ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR...

106
ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR PERTANIAN INDONESIA (Periode Januari 2015 Oktober 2018) Oleh: Fatmuroh Jayanah NIM. 11150860000021 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2019 M

Transcript of ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR...

Page 1: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

i

ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI

TERHADAP PDB SEKTOR PERTANIAN INDONESIA

(Periode Januari 2015 – Oktober 2018)

Oleh:

Fatmuroh Jayanah

NIM. 11150860000021

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

i

ANALISIS DETERMINAN FAKTOR MAKRO EKONOMI

TERHADAP PDB SEKTOR PERTANIAN INDONESIA

(Periode Januari 2015 – Oktober 2018)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat

Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

FATMUROH JAYANAH

NIM: 1150860000021

Di Bawah Bimbingan

Dr. Ir. Roikhan Mochamad Aziz MM.

NIDN. 2025067001

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H / 2019 M

Page 3: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis tanggal 11 April Tahun Dua Ribu Sembilan Belas telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Fatmuroh Jayanah

2. NIM : 11150860000021

3. Jurusan : Ekonomi Syariah

4. Judul Skripsi : “Analisis Pengaruh Faktor Makro Ekonomi Terhadap PDB

Sektor Pertanian Indonesia (Periode Januari 2015-Oktober 2018).”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap

Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 April 2019

1. Sofyan Rizal, M.Si.

NIP. 19760430201101 1 002

2. RR. Tini Anggraeni, M.Si

NIDN. 2010088001

Page 4: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Jumat, 18 Oktober 2019 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

Nama : Fatmuroh Jayanah

NIM : 11150860000021

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ekonomi Syariah

Judul Skripsi : “Analisis Determinan Faktor Makro Ekonomi Terhadap PDB Sektor

Pertanian Indonesia (Periode Januari 2015 – Oktober 2018)”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Oktober 2019

1. DR. Erika Amelia, SE., M.Si ( )

NIP. 19771109200912 2 001 Ketua

2. Dr. Ir. Roikhan Mochamad Aziz, MM ( )

NIDN. 2025067001 Sekretaris

3. Sofyan Rizal, M.Si. ( _)

NIP. 19760430201101 1 002 Penguji Ahli

4. Dr. Ir. Roikhan Mochamad Aziz., MM ( _)

NIDN. 2025067001 Pembimbing

Page 5: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fatmuroh Jayanah

No. Induk Mahasiswa : 11150860000021

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ekonomi Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa ijin pemilik karya.

4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan

bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai sanksi

berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 9 September 2019

Yang Menyatakan,

(Fatmuroh Jayanah)

Page 6: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama Lengkap : Fatmuroh Jayanah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Pemalang, 23 Juli 1996

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Nomor Telpon : 0857-9108-7264

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

2003-2008 : SD Negeri 01 Pener

2009-2011 : SMP Negeri 5 Taman

2012-2014 : SMK Negeri 1 Pemalang

2015-Sekarang : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengalaman Organisasi

2013-2014 : Anggota OSIS SMPN 5 Pemalang

2014 : Paskibraka Kota Pemalang

2015-2016 : Anggota Pasar Modal UIN Syarif Hidayahtullah

2015-2019 : Anggota Ikatan Mahasiswa Pelajar Pemalang (IMPP)

Page 7: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

vi

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of Foreign Investment (PMA),

Domestic Investment (PMDN), Zakat, Exports, and Imports on the GDP of the

Agriculture sector. The type of data used in this study is secondary data in the form of

time series from 2015 until 2018. The research method by means of multiple

regression analysis models is the Ordinary Least Square (OLS) Method. The results

showed that the PMA variable had a potential coefficient of 0.726572 but did not

significantly influence the GDP of the agricultural sector. Then PMDN, Zakat,

Export and Import variables partially have a significant positive effect on the

economic growth of the agriculture sector. The results of the simultaneous regression

analysis found that the variables PMA, PMDN, Zakat, Export and Import together or

simultaneously affect Agricultural GDP. The predictive ability of these variables on

the GDP of the agricultural sector amounted to 57.54%, while 42.46% was

influenced by other variables.

Keywords: GDP, agriculture sector, FDI, PMDN, Zakat, export, import, Ordinary

Least Square (OLS).

Page 8: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Penanaman Modal

Asing (PMA), Pennanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Zakat, Ekspor, dan Impor

terhadap PDB sektor Pertanian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder yang berbentuk time series dari tahun 2015 samapai dengan 2018.

Metode penelitian dengan cara model analisis regresi berganda yaitu Metode

Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukan bahwa variable PMA

memiliki koefisien potif sebesar 0.726572 namun tidak berpengaruh signifikan

terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat, Ekspor dan Impor

secara parsial berpengaruh signifikan postif terhadap pertumbuhan ekonomi sektor

pertanain. Hasil analisis regresi secara simultan diperoleh bahwa variabel PMA,

PMDN, Zakat, Ekspor dan Impor secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi

PDB Pertanian. Kemampuan prediksi dari variabel tersebut terhadap PDB sektor

pertanian sebesar 57,54 %, sedangkan 42,46% dipengaruhi oleh variabel lain.

Kata Kunci: PDB, sektor pertanian, PMA, PMDN, Zakat, ekspor, impor, Ordinary

Least Square (OLS).

Page 9: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirramanirrahim, Maha Karim dan Rahim Allah SWT yang

senantiasa melimpahkan keindahan kasih, kemudahan dan keberkahan, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-baiknya meskipun

terdapat kekurangan. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curah

kepada Rasulullah SAW, teladan umat sepanjang masa yang telah menebar ketulusan

dan memberi petunjuk kepada umatnya menuju kebahagiaan, keselamatan,

keberkahan, dan kemuliaan di dunia dan surga-Nya serta menuntun umatnya menuju

peradaban Islam yang mulia.

Penulisan skripsi ini tidak akan rampung tanpa adanya tangan-tangan yang

tulus memberikan bantuan, kepadanya penulis mengucapkan terimakasih dan rasa

hormat yang terdalam atas tulusnya kepeduliaan dan pemberian berbagai bentuk

bantuan berupa sapaan moril, dorongan semangat, dukungan finansial, kritik, saran,

serta sumbangan pemikiran dalam penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis

dengan segala hormat mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT, diman apenulis masih diberikan kesempatan untuk

menyelesaikan skripsi ini.

2. Keluarga Penulis, kedua orang tua penulis, Pae dan Mae yang selalu

memberikan dukungan dalam segala hal dan senantiasa mendo’akan

sehinggan penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Kepada Mas Irin, Mas

Dianto, dan Mas Imam, kakak-kakak tercinta penulis.

3. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., MA. Selaku Rektor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA, QIA, BKP., CRMP selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 10: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

ix

5. Ibu Dr. Erika Amalia, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, MM selaku

Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Dr. Ir. Roikhan Mochamad Aziz, MM, Hah, Slm, selaku dosen

pembimbing skripsi penulis dan dosen pembimbing akademik sekaligus

Penemu teori H. Terima kasih karena beliau sangat sabar dalam membimbing,

memotivasi dan memberi arahan terbaik bagi penulis dalam proses

penyusunan sehingga skripsi ini dapat rampung dengan baik.

7. Bapak Sofyan Rizal, M.Si. selaku Dosen Penguji Ahli yang telah memberikan

pengarahan, bimbingan dan nasihat serta waktu luangnya untuk penulis dapat

berkonsultasi.

8. Seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan sebagai

mahasiswi.

9. Sahabat dekatku, Amay, Ina, Dede, Anjani, Hesti, Caswati, Syifaul Husna,

Widi Akbar dan Temannya Widi Akbar yang tidak ingin disebutkan namanya.

Terima kasih untuk semua dukungan dan semangat kalian, yang mampu

menghibur penulis ketika penulis merasa jenuh dalam proses penulisan.

10. Keluarga besar mahasiswa Ekonomi Syariah angkatan 2015, yang telah

menjadi sahabat dan keluarga bagi penulis, atas kebersamaan yang telah

terjalin selama masa studi dan segala bantuan.

Jakarta, 9 September 2019

Fatmuroh Jayanah

Page 11: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH ..................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v

ABSTRACT ..................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 8

1. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8

2. Manfaat Penelitian ......................................................................... 9

Page 12: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

xi

D. Batasan Masalah................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 11

A. Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian ............................................. 11

1. Teori Rostow .................................................................................. 12

2. Peran Sektor Pertanian ................................................................... 13

3. Investasi.......................................................................................... 15

3.1 Penanaman Modal Asing (PMA) ............................................. 19

3.2 Penanaman Modal Dalam Negeri ............................................ 21

4. Sektor Pertanian ............................................................................. 22

4.1 Ekspor ...................................................................................... 22

4.2 Impor ........................................................................................ 25

5. Zakat ............................................................................................... 27

6. Produk Domesrik Bruto (PDB) ...................................................... 32

7. Pengaruh Investasi Terhadap PDB Sektor Pertanian ..................... 36

8. Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap PDB Sektor

Pertanain ......................................................................................... 37

9. Pengaruh Zakat Terhadap PDB SEktor Pertanian ......................... 38

B. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 40

C. Kerangka Berfikir................................................................................. 46

D. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 47

Page 13: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 48

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 48

B. Metode penentuan sampel .................................................................... 48

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 49

D. Metode Analisis Data ........................................................................... 49

1) Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 50

a. Uji Normalitas .......................................................................... 50

b. Uji Multikolinearitas ................................................................ 51

c. Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 52

d. Uji Autokorelasi ....................................................................... 53

2) Uji Statistik .................................................................................... 54

a. Uji Parsial (Uji-t) ...................................................................... 55

b. Uji Fisher (Uji-F) ...................................................................... 56

c. Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 57

3) Operasional Variabel Penelitian ..................................................... 57

a. Variabel Dependen ................................................................... 57

b. Variabel Independen ................................................................ 58

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 60

A. Gambaran Umum Objek Penelilitian ................................................... 60

1. Pertanian di Indonesia .................................................................... 60

B. Data Analisis ....................................................................................... 92

Page 14: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

xiii

1. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 64

2. Uji Statistik .................................................................................... 68

3. Uji Koefisien Determinan .............................................................. 71

C. Pembahasan .......................................................................................... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 76

A. Kesimpulan .......................................................................................... 76

B. Saran ..................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80

LAMPIRAN .................................................................................................... 83

Page 15: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kontribusi Berbagai Sektor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi........ 2

Tabel 1.2 Realisasi Investasi PMDN dan PMA Tahun 2015-2019 ................. 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 40

Tabel 4.1 Realisasi Penanaman Modal Asing ................................................. 60

Tabel 4.2 Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri ..................................... 61

Tabel 4.3 Tabel Penyaluran Dana Zakat .......................................................... 63

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................................ 66

Tabel 4.6 Hasil Uji Heterokedastisitas ............................................................. 67

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................... 67

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik ............................................................................. 68

Page 16: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ..................................................................... 46

Page 17: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia ............................................... 1

Grafik 1.2 Prosentase Kontribusi Sektor Dalam Penyerapan Tenaga Kerja

Per-Agustus 2018 ............................................................................ 4

Grafik 4.1 Histogram Uji Normalitas............................................................... 65

Page 18: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Penelitian ......................................................................... 83

Lampiran 2 : Hasil Uji Statistik ..................................................................... 84

Lampiran 3 : Hasil Uji Normalitas ................................................................ 85

Lampiran 4 : Hasil Uji Autokorelasi .............................................................. 85

Lampiran 5 : Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................... 87

Lampiran 6 : Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................... 88

Page 19: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian

suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama

periode tertentu. Suatu perekonomian dikatakan mengalami suatu perubahan akan

perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang

dicapai pada masa sebelumnya (Sadono Sukirno, 1996: 33).

Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Sumber: BPS, Kemenkeu

Pertumbuhan ekonomi dinyatakan dengan Produk Domestik Bruto (PDB).

Pada tabel di atas prosentase pertumbuhan ekonomi selama periode 2011 sampai

dengan 2018 dapat dikatakan fluktuatif, terjadi kecenderungan penurun di tahun 2012

dan mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2016 sampai dengan 2018.

Page 20: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

2

Hal ini tidak lepas dari kontribusi berbagai sektor terhadap Gross Domestic Product

(GDP) dimana sebagai berikut:

Tabel 1.1 Kontribusi Berbagai Sektor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Setors 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017* share

2016

Manufacturing Industri 6.26 5.62 4.37 4.64 4.33 4.29 4.21 20.51

Agriculture, forestry, &

fishery 3.96 4.59 4.20 4.24 3.77 3.25 7.12 13.43

Wholesale & retail trade, cars

& motorcycles reparations 9.66 5.40 4.81 5.18 2.59 3.93 4.77 13.15

Construction 9.02 6.56 6.11 6.97 6.36 5.22 6.26 10.38

Mining and Quarrying 4.29 3.02 2.53 0.43 -

3.42 1.06 -0.49 7.20

Transportation and

warehousing 8.31 7.11 6.97 7.36 6.68 7.74 7.65 5.22

Finance and Insurance 6.97 9.54 8.76 4.68 8.59 8.90 5.73 4.20

Public adm, defense, and

compulsory social security 6.43 2.13 2.56 2.38 4.63 3.19 0.58 3.86

information and

communication 10.02 12.28 10.39 10.12 9.69 8.87 9.10 3.62

Education 6.68 8.22 7.44 5.47 7.33 3.84 4.11 3.37

Accomodation, food and

beverages 6.86 6.64 6.8 5.77 4.31 4.94 4.68 2.92

Real estate 7.68 7.41 6.54 5.00 4.11 4.30 3.67 2.81

Other services 8.22 5.76 6.4 8.93 8.08 7.80 8.01 1.71

Bussiness services 9.24 7.44 7.91 9.81 7.69 7.36 6.80 1.70

Electricity and gas 5.69 10.06 5.23 5.90 0.90 5.39 1.60 1.15

Health and social activities 9.00 7.97 7.96 7.69 6.68 5.00 7.13 1.07

Water, Waste management,

cessit, and recycling 4.73 3.34 3.32 5.90 0.90 5.39 1.60 0.07

Gross Domestic Product 6.17 6.03 5.56 5.01 4.88 5.02 5.01 100.00

Sumber: BPS, 2017

Sektor pertanian merupakan sektor kedua (13,43%) yang paling berpengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi setelah industri pengolahan (20,51%) dan masih di

Page 21: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

3

atas sektor perdagangan (13,15%) dan konstruksi (10,38%). Lebih dari separuh PDB

sektor industri pengolahan adalah berbasis pertanian. Sektor pertanian secara holistik

dari hulu (atau on farm) hingga hilir (atau down stream industries) dalam suatu rantai

nilai, kontribusinya terhadap PDB secara agregat mencapai sekitar 55 persen

(Bappenas, 2013).

Grafik 1.2 Pertumbuhan PDB Sektor Pertanian

Sumber: BPS

Terjadi penurunan yang cukup draktis dari quartal I ke quartal II tahun 2017

dan terus mengalami penuruan sampai quartal IV. Menurunnya kontribusi PDB

sektor pertanian Indonesia dari tahun ke tahun dikarenakan perekonomian Indonesia

telah beralih dari negara agraris yang didominasi pertanian menjadi negara berbasis

industri. Padahal jika rantai nilai-nilai komoditas pertanian yang jenis dan jumlahnya

banyak sekali di Indonesia, dikembangkan dengan menggunakan teknologi dan

dukungan sistem logistik moderen, maka tidak hanya PDB Indonesia saja yang

Page 22: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

4

berpotensi semakin meningkat, tetapi kesejahteraan petani dan pelaku ekonomi

pedesaan lainnya pun akan semakin meningkat (Hadad, 2017).

Di banyak negara berkembang (bahkan di negara yang sektor pertaniannya

bukan komponen besar PDB nasional) pertanian merupakan basis kerja penting bagi

sebagian besar penduduk. Hal ini dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja di sektor

pertanian.

Grafik 1.2 Prosentase Kontribusi Sektor Dalam Penyarapan Tenaga Kerja per

Agustus 2018

Selama periode 2015-2018, rata-rata kontribusi sektor pertanian terhadap PDB

mencapai 13,40% dengan pertumbuhan sekitar 3,90%. Subsektor pekebunan

merupakan kontributor terbesar terhadap PDB sektor pertanian. Pada periode yang

sama, sektor pertanian menyerap angkatan kerja terbesar walaupun ada

kecenderungan menurun. Pada Agustus tahun 2018 sektor pertanian menyerap sekitar

39,86 juta atau sekitar 36% dari total tenaga kerja.

