ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN...

139
ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi Oleh: ERNA WAHYU F.I NIM: 073811047 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN...

Page 1: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN

PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN

URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN

PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Ilmu Pendidikan Biologi

Oleh:

ERNA WAHYU F.I

NIM: 073811047

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Erna Wahyu F.I

NIM : 073811047

Jurusan/Program Studi : Tadris Biologi/ SI

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 30 Mei 2011

Saya yang menyatakan,

Erna Wahyu F.I

NIM: 073811047

Page 3: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

iii

KEMENTERIAN AGAMA R.I

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang

Telp 024-7601295 Fax. 7615387

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan:

Judul :Analisis Permasalahan Penyebab Kesulitan Praktikum Pada

Aspek Kognitif Psikomotor Peserta Didik Kelas XI IPA

Dalam Praktikum Pemeriksaan Urin Di MA Al-Irsyad Gajah

Demak Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Erna Wahyu F.I

NIM : 073811047

Jurusan : Tadris Biologi

Program Studi : SI

telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi.

Semarang, 30 Mei 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua, Sekretaris,

Hj. Nur Khasanah, M.Pd.,M.Kes. Lianah, M.Pd.

NIP. 19751113 200501 2 001 NIP. 13191497 300000 2 00

Penguji I, Penguji II,

Hj. Lift Anis Ma’shumah, M.Ag. Drs. Listiyono, M.Pd.

NIP. 19720928 199703 2 001 NIP. 19691016 200801 1 008

Pembimbing I, Pembimbing II,

Hj. Nur Khasanah, M.Pd.,M.Kes. H. Mursid, M.Ag.

NIP. 19751113 200501 2 001 NIP. 196703052001121001

Page 4: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

iv

NOTA PEM BIMBING

Semarang, 30 Mei 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu ’alaikum wr.wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Analisis Permasalahan Penyebab Kesulitan Praktikum Pada

Aspek Kognitif Psikomotor Peserta Didik Kelas XI IPA

Dalam Praktikum Pemeriksaan Urin Di MA Al-Irsyad Gajah

Demak Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Erna Wahyu F.I

NIM : 073811047

Jurusan : Tadris Biologi

Program Studi : SI

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu ‘alaikum wr.wb.

Pembimbing I,

Hj. Nur Khasanah, M.Pd.,M.Kes.

NIP. 19751113 200501 2 001

Page 5: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

v

NOTA PEMBIMBING

Semarang, 30 Mei 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu ’alaikum wr.wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Analisis Permasalahan Penyebab Kesulitan Praktikum Pada

Aspek Kognitif Psikomotor Peserta Didik Kelas XI IPA

Dalam Praktikum Pemeriksaan Urin Di MA Al-Irsyad Gajah

Demak Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Erna Wahyu F.I

NIM : 073811047

Jurusan : Tadris Biologi

Program Studi : SI

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu ‘alaikum wr.wb.

Pembimbing II,

H. Mursid, M.Ag.

NIP. 196703052001121001

Page 6: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

vi

ABSTRAK

Judul :Analisis Permasalahan Penyebab Kesulitan Praktikum

Pada Aspek Kognitif Psikomotor Peserta Didik Kelas XI

IPA Dalam Praktikum Pemeriksaan Urin Di M.A. Al-

Irsyad Gajah Demak Tahun Pelajaran 2010/2011

Penulis : Erna Wahyu F.I

NIM : 073811047

Skripsi ini membahas tentang berbagai permasalahan pada aspek kognitif

psikomotor yang menyebabkan kesulitan praktikum yaitu dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan pengkomunikasian data hasil praktikum. Kajian dilatarbelakangi

oleh kesulitan peserta didik dalam praktikum karena apa yang diajarkan oleh guru

tidak sepenuhnya dipahami oleh setiap peserta didik dan kemampuan peserta

didik yang masih heterogen dalam mencapai prestasi belajar praktikum. Studi ini

dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Apa permasalahan yang

menyebabkan kesulitan praktikum pada aspek kognitif psikomotor? (2) Faktor-

faktor apa yang mempengaruhi timbulnya permasalahan yang menyebabkan

kesulitan praktikum pada aspek kognitif psikomotor? Permasalahan tersebut

dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di MA Al-Irsyad Gajah Demak

kelas XI IPA. Datanya diperoleh dari: (1) tes digunakan untuk mengetahui

kesiapan terhadap materi dan untuk mengetahui pemahaman terhadap petunjuk

praktikum, (2) pedoman observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan

peserta didik dalam menggunakan alat dan bahan praktikum dan membuat laporan

hasil praktikum, (3) kuesioner digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi timbulnya permasalahan yang menyebabkan kesulitan praktikum,

(4) dokumentasi digunakan untuk menambah kelengkapan informasi penelitian.

Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) permasalahan yang menyebabkan

kesulitan praktikum pada tahap perencanaan adalah karena faktor kurangnya

kesiapan dalam pengetahuan dan pengalaman terhadap materi, sedangkan pada

tahap pelaksanaan praktikum permasalahan terbesar adalah dalam memanaskan

larutan yang caranya masih kurang tepat yaitu masih dihadapkan ke arah

praktikan dan dipanaskan sampai menguap penuh, sedangkan permasalahan

terbesar pada tahap pengkomunikasian data hasil praktikum adalah dalam

membuat kesimpulan, (3) Pada faktok-faktor yang mempengaruhi timbulnya

permasalahan yang menyebabkan kesulitan praktikum pemeriksaan urin, faktor

terbesar adalah karena kurangnya konsentrasi belajar dan permasalahan dalam

mengolah bahan ajar.

Dari hasil analisis akhir diperoleh kesimpulan bahwa peserta didik yang

mempunyai latar yang baik dalam mempersiapkan kegiatan belajarnya akan

sedikit sekali mengalami masalah dalam praktikumnya, begitu pula sebaliknya.

Dan peserta didik yang mengalami masalah dalam praktikumnya adalah peserta

Page 7: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

vii

didik kurang mempunyai pengetahuan/pengalaman yang terkait dengan materi

yang dipraktekkan tersebut. Sehingga mereka akan mengalami kesulitan dalam

perencanaan, pelaksanaan, maupun pengkomunikasian data hasil praktikum.

Sebab pada hakikatnya semua faktor-faktor tersebut saling terkait dan

mempengaruhi.

Page 8: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

viii

PERSEMBAHAN

Dengan rendah hati karya sederhana ini kupersembahkan:

1. Ayahanda Farkhan dan Ibunda Puji Iriyanti tercinta, beliau orang tua yang

arif dan bijaksana serta memiliki peran yang sangat penting dan tak

terhingga dalam membantuku dengan do’a, kasih sayang dan semangat.

2. Guru - guruku mulai dari TK sampai Kuliah yang senantiasa memberi

teladan, nasihat dan sabar dalam membimbingku, serta rela mencurahkan

segenap kemampuan agar diriku memahami hakikat ilmu.

3. Adikku Devie Irawati terima kasih atas kasih sayang dan doanya.

4. Teman-teman seperjuangan “Tadris Biologi 2007” terimakasih atas

kekompakan, kerjasama, dan kebersamaan kita serta motivasi.

5. Teman-temanku dan adik-adikku kos putri Wisma Sari terimakasih atas

kasih sayang, dukungan, pengertian, perhatian dan semangatnya.

6. Teman-temanku PPL dan KKN terima kasih untuk persahabatan, kasih

sayang, dukungan, dan semangatnya.

7. Almamaterku.

Page 9: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

ix

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

telah memberikan petunjuk, kekuatan, dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Permasalahan Penyebeb Kesulitan

Belajar Praktikum Pada Aspek Kognitif Psikomotor Peserta Didik Kelas XI IPA

Dalam Praktikum Pemeriksaan Urin Di M.A. Al-Irsyad Gajah Demak Tahun

Pelajaran 2010/2011 ” ini dengan baik.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana

pendidikan Islam pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah Institut Agama

Islam Negeri Walisongo Semarang.

Dalam Kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian

maupun penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan

kepada:

1. DR.Suja’i M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Drs.Wahyudi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

3. Hj.Nur Khasanah, S.pd.,M.Kes. selaku Ketua Prodi Tadris Biologi Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang sekaligus sebagai pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi dan

sebagai Wali Studi Tadris Biologi sebagian mahasiswa 2007.

4. H.Mursid, M.Ag. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan

dan petunjuk dalam penulisan skripsi.

5. Fachrurrozi, S.Pd. selaku Kepala M.A. Al-Irsyad Gajah Demak yang telah

memberikan izin mengadakan penelitian.

6. Anjar Wijayanti, S.Pd. selaku guru Biologi M.A. Al-Irsyad Gajah Demak dan

selalu kolaborator dalam penelitian.

7. Semua pihak dan instansi terkait yang telah membantu selama dilaksanakan-

nya penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini

Page 10: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

x

Penulis menyadari bahwa pengetahuan yang penulis miliki masih

kurang, sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak guna perbaikan dan penyempurnaan tulisan berikutnya.

Bukanlah hal yang berlebihan apabila penulis berharap semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi pembaca, amin.

Semarang, 30 Mei 2011

Erna Wahyu F.I

NIM: 073811047

Page 11: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

NOTA PEMBIMBING ................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

BAB II : PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN PESERTA DIDIK

DALAM MASALAH PEMERIKSAAN URIN

A. Kajian Pustaka.......................................................................... 6

B. KerangkaTeoritik ..................................................................... 9

1. Permasalahan Belajar ......................................................... 9

2. Kesulitan Belajar ................................................................ 16

3. Praktikum ........................................................................... 17

4. Sistem Ekskresi .................................................................. 24

5. Praktikum Pemeriksaan Urin ............................................. 30

Page 12: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

xii

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian……………………………………………….. 33

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................. 34

C. Sumber Penelitian ................................................................... 35

D. Fokus Penelitian ....................................................................... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 37

F. Teknik Analisis Data ................................................................ 40

BAB IV : ANALISIS PERMASALAHAN DALAM PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN URIN

A. Gambaran Umum M.A. Al-Irsyad Gajah Demak .................. 46

B. Analisis Hasil Instrumen ......................................................... 49

C. Analisis Hasil Penelitian Tentang Permasalahan Dalam Praktikum

Pemeriksaan Urin .................................................................... 53

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan .................................................................................. 73

B. Saran………………………………………………………….. 74

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fungsi pendidikan adalah membimbing peserta didik menuju pencapaian

tujuan yang bernilai tinggi. Sehingga melalui pendidikan yang efektif akan dapat

membawa peserta didik kepada tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, apa yang

diajarkan hendaknya dipahami sepenuhnya oleh setiap peserta didik.1 Akan tetapi

dalam mencapai tujuan tersebut seringkali timbul permasalahan-permasalahan

yang menghambat jalannya pencapaian tujuan pendidikan. Oleh sebab itu,

permasalahan-permasalahan yang timbul tersebut harus segera diselesaikan agar

semua peserta didik dapat belajar dengan efektif dan dapat menguasai pelajaran

serta keterampilan-keterampilan yang dianggap esensial bagi perkembangannya

dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks.2 Termasuk di dalmnya

adalah keterampilan dalam melakukan praktikum yang hasilnya dapat

dimanfaatkan dalam kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, tolak ukur dari

efektifitas suatu pembelajaran adalah tercapainya tujuan dan hasil belajar yang

tinggi.3 Tujuan dan hasil belajar yang tinggi tersebut akan tercapai apabila

permasalahan-permasalahan yang timbul sudah dapat teratasi. Maka dari itu perlu

dilakukan studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang

terjadi dalam pembelajaran peserta didik dan selanjutnya mencari solusi untuk

mengatasinya.

Hasil belajar menurut kurva normal sesungguhnya masih menunjukkan

suatu kegagalan karena sebagian besar peserta didik tidak memahami benar apa

yang diajarkan oleh guru.4 Oleh sebab itu, diperlukan sebuah pembelajaran yang

1 S.Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2009), hlm. 35.

2 S.Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, hlm. 37.

3 Hasibuan, Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya,

2009), hlm. 43.

4S.Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, hlm. 35.

Page 14: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

2

dapat menemukan pembuktian nyata dari apa yang dipelajari. Pembelajaran yang

aktif tersebut salah satunya adalah dengan melalui praktikum yang pada umumnya

dilakukan di laboratorium. Oleh karena itu, dalam dunia pendidikan dibutuhkan

sebuah sarana untuk dapat melaksanakan kegiatan praktikum tersebut. Dalam hal

ini yang dimaksud adalah laboratorium yaitu sebuah tempat yang efektif untuk

kegiatan pengamatan, pengkajian, percobaan, dan pelatihan untuk memahami

konsep, mendapat pengalaman nyata, dan membentuk keterampilan peserta didik

sehingga menguasai bidang ilmunya.

Kegiatan pembelajaran yang baik adalah kegiatan pembelajaran yang

dapat memberikan pengalaman nyata pada peserta didik. Dengan pengalaman

tersebut, peserta didik akan lebih faham dengan teori atau konsep yang telah

didapat. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan

metode eksperimen (percobaan). Metode eksperimen yaitu suatu suatu penyajian

pelajaran agar peserta didik dapat melakukan percobaan dengan mengalami dan

membuktikan sendiri apa yang dipelajari. Dalam pembelajaran dengan metode ini,

peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,

mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan

menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu.5

Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan inti dalam sebuah kegiatan praktikum.

Sehingga dapat dikatakan bahwa baiknya suatu proses pembelajaran harus ada

konsep aplikatif dari peserta didik. Dengan begitu, mereka akan memperoleh

gambaran nyata terhadap teori-teori yang telah didapat dari pembelajaran di kelas.

Akan tetapi dalam praktiknya di lapangan, banyak sekali permasalahan

yang sering dialami peserta didik dalam kegiatan praktikumnya. Kesulitan

tersebut dapat terjadi pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun dalam

pengkomunikasian data hasil praktikum. Sehingga permasalahan yang mungkin

terjadi adalah karena belum dikuasainya materi yang telah diajarkan guru dalam

pembelajaran di kelas, sehingga peserta didik belum mempunyai cukup bekal

5 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), hlm. 84.

Page 15: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

3

dalam memahami kegiatan berikutnya yaitu dalam melakukan praktikum. Dengan

belum dikuasainya materi, maka akan memberi dampak kesulitan pada peserta

didik dalam melakukan praktikum. Selain itu, permasalahan yang sering dihadapi

peserta didik yang menyebabkan kesulitan dalam belajar praktikum adalah dalam

memahami petunjuk praktikum, mungkin dari desain, tidak jelasanya materi

dalam petunjuk praktikum, kata-kata asing yang baru dikenal oleh peserta didik

atau dari segi bahasanya sendiri yang sulit memang dimengerti oleh peserta didik.

Selain petunjuk praktikum, permasalahan yang menyebabkan peseta didik

kesulitan belajar praktikum adalah dapat terjadi karena masih kurangnya

pemahaman peserta didik dalam mengetahui alat dan bahan dalam praktikum serta

cara menggunaan alat dan bahan tersebut. Selain itu, permasalahan yang

menyebabkan kesulitan peserta didik dalam praktikum adalah masalah dalam

pembuatan laporan hasil praktikum yaitu dalam membuat pembahasan, menjawab

pertanyaan, dan membuat kesimpulan. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat

terjadi di sekolah-sekolah yang menyelenggarakan kegiatan praktikum.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi kelas XI

MA AL-Irsyad Gajah Demak ibu Anjar Wijayanti S.Pd. menyatakan bahwa

kemampuan akademik peserta didik di MA Al- Irsyad Gajah Demak kelas XI IPA

masih heterogen dalam mencapai prestasi belajar termasuk dalam praktikum.

Setelah wawancara dengan guru mengenai keadaan peserta didik, peneliti

melakukan studi pendahuluan dalam kegiatan praktikum materi respirasi. Hasil

studi pendahuluan tersebut membuktikan dalam kegiatan praktikum tersebut

peserta didik masih mengalami kesulitan dalam menjawab soal pretest yang

menandakan kesiapan peserta didik terhadap materi masih kurang dan kesulitan

peserta didik dalam menjawab soal posttest yang menandakan bahwa hasil

pembelajaran masih belum memuaskan yang berarti terdapat masalah dalam

proses belajarnya yang mungkin disebakan oleh masalah internal peserta didik.

Masalah tersebut mungkin disebabkan oleh alasan internal yaitu karena masing-

masing individu mempunyai latar belakang yang berbeda-beda dan atau

disebabkan oleh permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing peserta didik

selama proses belajarnya. Untuk itulah perlu diselidiki lebih lanjut tentang

Page 16: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

4

permasalahan internal masing-masing individu yang dapat menyebabkan

permasalahan yang menimbulkan kesulitan dalam kegiatan praktikumnya serta

permasalahan-permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam proses belajar

selama praktikum berlangsung untuk selanjutnya dapat diatasi dan ditemukan

solusi pemecahannya .

Sedangkan alasan pemilihan praktikum pemeriksaan urin adalah karena

praktikum pemeriksaan urin dilaksanakan setelah dilaksanakannya studi

pendahuluan yang dilakukan peneliti yaitu dalam praktikum respirasi. Karena

praktikum pemeriksaan urin terdapat pada bab sistem ekskresi yang menurut

silabus dilaksanakan setelah bab sistem respirasi.

Dari uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

tentang ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN

PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI

MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

B. Rumusan Masalah

Dalam proses belajar mengajar seorang guru harus dapat mengukur

kemampuan peserta didik dalam menerima materi yang diajarkan. Pengukuran

tersebut di samping untuk mengetahui kemampuan adalah salah satu cara untuk

mendapatkan informasi mengenai jenis permasalahan yang menyebabkan

kesulitan yang menghambat peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut maka dibuat rumusan masalah yang akan

diteliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Apa permasalahan yang menyebabkan kesulitan peserta didik dalam

praktikum pemeriksaan urin di MA AL-Irsyad Gajah Demak ?

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi timbulnya permasalahan yang

menyebabkan kesulitan peserta didik dalam praktikum pemeriksaan urin di

MA AL-Irsyad Gajah Demak ?

Page 17: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

5

C. Tujuan Peneletian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan kesulitan peserta didik

dalam praktikum pemeriksaan urin di MA AL-Irsyad Gajah Demak.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya permasalahan

yang menyebabkan kesulitan peserta didik dalam praktikum pemeriksaan urin

di MA AL-Irsyad Gajah Demak.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti :

1. Bagi peserta didik, mengetahui jenis permasalahan yang menyebabkan

kesulitan dalam praktikum pemeriksaan urin sehingga dapat dicari solusi atau

pemecahannya.

2. Bagi Guru, mengetahui kondisi peserta didik dan mengetahui permasalahan

yang menyebabkan kesulitan yang dialami peserta didik selama melakukan

praktikum dan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan tersebut serta

ditemukan solusi yang dapat digunakan sebagai masukan dalam kegiatan

pembelajaran selanjutnya.

3. Bagi Sekolah, ditemukan solusi yang tepat dalam mengatasi kesulitan peserta

didik dalam melakukan praktikum dan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam menganbil kebijaksanaan dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran.

4. Bagi Peneliti, memperoleh jawaban atas permasalahan yang terjadi dan dapat

memberikan solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut, selain

itu dapat memberi pengalaman peneliti tentang bagaimana cara menjadi calon

pendidik yang profesional dalam mengetahui dan menangani peserta didik

yang mengalami kesulitan belajar khususnya dalam melakukan praktikum.

Page 18: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

1

BAB II

PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM

PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN

A. Kajian Pustaka

Sejauh pengetahuan peneliti, belum ada skripsi dari mahasiswa Tarbiyah

Jurusan Tadris program S1 di IAIN Walisongo yang melakukan penelitian tentang

analisis permasalahan penyebab kesulitan belajar praktikum pada aspek kognitif

psikomotor peserta didik. Akan tetapi penelitaan yang berkenaan dengan kesulitan

belajar peserta didik maupun yang berkaitan dengan pembelajaran menggunakan

sarana pemanfaatan laboratorium untuk melakukan kegiatan praktikum baik

kualitatif maupun kuantitatif yang pernah dikaji oleh peneliti lain yang

mempunyai relevansi dengan skripsi yang peneliti bahas di antaranya adalah :

1. Eko Murdiyahwati (053811370) Program Starta 1 IAIN Walisongo 2010,

“Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis Kegiatan

Laboratorium Materi Pokok Biologi Sel Terhadap Hasil Belajar Praktikum

Biologi Kelas XI MAN Semarang”. Skripsi ini membahas tentang: keaktifan

siswa dalam pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium mempunyai

pengaruh terhadap hasil belajar praktikum biologi siswa kelas XI MAN

Semarang.1

2. Atiq Mahfudloh (043811134) Program Starta 1 IAIN Walisongo 2009,

“Efektivitas Pemanfaatan Laboratorium Alam Dalam Pembelajaran Biologi

Materi Pokok Ciri-Ciri Mahluk Hidup Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Kelas VII MTs Al Hadi Mranggen Demak”. Skripsi ini membahas

tentang: pemanfaatan laboratorium alam dalam pembelajaran biologi dan

relevansinya dengan karakteristik yang ada dalam biologi yang memberikan

1 Eko Murdiyahwati, “Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis Kegiatan

Laboratorium Materi Pokok Biologi Sel Terhadap Hasil Belajar Praktikum Biologi Kelas XI MAN Semarang, Skripsi (Semarang: Program Starta 1 IAIN Walisongo Semarang, 2010), hlm. 65.

Page 19: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

2

dampak bahwa pengalaman nyata yang langsung bisa dihayati akan membawa

dampak pembelajaran menjadi lebih bermakna.2

3. Musta’mir Anwar (053811342) Program Strata 1 IAIN Walisongo 2009,

“Efektifitas Pembelajaran Praktikum Materi Pokok Daur Ulang Limbah Dalam

Meningkatkan Kemampuan Entrepreneurship Peserta Didik di MA Al Irsyad

Gajah Demak”. Skripsi ini membahas tentang: bahwa dengan pembelajaran

praktikum yaitu membuat pupuk bokashi, maka peserta didik akan mendapat

pengalaman langsung yang dapat mengasah keterampilan dan skill mereka

(entrepreneurship).3

4. Hijrah Filjanah (4201401042) Program Srata 1 Universitas Negeri Semarang

2006, ”Mendiagnosis Kesulitan Belajar IPA (FISIKA) Siswa Sekolah Dasar

Negri Berdasarkan Hasil Ujian Akhir Sekolah Tahun Pelajaran 2004/2005 Se

Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang”. Skripsi ini membahas tentang

penyebab kesulitan belajar siswa SDN Se Kecamatan Gajah Mungkur yang

ditinjau dari hasil UAS yaitu kelemahan pada pokok bahasan bunyi dan panas.4

5. Prawesti Ika Wijayanti (4201405552) Program Starta 1 Universitas Negeri

Semarang 2009, “Studi Eksplorasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Pokok

Bahasan Cahaya Dan Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran

Inkuiri”. Skripsi ini membahas tentang kesulitan belajar siswa pada pokok

bahasan cahaya khususnya pemantulan cahaya yang meliputi kesulitan

memahami materi, kesulitan meningkatkan hubungan antar konsep, kesulitan

2 Atiq Mahfudhoh, “Efektivitas Pemanfaatan Laboratorium Alam dalam Pembelajaran

Biologi Materi Pokok Ciri-Ciri Mahluk Hidup Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Al Hadi Mranggen Demak, Skripsi (Semarang: Program Starta 1 IAIN Walisongo Semarang, 2009), hlm. 54.

3 Musta’mir Anwar, “Efektifitas Pembelajaran Praktikum Materi Pokok Daur Ulang Limbah Dalam Meningkatkan Kemampuan Entrepreneurship Peserta Didik Di MA Al Irsyad Gajah Demak, Skripsi (Semarang: Program Starta 1 Fakultas Tarbiyah Biologi IAIN Walisongo Semarang, 2009), hlm. 76.

4 Hijrah Filjanah, ”Mendiagnosis Kesulitan Belajar IPA (FISIKA) Siswa Sekolah Dasar Negri Berdasarkan Hasil Ujian Akhir Sekolah Tahun Pelajaran 2004/2005 Se Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang”, Skripsi (Semarang: Program Srata 1 Program Pendidikan Fisika Universitas Negeri Semarang, 2006), hlm. 81.

Page 20: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

3

mengerti rumus, dan kesulitan untuk mengoperasikan rumus untuk

menyelesaikan soal5

6. Tri Retno Styowati (4201403017) Program Starta 1 Universitas Negeri

Semarang 2009, ”Pembelajaran Fisika Dengan Menggunakan Kegiatan

Laboratorium Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses

Sains Dan Hasil Proses Belajar Siswa SMA”. Skripsi ini membahas tentang

penerapan pembelajaran dengan menggunakan kegiatan laboratorium berbasis

inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran

fluida.6

Dari keenam judul skripsi di atas belum ada yang menyebutkan sama

persis dengan judul yang peneliti tulis. Persaman keenam judul di atas dengan

judul yang peneliti tulis adalah dalam hal praktikum atau kesulitan dalam suatu

pembelajaran tertentu. Sedangkan perbedaannya dengan judul yang peneliti tulis

adalah permasalahan yang melatarbelakanginya yaitu kesulitan praktikum pada

aspek kognitif dan psikomotor peserta didik.

Peneliti mengambil judul tersebut karena terilhami oleh pengalaman

peneliti pada saat PPL mengajar di SMA Negri 3 Semarang, survei tentang

manajemen laboratorium di SMA 6 Semarang untuk tugas mata kuliah

Manajemen Pendidikan, dan observasi kegiatan praktikum selama kuliah di IAIN

Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah Biologi. Dari ketiga pengalaman tersebut

peneliti melihat bahwa peserta didik masih kesulitan dalam melakukan praktikum.

