Portofolio Asuransi

download Portofolio Asuransi

If you can't read please download the document

description

 

Transcript of Portofolio Asuransi

  • 1. Abdul Hadi ( 20213019 ) Adilah Layung Santini ( 20213201 ) Aji Asmoro Putro ( 20213524 ) Aldi Nur Pratama ( 29213961 ) Andini Predita Sari ( 20213898 ) Annisa Hidayati Amal ( 21213136 ) Asiska Setia Hastuti ( 21213438 ) Aris Setiawan ( 21213364 ) Bella Rizki ( 21213697 ) Budi Setianto ( 21213808 ) Kelas : 1EB18 Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia Tugas : Softskill (Portofolio Asuransi )

2. ASURANSI PORTOFOLIO PERUSAHAAN 3. PENDAHULUAN ASURANSI JIWA ASURANSI KECELAKAAN PENUMPANG ASURANSI KEBAKARAN ASURANSI KECELAKAAN DIRI ASURANSI KREDIT ASURANSI PENEGANKUTAN DARAT ASURANSI REKAYASA ASURANSI PERUSAHAAN 4. ASURANSI SOSIAL PENUTUPAN ASURANSI 5. PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG PT. Asuransi Jasa Indonesia 6. Pengertian Asuransi (Insurance) Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Pihak yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", sedangkan pihak yang menerima resiko disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua pihak ini disebut kebijakan: ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh "tertanggung" kepada "penanggung" untuk risiko yang ditanggung, selanjutnya disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk dana yang bisa diklaim 7. Pentingnya Asuransi Dalam Financial Planning, asuransi memegang peranan yang sangat penting bagi kita untuk mencapai tujuan keuangan (Financial Objectives) kita. Asuransi juga melindungi kita dalam mengumpulkan kekayaan untuk mencapai financial independent, oleh karenanya asuransi dalam financial planning disebut sebagai Wealth Protection (pelindung kekayaan). Tiga resiko utama dalam kehidupan kita sebagai manusia adalah : 1.Mati terlalu muda 2.Hidup terlalu lama dan 3.Mati tidak - Hidup tidak (sakit/disabilities). 8. Kenapa kita perlu dilindungi oleh asuransi? Jawabannya karena anda sebagai orang yang memberikan penghasilan bagi keluarga anda, untuk itu anda harus menyadari penghasilan anda sangat berarti bagi kehidupan anda dan keluarga anda, bukan juga berarti menggantikan jiwa anda dengan suatu nilai ekonomis, karena jiwa anda tak ternilai harganya tetapi lebih kepada apresiasi terhadap diri anda sebagai kepala rumah tangga yang memiliki tanggungan istri dan anak. Apakah anda sudah yakin bahwa nilai pertanggungan asuransi anda sudah mencukupi apabila anda mengalami salah satu resiko utama di atas? Kita tidak dapat mengatakan bahwa nilai pertanggungan asuransi kita belum mencukupi (under insure) atau sebaliknya mungkin saja kita sudah melebihi kebutuhan (over insure), sehingga premi asuransi yang kita bayarkan sudah tidak efisien. 9. Cukup tidaknya asuransi kita sangat tergantung dengan rencana keuangan kita, dengan melakukan perencanaan keuangan keluarga yang komprehensif (comprehensive Financial Planning) kita dapat mengetahui berapa jumlah nilai pertanggungan yang dibutuhkan dalam perencanaan asuransi (Insurance Planning). Secara umum Asuransi terbagi dalam 3 jenis, yaitu : Asuransi jangka waktu (term life insurance) Asuransi seumur hidup (whole life insurance) Asuransi multi guna (endowment life insurance) Selain asuransi di atas asuransi yang kita butuhkan dalam perencanaan keuangan, asuransi kesehatan juga sangat dibutuhkan terutama dalam perencanaan pensiun (retirement planning). Pentingnya asuransi dalam perencanaan keuangan dapat juga dilihat dari sudut yang berbeda bahwa asuransi adalah pihak yang melanjutkan rencana keuangan kita apabila salah satu resiko menimpa diri kita. Asuransi akan menghidupi keluarga kita termasuk anak-istri kita dari nilai pertanggungan yang diterima, asuransi juga akan membayar semua biaya pendidikan anak-anak kita. 10. Dalam dunia asuransi yang dimaksud risiko adalah, apabila risiko tersebut diartikan sebagai ketidak pastian yang menimbulkan kerugian (Uncertainty of loss), yang dimaksud disini kerugian daIam arti financial (financial risk), dimana kerugian tersebut dapat dinilai secara financial atau dinilai dengan KLASIFIKASI RISIKO Speculative Risks (Risiko Spekulatif) Risiko spekulatif adalah risiko yang memberikan kemungkinan untung (gain) atau rugi (loss) atau tidak untung dan tidak rugi (break even). Risiko Spekulatif disebut juga risiko dinamis (dynamic risk). Contoh: - Risiko dalam dunia perdagangan (kemungkinan untung atau rugi) 11. Pure Risks (Risiko murni) Risiko yang hanya mempunyai satu akibat yaitu kerugian. Sehingga tidak ada orang yang akan menarik keuntungan dari risiko ini. Contoh: - Kebakaran Fundamental Risk - (Risiko fundamental) Risiko yang sebab maupun akibatnya impersonal (tidak menyangkut seseorang). dimana kerugian yang timbul dari risiko yang bersifat fundamental biasanya tidak hanya menimpa seorang individu melainkan menimpa banyak orang. Contoh : - Gempa bumi - perang - Inflasi - dll Risiko yang sifatnya fundamental dapat timbul misalnya dari : 1. Sifat masyarakat dimana kita hidup. 2. Dari peristiwa-peristiwa phisik tertentu yang terjadi 12. Particular Risks (Risiko khusus) Risiko khusus dimana risiko ini disebabkan oleh peristiwa-peristiwa individual dan akibatnya terbatas. Contoh: - Pencurian Guna Klasifikasi Risiko Klasifikasi risiko berguna dalam rangka menetapkan apakah suatu risiko dapat diasuransikan atau tidak dan untuk menentukan apakah suatu risiko lebih tepat ditangani oleh pemerintah atau diserahkan kepada lembaga asuransi komersial. Risiko yang dapat diasuransikan dan risiko yang tidak dapat diasuransikan Risiko spekulaif tidak dapat diasuransikan karena pada risiko ini terdapat kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan. Risiko murni dapat diasuransikan karena hanya mempunyai satu kemungkinan yaitu mendatangkan kerugian, tetapi berdasarkan pertimbangan secara yuridis maupun komersial tidak semua risiko murni dapat diasuransikan. Risiko fundamental; biasanya asuransinya dikelola oleh pemerintah, hal ini dikarenakan akibat dari risiko ini dalam jumlah dan area yang luas. 13. Hubungan Risiko dan Asuransi Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dan dapat menimbulkan suatu kerugian atau lebih singkatnya risiko adalah kemungkinan kejadian yang merugikan. Risiko itu sangat dekat dengan hidup kita sehari-hari. Ada 5 jenis risiko yang paling sering terjadi : 1. Kematian 2. Kecelakaan 3. Sakit 4. Musibah pada Properti (rumah dan kendaraan, barang-barang dagangan, dll) 5. PHK (kalau Anda karyawan), dan Kebangkrutan (kalau Anda pengusaha) 14. Prinsip-Prinsip Asuransi (Insurance Principles) Dalam menyeleksi dan menerima calon pelanggan yang ingin membeli produk asuransi, Perusahaan asuransi menggunakan 6 (enam) prinsip dasar untuk memutuskan apakah pelanggan tersebut layak untuk diasuransikan. Kepentingan yang dipertanggungkan (Insurable Interest) Adalah berarti pelanggan mempunyai suatu kepentingan yang dapat diasuransikan. Hal ini timbul dari hubungan finansial yang diakui hukum. Itikad terbaik (Utmost Good Faith) Adalah merupakan prinsip bahwa setiap tertanggung berkewajiban memberitahukan secara jelas dan teliti mengenai segala fakta penting yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan serta tidak mengambil untung dari asuransi. Prinsip ini juga berlaku bagi perusahaan asuransi, yaitu kewajiban menjelaskan risiko yang dijamin maupun yang dikecualikan secara jelas dan teliti. 15. Insurable Risk Insurable Risks adalah risiko-risiko yang dapat di asuransikan. Maksudnya adalah tidak mungkin bagi para penanggung untuk menutup (mengasuransikan) segala risiko. Risiko yang dapat ditutup oleh para penanggung adalah hanya risiko-risiko yang dapat diasuransikan (insurable risks). Karakteristik dari risiko-risiko yang dapat dipertanggungkan meliputi hal-hal sebagai berikut : Risiko tersebut dapat menimbulkan suatu kerugian yang dapat diukur dengan uang (financial value). Contohnya, kerusakan harta benda dimana tingkat ganti rugi dapat diukur dari biaya perbaikannya. Harus ada sejumlah besar risiko yang sama dengan risiko itu, sehingga perusahaan asuransi dapat menggunakan statistik kerugian yang telah tersedia. Risiko itu adalah risiko murni, sehingga usaha untuk mencari keuntungan dari adanya kerugian dapat dicegah. 16. Fungsi-Fungsi Asuransi Risk Transfer Asuransi adalah suatu mekanisme pengalihan risiko (a risk transfer mechanism), dengan mana seseorang atau perusahaan dapat memindahkan beberapa kepastian hidupnya kepada pihak lain (penanggung). Dengan membayar suatu premi yang telah diketahui jumlahnya (biasanya suatu jumlah yang sangat kecil dibandingkan dengan kerugian potensial), kerugian itu dapat dialihkannya kepada seorang penanggung. Tanpa asuransi, seseorang atau suatu perusahaan akan menghadapi banyak ketidakpastian, baik tentang apakah suatu kerugian akan terjadi, maupun tentang berapa besar kerugiaan itu benar-benar terjadi. The Common Pool Premi-premi yang diterima oleh penanggung dari para tertanggung dihimpun oleh penaggung sebagai suatu dana (fund) atau pool untuk jenis risiko yang sama. Klaim-klaim dibayar dari pool ini. Premi yang Seimbang (Equitable Premiums) Setiap pihak yang ingin mengasuransikan akan membawa kepada fund atau pool tersebut ke tingkat-tingkat risiko yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Sebuah rumah tinggal dengan konstruksi kayu, misalnya memberikan hazards yang berbeda dari sebuah rumah yang dibangun dengan batu bata. 17. Polis Asuransi Makna dan Fungsi Polis Polis merupakan dokumen yang berisi kesepakatan Perjanjian antara nasabah (pihak tertanggung) dan perusahaan asuransi (penanggung) berkenaan dengan resiko yang akan dipertanggungkan. Fungsi polis bagi nasabah asuransi adalah: Sebagai bukti tertulis atas jaminan penanggungan untuk mengganti kerugian yang mungkin diderita oleh nasabah yang ditanggung oleh polis. Sebagai bukti pembayaran premi kepada pihak asuransi Sebagai bukti otentik untuk menuntut pihak asuransi bila lalai atau tidak memenuhi jaminannya. Fungsi polis bagi perusahaan asuransi adalah: Sebagai bukti atau tanda terima premi asuransi dari nasabah. Sebagai bukti tertulis atas jaminan yang diberikannya kepada nasabah untuk membayar ganti rugi yang mungkin di derita oleh tertanggung. Sebagai bukti otentik, untuk menolak tuntutan ganti rugi atau klaim bila penyebab kerugian tidak memenuhi syarat yang tertera dalam polis. 