ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin...

61
i ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL 2 ) PADA BERAS YANG DI JUAL DI PASAR BINA USAHA MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI SARI RAHMI PUTRA NIM : 07C10104162 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH 2015

Transcript of ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin...

Page 1: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

i

ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL2) PADA BERAS YANG

DI JUAL DI PASAR BINA USAHA MEULABOH

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

SARI RAHMI PUTRA

NIM : 07C10104162

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH

2015

Page 2: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

ii

ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN (CL2) PADA BERAS YANG

DIJUAL DIPASAR BINA USAHA MEULABOH

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

SARI RAHMI PUTRA

NIM : 07C10104162

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH

2015

Page 3: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

iii

ABSTRAK

Sari Rahmi Putra. 2015. Analisis Penggunaan Klorin(CI2) Pada Beras Yang Dijual

Dipasar Bina Usaha Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

Beras merupakan bahan makanan yang merupakan sumber energi bagi manusia.

Beras yang baik adalah beras yang dapat menghasilkan nasi yang empuk dan

memberikan aroma yang harum. Nasi merupakan salah satu bahan makanan pokok

yang mudah diolah dan disajikan, enak, mengandung energi yang cukup tinggi,

sehingga berpengaruh besar terhadap aktivitas tubuh. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengidentifikasi kandungan klorin pada beras yang di jual di pasar bina

usaha meulaboh dan mengetahui residu klorin pada beras. Penelitian ini merupakan

bersifat Exsperimen. Objek dalam penelitian ini adalah 3(tiga) jenis beras dan

kemudian diperiksa di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Banda Aceh dengan

menggunakan metode Photo Metrik.Berdasarkan hasil penelitian terdapat kandungan

klorin pada beras. Pada saat pencucian beras pertama terdapat kandungan klorin

sebesar >1000 Mg/L, sedangkan pada saat pencucian beras ketiga terdapat kandungan

klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses

pencucian yang dilakukan terhadap beras, dimana kandungan klorin semakin rendah

setelah proses pencucian beras kedua. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa

kandungan klorin tetap ada baik pada saat setelah pencucian beras sebanyak dua kali

maupun pada saat pencucian yg ketiga kali, sehingga dapat membahayakan kesehatan

manusia baik jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Permenkes RI No.

772/Menkes/Per/XI/88, menyatakan bahwa klorin dilarang digunakan pada beras.

Disarankan kepada masyarakat khususnya para ibu rumah tangga sebaiknya

melakukan pencucian beras sebanyak tiga atau empat kali pencucian dengan tujuan

untuk mengurangi residu klorin pada beras.

Kata Kunci : Beras, Pasar, Klorin

Page 4: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

iv

ABSTRACT

Sari Rahmi Putra. 2015 Analysis Of Substance Use of Chlorine (CI2) On Rice in

The Market Of The Business District Meulaboh, West Aceh.

Rice is a food that is a source of energy for humans. Good rice is rice that can

produce soft rice and provide a fragrant aroma. Rice is a staple food that is easily

processed and presented, tasty, contains a high enough energy, so a major effect on

the activity of the body. The aim of this study was to determine the chlorine content

of rice and determine residual chlorine in rice. This study is a descriptive survey. The

object of this research is three (3) types of rice and then checked in UPTD Health

Laboratory Banda Aceh using Photo Metrics Based on the findings contained

chlorine content in rice. By the time the first washing rice contained chlorine content

of > 1000 Mg / L, whereas at the moment there are three rice washing chlorine

content of 4.55 Mg / L. A decline in chlorine content in each washing process

performed on rice, in which the lower the chlorine content after the second rice

washing process. The conclusion of this study is that the chlorine content remains

good at the time after washing rice twice or when the rice in cold conditions, so as to

endanger human health both short term and long term. According Permenkes No.

772/Menkes/Per/XI/88, stating that the chlorine banned from use on rice. Suggested

to the community, especially the housewives should do wash rice three or four

washes with the goal to reduce residual chlorine in rice.

Keywords: Rice, Market, Chlorine

Page 5: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

v

RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

Nama : SARI RAHMI PUTRA

Jenis Kelamin : Laki- Laki

Tempat/Tanggal Lahir : Banda Aceh, 18 Mai 1987

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jalan Syah Kuala, Desa Suak Ribee, Kecamatan

Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat

Orang Tua/Wali

Ayah : (Alm) SARJANI

IBU : RAHMANIAH

B. Pendidikan Formal

1995 - 2001 : SD Negeri 19 Suak Ribee

2001 - 2004 : SMP Negeri 2 Meulaboh Aceh Barat

2004 - 2007 : SMA Negeri 2 Meulaboh Aceh Barat

Perguruan Tinggi : Universitas Teuku Umar Fakultas Kesehatan

Masyarakat (2007 s.d Selesai)

Page 6: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

vi

KATA PERSEMBAHAN

Bissmillahirrahmanirahim

“apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “bilakah datangnya pertolongan Allah?” ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat” (Q.s Al-Baqarah: 241).

Ya Robbi…

Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-citaku.Tiada sujud syukurku selain berharap Engkau jadikan aku orang yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini.Seuntai doa dan terima kasih ku ucapkan kepada ayahanda dan ibunda(Alm.Sarjani dan Rahmaniah) yang selama ini membesarkanku, mengorbankan seluruh hidupmu untukku, rasa sakit, rasa takut, capek, panasnya terik matahari tak di hiraukan, tak pernah kudengar keluhan dibibirmu. Itu semua kau lakukan demi anakmu. Ibu, terima kasih. Atas semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan sehingga aku kuat menjalani setiap rintangan yang ada. Ibu, Ayah, Jazakallah katsiran Aku mencintaimu karena Allah…

Sebuah karya tulis ini kupersembahkan kepada seluruh keluarga besarku.,, Ibunda dan Ayahnda tercinta (Alm.Sarjani dan Rahmaniah). Abang-abangku ( Abang Firdaus, Abang Afrizal dan Abang Fahrurrazi) dan Adikku yang tercinta (Darmawan) dan yang ku sayangi keponaanku yang lucu2 dan imut2.

Terima Kasih yang tak terhingga untuk Bapak, (Bapak Saifullah ),(Bapak

Afrizal),Bapak Jun Musnadi Is Dan Pak Drs. Moenawar, pak Hasrah Junaidi dari kalian aku mendapatkan pelajaran berharga dalam hidup ini. Dan terima kasihku, kuucap untuk teman-teman yang sholehah yang selaLu membuat aku bahagia bila didekat kalian bila rasa sedih menghampiriku, kalianlah yang selalu membuatku tersenyum, dan terus memberi Semagat ada Eka(doen), Dhinda, Fahmi, Pendra, Yossi, Akin, Roni,Andi, Dody , dex adah, dex Tia , dex Mutia, Abang Adi dan Kak Yus ,kak Eka, Kak Wiwik. Semoga persahabatan kita tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat kelak aminnnnn…….. Thank’s you for all….

Sari Rahmi Putra , SKM

Page 7: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada ALLAH SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga

dapat menyelesaikan Skipsi/tungas akhir yang berjudul :”Analisis Pengunaan Klorin

(CL2) Pada Beras Yang Di Jual Dipasar Bina Usaha Meulaboh Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Skripsi adalah untuk memenuhi salah satu syarat

kelulusan dalam meraih derajat Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku

Umar.

Selama penelitian dan penyusun laporan penelitian dalam skipsi/tugas akhir

ini, penulis tidak luput dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat

adanya bantuan, bimbingan dan dukungan berbangai pihak. Oleh karna itu, Penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof DR Jasman J. Ma’ruf. SE. MBA selaku Rektor Universitas Teuku

Umar Meulaboh.

2. Ir. Yuliatul Muslimah MP selaku Dekan fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Teuku Umar Meulaboh.

3. Ibu Teungku Nih Farisni, SKM, M.Kes selaku Ketua Program Studi Ilmu

Kesehatan Masyarakat.

4. Bapak Jun Musnadi Is, SKM, M.Kes selaku Komisi Pembimbing Ketua dan

Bapak Afrizal,SE. DN Com selaku Komisi Pembimbing Anggota, yang telah

memberikan bimbingan pengarahan dengan penuh perhatian selam penyusan

penelitian ini.

Page 8: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

viii

5. Bapak Drs. Moenawar Iha, MM selaku Komisi Penguji Ketua serta Bapak

Hasrah Junaidi,SKM, M.Kes selaku Komisi Penguji Anggota yang telah

memberikan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibunda dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukugan dan doa sampai

penelitian dan penulisan skripsi ini selesai.

7. Bapak/Ibu Dosen dan Staf pegawai di Fakultas Keseahtan Masyarakat yang

memberikan ilmu dan nasehat selam mengikuti pendidikan di Universitas

Teuku Umar (UTU) Meulaboh.