Hal ini ditunjukkan dengan nilai hasil praktikum peserta didik yang tidak lebih

bagus dari nilai hasil teori dari mata pelajaran/ mata kuliah dalam pembelajaran

biasa. Oleh karena itu, peneliti tertarik menulis sekripsi dengan judul tersebut.

B. Kerangka Teoritik

5 Prawesti Ika Wijayanti, “Studi Eksplorasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan

Cahaya Dan Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Inkuiri”, Skripsi (Semarang: Program Starta 1 Program Pendidikan Fisika Universitas Negeri Semarang, 2009), hlm. 75.

6Tri Retno Styowati, ”Pembelajaran Fisika Dengan Menggunakan Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Proses Belajar Siswa SMA”, Skripsi ( Semarang: Program Starta 1 Program pendidikan Fisika Universitas Negeri Semarang, 2009), hlm. 67.

Page 21: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

4

1. Permasalahan Belajar

Permasalahan belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh

peserta didik yang menghambat kelancaran proses belajarnya.7 Masalah dalam

belajar dapat berupa masalah internal yaitu permasalahan yang datang dari peserta

didik.

Permasalahan belajar yang disebabkan karena faktor internal merupakan

kendala yang dapat menghambat proses pencapaian tujuan pendidikan.

Permasalahan tersebut timbul karena peserta didik memiliki kriteria tertentu yang

akan memberi dampak gagal atau kurang berhasilnya peserta didik dalam

mencapai tujuan. Sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam proses belajarnya

dan kurang berhasil dalam meraih prestasi belajar yang memuaskan.

a. Jenis-Jenis Permasalahan Dalam Belajar

Jenis-jenis permasalahan dalam proses belajar dapat terjadi dalam 3

waktu yaitu sebelum kegiatan belajar, selama kegiatan belajar, dan sesudah

kegiatan belajar.

1) Permasalahan sebelum kegiatan belajar masalah yang dapat muncul adalah berkaitan dengan karakteristik/cirri peserta didik baik yang berkaitan dengan minat, kecakapan, maupun pengalaman-pengalaman.

2) Selama kegiatan belajar masalah yang dapat muncul adalah berkaitan dengan sikap terhadap belajar, motivasai, konsentrasi, pengolahan pesan pembelajaran, menyimpan pesan, menggali kembali pesan yang telah tersimpan, unjuk hasil belajar.

3) Sesudah kegiatan belajar masalah yang dapat muncul adalah berkaitan dengan penerapan prestasi, atau keterampilan yang sudah diperoleh melalui proses belajar sebelumnya.8

b. Sebab-Sebab Yang Meimbulkan Permasalahan Dalam Belajar

Masalah-masalah yang dapat yang dapat menggangu peserta didik

dalam belajarnya antara lain :

1) Ciri khas/karakteristik peserta didik

7Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaraan; Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru, (Bandung: Rosda Karya, 2006), hlm. 226. 8 Aunurrahman, Belajar dan pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 177.

Page 22: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

5

Masalah-masalah yang berkenaan dengan peserta didik adalah

mengenai fisik, mental, dan kesiapan. Masalah sebelum belajar berkenaan

dengan minat, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman.

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang suatu kegiatan. Minat selalu diikuti oleh perasaan senang. Oleh

karena itu, pembelajaran yang menarik akan mendukung minat peserta

didik.9 Jika peserta didik mempunyai minat yang tinggi untuk belajar maka

peserta didik akan mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang

akan dipelajarinya secara baik. Misalnya dalam mempersiapkan alat-alat

tulis, buku, mencatat pelajaran.

Fisik berkaitan dengan kesehatan jasmani seseorang. Apabila secara

fisik sehat maka tubuh akan lancar dalam melakukan kegiatan termasuk di

dalamnya adalah berfikir (kognitif) dan dalam melakukan sesuatu

(psikomotor). Mental berhubungan dengan kondisi jiwa atau pshycis

seseorang. Apabila jiwa seseorang dalam kondisi baik atau tidak sedang

terganggu, misalnya sedang stress maka konsentrasi akan nada dan lancer

dalam melakukan proses kognitif maupun psikomotor. Sedangkan kesiapan

berkaitan dengan hal-hal yang dipersiapakan sebelum melakukan sesuatu.

Misalnya membawa peralatan yang diperlukan dalam praktikum.

2) Sikap terhadap belajar

Sikap adalah gejala internal yang yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksikan atau merespon dengan cara yang relatif

tetap terhadap objek.10

Sikap terhadap belajar ditandai dengan menerima atau menolaknya

peserta didik terhadap pelajaran tersebut. Jika pada dasarnya peserta didik

senang, maka akan terlihat dalam sikapnya untuk menerima suatu materi

yang diajarkan yaitu peserta didik akan sering terlibat langsung dengan

9Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta : Rineka Cipta,

2010), hlm. 57. 10Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosda Karya, 2010), hlm. 132.

Page 23: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

6

kegiatan pembelajaran, misalnya bertanya pada guru atau mengemukakan

pendapat. Namun, apabila peserta didik sebelum belajar sudah tidak senang

maka sikap yang akan timbul adalah kurang memperhatikan apalagi sampai

terlibat langsung dalam pembelajaran.11

3) Motivasi belajar

Motivasi adalah keadaan internal yang mendorong seseorang untuk

berbuat sesuatu. Pujian dan hadiah adalah contoh motivasi ekstrinsik yaitu

suatu hal atau keadaan yang dating dari luar individu peserta didik yang

mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.12

Motivasi dalam belajar merupakan kekuatan yang dapat menjadi

tenaga pendorong bagi peserta didik untuk mendayagunakan potensi-potensi

yang ada pada dirinya dan potensi di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan

belajar.

Motivasi terlihat dalam ketekunannya dalam belajar, kesungguhan

dalam menyimak isi pelajaran, kesungguhan dan ketelatenan dalam

mengerjakan tugas. Apabila tidak ada orang yang mengawasi kegiatan

belajarnya maka peserta didik yang tidak mempunyai motivasi akan berbuat

semaunya. Oleh karena itu, motivasi rendah akan memberi dampak terhadap

ketercapaian hasil belajar yang diharapkan.13

4) Konsentrasi belajar

Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian

pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi, bahan

pelajaran, maupun proses memperolehnya. Oleh karena itu peran guru

sebagai fasilitator dan mediator perlu ditingkatkan untuk memperkuat

perhatian peserta didik terhadap pelajaran guna meningkatkan konsentrasi

belajar. Guru perlu menggunakan bermacam-macam strategi belajar dan

memperhatikan waktu belajar serta selingan istirahat.14

11 Aunurrahman, Belajar dan pembelajaran, hlm. 179. 12 Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan Dengan Pendekatan Baru, hlm. 134. 13 Anurrahman, Belajar dan pembelajaran, hlm. 180. 14 Dimyati, Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009)hlm. 239.

Page 24: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

7

5) Mengolah bahan ajar

Mengolah bahan ajar berarti proses berpikir seseorang untuk

mengolah informasi-informasi yang diterima sehingga menjadi bermakna.

Makna yang dihasilkan dari pengolahan pesan adalah bersumber dari apa

yang didengar, dilihat, dirasakan, dan dialami oleh peserta` didik.

Apabila peserta didik kesulitan dalam mengolah pesan maka akan

menimbulkan masalah dalam belajar selanjutnya. Proses pengolahan

meliputi: proses berkesadaran, menarik kesimpulan, unjuk hasil.15

6) Menggali hasil belajar

Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses

mengaktifkan pesan yang telah diterima. Proses tersebut dapat berupa

menggali pesan lama yang diwujudkan dalam transfer belajar atau unjuk

hasil belajar dan menggali pesan baru.16

Kesulitan dalam proses menggali kembali pesan-pesan lama

merupakan kendala di dalam proses pembelajaran karena peserta didik akan

mengalami kesulitan mengolah pesan-pesan baru yang memiliki keterkaitan

dengan pesan-pesan lama yang telah diterima sebelumnya. Kesulitan ini

memiliki keterkaiatan dengan proses penerimaan, proses pengolahan, proses

penyimpanan dan kemampuan, dan cara menggali pesan itu sendiri. Bila

dalam proses belajar peserta didik mengalami hambatan/ kesulitan di dalam

proses penerimaan pesan maka peserta didik tidak mempunyai pengetahuan

dan pemahaman tentang sesuatu yang dipelajari.17

7) Rasa percaya diri

Rasa percaya diri adalah salah satu kondisi psikologis seseorang

yang berpengaruh terhadap aktifitas fisik dan mental dalam pembelajaran.

Rasa percaya diri peserta didik dapat ditumbuhkan dengan pemberian pujian

dan penghargaan.

15 Anurrahman, Belajar dan pembelajaran, hlm. 182. 16 Dimyati , Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, hlm. 242-243. 17 Anurrahman, Belajar dan pembelajaran, hlm. 183.

Page 25: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

8

Bila peserta didik mempunyai rasa percaya diri tinggi maka tidak

aka ada rasa penyesalan yang akan menimbulkan masalah dalam belajarnya.

Misalnya peserta didik mengalami kegagalan mendapatkan nilai bagus maka

secara otomatis akan berpengaruh pada kondisi psikologinya akan

mengalami penyesalan dan minder dengan teman-temanya sehinnga akan

membawa dapak pada turunnya konsentrasi belajarnya dan seterusnya.18

Makin sering berhasil menyelesaikan tugas, maka semakin memperoleh

pengakuan umum dan selanjutnya rasa percaya diri akan semakin kuat.19

8) Kebiasaan belajar

Kebiasaan belajar adalah prilaku belajar seseorang yang telah

tertanam daalm waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam

aktifitas belajar yang dilakukan. Misalnya belajar tidak teratur, tergesa-gesa,

tidak mempunyai catatan, datang terlambat dan tidak memiliki usaha untuk

memperkaya materi pelajaran.

c. Cara Mengungkap Sebab-Sebab Terjadinya Permaasalahan Dalam Belajar

Menurut Koestoer dalam Abdul majid menyatakan bahwa untuk

mengungkap sebab-sebab terjadinya masalah belajar yang dialami peserta

didik ada 2 tahap yang harus dilalui yaitu :20

1) Menentukan lokasi atau letak masalah belajar

Tahap penentuan letak masalah sebenarnya merupakan tahap

penentuan di mana sebenarnya masalah itu terjadi. Oleh sebab itu, perlu

diselidiki bagian-bagian mana dari tujuan-tujuan pembelajaran yang belum

dikuasai oleh peserta didik. Tujuan-tujuan tersebut merupakan tingkah

laku yang diharapkan terjadi setelah peserta didik melaksanakan kegiatan

belajar.

2) Memperkirakan sebab-sebab terjadinya masalah belajar

18 Anurrahman, Belajar dan pembelajaran, hlm. 184. 19 Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, hlm. 245. 20 Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,

(Bandung: Remaja Rosda karya, 2006), hlm. 230.

Page 26: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

9

Setelah mengetahui letak permasalahan yang sesungguhnya,

pendidik dapat melakaukan tahap berikutnya, yaitu memperkirakan sebab-

sebab terjadinya masalah yang dialami peserta didik dalam belajar.

Kesulitan guru dalam memetuskan masalah-masalah belajar adalah:

a) Masalah belajar dapat timbul dari berbagai sebab yang berlaianan.

b) Sebab yang sama dapat menimbulkan masalah yang berlainan.

c) Sebab-sebab masalah belajar dapat saling berhubungan antara satu

dengan lainnya.21

Dalam sekripsi yang penulis buat uasaha-asaha yang dilakukan

adalah berupa penelitian dengan cara meneliti dan mengobservasi

permasalahan-permaslahan yang ada dalam proses praktikum kemudian

menentukan letak masalah yang menyebabkan kesulitan belajar praktikum.

Dan yang terakhir adalah meneliti factor-faktor yang mempengaruhi

timbulnya permasalahan yang menyebabkan kesulitan.

d. Cara Mengatasi Permasalahan Dalam Belajar

Berkenaan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik

dalam belajar, upaya-upaya yang harus dilakuakan oleh pendidik adalah :

1) Melaksanakan pengajaran perbaikan

Pengajaran perbaikan merupakan bentuk khusus dari pengajaran

yang diberikan kepada seorang atau beberapa orang peserta didik yang

mengalami kesulitan belajar. Kesulitan tersebut dapat berupa bahan

pelajaran yang tidak dikuasai, kesalahan-kesalahan memahami konsep, dan

sebagainya.22

2) Pembinaan sikap dan kebiasaan belajar yang baik

Sikap dan kebiasaan belajar yang baik perlu dibina sejak dini. Oleh

sebab itu, guru dan orang tua perlu untuk membimbing dan mengarahkan

pola belajar peserta didik. Peserta didik harus dapat membuat target atau

rencana belajar dan menepatinya.

21 Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,

hlm. 231. 22 Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,

hlm. 231.

Page 27: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

10

Peserta didik harus diajari untuk membuat pola atau harapan yang

ingin dicapainya. Sehingga peserta didik akan terdorong untuk

mengembangkan kualitas dirinya dalam mengenali bakat dan karakternya

sendiri. Apabila karakter yang berkualitas telah tumbuh dalam pribadi

peserta didik maka akan memunculkan kebiasaan yang berkualitas pula.23

3) Peningkatan motivasi belajar

Motivasi berasal dari kata motif, dalam bahasa inggris adalah motive

atau motion, lalu menjadi motivation yang berarti gerakan atau sesuatu yang

bergerak. Sehinnga jika dikaitkan dengan belajar atau motivasi belajar

merupakan suatu dorongan yang menggerakkan peserta didik untuk

melakukan belajar atau disebut dengan niat belajar.24

KXل K\S]WKت وا STVW KXYJ ا PLء IJ KLى aا KXYJ ا)b\c` defL( Setiap amal itu disertai dengan niat. Setiap amal seseorang itu

tergantung dengan apa yang diniatkannya. (HR.Bukhori dan Muslim)25

Peserta didik yang tidak punya motivasi akan kurang semangat

dalam belajar dan akan tampak jera serta malas dalam belajar. Untuk

meningkatkan motivasi belajar peserta didik perlu dilakukan usaha-usaha

yang harus dilakukan guru atau orang tua, misalnya : memberi hadiah bagi

peserta didik berprestasi atau yang berhasil memperoleh nilai bagus. Hal

tersebut adalah salah satu usaha untuk merangsang motivasi peserta didik

secara eksternal. Dan bagi yang tidak tertib dalam menjalankan tugas belajar

dapat dikenai sanksi.26

2. Kesulitan Belajar

23 Sari Yuanita, Tips Membuat Anak Suka Belajar Dan Berprestasi, (Yogyakarta: Genius

Publiser, 2010), hlm. 54-56. 24 Hikmat, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm. 60. 25 Imam Nawawi, Riyadhus Shalihin, (Jakarta: Pustaka Amani, 1999), Jild.1, hlm. 2. 26 Hikmat, Manajemen Pendidikan, hlm. 61.

Page 28: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

11

Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris

learning difficulty. Kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok kesulitan yang

dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan

penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis,

menalar atau kemampuan dalam bidang studi matematika.27

a. Jenis Kesulitan Belajar

Secara garis besar kesulitan belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua

kelompok yaitu :28

1) Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental

learning disabilities).

Kesulitan belajar ini berhubungan dengan perkembangan mencakup

gangguan motorik dan persepsi, kesulitan belajar komunikasi, dan kesulitan

dalam menyesuaikan prilaku sosial. Kesulitan belajar yang berhubungan

dengan perkembangan sering tampak sebagai kesulitan belajar yang

disebabkan oleh tidak dikuasainya ketrampilan prasyarat (prerequistite

skill), yaitu ketrampilan yang harus dikuasai lebih dahulu agar dapat

menguasai ketrampilan berikutnya.

2) Kesulitan belajar akademik (Academic learning disabilities)

Kesulitan belajar akademik menunjuk pada adanya kegagalan-

kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang

diharapkan. Kegagalan tersebut mencakup penguasaan keterampilan dalam

membaca, menulis, atau matematika. Kesulitan belajar akademik dapat

diketahui oleh guru atau orang tua ketika anak gagal menampilkan salah

satu atau beberapa kemaampuan akademik. Kesulitan belajar akademik

adalah kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik yang mempunyai IQ

normal tetapi peserta didik tersebut terlambat gagal menampilkan

prestasinya karena belum menguasai keterampilan atau bahan ajar tertentu.29

27 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta : Rineka

cipta, 2003), hlm. 46. 28 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, hlm. 4-5. 29 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,

hlm. 227.

Page 29: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

12

Kesulitan belajar akan Nampak dari menurunnya kinerja akademis

atau prestasi belajar yang dibuktikan dengan munculnya kelainan prilaku

seperti terlalu diam di kelas karena tidak mengerti materi pelajaran, suka

mengusik atau menggangu teman, suka membuat kegaduhan, suka

berkelahi, sering tidak masuk kelas, serta membolos waktu pelajaran.30

Dalam penelitian yang peneliti lakukan jenis kesulitannya bukan

termasuk dalam kesulitan belajar perkembangan tetapi kesulitan belajar

akademik karena peserta didik di M.A. Al-Irsyad Demak bukan anak yang

mengalami keterbelakangan mental (tuna grahita) sehingga mereka telah

mempunyai ketrampilan prasyarat.

3. Praktikum

Praktikum adalah bagian dari pendidikan dan pengajaran yang bertujuan

agar siswa memperoleh peluang untuk memeriksa, menguji, dan melaksanakan,

dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori.31

Menurut Woolnough dan Allsop dalam Nuryani Rustam, mengemukakan

4 pentingnya kegiatan praktikum :32

a. Praktikum akan memotivasi peserta didik dalam belajar IPA

b. Praktikum mengembangkan ketrampilan dasar melakukan eksperimen.

c. Praktikum sebagai cara belajar ilmiah

d. Praktikum akan menunjang materi pelajaran yang memberi kesempatan peserta

didikuntuk menemukan dan membuktikan teori

Di dalam biologi terdapat kerja ilmiah atau praktikum. Praktikum

bertujuan agar peserta didik dapat mengenal alat-alat percobaan biologi dan dapat

menggunakan alat-alat tersebut untuk melakukan percobaan biologi. Oleh karena

itu, agar dapat belajar biologi dengan baik tidak harus dilakukan dengan selalu

30 Baharuddin, Pendidikan Dan Psikologi Perkembangan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2009), hlm. 178. 31 Komaruddin, Djuparnah, Kamus Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: bumi Aksara, 2000),

hlm. 200. 32 Nuryani Y. Rustaman, et.al.,Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Jakarta: JICA, ), hlm.

160-161.

Page 30: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

13

membaca dan menghafal. Tetapi harus dikembangkan pola dan cara pikir

layaknya seorang ilmuan biologi yang berpikir secara ilmiah melalui penelitian

atau percobaan. Percobaan berarti mengubah sesuatu untuk mengetahui apa yang

terjadi akibat adanya perubahan tersebut.

Para ilmuan melakukan percobaan dengan rencana yang lebih formal. Seorang ilmuan biasanya melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi masalah. b. Menetapkan hipotesis atau kemungkinan penyelesaian masalah. c. Menetapkan langkah-langkah atau rencana-rencana yang dapat

membantu dalam penyelesaian masalah. d. Melaksanakan percobaan atau melakukan langkah-langkah yang sudah

direncanakan. e. Mencatat data atau membuat segala bentuk catatan yang dapat

digunakan dalam melaporkan percobaan. f. Menerbitkan laporan sehingga orang lain dapat memeriksa percobaan

yang dilakukan dan mungkin mengulangnya.33 Oleh sebab itu, peserta didik harus dapat mengembangkan sejumlah

keterampilan ilmiah, sehingga mampu mempelajari objek-objek biologi secara

jelas dan nyata (konkrit).

Keterampilan ilmiah dalam melakukan praktikum atau percobaan antara

lain:

a. Perencanaan

Dalam merencanakan praktikum atau percobaan harus berdasarkan

langkah-langkah ilmiah. Jika percobaan dalam bentuk eksperimen maka

langkah-langkah yang harus ada adalah menentukan masalah, menyusun

hipotesis, melakukan eksperimen, dan menarik kesimpulan. Tetapi jika

praktikum atau percobaan yang dilakukan hanya pengamatan (observasi) maka

langkah-langkahnya adalah: menentukan tujuan pengamatan, menyusun

langkah kerja, hasil pengamatan, dan menrik kesimpulan.34

33 Thomas Moorman, Bagaimana Membuat Proyek Ilmu Pengetahuan Menjadi Ilmiah,

(Bandung, Pakar Raya, 2003), hlm. 10.

34 Karnadi, et.al.,Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, (Jakarta: Cipta Jaya, 2005), hlm. 484.

Page 31: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

14

Sehingga dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam melakukan praktikum atau percobaan secara umum yaitu :35 1) Menentukan tujuan atau masalah yang akan dipecahkan 2) Menyusun hipotesis (jika percobaab dalam bentuk eksperimen) 3) Menentukan dan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 4) Memberi perlakuan 5) Menyusun langkah kerja/ langkah eksperimen 6) Menyusun analisis untuk pengolahan data dalam bentuk deskripsi,

tabel, atau grafik 7) Menarik kesimpulan Oleh karena itu dalam melakukan praktikum atau percobaan, peserta

didik harus mempunyai bekal dengan menguasai atau memahami materi agar

tidak mengalami kesulitan pada proses berikutnya karena ketrampilan prasyarat

telah dikuasai.

b. Pelaksanaan (Pengamatan)

Pengamatan berarti menggunakan semua indra dan juga menggunakan

peralatan ukur seperti penggaris, meteran, gelas ukur, pH idikator, thermometer

dan lain-lain. Dan menggunakan peralatan yang memperkuat rangsangan yang

diterima indra seperti teleskop, mikroskop.36 Dalam praktikum pemeriksaan

urin alat yang digunakan misalnya gelas ukur untuk mengukur volum urin,

indicator universal untuk mengukur pH urin, bunsen untuk memanaskan urin

ketika melakukan uji glukosa dalam urin dan lain-lain.

Keterampilan mengamati merupakan salah satu cara untuk

mendapatkan permasalahan yang harus dipecahkan. Misalnya mengapa urin

bau ammonia ?” dan Apa bukti urin mengandung glukosa?”.

Pengamatan dengan seluruh indra yang dimiliki disebut pengamatan

kualitatif. Sedangkan pengamatan objek biologi dengan dibantu oleh alat

pengukuran disebut pengamatn kuantitatif. Tujuan penggunaan alat ukur

adalah agar hasil pengamatan yang dilakukan lebih teliti dan akurat. Oleh

35 Karnadi, et.al.,Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, hlm. 484. 36 Thomas Moorman, Bagaimana Membuat Proyek Ilmu Pengetahuan Menjadi Ilmiah,

hlm. 9.

Page 32: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

15

karena itu peserta didik dalam melakukan pengamatan secara kuantitatif

diharapkan sudah dapat menggunakan alat-alat praktikum dengan baik.37

Dalam kegiatan pengamatan yaitu kegiatan dilakukannya eksperimen,

maka harus dibandingkan keadanaan normal dan yang diberi perlakuan.

Misalnya membandingkan keadaan fisik urin normal dan tidak normal maupun

perbandingan keadaan urin sebelum diberi reagen maupun setelah diberi

reagen.

In the two experiment just cited, the important is to make a comparison with the normal situations. 38 Jadi dalam melakukan dua ekperimen yang pantas dan terpenting adalah membuat perbandingan dengan keadaan normal.

Dalam melakukan pengamatan atau observasi peserta didik harus

menggunakan seluruh kemampuan indra agar peristiwa atau objek biologi yang

diamati terekam baik. Selain menggunakan seluruh indra dalam kegiatan

observasi peserta didik juga harus trampil dalam menggunakan alat dan bahan

praktikum.

Dalam ruang laboratorium harus tersedia perabot/ alat dan bahan

dengan lengkap sebab dengan adanya perabot serta pemasangannya dengan

tepat, akan sangat penting dalam menunjang kelancaaran kegiatan belajar

mengajar dalam hal ini adalah pratikum.39

Contoh cara menggunakan peralatan misalnya menggunakan gelas ukur. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volum suatu larutan yang akan digunakan dalam praktikum. Cara membaca skals pada gelas ukur adalah:40 1) Meletakkan gelas ukur di tempat yang datar 2) Menuangkan zat cair yang akan diukur 3) Mendiamkan beberapa saat agar permukaan zat cair tenang 4) Meletakkan kertas putih pada bagian silinder kaca 5) Melihat skala yang ditunjuk oleh zat cair sejajar dengan mata

37 Karnadi, et.al.,Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, hlm. 476. 38 O.P.Jangir, Developmental Biology, (India: Agrobios, 2005), hlm. 3. 39 Suharsimi, Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Jogjakarta: Aditya Media,2009),

Cet.5, hlm. 308. 40 Karnadi, et.al.,Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, hlm. 478.