Page 23: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

5

Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi menyebabkan kemungkinan permintaan

agregat akan meningka. Kinerja ekspor suatu Negara tergantung pada daya saing

produk ekspor di pasar dunia, yaitu kemampuan Negara memperoleh pangsa pasar di

suatu tujuan ekspor. Faktor penentu tingkat daya saing perdagangan ekspor suatu

Negara yaitu perubahan relative tingkat nilai tukar, komposisi produk, struktur

industri dan tingkat pertumbuhan (Voon, 1998).

Tabel 1.2 Realisasi Investasi PMDN dan PMA Tahun 2015-2019

Sumber: BKPM, 2019

Investasi di sektor pertanian baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

maupun Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami pertumbuhan yang rata-rata

sebesar 5,02% dan 4,72% per tahun. Selama periode 2013–2018, total nilai investasi

di sektor pertanian sebesar Rp. 270,1 triliun atau meningkat 110,2% dari tahun 2013 -

2018. Dimana pada tahun 2015 (Rp43,1 triliun), 2016 (45,4 triliun), 2017 (45,9

triliun), dan 2018 melejit di angka Rp61,6 triliun.

Page 24: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

6

Peningkatan nilai investasi di sektor pertanian telah mendorong peningkatan

nilai impor melebihi nilai ekspor karena selama tahun 2015–2018 investasi di

Indonesia didominasi oleh PMA sebesar Rp300,27 triliun, sedangkan nilai PMDN

sebesar Rp113,71 triliun (BKPM 2016). Yuliadi (2012) mengatakan bahwa

kesenjangan investasi berbeda antarwaktu sehingga diperlukan peningkatan kinerja

dan koordinasi antarlembaga untuk meningkatkan iklim investasi.

Adapun hasil analisis bobot dalam pilar makroekonomi menunjukkan

bahwa pilar makroekonomi dengan aspek keterbukaan perdagangan dan jasa

menempati prioritas utama (40,71 persen) dibandingkan kedua lainnya yaitu aspek

kekuatan makroekonomi (32,86 persen) serta aspek daya tarik investor pertanian

(26,43 persen). Lebih lanjut, dari aspek keterbukaan perdagangan dan jasa terhadap

daya saing pertanian ini dipengaruhi terutama oleh indikator impor pertanian.

(Dermoredjo et al. 2015).

Sementara itu, total nilai ekspor komoditas pertanian pada 2015 mencapai

Rp403,8 triliun dan pada 2016 tercatat Rp384,9 triliun. Nilai ekspor pada 2015 dan

2016 ini kurang maksimal karena terjadi bencana kekeringan sebagai dampak El Nino

dan bencana banjir sebagai dampak La Nina. Namun pada 2017, ekspor pertanian

melonjak menjadi Rp475,9 triliun dan pada 2018 mencapai Rp499,3 triliun. Alhasil,

nilai ekspor sejak 2015 hingga 2018 mencapai Rp1.764 triliun atau terjadi

peningkatan sebesar 29,7%. (BKMP, 2019)

The International Institute for Sustainable Development (2014) menyebutkan

bahwa sedemikian pentingnya kesejahteraan dalam negeri, sehingga perdagangan

Page 25: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

7

pertanian selalu, dan terus berlanjut, merupakan isu utama kontroversi negosiasi

perdagangan multilateral. Banyak negara berkembang memiliki keuntungan dalam

produksi pertanian dibandingkan dengan mitra dagang negara maju mereka, namun

tidak mampu memanfaatkan potensi pertumbuhan mesin ini.

Dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi sektor pertanian, zakat

berperan untuk mendorong perkembangan dan pemerataan pendapatan. Menurut

Ahmad Rofiq, zakat adalah ibadah kewajiban sosial bagi para aghniya (orang yang

memiliki harta) setelah kekayaannya memenuhi batas minimal (nishab) dan rentang

waktu satu tahun (haul). Zakat pada hakekatnya merupakan upaya untuk

meredistribusi kembali aset kekayaan agar pertumbuhan ekonomi yang terjadi benar-

benar dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Secara umum dana zakat yang

diterima oleh mustahik (penerima zakat) akan meningkatkan kapasitas produksi yang

pada akhirnya secara agregrat akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional (Aziz,

2016)

Pemerintah Indonesia telah menyadari bahwa konstribusi zakat perlu

diperkuat oleh tata kelola sistem yang terarah, seiring dan sejalan dengan program

pemerintah dalam rangka menanggulangi kemiskinan dan memperkokoh pondasi

pembangunan nasional yang berkesinambungan dan inklusif (Bank Indonesia,

2016). Masa yang akan datang Bank Indonesia mengharapkan instrumen ekonomi

sosial baik zakat dan wakaf menjadi instrumen pelengkap pembangunan yang

berpengaruh besar terhadap perekonomian nasional.

Page 26: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

8

Berdasarkan latar belakang di atas, penulisis ingin menganalisis lebih jauh

terkait masalah tersebut oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul :

“ANALISIS FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR

PERTANIAN INDONESIA (PERIODE JANUARI 2015 - OKTOBER 2018)”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dari Penanaman Modal Asing,

Penanaman Modal Dalam Negeri, Zakat, ekspor dan Impor terhadap PDB Sektor

Pertanian Indonesia periode Januari 2015 sampai Oktober 2018?

2. Apakah terdapat pengaruh secara simultan dari Penanaman Modal Asing,

Penanaman Modal Dalam Negeri, Zakat, Ekspor dan Impor terhadap PDB Sektor

Pertanian Indonesia periode Januari 2015 sampai dengan Oktober 2018?

3. Variabel apakah yang berpengaruh paling signifikan terhadap PDB Sektor

Pertanian Indonesia periode Januari 2015 sampai dengan Oktober 2018?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam

Negeri, Zakat, Ekspor dan Impor terhadap PDB Sektor Pertanian Indonesia

periode Januari 2015 sampai dengan Oktober 2018.

Page 27: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

9

2. Untuk menganalisis pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam

Negeri, Zakat, Ekspor dan Impor terhadap PDB Sektor Pertanian Indonesia

periode Januari 2015 sampai dengan Oktober 2018.

3. Untuk menganalisis Variabel yang brpengaruh paling signifikan terhadap PDB

Sektor Pertanian Indonesia periode Januari 2015 sampai dengan Okteber 2018.

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah:

1. Teoritis

a. Memberikan masukan untuk strategi pencapaian peningkatan PDB Pertanian

b. Memberikan masukan untuk perdagangan dan investasi khususnya sektor

pertanian

2. Praktisi

a. Sebagai sumber acuan dalam pengambilan keputusan guna mendapatkan

profitabilitas maksimum usaha

b. Mengetahui perdagangan internasional sektor pertanian yang tepat untuk

tercapainya pertumbuhan ekonomi sektor pertanian yang tinggi

3. Kebijakan

Manfaat bagi regulator adalah mendapatkan masukan faktor makroekonomi

yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja sektor pertanian terhadap

pendapatan negara dan pertumbuhan ekonomi, sehingga dapat membuat

kebijakan yang sesuai.

Page 28: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

10

D. Batasan Masalah

Dalam rangka fokus penelitian, penulis membatasi masalah yang akan dikaji

sebagai berikut:

1. Materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah pengaruh Penanaman Modal

Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri, Zakat, Ekspor dan impor terhadap

PDB Sektor Pertanian Indonesia.

2. Objek penelitian ini dilakukan pada sektor pertanian.

3. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan dari Badan

Pusat Statistik, Bank Indonesia, BKMP dan Baznas periode Januari 2015

sampai dengan Oktober 2018.

4. Variabel yang digunakan dalam penelitan ini sebagai berikut:

a.) Variabel Dependen

1) PDB Sektor Pertanian sebagai variabel dependen (Y)

b.) Variabel Indenpen

1) Penanaman Modal Asing sebagai variabel independen (X1)

2) Penanaman Modal Dalam Negeri sebagai variabel independen (X2)

3) Zakat sebagai variabel independen (X3)

4) Ekspor sebagai variabel independen (X4)

5) Impor sebagai varianel independen (X5)

Page 29: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan

manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi,

serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Secara umum, pertanian dapat

diklasifikan menjadi dua, yaitu pertanian dalam arti sempit dan pertanian dalam arti

luas (Damayanti 2016).

Agar pertanian dapat berkontribusi dalamperekononomian nasional,

menghadappi dinamika globalisasi dan perdagangan bebas diperlukan suatu

perencanaan nasional dengan pemilihan atas dasar prioritas dan sasaran dai program

pembangunan pertanian . salah satu aspek yang cukup menentukan keberhasilan

pembangunana adalah penyebaran investasi yang sesuai dengan loakasi dan kondisi

masyarakat.

Investasi yang ditananamkan pada sektor pertanian diharapkan mampu

mendorong kenaikan output dan permintaan sehingga erpengaruh terhadap kenaikan

pendapatan dan peluasan kesempatan kerja yang selanjutnya dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pemulihan ekonomi sektor pertanian.

Melalui adanya akselerasi dan perbaikan mutu diharapkan output yang dihasilkan

sektor pertanian selain menjadi ciri khas negara dan memehuni kebutuhan dalam

negeri juga dapat memenuhi kebutuhan luar negeri melalui ekspor. Selanjutanya,

Page 30: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

12

pengedalian impor yang dialkukan negara terhadap produk-produk sertor pertanian

mampu diminimalisir.

Salah satu yang menjadi alat guna menaikan produktivitas petani adalah

melalui zakat. Pengolahan zakat secara optimal dapat menjadi instrument dalam

meningkatkan ekonomi petani yang secara bersamaan sekaligus mengatasi

permodalan petani dalam usahanya. Mengingat Indoonesia adalah negara dengan

masyarakat mayoritas muslim, optimalisasi pengelolaan zakat dan pemanfaatannya

merupakan potensi strategis untukmenunjang pembangunan ekonomi di sektor

pertanian dan mewujudkan kesejahteraan di era modern ini.

Otsuka (2013) mengatakan bahwa saat ekonomi berkembang, pertanian di

negara negara miskin mengalami tiga masalah berbeda, yaitu (1) makanan, (2)

pendapatan, dan (3) perdagangan. Masalah pangan dipecahkan dengan revolusi hijau

dan secara signifikan mengurangi masalah pendapatan dengan meningkatkan

pendapatan rumah tangga nonpertanian. Masalah perdagangan yaitu defisit

perdagangan di bidang pertanian karena hilangnya keunggulan komparatif.

1. Teori Rostow

Menurut Rostow proses pertumbuhan ekonomi dibedakan ke dalam 5 tahapaan,

diantaranya:

1. Masyarakat tradisional (The tradisional society)

2. Prasyarat untuktinggal landas (The preconditions for take-off)

3. Tinggal landas (The take-off)

Page 31: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

13

4. Menuju kekedewasaan (The age of high mass-consumption)

5. Masa konsumsi tinggi (The age of high mass-consumption)

Adapun dasar pembedaan tahap pembangunan ekonomi menjadi 5 tahap tersebut

adalah karakteristik perubahan keadaan ekonomi, sosial, dan politik yang

terjadi. Menurut Rostow, pembangunan ekonomi atau proses transformasi suatu

masyarakat tradisional menjadi masyarakat moderen merupakan suatu proses yang

multidimensional.

Rostow juga mengemukakan bahwa tingkat penanaman modal hanya mungkin

tercipta apabila terjadi perubahan dalam struktur kegiatanekonomi. Kemajuan-

kemajuan disektor pertanian, pertambangan, dan prasarana haarus terjadi bersama-

samadengan proses peningkatan penanaman modal. Pembangunan ekonomi hanya

dimungkinkan oleh adanya kenaikan produktivitas di sektor pertanian dan

perkembangan di sektor pertambangan. Hal ini berarti bahwa walaupun Negara yang

telah mencapai pertumbuhan tinggi merupakan negara industri, perkembangan kea

rah itu hanya dimungkinkan oleh adanya perkembangan disektor pertanain dan

pertambangan. Kenaikan produktivitas sektor pertanian dan pertambangan

merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk melepaskan sesuatu masyakat

dan belenggu ketradisionalan dan keterbelakangan. (Sukirno, 2006:171)

2. Peran Sektor Pertanian

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan

manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi,

Page 32: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

14

serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Secara umum, pertanian dapat

diklasifikan menjadi dua, yaitu pertanian dalam arti sempit dan pertanian dalam arti

luas (Damayanti 2016).

Rostow mengemukakan beberapa sumbangan sektor pertanian yang

menyebabkan peranannya penting dalam masa peralihan mencapai tahap lepas

landas. Kemajuan pertaniandiperlukanuntuk menjamin persediaan bahan makanan

bagi penduduk yang bertamabah dan agar penduduk kota yang bertambah dengan

cepat sebagai akibat dari industrialisasi dapat memperolehbahan makanan yang

cukup. Kesanggupan sektor pertanian dalam menyediakan bahan pangan yang cukup

tidak hanya menghindarkan ahaya kelaparan, tetapi juga untuk mengarahkan

penggunaan devisa negara utk mengimpor barang-barang lain yang lebih berguna

untuk pembangunan. Selain itu, pembangnan disektor pertanian juga dapat

menunjang perkembangan di sektor industry. Kenaikan di sektor produktivitas

pertanain akan memperluas pasar untuk berbagai kegiatan industri. Pendapatan akan

memeprluas pasar industry barang-barang konsumsi, dan keanikan produktifitas

pertanian akan memperluas pasar untuk industry-industri penghasil input pertanian

modern, seperti mesin pertanian dan pupuk kimia (Sukirno:171-172).

Sektor pertanian merupakan sektor yang tetap memiliki peranan yang penting

dalam struktur perekonomian nasional. Beberapa alasan yang mendasari pentingnya

pertanian diIndonesia:(1) potensi sumberdayanya yang besar dan beragam,(2) pangsa

terhadap pendapatan nasional cukup besar,(3) besarnya penduduk yang

menggantungkan hidupnya pada sektor ini, yaitu 50% jumlah penduduk (Nainggolan,

Page 33: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

15

2005), dan(4) menjadi basis pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Selain itu, pertanian

tropika yangmerupakan sektor yang menjanjikan, melihat pontensi sumberdaya alam

Indonesia yang begitu besar.

Artikel klasik oleh Johnston dan Mellor (1961) mencatat lima peran pertanian

dalam pembangunan ekonomi:

1. meningkatkan penyediaan pangan untuk konsumsi domestik;

2. merilis tenaga kerja untuk industri;

3. memperbesar ukuran pasar untuk output industri;

4. meningkatkan suplai tabungan domestik; dan

5. menghasilkan devisa negara.

3. Investasi

Teori ekonomi mendefinisikan investasi sebagai pengeluaran pemerintah

untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan

untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal yang akan digunakan

untuk memproduksi barang dan jasa di masa yang akan datang. Investasi adalah suatu

komponen dari PDB = C + I + G + (X-M). Investasi adalah penanaman modal untuk

satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah,

2003:4)

Menurut Samuelson (2004: 198), investasi meliputi penambahan stok modal

atau barang disuatu negara, seperti bangunan peralatan produksi, dan barang-barang

inventaris dalam waktu satu tahun. Investasi merupakan langkah mengorbankan

Page 34: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

16

konsumsi di waktu mendatang. Investasi merupakan salah satu komponen yang

penting dalam GNP. Investasi memiliki peran penting dalam permintaan agregat.

Pertama bahwa pengeluaran investasi lebih tidak stabil apabila dibandingkan dengan

pengeluaran konsumsi sehingga fluktuasi investasi dapat menyebabkan resesi. Kedua,

bahwa investasi sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi serta perbaikan dalam

produktivitas tenaga kerja. Pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada tenaga

kerja dan jumlah stok kapital (Eni Setyowati dan Siti Fatimah N: 2007).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwasanya

investasi atau penanaman modal merupakan pengeluaran atau pembelanjaan yang

dapat berupa jenis barang modal, bangunan, peralatan modal, dan barang-barang

inventaris yang digunakan untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan

jasa atau untuk meningkatkan produktiktivitas kerja sehingga terjadi peningkatan

output yang dihasilkan dan tersedia untuk masyarakat.

Teori Investasi Dalam jangka panjang pertumbuhan investasi berpengaruh pada

bertambahnya stok capital dan selanjutnya menaikan produktivitas. Di negara yang

tingkat penganggurannya tinggi, seperti Indonesia sekarang, angkatan kerja yang

menganggur dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembentukan modal.

