ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …
Transcript of ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …
515
ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENJUALAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN
PENGENDALIAN INTERN DAN EFEKTIVITAS
PENJUALAN PADA PT. SUMBER ALFARIA
TRIJAYA, Tbk.
(Alfamart KH. Mansyur No. 242 Surabaya)
Rahmat Darmawan, Mahsina, Widya Susanti
Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan analisis sistem informasi
akuntansi penjualan dalam rangka meningkatkan pengendalian intern dan
efektivitas penjualan yang diterapkan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (Alfamart
KH Mansyur No. 242 Surabaya). Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan data
primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui teknik dokumentasi. Hasil
penelitian adalah bahwa PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart KH Mansyur
No. 242 Surabaya) telah menerapkan sistem informasi akuntansi yang
terkomputerisasi yang langsung terhubung dengan kantor pusat, sehingga kegiatan
perusahaan terkontrol dengan baik. Walaupun masih terdapat beberapa kelemahan
dalam pengendalian intern yang tidak sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Penjualan Tunai, Pengendalian Intern.
ABSTRACT
This study aims to determine the accounting information system analysis
of sales in order to improve internal controls and the effectiveness of sales
applied by PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (Alfamart KH Mansyur No. 242
Surabaya). Methods of data analysis used in this research is descriptive
qualitative method. This study uses primary and secondary data collected through
technical documentation. The results of this study are that PT. Sumber Alfaria
Trijaya, Tbk. (Alfamart KH Mansyur No. 242 Surabaya) has implemented a
computerized accounting information system that is directly connected to the
central office, so that the activities of the company are well controlled. Although
there are still some weaknesses in internal control that is not in accordance with
the functions and duties.
Keyword : Accounting Information system, Cash Sales, Internal Control
516
PENDAHULUAN
Salah satu faktor agar efektivitas penjualan dapat tercapai adalah
terdapatnya sistem pengendalian intern yang baik dan memadai didalam
perusahaan. Mengingat pentingnya kegiatan penjualan dalam perusahaan, maka
harus diperhatikan unsur-unsur didalam pengendalian intern yang merupakan
dasar bagi terlaksananya efektivitas sebuah penjualan. Kemungkinan terjadi
penyimpangan yang timbul dari kegiatan penjualan sangat besar. Apabila
pengelolah kegiatan penjualan tidak dikendalikan dengan sistem pengendalian
intern yang baik dan memadai, maka secara langsung akan merugikan perusahaan
karena sasaran penjualan tidak terealisasi dan mengakibatkan kerugian pada
perusahaan. Penjualan merupakan aktivitas yang sangat penting dalam
perusahaan, penjualan merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan. Tujuan
perusahaan untuk memperoleh laba yang lebih optimal dari hasil penjualan
merupakan unsur terpenting untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan. Tujuan dari penelitian di PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (Alfamart
Kh. Mansyur No. 242 Surabaya) untuk memperoleh dan mengetahui gambaran
sejauhmana pengendalian intern dan efektivitas penjualan pada perusahaan secara
efektif.
Penjualan merupakan sumber penerimaan kas pada perusahaan. Oleh
karenanya, aktivitas penjualan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting
guna menunjang keberhasilan didalam memasarkan suatu produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan. Sehingga aktivitas penjualan harus dikelola secara
baik dan benar agar memberikan suatu keuntungan yang besar bagi perusahaan.
Pengendalian intern organisasi perusahaan merupakan salah satu fungsi
utama dari sistem informasi akuntansi. Oleh karena itu sistem informasi akuntansi
harus dapat menunjang pengendalian intern yang diterapkan oleh perusahaan,
sistem informasi akuntansi akan mencatat seluruh aktivitas perusahaan secara
otomatis sehingga pimpinan perusahaan akan memperoleh laporan-laporan yang
bermanfaat untuk menilai efisiensi perusahaan, menetapkan kebijakan-kebijakan
dan mengambil keputusan. Akuntansi sebagai sistem informasi diharapkan dapat
517
memberikan informasi yang tepat dan akurat dalam memberikan keputusan yang
tepat bagi para pemakainnya.
