ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. ·...

73
ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Oleh : ANCILLA BELA AYU HARDIANA NIM : 232013280 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2017

Transcript of ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. ·...

Page 1: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK GOOD

CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN

Oleh :

ANCILLA BELA AYU HARDIANA

NIM : 232013280

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

Page 2: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

ii

Page 3: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

iii

Page 4: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

iv

Page 5: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

v

Page 6: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

vi

HALAMAN MOTTO

‘Kuatkanlah dan Teguhkan hatimu , janganlah takut dan jangan

gemetar karena mereka, sebab TUHAN , Allahmu , Dialah yang

berjalan menyertai engkau;Ia tidak akan membiarkan engkau dan

tidak akan meninggalkan engkau”

(Ulangan 31:6)

“Percayalah Kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah

bersandar kepada pengertianmu sendiri .Akuilah Dia dalam segala

lakumu , maka Ia akan meluruskan jalanmu“

(Amsal 3:5-6)

“Aku tahu , bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu , dan

tidak ada rencana-Mu yang gagal “

(Ayub 42:2)

“Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi

engkau, kemanapun engkau pergi.”

(Kejadian 28:15 a)

Page 7: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

vii

Abstract

The aim of this research is to analyze the influence of Corporate Social

Responsibility (CSR) and the characteristics of Good Corporate Governance

(GCG) toward the companies performances. The independent variables used in

this research are CSR, the board of directors, the board of commissioners, and

audit committees. Meanwhile, the dependent variable of this research is the

companies performances, which is measured by using return of equity (ROE). The

samples of this study were mining companies listed on the Indonesia Stock

Exchange from 2013 to 2015. This research used purposive sampling method, in

which 51 companies met the characteristics. The hypothesis were tested by using

a multiple regression analysis.The results of the research showed the positive

effects of CSR disclosure,and the size of the board of directors toward the

companies' performances (ROE). However, the size of the board of commissioners

had negative impacts toward the companies' performances (ROE). Nevertheless,

audit committees didn’t give any significant influence toward the companies'

performances.

Keywords : Corporate Social Responsibility, Board of Directors, Board of

Commissioners, Audit commite ,ROE

Page 8: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

viii

Saripati

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Corporate Social

Responbility (CSR) dan karakteristik Good Corporate Governance (GCG))

terhadap kinerja perusahaan. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah CSR, dewan direksi, dewan komisaris, dan komite audit. Kemudian

variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan yang diukur dengan

menggunakan return on equity (ROE). Penelitian ini menggunakan sampel

perusahaan tambang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 -

2015. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive

sampling dan di peroleh 51 perusahaan yang memenuhi kriteria. Pengujian

hipotesis menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan

pengungkapan CSR dan ukuran dewan direksi berpengaruh positif pada kinerja

perusahaan (ROE). Sementara, untuk ukuran dewan komisaris memiliki dampak

negatif pada kinerja perusahaan (ROE).Untuk Komite audit tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Kata kunci : CSR, dewan direksi, dewan komisaris, komite audit, ROE

Page 9: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

ix

KATA PENGANTAR

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan tanggung jawab

perusahaan atas dampak aktivitas bisnis yang di lakukan oleh perusahaan. Good

Corporate Governance merupakan tata kelola perusahaan. Perusahaan yang

melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki

tata kelola yang baik sehingga akan berpengaruh pada kinerja perusahaan. Dalam

skripsi ini, penulis mengangkat judul “Analisis Pengaruh Corporate Social

Responsibility dan karakteristik Good Corporate Governance terhadap kinerja

perusahaan. Dengan periode pengamatan 2013-2015 dengan menggunakan

perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI).

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Selain itu penulis

mengharapkan karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan pihak

– pihak yang membutuhkan.

Ungaran, 7 Desember 2016

Ancilla Bela Ayu Hardiana

Page 10: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

x

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan perlindungan

yang di berikan kepada penulis. Penulis sadar akan keterbatasan yang dimiliki

dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga tanpa campur tangan Tuhan Yesus

dan peran serta berbagai pihak semua ini tidak akan terjadi.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak , sehingga pada

kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan moril maupun material secara langsung maupun tidak

langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai, terutama

kepada yang saya hormati :

1. Bapak Prof. Christantius Dwiatmadja, SE., ME., Ph.D, selaku Dekan

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

2. Ibu Dr. Theresia Woro Damayanti, SE., M.Si., Akt., CA, selaku Ketua

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Kristen Satya Wacana

3. Bapak Paskah Ika Nugroho, SE., M.Si., CPSAK., CMA., QIA, selaku

pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama

penyusunan tugas akhir ini.

4. Ibu Like Soegiono, SE., M.Si selaku wali studi yang selalu memberikan

pengarahan dalam menjalani kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

5. Seluruh dosen fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah memberikan

pengetahuan dan ilmu bagi penulis dari awal hingga akhir kegiatan

akademis penulis.

Page 11: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

xi

6. Keluarga tercinta papaku tercinta Eddy Hartono (†) , mamaku tercinta

Sri Sugiarni, kakak – kakakku tercinta mbak Dhika,dan mbak Frida yang

selalu memberikan dukungan serta doa tanpa henti.

7. Angga Kristiawan yang selalu memberikan semangat, dukungan, nasehat,

dan doa kepada penulis dalam penulisan tugas akhir ini.

8. Amelia Devi Devina, Iin Tia, Agata Putri teman dari awal masuk kuliah

yang selalu saling mendukung satu sama lain dalam segala hal.

9. Winarni, Nina , Ayu Widya, Kezia Ariska, Jullyana Tika, dll teman satu

angkatan penulis selama menyelesaikan kegiatan perkuliahan.

10. Pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dan penulis dalam terselesaikannya skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua.

Ungaran, 7 Desember 2016

Ancilla Bela Ayu Hardiana

232013280

Page 12: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

xii

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................i

Halaman Pernyataan Tidak Plagiat .....................................................................ii

Halaman persetujuan Akses ................................................................................iii

Halaman Pengesahan ..........................................................................................iv

Halaman Pernyataan Keaslian.............................................................................v

Halaman Motto....................................................................................................vi

Abstrak ................................................................................................................vii

Saripati ................................................................................................................viii

Kata Pengantar ....................................................................................................ix

Ucapan Terima kasih...........................................................................................x

Daftar Isi..............................................................................................................xii

Pendahuluan .......................................................................................................1

Kajian Teori dan Pengembangan Hipotesis .......................................................8

Pengertian Teori Keagenan .......................................................................8

Page 13: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

xiii

Metodologi Penelitian .........................................................................................16

Populasi dan Sampel ..................................................................................16

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .........................................16

Tahapan Analisis ........................................................................................17

Hasil Penelitian dan Pembahasan .......................................................................20

Kesimpulan dan Saran ........................................................................................26

Implikasi .....................................................................................................26

Keterbatasan ..............................................................................................27

Daftar Pustaka .....................................................................................................28

Lampiran ............................................................................................................33

Curiculum Vitae .................................................................................................59

Page 14: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Ringkasan Populasi dan Sampel Penelitian ..........................................26

Tabel 2. Descriptive Statistics .............................................................................55

Tabel 3. One-Sample Kolomogrov-Smirnov Test ..............................................55

Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi ..........................................................................56

Tabel 5. Hasil Uji Multikolineritas .....................................................................56

Tabel 6. Hasil Uji White ....................................................................................57

Tabel7.Hasil Uji F ..............................................................................................57

Tabel 8.Hasil Uji Hipotesis .................................................................................58

Page 15: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

1

PENDAHULUAN

Dalam rangka mempertahankan keberlanjutan perusahaan (sustainability

corporate), perusahaan membuat laporan pertanggungjawaban kepada

stakeholders atas kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Laporan

pertanggungjawaban ini biasa disebut dengan pengungkapan tanggung jawab

sosial (Corporate Social Responsibility Disclousure). CSR merupakan suatu

upaya tanggung jawab perusahaan atau organisasi atas dampak yang ditimbulkan

dari keputusan dan aktivitas yang telah diambil oleh perusahaan atau organisasi

tersebut, dimana dampaknya akan dirasakan oleh pihak-pihak terkait, termasuk

masyarakat dan lingkungan. Menurut Suharto (2009) menyatakan bahwa CSR

merupakan kepedulian perusahaan yang didasarkan pada 3 aspek dasar yaitu

mencari laba, mensejahterakan orang/sosial serta menjamin keberlangsungan

lingkungan. Jadi dalam hal ini perusahaan tidak hanya berfokus pada segi

keuangan saja, melainkan juga memperhatikan sosial dan lingkungan.

Sosial dan lingkungan sangat menentukan, karena jika terabaikan maka

akan terjadi kerusakan alam/lingkungan yang akan mengakibatkan kerugian

perusahaan, baik secara finansial perusahaan maupun tekanan dari masyarakat dan

mendapat sanksi dari pihak berwenang. Hal ini akan membuat citra/image

perusahaan menjadi buruk sehingga para investorpun akan berfikir ulang, bahkan

tidak akan tertarik dengan perusahaan tersebut. Untuk itu perusahaan harus

mampu menyeimbangkan dari berbagai aspek tersebut sehingga mendapat

dukungan serta pengakuan masyarakat (Dowling dan Pfeffer, 1975).

Perusahaan mengungkapkan kegiatan tanggung jawab sosial dan

lingkungan dalam laporan tahunan. Laporan tahunan merupakan salah satu alat

yang digunakan manajemen untuk melakukan pengungkapan dan

pertanggungjawaban kinerja perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

termasuk masyarakat. Standar pengungkapan CSR yang berkembang di Indonesia

adalah merujuk standar yang dikembangkan oleh Global Reporting Initiatives

(GRI).

Dalam rangka pengelolaan perusahaan yang baik, selain pengungkapan

CSR, perusahaan juga harus memenuhi tuntutan penerapan Good Corporate

Page 16: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

2

Governance (GCG). Good Corporate Governance (GCG) merupakan seperangkat

peraturan dalam rangka pengendalian perusahaan untuk menghasilkan value

added bagi para pemangku kepentingan (stakeholders). Jadi, GCG adalah suatu

aturan yang mengarahkan semua elemen perusahaan untuk berjalan bersama-sama

guna mencapai tujuan perusahaan (Bukhori et al., 2011). GCG diharapkan tidak

hanya memberikan manfaat kepada manajemen dan karyawan perusahaan,

melainkan juga bagi konsumen, stakeholders, pemasok, pemerintah, lingkungan

masyarakat terkait dengan perusahaan tersebut. Disamping itu, dengan konsep

GCG mendorong terbentuknya pola kerja manajemen yang bersih, transparan dan

profesional. Penerapan konsep GCG dapat meningkatkan kinerja perusahaan,

mendongkrak harga saham dan citra perusahaan, dan menaikkan kredibilitas

perusahaan. GCG sangat berkaitan dengan CSR. Tata kelola yang baik (GCG),

salah satunya dapat diwujudkan dengan menerapkan tanggung jawab sosial

(CSR). Jadi, pengungkapan CSR dan penerapan GCG diharapkan dapat

meningkatkan kinerja perusahaan.

