ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc ·...

34
ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN ”INDEX GANDA” (STUDI PADA SAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2001 – 2006) A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya. Secara faktual, pasar modal telah menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dunia ekonomi modern. Bahkan, perekonomian modern tidak akan mungkin eksis tanpa adanya pasar modal yang terorganisir dengan baik. Setiap hari terjadi transaksi triliunan rupiah melalui institusi ini. Sebagaimana institusi modern, pasar modal tidak terlepas dari berbagai kelemahan dan kesalahan. Salah satunya adalah tindakan spekulasi. Pada umumnya proses- proses transaksi bisnis yang terjadi dikendalikan oleh para spekulan yang selalu melakukan analisis serta perhitungan untuk mengambil tindakan spekulasi.

Transcript of ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc ·...

Page 1: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN ”INDEX GANDA”

(STUDI PADA SAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2001 – 2006)

A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar

modal sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat

posisi keuangannya. Secara faktual, pasar modal telah menjadi financial nerve-

centre (saraf finansial dunia) dunia ekonomi modern. Bahkan, perekonomian

modern tidak akan mungkin eksis tanpa adanya pasar modal yang terorganisir

dengan baik. Setiap hari terjadi transaksi triliunan rupiah melalui institusi ini.

Sebagaimana institusi modern, pasar modal tidak terlepas dari berbagai

kelemahan dan kesalahan. Salah satunya adalah tindakan spekulasi. Pada

umumnya proses-proses transaksi bisnis yang terjadi dikendalikan oleh para

spekulan yang selalu melakukan analisis serta perhitungan untuk mengambil

tindakan spekulasi. Aktivitas inilah yang membuat pasar tetap aktif, tetapi

aktivitas ini tidak selamanya memberikan keuntungan terutama pada saat terjadi

depresi.

Ada beberapa prinsip dasar untuk membangun sistem pasar modal yang

sesuai dengan ajaran Islam. Sedangkan untuk implementasinya, memang

dibutuhkan proses diskursus yang panjang. Menurut Irfan Syauqi Beik

(www.google.com). Prinsip tersebut, antara lain, tidak diperkenankannya

penjualan dan pembelian secara langsung. Saat ini, jika seseorang ataupun sebuah

perusahaan ingin menjual atau membeli saham, dia akan menggunakan jasa

Page 2: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

broker atau pialang. Kemudian broker tersebut akan menghubungi jobbers dan

menyampaikan maksud untuk bertransaksi, baik dalam pembelian maupun

penjualan saham. Kemudian para jobber ini menawarkan 2 rate harga, yaitu rate

harga yang akan dibelinya yang biasanya lebih rendah dan rate harga yang akan

dijualnya yang biasanya lebih tinggi. Selanjutnya para jobber berkewajiban untuk

membeli saham tersebut. Transaksi model ini memberikan 2 implikasi. Yang

pertama, para jobber akan melakukan pembelian saham meskipun mereka belum

tentu membutuhkannya.

Mereka membeli saham dengan harapan akan dapat menjualnya kembali

kepada pihak yang memerlukan. Hal ini akan membuka pintu spekulasi. Para

spekulan mengetahui bahwa mereka dapat membeli saham yang menguntungkan

dari pasar karena para jobber ini mampu menyediakan ready stock.

Dalam ajaran Islam, aturan pasar modal harus dibuat sedemikian rupa

untuk menjadikan tindakan spekulasi sebagai sebuah bisnis yang tidak menarik.

Untuk itu, prosedur pembelian/penjualan saham secara langsung tidak

diperkenankan.

Mengingat firman Allah dalam (QS. al-Baqarah [2]: 275) “Allah

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”, maka pada tanggal 3 Juli 2000

PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) mengeluarkan indeks islam, Jakarta Islamic Indeks,

yang merupakan hasil kerja sama dengan PT Danareksa Investment Management.

Indeks ini akan melengkapi indeks-indeks yang selama ini ada di BEJ yaitu IHSG

dan LQ 45.

Page 3: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

Kehadiran dari indeks islam ini selain untuk menggairahkan pasar modal,

setelah banyak bermunculan bank-bank yang menerapkan prinsip syariah, juga

diharapkan mampu menarik pemodal dan masyarakat Islam yang ingin bermain di

lantai bursa. Mereka bukan hanya para pemodal yang telah menanamkan

modalnya di pasar modal namun juga investor yang masih ragu-ragu untuk

melepas dananya untuk membeli saham karena tidak mengetahui secara

mendalam aturan syariah.