18. Macam-macam Polis Polis ditaksir Polis ditaksir atau valued policy merupakan polis yang jumlah harga pertanggungannya ditaksir. Di dalam polis dicantumkan syarat valued at atau so valued. Polis ini dapat berupa polis perjalanan atau polis waktu atau polis yang lainnya. Untuk harga pertanggungan Rp 10.000.000,- misalnya, maka di dalam polis dicantumkan valued at Rp. 10.000.000,- atau Rp. 10.000.000,- so valued. Berarti harga pertanggungan yang disetujui oleh penanggung dan tertanggung adalah sebesar Rp. 10.000.000,- tidak menjadi soal apakah harga yang sebenarnya (real value) lebih besar atau lebih kecil dari itu. Bila dialami total loss, maka ganti rugi Rp. 10.000.000,- asalkan total loss diakibatkan oleh resiko (bahaya) yang ditanggung oleh polis. Bila dialami partial loss, maka ganti rugi sesuai dengan kerugian. 19. Polis tidak ditaksir Polis tidak ditaksir atau unvalued policy merupakan kebalikan dari valued policy. Harga pertanggungan yang dicantumkan dalam polis diperlukan sebagi dasar untuk perhitungan premi asuransi dan batas maksimal ganti rugi. Bila harga pertanggungan Rp. 5 juta dan harga yang sebenarnya (real value) hanya Rp. 4 juta maka apabila dialami total loss mka ganti ruginya sesuai dengan real value. Juka dialami partial loss Rp 1 juta, maka ganti rugi Rp 1 juta karena jumlah ini merupakan kerugian yang sebenarnya. Bila barang yang rusak itu masih bias dijual Rp 500.000,- maka ganti rugi Rp. 500.000,-. Bila harga pertanggungan Rp. 5 juta dan harga realnya Rp. 6 juta. Bila dialami total loss, maka yang diganti Rp 5 juta. Kelebihan yang Rp. 1 juta dianggap tidak diasuransikan. 20. Polis Polis Kontrak: Polis Terbuka/ Open Policy, adalah polis yang melindungi atau menanggung suatu jenis barang atau harta milik, tetapi dengan membiarkan barang atau harta milik itu terbuka ( berubah-ubah) jumlahnya yang ditanggung. Polis Penutupan Terbuka/ Open Cover Policy, adalah polis yang melindungi sejumlah barang yang memerlukan beberapa kali pengiriman selama suatu jangka waktu tertentu, biasanya selama 12 bulan. Polis Deklarasi/ Declaration Policy, adalah polis yang menjamin setiap pengiriman barang selama suatu jangka waktu tertentu, biasanya selama satu tahun, tetapi polis ini dapat berlangsung secara otomatis dari tahun ke tahun sehungga polis deklarasi disebut juga polis berjalan atau running policy Polis Pauchal/ Polis Penebusan, adalah polis yang menanggung lebih dari satu macam interest yang berada di tempat umum sekalipun terpisah pisah, selama suatu jangka waktu tertentu. Polis Kontrak Panen, adalah polis yang menanggung risiko atas komoditi hasil pertanian yang diekspor dari Indonesia ke Eropa atau ke Amerika. Pertanggungan mulai berlaku sejak hasilbumi dipungut ( dipanen). Biaya Polis. besarnya biaya polis ditentukan sendiri oleh 21. Definisi premi asuransi Premi asuransi adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh seorang pemegang polis kepada perusahaan asuransi sehubungan dengan adanya perjanjian pertanggungan yang dituangkan dalam polis asuransi. Jenis premi Jenis premi dalam Prulink Assurance Account dibedakan menjadi premi berkala, premi pru saver ( investasi ) dan premi tunggal. Premi berkala dan premi pru saver wajib dibayarkan secara berkala sesuai periode pembayaran yang dipilih apakah bulanan, triwulan atau tahunan. Sedangkan premi tunggal bukan merupakan kewajiban, hal ini merupakan inisiatif nasabah sendiri untuk menginvestasikan sejumlah kas untuk dibelikan dalam unit unit investasi. 22. ASURANSI JIWA Prisip Gotong Royong Salah satu hal yang penting yang terkandung dalam perjanjian asuransi, yaitu adanya prinsip gotong royong. Prinsip gotong royong adalah suatu prinsip yang mendasarkan kepada penyelesaian suatu masalah secara bersama-sama, saling tolong-menolong atau bantu-membantu. Prinsip ini lahir didasarkan pada pemikiran bahwa persoalan akan lebih mudah diselesaikan bersama daripada diselesaikan sendiri. 23. Makna Asuransi Jiwa Asuransi jiwa adalah program perlindungan terhadap jiwa nasabah. Asuransi jiwa ini memberikan proteksi finansial bagi keluarga nasabah, jika nasabah mengalami musibah meninggal dunia yang disebabkan oleh apapun dimana saja, Keluarga yang ditinggalkan tidak akan mengalami kesulitan dalam membayar biaya hidupnya. Manfaat Asuransi Jiwa Keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan tanggungan sebesar nilai yang telah disepakati tidak bergantung pada premi yang telah dibayarkan. 24. Nilai Hidup Manusia Konsep nilai kehidupan manusia dirumuskan oleh Dr. Solomon S. Huebner pada tahun 1924 sebagai kerangka acuan filosofis untuk memahami pelayanan yang dapat di tampilkan oleh asuransi jiwa dan kesahatan bagi orang-orang yang berada di luar dan di dalam usaha asuransi. Hasil kerjanya ini adalah setiap orang dapat mempunyai pemikiran yang lebih baik tentang perencaan program asuransi yang dapat memenuhi sasaran tertentu. 25. Tujuan Asuransi Jiwa Secara umum bertujuan untuk mengurangi dampak kerugian aset . Di bawah ini dapat kita lihat betapa pentingnya peranan serta tujuan asuransi jiwa tersebut. 1. Dari segi masyarakat umumnya (sosial) Asuransi jiwa bisa memberikan keuntungan- keuntungan tertentu terhadap individu atau masyarakat, yaitu sebagai berikut. 26. Menenteramkan kepala keluarga (suami/bapak), dalam arti memberi jaminan penghasilan, pendidikan, apabila kepala keluarga terkena musibah yang menyebabkan meninggal dunia. Dengan membeli polis asuransi jiwa dapat digunakan sebagai alat untuk menabung (saving). Pada umumnya pendapatan per kapita dari masyarakat masih sangat rendah, oleh karena itu, dalam praktik terlihat bahwa keinginan masyarakat untuk membeli asuransi jiwa sedikit sekali. Sebagai sumber penghasilan (earning power). 27. Tujuan lain asuransi jiwa ialah, untuk menjamin pengobatan dan menjamin kepada keturunan andaikata yang mengasuransikan tidak mampu untuk mendidik anak-anaknya (beasiswa / pendidikan). Yang banyak kita temui dalam praktik ialah, pertanggungan untuk risiko kematian, sedangkan pertanggungan selebihnya belum begitu maju pesat. 28. 2. Dari segi pemerintah / publik Perusahaan asuransi jiwa di negara kita yang besar operasinya, umumnya kepunyaan pemerintah. Disini kita hubungkan dengan peraturan pemerintah, yaitu UU No. 19/1960 mengenai pembagian antara perusahaan-perusahaan negara. Pembagian kegiatan seperti tercantum di dalam sektor-sektor sebagai berikut. Sektor produksi (perusahaan industri negara, perusahaan perkebunan negara, dan perusahaan pertambangan negara). Sektor marketing (perusahaan niaga). Sektor pemberian fasilitas (perusahaan-perusahaan asuransi negara, bank pemerintah, dan perusahaan pelayanan milik negara lainnya). 29. Dapat disimpulkan disini bahwa perusahaan asuransi merupakan satu lembaga keuangan yang memberikan fasilitas untuk pembiayaan yang dapat dipergunakan dalam tahap pembangunan ekonomi Indonesia. Berdasarkan pada UU No. 19/1960, ternyata sumbangan lembaga asuransi terhadap pembangunan ekonomi ialah: o Sebagai alat pembentukan modal (capital formation). o Lembaga penabungan (saving). Jadi dapat dikatakan bahwa tujuan perusahaan asuransi ialah untuk turut membangun ekonomi nasional di bidang per asuransi jiwa sesuai dengan Repelita, dengan mengutamakan kebutuhan rakyat dan ketenteraman serta kesenangan bekerja dalam perusahaan menuju masyarakat adil dan makmur materiil dan spiritual. 30. Polis Asuransi Jiwa Adalah perjanjian berupa kontrak tertulis antara perusahaan asuransi dan orang yang ikut asuransi (pemegang polis, pihak yang dijamin) yang memuat persyaratan dan ketentuan perjanjian. Dalam kontrak asuransi konvensional/modern perusahaan asuransi jiwa menjadi penanggung atau penjamin risiko (risk transfer). Dalam kontrak asuransi syariah para peserta saling berbagi risiko (risk sharing), perusahaan sebagai pengelola. 31. Pihak Yang terkait dalam Pertanggungan Asuransi 1. Pemegang Polis : ornag yang mengikatkan dirinya dalam suatu perjanjian dalam bentuk polis asuransi jiwa dengan perusahaan asuransi jiwa. Pemegang polis wajib membayar sejumlah uang dengan nilai yang telah ditentukan (premi). 2. Tertanggung : orang yang jiwanya dipertanggungkan. Pemegang Polis dan tertanggung , bisa orang yang sama atau berbeda. 3. Penanggung : perusahaan asuransi jiwa. 32. Premi Asuransi Jiwa Konsep asuransi jiwa didasarkan pada konsep berbagi risiko. Pembagian risiko melibatkan pengakumulasian sejumlah dana yang dihasilkan dari pembayaran premi oleh pemegang polis kepada perusahaan asuransi yang akan mengelola dana asuransi jiwa yang kemudian akan digunakan membayar menfaat klaim asuransi. Perusahaan asuransi menggunakan tabel mortalita sebagai elemen utama untuk menghitung premi. Elemen lain dai prehitungan premi adlah biaya administrasi, biaya distribusi, dan tingkat bunga yang besarnya tergantung dari kebijakan perusahaan. Hampir seluruh perusahaan asuransi menggunakan tabel mortalita Commision Standard Ordinary (CSO) tahun 1980 sebagai acuan. 33. Prinsip utama untuk mendapatkan tingkat premi : 1. Membayar klaim polis yang diterbitkan dari sekumpulan dana kontribusi premi 2. Kontribusi dana sesuai dengan tingkat risiko 3. Premi dihitung dengan memperhatiakn sekelompok besar. Prinsip rata-rata dan probabilitas hanya dapat berjalan jika kelompok cukup besar. Semakin besar semakin mendekati perkiraan hasil 4. Pengalaman masa lalu sebagi pedoman masa depat untuk memperkirakan klaim. 