KAJIAN TEORI
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan adalah System
penjualan untuk menangani transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara
kredit maupun tunai. Dalam transaksi penjualan kredit jika order dari pelanggan
telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa untuk jangka
waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Dalam
penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh bagian pengiriman kepada
pembeli jika bagian kasir telah menerima uang dari pembeli. (Mulyadi 2010:463-
468)
Pengertian Sistem Pengendalian Intern adalah Sistem pengendalian
intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
data akuntansi, mendorong efesiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen. Mulyadi (2016:129)
Pengerttian Efektivitas adalah System pokok untuk mencapai tujuan atau
sarana yang telah ditentukan didalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program.
Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah
ditentukan.
Pengertian Sistem Penjualan Tunai merupakan System yang melibatkan
sumber daya dalam suatu organisas, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk
mengoperasikan system penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang
bermanfaat bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.
Dokumen – Dokumen Yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan Tunai
1. Faktur Penjualan Tunai
Faktur penjualan tunai digunakan oleh fungsi penjualan sebagai pengantar
pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber
untuk pencatatan transaksi ke dalam jurnal penjualan.
2. Pita Registrasi Kas
518
Pita registrasi kas digunakan sebagai bukti penerimaan kas yang
dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur
penjualan.
3. Credit Card Slip
Dokumen ini diisi oleh fungsi kas dan berfungsi sebagai alat untuk
menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu kredit berkaitan
dengan transaksi penjualan yang telah dilakukan oleh pemegang kartu kredit.
4. Bill Of Lading
Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan
penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum.
5. Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi sebagai
dokumen sumber untuk pencatatan transaksi ke dalam jurnal penerimaan kas.
6. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga
pokok produk yang dijual selama satu periode.
Unsur Pengendalian Intern Dalam Sistem Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2010) unsur pengendalian intern yang seharusnya ada
dalam sistem penjualan tunai adalah sebagai berikut:
1. Organisasi
a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas.
b. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi
c. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi
kas, fungsi pengiriman dan fungsi akuntansi.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan
menggunakan formulir faktur penjualan tunai
b. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara membubukan cap
“lunas“ pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada
faktur tersebut.
519
c. Penjulan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi
dari bank penerbit kartu kredit.
d. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara
membubuhkan cap” sudah diserahkan “ pada faktur penjualan tunai.
e. Pencatatan kedalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan
cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai.
3. Praktek yang sehat
a. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggung jawabkan oleh fungsi penjualan.
b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank
pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja
berikutnya.
c. Penghitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi kas secara periodik dan
secara mendadak oleh fungsi pemerikas intern.
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif,
penelitian kualitatif adalah mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci,
menganalisis data untuk memecahkan masalah yang di hadapi.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah :
1. Data primer yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung dari
penelitian di lapangan oleh peneliti, data primer ini disebut juga data asli.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan secara tidak
langsung yang berupa informasi dari sumber tertulis yang diantaranya buku-
buku literature yang berhubungan dengan data primer yang diperoleh dari
perpustakaan serta dokumen-dokumen, bukti, atupun pencatatan tentang
penjualan dan pengendalian intern yang dimiliki oleh perusahaan.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah unit analisis data yang ada dalam
penelitian ini dilakukan secara terus menerus selama pengumpulan data
berlangsung sampai pada akhir penelitian atau penarikan kesimpulan.
520
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Studi
Kepustakaan, Observasi, dan Interview.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik
deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah penelitian sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan menerapkan data mengenai System informasi akuntansi
penjualan dan pengendalian intern pada PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk.
(Alfamart Kh Mansyur No. 242 Surabaya) seperti struktur organisasi, tugas
setiap fungsi bagian, serta dokumen yang terkait dalam system informasi
akuntansi penjualan dan pengendalian intern yang diperoleh dari observasi
pada PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (Alfamart Kh Mansyur No. 242
Surabaya).
2. Menganalisis penerapan system informasi akuntansi penjualan pada PT.
Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (Alfamart Kh Mansyur No. 242 Surabaya)
dengan melihat apakah prosedur yang diterapkan oleh perusahaan sudah
maksimal sesuai dengan teori-teori system informasi akuntansi penjualan
tunai dan system pengendalian intern.