Kesuksesan BEJ mengeluarkan indeks Islam ini merupakan kelanjutan

dari keberhasilan cendekiawan muslim dan pihak-pihak lain yang peduli terhadap

pentingnya penerapan nilai-nilai syariah dalam perekonomian dalam upayanya

menciptakan suatu tatanan ekonomi dan bisnis yang Islami.

Keberhasilan Jakarta Islamic Indeks sebagai indeks yang memiliki

kapitalisasi pasar terbesar yang terlihat dari nilai agregat saham-saham JII cukup

signifikan dibandingkan kapitalisasi seluruh saham yang aktif diperdagangkan.

Kecenderungan ini mudah sekali dimengerti bahwa masyarakat yang semakin

terdidik akan semakin tidak suka menanamkan dana mereka di bank komersial

karena bank komersial memberikan return yang lebih kecil, resikonya juga relatif

lebih kecil. Masyarakat yang semakin paham akan pasar keuangan, semakin

mengerti akan penilaian dan pengendalian risiko investasi.

Portofolio merupakan suatu kombinasi atau gabungan dari sekumpulan

aset, baik berupa aset riil (real asset) yang berbentuk pembelian aset produktif,

pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan aset

financial (financial asset) yang dilakukan di pasar uang baik berupa sertifikat

Page 4: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

deposito, commercial paper, dan surat berharga pasar uang yang dimiliki oleh

investor.

Portofolio dikatakan efisien apabila portofolio tersubut ketika

dibandingkan dengan portofolio lain mempunyai expected return terbesar dengan

risiko yang sama atau memberikan risiko terkecil dengan expected return yang

sama. Pada hakekatnya pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi resiko

dengan diversifikasi, yaitu dengan mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai

alternatif investasi yang berkorelasi negatif

Penelitian ini mencoba menerapkan model indeks ganda secara empiris

untuk menghitung expected return, variance, dan covariance setiap efek dan

model indeks tunggal untuk membentuk portofolio optimal pada saham-saham

Jakarta Islamic Index.

Minimnya informasi mengenai tingkat keuntungan dan risiko yang akan

didapat oleh seorang investor dalam menghadapi risiko-risiko yang akan terjadi

dalam menanamkan modalnya. Berdasarkan latar belakang peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul Analisis Portofolio Optimal Dengan

Menggunakan ”Index Ganda” (Studi Pada Saham-saham JAKARTA ISLAMIC INDEX

PERIODE 2001 – 2006)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis mengambil

perumusan masalahnya adalah :

1. Saham-saham apa saja yang terbentuk pada portofolio yang

optimal ?

Page 5: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

2. Berapa besarnya proporsi dari saham yang terbentuk dalam

portofolio optimal ?

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah perlu dilakukan dengan tujuan agar pokok

permasalahan yang diteliti tidak terlalu melebar dari yang sudah ditentukan.

Peneliti dalam hal ini membatasi masalah sebagai berikut :

1. Periode penelitian adalah periode tahun 2001-2006

2. Return aktiva bebas risiko (RBR) menggunakan

kebijakan Bank syariah bulanan

3. Variabel yang termasuk dalam saham individual

terdiri dari Earning per share, Return on Equity, Return on Investment,

Tingkat Inflasi.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui portofolio yang optimal pada saham-

saham Jakarta Islamic Indeks.

2. Untuk mengetahui seberapa besar proporsi masing-masing

saham di dalam portofolio optimal.

E. Kegunaan Penelitian

1. Bagi investor

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dalam

pembentukan portofoio yang optimal untuk mengambil keputusan

investasi dalam saham-saham JII di pasar modal.

Page 6: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu referensi untuk

penelitian lebih lanjut, terutama yang berkaitan dengan portofolio optimal.

F. Tinjauan Pustaka

Tinjauan Peneliti Terdahulu

Penelitian tentang pembentukan portofolio optimal pernah dilakukan oleh

Linda Widyasari pada tahun 2006 dengan judul “Pembentukan Portofolio Saham

Optimal Menggunakan Model Index Ganda (Studi Pada Perusahaan Properti dan

Real Estate di BEJ). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menhetahui saham-

saham yang terbentuk dalam portofolio optimal pada perusahaan properti dan real

estate di BEJ serta mengetahui proporsi dana masing-masing saham yang

digunakan untuk membentuk portofolio optimal pada perusahaan properti dan real

estate di BEJ. Adapun perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan model

index ganda menghasilkan komposisi sebagai berikut :

1. Saham-saham properti dan real estate yang terbentuk dalam

portofolio optimal adalah saham PT. Duta Pertiwi (DUTI), PT. Karka Jasa

Profilia (KARK) dan PT. Summarecon Agung (SMRA).

