PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

27
PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN ONLINE PADA PERUSAHAAN MAKARONI BONJU INDONESIA Redesign of Online Sales Accounting System at Makaroni Bonju Indonesia Company RINGKASAN SKRIPSI Diajukan untuk menyelesaikan Pendidikan Sarjana dan memenuhi salah satu persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Dosen Pembimbing: Dr. Wing Wahyu Winarno, MAFIS, Ak, CA Oleh: WULANSARI NIM. 311629392 PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA YOGYAKARTA 2018

Transcript of PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

Page 1: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

PERANCANGAN ULANG

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN ONLINE

PADA PERUSAHAAN MAKARONI BONJU INDONESIA

Redesign of Online Sales Accounting System

at Makaroni Bonju Indonesia Company

RINGKASAN SKRIPSI

Diajukan untuk menyelesaikan Pendidikan Sarjana dan memenuhi salah

satu persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Dosen Pembimbing:

Dr. Wing Wahyu Winarno, MAFIS, Ak, CA

Oleh:

WULANSARI

NIM. 311629392

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA

YOGYAKARTA

2018

Page 2: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

ii

Page 3: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

1

PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN ONLINE

PADA PERUSAHAAN MAKARONI BONJU INDONESIA

REDESIGN OF ONLINE SALES ACCOUNTING SYSTEM

AT MAKARONI BONJU INDONESIA

Oleh: Wulansari

NIM 311629392

Prodi Akuntansi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Indonesia

Pembimbing Dr. Wing Wahyu Winarno, MAFIS, Ak, CA.

INTISARI

Sistem informasi akuntansi penjualan online merupakan suatu kesatuan atau

kumpulan berbagai sumber daya yang saling berhubungan guna mencatat,

menggolongkan, dan mengolah data penjualan yang dilakukan melalui internet.

Proses ini kemudian menghasilkan laporan keuangan dengan tujuan adanya suatu

informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dalam rangka

pengelolaan perusahaan.

Penelitian ini dilaksanakan pada entitas perusahaan kecil bernama Makaroni

Bonju Indonesia. Makaroni Bonju ini merupakan perusahaan industri rumah tangga

yang memproduksi makanan ringan dari makaroni. Rumah produksinya berada di

Jalan Kaliurang Km 12,5 Dusun Turen No 325, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman.

Objek penelitian ini adalah perancangan sistem informasi akuntansi penjualan

online. Metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dilaksanakan guna

pengumpulan data. Penelitian ini masuk ke dalam penelitian kualitatif dengan jenis

pendekatan studi kasus (case study).

Proses penelitian dilakukan dengan analisis System Life Development Cycle

(SLDC), terdapat empat tahap pelaksanaan. Tahap pertama yaitu tahap analisis

sistem (analisis terhadap sistem lama, kebutuhan sistem baru, sasaran penyusunan

sistem, dan penelitian sistem). Tahap kedua adalah tahap perencanaan dan

pembuatan sistem, meliputi fungsi yang terlibat, dokumen dan catatan yang

digunakan, prosedur, sistem pengendalian internal, data input, serta data output dari

sistem baru. Sedangkan tahap ketiga adalah tahap pengimplementasian sistem, yang

dilakukan dengan metode perubahan paralel. Dari pelaksanaan implementasi

sistem, diketahui bahwa kendala yang terjadi adalah adanya rumus formula kurang

tepat, koneksi internet yang terhambat, serta sumber daya manusia perusahaan yang

belum familiar terhadap formula di dalam sistem yang dipergunakan. Adapun tahap

terakhir yakni pelaksanaan sistem belum dilaksanakan sepenuhnya, hanya

dilakukan ujicoba dalam waktu satu bulan kemudian dilakukan penilaian.

Kata Kunci: Perancangan Ulang, Perancangan Sistem, Sistem Akuntansi,

Penjualan Tunai, Makaroni Bonju

ABSTRACT

Online sales accounting information system is a group of many related

sources to record, to classify, and to process the selling data through internet. Then,

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 4: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

2

this process results the financial report to obtain any information needed for

decision making purpose in order to manage the company.