34. Karakteristik Polis Asuransi Jiwa Polis asuransi jiwa tradisional mempunyai dua karakteristik yang berbeda ditinjau dari manajemen pemasaran, pengambilan keputusan pembelian serta manajemen risikonya ( bagaimana perusahaan asuransi melakukan seleksi risiko) , yaitu : 1. Polis asuransi jiwa kumpulan 2. Polis Asuransi jiwa individu 35. Polis asuransi jiwa kumpulan Jenis proteksi yang umum digunakan untuk polis kumpulan adalah asuransi berjangka yang memberikan manfaat kematian yang dirancang untuk dapat diperbaharui setiap tahun. Vairasi uang pertanggungan biasanya bergantung pada besarnya penghasilan atau jabatan karyawan. Perusahaan memberikan asuransi tersebut kepada karyawan dalam bentuk tunjungan, maka bukti asuransi karyawan tidak diperlukan kembali, sehingga siapa saja bisa diterima menjadi peserta asuransi kumpulan. Asuransi jiwa kumpulan dapat berupa program kontribusi ( karyawan membayar sebagian premi) atau progran non kontribusi (perusahaan membayar semua premi). 36. Polis Asuransi jiwa individu Polis asuransi jiwa individu ditujukan untuk individu dan biasanya ditawarkan oleh agen asuransi dan staff bank assurance ( staff perusahaan asuransi atau bang yang menjual polis asuransi di cabang bank) melalui proses underwriting secara cermat dan detail. Biasanya premi lebih tinggi dibandingkan premi asuransi kumpulan. Polis dapat dikategorikan sebagai asuransi jiwa permanen (baik tradisional maupun non tradisional yang dirancang seumur hidup) dan berjangka yang dirancang paling sedikit satu tahun atau beberapa tahun yang funsinya sama untuk proteksi jangka pendek atau sementara. 37. Peranan Asuransi Jiwa Sebagai Ansipasi Resiko akan hilang pendapatan. Living Benefit sebagai antisipasi resiko akan hilangnya pendapatan sebelum meninggal dunia : Menderita sakit berkepanjangan (Polis asuransi jiwa ayng memberikan penggantian biaya medis berkaitan dengan penyakit kritis) Kehilangan fungsi tubuh (Polis asuransi jiwa yang memberikan penggantian sebagian atau keseluruhan kerugian akibat hilangnya fungsi tubuh, seperti hilang fungsi pendengaran, penglihatan, atau putus anggota tubuh yang menyebabkan seseorang tidak dapat mencari nafkah) Dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan (Proteksi asuransi jiwa berupa penggantian sebagian atau keseluruhan biaya rumah sakit) 38. Death Benefit sebagai antisifasi resiko kehilangan finansial setelah meninggal dunia. Tagihan Langsung ( tagihan dan hutang pribadi seperti tagihan rumah sakit, penguburan, pajak kredi yang akan menjadi hutang/beban keluarga. Uang klaim dari asuransi dapat membantu membayar klaim) Pendapatan tetap untuk biaya hidup ( Jika pencari nafkah meninggal, pengeluaran rumah tangga seperti pangan, sandang tetap harus dibayar. Asuransi dapat menyediakan dana untuk keluarga sampai mendapatkan sumber dana lain) Dana Pendidikan ( Dapat memastikan dana pendidikan anak walau orang tua sudah meninggal dunia) 39. Konsep Konvensional dan Syariah Asuransi jiwa syariah dan konvensional mempunyai tujuan yang sama, yaitu pengelolaan risiko atau penanggulangan risiko, yang membedakan hanya cara pengelolaannya. Pengelolaan risiko asuransi jiwa konvensional berupa transfer risiko dari peserta kepada perusahaan asuransijiwa, sedangkan asuransi jiwa syariah menganut azas tolong menolong yaitu membagi risiko diantara peserta asuransi jiwa. Selain perbedaan cara pengelolaan risiko, perbedaan yang lain adalah cara pengelolaan unsur tabungan produk asuransi jiwa. Pengelolaan tabungan asuransi jiwa konvensional menganut investasi ribawi, sedangkan syariah menganut investasi syariah. 40. Syarat Syarat Polis Asuransi PP No 73 tahun 1992 pasal 19 (1) Polis atau bentuk perjanjian asuransi dengan nama apapun, berikut lampiran yang merupakan satu kesatuan dengannya, tidak boleh mengandung kata-kata atau kalimat yang dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda mengenai resiko yang ditutup asuransinya, kewajiban penanggung dan kewajiban tertanggung, atau mempersulit tertanggung mengurus haknya. (2) Dalam polis atau dokumen yang merupakan kesatuan dengannya, harus dimuat rincian mengenai bagian premi yang diteruskan kepada perusahan asuransi dan bagian premi yang dibayarkan kepada perusahaan pialang asuransi 41. o KMK No 225 tahun 1993 pasal 4 (1) Apabila dalam polis terdapat perumusan yang dapat ditafsirkan sebagai pengecualian atau pembatasan penyebab resiko yang ditutup berdasarkan polis, bagian perumusan dimaksud harus ditulis atau dicetak sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah diketahui adanya pengecualian atau pembatasan tersebut (2) Apabila dalam polis terdapat perumusan yang dapat ditafsirkan sebagai pengurangan, pembatasan, atau pembebasan kewajiban penanggung, bagian perumusan dimaksud harus ditulis atau dicetak sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah diketahui adanya pengurangan, pembatasan atau pembebasan kewajiban penanggung tersebut. 42. o KMK No 225 tahun 1993 pasal 5 Dalam polis asuransi dilarang pencantuman suatu ketentuan yang dapat ditafsirkan bahwa tertanggung tidak dapat melakukan upaya hukum sehingga tertanggung harus menerima penolakan pembayaran klaim o KMK No 225 tahun 1993 pasal 6 Dalam polis asuransi dilarang pencantuman ketentuan yang dapat ditafsirkan sebagai pembatasan upaya hukum bagi para pihak dalam hal terjadi perselisihan mengenai polis 43. o KMK No 225 tahun 1993 pasal 7 Ketentuan dalam polis asuransi yang mengatur mengenai pemilihan pengadilan dalam hal terjadi perselisihan yang menyangkut perjanjian asuransi, tidak boleh membatasi pemilihan pengadilan hanya pada pengadilan negeri di tempat kedudukan penanggung 44. Pembayaran Premi a. Di bayar Langsung sudah lazim bila premi dibayar ketika polis dikeluarkan oleh penanggung. Pada umumnya penanggung tidak mau mengeluarkan polis sebelum premi dibayar lunas. Penanggung berhak menahan polis sebelum premi dibayar lunas. b. Di bayar dengan Cicilan Antara penanggung dan tertanggung dapat mengadakan persetujuan dengan cara mencicil premi. Bila ada persetujuan demikian, penanggung mengeluarkan polis walaupun belum semua premi dibayarkan. 45. Anuitas Anuitas merupakan instrumen keuangan yang digunakan sebagai sumber keuangan bagi para pensiunan. Anuitas menawarkan jaminan penghasilan seumur hidup bagi pesertanya dan janda / dudanya, bahkan sampai dengan usia anak tertentu. Ada dua jenis anuitas: 1. Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode, serta 2. Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal periode. 46. Perbedaan asuransi jiwa dengan anuitas Kontrak Anuitas bukan kontrak asuransi jiwa,pada kenyataan'a anuitas merupakan cermin dari kontrak asuransi jiwa,mereka tampak sama tapi tepatnya berlawanan.Fungsi utama dalam kontrak Asuransi Jiwa adalah pembentukan kekayaan dengan melakukan pembayaran berkala atau sekaligus, sedangkan fungsi utama anuitas adalah pencairan kekayaan dengan cara pengeluaran berkala. Asuransi Jiwa berkepentingan dengan saat seseorang meninggal,sedangkan anuitas berkepentingan dalam lama seseorang hidup. 47. Manfaat Anuitas Bagi orang yang kaya, membeli anuitas dapat mengamankan pendapatan masa depan, bahkan jika aset mereka lainnya hilang. Mereka mendapatkan kepastian penghasilan. Bagi orang dengan kekayaan sederhana, anuitas dapat membantu menyediakan sumber pendapatan yang berkelanjutan sehingga tetap mandiri secara finansial di hari tua. Selain itu, mereka akan terbebas dari kerepotan mengelola investasi dan aset. 48. ASURANSI KECELAKAAN DIRI Pengertian Asuransi Kecelakaan Diri Asuransi yang memberikan santunan terhadap kematian, cacat total dan biaya pengobatan yang disebabkan oleh risiko yang datangnya tiba-tiba, tidak terduga, dan dari luar diri tertanggung. 49. Peristiwa atau kejadian yang dianggap sebagai suatu kecelakaan dalam Asuransi Kecelakaan Diri meliputi: Keracunan karena secara tidak sengaja menghirup gas/uap yang mengandung racun Musibah mendadak seperti: kapal karam, pendaratan darurat, tertimpa reruntuhan, tertabrak kendaraan bermotor. Tindakan penganiayaan atau diserang oleh pihak ketiga tanpa adanya unsur kesalahan dari peserta, apapun bentuk dan sifatnya 50. Jenis Resiko Kecelakaan: Risiko A merupakan risiko kecelakaan yang menyebabkan peserta meninggal dunia. Santunan yang diberikan sebesar 100% dari Uang Pertanggungan. Kematian karena kecelakaan merupakan kematian yang terjadi dalam waktu maksimum 90 (sembilan puluh) hari sejak terjadinya kecelakaan dan selama jangka waktu tersebut peserta terus-menerus mengalami sakit karena kecelakaan tersebut. Risiko B merupakan risiko kecelakaan yang menyebabkan peserta menderita cacat tetap, baik total maupun tidak. Cacat tetap merupakan kondisi cacat yang dialami secara terus menerus selama masa hidupnya dan tidak ada cara untuk menyembuhkannya. Hal ini mencakup cacat pada sebagian anggota tubuh sehingga bagian yang cacat tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 51. Premi Premi Asuransi dapat ditetapkan sebagai nilai nominal (jumlah tetap) atau yang terkait dengan gaji. Metode pembayaran untuk masa asuransi kurang dari 1 tahun dilakukan sekaligus, sedangkan untuk masa asuransi lebih dari 1 tahun, dapat dibayar secara bulanan, triwulanan, semesteran, tahunan maupun pembayaran tunggal. 52. Kondisi Santunan Santunan diberikan untuk kematian, kehilangan anggota tubuh/mata, dan cacat tetap. Perluasan ini dapat termasuk penjaminan karena sakit, PHK atau pengangguran, atau santunan tunai rumah sakit. Flat premium dikenakan berdasarkan: jumlah orang dalam keluarga; dan usia dari orang yang dipertanggungkan yang tertua. 