Page 33: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

16

c. Pengkomunikasian data

Agar data yang telah didapat dari hasil praktikum atau percobaan dapat

terbaca dan dapat dikomunikasikan dengan baik maka data tersebut harus

diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk yang baik, jelas dan dengan bahasa

yang dapat dipahami. Data tersebut dapat disusun dalam bentuk tabel, grafik

maupun secara deskriptif (uraian).41 Data tersebut selanjutnya disusun dalam

bentuk laporan yang disebut laporan praktikum. Laporan praktikum adalah

perpaduan hasil pengamatan lapangan dihubungkan dengan teori-teori yang

telah diperoleh.42 Dalam laporan praktikum terdapat pendahuluan yang berisi

abstraksi/intisari pada permulaan laporan. Pendahuluan akan membantu

pembaca yang ingi membaca keseluruhan laporan. Dalam pendahuluan juga

tertulis hipotesis yang akan mempersempit tujuan.43

Dalam laporan terdapat cara kerja yaitu suatu langkah kerja yang

menjelaskan metode kerja serta alat dan bahan yang digunakan. Selain cara

kerja, laporan juga harus ada hasil yaitu pengolahan dari data kasar hasil

percobaan/ praktikum. Hasil berupa fakta, data, atau pengukuran yang akan

disusun menjadi sebuah laporan akhir. Data hasil tersebut akan lebih bagus

kalau diringkas dalam bentuk grafik atau tabel, atau ke dalam bentuk lain yang

cocok untuk menjelaskan bukti yang didapat dengan jelas dan meyakinkan.44

Dengan demikian, dalam kegiatan praktikum guru harus memberi

kesempatan pada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berfikir

peserta didik yaitu dalam berfikir rasional dan dalam berargumentasi. Sehingga

41 Karnadi, et.al.,Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, hlm. 479. 42Paryati Sudarman, Belajar efektif di Perguruan tinggi (Jakarta: Remaja Rosda Karya

,2004 ), hlm. 14. 43 Thomas Moorman, Bagaimana Membuat Proyek Ilmu Pengetahuan Menjadi Ilmiah,

hlm. 84. 44 Thomas Moorman, Bagaimana Membuat Proyek Ilmu Pengetahuan Menjadi Ilmiah,

hlm. 84.

Page 34: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

17

peserta didik harus dapat mengkomunikasikan data hasil percobaan dalam

bentuk laporan.45

Tabel 2.1

Prosedur kerja ilmiah dalam praktikum

NO Kompetensi Kerja

Ilmiah Dalam

Praktikum

Subkompetensi Kerja Ilmiah

Dalam Praktikum

Keterangan

1. Merencanakan

Percobaan

a. Peserta didik dapat mentukan

faktor-faktor yang berubah dan

faktor-faktor yang harus tetap

dipertahankan/konstan dalam

praktikum/percobaan.

b. Peserta didik dapat menentukan

alat dan bahan yang digunakan

dalam praktikum.

c. Peserta didik dapat menentukan

masalah pokok atau objek yang

diteliti.

d. Peserta didik dapat menentukan

tujuan dan ruang lingkup

percobaan/praktikum.

e. Peserta didik dapat menentukan

langkah kerja praktikum.

f. Peserta didik mempunyai bekal

konsep atau pengalaman yang

relevan untuk merumuskan

hipotesis.

Kemampuan

Kognitif

dalam

kematangan

penguasaan

konsep dan

persiapan

sebelum

praktikum.

2. Melakukan a. Peserta didik dapat Kemampuan

45 Musahir, Panduan Pengajaran Biologi, (Jakarta: Irfandi Putra, 2003), hlm. 21.

Page 35: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

18

Percobaan megngunakan alat dan bahan

dalam praktikum.

b. Peserta didik dapat membaca

alat ukur dengan teliti.

c. Peserta didik dapat mengukur

variabel bebas dan tidak bebas

dalam praktikum.

Psikomotor

dan

Performace

Peserta didik

3. Mengkomunikasi

kan Data

a. Peserta didik dapat

mengutarakan suatu gagasan

atau menghubungkan gagasan

yang satu dengan yang lain

secara tertulis.

b. Peserta didik dapat menyajikan

data hasil praktikum dalam

bentuk tabel/grafik.

c. Peserta didik dapat

mendiskusikan hasil kegiatan

atau masalah.

d. Peserta didik dapat menafsirkan

data dan menghubungkan satu

sama lain untuk menarik

kesimpulan.

e. Peserta didik dapat membuat

laporan secara sistematis dan

jelas.

Kemampuan

tingkat

kognitif

Peserta didik

dalam

membuat

laporan yaitu

kemampuan

dalam:

membuat

hasil

pengamatan,

menjawab

pertamyaan,

dan membuat

kesimpulan

yang

disajikan

dalam suatu

bentuk

laporan

tertulis

Page 36: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

19

4. Sistem Ekskresi

Ekskresi merupakagan proses pengeluaran zat-zat metabolisme yang sudah

tidak dipakai lagi oleh tubuh, misalnya karbon dioksida, keringat, urea, ammonia,

zat warna empedu, asam urat dan urin.46

a. Alat-Alat Ekskresi

Alat atau organ ekskresi yang terdapat pada manusia meliputi paru-paru

(pulmo), kulit (dermis), dan hati (hepar), ginjal (ren).

1) Paru-paru

Paru-paru manusia berjumlah sepasang. Pada dasarnya fungsi utama paru-

paru adalah sebagai alat pernafasan, namun peranan tersebut juga erat

kaitannya dengan sistem ekskresi. Paru-paru mengekskresikan zat sisa yang

berupa karbondioksida (CO2) dan uap air. CO2 dan air yang merupakan

hasil proses metabolisme di jaringan yang diangkut oleh darah akhirnya

akan dibawa ke paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus.

Proses ini berjalan dengan baik karena pada alveolus banyak bermuara

pembuluh kapiler yang memiliki selapis sel.47

2) Kulit

Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat

(kelenjar sudorifera) yang terletak dilapisan dermis. Kelenjar keringat

menghasilkan keringat. Keringat mengandung air, garam, dan urea.

Banyaknya keringat yang dikeluarkan mencapai 2000 ml setiap hari,

tergantung kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu.

3) Hati

Hati berperan dalam pembentukan urea. Di dalam hati terdapat sel-sel

histosit yang berfungsi untuk menangkap dan merombak sel eritrosit.

Eritrosit akan dirombak menjadi :

a) Zat besi, disimpan di hati dan akan dikirim ke sumsum tulang merah.

b) Globin, untuk metabolism protein dan pembentukan Hb baru.

c) Hemin, akan diubah menjadi :

46 Sri Pujiyanto, Menjelajah Dunia Biologi, (Solo: platinum, 2008), hlm. 183. 47 Istamar Syamsturi, Biologi SMA, (Jakarta : Erlangga, 2009), hlm. 44.

Page 37: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

20

(1) Bilirubin yang berwarna hijau kebiruan yang akan teroksidasi

menjadi urobilin yang berwarna kuning kecoklatan yang member

warna coklat pada urin/feses.

(2) Biliverdin yang berwarna hijau biru yang merupakan zat warna

empedu.48

4) Ginjal

Struktur ginjal tersusun atas bagian korteks (bagian luar), medulla (sumsum

ginjal), dan pelvis renalis (rongga ginjal). Nefron adalah satuan struktural

dan fungsional terkecil ginjal. Setiap ginjal terdiri atas 1-4 juta nefron.

Setiap nrfron tersusun atas satu glomelurus, kapsul bowmen, tubulus

konvolusi proksimal, lengkung helne, dan tubulus konvolusi distal.

Ginjal berfungsi untuk :

a) Mengekskresi sisa-sisa metabolisme yang mengandung nitrogen,

misalnya ammonia, urea, asam urat dari dalam darah.

b) Mengekskresi kelebihan garam, air, hormon, obat-obatan, dan vitamin.

c) Memelihara tekanan osmosis dan pH cairan tubuh.

The chemical activity of cells produces metabolic waste, which diffuses out of the cells into the tissue fluid and from there into the blood. Cellular activity can continue only if these waste products are removed from the blood, and this is one of the primary functions of the kidney.49 Aktivitas kimia sel adalah membuang sampah sisa metaboliseme, yang akan berdifusi keluar sel masuk ke dalam jaringan interstisial dan dari sana kemudian masuk dalam darah. Aktifitas seluler dapat berlangsung jika terdapat sampah hasil metabolisme yang dipindahkan melalui darah, dan hal ini adalah salah satu fungsi pokok ginjal. Dengan demikian ginjal akan menfiltrasi darah yaitu plasma darah untuk menghasilkan urin yang nantinya akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui alat ekskresi.

48 Yunita Shintania, Soal dan Penyelesaian Uji Kompetensi Biologi, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009), hlm. 398. 49 Douglas E. Kelly, Human Physiology, (New York: Macmillan Publishing), 1981.

Page 38: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

21

b. Proses Pembentukan urin

Pembentukan urin terjadi di nefron. Ada 3 tahap pembentukan urin,

yaitu filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.

1) Filtrasi (penyaringan)

Yang disaring ginjal adalah darah. Setiap menit ginjal mampu

menyaring darah sebanyak 1.200 ml. Penyaringan darah terjadi di kapsul

glomerulus menuju lumen kapsul bowmen karena adanya tekanan darah

yang tinggi pada dalam glomelurus.

Proses penyaringan ini sangat dipengaruhi oleh adanya tekanan

hidrolik darah serta permeabilitas dinding kapiler glomelurus dan kapsul

bowman. Dalam proses penyaringan, molekul air dan molekul kecil lainnya,

seperti glukosa,asam amino, urea, garam, dan ion-io natrium,bikarbonat,

kalium, serta klorida, didesak melintasi dinding kapiler glomelurus dan

kapsul bowman menuju lumen tubulus konvolusi proksimal. Bersamaan

dengan proses penyaringan, terjadi pula pengikatan sel-sel darah, keeping-

keping darah, ataupun protein yang terdapat dalam plasma darah agar tidak

ikut tersaring dan tetap tinggal di dalam darah. Hasil penyaringan disebut

filtrate glomelurus atau urin primer.50

2) Reabsorbsi

Pada tahap ini, zat-zat yang masih berguna dalam urin primer

diserap kembali dalam darah. Konvolusi Zat-zat tersebut antara lain

glukosa, air, asam amino, serta berbagai jenis ion. Sementara itu, zat-zat sisa

yang tidak dapat digunakan seperti urea dan kelebihan garam akan

dikeluarkan dalam bentuk urin. Proses reabsorbsi terjadi dalam tubulus

konvolusi proksimal dan berfungsi untuk mempertahankan komposisi air

serta garam dalam cairan tubuh.

Dalam proses reabsorsi sekitar 50% urea yang ada dalam urin primer

berdifusi kembali ke dalam darah karena adanya perbedaan konsentrasi

yang disebabkan oleh reabsorbsi air antara urin primer, sel-sel tubulus

konvolusi proksimal, dan darah. Sel-sel tubulus konvolusi proksimal juga

50 Sri Pujiyanto, Menjelajah Dunia Biologi, hlm. 186.

Page 39: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

22

secara aktif mengekskresi bahan-bahan beracun dari dalam darah menuju

urin primer bersama beberapa bahan yang mengandung nitrogen seperti

keratinin.

Dari proses reabsorbsi akan dihasilkan urin sekunder. Di dalam urin

sekunder sudah tidak ditemukan lagi zat-zat yang masih berguna bagi tubuh.

Volum urin sekunder yang dihasilkan lebih sedikit daripada volum urin

pri.mer, bersifat isotonis terhadap cairan tubuh (darah), dan mengandung

urea serta beberapa ion mineral. Selanjutnya urin sekunder mengalir menuju

lengkung helne. Di dalam lengkung helne juga terjadi proses reabsorbsi

bahan-bahan yang masih berguna terutama ion-ion natrium.

3) Augmentasi

Urin mengalir menuju tubulus konvolusi distal setelah dari tubulus

konvolusi proksimal dan di tubulus konvolusi distal terjadi augmentasi.

Ketika augmentasi terjadi penambahan zat-zat sisa yang tidak dibutuhkan

oleh tubuh, misalnya urea. Dalam proses tersebut urea yan konvolusi distal

ke dalam tubulus ada dalam darah masuk dengan cara transport aktif.

Seteelah terjadi augmentasi, filtrate dialirkan ke tubulus pengumpul

dan kemudian ke medulla. Setelah dari medulla urin masuk pelvis renalis

lalu ke ureter. Dari ureter urin ditampung dalam kantong kemih sebelum

urin dikeluarkan. Urin dikeluarkan melalui uretra melalui proses yang

disebut urinasi/mikturisi.

Komposisi urin normal terdiri dari : 96% air, 2,5% urea, dan 1,5%

zat-zat sisa empedu, misalnya : zat warna empedu yang member warna

kuning dari urin, garam-garam (natrium dan klorida), serta kelebihan

vitamin.

Dari seluruh urin primer yang terbentuk (±180 liter) setiap harinya,

hanya sekitar 1% yang diekskresi sebagai urin karena yang 99%

direabsorbsi. Pada akhirnya hanya 1-1,5 liter urin yang terbentuk setiap

harinya.51

51 Sri Pujiyanto, Menjelajah Dunia Biologi, hlm. 188.

Page 40: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

23

Gambar 2.1

Proses pembentukan urin di ginjal52

c. Kelainan atau gangguan pada sistem ekskresi

Sistem ekskresi dapat mengalami gangguan/kelainan, baik karena

infeksi bakteri, kebiasaan buruk, maupun karena gangguan fisiplogis.

Gangguan yang terjadi pada system ekskresi seperti :

1) Albuminuria

Albuminuria adalah kerusakan pada alat filtrasi yang mengakibatkan urin

mengandung albumin (protein).53

2) Polyuria

Polyuria adalah menurunnya kemampuan nefron untuk melakukan

penyerapan air sehingga urin menjadi banyak dan encer.

3) Diabetes mellitus

Diabetes berarti : Kencing, Melitus berarti : manis, jadi kecing

manis berarti kencing manis. Diabetes mellitus terjadi karena ada gangguan

52Prastiwi S Parengkun, “Pembentukan Urin”, dalam http://prastiwisp.wordpress.com,

diakses 03 Januari 2011. 53 Sri Pujiyanto, Menjelajah Dunia Biologi, hlm. 400.

Page 41: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

24

keseimbangan antara transportasi glukosa ke dalam sel, glukosa yang

disimpan dihati, dan glukosa yang dikeluarkan oleh hati. Akibatnya kadar

glukosa dalam darah meningkat. Kelebihan ini dikeluarkan melalui urin.

Oleh karena itu, urin menjadi banyak gula.

Gula dari makanan yang masuk melalui mulut dicerna di usus

kemudian diserap oleh aliran darah. Setiap kali makanan masuk, pankreas

akan memberi respon dengan mengeluarkan insulin ke dalam aliran darah.

Ibarat kunci, insulin membuka pintu sel agar glukosa masuk. Dengan

demikian kadar glukosa dalam darah menjadi turun. Akan tetapi, pada

penderita diabetes pankreasnya tidak mampu memproduksi insulin.54

Penyebab diabetes mellitus adalah karena :

a) Pankreas tidak mampu lagi memproduksi insulin.

b) Sel-sel tubuh tidak member respon pada kerja insulin sebagai kunci

yanmg membuka pintu sel, sehingga glukosa tidak dapat masuk ke

dalam sel.

Penyakit diabetes mellitus mellitus dapat di kendalikan dengan cara

diet makanan terutama yang mengandung glikosa. Oleh karena itu, manusia

harus makan dengan sewajarnya dan tidak boleh berlebihan sebagaimana

firman Allah SWT dalam Q.S Al-‘Araf/7 : 31.

û Í_t6≈ tƒ tΠ yŠ# u (#ρä‹è{ ö/ ä3tGt⊥ƒ Η y‰ΖÏã Èe≅ ä. 7‰Éf ó¡tΒ (#θ è=à2uρ (#θç/u�õ°$#uρ Ÿωuρ (# þθ èùÎ�ô£è@ 4

…çµ ‾ΡÎ) Ÿω �= Ïtä† t ÏùÎ�ô£ßϑø9 $# ∩⊂⊇∪

Wahai anak cucu Adam pakailah pakaianmu yang bagus pada

setiap memasuki masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (Q.S Al ‘Araf : 31)55

54 Hans Tandra, Segalaa Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes, (Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 8-9.

55 Ahmad Hatta, Tafsir Qur’an Perkata Dilengkapi Dengan Asbabun Nuzul Dan

Terjemahannya, hlm.154.

Page 42: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

25

Dan dari semua jenis penyakit yang menimpa manusia maka sudah

sewajarnya harus sabar dan yakin bahwa Allah SWT akan menyembuhkan.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S As-Syu’aro/26 : 80.

#sŒ Î)uρ àM ôÊ Ì�tΒ uθ ßγ sù ÉÏ�ô±o„ ∩∇⊃∪

Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku (As-

Syu’aro: 80)56

5. Praktikum Pemeriksaan Urin

Praktikum pemeriksaan urin adalah praktikum dengan menguji urin

dengan beberapa perlakuan :57

a. Uji sifat fisik dalam urin

1) Uji pH urin

a) Tujuan uji pH urin adalah untuk mengetahui pH (keasaman) urin normal.

b) Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah : indikator pH, tabung reaksi,

urin.

c) Cara kerja :

(1)Memasukkan urin ke dalam tabung reaksi.

(2)Menguji dengan indikator pH.

(3)Mengidentifikasi perubahan warna.

(4)Mencocokkan perubahan yang terjadi dengan petunjuk dalam

indikator.

(5)Mencatat hasilnya.

2) Uji aroma urin

a) Tujuan uji aroma urin adalah untuk mengetahui aroma/bau urin normal.

b) Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah : bunsen, tabung reaksi, urin.

c) Cara kerja :

(1)Mengukur urin sebanyak 2 ml dengan gelas ukur.

56

Ahmad Hatta, Tafsir Qur’an Perkata Dilengkapi Dengan Asbabun Nuzul Dan

Terjemahannya, hlm. 488. 57 Kristiyono, Buku Kerja Dengan Pendekatan Aktif Biologi, (Jakarta: Esis, 2011), hlm.

39.

Page 43: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

26

(2)Memasukkan urin ke dalam tabung reaksi.

(3)Memanaskan urin dengan bunsen.

(4)Memperhatikan aroma yang muncul.

(5)Mencatat pada tabel pengamatan.

3) Uji warna urin

a) Tujuan uji warna urin adalah untuk mengetahui warna urin normal.

b) Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah : tabung reaksi, urin.

c) Cara kerja :

(1)Memasukkan urin ke dalam tabung reaksi.

(2)Mengamati warnanya.

b. Uji kandungan zat dalam urin

1) Uji kandungan glukosa dalam urin58

a) Tujuan adalah untuk mengetahui ada tidaknya glukosa dalam urin.

b) Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah gelas ukur, bunsen, korek api,

tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet, reagen benedict, urin.

c) Cara kerja :

(1)Mengukur urin menggunakan gelas ukur sebanyak 2 ml.

(2)Memasukkan urin ke dalam tabung reaksi.

(3)Menambahkan benedict atau fehling A+ fehling B beberapa tetes

dengan pipet.

(4)Memanaskan larutan dengan Bunsen.

(5)Mengamati perubahan yang terjadi.

2) Uji kandungan protein dalam urin59

a) Tujuan uji kandungan protein dalam urin adalah untuk mengetahui ada

tidaknya protein dalam urin.

b) Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi,

pipet, reagen biuret, urin.

c) Cara kerja :

58 Sri Pujianto, Menjelajah Dunia Biologi, hlm. 402.

59 Dina Islamiya, Petunjuk Praktikum Biokimia, (Semarang, 2009), hlm. 34.

Page 44: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

27

(1)Mengukur urin menggunakan gelas ukur sebanyak 2 ml.

(2)Memasukkan urin ke dalam tabung reaksi.

(3)Menambahkan biuret (CuSO4 1% + NaOH 10%) beberapa tetes

dengan pipet.

(4)Mengamati perubahan yang terjadi.

Page 45: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

1

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan pendekatan kualitatif,

yaitu penelitian yang berdasar pada masalah yang bersifat dinamis, sementara, dan

tentatif dengan mengungkapkan gejala holistic konstektual (menyeluruh sesuai

dengan konteks) yang bertujuan untuk mengembangkan pemahaman dan kosep-

konsep yang sensitif.1 Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah

metode deskriptif yaitu metode penelitian yang berusaha untuk menggambarkan

dan menginterpretasikan objek dengan apa adanya.2 Tujuan penelitian deskriptif

adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.3

Jenis penelitian deskriptif yang dilakukan adalah penelitian survei yaitu penelitian

yang dilakukan untuk mencari informasi faktual secara detail untuk memecahkan

masalah insidental, dan untuk mendapatkan justifikasi keadaan.4

Peneliti bermaksud untuk mengkaji dan mengungkap permasalahan-

permasalahan tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengkomunikasian data hasil

praktikum peserta didik yang menyebabkan kesulitan belajar dalam praktikum

serta faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya permasalahan penyebab

kesulitan belajar praktikum peserta didik dalam praktikum pemeriksaan urin kelas

XI IPA di MA AL-Irsyad Gajah Demak.

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

hlm. 200.

2 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), hlm. 157.

3 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 54.

4 Nurul Zuriah, Metodelogi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2007), hlm. 47-48.

Page 46: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

2

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah laboratorium biologi

di MA AL-Irsyad Gajah Kabupaten Demak. Waktu penelitian adalah tanggal 5

Februari – 29 Maret 2011.

Tabel 3.1

Jadwal kegiatan penelitian lapangan

NO Tanggal Kegiatan Keterangan

1. 5-6

Februari

2011

Observasi dalam kegiatan

praktikum respirasi

Kelas XI IPA1 dan XI IPA 2

Studi pendahuluan

penelitian

2. 12-13

Februari

2011

Observasi dan dokumentasi

nilai pretest, post test,

laporan hasil praktikum

respirasi untuk menentukan

sumber data

Studi pendahuluan

penelitian

3. 5 Maret

2011

Dokumentasi profil sekolah

dan kegiatan praktikum

Dokumentasi

penelitian

4. 19-20

Maret 2011

Observasi dalam KBM

persiapan praktikum

pemeriksaan urin

Observasi penelitian

5. 21-22

Maret 2011

Observasi praktikum

pemeriksaan urin serta

pemberian pretest dan

posttest

Penelitian

6. 28-29

Maret 2011

Pemberian kuesioner dan

pengumpulan laporan hasil

praktikum pemeriksaan urin

Penelitian

7. Mulai 30

Maret 2011

Analis data Penelitian

-

Page 47: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

3

C. Sumber Penelitian

Tempat yang menjadi objek penelitian adalah MA Al-Irsyad Gajah

Demak. Madrasah tersebut terletak di Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.

Lokasnyai berada di Jl. Raya Gajah – Dempet No. 11 Gajah Demak. Madrasah

Aliyah Al-Irsyad Gajah adalah lembaga pendidikan Islam tingkat menengah atas

dalam naungan Departemen Agama yang dikelola oleh pengurus “Yayasan Islam

Al Irsyad Al Mubarok” Desa Gajah Kecamatan Gajah Kabupaten Demak sejak

tanggal 10 Januari 1982 yang dirintis oleh DR. H. Abdul Choliq, MT.M.Ag.

dengan dibantu oleh tokoh masyarakat.

Alasan pemilihan MA Al-Irsyad Gajah Demak sebagai tempat penelitian

adalah karena dekat dengan rumah peneliti, memenuhi kebutuhan penelitian yaitu

terdapat KBM tentang praktikum, masih banyaknya nilai praktikum peserta didik

yang kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan

Minimal adalah standar ketuntasan belajar minimal peserta didik yang ditetapkan

oleh musyawarah guru bidang studi berdasarkan acuan yang ditetapkan oleh

SMA/K/MA masing-masing. Penentuan ini diperhitungkan dari tingkat

kompleksitas, daya dukund, dan intake (kemampuan rata-rata peserta didik).5 Di

MA Al-Irsyad Gajah Demak nilai Kriteria Ketuntasan Minimal untuk mata

pelajaran biologi yang diberlakukan adalah 75. Tetapi sebelum mengacu pada

standar minimal ketuntasan belajar nilai peserta didik tersebut diubah ke nilai PAP

(Penilaian Acuan Patokan) terlebih dahulu.6

Dari hasil studi pendahuluan pada tanggal 6-7 Februari 2011 pada

praktikum respirasi banyak peserta didik yang nilainya di bawah KKM. Dari 30

peserta didik kelas XI IPA 1 yang ikut uji coba 26 peserta didik yang tidak masuk

4 peserta didik dan dari 34 peserta didik kelas XI IPA 2 yang ikut uji coba 30

peserta didik yang tidak masuk 4 peserta didik. Dari 56 peserta didik yang ikut uji

coba yang nilainya lolos KKM 16 peserta didik, sedangkan 40 peserta didik

nilainya masih dibawah KKM. Nilai tersebut diambil dari pretes, posttes, dan

5 Muhaimin, et.al., Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Pada Sekolah Dan Madrasah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 366.

6 Purwanto, Evaluasi Hasil belajar, hlm. 207.

Page 48: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

4

laporan hasil praktikum. Peserta didik yang hasil nilainya di bawah KKM tersebut

kemudian menjadi sumber data penelitian. Karena penentuan sumber data dalam

penelitian ini adalah dengan tehnik purposive sampling yaitu tehnik pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.7

Sumber data penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA yang terdiri

atas:

1. Kelas XI IPA 1 = 16 peserta didik

2. Kelas XI IPA 2 = 24 peserta didik

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif adalah batasan masalah yang

ditetapkan menjadi pokok kajian penelitian yang sifatnya sangat urgen, penting

untuk dipecahkan yang berada dalam suatu situasi sosial yang meliputi tempat

(place), pelaku (actor), dan aktifitas (activity).8 Fokus penelitian dalam penelitain

ini ditetapkan berdasarkan focus permasalahan yang disarankan informan dalam

hal ini adalah guru dan berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori

yang telah ada.

