magelang

(Studi kasus dikelas X IPS MA GUPPI WINDUSARI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi sebagai Tugas Dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Putri Aprilianingrum

NIM. 111-14-307

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

LATAR BELAKANG

Indonesia mengalami masalah-masalah keguruan, mulai dari

buruknya infrastruktur dan mutu guru. Bahkan SDM terutama peserta

didik yang pada zaman sekarang jauh dari kata moralitas. Maka

peningkatan mutu pendidikan harus digerakkan terutama dalam proses

belajar mengajar didalam kelas harus dilakukan secara efektif.

Dalam rangka pencapaian tujuan itu tidak pernah terlepas dari

kendala atau hambatan karena kegiatan belajar mengajar itu selalu ada

hambatan atau kendala. Sehingga hambatan atau kendala dalam

pengajaran itu akan mengakibatkan kesulitan belajar apabila tidak

segera diatasi.

Page 116: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

FOKUS PENELITIAN

1. Apa saja problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

di MA GUPPI Windusari?

2. Apa saja upaya dalam mengatasi problematika

Pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MA GUPPI

Windusari?

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

di MA GUPPI Windusari.

2. Untuk mengetahui upaya yang harus dilakukan dalam

pemecahan problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MA

GUPPI Windusari.

Page 117: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

MANFAAT PENELITIAN

MANFAAT TEORITIS :

Bermanfaat untuk

menyediakan informasi dan sumbangan ilmiah bagi pendidikan yang berkaitan dengan problematika pembelajaran pendidikan Al-Qur’an Hadis.

MANFAAT PRAKTIS :

1. Sebagai pedoman dalam rangka melaksanakan tugas pendidik yang akan terjun langsung untuk mengamalkan segala ilmu yang telah dipelajari.

2. Dapat dimanfaatkan oleh guru pendidikan agama Islam yang mengampu mata pelajaran Al-Qur’an Hadis dalam mengelola kelas yang salah satunya dengan menerapkan solusi yang didadapatkan pada persoalan-persoalan tersebut dalam masyarakat umum.

PENEGASAN ISTILAH

1. Analisis adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah atau fokus kajian menjadi bagian-bagian (decomposition).

2. Problematika atau masalah adalah sesuatu yang membutuhkan tindakan tetapi sulit atau membingungkan.

3. Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

4. Al-Qur’an Hadis adalah sumber hukum Islam yang menjadi panutan seluruh umat Islam.

Page 118: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

KAJIAN PUSTAKA

Problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadis diantaranya :

1. Problem yang datang dari sekolah

2. Problem yang datang dari masyarakat

3. Problem yang datang dari keluarga

Upaya mengatasi problematika pembelajaran Al-Qur’an Hadis diantaranya :

1. Pengajaran perbaikan

2. Program pengayaan

3. Peningkatan motivasi belajar

4. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menekankan pada

quality atau hal yang terpenting dari

sifat suatu barang/jasa.

Lokasi dan waktu penelitian yaitu berada di tengah-tengah desa WindusariKidul, yang berada tepat di Jl. MTs Negeri Lama Windusari kab. Magelang. Penelitian ini akan dilaksanakan padatanggal 30 Mei sd selesai.

Sumber data yaitu

a. Data primer

b. Data sekunder

Prosedur pengumpulan data :

a. Metode observasi

b. Metode dokumentasi

c. Metode wawancara

Page 119: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

LANJUTAN

Analisis Data :

a. Reduksi Data

b. Penyajian Data

Pengecekan keabsahan data :

a. Trianggulasi Sumber

b. Trianggulasi Teknik

ANALISIS DATA

A. Problematika Peserta Didik dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MA GUPPI Windusari

1. Kurangnya minat dan pemahaman siswa dalam mempelajari materiAl-Qur’an Hadis

2. Banyaknya siswa yang belum bisa menulis dan membaca Al-Qur’an Hadis dengan lancar

B. Problematika Pendidik dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

1. Kurangnya alokasi waktu pada pembelajaran Al-Qura’an Hadis

2. Minimnya kompetensi guru dalam menggunakan metodepembelajaran

Page 120: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

LANJUTAN

C. Problematika Sarana dan Prasana dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

Yaitu adanya Sarana dan Prasana yang kurang memadai

D. Problematika Lingkungan dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

1. Lingkungan Masayarakat

2. Lingkungan Sekolah

LANJUTAN

Upaya dalam mengatasi problematika pembelajaran diantaranya :

1. Guru harus memberikan metode yang kreatif dalampembelajaran agar pemahaman siswa bisa lebih berkembang.

2. Penambahan jam untuk pelajaran Al-Qur’a Hadis baik itu di pagi hari ataupun jam waktu pulang,

3. Pihak Sekolah sudah mengajukan proposal ke KEMENAG dandonatur untuk pengembangan dalam sarana dan prasana.

4. Dari lingkungan sekolah sendiri upaya yang guru lakukanadalah mengkondisikan siswa jika masih berada dalam kelas. berlangsung.

Page 121: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

KESIMPULAN

Problematika pembelajaran Al-Qur’an Hadis yaitu

a. Problematika Peserta Didik Dalam Pembelajaran Al-Qur’an HadisDi MA GUPPI Windusari

b. Problematika Pendidik Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadis Di MA GUPPI Windusari

c. Problematika Managemen Sekolah Dalam Pembelajaran Al-Qur’anHadis Di MA GUPPI Windusari

d. Problematika Sarana dan Prasana Dalam Pembelajaran Al-Qur’anHadis Di MA GUPPI Windusari

e. Problematika Lingkungan Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadis Di MA GUPPI Windusari

LANJUTAN

Upaya dalam mengatasi problematika pembelajaran Al-Qur’an Hadis :

a. Guru harus memberikan metode yang kreatif dalam pembelajaranagar pemahaman siswa bisa lebih berkembang.

b. Penambahan jam untuk pelajaran Al-Qur’a Hadis baik itu di pagihari ataupun jam waktu pulang,

c. Pihak Sekolah sudah mengajukan proposal ke KEMENAG dandonatur untuk pengembangan dalam sarana dan prasana.

d. Dalam masyarakat maka dari pihak guru, waka kesiswaan danorang tua bekerjasama untuk mengendalikan siswa yang susahdiatur karena faktor lingkungan.

Page 122: ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4436/1/skripsi putri fix.pdf · Hadis menduduki dan menempati fungsinya, yaitu sebagai

SARAN

1. Bagi peneliti lain

Diharapkan kepada peneliti lain untuk mengkaji lagi atau meneliti lagi, karena keterbatasan peneliti mengkaji dari segi metodologis penulis maupun fisiologi.

2. Lembaga pendidikan

Diharapkan menjadi rujukan untuk problematika pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadis ataupun yang berkaitan dengan permasalahan kependidikan agar tercapainya pendidikan yang berkualitas dari segi pembelajaran maupun sumber daya manusia dari guru, siswa, maupun dari warga sekolah.

3. Pendidik

Diharapkan untuk pendidik untuk lebih memajukan kualitas baik dari segi intelektual ataupun skill yang mendukung dalam pembelajaran ataupun calon pendidik yang sedang melakukan proses pembelajran di kelas.