Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

29
Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Pada Masyarakat (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan A. PENDAHULUAN Suatu perusahaan yang berdiri tentunya memiliki suatu tujuan atas kegiatan yang dilakukannya baik untuk menghasilkan keuntungan maupun sebagai suatu bentuk pelayanan publik. Sehingga perusahaan berdiri bukan tanpa tujuan dan tanpa memberikan manfaat kepada berbagai pihak. . Pada perkembangannya banyak perusahaan yang hanya berfokus pada kegiatan operasi semata demi menghasilkan keuntungan yang besar. Namun perlu disadari adanya dampak-dampak sosial yang akan ditimbulkan perusahaan dalam menjalankan operasinya tersebut. Sehingga pertanggungjawaban perusahaan pun tidak sebatas hanya kepada investor dan kreditur, juga kepada lingkungan sosial perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah komitmen berkelanjutan perusahaan untuk berperilaku secara etis dan memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kualitas hidup di tempat kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat yang lebih luas. Dari definisi ini, Corporate Social Responsibility secara internal merupakan kebijakan, praktek dan program yang terintegrasi dengan aktivitas perusahaan, rantai nilai dan dalam proses pengambilan keputusan. Corporate Social Responsibility juga merupakan sebuah komitmen berkesinambungan dari kalangan bisnis, untuk berperilaku secara etis dan memberi kontribusi bagi perkembangan ekonomi, dimana dengan itu akan meningkatkan kualitas kehidupan dari karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dari masyarakat luas pada umumnya. PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan, Jl. Letjen.Suprapto No. 2, Medan Maimun, merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. Mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh. Mencakup pengolahan areal dan tanaman, menghasilkan dan memasarkan komoditas sebagai bahan baku berbagai industri dan kegiatan pendukung lainnya. Total areal konsesi yang diusahakan perseroan mencapai 175.735 ha. Komposisi areal terdiri dari areal tanaman menghasilkan seluas 98.275 ha, tanaman belum menghasilkan 30.729 ha, persiapan penanaman 10.695 ha dan areal lain-lain 36.035 ha termasuk perumahan, kantor, pabrik dll.

Transcript of Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Page 1: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Pada Masyarakat

(Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan

A. PENDAHULUAN

Suatu perusahaan yang berdiri tentunya memiliki suatu tujuan atas kegiatan yang

dilakukannya baik untuk menghasilkan keuntungan maupun sebagai suatu bentuk pelayanan

publik. Sehingga perusahaan berdiri bukan tanpa tujuan dan tanpa memberikan manfaat kepada

berbagai pihak. . Pada perkembangannya banyak perusahaan yang hanya berfokus pada kegiatan

operasi semata demi menghasilkan keuntungan yang besar. Namun perlu disadari adanya

dampak-dampak sosial yang akan ditimbulkan perusahaan dalam menjalankan operasinya

tersebut. Sehingga pertanggungjawaban perusahaan pun tidak sebatas hanya kepada investor dan

kreditur, juga kepada lingkungan sosial perusahaan.

Tanggung jawab sosial perusahaan adalah komitmen berkelanjutan perusahaan untuk

berperilaku secara etis dan memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi untuk

meningkatkan kualitas hidup di tempat kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan

masyarakat yang lebih luas. Dari definisi ini, Corporate Social Responsibility secara internal

merupakan kebijakan, praktek dan program yang terintegrasi dengan aktivitas perusahaan, rantai

nilai dan dalam proses pengambilan keputusan. Corporate Social Responsibility juga merupakan

sebuah komitmen berkesinambungan dari kalangan bisnis, untuk berperilaku secara etis dan

memberi kontribusi bagi perkembangan ekonomi, dimana dengan itu akan meningkatkan

kualitas kehidupan dari karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dari masyarakat luas

pada umumnya.

PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan, Jl. Letjen.Suprapto No. 2, Medan Maimun,

merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha

agroindustri. Mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh.

Mencakup pengolahan areal dan tanaman, menghasilkan dan memasarkan komoditas sebagai

bahan baku berbagai industri dan kegiatan pendukung lainnya. Total areal konsesi yang

diusahakan perseroan mencapai 175.735 ha. Komposisi areal terdiri dari areal tanaman

menghasilkan seluas 98.275 ha, tanaman belum menghasilkan 30.729 ha, persiapan penanaman

10.695 ha dan areal lain-lain 36.035 ha termasuk perumahan, kantor, pabrik dll.

Page 2: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan ini telah menerapkan sistem

pertanggungjawaban sosial karena munculnya tanggung jawab sosial tidak terlepas dari

kesadaran perusahaan terhadap kepentingan lain selain untuk memaksimalkan laba bagi

perusahaan. Perusahaan menyadari bahwa mereka selalu bersinggungan dengan berbagai

kontroversi dan masalah sosial sehingga perusahaan ini mulai memperhatikan hubungan dengan

lingkungan sosialnya. Wujud penerapan CSR di PTPN IV (persero) didasari regulasi pemerintah

yang dituangkan dalam aktivitas Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Menurut Luhgiatno tanggung jawaban sosial atau disebut juga corporate social

responsibility adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan

melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma

masyarakat, pertisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya

Corporate Social Responsibility (CSR) mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN

No. Per-05/MBU2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha

Kecil dan Program Bina Lingkungan dan Surat Edaran Menteri BUMN No.SE-04/MBU.S/2007

tentang Penerapan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Unit

PKBL sebagai pelaksana program CSR PTPN IV (persero) mempunyai kewenangan dalam

pengelolaan dan pelaporan aktivitas sosial, sehingga PKBL mempunyai kedudukan yang mandiri

dan berkewajiban untuk menyajikan laporan keuangan secara terpisah dengan laporan keuangan

perusahaan serta bertanggung jawab atas aktivitas ekonomi dan pengendalian administrasinya.

Fenomena yang dihadapi PTPN IV (persero) dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial

adalah ketidaklancaran dalam tingkat pengembalian kredit kemitraan. Akibatnya pada PTPN IV

(persero) adalah dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan khawatir dan

menimbulkan ketidakpercayaan terhadap masyarakat mengenai pengembalian dana dalam

program kemitraan yang diberikan.

Page 3: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

A. KAJIAN TEORITIS

A. Landasan Teori

1. Pengertian Corporate Social Responsibility

Istilah pertanggungjawaban sosial atau yang lebih dikenal dengan CSR (Corporate Social

Responsibility) adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam

pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial

perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi,

sosial, dan lingkungan.

Tanggung jawab sosial secara umum merupakan kontribusi menyeluruh dari dunia usaha

terhadap pembangunan berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial, dan

lingkungan dari kegiatannya. Pengembangan pertanggungjawaban sosial saat ini berkembang

pesat termasuk di indonesia, sebagai respon dunia usaha yang melihat aspek lingkungan dan

sosial sebagai peluang untuk menigkatkan daya saing serta sebagai bagian dari pengelolaan

risiko menuju sustainability kegiatan usaha.

Tanggung jawab sosial adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi bisnis mereka dengan para

pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan. Dengan

melaksanakan tanggung jawab sosial secara konsisten dalam jangka panjang, maka akan

menumbuhkan rasa penerimaan masyarakat terhadap kehadiran perusahaan. Kondisi seperti

itulah yang pada gilirannya dapat memberikan keuntungan ekonomi-bisnis pada perusahaan yang

bersangkutan. Saat ini telah banyak perusahaan yang mulai sadar akan pentingnya menjalankan

tanggung jawab sosial meski masih banyak juga yang belum menjalankannya dengan baik.

Tanggung jawab sosial sebagai sebuah gagasan, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada

tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value)

yang direfleksikan dalam kondisi keungannya saja. Tapi tanggung jawab perusahaan harus

berpijak pada triple bottom lines.