2. Expected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing

saham yang terbentuk dalam portofolio pada saham properti dan real estate

adalah sebesar 560.1129712 sedangkan untuk risiko portofolio saham

yang terbentuk dalam portofolio optimal pada saham properti dan real

estate adalah sebesar 0.05508927 atau 5.508 %.

Page 7: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

3. Dilihat dari proporsi dana dapat dilihat bahwa saham DUTI

memiliki proporsi dana dalam portofolio sebesar 0.00001 atau 0.001 %,

saham KARK memiliki proporsi dana dalam portofolio sebesar 0.00001

atau 0.001 % dan saham SMRA memiliki proporsi dana sebesar 0.9998

atau 99.98 %.

Peneliti terdahulu memiliki persamaan dan perbedaan dengan peneliti

yang sekarang. Adapun persamaannya adalah :

1. Alat analisis yang digunakan untuk mencari portofolio optimal

menggunakan model index ganda.

2. Tingkat bunga bebas risiko menggunakan Sertifikat Bank

Indonesia (SBI).

Perbedaan peneliti sekarang dengan peneliti terdahulu adalah sebagai

berikut :

1. Obyek penelitian sekarang adalah saham-saham yang tercatat di

Jakarta Islamic Index sedangkan obyek peneliti terdahulu adalah saham-

saham properti dan real estate yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.

2. Variabel bebas peneliti sekarang menggunakan Earning per share,

Return on Equity, Return on Investment, Tingkat Inflasi. Sedangkan

peneliti terdahulu menggunakan inflasi, PER, PBV dan DER.

G. Tinjauan Teori

1. Pengertian

Investasi

Page 8: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

Investasi merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik

melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang

lebih berorientasi ke risiko, yang dirancang untuk mendapatkan perolehan modal

(Downes dan Goodman dalam Warsono, 2001;1). Sedangkan menurut (Halim,

2005:4) investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan

harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu pertama investasi pada

aset-aset financial (financial asset) yang dilakukan di pasar uang, misalnya berupa

sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang dan lainnya.

Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi,

waran, opsi, dan lain-lain. Kedua investasi pada aset-aset riil (real assets) yang

berupa pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan,

pembukaan perkebunan dan lainnya.

2. Proses Investasi

Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor

membuat keputusan investasi pada efek-efek yang dapat dipasarkan, dan kapan

dilakukan. Untuk itu diperlukan tahapan sebagai berikut:(Halim, 2005:4)

a. Menentukan tujuan investasi

Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini, yaitu

tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return), tingkat

risiko (rate of rate), dan ketersedian jumlah dana yang akan

diinvestasikan.

b. Melakukan analisis

Page 9: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

Dalam hal ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau

sekelompok efek. Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk

mengidentifikasi efek yang salah harga (mispriced), apakah harganya

terlalu tinggi ataukah terlalu rendah. Untuk itu ada dua pendekatan yang

dapat digunakan, yaitu :

1) Pendekatan fundamental. Pendekatan ini berdasarkan pada

informasi-informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh

administrator bursa efek.

2) Pendekatan teknikal. Pendekatan ini didasarkan pada data

(perubahan) harga saham di masa lalu sebagai upaya untuk

memperkirakan harga saham di masa mendatang.

c. Membentuk portofolio

Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap efek-efek mana

yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan diinvestasikan pada

masing-masing efek tersebut.

d. Mengevaluasi kinerja portofolio

Dalam tahap ini dilakukan evaluasi atas kinerja portofolio yang

telah dibentuk, baik terhadap tingkat pengembalian yang diharapkan

maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung.

e. Merevisi kinerja portofolio

Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerja

portofolio.

Page 10: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

Investasi dalam aktiva keuangan dapat dilakukan dengan investasi

langsung ataupun investasi tidak langsung (Jogiyanto, 2000:7).

a. Investasi langsung adalah investasi yang dilakukan

dengan pembelian langsung aktiva keuangan suatu perusahaan yang

diperjual belikan. Aktiva keuangan bisa berupa tabungan dan deposito.