8. Teman-teman di Fakultas Keseahtan Masyarakat Universitan Teuku Umar

(UTU) Meulaboh.

9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan Skripsi ini yang tidak dapat

di sebut satu persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi Fakultas

Keseahtan Masyarakat Khususnya, dan bagi mereka yang membacanya.

Penulis

Sari Rahmi putra

Page 9: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL DALAM ............................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................. ii

LEMBARAN PENGESAHAN ............................................................ iii

LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI .......................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................. v

ABSTRACT ........................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .......................................................................... viiii

DAFTAR ISI......... ............................................................................. . xi

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR............................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... xv

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................. 1

1.2. Perumusan Masalah .......................................................... 5

1.3.1. Tujuan Penelitian .................................................. 5

1.3.2. Tujuan Umum ....................................................... 5

1.3. Tujuan khusus ................................................................... 6

1.4.1. Manfaat Penelitian ................................................. 6

1.4.2. Manfaat Teoristis ................................................... 6

1.4.3. Manfaat Aplikatif .................................................. 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA .................................................. 8

2.1 Beras ................................................................................ 8

2.2 Defenisi Beras .................................................................. 8

2.3 Sifat dan Mutu Beras ......................................................... 9

2.4 Tempat Penyimpanan Beras .............................................. 12

2.2 Klorin ............................................................................... 13

2.2.1 Defenisi Klorin ....................................................... 13

2.2.2 Sumber dan Kegunaan Klorin ................................. 15

2.2.3 Sifat Klorin ........................................................... 16

2.2.4 Bahaya Klorin Terhadap Kesehatan......................... 17

2.2.5 Ciri-Ciri Beras Berklorin ......................................... 19

Page 10: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

x

2.2.6 Peraturan Larangan Zal Klorin pada Beras ....... 20

2.2.7 Pemutih yang diperbolehkn dan dilarang ......... 21

2.2.8 Kebiasaan Pencucian Beras............................... 22

2.2.9 Skema Penelitian ............................................. 25

BAB III : METODE PENELITIAN ............................................... 26

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ............................. 26

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................. 26

3.3 Populasi dan Sampel ............................................. 26

3.3.1 Populasi ..................................................... 26

3.3.2 Sampel ......................................................... 27

3.4 Uji Laboratorium ................................................... 28

3.4.1 Alat dan Bahan .......................................... 28

3.5 Cara Pengijian ....................................................... 29

3.6 Metode Pengumpulan Data ..................................... 30

3.6.1 Data Primer .................................................. 30

3.6.2 Data Sekunder ............................................. 30

3.7 Analisis Data .......................................................... 30

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................... 31

4.1 Deskripsi Lokasi penelitian ..................................... 31

4.2 Hasil Penelitian ..................................................... 31

4.2.1 Hasil Uji ...................................................... 31

4.3 Kadar Klorin ..................................................... ..... 32

4.3.1 Hasil Uji ...................................... .................. 32

4.4 Pembahasan ............................................................. 33

4.4.1 Beras MD........................................................ 34

4.4.2 Beras Anggrek\IR64 ..................................... . 34

4.4.3 Beras Piring Nasi ........................................... 35

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN .......................................... 39

5.1. Kesimpulan ................................................................... 39

5.2. Saran ............................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sifat Fisik Klorin (Cl2 ) ....................................................... 14

Tabel 2.2. Ciri-ciri Beras Berpemutih dan Tanpa pemutih ................. 20

Tabel 3.1. Beberapa Merek Beras Yang di Jual di Pasar Bina

Usaha Meulaboh ............................................................... 27

Tabel 4.1.Hasil Pemeriksaan Sampel .................................................. 32

Tabel 4.2.Kadar Klorin ( Cl2 ) Dalam Sampel .................................... 32

Page 12: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Zat Klorin (Cl2 ) ............................................................... 14

Gambar 2.2. Langkah – langkah Penelitian ........................................... 25

Page 13: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran I : Surat Penelitian

2. Lampiran II : Selesai Melakukan Penelitian

3. Lampiran III : Hasil Pemeriksaan

4. Lampitan IV : Foto-foto Pemerisaan Sampel di UPTD Balai Kesehatan

Banda Aceh

Page 14: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup, manusia berusaha

memenuhi kebutuhan primernya dan salah satu kebutuhan primer tersebut adalah

makanan dan masyarakat Indonesia menjadikan beras sebagai makanan pokoknya.

Beras yang sudah menjadi nasi merupakan salah satu bahan makanan pokok yang

mudah diolah, mudah disajikan, enak, dan mengandung nilai energi cukup tinggi,

sehingga berpengaruh besar terhadap aktivitas tubuh atau kesehatan (Ahmad, 2000).

Sebagai makanan pokok, beras memberikan beberapa keuntungan. Selain

rasanya netral, beras setelah dimasak memberikan volume yang cukup besar dengan

kandungan kalori yang cukup tinggi, serta dapat memberikan berbagai zat gizi lain

yang penting bagi tubuh, seperti protein dan beberapa jenis mineral (Ahmad, 2000).

Penelitian mengenai klorin pada beras sudah pernah diteliti. Beberapa

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan zat klorin adalah Perbedaan Kadar

Klorin pada Beras Sebelum dan Sesudah di Masak di Kecamatan Medan Helvetia

Tahun 2008 (Sinuhaji, 2009).

Beras yang mempunyai cita rasa nasi yang enak mempunyai hubungan

dengan selera dan preferensi konsumen serta akan menentukan harga beras. Secara

tidak langsung, faktor mutu beras di klasifikasikan berdasarkan nama atau jenis

(brand name) beras atau varietas padi. Respons konsumen terhadap beras bermutu

Page 15: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

2

2

sangat tinggi. Agar konsumen mendapatkan jaminan mutu beras yang ada dipasar

maka dalam perdagangan beras harus diterapkan sistem standardisasi mutu beras.

Beras harus diuji mutunya sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) mutu

beras giling pada laboratorium uji yang terakreditasi dan di buktikan berdasarkan

sertifikat hasil uji (Suismono 2002).

Pemanfaatan klorin sebagai bahan kimia telah di salah gunakan, yaitu sebagai

bahan pemutih atau pengilat beras. Para penjual mempraktikkan tindak kriminal

tersebut untuk meraup keuntungan yang besar dengan mengancam keselamatan

konsumen. Penggunaan klorin dimaksudkan agar beras yang berstandar medium

dapat menjadi beras berkualitas super. Dizaman sekarang ini segala macam makanan

diIndonesia itu tidak murni dan banyak mengandung zat kimia tambahan yang

berbahaya. Berdasarkan pemberitaan yang beredar, beras mengandung zat klorin

(pemutih kain/pembasmi hama) ditemukan di Sumatera Utara. Dinas Perindag, Balai

Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu

Barang (BPSBM) memastikan beras berpemutih dijual dipasaran. Berdasarkan hasil

uji dilaboratorium bahwa, dari 19 sampel beras yang diambil dari pengecer, gudang

beras serta kilang padi di Medan, Deli Serdang dan Serdang Bedagai, ternyata satu

diantaranya positif mengandung klorin. Di lain pihak, Balai Pengawasan Obat dan

Makanan Kota Tangerang menemukan kadar klorin seberat 0,05 ppm dalam beras

curah yang diperdagangkan dipasar tradisional, Tangerang. Berdasarkan hasil

penelitian Dinas Kesehatan Kota Tangerang dapat diketahui bahwa klorin akan

Page 16: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

3

3

tetap melekat sampai beras tersebut telah dimasak menjadi nasi. Hanya saja, kadarnya

sudah berkurang (Stefi, 2007).

Klorin selain berdampak pada kesehatan juga berdampak pada lingkungan,

baik itu air, udara dan komunitas yang ada dilingkungan tersebut. Adapun beberapa

dampak yang disebabkan oleh penggunaan klorin ini adalah dampak jangka panjang

dan jangka pendek. Besar dampaknya yang ditimbulkan klorin sangat tergantung

pada kadar, jenis senyawa klorin dan yang terpenting tingkat toksisitas senyawa

tersebut. Pengaruh klorin pada kesehtan dapat menggganggu sistem kekebalan tubuh,

merusak hati dan ginjal, gangguan pencernaan, gangguan pada sistem saraf dapat

menyebabkan kanker dan gangguan sistem reproduksi yang dapat menyebabkan

keguguran (Norlatifah, 2012).

Klorin adalah bahan kimia yang biasanya digunakan sebagai pembunuh

kuman. Klorin sekarang bukan hanya digunakan untuk bahan pakaian dan kertas

saja, tetapi telah digunakan sebagai bahan pemutih/pengilat beras, agar beras yang

standar medium seperti beras berkualitas super. Zat itu akan bereaksi dengan air

membentuk asam hipoklorus yang diketahui dapat merusak sel-sel dalam tubuh.

Klorin berwujud gas berwarna kuning kehijauan dengan bau cukup menyengat.

