ANALISIS PERHITUNGAN VARIABLE COSTING PADA …karyailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Arsip...

6
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id Riset / 1987 JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011: 1267 2000 ANALISIS PERHITUNGAN VARIABLE COSTING PADA UKIRAN SETIA KARYA NANDA BALIKPAPAN Marwanto, S.E., M.Si., Ak (Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda) Anton Nur Cahyo, S.E., M.M. (Dosen Tamu Jurusan Pariwisata) Abstract Marwanto is an accounting lecturer in Samarinda State Polytechnic and Anton Nur Cahyo is guest lecturer compiling the research entitled “ The analysis of Order cost calculation at Ukiran Setia Karya Nanda Balikpapan” . The purpose of this writing is to identify; Raw Material Cost, Labor Cost and Factory Overhead Cost for once product at Ukiran Setia Karya Nanda Balikpapan in the year 2010. Methods used in this writing are observation, interview, library research and data analysis. This writing applied the analysis instrument calculating of variable costing. The result of this writing indicated that the owner of Ukiran Setia Karya Nanda could identify more information about product cost for each time product ordered by customers and decided the profit intended. The results in this final project are : (1) In 60 cm x 110 cm table product ordered, the job order cost is Rp 1.566.230,00 per unit and (2) In 80 cm x 75 cm mirror frame product ordered, the job order cost is Rp 700.621,00 per unit. Key Words: Calculating; Job Order Cost, Raw Material, Factory Overhead, Direct Labor, Product PENDAHULUAN Seluruh kebudayaan daerah yang berasal dari beraneka ragam suku-suku di Indonesia merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab.Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Kaltim terkenal dengan kayu ulinnya yang kuat, keras dan tahan lama sampai ratusan tahun. Apabila di pulau Jawa terkenal dengan jati dan ukirannya, di Kalimamtan juga terdapat ukiran khas Kalimantan yang diukir pada kayu ulin yang bisa dibuat menjadi meja,kursi,tameng,ranjang,daun pintu,sumpitan ,gasing dan masih banyak lagi yang lainnya. Pada benda tersebut diukir dengan motif ukiran dayak , yang memiliki nilai jual puluhan juta bahkan ratusan juta. Di Kaltim, seni ukir etnik Dayak cukup besar pangsa pasarnya. Karena itu terdapat beberapa usaha seni ukir, diantaranya yaitu CV Borneo Picaso Mandiri di Jalan Soekarno- HattaBalikpapan Utara, Seni Ukir Bahayati Jaya milik Bapak Bakri Udin di Samarinda Seberang, Usaha Dagang Kerajinan dan Souvenir milik Bapak Christian JohanJl. Pulau Samosir No. 19 Samarinda, Usaha Dagang Kerajinan dan Souvenir milik Ibu Aisyah di Samarinda Seberang, Usaha Dagang Kerajinan dan Souvenir milik Bapak Yoseph Siangyang beralamat di Jl. Mulawarman RT.03/No.07 Balikpapan. Ukiran Setia Karya Nanda berproduksi atas dasar order atau pesanan khusus dan juga atas dasar proses untuk stok barangnya. Konsumen yang memesan barang dari bapak untung sudah pasti memiliki penawaran untuk harga yang harus ia bayar nantinya, banyak hal yang harus

Transcript of ANALISIS PERHITUNGAN VARIABLE COSTING PADA …karyailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Arsip...

http://www.karyailmiah.polnes.ac.id

Riset / 1987 JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011: 1267 – 2000

ANALISIS PERHITUNGAN VARIABLE COSTING PADA

UKIRAN SETIA KARYA NANDA BALIKPAPAN

Marwanto, S.E., M.Si., Ak (Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda)

Anton Nur Cahyo, S.E., M.M. (Dosen Tamu Jurusan Pariwisata)

Abstract

Marwanto is an accounting lecturer in Samarinda State Polytechnic and Anton Nur

Cahyo is guest lecturer compiling the research entitled “The analysis of Order cost calculation at Ukiran Setia Karya Nanda Balikpapan”. The purpose of this writing is to identify; Raw Material Cost, Labor Cost and Factory Overhead Cost for once product at Ukiran Setia Karya Nanda Balikpapan in the year 2010. Methods used in this writing are observation, interview, library research and data analysis. This writing applied the analysis instrument calculating of variable costing. The result of this writing indicated that the owner of Ukiran Setia Karya Nanda could identify more information about product cost for each time product ordered by customers and decided the profit intended. The results in this final project are : (1) In 60 cm x 110 cm table product ordered, the job order cost is Rp 1.566.230,00 per unit and (2) In 80 cm x 75 cm mirror frame product ordered, the job order cost is Rp 700.621,00 per unit.