Serta investasi langsung yang dapat diperjual belikan berupa surat

berharga pendapatan tetap dan saham.

b. Investasi tidak langsung adalah suatu investasi yang

dilakukan melalui pembelian dari perusahaan investasi dimana perusahaan

investasi merupakan perusahaan yang mengelola dana investasi yang

mempunyai aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain. Untuk

perusahaan investasi sendiri dapat diklasifikasikan menjadi Unit

Investment Trust, Closed-end Investment companies dan Open-end

Investment Companies Investasi (Jogiyanto, 2000:10)

c. Investasi tidak langsung adalah suatu investasi yang

dilakukan melalui pembelian dari perusahaan investasi dimana perusahaan

investasi merupakan perusahaan yang mengelola dana investasi yang

mempunyai aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain. Untuk

perusahaan investasi sendiri dapat diklasifikasikan menjadi Unit

Investment Trust, Closed-end Investment Companies dan Open-end

Investment Companies Investasi (Jogiyanto, 2000:10)

3. Analisis portofolio

Page 11: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset,

baik berupa aset riil maupun aset financial yang dimiliki oleh investor. Hakikat

pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan jalan

diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif

investasi yang berkorelasi negatif (Halim,2005:54).

Investor dapat menentukan kombinasi efek-efek untuk membentuk

portofolio, baik yang efisien maupun yang tidak efisien. Suatu portofolio dapat

dikatakan efisien apabila memenuhi dua kriteria yaitu: (Halim,2005:54)

a. Memberikan ER terbesar dengan

risiko yang sama.

b. Memberikan risiko terkecil dengan

ER yang sama.

Semua portofolio yang terletak pada efficient frontier merupakan

portofolio yang efisien sehingga tidak dapat dikatakan portofolio mana yang

optimal. Sedangkan untuk membentuk portofolio yang optimal kita harus

menawarkan return yang diharapkan dan risiko yang sesuai dengan prevensinya

(Halim, 2002:59).

4. Risiko investasi pada saham

Risiko dalam kontek manajemen investasi merupakan besarnya

penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan dengan tingkat

pengembalian yang dicapai secara nyata.

Prevensi investor terhadap risiko dibagi menjadi tiga (Halim, 2002:38) :

Page 12: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

1) Investor yang suka terhadap risiko (risk seeker) merupakan

investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang

memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda,

maka orang tersebut akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko

yang lebih besar. Karakteristik investor jenis ini bersikap agresif dan

spekulatif dalam mengambil keputusan investasi

2) Investor yang netral terhadap risiko (risk neutrality)

merupakan investor yang akan meminta kenaikan tingkat pengembalian

yang sama untuk setiap kenaikan risiko. Investasi jenis ini umumnya

cukup flexible dan bersikap hati-hati (prudent) dalam mengambil

keputusan investasi.

3) Investor yang tidak suka terhadap risiko (risk averter)

merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi

yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang

berbeda, maka lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih

kecil. Karakteristik investor jenis ini cenderung selalu mempertimbangkan

secara matang dan terencana atas keputusan investasi.

Dalam kontek portofolio risiko dibedakan menjadi dua yaitu :

1) Risiko sistematis. Merupakan risiko yang tidak dapat

dihilangkan atau dikurangi dengan cara penggabungan berbagai risiko

(Djohanputro,2006:18).

2) Risiko tidak sistematis

Page 13: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

Merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan jalan diversifikasi, karena

risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu.

5. Model indeks

Model indeks atau model faktor mengasumsikan bahwa tingkat

pengembalian sutau efek sensitif terhadap perubahan berbagai macam faktor atau

indeks. Sebagai proses perhitungan tingkat pengembalian, suatu model indeks

berusaha untuk mencakup kekuatan ekonomi utama yang secara sistematis dapat

menggerakkan harga saham untuk semua efek. Secara implisit, dalam kontruksi

model indeks terdapat asumsi bahwa tingkat pengembalian antara dua efek atau

lebih akan berkorelasi (Halim,2005:82).

Suatu pernyataan formal mengenai hubungan itu adalah model indeks atau

model faktor dari tingkat pengembalian efek. Hasilnya, dapat memberikan

informasi yang diperlukan untuk menghitung ER, varians, dan kovarians setiap

efek sehingga dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik sensitivitas

portofolio terhadap perubahan faktor atau indeks (Halim,2005:82).