Beberapa penelitian terdahulu tentang pengaruh Corporate Social

Governance (CSR) dan GCG terhadap kinerja keuangan, diantaranya adalah

Ajilaksana (2011) yang melakukan penelitian berjudul pengaruh CSR terhadap

kinerja keuangan, dan hasilnya adalah CSR secara parsial (dalam aspek sosial)

berpengaruh positif terhadap Asset TurnOver (ATO), secara simultan CSR

berpengaruh terhadap kinerja jangka panjang Maket to Book Ratio. Penelitian

Cahyono (2011) tentang pengaruh CSR terhadap kinerja perusahaan dengan

kepemilikan asing sebagai variabel moderating pada perusahaan manufaktur di

BEI, menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh terhadap ROE sebagai kinerja

keuangan. Selanjutnya menurut penelitian Indrawan (2011) yang berjudul

pengaruh CSR terhadap kinerja perusahaan menunjukkan bahwa pada hipotesis

pertama ditemukan variabel Corporate Social Responsibility (CSR) dan variabel

kontrol leverage berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan

perusahaan (ROE), dan variabel kontrol ukuran perusahaan (size) berpengaruh

negatif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, akan tetapi variabel

kesempatan pertumbuhan (growth) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap

Page 17: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

3

kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan pada hipotesis kedua ditemukan bahwa

variabel Corporate Social Responsibility dan variabel kontrol risiko sekuritas

(beta) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja pasar (CAR), dan tiga

variabel kontrol lainnya (leverage, size, dan growth) berpengaruh negatif tidak

signifikan terhadap kinerja pasar, akan tetapi variabel unexpectedearnings

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pasar.

Penelitian yang dilakukan Husnan (2013) yang berjudul pengaruh

Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan perusahaan

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BursaEfek Indonesia (BEI) dengan

periode penelitian tahun 2008-2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CSR

berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) dan Return on Sales

(ROS) tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE) dan

Current Rasio. Penelitian lain yang dilakukan oleh Yaparto (2013) sedikit berbeda

dengan Husnan (2013) dimana hasilnya menunjukan bahwa Corporate Social

Responsibility tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dan ROE. Kemudian

Hafidzah (2013) melakukan penelitian berjudul pengaruh CSR dan GCG terhadap

kinerja perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index

periode 2008-2012. Hasil menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan, GCG secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan, dan variabel GCG: kepemilikan institusional, ukuran

dewan komisaris, frekuensi rapat dewan komisaris, dan frekuensi rapat komite

audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, hanya komisaris

independen berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho dan Rahardjo (2014)

menganalisis pengaruh CSR dan karakteristik GCG terhadap kinerja perusahaan.

Pengungkapan CSR menggunakan pedoman G3 yang terdiri dari 79 item,

sedangkan karakteristik GCG meliputi: ukuran dewan direksi, dewan komisaris

dan komite audit. Untuk kinerja perusahaan diukur dengan Return On Equity

(ROE). Objek penelitiannya pada perusahaan manufaktur di BEI pada tahun 2012.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif pada CSR,

Page 18: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

4

ukuran dewan direksi, komite audit dengan kinerja perusahaan, sedangkan dewan

komisaris tidak mempengaruhi kinerja perusahaan.

Dari beberapa penelitian sebelumnya tentang CSR masih menunjukkan

hasil yang tidak konsisten, maka perlu dilakukan penelitian lagi dengan

perusahaan selain manufaktur dan memperpanjang tahun pengamatan yaitu dari

tahun 2013-2015 untuk menguji CSR dengan tahun sebelumnya. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Corporate social Responsibility

(CSR) dan karakteristik Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja

perusahaan. Penelitian ini juga melanjutkan dari penelitian Nugroho dan Rahardjo

(2014) yang melakukan pengungkapan CSR menggunakan pedoman G3 yang

terdiri dari 79 item meliputi: kinerja ekonomi 9 item, kinerja lingkungan 30 item,

tenaga kerja 14 item, HAM 9 item, sosial masyarakat 8 item, serta tanggung

jawab produk 9 item. Kinerja perusahaan diukur dengan ROE. Penelitian yang

akan dilakukan oleh penulis menggunakan pedoman G4 yang terdiri dari 91 item

meliputi: kinerja ekonomi 9 item, kinerja lingkungan 34 item, tenaga kerja 16

item, HAM 12 item, sosial masyarakat 11 item, serta tanggung jawab produk 9

item. Kelebihan G4 dari G3 adalah penambahan 11 item pada kinerja lingkungan

4 item, tenaga kerja 2 item, HAM 3 item, serta sosial masyarakat 3 item.

Perusahaan yang menekankan kepedulian pada lingkungan, tenaga kerja,

HAM serta sosial masyarakat akan lebih mendapat dukungan serta simpati selain

dari karyawan, juga lingkungan masyarakatnya. Hal ini akan menciptakan image

yang baik terhadap perusahaan, sehingga berpengaruh selain dari karyawan yang

semakin termotivasi dalam bekerja, juga berpengaruh terhadap para investor

untuk menanam modalnya sehingga akan meningkatkan kinerja dari perusahaan.

Untuk pengukuran kinerja perusahaan, penulis akan menggunakan Return On

Equity (ROE) dan memperpanjang tahun pengamatan dari tahun 2013-2015, serta

menggunakan perusahaan pertambangan di BEI.

Alasan penulis mengambil perusahaan pertambangan karena sektor

pertambangan memegang kendali dalam sektor perekonomian seperti tambang

minyak yang merupakan kebutuhan pokok, sektor ini memiliki nilai kapitalisasi

yang cukup besar dibanding sektor lain, sehingga membuat sektor pertambangan

Page 19: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

5

ini diminati oleh para investor saat ini (Siagian, 2013). Dengan naiknya harga

minyak mentah dunia, batubara menjadi sumber energi utama dunia. Hal ini

menyebabkan meningkatnya permintaan batubara sehingga pendapatan

perusahaan meningkat, meskipun tahun 2015 merupakan tahun terburuk bagi

sektor pertambangan. Dalam Laporan ke-13 dari rangkaian laporan Industri PwC

seperti yang diterima oleh Majalah Tambang 40, perusahaan pertambangan

global terbesar mencatat kerugian bersih kolektif (US$27 miliar). Ini merupakan

yang pertama dalam sejarah di mana kapitalisasi pasar turun sebesar 37%. Dan

lebih dari itu penurunan ini bahkan telah secara efektif menghapus keuntungan

yang diperoleh selama siklus super komoditas (www.pwc.com).

Menurut Jock O’Callaghan, Global Mining leader di PwC mengatakan tak

diragukan lagi, tahun 2015 merupakan tahun penuh tantangan bagi sektor

pertambangan, adanya penurunan harga komoditas sebesar 25% dibandingkan

tahun sebelumnya. Hal ini yang mendorong perusahaan pertambangan harus

berupaya keras meningkatkan produktivitas, beberapa di antaranya berjuang

untuk bertahan, diikuti dengan pelepasan aset atau penutupan usaha. Pemegang

sahampun bersikeras untuk berfokus pada jangka pendek, yang berdampak pada

ketersediaan modal untuk diinvestasikan dan mengakibatkan terbatasnya opsi

untuk pertumbuhan. Meskipun demikian, menurut Jock bahwa industri yang

tangguh itu walaupun perusahaan sedang mengalami penurunan, namun mereka

masih bisa bertahan bahkan meningkat pendapatannnya (www.pwc.com).

Perusahaan pertambangan di Indonesia yang mengalami peningkatan pendapatan

yaitu PT. Bara Jaya Internasional. Tbk dan PT. Mitrabara Adiperdana. Tbk. Pada

perusahaan Bara Jaya Internasional mendapatkan keuntungan sebesar Rp 13,04

trilliun di tahun 2013, kemudian meningkat labanya 4x lipat di tahun 2014

sebesar Rp 52,94 trilliun, dan tahun 2015 membukukan labanya sebesar Rp 61,55

trilliun. Demikian juga pada perusahaan Mitrabara Adiperdana Tbk, pada tahun

2013 membukukan laba sebesar $ 3.544.666, kemudian meningkat 4x lipat di

tahun 2014 sebesar $ 13.927.059, dan tahun 2015 meningkat menjadi $

34.663.066 (Data laporan keuangan BEI, 2013-2015).

Page 20: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

6

Batubara merupakan sumber energi terpenting untuk pembangkitan listrik

dan berfungsi sebagai bahan baku pokok produksi baja dan semen. Meskipun

kesadaran global telah dibangun untuk mengurangi ketergantungan pada bahan

bakar fosil, perkembangan sumber energi terbarukan tidak menunjukkan indikasi

bahwa ketergantungan pada bahan bakar fosil (terutama batubara) akan menurun

secara signifikan dalam waktu dekat, sehingga batubara terus menjadi sumber

energi vital. Kendati begitu, teknologi batubara bersih dalam pertambangan

batubara akan sangat diperlukan di masa mendatang (sebagian karena faktor

komersil) dan Indonesia diharapkan akan terlibat secara aktif di dalam proses

tersebut sebagai salah satu pelaku utama di sektor pertambangan batubara.

Teknologi batubara bersih ini difokuskan untuk mengurangi emisi yang dihasilkan

oleh pembangkit listrik bertenaga batubara namun teknologi ini belum

berkembang cukup baik. Kegiatan-kegiatan hulu yang terkait dengan

pertambangan batubara, seperti pengembangan waduk-waduk coalbed

methane (CBM) yang potensinya banyak dimiliki oleh Indonesia, telah mulai

mendapatkan perhatian belakangan ini (www.indonesia-investments.com., 2016).

Selain itu, hubungannya dengan CSR sektor pertambangan memiliki

resiko yang lebih besar terhadap kesehatan bahkan keselamatan jiwa karyawan

dan lingkungan, contohnya batubara merupakan sumber energi yang paling

banyak menimbulkan polusi akibat tingginya kandungan karbon, sehingga bagi

perusahaan yang lebih memperhatikan karyawannya akan mendapat dukungan

penuh dari karyawan sehingga meningkatkan kinerja perusahaan. Demikian juga

perusahaan yang memperhatikan lingkungan akan mendapatkan dukungan

masyarakat karena bisa berempati sehingga terjaga hubungan baik dengan

masyarakat sekitar, dan hal ini akan membuat perusahaan sustainaible di

masyarakat.Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atau

informasi referensi tentang penggunaan G4 untuk pengungkapan CSR pada

perusahaan pertambangan, serta mengetahui pengaruh dari komponen GCG

(ukuran dewan direksi, dewan komisaris, serta komite audit) terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan ROE. Bagi perusahaan dapat memberikan

informasi kelebihan penggunaan G4 dalam pengungkapan CSR, sehingga

Page 21: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

7

perusahaan dapat menyempurnakan pengelolaan perusahaannya agar tercipta

keberlangsungan (sustainability). Bagi pihak yang berkepentingan seperti investor

dapat memberikan informasi tentang keadaan perusahaan yang banyak melakukan

kegiatan CSR dan perusahaan yang mengimplementasikan GCG, sehingga tidak

salah dalam berinvestasi.

Page 22: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

8

KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Teori Keagenan

Dalam menetapkan strategi perusahaan, kinerja keuangan menjadi sumber

pertimbangan yang penting karena memberi manfaat bagi stakeholders. Kinerja

keuangan juga berguna bagi investor dalam pengambilan keputusan berinvestasi

di suatu perusahaan. Kinerja keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya adalah implementasi Good Corporate Governance (GCG) dan

pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Dalam memahami konsep

GCG dapat digunakan teori dasar hubungan keagenan, yang merupakan hubungan

dua pihak dimana salah satu pihak menjadi agent dan pihak lain bertindak sebagai

principal. Hubungan ini muncul ketika satu orang atau lebih (principal)

memperkerjakan orang lain (agent) untuk memberikan tugas dan mendelegasikan

wewenang pengambilan keputusan kepada agent tersebut (Hendriksen dan Van

Breda, 2000). Dalam hubungan keagenan terdapat konflik kepentingan antara

pemilik dan agen dimungkinkan karena agen bertindak tidak sesuai dengan

kepentingan prinsipal sehingga memicu biaya keagenan, adanya perbedaan tujuan

dari masing-masing pihak untuk mencapai tingkat kemakmuran yang dikehendaki

(Ibrahim, 2007).