Fokus dalam penelitian ini adalah tentang permasalahan penyebab

kesulitan peserta didik kelas XI IPA dalam praktikum pemeriksaan urin di MA Al

Irsyad Gajah Demak tahun pelajaran 2010-2011. Sedangkan ruang lingkup dalam

penelitian ini adalah permasalahan peserta didik pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan pengkomunikasian data hasil praktikum yang meliputi kesiapan

peserta didik terhadap materi, pemahaman terhadap petunjuk praktikum,

kemampuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat dan bahan praktikum, dan

membuat laporan hasil praktikum serta faktor-faktor yang mempengaruhi

timbulnya permasalahan yang menyebabkan kesulitan praktikum tersebut.

7 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

hlm. 200.

8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

hlm. 285-286.

Page 49: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

5

E. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah

dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiyah) dengan sumber data

primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Dan melalui observasi partisipatif moderat yaitu peneliti melakukan

penelitian terhadap apa yang dilakukan oleh sumber data dan ikut melakukan apa

yang dilakukan oleh sumber data tetapi tidak semuanya atau penelitian yang

seimbang antara menjadi orang dalam dan orang luar. 9 Penelitian ini dilakukan

dalam 2 tahap yaitu persiapan penelitian dan pengambilan data.

1. Persiapan Penelitian

a. Obsevasi awal

1) Observasi awal dengan melakukan studi pendahuluan dengan observasi

dan pemberian dan dokumentasi nilai pretest, posttest dan laporan hasil

praktikum.

2) Mencari referensi yang terkait dengan penelitian yaitu tentang

permasalahan penyebab kesulitan belajar praktikum.

b. Pembuatan Instrument Penelitian

Instrumen yang dibuat dalam penelitian ini adalah :

1) Pretest berupa soal esai yang digunakan untuk mengetahui :

a) Kesiapan peserta didik terhadap materi yang akan di praktikumkan.

b) Pemahaman peserta didik terhadap petunjuk praktikum.

2) Posttes berupa soal esai (dengan jenis soal sama dengan pretes) yang

digunakan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran dan penguasaan

peserta didik terhadap materi yang tergolong penting setelah proses

pembelajaran.

3) Kuesioner yang berupa kuesioner tertutup bentuk skala guttman yang

digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

timbulnya permasalahan yang menyebabkan kesulitan belajar praktikum.

9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

hlm. 310-312.

Page 50: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

6

4) Pedoman observasi untuk mengetahui unjuk kerja peserta didik dalam

menggunakan alat dan bahan praktikum.

5) Pedoman observasi untuk menilai laporan hasil praktikum.

2. Pengambilan data penelitian

Dalam penelitian ini digunakan 4 macam metode pengumpulan data,

yaitu:10

a. Metode Dokumenter

Metode dokumenter ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang

nama-nama peserta didik yang digunakan dalam sampel dan data dokumen

lain yang mendukung penelitian.

b. Metode Tes

Tes yang digunakan berupa pretes yaitu evaluasi yang dilakukan guru pada

setiap akan memulai penyajian materi baru.11 Pretest ini dilakukan sebelum

kegiatan praktikum dimulai yaitu untuk mengetes pemahaman peserta didik

terhadap materi yang telah diajarkan guru sebagai modalitas peserta didik

dalam melakukan praktikum dan untuk mengetahui pemahaman peserta

didik terhadap petunjuk praktikum. Sedangkan posttes adalah evaluasi yang

dilakukan guru pada setiap akan mengakhiri materi. Tujuan posttes adalah

untuk mengetahui apakah semua materi yang tergolong penting sudah

dikuaai oleh peserta didik atau belum.12

c. Metode Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan pada responden secara

tertulis untuk menilai aspek kognitif seperti pandangan atau pendapat

seseorang serta harapan dan aspirasinya di samping aspek afektif dan

prilaku individu.13 Kuesioner ini diberikan pada peserta didik yang

10 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2008), hlm. 137.

11 Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan Dengan Pendekatan Baru, hlm. 142.

12 Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,

2006), hlm. 70.

13Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , hlm. 67.

Page 51: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

7

digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya

permasalahan yang menyebabkan kesulitan belajar praktikum.

d. Metode Observasi

Obsevasi adalah pengamatan terhadap suatu proses kegiatan baik dalam

situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Obsevasi dapat

digunakan untuk mengukur atau menilai hasil dan proses belajar peserta

didik yang teramati dalam prilaku.14 Observasi ini dilakukan dengan

menggunakan pedoman observasi. Obsevasi digunakan untuk mengetahui

unjuk kerja peserta didik yaitu dalam menggunakan alat dan bahan

praktikum, dan membuat laporan hasil praktikum.

Tehnik pengumpulan datanya juga menngunakan tehnik triangulasi yaitu

tehnik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai tehnik

pengumpulan data sumber data yang telah ada. Tehnik tersebut meliputi seperti

yang terdapat dalam tabel dibawah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Instrumen pengumpulan data

NO. Indikator Penelitian Sumber data Metode Instrumen

1. Memahami materi Peserta didik Tes (pretest

dan postest)

Soal tes

uraian

2. Memahami petunjuk

praktikum

Peserta didik Tes (pretest)

Soal tes

uraian

3. Menggunakan alat

dan bahan

praktikum

Unjuk kerja

peserta didik

Observasi

Pedoman

observasi

4. Menyusun laporan

praktikum

Observasi Observasi

Pedoman

observasi

14 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. .64.

Page 52: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

8

5. Faktor-faktor

penyebab kesulitan

belajar

Peserta didik

Angket/

kuesioner

Cek list

(Skala

gutman)

F. Tehnik Analisis Data

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang telah diperoleh dari berbagai sumber dan mengkategorikan data tersebut ke

dalam kategori, menjabarkan dalam bagian-bagian, menyusun dalam pola dan

menarik kesimpulan sehingga mudah dipahami orang yang membaca.15 Data

kualitatif dianalisis secara induktif yaitu analisis data yang diperoleh yang dimulai

dari pernyataan-pernyataan yang khusus ke pernyataan yang umum sehingga

dihasilkan suatu pola untuk selanjutnya dapat dikembangkan menjadi sebuah

hipotesis dan hipotesis yang dapat dikembangkan menjadi teori apabila diuji

dengan tehnik triangulasi secara berulang-ulang.

Prroses analisis data dalam penelitian kualitatif ini adalah dengan model

Miles dan Huberman yang meliputi analisis sebelum memasuki lapangan dan

selama di lapangan, prosesnya adalah sebagai berikut :16

1. Analisis sebelum di lapangan

Dalam penelitian kualitatif sebelum peneliti memasuki lapangan data

dikembangkan dari hasil studi pendahuluan untuk menentukan fokus

penelitian. Peneliti melakukan studi pendahuluan yaitu pada praktikum

respirasi. Peneliti memberi pretest dan posttest kemudian menentukan peserta

didik yang masuk menjadi sumber data dalam penelitian dari hasil nilai pretest,

posttest, dan laporan hasil praktikum. Karena pengambilan sampel sumber data

menggunakan tehnik purposive sampling maka peneliti hanya mengambil

peserta didik yang nilainya di bawah KKM yang sebelumnya nilai tersebut

15 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, hlm. 335.

16 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

hlm. 336.

Page 53: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

9

diubah dulu ke PAP (Penilaian Acuan Patokan). Rumus penilaian PAP adalah

sebagai berikut:

2. Analisis selama di lapangan

a. Reduksi data, dalam tahap ini peneliti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, dan memfokuskan pada hal-hal yang penting.

b. Penyajian data, dalam tahap ini peneliti menyajikan data dalam bentuk tabel,

uraian singkat yang kemudian diorganisasi dan disusun berdasarkan pola

hubungan sehingga akan mudah difahami. Dalam menyajikan data peneliti

melakukan tahapan:

1) Karena menggunakan tes maka peneliti menguji item soal yang diberikan

pada peserta didik dengan uji validitas, reliabilitas, dan sensitifitas item

soal supaya mendapatkan item yang baik dan berkualitas.

a) Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk menentukan validitas item soal

menggunakan rumus korelasi product moment. Adapun rumus yang

digunakan adalah: 17

( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑−−

−=

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

xyr = koefisien korelasi tiap item

N = banyaknya sumber data

∑ X = jumlah skor item

∑Y = jumlah skor total

17 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung, Alfabeta: 2005), hlm. 57.

Page 54: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

10

∑ 2X= jumlah kuadrat skor item

∑ 2Y = jumlah kuadrat skor total

∑ XY = jumlah perkalian skor item dan skor total

Setelah diperoleh nilai xyr selanjutnya dibandingkan dengan hasil r

pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Butir soal

dikatakan valid jika tabelhitung rr > .

18 Jika r tabel maka

pretest/posttest tersebut dapat dinyatakan valid.

b) Uji reliabilitas

Uji reliabilitas berhubungan derajat konsistensi item atau butir soal

yang diujikan dalam penelitian. Seperangkat tes dikatakan reliabel

apabila tes tersebut dapat memberikan hasil tes yang tetap, artinya

apabila tes tersebut dikenakan pada sejumlah subjek yang sama pada

waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama atau relatif sama. Analisis

reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus

Alpha sebagai berikut:19

2

2

11 1 1

t

i

k

kr

σ

σ∑−

−=

Keterangan:

11r = reliabilitas instrumen

∑2

iσ = jumlah varians skor tiap-tiap item

2

tσ = varians total

k = banyak item soal

18 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 181.

19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), hlm. 196.

Page 55: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

11

Rumus varians item soal yaitu:

N

N

XX

i

∑∑

=

2

2

2

)(

σ

Keterangan:

N = banyaknya sumber data

Rumus varians total yaitu:

N

N

YY

t

∑∑

−=

2

2

2

)(

σ

Dengan:

∑Y = Jumlah skor item

∑ 2Y

= Jumlah kuadrat skor item

N = Banyak sumber data20

Nilai r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r product

moment pada tabel dengan taraf signifikan 5%. Jika 11r > tabelr maka

item tes tersebut dinyatakan reliabel.

2) Menghitung indeks sensitifitas butir soal untuk mengetahui efektifitas

proses pembelajaran. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut:21

20 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Panduan Praktek, hlm. 196.

21 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Tehnik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 135.

Page 56: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

12

Keterangan :

S : Sensitifitas keberhasilan yang dicari

: Jumlah peserta didik yang menjawab benar item itu sesudah proses

pengajaran (posttest)

: Jumlah peserta didik yang menjawab benar item itu sebelum proses

pengajaran (pretest)

T : Banyaknya siswa yang mengikuti ujian

Indeks sensitifitas butir instrument memiliki interval 0,00 sampai

dengan 1.

3) Melakukan konversi hasil observasi penelitian yang berisi penilaian cara

menngunakan alat dan bahan dan dalam menyusun laporan praktikum.

4) Melakukan konversi skoring data dari kuesioner peserta didik untuk

memperoleh data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya

permasalahan penyebab kesulitan praktikum. Tiap-tiap jawaban

kuesioner dikonversi dalam bentuk numerik dengan menggunakan skala

guttman. Skala guttman atau skala scalogram adalah skala yang

digunakan untuk jawaban yang bersifat tegas dan konsisten untuk melihat

sikap tertentu seseorang.22

5) Melakukan perhitungan frekuensi tiap-tiap kategori jawaban pada

masing-masing variabel kuesioner dan observasi dengan menggunakan

rumus deskriptif prosentase sebagai berikut :23

22 Riduwan, Akdon, Rumus Dan Data Dalam Aplikasi Statistika, (Bandung: Alfabeta,

2009), hlm. 20.

23 Ngalim Purwanto, Prisip-Pinsip Dan Tehnik Evaluasi Pengajaran , hlm.104.

Page 57: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

13

Keterangan :

S : Nilai yang diharapkan (dicari)

R : Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar

N : Skor maksimum dari tes tersebut

6) Mendiagnosis kesulitan dari hasil penelitian secara deskriptif yaitu

menentukan jenis permasalahan yang menyebabkan kesulitan praktikum

dan faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya permasalahan penyebab

kesulitan praktikum tersebut.24

c. Membuat kesimpulan dan verivikasi, dalam tahap ini peneliti menarik

kesimpulann yang merupakan jawaban dari rumusan masalah. Kesimpulan

yang dibuat merupakan kesimpulan yang kredibel yang dapat berupa

hipotesis, hubungan kausal, atau teori. Dalam penelitian ini peneliti

melakukan tahapan sebagai berikut:

1) Menyimpulkan data hasil penelitian yaitu persentase dari masing-masing

jenis permasalahan yang menyebabkan kesulitan dan faktor-faktor yang

mempengaruhi timbulnya permasalahan penyebab kesulitan praktikum

terssebut.

2) Memberikan prognosis yaitu pemberian solusi yang tepat untuk

mengatasi kesulitan belajar peserta didik dalam melakukan praktikum.

Penulis menyimpulkan usaha-usaha yang harus dilakukan peserta didik,

guru, maupun sekolah untuk mengurangi permasalahan yang

menyebabkan kesulitan belajar peserta didik dalam melakukan

praktikum. Berbentuk treatmen, bahan atau materi yang diperlukan,

metode yang akan digunakan, alat bantu pembelajaran yang diperlukan,

dan waktu kegiatan dilaksanakan.25

24 Aunurrahman, Belajar Dan Pembelajaran, hlm. 198.

25Aunurrahman, Belajar Dan Pembelajaran, hlm. 198

Page 58: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

1

BAB IV

ANALISIS PERMASALAHAN DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN

URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

A. Gambaran Umum MA Al-Irsyad Gajah Demak

1. Sejarah Madrasah

Madrasah Aliyah Al Irsyad Gajah adalah lembaga pendidikan Islam

tingkat menengah atas dalam naungan Departemen Agama yang dikelola oleh

pengurus “Yayasan Islam Al Irsyad Al Mubarok” Desa Gajah Kecamatan

Gajah Kabupaten Demak sejak tanggal 10 Januari 1982 yang dirintis oleh Dr.

H. Abdul Choliq, MT.,M.Ag. dengan dibantu oleh tokoh masyarakat.

Pada awal berdirinya, Madrasah Aliyah swasta dengan status Terdaftar

berdasarkan SK Mentri Agama RI Nomer Wk/5.d/90/Pgm/M.A./1984 tanggal

17 Januari 1984.

Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah, sekarang telah membuka tiga

jurusan yaitu program IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan

Sosial), dan Bahasa, dimana dalam perjalanannya telah mengalami lika-liku

kehidupan yang bervariasi, diantaranya :

a. Tahun 1982 – 1985 dengan status 100% swasta dipimpin oleh Drs.Abdul

Choliq, MT.

b. Tahun 1985 – 1986 beralih status menjadi MAN Filial dari MAN Semarang,

dengan pimpinan Drs.H.Abdul Choliq, guru Departemen Agama, tetapi

pada awal tahun pelajaran 1986/1987 beralih menjadi MAN Filial dari

M.A.N. Kendal sampai dengan akhir tahun pelajaran 1991/1992.

c. Tahun 1989 dengan status MAN Filial dari MAN Kendal, estafet

kepemimpinan beralih kepada Drs.MH.Sholeh Anwar, guru Departemen

Agama.

d. Tahun pelajaran 1992/1993, kembali menjadi swasta murni dengan

pimpinan Drs.MH.Sholeh Anwar dibawah pengelolaan Yayasan Pendidikan

Islam Al Irsyad Al Mubarok Gajah dan bulan Pebruari 1993, mengikuti

Page 59: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

2

akreditasi dalam rangka menaikkan status “Terdaftar” menjadi “Diakui” dan

pada bulan Agustus 1993 status Madrasah Aliyah “Al-Irsyad” Gajah, adalah

“DIAKUI” dengan SK Menteri Agama nomer B/E/IV/MA/0132/1993

tanggal 21 Agustus 1993.

e. Tahun 1996 – 1998 dengan status swasta kepemimpinan beralih kepada

Drs.Firdaus Faisal (KMS Departemen Agama).

f. Tahun 1998 – 2005 dengan status swasta kepemimpinan dipegang oleh

Dra.Zulaikhah (KMS Departemen Agama).

g. Mulai bulan Juli 2005 sampai sekarang kepemimpinan dipegang oleh

H.Fachrurrozi, S.Pd

MA Al-Irsyad Gajah mulai tahun ajaran 2007/2008 dengan 3 (tiga)

Program Jurusan tersebut diharapkan mampu memenuhi tuntutan zaman yang

serasi dengan kebutuhan masyarakat yang semakin komplek. Saat ini MA Al-

Irsyad telah mengembangkan program ketrampilan workshop elektronik, bordir

kompeksi, dan laboratorium baik Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa Inggris, dan

kegiatan ekstra lainnya dalam menyongsong perkembangan zaman dan

teknologi yang maju guna mencetak kader-kader yang ilmiah, amaliah,

bertaqwa dan beriman, terampil, siap di masyarakat global.

Yayasan Pendidikan Islam Al-Irsyad Al-Mubarok sejak tahun 1993

berubah menjadi Yayasan Al-Irsyad Al-Mubarok Gajah, artinya ke depan

Yayasan ini tidak hanya bergerak di bidang pendidikan, tetapi mengemban ke

sektor sosial keagamaan, ekonomi, maupun pondok pesantren.

Kepengurusan Yayasan Al-Irsyad Al-Mubarok Gajah tahun 1997

sampai sekarang adalah sebagai berikut:

a. Pelindung : Kepala desa Gajah

b. Penasehat : Moh Yusuf

c. Ketua : Drs.H.Abdul Choliq, MT, M.Ag

d. Wakil Ketua : A.Djazeri,SE

e. Sekretaris : H.Fachrurrozi, S.Pd

f. Bendahara : K.H.Amir Mahmud

g. Seksi – seksi

1) Pembangunan : H.Ja’far

2) Pendidikan Humas : Drs.Munjahid

Page 60: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

3

Pada perkembangan selanjutnya, guna menunjang tercapainya tujuan

pendidikan di Yayasan ini sebagaimana visi dan misinya terutama berakhlakul

karimah dan mampu menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

berhaluan Ahlussunnah Waljama’ah.

Lembaga Pendidikan yang dikelola Yayasan Al-Irsyad Gajah meliputi :

a. Madrasah Diniyah Al-Irsyad Gajah Demak

b. Madrasah Tsanawiyah Al-Irsyad Gajah Demak

c. Madrasah Aliyah Al-Irsyad

2. Visi, Misi, dan Tujuan Madrasah

a. VISI: Terwujudnya generasi Islam yang bertaqwa, berakhlaqul karimah,

memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang berorientasi persaingan

global dan memiliki kemampuan kewirausahaan.

b. MISI:

1) Menyediakan lingkungan yang mendukung terciptanya pembelajaran

yang islami

2) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik melalui kegiatan

peningkatan mutu pembelajaran dan sarana pembelajaran

3) Meningkatkan layanan informasi pendidikan berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi

4) Meningkatkan kreatifitas peserta didik melalui kegiatan

pengembangan potensi diri

5) Meningkatkan ketrampilan dan apresiasi peserta didik di bidang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni dan budaya melalui “constructive

learning”

6) Meningkatkan jiwa kewirausahaan dan kegiatan pengembangan

wawasan khusus usaha

c. Tujuan :

Membekali siswa agar :

1) Menanamkan 3D (disiplin belajar, disiplin waktu, disiplin ibadah)

2) Berupaya keras untuk menegakkan kedisiplinan di lingkungan

Madrasah

Page 61: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

4

B. Analisis Butir Soal

Dalam penelitian permasalahan penyebaab kesulitan belajar praktikum

instrumen yang digunakan untuk memecahkan rumusan masalah adalah tes,

pedoman obsevasi, dan kuesioner. Supaya tes yang digunakan untuk mengetahui

kesiapan peserta didik terhadap materi dan pemahaman peserta didik terhadap

petunjuk praktikum berkualitas maka harus diuji dengan uji validitas, reliabilitas,

dan sensitifitas item soal supaya memenuhi kriteria tes yang baik.

1. Analisis Validitas Tes

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal tes.

Butir soal yang tidak valid akan di buang atau tidak digunakan. Sedangkan butir

soal yang valid berarti butir soal tersebut dapat digunakan peneliti.

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( hitungr) dikonsultasikan

dengan harga kritik r product momen, dengan taraf signifikan 5 %. Apabila harga

tabelhitung rr > maka butir soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya apabila harga

tabelhitung rr < maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid.

Tabel 4.1

Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal

No. Soal Validitas

Keterangan hitungr

tabelr

1 0,424 0,312 Valid

2 0,254 Tidak Valid

3 0,372 Valid

4 0,396 Valid

5 0,664 Valid

6 0,502 Valid

7 0,491 Valid

8 0,302 Tidak Valid

9 0,575 Valid

10 0,661 Valid

11 0,471 Valid

12 0,321 Valid

Page 62: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

5

Tabel 4.2

Persentase Validitas Butir Soal

No.

Kriteria No. Soal Jumlah Persentase

1. Valid 1,3,4,5,6,7,9,10

,11,12 10 83,33 %

2. Tidak

Valid 2,8 2 16,66%

Setelah diketahui ada soal yang tidak valid maka soal tersebut dibuang dan

tidak digunakan. Untuk soal yang sudah valid akan diuji validitas lagi supaya

semua item soal valid semua.

Tabel 4.3

Uji Validitas Yang Kedua

No.Soal Validitas

Keterangan hitungr

tabelr

1 0,320

0,312

Valid

2 0,343 Valid

3 0,405 Valid

4 0,680 Valid

5 0,477 Valid

6 0,491 Valid

7 0,590 Valid

8 0,693 Valid

9 0,511 Valid

10 0,436 Valid

Setelah melalui pembuangan item soal yang tidak valid dan pengujian

validitas yang kedua ternyata 10 item soal yang tersisa telah valid semua, maka

item tersebut yang akan digunakan untuk alat evaluasi.

Page 63: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

6

Tabel 4.4

Persentase Validitas Butir Soal Kedua

No. Kriteria No. Soal Jumlah Persentase

1. Valid 1,2,3,4,5,6,7,8,

9,10 10 100 %

Dari hasil uji validitas yang kedua 100% item soal telah valid. Untuk

penomoran diurutkan dari no. 1 sampai dengan no.10 karena item soal yang

tidak valid tidak digunakan.

2. Analisis Reliabilitas Tes

Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas pada

instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat

konsistensi jawaban. Harga 11r yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga tabelr

product moment dengan taraf signifikan 5 %. Soal dikatakan reliabilitas jika harga

11r > tabelr.

Berdasarkan hasil perhitungan, koefisien reliabilitas butir soal diperoleh r11

= 1.09, sedang tabelr product moment dengan taraf signifikan 5 % dan n = 40

diperoleh tabelr = 0.7, karena 11r > tabelr

artinya koefisien reliabilitas butir soal

telah memiliki kriteria pengujian yang tinggi (reliabel).

3. Analisis sensitifitas butir soal

Analisis sensitifitas butir soaldigunakan untuk mengetahui keefektifan item

soal sehingga dapat digunakan sebagai alat evaluasi. Rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut:1

1 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaraan; Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru, hlm. 223.

Page 64: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

7

Tabel 4.5

Sensitifitas Item Soal

No Soal

Sensitifitas item

soal Sensitifitas

Keterangan

Pretest

Posttest

1 231 258 0,07 Item efektif

2 141 269 0,32 Item efektif

3 195 325 0,45 Item efektif

4 102 280 0,37 Item efektif

5 58 226 0,42 Item efektif

6 115 272 0,39 Item efektif

7 71 299 0,57 Item efektif

8 70 269 0,50 Item efektif

9 34 224 0,48 Item efektif

10 26 240 0,53 Item efektif

Indeks sensitifitas sangat penting dalam penilaiaan keefektifan item dalam

tes penguasaan criterion-referenced yaitu sejauh mana tiap item dapat mengukur

hasil pengajaran. Untuk memperoleh kefektifan item berdasarkan hasil

pengajaran, maka tes harus diberikan sebelum dan sesudah mengajar. Item yang

efektif akan dijawan benar oleh sebegian peserta didik sesudah pengajaran

daripada sebelum pengajaran. Jika suatu item dijawab salah oleh semua peserta

didik baik sebelum atau sesudah pengajaran berarti item tersebut tidak berfungsi

sebagai alat evaluasi.

Berdasarkan data di atas nilai hasil pretest dan posttest peserta didik dalam

praktikum pemeriksaan urin semua item dari nomor 1 sampai dengan nomor 10

dapat berfungsi sebagai alat evaluasi yang baik karena indeks sensitivitas item

berada di antara 0,00 sampai dengan 1,00. Makin besar nilai positif yang

diperoleh menunjukkan bahawa item tersebut sensitivitas keberhasilan

pengajarannya makin besar.

Dengan demikian, dari kesepuluh soal yang diberikan dalam pretest atau

posttest sudah dapat mengukur hasil pengajaran yang diharapkan karaena telah

memiliki sensitifitas terhadap hasil pengajaran.

Page 65: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

8

C. Analisis Hasil Penelitian Tentang Permasalahan Dalam Praktikum

Pemeriksaan Urin

Dalam pelajaran IPA termasuk di dalamnya adalah biologi kegiatan

praktikum merupakan kegiatan yang sangat penting karena dapat mendidik

peserta didik untuk belajar ilmiah dan memberi kesempatan untuk menemukan

dan membuktikan teori.