Ada dua model indeks yang dapat digunakan untuk menghitung portofolio

optimal:

a. Model indeks tunggal

Model ini mengasumsikan bahwa tingkat pengembalian antara dua efek atau

lebih akan berkorelasi yaitu akan bergerak bersama dan mempunyai reaksi yang

sama terhadap satu faktor atau indeks tunggal yang dimasukkan dalam model.

Faktor atau indeks tersebut adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

(Halim,2005:82).

Page 14: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

Tujuan penggunaan model indeks tunggal adalah untuk menyederhanakan

perhitungan portofolio model Markowitz. Pada portofolio model Markowits

dibutuhkan parameter-parameter input berupa:

1) Tingkat keuntungan yang diharapkan masing-masing

saham.

2) Variance masing-masing saham.

3) Covariance antar saham-saham.

Perhitungan portofolio optimal akan sangat dimudahkan jika hanya didasarkan

pada sebuah angka yang dapat menentukan apakah suatu sekuritas dapat

dimasukkan ke dalam portofolio optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio

antara ekses return dengan beta (excess return to beta) (Jogiyanto,2000:225).

b. Model Indeks Ganda (Multi-Index Models)

Multi-index models lebih berpotensi dalam upaya untuk mengestimasi

expected return, standar deviasi dan kovarians efek secara akurat dibanding single

index models. Karena pengembalian aktual efek tidak hanya sensitif terhadap

perubahan IHSG, artinya terdapat kemungkinan adanya lebih dari satu faktor yang

dapat mempengaruhinya. Multi index models menganggap bahwa ada faktor lain

selain IHSG yang dapat mempengaruhi terjadinya korelasi antar efek, misalnya

tingkat bunga bebas risiko(Halim; 2005:86).

Model tersebut sebenarnya merupakan model regresi linier berganda,

dimana tingkat pengembalian efek i akan dipengaruhi oleh banyak variabel bebas

yaitu F1 sampai Fn. Tingkat pengembalian efek i yang tidak dapt dijelaskan oleh

variabel-variabel bebas tersebut dinyatakan dengan dan ei. Dalam hal ini

Page 15: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

merupakan rata-rata dari tingkat pengembalian yang tidak dipengaruhi oleh

variabel bebas dalam model. Sedangkan ei merupakan tingkat pengembalian unik

yang bersifat acak dan diasumsikan rata-ratanya bernilai 0.

H. Kerangka pikir

Kerangka pikir atau disebut juga kerangka konseptual merupakan model

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang

telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Suatu kerangka pikir akan

memberikan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi masalah

penelitian.

Gambar 1

Prosedur Pembentukan Portofolio Optimal

Saham-sahamJakarta Islamic Index

Investor

Analisis Portofolio Optimal

Model Indeks Ganda

Inflasi, EPS, ROE, ROI

Portofolio Optimal

Keputusan Investasi

Model Indeks Tunggal

Page 16: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

Sumber : Data diolah

I. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian adalah studi kasus dalam arti bahwa implikasi dan hasil

penelitian ini hanya dapat diterapkan pada perdagangan Jakarta Islamic Indeks.

2. Jenis dan Sumber data

Jenis data yang digunakan adalah dokumenter yang diperoleh dari data

sekunder yang secara tidak langsung berasal dari rasio keuangan yang berupa

(Earning per Share, Return on Equity, Return on Invesment, tingkat inflasi) dan

harga saham penutupan per bulan selama periode tahun 2001-2006.

3. Teknik Pengumpulan data

Page 17: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

Menggunakan teknik dokumentasi, dengan mengumpulkan data-data yang

diperlukan untuk analisa pada perusahaan yang telah dipilih sebagai populasi dan

telah dipublikasikan dalam Jakarta Islamic Indeks

4. Populasi dan Sampel

Penelitian ini populasinya adalah seluruh saham-saham yang tercatat di

Jakarta Islamic Index yang berjumlah 30 perusahaan. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling

yaitu pengambilan sampel yang dilakukan terhadap populasi yang memiliki

kriteria tertentu yaitu :

a. Saham-saham yang selalu tercatat dalam Jakarta Islamic

Index periode 2001 – 2006.

b. Saham-saham yang mempunyai rasio keuangan lengkap

periode 2001 – 2006.

5. Definisi operasional variabel

Menurut Widayat dan Amirullah (2002 ; 22) variabel adalah suatu

karakteristik, ciri, watak, atau keadaan yang melekat pada seseorang atau obyek.