53. Santunan Polis Kompensasi biasanya dalam bentuk lump sum atau annuitas, dan biasanya dibayarkan setelah 12 atau 24 bulan sejak kecelakaan dan cedera telah disertifikasi oleh dokter yang berwenang. Santunan mingguan untuk cacat total sementara dapat berupa tambahan atau dikurangkan dari santunan cacat total permanen. Definisi cacat total tetap dapat bervariasi antar asuradur dan perlu dperhatikan perbedaannya dan pengaruhnya terhadap tanggung jawab polis. Asuradur cenderung menerbitkan polis yang menyediakan santunan kematian berdasarkan skala pembayaran yang dikenal dengan continental scale. Continental scale mengkombinasikan semua santunan cacat permanen dalam satu skala, kompensasi yang dibayarkan merupakan suatu persentase tetap dari capital sum. 54. ASURANSI KECELAKAAN PENUMPANG Iuaran dan Sumbangan Lembaga yang didirikan oleh Pemerintah Indonesia untuk mengelola perlindungan social dalam kecelakaan penumpang dan lalu lintas jalan adalah PT Asuransi Kerugian JASA RAHARJA yang berkantor pusat di Jakarta dan mempunyai cabang-cabang diberbagai kota besar di Indonesia. Iuran Wajib Penumpang Kendaraan. UU no. 33/1964 juncto Peraturan Pemerintah no. 17/1965 meneteapkan penumpang bahwa setiap penumpang dari: 1. Kapal laut dan Pesawa udara milik perushaan Nasional. 2. Kendaraan bermotor umum dengan tryke ke luar kota (Bus, Colt, Suburan dll) 3. Kapal Sungai/ Klotik/ Danau dan kapal penyebrangan. 4. Pembayaran iuran wajib oleh setiap penumpang dilakukan melalui pengusahaan angkutan penumpang umum yang bersangkutan. 5. Besarnya iuran wajib berbeda-beda menurut jenis alat angkutan umum yang ditumpangi. Karena ada perbedaan dengan kemampuan penumpang yang diukur dari kelas yang lebih tinggi, maka akan dikenakan iuaran wajib yang presentasinya lebih besar dari kelas yang lebih rendah. 55. Santunan Atas Kecelakaan Besarannya santunan asuransi bagi korban pejan kaki atau penyeberang jalan yang ditabrak oleh kendaraan bermotor (UU no. 34/1964)adalah sebagai berikut: 1. Bagi yang meninggal, santunan asuransi ditambah dngan jaminan ekstra sebesar Rp 2.500.000,00 diberikan pada ahli warisnya. 2. Bagi yang catat tetap (sesuai dengan tingkat cacat tetapnya), santunan asuransi ditambah dengan jaminan ektra maksimal sebesar Rp 5.000.000,00 diberikan kepada korban yang bersangkutan. 56. Sumbangan Wajib Pemilik Kendaraan.. UU no. 34/1964 juncto Peraturan Pemerintah no. 18/1965 menetapkan bahwa setiap pemilik kendaraan bermotor atau pengusaha pengangkutan umum diwajibkan membayar sumbangan wajib sebagai suatu pertanggunagn kecelakaan lalu lintas jalan, yaitu sebagai sntunan asuransi yang di berikan kepada korban-korban kecelakaan lalu lintas jalan yang berada diluar kendaraan bermotor: seperti pejalan kaki dll. Pembayaran sumbangan wajib dilakukan sekali dalam setahun ketika memperpanjang STNK kendaraan bermotor yang bersangkutan. Besarannya sumbangan wajib berbeda-beda menurut jenis/tipe, usia, dan kekuasaan mesin (cc) setiap kendaraan bermotor, yang ditentukan secara progresif. Tatacara Pemenuhan Kewajiban.. Tatacara memenuhi iuran wajib (UU no.33/1964) oleh penumpangan dilakukan sebagai berikut: Kendaraan Bis. Kendaraan Non Bis. 57. Kreta Api dan Peasawat Udara. Kapal laut dan Kapal Penyebrangan. Kapal Sungai/Klotik/Danau. Santunan Atas Kecelakaan . Besarannya santunan asuransi bagi korban pejan kaki atau penyeberang jalan yang ditabrak oleh kendaraan bermotor (UU no. 34/1964)adalah sebagai berikut: 1. Bagi yang meninggal, santunan asuransi ditambah dngan jaminan ekstra sebesar Rp 2.500.000,00 diberikan pada ahli warisnya. 2. Bagi yang catat tetap (sesuai dengan tingkat cacat tetapnya), santunan asuransi ditambah dengan jaminan ektra maksimal sebesar Rp 5.000.000,00 diberikan kepada korban yang bersangkutan. 58. Yang dimaksud dengan ahli waris yang sah adalah: 1. Jandanya yang sah (bila suaminya yang korban) atau dudanya yang sah (bila istri yang Koran) 2. Bila tidak ada jandanya/ dudanya maupun anak-anaknya yang sah, maka orang tuanya yang sah 3. Catatan: menurut UU hanya diberik kepada orang (manusia) yang menjadi korban kecelakaan angkutan umum dan kecelakaan lalu lintas jalan. Santunan Bagi yang Cacat Besarannya santunan asuransi yang diberikan kepada korban yang menderita cacat tetap menurut pasal 10 ayat 3 PP No. 17/1965 dan PP No. 18/1965 adalah sebagai berikut: 59. 1. Cacat tetap total diberikan antunan asuransi sebesar 100% bila yang cacat tetap total: kedua lengan tangan dan kedua kaki. 2. Cacat tetap sebagian diberikan santunan asuransi : lengan tangan mulai dari sendi bahu (kanan 70%) (kiri 60%). Yang Berhak Santunan Asuransi. Menurut UU no. 33/1964 juncto PP no. 17/1965, yang berhak memperoleh santunan asuransi adalah sebagian adalah: 1. Setiap penumpang sah dari alat angkutan umum yang telah membayar iuran wajib untuk tiap perjalanan yang ditempuhnya, yang dibuktikan dengan kupon iuran wajib Jasa Raharja dll. 60. 2. Setiap penumpang yang dibebaskan dari kewajiban membayar iuran wajib, yaitu yang menumpang bis kota, taksi dalam kota dll. 3. Menurut UU no. 34/1964 juncto PP no. 18/1965, yang berhak memperoleh santunan asuransi adalah: 1. Setiap orang yang menjadi korban ditabrak oleh kendaraan bermotor / kreta api. 2. Setiap orang yang berda di dalam suatu kendaraan berotor yang ditabrak oleh kendaraan bermotor lain, di mana pengemudi kendaraan bermotor yang ditumpanginya dinyatakan tidak bersalah menurut UU Lalu Lintas yang berlaku. Pengecualian Tidak semua korban kecelakaan lalu lintas berhak memperoleh santunan asuransi, yaitu yang disebabkan oleh: 1. Bunuh diri atau percobaan bunuh diri atau kesengajaan lainanya dari pihak korban atau ahli warisnya. 2. Korban dalam keaadaan mabuk atau tiak sadar. 3. Alat angkut yang bersangkutan sedangkan yang digunakan dalam suatu perlombaan kecakapan atau kecepatan 61. Tata Cara Mengajuakna Klaim Tata Cara Memperoleh Santunan Asuransi Permintaan santunan asuransi baik untuk kecelakaan penumpang umum (UU no. 33/1964) maupun untuk kecelakaan lalu lintas jalan (UU no. 34/1964) harus diajuakn sendiri oleh korban atau ahli warisnyadengan menggunakan formulir. BAB 1: Diisi oleh korban alat angkut umum, yang menggajukan dana santunan kepada PT Jasa Raharja. BAB 2: Perihal kecelakaan lalu lintas, diisi oleh salah satu instasi. Model K-1 (UU no. 34/1964) Model K-2 (UU no. 33/1964) BAB 3: Perihal keterangan kesehatan korban akibat kecelakaan alat angkutan umum, diisi dan disahkan oleh rumah sakit/ mentri kesehatan yang merawat korban. Bila korban mengalami cacat tetap, disertai dengan surat ket dokter yang menerangkan anggota badan yang cacat tetap. BAB 4: Perihal keterangan ahli waris, diisi dan disahkan oleh Pamong Prajul di tempat korban bertempat tinggal, yang menerangkan keabsahan ahli waris. Ket ahli waris hanya diisi bila korban meninggal dunia. 62. Dokumen-dokumen yang Diperlukan: 1. Dalam pengajuan permintaan santunan asuransi, dokumen-dokumen dan bukti diri yang diperlukan adalah: 2. Bila koraban meninggal dunia. 3. Bila korban : menderita cacat tetap. 4. Bila korban menderita luka-luka. Santunan Asuransi Gugur/ Kedaluarsa Hak atas santunan asuransi menjadi gugur/ kedaluwarsa bila: 1. Pengjuan permintaan santunan asuransi (Model K-1 atau Model K-2 dan lampiran- lampiran lainnya) tidak dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan setelah terjadi kecelakaan. 2. Hak atas santunan asuransi yang telah dikakuai dan disahkan oleh PT Jasa Raharja tidak ditagih oleh korban dalam jangka waktu 3 bulan kemudian. 63. Asuransi Kebakaran Arti asuransi kebakaran Adalah pertanggungan yang menjamin kerugian/ kerusakan atas harta benda yang disebabkan oleh kebakaran, yang terjadi karena apai sendiri atau api dari luar, karena udara jelek (Pasal 290KUHD). Macam- macam Risiko Kebakaran Risiko yang Ditanggung Dalam praktik asuransi, polis kebakaran menanggung kerugian atas harta benda yang ditanggung, yang disebabkan oleh risiko-risiko pokok: 64. 1. Kebakaran yang berasal dari harta benda yang ditanggung atau api yang bersal dari luar, kesalahan pelayan sendiri. 2. Peledakan ketel uap, ketel gas, kecuali oleh tenaga nuklir. 3. Sambaran petir dan semacanya, walaupun tidak menimbulkan kebakaran. 4. Kejatuhan pesawat udara, benturan fisik atau kejatuhan benda dari pesawat udara. 5. Tetapi penanggung bebas dari membayar ganti rugi bila ia dapat membuktikan bahwa kebakaran disengaja oleh tertanggung (pasal 294 KUHD). Risiko yang Dikecualikan Tidak ditanggungkan kerugian harta benda yang diasuransikan, yang disebabkan oleh kebakaran yang terjadi karena: 65. 1. Gempa bumi atau Letusan gunung berapi. 2. Pemogoan, kegadugan sipil, perbuatan jahat. 3. Reaksi inti atom atau energy nuklir. 4. Peperangan dan pemberontakan bersenjata. Perluasan Risiko yang Ditanggung Dengan membayar tambahan premi, dapat ditutup perluasan tanggungan untuk risiko-risiko yang dikecualikan dan risiko-risiko lain yang tidak termasuk risiko-risiko pokok, seperti: 1. Angin topan. 2. Banjir. 3. Terbakar karena arus pendek. 4. Tanah longsor. 66. Macam-macam Polis Kebakaran Polis Dasar Kebakaran Polis dasar menjamin risiko-risiko pokok yang terdiri dari kebakaran, peledakan, sambaran petir, dan kejatuhan pesawat udara. Polis Kebakaran Industri. Polis ini menanggung kerugian yang diakibatkan oleh risiko-risiko pokok atas bangunan-bangunan industry, perlengkapan , dan peralatandan bahan-bahan baku. 67. Polis Kebakaran Non-Industri. Polis ini menanggung kerugian yang diakibatkan oleh risiko-risiko pokok atas berbagai kepentingan, yang terdiri dari harta tetapi yaitu harta yang tidak bisa dipindah-pindahkan. Polis Perhitungan Kembali. Merupakan polis deklarasi, yang digunakan untuk menanggung risiko-risiko dalam perkembangan, pabrik gula, gudang umum,dimna nilai obyek pertangungan selalu berubah-ubah nilainya. Polis Mengambang. Polis yang menutup suatu jumlah pertanggungan dari objek pertanggungan yang berada didalam lebih dari satu bangunan. Polis Penilaian Merupakan polis yang harga pertanggungannya ditentukan berdasarkan penilaan yang disetujui oeh penanggunagan dan tertanggung, yang berpedomann kepada harga jual. Polis Tanpa Penilaian. Merupakan polis yang harga pertanggunanya ditentukan berdasarkan harga pembelian pembangunan dikurangi dengan penyusutan yang wajar. 68. Kepentingan yang Ditanggung. Syarat Insurable Interest.Merupakan kepentingan pokok setiap manusia, baik atas keselamatan diri sendiri maupun tasa harta bendanya. Kepentingan Pokok Tertanggung. Merupakan kepentingan pokok sehingga perlu mendapat prioritas untuk dilindungi, karena umumnya kepentingan pokok itu menyangkut kelangsungan dan keamanan hidup. 