1. Teori Neo Klasik menekankan pentingnya tabungan sebagai sumber

investasi. Investasi dipandang sebagai salah satu penggerak utama pertumbuhan

ekonomi dan pembangunan. Makin cepat perkembangan investasi ketimbang laju

pertumbuhan penduduk, makin cepat perkembangan volume stok kapital rata-rata per

tenaga kerja. Makin tinggi rasio kapital per tenaga kerja cendrung makin tinggi

Page 35: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

17

kapasitas produksi per tenaga kerja. Tokoh Neo Klasisk, Sollow dan Swan

memusatkan perhatiannya pada bagaimana pertumbuhan penduduk, 17 akumulasi

capital, kemajuan teknologi dan output saling berinteraksi dalam proses pertumbuhan

ekonomi (Arsyad, 2010: 88-89).

2. Teori Harrod-Domar. Harrod-Domar mempertahankan pendapat dari para

ahli ekonomi sebelumnya yang merupakan gabungan dari pendapat kaum klasik dan

Keynes, dimana beliau menekankan peranan pertumbuhan modal dalam menciptkan

pertumbuhan ekonomi. Teori Harrod-Domar memandang bahwa pembentukan modal

dianggap sebagai pengeluaran yang akan menambah kemampuan suatu

perekonomian untuk menghasilkan barang dan atau jasa, maupun sebagai

pengeluaran yang akan menambah permintaan efektif seluruh masyarakat. Dimana

apabila pada suatu masa tertentu dilakukan sejumlah pembentukan modal, maka pada

masa berikutnya perekonomian tersebut mempunyai kemapuan utnuk menghasilkan

barangbarang dan atau jasa yang lebih besar (Sadono, 2007: 256-257).

3. Jenis Investasi Berdasarkan jenisnya investasi dibagi menjadi dua jenis,

yaitu: Pertama investasi pemerintah, adalah investasi yang dilakukan oleh

pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pada umumnya investasi yang

dilakukan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan;

Kedua investasi swasta, adalah investasi yang dilakukan oleh sektor swasta nasional

yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ataupun investasi yang dilakukan

oleh swasta asing atau disebut Penanaman Modal Asing (PMA). Investasi yang

dilakukan swasta bertujuan untuk mencari keuntungan dan memperoleh pendapatan

Page 36: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

18

serta didorong oleh adanya pertambahan pendapatan. Jika pendapatan bertambah

konsumsipun bertambah dan bertambah pula effective demand. Investasi timbul

diakibatkan oleh bertambahnya permintaan yang sumbernya terletak pada

penambahan pendapatan disebut induced investment. Dana investasi swasta menurut

asalnya terdiri dari dua 2 macam, yaitu: PMA (Penanaman Modal Asing), jenis

investasi yang sumber modalnya berasal dari luar negeri, sedangkan PMDN

(Penanaman Modal Dalam Negeri) ialah jenis investasi yang sumber modalnya

berasal dari dalam negeri.

Penggolongan investasi berdasarkan pembentukan modal terdiri dari 2 jenis

investasi yaitu: investasi bruto, adalah investasi yang dilakukan oleh pemerintah yang

belum dikurangi depresiasi. Investasi neto adalah investasi bruto dikurangi depresiasi

(jumlah perkiraan sejauh mana barang modal telah digunakan dalam periode yang

bersangkutan). Investasi berdasarkan timbulnya: (1) investasi otonomi berarti

pembentukan modal yang tidak dipengaruhi pendapatan nasional; (2) investasi

terpengaruh (induced investment) investasi yang dipengaruhi oleh pendapatan

nasional.

Menurut Sadono Sukirno (2003:5) investasi secara luas bahwa dalam

perhitungan pendapatan nasional, pengertian investasi meliputi: (1) seluruh nilai

pembelian para pengusaha atas barang-barang dan modal dalam pembelanjaan untuk

mendirikan industri-industri; (2) pengeluaran masyarakat untuk mendirikan rumah

tempat tinggal dan (3) pertumbuhan dalam nilai stok barang perusahaan berupa bahan

mentah, barang yang belum diproses danbarang jadi.

Page 37: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

19

3.1 Penanaman Modal Asing (PMA)

Yang dimaksud dengan penanaman modal asing (PMA) berdasarkan

Undang-undang No.1 Tahun 1967 jo.No. 11 Tahun 1970 tentang Penanaman

Modal Asing adalah penerimaan modal asing secara langsung yang dilakukan

menurut atau berdasarkan ketentuan undang-undang di Indonesia, dalam arti

bahwa pemilk modal secara langsung menanggung resiko daripenanaman modal

tersebut.

Pengertian modal asing antara lain:

a. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan

devisa Indonesia, yang dengan persetujuan pemerintah digunakan untuk

pembiayaan perusahaan di Indonesia.

b. Alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang

asing dan bahan-bahan yang dimasukan dari luar ke dalam wilayanh

Indonesia, selama alat-alat tersebut tidak dibiayai dari kekayaan devisa

Indonesia.

c. Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-undang No.1 Tahun

1967 jo.No.11 Tahun 1970 diperkenankan ditransfer, tetapi dipergunakan

untuk membiayai perusahaan Indonesia.

Penanaman Modal Asing (PMA) adalah salah satu upaya untuk

meningkatkan jumlah modal untuk pembangunan ekonomi yang bersumber dari

luar negeri. Salvatore (1997) menjelaskan bahwa PMA terdiri atas:

Page 38: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

20

1. Investasi portofolio (portfolio investment), yakni investasi yang melibatkan

hanya aset-aset finansial saja, seperti obligasi dan saham, yang didenominasikan

atau ternilai dalam mata uang nasional. Kegiatan-kegiatan investasi portofolio

atau finansial ini biasanya berlangsung melalui lembagalembaga keuangan

seperti bank, perusahaan dana investasi, yayasan pensiun, dan sebagainya.

2. Investasi asing langsung (Foreign Direct Investment), merupakan PMA

yang meliputi investasi ke dalam aset-aset secara nyata berupa pembangunan

pabrik-pabrik, pengadaan berbagai macam barang modal, pembelian tanah untuk

keperluan produksi, dan sebagainya. Wiranata (2004) berpendapat bahwa

investasi asing secara langsung dapat dianggap sebagai salah satu sumber modal

pembangunan ekonomi yang penting. Semua negara yang menganut sistem

ekonomi terbuka, pada umumnya memerlukan investasi asing, terutama

perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa untuk kepentingan ekspor. Di

negara maju seperti Amerika, modal asing (khususnya dari Jepang dan Eropa

Barat) tetap dibutuhkan guna memacu pertumbuhan ekonomi domestik,

menghindari kelesuan pasar dan penciptaan kesempatan kerja. Apalagi di negara

berkembang seperti Indonesia, modal asing sangat diperlukan terutama sebagai

akibat dari modal dalam negeri yang tidak mencukupi. Untuk itu berbagai

kebijakan di bidang penanaman modal perlu diciptakan dalam upaya menarik

pihak luar negeri untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Dalam upaya untuk menarik minat investor asing menanamkan modalnya

di Indonesia, pemerintah terus meningkatkan kegiatan promosi, baik melalui

Page 39: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

21

pengiriman utusan ke luar negeri maupun peningkatan kerjasama antara pihak

swasta nasional dengan swasta asing. Sementara itu, Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM) sebagai badan yang bertanggung jawab dalam

kegiatan penanaman modal terus mengembangkan perannya dalam

menumbuhkan investasi.

Masuknya PMA di Indonesia diatur oleh pemerintah dalam UU No 1

Tahun 1967 tentang penanaman modal asing dan dilengkapi serta disempurnakan

oleh UU No 11 Tahun 1970 juga tentang penanaman modal asing. UU itu

didukung oleh berbagai kemudahan yang dilengkapi dengan berbagai kebijakan

dalam paket deregulasi. Hal ini dimaksudkan untuk lebih menarik investasi

didalam memenuhi kebutuhan sumber-sumber pembiayaan pembangunan.

Sementara itu, rencana PMA yang disetujui pemerintah adalah nilai investasi

proyek baru, perluasan, dan alih status, yang terdiri atas saham peserta Indonesia.

3.2 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

Yang dimaksud dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN)

berdasarkan Undang-undang nomor 6 Tahun 1968 jo.No.12 Tahun 1970 tentang

Penanaman Modal Dalam Negeri adalah penanaman modal dalam negeri yang

dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan undang-undang di Indonesia,

dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung resiko dari

penanaman modal tersebut.

Page 40: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

22

Benda-benda, bik yang dimiliki oleh negara maupun swasta nasional

ataupun swwasta asing yang berdomisili di Indonesia yang disisihkan, disediakan

guna menjalankan suatu usaha sepanjang modal tersebut tidak diatur oleh

ketentuanketentuan pasal 2 Undang-undang N0.1 Tahun 1967 tentang

Penanaman Modal Asing.

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah bentuk upaya

menambah modal untuk pembangunan melalui investor dalam negeri. Modal dari

dalam negeri ini bisa didapat baik itu dari pihak swasta ataupun dari pemerintah.

Kebijakan tentang rencana PMDN ditetapkan oleh pemerintah melalui UU No 6

Tahun 1968, kemudian disempurnakan dengan diberlakukannya UU No. 12

Tahun 1970. Rencana PMDN yang disetujui pemerintah adalah nilai investasi

baru, perluasan, dan alih status, yang terdiri atas modal sendiri dan modal

pinjaman. Jumlah kumulatif rencana PMDN adalah jumlah seluruh rencana

PMDN yang disetujui pemerintah sejak tahun 1968 dengan memperhitungkan

pembatalan, perluasan, perubahan, penggabungan, pencabutan, dan pengalihan

status dari PMDN ke PMA atau sebaliknya.

4. Perdagangan Internasional Sektor Pertanian

4.1 Ekspor

a. Pengertian Ekspor

Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan

sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah

Page 41: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

23

disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Permintaan ekspor adalah jumlah

barang/jasa yang diminta untuk diekspor dari suatu negara ke negara lain

(Sukirno,2010). Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk

mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya

ke negara lain.

b. Konsep Ekspor

o Menurut Punan (1992:2) “Ekspor adalah mengeluarkan barang dari dalam

keluar daerah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan berlaku.

o Menurut Curry (2001:145) “Ekspor adalah barang dan jasa yang dijual kepada

negara asing untuk ditukarkan dengan barang lain(Produk, uang).

o Menurut Winardi (1992:203) pengertian ekspor adalah”barang-barang

(termasuk jasa-jasa) yang dijual kepada penduduk Negara lain, ditambah

dengan jasa-jasa yang diselenggarakan kepada penduduk 15 Negara tersebut

berupa pengangkutan permodalan dan hal-hal lain yang membantu ekspor

tersebut.

o Ekspor adalah berbagai macam barang dan jasa yang diproduksi di dalam

negeri lalu dijual di luar negeri (Mankiw, 206)

c. Manfaat dari Kegiatan Ekspor

Menurut Sadono Sukirno (2010),manfaat dari kegiatan ekspor adalah :

1) Memperluas Pasar bagi Produk Indonesia Kegiatan ekspor merupakan salah

satu cara untuk memasarkanproduk Indonesia ke luar negeri. Misalnya,

pakaian batik merupakan salah satu produk Indonesia yang mulai dikenal oleh

Page 42: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

24

masyarakat dunia. Apabila permintaan terhadap pakaian batik buatan

Indonesia semakin meningkat, pendapatan para produsen batik semakin besar.

Dengan demikian, kegiatan produksi batik di Indonesia akan semakin

berkembang.

2) Menambah Devisa Negara Perdagangan antarnegara memungkinkan eksportir

Indonesia untuk menjual barang kepada masyarakat luar negeri. Transaksi ini

dapat menambah penerimaan devisa negara. Dengan demikian, kekayaan

negara bertambah karena devisa merupakan salah satu sumber penerimaan

negara.

3) Memperluas Lapangan Kerja Kegiatan ekspor akan membuka lapangan kerja

bagi masyarakat. Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia,

kegiatan produksi di dalam negeri akan meningkat. Semakin banyak pula

tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin luas. 16

d. Jenis Ekspor

Dalam Mankiw (2010) menjelaskan kegiatan ekspor terbagi menjadi 2, yaitu :

1.) Ekspor langsung Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa

melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan

ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan

perusahaan. Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol

terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi

untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta

proteksionisme.

Page 43: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

25

2.) Ekspor tidak langsung Ekspor tidak langsung adalah teknik dimana barang

dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara

tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor ( export management

companies ) dan perusahaan pengekspor ( export trading companies ).

Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu

menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi

kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang.

Sutawijaya (2010) menyatakan bahwa Aliran ekonom Klasik lebih

menekankan pada penyediaan tenaga kerja, stok modal, dan perubahan

teknologi dalam proses pertumbuhan ekonomi. Pendekatan ini didasarkan

pada asumsi bahwa pasar dapat mengalokasikan sumberdaya secara efisien,

sedangkan aliran Keynesian menekankan pada faktor permintaan agregat.

Pendekatan Keynesian ini menempatkan isu sentral pada ekspor sebagai

penggerak pertumbuhan ekonomi. Namun sebuah negara tidak boleh hanya

berekspektasi pada perdagangan internasional, khususnya ekspor sebagai satu-

satunya mesin penggerak pertumbuhan ekonomi pada masa sekarang

(Salvatore, 2007).

4.2 Impor

Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean.

Transaksi impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar

negeri ke dalam daerah pabean Indonesia dengan mematuhi ketentuan peraturan

perudang-undangan yang berlaku (Tandjung, 2011: 379). Menurut Susilo

Page 44: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

26

(2008: 101) impor bisa diartikan sebagai kegiatan memasukkan barang dari

suatu negara (luar negeri) ke dalam wilayah pabean negara lain. Pengertian ini

memiliki arti bahwa kegiatan impor berarti melibatkan dua negara. Dalam hal

ini bisa diwakili oleh kepentingan dua perusahaan antar dua negara tersebut,

yang berbeda dan pastinya juga peraturan serta bertindak sebagai supplier dan

satunya bertindak sebagai negara penerima.

Impor adalah membeli barang-barang dari luar negeri sesuai dengan

ketentuan pemerintah yang dibayar dengan menggunakan valuta asing

(Purnamawati, 2013: 13). Dasar hukum peraturan mengenai Tatalaksana Impor

diatur dalam Keputusan Direktur Jendral Bea dan Cukai Nomor KEP-

07/BC/2003. Tentang petunjuk pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di bidang

impor dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang

Tatalaksana Kepabeanan di bidang impor.

Komoditi yang dimasukkan ke dalam peredaran bebas di dalam wilayah

pabean (dalam negeri), yang dibawa dari luar wilayah pabean (luar negeri)

dikenakan bea masuk kecuali dibebaskan atau diberikan pembebasan. Dengan

kata lain seseorang atau badan usaha yang ditetapkan sebagai importir wajib

membayar bea masuk dan pajak sebagaimana yang telah ditetapkan pemerintah

(Purba,1983: 51). Sehingga dapat disimpulkan bahwa impor yaitu kegiatan

perdagangan internasional dengan cara memasukkan barang ke wilayah pabean

Indonesia yang dilakukan oleh perorangan atau perusahaan yang bergerak

Page 45: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

27

dibidang ekspor impor dengan mematuhi ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku yang dikenakan bea masuk.

5. Zakat

Zakat secara etimologi berasal dari bahasa Arab, terdiri atas huruf za (ز), ka (ك),

dan wa (و). Huruf terakhir, adalah huruf mu'tal dan karena ia sulit dilafazkan, maka

cukup dibaca zakat (زكاة), ia terganti dengan huruf Ta al-Marbuthah. Secara etimologi

kata zakat tersebut berarti bersih, bertambah, dan bertumbuh. Jika dikatakan tanaman

itu zakat artinya ia tumbuh dan kemudian bertambah pertumbuhannya. Jika tanaman

itu tumbuh tanpa cacat, maka kata zakat di sini berarti dikatakan bahwa tanaman itu

zakat artinya ia tumbuh dan kemudian bertambah pertumbuhannya. Jika tanaman

itu tumbuh tanpa cacat, maka kata zakat di sini berarti bersih. Menurut istilah.

zakat ialah kewajiban seorang muslim untuk mengeluarkan nilai bersih dari

kekayaannya yang tidak melebihi satu nisab, diberikan kepada mustahik dengan

beberapa syarat yang telah ditentukan.