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel yang berupa rasio

keuangan bulanan diantaranya (Halim, 2005 : 87) :

a. Earning per Share (EPS) atau rasio nilai

pasar. Rasio ini menunjukkan laba yang dapat dibukukan oleh perusahaan

untuk setiap unit saham biasa yang digunakan.

a. Return on Equity

(ROE) rasio pengembalian atas ekuitas. Rasio ini menunjukkan seberapa besar

Page 18: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tersedia bagi para pemegang

saham biasa dengan modal ekuitas yang dimiliki. Satuan %

c. Return on Investment (ROI) rasio

pengembalian atas investasi, merupakan perbandingan antara laba tersedia

bagi para pemegang saham biasa (earning available for common

stockholders / EACS) dengan aktiva total.

d. Tingkat inflasi merupakan

kecenderungan kenaikan harga-harga naik secara umum dan terus menerus.

e. Tingkat bunga bukan didasarkan pada

Bank Konvensional melaikan berdasarkan kebijakan Bank Syariah.

6. Teknik Analisa Data

Analisis pembentukan portofolio yang optimal dapat dilakukan

dengan langkah sebagai beikut (Halim, 2005 : 85) :

a. Menentukan nilai dari Beta :

b. Menentukan nilai Alpha

rata-rata Y atau rata-rata X

c. Varians residual

d. Koefisien korelasi

Page 19: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

e. Excess return to beta ratio. Rasio ini adalah :

Keterangan :

= excess return to beta sekuritas ke-i

= return ekspektasi berdasarkan model indeks ganda untuk sekuritas ke-i

= return aktiva bebas risiko menggunakan sertifikat Bank Indonesia (SBI)

= Beta sekuritas ke-i

f. Kemudian hitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing sekuritas ke-i

sebagai berikut:

dan

Notasi : = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i yang juga

merupakan risiko unik atau risiko tidak sistematik.

g. Hitung nilai Ci rumusnya sebagai berikut :

h. Setelah sekuritas yang membentuk portofolio optimal telah dapat

ditentukan dicari besarnya proporsi untuk sekuritas ke-i adalah sebesar :

dan nilai Xi sebesar :

Page 20: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

Keterangan :

Wi = proporsi sekuritas ke-i

K = jumlah sekuritas di portofolio optimal

= Beta sekuritas ke-i

= varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i

ERBi = excess return to Beta sekuritas ke-i

C* = nilai cut off point yang merupakan nilai Ci terbesar.

i. Untuk menghitung expected return, variance dan covariance setiap efek

dapat dirumuskan dengan suatu formula :

Keterangan :

E(Ri) = Ekspektasi return efek I

= Ekspektasi return efek I jika tiap faktor bernilai 0 (konstanta).

= Sensitivitas efek I terhadap faktor (koefisien regresi)

F1…Fn = Faktor yang mempengaruhi return efek I

ei = faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model = 0

j. Variance individual model indeks ganda sebagai berikut :

Page 21: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

Covariance pengukur yang menunjukkan arah pergerakan dua buah

variable. Covariance individual model indeks ganda sebagai berikut :

k. Earning per Share (EPS)

l. Return on Equity (ROE)

m. Return on Investment (ROI)

Rasio pengembalian atas investasi =

n. Formula persentase bagi hasil

Ekuivalen Rate (%) =

DAFTAR PUSTAKA

Achsien, H. Iggi. 2003. Investasi Syariah di Pasar Modal. Cetakan kedua.

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi

Revisi V. PT RINEKA CIPTA. Jakarta

Fatwa Dewan Syariah Nasional. 2003. Pasar Modal dan Pedoman Umum

Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal. Artikel. www.google.com.

Page 22: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Edisi ke-2. Salemba Empat. Jakarta

Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi; Edisi ketiga. BPFE.

Yogyakarta.

Syauqi Beik, Irfan. 2003. Prinsip-prinsip Pasar Modal Syariah. Artikel.

www.google.com.

Warsono. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan; Jilid 1. UMM Press. AMP.

YKPN.

Widayat dan Amirullah, 2002, Riset Bisnis. Edisi 1. Malang: CV. Cahaya Press

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN

”INDEX GANDA”(STUDI PADA SAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2001 – 2006)

Page 23: ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ...directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/Revisi_Proposal_TA.doc · Web viewExpected return portofolio yang dimiliki oleh masing-masing saham yang terbentuk

Disusun Oleh :Moch. Meizaq Chimky

(03610404)

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2007