Key Words: Calculating; Job Order Cost, Raw Material, Factory Overhead, Direct Labor, Product

PENDAHULUAN

Seluruh kebudayaan daerah yang berasal dari beraneka ragam suku-suku di Indonesia merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab.Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda.

Kaltim terkenal dengan kayu ulinnya yang kuat, keras dan tahan lama sampai ratusan tahun. Apabila di pulau Jawa terkenal dengan jati dan ukirannya, di Kalimamtan juga terdapat ukiran khas Kalimantan yang diukir pada kayu ulin yang bisa dibuat menjadi meja,kursi,tameng,ranjang,daun pintu,sumpitan,gasing dan masih banyak lagi yang lainnya. Pada benda tersebut diukir dengan

motif ukiran dayak, yang memiliki nilai jual puluhan juta bahkan ratusan juta.

Di Kaltim, seni ukir etnik Dayak cukup besar pangsa pasarnya. Karena itu terdapat beberapa usaha seni ukir, diantaranya yaitu CV Borneo Picaso Mandiri di Jalan Soekarno-HattaBalikpapan Utara, Seni Ukir Bahayati Jaya milik Bapak Bakri Udin di Samarinda Seberang, Usaha Dagang Kerajinan dan Souvenir milik Bapak Christian JohanJl. Pulau Samosir No. 19 Samarinda, Usaha Dagang Kerajinan dan Souvenir milik Ibu Aisyah di Samarinda Seberang, Usaha Dagang Kerajinan dan Souvenir milik Bapak Yoseph Siangyang beralamat di Jl. Mulawarman RT.03/No.07 Balikpapan.

Ukiran Setia Karya Nanda berproduksi atas dasar order atau pesanan khusus dan juga atas dasar proses untuk stok barangnya. Konsumen yang memesan barang dari bapak untung sudah pasti memiliki penawaran untuk harga yang harus ia bayar nantinya, banyak hal yang harus

JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011: 1816 – 2000 Riset / 1988

diperhitungkan bapak untung dalam menentukan harga dari produknya. Pada metode variable costing, harga pokok produk hanya diperhitungkan dari biaya-biaya variabel saja.Dalam penentuan harga jual Bapak Untung melihatnya dari ukuran yang diminta, karena Setia Karya Nanda hanya menggunakan bahan baku dari kayu ulin, kecuali jika konsumen menginginkan produk dari bahan kayu lain. Kesalahan dalam menerima pesanan akan mengakibatkan menumpuknya order, karena itu dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan harus diperhitungkan dengan seksama.

Pada usaha Setia Karya Nanda pengambilan keputusan dilakukan tanpa perhitungan yang jelas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan, keputusan hanya berdasarkan perkiraan dari pemilik dan tawar-menawar antara Bapak Untung dan pelanggan. Seharusnya sebelum memutuskan untuk menerima atau menolak pesanan, Bapak Untung menghitung biaya-biaya yang nantinya digunakan dalam menyelesaikan pesanan. Apakah pesanan tersebut memberikan keuntungan atau tidak, dan bagaimana pengaruhnya terhadap biaya-biaya tetap usaha ini.

Diharapkan dengan adanya analisa variable costing akan membantu manajemen dalam memutuskan menerima atau menolak pesanan ukiran tersebut. Berdasarkan uraian-uraian di atas maka judul yang diambil peneliti dalam penelitian laporan ini yaitu ”Analisis perhitungan Harga Pokok Pesanan Khusus dengan Metode Variable Costing pada Ukiran Setia Karya Nanda Balikpapan”.

Berdasarkan latar belakang yang peneliti kemukakan, pokok masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimanakah perhitungan harga pokok pesanan khusus dengan menggunakan metode variable costing pada Usaha Ukiran Setia Karya Nanda Balikpapan?”

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menghitung perhitungan harga pokok pesanan khusus dengan menggunakan metode variable costing pada Usaha Ukiran Setia Karya Nanda di Balikpapan.

METODOLOGI PENELITIAN Pengertian Biaya

“Biaya (Expense) adalah aliran keluar atau

pemakaian lain aktiva atau timbulnya utang (atau

kombinasi keduanya) selama suatu periode yang

berasal dari penyerahan atau pembuatan barang,

penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang

merupakan kegiatan utama badan usaha.”