Oleh karena itu, MA Al Irsyad Gajah Demak yang salah satu visinya adalah

“Terwujudnya generasi Islam yang bertaqwa, berakhlaqul karimah, memiliki ilmu

pengetahuan dan teknologi yang berorientasi persaingan global dan memiliki

kemampuan kewirausahaan”, menyelenggarakan kegiatan praktikum untuk

mengembangkan kemampuan dasar peserta didik supaya trampil dan mempunyai

pengetahuan yang luas.

Di kelas XI IPA terdapat materi ekskresi dengan kompetensi dasar

mengetahui struktur, fungsi, proses, dan gangguan yang dapat terjadi dalam

sistem ekskresi. Praktikum tersebut dilaksanakan pada tanggal 21-22 Maret 2011

yang bertujuan untuk mengetahui sifat fisik seperti aroma, pH, dan warna urin

serta mengetahui kandungan zat pada urin juga untuk mengetahui kondisi

kesehatan seseorang.

Praktikum dilaksanakan di laboratorium biologi yaitu suatu tempat

dilakukan percobaan dan penyelidikan yang dibatasi oleh dinding dan atap yang di

dalamnya terdapat alat-alat dan bahan-bahan untuk praktikum.2 Jenis praktikum

yang dilaksanakan adalah untuk mengembangkan ketrampilan dasar peserta didik

yaitu dalam menggunakan peralatan laboratorium, mengukur dan mengobservasi

dalam kegiatan praktikumnya. Pada praktikum pemeriksaan urin peralatan yang

digunakan adalah menggunakan pipet untuk mengambil larutan atau reagen,

menngunakan gelas ukur untuk mengukur volum urin dalam skala ml,

mengggunakan bunsen untuk memanaskan larutan dan penjepit tabung reaksi

untuk memegang tabung reaksi ketika dipanaskan. Sedangkan observasi yang

dilakukan oleh peserta didik adalah dalam mengamati warna, pH, dan aroma urin

2 Nuryani Y. Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 163.

Page 66: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

9

serta mengidentifikasi perubahan warna larutan yang telah diberi perlakuan pada

uji glukosa dan uji protein dalam urin.

Secara umum urin normal berwarna kuning, urin encer berwarna kuning

pucat, urin kental berwarna kuning pekat, dan urin baru atau segar berwarna

kuning jernih. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna keruh. Urin berbau

khas jika dibiarkan agak lama akan berabau ammonia. Urin tidak normal dapat

berwarna kecoklatan, kemerahan, bahkan hijau kebiruan. Tetapi itu semua

ditentukan oleh faktor kesehasatan dan konsumsi makanan oleh individu yang

bersangkutan. Urin akan berwarna gelap jika banyak mengkonsumsi minuman

berenergi yang biasanya banyak mengandung vitamin B. Urin akan berwarna pink

biasanya disebabkan oleh efek samping obat-obatan, atau makanan tertentu seperti

bluberi dan gula-gula, warna ini juga dapat digunakan sebagai indikasi gangguan

pada system urinaria seperti batu ginjal, infeksi ginjal. Urin akan berwarna coklat

seperti teh disebabkan karena adanya gangguan hati seperti hepatitis atau serosis.

Dan urin akan berwarna keruh jika terdapat partikel padat pada urin seperti

bakteri, sel epitel, lemak, atau kristal-kristal mineral. Sedangkan pH atau

keasaman urin normal antara 7-7,5. Urin akan menjadi lebih asam jika

mengkonsumsi banyak protein, dan urin akan menjadi lebih basa jika

mengkonsumsi banyak sayuran.3

Tujuan praktikum juga dilakukan dengan maksud agar dapat memberikan

pengalaman kepada peserta didik untuk meningkatkan pemahaman materi

pelajaran. Dalam praktikum pemeriksaan urin di MA Al-Irsyad Gajah Demak

praktikum bertujuan untuk verivikasi data yaitu fakta-fakta yang diamati akan

menjadi bukti konkret kebenaran konsep atau prinsip yang dipelajarinya. Dalam

praktikum pemeriksaan urin peserta didik akan mengetahui kebenaran konkret

misalanya dalam uji glukosa dalam urin yang dilakukan dengan menambahkan

reagent benedict ke dalam 2 ml urin kemudian dipanaskan maka akan diketahui

apakah urin tersebut mengandung glukosa atau tidak. Jika urin mengandung

glukosa maka akan terjadi perubahan warna dalam larutan setelah dipanaskan.

3 Guru biologi SMA YPVDP, Urinalis, dalam http://prestasiherfen.blogspot.com,

diakses 11 Maret 2009.

Page 67: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

10

Jika warnanya hijau keruh dan terdapatn endapan maka urin tersebut mengandung

glukosa tapi masih tergolong dalam taraf yang rendah, akan tetapi jika warna

larutan berubah menjadi merah batan dan terdapat endapan maka urin tersebut

didiagnosis mengandung glukosa dan kemungkinan pemilik urin tadi mempunyai

penyakit diabetes mellitus (kencing manis), tetapi untuk lebih pastinya dianjurkan

untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.

Sedangkan dalam uji protein dalam urin dilakukan dengan tujuan untuk

membuktikan ada tidaknya kandungan protein dalam urin. Uji tersebut dilakukan

dengan cara menambahkan reagen biuret ke dalam 2 ml urin kemudian dikocok

dan ditunngu beberapa saat hingga terjadi perubahan. Jika hasilnya menunjukkan

perubahan yaitu terdapat endapan putih pada dasar larutan maka urin yang di uji

tersebut didiagnosis mengandung protein. Hasil tersebut membuktikan bahwa

ginjal pemelik urin tersebut mengalami kerusakan/ gangguan dalam filtrasinya.

Dalam mencapai tujuan tersebut peserta didik harus dapat menggunakan

semua alat indra terutama penciuman dan penglihatan untuk kevalidan data hasil

praktikum. Peserta didik juga harus mempunyai dasar pengetahuan untuk dapat

merumuskan kesimpulan sebab kesimpulan dapat dirumuskan dari tinjauan teori

dan data hasil praktikum. Apabila peserta didik tidak atau kurang mempunyai

bekal itu semua maka akan terjadi permasalahan permasalahan dalam

praktikumnya.

Tabel 4.6

Kisi-Kisi Soal Tes

NO. Aspek

penelitian

Indikator Nomor

pertanyaan

1. Pengetahuan Peserta didik dapat menyebutkan alat

dan bahan yang digunakan dalam

praktikum.

1,2

2. Pemahaman Peserta didik dapat menjelaskan tujun

praktikum.

3

Page 68: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

11

3. Aplikasi - Peserta didik dapat menerangkan cara

menggunakan alat dan bahan.

- Peserta didik dapat menerangkan cara

kerja melakukan berbagai uji dalam

praktikum pemerksaan urin.

4,5

6

4. Analisis - Peserta didik dapat membedakan sifat

fisik urin normal dan tidak normal.

- Peserta didik dapat membedakan

kandungan urin normal dan tidak

normal.

7

8

5. Sintesis Peserta didik dapat merumuskan hipotesis

percobaan.

9

6. Evaluasi Peserta didik dapat mendiaknosis

seseorang yang terkena penyakit diabetes

mellitus atau kelainan lain.

10

Tabel 4.7

Perhitungan Persentase Kesulitan Pretest

No. Nomor

Soal

Persentase Kebenaran

Jawaban

Persentase Tiap Aspek

1. 1 57,8%

46,55% 2. 2 35,3%

3. 3 49% 49%

4. 4 25,5%

23% 5. 5 14,5%

6. 6 28,8%

7. 7 17,8%

17,65% 8. 8 17,5%

9. 9 8,5% 8,5%

10. 10 6,5% 6,5%

Page 69: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

12

Dari kesepuluh soal tes peseta didik yang diujikan sebelum kegiatan

praktikum (pretest) yang digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta didik

terhadap petunjuk praktikun dan kesiapan peserta didik terhadap materi diperoleh

hasil sebagai berikut:

Dari hasil jawaban peserta didik terhadap soal pada aspek pengetahuan

(C1) yaitu menjawab pertanyaan tentang alat dan bahan yang digunakan dalam

praktikum yaitu alat dan bahan untuk uji glukosa untuk soal nomer 1 dan alat dan

alat bahan untuk uji pH dalam urin untuk soal nomer 2 diperoleh hasil persentase

sebesar 46,5% dapat menjawab dengan tepat dan benar dan 53,5% peserta didik

jawabanya kurang tepat karena peserta didik banyak yang masih menyebutkan

semua alat dan bahan dalam yang tertulis dalam petunjuk praktikum sehingga

mereka yang belum tahu prinsip kerjanya dan teorinya mereka belum dapat

membedakan mana alat yang untuk uji glukosa, uji protein, uji pH dan

sebagainya. Menurut analisa peneliti kesalahan dalam petunjuk praktikum adalah

tidak diberi penjelasan pada tiap uji dengan masing-masing alat dan bahan yang

diperlukan.

Dari hasil jawaban peserta didik terhadap soal pada aspek pemahaman

(C2) yaitu menjawab pertanyaan soal nomor 3 tentang tujuan praktikum diperoleh

hasil 49% peserta didik telah mengetahui dan dapat dapat menjelaskan tujuan

praktikum dengan tepat sedangkan 51% peserta didik belum dapat menjelaskan

secara rinci dan tepat. Seharusnya tujuan praktikum pemeriksaan urin adalah

untuk menentukan zat-zat yang terdapat dalam urin yaitu ada tidaknya glukosa

atau protein dalam urin terutamanya dan untuk menentukan status kesehatan

seseorang dengan mengetes urinnya yaitu seseorang yang dites urinnya normal

atau sedang terserang diabetes mellitus (kencing manis) atau terserang

albuminuria. Tetapi dari hasil jawaban peserta didik kebanyakan mereka

menjawab bahwa tujuan praktikum adalah untuk mengetahui kandungan glukosa,

protein, tetapi ada yang menjawab tidak seperti dari yang dipraktikumkan yaitu

misalnya dijawab untuk mengetahui adanya asam urat. Menurut analisis peneliti

kesalahan menjwab soal nomor 3 tentang tujuan praktikum adalah karena peserta

didik tidak teliti dalam membaca, mencermati, dan memahami petunjuk

Page 70: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

13

praktikum karena tujuan sudah tercantun dalam petunjuk praktikum dan

penjabarannya sudah ada dalam cara kerja di petunjuk praktikum.

Dari hasil jawaban peserta didik terhadap soal dalam aspek aplikasi (C3)

yaitu menjawab pertanyaan nomor 4, 5, dan 6 tentang cara menggunakan alat dan

bahan serta cara kerja melakukan berbagai uji dalam praktikum yaitu cara

menggunakan pH indicator pada soal nomor 4 dan cara menggunakan gelas ukur

untuk mengukur volum urin 2 ml pada soal nomor 5 dan cara melakukan uji

aroma pada urin pada soal nomor 6. Dari hasil jawaban peserta didik pada nomor

4, 5, dan 6 dalam pertanyaan pada aspek aplikasi diperoleh hasil persentase 23%

peserta didik dapat menjawab dengan benar dan tepat sedangkan yang 77%

peserta didik belum dapat menjawab dengan benar. Menurut analisa penulis

belum mampunya peserta didik untuk menjawab soal nomor 4 dengan tepat

tentang cara mengukur pH urin dengan pH universal adalah karena mereka belum

pernah mengetahui alat tersebut sehingga secara otomatis cara menngunakannya

pun belum tahu. Untuk soal nomor 5 tentang cara mengukur volum urin 2 ml

dengan gelas ukur juga karena mereka belum pernah mengetahui alat tersebut

sehinnga cara menngunakannya pun belum tahu apalagi untuk masalah mengukur

larutan dengan gelas ukur yang memerlukan ketelitian dalam membaca skala pada

gelas ukur tersebut yaitu larutan tersebut harus dalam posisi stabil atau tenang,

cara melihat skalanya harus sejajar dengan mata. Untuk soal nomor 6 tentang cara

melakukan uji aroma pada urin adalah karena peserta didik belum belajar atau

belum membaca petunjuk praktikum secara jelas karena di petunjuk praktikum

sudah ada penjelasannya. Beda dengan soal nomor 4 dan 5 yang belum dijelaskan

dalam petunjuk praktikum. Dengan demikian kesalahan atau kesulitan peserta

didik dalam menjawab soal tentang aplikasi (C3) adalah karena peserta didik

belum belajar dan karena peserta didik belum pernah melihat pH indikator

maupun gelas ukur sehinnga secara otomatis cara menngunakannnya pun tidak

tahu.

Dari hasil jawaban peserta didik terhadap soal dalam aspek analisis (C4)

yaitu menjawab pertanyaan nomor 7 dan 8 tentang cara membedakan sifat fisik

urin normal dan tidak normal dan cara membedakan kandungan zat dalam urin

Page 71: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

14

normal dan tidak normal diperoleh hasil persentase 26,5% peserta didik dapat

menjawab dengan tepat dan 73,5% peserta didik belum dapat menjawab dengan

tepat atau tidak menjawab sama sekali. Kesalahan dalam menjawab soal tersebut

adalah karena peserta didik belum mengetahui sifat fisik dan kandungan zat dalam

urin normal dan tidak normal sehinnga secara otomatis peserta didik tidak akan

mengetahui perbedaannya. Menurut analisa penulis kesulitan menjawab soal

tersebut timbul karena peserta didik belum pernah membaca atau dijelaskan oleh

guru. Karena peserta didik tidak mengetahui, memahami maka secara otomatis

peserta didik tidak akan dapat menganalisis perbedaanya.

Dari hasil jawaban peserta didik terhadap soal dalam aspek sintesis (C5)

yaitu menjawab pertanyaan nomor 9 tentang rumusan hipotesis diperoleh hasil

persentase hanya 8,5% peserta didik yang dapat menjawab dengan tepat

sedangkan 91,5% peserta didik belum menjawab. Menurut analiasa penulis

kesulitan peserta didik dalam membuat rumusan hipotesis adalah karena peserta

didik belum memahami tujuan. Hal ini ditunjukkan dengan kebenarannya dalam

menjawab soal nomor 3 tentang tujuan praktikum hanya sebesar 49% peserta

didik yang menjawab benar otomatis sisanya yaitu 51% belum memahami tujuan

praktikum. Dengan belum dikuasanya tujuan dan teori maka akan sangat sulit

dalam membuat rumusan hipotesis karena pada intinya hipotesis atau dugaan

sementara dalam sebuah praktikum muncul dari tujuan dan dasar teori. Jika

peserta didik kurang memahami tujuan dan kurang menguasai teori atau

memahaminya makan sangat tidak mungkin peserta didik dapat membuat suatu

conclution.

Sedangkan dari hasil jawaban peserta didik terhadap soal dalam aspek

evaluasi (C6) yaitu menjawab pertanyaan nomor 10 tentang cara mendiaknosisis

seseorang yang terkena penyakit diabetes mellitus diperoleh hasil persentase

sebesar 6,5% peserta didik jawabannya sudah mengarah pada jawaban yang tepat

sedangkan sisanya 93,5% belum dapat menjawab. Menurut analisa penulis

kesulitan peserta didik dalam menjawab soal tersebut adalah karena peserta didik

belum mempunyai pengetahuan tentang perbedaan urin normal dan tidak normal

Page 72: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

15

terutama tentang kadar kandungan glukasa dan belum menguasai tentang teori

perubahan warna larutan setelah diberi benedict.

Dari hasil jawaban peserta didik dari no.1 sampai dengan no.6 merupakan

indikasi dari pemahaman terhadap petunjuk praktikum karena secara tersurat

maupun tersirat jawaban sudah ada dalam petunjuk praktikum apabila peserta

didik belum dapat menjawab atau dapat menjawab tapi belum tepat adalah karena

kesalahan peserta didik yang belum memahami petunjuk praktikum tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan peserta didik dalam memahami

petunjuk praktikum adalah sebesar:

Dari persentase rata-rata tiap aspek pada kemampuan peserta didik dalam

memahami petunjuk praktikum adalah sebesar 39,5% peserta didik telah dapat

memahami petunjuk praktikum. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuaanya

dalam menjawab perrtanyaan pada soal nomor 1 sampai dengan 6. Sedangkan

sisanya yaitu 60,5% belum dapat memahami petunjuk praktikum dengan benar.

Ini dapat dilihat pada kemampuan menjawabnya yang kurang tepat atau tidak

memberi jawaban sama sekali.

Dari hasil jawaban peserta didik dari no.7 sampai dengan no.10

merupakan indikasi dari kesiapan peserta didik dalam praktikum. Sehingga

kemampuan peserta didik dalam menguasai materi sebelum praktikum adalah

sebesar:

Dari persentase rata-rata tiap aspek pada kemampuan peserta didik dalam

persiapan awal atau modalitas terhadap materi yang telah dimiliki untuk persiapan

praktikum adalah sebesar 10,8% peserta didik telah mempunyai pesriapan atau

modalitas penguasaan materi yang bagus dalam praktikum. Hal ini ditunjukkan

Page 73: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

16

dengan kemampuaanya dalam menjawab perrtanyaan pada soal nomor 7 sampai

dengan nomor 10. Sedangkan sisanya yaitu 90,2% belum atau kurang mempunyai

persiapan atau modalitas terhadap materi. Ini dapat dilihat pada kemampuan

dalam menjawab soal nomor 7 sampai dengan nomor 10 yang kurang tepat atau

tidak memberi jawaban sama sekali.

Setelah menganalisis item soal dan menentukan kategorinya, langkah

berikutnya adalah menganalisis jawaban pada masing-masing item kuesioner dan

lembar observasi dengan menggunakan rumus deskriptif persentase sebagai

berikut :4

Keterangan :

S : Nilai yang diharapkan (dicari)

R : Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar

N : Skor maksimum dari tes tersebut

Tabel 4.8

Perhitungan Persentase Permasalahan Dalam Unjuk Kerja

No.

Soal

Jumlah

Skor yang

didapat

Skor

Maksimal

Persentase

1.

Mendemonstrasikan

penggunaan indicator

universal untuk

mengukur pH urin

74

120

61,6%

2.

Mendemonstrasikan

penggunaan gelas ukur

untuk mengukur volum

urin

80

120

66,6%

4 Ngalim Purwanto, Prisip-Pinsip Dan Tehnik Evaluasi Pengajaran , hlm.104.

Page 74: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

17

3.

Mempraktekkan cara

memanaskan larutan

(urin + reagen benedict)

59

120

49,1%

4.

Menggunakan penjepit

tabung reaksi untuk uji

glukosa dan protein

dalam urin

96

120

80%

5.

Menggunakan bunsen

dalam uji glukosa dan

aroma dalam urin

87

120

72,5%

Dari hasil perhitungan persentase data unjuk kerja peserta didik dalam

kemaampuan psikomotornya yaitu keterampilan menggunakan alat dan bahan

praktikum diperoleh hasil:

Dari hasil perhitungan persentase pada aspek kemampuan peserta didik

dalam menggunakan indikator universal yaitu sebesar 61,6% peserta didik sudah

dapat menggunakan indikator universal dengan tepat sedangkan sisanya 38,4%

peserta didik masih belum dapat menggunakan indikator universal dengan benar.

Menurut analisa penulis kesulitan dalam megunakan alat tersebut adalah karena

peserta didik belum mengenal alat tersebut sebelumnya sehingga untuk pemakaian

pertama mereka masih bingung dan gerogi apalagi untuk mengecek pH urin selain

gerogi juga jijik. Selain itu, menurut analisa penulis permasalan dalam

menggunakan indikator universal adalah karena peserta didik masih belum tahu

cara kerjanya yang tepat yaitu semua warna dalam kertas indicator harus tercelup

sempurna dan didiamkan beberapa saat, dan kesalahan ke 3 adalah kareana

perbedaan interpretasi dalam mencocokkan hasil dengan pedoman dalam

ketentuan dalam indicator universal tersebut karena selain menggunakan seluruh

indra dalam kegiatan observasi peserta didik juga harus trampil dalam

menggunakan alat dan bahan praktikum apabila melihat indicator universal saja

baru pertama kali otomatis untuk dapat trampil menngunakannya pun akan sulit.

Dari hasil perhitungan persentase pada aspek menggunakan gelas ukur

untuk mengukur volum urin diperoleh hasil 66,6% peserta didik telah dapat

Page 75: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

18

mengukur volum urin dengan gelas ukur secara benar sedangkan sisanya 33,4%

peserta didik belum dapat mengukur volum urin sebanyak 2 ml dengan benar.

Menurut analisa penulis permasalahan dalam mengukur volum urin adalah karena

dalam mengukur volum urin dengan gelas ukur peserta didik tidak mendiamkan

sebentar sehinnga posisinya tidak rata, dan cara melihat angkanya tidak sejajar

dengan mata.

Dari hasil perhitungan persentase pada aspek mempraktekkan cara

memanaskan larutan diperoleh hasil 49,1% peserta didik sudah dapat

memanaskan larutan dengan tepat sedangkan sisanya 50,9% peserta didik masih

belum benar dalam memanaskan larutan yaitu arah uapan masih dihadapkan ke

arah praktikan dan memanaskankannya kelamaan sehingga mereka kaget sewaktu

terjadi lompatan buih dari larutan dalam tabung reaksi yang menguap. Menurut

analisa penulis kesalahan tersebut terjadi karena peserta didik tidak mengetahui

tentang prisip cara memanaskan larutan yang benar dan kesalahan peserta didik

dalam kesalahan dalam menginterpretasikan pesan atau penjelasan dari guru.

Dari hasil perhitungan persentase pada aspek kemampuan peserta didik

dalam menggunakan penjepit tabung reaksi dengan baik dan benar diperoleh hasil

80% peserta didik sudah dapat menggunakan penjepit tabung reaksi dengan benar

sedangkan sisanya 20% masih terdapat kesalahan dalam menggunakannya.

Kesalahan tersebut adalah saat menjepit tidak diperhatikan posisi tabung reaksi

sehinnga kadang tidak tepat di tengah tapi di ujung sehingga posisi tabung reaksi

kurang aman dan kesalahan yang lain adalah penjepit tabung reaksi tersebut tidak

dikuatkan pada penguatnya. Menurut analisa penulis kesalahan tersebut adalah

kareana peserta didik kurang kontrol saja dalam melakukan kerja.

Dari hasil perhitungan persentase pada aspek kemampuan peserta didik

dalam menggunakan bunsen diperoleh hasil 72,5% peserta didik sudah dapat

mematikan bunsen dengan benar yaitu dengan cara ditutup dengan penutup

bunsen agar api kekurangan oksigen sehinnga akan mati dan cara ini adalah cara

teraman dan terefektif daripadi dimatikan dengan ditiup atau dikipasi atau disiram

air. Sedangkan sisanya 27,5% peserta didik belum mengetahui cara ini dan masih

salah dalam mematikannya. Menurut analisa penulis kesalahan atau ketidaktahuan

Page 76: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

19

peserta didik dalam mematikan bunsen adalah karena kebiasaan mereka dalam

kehidupan jika mematikan api seperti lilin, petromak atau yang lain adalah bukan

dengan cara ditutup dengan penutup.

Tabel 4.9

Perhitungan Persentase Permasalahan Dalam Laporan Hasil Praktikum

No

.

Soal

Jumlah skor

yang

didapat

Skor

Maksimal

Persentase

1.

Menyusun laporan

berdasarkan format

yang ditentukan

110

120

91,6%

2.

Menyajikan hasil

pengamatan dalam

bentuk tabel

83

120

69,1%

3.

Menjawab peratnyaan

sesuai dengan hasil

praktikum dan kajian

teori

68

120

56,6%

4.

Merumuskan

kesimpulan

67

120

55,8%

5.

Menulis laporan dengan

bahasa ilmiah dan

dengan menggunakan

EYD

81

120

67,5%

Dari hasil perhitungan persentase permasalahan hasil laporan dalam

praktikum peserta didik didapat hasil: 99,6% peserta didik sudah dapat menyusun

laporan berdasar format yang telah ditentukan sedangkan sisanya sebesar 0,4%

peserta didik terjadi kesalahan, kesalahan tersebut adalah karena ada beberapa

point yang tidak urut. Menurut analisa penulis dalam menyusun laporan sesuai

format sudah tidak bermasalah karena pada intinya laporan yang dikerjakan

Page 77: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

20

adalah hanya menambaahi jawabaan persoalan dan melengkapi tabel hasil

pengamatan saja.

Dari hasil perhitungan persentase dalam aspek menyajikan hasil

pengamatan dalam bentuk tabel, didapat hasil 69,1% peserta didik sudah dapat

menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk tabel sesuai dengan hasil pengamatan

dan lengkap secara benar dan valid. Kebenaran dan kevalidan hasil pengamatan

peserta didik diketahui peneliti dari hasil yang disajikan dalam tabel dengan

kecocokan pada teori. Misalanya di laporan hasil praktikum warna urin ditulis

orange sedangkan kenyataan yang diamati dalam lapangan adalah kuning

kecoklatan berarti hasil pengamatan tersebut kurang absah.

Dari hasil perhitungan persentase dalam aspek kebenaran menjawab

pertanyaan dalam laporan peserta didik didapat hasil 56,6% peserta didik sudah

dapat menjawab semua pertanyaan dengan tepat dan benar sedangkan sisanya

43,4% jawabannya masih kurang tepat. Menurut analisa peneliti rata-rata jawaban

kurang tepat adalah pada soal nomor 2 yaitu tentang sampel urin yang diambil ada

yang menderita kerusakan nefron atau tidak. Rara-rata jawaban peserta didik

adalah kerusakan nefron disebabakan karena kadar glukosa tinggi yang

menimbulkan penyakit kencing manis. Padahal semestinya kerusakan nefron

adalah karena proses filtrasi glomelurus yang tidak sempurna sehinnga protein

tidak ikut tersaring dan akhirnya keluar bersama urin. Penyakit yang mungkin

terjadi adalah albuminuria yaitu urin yang mengandung protein.