Teori agensi mampu menjelaskan potensi konflik kepentingan diantara

berbagai pihak dalam perusahaan tersebut. Konflik kepentingan terjadi karena

perbedaan tujuan dari masing-masing pihak berdasarkan posisi dan

kepentingannya terhadap perusahaan (Ibrahim, 2007). Sebagai agen, secara moral

manajer bertanggung jawab mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal),

namun demikian manajer juga menginginkan selalu memperoleh kompensasi

sesuai dengan kontrak. Dengan demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda

di dalam perusahaan, masing-masing pihak berusaha mempertahankan atau

bahkan mencapai tingkat kemakmuran yang dikehendaki (Waryanto, 2010).

Selain itu, teori ini juga dapat menjelaskan mengenai masalah asimetri informasi,

yaitu ketidaksesuaian informasi yang disampaikan oleh manajer sebagai pengelola

perusahaan kepada pemilik (pemegang saham) terhadap kondisi perusahaan yang

sebenarnya. Karena manajer memiliki informasi yang lebih banyak daripada

Page 23: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

9

pemegang saham, maka kecenderungan manajer untuk berbuat curang dengan

praktik manajemen laba demi kepentingan pribadi semakin meningkat, sehingga

membuat perusahaan harus menanggung biaya keagenan yang meliputi: biaya

monitoring, bonding, dan kerugian residual (Jensen dan Meckling, 1976). Untuk

itu diperlukan pengawasan yang dapat menyelaraskan berbagai kepentingan yang

ada dalam perusahaan, yaitu dengan mekanisme Good Corporate Governance

(GCG). Diharapkan dengan mekanisme GCG dapat mengurangi konflik

kepentingan dari berbagai pihak dalam perusahaan dan mengurangi biaya

keagenan (Ibrahim, 2007). Pernyataan ini sesuai dengan penelitian Herawati

(2008), yaitu GCG menghasilkan berbagai mekanisme yang bertujuan untuk

meyakinkan bahwa tindakan manajemen selaras dengan kepentingan pemegang

saham. Informasi atas implementasi GCG akan menambah kepercayaan investor

terhadap informasi keuangan perusahaaan dalam laporan tahunan. Perusahaan

dengan sistem tata kelolayang baik dapat menyediakan perlindungan efektif bagi

para pemegang saham dan kreditur, bahwa investasi yang ditanamkan akan

memperoleh pengembalian yang wajar dan menguntungkan.

Bagian dari implementasi keterbukaan dan tanggung jawab dalam Good

Corporate Governance diwujudkan nyata dengan pengungkapan Corporate

Social Responsibility. Menurut World Business Council in Sustainable

Development, Corporate Social Responsibility merupakan komitmen dari

perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan

ekonomi yang berkelanjutan dengan meningkatkan kualitas hidup karyawan dan

keluarganya, komunitas lokal/setempat dan masyarakat luas. Pernyataan ini juga

tercantum dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas no. 40 tahun 2007 pasal 1

ayat 3. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya mementingkan pencapaian

profit tetapi juga memperhatikan kondisi sosial dan lingkungan. Ketika kondisi

sosial dan lingkungan terabaikan maka akan menurunkan citra/image masyarakat

terhadap perusahaan, banyak sanksi dari pihak berwenang karena kerusakan

lingkungan, serta menurunnya minat investor untuk berinvestasi, dan imbasnya

kondisi keuangan perusahaan memburuk. Jadi secara signifikan dengan

pengungkapan CSR mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan

Page 24: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

10

landasan teori tersebut dan penelitian sebelumnya, maka kerangka pemikiran

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Diagram Kerangka Konseptual

Dari diagram kerangka konseptual diatas, dijelaskan bahwa kinerja

keuangan yang diukur dengan Return On Equity (ROE) dapat dipengaruhi oleh

Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance (GCG)

yang meliputi ukuran dewan direksi, dewan komisaris dan komite audit.

Penelitian ini menggunakan ROE karena ROE merupakan alat yang paling sering

digunakan investor dalam pengambilan keputusan investasi. ROE dapat

memberikan gambaran mengenai tiga hal pokok yaitu: a) kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba , b) efisiensi perusahaan dalam mengelola asset, dan c)

utang yang dipakai dalam melakukan usaha. Hasil dari ekuitas (ROE) merupakan

perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan ekuitas (Indrawan, 2011).

GCG merupakan tata kelola internal perusahaan, sedangkan CSR merupakan

perwujudan nyata tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan sosial

masyarakat. Pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan perwujudan

mekanisme tata kelola yang baik sehingga dapat mempengaruhi keputusan

investor untuk pengambilan keputusan investasi yang akan meningkatkan kinerja

perusahaan.

Corporate Social

Responsibility

Kinerja perusahaan

Good Corporate

Governance

Page 25: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

11

Corporate Social Responbility (CSR) terhadap Kinerja Perusahaan

CSR merupakan upaya tanggung jawab perusahaan atas dampak yang

ditimbulkan dari keputusan dan aktivitas yang telah diambil dan dilakukan oleh

perusahaan, sehingga dampaknya bisa dirasakan oleh pihak-pihak terkait termasuk

lingkungan dan masyarakat. Perusahaan yang melakukan aktivitas CSR secara

berkala, tentunya akan membuat kesan positif bagi perusahaan dalam jangka

panjang (Davis,1973). Dalam hal ini perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan

masyarakat terhadap produk perusahaan sehingga reputasi perusahaan juga

meningkat di mata masyarakat, jadi masyarakat akan berkeinginan membeli

produk perusahaan. Semakin laku produk perusahaan di pasaran maka laba

perusahaan meningkat. Dengan meningkatnya laba maka akan menarik investor

karena profitabilitas menjadi pertimbangan penting investor dalam keputusan

investasi (Kusumadilaga, 2010). Dalam hal ini , perusahaan yang melakukan CSR

di tahun 2013 akan diungkapkan di tahun 2013 sebagai laporan tahunan, dan

dilihat oleh pasar atau masarakat pada tahun 2014. Saat perusahaan melakukan

CSR maka akan dilihat oleh pasar, sehingga pasar akan merespon dengan

membeli produk – produk perusahaan pertambangan yang akan meningkatkan

kinerja perusahaan. Disamping itu, perusahaan yang menjalankan CSR terhadap

karyawan ataupun lingkungan, akan mendapat dukungan penuh dari karyawan

sehingga meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini menguntungkan perusahaan

karena mendapat dukungan penuh karyawan untuk memajukan perusahaan.

Demikian juga mendapat dukungan dari lingkungan, tercipta image yang baik,

sehingga terjaga keberlangsungan perusahaan. Jadi perusahaan tidak hanya

mementingkan keuangan saja, tetapi memperhatikan sosial masyarakat dan

lingkungan, sehingga selain membuat image perusahaan bagus juga akan

menambah investor dan akan memperkuat keuangan perusahaan (Anggraini,

2006).Hal ini yang membuat kinerja perusahaan meningkat, karena kesejahteraan

perusahaan itu dapat dilihat dari kondisi keuangan perusahaan pada periode waktu

tertentu. Jadi, jika kondisi keuangan perusahaan bagus berarti pengelolaan

perusahaan tersebut baik, sehingga keberadaan perusahaan diakui masyarakat,

mendapat dukungan penuh karyawan dan lingkungan, maka tercipta keberlanjutan

Page 26: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

12

perusahaan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Indrawan (2011), Nugroho dan

Rahardjo (2014) menemukan bukti bahwa variabel CSR berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan (ROE), Husnan (2013) dalam penelitiannya

menemukan bukti bahwa CSR berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

(ROA dan ROS). Dari beberapa pernyataan tersebut dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H1: Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan perusahaan

Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Perusahaan

GCG merupakan tata kelola perusahaan yang bertujuan untuk

mengendalikan dan mengarahkan perusahaan agar dapat mendistribusikan hak

dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan dengan baik atau

menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemegang kepentingan (stakeholders).

Dengan adanya mekanisme GCG, maka tindakan kecurangan yang dilakukan

agen dapat diminimalisasi sehingga tidak menimbulkan kerugian pada kedua

belah pihak. Prinsip-prinsip GCG yang harus dijalankan adalah transparansi,

akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran atau kesetaraan. GCG akan

bermanfaat bagi perusahaan jika diterapkan secara konsisten. Manfaat penerapan

GCG antara lain: kinerja perusahaan terus membaik, mendongkrak harga saham

dan citra perusahaan, menaikkan kredibilitas perusahaan, baik dimata investor,

mitra, atau kreditor dan stakeholders lainnya (Wibisono, 2013). Dalam penelitian

ini, mekanisme GCG akan diproksikan dengan variabel ukuran Dewan Direksi,

Dewan Komisaris, dan Komite Audit.

Dewan Direksi adalah dewan manajemen yang bertugas mengelola dan

mewakili perusahaan dibawah pengarahan dan pengawasan dewan komisaris.

Dewan Direksi juga harus memberikan informasi kepada Dewan Komisaris dan

menjawab hal-hal yang diajukan oleh Dewan Komisaris. Dalam Undang-Undang

Perseroan Terbatas no. 40 tahun 2007, dijelaskan bahwa Dewan Direksi memiliki

kewenangan untuk mewakili perusahaan dalam urusan di luar maupun di dalam

perusahaan, sehingga jika hanya terdapat seorang Dewan Direksi, maka orang

Page 27: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

13

tersebutlah yang harus mewakili perusahaan baik urusan yang ada di luar maupun

di dalam perusahaan. Namun, jika jumlah Dewan Direksi lebih dari satu orang,

maka akan jelas pembagian tugas dari masing masing anggota, yang tentunya

akan berdampak positif bagi para stakeholder (Nugroho dan Rahardjo, 2014).