Dalam istilah ekonomi, zakat merupakan suatu tindakan pemindahan harta

kekayaan dari golongan yang kaya kepada golongan miskin. Transfer kekayaan

berarti juga transfer sumber-sumber ekonomi. Rahardjo (1987) menyatakan bahwa

dengan menggunakan pendekatan ekonomi, zakat bisa berkembang menjadi konsep

kemasyarakatan (muamalah), yaitu konsep tentang bagaimana cara manusia

melakukan kehidupan bermasyarakat termasuk di dalamnya bentuk ekonomi. Zakat

ditinjau dari pendekatan etnis dan pemikiran rasional ekonomis adalah sebagai

kebijaksanaan ekonomi yang dapat mengangkat derajat orang-orang miskin, sehingga

Page 46: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

28

dampak sosial yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal. Hal ini dapat

terwujud apabila dilakukan pendistribusian kekayaan yang adil (Amalia, 2012). Maka

saluran zakat data dibuka dari tiap tiap tempat penyimpananya untuk mengairi laha-

lahan kering masyarakat. Dengan demikian, tampaknya zakat menjadi suatu metode

yang sangat efektif untuk menjembatani jurang pemisah antara kaum kaya dengan

kaummiskin yang ada di masyarakat (Afzalurrahman,2000).

Dr. Metwally mengungkapkan bahwa Zakat berpengaruh cukup positif pada

perekonomian, karena instrumen zakat akan mendorong konsumsi dan investasi serta

akan menekan penimbunan uang (harta). Karena harta yang tidak di investasikan

akan habis termakan zakat. Sehingga zakat memiliki andil dalam meningkatkan

pertumbuhan ekonomi secara makro. Implikasi distribusi Zakat dalam perekonomian

negara antara lain adalah secara analisis mikroekonomi zakat dapat didekati melalui

pendekatan fungsi konsumsi, investasi maupun kesempatan kerja; adapun secara

pendekatan makro dapat dilakukan melalui model keseimbangan makroekonomi

(DEKS-Bank Indonesia, 2016).

F.R Faridy dalam Wibisono (2015) mengatakan bahwa sejak lama zakat telah

dianjurkan sebagai instrument kebijakan fiscal untuk stabilisasi perekonomian dengan

adanyadiskresi yang dimiliki olehpemerintah atau otoritas fiskal. Selain sebagai

discretionary fiscal stabilizers, zakat juga berfungsi automatic fiscal stabilizers.

Zakat dengan tarif yang tetap bertindak sebgai pajak proporsional yang akan

menurunkan dampak pengganda sehingga akan mengurangi fluktuasi output secara

otomatis.

Page 47: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

29

Dr. Monzer Kahf, mengungkapkan bahwa zakat memiliki pengaruh yang positif

pada tingkat tabungan dan investasi. Peningkatan tingkat tabungan akibat

peningkatan pendapatan akan menyebabkan tingkat investasi juga meningkat. Elemen

pokok yang harus dipertimbangkan untuk memahami pengaruh zakat terhadap

investasi ada lima hal (DEKS-Bank Indonesia, 2016), yakni:

(1) Zakat dipungut atas uang atau aset keuangan yang menganggur, misalkan

simpanan emas atau uang yang melebihi jangka waktu setahun dan

mencukupi nishab, sehingga mendorong orang untuk berinvestasi atau

berproduksi.

(2) Ketentuan dan fatwa terkait dengan tarif zakat, pengecualiannya, obyek zakat,

dan alokasinya telah ditetapkan sehingga bisa mendorong investasi.

(3) Efek pengganda akibat naiknya konsumsi agregat juga akan meningkatkan

investasi.

(4) Sebagian zakat didistribusikan kepada muzaki dalam bentuk modal kerja.

(5) Adanya pergeseran pola konsumsi akibat zakat akan berpengaruh terhadap

komposisi investasi.

Stabilitas sosial sebagai akibat adanya peningkatan kualiatas hidup orang miskin

(mustahik) dan kehidupan yang lebih harmoni antara kelompok kaya dan miskin

dapat mendorong iklim investasi yang kondusif.

Zakat mal atau zakat harta benda, adalah zakat yang dikeluarkan seseorang

berdasarkan jumlah prsentasi kekayaan (harta yang dimililkinya). Zakat maal dapat

dibayarkan dalam satu tahun (tahunan) maupun setiap waktu atau satu bulan (system

Page 48: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

30

bulanan) secara tafsi’l, dikemukaakan dalamal-Qur’an dan hadis nabi beberapa jenis

harta yang menjadi objek zakat, yaitu zakat pertanian (Q.S. Al-An’am(6); 141), zakat

emas dan perak (Q.S. At-Taubah (9); 34-35) dan zakat hasil usaha (profesi) (Q.S. al-

aqarah (2); 267). Sedangkan dalam hadis nabi SAW. Secara eksplisit dijelaskan tujuh

jenis harta yang wajib dizakati. Ketujuh harta tersebut adalah emas, perak, hasil

pertanian, barang dagangan, hewan ternak, hasil tambang dan barang temuan (rikaz).

Menurut Ridwan (2005), nilai stategis zakat dapat dilihat melalui:

a. Zakat merupakan panggilan agama. Ia merupakan merupakan cerminan dari

keimanan seseorang.

b. Sumber keuangan zakat tidak akan pernah berhenti. Artinya orang yang

membayar zakat tidak akan pernah habis dan yang telah membayar zakat tiap

tahun atau periode yang lain akan terus membayar.

c. Zakat secara empirik dapat menghapus kesenjangan sosial dan sebaliknya dapat

menciptakakn retribusi aset dan pemerataan pembangunan.

Berdasarkan firman Allah Q.S At-Taubah ayat 60, yang berbunyi :

“sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang

miskin, pengurus zakat, para mu’alaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)

budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang

dalam perjalanan, sebgai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha

mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Q.S At-TAubah (9); 60)

Page 49: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

31

Bahwa yang berhak menerima zakat atau mustafik sebagai berikut:

1. Orang fakir: orang yang amat sengasara hidupnya, tidak mempunyai harta dan

tenaga untuk memenuhi hidupnya.

2. Orang miskin:orang yang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam

keadaan kekurangan.

3. Amil: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat.

4. Mualaf: orang kafir yang ada harapan masuk islam dan orang yang baru

masuk islam dan imannya masih lemah.

5. Hamba sahaya: memerdekaan budak mancakup juga untuk melepaskan

meslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.

6. Orang berhutang: orang yang berutang karena untuk kepentingan yang bukan

maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berutang untuk

memelihara persatuan umat islam dibayar hutangnya itu dengan zakat,

walaupun ia mampumembayarnya.

7. Sabilillah: yaitu untuk keperluan pertahanan islam dan kaummuslimin. Di

antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga

kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit,

madrasah, masjid, pesantren, ekonomi umat, dan lain-lain.

8. Ibnu sabil: orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat

mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya. Atau jugga orang yang

menuntut ilmu di tempat yang jauh yang kehabisan bekal.

Page 50: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

32

Perkembangan pengelolaan zakat khususnya di Indonesia telah memperlihatkan

sebuah kemajuan yang baik, sejak dikeluarkannya UU No. 38 Tahun 1999 tentang

zakat. Peraturan pemerintah terhadap lembaga pengelolaan zakat juga telah

menimbulkan semangat baru dalam menjalankan optimalisasi zakat. Kemudian

diperkuat dengan adanya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi

dan satu-satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI

No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan

zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional. Dalam UU tersebut, BAZNAS

dinyatakan sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan

bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama.

6. Produk Domestik Bruto

Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan dalam perekonomian yang

meyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan

kemakmuran masyarakat meningkat. Perkembangan ekononmi yang berlaku dari

waktu ke waktu dan menyebabakan pendapatan nasional riil semakin berkembang.

Tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukan prestasi keanaikan pendapatan nasional

riil pada suatu tahun tertentu dibandingkan dengan pendapatan nasional riil pada

tahun sebelumnya (Sukirno, 2006:10).

Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP (Gross Domestic

Product). Tanpa memandang bahwa kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari

pertumbuhan penduduk dan tanpa memandang apakah perubahan dalam struktur

Page 51: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

33

perubahan ekonomi (Suryana, 2000:31). PDB diyakini sebagai indikator terbaik

dalam menilai perkembangan ekonomi suatu negara. Perhitunagn pendapatan

nasional ini mempunyai ukuran makro utama tentang kondisi suatu negara. Pada

umumnya, perbandingan kondisi antar negara dapat dilihat dari pendapatan

nasionalnya sebagai gambaran. Bank dunia menentukan apakah suatu negara berada

dalam kelompok negara maju atau berkembang melalui besarnya PDB, dan PDB

suatu negara sama dengan total pengeluaran atas barang dan jasa dalam

perekonomian (Herlambang, 2001:22).

(Sukirno, 1994:33) Mendefinisikan PDB sebagai nilai barang dan jasa dalam

suatu negara yang diprodusksi oleh faktor-faktor produksi milik warga negara

tersebut dan warga negara asing. Ada juga yang menyebutkan dimana PDB

merupakan Nilai Tambah Bruto (NTB) atau nilai barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh unit-unit produksi didalam suatu wilayah atau region dalam suatu

periode tertentu, biasanya satu tahun. NTB adalah nilai produksi bruto dari barang

dan jasa tersebut dikurangi seluruh biaya antara yang dikeluiarkan. PDB perkapita

adalah total PDB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun pada periode

tertentu.

Indikator pertumbuhan ekonomi adalah Gross Domestic Product atau Produk

Domestik Bruto (PDB) yang didefinisikan secara makroekonomi sebagai total nilai

pasar dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun oleh faktor-

faktor produksi yang terdapat dalam negeri. Bank Indonesia menjelaskan bahwa

PDB merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui perkembangan

Page 52: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

34

perekonomian di suatu negara dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga

berlaku maupun atas dasar harga konstan.

PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa

yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedang PDB atas

dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang

dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun

dasar. PDB menurut harga berlaku digunakan untuk mengetahui pergeseran, dan

struktur ekonomi suatu negara. Sementara itu, PDB konstan digunakan untuk

mengetahui kemampuan sumber daya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi

secara riil dari tahun ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi

oleh faktor harga (Mankiw et al, 154 )

Perhitungan Produk Domestik Bruto, menurut Case dan Fair (2008:35), untuk

menghitung Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dapat dilakukan dengan pendekatan

sebagai berikut:

Pendekatan Pendapatan

Pendekatan pendapatan adalah suatu metode menghitung Pendapatan Domestik

Bruto (PDB) yang mengukur pendapatan seperti upah, sewa, bunga, dan laba yang

diterima oleh semua faktor produksi dalam memproduksi barang akhir.

Pendekatan pendapatan dirumuskan sebagai berikut:

GDP = pendapatan nasional + depresiasi + (pajak tidak langsung – subsidi) +

Page 53: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

35

pembayaran faktor netto kepada luar negeri

Terdapat empat komponen pendekatan pendapatan, yaitu:

1. Pendapatan nasional adalah pendapatan total yang diterima oleh faktor-faktor

produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara. Pendapatan nasional

terdiri dari kompensasi karyawan, pendapatan perusahaan perorangan, laba

perusahaan, bunga bersih, dan pendapatan sewa.

2. Depresiasi yang dihitung dari aktiva modal yang aus atau ketinggalan zaman,

maka aktiva tersebut mengalami penurunan nilai.

3. Pajak tidak langsung minus subsidi. Pajak tidak langsung meliputi pajak

penjualan, bea cukai, dan biaya lisensi. Sedangkan subsidi adalah pembayaran

yang dilakukan oleh pemerintah tanpa mendapatkan imbalan barang atau jasa.

4. Pembayaran faktor neto untuk luar negeri sama dengan pembayaran pendapatan

faktor (pendapatan atas faktor produksi) untuk luar negeri dikurangi penerimaan

pendapatan faktor dari luar negeri.

Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan pengeluaran adalah suatu metode menghitung Pendapatan

Domestik Bruto (PDB) yang mengukur jumlah yang dikeluarkan pada semua barang

akhir selama satu periode tertentu.

GDP = C + Ig + G + Xn

Page 54: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

36

Dimana: GDP = Pendapatan Nasional

C = Pengeluaran rumah tangga untuk barang konsumen

Ig = Pengeluaran perusahaan dan rumah tangga untuk modal baru:

pabrik, peralatan, persediaan, dan struktur perumahan baru.

G= Konsumsi dan investasi oleh pemerintah untuk barang dan jasa.

Xn = Net ekspor

Pendekatan Produksi

Pendekatan produksi adalah metodemenghitung Pendapatan Domestik Bruto

(PDB) yang mengukurnilai produksi yang diciptakan oleh faktor produksi yang

ada di suatu negara tanpa membedakan apakah faktor produksi itu milik luar

negeri atau warga negara itu sendiri.

GDP = Sewa + Upah + Bunga + Laba

7. Pengaruh Investasi Terhadap PDB Sektor Pertanian

Terdapat keterkaitan yang erat antara pertumbuhan ekonomi atau diproyeksikan

dalam pendapatan nasional dan investasi. Hubungan keduanya menjadi suatu sorotan

para ekonom, baik dari kalangan klasik maupun Neo Klasik. Teori pendapatan

nasional Keynesian yang menggunakan pendekatan pengeluaran agregatif dimana

besarnya pendapatan nasional suatu negara diukur dari komponen-komponen

expenditure para pelaku ekonominya leawat anggaran-anggarannya yaitu; sektor

rumah tangga (C), perilaku usaha dan dunia usaha tercermin lewat komponen

investasi yang ditanaman (I), pemerintah melalui anggaran belanjanya (G) dan sektor

Page 55: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

37

perdagangan pemerintah yang tercermin lewat nilai ekspor / impor-nya. Dalam

kebanyakan analisa mengenai penentuan pendapatan nasional pada umumnya

variabel-variabel investasi yang dilakukan (Isa Salim, 2006;42).

Secara teoritis, dapat dikatakan bahwa pendapatan nasional yang tinggi akan

memperbesar pendapatan masyarakat dan selanjutnya pendapatan masyarakat dan

selanjutnya pedapatan masyarakat yang tinggi itu akan memperbesar permiintaan atas

barang-barang dan jasa. Maka keuntungan yang dicapai oleh sektor usaha dapat

mencapai targetnya, dengan demikian pada akhirnya akan mendorong dilakukan

investasi-investasibaru pada sektor usaha. Dengan demikian, apabila nilai pendapatan

nasional semakin bertambah tinggi, maka investasi akan bertambah tinggi pula. Dan

sebaliknya semakin rendah nilai pendapatan nasional, makanilai permintaan

investasinya akan semakin rendah pula. Pengembangan yang dilakukan pada

ekonomNeo Klasik pada teori Keynesian initerlihat pada formulasi yang

dikembangkannya pada model akselerator investasi. Dijelaskan bahwa laju investasi

adalah sebanding dengan perubahan output dalam perekonomian.

8. Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap PDB Sektor Pertanian

Pertanian juga mempunyai kontribusi yang besar terhadap peningkatan devisa,

yaitu lewat peningkatan ekspor dan atau pengurangan tingkat ketergantungan Negara

tersebut terhadap impor atas komoditi pertanian. Komoditas ekspor pertanian

Indonesia cukup bervariasi mulaidari getah karet, kopi, udang, rempah-rempah,

mutiara, hingga berbagai macam sayur dan buah.Peran pertanian dalam peningkatan

Page 56: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

38

devisa bisa kontradiksi dengan perannya dalam bentuk kontribusi produk. Secara

teoritis, pada saat variabel lain konstan, jika ekspor meningkat maka pertumbuhan

ekonomi sektor pertanian juga meningkat dan jika ekspor menurun maka

pertumbuhan ekonomi sektor pertanian juga menurun. Namun, berbeda dengan

impor, jika impor meningkat maka pertumbuhan ekonomi akan turun, sedangkan jika

impor turun maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Jika impor meningkat

melebihi ekspor, maka terjadi defisit neraca perdagangan sehingga dana untuk

membiayai proses produksi habis sehingga berdampak pada menurunnya volume

produksi.

Otsuka (2013) mengatakan bahwa saat ekonomi berkembang, pertanian di

negaranegara miskin mengalami tiga masalah berbeda, yaitu (1) makanan, (2)

pendapatan, dan (3) perdagangan. Masalah pangan dipecahkan dengan revolusi hijau

dan secara signifikan mengurangi masalah pendapatan dengan meningkatkan

pendapatan rumah tangga nonpertanian. Masalah perdagangan yaitu defisit

perdagangan di bidang pertanian karena hilangnya keunggulan komparatif hal ini

ditandai dengan menurunnya ekspor dan meningkatnya komoditas impor.