Dari hasil perhitungan persentase dalam aspek merumuskan kesimpulan

hasil praktikum peserta didik didapat hasil 55,8% peserta didik sudah dapat

merumuskan kesimpulan dengan tepat dan benar sedangkan sisanya 44,2% belum

dapat membuat rumusan kesimpulan dengan sempurna. Menurut analisa peneliti

kesulitan dalam merumuskan kesimpulan dari hasil praktikum adalah karena

peserta didik masih kesulitan dalam mengkomunikasikan landasan teori dengan

pengamatan hasil praktikum yang mereka temukan saat praktikum.

Dari hasil perhitungan persentase pada aspek menulis laporan dengan

bahasa ilmiah dan dengan menggunakan EYD yang tepat diperoleh hasil 67,5%

peserta didik telah menulis laporan praktikum dengan tulisan dan ejaan yang

Page 78: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

21

benar dan tepat sedangkan sisanya 32,5% peserta didik belum menulis laporan

praktikum dengan tulisan dan ejaan yang tepat. Menurut analisa penulis kesalahan

tersebut terjadi karena peserta didik memng belum mengetahui bagaimana cara

menulis laporan ilmiah yang benar dengan tulisan dan ejaan yang tepat dan benar

dan yang kedua adalah karena peserta didik sudah mengetahui tulisan dan ejaan

yang tepat tetapi tidak mengaplikasikannya, seperti penulisan kata ulang yang

ditulis dengan angka 2, tidak menggunakan huruf besar pada awal kalimat dan

penyingkatan-penyinkatan kata yang tidak semestinya.

Laporan praktikum adalah perpaduan hasil pengamatan lapangan

dihubungkan dengan teori-teori yang telah diperoleh. Dari hasil analisis peneliti

apabila peserta didik dalam hal kesiapan awal masih kurang maka secara otomatis

dalam pembuatan laporannya pun akan kurang maksimal ditambah dengan

kurangnya peserta didik dalam menggunakan peralatan praktikum seperti

memanaskan larutan, mematikan bunsen dan lain-lain maka akan memberi

dampak kesulitan dalam hal penulisan lapoan terutama dalam hal perumusan

kesimpulan.

Dengan demikian dari hasil analisa peneliti bahwa kesulitan, kesalahan,

dan problem yang dialami peserta didik di MA Al-Irsyad Gajah Demak baik

dalam memahami petunjuk praktikum, kesiapan dalam materi, kemampuan unjuk

kerja menggunakan alat dan bahan serta kemampuan menyusun laporan adalah

harus segera diatasi.

Page 79: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

22

Tabel 4.10

Kisi-Kisi Kuesioner Peserta Didik

No. Faktor Indikator No.Soal

1

Ciri khas/

karakteristik

peserta didik

Peserta didik mempunyai fisik, mental,

dan kesiapan yang mapan untuk

melakukan praktikum.

1,2,3,4

2

Sikap terhadap

belajar

Peserta didik mempunyai perhatian

terhadap praktikum dan penjelasan

guru.

5,6

3

Motivasi

belajar

Peserta didik mempunyai motivasi saat

praktikum dan motivasi dalam

mengerjakan tugas

7,8,9

4

Konsentrasi

Belajar

Peserta didik berkonsentrasi dalam

praktikum

10

5

Mengolah

bahan ajar

Peserta didik dapat mengolah informasi-

informasi yang diterima

11,12

6

Menggali hasil

belajar

Peserta didik dapat mengaktifkan pesan

yang telah diterima

13,14

7

Rasa percaya

diri

Peserta didik tidak merasa tertekan atau

minder, takut saat praktikum

15,16

8

Kebiasaan

Belajar

Peserta didik mempunyai prilaku yang

baik dalam belajar

17,18

Page 80: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

23

Tabel 4.11

Perhitungan Persentase Kuesioner peserta Didik

No.

Item

Skor

Perolehan

Skor

Maksimal

Persentase

Tiap Item

Persentase

Tiap

Aspek

1. 99 40 82,5%

71,7%

2. 112 40 93,3%

3 55 40 45,8%

4. 78 40 65%

5. 85 40 70% 62,5%

6. 67 40 55%

7. 93 40 77,5%

62,5% 8. 68 40 56%

9. 64 40 53,3%

10. 44 40 36,6% 36,6%

11. 54 40 45% 40%

12. 42 40 35%

13. 68 40 56% 50,9%

14. 55 40 45,8%

15. 99 40 82,5% 65,8%

16. 59 40 49,1%

17. 67 40 55,8% 69,5%

18. 100 40 83,3%

Dari hasil perhitungan persentase kuesioner tentang faktor-faktor internal

peserta didik yang mempengaruhi timbulnya pemasalahan penyebab kesulitan

belajar praktikum pemeriksaan urin adalah sebagai berikut:

Dari aspek karakteristik peserta didik yaitu kondisi fisik dan mental saat

praktikum cenderung tidak ada masalah yaitu persentasenya sebesar 82,5%.

Sebagian besar peserta didik dalam kondisi jasmani yang sehat saat melakukan

Page 81: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

24

praktikum, kondisi mood yang bagus, hal ini terlihat dari keantusiasanya dan

semangat mereka saat melakukan praktikum. Dan untuk kesiapan peserta didik

dalam praktikum, sebagian besar telah siap dengan bahan yang akan dipraktikkan

(urin), buku catatan, petunjuk praktikum dan lain-lain. Menurut analisis peneliti

karakteristik peserta didik tersebut bersifat relatif dan tentatif karena mereka

antusias dengan jenis praktikum atau topik praktikum yaitu pemeriksaan urin

sehinnga mereka tertarik untuk mengikuti. Dan untuk kesiapan materi

persentasenya relatif sedikit yaitu hanya 65% peserta didik yang mengaku telah

faham dengan materi yang akan dipraktikkan, Hal ini terjadi karena peserta didik

memang belum siap terhadap materi, hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil

jawaban pretest yang masih rendah.

Dari aspek sikap terhadap belajar peserta didik yang mempunyai perhatian

terhadap praktikum adalah 70% peserta didik mengaku lebih suka melakukan

praktikum sendiri daripada melihat teman dan 55% peserta didik mengaku lebih

suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencari informasi sendiri. Menurut

analisis peneliti, peserta didik mempunyai sikap positif terhadap praktikum, hal

tersebut terlihat dari kemauan mereka untuk melakukan praktikum dengan tangan

mereka sendiri tidak hanya melihat teman. Hal itu merupakan suatu pertanda

positif adannya antusias dan ingin tahunya peserta didik. Sedangkan sikap peserta

didik yang lebih suka mendengarkan penjelasan guru adalah karena mereka lebih

akrab dengan guru dan tidak biasanya mereka untuk belajar mandiri.

Dari aspek motivasi belajar saat praktikum 77,5% peserta didik mengaku

semangat saat praktikum, 56% peserta didik mempunyai motivasi untuk bertanya,

sedangkan sisanya mengaku tidak bertanya karena takut, malu atau tidak

mempunyai pertanyaan. 53,3% peserta didik mengaku selalu mencatat hasil

praktikum sedangkan 46,7% mengaku tidak terbiasa mencatat karaena tidak

terbiasa mencatat karena malas mencatatnya atau tidak tahu apa yang mau dicatat

karena masih bingung. Menurut analisis peneliti malunya bertanya peserta didik

adalah karena mereka tidak mempunyai bahan yang akan ditanyakan karena

kondisi ini kembali lagi pada persoalan kesiapan peserta didik terhadap materi

yang kurang. Dan tidak termotifasinya peserta didik untuk mencatat hasil

Page 82: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

25

praktikum adalah karena peserta didik belum memikirkan jauh tentang fungsi

catatan.

Dari aspek konsentrasi belajar saat praktikum 36,6% peserta didik

mengaku masih berkonsentrasi dalam praktikum, sedangkan sisanya sudah tidak

berkonsentrasi karena telak capek atau menganggap praktikum kegiatannya ringan

sehingga dapat sambil main-main atau bercanda. Menurut analisis peneliti

konsentrasi belajar peserta didik tersebut harus ditingkatkan dengan disiplin dan

peningkatan peran guru dan sekolah karena peran guru sebagai fasilitator dan

mediator dapat memperkuat perhatian peserta didik terhadap pelajaran supaya

konsentrasi belajar meningkat. Guru perlu menggunakan bermacam-macam

strategi belajar dan dan disiplin untuk menindak peserta didik yang gaduh atau

tidak serius dalam pelajaran.

Dari aspek mengolah bahan ajar saat praktikum, 45% peserta didik

mengaku dalam membuat kesimpulan hasil praktikum adalah hasil pemikiran

bersama teman-teman dan guru, hal tersebut berarti mereka belum dapat

menyimpulkan hasil praktikum sendiri, sedangkan sisanya 55% sudah dapat

menyimpulkan sendiri. Dalam hal mendiagnosis kesehatan seseorang, 35%

peserta didik mengaku sudah dapat mendiaknosis seseorang yang terkena penyakit

diabetes mellitus dari hasil perubahan warna larutan, sedangkan sisanya 75%

peserta didik mengaku masih bingung. Menurut analisis peneliti, kemampuan

peserta didik dalam mengolah bahan ajar yang masih kurang adalah disebabkan

karena kurangnya konsentrasi saat praktikum. Ada di antara mereka yang sudah

ingin pulang karena jam praktikumnya berada pada jam terakhir sehingga suasana

praktikum kurang kondusif. Karena mengolah bahan ajar merupakan proses

seseorang dalam berpikir untuk mengolah informasi-informasi yang diterima

sehingga menjadi bermakna. Makna yang dihasilkan dari pengolahan pesan

adalah bersumber dari apa yang didengar, dilihat, dirasakan, dan dialami oleh

peserta` didik. Apabila semua indra sudah tidak tertuju dan terpusat maka akan

mustahil untuk dapat mengolah bahan ajar dengan baik. Dan di antara peserta

didik masih ada yang tidak faham dengan jalannya proses praktikum. Keadaan

Page 83: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

26

tersebut akan sangat menyulitkan dalam proses pengolahan bahan ajar karena

ketrampilan atau pengetahuan prasyarat belum diketahui.

Dari aspek menggali hasil belajar yaitu peserta didik dapat menggali hasil

belajar yang telah diterima untuk ditransfer kepengetahuan berikutnya. 56%

peserta didik mengaku suka jika diberi pretest, sedangkan 44% mengaku tidak

suka. Dengan tidak sukanya peserta didik jika diberi pretest berarti peserta didik

masih kesulitan dalam transfer knowledge dari apa yang telah dipelajari. 45,8%

peserta didik mengaku lupa dengan apa yang telah dijelaskan sedangkan sisanya

32% mengaku paham dan ingat dengan penjelasan guru. Berarti 54,2% peserta

didik dapat dikatakan telah sukses dalam transfer knowledge. Menurut analisis

peneliti kesulitan peserta didik dalam menggali hasil belajar adalah karena pada

tahap penyimpanan pesan dan pengolahan hasil belajar belum dilakukan secara

maksimal karena kesulitan dalam proses menggali kembali pesan-pesan lama

merupakan kendala di dalam proses pembelajaran karena peserta didik akan

mengalami kesulitan mengolah pesan-pesan baru yang memiliki keterkaitan

dengan pesan-pesan lama yang telah diterima sebelumnya. Kesulitan ini dapat

dibuktikan dengan rendahnya nilai perhitungan persentase kesiapan peserta didik

terhadap materi. Kesulitan ini memiliki keterkaiatan dengan proses penerimaan,

proses pengolahan, proses penyimpanan dan kemampuan, dan cara menggali

pesan itu sendiri. Apabila daalam proses belajar peserta didik mengalami

hambatan / kesulitan di dalam proses penerimaan pesan maka peserta didik tidak

mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu yang dipelajari.

Dari aspek rasa percaya diri yaitu peserta didik mempunyai rasa percaya

diri dan nyaman dalam melakukan praktikum. 82,5% peserta didik mengaku

nyaman dengan guru dan teman-teman mereka. Dan 41,9% peserta didik mengaku

tidak nyaman atau tidak percaya diri jika mendapat nilai jelak karena takut

dimarahi guru atau malu dengan teman. Menurut analisis peneliti rasa percaya diri

peserta didik sudah kuat, hal ini terbukti dengan nyamanya mereka melakukan

praktikum. Dengan kata lain beban psikologis untuk minder dengan teman

ataupun yang lainnya cenderung tidak ada.

Page 84: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

27

Dari aspek kebiasaan belajar yaitu peserta didik mempunyai kebiasaan

belajar yang relative baik meskipun 55,8% peserta didik mengaku jarang

membaca buku kecuali akan ulangan, sedangkan sisanya 44,2 % selalu membaca.

Dan 83,3% mengaku takut kalau datang terlambat dalam praktikum meskipun

gurunya baik. Menurut analisis peneliti jarangnya peserta didik membaca buku

karena mereka tidak mempunyai buku bacaan dan LKS, materi pelajaran hanya

dirangkumkan oleh guru mereka. Kondisi ini dilatarbelakangi oleh kondisi

ekonomi. Sedangkan sebab lain adalah karena peserta didik memang tidak hobi

membaca atau kesadaran mereka kurang.

Dengan demikian, faktor-faktor internal yang mempengaruhi timbulnya

permasalahan yang menyebabkan kesulitan belajar praktikum peserta didik di MA

Al-Irsyad Gajah Demak adalah dalam aspek konsentrasi belajar, mengolah bahan

ajar, menggali hasil belajar, kebiasaan belajar, motivasi belajar, rasa percaya diri,

karakteristik dan sikap terhadap belajar. Tetapi dari kedelapan faktor tersebut

yang faktor yang paling besar yang mempengaruhi timbulnya masalah penyebab

kesulitan belajar praktikum adalah pada aspek konsentrasi belajar dan mengolah

bahan ajar.

Menurut analisis peneliti, peserta didik yang mempunyai latar yang baik

dalam mempersiapkan kegiatan belajarnya akan sedikit sekali mengalami masalah

dalam praktikumnya, begitu pula sebaliknya. Dan peserta didik yang mengalami

masalah dalam praktikumnya adalah peserta didik kurang mempunyai

pengetahuan/pengalaman yang terkait dengan materi yang dipraktekkan tersebut.

Sehingga mereka akan mengalami kesulitan dalam perencanaan, pelaksanaan,

maupun pengkomunikasian data hasil praktikum. Sebab pada hakikatnya semua

faktor-faktor tersebut saling terkait dan mempengaruhi.

Page 85: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

1

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah penulis meneliti dan melakukan analisa data penelitian tentang

permasalahan penyebeb kesulitan peserta didik dalam praktikum pemeriksaan urin

di MA Al-Irsyad Gajah Demak didapat hasil sebagai berikut:

1. Permasalahan penyebab kesulitan dalam tahap perencanaan praktikum adalah

karena faktor kurangnya kesiapan peserta didik terhadap materi baik itu karena

kesalahan peserta didik karena kurang belajar maupun karena di petunjuk

praktikum belum terdapat penjelasan. Dan permasalan pada tahap pelaksanaan

praktikum pemeriksaan urin yang dirasa paling sulit diantara ketrampilan yang

lain adalah pada ketrampilan cara memanaskan larutan. Permasalahan tersebut

timbul karena peserta didik belum mengtetahui bagaimana cara memanaskan

larutan yang baik dan benar. Hal itu karena peserta didik belum pernah

mendapat referensi sebelumnya atau demonstrasi pemakaian alat atau cara

menggunakan alat secara langsung. Sedangkan permasalahan pada tahap

pengkomunikasian data hasil praktikum pada praktikum pemeriksaan urin yang

dirasa paling sulit diantara kemampuan yang lain adalah dalam hal

merumuskan kesimpulan. Permasalahan tersebut terjadi karena menyimpulkan

merupakan kemampuan tingkat sintesis yang untuk mencapainya dibutuhkan

pengetahuan yang mendalam. Sedangkan pengetahuan yang mendalam peserta

didik belum dimiliki karena kesiapan materi masih kurang.

2. Pada faktok-faktor internal yang mempengaruhi timbulnya permasalahan

penyebab kesulitan dalam praktikum pemeriksaan urin yaitu meliputi aspek

karakteristik peserta didik, sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi

belajar, mengolah bahan ajar, menggali hasil belajar, rasa percaya diri, dan

kebiasaan belajar yang diperoleh berdasarkan pengakuan peserta didik dari

kuesioner dengan hasil: 82,5% peserta didik sudah mempunyai karakteristik

yang baik yang meliputi fisik, mental, dan kesiapan belajar, 84% peserta didik

Page 86: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

2

sudah memiliki sikap perhatian terhadap praktikum, 78% peserta didik

mengaku telah memiliki rasa percaya diri dan nyaman saat praktikum, 72,6%

peserta didik sudah mempunyai motivasi dalam praktikum, 59% peserta didik

sudah mempunyai kebiasaan belajar yang teratur, 51% peserta didik sudah

dapat menggali hasil belajar, 45% peserta didik sudah dapat berkonsentrasi

penuh saat praktikum, 44% peserta didik sudah dapat mengolah bahan ajar

yang meliputi menganalis dan menyimpulkan hasil praktikum. Dengan

demikian permasalahan terbesar yang mempengaruhi timbulnya kesulitan

dalam praktikum pemeriksaan urin adalah pada aspek pengolahan bahan ajar

dan kurangnya konsentrasi belajar. Oleh sebab itu, kurangnya konsentrasi dan

kurangnya kemampuan peserta didik dalam mengolah bahan ajar perlu

ditangani secara tepat agar permasalahan yang menyebabkan kesulitan peserta

didik dalam praktikum dapat teratasi dan minimal dapat berkurang.

B. Saran

Dari hasil penelitian dan analisis data hasil penelitian yang telah penulis

lakukan tentang permasalahan penyebab kesulitan belajar praktikum peserta didik

di MA Al-Irsyad Gajah Demak kelas XI IPA dalam praktikum pemeriksaan urin

ternyata masih terdapat kesulitan dan kendala, baik dalam hal praktis maupun

teoritisnya baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengkomunikasian hasil

praktikum. Oleh karena itu, penulis sebagai subjek yang telah melakukan

penelitian ingin memberikan saran terutama kepada peserta didik karena dalam

masalah ini yang dikaji adalah masalah internal peserta didik.

1. Bagi Peserta didik

a. Untuk mengatasi kurangnya kesiapan peserta didik dalam materi adalah

dengan belajar secara teratur tidak hanya kalau ada ulangan atau pretest

saja, bertannya jika belum faham supaya tidak menimbulkan kesulitan

dalam proses belajar berikutnya dan memperluas materi dengan cara

membuat list dari kata-kata yang belum dipahami dalam petunjuk praktikum

kemudian mencari referensi dari kata-kata yang belum dipahami tersebut.

Page 87: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

3

Setelah itu membuat suatu tabel dari kata-kata dalam list dan memberi

penjelasan tentang isi (apa), bentuk (bagaimana), dan fungsi (mengapa).1

b. Untuk mengatasi kesulitan dalam menggunakan alat dan bahan misalnya

dalam menggunakan pH indikator atau cara memanaskan larutan maka

peserta didik dapat menanyakannya pada guru sebelum praktikum atau

mencari referensi lain misalnya melalui internet.

c. Untuk mengatasi kesulitan dalam merumuskan kesimpulan dapat dilakukan

dengan membuat list tentang masalah yang paling penting dan masalah

penting yang masih belum terjawab atau ditemukan dalam praktikum

dengan menulis beberapa butir pernyataan. Kemudian melakukan analisis

setelah itu menarik suatu konsep secara garis besar dari pernyataan-

pernyataan yang telah ditulis dan dianalisis.2

d. Untuk mengatasi permasalahan dalam pengolahan hasil belajar dapat

dilakukan dengan membuat ringkasan setelah selesai pembelajaran misalnya

dengan menjawab pertanyaan tentang who, what, when, where, how, dan

why.3 Setelah itu peserta didik melakukan brain stroming (curah gagasan)

tentang masalah tersebut. Dan untuk mengatasi permasalahan dalam

kesulitan peserta didik dalam konsentrasi belajar dapat dilakukan dengan

membuat daftar tujuan pentingnya melakukan praktikum tentang materi

pemeriksaan urin sehingga peserta didik akan tersadar tentang pentingnya

praktikum tersebut untuk dirinya dan lingkungan.

2. Bagi Guru

a. Guru harus melibatkan peserta didik dalam mencari informasi yang luas dan

dalam tentang materi yang akan dipraktikan sehingga kemampuan mereka

tidak terbatas hanya pada materi yang diberikan. Jika karakteristik peserta

didik kurang aktif maka guru harus menjadikan hal tersebut sebagai tugas

sehingga semua peserta didik akan mengerjakan. Jika peserta didik masih

1 Hisyam Zaini, et.al, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,

2008), hlm. 151.

2 Hisyam Zaini, et.al, Strategi Pembelajaran Aktif, hlm. 159.

3 Hisyam Zaini, et.al, Strategi Pembelajaran Aktif, hlm. 163.

Page 88: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

4

kesulitan juga untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam tentang

materi, maka guru harus memberi kisi-kisi tentang item-item yang penting

untuk diketahui dalam praktikum. Sehingga mereka dalam praktikum sudah

memahami minimal mengetahui misalnya tentang cara menggunakan suatu

alat tertentu, mendiagnosis urin yang tidak normal dan lain-lain.

b. Menyajikan pembelajaran dengan metode yang lebih menarik dan

menyenangkan bagi peserta didik sehingga peserta didik akan dapat lebih

aktif, termotivasi, dan tertantang serta berlatih untuk mengolah hasil

belajarnya sehingga materi akan mengena lama di memori peserta didik.

Misalnya dalam memahami petunjuk praktikum untuk aspek pengetahuan

dan pemahaman guru meminta peserta didik untuk menghafal nama alat dan

fungsinya secara lengkap serta cara menggunakannya, jika tidak hafal maka

akan diberi sanksi.

c. Guru mengawali pembelajaran praktikum dengan pretest supaya peserta

didik minimal mempunyai persiapan dalam melakukan praktikum. Sebab

karakter kebanyakan peserta didik adalah tidak belajar jika tidak diberi tes

atau ulangan dan mengakhiri pembelajaran dengan posttest untuk feedback

peserta didik terhadap hasil belajar praktikum. Sehingga guru akan

mengetahui hasil belajar peserta didik dan keefektifan metode yang

digunakan.

d. Guru mengadakan review sebelum praktikum misalnya melatih keterampian

peserta didik dalam menggunakan alat dan bahan praktikum dengan

menjelaskan bahkan mempraktikkan secara langsung tentang cara

penggunaan alat dan bahan tersebut secara benar dan tepat sehingga waktu

praktikum berlangsung suasana akan konsdusif tanpa ada peserta didik yang

kebingungan atau ramai bertanya.

3. Bagi Sekolah

Guru dan sekolah bekerjasama dalam membantu meningkatkan prestasi belajar

peserta didik dan memfasilitasi segala kebutuhan dan keperluan peserta didik

dalam hal ini khususnya adalah kebutuhan dalam kegiatan praktikum. Selain

itu, sekolah juga harus lebih menegakkan disiplin dan membuat segala aturan

Page 89: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

5

yang dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik supaya peserta didik

lebih serius dalam belajar, berkonsentrasi, dan siap dengan pelajaran. Hal

tersebut dapat didukung dengan pemberian reword bagi peserta didik yang

berprestasi dan punishment bagi peserta didik yang tidak disipilin.

Page 90: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta :

Rineka Cipta, 2000.

Anwar, Musta’mir, “Efektifitas Pembelajaran Praktikum Materi Pokok Daur

Ulang Limbah Dalam Meningkatkan Kemampuan Entrepreneurship

Peserta Didik Di MA Al Irsyad Gajah Demak”, Skripsi (Semarang:

Program Starta 1 Fakultas Tarbiyah Biologi IAIN Walisongo

Semarang, 2009).

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta, 2006.

Aunurrahman, Belajar dan pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2009.

Baharuddin, Pendidikan Dan Psikologi Perkembangan, Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2009.

Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka

Cipta, 2006.

Guru biologi SMa YPVDP, “Urinalis”, dalam http://prestasiherfen.blogspot.com,

diakses 11 Maret 2009.

Dimyati, Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Filjanah , Hijrah, ”Mendiagnosis Kesulitan Belajar IPA (FISIKA) Siswa Sekolah

Dasar Negeri Berdasarkan Hasil Ujian Akhir Sekolah Tahun Pelajaran

2004/2005 Se Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang”, Skripsi

(Semarang: Program Srata 1 Program Pendidikan Fisika Universitas

Negeri Semarang, 2006).

Hadi, Amirul, Tehnik Mengajar Secara Sistematis, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Hamalik, Oemar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,

Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Hasibuan, Moedjiono, Proses Belajar Mengahar, Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2009.

Hatta,Ahmad, Tafsir Qur’an Perkata Dilengkapi Dengan Asbabun Nuzul Dan

Terjemahannya, Jakarta: Maghfiroh Pustaka.

Page 91: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

Hikmat, Manajemen Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2009.

Jangir, O, P, Developmental Biology, India: Agrobios, 2005.

Karnadi, et.al.,Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta: Cipta

Jaya, 2005.

Kelly, Douglas, E., Human Physiology, New York: Macmillan Publishing, 1981.