This research was done in a small business entity named Makaroni Bonju

Indonesia. Its main business is manufactured of snacks (made from macaroni with

many variant taste). Its production facility is at Jln. Kaliurang Km 12,5 Turen

Vilage, No 325, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. The object of this research was

the design of their online sales accounting information system. The data collecting

technique was through observation, interview, and documentation. This research is

qualitative research with a case study approach.

This research was done using System Life Development Cycle (SLDC) with

four cycles. The first cycle was the system analysis (analyzing the old system,

creating the need of a new system, targeting system arrangement, and researching

the system). The second cycle was about system planning and constructing,

including the function involved, the documents used, the procedure followed,

internal system control, data input also data output from the new system. Then, the

third cycle was the system implementation. It was done by using Phararel Changing

methode. From this cycle, the researcher found that there was an incorrect formula

which became a limitation, an unstable internet connection, and the employess who

weren’t familiar with sistem’s formula.

Keyword: Redesign, Design of System, Accounting System, Cash Sale, Makaroni

Bonju

PENDAHULUAN

Era digital dan serba canggih dalam pengelolaan informasi tak dapat

dipungkiri lagi, demikian halnya dalam mempermudah pekerjaan manusia.

Perusahaan mengandalkan sistem dan bermacam kemajuan teknologi guna

menjalankan roda usahanya, demikian pula dalam kebutuhan pengambilan

keputusan, informasi menjadi mutlak dan perusahaan memerlukan banyak

informasi. Babak baru dimulai, kegiatan jual beli konvensional beralih menjadi

online dengan memanfaatkan teknologi internet. Menurut Ridlo Marpaung seorang

Vice President Operator Sigi Kaca Pariwara yang termuat dalam Tribunnews.com

Jakarta pada 28 Oktober 2017, satu perusahaan e-commerce yang menjual

produknya secara online dapat memiliki transaksi Rp 1 triliun (Pratama, 2017).

Penjualan online (e-commerce) ini semakin diminati oleh masyarakat.

Penjualan secara online ini dimanfaatkan oleh Makaroni Bonju Indonesia

sejak awal berdirinya perusahaan ke seluruh provinsi di Indonesia melalui agen,

reseller, distributor, dan konsumen langsung. Penjualan online (e-commerce) ini

memiliki pengaruh yang baik dalam peningkatan penjualan. Namun demikian,

terjadi beberapa kendala dalam pengimplementasiannya di dunia bisnis dan

perdagangan. Menurut Maulana dalam penelitian yang telah dilakukan terhadap e-

commerce dan penjualan online, kendala yang dihadapi adalah minimnya sumber

daya manusia yang memahami penggunaan e-commerce, sehingga belum maksimal

(Maulana, Susilo, & Riyadi, 2015).

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 5: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

3

Menurut Winarno, sistem yang baik tidak dapat dinilai dengan angka

melainkan dengan suatu penilaian relatif (Winarno, 2006). Boockholdt berpendapat

lima kriteria dapat mengidentifikasi keberhasilan sistem informasi, yakni dengan

kriteria informasi harus benar, tepat waktu, waktu pengembangan yang layak,

memenuhi kebutuhan perusahaan sekarang atau masa depan, serta kepuasan

pemakai. Jika dibandingkan dengan teori kualitas sistem, sistem penjualan online

pada Makaroni Bonju Indonesia juga masih terkendala berbagai hal. Skala

perusahaan yang masih relatif kecil dan sedang membangun, tentu menjadi kendala

tersendiri dalam usahanya. Hal ini berarti Makaroni Bonju Indonesia belum mampu

untuk membuat sistem yang besar layaknya perusahaan skala besar. Menurut

Albert, pemilik dari Makaroni Bonju Indonesia, sistem dengan program aplikasi

khusus yang dirancang dengan biaya mahal justru mempersulit pekerjaan, sistem

tersebut yang tidak dapat berjalan lama dalam memudahkan pekerjaan. Beberapa

kali berganti sistem, namun masih belum memecahkan masalah. Sistem tersebut

belum mampu memberikan output yang beragam sesuai kebutuhan, tidak

mengakomodasi kebutuhan akuntan untuk menyajikan laporan penjualan dengan

berbagai kategori serta kebutuhan akan data varian produk yang terjual.