9. Pengaruh Zakat Terhadap PDB Sektor Pertanian

Sebagai negara yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, pengelolaan

zakat sangat dibutuhkan sebagai penyalur dana dari muzakki kepada mustahik, agar

dana zakat yang terkumpul dapat disalurkan dengan baik dan benar, maka dibutuhkan

suatu lembaga khusus yang dapat menangani pendistribusian dana zakat tersebut.

Page 57: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

39

(Takidah, 2008). Masyarakat Indonesia yang merupakan masyarakat dengan

penduduk muslim tebanyak, mayoritas penduduknya berkerja dan melakukan bisnis

ekonominya di sektor pertanian. Hal ini didukung atas keadaan alam Indonesia itu

sendiri. Subandi (2011) menyebutkan dalam paper “Notes on Islamic Natural Based

and Agricultural Economy”, bahwa kekayaan alam Indonesia akan memungkinkan

rakyatnya hidup berkecukupan dan sejahtera. Selanjutnya Subandi (2014) dalam buku

Mikrobiologi, Kajian dalam Perspektif Islam, menyebutkan berbagai mikroba ada

yang mermanfaat bagi tanaman pertanian, dan ada juga yang harus diwaspadai

artinya mikroba yang menjadi patogen atau penyakit tanaman. Dalam kaitan

perkembangan ekonomi pertanian Subandi (2012) memaparkan dalam makalah jurnal

berjudul Developing Islamic Economic Production, bahwa penduduk muslim yang

mayoritas harus manpu menyiapkan bahan makanannya sendiri dan harus memilih

bidang usaha yang sesuai dengan potensi lahannya.

Peran penting zakat dalam pemerataan dan distribusi kekayaan akan membawa

kesejahteraan masyarakatdan pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya dengan potensi

penerimaan zakat yang dikelola secara baik akan menjadisumber dana yang data

digunakan oleh masyarakat menengah ke bawah untuk meningkatkan

produktifitasnya disektor pertanian. Peningkatan produktifitas tersebut akan

berdampak pada penigkatan hasil pertanain yang ditandai dengakt meningkatnya

PDB pertanian.

Menurut Skousen (2005:190) dalam Anggraini (2016) Zakat berkontribusi pada

pertumbuhan ekonomi melalui jalur permintaan agregat maupun jalur penawaran

Page 58: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

40

agregat. Dampak positif dari zakat pada konsumsi dan investasi secara jelas akan

menaikan permintaan agregat dalam perekonomian. Menurut Riyandono (2008:55)

zakat memiliki kemampuan untuk mendorong perekonomian baik dalam jangka

pendek maupun jangka panjang tergantung dari bagaimana pengelolaannya.

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama, judul Metode Hasil Perbedaan

1. Suharjon, Sri

Marwanti, Heru

Irianto (2017)

“Pengaruh

Ekspor, Impor,

dan Investasi

terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi Sektor

Pertanian

Indonesia”

Analisis

Vektor Auto

Regression

(VAR)

Analisis impulse

menunjukan bahwa

respon investasi terhadap

goncangan PDB

pertanian lebih besar

disbanding respon

besaran ekspor dan

impor. Besaran apsolute

ekspor, impor, dan

investasi pertanian tidak

berpengaruh nyata

terhadap laju

pertumbuhan PDB sektor

Terdapat pengaruh secara

signifikan positif variabel

ekspor terhadap PDB

sektor pertanian.

Variabel Impor dalam

penelitian ini juga

terdapat pengaruh

signifikan negative

terhadap PDB sektor

pertanian. Terdapat

variabel zakat yang

berpengaruh signifikan

positif terhadap PDB

Page 59: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

41

pertanian, namun

petumbuhan PDB sektor

pertanian berpengaruh

nyata terhadap besaran

ekspor, impor, dan

investasi pertanian di

Indonesia.

pertanan sehinnga dapat

diartikan variabel zakat

mampu perperan sebagai

permodalan disektor

pertanian. Dari sisi

investasi sektor

pertanian, PMDN

berpengaruh secara

signifikan positif

terhadap PDB sektor

pertanian.

2. Dzul Apal

Mangun Madin

(2016).

“Analisis

Pengaruh

Penanaman

modal Asing

Terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi

Regresi linear

sederhana

PMA berpengaruh positif

signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi

Provinsi Sulawesi

Selatan. Hasil

perhitungan korelasi dan

determasi, diperoleh

bahwa trdapat pengaruh

yang cukup kuat variael

PMA dalam

PMA tidak

berpengaruhsignifikan

terhadap pertmbuhan

ekonomi sektor pertanian

Indonesia. Hal ini dapat

diartikan bahwa variabel

penanaman Modal Aisng

tidak memiliki pengaruh

yang cukup kuat terhadap

PDB sektor pertanian.

Page 60: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

42

Provinsi

Sulawesi

Selatan”

mempengaruhi variabel

pertumbuhan ekonomi

Provinsi Sulawesi

Selatan yakni sebesar

57,8% dan sisanya 42,2%

dijelaskan oleh variabel

lain.

3. Deddy

Rustiono (2008)

“Analisis

Pengauh

Investasi,

Tenaga Kerja,

dan Pengeluaran

Pemerintah

terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi di

Provinsi Jawa

Tengah”

Ordinary

Least Square

(OLS)

Angkatan kerja, Investasi

swasta (PMA dan

PMDN) dan belanja

pemerintah daerah

memberikan dampak

positif terhadap

perkembangan PDRB

Provinsi Jawa Tengah.

Krisis ekonomi

menyebabkan perbedaan

yang nyata kondisi antara

sebelum dan sesudah

krisis dan memberi arah

yang negative sebagai

Penanaman Modal Asing

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi

sektor pertanian.

Sedangkan Penanaman

Modal Dalam Negeri

berpengaruh signifikann

positif terhadap

pertumbuhan ekonomi

sktor pertanian

Indonesia.

Page 61: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

43

upaya peningkatan

PDRB Provinsi Jawa

Tengah.

4. Gunawan Alqi

Alviana dan

Tsani

Abdullhakim

Muhammad.

“Roles of

Property Zakat

in The

Indonesian

Development

with

Argricultural

Economic Base”

Studi

Literatur

Zakat merupakan solusi

yang mampu membuat

perekonomian

masyarakat membaik

dari waktu ke waktu.

Dalam penelitian ini

penulis menggunakan

metode analisis Ordinary

Least Square (OLS) dan

didapakan hasil bahwa

zakat berpengaruh

signifikan positif

terhadap pertumbuhan

ekonomi di sektor

pertanian.

5. Patrick E.

McNellis (2009)

“Foreign

Investment in

Developing

Error

Regression

Models

(ECM)

Tingginya potensi yang

dimiliki dalam investasi

pada sektor pertanian

baik pada institusi

pemerintah maupun

Investasi disektor

pertanian mempuyai

peran dalam

meningkatkan

produktifitas dan out

Page 62: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

44

Contry

Agriculture-The

Emerging Role

Of Private

Sector Finance”

institusi swasta. sektor pertanian, di sini

PMDN memebrikan

pengaruh yang signifikan

positif terhadap PDB

sektor pertanian, namun

variabel investasi lain

yaitu PMA tidak

berpengaruh secara

signifikan terhadap PDB.

6. Imtiaz Ahmad

dan Abdul

Qoyyun (2007)

“Dynamic

Modeling Of

Private

Investment in

Agricultural

Sector in

Pakistan”.

Ordinary

Least Square

(OLS)

Ketidakstabilan

makroekonomi dan

pengeluaran publik pada

investasi swasta sektor

pertanian didapat hasil

bahwa, pengeluaran

pembangunan publik

meningkatkan investasi

swasta disektor

pertanian.Ketidakstabilan

makroekonomi dan

ketidak pastian investasi

Adanya pengaruh

investasi (PMDN) dan

perdangangan

Internasional melalui

ekspor dan impor sektor

pertanian, serta zakat

yang berperngaruh

signifikan positif

terhadap pertumbuhan

ekonomi sektor

pertanian.

Page 63: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

45

swasta disektor pertanian

menciptakan ketidak

stabilan nilai mata uang

dan masa depan

lingkungan.

Page 64: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

46

C. Kerangka Penelitian

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

VARIABEL DEPENDEN

Faktor Eksternal:

-PMA (X1)

-PMDN (X2)

-Zakat (X3)

-Ekspor (X4)

-impor (X5)

PDB Pertanian (Y)

VARIABEL DEPENDEN

MODEL EKONOMETRIKA

UJI ASUMSI KLASIK:

Uji Normalitas

Uji Multikolinearitas

Uji Heterokodasitas

Uji Autokorelasi

UJI STATISTIK:

Uji Parsial (Uji-t)

Uji Fisher (Uji-F)

Uji Koefisien

dereDeterminasi

HASIL DAN INTERPRESTASI

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 65: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

47

C. Hipotesis Peneltian

1. H0 : Tidak ada pengaruh Penanaman Modal Asing terhadap PDB

Pertanian Indonesia

H1 : Ada Pengaruh antara Penanaman Modal Asing terhadap PDB

Pertanian Indonesia

2. H0 : Tidak ada pengaruh antara Penanaman Modal Dalam Negeri terhadap

PDB Pertnaian Indonesia

H1 : Ada Pengaruh antara Penenaman Modal Dalam Negeri terhdapa PDB

Pertanian Indonesia

3. H0 : Tidak ada pengaruh antara Zakat terhadap PDB Pertanian Indonesia

H1 : Ada Pengaruh antara Zakat terhadap PDB Pertanian Indonesia

4. H0 : Tidak ada pengaruh antara Ekspor terhadap PDB Pertanian Indonesia

H1 : Ada Pengaruh antara Ekspor terhadap PDB Pertanian Indonesia

5. H0 : Tidak ada pengaruh antara Impor terhadap PDB Pertanian Indonesia

H1 : Ada Pengaruh antara Impor terhadap PDB Pertanian Indonesia

6. H0 : Tidak ada pengaruh antara PMA, PMDN, Zakat, Ekspor dan Impor

terhadap PDB Pertanian Indonesia

H1 : Ada Pengaruh antara PMA, PMDN, Zakat, Ekspor dan Impor

terhadap PDB Pertanian Indonesia

Page 66: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dimana ruang lingkup

penelitian terkait dengan sektor pertanian dan merujuk pada sektor makro

ekonomi PDB pertanian. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan variabel

dependen yakni PDB Pertanian dan variabel independen yang terdiri dari PMA,

PMDN, Zakat, Ekspor dan Impor.

Penelitian ini merupakan penelitian analisis pengaruh antara dua variabel

yaitu variabel independen terhadap variabel dependen. Data penelitian yang

digunakan adalah data bulanan (time series) yang diambil dari Badan Pusat

Statistik, Baznas dan Bank Indonesia dengan kurun waktu bulan Januari 2015

sampai dengan Oktober 2018.

B. Metode Penentuan Sampel

Teknik sampling yang diguunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sample dengan

mempertimbangkan beberapa kriteria (Mufraini, 2013).

Adapun kriteria-kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Sampel yang digunakan adalah data pertumbuhan PDB Pertaian dari periode

Januari 2015 sampai dengan Oktober 2018.

Page 67: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

49

2. Sub sektor yang digunakan adalah sektor pertanian dimana sektor pertanian

merupakan sektor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian

Indonesia.

3. Merupakan sektor penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia

4. Meliki data statistik lengkap periode 2015-2018.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan data primer dan

sekunder, dalam suatu penelitian pengumpulan data merupakan langkah yang amat

penting, karena data yang dikumpulkan akan digunakan untuk pemecahan masalah

yang sedang diteliti untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. (Siregar,

2013:17).

Data dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh

secara tidak langsung dari sumbernya. Adapun metode pengumpulan data

dilakukan dengan penelusuran online melalui laman data sekunder yang

bersumber dari laman situs Badan Pusat Statistik, situs Baznas, penelitian tentang

PDB Pertanian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pencatatan langung

berupa data panel time series yang disusun per bulan setiap tahun yang dalam

rentang tahun yang diteliti, dengan menggunakan Microsoft Excel 2010.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor makro ekonomi

terhadap PDB Pertanian dengan menggunakan metode data kuantitatif, yaitu data

yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka dengan metode regresi

Page 68: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

50

berganda menggunakan alat analisis Ordinary Least Square (OLS) melalui

program Eviews 9 dan bantuan program Ms. Excel 2010. Adapun teknik

pengolahan data untuk untuk menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1) Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat normalitas,

multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Uji asumsi klasik penting

dilakukan untuk menghasilkan estimator yang linier tidak bias dengan varian yang

minimum BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang berarti model regresi

tidak mengandung masalah.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi antara variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau mendekati normal. Uji Normalitas banyak sekali macamnya,

antara lain: lilliefors, kolmogorov smirnov, shapiro wilk dan shapiro francia,

skewness kurtosis, jarque bera, dan lain-lain.

Pada penelitian ini untuk melakukan uji normalitas peneliti menggunakan

metode yang dikembangkan oleh Jarque-Bera (JB). Deteksi dengan melihat

Jarque-Bera (JB) yang merupakan asimtotis (sampel besar dan didasarkan atas

residual Ordinary Least Square). Langkah-langkah pengujian normalitas data

sebagai berikut:

Hipotesis:

H0: Model berdistribusi normal

Page 69: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

51

H1: Model tidak berdistribusi normal

Bila probabilitas > 0.05 → Signifikan, H0 diterima

Bila probabilitas < 0.05 → Tidak Signifikan, H0 ditolak

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah sebuah situasi yang menunjukkan adanya korelasi

atau hubungan kuat antara dua variabel bebas atau lebih dalam sebuah model

regresi berganda. Model regresi yang dimaksud dalam hal ini antara lain regresi

linear, regresi logistik, regresi data panel dan cox regression.

Penyebab multikolinearitas adalah adanya korelasi atau hubungan yang kuat

antara dua variabel bebas atau lebih. Faktor lainnya yang dapat menyebabkan hal

tersebut secara tidak langsung adalah, antara lain:

1. Penggunaan variabel dummy yang tidak akurat di dalam model regresi. Akan

lebih berisiko terjadi multikolinearitas jika ada lebih dari 1 variabel dummy di

dalam model.

2. Adanya perhitungan sebuah variabel bebas yang didasarkan pada variabel

bebas lainnya di dalam model. Hal ini bisa dicontohkan sebagai berikut:

dalam model regresi, ada variabel X1, X2 dan Perkalian antara X1 dan X2

(X1*X2). Dalam situasi tersebut bisa dipastikan, terdapat kolinearitas antara

X1 dan X1*X2 serta kolinearitas antara X2 dengan X1*X2.

3. Adanya pengulangan variabel bebas di dalam model, misalkan: Y = Alpha +

Beta1 X1 + Beta2 X1*5 + Beta3 X3 + e.

Page 70: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

52

Dalam penelitian ini penulis akan melakukan uji multikolinearitas dengan

melihat Variance Inflating Factor (VIF). Dimana VIF > 10 dapat diindikasikan

adanya multikolinearitas. Adapun pengolahan data dalam penelitian ini

menggunakan program Eviews 9 sehingga hanya dapat melihat hasil Variance

Inflating Factor (VIF).

Langkah-langkah pengujian Multikolinearitas data sebagai berikut:

Hipotesis:

H0: Model tidak terdapat Multikolinearitas

H1: Model terdapat Multikolinearitas

Bila Nilai VIF > 10 → Signifikan, H0 diterima

Bila Nilai VIF < 10 → Tidak Signifikan, H0 ditolak

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi apabila variasi Ut tidak konstan atau sering berubah-

ubah seiring dengan berubahnya nilai variabel independen (Gujarati, 2006:146).

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain itu

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika variance tidak konstan atau

berubah-ubah disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Nachrowi,

2008:108).

Page 71: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

53

Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui Uji Breusch Pagan Godfrey,

Harvey, Glejser, ARCH dan White Test. Sedangkan untuk melacak keberadaan

heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan uji white, dengan langkah-

langkah pengujian sebagai berikut:

Hipotesis:

H0: Model tidak terdapat heteroskedastisitas

H1: Model terdapat heteroskedastisitas

Bila Prob. Chi-Square > 0.05 → Signifikan, H0 diterima

Bila Prob. Chi-Square < 0.05 → Tidak Signifikan, H0 ditolak

Apabila Nilai Probabilitas lebih besar dari 0.05 maka model tersebut tidak

terdapat heteroskedastisitas. Sebaliknya jika Nilai Probabilitas lebih kecil dari 0.05

maka model tersebut dipastikan terdapat heteroskedastisitas. Model tersebut harus

ditanggulangi melalui transformasi logaritma natural dengan cara membagi

persamaan regresi dengan variabel independen yang mengandung

heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai “korelasi diantara anggota observasi

yang diurut menurut waktu (seperti deret berkala) atau ruang (seperti data lintas-

sektoral)” (Gujarati,2006:147).