Page 4: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Disini bottom lines lainnya selain finansial adalah sosial dan lingkungan. Karena kondisi

keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan

(sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan

dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta bagaimana resistensi masyarakat

sekitar, diberbagai tempat dan waktu muncul kepermukaan terhadap perusahaan yang dianggap

tidak memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidupnya.1

2. Komponen Corporate Social Responsibility

Terdapat tujuh hal yang menjadi komponen utama tanggung jawab sosial perusahaan/CSR

menurut Wibisono yaitu antara lain sebagai berikut:

1) Perlindungan Lingkungan

Perlindungan lingkungan dilakukan perusahaan sebagai wujud kontrol sosial yang

berfokus pada pembangunan berkelanjutan.

2) Perlindungan dan Jaminan Karyawan

Kesejahteraan karyawan merupakan hal mutlak yang menjadi tolak ukur bagi perusahaan

dalam menghargai karyawannya.

3) Interaksi dan Keterlibatan Perusahaan Dengan Masyarakat

Peran masyarakat dalam menentukan kebijakan perusahaan penting, sehingga perusahaan

dengan masyarakat sekitarnya harus menjaga harmonisasi agar bersinergi.

4) Kepemimpinan dan Pemegang Saham

Pemegang saham merupakan pihak yang paling memiliki kepentingan terhadap

pencapaian keuntungan yang diperoleh perusahaan.

5) Penanganan Produk dan Pelanggan

Kepuasan pelanggan adalah hal yang utama, sehingga apabila pelanggan puas maka

mereka akan repeat order dan keuntungan lebih akan diperoleh.

6) Pemasok (supplier)

Pemasok merupakan pihak yang menguasai jaringan distribusi. Hubungan yang baik

dengan pemasok menguntungkan perusahaan.

7) Komunikasi dan Laporan

Page 5: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Keterbukaan terhadap komunikasi dan pelaporan yang tercermin melalui sistem informasi

akan membantu dalam pengambilan keputusan. Diperlukan keterbukaan informasi

material dan relevan bagi stakeholders.

3. Konsep Triple Bottom Line Dalam Corporate Social Responsibility

Berkembangnya tanggung jawab sosial perusahaan/CSR saat ini membawa kepada

kemunculan berbagai konsep dan teori yang dipaparkan oleh beberapa pihak mengenai tanggung

jawab sosial perusahaan/CSR. Salah satu yang terkenal adalah konsep triple bottom line yang

dikemukakan oleh John Elkington pada tahun 1977 melalui bukunya “Cannibals With Forks, the

Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”. John Elkington mengembangkan konsep

triple bottom line dalam istilah economic prosperity, environmental quality dan social justice.

John Elkington berpandangan bahwa jika perusahaan ingin menjaga kelangsungan

hidupnya, maka perusahaan harus memperhatikan 3P, yaitu pijakan yang seimbang pada aspek

profit atau keuntungan, people atau masyarakat, dan planet atau lingkungan. Dengan adanya

gagasan tanggung jawab sosial perusahaan/CSR membawa kepada inti dari etika bisnis, dimana

perusahaan tidak hanya memikirkan diri sendiri atau hanya berpijak pada single bottom line,

karena hal ini belum dapat menjamin kelangsungan dan keberlanjutan sebuah perusahaan.

Tanggung jawab sosial perusahaan/CSR merupakan strategi bisnis yang bertujuan untuk

menjaga kelangsungan dan keberlanjutan perusahaan. Untuk menjamin kelangsungan dan

keterlanjutan sebuah perusahaan, maka perusahaan tersebut harus memperhatikan semua aspek

yang meliputi sustainability ekonomi, sosial, dan lingkungan atau disebut juga triple bottom line.

Pentingnya menjaga sustainability ekonomi, sosial, dan lingkungan yaitu sebagai berikut:

1) Sustainability Ekonomi

Tujun dasar sebuah perusahaan didirikan adalah untuk mencari keuntungan. Tanggung

jawab sosial perusahaan/CSR tidak berarti menjalankan kegiatan sosial dan pelestarian

lingkungan hingga mempengaruhi keuntungan perusahaan. Sustainability ekonomi perusahaan

merupakan dasar bagi perusahaan untuk menjaga sustainability sosial dan lingkungan.

Sustainability ekonomi dicapai dengan cara memperoleh keuntungan, meminimalkan

biaya, dan memaksimalkan penjualan, membuat kebijakan-kebijakan bisnis yang strategis serta

menjanjikan pengembalian yang menarik bagi para investor.

2) Sustainability Sosial

Page 6: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Berdirinya sebuah perusahaan di tengah-tengah masyarakat menimbulkan dampak

terhadap masyarakat tersebut. Dengan adanya tanggung jawab sosial perusahaan/CSR terhadap

masyarakat, perusahaan akan mendapat rasa aman dan nyaman dalam menjalankan kegiatan

usahanya. Sustainability sosial terkait upaya perusahaan untuk mengutamakan nilai-nilai yang

tumbuh dalam masyarakat.

Sustainability diupayakan dengan cara mendukung upaya-upaya kesehatan masyarakat,

penegakan hak asasi manusia, pembangunan kawasan suatu negara, dan melakukan persaingan

usaha yang sehat.

3) Sustainability Lingkungan

Lingkungan yang baik, sehat, bersih, dan terpelihara merupakan harapan semua pihak. Isu

mengenai kelestarian lingkungan merupakan isu besar dan menjadi isu global yang masih terus

diserukan untuk diupayakan terwujudnya. Dalam setiap permasalahan lingkungan yang terjadi,

salah satu pihak yang disalahkan adalah perusahaan. Aktivitas industri perusahaan dituduh

sebagai penyebab utama terjadinya berbagai permasalahan lingkungan. Sustainability lingkungan

oleh perusahaan dijaga dengan beberapa cara antara lain dengan menggunakan teknologi yang

ramah lingkungan demi mengurangi misi gas

4. Tujuan Corporate Social Responsibility

Mencari laba sudah menjadi tujuan perusahaan pada umumnya, karena dengan

mendapatkan laba perusahaan akan mudah berkembang. Namun perlu diingat bahwa pencapaian

laba tersebut harus merupakan pencerminan bagi pelayanan baik perusahaan kepada pihak lain,

tidak hanya konsumen saja, tetapi juga masyarakat yang lain terutama masyarakat lokal disekitar

peusahaan. Jika tidak demikian, maka tujuan yang tercapai hanyalah laba jangka pendek saja,

atau bahkan menderita rugi.

Yang diharapkan dari kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan/CSR adalah hubungan

corporate dengan stakeholders tidak lagi bersifat pengelolaan saja, tetapi sekaligus melakukan

kolaborasi, yang dilakukan secara terpadu dan terfokus kepada pembangunan kemitraan.

Kemitraan ini tidak lagi bersifat penyangga organisasi, tetapi juga menciptakan kesempatan-

kesempatan dan keuntungan bersama, untuk tujuan jangka panjang dan pembangunan

berkelanjutan. Tanggung jawab sosial yang mulanya diberikan oleh perusahaan pada

kesejahteraan stakeholders lain, pada akhirnya akan mengumpan balik pada corporate.

Page 7: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Kemitraan ini menciptakan pembagian keuntungan bersama dan tidak menciptakan persaingan

negatif yang berpengaruh kepada keberlanjutan perusahaan tersebut.

5. Manfaat Corporate Social Responsibility

Tiga lembaga Internasional Independen, Environics International (Kanada), Conference

Board (AS), dan Prince Of Wales Business Leader Forum (Inggris) melakukan survey tentang

hubungan antara CSR dan citra perusahaan. Survey dilakukan terhadap 25 ribu konsumen di 23

Negara yang dituangkan dalam The Millenium Poll on CSR pada tahun 1999. Hasil survey

menunjukkan bahwa mayoritas responden (60%) menyatakan bahwa CSR seperti etika bisnis,

praktik sehat terhadap karyawan, dampak terhadap lingkungan, merupakan unsur utama mereka

dalam menilai baik atau tidaknya suatu perusahaan. Sedangkan faktor fundamental bisnis, seperti

kinerja keuangan, ukuran perusahaan, strategi perusahaan atau manajemen, hanya dipilih oleh

30% responden.

Sebanyak 40% responden bahkan mengancam akan “menghukum” perusahaan yang tidak

melakukan CSR. Separuh responden berjanji tidak akan mau membeli produk perusahaan yang

mengabaikan CSR. Lebih jauh, mereka akan merekomendasikan hal ini kepada konsumen lain.