Dampak dari beras yang mengandung klorin itu tidak terjadi sekarang. Bahaya untuk

kesehatan baru akan muncul 15 hingga 20 tahun mendatang, khususnya apabila kita

mengonsumsi beras tersebut secara terus menerus. Zat klorin yang ada di dalam beras

akan menggerus usus pada lambung (korosit). Akibatnya, lambung rawan terhadap

penyakit maag. Dalam jangka panjang, mengkonsumsi beras yang mengandung

Page 17: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

4

4

klorin akan mengakibatkan penyakit kanker hati dan ginjal (Departemen Luar Negeri

Republik Indonesia, 2007).

Di Provinsi Aceh Bahan Tambahan Pangan (BTM) masih banyak digunakan

oleh produsen industri seperti bahan pengawet, pewarna, dan pemanis buatan.

Gubenur Aceh dr.Zaini Abdullah mengatakan bahwa: jenis-jenis bahan tambahan

pangan tersebut (pemanis, pengawet dan pewarna sintetis) sangat membahayakan

kesehatan manusia. Dampak dari makanan dan minumnan yang menggunakan

pengawet buatan seperti boraks, formalin, siklamat, Klorin atau sejenisnya itu tidak

langsung sakit setelah dikonsumsi, tetapi beberapa tahun kemudian barulah dirasakan

akibatnya (Serambi Indonesia, 2013).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaukan oleh Rajagukguk pada tahun

2008 di laboratorium Daerah Keseahtan Medan baik secara kualitatif maupun

kuantitatif, bahwa terdapat kadar klorin yang relatif tinggi dan berada diatas ambang

batas yang dapat ditolerir oleh tubuh pada empat merek beras yang dijual di pasar

Sukaramai, Kota Medan.(Sunuhaji,2009)

Berdasarkan pemberitaan di salah satu televisi Nasional, adanya beras putih

berklorin yang beredar di pasar Indonesia, peneliti menduga adanya kandungan klorin

pada beras putih, salah satunya di pasar bina usaha meulaboh yaitu pasar yang terluas

satu-satunya pasar di meulaboh. Berdasarkan survei yang dilakukan peneliti di Pasar

Bina Usaha Meulaboh ada banyak beras yang dijual oleh pedagang beras. Tidak

menutup kemungkinan beras yang dijual di Pasar Bina Usaha Meulaboh mengandung

Page 18: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

5

5

klorin. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengetahui adanya

kandungan klorin pada beras putih di Pasar Bina Usaha Meulaboh.

Dari hasil observasi dan wawancara awal yang telah peneliti lakukan pada

beberapa konsumen di Pasar Bina Usaha Meulaboh sebagian besar konsumen

memilih kualitas beras yang putih, bersih, licin dan wangi walaupun harganya mahal

tanpa memikirkan dampak dan akibat bagi kesehatan dalam mengkonsumsi beras

yang memiliki kualitas bermutu dan mengabaikan cara dalam proses pengolahan

beras terutama tentang bahaya klorin pada beras yang dijual di pasar.

Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang kandungan kadar klorin pada beras yang dijual di Pasar Bina Usaha

Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi

masalahnya adalah, ”Analisis Pengunaan Zat Klorin pada Beras yang dijual diPasar

Bina Usaha Meulaboh Kabupaten Aceh Barat?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui adanya pengunaan Zat Klorin pada Beras yang Dijual

Dipasar Bina Usaha Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

Page 19: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

6

6

1.3.2 Tujuan Khusus

Untuk mengidentifikasi Zat Klorin(CI2) pada Beras Putih yang di Jual di

Pasar Bina Usaha Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoristis

a. Hasil penelitian ini digunakna untuk bahan acuan dalam proses

pengembangan keilmuan.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka menambah

wacana keilmuan di dunia kesehatan.

c. Untuk bahan promosi kesehatan bagi kalangan masyarakat dalam memilih

makanan jadi yang aman untuk dikonsumsi.

d. Untuk menambah pengetahuan dalam mengembangkan wawasan berfikir

penulis dalam mengaplikasikan teori dengan kenyataan serta menggunakan

cara mengkaji ilmiah dalam menyikapi permasalahan tentang indikasi

kandungan klorin pada beras.

1.4.2. Manfaat Aplikatif

1. Memberikan informasi mengenai bahaya penggunaan klorin pada beras yang

dikonsumsi oleh masyarakat sehari–hari sehingga masyarakat lebih teliti

dalam membeli beras.

2. Masukan kepada pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten

Aceh Barat, BPOM Aceh dan berbagai pihak terkait dalam penelitian ini,

Page 20: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

7

7

khususnya tentang kadar kandungan klorin pada beras yang dijual dipasar

Bina Usaha Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

Page 21: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Beras

2.1.1 Defenisi Beras

Beras adalah suatu bahan makanan yang merupakan sumber pemberi energi

untuk manusia. Zat-zat gizi yang terkandung dalam beras sangat mudah dicerna, oleh

karena itu beras mempunyai nilai gizi yang sangat tinggi. Beras dipilih menjadi

makanan pokok karena sumber daya alam lingkungan mendukung penyediaannya

dalam jumlah yang cukup, mudah, cepat pengolahannya, memberi kenikmatan pada

saat menyantap, dan aman dari segi kesehatan (Haryadi, 2006).

Beras merupakan bahan pokok terpenting bagi manusia khususnya di

Indonesia. Sebagai makanan pokok, beras memberikan beberapa keuntungan, selain

rasa yang netral, beras setelah dimasak akan memberikan volume yang cukup besar

dengan kandungan kalori yang cukup tinggi, karbohidrat, lemak dan vitamin, serta

dapat memberikan berbagai zat gizi lain yang penting bagi tubuh, seperti protein dan

beberapa jenis mineral (Sinuhaji, 2009).

Beras yang mempunyai cita rasa nasi yang enak mempunyai hubungan

dengan selera dan preferensi konsumen serta akan menentukan harga beras. Secara

tidak langsung, faktor mutu beras di klasifikasikan berdasarkan nama atau jenis

(brand name) beras atau varietas padi. Respons konsumen terhadap beras bermutu

sangat tinggi. Agar konsumen mendapatkan jaminan mutu beras yang ada di pasaran

Page 22: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

9

maka dalam perdagangan beras harus diterapkan sistem standardisasi mutu beras.

Beras harus diuji mutunya sesuai dengan Standar Nasional Indonesia(SNI) mutu

beras giling pada laboratorium uji yang terakreditasi dan di buktikan berdasarkan

sertifikat hasil uji (Suismono, 2007).

Secara umum beras giling harus memenuhi persyaratan bebas hama dan

penyakit, bebas bau (apek/asam) atau pun bau asam lainnya, bebas dari campuran

bekatul, dan bebas dari tanda-tanda adanya bahan kimia yang membahayakan. Dalam

SNI yang telah direvisi, beras giling dikelompokkan menjadi lima kelas mutu. SNI

untuk beras giling bertujuan untuk mengantisipasi terjadi nya manipulasi mutu beras

dipasaran, terutama karena pengoplosan atau pencampuran antar kualitas atau antar-

varietas. Tujuan pengujian mutu beras adalah untuk melakukan pengukuran atau

identifikasi secara kuantitatif terhadap karakter fisik beras dan menentukan klasifikasi

mutu beras yang diinginkan pasar dan konsumen (suismono, 2007)

2.1.2 Sifat dan Mutu Beras

1. Sifat Beras.

Sifat beras sangat menentukan mutu rasa nasi yang dihasilkan. Lebih

khusus lagi, mutu ditentukan oleh kandungan amilosa, kandungan protein dan

kandungan lemak. Pengaruh lemak terutama muncul setelah beras disimpan.

Kerusakan lemak mengakibatkan penurunan mutu beras. Kandungan amilosa

berkorelasi positif dengan aroma nasi dan berkorelasi negatif dengan tingkat

kelunakan, kelekatan, warna dan kilap. Sifat-sifat tersebut di belakang

Page 23: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

10

berkorelasi dengan kandungan amilopektin. Rasio antara kandungan amilosa

dengan kandungan amilopektin merupakan faktor yang sangat penting dalam

menentukan mutu tekstur nasi, baik dalam keadaan masih hangat maupun

sudah mendingin hingga suhu kamar (Norlatifah, 2012).

Beras yang mengandung amilosa tinggi menghasilkan nasi yang pera

dan ”kering”, sebaliknya beras yang mengandung amilosa rendah

menghasilkan nasi yang lengket dan lunak menyatakan bahwa sifat-sifat

tekstur nasi yang meliputi kelengketan, konsistensi dan ciri viskogram nasi

tidak dapat dijelaskan berdasarkan kandungan amilosa saja, tetapi ciri-ciri

tersebut berkaitan dengan kandungan amilosa terlarut. Makin tinggi

kandungan amilosa tak larut, konsistensi nasi setelah dingin makin kuat,

sedangkan kelengketan dan viskositas (Haryadi, 2006).