Demikian pula jika perusahaan berkembang pesat dan semakin maju, sistem

yang telah diterapkan ini belum memenuhi kualitas sistem poin memenuhi

kebutuhan perusahaan saat ini atau masa mendatang. Transaksi penjualan

perusahaan yang menjadi lebih banyak akan mempersulit pengolahan data

penjualan karena harus input manual seluruh transaksi penjualan. Dengan adanya

hal ini perusahaan perlu mengakomodasi kebutuhan sistem yang dapat menampung

seluruh data penjualan.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas serta

melihat pentingnya pengembangan dan perancangan ulang sistem penjualan online

pada Makaroni Bonju Indonesia, maka peneliti ingin mencoba melakukan

perancangan ulang terhadap sistem penjualan online pada Makaroni Bonju

Indonesia. Dengan adanya perancangan ulang sistem tersebut, diharapkan dapat

memberikan kemudahan dalam menginput data penjualan dan mempercepat

pengolahan informasi penjualan sehingga didapatkan informasi yang menunjang

pengambilan keputusan perusahaan dengan cepat. Terkait hal tersebut, peneliti

memiliki minat untuk mengambil bahasan penelitian dengan judul “Perancangan

Ulang Sistem Akuntansi Penjualan Online pada Perusahaan Makaroni Bonju

Indonesia”.

Berdasarkan hal di atas, peneliti merumuskan masalah sistem seperti yang

dapat mencakup kebutuhan penginputan dan pengolahan data penjualan online

menjadi laporan penjualan secara efisien dan efektif, dengan dirumuskan dalam

pertanyaan sebagai berikut: “Bagaimana perancangan sistem informasi akuntansi

untuk mengelola penjualan online pada Perusahaan Makaroni Bonju Indonesia?”.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 6: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

4

Namun demikian, peneliti membatasi penelitian ini mencakup lingkup fitur master

data konsumen, input data transaksi penjualan, dan hasil olahan data berupa nota

transaksi (invoice) serta laporan penjualan yang kemudian akan mempermudah

pembuatan keputusan perusahaan. Data input digunakan untuk proses pengolahan

yang menghasilkan data keluaran. Data input yang akan digunakan adalah data

pelanggan, data barang penjualan, data pembayaran, dan data pengiriman.

Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengusulkan alternatif sistem

yang dapat digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan pengolahan data informasi

penjualan online pada perusahaan Makaroni Bonju Indonesia. Berikut ini adalah

penjabaran dari tujuan yang hendak dicapai:

1. Untuk mengetahui sejauh mana sistem yang diterapkan dalam penjualan online

Makaroni Bonju Indonesia saat ini.

2. Untuk mengetahui penilaian terhadap pelaksanaan sistem penjualan online yang

sudah berjalan di Makaroni Bonju Indonesia saat ini jika dibandingkan dengan

teori sistem.

3. Untuk membuat sistem yang efektif dan efisien bagi penjualan online Makaroni

Bonju Indonesia sehingga data dapat dikumpulkan semaksimal mungkin dan

diolah menjadi output laporan secara otomatis.

4. Untuk mengetahui hasil uji coba pengimplementasian sistem penjualan online

Makaroni Bonju Indonesia yang telah dibuat.

KAJIAN PUSTAKA

Sistem

Menurut Moscove dan Simkin dalam Baridwan (1993), sistem adalah suatu

kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (disebut subsistem) yang saling berkaitan

dengan tujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu”. Sedangkan definisi menurut

Mulyadi, sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang

terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan" (Mulyadi, 1989).

Berbeda dengan Winarno, sistem adalah sekumpulan komponen yang saling terikat

untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Melalui sistem, data masukan

(input) diolah menjadi hasil keluaran (output). Menurut Winarno (2006), input dan

output berasal dari luar sistem sehingga sistem akan berinteraksi dengan

lingkungannya, dan akan lebih bertahan lama.