Menurut Nachrowi (2008:183) dalam berbagai studi ekonometrika, data time

series sangat banyak digunakan. Namun dibalik pentingnya data tersebut, ternyata

data time series menyimpan berbagai permasalahan, salah satunya yaitu

Page 72: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

54

autokorelasi. Autokorelasi merupakan penyebab yang akibat data menjadi tidak

stasioner, sehingga bila data dapat distasionerkan maka autokorelasi akan hilang

dengan sendirinya, karena metode transformasi data untuk membuat data yang

tidak stasioner sama dengan tranformasi data untuk menghilangkan autokorelasi.

Banyak metode uji ini yang bisa dilakukan, namun melalui program Eviews8

peneliti menggunakan uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test atau yang

disebut uji breusch-goldfrey dengan membandingkan nilai probabilitas dengan α =

0.05. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Hipotesis:

H0: Model tidak terdapat autokorelasi

H1: Model terdapat autokorelasi

Bila Prob. Chi-Square > 0.05 → Signifikan, H0 diterima

Bila Prob. Chi-Square < 0.05 → Tidak Signifikan, H0 ditolak

Apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0.05 maka model tersebut tidak terdapat

autokorelasi. Apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka model tersebut

terdapat autokorelasi.

2) Uji Statistik

Pengolahan data dalam penelitian ini yaitu dengan metode regresi berganda

menggunakan alat analisis Ordinary Least Square (OLS) melalui program Eviews

8 dan bantuan program Ms. Excel 2010. Uji Statistik dalam penelitian ini meliputi

Uji-t, Uji-F dan Uji Koefisien Determinasi.

Page 73: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

55

Ordinary Least Square adalah suatu metode ekonometrik dimana terdapat

variable independen yang merupakan variable penjelas dan variable dependen

yaitu variable yang dijelaskan dalam suatu persamaan linier. Dalam OLS hanya

terdapat satu variable dependen, sedangkan untuk variable independen jumlahnya

bisa lebih dari satu. Jika variable bebas yang digunakan hanya satu disebut dengan

regresi linier sederhana, sedangkan jika variable bebas yang digunakan lebih dari

satu disebut sebagai regresi linier majemuk / berganda. Dalam regresi Y

dinyatakan sebagai variabel dependen.

Hubungan variabel dependen dengan variabel independen dapat

diformulasikan sebagai berikut:

Y = f(X1, X2, X3, X4, X5)

Sedangkan model ekonometrika maupun persamaan Islam adalah sebagai

berikut:

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + e

Atau dapat ditulis :

PDB = β0 + β1 PMA + β2 PMDN + β3 Zakat + β4 Ekspor + β5 Impor + e

Dimana:

β0 : Konstanta

β1, β2, β3, β4, β5 : Koefisien Regresi dari masing-masing variabel yang

mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

e : Error Terms (variabel di luar model tetapi tidak ikut

berpengaruh terhadap variabel dependen)

Page 74: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

56

a. Uji Parsial (Uji-t)

Menurut Nachrowi (2008:17) uji-t digunakan untuk menguji apakah setiap

variabel bebas (independen) secara masing-masing parsial atau individu memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (dependen) pada tingkat

signifikan 0.05 (5%) dengan menganggap variabel bebas bernilai konstan.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dengan uji-t yaitu dengan pengujian, yaitu:

Hipotesis:

H0: βi = 0 artinya masing-masing variabel bebas tidak ada pengaruh yang

signifikan dari variabel terikat.

H1: βi ≠ 0 artinya masing-masing variabel bebas ada pengaruh yang signifikan

dari variabel terikat.

Bila probabilitas α > 5% → variabel bebas tidak signifikan atau tidak mempunyai

pengaruh terhadap variabel terikat (H0 terima, H1 tolak).

Bila probabilitas α < 5% → variabel bebas signifikan atau mempunyai pengaruh

terhadap variabel terikat (H0 tolak, H1 terima).

b. Uji Fisher (Uji-F)

Menurut Nachrowi (2008:16) uji fisher (Uji-F) digunakan untuk mengetahui

apakah seluruh variabel bebas (independen) secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel terikat (dependen) pada tingkat signifikan 0.05 (5%). Pengujian

semua koefisien regresi secara bersama-sama dilakukan dengan uji-F dengan

pengujian, yaitu:

Page 75: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

57

Hipotesis:

H0: βi = 0 artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh yang signifikan antara

variabel bebas terhadap variabel terikat.

H1: βi ≠ 0 artinya secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan antara

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Bila produk domestic bruto

probabilitas α > 5% → variabel bebas tidak signifikan atau tidak mempunyai

pengaruh terhadap variabel terikat.

Bila probabilitas α < 5% → variabel bebas signifikan atau mempunyai pengaruh

terhadap variabel terikat.

c. Uji Koefisien Determinasi

Menurut Ajija (2011:34) uji koefisien determinasi koefisien R2 (adjusted R-

squared). Koefisien determinasi ini menunjukkan kemampuan garis regresi

menerangkan variasi variabel terikat Y yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas

X. Nilai koefisien R2 (adjusted R-squared) berkisar antara 0 sampai 1, semakin

mendekati 1 maka akan semakin baik.

3) Operasional Variabel Penelitian

a. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah varibel

PDB Pertanian. Produk Domestik Bruto (PDB) didefinisikan sebagai proses

kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang (Sukirno,

Page 76: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

58

2006:10). Sedangkan pertanian Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber

daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan

baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya

(Damayanti, 2016). Sehingga PDB sektor pertanian dapat diartikan sebagai

laju atau pertumbuhan nilai output yang terjadi pada sektor pertanian.

b. Variabel Independen

1. Penanaman Modal Asing (X1), berdasarkan Undang-undang No.1 Tahun

1967 jo.No. 11 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing adalah

penerimaan modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau

berdasarkan ketentuan undang-undang di Indonesia, dalam arti bahwa

pemilk modal secara langsung menanggung resiko daripenanaman modal

tersebut.

2. Penanaman Modal Dalam Negeri (X2), berdasarkan Undang-undang nomor

6 Tahun 1968 jo.No.12 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Dalam

Negeri adalah penanaman modal dalam negeri yang dilakukan menurut atau

berdasarkan ketentuan undang-undang di Indonesia, dalam arti bahwa

pemilik modal secara langsung menanggung resiko dari penanaman modal

tersebut.

3. Zakat (X3), Menurut Ahmad Rofiq, zakat adalah ibadah dan kewajiban

sosial bagi para aghniya’ (hartawan) setelah kekayaannya memenuhi batas

minimal (nishab) dan rentang waktu setahun (haul). Tujuannya untuk

mewujudkan pemerataan keadilan dalam ekonomi. Menurut Umar bin al-

Page 77: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

59

khathab, zakat disyariatkan untuk merubah mereka yang semula mustahik

(penerima) zakat menjadi muzakki (pemberi / pembayar zakat).

4. Ekspor (X4), yaitu Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan

menggunakan sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan

lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Permintaan

ekspor adalah jumlah barang/jasa yang diminta untuk diekspor dari suatu

negara ke negara lain (Sukirno,2010).

5. Impor (X5), Menurut Susilo (2008: 101) impor bisa diartikan sebagai

kegiatan memasukkan barang dari suatu negara (luar negeri) ke dalam

wilayah pabean negara lain. Pengertian ini memiliki arti bahwa kegiatan

impor berarti melibatkan dua negara.

Page 78: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

60

BAB IV

ANALISISHASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Pertanian di Indonesia

Dalam pertumbuhan ekonomi, keberadaan sektor pertanian berfungsi

dalam memicu pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, mempersempit

kesenjangan pendapatan, memberikan ketahanan pangan, dan memberikan

layanan lingkungan. Namun, pemerintah dan donor telah mengabaikan fungsi

pertanian ini. Memobilisasi fungsi-fungsi ini memerlukan pengalihan ekonomi

politik untuk mengatasi bias kebijakan anti-pertanian, memperkuat tata kelola

untuk pertanian, dan menyesuaikan prioritas dengan kondisi Negara (Sukirno,

2006).

Tabel 4.1 Realisasi Penanaman Modal Asing (miliar rupiah)

Page 79: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

61

Tabel 4.2 Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (miliar rupiah)

Sumber: BPS

Dari segi permodalan sektor pertanain, penanaman modal asing berangsur-

angsur menurun sejak tahun 2015 hingga saat ini. Sedangkan penanaman modal

dalam negeri mengalami peningkatan yang cukup baik pada sektor pertanaian.

Pada tahun 2015 PMDN yang tertanam sebesar 13.112.8 dan ditahun berikutnya

mengalami kenaikan hingga mencapai 21.671.0.

Secara umum sektor pertanian (meliputi tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan, dan peternakan) dapat mempertahankan surplus neraca perdagangan

pada periode 2012–2018, meskipun cenderung turun nilainya. Laju rata-rata

pertumbuhan volume ekspor pada periode tersebut mencapai 6,3%, sedikit lebih

tinggi dari laju volume impornya, yakni 5,9%. Surplus di sektor ini terutama

disumbang oleh subsektor perkebunan yang nilainya mencapai USD22,7 juta

Page 80: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

62

pada 2018. Di sisi lain, pada kurun waktu 2012–2018 pun terjadi tren kenaikan

PDB tanaman pangan dari Rp263 triliun menjadi Rp 298,2 triliun.

Salah satu faktor yang mendongkrak peningkatan PDB Pertanian

Indonesia adalah meningkatnya ekspor. Pada kurun waktu yang sama,

peningkatan ekspor diperkirakan mencapai 9 – 10 juta ton. Jika pada tahun 2013

ekspor hanya mencapai 33 juta ton, maka pada tahun 2018 ekspor pertanian

mencapai 42 juta ton. Dari sisi nilai ekspor juga meningkat pesat. Nilai ekspor

tahun 2018 mencapai Rp 499,3 triliun, atau meningkat 29,7 persen dibandingkan

tahun 2015. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), neraca

perdagangan hasil pertanian Indonesia pada 2018 mengalami surplus senilai $10

miliar atau setara Rp139,6 triliun. Nilai ekspor sebesar $29 miliar, sedangkan

nilai impor hanya $19 miliar.

Disisi lain, pemerintah telah menyadari peran penting instrumen zakat

perlu diperkuat oleh tata kelola sistem yang terarah, seiring dan sejalan dengan

program pemerintah dalam rangka menanggulangi kemiskinan dan

memperkokoh pondasi pembangunan nasional yang berkesinambungan dan

inklusif (Bank Indonesia, 2016). Kontribusi zakat pada sektor pertanian adalah

sebagai input yang mampu mengatasi masalah permodalan para petani kecil di

pedesaan yang menjadi mayoritas pendapatan sektor pertanain. Hasil laporan

keuangan BAZNAS didapat jumlah dana zakat mal periode 1 Januari – 31

Desember 2016 sebesar Rp. 95.133.425.528 dandana tersebut disalurkan ke

beberapa sektor diantaranya:

Page 81: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

63

Tabel 4.3 Penyaluran Dana Zakat

No Bidang Jumlah Penyaluran %

1 Ekonomi 493,075,489,398 18.30

2 Pendidikan 842,980,341,134 31.28

3 Dakwah 418,454,281,897 15.53

4 Kesehatan 226,004,399,823 8.39

5 Sosial Kemanusiaan 714,267,956,361 26.51

Total 2,694,782,468,613 100.00

Sumber : BPS

Sasaran utama prioritas nasional Bappenas di bidang pangan periode 2015-

2019 untuk tetap meningkatkan dan memperkuat kedaulatan pangan adalah

tercapainya peningkatan ketersediaan pangan yang bersumber dari produksi di

dalam negeri, yaitu sebagai berikut: 1) Produksi padi diutamakan ditingkatkan

dalam rangka swasembada agar kemandirian dapat dijaga; 2) Produksi jagung

ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan keragaman pangan dan pakan lokal; 3)

Produksi kedele diutamakan untuk mengamankan pasokan pengrajin dan

kebutuhan konsumsi tahu dan tempe; 4) Produksi gula dalam negeri ditargetkan

untuk memenuhi konsumsi gula rumah tangga; 5) Produksi daging sapi untuk

mengamankan konsumsi di tingkat rumah tangga; 6) Produksi ikan untuk

mendukung penyediaan sumber protein asal hewan yang ditargetkan sebesar 18,7

juta ton pada tahun 2019; dan 7) Produksi garam ditargetkan untuk memenuhi

konsumsi garam rumah tangga.

Page 82: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

64

B. Analisis Data

Data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder time series

periode Januari 2015 – Oktober 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

pengaruh antara dua variabel, yaitu variael independen yang terdiri dari penanaman

modal dalam negeri, penanaman modal asing, zakat dan indeks saham agri terhadap

variabel dependen yaitu PDB pertanian. Data penelitian ini diambil dari data bulanan

Badan Pusat Statistik dan Baznas.

Model yang digunakan oleh peneliti sebagai alat analisis regresi berganda

adalah Ordinary Least Square (OLS) dimana OLS merupakan metode estimasi yang

sering digunakan untuk mengestimasi fungsi rgresi populasi dari fungsi Eviews 9 dan

bantuan software Ms. Exel 2010 untuk mempercepat hasil yang dapat menjelaskan

variabel-variabel yang akan diteliti. Pembahasan dilakukan dengan uji asumsi klasik,

uji ststidtik dan uji determinasi.

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas yang digunakan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

uji Jarque Bera (J-B) dengan melihat nilai probability. Lebih besar dari nilai α = 0.05,

maka penelitian ini tidak terdapat permasalahan normalitas atau dengan kata lain data

terdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai probability lebih kecildari nilai derajat

kesalahan α = 0.05, maka dalam penelitian ini ada permasalahan normalitas atau

dengan kata lain data tidak terdistribusi normal.

Page 83: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

65

Grafik 4.1 Histrogram Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

-40000 -20000 0 20000 40000 60000

Series: Residuals

Sample 1 46

Observations 46

Mean -4.83e-11

Median 928.3607

Maximum 55411.29

Minimum -48888.87

Std. Dev. 25212.76

Skewness 0.127503

Kurtosis 2.511058

Jarque-Bera 0.582844

Probability 0.747200

Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa data dalam penelitian terdistribusi

normal. Bisa dilihat dari nilai probability sebesar 0.747200 > 0.05. maka katakalah

hasil regresi tersebut sudah berdistribusi normal dan dan dapat disimpulkan H0

diterima dan H1 ditolak.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

(korelasi) yang signifikan diantara dua atau lebih variabel independen dalam model

regresi. Deteksi adanya multikolinearitas dilakukan dengan melihat Variance

Infalting Factor (VIF). VIF > 10 dapat diindikasikan adanya multikolinearitas. Jika

terjadi korelasi, maka terdapat multikolinearitas dimana model regresi yang baik

adalah tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dengan variabel

dependen. Hasil pengujian multikolinearitas menggunakan uji Variance Infalting

Factor (VIF) dapat dilihat sebagai berikut:

Page 84: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

66

Variance Inflation Factors

Date: 11/06/19 Time: 20:57

Sample: 1 46

Included observations: 46

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF

C 2.99E+10 1923.149 NA

X1 867.6546 154.7772 5.308690

X2 0.162613 671.1568 1.896671

X3 38.24206 99.33057 5.162816

X4 0.143975 111.2377 5.816987

X5 1.224120 1106.339 1.351554

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Diolah Eviews 9,2018

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai Centered VIF semua variabel

independen adalah kurang dari 10, maka dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat

masalah multikolinearitas dalam model dan dapat disimpulkan H0 diterima dan H1

ditolak.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi

heterokedastisitas (Nacrhrowi,208:109). Metode yang digunakan untuk mendeteksi

adanya heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah uji white.

Page 85: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

67

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 2.309109 Prob. F(19,26) 0.0241

Obs*R-squared 28.88325 Prob. Chi-Square(19) 0.0678

Scaled explained SS 16.50067 Prob. Chi-Square(19) 0.6237

Tabel 4.6 Hasl Uji Heteroskedastisitas.