Jika dikelompokkan, sedikitnya ada empat manfaat CSR terhadap perusahaan antara lain:

1) Brand differentiation. Dalam persaingan pasar yang kian kompetitif, CSR bisa

memberikan citra perusahaan yang khas, baik, dan etis di mata publik yang pada

gilirannya menciptakan customer loyalty.

2) Human resources. Program CSR dapat membantu dalam perekrutan karyawan baru,

terutama yang memiliki kualifikasi tinggi. Saat interview, calon karyawan yang

memiliki pendidikan dan pengalaman tinggi sering bertanya tentang CSR dan etika

bisnis perusahaan, sebelum mereka memutuskan menerima tawaran. Bagi staf lama,

CSR juga dapat meningkatkan persepsi, reputasi, dan dedikasi dalam bekerja.

3) Licensen to operate. Perusahaan yang menjalankan CSR dapat mendorong pemerintah

dan publik memberi “ijin” atau “restu” bisnis. Karena dianggap telah memenuhi standar

operasi dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat luas.

4) Risk management. Manajemen risiko merupakan isu sentral bagi setiap perusahaan.

Reputasi perusahaan yang dibangun bertahun-tahun bisa runtuh dalam sekejap oleh

skandal korupsi, kecelakaan karyawan, atau kerusakan lingkungan. Membangun budaya

“doing the right thing” berguna bagi perusahaan dalam mengelola resiko-resiko bisnis.

Page 8: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

6. Corporate Social Responsibility Dalam Perspektif Islam

Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan didefinisikan

sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi

berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga

mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan

dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan.

CSR dalam perspektif Islam merupakan konsekuensi intern dari ajaran Islam itu sendiri.

Tujuan dari syariat Islam (Maqashid al syariah) adalah maslahah sehingga bisnis adalah upaya

untuk menciptakan maslahah, bukan sekedar mencari keuntungan. Bisnis dalam Islam memiliki

posisi yang sangat mulia sekaligus strategis karena bukan sekedar diperbolehkan di dalam Islam,

melainkan justru diperintahkan oleh Allah dalam Al-Qur‟an.

Sebenarnya, dalam pandangan Islam sendiri kewajiban melaksanakan CSR bukan hanya

menyangkut pemenuhan kewajiban secara hukum dan moral, tetapi juga strategi agar perusahaan

dan masyarakat tetap bertahan dalam jangka panjang. Jika CSR tidak dilaksanakan maka akan

terdapat lebih banyak biaya yang harus ditanggung perusahaan. Sebaliknya jika perusahaan

melaksanakan CSR dengan baik dan aktif bekerja keras mengimbangi hak-hak dari semua

stakeholders berdasarkan kewajaran, martabat, dan keadilan, dan memastikan distribusi

kekayaan yang adil, akan benar-benar bermanfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang. Seperti

meningkatkan kepuasan, menciptakan lingkungan kerja yang aktif dan sehat, mengurangi stres

karyawan, meningkatkan moral, meningkatkan produktivitas, dan juga meningkatkan distribusi

kekayaan di dalam masyarakat.

Dalam Islam, program CSR banyak dilakukan sejalan dengan substansi ajaran Islam, baik

yang bersumber dari etika bisnis modern maupun etika bisnis dalam Islam. Etika memiliki dua

pengertian: Pertama, etika sebagaimana moralitas, berisikan nilai dan norma-norma konkret

yang menjadi pedoman dan pegangan hidup manusia dalam seluruh kehidupan. Kedua, etika

sebagai refleksi kritis dan rasional. Etika membantu manusia bertindak secara bebas tetapi dapat

di pertanggung-jawabkan. Sedangkan bisnis sebagai suatu organisasi yang menjalankan aktivitas

produksi dan penjualan barang dan jasa yang di inginkan oleh konsumen untuk memperoleh

profit.

Page 9: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Penggabungan etika dan bisnis dapat berarti memaksakan norma-norma agama bagi dunia

bisnis, memasang kode etik profesi bisnis, merevisi sistem dan hukum ekonomi, meningkatkan

keterampilan memenuhi tuntutan-tuntutan etika pihak-pihak luar untuk mencari aman dan

sebagainya. Bisnis yang beretika adalah bisnis yang memiliki komitmen ketulusan dalam

menjaga kontrak sosial yang sudah berjalan. Kontrak sosial merupakan janji yang harus ditepati.

Bisnis Islam ialah serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak

dibatasi jumlah kepemilikan (barang/jasa) termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara

memperolehnya dan pendayagunaan hartanya karena aturan halal dan haram, sebagaimana yang

telah bersumber di dalam Al-Quran QS. Al-Baqarah: 1882

أيىال اناس او نتأكهىا فرقا ي كى بانباطم وتدنىا بها إنى انحك ولا تأكهىا أيىانكى ب

ى تى ت ه باا ى وأ

“Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan cara yang bathil, dan

janganlah kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu

dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.”

(QS. Al-Baqarah: 188)

Etika bisnis Islam sebenarnya telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW saat

menjalankan perdagangan. Karakteristik Nabi Muhammad SAW sebagai pedagang adalah, selain

dedikasi dan keuletannya juga memiliki sifat shidiq, fathanah, amanah dan tabligh. Ciri-ciri itu

masih ditambah Istiqamah. Shidiq berarti mempunyai kejujuran dan selalu melandasi ucapan,

keyakinan dan amal perbuatan atas dasar nilai-nilai yang diajarkan Islam. Istiqamah atau

konsisten dalam iman dan nilai-nilai kebaikan, meski menghadapi godaan dan tantangan.

Istiqamah dalam kebaikan ditampilkan dalam keteguhan, kesabaran serta keuletan sehingga

menghasilkan sesuatu yang optimal. Fathanah berarti mengerti, memahami, dan menghayati

secara mendalam segala yang menjadi tugas dan kewajibannya. Sifat ini akan menimbulkan

kreatifitas dan kemampuan melakukan berbagai macam inovasi yang bermanfaat. Amanah,

tanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugas dan kewajiban. Amanah ditampilkan dalam

keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang optimal, dan ihsan (kebijakan) dalam segala hal.

Page 10: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Tabligh, mengajak sekaligus memberikan contoh kepada pihak lain untuk melaksanakan

ketentuan-ketentuan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan sifat-sifat tersebut, dalam konteks CSR, para pelaku usaha atau pihak

perusahaan dituntut bersikap tidak berlawanan secara disengaja antara ucapan dan perbuatan

dalam bisnisnya. Mereka dituntut menepati janji, tepat waktu, mengakui kelemahan dan

kekurangan (tidak ditutup-tutupi), selalu memperbaiki kualitas barang atau jasa secara

keseimbangan serta tidak boleh menipu dan berbohong. Pelaku usaha atau pihak perusahaan

harus memiliki amanah dengan menampilkan sikap keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang

optimal, dan ihsan (berbuat yang terbaik) dalam segala hal, apalagi berhubungan dengan

masyarakat. Dengan sifat amanah, pelaku usaha memiliki tanggung jawab untuk mengamalkan

kewajiban-kewajibannya. Sifat tabligh dapat disampaikan pelaku usaha dengan bijak (hikmah),

sabar, argumentatif, akan menumbuhkan hubungan kemanusian yang solid dan kuat. Para pelaku

usaha dituntut mempunyai kesadaran mengenai etika dan moral, karena keduanya merupakan

kebutuhan yang harus dimiliki. Pelaku usaha atau perusahaaan yang ceroboh dan tidak menjaga

etika, tidak akan berbisnis secara baik sehingga dapat mengancam hubungan sosial dan

merugikan konsumen, bahkan dirinya sendiri.3

Praktik CSR yang belum efektif sebenarnya disebabkan oleh paradigma CSR yang masih

didominasi oleh prinsip ekonomi konvensional yang seringkali tidak memasukkan etika bisnis

Islami. Padahal, Islam menyediakan seperangkat ajaran yang komprehensif untuk memecahkan

masalah yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Banyak pakar ekonomi yang telah

menyumbangkan pemikirannya dengan mengemukakan ide-ide yang mengarah kepada

perbaikan paradigma ilmu ekonomi menuju yang lebih baik, yaitu perhatian terhadap nilai-nilai

moral, etik, dan keadilan yang terangkum dalam sistem ekonomi Islam.