Sistem memiliki sifat yang terkandung di dalamnya, hal ini dapat

memperlihatkan keberadaan sistem yang seharusnya. Berikut ini sifat-sifat sistem

menurut Narko (2007):

1. Mempunyai tujuan

2. Mempunyai tahapan Input-Proses-Output

3. Mempunyai lingkungan

4. Mempunyai elemen yang saling terkait

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 7: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

5

5. Mempunyai pengendali sistem

6. Mempunyai pengguna (Narko, 2007).

Walaupun berbagai bagian sistem memiliki karakteristik yang berbeda,

namun akan tetap ada bagian baku pada sistem. Masing-masing komponen sistem

memiliki fungsi yang berbeda. Berikut ini adalah komponen sistem:

1. Input, menjadi masukan dari luar sistem, terdapat data yang diterima.

2. Proses berfungsi untuk mengolah input menjadi output.

3. Output adalah komponen hasil kiriman dari terolahnya data masukan dan

diberikan kepada pihak luar sistem

4. Kontrol berfungsi sebagai pengendalian komponen lain sehingga berfungsi

sesuai harapan.

5. Batas Sistem digunakan untuk memisahkan sistem dengan lingkungan luar atau

sistem lainnya.

6. Sistem memiliki tujuan yang ingin dicapai (Winarno, 2006).

Sistem yang kita kenal dikategorikan ke dalam beberapa golongan sesuai

dengan karakteristiknya. Berikut ini adalah golongan sistem:

1. Sistem terbuka vs tertutup

2. Sistem manual vs otomatis

3. Sistem alamiah vs buatan manusia

4. Sistem statis vs dinamis (Winarno, 2006).

Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Winarno, sistem informasi akuntansi adalah sekumpulan perangkat

sistem yang memiliki kegunaan untuk mencatat dan mengolah data, serta

menyajikan informasi akuntansi kepada pihak internal (manajemen perusahaan)

juga pihak eksternal (konsumen, pemasok, pemerintah, kreditur, dan lain

sebagainya) (Winarno, 2006). Sedangkan bagi Mulyadi, sistem akuntansi adalah

organisasi dari formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian

rupa untuk menyediakan informasi keuangan kebutuhan manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 1989).

Bodnar dan Hopwood berpendapat bahwa sistem informasi akuntansi

memiliki definisi seperti berikut:

”An accounting information system (AIS) is a collection of resources, such as

people and equipment, designed to transform financial and other data into

information. This information is communicated to a wide variety of decision

makers. AISs perform this transformation whether they are essentially manual

systems or thoroughly computerized.” (Hopwood, 2010).

Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

akuntansi yaitu suatu kesatuan atau kumpulan berbagai sumber daya yang saling

berhubungan guna mencatat, menggolongkan, dan mengolah data menghasilkan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 8: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

6

laporan keuangan dengan tujuan adanya suatu informasi yang dibutuhkan untuk

pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan perusahaan.

Berdasarkan definisi yang menerangkan bahwa terdiri dari berbagai sumber

daya, sistem informasi akuntansi memiliki elemen di dalamnya. Berikut ini adalah

elemen sistem informasi akuntansi:

1. Formulir

2. Jurnal

3. Buku Besar

4. Buku Pembantu

5. Laporan (Mulyadi, 1989)

Elemen dalam sistem informasi akuntansi ini biasa kita kenal sebagai siklus

akuntansi yang menjadi dasar proses akuntansi berlangsung dimanapun

diterapkannya sistem akuntansi. Tujuan umum pekerjaan penyusunan sistem

informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

2. Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada terkait

mutu, ketepatan penyajian, ataupun struktur informasi.

3. Memperbaiki pengawasan akuntansi dan pengecekan intern, baik untuk

memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi maupun menyediakan

catatan lengkap pertanggungjawaban kekayaan perusahaan.

4. Mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi (Mulyadi,

1989).

Komponen atau bagian yang ada di dalam sistem informasi akuntansi dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Basis data, terdiri dari basis data internal dan eksternal (tidak dapat dikendalikan

perusahaan).

2. Perangkat keras komputer dan pendukungnya, berguna untuk mencatat,

mengolah data, dan menyajikan informasi secara tercetak maupun tidak.

3. Perangkat lunak komputer, berfungsi untuk menjalankan komputer beserta

perangkat pendukungnya.

4. Jaringan komunikasi, bisa berupa jaringan kabel, gelombang, radio, atau lainnya

berguna untuk mengantarkan data serta informasi dari satu ke tempat lain.