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai Probabilitas Chi-Square sebesar 0,6237 yang

lebih besar dari tingkat kepercayaan sebesar 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

data tersebut tidak bersifat heteroskedastisitas dan H0 diterima.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalammodel regresi ada

korelasi antara kesalahan pada periode waktu yang lain. Untuk mendeteksi masalah

autokorelasi digunakan uji Langrange Multiplier (LM-Test). Uji autokorelasi dapat

dilihat dari nilai probabilitas Chi-Square dimana probabilitas Chi-Square lebih besar

dari tingkat signifikan 5% maka tiak terdapat autokorelasi dan sebaliknya jika

probabilitas Chi-Square lebih kecil 5% maka terdapat autokorelasi.

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 13.81197 Prob. F(32,8) 0.0003

Obs*R-squared 45.18219 Prob. Chi-Square(32) 0.0612

Tabel. 4.7 Hasil Uji Langrange Multiplier (LM-Test)

Dari hasil di atas nilai Chi-Square lebih besar dari tingkat signifikan yakni 0,0612 >

0,05 sehingga dapat ditarik kesmpulkan dalam penelitian ini tidak terdapat

autokorelasi. Atau dengan kata lain H0 diterima dan H1 ditolak.

Page 86: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

68

2) Uji Statistik

Hasil pengolahan data atau hasil estimasi yang dilakukan dengan

menggunakan program Eviews 9 dengan menggunakan metode regresi linear

berganda atau Ordinary Least Square (OLS) sebagai berikut

Dependent Variable: Y

Method: Least Squares

Date: 11/06/19 Time: 20:55

Sample: 1 46

Included observations: 46

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 823645.5 172911.6 4.763391 0.0000

X1 0.726572 29.45598 0.024666 0.9804

X2 0.947773 0.403253 2.350321 0.0238

X3 0.823067 0.394017 3.769503 0.0005

X4 1.621596 0.379440 4.273655 0.0001

X5 -2.304325 1.106400 -2.082724 0.0437

R-squared 0.622641 Mean dependent var 1107269.

Adjusted R-squared 0.575471 S.D. dependent var 41043.37

S.E. of regression 26742.17 Akaike info criterion 23.34698

Sum squared resid 2.86E+10 Schwarz criterion 23.58550

Log likelihood -530.9805 Hannan-Quinn criter. 23.43633

F-statistic 13.19997 Durbin-Watson stat 0.575488

Prob(F-statistic) 0.000000

Tabel 4.8 Hasil Ordinary Least Square (OLS). Diolah dengan Eviews 9, 2018

Persamaan Regresi

Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

Dimana :

Y = PDB Pertanian

a = 823645.5

X1 = PMA

Page 87: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

69

X2 = PMDN

X3 = Zakat

X4 = Ekspor

X5 = Impor

a. Uji Parsial (Uji-t)

Uji t dikenal sebagai uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana

pengaruh masing-masing variabel independen secara sendiri-sendiri terhadap

variabel dependen. Apabila nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat sgnifika

α = 0.05 berarti variabel independen secara parsial (individu) mempengaruhi

variabel dependen.

Dari hasil tabel di atas bahwa didapatkan dari uji statistik t yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Nilai t-statistik PMA sebesar (-)0.414724 dengan nilai probabilitas

lebihkecil dari ringkat signifikan α = 5% (0.6806> 0.05) yang berarti H0

diterima H1 ditolak dimana ketentuan hipotesis menytakan :

H0 : tidak ada pengaruh PMA terhadap PDB Pertanian.

H1 : ada pengaruh antara PMA terhadap PDB Pertanian.

Artinya secara parsial variabel PMA berpengaruh negatif signifikan

terhadap PDB Pertanian.

2. Nilai t-statistik PMDN sebesar 1.774267 dengan nilai probabilitas lebih

kecil dari tingkat signifikan α = 5% (0.0000<0.05) yang berarti H0 ditolak

H1 diterima dimana ketentuan hipotesis meyatakan :

Page 88: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

70

H0 : tidak ada pengaruhPMDN terhadap PDB Pertanian.

H1 : ada pengaruh antara PMDN terhadap PDB Pertanian.

Artinya secara parsial variabel indeks saham AGRI berpengaruh positif

signifikan terhadap PDB Pertanian.

3. Nilai t-statistik Zakat sebesar 3.104691 dengan nilai probabilitas lebih

kecil dari tingkat signifikan α = 5% (0.0034<0.05) yang berarti H0 ditolak

H1 diterima dimana ketentuan hipotesis meyatakan :

H0 : tidak ada pengaruh Zakat terhadap PDB Pertanian.

H1 : ada pengaruh antara Zakat terhadap PDB Pertanian.

Artinya secara parsial variabel Zakat berpengaruh posistif signifikan

terhadap PDB Pertanian.

4. Nilai t-statistik Ekspor sebesar 4.273655 dengan nilai probabilitas lebih

kecil dari tingkat signifikan α = 5% (0.0001<0.05) yang berarti H0 ditolak

H1 diterima dimana ketentuan hipotesis meyatakan :

H0 : tidak ada pengaruh Ekspor terhadap PDB Pertanian.

H1 : ada pengaruh antara Ekspor terhadap PDB Pertanian.

Artinya secara parsial variabel Ekspor berpengaruh posistif signifikan

terhadap PDB Pertanian.

5. Nilai t-statistik Impor sebesar -2.082724 dengan nilai probabilitas lebih

kecil dari tingkat signifikan α = 5% (0.0437<0.05) yang berarti H0 ditolak

H1 diterima dimana ketentuan hipotesis meyatakan :

H0 : tidak ada pengaruh Impor terhadap PDB Pertanian.

Page 89: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

71

H1 : ada pengaruh antara Impor terhadap PDB Pertanian.

Artinya secara parsial variabel Impor berpengaruh posistif signifikan

terhadap PDB Pertanian.

b. Uji Fisher (Uji-F)

Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji model/Uji anova, yaitu uji

untuk melihat baagaimana semua variabel bebasnya secara bersama-sama

terhadap variabel terkaitnya. Uji-F dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh variabel PMA, PMDN, Zakat, Ekspor, dan Impor secara

bersama-sama atau simultan terhadap PDB Pertanian. Dari hasil regresi

sebagaimana ditunjukan pada tabel di atas diperoleh nilai probabilitas F-

statistik sebesar 0.00000 lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05 yang berarti

H0 diterima dan H1 diterima. Maka secara simultan variabel PMA, PMDN,

Zakat, Ekspor dan Impor berpengaruh signifikan terhadap PDB Pertanian.

c. Uji Koefisien Determinasi

Baik atau buruknya suatu persamaan regresi ditentukan oleh R-

squares-nya yang mempunyai nilai antara nol dan satu (Iqbal, 2015).

Koefisien determinasi R2 yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi terbaik

dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan lebih dari satu variabel

independen. Uji koefisien determinasi: Nilai Ajusted R-Squared sebesar

0.575471 menunjukan bahwa variasi variabel dependen PDB Pertanian secara

bersama-sama mampu dijelaskan oleh variasi variabel independen sebesar

Page 90: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

72

58%. Sedangkan sisanya sebesar 42% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini.

Berdasarkan pengujian model di atas diperolah persamaan sebagai

berikut:

PDB = 823645.5 + 0.72652 (PMA) + 0.947773 (PMDN) + 0.823067

(Zakat) + 1.621596 (Ekspor) + (-)2.304325 (Impor) + e

Dari hasil pengujian didapatkan hasil dimana PMA memiliki koefisien

positif namun tidak berpengaruh signifikan terhadap PDB sektor pertanain,

artinay semakin tinggi PMA yang ditananamkan disektor pertanian akan

meningkatkan PDB sektor pertanian. Kemudian variabel PMDN, Zakat,

Ekspor memiliki koefisien positif dan berpenaruh signifikan yang artinya

apabila terjadi kenaikan pada PMDN, Zakat dan Ekspor di sektor pertanian

akan meningkatkan PDB sektor pertanian. Sedangkan Impor memliki

koefisien negatif namun berpengaruh signifikan terhadap PBD sektor

pertanain yang berarti apabila terjadi peningkatan pada impor di sektor

pertanian maka dapat dikatakan PDB pertanian menurun.

B. Pembahasan

1) Hubungan PMA terhadap PDB Pertanian

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Asiyan (2013), diperoleh hasil

PMA sektor pertanian memberikan pengaruh positif terhadap PDB sektor

pertanian akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap PDB sektor

pertanain. Bagi Negara berkembang seperti Indonesia PMA dapat dikatan

Page 91: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

73

tidak memiliki keterkaitan yang cukup erat dikarenakan pada umumnya PMA

membawa teknologi dan pengetahuan baru yang belum bisa dioperasionalkan

oleh tenaga kerja Indonesia. Kemudian kurangnya informasi mengenai

perkembangan PMA dan masih rendahnya produktivitas tenaga kerja terhadap

sektor pengolahan yang optimal juga menjadi salah satu faktor.

2) Hubungn PMDN terhadap PDB Pertanian

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pertanian berfungsi

berpengaruh terhadap produktifitas sektor pertanain. PMDN mampu

mendorong pertumbuhan ekonomi sektor pertanian yang berkesinambungan.

Semakin besar penanaman modal dalam negeri pada sektor pertanain, maka

semakin besar pula tingkat PDB sektor pertanian. Penelitian sebelumnya oleh

Mayashinta (2013), juga menemukan hasil yang sama yakni variabel PMDN

berpengaruh secara signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Hal ini sesuai dengan pendapat Hartonon (2005) yang memeaparkan

bahwa Investasi merupakan kunci utama untuk mencapai peningkatan

pertumbuhan ekonomi yang tercermin dari kemampuannya meningkatkan laju

pertumbuhan dan tingkat pendapatan. Semakin besar investasi suatu negara

akan semakin besar pula tingkat partumbuhan ekonomi yang bisa dicapai.

Sehingga dengan demikian pertubuhan ekonomi merupakan fungsi investasi.

3) Hubungan Zakat terhadap PDB Pertanian

Page 92: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

74

Dalam ekonomi makro, zakat berperan sebagai instrument kebijakan

fiskal suatu Negara, terutama dalam meningkatkan konsumsi agregat untuk

menaikan tingkat pendapatan Negara tersebut. Fungsi zakat dalam pemerataan

an distibusi kekayaan akan membawa kesejahteraan masyarakat dan

pertumbuhan ekonomi termasuk sektor pertanain. Oleh karenanya dengan

potensi penerimaan zakat yang sangat besar dengan mayoritas penduduk

muslim di Indonesia dan zakat dikelola secara baik akan menjadi sumber dana

yang dapat digunakan masyarakat menengah ke bawah untuk lebih

meningkatkan produktifitasnya. Peningkatan produktifiatas tersebut akan

berdampak pada meningkatnya PDB sektor Pertanain. Umer Chapra

menyatakan bahwa zakat adalah sebuah langkah kemandirian sosial yang

diambil dengan dukungan penuh agama untuk membantu orang-orang miskin

yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka sendiri. Selain itu, zakat

juga harus memberikan pengaruh yang bermanfaat bagi negara, misalnya

sebagai sumber investasi.

4) Hubungan Ekspor terhadap PDB Pertanian

Ketika nilai ekspor meningkat hal ini menandakan permintaan akan

kebutuhan produk pertanian juga meningkat, permintaan yang menigkat ini

tentu akan mendorong perusahaan-perusahaan sektor pertanain untuk

meningkatkan produktifitas sektor pertanian. Selain itu, meningkatnya nilai

ekspor menandakan tercukupinya kebutuhan dalam negeri, dan dengan hasil

Page 93: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

75

produk pertanian berkualitas baik (kualitas ekspor). Adanya ekspor mampu

meningkatkan pedanpat devisa negara yang sekaligus meningkatkan modal di

sektor pertanian sehingga meningkatkan PDB sektor pertanian.

5) Hubungan Impor terhadap PDB Pertanian

impor meningkat maka pertumbuhan ekonomi akan turun, sedangkan

jika impor turun maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Jika impor

meningkat melebihi ekspor, maka terjadi defisit neraca perdagangan sehingga

dana untuk membiayai proses produksi habis sehingga berdampak pada

menurunnya volume produksi. Tingginya impor yang masuk ke dalam negara

mengakibatkan masyarakat lebih cenderung emilih produk impor ketimbang

produk lokal karena harga produk impor relatif lebih murah. Hal ini

mengakibatkan penjualan produk pertanian menurun yang berimabs pada

penurunan PDB sektor pertanian.

Page 94: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti yang berjudul

“Analisis Faktor Makro Ekonomi Terhadap PDB Pertanian Indonesia”, terdapat

beberapa kesimpulan di bawah ini:

1. Secara Parsial

a. Variabel PMA memiliki koefisien sebesar 0.726572 menunjukkan

memiliki hubungan positif terhadap PDB pertanian. Nilai t-statistik sebesar

0.024666 < 4.763391 dan probabilitas 0,9804 > 0,05 menunjukan PMA

tidak berpengaruh signifikan terhadap PDB pertanian Indonesia.

b. Variabel PMDN memiliki koefisien sebesar 0.947773 menunjukkan

memiliki hubungan positif dengan PDB pertanian. Nilai t-statistik sebesar

2.350321 < 4.763391 dan probabilitas 0,0005 < 0,05 menunjukkan PMDN

berpengaruh signifikan terhadap PDB pertanian Indonesia.

c. Variabel Zakat memiliki koefisien sebesar 0.823067 menunjukkan

memiliki hubungan positif dengan PDB pertanian. Nilai t-statistik sebesar

3.769503 < 4.763391 dan probabilitas 0,0005 < 0,05 menunjukkan Impor

berpengaruh signifikan terhadap PDB pertanain Indonesia.

d. Variabel Ekspor memiliki koefisien sebesar 1.621596 menunjukkan

memiliki hubungan positif PDB pertanian. Nilai t-statistik sebesar

Page 95: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

77

4.273655 < 4.763391 dan probabilitas 0,0001 < 0,05 menunjukkan Ekspor

berpengaruh signifikan terhadap PDB pertanian Indonesia.

e. Variabel Impor memiliki koefisien sebesar (-)2.304325 menunjukkan

memiliki hubungan negatif dengan PDB pertanian. Nilai uji t sebesar

(-)2.082724 < 4.763391 dan probabilitas 0.0437 < 0,05 menunjukkan

Impor berpengaruh signifikan negatif terhadap PDB pertanian Indonesia.

2. Secara Simultan

Data disimpulkan bahwa F-statistik 13.19997 lebih besar dari F-tabel 0.0000

Dan probabilitas lebih kecil dari 5% (0,0000.<0,05). Maka variabel PMA,

PMDN, Ekspor dan Impor secara bersama-sama (simultan) berpengaruh

signifikan terhadap PDB sektor pertanian.

3. Berdasarkan Nilai Koefisien Masing-Masing Variabel

Dari hasil yang diperoleh didapati variabel Ekspor memiliki nilai koefisien

terbesar yakni 1.621596 . Sehingga dapat disimpulkan variabel Ekspor paling

berpengaruh terhadap variabel PDB pertanian. Sedangkan koefisien terkecil

adalah variabel PMA dengan nilai sebesar 0.726527.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulkan diatas, penulis mencoba menyampaikan saran

yang diharapkan dapat membantu dan bermanfaat, diantaranya :

1. Penelitian ini selanjutnya diharapkan dapat diteliti dengan variabel yang

berbeda dari hasil yang didapat, karena masih ada variabel yang dapat

Page 96: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

78

memepengaruhi pertumbuhan ekonomi sektor pertanian. Serta, diharapkan

dapat meneliti dengan sempel yang lebih besar lagi untuk dapat mewakili

populasi tersebut.

2. Pemerintah dan instasi perlu meningkatkan promosi terkait produk hasil

pertanian dan sistem penanaman modal agar investor asing mau menenamkan

modal disektor pertanian Indonesia. Memalui penanaman modal asing yang

diperoleh, perusahaan-perusahaan akan meningkatkan produksi yang berarti

output bertambah dan mampu meningkatkan PDB sektor pertanaian.

3. Berdasarkan hasil uji regresi bahwa variabel ekspor mendominasi

pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi sektor pertanain sehingga

pendapatan sektor petanian akan terus meningkat apabila ekspor komoditi

pertanian terus ditingkatkan dan perlu adanya perbaikan kulaitas produk

ekspor agar potensi ini dapat dimanfaatkan mengingat banyaknya

kompetitornya diproduknya sama banyak. tujuannya dalah agar produk sektor

pertanian berdaya saing tinggi dan dan tidak kalah saingdi pasrar

internasional.