Ekonomi Islam memberikan beberapa landasan filosofis yang membentuk sebuah sistem

etika dalam aktivitas bisnis. Di antaranya adalah keesaan yang dicerminkan dalam konsep

tauhid, keseimbangan atau keadilan, kehendak bebas, tanggung jawab, dan kebajikan. Jika

dicermati, maka sistem ekonomi Islam memang bukan sekedar sistem ekonomi yang menandingi

sistem konvensional yang telah merajalela dan mengakar, namun lebih kepada sebuah sistem

ekonomi alternatif untuk merekonstruksi potensi sejati manusia yang luntur sifat individualisme

Page 11: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

dan kapitalisasi kehidupannya. Ekonomi Islam memiliki jawaban yang tepat untuk

merealisasikannya, melalui konsep CSR Islami yang dikemas dalam etika bisnis Islam.4

1) Tauhid

Elemen tauhid menjadi asas dalam memahami konsep tanggung jawab sosial dalam Islam.

Elemen tauhid atau mengakui keesaan Allah ini menyediakan suatu arah tujuan dalam menjamin

penyatuan semangat ke arah kepatuhan terhadap syariah Islamiah. Konsep tauhid ini juga turut

menunjukkan peranan manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Firman Allah dalam Al-

Quran Surah Al-Baqarah, (2): 30

ي د ك إن اامل ف اا هي انىا أت م فها ي فها و ي . وإ ال بب نه

ى س ن ال إن أاهى يا لا ت ه د وقدن بن بح ياا وح اندن

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat "Sesungguhnya Aku hendak

menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak

menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan

menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan

mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu

ketahui". (QS. Al-Baqarah: 30)

Manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi ini bertanggungjawab untuk memikul

amanah yang telah ditetapkan oleh Allah dan memastikan kepentingan ummat senantiasa

terpelihara. Dalam Islam, prestasi perniagaan diukur berdasarkan bagaimana sumber alam yang

digunakan dengan sebaiknya untuk memajukan masyarakat. Sumber alam tersebut perlu

digunakan dengan sebaik-baiknya karena sumber alam merupakan amanah dari Allah untuk

generasi akan datang. Jika sumber alam tersebut tidak dipergunakan dengan sewenang-

wenangnya, kesannya akan dapat dilihat pada generasi akan datang. Oleh karena itu, sumber

yang ada perlu diurus dengan sebaiknya oleh organisasi perniagaan bagi menjamin kemandirian

masyarakat akan datang.

Jika melihat dari aspek perniagaan, setiap perusahaan korporat perlu mengamalkan CSR

pada dasarnya berasaskan kepada prinsip tauhid, kerana tauhid merupakan kunci dalam falsafah

perniagaan Islam yang terkandung di dalam hubungan seseorang individu dengan tuhan pencipta

Page 12: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

alam. Ini karena harus diingat bahawa segala apa yang diperoleh, kekayaan, kebolehan, pangkat

dan kedudukan dan kekuasaan adalah milik Allah sepenuhnya. Manusia hanya meminjamnya

dari Allah. Manusia menjadi pemegang amanah kepada setiap sesuatu yang telah dikurniakan

oleh Allah dan akan di pertanggungjawabkan dengan amanah tersebut. Agama-agama yang lain

juga turut menekankan konsep ini yang mengajak manusia berserah sepenuhnya kepada

kehendak tuhan.

2) Taqwa

Elemen taqwa menjadi penggerak kepada setiap seseorang untuk mencapai objektif-

objektif syariah melalui jalan yang telah ditetapkan oleh syariah itu sendiri. Ketaqwaan kepada

Allah akan mewujudkan nilai-nilai moral di dalam diri seseorang dalam membentuk kehidupan

sosialnya sendiri. Seseorang yang bertaqwa akan memastikan hubungannya dengan Allah, tuhan

pencipta alam, senantiasa terpelihara di samping hubungannya sesama manusia dan juga

makhluk Allah yang lain seluruhnya. Hubungan manusia dengan manusia seharusnya dihiasi

dengan nilai-nilai yang wujud dalam Islam seperti kepercayaan, amanah, keadilan, saling

menghormati, kebaikan. Setiap Muslim seharusnya mempunyai kesadaran sosial yang tinggi,

pemurah dan memenuhi tanggung jawab masing-masing dalam memastikan keperluan setiap

individu. Oleh karena itu, hubungan-hubungan yang wujud ini perlu dipelihara oleh setiap

individu untuk memastikan keuntungan dapat dicapai.

Konsep CSR dalam Islam ini merangkum makna yang luas yang mencakup dimensi taqwa,

di mana sebuah perusahaan korporat sebagai sebuah organisasi yang mengumpulkan sekumpulan

orang di dalamnya, memiliki peranan yang penting sebagai hamba dan juga khalifah Allah di

muka bumi ini dalam setiap situasinya. Dengan cara itu, sebuah organisasi korporat itu dianggap

telah melaksanakan tanggung jawabnya terhadap Allah. Seseorang yang memelihara

hubungannya dengan Allah secara tidak langsung telah menjaga hubungannya sesama insan

yang lain dan juga alam seluruhnya. Situasi ini akan menghindari berlakunya perselisihan

kepentingan di kalangan masyarakat kerana setiap individu dalam masyarakat mempunyai satu

tujuan yang utama yaitu menghambakan diri kepada Allah. Setiap orang akan bekerjasama dan

bersaing sesama untuk tujuan mencapai keuntungan sebagai puncak kejayaan dalam hidup.

3) Ukhuwwah Dan Al-„Adl

Konsep CSR dalam Islam juga bertambah dari konsep persaudaraan dan keadilan sosial.

Ini kerana, Islam merupakan satu program hidup yang selaras dengan peraturan alam yang telah

Page 13: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

ditetapkan oleh Allah. Prinsip keadilan ini adalah sejajar dengan prinsip tauhid. Konsep keadilan

sosial dan persaudaraan ini dapat menghalang seseorang dari melakukan perkara yang

mendatangkan kemudaratan kepada diri sendiri, orang sekeliling serta makhluk Allah yang lain.

Konsep ini diperkukuhkan lagi dengan konsep ukhuwwah yaitu persaudaraan sesama Muslim.

Konsep ini menjadikan setiap Muslim bertanggungjawab antara satu sama lain. Sebagaimana

firman Allah dalam Surah Al-Nahl, (16): 90:

ظكى كر وانبغ انيحشاا وان هى ا وإتاا ي انقربى و ح ا أير بان دل واا الل إ

ن هكى ت كرو

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi

kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.

Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. (QS. Al-Nahl: 90)

Konsep tanggung jawab sosial dan keadilan bersesuaian dengan transaksi perniagaan

dalam Islam. Hubungan antara aktivitas perdagangan dengan aktivitas penduduk dalam Islam,

adalah berawal dari aturan amalannya yang telah terkandung dalam pandangan Islam. Dalam

Islam, aktivitas perniagaan tidak hanya dilakukan untuk memuaskan keperluan dan kehendak

material saja bahkan juga dilakukan untuk memenuhi tanggung jawab agama dan untuk

mencapai objektif-objektif material seperti melindungi keperluan sosial.