Komaruddin, Djuparnah, Kamus Karya Tulis Ilmiah, Jakarta: bumi Aksara, 2000.

Kristiyono, Buku Kerja Dengan Pendekatan Aktif Biologi, Jakarta: Esis, 2011.

Mahfudhoh, Atiq, “Efektivitas Pemanfaatan Laboratorium Alam dalam

Pembelajaran Biologi Materi Pokok Ciri-Ciri Mahluk Hidup Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Al Hadi Mranggen

Demak”, Skripsi (Semarang: Program Starta 1 IAIN Walisongo

Semarang, 2009).

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaraan; Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru, Bandung: Rosda Karya, 2006.

Moorman,Thomas, Bagaimana Membuat Proyek Ilmu Pengetahuan Menjadi

Ilmiah, Bandung, Pakar Raya, 2003.

Muhaimin, et.al., Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) Pada Sekolah Dan Madrasah, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2008.

Murdiyahwati, Eko, “Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis

Kegiatan Laboratorium Materi Pokok Biologi Sel Terhadap Hasil

Belajar Praktikum Biologi Kelas XI MAN Semarang”, Skripsi

(Semarang: Program Starta 1 IAIN Walisongo Semarang, 2010).

Musahir, Panduan Pengajaran Biologi, Jakarta: Irfandi Putra, 2003.

Nasution,S, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta:

Bumi Aksara, 2009.

Nazir, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Nawawi, Imam, Riyadhus Shalihin, Jakarta: Pustaka Amani, 1999.

Parengkun, Prastiwi S, “ Pembentukan Urin”, dalam

http://prastiwisp.wordpress.com, diakses 03 Januari 2011

Page 92: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

Pujiyanto, Sri, Menjelajah Dunia Biologi, Solo: Platinum, 2008.

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Purwanto, Ngalim, Prinsip-Prinsip Dan Tehnik Evaluasi Pengajaran, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2002.

Priadi, Arif, Biologi 2 Bilingual, Jakarta : Yudhistira, 2009.

Riduwan, Akdon, Rumus Dan Data Dalam Aplikasi Statistika, Bandung:

Alfabeta, 2009.

Rustman, Nuryani, Y, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, Jakarta: JICA.

Shintania, Yunita, Soal dan Penyelesaian Uji Kompetensi Biologi, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009.

Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta : Rineka Cipta,

2010.

Styowati, Tri Retno, ”Pembelajaran Fisika Dengan Menggunakan Kegiatan

Laboratorium Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan

Proses Sains Dan Hasil Proses Belajar Siswa SMA”, Skripsi (

Semarang: Program Starta 1 Program pendidikan Fisika Universitas

Negeri Semarang, 2009).

Sudarman, Paryati, Belajar efektif di Perguruan tinggi, Jakarta: Remaja Rosda

Karya ,2004.

Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Grafindo Persada,

2006.

Sudjadi, Bagod, Biologi 2, Jakarta: Yudistura, 2007.

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Al-Gensindo, 2009.

_________, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2009.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2008.

________, Statistik untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta: 2005.

Page 93: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

Suharsimi, Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, Jogjakarta: Aditya Media,2009.

Syah, Muhibbin, Psikologi pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2010.

Syamsturi, Istamar, Biologi SMA, Jakarta : Erlangga, 2009.

Tandra, Hans, Segalaa Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes,

Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2005.

Wijayanti, Prawesti Ika, “ Studi Eksplorasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Pokok

Bahasan Cahaya Dan Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui

Pembelajaran Inkuiri”, Skripsi (Semarang: Program Starta 1 Program

Pendidikan Fisika Universitas Negeri Semarang, 2009).

Winkel, S, Psikologi Pengajaran, Jakarta : Grasindo, 1999.

Yunita, Sari, Tips Membuat Anak Suka Belajar Dan Berprestasi, Yogyakarta:

Genius Publiser, 2010.

Zaini, Hisyam, et.al, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan

Madani, 2008.

Zuriah, Nurul, Metodelogi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, Jakarta: Bumi

Aksara, 2007.

Page 94: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Prosedur kerja ilmiah dalam praktikum, 28.

Tabel 3.1 Jadwal kegiatan penelitian lapangan, 34.

Tabel 3.2 Instrumen pengumpulan data, 39.

Tabel 4.1 Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal, 49.

Tabel 4.2 Presentase Validitas Butir Soal, 50.

Tabel 4.3 Uji Validitas yang Kedua, 50.

Tabel 4.4 Persentase Validitas Butir Soal Kedua, 51.

Tabel 4.5 Sensitivitas Item Soal, 52.

Tabel 4.6 Kisi-Kisi Soal Tes, 55.

Tabel 4.7 Perhitungan Persentase Kesulitan Pretest, 56.

Tabel 4.8 Perhitungan Persentase Permasalahan Dalam Unjuk Kerja, 61.

Tabel 4.9 Perhitungan Persentase Permasalahan Dalam Laporan Hasil

Praktikum , 64.

Tabel 4.10 Kisi-Kisi Kuesioner Peserta Didik, 67.

Tabel 4.11 Perhitungan Persentase Kuesioner Peserta didik, 68.

Page 95: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses pembentukan urin di ginjal, 28.

Page 96: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Nilai praktikum respirasi XI IPA 1

Lampiran 2 : Nilai praktikum respirasi XI IPA 2

Lampiran 3 : Nama sumber data/subjek penelitian

Lampiran 4 : Petunjuk praktikum pemeriksaan urin

Lampiran 5 : Soal pretest praktikum pemeriksaan urin

Lampiran 6 : Soal posttest praktikum pemeriksaan urin

Lampiran 7 : Kunci jawaban soal

Lampiran 8 : Pedoman observasi unjuk kerja praktikum pemeriksaan urin

Lampiran 9 : Pedoman penskoran observasi unjuk kerja praktikum

pemeriksaan urin

Lampiran 10 : Pedoman observasi laporan praktikum pemeriksaan urin

Lampiran 11 : Pedoman penskoran observasi laporan praktikum pemeriksaan

urin

Lampiran 12 : Kuesioner peserta didik

Lampiran 13 : Pedoman penskoran kuesioner peserta didik

Lampiran 14 : Nilai pretest praktikum pemeriksaan urin

Lampiran 15 : Nilai postest praktikum pemeriksaan urin

Lampiran 16 : Analisis item soal I (validitas dan reliabilitas)

Lampiran 17 : Analisis item soal II (validitas dan reliabilitas)

Lampiran 18 : Skor observasi unjuk kerja praktikum pemeriksaan urin

Lampiran 19 : Skor observasi laporan praktikum pemeriksaan urin

Lampiran 20 : Skor kuesioner peserta didik

Lampiran 21 : Contoh hasil pretest peserta didik

Lampiran 22 : Contoh hasil posttest peserta didik

Lampiran 23 : Contoh hasil kuesioner peserta didik

Lampiran 24 : Contoh laporan hasil praktikum peserta didik

Lampiran 25 : Foto penelitian

Lampiran 26 : Surat penunjukan pembimbing

Lampiran 27 : Surat izin riset

Page 97: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

Lampiran 28 : Surat keterangan penelitian

Lampiran 29 : Surat transkrip ko kurikuler

Lampiran 30 : Daftar riwayat hidup

Page 98: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

SUBJEK PENELITIAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN

NO. NAMA KODE

1. Abdul Hasim S-1

2. Siti Muttoharoh S-2

3. Ainun Naim S-3

4. Tutik Mukaromah S-4

5. Mohammad Abdul J.A S-5

6. Juwariyah S-6

7. Kharisma Nova Rozita S-7

8. Sih Wayunita S-8

9. Mahfud Fauzi S-9

10. Muhammad choirul A. S-10

11. Khoirul Muawanah S-11

12. Nur Azizah S-12

13. Nur Indah Yani S-13

14. Siti Aminah S-14

15. Indra Hariyanto S-15

16. Erwin Dwi Apriyanto S-16

17. Abdul Rozaq S-17

18. Alfi Nur Santi S-18

19. Ari Wulandari S-19

20. Devi Irawati S-20

21. Evi Khosiatul K. S-21

22. Gesa Febriawan S-22

23. Heni Pujiati S-23

24. Wiwin Fitriani S-24

25. Kharisma Fitriyana S-25

26. Kholifatun S-26

27. Laili Nazula Rahma S-27

Page 99: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

28. Luk Luus Shofarina S-28

29. Makhfudhoh S-29

30. Moh Afif Hasyim A. S-30

31. Muhammad Junaidi S-31

32. Nur Khamidah S-32

33. Nur Kholis S-33

34. Wahyu Hidayat S-34

35. Riki Rokib S-35

36. Saiful Arifin S-36

37. Sri Sundari S-37

38. Sunti Lestari S-38

39. Umi Rifa’atul M. S-39

40. Luqiana Faroh N. S-40

Page 100: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

NILAI PRAKTIKUM RESPIRASI

NO. PRETEST POSTETS LAPORAN JUMLAH

SKOR MENTAH NILAI SKOR MENTAH NILAI

1 26 33 48 80 70 61

2 48 60 36 60 80 66

3 44 55 28 46 80 60

4 38 48 32 53 80 68

5 35 44 48 80 80 68

6 17 21 44 73 80 58

7 33 41 40 66 80 62

8 0 0 0 0 0 0

9 30 38 44 73 70 60

10 38 48 44 73 80 67

11 0 0 0 0 0 0

12 33 41 48 80 80 67

13 54 68 32 53 80 67

14 39 49 40 66 80 65

15 0 0 0 0 0 0

16 48 60 60 100 80 80

17 50 63 32 53 80 65

18 17 21 40 66 80 5518 17 21 40 66 80 55

19 0 0 0 0 0 0

20 22 28 40 66 70 54

21 0 0 0 0 0 0

22 48 60 40 60 80 66

23 46 58 52 86 70 71

24 49 61 52 86 85 77

25 33 41 44 73 80 65

26 48 60 52 86 80 75

27 26 36 56 93 70 66

28 55 69 52 86 85 80

29 50 63 28 46 80 63

30 38 48 44 73 80 67

31 45 56 40 60 80 65

32 46 57 52 86 85 76

33 36 45 44 73 80 66

34 44 55 40 60 80 65

������� 1136 1427 1252 2056 2285 1925

������� 39 49 43 71 78 66

Page 101: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

NILAI PRAKTIKUM RESPIRASI

NO. PRETEST POSTETS LAPORAN JUMLAH

SKOR MENTAH NILAI SKOR MENTAH NILAI

1 0 0 0 0 0 0

2 55 69 36 60 70 66

3 45 56 32 53 70 59

4 50 63 36 80 75 73

5 0 0 0 0 0 0

6 34 43 48 80 80 68

7 48 60 48 80 85 75

8 64 80 40 66 80 75

9 0 0 0 0 0 0

10 55 69 40 66 70 63

11 40 50 40 66 80 65

12 40 50 44 73 75 66

13 52 65 48 80 80 75

14 0 0 0 0 0 0

15 70 88 40 66 80 78

16 58 73 44 73 80 75

17 0 0 0 0 0 0

18 50 63 32 53 70 6218 50 63 32 53 70 62

19 50 63 36 60 70 64

20 42 53 32 53 75 60

21 50 63 40 66 75 68

22 50 63 40 66 75 68

23 40 50 40 66 75 64

24 70 88 40 66 85 80

25 43 58 32 53 75 62

26 70 88 44 74 85 82

27 50 63 48 80 85 76

28 54 68 44 74 85 76

29 39 49 36 60 75 61

30 42 53 36 60 75 63

������� 1261 1588 996 1674 1930 1724

������� 42 49 43 71 78 66

Page 102: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

PETUNJUK PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN URIN

A. Tujuan

Menentukan zat-zat yang terdapat daam urin

Menentukan kesehatan seseorang dengan mengetes urinnya

B. Alat dan bahan

1. Urin

2. Tabung reaksi

3. Rak tabung reaksi

4. Bunsen

5. Penjepit tabung reaksi

6. Biuret

7. Benedict atau FA+FB

8. pH universal

9. Gelas ukur

C. Cara Kerja

1. Amati warna masing-masing sampel urin

2. Ukurlah pH urin dengan indikator universal, catatlah hasilnya

3. Ambillah tabung reaksi dan masukkkan 2 ml urin

4. Tambahkan larutan benedict atau FA+FB, kemudian panaskan !

5. Amati perubahan warna yang terjadi, catat pada tabel pengamatan

6. Ambillah tabung reaksi dan masukkan 2 ml urin

7. Tetesi dengan reagen biuret dan amati perubahan yang terjadi, catat pada

tabel pengamatan

8. Ambilllah tabung reaksi dan masukkan 2 ml urin

9. Panaskan urin tersebut, perhatikan aroma yang muncul, catat pada tabel

pengamatan

Page 103: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

D. Hasil Pengamatan

1. Sifat fisik urin

Sampel urin Warna pH Bau Setelah dibakar

A

B

C

2. Zat-Zat Yang Terkandung Dalam Urin

Sampel urin Perubahan warna setelah pemberian

Benedict Biuret

A

B

C

E. Pertanyaan

1. Bahan apakah yang terdapat dalam urin yang dapat kamu ketahui dengan

pemanasan urin tersebut ? Apakah diantara sampel yang kamu ambil ada

yang menderita penyakit kencing manis ? jelaskan alasanmu !

2. Apakah dari sampel yang kamu ambil ada yang menderita kerusakan

nefron ? Jelaskan alasanmu !

3. Tentukan status kesehatan dari pemilik sampel urin tersebut berdasarkan

data yang kamu peroleh !

Page 104: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK
Page 105: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

PRETES PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN

1. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam uji glukosa dalam urin !

Jawab :

2. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam uji protein dalam urin !

Jawab :

3. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam uji pH dalam urin !

Jawab :

4. Jelaskan tujuan praktikum pemeriksaan urin !

Jawab :

5. Bagaimana cara nenggunakan pH indikator ?

Jawab :

6. Bagaimana cara mengukur urin 2 ml ?

Jawab :

7. Bagaimana cara kerja melakukan uji aroma pada urin ?

Jawab :

8. Bagaimana cara kerja melakukan uji protein dalam urin ?

Jawab :

9. Bagaimana cara membedakan sifat fisik (aroma, warna, dan pH) urin normal

dan tidak normal ?

Jawab :

10. Bagaimana cara membedakan kandungan zat dalam urin normal dan tidak

normal ?

Jawab :

11. Rumuskanlah hipotesismu dari percobaan uji glukosa dalam urin dan uji

protein dalam urin!

Jawab :

12. Dari percobaan pemeriksaan urin, bagaimana cara kamu mengetahui bahwa

seseorang menderita diabetes mellitus (kencing manis) ?

Jawab :

Page 106: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

PRETES PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN

1. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam uji glukosa dalam urin !

Jawab :

2. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam uji protein dalam urin !

Jawab :

3. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam uji pH dalam urin !

Jawab :

4. Jelaskan tujuan praktikum pemeriksaan urin !

Jawab :

5. Bagaimana cara nenggunakan pH indikator ?

Jawab :

6. Bagaimana cara mengukur urin 2 ml ?

Jawab :

7. Bagaimana cara kerja melakukan uji aroma pada urin ?

Jawab :

8. Bagaimana cara kerja melakukan uji protein dalam urin ?

Jawab :

9. Bagaimana cara membedakan sifat fisik (aroma, warna, dan pH) urin normal

dan tidak normal ?

Jawab :

10. Bagaimana cara membedakan kandungan zat dalam urin normal dan tidak

normal ?

Jawab :

11. Bagaimana kesimpulanmu dari praktikum uji glukosa dalam urin dan uji

protein dalam urin!

Jawab :

12. Dari percobaan pemeriksaan urin, bagaimana cara kamu mengetahui bahwa

seseorang menderita diabetes mellitus (kencing manis) ?

Jawab :

Page 107: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

KUNCI JAWABAN

1. Tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas ukur, bunsen, korek, urin, benedict.

(skor 10)

2. Tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas ukur, urin, biuret (skor 10)

3. Tabung reaksi, indicator universal (skor 10)

4. -Untuk menentukan zat-zat yang terkandung dan sifat-sifat fisik dalam urin

(skor 5)

-Untuk menentukan kesehatan seseorang dengan mengetes urinnya (skor 5)

5. Cara menggunakan pH indikator

a. Mencelupkan pada larutan yang akan diukur pH-nya (urin) (skor 5)

b. Menunggu beberapa menit melihat perubahan warna pada indikator

universal (skor 2)

c. mencocikkan pada petunjuk dalam pH indikator (skor 3)

6. Cara mengukurnya dengan menggunakan gelas ukur (skor 5)

Kemudian menuangkan urin ke dalam gelas ukur dan melihat skala pada

gelas ukur sampai 2ml (skor 5)

7. Cara melakukan uji aroma pada urin

a. Mengambil tabung reaksi dan memasukkan 2 ml urin (skor 5)

b. Memanaskan urin tersebut (skor 3)

c. Mencatat pada tabel pengamatan (skor 2)

8. Cara melakukan uji kandungan protein dalam urin

a. Mengambil tabung reaksi dan memasukkan 2 ml urin (skor 5)

b. Menetesi dengan reagen biuret (± 2-3 tetes) (skor 5)

9. Urin normal berbau ammonia (skor 3)

Urin normal berwarna kuning jernih (skor 3)

Urin normal mempunyai pH (5-7,5) (skor 4)

10. Urin normal tidak mengandung glukosa, protein (skor 10)

11. Pretes

Terdapat perbedaan urin normal dan tidak normal baik itu sifat fisik maupun

kandungan zat yang terkandung di dalamnya. (Skor 10)

Page 108: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

Postes

Urin (+) mengandung glukosa apabila larutan berubah menjadi merah bata

(skor 5)

Urin (+) mengandung protein jika dalam larutan terdapat cincin putih (skor

5)

12. Dapat dilihat dari hasil uji glukosa (skor 5)

Dan dinyatakan (+) menderita kencing manis jika perubahan warna yang

dihasilkan warna merah bata (skor 5)

Page 109: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

Lampiran 9

PEDOMAN PENSKORAN UJUK KERJA PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN URIN

1. Mendemonstrasikan penggunaan indicator universal untuk mengukur pH urin

2. Mendemonstrasikan penggunaan gelas ukur untuk mengukur volum urin

3. Mempraktekkan cara memanaskan larutan (urin + reagen benedict)

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Memanaskan larutan dalam tabung reaksi dalam

posisi tegak

0-1

2. Menjauhkan arah didihan dari muka praktikan 0-1

3. Mendidihkan larutan sedemikian rupa tidak sampai

menguap penuh

0-1

4. Menggunakan penjepit tabung reaksi untuk uji glukosa dan protein dalam urin

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Mengisi tabung reaksi dengan larutan 0-1

2. Menarik kaki penjepit kemudian memasukkan

tabung reaksi yang berisi larutan dalam poisi tegak

0-1

3. Mengencangkan sabuk penjepit 0-1

5. Menggunakan bunsen dalam uji glukosa dan aroma dalam urin

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Mengisi bunsen dengan spirtus 0-1

2. Mematikan bunsen dengan cara menutup api

dengan tutup bunsen

0-2

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Mencelupkan indicator universal secara sempurna

ke dalam urin

0-1

2. Memberi jeda waktu untuk proses perubahan warna 0-1

3. Mencocokkan hasil perubahan warna dengan

pedoman pada indicator universal

0-1

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Meletakkan gelas ukur di tempat datar 0-1

2. Menuangkan larutan pada tabung reaaksi 0-1

3. Membaca skala pada gelas ukur sejajar dengan

mata

0-1

Page 110: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

Lampiran 9

KISI-KISI PENILAIAN UNJUK KERJA PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN URIN

No. Kompetensi

Dasar

Indikator Indikator soal No.Soal

1. Melakukan

ketrampilan

dalam

menggunakan

peralatan

laboratorium

pada

praktikum

pemeriksaan

urin

a. Menggunakan

indicator universal

dalam uji pH

dalam urin

b. Menggunakan

gelas ukur untuk

mengukur volum

urin dalam ml

c. Memanaskan

larutan dalam

tabung reaksi

dalam uji glukosa

urin dan uji aroma

urin

d. Menggunakan

penjepit tabung

reaksi dalam uji

glukosa dan protein

dalam urin

e. Menggunakan

bunsen untuk

memanaskan

larutan dalam uji

glukosa urin dan

uji aroma urin

a. Peserta didik dapat

nendemonstrasikan

penggunaan

indicator universal

dengan tehnik yang

benar

b. Peserta didik dapat

mendemonstrasikan

penggunaan gelas

ukur dengan tehnik

yang benar

c. Peserta didik dapat

mempraktekkan cara

memanaskan larutan

dengan tehnik yang

benar

d. Peserta didik dapat

menggunakan

penjepit tabung

reaksi dengan tehnik

yang benar

e. Peserta didik dapat

menggunakan

bunsen dengan

tehnik yang benar

1

2

3

4

5

Page 111: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

PEDOMAN PENSKORAN UJUK KERJA PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN URIN

1. Mendemonstrasikan penggunaan indicator universal untuk mengukur pH urin

2. Mendemonstrasikan penggunaan gelas ukur untuk mengukur volum urin

3. Mempraktekkan cara memanaskan larutan (urin + reagen benedict)

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Memanaskan larutan dalam tabung reaksi dalam

posisi tegak

0-1

2. Menjauhkan arah didihan dari muka praktikan 0-1

3. Mendidihkan larutan sedemikian rupa tidak sampai

menguap penuh

0-1

4. Menggunakan penjepit tabung reaksi untuk uji glukosa dan protein dalam urin

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Mengisi tabung reaksi dengan larutan 0-1

2. Menarik kaki penjepit kemudian memasukkan

tabung reaksi yang berisi larutan dalam poisi tegak

0-1

3. Mengencangkan sabuk penjepit 0-1

5. Menggunakan bunsen dalam uji glukosa dan aroma dalam urin

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Mengisi bunsen dengan spirtus 0-1

2. Mematikan bunsen dengan cara menutup api

dengan tutup bunsen

0-2

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Mencelupkan indicator universal secara sempurna

ke dalam urin

0-1

2. Memberi jeda waktu untuk proses perubahan warna 0-1

3. Mencocokkan hasil perubahan warna dengan

pedoman pada indicator universal

0-1

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Meletakkan gelas ukur di tempat datar 0-1

2. Menuangkan larutan pada tabung reaaksi 0-1

3. Membaca skala pada gelas ukur sejajar dengan

mata

0-1

Page 112: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK
Page 113: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

Lampiran 10

KISI-KISI PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN

No

.

Kompetensi

Dasar

Indikator Indikator Soal No.

Soal

1. Mengkomuni

kasikan data

hasil

praktikum

dalam bentuk

laporan

tertulis

a. Menyusun

laporan sesuai

format yang

benar

b. Menyajikan

hasil

pengamatan

dalam bentuk

tabel

c. Menjawab soal

yang tertulis

dalam petunjuk

praktikum

d. Merumuskan

kesimpulan

hasil praktikum

e. Menulis laporan

dengan bahasa

ilmiah dan

sesuai EYD

a. Peserta didik dapat

menyusun laporan

sesuai dengan format

yang ditentukan

b. Peserta didik dapat

menyajikan hasil

pengamatan dalam

bentuk tabel dengan

benar

c. Peserta didik dapat

menjawab pertnyaan

sesuai dengan hasil

praktikum dengan

benar

d. Peserta didik dapat

merumuskan

kesimpulan dengan

benar

e. Peserta didik dapat

menulis laporan

dengan bahasa ilmiah

dan dengan

menggunakan EYD

yang tepat

1

2

3

4

5

Page 114: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

Lampiran 10

Page 115: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

PEDOMAN PENSKORAN LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN

URIN

1. Menyusun laporan dengan format yang ditentukan yang meliputi tujuan,

Alat dan Bahan, Cara Kerja, Hasil Pengamatan, Pertanyaan, dan

Kesimpulan

2. Menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk tabel dengan benar

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk tabel

secara objektif sesuai dengan hasil pengamatan

0-1

2. Menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk tabel

dengan benar dan lengkap sesuai item tabel

0-2

3. Menjawab peratnyaan sesuai dengan hasil praktikum dengan benar

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Memberi jawaban sesuai hasil praktikum dan kajian

teori (skor 1 jika > 10% jawabab benar, skor 2 jika >

40% jawaban benar, skor 3 jika > 70% jawaban benar)

0-3

4. Merumuskan kesimpulan dengan benar dan tepat

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Membuat kesimpulan relevan dengan hasil praktikum 0-1

2. Membuat kesimpulan dengan lengkap dan padat 0-1

3. Membuat kesimpulan dengan sistematis 0-1

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Menyajikan laporan sesuai dengan format urutan yang

sistematis

0-1

2. Menyajikan laporan lengkap sesuai dengan format 0-2

Page 116: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

5. Menulis laporan dengan bahasa ilmiah dan dengan menggunakan EYD

yang tepat

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Menggunakan bahasa ilmiah 0-1

2. Menggunakan diksi yang tepat 0-1

3. Menggunakan tata bahasa baku dan sesuai EYD 0-1

Page 117: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

Kuesioner Peserta Didik

No

.

PERTANYAAN YA TIDAK

1. Saya sedang kurang enak badan (sakit) saat praktikum.

2. Saya tidak minat melakukan praktikum karena saya

sudah lelah pada saat mata pelajaran tersebut.

3 Saya tidak membawa buku biologi saat praktikum,

karena tidak perlu/tidak punya.

4. Saya masih kurang faham dengan materi ekskresi,

sehingga saya kesulitan dalam praktikum.