Disamping itu, jika jumlah dewan direksinya lebih dari satu maka setiap

anggotanya dapat menjadi pengawas terhadap satu dengan yang lainnya,

meskipun di prakteknya fungsi pengawasan melalui mekanisme check and

balance sulit dilakukan. Untuk itu diperlukan pembagian tugas dan wewenang

serta tanggung jawab yang jelas. Dengan adanya pembagian tersebut, maka

masalah pembuktian anggota direksi yang sebenarnya harus bertanggung jawab

apabila terjadi tindakan yang merugikan kepentingan perseroan menjadi lebih

mudah. Hal ini menunjukkan bahwa tidak mungkin jumlah dewan direksinya

minim. Dengan meningkatnya dewan direksi sesuai karakteristik perusahaan

(Undang-Undang), maka pembagian tugas pengawasan intern perusahaan terjaga,

saling kesinambungan sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian (kinerja

perusahaan meningkat). Kemudian hubungannya dengan pengawasan eksternal

perusahaan, maka semakin banyak anggota Dewan Direksi, akan membuat lebih

banyak jaringan dengan pihak eksternal yang akan memberikan image yang baik

bagi perusahaan sehingga menarik para investor untuk menanamkan modal,

dimana modal perusahaan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas

produksi perusahaan sehingga kinerja perusahan meningkat. Ukuran Dewan

Direksi yang ideal, tergantung dari karakteristik masing-masing perusahaan

(Wardhani, 2006). Berdasarkan pasal 92 ayat 3 Undang -Undang Perseroan

Terbatas no. 40, perseroan yang kegiatan usahanya bersifat umum boleh terdiri

satu orang saja anggota direksinya atau boleh lebih dari 1 orang. Pada ayat 4

ditentukan secara imperatif jumlah anggota direksi bagi perseroan tertentu,

minimal 2 orang yaitu pada perseroan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan

menghimpun dan/atau mengelola dana masyarakat, perseroan yang menerbitkan

surat pengakuan utang kepada masyarakat atau perseroan terbuka. Penelitian yang

dilakukan oleh Nugroho dan Rahardjo (2014) menyatakan bahwa ukuran dewan

Page 28: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

14

direksi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (ROE). Maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2= Ukuran Dewan Direksi berpengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan

Dewan Komisaris merupakan dewan pengawas yang bertugas dan

bertanggungjawab melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada

Direksi dan memastikan perusahaan melaksanakan GCG sesuai dengan aturan,

tetapi tidak boleh turut serta dalam pengambilan keputusan operasional. Menurut

Undang -Undang Perseroan Terbatas no. 40 tahun 2007 pasal 108 ayat 3

menjelaskan bahwa jumlah dewan komisaris terdiri atas 1 orang atau lebih, dan

pada ayat 5 dijelaskan bahwa bagi perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas

maka wajib memiliki paling sedikitnya 2 anggota Dewan Komisaris. Oleh karena

itu, jumlah anggota Dewan Komisaris dalam tiap perusahaan berbeda-beda

jumlahnya karena harus disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan dengan

tetap memperhatikan efektivitas dalam pengambilan keputusan (Nugroho dan

Rahardjo, 2014). Semakin banyak anggota Dewan Komisaris, maka pengawasan

terhadap Dewan Direksi menjadi lebih baik, karena akan banyak masukan yang

didapat dan bervariasi sehingga berdampak positif terhadap kinerja perusahaan.

Menurut Sembiring (2005) dan Sulastini (2007) menyatakan adanya hubungan

positif antara ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan CSR, hal ini akan

meningkatkan kinerja perusahaan. Menurut Hafidzah (2013) menemukan bahwa

dewan komisaris berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Maka dapat

dirumuskan dalam hipotesis sebagai berikut:

H3: Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan.

Komite Audit merupakan komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris

yang membantu pelaksanaan tugas dari Dewan Komisaris. Komite Audit

bertanggung jawab pada tiga bidang yaitu laporan keuangan, tata kelola

perusahaan, dan pengawasan perusahaan. Menurut KNKG, dijelaskan bahwa

Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris memastikan bahwa: (i)

Page 29: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

15

laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku

umum, (ii) struktur pengendalian internal perusahaan dilaksanakan dengan baik,

(iii) pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilaksanakan sesuai dengan

standart audit yang berlaku, (iv) tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan

oleh manajemen. Menurut Undang -Undang Republik Indonesia no. 19 tahun

2003 (bagi BUMN) serta keputusan ketua Bapepam No: Kep-41/PM/2003 (bagi

perusahaan publik) menyatakan komite audit sedikitnya terdiri dari 3 orang,

diketuai seorang komisaris independen dan sekurang-kurangnya dua orang

eksternal yang independen serta memiliki dan menguasai latar belakang akuntansi

keuangan. Menurut Sarbanes-Oxley act yang dikutip Sutojo dan Aldridge (2005)

dalam Mulyati (2011) menyatakan jumlah anggota komite audit perusahaan

mengharuskan 5 orang, diangkat dengan masa jabatan 5 tahun dan memiliki

pengetahuan dasar manajemen keuangan. Dengan semakin banyaknya anggota

Komite Audit maka pengawasan yang dilakukan semakin baik dan diharapkan

dapat meminimalkan upaya manajemen untuk memanipulasi masalah data-data

yang berkaitan dengan keuangan dan prosedur akuntansi sehingga meningkatkan

kinerja perusahaan. Dalam penelitian Mulyati (2011), Nugroho dan Rahardjo

(2014) menemukan bahwa ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap

kinerja perusahaan (ROE). Maka dapat dirumuskan dalam hipotesis sebagai

berikut:

H4 = Ukuran Komite Audit berpengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan.

Page 30: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

16

METODE PENELITIAN

Populasi Dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015 yang tersedia di

www.idx.co.id. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan metode

purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut:

a) Perusahaan mempublikasikan annual report dan data tentang Corporate

Governance, khususnya memuat informasi ukuran dewan direksi, ukuran

dewan komisaris, serta ukuran komite audit. Selain itu, perusahaan

mempublikasikan data keuangan lengkap yang dibutuhkan selama tahun

2013-2015.

b) Perusahaan menyajikan laporan keuangan yang berakhir tanggal 31

Desember.

c) Perusahaan yang memiliki nilai ekuitas positif dan tidak mengalami kerugian,

karena berpengaruh pada ROE.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel terikat

(dependent) dan variabel bebas (independent). Variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain (Suryana, 2011). Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan, yang diukur menggunakan ROE.

Menurut Dewi dan Widagdo (2012), ROE diukur dari laba bersih setelah pajak

dibagi total ekuitas.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Corporate Social

Responsibility (CSR) dan karakteristik Good Corporate Governance (GCG).

Pengungkapan CSR mengunakan check list yang mengacu pada Global Reporting

Initiative (GRI) 4. Jumlah item yang diharapkan diungkapkan perusahaan adalah

sebanyak 91 item, yang meliputi: indikator kinerja ekonomi (9 item), indikator

kinerja lingkungan (34 item), indikator kinerja sosial yang terdiri atas tenaga kerja

(16 item), hak asasi manusia (12 item), masyarakat (11 item), tanggung jawab

produk (9 item). Pengukuran ini dilakukan dengan mencocokkan item pada check

Page 31: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

17

list dengan item yang diungkapkan perusahaan. Apabila item i diungkapkan maka

diberikan nilai 1, namun jika item i tidak diungkapkan maka diberikan nilai 0

pada check list. Setelah mengidentifikasikan item yang diungkapkan oleh

perusahaan dalam laporan tahunan serta mencocokkan pada check list, maka hasil

pengungkapan item yang diperoleh dari setiap perusahaan setiap tahunnya

dihitung indeksnya dengan membagi jumlah item yang diungkapkan suatu

perusahaan dengan jumlah item GRI 4 (91 item). Untuk karakteristik GCG

menggunakan ukuran dewan direksi, dewan komisaris dan komite audit. Menurut

Dewi dan Widagdo (2012) ukuran dewan direksi sama dengan jumlah seluruh

anggota dewan direksi dalam suatu perusahaan. Peningkatan ukuran dewan

direksi akan memberi manfaat bagi perusahaan karena tercipta jaringan dengan

pihak luar perusahaan dan menjamin ketersediaan sumber daya (Pearce dan Zahra,

1992). Untuk ukuran dewan komisaris ataupun komite audit sama dengan jumlah

dari seluruh anggota dewan komisaris ataupun komite audit dalam suatu

perusahaan (Dewi dan Widagdo, 2012). Menurut Chtourou et al (2001)

menyatakan bahwa apabila jumlah dewan komisaris semakin besar maka

mekanisme monitoring perusahaan akan semakin baik, jadi jumlah dewan

komisaris yang besar menguntungkan perusahaan dari sudut pandang resources

dependence. Ukuran komite audit merupakan suatu karakteristik yang mendukung

kinerja komite audit dalam suatu perusahaan, maka ukuran komite audit yang

semakin besar akan semakin baik perusahaan karena pengawasannya maksimal

(Nugroho dan Rahardjo, 2014).

Tahapan Analisis

Data yang diperoleh terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang

meliputi uji normalitas, uji mutikolinieritas, uji autokorelasi dan uji

heteroskedastisitas (Ghozali, 2009). Uji normalitas dilakukan untuk menguji

apakah distribusi data normal atau tidak, dengan melihat nilai signifikansi uji

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis, Ho :

data residual terdistribusi normal, sedangkan Ha: data residual tidak terdistribusi

normal. Jadi jika nilai signifikansi uji K-S bernilai signifikan atau amax >Dtabel

Page 32: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

18

maka Ho ditolak, yang berarti data residual tidak terdistribusi secara normal.

Tetapi jika nilai signifikansi uji K-S bernilai tidak signifikan atau amax ≤Dtabel

maka Ho diterima, yang berarti data residual terdistribusi secara normal (Ghozali,

2009).

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (Gujarati, 2003). Jika variabel

bebas saling berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Pedoman

suatu model regresi yang bebas multikolinearitas, menurut Hair et al (1995)

dalam Ghozali (2009) adalah mempunyai Variance Inflation Factor (VIF) < 10

dan mempunyai angka tolerance > 0,1. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara error term (kesalahan

pengganggu) pada data time series (Ghozali, 2009). Gangguan autokorelasi ini

dapat menyebabkan parameter hasil estimasi tidak lagi memiliki standart error

yang minimum sehingga pengujian hipotesis yang menggunakan standar error

yang tidak minimum tersebut bisa memberikan hasil yang tidak tepat. Uji

autokorelasi ini bisa dilaksanakan dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW

test) dari program SPSS.Uji Durbin Watson banyak digunakan untuk autokorelasi

tingkat satu dan mensyaratkan adanya intersep dalam model regresi dan tidak ada

autokorelasi lagi diantara variabel bebas. Pengambilan keputusan untuk

autokorelasi dapat dilihat dengan beberapa kriteria Santoso (2010): (1) Angka

DW dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif, (2) Angka DW berada diantara -2

sampai dengan 2 berarti tidak ada autokorelasi, (3) Angka DW diatas 2 berarti ada

autokorelasi negatif. Untuk uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

menggunakan uji White . Uji White di lakukan dengan meregresi nilai residu

kuadrat (e2) terhadap variabel bebas (Gujarti , 2003). Model tidak mengandung

heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel yang secara signifikan

mempengaruhi variabel dependen, nilai absolute Ut dan probabilitas signifikansi >

0,05 atau 5%.

Kemudian dilakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis multiple

regression (regresi berganda) untuk menganalisis hubungan antara variabel

independent dengan dependent. Analisis regresi linear berganda ini diolah dengan

Page 33: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

19

program SPSS. Model regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis mengacu

pada penelitian Nugroho dan Rahardjo (2014) yaitu:

ROE = β0+ β1CSR + β2 UDD + β3 UDK + β4 KA + ε

Keterangan:

ROE = Return On Equity

β0 = Konstanta

β1, β2, β3, β4 = Koefisien Regresi

CSR = Corporate Social Responsibility

UDD = Ukuran Dewan Direksi

UDK = Ukuran Dewan Komisaris

KA = Komite Audit

ε = error (kesalahan pengganggu)

Koefisien determinasi (Adjust R Squared) mengukur seberapa besar

kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependennya, dimana

nilai koefisien determinasi antara 0 dan 1 (Ghozali, 2009). Uji statistik t

dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.Uji t dapat

dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t masing-masing variabel. Jika nilai

signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis ditolak, yang berarti secara

individual variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen, begitu pula sebaliknya (Ghozali, 2009).