4) Fardh

Setiap individu bertanggungjawab terhadap setiap tindakannya. Oleh karena itu, individu

diingatkan untuk tidak bertindak di luar batasan nilai moral dan etika hanya untuk memenuhi

keperluan sendiri. Setiap individu terutamanya Muslim perlu mengambil berat tentang orang lain

dalam melakukan setiap tindakan. Dan tanggung jawab tersebut tidak boleh dipindahkan kepada

orang lain dan setiap orang akan diberikan balasan berdasarkan apa yang dilakukannya

sebagaimana firman Allah dalam al-Quran Surah Al-Muddassir, (74): 38 :

ا ك ب ل كمب ي س ب

“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya”. (QS. Al-

Muddassir: 38)

Melalui ayat ini dapat difahami bahwa setiap sesuatu yang dilakukan oleh seseorang

adalah terkait perbuatannya dan tidak boleh dipindahkan kepada orang lain kerana setiap

Page 14: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

perbuatan yang dilakukan akan diberikan balasan yang setimpal sama yang baik atau yang buruk

dan ia tidak akan lepas dari mendapat balasan yang sepatutnya. Jika kejahatan yang dilakukan

hanya sebesar zarah, ia tetap akan diperhitungkan oleh Allah di hari akhirat nanti, begitu juga

sebaliknya jika membuat kebaikan walaupun sehalus debu, yang pasti ia tetap akan dinilai oleh

Allah SWT. Oleh karena itu setiap individu harus berlomba-lomba dalam membuat kebaikan dan

menjauhi dari melakukan kejahatan kerana setiap amalan dan tindakan akan dipersoalkan kelak

diakhirat.

B. Kerangka Konsep

C. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang saya lakukan adalah pendekatan penelitian kualitatif, dimana

pengertian pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang

berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.

Pada pendekatan ini, peneliti menekankan pada sifat realitas yang terbangun secara sosial,

hubungan erat antara peneliti dan subjek yang diteliti.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Medan, Sumatera Utara, dengan objek penelitian pada PT.

Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan, Jl. Letjen. Suprapto No.2, Medan Maimun, Sumatra

Utara 20151, Indonesia, bergerak dalam bidang usaha agroindustri.

CSR PKBL

Page 15: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dengan

menggambarkan dan menjabarkan secara jelas permasalahan yang ada pada objek yang diteliti.

Data kualitatif ini berupa Penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

Sumber data merupakan subjek dari mana data diperoleh dan dijadikan sumber penelitian.

Sumber data dapat dikatakan sebagai awal dari mana datangnya data dan merupakan faktor

penting yang menjadi pertimbangan pada setiap penentuan metode pengumpulan data. Yang

menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah:

1) Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui perantara media. Data sekunder pada umumnya dapat berupa bukti, catatan,

atau laporan historis, majalah, artikel yang telah tersusun dalam arsip baik yang dipublikasikan

dan yang tidak dipublikasikan. Dalam hal ini data sekunder yang diambil berupa dokumen-

dokumen dari perusahaan untuk mendukung penelitian ini.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ini akan dilakukan dengan wawancara yang merupakan

pertukaran informasi diantara dua pihak, dimana ada yang mengajukan pertanyaan dan yang

merespon pertanyaan mengenai suatu hal. Peneliti memberikan pertanyaan sedangkan responden

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Wawancara yang akan dilakukan peneliti

yaitu dengan melakukan teknik tanya jawab secara langsung dengan bagian PKBL perusahaan

tersebut, yang terkait yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dan yang dapat

digunakan dalam penulisan ini.

E. Analisis Data

Teknik analisis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan analisis deskriptif

kualitatif, yaitu suatu metode analisa data dengan mengumpulkan, mengelompokan, kemudian

menafsirkan data sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Sehingga mampu memberikan

informasi yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi.5

Page 16: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

A. Hasil Penelitian

1. Penerapan Corporate Social Responsibility pada PT. Perkebunan Nusantara IV

(persero) Medan

Tanggung jawab sosial sebagai sebuah gagasan, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada

tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value)

yang direfleksikan dalam kondisi keungannya saja. Tapi tanggung jawab perusahaan harus

berpijak pada triple bottom lines. Disini bottom lines lainnya selain finansial adalah sosial dan

lingkungan. Karena kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara

berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila perusahaan

memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta bagaimana resistensi

masyarakat sekitar, diberbagai tempat dan waktu muncul kepermukaan terhadap perusahaan

yang dianggap tidak memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidupnya.

Corporate Social Responsibility dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan

tuntutan publik dan hukum, karena bisnis saat ini harus memberlakukan “being ethical dan

social responsibility”. Dengan berlaku etis dan mempunyai tanggung jawab sosial, bisnis akan

langgeng sehingga akan terjadi hubungan jangka panjang dalam intraksi yang harmonis antara

perusahaan dengan masyarakat. Corporate Social Responsibility merupakan konsep yang sangat

luas, yang berhubungan dengan kewajiban perusahaan atau organisasi dalam memaksimalkan

dampak positif terhadap masyarakat.

PTPN IV (persero) merupakan salah satu BUMN yang berbentuk Perseroan Terbatas.

Sehingga dalam tanggung jawab sosialnya mengacu pada dua hal yaitu Undang-Undang No. 40

tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan

Usaha Milik Negara. Sebagai Perseroan Terbatas, PTPN IV (persero) dituntut untuk melakukan

tanggung jawab sosial dengan mengelola biaya sosialnya serta menyajikan dan mengungkapkan

hasil kegiatan sosialnya. Bentuk penerapan Corporate Social Responsibility PTPN IV (persero)

dibagi menjadi dua bentuk, yaitu PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan).

PKBL merupakan Program Usaha Kecil dan pemberdayaan kondisi lingkungan oleh

BUMN melalui pemanfaatan dana dari sebagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Jumlah penyisihan laba untuk pendanaan program maksimal sebesar 2 % dari laba bersih untuk

Program Kemitraan dan maksimal 2 % dari laba bersih untuk Program Bina Lingkungan.

Page 17: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bagian PKBL bapak Muhtadin Harahap sebagai

informan yang akan membantu dalam menjawab semua persoalan yang akan diteliti oleh

peneliti. Bapak Muhtadin Harahap mengungkapkan bahwasanya:

”Penerapan CSR merupakan langkah pilihan setiap masing-masing perusahaan sebagai

kebijakan perusahaan itu sendiri, bukan karena adanya paksaan atas aturan tertentu

maupun karena adanya aturan masyarakat. Penerapan CSR merupakan sarana edukasi dan

komunikasi dengan masyarakat dan menciptakan situasi kebersamaan. PTPN IV

menerapkan CSR nya dengan dua bentuk yaitu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(PKBL), tidak berbeda dengan yang dilakukan perusahaan lainnya. Dengan kata lain dapat

dikatakan bahwa PKBL merupakan CSR yang dilakukan bagi setiap perusahaan BUMN”.6

PTPN IV bergerak dibidang usaha agro bisnis dan industri dan seluruh sahamnya dimiliki

Pemerintah Republik Indonesia. PTPN IV memiliki 30 unit kebun yang mengelola budidaya

kelapa sawit, 3 unit kebun yang mengelola teh dan 1 unit kebun plasma kelapa sawit, yang

berlokasi di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai,

Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal.

Mitra Binaan Program Kemitraan dan Bina Lingkunga (PKBL) PTPN IV berjumlah 272

mitra pada tahun 2013 dan 205 mitra pada tahun 2014 kemudian 132 mitra pada tahun 2015 yang

tersebar di kabupaten/kota di wilayah Provinsi Sumatera Utara dan dibeberapa Provinsi lain di

Indonesia. PKBL PTPN IV berpedoman pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-

05/MBU2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil.

Bagian PKBL PTPN IV dipimpin oleh Kepala Bagian, dan dalam melaksanakan tugasnya

dibantu oleh 3 (tiga) orang Kepala Urusan (Kaur) yaitu Kaur Evaluasi dan Monitoring, Kaur

Administrasi Keuangan Dan Bina Lingkungan dan Kaur Administarsi Analisis, Pelatihan dan

Pendidikan. Masing-masing Kaur dibantu oleh seorang asisten.

a. Program Kemitraan PTPN IV

Program kemitraan dilaksanakan melalui pemberian pinjaman lunak dengan bunga 6%

setahun kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Koperasi. Dana tersebut dimaksudkan

untuk membiayai modal kerja atau pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi

dan pemasaran. Dana pembinaan kemitraan juga diberikan dalam bentuk membiayai pendidikan,

pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan

produktivitas mitra binaan.