4. Dengan kondisi perekonomian yang realatif stabil ditujukan dengan

peningkatan Produk Domestik Produk dalam beberapa periode terakhir,

sektor pertaniain sebagai roda penggerak perekonomian tetap perlu

diperhatian, baik melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan

Zakat sektor pertanian, karena yang menjadi masalah utama sektor pertanain

Page 97: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

79

selama ini adalah masalah permodalan. Pemerintah melalui kebijakanya

melalui penerapan zakat.

Page 98: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

80

DAFTAR PUSTAKA

Al Mizan. 2016. Pembangunan Ekonomi dalam Perspektif Ekonomi Islam. Maqdis:

Jurnal Kajian Ekonomi Islam -Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016

A.T. Mosher. 1965. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Jakarta: Jayaguna.

Bappenas RI. 2014. Laporan Kajian Bidang Kerjasama Pembangunan Internasional

Dalam Rangka Penyusunan Draft RPJMN 2015-2019.

Chapra, Umer. 2001. Masa Depan Ilmu Ekonomi: Sebuah Tinjauan Islam.

terjemahan The Future of Economics an Islamic Perspective. Jakarta: Gema

Insani Press

Dermoredjo et al. 2015. Pemetaan Daya Saing Pertanian Indonesia. Laporan Akhir

TA 2015. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Badan Penelitian

dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Hakim, Abdul. 2014. Pengantar Ekonometrika dengan Aplikasi Eviews. Penerbit

Ekonisia, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. 292 halaman.

Haryanto, J. 2005. Analisis Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi

Pemerintah di Kabupaten Musi Banyuasin. Kajian Ekonomi, 4(1):56-80.

Kementerian Pertanian. 2015. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,

Sekretariat Jenderal. Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015

Page 99: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

81

M. Umer Chapra and Habib Ahmed. 2002. Corporate Governance in Islamic

Financial Institutions, Islamic Development Bank, Occasional Paper 1423H.

Mankiw, Gregory N. 2005. Teori Makroekonomi. Erlangga, Jakarta.

Mankiw, Gregory N., Quah, Euston., dan Wilson, Peter. (2012). Pengantar Ekonomi

Makro: Principles of Economics An Asian Edition (Volume 2) (Alih Bahasa:

Biro Bahasa Alkemis). Jakarta: Salemba Empat.

Monzer Kahf, The Performance of the institution of Zakah in Theory and Practice,

The International Conference on Islamic Economics Towards the 21st Century,

Kuala Lumpur - Malaysia, April, 1999.

Pusdatin Departemen Pertanian. 2015. Buletin Ekspor Impor Komoditas Pertanian.

Volume VII Nomor 1 Tahun 2015. Jakarta.

Sukirno Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah, dan dasar

kebijakan. Kencana : Lembaga Penerbit Penata Media Group. Jakarta

Soedomo, Sudarsono, 2010,Ekonomi Hijau: Pendekatan Sosial, Kultural dan

Teknologi, Jakarta: BAPPENAS

Thomas Robert Malthus. Principles of Politcal Economy. (London: W. Pickering,

1836), 309 halaman

Todaro, M.P. 2000. Economics Development. 7th edn. Addison Wesley Longman,

Inc. Boston.

Page 100: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

82

Todaro (2006)

Voon, Jan P. 1998. Export Competitiveness of China and ASEAN in The US

Market, ASEAN Economic Bulletin. March

Wahab, Abdul. 2008. Analisis Ekspor Komoditi Pertanian dan Pengaruhnya terhadap

Pertumbuhan Ekonomi dan Kesempatan Kerja di Sulawesi Selatan .

Investment, Export, Economic Growth, Employment analisis, Maret 2008, Vol.

5 No. 1: 1-14

Loekman, S., 1998. Pertanian Pada Abad Ke-21. Jakarta: Direktorat Jenderal

pendidikan Tinggi dan Kebudayaan.

[BKPM] Badan Koordinasi Penanaman Modal. 2016. Perkembangan realisasi

investasi PMDN dan PMA berdasarkan sektor menurut lokasi. Jakarta (ID):

Badan Koordinasi Penanaman Modal.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2017. Ekspor dan impor komoditas pertanian Indonesia

serta produk domestik bruto atas dasar harga konstan 2000 dan 2010 menurut

lapangan usaha (miliar rupiah) tahun 2000-2015 [Internet]. Jakarta (ID):

Badan Pusat Statistik; [diunduh 2017 Mar 22]. Tersedia dari:

http://www.bps.go.id [BPS] Badan Pusat Statistik. 2007. Laporan

Perekonomian Indonesia 2006. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2019. Laporan Perekonomian Indonesia 2018. Jakarta

(ID): Badan Pusat Statistik

Page 101: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

83

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Data Penelitian

PDB

pertanian EXP IMP PMA PMDN

ZAKAT (BAZNAS)

1,012,822.20 112,834.20 107,081.10 29,275.90 179,465.87 5,276.70

1,034,091.47 112,947.03 106,545.69 29,246.62 182,516.79 5,117.47

1,055,807.39 113,059.98 106,012.97 29,217.38 185,619.57 4,963.05

1,077,464.54 113,218.81 105,547.25 29,197.95 188,657.10 4,813.29

1,088,239.19 113,332.03 105,019.51 29,168.75 191,675.61 4,668.05

1,099,121.58 113,445.36 104,494.42 29,139.58 194,742.42 4,527.19

1,110,990.70 113,603.42 104,013.40 29,120.00 197,848.33 4,390.58

1,079,882.96 113,717.02 103,493.33 29,090.88 200,816.06 4,528.09

1,049,646.24 113,830.74 102,975.87 29,061.79 203,828.30 4,129.61

1,019,117.30 113,988.02 102,479.55 29,042.05 207,039.57 4,004.99

1,046,633.47 114,102.01 101,967.15 29,013.01 210,145.16 3,884.14

1,074,892.57 114,216.11 101,457.32 28,983.99 213,297.34 3,766.94

1,100,320.80 114,372.63 100,945.70 28,964.10 216,230.80 7,142.38

1,116,825.61 115,516.36 102,358.94 28,935.14 219,258.03 6,935.24

1,133,578.00 116,671.52 103,791.96 28,906.20 222,327.64 6,734.12

1,150,614.30 117,861.74 105,131.75 28,886.15 225,422.03 6,538.82

1,163,271.06 119,040.35 106,498.46 28,857.26 228,577.94 6,349.19

1,176,067.04 120,230.76 107,882.94 28,828.41 231,778.03 6,165.06

1,187,176.80 121,350.84 109,285.42 28,808.20 234,613.27 5,986.27

1,153,935.85 122,443.00 110,706.13 28,779.39 237,663.24 5,812.66

1,121,625.65 123,544.98 112,145.31 28,750.61 240,752.86 5,644.09

1,087,183.80 124,839.95 113,471.47 28,730.25 243,804.50 5,480.41

1,091,532.54 125,963.50 114,833.13 28,701.52 246,973.96 5,321.47

1,095,898.67 127,097.18 116,211.13 28,672.82 250,184.62 5,167.14

1,100,320.80 128,329.05 117,689.90 28,652.30 252,995.73 5,304.16

1,116,825.61 129,484.01 119,102.18 28,623.65 256,031.68 5,444.81

1,133,578.00 130,649.37 120,531.40 28,595.02 259,104.06 5,589.19

1,150,614.60 131,818.16 121,875.95 28,574.35 262,186.97 5,737.40

1,163,271.36 133,004.52 123,216.59 28,545.78 265,333.21 5,889.54

1,176,067.35 134,201.56 124,571.97 28,517.23 268,517.21 6,045.71

1,187,176.80 135,307.26 126,062.00 28,496.40 271,378.20 6,206.02

Page 102: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

84

1,153,935.85 125,835.75 127,448.68 28,467.90 274,363.36 6,370.59

1,121,625.65 117,027.25 128,850.62 28,439.44 277,381.36 6,539.52

1,087,183.80 106,714.10 130,248.05 28,418.45 280,569.43 6,712.93

1,089,358.17 99,244.11 131,029.54 28,390.03 284,216.84 6,890.93

1,091,536.88 92,297.03 131,815.72 28,361.64 287,911.65 7,073.66

1,093,719.96 85,836.23 132,606.61 28,333.28 291,654.51 7,284.93

1,095,907.40 79,827.70 133,402.25 28,304.95 295,446.01 7,502.51

1,098,099.21 74,239.76 134,202.66 28,276.64 299,286.81 7,726.58

1,100,295.41 69,042.98 135,007.88 28,248.37 303,177.54 7,957.35

1,102,496.00 64,209.97 135,817.93 28,220.12 307,118.85 8,195.02

1,104,700.99 59,715.27 136,632.83 28,191.90 311,111.39 8,439.78

1,106,910.40 55,535.20 137,452.63 28,163.70 315,155.84 8,691.85

1,109,124.22 51,647.74 138,277.35 28,135.54 319,252.87 8,951.45

1,111,342.46 48,032.39 139,107.01 28,107.41 323,403.16 9,218.80

1,113,565.15 44,670.13 139,941.65 28,079.30 327,607.40 9,494.14

*Data Periode Januari 2015-Oktober 2018 (dalam miliar rupiah)

LAMPIRAN 2 : Uji Statistik

Dependent Variable: Y

Method: Least Squares

Date: 11/11/19 Time: 15:17

Sample: 1 46

Included observations: 46 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 823645.5 172911.6 4.763391 0.0000

X1 0.726572 29.45598 0.024666 0.9804

X2 0.947773 0.403253 2.350321 0.0238

X3 0.823067 0.394017 3.769503 0.0005

X4 1.621596 0.379440 4.273655 0.0001

X5 -2.304325 1.106400 -2.082724 0.0437 R-squared 0.622641 Mean dependent var 1107269.

Adjusted R-squared 0.575471 S.D. dependent var 41043.37

S.E. of regression 26742.17 Akaike info criterion 23.34698

Sum squared resid 2.86E+10 Schwarz criterion 23.58550

Log likelihood -530.9805 Hannan-Quinn criter. 23.43633

F-statistic 13.19997 Durbin-Watson stat 0.575488

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 103: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

85

LAMPIRAN 3 : Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

-40000 -20000 0 20000 40000 60000

Series: Residuals

Sample 1 46

Observations 46

Mean -4.83e-11

Median 928.3607

Maximum 55411.29

Minimum -48888.87

Std. Dev. 25212.76

Skewness 0.127503

Kurtosis 2.511058

Jarque-Bera 0.582844

Probability 0.747200

LAMPIRAN 4 : Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 13.81197 Prob. F(32,8) 0.0003

Obs*R-squared 45.18219 Prob. Chi-Square(32) 0.0612

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 11/11/19 Time: 15:20

Sample: 1 46

Included observations: 46

Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -316175.6 280692.6 -1.126412 0.2926

ASG 54.25750 32.67806 1.660365 0.1354

PMDN 1.755423 0.314864 5.575173 0.0005

ZKT -16.97959 6.312039 -2.690032 0.0275

EX 1.551064 0.763580 2.031305 0.0767

IM -2.270839 1.361873 -1.667439 0.1340

RESID(-1) -0.109598 0.179145 -0.611781 0.5577

RESID(-2) -0.472452 0.180782 -2.613376 0.0310

RESID(-3) -0.677890 0.166873 -4.062316 0.0036

Page 104: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

86

RESID(-4) -0.912408 0.195959 -4.656126 0.0016

RESID(-5) -0.983422 0.219255 -4.485280 0.0020

RESID(-6) -1.296240 0.284300 -4.559409 0.0019

RESID(-7) -0.967948 0.342478 -2.826308 0.0223

RESID(-8) -1.239164 0.369881 -3.350166 0.0101

RESID(-9) -1.224102 0.408011 -3.000171 0.0171

RESID(-10) -1.724472 0.452783 -3.808609 0.0052

RESID(-11) -1.648162 0.530114 -3.109069 0.0145

RESID(-12) -1.521911 0.510216 -2.982875 0.0175

RESID(-13) -1.681330 0.560705 -2.998598 0.0171

RESID(-14) -1.784612 0.596363 -2.992491 0.0173

RESID(-15) -1.834192 0.661601 -2.772352 0.0242

RESID(-16) -2.035779 0.686475 -2.965555 0.0180

RESID(-17) -1.947601 0.728386 -2.673858 0.0282

RESID(-18) -1.968490 0.757702 -2.597975 0.0317

RESID(-19) -1.935510 0.816608 -2.370183 0.0452

RESID(-20) -2.110467 0.803857 -2.625424 0.0304

RESID(-21) -2.090890 0.826677 -2.529272 0.0353

RESID(-22) -1.990570 0.761944 -2.612487 0.0310

RESID(-23) -1.576142 0.703208 -2.241359 0.0553

RESID(-24) -1.611766 0.647236 -2.490229 0.0375

RESID(-25) -1.352647 0.638785 -2.117532 0.0671

RESID(-26) -1.427575 0.571186 -2.499317 0.0370

RESID(-27) -1.067146 0.491974 -2.169111 0.0619

RESID(-28) -0.938145 0.401786 -2.334935 0.0478

RESID(-29) -0.496624 0.337518 -1.471401 0.1794

RESID(-30) -0.491877 0.273043 -1.801462 0.1093

RESID(-31) -0.310647 0.225408 -1.378150 0.2055

RESID(-32) -0.328982 0.204695 -1.607182 0.1467 R-squared 0.982222 Mean dependent var -4.83E-11

Adjusted R-squared 0.899996 S.D. dependent var 25212.76

S.E. of regression 7973.124 Akaike info criterion 20.70851

Sum squared resid 5.09E+08 Schwarz criterion 22.21913

Log likelihood -438.2958 Hannan-Quinn criter. 21.27440

F-statistic 11.94549 Durbin-Watson stat 1.832099

Prob(F-statistic) 0.000516

Page 105: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

87

LAMPIRAN 5 : Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 2.309109 Prob. F(19,26) 0.0241

Obs*R-squared 28.88325 Prob. Chi-Square(19) 0.0678

Scaled explained SS 16.50067 Prob. Chi-Square(19) 0.6237

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 11/11/19 Time: 15:20

Sample: 1 46

Included observations: 46

Collinear test regressors dropped from specification Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -3.54E+12 2.05E+12 -1.726827 0.0961

ASG^2 10214.02 76598.16 0.133345 0.8949

ASG*PMDN -3890.922 3571.971 -1.089293 0.2860

ASG*ZKT 85418.73 76303.43 1.119461 0.2732

ASG*EX 8355.199 3698.387 2.259147 0.0325

ASG*IM -8305.432 6822.948 -1.217279 0.2344

ASG 4.03E+08 1.41E+09 0.284973 0.7779

PMDN^2 -31.99856 39.60922 -0.807856 0.4265

PMDN*ZKT 446.3201 866.4786 0.515096 0.6108

PMDN*EX -125.1439 85.57876 -1.462324 0.1556

PMDN*IM 191.9131 103.1975 1.859668 0.0743

PMDN 11684466 15973095 0.731509 0.4710

ZKT^2 5707.758 2809.608 2.031514 0.0525

ZKT*EX 385.1613 1390.252 0.277044 0.7839

ZKT*IM -1076.684 1451.208 -0.741922 0.4648

ZKT -2.43E+08 1.30E+08 -1.862597 0.0739

EX^2 -5.951796 23.47547 -0.253533 0.8019

EX*IM -84.87263 157.9525 -0.537330 0.5956

EX 35174320 27427986 1.282424 0.2110

IM^2 -85.91505 120.5272 -0.712827 0.4823 R-squared 0.627897 Mean dependent var 6.22E+08

Adjusted R-squared 0.355975 S.D. dependent var 7.73E+08

S.E. of regression 6.20E+08 Akaike info criterion 43.62813

Sum squared resid 1.00E+19 Schwarz criterion 44.42319

Log likelihood -983.4471 Hannan-Quinn criter. 43.92597

F-statistic 2.309109 Durbin-Watson stat 1.754972

Prob(F-statistic) 0.024117

Page 106: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PDB SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · terhadap PDB sektor pertanian. Kemudian Variabel PMDN, Zakat,

88

LAMPIRAN 6 : Uji Multikolinearitas

Variance Inflation Factors

Date: 11/11/19 Time: 15:21

Sample: 1 46

Included observations: 46 Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF C 2.99E+10 1923.149 NA

ASG 867.6546 154.7772 5.308690

PMDN 0.162613 671.1568 1.896671

ZKT 38.24206 99.33057 5.162816

EX 0.143975 111.2377 5.816987

IM 1.224120 1106.339 1.351554