2. Beras

Beras sangat bergantung pada mutu padi yang akan digiling dan sarana

mekanis yang digunakan dalam penggilingan. Selain itu, mutu padi juga

dipengaruhi oleh genetik tanaman, cuaca, waktu pemanenan, dan penanganan

pascapanen. Pemilihan beras merupakan ungkapan selera pribadi konsumen,

ditentukan oleh faktor subjektif dan dipengaruhi oleh lokasi, suku bangsa atau

etnis, lingkungan, pendidikan, status sosial ekonomi, jenis pekerjaan, dan

tingkat pendapatan. (Haryadi, 2006).

Page 24: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

11

Secara umum mutu beras dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

1 Mutu giling.

Mutu giling merupakan salah satu faktor penting yang menentukan mutu

beras. Mutu giling mencakup berbagai ciri, yaitu rendemen beras giling,

rendemen beras kepala, persentase beras pecah dan derajat sosoh beras.

(Cahyadi, 2112).

2 Mutu kemurnian biji.

Ketampakan biji pada umumnya ditentukan berdasar keburaman

endosperm, yaitu bagian biji yang tampak putih buram, baik pada sisi dorsal

biji, sisi 12 ventral, maupun tengah biji. Keburaman biji menentukan mutu

beras yang dalam persyaratan mutu dikenal sebagai butir mengapur. Jenis

pengujian mutu beras meliputi beras kepala, beras patah, butir menir, butir

kapur, serta butir kuning dan rusak dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Beras kepala, yaitu butir beras sehat maupun cacat yang mempunyai

ukuran lebih besar atau sama dengan 75% bagian dari butir beras utuh.

b. Beras patah, yaitu butir beras sehat maupun cacat yang mempunyai ukuran

lebih besar dari 25% sampai dengan lebih kecil 75% bagian dari butir beras

utuh.

c. Butir menir, yaitu butir beras sehat maupun cacat yang mempunyai ukuran

lebih kecil dari 25% bagian butir berasutuh.

d. Butir kapur, yaitu butir beras yang separuh bagian atau lebih berwarna

putih seperti kapur dan bertekstur lunak yang disebabkan faktor fisiologis.

Page 25: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

12

e. Butir kuning, yaitu butir beras utuh, beras kepala, beras patah, dan menir

yang berwarna kuning atau kuning kecoklatan. (BPTP Sumatera Selatan

2006).

3. Mutu rasa

Di Indonesia, mutu masak belum dijadikan syarat dalam menetapkan

mutu beras. Lain halnya dengan dunia internasional, khususnya di Amerika

Serikat, mutu rasa merupakan salah satu persyaratan terutama dalam

pengolahan beras. Ciri-ciri umum yang mempengaruhi mutu masak ialah

perkembangan volume, kemampuan mengikat air, stabilitas pengalengan nasi

parboiling, lama waktu memasak dan sifat viskositas pati.

2.1.3 Tempat Penyimpanan Beras

Penyimpanan beras harus dilakukan dengan baik untuk melindungi beras dari

pengaruh cuaca dan hama, mencegah atau menghambat perubahan mutu dan nilai

gizi. Penyimpanan beras dalam waktu lama dengan kondisi kurang baik akan

menimbulkan kerusakan pada bau dan cita rasa beras. Faktor-faktor yang memegang

peranan penting dalam penyimpanan beras di antaranya adalah kadar air beras,

kelembaban nisbi dan suhu ruangan, serta lama waktu penyimpanan (Hanny, 2002).

Penyimpanan pada suhu rendah akan lebih aman dibandingkan suhu tinggi.

Beras giling akan mengalami perubahan rasa dan aroma jika disimpan pada suhu 150

C selama 3-4 bulan. Beras yang dibungkus dengan kantung plastik dan disimpan pada

Page 26: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

13

suhu 8,5 – 130 C, masih mempunyai aroma dan rasa yang baik setelah disimpan lebih

dari 7 bulan (Hanny, 2002).

2.2 Klorin

2.2.1 Defenisi Klorin

Klorin, klor (Cl) adalah unsur halogen yang berat atomnya 35,46. Warnanya

hijau kekuning - kuningan. Titik didihnya -34,7 0C, titik bekunya 0,102

0C, kepadatan

2,488 atau 2 ½ kali berat udara. Klor pada tekanan dan suhu biasa bersifat gas dan

dalam tekanan rendah mencair. Klor tidak dapat bebas di alam tetapi terdapat di

senyawa terutama terdapat dalam logam Natrium, Magnesium dan yang paling

banyak terdapat pada Natrium Chloride (NaCl). Klorin merupakan hasil tambahan

yang terbuat dari sodium Hydroxide dengan cara mengelektrosasikan Sodium

Hydroxide (Adiwisastra, 2000).

Klor (berasal dari bahasa Yunani yaitu Chloros yang berarti “hijau pucat”).

Adalah unsur kimia dengan nomor atom 17 dan simbol Cl. Klor termasuk golongan

halogen (Norlatifah, 2012).

Page 27: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

14

Gambar 2,1. Zat Klorin

Tabel 2.1. Sifat Fisik Klorin

Sifat-Sifat

Klorin

Pada suhu kamar Berwarna kuning kehijauan

Berat molekul 70,9 dalton

Titik didih -290F (-340C)

Titik beku -1500F (-1010C)

Gaya berat (Specific

Gravity)

1,56 pada titik didih

Tekanan uap air 5,168 mmHg pada 680F (200C)

Berat jenis gas 2,5

Daya larut dalam air 0,7% pada 680F (200C)

Page 28: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

15

Seperti halnya pemutih H2O2 (Hidrogen Peroksida), pemutih jenis dasar

klorin (Sodium Hipoklorit dan Kalsium Hipoklorit) juga mempunyai sifat multi

fungsi yaitu selain sebagai pemutih, kedua senyawa tersebut juga bisa sebagai

penghilang noda maupun desinfektan. Pemutih jenis dasar klorin terdiri dari dua jenis

yaitu padat dan cair. Pemutih padat adalah Kalsium Hipoklorit (CaOCl2) berupa

bubuk putih. Pada umumnya masyarakat mengenal senyawa ini sebagai kaporit.

Kaporit lazim untuk menyuci hamakan air ledeng dan kolam renang. Kelemahan

kaporit adalah kelarutannya tidak sempurna, dimana selalu tersisa padatan dan tidak

bisa dibuang sembarangan. Sodium Hipoklorit (NaOCl) sudah lama dikenal sebagai

produk pemutih yang handal. Hal mendasar yang perlu diketahui mengenai

pembuatan pemutih dari NaOCl adalah pengenalan terhadap senyawa atau bahan

NaOCl itu sendiri. Sodium Hipoklorit (NaOCl) merupakan cairan berwarna sedikit

kekuningan, beraroma khas dan menyengat. Bahan NaOCl mudah larut dalam air

dengan derajat kelarutan mencapai 100% dan sedikit lebih berat dibandingkan dengan

air (berat jenis air lebih dari satu) serta bersifat sedikit basa (Parnomo,2003).

2.2.2 Sumbar dan Kegunaan Klorin

Klorin sangat penting digunakan sebagai pemutih dalam pabrik kertas dan

pakaian. Klorin juga digunakan sebagai bahan kimia pereaksi dalam pabrik logam

klorida, bahan pelarut kkorinasi, pestisida, polimer, karet sintetis dan refrigetan.

Sodium hipoklorit yang merupakan komponen/produk pemutih yang diperdagangkan,

Page 29: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

16

larutan pembersih, dan desinfektan untuk air minum dan sistem penyaringan air

buangan/limbah dan kolam renang (Norlatifah, 2012).

Saat ini klorin sangat banyak digunakan dalam industri-industri besar maupun

dalam rumah tangga. Digunakan pada industri kertas dan tekstil. Klorin juga

digunakan untuk manufaktur, peptisida dan hebrisida, misalnya DDT, untuk alat

pendingin, obat farmasi, vinyl (pipa PVC), bahan pembersih dan perawatan air dan

air limbah. Agar dapat digunakan maka klorin dikombinasi dengan senyawa organik

(bahan kimia yang mempunyai unsur karbon) yang biasanya menghasilkan

organoklorin. Organoklorin adalah senyawa kimia yang beracun dan berbahaya bagi

kesehatan karena dapat terkontaminasi dan resisten didalam tubuh makhluk hidup

(Darniadi S, 2007).

Klor merupakan desinfektan kimia yang digunakan secara luas, terutama

digunakan dalam klorinasi air untuk air minum. Paling efektif bekerja pada harga pH

yang rendah (Desrosier, 2008).