Page 18: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Pada tahun 2013, PTPN IV (persero) menyalurkan dana kemitraan di 21 Kabupaten/Kota

sebanyak 272 mitra binaan. Kelompok sasaran tersebut umumnya bergerak di sektor industri

kecil, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa dan lainnya. Total dana

kemitraan yang disalurkan sepanjang tahun 2013 mencapai Rp 7.082.482.950,- dan angka

kolektibilitas pengembalian pinjaman tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 1,64 %. Angka

kolektibilitas pengembalian pinjaman tahun 2012 sebesar 70,09 % sedangkan pada tahun 2013

sebesar 71,73 %.

Pada tahun 2014 PTPN IV telah menyalurkan program kemitraan kepada mitra binaan

sebanyak 205 mitra binaan, Penyaluran dana pinjaman kepada Mitrabinaan tahun 2014 sebesar

Rp. 6.775.000.000,- dan Akumulasi penyaluran sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp.

124.778.530.024,. Guna mendukung peningkatan kapasitas mitra binaan telah diberikan hibah

sebesar Rp. 1.235.808.650,- disalurkan untuk keperluan pendidikan, pelatihan, pemagangan serta

kegiatan pemasaran produk mitra binaan. Angka kolektibilitas pengembalian pinjaman tahun

2014 sebesar 70,50%. Pada tahun 2015 penyaluran dana kemitraan sebesar Rp, 4,97 miliar untuk

132 mitra binaan.

Berdasarkan pengungkapan oleh Kepala Bagian PKBL bapak Muhtadin Harahap tentang

program kemitraan yang dilakukan oleh PTPN IV, meliputi:

“ PTPN IV melakukan program kemitraan dalam bentuk Pinjaman Khusus (Jakangka

Pendek), Hibah seperti Pendidikan, Pelatihan, Pemagangan, Pemasaran, dan lain-lain,

kemudian Pembiayaan Modal Kerja dan Investasi dan penggunaan dana pinjaman ini dapat

dibagi beberapa sektor seperti Sektor Industri, Sektor Perdagangan, Sektor Pertanian,

Sektor Peternakan, Sektor Perkebunan, Sektor perikanan, Sektor Jasa dan Sektor Lainnya.

Sektor-sektor tersebut berada diwilayah Asahan, Batubara, Labuhan Batu, Langkat,

Madina, Padang Lawas, Serdang Bedagai, dan Simalungun.” 7

Beliau juga menegaskan kepada peneliti untuk melihat penyaluran dana yang disalurkan ke

berbagai wilayah tersebut yang terbagi dalam beberapa sektor dapat dilihat di Annual Report

perusahaan, seperti tabel di bawah ini.

Page 19: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Tabel 4.2 Realisasi Penyaluran Dana Kemitraan Berdasarkan Sektor Usaha

Tahun 2013 s/d 2015

(Dalam Rupiah)

No. URAIAN Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

1 Sektor Industri 715 530 360

2 Sektor Perdagangan 2.584.343 2.840 2.580

3 Sektor Pertanian 210 100 205

4 Sektor Peternakan 375 460 315

5 Sektor Perkebunan 1.518.139.350 1.590 485

6 Sektor Perikanan 860 235 170

7 Sektor Jasa 820 2.621.403.500 860

Jumlah 7.082.482.950 6.775.000.000 4.975

Sumber: Annual Report PTPN IV

Pada tabel 4.2 di atas ini dapat diamati jenis-jenis sektor yang dibina oleh perusahaan

dalam benuk pembiayaan modal kerja dan investasi pada sektor. Sektor Industri, Sektor

Perdagangan, Sektor Pertanian, Sektor Peternakan, Sektor Perkebunan, Sektor Perikanan, Sektor

Jasa. Walaupun PTPN IV sebagai perusahaan yang bergerak dibidang agrobisnis khususnya

kelapa sawit, namun penyaluran dana Mitra Binaan tidak hanya pada sektor pertaniannya saja.

Sektor-sektor lain juga mendapat perhatian dan bantuan dari perusahaan, namun jika melihat

sebaran lokasi penyaluran dana kemitraan, mana lokasi penerimaan dana bantuan berada pada

lingkungan perusahaan beroperasi.

Tabel 4.3 Penyaluran Program Kemitraan Berdasarkan Wilayah

Tahun 2013 s/d 2015

(Dalam Rupiah)

No Kabupaten/Kota

Penyaluran Dana Kemitraan

2013 2014 2015

1 Asahan 245.000.000 45.000.000 110.000.000

2 Batubara 370.000.000 125.000.000 230.000.000

3 Labuhan Batu 830.000.000 695.000.000 125.000.000

4 Langkat 300.000.000 110.000.000 260.000.000

Page 20: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

5 Madina 235.000.000 270.000.000 305.000.000

6 Medan 1.004.671.650 1.205.000.000 1.095.000.000

7 Padang Lawas - - 65.000.000

8 Serdang Bedagai 763.139.350 1.205.000.000 525.000.000

9 Simalungun 1.835.000.000 1.920.000.000 1.380.000.000

Jumlah 5.582.811.00 5.575.000.000 4.095.000.000

Di Luar Wilayah Kerja 1.499.671.950 1.200.000.000 880.000.000

Total 7.082.482.950 6.775.000.000 4.975.000.000

Sumber: Annual Report PTPN IV

Tabel 4.3 di atas ini menjelaskan penyaluran dana program Kemitraan berdasarkan wilayah

dari tahun 2013 s/d 2015. Dari tabel tersebut dapat dianalisis lokasi daerah penyaluran program

kemitraan berada pada lokasi-lokasi tempat perusahaan memiliki kebun, sehingga dapat

dikatakan bahwa program ini ditujukan kepada masyarakat komunitas lokal. Perusahaan

membantu perekonomian masyarakat sekitar melalui menjadi mitra bagi masyarakat dalam

meningkatkan kemampuan ekonomi.

b. Program Bina Lingkungan PTPN IV

Program Bina Lingkungan yang selanjutnya disebut Program BL, adalah program

pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba

BUMN (Community Development).

Berdasarkan pengungkapan oleh Kepala Bagian PKBL bapak Muhtadin Harahap tentang

program bina lingkungan sebagai berikut:

“Program bina lingkungan yang dilakukan oleh PTPN IV (persero), tergantung situasi

tahun yang berjalan seperti: memberikan bantuan untuk korban bencana alam, untuk

pendidikan dan pelatihan peningkatan kesehatan, pengembangan prasarana dan sarana

umum, sarana ibadah, serta pelestarian alam. Contohnya seperti pada tahun 2013 Perseroan

memberikan bantuan kepada korban letusan gunung sinabung di Kab. Karo dengan total

bantuan sebesar Rp. 300 juta, Perseroan juga memberikan bantuan bencana alam lainnya

seperti banjir, longsor dll. Perseroan juga memberikan bantuan dalam bentuk pendidikan

dan pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan prasarana umum,

pembangunan sarana ibadah, dan pelestarian alam/lingkungan. Sebagian bantuan juga

disalurkan melalui program Pasar Murah yang dilaksanakan dalam rangka menyambut hari

keagamaan. Realisasi penyaluran bantuan BUMN Peduli dan bantuan dana bina

lingkungan sepanjang tahun 2013 mencapai Rp. 15,26 miliar. Perseroan telah memberikan

bantuan beasiswa kepada 281 siswa-siswi berprestasi di wilayah Kabupaten Simalungun

Page 21: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Pamatang Raya. Penyerahan beasiswa dilakukan bersamaan dengan pesta akbar Kabupaten

Simalungun yang Ke- 181 di Kantor Bupati Kabupaten Simalungun Pamatang Raya pada

tanggal 24 Maret 2014. Perseroan juga memberikan bantuan kepada para korban erupsi

sinabung sebesar Rp. 537.365.000. yang diberikan melalui Forum Komunikasi BUMN

Sumatera Utara. Realisasi penyaluran bantuan BUMN Peduli dan bantuan dana bina

lingkungan sepanjang tahun 2014 mencapai Rp. 9 miliar. Pada tahun 2015, perseroan

melalui program bina lingkungan telah menyalurkan dana sebesar Rp. 5,05 miliar.