5. Saat melakukan praktikum saya lebih suka melihat dan

teman saya yang mengerjakan.

6. Saya lebih suka mencari informasi dengan membaca

buku daripada mendengarkan penjelasan guru karena

saya lebih faham.

7. Saya tidak semangat saat praktikum karena sulit

membosankan.

8. Saya tidak pernah bertanya kepada guru saat praktikum

karena saya takut/malu/tidak mempunyai bahan

pertanyaan.

9. Saya tidak terbiasa mencatat hasil praktikum karena

saya malas mencatatnya/tidak tahu apa yang mau saya

catat karena masih bingungdengan hasil praktikum.

10. Saat praktikum saya merasa santai karena kegiatannya

ringan dan bias saya lakukan sambil bermain-main/

bercanda dengan teman.

11. Saya menyimpulkan percobaan adalah hasil pemikiran

bersama teman-teman dan guru.

Page 118: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

12. Saya belum faham bagaimana cara mendiaknosis

seseorang yang terkena diabetes mellitus karena saya

masih bingung dalam mengidentifikasi hasil percobaan.

13. Saya suka jika diberi pretes.

14. Penjelasan guru di kelas tidak begitu membantu saya

untuk menganalisis hasil percobaan karena saya lupa

dengan penjelasan tersebut/ masih belum faham

terhadap penjelasan tersebut.

15. Saya kurang suka dengan guru saya karena suka

mengkritik/mengancam saya jika saya tidak berhasil

mendapat nilai bagus.

16. Jika saya mendapat nilai jelek atau praktikum saya tidak

berhasil saya takut di marahi guru/ malu dengan teman.

17. Saya jarang membaca buku kecuali akan ulangan karena

malas/tidak punya buku/ sibuk dengan kegiatan lain.

18. Karena gurunya baik saya tidak takut kalau datang

terlambat dalam praktikum.

Page 119: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

Pedoman Penskoran Kuesioner

1. Ciri khas / karakteristik peserta didik

Indikator : Peserta didik mempunyai fisik, mental, dan kesiapan yang mapan

untuk melakukan praktikum.

a. Saya sedang kurang enak badan (sakit) saat praktikum.

Ya : Skor 0

Tidak : Skor 1

b. Saya tidak minat melakukan praktikum karena saya sudah lelah pada saat

mata pelajaran tersebut.

Ya : Skor 0

Tidak : Skor 1

c. Saya tidak membawa buku biologi saat praktikum, karena tidak perlu

atau tidak punya.

Ya : Skor 0

Tidak : Skor 1

d. Saya masih kurang faham dengan materi ekskresi, sehingga saya

kesulitan dalam praktikum.

Ya : Skor 0

Tidak : Skor 1

2. Sikap terhadap belajar

Indikator : Peserta didik mempunyai perhatian terhadap praktikum dan

penjelasan guru.

a. Saat praktikum berlangsung saya lebih suka melihat dan teman saya yang

mengerjakan.

Ya : Skor 0

Tidak : Skor 1

b. Saya lebih suka mencari informasi dengan membaca buku daripada

mendengarkan penjelasan guru karena saya lebih faham.

Ya : Skor 0

Tidak : Skor 1

Page 120: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

3. Motivasi belajar

Indikator : Peserta didik mempunyai motivasi (eksternal dan internal).

a. Saya tidak semangat saat praktikum karena sulit/membosankan.

Ya : Skor 0

Tidak : Skor 1

b. Saya tidak pernah bertanya kepada guru saat praktikum karena saya

takut/malu/tidak mempunyai bahan pertanyaan.

Ya : Skor 0

Tidak : Skor 1

c. Saya tidak terbiasa mencatat hasil praktikum karena saya malas

mencatatnya/tidak tahu apa yang mau saya catat karena masih

bingungdengan hasil praktikum.

Ya : Skor 0

Tidak : Skor 1

4. Konsentrasi Belajar

Indikator : Peserta didik mempunyaai konsentreasi penuh terhadap

percobaan.

a. Saat praktikum saya merasa santai karena kegiatannya ringan dan bisa

saya lakukan sambil bermain-main/bercanda dengan teman.

Ya : Skor 0

Tidak : Skor 1

5. Mengolah bahan ajar

Indikator : Peserta didik dapat menganalisis dan menyimpulkan apa yang

telah dipelajari dalam praktikum.

a. Saya menyimpulkan hasil percobaan adalah hasil pemikiran bersama

teman-teman dan guru.

Ya : Skor 0

Tidak : Skor 1

Page 121: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

b. Saya belum faham bagaimana cara mendiaknosis seseorang yang terkena

diabetes mellitus karena saya masih bingung dalam mengidentifikasi

hasil percobaan.

a. Ya : Skor 0

b. Tidak : Skor 1

6. Menggali hasil belajar

Indikator : Peserta didik dapat menggali hasil belajar yang telah diterima

untuk ditransfer ke pengetahuan berikutnya.

a. Saya suka jika diberi pretes.

Ya : Skor 1

Tidak : Skor 0

b. Penjelasan guru di kelas tidak begitu membantu saya untuk menganalisis

hasil percobaan karena saya lupa dengan penjelasan tersebut/ masih

belum faham terhadap penjelasan tersebut.

Ya : Skor 0

Tidak : Skor 1

7. Rasa percaya diri

Indikator : Peserta didik percaya diri dan nyaman dalam melakukan

praktikum.

a. Saya kurang suka dengan guru saya karena suka mengkritik/mengancam

saya jika saya tidak berhasil mendapat nilai bagus.

Ya : Skor 0

Tidak : Skor 1

b. Jika saya mendapat nilai jelek atau praktikum saya tidak berhasil saya

takut di marahi guru/ malu dengan teman.

Ya : Skor 0

Tidak: Skor 1

8. Kebiasaan Belajar

Indikator : Peserta didik mempunyai kebiasaan belajar teratur.

a. Saya jarang membaca buku kecuali akan ulangan karena malas/tidak

punya buku/ sibuk dengan kegiatan lain.

Page 122: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

Ya : Skor 0

Tidak : Skor 1

b. Karena gurunya baik saya tidak takut kalau datang terlambat dalam

praktikum.

Ya : Skor 0

Tidak : Skor 1

Page 123: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

Nilai Pretest Praktikum Pemeriksaan U

No. KODE No.1 No.2 No.3 No.4 No.5 No.6 No.7

1 S-1 2 0 10 0 0 0 3

2 S-2 6 0 0 0 0 0 1

3 S-3 7 8 10 0 0 0 0

4 S-4 7 0 10 1 0 0 1

5 S-5 6 0 10 0 0 0 1

6 S-6 5 0 5 0 0 0 1

7 S-7 4 0 5 0 0 0 1

8 S-8 7 0 5 0 0 0 1

9 S-9 6 0 5 0 0 0 1

10 S-10 7 6 10 0 4 10 0

11 S-11 5 0 0 0 0 0 1

12 S-12 7 5 0 0 0 0 1

13 S-13 7 0 3 0 0 0 3

14 S-14 6 0 5 0 4 5 3

15 S-15 5 0 0 0 0 0 1

16 S-16 6 0 0 0 0 0 0

17 S-17 6 10 5 0 4 0 1

18 S-18 5 6 5 8 4 8 3

19 S-19 5 10 10 7 5 8 6

20 S-20 7 0 5 1 0 0 1

21 S-21 5 10 1 10 0 0 1

22 S-22 6 0 0 0 1 0 1

23 S-23 6 0 3 0 1 0 6

24 S-24 6 0 5 0 0 0 0

25 S-25 6 10 5 6 1 10 1

26 S-26 2 3 5 5 1 8 3

27 S-27 5 6 5 6 5 8 3

28 S-28 6 6 5 8 4 8 3

29 S-29 5 3 10 1 1 5 1

30 S-30 6 0 0 0 0 1 1

31 S-31 6 0 3 0 4 0 1

32 S-32 6 6 5 5 3 8 3

33 S-33 7 10 5 10 1 0 1

34 S-34 6 0 3 1 1 0 1

35 S-35 5 6 5 6 1 10 6

36 S-36 6 0 2 0 2 0 1

37 S-37 6 10 10 5 5 8 3

38 S-38 9 10 5 8 0 10 1

39 S-39 6 10 10 6 1 0 1

40 S-40 5 6 5 8 5 8 3

Page 124: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

Urin

No.8 No.9 No.10 Nilai

1 0 1 17

1 1 1 10

0 5 0 30

1 0 1 21

1 1 1 20

1 1 1 14

1 1 1 13

1 1 1 16

1 1 0 14

0 2 0 39

1 0 0 7

0 0 0 13

1 2 0 16

1 5 8 37

1 0 0 7

0 0 0 6

5 0 0 31

0 0 0 39

5 1 0 57

5 0 0 19

5 0 5 37

0 1 1 10

5 0 0 21

0 0 0 11

5 0 0 44

5 0 5 37

5 0 0 43

0 0 0 40

0 5 0 31

1 1 0 10

1 0 0 15

0 0 0 36

5 0 0 39

1 0 0 13

5 0 0 44

0 0 0 11

0 1 0 48

5 0 0 48

0 5 0 39

0 0 0 40

Page 125: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

No. Kode No.1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6

1 U-1 6 6 10 8 8 10

2 U-2 6 10 6 10 4 8

3 U-3 5 6 8 8 2 10

4 U-4 4 10 5 5 5 6

5 U-5 6 6 10 8 8 10

6 U-6 10 6 10 10 2 7

7 U-7 5 6 8 8 8 10

8 U-8 6 8 4 0 4 3

9 U-9 5 6 5 8 3 8

10 U-10 8 10 10 8 10 7

11 U-11 8 6 10 6 7 3

12 U-12 5 6 5 5 5 8

13 U-13 7 6 5 8 2 7

14 U-14 10 6 10 10 2 10

15 U-15 4 4 10 5 4 3

16 U-16 10 10 10 8 10 10

17 U-17 9 6 10 10 2 6

18 U-18 5 6 5 8 10 8

19 U-19 4 3 10 8 4 3

20 U-20 5 6 10 5 2 8

21 U-21 5 3 10 8 4 3

22 U-22 7 4 10 8 10 8

23 U-23 6 6 8 8 4 10

24 U-24 6 10 10 8 8 6

25 U-24 5 6 5 8 6 10

26 U-25 6 9 8 8 4 10

27 U-26 7 6 8 5 4 3

28 U-27 7 8 8 3 5 3

29 U-28 6 6 8 3 5 3

30 U-29 5 10 10 10 10 8

31 U-30 6 6 10 8 8 10

32 U-31 9 6 8 3 8 4

33 U-32 8 10 8 8 10 8

34 U-34 8 6 8 5 0 3

35 U-35 4 6 8 5 5 8

36 U-36 6 10 6 10 10 8

37 U-37 6 6 10 3 8 3

38 U-38 8 6 8 5 9 2

39 U-39 5 6 5 8 4 10

40 U-40 10 6 8 10 2 7

Skor Tes Uji Coba Instrumen

Kelas XI IPA 1 MA Negeri Kendal

X

Page 126: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

No. 7 No. 8 No. 9 No. 10 Nilai

10 8 5 6 77

6 10 8 10 78

3 2 5 10 59

3 2 2 5 47

10 8 5 6 77

10 10 6 5 76

6 10 6 5 72

6 0 5 5 41

10 2 2 8 57

10 10 5 5 83

6 0 5 2 53

3 2 2 5 46

3 10 2 0 50

10 10 5 4 77

10 10 6 8 64

10 10 7 6 91

10 10 0 0 63

6 8 6 5 67

6 10 6 10 64

3 2 2 5 48

10 10 6 8 67

10 5 5 5 72

10 10 10 10 82

10 2 5 5 70

5 0 7 8 60

6 10 10 10 81

6 5 5 2 51

6 0 8 5 53

6 0 8 5 50

6 10 10 10 89

10 8 5 6 77

8 10 5 5 66

6 10 8 10 86

6 10 8 5 59

6 2 3 5 52

10 10 7 6 83

7 10 5 5 63

10 3 10 7 68

10 10 4 8 70

10 10 5 5 73

Page 127: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

No. Kode No.1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6

16 S-16 10 9 10 10 8 10

30 S-29 5 7 10 10 10 10

33 S-32 8 7 10 8 8 10

10 S-10 8 10 10 10 8 10

36 S-36 6 8 10 6 10 10

14 S-14 10 10 6 10 10 2

1 S-1 6 8 6 10 8 8

23 S-23 6 6 6 8 8 4

31 S-30 6 8 6 10 8 8

5 S-5 6 7 6 10 8 8

26 S-25 6 8 9 8 8 4

6 S-6 10 7 6 10 10 2

2 S-2 6 8 10 6 10 4

22 S-22 7 8 4 10 8 10

40 S-40 10 8 6 8 10 2

38 S-38 8 8 6 8 5 9

24 S-24 6 7 10 10 8 8

7 S-7 5 6 6 8 8 8

39 S-39 5 6 6 5 8 4

18 S-18 5 6 6 5 8 10

32 S-31 9 8 6 8 3 8

37 S-37 6 8 6 10 3 8

17 S-17 9 9 6 10 10 2

34 S-34 8 9 6 8 5 0

25 S-24 5 7 6 5 8 6

21 S-21 5 3 3 10 8 4

3 S-3 5 6 6 8 8 2

15 S-15 4 5 4 10 5 4

9 S-9 5 6 6 5 8 3

19 S-19 4 3 3 10 8 4

11 S-11 8 10 6 10 6 7

13 S-13 7 10 6 5 8 2

27 S-26 7 9 6 8 5 4

28 S-27 7 8 8 8 3 5

35 S-35 4 6 6 8 5 5

29 S-28 6 8 6 8 3 5

4 S-4 4 7 10 5 5 5

12 S-12 5 5 6 5 5 5

20 S-20 5 6 6 10 5 2

8 S-8 6 8 8 4 0 4

ANALISIS ITEM SOAL

1 2 3 4 5 6

�x 258 293 269 325 280 226

�x² 1788 2255 1959 2795 2188 1620

Skor Postest Praktikum Pemeriksaan Urin

Kelas XI IPA MA Al-Irsyad Gajah Demak

Item Soal

itas

Page 128: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

�xy 21222 23867 22096 26645 23457 19037

0,424 0,254 0,372277 0,396 0,664 0,502

0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312

Kriteria VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID

Kriteria Soal Reliabel253829,77 1,09

Val

idit

aR

elia

bil

itas 8,583,10 2,72 3,75 3,86 5,70

xyr

tabelr

X2σ

xxrtotalσ

Page 129: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

No. 7 No. 8 No. 9 No. 10 No. 11 No. 12 Skor Total(Y) Y^2

10 6 10 10 7 6 106 11236

8 10 6 10 10 10 106 11236

8 10 6 10 8 10 103 10609

7 8 10 10 5 5 101 10201

8 5 10 10 7 6 96 9216

10 8 10 10 5 4 95 9025

10 10 10 8 5 6 95 9025

10 6 10 10 10 10 94 8836

10 8 10 8 5 6 93 8649

10 8 10 8 5 6 92 8464

10 2 6 10 10 10 91 8281

7 8 10 10 6 5 91 8281

8 4 6 10 8 10 90 8100

8 8 10 5 5 5 88 7744

7 7 10 10 5 5 88 7744

2 10 10 3 10 7 86 7396

6 6 10 2 5 5 83 6889

10 5 6 10 6 5 83 6889

10 6 10 10 4 8 82 6724

8 8 6 8 6 5 81 6561

4 7 8 10 5 5 81 6561

3 8 7 10 5 5 79 6241

6 6 10 10 0 0 78 6084

3 8 6 10 8 5 76 5776

10 8 5 0 7 8 75 5625

3 4 10 10 6 8 74 5476

10 8 3 2 5 10 73 5329

3 4 10 10 6 8 73 5329

8 8 10 2 2 8 71 5041

3 4 6 10 6 10 71 5041

3 7 6 0 5 2 70 4900

7 10 3 10 2 0 70 4900

3 7 6 5 5 2 67 4489

3 6 6 0 8 5 67 4489

8 8 6 2 3 5 66 4356

3 3 6 0 8 5 61 3721

6 5 3 2 2 5 59 3481

8 8 3 2 2 5 59 3481

8 5 3 2 2 5 59 3481

3 5 6 0 5 5 54 2916

JUMLAH 3227 10413529

7 8 9 10 11 12

272 272 299 269 224 240

2154 2010 2487 2443 1478 1698

Page 130: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

22684 22274 24912 23141 18680 19808

0,491 0,302 0,575 0,661 0,471 0,321

0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312

VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID

6,45

=

73,51

4,01 6,30 15,85 5,597,61

�2

σ

Page 131: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

No. Kode No.1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6

16 S-16 10 10 10 8 10 10

30 S-29 5 10 10 10 10 8

33 S-32 8 10 8 8 10 8

10 S-10 8 10 10 8 10 7

36 S-36 6 10 6 10 10 8

23 S-23 6 6 8 8 4 10

26 S-25 6 9 8 8 4 10

2 S-2 6 10 6 10 4 8

14 S-14 10 6 10 10 2 10

1 S-1 6 6 10 8 8 10

31 S-30 6 6 10 8 8 10

5 S-5 6 6 10 8 8 10

6 S-6 10 6 10 10 2 7

40 S-40 10 6 8 10 2 7

22 S-22 7 4 10 8 10 8

7 S-7 5 6 8 8 8 10

24 S-24 6 10 10 8 8 6

39 S-39 5 6 5 8 4 10

38 S-38 8 6 8 5 9 2

18 S-18 5 6 5 8 10 8

21 S-21 5 3 10 8 4 3

32 S-31 9 6 8 3 8 4

15 S-15 4 4 10 5 4 3

19 S-19 4 3 10 8 4 3

37 S-37 6 6 10 3 8 3

17 S-17 9 6 10 10 2 6

25 S-24 5 6 5 8 6 10

34 S-34 8 6 8 5 0 3

3 S-3 5 6 8 8 2 10

9 S-9 5 6 5 8 3 8

11 S-11 8 6 10 6 7 3

28 S-27 7 8 8 3 5 3

35 S-35 4 6 8 5 5 8

27 S-26 7 6 8 5 4 3

13 S-13 7 6 5 8 2 7

29 S-28 6 6 8 3 5 3

20 S-20 5 6 10 5 2 8

4 S-4 4 10 5 5 5 6

12 S-12 5 6 5 5 5 8

8 S-8 6 8 4 0 4 3

ANALISIS ITEM SOAL

1 2 3 4 5 6

�x 258 269 325 280 226 272

�x² 1788 1959 2795 2188 1620 2154

Skor Posttest Praktikum Pemeriksaan Urin

Kelas XI IPA MA Al-Irsyad Gajah Demak

Item Soal

itas

Page 132: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

�xy 17462 18246 22041 19475 15764 18803

0,320 0,343 0,405055 0,680 0,477 0,491

0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312

Kriteria VALID VALID VALID VALID VALID VALID

Kriteria Soal Reliabel172727,20 1,09

Rel

iab

ilit

asV

alid

ita

7,613,10 3,75 3,86 5,70 8,58

xyr

tabelr

X2σ

xxrtotalσ

Page 133: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

No. 7 No. 8 No. 9 No. 10 Skor Total(Y Y^2

10 10 7 6 91 8281

6 10 10 10 89 7921

6 10 8 10 86 7396

10 10 5 5 83 6889

10 10 7 6 83 6889

10 10 10 10 82 6724

6 10 10 10 81 6561

6 10 8 10 78 6084

10 10 5 4 77 5929

10 8 5 6 77 5929

10 8 5 6 77 5929

10 8 5 6 77 5929

10 10 6 5 76 5776

10 10 5 5 73 5329

10 5 5 5 72 5184

6 10 6 5 72 5184

10 2 5 5 70 4900

10 10 4 8 70 4900

10 3 10 7 68 4624

6 8 6 5 67 4489

10 10 6 8 67 4489

8 10 5 5 66 4356

10 10 6 8 64 4096

6 10 6 10 64 4096

7 10 5 5 63 3969

10 10 0 0 63 3969

5 0 7 8 60 3600

6 10 8 5 59 3481

3 2 5 10 59 3481

10 2 2 8 57 3249

6 0 5 2 53 2809

6 0 8 5 53 2809

6 2 3 5 52 2704

6 5 5 2 51 2601

3 10 2 0 50 2500

6 0 8 5 50 2500

3 2 2 5 48 2304

3 2 2 5 47 2209

3 2 2 5 46 2116

6 0 5 5 41 1681

JUMLAH 2662 7086244

7 8 9 10

299 269 224 240

2487 2443 1478 1698

Page 134: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

20665 19331 15533 16546

0,590 0,693 0,511 0,436

0,312 0,312 0,312 0,312

VALID VALID VALID VALID

=

66,78

15,85 5,59 6,456,30

�2

σ

Page 135: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

SKOR OBSERVAI LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN

KELAS XI IPA MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

No. Kode No.1 No.2 No.3 No.4 No.5

1 S-1 3 3 2 2 1

2 S-2 3 2 1 1 3

3 S-3 3 2 2 2 3

4 S-4 3 2 3 2 2

5 S-5 3 3 3 2 3

6 S-6 3 2 2 2 3

7 S-7 3 2 1 2 3

8 S-8 2 2 2 2 2

9 S-9 3 2 1 1 2

10 S-10 3 2 2 1 2

11 S-11 2 1 1 1 2

12 S-12 3 2 2 1 2

13 S-13 3 2 1 1 3

14 S-14 2 2 1 2 3

15 S-15 3 1 1 2 3

16 S-16 2 2 1 1 216 S-16 2 2 1 1 2

17 S-17 3 2 2 3 1

18 S-18 3 2 1 1 2

19 S-19 2 3 3 2 1

20 S-20 3 2 1 2 1

21 S-21 3 2 1 2 3

22 S-22 3 2 2 1 1

23 S-23 3 2 1 2 1

24 S-24 3 2 1 1 1

25 S-25 3 2 1 1 3

26 S-26 2 2 2 3 3

27 S-27 3 3 2 1 2

28 S-28 3 2 2 1 2

29 S-29 2 2 3 2 1

30 S-30 3 3 3 2 2

31 S-31 3 2 1 1 1

32 S-32 3 2 2 1 2

33 S-33 3 3 1 3 3

34 S-34 3 2 2 2 3

35 S-35 3 2 2 2 1

36 S-36 1 2 2 3 1

37 S-37 3 2 2 1 1

38 S-38 3 2 1 1 2

39 S-39 2 1 2 2 2

Page 136: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

40 S-40 3 2 2 2 2

R 110 83 68 67 81

N 12O 120 120 120 120

persentase 91,6% 61,9% 56,6% 55,8% 67,5%

Rumus=

Soal no.1

Soal no.2

Soal no.3

Soalno.4

Soal no.5

Page 137: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

��� ���� ���� ��� ��� ���� ���� ��� ���� ���� ���� ����� ����� ���� ���� ����� ����� ���� ����� �����

� S-1 � � � �

S-2 � � � � � � �

S-3 � � � � � � �

� S-4 � � � � � � �

� S-5 � � � � � �

S-6 � � � � � �

� S-7 � � � �

� S-8 � � � � � � � �

� S-9 � � � � � � �

�� S-10 � � � � � � �

�� S-11 � � � � � � � � �

� S-12 � � � � � �

� S-13 � � � � � � �

�� S-14 � �

�� S-15 � � � � � �

� S-16 � � � � � � � � � �

�� S-17 � � � � � � � �

�� S-18 � � � � � � �

�� S-19 � � � � � � � � �

� S-20 � � � � � � � �

� S-21 � � � � � � � � � � �

S-22 � � � � � � � � �

S-23 � � � � � � �

� S-24 � � � � � � � � � � � �

� S-25 � � � � � � � �

S-26 � � � � � � � � �

� S-27 � � � � � � � � � �

� S-28 � � � � � � � �

� S-29 � � � � � � � � � � �

� S-30 � � � � � � � � � � � �

� S-31 � � � � � � �

S-32 � � � � � � � �

S-33 � � � � �

� S-34 � � � � � �

� S-35 � � � � � � � � �

S-36 � � � � � �

� S-37 � � � � � � � � � �

� S-38 � � � � � � � � � � �

� S-39 � � � �

�� S-40 � � � � � � �

�� �� �� �� �� � � � � �� �� � � �� �� �� � ���

����� ���� ������ �� ��� ��� ������ � � ���� � �� ��� �� � � ������ ����� ������ ������ ����

� �� �����

�����������������������

����������

������

� !" #$%"

���� ���������� ��� ������ �����

Page 138: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

Lampiran 25

FOTO PENELITIAN

Pretest Postest

Uji Protein Urin Uji Glukosa Urin

Uji pH Urin Identifikasi Aroma Urin

Identifikasi Warna Urin

Page 139: ANALISIS PERMASALAHAN PENYEBAB KESULITAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl...PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PEMERIKSAAN URIN DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Erna Wahyu F.I

2. Tempat & Tgl. Lahir : Demak, 22 November 1988

3. NIM : 07811047

4. Alamat Rumah : Ds. Wonorejo RT/RW 08/01 Kecamatan

Karanganyar Kabupaten Demak

5. HP : 085740829442

B. Riwayat Pendidikan

a. TK Bina Putra (Lulus Tahun 1995)

b. SD Negeri Wonorejo 02 (Lulus Tahun 2001)

c. MTs NU Banat Kudus (Lulus Tahun 2004)

d. MAN NU Banat Kudus (Lulus Tahun 2007)

e. IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah Tadris Biologi

Semarang, 30 Mei 2011

Penulis,

Erna Wahyu F.I

NIM: 073811047