2.2.3 Sifat Klorin

Sifat kimia klorin sangat ditentukan oleh konfigurasi elektron pada kulit

terluarnya. Keadaan ini membuatnya tidak stabil dan sangat efektif. Hal ini

mengakibatkan karena strukturnya belum mempunyai 8 elektron untuk mendapatkan

strukur elektron gas mulia. Selain itu klorin bersifat sebagai oksidator. Seperti halnya

oksigen, klorin juga membantu reaksi pembakaran dengan mengahasilkan panas

Page 30: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

17

cahaya. Dalam air laut maupaun sungai, klorin akan terhidrolisa membentuk asam

hipoklorit (HClO) yang merupakan suatu oksidator (Chandra, 2006).

2.2.4 Bahaya klorin Terhadap Kesehatan

Penggunaan klorin saat ini semakin marak terjadi di masyarakat. Tidak lagi

hanya digunakan sebagai bahan baku pada industri tetapi juga di tambahan di dalam

makanan. Keberadaan klorin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Klorin,

dalam bentuk gas maupun cairan dapat mengakibatkan luka permanen bahkan

kematian. Pada umumnya luka permanen terjadi disebabkan oleh asap gas klorin.

Klorin sangat potensial untuk menyebabkan penyakit di kerongkongan, hidung, dan

tract respiratory (saluran kerongkongan dekat paru-paru). Klorin juga sangat

membahayakan sistem pernafasan terutama anak-anak. Dalam bentuk gas, klor dapat

merusak membran mukus dalam wujud cair dapat menghacurkan kulit. Tingkat

klorida sering naik turun bersama dengan tingkat natrium. Ini karena natrium klorida

atau garam merupakan unsur utama dalam darah (Chandra, 2006).

Dampak mengkonsumsi beras yang mengandung klorin tidak terjadi sekarang.

Bahaya untuk kesehatan akan muncul 15 - 20 tahun mendatang. Khususnya jika kita

mengkonsumsi beras tersebut secara terus menerus (Stefi, 2007).

Batas paparan gas klor 1 ppm dan kadar 0,1% sudah dapat mengakibatkan

kematian dalam beberapa menit. Mengidentifikasi dari muntahan dan napas penderita

Page 31: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

18

keracunan, tercium bau gas klor. Selain itu, gas klor akan memutihkan warna pakaian

atau kain yang basah (Stefi, 2007).

Bahaya keracunan oleh gas klor yang dapat terjadi, yaitu (Adiwisastra, 2000) :

1. Keracunan Akut.

Keracunan akut adalah keracunan yang terjadi secara mendadak atau

tiba-tiba yang diakibatkan pemajanan sesuatu yang bersifat toksin dalam dosis

tinggi. Keracunan akut disini dapat disebabkan karena menghirup gas klor

dengan konsentrasi tinggi.

Gejala-gejala keracunan oleh gas klor, yaitu (Adiwisastra, 2000) :

a. Tenggorokan terasa gatal, pedih/panas.

b. Batuk terus menerus yang disebabkan pengaruh rangsangan reflex alat

pernafasan.

c. Pernafasan (kalau menarik nafas) akan terasa sakit dan sesak.

d. Muka kelihatan kemerah-merahan.

e. Mata tersa pedih akibat rangsangan selaput lender konjungtiva.

f. Batuk kadang-kadang disertai darah dan muntah-muntah hebat.

g. Menghisap gas klor dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan terhenti

nya pernafasan.

Page 32: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

19

Efek toksik klorin yang terutama adalah sifat korosifnya. Kemampuan

oksidasi klorin sangat kuat, dimana di dalam air klorin akan melepaskan

oksigen dan hidrogen klorida yang menyebabkan kerusakan jaringan. Sebagai

alternatif, klorin dirubah menjadi asam hipoklorit yang dapat menembus sel

dan bereaksi dengan protein sitoplasmik yang dapat merusak struktur sel (U.S.

Department Of Health And Human Services, 2007).

2. Keracunan Kronis

Keracunan kronis merupakan keracunan yang disebabkan oleh

pemanajan sesuatu yang bersifat toksin dalam waktu yang lama, tetapi dalam

kosentrasi yang rendah. Dalam hal ini keracunan kronis disebabkan karena

menghirup gas klor sehingga dapat menyebabkan hilangnya rasa pada indra

penciuman, merusak gigi/gigi keropos (Adiwisastra, 2000).

2.2.5 Ciri-ciri beras berklorin

Indonesia menjadikan beras sebagai makanan pokok. Dalam memilih beras

tentunya, masyarakat menginginkan beras yang putih, bersih dan mengkilap. Tapi

kini banyak beredar di pasaran yang diduga mengandung zat-zat bebahaya

diantaranya pemutih (klorin) yang sangat berbahaya bagi tubuh terutama lambung

(Stefi, 2007).

Zat klor sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh sebagai salah satu zat penguat,

namun jika kadarnya tidak terawasi atau melebihi ambang batas dalam tubuh, maka

Page 33: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

20

dapat mengakibatkan sejumlah gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan yang dapat

ditimbulkan akibat mengkonsumsi beras yang mengandung klorin dalam jangka

panjang adalah seperti gangguan pada ginjal dan hati (Irma, 2013).

Adapun ciri-ciri beras yang mengandung klorin terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.2. Ciri beras berpemutih dan tanpa pemutih (Norlatifah, 2012).

NO Besar Berpemutih Beras tanpa Pemutih

1 Warna putih sekali Warna putih kelabu

2 Beras lebih mengkilat Beras tidak mengkilat

3 Licin dan tercium bau kimia Kesat dan tidak berbau

4 Jika di cuci, warna air hasil cucian

beras keliatan bening

Jika di cuci warna air beras keruh dan

kekuningan

5 Jika beras direndam sealama 3 hari

tetap bening dan tidak berbau

Jika beras direndam selama 3 hari,

beras akan menimbulkan bau tidak

sedap

2.2.6 Peraturan larangan zat klroin pada beras

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1168/Menkes/Per/X/1999 tentang

perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan No. 772/Menkes/Per/XI/1988 tentang

Bahan Tambahan Makanan. Bahwa klorin tidak tercatat sebagai Bahan Tambah

Pangan (BTP) dalam kelompok pemutih dan Pematang tepung.

Page 34: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

21

Pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 32/Permentan/OT.140/3/2007

tentang pelarangan penggunaan bahan kimia berbahaya pada proses penggilingan

padi, huller dan penyosohan beras. Peraturan tersebut berisi pelarangan bahan kimia

berbahaya pada proses penggilingan padi, huller dan penyosoh beras. Peraturan ini

bertujuan untuk menjamin mutu beras bebas dari bahan kimia berbahaya, memberi

perlindungan terhadap masyarakat atas mutu dan keamanan pangan serta memberi

ketenteraman bagi masyarakat terhadap beras yang dikonsumsi. Bahan kimia

berbahaya yang dilarang digunakan dalam proses penggilingan padi, huller dan

penyosoh beras tersebut antara lain berisi larangan penggunaan klorin dan

senyawanya, asam borat dan garamnya, asam salisilat dan garamnya,

dietilpirokarbonat (diethylpirocarbonate DEPC), dulsin (dulcin), kloramfenikol

(chloramphenicol), nitrofurazon (nitrofurazone), larutan formaldehyde/formalin,

rodhamin B, paraformadehyde, tiroksan dan kuning metanil.

2.2.7 Pemutih yang diperbolehkan dan dilarang

Pemutih yang diperbolehkan yaitu bahan–bahan tambahan pangan yang

tergolong ke dalam pemutih dan pematang tepung umumnya adalah senyawa organik

dan garam – garam organik. Beberapa persenyawaan tersebut adalah asam askorbat,

kalsium steroil-2-laktilat, natrium steroil fumarat, natrium-2-laktilat, dan L-sistein

(Cahyadi,2012).

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1168/Menkes/Per/X/1999

tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan No. 772/Menkes/Per/XI/1988

Page 35: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

22

tentang Bahan Tambahan Makanan yang diizinkan pemutih dan pematang tepung

diantaranya asam askorbat, aseton peroksida, azodikar bonamida, kalsium stearoil-2-

laktilat, natrium stearyl fumarat, natrium stearoil-2-laktilat dan L-sisteina.

Adapun zat pemutih yang dilarang antara lain klorin dan senyawanya. Hal ini

tercantum Pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 32/Permentan/OT.140/3/2007

Sedangkan gas nitrogen triklorida juga dapat berfungsi sebagai pemucat dan

pengembang dan pernah digunakan di Amerika Serikat, meskipun dilarang FDA

karena penyebab gangguan kesehatan pada anjing dan binatang percobaan lain bila

diberikan cukup banyak (Cahyadi, 2012).

2.2.8 Kebiasaan pencucian beras

Beras mengandung bekatul meskipun dalam jumlah sedikit. Adanya bekatul

ini yang menyebabkan air cucian beras menjadi keruh atau kotor. Bekatul berasal dari

proses penyosohan beras atau gesekan antar butir beras. Keberadaan bekatul pada

beras sebenarnya tidak dikehendaki karena dianggap sebagai kotoran. Namun dalam

jumlah sedikit, keberadaan bekatul pada beras dipandang wajar dan dapat diterima

(Khalimah, 2013).