Page 34: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

20

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengungkapan CSR

dengan penggunaan G4 terhadap kinerja keuangan perusahaan serta mengetahui

pengaruh komponen GCG (ukuran dewan direksi, dewan komisaris dan komite

audit) terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan

perusahaan pertambangan yang terdapat di BEI periode 2013-2015. Berdasarkan

data dari BEI melalui situsnya www.idx.co.id dan data dari Indonesia Capital

Market Direktory (ICMD) 2013 bahwa perusahaan pertambangan yang tercatat di

BEI sebanyak 43 perusahaan. Dari jumlah tersebut hanya 17 perusahaan yang

memenuhi kriteria sampel penelitian yang telah ditetapkan (data perusahaan

terlampir). Periode pengamatan pada penelitian ini adalah 2013-2015, sehingga

jumlah laporan tahunan yang diobservasi sebanyak 51 laporan tahunan (annual

report). Penentuan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive

sampling sebagai berikut:.

Tabel 1. Ringkasan Populasi dan Sampel Penelitian

No KETERANGAN JUMLAH

1 Jumlah perusahaan pertambangan yang melaporkan annual

report tahun 2013-2015 di BEI.

43

2 Jumlah perusahaan pertambangan dengan annual report yang

tidak sesuai dengan kriteria sampel.

(26)

3 Jumlah perusahaan pertambangan yang sesuai dengan kriteria

sampel.

17

Sumber: data yang telah diolah. Untuk sampel perusahaan terlampir.

Pada penelitian ini variabel terikat menggunakan ROE sebagai pengukuran

kinerja perusahaan, sedangkan variabel bebas adalah CSR, ukuran dewan direksi, ukuran

dewan komisaris dan komite audit. Data diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang

dipublikasikan oleh BEI dan ICMD.

Page 35: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

21

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, yang bertujuan untuk

memaparkan variabel penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami

dan diinterprestasikan, Analisis statistik deskriptif ini meliputi: rata-rata (mean),

standar deviasi, nilai maksimum dan minimum (Ghozali, 2009). Hasil uji analisis

deskriptif sebagai berikut:

Tabel 2. Descriptive Statistics

N Minimal Maksimal Rata-

Rata

Standar

Devisiasi

Indeks Corporate Social

Responsibility

51 0,462 0,934 0,74533 0,143402

Dewan Direksi 51 3 8 4,98 1,208

Dewan Komisaris 51 2 10 4,86 2,191

Komite Audit 51 2 4 3,12 0,475

Return On Equity 51 0,006 0,469 0,12155 0,103348

Valid N (listwise) 51

Sumber : data sekunder yang diolah , 2016

Pada tabel 2 menunjukkan data analisis statistik deskriptif dengan jumlah

sampel 51 laporan tahunan dari 17 perusahaan. Untuk variabel ROE menunjukkan

rata-rata 0,12155 atau 12,155 %. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sampel

rata-rata mampu mendapatkan laba bersih sebesar 12,155 % dibanding dengan

total ekuitas yang dimiliki perusahaan. Nilai ROE dari seluruh perusahaan sampel

cukup bervariasi ditunjukkan dengan nilai standar deviasi ROE sebesar 10,3348%

dengan nilai minimum 0,6 % dan nilai maksimum 46,9%.

CSR merupakan salah satu variabel independen dalam penelitian ini.

Indeks pengungkapan CSR diukur dengan GRI 4 (G4) menunjukkan rata-rata

74,533%. Hal ini berarti dalam 3 periode laporan tahunan, perusahaan telah

mengungkapkan rata-rata sebanyak 74,533% dari total item maksimal (91 item)

yang diungkapkan mengenai CSR, yang berarti total item rata-ratanya adalah 67

item.Indeks pengungkapan CSR terkecil sebesar 46,2% yang berarti masih ada

perusahaan yang mengungkapkan dibawah rata-rata bahkan kurang dari setengah

Page 36: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

22

pengungkapan total item maksimal, namun ada juga yang melebihi rata-rata yaitu

maksimal 93,4%. Nilai standar deviasi 14,3402% menunjukkan bahwa

pengungkapan CSR dari perusahaan sampel masih memiliki variasi yang cukup

rendah. Untuk variabel independen lainnya adalah ukuran dewan direksi yang

rata-ratanya 4,98 atau sebanyak 5 orang, dengan jumlah minimal 3 orang dan

maksimal 8 orang. Hal ini sesuai pasal 92 ayat 4 Undang – Undang Perseroan

Terbatas no. 40 yaitu minimal 2 orang untuk jumlah dewan direksi pada

perusahaan perseroan. Nilai standar deviasi ukuran dewan direksi 1,208. Nilai

tersebut relatif kecil dibanding nilai rata-rata ukuran dewan direksi dari

perusahaan sampel. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi masih

memiliki variasi yang relatif kecil.

Variabel independen lainnya adalah ukuran dewan komisaris. Dari tabel 2

ditunjukkan rata-rata dewan komisarisnya adalah 4,86 atau sebanyak 5 orang,

dengan jumlah minimal 2 orang dan maksimal 10 orang. Hal ini berarti sesuai

dengan Undang - Undang Perseroan Terbatas no. 40 tahun 2007 pasal 108 ayat 3

yang menjelaskan bahwa jumlah dewan komisaris terdiri atas 1 orang atau lebih,

dan pada ayat 5 dijelaskan bahwa bagi perusahaan yang berbentuk Perseroan

Terbatas maka wajib memiliki paling sedikitnya 2 anggota dewan komisaris.

Standar deviasi ukuran dewan komisaris menunjukkan angka 2,191 yang berarti

bahwa variasi ukuran dewan komisaris masih relatif kecil dibandingkan dengan

nilai rata-rata ukuran dewan komisaris dari perusahaan sampel. Untuk variabel

komite audit menunjukkan rata-rata 3,12 atau sebanyak 3 orang, dengan jumlah

minimal 2 orang dan maksimal 4 orang. Hal ini sesuai dengan Undang - Undang

Republik Indonesia no. 19 tahun 2003 (bagi BUMN) serta keputusan ketua

Bapepam No: Kep-41/PM/2003 (bagi perusahaan publik) menyatakan komite

audit sedikitnya terdiri dari 3 orang. Standar deviasi komite audit menunjukkan

0,475 yang berarti bahwa variasi komite audit masih relatif kecil dibanding

dengan nilai rata-rata ukuran komite audit dari jumlah perusahaan sampel.

Model regresi dalam penelitian ini dinyatakan lolos dari uji asumsi klasik

(uji normalitas, uji autokorelasi, uji mutikolonieritas, serta uji heterokedastisitas).

Page 37: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

23

Uji determinasi (R2) menunjukkan bahwa koefisien determinasi yang

menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,578 atau 57,8%. Hal ini berarti bahwa

57,8% variabel terikat ROE dapat dijelaskan secara signifikan oleh variabel bebas

yaitu ukuran dewan direksi, dewan komisaris, serta komite audit, sedangkan

42,2% variabel ROE dapat dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian

ini.

Uji stastistik F digunakan untuk menunjukkan secara simultan adanya pengaruh

variabel bebas (CSRi, UDD, UDK, KA) terhadap variabel terikat (ROE), dapat

dilihat dalam tabel 3 berikut :

Tabel 3. Hasil Uji F & Uji Determinasi ( R2)

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig R R

Square

Adjusted R

Square

Regression 0,327 4 0,082 18,101 0,000a 0,782a 0,612 0,578

Residual 0,207 46 0,005

Total 0,534 50

Sumber : Data Sekunder yang diolah , 2016

Dari tabel 3 ditunjukkan bahwa nilai F= 18,101 dengan probabilitas

sebesar 0,000a. Nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa

secara simultan variabel independen (CSRi, DD, DK, serta KA) mempengaruhi

variabel terikat (ROE).

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing

variabel independen (CSR, DD, DK, KA) terhadap variabel dependen (ROE).

Pada bagian ini, uji t difokuskan pada parameter slope (koefisien regresi), jadi uji t

yang dimaksud adalah uji koefisien regresi. Hasil pengujian dapat dilihat pada

tabel 4 seperti berikut:

Page 38: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

24

Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

B Std .error Beta

Konstanta -380 0,084 -4,533 0,000

Indeks Corporate Social

Responsibility

0,602 0,083 0,836 7,252 0,000

Dewan Direksi 0,028 0,010 0,326 2,667 0,011

Dewan Komisaris -0,029 0,006 -0,615 -5,158 0,000

Komite Audit 0,018 0,024 0,081 0,718 0,476

Sumber :Data Sekunder yang diolah , 2016

Regresi linier berganda digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh

CSR, ukuran dewan direksi, dewan komisaris dan komite audit terhadap kinerja

perusahaan (ROE), dapat dilihat dari koefisien nilai β pada tabel 4, sehingga dapat

dibuat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

ROE = -0,380 + 0,602 CSR + 0, 028 UDD -0,029UDK + 0,018 KA + ε

Uji t dapat ditunjukkan dari nilai probabilitas t atau sig. < 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikatnya. Dari tabel 4 ditunjukkan hipotesis pertama untuk CSR (sig. 0.000 <

0,05) yang berarti variabel CSR berpengaruh signifikan terhadap variabel

ROE.Hal ini mendukung penelitiaan sebelumnya oleh Indrawan (2011), Husnan

(2013), serta Nugroho dan Rahardjo (2014) yang menemukan bukti bahwa

variabel CSR berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (ROE). Hasil

pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa untuk Dewan Direksi (nilai sig.

0,011 < 0,05 ), yang berarti ukuran Dewan Direksi berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan (ROE). Hal ini mendukung penelitian dari Setiawati

(2012) dan Nugroho dan Rahardjo (2014) yang menyatakan bahwa ukuran dewan

Page 39: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

25

direksi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (ROE). Jadi semakin

banyak anggota Dewan Direksi, akan membuat lebih banyak jaringan dengan

pihak eksternal perusahaan akan menjadi lebih baik. Namun penelitian

memberikan hasil yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Gil dan

Obradovich (2012) dimana jumlah dewan direksi berpengaruh negatif terhadap

kinerja perusahaan. Jadi idealnya tergantung dari karakteristik masing-masing

perusahaan (Wardhani, 2006).

Hipotesis ketiga adalah ukuran Dewan Komisaris. Dari tabel 4 ditunjukkan

nilai sig. DK 0,000 < 0,05, yang berarti ukuran Dewan komisaris berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan (ROE). Namun dilihat dari nilai B menunjukkan

angka negatif, sehingga dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap kinerja

perusahaan. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis ketiga yang diajukan

yang menyatakan kenaikan dewan komisaris meningkatkan kinerja perusahaan.

Hal ini di mungkinkan karena dengan peningkatan dewan komisaris justru

membuat pemikiran yang beragam sehingga tidak efektif peran kerjanya, sehingga

menurunkan kinerja perusahaan. Idealnya untuk dewan komisaris menurut

Undang - Undang Perseroan Terbatas no. 40 tahun 2007 pasal 108 ayat 3 yang

menjelaskan bahwa jumlah dewan komisaris terdiri atas 1 orang atau lebih, dan

pada ayat 5 dijelaskan bahwa bagi perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas

maka wajib memiliki paling sedikitnya 2 anggota dewan komisaris.

Kemudian untuk hipotesis keempat adalah ukuran Komite Audit. Untuk nilai sig.

Komite Audit 0,476 lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05, sehingga hasil

penelitian ini tidak mendukung hipotesis 4 yang diajukan . Dapat disimpulkan

bahwa variabel komite audit tidak berpengaruh terhadap variabel ROE. Hal ini

dimungkinkan tidak akan efektif peran kerja dari komite audit jika jumlah personil

semakin banyak atau dengan jumlah komite audit yang sedikit akan memberikan

pengendalian internal yang lebih baik sehingga meningkatkan kinerja perusahaan.