3. Evaluasi kelemahan system informasi akuntansi penjualan tunai berdasrkan
prespektif prinsip pengendalian intern dan kinerja parameter dan efektivitas
penjualan yang diterima oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (Alfamart Kh
Mansyur No. 242 Surabaya) melihat prosedur dan system sudah berjalan
sesuai dengan prespektif prinsip pengendalian intern dan kinerja parameter
dalam peraturan yang telah diterapkan oleh perusahaan dengan teori
pendukung, serta melihat proses pelaksanaan system informasi akuntansi
penjualan tunai dan pengendalian intern. Mengevaluasi teori-teori system
akuntansi penjaulan tunai dan mencari solusi terbaik yang dapat disarankan
kepada perusahaan dalam pelaksanaan penjualan dan pengendalian intern.
4. Analisis usulan solusi atas kelemahan yang ditemukan baik dari prespektual
prinsip pengendalian intern dan efektivitas penjualan pada PT Sumber Alfaria
Trijaya, Tbk. (Alfamart Kh Mansyur No. 242 Surabaya).
521
5. Memberikan kesimpulan dan saran untuk perusahaan setelah melakukan
rekomendasi usulan perbaikan yang ada pada PT. Sumber Alfaria Trijaya,
Tbk. (Alfamart Kh Mansyur No. 242 Surabaya)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang dimiliki perusahaan berupa dokumen-dokumen tentang
transaksi penjualan tunai yang dilakukan oleh Alfamarat, diataranya pita registrasi
kas, laporan setoran kasir, laporan penjualan per kasir dan dokumen-dokumen
lainnya. Data yang diperoleh dari perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan
telah memberikan data yang sesuai dengan prosedur yang berlaku di Alfamart.
Semua data yang dimiliki oleh perusahaan merupakan bentuk pelayanan demi
kepuasan pelanggan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (Alfamart Kh. Mansyur
No. 242 Surabaya). Pengendalian intern perusahaan yang dilakukan dalam bentuk
dokumen memiliki fungsi sebagai umpan balik perusahaan sehingga sangat
penting.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menemukan
banyak kelemahan yang terdapat pada sistem informasi akuntansi penjualan
dalam rangka meningkatkan pengendalian intern dan efektivitas penjualan pada
PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (Alfamart Kh. Mansyur No. 242 Surabaya).
Data yang dimiliki perusahaan berupa dokumen-dokumen tentang transaksi
penjualan tunai yang dilakukan oleh Alfamarat, diataranya pita registrasi kas,
laporan setoran kasir, laporan penjualan per kasir dan dokumen-dokumen lainnya.
Data yang diperoleh dari perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan telah
memberikan data yang sesuai dengan prosedur yang berlaku di Alfamart.
Semua data yang dimiliki oleh perusahaan merupakan bentuk pelayanan
demi kepuasan pelanggan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (Alfamart Kh.
Mansyur No. 242 Surabaya). Pengendalian intern perusahaan yang dilakukan
dalam bentuk dokumen memiliki fungsi sebagai umpan balik perusahaan sehingga
sangat penting.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menemukan
banyak kelemahan yang terdapat pada sistem informasi akuntansi penjualan
522
dalam rangka meningkatkan pengendalian intern dan efektivitas penjualan pada
PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (Alfamart Kh. Mansyur No. 242 Surabaya)
a. Prosedur pengendalian intern asisten kepala toko yang merangkap sebagai
administrasi. Akibat dengan adanya perangkapan tersebut asisten kepala toko
tidak menimbulkan adinya pemeriksaan yang otomatis atas ketelitian
pekerjaan pegawai yang satu dengan pegawai yang lain, dan memungkinkan
diketemuakan kecurangan-kecurangan dan kesalahan-kesalahan.
b. Sering terjadinya perbedaan harga di rak produk dengan di kasir. Seperti ini
menandakan lemahnya internal kontrol karena kurangnya komunikasi antara
kasir, pramuniaga dan merchandiser.
c. Penyetoran uang kas yang dititipkan pada driver bersamaan dengan bukti
setor toko, seperti ini menandakan kurang efektif dan juga dari segi
keamananya sangat kurang.
d. Sering terjadinya perbedaan uang yang disetor dengan laporan penjualan,
terkadang bisa lebih dan kurang, jika terjadi kurang pada uang yang yang
disetor atau tidak sama dengan laporan penjualan maka pihak toko yang akan
mengganti kekurangan tersebut untuk kantor pusat, dan jika uang hasil
penjualan lebih makan kelebihan tersebut milik kantor pusat karena
komputerisasi kasir dengan kantor pusat sudah sangat baik.