69. Ketentuan Konstruksi Asuransi Kebakaran. Merupakan kepentingan pokok sebab bila terbakar musnah, tidak menghalangi proses pengolahan produksi. Penggolangan Kelas Konstruksi. 1. Kelas konstruksi bangunan. 2. Kontruksi bangunan kelas S 3. Kontruksi bangunan kelas I 4. Kontruksi bangunan kelas II 5. Kontruksi bangunan kelas III 6. Kontruksi bangunan kelas IV 70. Tarip Premi Dasar. 1. Pokok-pokok Menentukan tarip premi. 2. Tarip premi dasar. 3. Pembayaran premi asuransi. 4. Tarip premi asuransi jangka pendek. 71. Pokok-pokok Asuransi Kredit. Pengartian asuransi kredit. Adalah pinjaman uang yang diberikan oleh pemberi kredit (bank, lembaga keuangan) kepada nasabahnya. Tujuan asuransi kredit. Bertujuan untuk melindungi pemberi dari kemungkinan tidak diperolehnya kembali kredit yang diberikannya kepada para nasabahanya. Macam-macam bencana kredit. 1. Untuk kredit usaha industry. 2. Untuk kredit usaha pertanian. 3. Untuk kredit usaha perorangan. Pengurangan. Adalah kekurangan dari harga pertanggunagn yang tidak diganti oleh penanggung. 72. Asuransi Kredit di Indonesia. Pengelola asuransi kredit. Perjanjian asuransi kredit. Penutupan asuransi secara otomatis. Penutupan asuransi secara non-otomatis. Asuransi Kredit Ekspor. Asuransi Ekspor Merupakan sarana yang disediakan oleh Pemerintah untuk menanggung risiko atas kekurangganya atau tidak adanya pembayaran dari pembeli di luar negeri yang dihadapi oleh eksportir Indonesia. 73. Asuransi Pengangkutan Laut. Adalah untuk menanggung kerugian yang mungkin dialami oleh komoditi dikeluarkan dari guadang dipelabuhan pemuatan hingga dimasukan kedalam gudang di pelabuahan tujuan. Asuransi Kredit vs Asuransi Ekspor. Misalkan eksportir memperoleh kredit dari bank sebesar RP.30.000.000,00 untuk membiayai ekspor komoditi seharga Rp. 30.000.000,00. Jadi, eksportir hanya menutup asuransi ekspor kepada PT Askrindo bila ekspor komoditi itu di biayai sendiri. 74. Asuransi Pengangkutan Darat Polis ini dibuat untuk barang-barang yang diangkut dengan kendaraan darat tanpa melibatkan pengangkutan dengan kapal laut atau pesawat terbang. Jaminan yang diberikan dapat diciptakan oleh masing-masing perusahaan asuransi Objek pertanggungan dalam asuransi pengakutan darat adalah kendaraan pengangkut darat bersama muatannya, terhadap kemungkinan bahaya yang menimpa. 75. Objek pertanggungan dalam asuransi kendaraan bermontor adalah kendaraan bermontor itu sendiri, yang diakibatkan karena resiko kecelakaan, kerusakan, ataupun dicuri. Kendaraan bermotor, seperti aset berharga lainnya, harus dilindungi terhadap kehilangan dan kerusakan, tetapi ada dimensi ekstra untuk perlindungan kendaraan bermotor yang tidak boleh diabaikan. ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR 76. Ilustrasi Pengangkutan Darat : 1. Jenis Barang : Excavator 320 C 2. Alat Angkut : Tronton, Trailer, Ponton 3. Tujuan : Dari Banjarmasin ke Pangkalan Bun 4. Kondisi Penutupan : Cover B ( All Risk ) 5. Tarif Premi : 0, 3 % 6. Ilustrasi Perhitungan Premi : Harga Excavator 320 C = Rp 1.000.000.000, - Premi Rp 1.000.000.000, - X 0, 3 % = Rp. 3.000.000, - Biaya Polis = Rp 17.000, - Biaya Materai = Rp 12.000, - Total Premi = Rp 3, 029, 000, - 77. Asuransi Pengangkutan Sesuai dengan namanya, jenis asuransi ini memberikan jaminan ganti rugi atas risiko kerugian yang terjadi selama kegiatan pengangkutan barang dari: "tempat asal" sampai "ke tempat tujuan". Perpindahan barang ini dapat terdiri dari : Perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lain dalam suatu kota yang sama. Perpindahan barang antar kota, antar pulau ataupun antar negara. 78. Pengangkutan Darat terdapat jenis jaminan : Landtransit Cover "A" Landtransit Cover "B" Asuransi Pengangkutan Darat Cover "A"" Jaminan yang diberikan adalah : Kebakaran Banjir. Terguling atau tergelincirnya alat angkut. Tabrakannya alat angkut atau barang yang diangkut dengan benda lain. Tenggelamnya Ferry saat dilakukan penyebrangan. Cover "B" Jaminan yang diberikan adalah semua risiko selama pengangkutan darat berlangsung. 79. HARGA PERTANGGUNGAN Harga pertanggungan, merupakan Nilai dari tiap harta benda yang diasuransikan berdasarkan Invoice /faktur dan/atau harga pasar. Unsur Harga Pertanggungan Harga Barang (Cost/Price) Biaya pengangkutan Premi Asuransi (optional). Perkiraan Keuntungan (optional umumnya 10% dari harga barang). 80. BIAYA / PREMI ASURANSI Jumlah Premi yang dibebankan pada Anda merupakan hasil perkalian antara: TARIF PREMI X JUMLAH TOTAL HARGA PERTANGGUNGAN Tarif Premi Asuransi Pengangkutan ditentukan oleh luas/jenis risiko yang dikehendaki dan sifat penggunaan dari harta benda yang diasuransikan. 81. Asuransi Rekayasa adalah asuransi yang menjamin kerugian atau kerusakan harta benda yang sedang dalam periode sebagai berikut yang disebabkan oleh kecelakaan secara tiba-tiba yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Asuransi Rekayasa meliputi kerusakan atau kerugian akibat kerusakan material dan tanggung jawab pihak ketiga selama masa konstruksi atau periode ereksi, serta peralatan elektronik dan kerusakan atau kerugian. Secara umum, asuransi rekayasa dikategorikan menjadi dua cabang, Proyek Teknik Asuransi dan Teknik Proyek Asuransi Non ASURANSI REKAYASA 82. Asuransi Rekayasa memberikan perlindungan bagi berbagai pengguna atau pemilik mesin produksi dan utilitas, peralatan elektronik, pemilik dan kontraktor proyek konstruksi maupun instalasi. Ada dua macam pertanggungan (polis) untuk Engineering: Asuransi Konstruksi Asuransi Pemasangan Beberapa Jenis Pertanggungan Engineering Non Proyek: Asuransi Peralatan Elektronika Asuransi Kerusakan Mesin Asuransi Peralatan Elektronika MLOP (Loss of Profit following Machinery Breakdown) Boiler & Pressure Vessel Insurance Deterioration of Stock (D.O.S) Insurance Asuransi D.O.S Civil Engineering Completed Risk (C.E.C.R) Insurance Asuransi Peralatan Berat 83. Ada dua jenis kebijakan untuk Proyek Asuransi Rekayasa: Contractor All Risks / CAR Erection All Risks Insurance / EAR Jenis kebijakan untuk Engineering Non-Proyek Asuransi Rekayasa: Asuransi Electronic Equipment / EEI Asuransi Kerusakan Mesin / M.B Asuransi Rugi Laba berikut Kerusakan Mesin (MLOP) Asuransi Boiler dan Pressure Vessel Asuransi 84. Asuransi Pengiriman Uang Asuransi Pengiriman Uang adalah suatu Asuransi atau Pertanggungan yang memberikan jaminan atau proteksi atas kehilangan Uang yang terjadi dalam masa Transit yang dilakukan, kehilangan mana harus dilakukan oleh pihak lain dengan disertai adanya unsur kekerasan. Makna Uang : Didalam Asuransi Pengangkutan Uang (C.I.T.), kita mengenal adanya 2(dua) makna Uang yang dibawa/diangkut tersebut, yaitu : Uang yang akan digunakan untuk membayar gaji / payroll. Uang yang akan digunakan bukan untuk membayar Gaji / payroll. ASURANSI PERUSAHAAN 85. Letak perbedaan dari kedua makna uang tersebut, terletak pada masa transit yang dilaku-kannya, yaitu : Uang yang akan digunakan untuk membayar Gaji / Payroll. Pertanggungan ini mulai berlaku sejak uang tersebut diserahkan oleh Kasir Bank dan diterima oleh Pembawa uang atau orang yang mempunyai otorisasi untuk itu, selama perjalanan ke kantor atau tempat yang dituju, diserahkan dan diterima oleh Kasir Perusahaan, ditambah 24 Jam setelah uang tersebut diterima oleh Kasir Perusahaan. Uang yang akan digunakan bukan untuk membayar Gaji / Payroll. Pertanggungan ini mulai berlaku sejak uang tersebut diserahkan oleh Kasir Bank dan diterima oleh Pembawa uang atau orang yang mempunyai otorisasi untuk itu, selama perjalanan ke kantor atau tempat yang dituju, dana berakhir setelah uang tersebut diserahkan dan diterima oleh Kasir Perusahaan. 86. Auransi Penyimpanan Uang Didalam polis Asuransi Penyimpanan Uang (Cash in Safe Insurance), terdapat dua bentuk polis yang umum berlaku, yaitu : 1. Polis Tetap (Fixed Policy) 2. Polis Deklarasi (Declaration Policy) 1. POLIS TETAP (FIXED POLICY) Polis Tetap atau Fixed Policy adalah suatu bentuk polis dimana baik itu Nama Tertang-gung, Letak Risiko, Objek Pertanggungan, Nilai Uang Pertanggungan, Periode pertang-gungan, Suku Premi, Perhitungan Premi dll. adalah tetap dan tidak dapat berubah-ubah. DEKLARASI ( DECLARATION POLICY ) Polis Deklarasi atau Declaration Policy adalah suatu bentuk Polis dimana Tertanggung wajib melaporkan/declare Nilai Jumlah Maksimum Uang yang disimpan untuk bulan tertentu dalam setiap bulannya setelah berakhir bulan tertentu tersebut. 87. Tindak pidana penggelapan premi asuransi sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Asuransi tidak dapat dilepaskan dari rumusan tindak pidana penggelapan yang secara umum di atur dalam Pasal 372 KUHP atau dalam beberapa kasus dapat juga diatur dalam Pasal 378 KUHP Hal ini dikarenakan dalam Undang-Undang Asuransi tidak menentukan lebih jauh apa yang dimaksud dengan bagian inti (bestanddeel)"menggelapkan" tersebut. Dengan demikian, makna bagian inti atau unsur "menggelapkan" dalam Undang-Undang Asuransi, harus ditafsirkan sebagai "penggelapan" dalam KUHP. ASURANSI PENGELAPAN UANG 88. Pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Asuransi menentukan: "Barang siapa menggelapkan premi asuransi diancam dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp. 2.500.000.000,-(dua milyar lima ratus juta rupiah). Sedangkan Pasal 372 KUHP menentukan:"Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan, diancam karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak sembilan ratus rupiah ". 