(Baridwan, 2004:29)

“Biaya (Cost)adalah pengorbanan atau nilai sumber ekonomis (economic resources) yang dikeluarkan karena memproduksi atau melakukan sesuatu yang membutuhkan biaya.” (Kuswadi, 2005:6)

“Biaya (Expenses)adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenues) dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.” (Supriyono, 1999:18)

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya yaitu pengorbanan yang dikeluarkan untuk kegiatan operasi dalam rangka memperoleh penghasilan dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.

Pengertian Akuntansi Biaya

“Akuntansi Biaya (Cost Accounting) adalah akuntansi yang berkaitan dengan proses terjadinya biaya sehingga dapat memberikan pandangan komprehensif tentang semua kegiatan dalam perusahaan baik penggunaan sumber daya (resources) maupun laba, dan sebagainya.” (Kuswadi, 2005:12)

“Akuntansi Biayaadalah suatu bidang akuntansi yang mencatat, mengukur, dan melaporkan informasi mengenai besarnya biaya.” (Maher 1996:2)

“Akuntansi Biayaadalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.” (Supriyono,1999:12)

“Akuntansi Biaya (Cost Accounting)adalah bidang akuntansi yang menekankan kegiatan pada penetapan dan pencatatan biaya dan kontrol atas biaya.” (Yadiati,2006:10)

“Akuntansi Biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.” (Mulyadi, 1999:6)

Jadi Akuntansi Biaya adalah bidang akuntansi yang mencatat, mengukur, dan melaporkan informasi tentang besarnya biaya dalam bentuk laporan biaya.

Elemen Biaya Produksi Biaya Bahan Baku

“Biaya Bahan Langsungadalah biaya yang dikeluarkan untuk pemakaian bahan-bahan selama proses produksi. (Kuswadi, 2005:26). “Biaya Bahan Bakuadalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai di dalam pengolahan produk.” (Supriyono, 1999:20). “Biaya Bahan Baku (Raw

http://www.karyailmiah.polnes.ac.id

Riset / 1989 JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011: 1267 – 2000

Materials), yaitu biaya untuk bahan-bahan yang dapat dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi.” (Soemarso, 2000:295). “Biaya Bahan Baku (Raw Materials),yaitu biaya untuk barang-barang yang dapat dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi.” (Yadiati, 2006:195)

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan pengertian biaya bahan baku yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pemakaian bahan-bahan yang dapat dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi.

Biaya Tenaga Kerja Langsung

“Biaya Buruh Langsung (Direct Labor), yaitu biaya untuk buruh yang menangani secara langsung proses produksi atau yang dapat diidentifikasikan langsung dengan barang jadi.” (Yadiati, 2006:195). “Biaya Buruh Langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang langsung mengerjakan suatu produk. Biaya ini disebut upah (bukan gaji) karena pembayarannya dihitung berdasarkan hasil produksi, jam atau hari kerja yang mereka berikan selama proses produksi.” (Kuswadi, 2005:26). “Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.” (Supriyono, 1999:20)

Jadi biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik yang dapat diidentifikasikan ke produk yang dihasilkan.

Biaya Overhead Pabrik

“Biaya Overhead adalah semua biaya yang tidak hanya terjadi karena proses produksi, tetapi juga terjadi di luar proses produksi.” (Kuswadi, 2005:27). “Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead Cost) adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.”(Supriyono, 1999:21). “Biaya Overhead Pabrik, yaitu biaya-biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya buruh langsung.”(Yadiati, 2006:195).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya overhead pabrik merupakan biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Yang termasuk elemen biaya overhead pabrik yaitu (Supriyono, 1999:21):Biaya Bahan Penolong; Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung; Penyusutan dan Amortisasi Aktiva Tetap Pabrik; Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap Pabrik;

Biaya Listrik; Air Pabrik; Biaya Asuransi Pabrik; Biaya Overhead Lain-lain; Apabila perusahaan memiliki departemen pembantu di dalam pabrik semua biaya departemen pembantu merupakan elemen biaya overhead pabrik.

Tarif BOP

Biaya Overhead Pabrik (www.google.co.id) yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama satu tahun yang sama, kemudian pada akhir tahun dibandingkan dengan yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif.

Rumus tarif BOP dapat ditentukan sebagai

berikut: Tarif BOP =

Dasar Pembebanan BOP:Satuan produk; Biaya bahan baku; Biaya tenaga kerja langsung; Jam tenaga kerja langsung; Jam mesin.