Idealnya menurut Undang -Undang Republik Indonesia no. 19 tahun 2003 (bagi

BUMN) serta keputusan ketua Bapepam No: Kep-41/PM/2003 (bagi perusahaan

publik) menyatakan komite audit sedikitnya terdiri dari 3 orang, diketuai seorang

Page 40: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

26

komisaris independen dan sekurang-kurangnya 2 orang eksternal yang independen

serta memiliki dan menguasai latar belakang akuntansi keuangan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti

empiris mengenai pengaruh tanggung jawab sosial (CSR), ukuran Dewan Direksi,

Dewan Komisaris serta Komite Audit terhadap kinerja perusahaan (ROE) pada

perusahaan pertambangan yang terdapat di BEI periode 2013-2015. Dari hasil

analisis yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwapengungkapan CSR dan

ukuran dewan direksi berpengaruh positif pada kinerja perusahaan (ROE).

Sementara, untuk ukuran dewan komisaris memiliki dampak negatif pada kinerja

perusahaan (ROE).Kemudian untuk Komite audit tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja perusahaan.

IMPLIKASI

Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengungkapan CSR dan ukuran

dewan direksi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, sedangkan ukuran

dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan

sebaiknya meningkatkan kegiatan CSR dan jumlah dewan direksi, serta

menurunkan ukuran dewan komisaris yang disesuaikan karakteristik perusahaan

yaitu sesuai pedomanUndang - Undang Perseroan Terbatas no. 40 tahun 2007

pasal 108 ayat 3 menjelaskan bahwa jumlah dewan komisaris terdiri atas 1 orang

atau lebih, dan pada ayat 5 dijelaskan bahwa bagi perusahaan yang berbentuk

Perseroan Terbatas maka wajib memiliki paling sedikitnya 2 anggota Dewan

Komisaris. Bagi investor sebaiknya dalam berinvestasi mencermati perusahaan

yang banyak melakukan kegiatan CSR dan ukuran dewan direksinya besar.

Namun untuk kenaikan dewan direksi menyesuaikan dengan karakteristik

perusahaan atau pedoman Undang - Undang Perseroan Terbatas no.40 pasal 92

ayat 3-4. Jadi kenaikannya dibatasi karena jika melebihi aturan atau tidak

menyesuaikan karakteristik perusahaan dimungkinkan adanya ketidakefektifan

Page 41: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

27

kinerja dari dewan direksi. Investor juga perlu mencermati perusahaan yang

ukuran dewan komisarisnya kecil atau sesuai Undang – Undang Perseroan

Terbatas.

KETERBATASAN

Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam pengungkapan CSR masih

bersifat subyektif sehingga terjadi perbedaan dalam menginterprestasikan

pengungkapan CSR dengan pedoman G4. Kemudian jumlah perusahaan

pertambangan yang diteliti kurang dari setengah dari jumlah perusahaan

pertambangan yang ada (karena tidak melaporkan laporan tahunan dan terjadi

kerugian) sehingga harus menggunakan data 3 periode dengan perusahaan yang

sama. Pengungkapan CSR masih secara global, tidak mengerucut perkategori

sehingga tidak diketahui dalam kategori apa yang tidak banyak diungkapkan. Atas

dasar keterbatasan tersebut maka penelitian selanjutnya disarankan:

a. Pengungkapan CSR dilakukan secara obyektif, di teliti oleh peneliti lain dan

disesuaikan dengan pedoman GRI sehingga lebih akurat data yang diperoleh

dan penelitian menjadi lebih valid.

b. Penggunaan perusahaan yang melaporkan annual report dan tidak

mengalami kerugian lebih banyak dari setengah dari jumlah total perusahaan

sehingga dapat mengetahui pengaruh dalam tiap periode.

c. Pengungkapan CSR dilakukan perkategori sehingga bisa diketahui kategori

yang tidak diungkapkan oleh perusahaan.

Page 42: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

28

DAFTAR PUSTAKA

Ajilaksana, I. D. 2011. Pengaruh Corporate Social Responbility terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan.Skripsi.Universitas Diponegoro Semarang.

Anggraini, F. R. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan

Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan - Perusahaan yang Terdaftar di

Bursa Efek Jakarta). Padang: Simposium Nasional Akuntansi IX.

Bukhori , I & Raharja.2011. Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan(Studi Empiris pada perusahaan

yang terdaftar di BEI tahun 2010). Diponegoro Journal of Accounting .

Cahyo, B. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja

Perusahaan Dengan Kepemilikan Asing Sebagai Variabel Moderating (Studi

Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia).Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang .

Chtourou,L., S. Marrachi.,& J. Bedard. 2001. Corporate Governance and Earning

Management. Available at www.ssrn.com. Diakses tanggal 20 Juni 2016.

Davis, K. 1973. The Case for and Againt Business Assumption of Social

Responsibilities.Academy of Management Journal vol.16.

Dewi, R. K., & Widagdo, B. 2012. Pengaruh Corporate Social Responsibility dan

Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal

Manajemen Bisnis. Vol 2 No. 1.

Dowling, J & Pfeffer, J.1975. Organisation Legitimacy: Social values and

Organizational Behaviour. Pacific Sociological Review.Vol. 18. Pp. 122-

136.

Page 43: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

29

Gil , A & Obradovich, J .2012. The Impact of Corporate Governance and

Financial Leverage on the value of American firms . International journal

of finance and economics.Issue 91 (2012) 46-56

Gujarati.D.1995.Basic econometrics (3 rd editioned).Newyork: Mc .Graw Hill,

Inc

Gujarati,D.2003.Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain. Jakarta:

Erlangga.

Ghozali, I. 2009. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS (Vol. IV).

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hafidzah , F.N. 2013 . Pengaruh Corporate Social Responbility (CSR) dan Good

Corporate Governance terhadap kinerja Perusahaan pada perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Index, Peridode 2008 –

2012.Skripsi.Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga.

Haris.2016.PWC:Tahun 2015 Sebagai tahun terburuk Bagi Sektor

Pertambangan.Available at http://www.pwc.com diakses pada tanggal 29

Januari 2017

Hendrikson, E. S., & Breda, M. 2000. Accounting Theory. Jakarta: Interaksara.

Herawati, V. 2008. Peran Praktek Corporate Governance sebagai moderating

variable dari Pengaruh Earnings Manajement Terhadap Nilai Perusahaan.

Pontianak: Simposium Nasional Akuntansi 11.

Hair,J.F et al.,2006.Multivariate data Analysis New Jersey:Pearson Education.Inc

Husnan, A. 2013. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR Disclosure)

Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Skripsi. Universitas Diponegoro

Semarang.

Page 44: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

30

Ibrahim, M. 2007. Pengaruh Struktur Internal Governance Terhadap Earning

Manajemen.Skripsi.Universitas Diponegoro.

Indrawan, D. C. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap

Kinerja Perusahaan. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang .

Jensen, M. C., & Meckling W. H. 1976. Theory of The Firm: “Managerial

Behaviour, Agency Costs, and Ownership Structure” .Journal of Financial

Economics 3.

Komite Nasional Kebijakan Governance.2006.Pedoman Umum Corporate

Governance.Available at http://www.governanceindonesia.or.id diakses

pada tanggal 14 Juni 2016.

Kusumadilaga, R . 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai

perusahaan dan dengan profitabiitas sebagai variabel moderating (studi

empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

indonesia). Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang

Nugroho, F. A., & Rahardjo, S. N. 2014. Analisis Pengaruh Corporate Social

Responsibility dan Karakteristik Good Corporate Governance Terhadap

Kinerja Perusahaan. Diponegoro Journal Of Accounting .

Mulyati, S. M., 2011. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan.Skripsi. Universitas Negeri semarang.

Pearce, J.A., & Zahra, S.A., 1992. Board composition from a strategic

contingency perspective.Journal of Management Studies.Vol.29, 4: 411-

438.

Richard, C., Schaar, V.,et al.2016. Batubara di Indonesia-Analisis Pertambangan

Batubara. Available at http//www.indonesia-investments.com diakses pada

tanggal 5 September 2016

Page 45: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

31

Romano, Giulia, et al. 2012. Corporate Governance dan Performance in Italian

Banking Groups. Papper to be presented at the international Conference”

Corporate and Regulation” Outlining New Horizons for Theory and

Practice”. Pisa, Italy. Sept 19.

Santoso, S. 2010.Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta:

PT Elex Media Komputindo.

Sembiring, E.R. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di BEJ.

Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Setyadharma, A. 2010 . Uji Asumsi Klasik Dengan SPSS 16.0 . Semarang : FE

UNNES

Setiawati,I .2012. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan. Gunadarma: Jakarta.

Siagian, A.S. 2013. Pengaruh Economic Value Added (EVA) , Market Value

added (MVA) dan Rasio Profitabilitas terhadap Return Saham pada

Perusahaan Tambang yang terdapat di BEI. Skripsi.Universitas Sumatra

Utara Medan

Sulastini, S. 2007. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Social Disclosure

Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Publik. Skripsi. Universitas Negeri

Semarang.

Suharto, E. 2009. Pekerjaan Sosial di Dunia Industri: Memperkuat CSR

(Corporate Social Responsibility). Bandung: Alfabeta.

Sukestiyarno, YL. 2010. Olah Data Berbantuan SPSS. Semarang: Universitas

Negeri Semarang.

Page 46: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

32

Suryana, C. 2011. Data dan Jenis Data Penelitian. Available at

https://cahyasuryana.wordpress.com/2011/data-dan-jenis-penelitian

diakses pada tanggal 21 Juni 2016

Sutojo, S & Aldridge, E.J. 2005.Good Coorporate Governance.Jakarta:PT.Damar

Mulia jakarta

Undang - Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Wardhani, R. 2006. Mekanisme GCG dalam Perusahaan yang Mengalami

Permasalahan Keuangan (Financially Distressed Firms). Padang.

Waryanto. 2010. Pengaruh Karakteristik Good Coorporate Governance (GCG)

Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) di

Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Wibisono, Y .2007.Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate Social

Responbility. Surabaya:Media Grapka.

World Business Council for Sustainable Development (WBCSD). 2005.

Corporate Social Responsibility

Yaparto, M. 2013. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja

Keuangan Pada Sektor Manufaktur yang Terdaftar di BEI.Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 2. No. 1.

Page 47: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

33

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1.

Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI 4

INDIKATOR KINERJA EKONOMI

Kinerja Ekonomi

EC 1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan termasuk: pendapatan,

biaya operasional, upah dan tunjangan karyawan, pembayaran kepada pemodal,

pembayaran kepada pemerintah, serta investasi masyarakat.

EC 2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang lainnya kepada kegiatan organisasi

karena perubahan iklim.

EC 3 Cakupan kewajiban organisasi atas program imbalan pasti

EC 4 Bantuan finansial yang diterima dari pemerintah, seperti: keringanan pajak dan

kredit pajak, subsidi, bantuan investasi, bantuan penelitian dan pengembangan,

penghargan, pembebasan pembayaran royalti, bantuan finansial, insentif finansial,

serta tunjangan finansial.

Keberadaan Di Pasar

EC 5 Rasio upah standar pegawai pemula menurut gender dibandingkan dengan upah

minimum regional di lokasi-lokasi operasional yang signifikan

EC 6 Perbandingan manajemen senior yang dipekerjakan dari masyarakat lokal di lokasi

operasi yang signifikan.

Dampak Ekonomi Tidak Langsung

EC 7 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur dan jasa yang diberikan.

EC 8 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk besarnya dampak.

Praktek Pengadaan

EC 9 Perbandingan pembelian dari pemasok lokal di lokasi operasional yang signifikan.