e. Prosedur pengendalian intern asisten kepala toko yang merangkap sebagai
administrasi. Akibat dengan adanya perangkapan tersebut asisten kepala toko
tidak menimbulkan adinya pemeriksaan yang otomatis atas ketelitian
pekerjaan pegawai yang satu dengan pegawai yang lain, dan memungkinkan
diketemuakan kecurangan-kecurangan dan kesalahan-kesalahan.
f. Sering terjadinya perbedaan harga di rak produk dengan di kasir. Seperti ini
menandakan lemahnya internal kontrol karena kurangnya komunikasi antara
kasir, pramuniaga dan merchandiser.
g. Penyetoran uang kas yang dititipkan pada driver bersamaan dengan bukti
setor toko, seperti ini menandakan kurang efektif dan juga dari segi
keamananya sangat kurang.
523
h. Sering terjadinya perbedaan uang yang disetor dengan laporan penjualan,
terkadang bisa lebih dan kurang, jika terjadi kurang pada uang yang yang
disetor atau tidak sama dengan laporan penjualan maka pihak toko yang akan
mengganti kekurangan tersebut untuk kantor pusat, dan jika uang hasil
penjualan lebih makan kelebihan tersebut milik kantor pusat karena
komputerisasi kasir dengan kantor pusat sudah sangat baik.
Dari kelemahan-kelemahan yang didapat oleh penulis pada analisis sistem
informasi akuntansi penjualan dalam rangka meningkatkan pengendalian intern
dan efektivitas penjualan maka penulis memberikan usulan atau masukan kepada
PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (Alfamart Kh Mansyur No. 242 Surabaya) agar
dapat mencapai pengendalian intern dan efektivitas penjualan tunainya secara
maksimal, adalah sebagai berikut:
1. Memisahkan perangkapan fungsi asisten kepala toko dan fungsi administrasi
dengan tidak menambah karyawan karena dengan perangkapan fungsi
tersebut dapat menimbulkan kecurangan sehingga mempengaruhi tujuan
perusahaan dan agar fungsi asisten kepala toko bisa berkonsentrasi penuh
pada tugasnya yaitu sebagai pembuat laporan penjualan.
2. Bagian kasir harus melakukan update harga secara berkala setiap harinya atau
setiap pergantian shift, dan melakukan koordinasi dengan pramuniaga. Jika
ditemukan perubahan harga jual, maka harga pada rak produk sama dengan di
kasir. Karena perubahan harga jual bisa berubah setiap waktu dari kantor
pusat. Tidak harus menunggu bagian MD (merchandiser) untuk update harga
jual.
3. Penyetoran uang kas yang dilakukan oleh kepala toko atau asisten kepala
toko dari hasil penjualan seharusnya melalui bank agar lebih efektif dan
terjamin keamanannya. Dan dari segi waktu tidak perlu menunggu driver
pengirim barang yang tidak setiap hari datang ke gerai, sehingga uang tidak
terlalu banyak terkumpul didalam brankas toko.
4. Perbedaan antara laporan penjualan per kasir dan total uang yang disetor
secara fisik tidak selalu minus terkadang juga bias lebih besar dari yang
tercantum pada laporan penjualan per kasir. Maka dari itu jika terjadi
524
kelebihan uang kas, sebaiknya dibuatkan pembukuan kas kecil dengan
metode sistem fluktuasi (Fluctuations system) untuk mengganti uang kas
yang kurang jika akibat kesalahan yang terjadi.