5. Dokumen dan laporan (tercetak ataupun tidak), adalah media untuk mencatat

data dan menyajikan laporan.

6. Prosedur atau kumpulan langkah baku untuk menangani suatu peristiwa setiap

harinya (prosedur).

7. Pengendalian, yaitu suatu kontrol berfungsi menjamin setiap komponen

berfungsi dengan baik.

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai

Penjualan merupakan satu entitas yang penting dalam organisasi bisnis dalam

hal ini adalah perusahaan. Dari kegiatan penjualan, perusahaan memperoleh

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 9: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

7

pendapatan (revenue) sehingga diperoleh pula sumber operasi perusahaan.

Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang ataupun jasa, baik secara

kredit maupun tunai. Proses penjualan tunai dimulai dari barang/jasa diserahkan

kepada pembeli yang kemudian ditukarkan dengan uang hasil penjualan oleh

perusahaan. Sedangkan penjualan kredit terjadi jika order dari pelanggan telah

terpenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, kemudian untuk waktu

tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya tersebut. Terakhir

pelanggan akan membayarnya dalam tempo jangka waktu yang diberikan.

Penjualan kredit ini ditangani dengan sistem penjualan kredit (Mulyadi, 1989).

Sistem akuntansi penjualan tunai menurut Mulyadi yakni sistem yang

melibatkan sumber daya, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk

mengoperasikan sistem penjualan sehingga menghasilkan informasi yang

bermanfaat bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan (Mulyadi, 1989).

Selanjutnya menurut Narko, sistem penjualan tunai adalah sebuah sistem penjualan

yang melibatkan penjualan dimana pembeli sudah memilih barang yang akan dibeli

kemudian pembeli diharuskan membayar ke bagian kassa. Dengan kata lain

penjualan tunai adalah penjualan yang transaksi pemindahan hak atas barang

dilakukan secara langsung, sehingga tidak memerlukan prosedur pencatatan

piutang dalam entitas perusahaan (Narko, 2007).

Jika disimpulkan, maka sistem akuntansi penjualan tunai adalah suatu

kumpulan proses mencatat, mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, serta

menganalisis data transaksi penjualan yang kemudian menghasilkan laporan

berkaitan dengan penjualan dan menyediakan informasi penjualan yang dibutuhkan

oleh perusahaan tanpa melibatkan pencatatan piutang dalam perusahaan.

Sistem akuntansi penjualan tunai memiliki beberapa fungsi yang mendukung

untuk memudahkan dilakukannya pengendalian intern. Berikut ini adalah fungsi

yang terkait dengan penjualan tunai yaitu:

1. Bagian Order Penjualan

2. Bagian Kas (Kasa)

3. Bagian Gudang

4. Bagian Pengiriman Barang

5. Bagian Akuntansi

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tunai terdiri dari

beberapa bagian, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Faktur penjualan tunai

2. Bukti setor bank

3. Pita register kas (cash register tape)

4. Rekap Harga Pokok Penjualan

5. Bukti Memorial (Journal Voucher)

Sedangkan di dalam sistem informasi akuntansi penjualan tunai juga terdapat

catatan akuntansi yang digunakan, diantaranya:

1. Jurnal Penjualan 2. Jurnal Penerimaan Kas

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 10: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

8

3. Jurnal Umum

4. Kartu Persediaan

5. Kartu Gudang

Jaringan prosedur yang kemudian membentuk sebuah sistem informasi

akuntansi penjualan adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Order Penjualan

2. Prosedur Penerimaan Kas

3. Prosedur Penyerahan Barang

4. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai

Bagian ini mencatat jurnal penjualan dengan jurnal sebagai berikut:

Kas xxx

Penjualan Tunai xxx

Kemudian dilanjutkan dengan mencatat pengeluaran sediaan dengan jurnal

umum sebagai berikut:

Harga Pokok Penjualan xxx

Persediaan xxx

5. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank

6. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas

7. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Perancangan dan Pengimplementasian Sistem

Menurut Baridwan, untuk menyusun sistem informasi akuntansi bagi suatu

organisasi dengan pendekatan sistem Life Cycle Development diperlukan beberapa

tahap pengerjaan, diantaranya adalah:

1. Tahap Analisis, dilaksanakan untuk mendapatkan informasi mengenai sistem

yang sedang berjalan. Informasi yang dikumpulkan mengenai kelebihan dan

kekurangan sistem yang sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan ini

mencakup beberapa aspek seperti kualitas informasi yang dihasilkan, distribusi

informasi kepada pemakai, pengawasan yang tercakup dalam sistem, biaya

pengerjaan sistem, dan lain sebagainya.