89. Berdasarkan dua ketentuan tersebut bagian inti atau unsur-unsur tindak pidana penggelapan premi asuransi adalah: 1. Dengan sengaja dan melawan hukum; 2. Memiliki premi asuransi yang seluruh atau sebagian adalah kepunyaan orang lain; 3. Yang ada padanya bukan karena Kejahatan. Dengan demikian, ketika seseorang didakwa melakukan tindak pidana pengelapan premi asuransi, pada hakekatnya Penuntut Umum harus dapat membuktikan keseluruhan bestanddeelen atau unsur-unsur tersebut. Secara teknis penuntutan, dalam Surat Dakwaan selain harus disebutkan bahwa terdakwa melanggar Pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Asuransi, juga ditambahkan bahwa perbuatannya tersebut melanggar Pasal 372 KUHP (Pasal 21 ayat (2) Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 jo Pasal 372 KUHP). 90. Asuransi Tanggung gugat Asuransi Tanggung gugat adalah produk asuransi yang memberikan jaminan perlindungan kepada Tertanggung, terhadap risiko yang timbul karena adanya tuntutan dari pihak lain (pihak Ketiga) sehubungan dengan aktifitas personal/ perusahaan milik Tertanggung. Tanggung Jawab menurut Hukum Produk Asuransi Tanggung Gugat tidak lepas dari Tanggung Jawab Hukum Pihak Ketiga(TJH) Tanggung Jawab Pihak Ketiga atauTJH adalah kewajiban menurut Polis yang harus di penuhi Tertanggung terhadap Pihak Ketiga, apabila risiko-risiko yang dijamin oleh Polis menyebabkan Pihak Ketiga tersebut mengalami kerugian. Hal yang dijamin oleh Asuransi tanggung gugat adalah kewajiban Tertanggung membayar ganti rugi atau kompensasi atas kerugian yang diderita oleh Pihak Ketiga 91. Jenis jenis Asuransi Tanggung Gugat Asuransi tanggung gugat yang ditawarkan oleh Perusahaan Asuransi ada 3 (tiga) macam, yaitu: 1. Asuransi tanggung gugat untuk perorangan (personal liability insurance) 2. Asuransi tanggung gugat umum untuk pengusaha (general liability insurance) 3. Asuransi tanggung gugat untuk profesional (professional liability insrance) 92. Berikut ini dijelaskan satu persatu mengenai macammacam asuransi tanggung gugat : 1. Asuransi Tanggung Gugat Perorangan Asuransi tanggung gugat jenis ini menanggung seseorang dari tuntutan pihak ketiga dalam kedudukannya sebagai pribadi perorangan. Jadi bukan sebagai majikan, usahawan atau pemegang profesi tertentu. Tuntutan ganti rugi atau gugatan yang mungkin diajukan oleh orang lain (pihak ketiga) kepada tertanggung kemungkinan timbul karena perbuatan-perbuatan antara lain : a. Yang dilakukannya sendiri b. Pada waktu menggunakan benda miliknya (misalnya kendaraan) c. Yang dilakukan oleh orang atau binatang yang menjadi tanggungannya. 2. Asuransi Tanggung Gugat Untuk Pengusaha Kata pengusaha di sini mencakup kedudukan tertanggung sebagai pemilik perusahaan, produsen, majikan. Asuransi tanggung gugat untuk pengusaha (general liability insurance) mencakup 3 (tiga) jenis, yaitu: Public liability, Product liability, dan Employers liability. 3. Asuransi Tanggung Gugat Untuk Profesional Jenis asuransi ini disebut Profesional Liability Insurance, yaitu asuransi yang memberi jaminan penggantian kepada pemegang profesi (arsitek, debitur, pengacara, dan sebagainya). Terhadap risiko digugat oleh kliennya yang karena kesalahannya atau karena kelalaiannya menyebabkan kliennya menderita badan atau kerugian harta benda. 93. Kelalaian dan Pembelaan Polis menjamin biaya pembelaan perkara biaya pembelaan perkara yang timbul atas persetujuan Penanggung dijamin di bawah Polis. Ini merupakan hal penting karena pembelaan perkara umumnya memakan waktu dan dana dalam jumlah yang cukup besar. Ganti rugi atau kompensasi diberikan kepada Pihak Ketiga sehubungan dengan Kerusakan Harta Benda (Property Damage), Cedera Badan (Bodily Injury), Kerugian Keuangan (Financial Loss), atau Kehilangan Keuntungan (Consequential Loss) yang dideritanya. 94. Asuransi sosial, atau secara umum disebut SJSN (sistem jaminan sosial nasional) adalah program asuransi yang diselenggarakan secara wajib berdasarkan suatu undang-undang, dengan tujuan untuk memberikan perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat. Asuransi sosial adalah program asuransi yang diselenggarakan secara wajib berdasarkan suatu undangundang, dengan tujuan untuk memberikan perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat Asuransi sosial secara umum : 1. Asuransi sosial ditawarkan melalui beberapa bentuk oleh pemerintah dan bersifat wajib (compulsory basis). 2. Asuransi sosial didesain untuk memberikan manfaat kepada seseorang yang pendapatannya terputus karena kondisi sosial dan ekonomi atau karena ketidakmampuan mengendalikan solusi secara individu ASURANSI SOSIAL 95. Tujuan Asuransi Sosial adalah memberikan manfaat dasar dan minimal apabila ada anggota masyarakat yang mengalami peristiwa kerugian tertentu. Pada umumnya kerugian tersebut berhubungan dengan terganggu atau hilangnya penghasilan seseorang dan pengeluaran biaya akibat sakit. Tujuan lain adalah mencegah terjadinya kemiskinan. Asuransi Sosial didasari pada filosofi "kemandirian & harga diri terjaga pada waktu tertimpa kesulitan". Oleh karena itu parapeserta asuransi social harus ikut memberikan iuran (pembiayaan), sehingga manakala mereka memenuhi syarat untuk menerima manfaat dari asuransi social, maka mereka menerimanya sebagai "hak" dan bukan sebagai "bantuan" atau belas kasihan. 96. Jenis asuransi sosial di indonesia : Asuransi Sosial Tenaga Kerja Untuk Pegawai Negeri Dikelola oleh PT tabungan dan asuransi pegawai negeri Untuk pegawai perusahaan swasta Dikelola oleh PT jaminan asuransi sosial tenaga kerja Untuk anggota ABRI / TNI Dikelola oleh Perum asuransi sosial ABRI Asuransi kesehatan Dikelola oleh PT asuransi kesehatan (dulu PHB) Asuransi kecelakaan Dikelola oleh PT asuransi Jasa Raharja 97. Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan asuransi, yaitu rawat inap (in-patient treatment) dan rawat jalan (out-patient treatment). Produk asuransi kesehatan diselenggarakan baik oleh perusahaan asuransi sosial, perusahaan asuransi jiwa, maupun juga perusahaan asuransi umum. Di Indonesia , PT Askes Indonesia merupakan salah satu perusahaan asuransi sosial yang menyelenggarakan asuransi kesehatan kepada para anggotanya yang utamanya merupakan para pegawai negeri baik sipil maupun non-sipil. Anak-anak mereka juga dijamin sampai dengan usia 21 tahun. Para pensiunan beserta istri ataupun suami juga dijamin seumur hidup. ASURANSI KESEHATAN 98. Asuransi Kesehatan Terbaik PT. Prudential Life Assurance Pada tahun 2011, unit asuransi jiwa dari Prudential dinobatkan sebagai perusahaan asuransi terbaik oleh majalah investor untuk perusahaan dengan aset diatas 10 trilyun. PRUDENTIAL selalu menyabet penghargaan sebagai perusahaan asuransi terbaik di Indonesia setiap tahun sebagai the best insurance company 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012. PT. Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Asuransi Sinar Mas (ASM) merupakan anak perusahaan dari perusahaan Sinar Mas Group yang didirikan pada tanggal 27 Mei 1985. Pada pertama kali berdiri, dinamakan PT. Asuransi Kerugian Sinar Mas Dipta. Kemudian pada tahun 1991 baru berubah menjadi PT. Asuransi Sinar Mas. 99. Penutupan asuransi adalah Pernyataan tertulis yang mendahului pengeluaran polis mengenai telah berlakunya perjanjian asuransi (cover note). Pada saat terjadi kontak bisnis antar calon tertanggung dengan Petugas asuransi maka penjelasan persyaratan dan kondisi yang dapat dipilih oleh petugas maka tertanggung dapat memilih dengan mengisi formulir yang telah disediakan. Berdasarkan formulir ini maka perusahaan asuransi akan menetapkan apakah orang yang dipertanggunggkan tersebut perlu diceck-up kesehatannya oleh dokter. Biasanya perusahaan asuransi akan mengharuskan diadakan ceck up oleh dokter bila uang pertanggungannya besar atau umur orang yang diasuransikan diatas 50 tahun. Penentuan harus atau tidaknya ceck-up kesehatan tergantung dan perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan. Adapun biaya ceck up dokter ditanggung oleh perusahaan asuransi dan dokternyapun ditunjuk oleh perusahaan. PENUTUPAN ASURANSI 100. Bagi orang yang ternyata sehat tentu perusahaan asuransi akan segera menyatakan persetujuan atas auransi jiwa yang bersangkutan. Akan tetapi yang tidak sehat, misalnya ternyata mengidap penyakit jantung, darah tinggi atau sakit gula, ginjal dan sebagainya maka besar kemungkinannya perusahaan asuransi akan menolak asuransi jiwa atas calon tertanggung tersebut. Atau dengan pertimbangan tertentu kadang-kadang perusahaan asuransi menerima juga dengan syarat bahwa jumlah uang pertanggungan diturunkan. Apabila perusahaan asuransi dapat menyetujui permohonan masuknya asuransi dimaksud, maka petugas perusahaan asuransi akan memberitahukan secara tertulis kemudian meminta agar calon tertanggung membayar premi pertama. Dengan pembayaran premi pertama dianggap perjanjian asuransi sudah mulai berlaku dan kemudian pihak perusahaan asuransi jiwa memproses pembuatan polis. Biasanya paling lama satu minggu polis sudah selesai dan oleh perusahaan diserahkan kepada tertanggung. 101. Perjanjian Asuransi Berakhir Ada empat hal yang menyebabkan Perjanjian asuransi berakhir, antara lain sebagai berikut: Karena Terjadi Evenemen Karena Jangka Waktu Berakhir Karena Asuransi Gugur Karena Asuransi Dibatalkan 102. Perjanjian Asuransi Batal Suatu pertanggungan atau asuransi karena pada hakekatnya adalah merupakan suatu perjanjian maka ia dapat pula diancam dengan resiko batal atau dapat dibatalkan apabila tidak memenuhi syarat syahnya perjanjian sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1320 KUH Perdata. Selain itu KUHD mengatur tentang ancaman batal apabila dalam perjanjian asuransi: Memuat keterangan yang keliru atau tidak benar atau bila tertanggung tidak memberitahukan hal-hal yang diketahuinya sehingga apabila hal itu disampaikan kepada penanggung akan berakibat tidak ditutupnya perjanjian asuransi tersebut (Pasal 251 KUHD) Memuat suatu kerugian yang sudah ada sebelum perjanjian asuransi ditandatangani (Pasal 269 KUHD) Memuat ketentuan bahwa tertanggung dengan pemberitahuan melalui pengadilan membebaskan si penanggung dari segala kewajibannya yang akan datang (Pasal 272 KUHD) Terdapat suatu akalan cerdik, penipuan, atau kecurangan si tertanggung (Pasal 282 KUHD) Apabila obyek pertanggungan menurut peraturan perundang-undangan tidak boleh diperdagangkan dan atas sebuah kapal baik kapal Indonesia atau kapal asing yang digunakan untuk mengangkut obyek pertanggungan menurut peraturan perundang-undangan tidak boleh diperdagangkan (Pasal 599 KUHD). 