Berikut merupakan alur flowchart usulan dari penulis atas sistem
informasi akuntansi penjualan tunai dalam rangka meningkatkan pengendalian
intern dan efektivitas penjualan pada PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (Alfamart
Kh. Mansyur No. 242 Surabaya) yang terdapat pada gambar 1
525
Customer Kasir Kepala
Toko
Mulai
Menerima
barang dari
konsumen
Mengoperasi
kan mesin
registrasi kas
Menerima
uang dari
konsumen
Struk/Pita
Registrasi Kas
Bersama
Barang
Update
Harga secara
berkala
Laporan perubahan
harga jual
Menghitung
hasil
penjualan
per shift
Mencetak laporan
Setoran kasir dan
laporan penjualan
per kasir
Serah Terima
Uang yang Disetor
Lporan Setoran
kasir
2
Diserakan
bersama
uang
2
Serah Terima
Uang yang Disetor
Lporan Setoran
kasir
Mencocokan uang
yang diterima
dengan hasil
laporan penjualan
kasir
Menarik dan
mencetak data
master dari kantor
pusat
Data Master
Serah Terima Uang
yang Disetor
Laporan Penjualan
Kasir
3 4
Membuat
Bukti
Setoran
Toko
T
Menyerahkan
penyetoran ke
bank
Diserahkan Ke
Bank
5
N
Bersama
Uang
Diberikan kepada
pramuniaga untuk
mengubah label
harga produk di rak
3
2
Bukti Setor
Bank
3
2
Bukti Setor
Bank
Memilih
Barang
Stock ada?
Melakukan
Transaksi
1
Iya
Tidak
Struk/Pita
Registrasi Kas
Bersama dengan
Barang yang dibeli
1
Gambar 1
Flowchart Usulan Penulis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai
PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (Alfamart Kh Mansyur No. 242 Surabaya)
Sumber: Penulis (2017)
526
Akuntansi Administrasi Asisten Kepala
Toko
4
Serah Terima
Uang yang Disetor
Lporan Setoran kasir
Jurnal
Penjualan
Bukti Setoran Bank
Membuat
Catatan Bukti
Setor Bank
T
T
Menyimpan
Uang Hasil
Penjualan Kasir
Per Shift
Membuat Laporan
Kenaikan atau
Penurunan Penjualan
dan Promosi
SELESAI
5
Dokumentasi
data penjualan
Melakukan
pencatatan semua
kegiatan ditokoT
3
Laporan Penjualan
Kasir
T
Membuat Buku
Kas Kecil
Gambar 2
Flowchart Usulan Penulis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tuna (Lanjutan)
PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (Alfamart Kh Mansyur No. 242 Surabaya)
Sumber: Penulis 2017
527
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian terdapat pada pelaksanaan sistem informasi
akuntansi penjualan dalam rangka meningkatkan pengendalian intern dan
efektivitas penjualan pada PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. dapat disimpulkan
bahwa:
1. Perangkapan fungsi yang terjadi antara asisten kepala toko dengan bagian
administrasi, akibatnya dengan adanya perangkapan tersebut asisten kepala
toko tidak dapat menimbulkan terjadinya pemerikasaan yang otomatis atas
ketelitian pegawai yang satu dengan yang lain, dan dapat memungkinkan
terjadinya kecurangan-kecuranagn dan kesalahn-kesalahan. Dengan itu
perangkapan fungsi ini harus dipisahkan, asisten kepala toko akan
berkonsentrasi penuh pada tanggung jawabnya yang mengontorl karyawan
dan membuat laporan penjualan.
2. Perbedaan harga di rak produk dengan di kasir, seperti ini menandakan
lemahnya internal kontrol pada bagian kasir dan pramuniaga dimana pada
bagian tersebut harus saling berkomunikasi, bagian kasir harus mengupdate
harga secara berkal setiap harinya atau pada saat pergantian shift dan jika di
temukan perubahan harga jual, maka harga pada rak produk sama dengan di
kasir, karena perubahan harga jual bisa berubah stiap waktu dari kantor pusat.
3. Penyetoran uang kas dimana asisten kepala toko dan kepala toko dititipkan
pada driver pengiriman barang bersamaan dengan bukti setor toko, seperti ini
menandakan kurang efektif dan juga dari segi keamanannya juga kurang.
Sebaiknya asisten kepala toko menyetorkan uang kas hasil penjualan melalui
bank, dengan ini lebih efektif dan aman keadaannya. Tidak harus menunggu
driver pengiriman barang dan uang tidak terkumpul terlalu banyak pada
brankas toko.
4. Perbedaan laporan penjualan per kasir dengan uang yang diterima oleh asisten
kepala toko dari kasir kadang bias lebih dan bisa kurang yang diterima, karena
terjadinya keteledoran kasir pada saat melakukan transaksi dengan pelanggan.