Dari aspek gizi, bekatul memang baik bagi tubuh. Oleh karena itu, sebenarnya

beras dapat langsung dimasak tanpa harus mencucinya terlebih dahulu. Hal ini dapat

dilakukan terutama jika keadaan beras sudah bersih. Tetapi nasi yang dihasilkan dari

beras yang dimasak tanpa dicuci kemungkinan memiliki aroma dan rasa yang kurang

Page 36: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

23

disukai karena masih mengandung bekatul. Selain itu, mungkin juga lebih cepat basi.

Proses pencucian beras akan menghilangkan bekatul. Hal itu berarti mengurangi zat

gizi beras seperti vitamin B (Khalimah, 2013).

Beras yang bersih tidak perlu dicuci lagi. Namun, sudah merupakan kebiasaan

ibu untuk mencuci beras sampai bersih baru ditanak. Mencuci beras akan membuang

zat-zat gizi yang sangat diperlukan tubuh, terutama bagi anak-anak dalam masa

pertumbuhannya (Sitorus, 2013).

Pada waktu membeli beras di pasar dianjurkan untuk membeli beras yang

bersih. Jika beras itu ternyata kurang bersih juga, cukup mencucinya sekali saja.

Itupun dengan cara menuangkan cukup air lalu menggoyang-goyang wadah beras itu,

kemudian ditiriskan airnya. Sebaiknya jangan mengaduk - aduk beras dengan kedua

tangan, karena hanya akan membuang segenap zat-zat gizi yang sangat diperlukan

tubuh. Dalam suatu penelitian, mencuci beras berarti kehilangan 25% vitamin B-nya.

Ini cukup besar artinya bagi yang menggunakan beras sebagai bahan makanan pokok

(Sitorus, 2013).

Dengan pencucian yang berlebihan (digosok dengan kuat), vitamin B1 pada

beras akan larut dan hilang bersama air pencuci. Dianjurkan, pencucian beras

sebaiknya hanya untuk menghilangkan benda-benda asing yang terikut seperti sisa

bekatul dan debu, bukan menggosoknya hingga nutrisi pada lapisan kulit ari larut dan

hilang bersama air pencuci (Sitorus, 2013).

Page 37: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

24

Klorin yang terdapat pada beras sebenarnya dapat hilang dengan pencucian

yang berulang-ulang. Klorin akan larut di dalam air cucian beras. Semakin banyak

pencucian yang dilakukan, maka kemungkinan akan hilangnya klorin pada beras juga

semakin besar. Hilangnya klorin pada beras bergantung juga pada kandungan klorin

itu sendiri.

Kebiasaan ibu-ibu di masyarakat dalam mencuci beras adalah mencuci beras

sampai airnya bersih. Pada beras berklorin, air cucian beras terlihat tidak keruh. Hal

ini membuat para ibu merasa tidak perlu mencuci beras berulang-ulang. Beberapa ibu

hanya mencuci beras sebanyak 1 sampai 3 kali. Padahal klorin pada beras akan larut

ketika dicuci, untuk itu perlu dilakukan pencucian yang berulang-ulang pada beras

berklorin meskipun hal itu akan mengurangi vitaminnya.

Kebiasaan ibu-ibu rumah tangga di Indonesia, beras dicuci sebelum dimasak.

Pencucian dengan air yang banyak atau dengan air yang mengalir dengan diaduk

keras-keras dengan tangan sampai air cuciannya bening, adalah cara yang tidak

dianjurkan. Dengan cara mencuci demikian, banyak zat gizi yang larut dalam air akan

terbuang percuma yang terpenting adalah berbagai vitamin dari kelompok vitamin B

(Sitorus, 2013).

Mencuci yang baik adalah beras diletakkan dalam wadah kemudian diberi air

bersih, lalu diaduk dengan ringan saja, agar kotoran yang lebih ringan dari air akan

terapung dan dapat dibuang bersama air pencuci itu. Mencuci cukup satu kali saja,

tidak perlu diulang-ulang sampai air pencucinya menjadi bening (Irma, 2013).

Page 38: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

25

2.3 Skema penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan mengikuti alur atau langkah-langkah sebagai

berikut :

Gambar 2.2 : langkah-langkah penelitian

Cucian I

Beras

Hasil

Pemeriksaan klorin

tidak

ada

Cucian III

Page 39: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan

Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat Eksperimen dengan

menggunakan metode Photo Metrik untuk mengetahui keberadaan kandungan klorin

(CL2) yang terdapat didalam beras yang dijual dipasar Bina Usaha Meulaboh

Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan Pasar Bina Usaha Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 18 Jan sampai 19 Mai tahun 2015.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh beras yang putih dan bersih, dari

seluruh merek dan nama beras yang dipasarkan oleh 50 tempat penjual beras yang

terdapat dipasar Bina Usahan Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. sebanyak ±100

merek beras yang tersebar dari barbagai daerah maupun luar daerah yang dipasarakan

oleh pedagang atau toko penjual beras yang terdiri dari 20 toko biasa, 10 toko yg

lantai dua dan 20 penjual di kios kecil yang tardapat dipasar Bina Usaha Meulaboh

Kabupaten Aceh Barat.

Page 40: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

27

Tabel 3.1 Beberapa Merek Beras yang di pasarkam di Bina Usaha Meulaboh.

No

Nama Toko

Merk Beras

Produksi

1. Mulia Jaya Armada Kapal Cv. Yusima – Pidie Jaya

2. Rahmat Kurnia Dua Merpati TD. – Sigli

3. UD. Sahabat MB Cv. Meutuah Baru – BNA

4. Jaya Bersama Aceh Premium Cv. Divre Aceh

5. Ban Timoh Mama Papa KP. Ecco Jaya – Aceh Jaya

6. Rizqi Geubrina Anggrek Tangse

7. UD. Salam Rambutan Yamika Arbis – Medan

8. Sehati Berkisar Saudara Pratama – Medan

9. Sahabat Tani Kura – Kura Beras Import Vietnam

10. UD. Baroena Anak Terbang Beras Import Thailand

3.3.2 Sampel

Menurut Sumantri (2011), sampel yaitu sebagian populasi yang ciri-cirinya

diselidiki atau diukur. Sampel pada penelitian ini yaitu beberapa beras yang putih dan

bersih yang terdapat di pasar bina usaha Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Yaitu

terdapat 3 merek beras dari berbagai daerah. Pengambilan sampel dilakukan secara

purposive sampling yaitu beras yang dijual dipasar bina usaha meulaboh yang terdiri

dari beras bermerek anggrek dari Tanse yang di jual di salah satu pedangan beras,

beras bermerek MD dari Pidie yang dijual di salah satu pedangan beras dan beras

Page 41: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

28

bermerek piring nasi dari Medan yang di jual di salah satu pedangan beras.

Keterbatasan pengambilan sampel dipilih tiga dikarnakan biaya yang terlalu mahal

saat melakukan pemeriksaan di Labolatorium.

3.4 Uji Laboraturium

Di lakukan di UPTD Balai Labolatorium Kesehatan Banda Aceh.

3.4.1 Alat dan Bahan

a. Alat

- Aute Selector

- Beaker Glass

- Erlenmeyer

- Plastik

- Timbangan

- Glass Ukur

- Tabung Reaksi

- Pipet Volume 10 ml

- Kuvet

- Fiiller

- Cawan dan

- Mortil

Page 42: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

29

b. Bahan

Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

- Aquades

- CL2-1,

- CL2-2

3.5 Cara pengujian

Uji Laboratoriaum dilakukan di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Banda

Aceh :

1) Uji Klorin I

Sampel di timbang 50 gram, di rendam 50 ml air aquades, selama 15

menit, digiling kemudian disedot menggunkan pipet volume 10 ml, lalu diisi

dalam erlenmeyer. Tambahkan Reagent CL2-1 sebanyak 1 sendok takar,

Reagent CL2-2 sebanyak dua tetes, tutup tabung rekasi, Lalu diamkan. Setelah

terjadi endapan warna air dalam tabung berubah ke merah jambu

menunjukkan adanya clorin. Lalu di baca dengan mengunakan Photo Lab.

2) Uji Klorin II

Sampel di cuci 2x kemudian air cucian beras di sedot menggunakan

pipet sebanyak 10 ml di masukan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 1

sendok takar Reagent CL2-1, kemudian tambahkan Reagent CL2-2 sebanyak

dua tetes dan tutup tabung kemudian di kocok. Diamkan 2 menit. Lalu baca

dengan menggunkan Photo Lab.