Metode harga pokok pesanan

“Metode harga pokok pesanan adalah

suatu cara menentukan harga pokok produk di mana biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya produksi tidak langsung dikumpulkan dan dibebankan secara seksama kepada setiap pesanan yang dihasilkan.” (Muhadi dan Siswanto, 2001:6)

Abdul Halim menyatakan bahwa “pada

metode harga pokok pesanan, harga pokok (biaya produksi) dikumpulkan atas dasar pekrjaan-pekerjaan atau pesanan-pesanan yang diterima dari langganan/pembeli mulai dari satu unit pesanan sampai kepada suatu partai besar yang diproses pada saat yang sama.” (1999:20)

“Metode harga pokok pesanan adalah

metode pengumpulan harga pokok produk di mana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan identitasnya.” (Supriyono, 1999:36)

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa metode harga pokok pesanan yaitu metode pengumpulan harga pokok yang dikumpulkan untuk setiap pesanan yang diterima.

Pengertian Ukiran

JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011: 1816 – 2000 Riset / 1990

Definisi Ukiran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “yaitu hasil mengukir, relief.” (2005:1238). “Ukiranadalah kegiatan mengolah permukaan suatu objek trimatra dengan membuat perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut sehingga didapat imaji tertentu.” (www.google.com). “Ukiran yaitu lukisan, hiasan, dan sebagainya yang terukir, hasil mengukir, cara mengukir.” (KBBI, 2004:935) HASIL PENELITIAN Dan PEMBAHASAN

Dalam penelitian yang penulis lakukan di lapangan, penulis memperoleh data yang diperlukan yang berhubungan dengan judul penulisan laporan ini. Jenis ukiran yang menjadi objek laporan ini adalah ukiran dalam bentuk meja dan bingkai cermin.

Tabel 4.1

Data Biaya Produksi Ukiran

Bulan Mei 2010

Pesanan Meja dan Bingkai Cermin

UKuran 60x110 cm dan 80x75cm

Keterangan Satuan Jumlah

Harga Jual: Meja Bingkai Cermin Biaya Produksi: Bahan Baku Tenaga Kerja:

- Tukang Serut - Tukang Ukir - Tukang Amplas - Finishing

Overhead Pabrik:

- Biaya Listrik - Cat Dasar - Semir - Amplas - Kaca

Bulan Pesanan Bulan Bulan

Bulan 1 Kg 5 Kaleng

2.600.000

1.000.000

600.000

2.100.000

700.000

1.400.000

1.000.000

275.000

15.000

75.000

30.000

115.000

Sumber: Data diolah, 2010

Tabel 4.2 Harga Pokok Menurut Perusahaan

Biaya Satuan Harga Jumlah

Bahan Baku Meja -Papan -Balok Bingkai Cermin -Papan Tenaga Kerja -Tukang Serut -Tukang Ukir -Tukang Amplas -Finishing Overhead Pabrik -Biaya Listrik -Cat Dasar -Semir -Amplas -Kaca

3 Buah 1 Buah 2 Buah 1 Org 4 Org 2 Org 1 Org Bulan Kg Kaleng

100.000 100.000

100.000

2.100.000 700.000 700.000

1.000.000

275.000 15.000 15.000 30.000

115.000

300.000 100.000

200.000

2.100.000 700.000

1.400.000 1.000.000

275.000 15.000 75.000 30.000

115.000

6.310.000

Sumber: Data diolah, 2010

Tabel 4.3

Data Budget Perusahaan per bulan

Keterangan

Unit Harga Jumlah

Bahan Baku

Papan 25

100.000

2.500.000

Balok 20 100.000 2.000.000 BTKL (Bulanan)

Tukang Serut 1

2.100.000

2.100.000

Tukang Ukir 4 1.000.000 4.000.000

Tukang Amplas 2 700.000 1.400.000

Finishing 1 1.000.000 1.000.000

Overhead Pabrik

By Listrik 1

300.000

300.000

Cat Dasar 5 15.000 75.000

Semir 20 75.000 1.500.000

Amplas 1 100.000 100.000

Kaca 5 115.000 575.000

Total 15.550.000

Sumber: Data diolah, 2010

http://www.karyailmiah.polnes.ac.id

Riset / 1991 JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011: 1267 – 2000

Tabel 4.4

Data Kapasitas Normal Perusahaan

Bahan Baku Unit Harga Jumlah

Papan 23

100.000

2.300.000

Balok 19 100.000 1.900.000

BTKL Tukang Serut (Bulanan)

1 2.100.000 2.100.000

Tukang Ukir (Pesanan) 4 950.000 3.800.000 Tukang Amplas (Bulanan) 2 700.000 1.400.000