INDIKATOR KINERJA LINGKUNGAN

Bahan

EN 1 Bahan yang digunakan berdasarkan berat atau volume, yaitu: bahan tak terbarukan

Page 48: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

34

dan bahan terbarukan.

EN 2 Persentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan input daur ulang.

Energi

EN 3 Konsumsi energi dalam organisasi, diantaranya: konsumsi listrik, pemanas,

pendingin, serta uap.

EN 4 Konsumsi energi di luar organisasi, standar metodologi dan asumsi yang digunakan

serta sumber faktor konversi.

EN 5 Intensitas energi, meliputi: rasio, metril, jenis energi yang dicakup dalam rasio

intensitas: bahan bakar, listrik, pemanas, pendingin, uap atau seluruhnya.

EN 6 Pengurangan konsumsi energi, meliputi: jumlah pengurangan, jenis energi, dasar

penghitungan, serta standar, metodologi dan asumsi yang digunakan.

EN 7 Pengurangan kebutuhan energi pada produk dan jasa, termasuk dasar penghitungan

serta standar, metodologi dan asumsi yang digunakan.

Air

EN 8 Total pengambilan air berdasarkan sumber, yaitu dari: air permukaan, air tanah, air

limbah, pasokan air kota.

EN 9 Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi oleh pengambilan air, berdasarkan

jenis: ukuran sumber air, termasuk kawasan lindung atau tidak, nilai

keanekaragaman hayati, nilai sumber air terhadap masyarakat lokal dan masyarakat

adat.

EN 10 Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan digunakan kembali.

Keanekaragaman Hayati

EN 11 Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki, disewa,dikelola di dalam, atau yang

berdekatan dengan kawasan lindung dan kawasan dengan nilai keanekaragaman

hayati tinggi di luar kawasan lindung.

EN 12 Uraian dampak signifikan kegiatan, produk dan jasa terhadap keanekaragaman

hayati di kawasan lindung dan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi

di luar kawasan lindung.

EN 13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan.

EN 14 Jumlah total spesies dalam IUCN Red List dan spesies dalam daftar spesies yang

Page 49: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

35

dilindungi nasional dengan habitat di tempat yang dipengaruhi operasional

berdasarkan tingkat resiko kepunahan.

Emisi

EN 15 Emisi gas rumah kaca energi langsung.

EN 16 Emisi gas rumah kaca energi tidak langsung.

EN 17 Emisi gas rumah kaca energi tidak langsung lainnya, selain dari listrik, pemanas,

pendingin, dan uap yang dibeli atau diperoleh perusahaan.

EN 18 Intensitas emisi gas rumah kaca, termasuk rasio intensitas: energi langsung, tidak

langsung serta tidak langsung lainnya.

EN 19 Pengurangan emisi gas rumah kaca, terjadi dalam emisi langsung, tidak langsung

atau tidak langsung lainnya.

EN 20 Emisi bahan perusak ozon, meliputi: produksi, impor ekspor bahan perusak,

standar metodologi dan asumsi yang digunakan , serta sumber acuan faktor emisi

yang digunakan.

EN 21 NOx , SOx, dan emisi udara signifikan lainnya (pencemar organik persisten,

senyawa organik volatil, pencemar udara berbahaya, debu, kategori emisi udara

standar lainnya yang diidentifikasi dalam peraturan relevan).

Efluen dan Limbah

EN 22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan.

EN 23 Bobot total limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan.

EN 24 Jumlah dan volume total tumpahan signifikan, termasuk lokasi, bahan yang tumpah

serta dampaknya.

EN 25 Bobot limbah yang dianggap berbahaya menurut ketentuan, yaitu: yang diangkut,

diimpor, diekspor, dan diolah.

EN 26 Identitas, ukuran, status lindung, dan nilai keanekaragaman hayati dari badan air

dan habitat terkait yang secara signifikan terkena dampak dari air buangan dan

limpasan dari organisasi.

Produk dan Jasa

EN 27 Tingkat mitigasi dampak terhadap dampak lingkungan produk dan jasa.

EN 28 Persentase produk yang terjual dan kemasannya yang direklamase menurut

Page 50: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

36

kategori.

Kepatuhan

EN 29 Nilai moneter denda signifikan dan jumlah total sanksi non moneter karena

ketidakpatuhan terhadap Undang-Undang dan peraturan lingkungan.

Transportasi

EN 30 Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan produk dan barang lain serta

bahan untuk operasional organisasi dan pengangkutan tenaga kerja.

Lain-lain

EN 31 Total pengeluaran dan investasi perlindungan lingkungan berdasarkan jenis: biaya

pembuangan limbah, pengelolaan emisi dan remediasi, serta biaya pencegahan dan

manajemen lingkungan.

Assesmen Pemasok atas Lingkungan

EN 32 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria lingkungan.

EN 33 Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan potensial dalam rantai pasokan

dan tindakan yang diambil.

Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan

EN 34 Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang diajukan, ditangani, dan

diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi.

INDIKATOR KINERJA BIDANG SOSIAL

Sub Kategori: PRAKTEK KETENAGAKERJAAN & KENYAMANAN BEKERJA

Kepegawaian

LA 1 Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan turnover karyawan menurut

kelompok umur, gender, dan wilayah.

LA 2 Tunjangan yang diberikan bagi karyawan purnawaktu yang tidak diberikan bagi

karyawan sementara atau paruh waktu, berdasarkan lokasi operasi yang signifikan.

LA 3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setelah cuti melahirkan menurut

gender.

Hubungan Industrial

LA 4 Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai perubahan operasional termasuk

apakah hal tersebut tercantum dalam perjanjian bersama.

Page 51: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

37

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

LA 5 Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite bersama formal

manajemen-pekerja yang membantu mengawasi dan memberikan saran program

kesehatan dan keselamatan kerja.

LA 6 Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari hilang dan kemangkiran, serta

jumlah total kematian akibat kerja menurut daerah dan gender.

LA 7 Pekerja yang sering terkena atau berisiko tinggi terkena penyakit yang terkait

dengan pekerjaan mereka.

LA 8 Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian formal dengan

serikat pekerja.

Pelatihan dan Pendidikan

LA 9 Jam pelatihan rata-rata pertahun perkaryawan menurut gender dan kategori

karyawan.

LA 10 Program untuk manajemen ketrampilan dan pembelajaran seumur hidup yang

mendukung keberlanjutan kerja karyawan dan membantu mereka mengelola

purnabakti.

LA 11 Persentase karyawan yang menerima reviu kinerja dan pengembangan karier secara

reguler menurut gender dan kategori karyawan.

Keberagaman dan Kesetaraan Peluang

LA 12 Komposisi badan tata kelola dan pembagian karyawan perkategori karyawan

menurut gender, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas dan indikator

keberagaman lainnya.

Kesetaraan Remunerasi Perempuan dan Laki-laki

LA 13 Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi perempuan terhadap laki-laki menurut

kategori karyawan, berdasarkan lokasi operasional yang signifikan.

Asesmen Pemasok atas Praktik Ketenagakerjaan

LA 14 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria praktek

ketenagakerjaan.

LA 15 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap praktik

ketenagakerjaan dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil.

Page 52: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

38

Mekanisme Pengaduan Masalah Ketenagakerjaan

LA 16 Jumlah pengaduan tentang praktik ketenagakerjaan yang diajukan, ditangani dan

diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi.

Sub Kategori: HAK ASASI MANUSIA

Investasi

HR 1 Jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak investasi yang signifikan yang

menyertakan klausul terkait hak asai manusia atau penapisan hak asasi manusia.

HR 2 Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan dan prosedur hak asasi

manusia terkait dengan aspek hak asasi manusia yang relevan dengan operasi,

termasuk persentase karyawan yang dilatih.

Non-diskriminasi

HR 3 Jumlah total insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan yang diambil.

Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama

HR 4 Operasi dan pemasok teridentifikasi yang mungkin melanggar atau berisiko tinggi

melanggar hak untuk melaksanakan kebebasan berserikat dan perjanjian kerja

bersama dan tindakan yang diambil untuk mndukung hak tersebut.

Pekerja Anak

HR 5 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi melakukan eksploitasi

pekerja anak dan tindakan yang diambil untuk berkontribusi dalam penghapusan

pekerja anak yang efektif.

Pekerja Paksa atau Wajib Kerja

HR 6 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi beresiko tinggi melakukan pekerja paksa

atau wajib kerja dan tindakan untuk berkontribusi dalam penghapusan segala

bentuk pekerja paksa atau wajib kerja.

Praktik Pengamanan

HR 7 Persentase petugas pengamanan yang dilatih dalam kebijakan atau prosedur hak

asasi manusia di organisasi yang relevan dengan operasi.

Hak Adat

HR 8 Jumlah total insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak masyarakat adat dan

tindakan yang diambil.

Page 53: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

39

HR 9 Jumlah total dan persentase yang telah melakukan reviu atau asesmen dampak hak

asasi manusia.

Asesmen Pemasok atas Hak Asasi Manusia

HR 10 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria hak asasi manusia.

HR 11 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap hak asasi manusia

dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil.

Mekanisme Pengaduan Masalah Hak Asasi Manusia

HR 12 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap hak asasi manusia yang diajukan,

ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan formal.

Sub-Kategori: MASYARAKAT

Masyarakat Lokal

SO 1 Persentase operasi dengan pelibatan masyarakat lokal, asesmen dampak, dan

program pengembangan yang diterapkan.

SO 2 Operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap

masyarakat lokal.

SO 3 Jumlah total dan persentase operasi yang dinilai terhadap risiko terkait dengan

korupsi dan risiko signifikan yang teridentifikasi.

SO 4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi.

SO 5 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil.

Kebijakan Publik

SO 6 Nilai total kontribusi politik berdasarkan negara dan penerima / penerima manfaat.

Anti Persaingan

SO 7 Jumlah total tindakan hukum terkait anti persaingan, anti trust, serta praktek

monopoli dan hasilnya.

Kepatuhan

SO 8 Nilai moneter benda yang signifikan dan jumlah total sanksi non moneter atas

ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan.

Asesmen Pemasok dan Dampak pada Masyarakat

SO 9 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria dampak terhadap

masyarakat.

Page 54: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

40

SO 10 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap masyarakat dalam

rantai pasokan dan tindakan yang diambil.

Mekanisme Pengaduan Dampak terhadap Masyarakat

SO 11 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat yang diajukan, ditangani,

dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi.

Sub-Kategori: TANGGUNG JAWAB ATAS PRODUK

Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan

PR 1 Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan yang dampaknya terhadap

kesehatan dan keselamatan yang dinilai untuk peningkatan.

PR 2 Total jumlah insiden ketiadakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela terkait

dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa sepanjang daur hidup,

menurut jenis hasil.

Pelabelan Produk dan Jasa

PR 3 Jenis informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh prosedur organisasi terkait

dengan informasi dan pelabelan produk dan jasa, serta persentase kategori produk

dan jasa yang signifikan harus mengikuti persyaratan informasi sejenis.

PR 4 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela terkait

dengan informasi dan pelabelan produk dan jasa, menurut jenis hasil.

PR 5 Hasil survei untuk mengukur kepuasan pelanggan.

Komunikasi Pemasaran

PR 6 Penjualan produk yang dilarang.

PR 7 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela tentang

komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi dan sponsor menurut jenis hasil.

Privasi Pelanggan

PR 8 Jumlah total keluhan yang terbukti terkait dengan pelanggaran privasi pelanggan dan

hilangnya data pelanggan.