Page 43: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

30

3.6 Metode Pengumpulan Data

3.6.1 Data Primer

Pengumpulan data diakukan secara obserpasi langsung ketempat pedangan

beras yang dipasarkan di Bina Usaha Melaboh Kabupaten Aceh Barat, kemudia

Diperiksa di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Banda Aceh.

3.6.2 Data sekunder

Pengumpulan data dilakukan dari berbagai informasi baik media massa, studi

kepustakaan, Artikel dan internet.

3.7 Analisis Data

Kadar clorin(CL2) yang diperoleh melalui uji kuantitatif kemudian

dibandingkan dengan Permenkes. RI. No. 772/Menkes/pers/XI/88 yaitu: Tidak di

perbolehkan adanya Clorine (CL2) dalam Beras.

Page 44: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

31

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Pasar Bina Usaha Meulaboh Kabupaten Aceh Barat yaitu Pasar terluas yang

menjual berbagai macam – macam bahan makanan yang dibutukan setiap hari dalam

kehidupan serta kebutuhan pokok lainnya, Penelitian Kandungan Klorin pada Beras

yang di pasarkan di Pasar Bina Usaha Meulaboh Kabupaten Aceh Barat diambil dari

3 tempat pedagang beras yaitu pada toko UD.Sahabat dengan merek beras MD; Toko

Muliya Jaya dengan merek baras Anggrek dan pada Toko Sahabat Tani dengan

merek beras piring nasi.

4.2 Hasil penelitian

4.2.1 Hasil Uji

Berdasarkan hasil pengambilan sampel terdapat penjamah atau penjual beras

di Pasar Bina Usaha Meulaboh kabupaten Aceh Barat, terdapat 3 sampel dengan

simbul A, simbul B, dan simbul C. Dari ketiga sampel tersebut menunjukkan sanpel

yang di jual di Pasar Bina Usaha Meulaboh ada yang positif mengandung klorin, dari

hasil Uji Laboratorium di UPTD Laboratorium Kesehatan Banda Aceh pada tanggal

18 Mai sampai 19 Mai 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 45: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

32

Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Sampel

No Kode

Sampel Kandungan Klorin

Positif Negatif

1 . A

2 . B

3 . C

Menurut Hasil Uji Laboratorium sebagai berikut :

A. Beras A telah di lakukan test Photo Lab hasilnya positif.

B. Beras B telah di lakukan test Photo Lab hasilnya positif.

C. Beras C telah di lakukan test Photo Lab hasilnya positif.

4.3 Kadar Klorin

4.3.1 Hasil Uji

Kadar klorin yang terdapat pada tiga sampel sebagai berikut :

Tabel 4.2 Kadar klorin dalam sampel

No Kode Sampel Kadar Klorin (Mg/L)

Cucian I Cucian III

1 A > 1000 4,55

2 B > 1000 4,23

3 C >1000 3,97

Page 46: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

33

Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa ketiga jenis sampel tersebut yang berada

dipasar Bina Usaha meulaboh mengandung zat berbaya yaitu Klorin.

4.4 Pembahasan

Penggunaan klorin pada beras untuk membuat beras menjadi lebih putih dan

mengkilap agar beras yang berstandar medium terlihat seperti beras yang berkualitas

super. Survei lapangan dan pengambilan sampel beras pada tanggal 18 Jan – 19 Mei

tahun 2015 dari keseluruhan beras yang di jual oleh pedagang beras di Pasar Bina

Usaha Meulaboh di ambil beberapa beras yang putih dan bersih saja dari berbagai

merek dan asal beras, dimana hanya 3 toko pedagang saja yang dijadikan tepat

pengambilan sampel beras. Pedagang menjual beberapa beras bermerek tapi hanya

beras yang kemasannya terbuka dengan melihat beras yang diduga mengandung

klorin sesuai ciri–ciri beras berklorin. Sampel yang akan identifikasi sebanyak 3

sampel beras berbagai merek.

Menurut Dinkes Kabupaten Sragen,2013. Penggunaan klorin dalam beras

dapat mengakibatkan beberapa dampak bagi kesehatan tubuh manusia diantaranya

adalah, menimbulkan kanker darah, merusak sel-sel darah, mengganggu fungsi

hati/lever. Untuk itu apa bila masyarakat yang mengkonsumsi beras harus melihat

terlebih dahulu kondisi fisik beras dikarnakan cari-ciri beras berklorin adalah putih,

mengkilat, licin dan berbau wagi.

Tentang hasil pemeriksaan kandungan klorin pada sampel melalui uji

laboratorium dengan mengunakan Photo Leb, klorin dapat diketahui bahwa dalam

Page 47: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

34

sampel yang berada di Pasar Bina Usaha Meulaboh semua positif mengandung klorin

yaitu sebanyak 3 jenis sampel yang diperjual belikan di pasar bina usaha meulaboh

dan sekitarnya yaitu beras A, beras B dan beras C. Pemeriksaan pemutih/klorin pada

sampel dilakukan pada tanggal 18 Jan sampai 19 Mai 2015 di UPTD Balai

Laboratorium Kesehatan Banda Aceh , pengujian ini di lakukan dengan melihat

kandungan kadar pemutih/klorin pada sampel.

A. Beras MD

Dari hasil uji sampel di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan maka hasil nya

positif mengandung pemutih (klorin). Dari hasil uji sampel di UPTD Balai

Laboratorium Kesehatan maka hasil nya Positif mengandung klorin/pemutih.

Berdasarkan hasil yang didapatkan bahwa kadar klorin pada beras pada pencucian

pertama adalah > 1.000 mg/L. Pada kadar klorin setelah pencucian ketiga 4.55 mg/L

kadar klorinnya. Terlihat nilai mean perbedaan antara kadar klorin pada beras antara

pencucian pertama dan ketiga. Artinya terdapat perbedaan kadar klorin dengan

mengalami penurunan kadar kandungan klorin tersebut setelah dicuci.

B. Beras Anggrek/IR64

Dari hasil uji sampel di UPTD Balai laboratorium Kesehatan maka hasil nya

positif mengandung pemutih (klorin). Berdasarkan hasil yang didapatkan bahwa

kadar klorin pada beras pada pencucian pertama adalah > 1.000 mg/L. Pada kadar

klorin setelah pencucian ketiga 4.23 mg/L kadar klorinnya. Terlihat nilai mean

Page 48: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

35

perbedaan antara kadar klorin pada beras antara pencucian pertama dan ketiga.

Artinya terdapat perbedaan kadar klorin dengan mengalami penurunan kadar

kandungan klorin tersebut setelah dicuci.

C. Beras Piring Nasi

Dari hasil uji sampel di UPTD Balai laboratorium Kesehatan maka hasilnya

positif mengandung pemutih (klorin). Berdasarkan hasil yang didapatkan bahwa

kadar klorin pada beras, pada pencucian pertama adalah > 1.000 mg/L. Pada kadar

klorin setelah pencucian ketiga 3,97 mg/L kadar klorinnya. Terlihat nilai mean

perbedaan antara kadar klorin pada beras antara pencucian pertama dan ketiga.

Artinya terdapat perbedaan kadar klorin dengan mengalami penurunan kadar

kandungan klorin tersebut setelah dicuci.

Pada identifikasi klorin pada beras, pemeriksaan dilakukan dua kali (duplo)

dikarenakan pada saat penelitian bisa terjadi kesalahan pada pengujian pertama serta

diperlukan ketepatan dan kecermatan dalam hasil uji yang dilakukan. Pada uji ini

digunakan reagen CL2-1 10% satu sendok takar dan CL

2-2 1% sebanyak 2 tetes

larutan. Pada hasil penelitian diperoleh semua sampel yang di uji mendapatkan hasil

positif atau mengandung klorin dalam sampel beras.

Pada ketiga sampel juga diuji menggunakan ciri-ciri beras berpemutih.

Pertama diuji dengan cara melihat warna beras, beras pada sampel putih sekali dan

mengkilap, beras licin dan tercium bau kimia. Kemudian beras di cuci menggunakan

Page 49: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

36

air dan dikocok, diamkan beberapa menit dan warna hasil cucian beras jernih tidak

berkeruh. Beras direndam selama 3 hari dan menimbulkan bau tidak sedap.

Penelitian klorin yang dilakukan pada beras karena mengingat bahaya klorin

terhadap kesehatan dan berdasarkan Peraturan menteri kesehatan No. 722/Menkes/

Per/IX/88 Tentang Bahan Tambahan Makanan, disebutkan bahwa klorin tidak

tercatat sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam kelompok pemutih dan

pematang tepung, dan tidak boleh di pergunakan dalam pembuatan bahan makanan.

(U.S Departemen Of Health And Human Services, 2007)

Proses pencucian yang dilakukan sebanyak dua kali dan pemasakan akan

mengakibatkan penurunan kandungan klorin. Hal ini sesuai dengan sifat klorin yang

dapat dengan mudah larut dalam air (U.S. Departement Of Health And Human

Services, 2007).