Perseroan memberikan bantuan penghijaun, renovasi rumah ibadah dan korban bencana

alam pada tahun 2015.”8

Dari wawancara yang dilakukan peniliti dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan

Corporate Social Responsibility PTPN IV (persero) memiliki penerapan yang baik dalam

program CSR-nya seperti memberikan bantuan untuk korban bencana alam, untuk pendidikan

dan pelatihan peningkatan kesehatan, dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat dari tanggung jawabnya

terhadap program CSR melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang sudah

sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh pemerintah.

2. Dampak Penerapan Corporate Social Responsibility Pada PT. Perkebunan

Nusantara IV (persero) Medan terhadap masyarakat

Aktivitas CSR perusahaan memberi dampak bagi perusahaan. PTPN IV memandang

bahwa penerapan CSR yang baik akan memberi makna keuntungan jangka panjang dan diyakini

bahwa penerapan CSR akan baik dan menguntungkan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh

Kepala Bagian PKBL bapak Muhtadin Harahap mengenai dampak CSR bagi perusahaan:

“ Sekarang ini sudah banyak perusahaan yang memandang bahwa CSR itu suatu keharusan

dalam suatu bisnis. Dengan mempunyai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat

perusahaan dapat terbimbing dengan etika yang kuat, perusahaan juga bisa membangun

hubungan baik dengan masyarakat secara lebih positif karena hubungan yang sosial

terhadap masyarakat akan menjadi benteng yang sangat berarti bagi perusahaan. Dampak

yang tak kalah pentingnya lagi bagi perusahaan yaitu citra perusahaan itu yang akan

menjadi terangkat dipandangan masyarakat sehingga perusahaan dapat dengan bebas

melaksanakan operasionalnya. Akan tetapi kepentingan ini harus dipandang sebagai efek

samping dari pelaksanaan bukan tujuan utamanya”.9

Pelaksanaan CSR pada PTPN IV (persero) dalam hal pemberdayaan ekonomi masyarakat

hampir tidak dijumpai dampak negatifnya. PTPN IV (persero) mendapatkan banyak penghargaan

yang terkait dengan lingkungan maupun sosial dalam menjalankan kegiatan operasional.

Page 22: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Dengan banyaknya dampak baik yang diterima perusahaan, peneliti menyimpulkan bahwa

PTPN IV sebagai perusahaan BUMN telah memahami dengan sangat baik tentang dampak CSR

yang akan diterima perusahaan dengan melaksanakan PKBL sebagai tanggung jawab sosialnya

terhadap masyarakat. PTPN IV telah melaksanakan pemberdayaan ekonomi masyarakat sesuai

dengan kebijakan pemerintah. Semua itu tidak dilakukan hanya sekedar pemerintah atau

kewajiban akan tetapi karena kesadaran dan kepedulian yang ikhlas. PTPN IV menyadari

sepenuhnya bahwa profit adalah tujuan perusahaan namun perusahaan harus maju, tumbuh dan

berkembang bersama masyarakat disekitar perusahaan, karena bagaimanapun juga perusahaan

harus mampu bersinergi dengan masyarakat.

B. Pembahasan

1. Penerapan Corporate Social Responsibility Pada PT. Perkebunan Nusantara IV

(persero) Medan

PTPN IV (persero) sebagai perusahaan perkebunan yang lahir dan tumbuh di tengah-tengah

masyarakat, memiliki komitmen moral bahwa entitas bisnis yang baik dapat dibangun dengan

memperhatikan keseimbangan antara sasaran-sasaran ekonomi, lingkungan dan sosial. Atas

dasar ini, perseroan menyelenggarakan program-program tanggung jawab sosial perusahaan

sebagai program untuk menciptakan hubungan yang selaras, seimbang serta sesuai dengan

lingkungan dan kebutuhan para pemangku kepentingan. Perseroan mengedepankan kualitas

program tanggung jawab sosial perusahaan dengan aktivitas yang tepat sasaran, memberikan

inspirasi, dan memperkuat kepercayaan publik.

Program tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan sejalan dengan komitmen perseroan

untuk memberikan kontribusi yang nyata dan berarti kepada masyarakat dan lingkungan, dengan

tujuan menjadi mitra bagi pengembangan ekonomi masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan

menanamkan inisiatif ramah lingkungan ke dalam proses bisnis perseroan. Perseroan juga

senantiasa berupaya menjadi agen perubahan sosial di dalam meningkatkan kualitas hidup yang

berkaitan dengan pendidikan, kehidupan spiritual masyarakat, dan mengambil bagian dalam

pelestarian lingkungan hidup. Perseroan berkomitmen memiliki tanggung jawab terhadap

konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek

operasional perusahaan demi mewujudkan keselarasan, keseimbangan, keharmonisan untuk tetap

tumbuh mencapai masa depan yang lebih cerah.

Page 23: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan Corporate Social

Responsibility PTPN IV (persero) memiliki penerapan yang baik dalam program CSR-nya. Hal

ini dapat dilihat dari tanggung jawabnya terhadap program CSR melalui Program Kemitraan dan

Bina Lingkungan (PKBL) yang sudah sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh pemerintah

dalam Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Mewajibkan semua

perseroan yang bidang usahanya terkait dengan sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung

jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan

guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu

sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat pada umumnya. Dalam hal perseroan tidak

melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan maka perseroan yang bersangkutan

dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Akan tetapi, bila kita lihat kembali sumber laporan program kemitraan dari tahun 2013,

2014, 2015 dijelaskan bahwa dari tahun ke tahun mengalami penurunan angka kolektibilitas

pengembalian pinjaman yang diakibatkan dengan ketidaklancaran dalam tingkat pengembalian

kredit kemitraan.

2. Dampak Penerapan Corporate Social Responsibility Pada PT. Perkebunan

Nusantara IV (persero) Medan Terhadap Masyarakat

Program PKBL yang dilakukan PTPN IV (persero) tidak hanya mengejar laba jangka

pendek, tetapi juga ikut berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat dan

lingkungan (terutama lingkungan sekitar) dalam jangka panjang. Adanya keselarasan antara

PKBL, perusahaan, masyarakat dan lingkungan menunjukkan bahwa perusahaan telah sukses

menerapkan PKBL ini sebagai salah satu strategi dalam tujuan perusahaan. Dampak yang

diterima PTPN IV (persero) atas penerapan CSR-nya antara lain:

1) Reputasi dan image perusahaan yang baik sesuai yang diharapkan oleh perusahaan.

PTPN IV sebagai perusahaan dengan visi “Meningkatkan tanggung jawab sosial dan

lingkungan” sekaligus mengarahkan menjadi salah satu perusahaan BUMN yang

memiliki kesadaran pada keadaan sosial dan lingkungannya dan membentuk image

sebagai perusahaan yang bukan hanya mementingkan keuntungan tetapi juga peduli

akan sosial dan lingkungan.

Page 24: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

2) Mendapatkan social licence to operate. Masyarakat sekitar adalah komunitas utama

perusahaan. ketika mereka mendapatkan keuntungan dari perusahaan, maka dengan

sendirinya mereka akan merasa memiliki perusahaan dan akan memberikan keleluasaan

kepada perusahaan untuk menjalankan operasional di kawasan tersebut. Penerapan CSR

pada PTPN IV menyebabkan perusahaan dapat melakukan operasional disekitar

kawasan masyarakat berada.

3) Akses sumber daya yang semakin luas. Sejarah yang baik dalam pengelolaan PKBL ini

menjadikan keunggulan bersaing bagi PTPN IV (persero) yang membantu meperoleh

sumber daya yang diperlukan perusahaan. program ini merupakan kontribusi

perusahaan yang menggunakan sumber daya alam untuk kembali melestarikan alam.

4) Akses menuju market yang semakin luas. Investasi yang ditanamkan untuk program

CSR ini menjadi suatu nilai tambah bagi PTPN IV (persero) bagi peluang yang lebih

besar.

5) Hubungan dengan Stakeholder yang semakin baik dan menambah kepercayaan

stakeholder kepada perusahaan. Dengan penerapan CSR perusahaan berperan aktif

dalam menjaga lingkungan sekitar dalam bentuk memberikan bantuan untuk korban

bencana alam, untuk pendidikan atau pelatihan peningkatan kesehatan, pengembangan

prasarana atau sarana umum, sarana ibadah, serta pelestarian alam menjadikan

hubungan yang baik terpelihara.