Kepatuhan

PR 9 Nilai moneter benda yang signifikan atas ketidakpatuhan terhadap undang-undang

dan peraturan terkait penyediaan dan penggunaan produk dan jasa.

Sumber: Pedoman Pelaporan Keberlanjutan (G4)

Page 55: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

41

Lampiran 2.

SAMPEL DATA PENELITIAN

No Sub

Sektor

NAMA PERUSAHAAN KODE

1

Batu

bara

Adaro Energi Tbk ADRO

2 Atlas Resources Tbk ARII

3 Bara Jaya Internasional Tbk ATPK

4 Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk BORN

5 Berau Coal Energi Tbk BRAU

6 Baramukti Suksessarana Tbk BSSR

7 Bumi Resources Tbk BUMI

8 Bayan Resources Tbk BYAN

9 Darma Henwa Tbk DEWA

10 Delta Dunia Makmur Tbk DOID

11 Golden Energy Minus Tbk GEMS

12 Garda Tujuh Buana Tbk GTBO

13 Harum Energy Tbk HRUM

14 Indo Tambang Raya Megah Tbk IMTG

15 Resources Alam Indonesia Tbk KKGI

16 Mitrabara Adiperdana Tbk MBAP

17 Myoh Technology Tbk MYOH

18 Perdana Karya Perkasa Tbk PKPK

19 Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)

Tbk

PTBA

20 Petrosea Tbk PTRO

21 Golden Eagle Energy Tbk SMMT

22 Permata Prima Sakti Tbk TKGA

23 Toba Bara Sejahtera Tbk TOBA

Page 56: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

42

24

Min

yak

dan

Gas

Bu

mi

Apexindo Pratama Duta Tbk APEX

25 Ratu Prabu Energy Tbk ARTI

26 Nenakat Intrega Tbk BIPI

27 Elnusa Tbk ELSA

28 Energy Mega Persada Tbk ENRG

29 Surya Essa Perkasa Tbk ESSA

30 Medco Energy International Tbk MEDC

31 Radiant Utama Internrinsco Tbk RUIS

32 Sugih Energy Tbk SUGI

33

Logam

dan

Min

eral

Lain

Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM

34 Cita Mineral Investindo Tbk CITA

35 Cakra Mineral Tbk CKRA

36 Central Omega Resources tbk DKFT

37 Vale Indonesia Tbk INCO

38 Merdeka Copper Gold Tbk MDKA

39 J Resources Asia Pasifik Tbk PSAB

40 SMR Utama Tbk SMRU

41 Timah (Persero) Tbk TINS

42 Batu-

batuan

Citatah Tbk CTTH

43 Mitra Investindo Tbk MITI

*warna bold hitam adalah sampel penelitian

Page 57: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

43

Lampiran 3.

DATA CSR

No Kode

Perusahaan

2013 2014 2015

CSRd CSRi CSRd CSRi CSRd CSRi

1 ADRO 58 0,637 62 0,681 56 0,615

2 ATPK 42 0,461 44 0,483 45 0,494

3 BSSR 55 0,604 56 0,615 76 0,835

4 GEMS 56 0,615 56 0,615 47 0,516

5 HRUM 62 0,681 66 0,725 68 0,747

6 KKGI 65 0,714 66 0,725 66 0,725

7 MBAP 76 0,835 82 0,901 85 0,934

8 MYOH 68 0,747 73 0,802 73 0,802

9 PTBA 80 0,879 75 0,824 82 0,901

10 TOBA 82 0,901 78 0,857 78 0,857

11 ARTI 68 0,747 62 0,681 47 0,516

12 ELSA 68 0,747 80 0,879 78 0,857

13 ESSA 78 0,857 78 0,857 62 0,681

14 RUIS 78 0,857 80 0,879 80 0,879

15 INCO 82 0,901 84 0,923 84 0,923

16 TINS 76 0,835 80 0,879 80 0,879

17 CTTH 45 0,494 45 0,494 47 0,516

Rata-rata 0,736 0,754 0,746

Page 58: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

44

Lampiran 4.

Data checklist CSR 2013

Page 59: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

45

Page 60: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

46

Page 61: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

47

Data checklist CSR 2014

Page 62: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

48

Page 63: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

49

Page 64: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

50

Data checklist CSR 2015

Page 65: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

51

Page 66: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

52

Page 67: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

53

Lampiran 5.

TABEL DATA ROE PERUSAHAAN

Kode

Perusahaan

2013 2014 2015

Total

Ekuitas Laba ROE

Total

Ekuitas Laba ROE

Total

Ekuitas Laba ROE

ADRO, $ 3.174.193 228.145 0,071 3.259.472 183.244

0,056 3.353.043 151.003

0,045

ATPK, Rp 1.121.217.431 13.040.702 0,011 1.174.157.429 52.939.998 0,045 1.009.641.088 61.555.929 0,060

BSSR, $ 87.203.144

4.734.891 0,054 89.704.181 2.544.925

0,028 104.951.376 26.376.125

0,251

GEMS, Rp 2.968.975.546.523 170.268.433.795

0,057 3.080.877.517.3

23

133.821.903.227 0,043

3.397.344.386.3

12

28.670.608.006 0,008

HRUM, Rp 4.838.450.989.750 607.356.225.000

0,125 4.520.325.161.3

24

32.579.624.406 0,007

4.713.915.554.3

38

260.750.474.854 0,055

KKGI, $ 73.350.706 17.240.350

0,235 72.194.402 8.002.278

0,110 76.761.165 5.672.213

0,073

MBAP, $ 19.116.117 3.544.666

0,185 46.173.679 13.927.059

0,301 73.845.746 34.663.066

0,469

MYOH, Rp-$ 782.255.013 173.784.084

0,222 1.003.310.000 268.299.625

0,267 93.347.586 24.732.565

0,264

PTBA,Rp 7.437.381.000 1.854.281.000

0,249 8.553.611.000 2.019.214.000

0,236 9.287.547.000 2.037.111.000

0,219

TOBA. $ 130.481.244 34.603.793

0,265 142.352.586 35.800.504

0,251 130.481.244 34.603.793

0,265

ARTI, Rp 927.916.027.400 66.431.882.194

0,071 967.413.000.000 30.077.000.000

0,031 1.686.021.000.0

00

17.803.000.000 0,010

ELSA, Rp 2.259.609.000.000 242.605.000.000

0,107 2.549.456.000.0

00

410.057.000.000 0,160

2.635.186.000.0

00

375.831.000.000 0,142

ESSA, $ 90.159.476 12.573.050

0,139 100.221.241 10.162.081

0,101 183.090.193 4.870.744

0,026

RUIS, Rp 261.898.000.000 29.635.000.000

0,113 303.595.000.000 56.050.000.000

0,184 338.407.000.000 41.281.000.000

0,121

INCO, Rp 1.714.266.000.000 38.652.000.000

0,022 1.785.353.000.0

00

172.271.000.000 0,096

1.833.957.000.0

00

50.501.000.000 0,027

TINS, Rp 5.252.835.000.000 580.570.000.000

0,110 4.499.801.000.0

00

672.991.000.000 0,149

5.371.068.000.0

00

101.561.000.000 0,018

CTTH, Rp 76.860.363.400.000 484.079.776.000

0,006 83.399.371.692.

000

1.014.318.138.0

00 0,012

288.987.797.127

.000

1.949.752.745.0

00 0,006

Rata-rata 0,120 0,122 0,121

Page 68: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

54

Lampiran 6.

Data Komponen GCG

No Kode

Perusahaan 2013 2014 2015

DK DD KA DK DD KA DK DD KA

1 ADRO 5 7 3 5 7 3 5 7 3

2 ATPK 3 5 3 3 5 3 3 5 3

3 BSSR 8 8 3 8 7 3 8 7 3

4 GEMS 6 6 3 6 6 3 6 6 3

5 HRUM 5 4 3 5 4 3 6 4 3

6 KKGI 5 6 3 5 6 3 5 6 3

7 MBAP 3 4 3 3 4 3 3 4 3

8 MYOH 3 5 3 3 4 3 3 4 3

9 PTBA 6 6 4 6 6 4 7 6 4

10 TOBA 3 4 3 3 4 3 3 4 3

11 ARTI 2 4 2 2 4 2 2 4 2

12 ELSA 5 5 4 5 5 4 5 5 4

13 ESSA 4 5 3 4 5 3 4 5 3

14 RUIS 3 3 3 3 3 3 3 3 3

15 INCO 10 4 3 10 4 3 10 4 3

16 TINS 8 6 4 8 6 4 8 6 4

17 CTTH 3 4 3 3 4 3 3 4 3

Rata-rata 4,82 5,05 3,11 4,82 4,94 3,11 4,94 4,94 3,11

Page 69: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

55

Lampiran Tabel

Hasil Output SPSS

Tabel 2. Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

INDEKS_CS

R 51 .462 .934 .74533 .143402

D_Direksi 51 3 8 4.98 1.208

D_Komisaris 51 2 10 4.86 2.191

K_Audit 51 2 4 3.12 .475

ROE 51 .006 .469 .12155 .103348

Valid N

(listwise) 51

Tabel 3. One-Sample Kolomogrov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 51

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .06441595

Most Extreme

Differences

Absolute .063

Positive .063

Negative -.052

Kolmogorov-Smirnov Z .452

Asymp. Sig. (2-tailed) .987

Page 70: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

56

Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .782a .612 .578 .067158 1.355

a. Predictors: (Constant), K_Audit, D_Direksi, INDEKS_CSR,

D_Komisaris

b.Dependent Variable: ROE

Tabel 5. Hasil Uji Multikolonieritas

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.380 .084

INDEKS_C

SR .602 .083 .836 .636 1.573

D_Direksi .028 .010 .326 .565 1.770

D_Komisari

s -.029 .006 -.615 .594 1.682

K_Audit .018 .024 .081 .671 1.489

Page 71: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

57

Tabel 6. Hasil Uji White

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.009 .008 -1.082 .285

CSR_index .026 .008 .528 3.176 .053

D_Direksi .002 .001 .271 1.538 .131

D_Komisaris .000 .001 -.304 -1.766 .084

K_Audit -.003 .002 -.204 -1.260 .214

a. Dependent Variable: e2

Tabel 7. Hasil Uji F

Model

Sum of

Squares df Mean Square

F

Sig.

1 Regre

ssion .327 4 .082 18.101 .000a

Resid

ual .207 46 .005

Total .534 50

a. Predictors: (Constant), K_Audit, D_Direksi, CSR_index,

D_Komisaris

Page 72: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

58

Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.380 .084 -4.533 .000

INDEKS_C

SR .602 .083 .836 7.252 .000

D_Direksi .028 .010 .326 2.667 .011

D_Komisari

s -.029 .006 -.615 -5.158 .000

K_Audit .018 .024 .081 .718 .476

Page 73: ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KARAKTERISTIK … · 2018. 8. 1. · melakukan pengungkapan CSR menunjukan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola yang

59

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Ancilla Bela Ayu Hardiana

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat / tanggal lahir : Ungaran , 19 Oktober 1995

Agama : Katolik

Alamat :Jalan Kertajaya no.30 Langensari Ungaran

No. Telp :087731330303

E-mail :[email protected]

Pendidikan : SD Mardi Rahayu Ungaran (2001-2007)

SMP Maria Mediatrix Semarang (2007-2010)

SMA Sedes Sapientiae Semarang (2010-2013)

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (2013- sekarang)

Pengalaman : Koordinator seksi konsumsi panitia natal FEB UKSW (2014)

Asisten dosen matakuliah matematika dan bisnis (2015)