103. Pembentukan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) merupakan bagian penting dari perjalanan sejarah bangsa dan tanah air Indonesia. Sejarah tersebut bermula pada tahun 1845 ketika dilaksanakannya nasionalisasi atas NV Assurantie Maatschappij de Nederlander, sebuah perusahaan Asuransi Umum milik kolonial Belanda, dan Bloom Vander, perusahaan Asuransi Umum Inggris yang berkedudukan di Jakarta. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dinyatakan pada 17 Agustus 1945 oleh Proklamator RI, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta, sekaligus meng-amanatkan pelaksanaan pemindahan kekuasaan dan kepemilikan Kerajaan Belanda kepada Pemerintah Indonesia. Termasuk, melakukan nasionalisasi terhadap dua perusahaan tersebut dan mengubah nama ke-duanya menjadi PT Asuransi Bendasraya yang bergerak di bidang Asuransi Umum dalam Rupiah dan PT Umum Internasional Underwriters (UIU) yang bergerak pada bidang Asuransi Umum dalam valuta asing. Kedua perusahaan hasil tindak lanjut nasionalisasi ini bertujuan untuk memberikan manfaat yang maksimal kepada masyarakat dan memperkokoh keamanan serta perekonomian negara. Adapun kebijakan nasionalisasi tersebut dilaksanakan berdasarkan payung hokum Undang-Undang Nomor 86 tahun 1958 104. Pasca implementasi kebijakan nasionalisasi dan pribumi maka kemudian muncul sebuah inisiatif untuk mengoptimalkan fungsi dan peran dari kedua perusahaan nasional tersebut dalam menghadapi tantangan sekaligus mengisi era kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam perjalanan bersejarahnya, melalui Keputusan Menteri Keuangan No.764/MK/IV/12/1972 tertanggal 9 Desember 1972, pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan merger antara PT Asuransi Bendasraya dan PT Umum Internasional Underwriters (UIU) menjadi PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha Asuransi Umum. Pengesahan penggabungan tersebut selanjutnya dikukuhkan dengan Akta Notaris Mohamad Ali Nomor 1 tanggal 2 Juni 1973 Sebagai salah satu BUMN yang memiliki kinerja usaha gemilang di Indonesia, seluruh saham PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Apalagi, perjalanan waktu telah membuktikan bahwa PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau yang dikenal dengan Asuransi Jasindo, memang memiliki pengalaman yang mumpuni, panjang dan matang di bidang Asuransi Umum bahkan sejak era kolonial. Pengalaman ini memberikan nilai kepeloporan tersendiri bagi keberadaan dan pertumbuhan kinerja Asuransi Jasindo hingga saat ini, sehingga berhasil dalam meraih kepercayaan publik baik yang ada di dalam maupun di luar negeri. Dalam menyuguhkan layanan profesional dan terbaiknya, Asuransi Jasindo senantiasa memegang teguh nilai-nilai budaya perusahaan yang ditanamkan yaitu Asah, Asih dan Asuh. Selain itu, Asuransi Jasa Indonesia juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang prima demi memenuhi kepuasan Tertanggung. Asuransi Jasindo juga banyak mendapatkan dukungan reasuradur terkemuka dari seluruh belahan dunia, seperti Swiss Re dan Partner Re, dalam memberikan back-up reasuransi, terutama pertanggungan yang bersifat mega-risk 105. Dalam menyelesaikan klaim-klaim besar, komitmen atas ketepatan dan kecepatan Asuransi Jasindo tak perlu diragukan lagi. Hal ini dibuktikan dengan penyelesaian klaim-klaim besar bahkan hingga bernilai triliunan rupiah. Sebut saja misalnya, klaim Apogee Kick Motor Satelit Palapa B2 sebesar US$ 75 juta, BDC Failure Satelit Palapa C2 senilai US$ 31,2 juta, Battery Charging Failure Satelit Palapa C2 sebesar US$ 36,5 juta, dan Loss of DB Satelit Garuda milik Aces International hingga senilai US$ 101,5 juta. Pengalaman dan kemampuan Asuransi Jasindo yang mengundang decak kagum ini, telah pula diakui oleh badan pemeringkat internasional yaitu Standard and Poor's untuk kategori Claim Paying Ability pada tahun 1997 dengan peringkat BBB. Selanjutnya, di tahun 2009, Asuransi Jasindo kembali mendapatkan pengakuan sebagai satu-satunya perusahaan Asuransi Umum nasional yang memperoleh rating dari badan pemeringkat internasional AM Best yang berbasis di Hongkong dan Amerika Serikat, untuk kategori Financial Strength Ability (Stable Outlook ) dengan peringkat B++ dan Issuer Credit Ability (Stable Outlook) dengan peringkat BBB. 106. Kinerja investasi saham, obligasi dan reksadana PT. Asuransi Jasa Indonesia berdasarkan metode sharpe dan optimalisasi portfolio Ketatnya persaingan di dunia asuransi akan mempengaruhi pendapatan hasil underwriting dari premi polis - polis yang diterbitkan. Dana premi yang diperoleh seharusnya dapat dimaksimumkan agar pendapatan dari investasi meningkat. Namun dengan pembatasan investasi dari peraturan yang ada untuk tetap menjaga kesehatan perusahaan asuransi dengan minimal Risk Based Capital. maka diragukan kinerja invcstasi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) lebih baik dibanding kinerja investasi Pasar saat ini dan juga diragukan bahwa portfolio investasi Jasindo alas masing-masing trading securities tidak optimal. Untuk itu diperlukan suatu perangkat analisis untuk mengetahui kinerja investasi Jasindo dan mencari alternatif investasi yang lebih baik. Pengukuran kinerja investasi yang dilakukan PT. Asuransi Jasa Indonesia akan dianalisis berdasarkan return dan Indeks Sharpe atas trading securities saham, reksadana dan obligasi yang selanjutnya dilakukan perhitungan optimal portfolio. Pengukuran kincrja investasi Jasindo mcnggunakan perbandingan Return dan Indeks Sharpe terhadap kincrja Pasar. 107. Perhitungan parameter tersebut diuji secara statistik mcnggunakan t-Test dan Analysis of Variance (Anova). Sedangkan optimalisasi portfolio dan pembuatan efficient frontier menggunakan Metode Markowitz. Kinerja Investasi Jasindo bcrdasarkan return lebih baik dibanding Pasar, terutama untuk kinerja Saham selama tahun 2003. 2004 dan 2005 dimana return bulanan Saham Jasindo sebesar 4.57% scdangkan return saham Pasar hanya sebesar 2.99%. Namun untuk rata-rasa return Obligasi dan Rcksadana Pasar lebih baik dibanding Jasindo yaitu 2.099% (Obligasi) dan 0.660% (Rcksadana) dimana return Jasindo sebesar 0.916%. dan 0.453% . Kinerja investasi Asuransi Jasindo berdasarkan indeks Sharpe lebih baik dibanding kinerja Pasar kecuali untuk Reksadana dimana Kinerja Pasar lebih baik Selama tahun 2003, 2004 dan 2005. Indeks Sharpe Jasindo untuk Saham Reksadana dan Obligasi secara berturut-lurut sebesar 0.550. -0.1 16 dan 1.047. Sedangkan Pasar mcmpunyai indeksnya sebesar 0.396, -0.105 dan 0,459. Seluruh Portfolio investasi Jasindo untuk Saham 108. Analisis hasil investasi dan kinerja portofolio breksadana PT. Asuransi Jasindo PT. Asuransi Jasindo merupakan perusahaan asuransi kerugian yang termasuk dalam kelompok jenis usaha Lembaga keuangan Non Bank. Salah satu kegiatan utamanya adalah mengelola dana melalui kegiatan investasi. Salah satu ukuran kinerja perusahaan asuransi adalah tingkat kemampuan mengelola dana untukmemperoleh hasil investasi secara optimal sehingga mampu menutup biaya usaha atau overhead cost danyang terutama meningkatkan kemampualabaan perusahaan dalam memberikan perlindungan kepada nasabahnya. 109. Permasalahan PT. Asuransi Jasindo selama lima tahun buku 1998 sampai dengan 2002 diantaranya ialah penurunan hasil investasi sehingga terjadi penurunan kontribusi dalam menutupi biaya usaha. Sementara itudeposito yang menempati komposisi teratas dalam bentuk penempatan investasi selama dua tahun terakhir setelah masa penelitian memberikan tingkat suku bunga yang rendah. Oleh karena itu penulis mencoba melakukan evaluasi dan analisis serta memberikan altematif pemecahan masalahnya dan mengaplikasikan teori portofolio investasi di perusahaan asuransi. Dalam melakukan evaluasi dan analisis diperlukan data, komposisi dana, hasil investasi berikut perinciannya, realisasi biaya usaha serta data pendukung lainnya. 110. Berdasarkan data yang diperoleh maka penulis melakukan evaluasi dan analisis dengan menggunakan Indeks Sharpe dan Teori Capital assets Pricing Models. Hasil investasi dan analisis tersebut menunjukan bahwa seluruh portofolio mempunyai kinerja yang tidak baik tetapi di masa datang sesuai perkembangan dan pertumbuhan reksadana, portofolio reksadana masih memberikan keuntungan yang tinggi dan tetap aman serta mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi untuk jangka panjang. Namun perlu dipertimbangkan jenis reksadana yang dipitih harus sesuai dengan sifat dari bisnis dan kegiatan investasi perusahaan asuransi. Sesuai hasil evaluasi maka disarankan sebaiknya portofolio investasi pada reksadana dapat dilanjutkan pada reksadana Megah kombinasi, Megah Kapital dan Dana Infra Struktur. Peningkatan hasil investasi dapat diperoleh dari reksadana bila manajer investasi serta sumber daya manusia yang mengelola kegiatan investasi memiliki kemampuan dan analisa yang tepat dengan selalu mengikuti perkembangan dan pertumbuhan kegiatan investasi dan perekonomian makro ataupun mikro. Hal ini dilakukan mengingat reksadana campuran dan reksadana saham sangat dipengaruhi oleh faktor makro dan mikro di pasar finansial. 