Terdapatnya klorin pada sampel yang telah diuji menunjukkan bahwa pada

saat di penggilingan padi diduga ada dicampurkan zat klorin atau pemutih. Selain itu

juga dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan juga bahwa para pedagang beras di

Pasar Bina Usaha mencampurkan zat klorin atau pemutih pada beras yang mereka

jual kepada masyarakat.

Klorin atau pemutih banyak diperjual belikan di pasaran dalam bentuk

kalsium hipoklorit atau dikenal sebagai kaporit. Klorin sendiri adalah zat kimia yang

berfungsi sebagai desinfektan, pembunuh kuman dan pemutih di bidang industri,

misalnya bahan pemutih kertas dan pemutih pakaian. Zat klor sebenarnya dibutuhkan

oleh tubuh sebagai salah satu zat penguat, namun jika kadarnya tidak terawasi atau

Page 50: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

37

melebihi ambang batas dalam tubuh, maka dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.

Klorin yang ditambahkan sebagai Bahan Tambahan Makanan bertujuan untuk

memutihkan, desinfektan dan untuk mempertahankan kualitas beras tersebut. Namun

produsen kurang peduli dengan dampak negatifnya, semua demi keuntungan semata.

Penggunaan klorin dalam beras dapat mengakibatkan beberapa dampak bagi

kesehatan tubuh manusia diantaranya adalah, menimbulkan kanker darah, merusak

sel-sel darah, mengganggu fungsi hati/lever, dapat merusak system pernafasan &

selaput lendir dalam tubuh apabila penggunaan klorin mencapai 3 hingga 5 ppm

dalam beras, dapat mengganggu kesehatan mata, kulit dan batuk-batuk apabila

penggunaan klorin mencapai 15 hingga 30 ppm dalam beras, serta dapat

menyebabkan kematian apabila penggunaan klorin diatas 30 ppm dalam beras

(Dinkes Kabupaten Sragen, 2008).

Dampak dari beras yang mengandung klorin itu tidak terjadi sekarang. Bahaya

untuk kesehatan baru akan muncul 15 hingga 20 tahun mendatang, khususnya bila

kita mengkonsumsi beras itu terus menerus/dalam jangka panjang (Stefi, 2007).

Dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa baik pada saat proses pencucian

beras maupun sesudah pemasakan beras menjadi nasi, ternyata kandungan klorin

masih tetap ada meskipun dalam jumlah yang sedikit. Apabila beras mengandung

klorin tersebut dikonsumsi secara terus menerus /dalam jangka panjang, maka akan

mengakibatkan gangguan pada kesehatan. Gangguan kesehatan yang dapat

ditimbulkan akibat mengkonsumsi beras yang mengandung klorin dalam jangka

panjang adalah seperti ganggguan pada ginjal dan hati (Irma, 2007).

Page 51: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

38

Berdasarkan efek tersebut maka pemerintah tidak memasukkan klorin sebagai

Bahan Tambahan Pangan (BTP). Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan

RI No. 1168/Menkes/Per/X/1999 tentang perubahan atas Peraturan Menteri

Kesehatan No. 722/Menkes/per/XI/1988 tidak di perbolehkan adanya klorin,

disebutkan bahwa klorin tidak tercatat sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam

kelompok pemutih. Selain itu dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

32/Permentan/OT.140/3/2007 tentang Pelarangan Penggunaan Bahan Kimia

Berbahaya pada proses penggilingan padi, huller dan penyosohan beras, disebutkan

bahwa klorin dan senyawanya dilarang digunakan pada beras. Penyimpangan dalam

pemakaiannya akan membahayakan kesehatan manusia, khususnya buat generasi

muda sebagai penerus bangsa. Di bidang pangan, diperlukan sesuatu yang lebih baik

untuk masa yang akan datang, yaitu pangan yang aman untuk dikonsumsi, lebih

bermutu dan bergizi (U.S. Departement Of Health And Human Services, 2007 )

Page 52: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa beras

yang dijual di Pasar Bina Usaha Meulaboh mengandung Klorin, dari 3 sampel beras

yaitu sebagai berikut :

1. Dari hasil uji laboratorium Beras Anggrek IR 64 positif terdeteksi klorin

dengan nilai bobot 4,55 mg/L

2. Dari hasil uji laboratorium Beras MD positif terdeteksi klorin dengan nilai

bobot 4,23 mg/L

3. Dari hasil uji laboratorium Beras piring Nasi positif terdeteksi klorin dengan

nilai bobot 3,97 mg/L

5.2 Saran

Melihat penggunaan Klorin (pemutih) pada beras sampai saat ini masih

digunakan sebagai pemutih dalam beras atau pun tepung untuk diperjualkan, maka

disarankan :

1. Koordinasi Pemerintah Daerah dan Instansi terkait dalam hal ini Dinas

Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, memberi penyuluhan atau informasi kepada

masyarakat tentang bahaya bagi kesehatan bila klorin/pemutih dikonsumsi terus

menerus.

Page 53: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

40

2. Kepada konsumen diharapkan lebih selektif dalam memilih beras yang

dikonsumsi dengan memperhatikan ciri-ciri beras yang tidak mengandung klorin

(pemutih) yaitu warna putih kelabu, tidak wagi, tidak mengkilat, dan kusam.

supaya aman untuk dikonsumsi.

3. Kepada BPOM Aceh dan berbagai pihak pengawasan terkait, untuk meneliti

secara berkala terhadap bahan tambahan makanan masyarakat, terutama tentang

klorin (pemutih) yang terkandung dalam beras agar dapat memberikan rasa aman

terhadap kesehatan masyarakat.

Page 54: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

41

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, 2000. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. Penerbit Sastra Hudaya.

Jakarta.

Adiwisastra, A. 2000. Sumber, Bahaya serta Penanggulangan Keracunan.

Penerbit Angkasa. Bandung.

Chandra, B. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Penerbit Buku Kedokteran

EGC. Jakarta.

Cahayadi W. 2012. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Makanan.

Penerbit : unifersitas Sumut. Medan

Desrosier Norman W. 2008. Edisi Ketiga Teknologi Pengawetan Pangan. Penerbit

Universitas Indonesia. Jakarta.

Darniadi S,Suismono,Rahmawati. 2007, Identifikisi Bahan Tambahan Pangan

(BTP) Pemutih Klorin pada Beras. Penerbit : Universitas Sumatra Utara, Medan.

Haryadi, 2006. Teknologi Pengolahan Beras. Penerbit Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.

Hadrian, 2006. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. Penerbit Sastra Hudaya.

Jakarta.

Hanny, 2002. Simpan Dalam Suhu Rendah. Diakses 23 Februari 2014.

http://www.gizi.net

Irmayani,Khalimah,sitorus ; 2013. Kebiasaan Pencucian Raaskin dan Residu Zat Pemutih

(Klorin) Penerbit : Universitas Sumatra Utara, Medan.

Norlatifah, 2012.Identifikasi Klorin secara Kualitatif Pada Beras Yang di Jual

diPasar Besar Kecamatan Pahandut Palangka Raya. Penerbit : Universitas

Sumatra Utara, Medan.

Page 55: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

42

Sinuhaji.D.N. 2009.Perbedaan Kandungan Klorin (Cl) Pada Beras Sebelum

dan Sesudah Dimasak. Penerbit : Universitas Sumatra Utara, Medan.

Serambi Indonesia. 2013. Gubenur : Periksa Ikan Berformalin. Kutaraja : Redaksi.

(online), http://aceh.tribunnews.com/2013/06/07/gubernur-periksa-ikan

berformalin, diakses pada 3 Juli 2014.

Stefi, 2007. Beras Putih Berpemutih. Diakses 18 janiari 2014.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1168/Menkes/X/1999. Tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Kesehatan No. 772/Menkes/Per/XI/1988. Tentang

Bahan Tambahan Makanan.

Parnomo, A. 2003. Pembuatan Cairan Pemutih. Diakses 23 Februari 2014.

U.S. Department Of Health And Human Services, 2007. Chlorine.

Page 56: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

43

Alat untuk membaca sample uji

Melakukan pengocokan sample uji

Page 57: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

44

Membaca cara kerja alat foto metrik

Memasukan sample dengan menggunakan pipet kedalam tabung elemayer

Page 58: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

45

Mengecek ulang sample yang sudah positif

Page 59: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

46

Saat sample sudah di campur dengan Reagen CL2-2

Mencatat sample yang sudah di ukur dengan menggunakan gelas ukur

Page 60: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

47

Melihat alat-alat yang dipersiapkan oleh petugas Lab

Page 61: ANALISIS PENGGUNAAN KLORIN(CL ) PADA BERAS YANG DI …repository.utu.ac.id/827/1/I-V.pdf · klorin sebesar 4,55 Mg/L. Terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap proses pencucian

48

interview dengan petugas di Lab

Membaca sample yang sudah di lakukan foto Lab