6) Semangat dan produktivitas karyawan yang semakin meningkat. PTPN IV (persero)

dengan citra sebagai BUMN yang sangat memperhatikan sosial dan lingkungan

menimbulkan kebanggaan tersendiri bagi karyawan yang bekerja dalam perusahaan

mereka sehingga meningkatkan motivasi kerja mereka. Kebanggaan ini pada akhirnya

akan menghasilkan loyalitas sehingga mereka lebih termotivasi untuk bekerja lebih

keras demi kemajuan perusahaan.

7) Adanya penghargaan yang diterima perusahaan sebagai pengakuan pihak luar atas

kinerja perusahaan. PTPN IV (persero) banyak mendapatkan penghargaan yang terkait

dengan lingkungan dan sosial sebagai bukti kepedulianya dalam menjaga lingkungan

maupun sosial dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

Page 25: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Dari penjelasan di atas peneliti dapat mengambil keputusan bahwa dalam pelaksanaan CSR

pada PTPN IV (persero) dalam hal pemberdayaan ekonomi masyarakat sudah baik. Dengan

banyaknya dampak baik yang diterima oleh perusahaan maupun masyarakat dan lingkungan,

peniliti menyimpulkan bahwa PTPN IV (persero) sebagai BUMN telah memahami dengan

sangat baik tentang dampak yang akan diterimanya dengan melaksanakan PKBL ini.

Perusahaan makin menyadari bahwa CSR pada akhirnya berdampak positif bagi bisnis itu

sendiri. Perusahaan dapat terbimbing dengan etika yang kuat. Perusahaan biasa membangun

hubungan dengan masyarakat secara lebih positif. Hubungan yang kuat ini akan menjadi benteng

sosial yang sangat berarti bagi perusahaan. dampak yang tak kalah pentingnya adalah citra

perusahaan yang menjadi terangkat. Tetapi kepentingan ini harus dipandang sebagai efek

samping dari pelaksanaan bukan tujuan utamanya.

Adapun dampak yang lain yang ditimbulkan dengan adanya penerapan CSR pada program

kemitraan bina lingkungan adalah perusahaan sering menerima ketidaklancaran pengembalian

dana kemitraan dari masyarakat sehingga perusahaan khawatir dan menimbulkan

ketidakpercayaan terhadap masyarakat mengenai pengembalian dana dalam program kemitraan

yang telah diberikan.

Page 26: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya

dapat disimpulkan bahwa:

1. PT. Perkebunan Nusantara IV Medan menerapkan CSR (Corporate Social Responbility)

terhadap masyarakat sudah baik, dilihat dari pemberdayaan ekonomi masyarakat yang

telah dilaksanakan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan melalui program kemitraan

dan bina lingkungan yang dilaksanakan oleh unit khusus PKBL, dan telah sesuai dengan

Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mewajibkan

semua perseroan yang bidang usahanya terkait dengan sumber daya alam untuk

melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam program kemitraan

dijelaskan bahwa dari tahun ke tahun mengalami penurunan angka kolektibilitas

pengembalian pinjaman yang diakibatkan dengan ketidaklancaran dalam tingkat

pengembalian kredit kemitraan.

2. Dampak yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara IV Medan dalam penerapan CSR

(Corporate Social Responbility) terhadap masyarakat memiliki dampak yang baik hal

ini dibuktikan dengan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan secara langsung ikut

menggerakkan perekonomian masyarakat melalui program kemitraan dan bina

lingkungan dengan berbagai wujud aktivitas CSR seperti melaksanakan program

kemitraan dengan usaha kecil dan koperasi, yaitu dengan memberikan bantuan yang

dapat meningkatan usaha seperti bantuan kredit lunak, maupun pembekalan

keterampilan, pembangunan sarana dan prasarana fisik maupun non fisik yang tentunya

membantu peningkatan perekonomian masyarakat seperti, pembangunan rumah ibadah,

pembangunan jalan dan bantuan lainnya. Dengan memperhatikan masyarakat, PT.

Perkebunan Nusantara IV Medan memiliki image yang baik dimata masyarakat, dan

mendapatkan kepercayaan yang penuh dari masyarakat untuk melakukan kegiatan

operasional perusahaan.

Page 27: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya

dapat disarankan yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak sebagai berikut:

a. Bagi PT. Perkebunan Nusantara IV Medan

1) Dalam program Bina Lingkungan PTPN IV, diharapkan membangun sarana

pendidikan keterampilan untuk anak yang berkebutuhan khusus seperti anak Down

syndrome, Autis, Tuna netra dan Tuna Rungu, agar mereka merasa dipedulikan oleh

perusahan.

2) Untuk penyaluran dana program CSR diharapkan agar lebih tepat sasaran supaya lebih

memiliki dampak-dampak yang lebih baik lagi bagi perusahaan. Dan perusahaan

disarankan lebih tegas dalam pengembalian kredit pinjaman oleh nasabah supaya

nasabah tidak kebiasaan terlambat dalam membayar pinjaman.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peniliti ini masih ini memiliki beberapa kelemahan dalam analisis karena hanya

menganalisis dari sudut pandang perusahaan saja, maka disarankan pada peneliti

selanjutnya dapat dilengkapi dengan pelaksanaan observasi secara langsung di lapangan

dengan pihak-pihak yang langsung menerima bantuan CSR dari perusahaan tersebut.

Page 28: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahannya. Bandung: PT. Sygma Examedia Arkanleema. 2009.

Arfan Ikhsan-Muhammad Ishak, Akuntansi Keperilakuan, Jakarta: Salemba Empat, 2008.

Arfan, Ikhsan dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Bandung:

Cipta Pustaka Media, 2014.

Astuti S, “Pengaruh Kinerja Sosial Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makasar,

2013.

Anggara Satria Putra. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas

Perusahaan”. Jurnal Ilmiah Universitas Negeri Yogyakarta, 2015.

Ali Syukron, “CSR Dalam Perspektif Islam dan Perbankan Syariah”, Jurnal Ekonomi dan

Hukum Islam, 2015.

Eko Adhy Kurnianto, “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan”,Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, 2011.

Elvinaro Ardianto dan Didin M. Machfudz, Efek Kedermawanan Pebisnis dan CSR, Jakarta: PT

Elex Media Komputindo, 2011.

Gusti Ayu Made Ervina Rosiana. “Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Nilai Perusahaan

Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Pemoderasi”. Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana, 2013.

Hadri Mulya, Memahami Akuntansi Dasar, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.

James A.F Stoner- Charles Wankel, Perencanaan Dan Pengambilan Keputusan Dalam

Manajemen, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003.

Lucia Dianingtyas, “Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Terhadap

Lingkungan Dan Masyarakat”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta,

2013.

Luhgiatno, Akuntansi Sosial Bentuk Kepedulian Perusahaan Terhadap Lingkungan, Jurnal

Fokus Ekonomi, Desember 2007.

Marihot Manullang, Manajemen, Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2014.

Maria Ulfa, “Analisis Tanggung jawab Sosial Perusahaan Dan Akuntansi Sosial”, Skripsi,

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2008.

Page 29: Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ...

Melis Syuhada, “Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Investasi

Perusahaan”, Skripsi, Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara, 2012.

Muryuniarsi, “Pengelolaan Corporate Cosial Responsibility (CSR) Perspektif Ekonomi Islam”,

Skripsi, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwakarto, 2014.

Muhtadi, Kepala Bagian PKBL PTPN IV, wawancara di Medan, tanggal 27 Maret 2017.

Naning Fatmawati, “Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam akuntansi

Sosial Ekonomi di Tinjau Dari Syariah”, Jurnal Ekonomi Syariah, 2015.

Ronny Irawa, Model–model Tanggung Jawab Sosial dan Aspek Perpajakannya, Jurnal

Akuntansi Kontemporer, Januari 2009.

Tom Cannon, Corporate Responsibility (Tanggung Jawab Perusahaan), Jakarta: Gramedia,

1995.

Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 40 Tahun 2007, Tentang Perseroan Terbatas.