111. Nama Penghargaan Tanggal dan Tahun Pemberi Penghargaan / Sertifikasi 2 0 1 1 The 8th Islamic Finance Award - 1st The Best Islamic General Insurance Asset > IDR 50 Bn - 1st The Best Expansive Insurance Islamic General Insurance 2nd The Best Risk Management Islamic General Insurance 10 November 2011 Karim Business Consulting Anugerah Business Review - The Best Non Listed Company (Juara 1) - The Best SMEs Assisted by Participants / PKBL (Juara 1) - The Best Corporation for Learning Organization (Juara 2) - The Best Finance Performance (Juara 4) - The Best Human Capital (Juara 4) - The Best GCG Implementation (Juara 4) 4 November 2011 Business Review Best General Insurance Company in 2011 22 September 2011 Asosiasi Broker Asuransi Indonesia (ABAI) 112. Best General Insurance Company in 2011 22 September 2011 Asosiasi Broker Asuransi Indonesia (ABAI) Sertifikat Penerima Penghargaan Laporan Tahunan 2010 (Annual Report Award 2010 - Peringkat III Kategori BUMN/BUMD Keuangan-Non Listed Penghargaan Laporan Tahunan 2010 14 September 2011 Kementrian Negara Republik Indonesia Penghargaan Best Syariah Cabang Asuransi Umum Syariah Terbaik 2011 Aset diatas 50 Miliar 3 Agustus 2011 Majalah Investor Penghargaan Corporate Image Award (IMAC) 2011 The Best in Building and Managing Corporate Image 8 Juni 2011 Frontier Consulting Group dan Bloomberg Businessweek 2 0 1 0 Anugerah Cinta Karya Anak Bangsa Peringkat V Tahun 2010 29 September 2010 Departemen Perindustrian Republik Indonesia BUMN Kategori Industri Keuangan yang berpredikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan 2009 14 Desember 2010 Infobank BUMN Awards 2010 The Most Trusted Company based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) Assesment 9 Desember 2010 The Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG) dan Majalah SWA PT Asuransi Jasa Indonesia kategori: Corporate Of The Year Peringkat 11 Non Listed Company Peringkat 4 Finance Performance Peringkat 6 Human Capital Peringkat 9 Operation Management Peringkat 13 Marketing Management Peringkat 6 GCG Implementation Peringkat 7 26 Nopember 2010 Anugerah Business Review 2010 Sertifikat CEO Of The Year The Best 3 26 Nopember 2010 Anugerah Business Review 2010 The Best CEO 2010 Presented to Drs. Eko Budiwiyono, MBA employees choice based on survey by SWA, Synovate and Dunamis Organization Services 4 Nopember 2010 Dunamis Organization Services, SWA sembada and Synovate Research Reinvented Sertifikat Penerima Penghargaan Laporan Tahunan 2009 (Annual Report Award 2009 - Peringkat III Kategori BUMN/BUMD Keuangan-Non Listed Penghargaan Laporan Tahunan 2009) 22 September 2010 Kementerian BUMN Republik Indonesia Sertifikat Insurance Awards Infobank Tahun 2010 predikat Sangat Bagus' atas Kinerja Keuangan Selama Tahun 2009 18 Agustus 2010 Majalah Infobank Best's Financial Strength Rating of B++ (Good) 20 April 2010 A.M.Best Company (Biro Pemeringkat Internasional) Sertifikasi Manajemen Mutu ISO 9001:2008 9 April 2010 Sucofindo International Certification Services 113. Adapun, berbagai produk dan layanan yang diberikan oleh PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), dapat dirincikan dibawah ini : 1. Jasindo Graha, menawarkan jaminan atau perlindungan bukan hanya atas resiko kebakaran (rumah tinggal, ruko, apartemen), akan tetapi juga resiko meninggal dunia akibat kecelakaan dan meninggal dunia biasa bagi para debitur KPR sehingga sisa kreditnya otomatis akan lunas (berkaitan dengan pemberian KPR oleh Bank). 2. Jasindo PA plus PHK Bancassurance, memberikan perlindungan kepada pegawai atas kredit yang diberikan oleh pihak Bank, apabila pegawai tersebut meninggal dunia akibat kecelakaan atau PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sehingga sisa kreditnya secara otomatis akan lunas (berkaitan dengan pemberian kredit oleh Bank). 3. Jasindo PA plus PHK Korporasi, produk ini menawarkan jaminan (back up dana) kepada perusahaan apabila terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dengan pegawainya, perusahaan dapat memenuhi kewajibannya yang sesuai dengan ketentuan Undang-Undang (Program Pengelolaan Dana Pesangon). Rincian Produk dan Layanan Asuransi Jasindo 114. 4. Jasindo Oto, produk ini memberikan proteksi meliputi kerugian (kerusakan atau kehilangan total), tanggung jawab hukum terhadap Pihak Ketiga, dan santunan terhadap pengemudi dan penumpang. Jasindo Oto, merupakan produk unggulan dan menjadi sangat diminati oleh masyarakat pemilik kendaraan bermotor dengan pelayanan klaim yang cepat, tepat dan akurat. 5. Jasindo Lintasan, produk ini merupakan suatu produk yang memberikan perlindungan dalam seluruh perjalanan, baik melalui darat, laut maupun udara selama masa pertanggungan. 6. Jasindo Pelangi, produk ini memberikan pelayanan prima kepada Tertanggung dalam setiap perjalanan yang dimulai sejak saat berada di Bandara Keberangkatan, saat penerbangan dan berakhir di Bandara Tujuan. Produk Jasindo Pelangi ini, bukti betapa Asuransi Jasindo memang sangat peduli dalam hal keselamatan dan kenyamanan setiap Tertanggung. 7. Jasindo Pengangkutan, inilah suatu produk asuransi yang memberikan jaminan atas pengiriman barang-barang dagangan, barang pindahan, bahan baku pabrik maupun barang jadi, selama dalam pengangkutan di wilayah Indonesia. 8. Jasindo Anak Sekolah, produk ini menawarkan jaminan bagi siswa/siswi atau mahasiswa, termasuk pengajar dan administrasi atas resiko yang diakibatkan oleh kecelakaan. 115. 9. Jasindo Travel Insurance, sebagai perusahaan yang menjunjung semangat profesionalisme. Asuransi Jasindo, mempersembahkan Inbound Travel Insurance, yang sangat unik dan menguntungkan. Produk ini, memberikan jaminan/santunan kepada wisatawan mancanegara yang mengalami musibah akibat kecelakaan yang terjadi di Indonesia. Adapun masa pertanggungannya dimulai, sejak pembelian asuransi saat tiba di Terminal Kedatangan Bandara/Pelabuhan di Indonesia, sampai dengan saat beranjak meninggalkan Terminal Keberangkatan Bandara/Pelabuhan di Indonesia menuju ke Negara asal sesuai ikhtisar polis. 10. Jasindo Takaful, pengelolaan bisnis Jasindo Takaful merupakan suatu wujud komitmen perusahaan dalam menyuguhkan pelayanan bagi para pelanggan dengan berbasiskan Syariah Islam. Jasindo Takaful, berada dibawah Supervisi Unit Usaha Takaful (UUT) yang pembentukkannya bedasarkan Surat Keputusan Direksi SK No.023/DMA.115/XI/2008, tanggal 10 Nopember 2008, serta dibawah pengawasan Dewan Pengawas Syariah (DPS) Jasindo Takaful. Adapun sistem pengelolaan premi (Dana Peserta Asuransi) merupakan pengelolaan yang terpisah dari sistem konvensional. 11. Jasindo Health Care, produk ini merupakan Asuransi Kesehatan yang memberikan manfaat bagi jaminan kesehatan yang komprehensif dan dikemas dalam model indemnity maupun managed care. 12. Asuransi Kebakaran (Fire Insurance), produk asuransi ini, meliputi jaminan terhadap industri hingga rumah tinggal, rumah susun, perkantoran, show room mobil, took, gudang, dan juga Asuransi Gangguan Usaha akibat musibah kebakaran. . 116. 13. Asuransi Rangka Kapal (Marine Hull Insurance), produk ini menjamin Rangka Kapal berikut mesin dan peralatannya, seperti; jenis Kapal Tanker, Kapal Barang (Cargo), Kapal Penumpang (Fast Ferry), Container, RORO, Kapal Curah, Tongkang, Kapal Tunda, Kapal Keruk, dan lainnya. Asuransi Jasindo juga menawarkan produk Asuransi Builder Risks yang menjamin kerugian/kerusakan atas resiko-resiko pembangunan kapal. 14. Asuransi Pengangkutan (Marine Cargo Insurance), alur pengangkutan barang (cargo), baik yang melalui darat, laut, dan udara memiliki resiko yang tidak kecil. Resiko ini, kalau terjadi, dapat menimbulkan dampak kerugian financial bagi pemilik barang (cargo). Menjadi sangat tepat, kehadiran produk Asuransi Jasindo berupa Asuransi Pengangkutan, untuk memberikan jaminan pengangkutan, baik Eskpor, Impor dan Antar Pulau, berupa barang seperti; general cargo, containers, barang curah, komoditas, mesin-mesin, pupuk, semen, bahan bakar minyak, CPO, dan lainnya. 15. Asuransi Pesawat dan Ruang Angkasa (Aviation Insurance), asuransi ini memberikan jaminan atas Rangka Pesawat, tanggung jawab hukum terhadap Pihak Ketiga, Personal/Accident Crew, Loss of Licence, Airport Owner Liability, dan untuk skala resiko yang lebih besar (mega-risk) seperti Satelit. 16. Asuransi Engineering (Engineering Insurance), memberikan jaminan perlindungan pada pelaku industri teknik, misalnya meliputi; asuransi Contractors All Risks, Contractors Plan and Machinery, Heavy Equipment, Machinery Breakdown, Loss of Profit Following MB, Electrical Equipment Insurance, ALOP Following Car, Deterioration of Stock, CPM Non Project, Civil Engineering Completed Risks, Boiler and Pressure Vessel. 117. 17. Asuransi Oil and Gas (Oil and Gas Insurance), bidang industri energi, terutama Minyak dan Gas Bumi, masih menjadi primadona komoditas dan pondasi utama perekonomian nasional. Karena itu, dengan produk Asuransi Oil and Gas ini, Asuransi Jasindo memberikan jaminan perlindungan kepada Tertanggung, yang meliputi; Oil and Gas Onshore Exploration, Oil and Gas Offshore Exploration, Oil and Gas Onshore Production, Oil and Gas Offshore Production, Oil and Gas Onshore Construction, Oil and Gas Offshore Construction, dan lain-lain. 18. Asuransi Aneka (Various Insurance), sesuai namanya, Asuransi Aneka ini meliputi; jaminan proteksi untuk Public Liability, Commercial General Liability, Employes Liability, Workmens Compensation, Automobile Liability, Professional Indemnity, Product Liability, Fidelity Guarantee, Moveable All Risks, Freight Forwarder Liability, Carriers and Warehousement Liability, Stevedoring Liability, Directors and Officers Liability, Hole-in-One, dan masih banyak lagi lainnya. 19. Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident Insurance), musibah kecelakaan, tentu tidak diinginkan dan selalu dihindari dengan berlaku ekstra hati-hati. Namun kecelakaan, tentu tak akan mengenal siapa, dimana dan kapan waktunya. Sebelum itu, benar-benar terjadi, lebih tepat bila segera mempergunakan Asuransi Kecelakaan Diri, karena akan memberikan perlindungan meliputi; Kecelakaan Diri Anak Sekolah, Kecelakaan Diri Pengunjung Tempat Wisata, Deposan Bank, Asuransi Keluarga, Tamu Hotel, dan Asuransi Kecelakaan Diri Perjalanan Haji dan Umroh, dan lainnya. 20. Asuransi Keuangan (Financial Insurance), produk asuransi ini, merupakan jaminan proteksi, meliputi; jaminan penawaran, jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka, jaminan pemeliharaan, Custom Bond, Kontrak Bank Garansi, Jaminan L/C Impor, Asuransi Kredit, dan lain-lain.