528
5. Jika terjadi kelebihan uang yang disetor seharusnya dibuatkan pembukuan kas
kecil dengan metode fluktuasi untuk menggantikan uang kas yang kurang jika
akibat kesalahan terjadi.
SARAN
Berdasarkan hasil dari penelitian supaya dapat dicapai suatu hasil
informasi yang bermanfaat, terutama dalam perolehan laba. Adapun saran yang
diberikan peneliti kepada perusahaan:
1. PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. harus memperbaiki sistem dan prosedur
sistem penjualan tunai dengan dukungan pengendalian intern yang memadai
dengan menambah beberapa fungsi atau bagian sehingga tidak terjadi
perangkapan tugas dalam menjalankan tugasnya.
2. Perlu adanya ketegasan dan kejelasan dalam melaksanakan semua kegiatan
sistem penjualan tunai dan sistem pengendalian intern dalam melaksanakan
kewajiban.
3. Harus adanya rekening bank untuk setor uang hasil penjualan setiap harinya
agar uang hasil penjualan tidak terkumpul banyak di brankas toko karena
menunggu driver pengiriman barang yang tidak setiap hari ke toko.
4. PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. harus menyempurnakan struktur
organisasinya yaitu dengan melakukan pemisahan karyawan bagian fungsi
asisten kepala toko dengan fungsi administrasi atau bagian merchandiser
yang selama ini merangkap sebgai bagian gudang, dengan tidak menambah
karyawan. sehingga dapat diketahui dengan jelas fungsi, pemegang dan
tanggung jawab pada tiap-tiap bagian.
DAFTAR PUSTAKA
Andi. Muasaroh. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Yogyakarta
Baridwan, Zaki 2002, Intermediate accounting, Edisi Kedelapan, BPFE,
Yogyakarta
Darsono & Siswandoko, Tjatjuk. 2011. Sumber Daya Manusia Abad 21.
Nusantara Consulting: Jakarta
529
Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini 2009, Sistem Informasi Akuntansi.
Yogyakarta: Graha
Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktek,. Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.
Halim, Abdul 2010, Kamus Istilah Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat. Al-Bahri
Bin Ladjamudin
Hifardi Debby, 2016, Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari
Penjualan Tunai Guna Meningkatkan Pengendalian Intern PT. Indomarco
Prismatama (Inddomaret Rungkut Madya No.199 Surabaya), Skripsi,
Universitas Bhayangkara Surabaya.
Jsub, 2012, Dasar-dasar Akuntansi, Edisi 7, Jilid 1, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPM, Yogyakarta
Krismiaji, 2010, Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP. AMP YKPN.
Hery, 2013.
Manurung, Elvy Maria. 2011. Akuntansi Dasar (untuk pemula), Buku 1, Edisi 5,
BPFE, Yogyakarta
Mcleod Jr., Raymond 2010, Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketujuh, PT.
Prenhalindo, Jakarta.
Mulyadi, 2010, Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-5. Penerbit Salemba.
Empat, Jakarta
Mulyadi, 2016, Sistem Akuntansi, Edisi Empat, Salemba Empat, Jakarta.
Mulyanto, 2013, Penyusunan Anggaran Perusahaan, Edisi Ketiga, Raja Gafindo
Persada, Jakarta.
Puspitawati, Lilis., Sri Dewi Anggadini. 2011. Sistem Informasi Akuntansi.
Yogyakarta: Graha
Romney, Marshall B and Paul Jhon Steinbert, 2014, Accounting Information
system, Salemba Empat, Jakarta
Sejathi. 2011. Faktor Penentu Efektivitas Pembelajaran.
http://www.Faktor.Efektivitas.Pembelajaran
Sekaran, Uma 2006, Metologi Penelitian Untuk Bisnis, Buku Kedua Salemba
Empat, Jakarta.
Sugiyono,2013, Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sutabrata, 2010, Perencanaan dan Pengendalian, Edisi Tiga, BPFE, Yogyakarta.
530
Susanto, Azhar 2013, Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Lingga Jaya,
Bandung
Soemarso 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku Ke2. Edisi 5. Jakarta: Salemba
Empat.
Swastha, Basu. 2010. Manajemen Penjualan: Pelaksanaan Penjualan, BPFE.
Yogyakarta