Finishing (Bulanan) 1 1.000.000 1.000.000 Biaya Overhead Pabrik

By Listrik 1

280.000

280.000

Cat Dasar 4 15.000 60.000

Semir 20 75.000 1.500.000

Amplas 1 100.000 100.000

Kaca 4 115.000 460.000

Total 14.648.000

Sumber: Data diolah, 2010

Berdasarkan hasil nalisis di atas dapat diperhitungkan harga pokok produksi untuk meja yaitu seperti yang tersaji pada laporan harga pokok pesanan berkut:

Tabel 5.5

UkiranSetiaKarya Nanda

LaporanHargaPokokPesananMeja

Bulan Mei 2010

Bahan Baku = Rp. 600.000,00 TenagaKerja = Rp. 864.000,00 Overhead Pabrik = Rp. 102.230,00 HP.Produksi = Rp. 1.566.230,00

Sedangkan perhitungan harga pokok produksi untuk bingkai cermin tersaji pada laporan harga pokok produksi di bawah ini.

Tabel 5.6

UkiranSetiaKarya Nanda

Laporan HP.PesananBingkaiCermin

Bulan Mei 2010

Bahan Baku =Rp200.000,00 TenagaKerja =Rp308.000,00 Overhead Pabrik=Rp192.621,00 HP.Produksi =Rp700.621,00

Dari laporan di atas harga pokok produk

meja adalah sebesar Rp.1.566.230,00 dan harga

pokok bingkai cermin sebesar Rp.700.621,00. Dengan harga jual meja sebesar Rp.2.600.00,00 maka laba kotor yang didapat yaitu sebesar Rp.1.033.770,00. Sedangkan untuk bingkai cermin yang mempunyai harga jual sebesar Rp.1.000.000,00 laba kotor yang didapat sebesar Rp.299.379,00.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pembahasan yang telah peneliti lakukan dan dengan mempelajari data yang peneliti peroleh sewaktu melakukan penelitian pada Ukiran Setia Karya Nanda Balikpapan, maka pada bab ini peneliti akan memberikan kesimpulan tentang pembahasan sebelumnya.

Dapat diambil kesimpulan bahwa harga pokok produk meja adalah sebesar Rp.1.566.230,00 dan harga pokok bingkai cermin sebesar Rp.700.621,00. Dengan harga jual meja sebesar Rp.2.600.00,00 maka laba kotor yang didapat yaitu sebesar Rp.1.033.770,00. Sedangkan untuk bingkai cermin yang mempunyai harga jual sebesar Rp.1.000.000,00 laba kotor yang didapat sebesar Rp.299.379,00.

Saran-saran

Berdasarkan pengamatan peneliti sewaktu melakukan penelitian pada Ukiran Setia Karya Nanda Balikpapan, maka peneliti memberikan beberapa saran yang bermanfaat bagi Ukiran Setia Karya Nanda Balikpapan dalam mengembangkan usahanya di masa yang akan datang, yaitu sebagai berikut:

1. Pesanan khusus yang datang pada Ukiran Setia Karya Nanda sebaiknya dipertimbangkan dan diperhitungkan terlebih dahulu, selanjutnya perusahaan dapat mengambil keputusan apakah menerima atau menolak pesanan tersebut.

2. Jika di perusahaan terdapat kapasitas menganggur, maka sebaiknya pesanan yang datang dipertimbangkan untuk diterima walaupun harganya di bawah harga jual normal.

3. Ukiran Setia Karya Nanda sebaiknya melakukan pencatatan-pencatatan yang baik untuk semua kegiatannya, dimulai dari pembelian bahan baku, bahan penolong, pembayaran gaji, penerimaan uang muka pelanggan, penerimaan pembayaran dari transaksi penjualan, dan pembayaran biaya-biaya operasional.

4. Perlu dilakukan promosi-promosi agar usaha Bapak Untung lebih dikenal, minimal untuk saat ini dibuat plang nama usaha.

JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011: 1816 – 2000 Riset / 1992

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Z, (2004), Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, BPFE, Yogyakarta.

Departemen Pendidikan Nasional (2005), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

Halim, A. (1999), Dasar-Dasar Akuntansi Biaya, Edisi 4, BPFE, Yogyakarta.

Kuswadi, (2005), Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Maher, M.W., dan Edward B. (1996), Akuntansi Biaya, Edisi Keempat, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Muhadi dan Siswanto, J. (2001), Akuntansi Biaya 1, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Mulyadi, (1999), Akuntansi Biaya, Edisi 5, Aditya Media Yogyakarta.

Soemarso (2000), Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Keempat, PT Rineka Cipta Jakarta.

Supriyono, (1999), Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, Buku 1, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.

Yadiati, W, dan Wahyudi, I, (2006), Pengantar Akuntansi, Edisi Pertama, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.