2. Tahap Perancangan (desain) dan pemilihan, yakni menyusun sistem informasi

yang baru. Perancangan sistem ini ditujukan terutama untuk menghilangkan

kekurangan/kelemahan sistem yang sedang dijalankan, dan meningkatkan

kelebihan sistem lama. Setidaknya, sistem baru tidak akan menghilangkan

kelebihan yang ada. Dalam tahap ini juga direncanakan dan dilakukan pemilihan

komputer yang akan digunakan.

3. Tahap implementasi, adalah tahap pemasangan sistem informasi yang baru di

dalam perusahaan. Tahap ini dilakukan untuk menggantikan sistem informasi

yang lama atau yang sedang dijalankan.

4. Tahap pelaksanaan sistem dan pengawasan pelaksanaan, yaitu tahap dimulainya

penggunaan sistem informasi baru di dalam pengolahan data. Selain itu juga

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 11: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

9

terdapat pengawasan oleh perencana sistem sehingga dapat mengikuti

pelaksanaan sistem informasi yang baru. Pengawasan ini dilakukan untuk

menentukan apakah sistem informasi yang baru sudah dapat menghilangkan

kelemahan sistem yang dijalankan (lama), dan sistem informasi yang baru

apakah sudah dapat meningkatkan kelebihan sistem lama (Baridwan, 1993).

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan mikro bernama Makaroni Bonju

Indonesia yang beralamatkan di Perumahan Restu Alam Putra Residence No. 5

Gang Manggis Rt 08/Rw 03, Jalan Plosokuning Raya Minomartani, Ngaglik,

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581. Kegiatan utama perusahaan ini

adalah produksi (manufaktur) dan penjualan produk berupa makanan ringan yang

terbuat dari makaroni. Permasalahan besar yang terjadi di dalam perusahaan ini

adalah adanya penjualan yang tidak dilaksanakan dengan sistem yang baik,

sehingga menimbulkan berbagai masalah baru bagi perusahaan. Peneliti melakukan

observasi permasalahan (pra penelitian) terhadap sistem yang telah dijalankan oleh

perusahaan pada Bulan Februari-April 2018. Sedangkan perancangan dan

pengimplementasian sistem penjualan secara online dilakukan pada Bulan Juni-Juli

2018.

Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini masuk ke dalam kategori

penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan studi kasus (case study). Di dalam

penelitian ini, pendekatan studi kasus digunakan untuk memahami sebuah kejadian

atau permasalahan yang terjadi di Makaroni Bonju Indonesia, diawali dengan

pengumpulan bermacam informasi khususnya terkait sistem penjualan online dan

kemudian diolah untuk mendapatkan solusi dari adanya permasalahan dalam sistem

penjualan online. Sedangkan berdasarkan dari tujuannya, penelitian ini termasuk ke

dalam penelitian research and development (penelitian dan pengembangan), yakni

penelitian yang dimaksudkan untuk mengembangkan produk baru atau

pengembangan proses untuk menghasilkan produk (Indriantoro & Supomo, 1999).

Pada penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan sistem penjualan online yang

telah ada untuk menjadi lebih baik lagi serta dapat mengatasi kesulitan yang

dihadapi sehingga kinerja dapat lebih efektif dan efisien. Subjek dari penelitian ini

adalah Makaroni Bonju Indonesia yang memiliki kantor di Yogyakarta. Sedangkan

objek penelitian ini adalah berbagai informasi mengenai akuntansi penjualan online

Makaroni Bonju Indonesia yang didapatkan dari berbagai macam hal seperti

dokumen, prosedur, sistem, data, hasil wawancara, catatan, dan lain sebagainya.

Dalam pengumpulan data yang diperlukan guna mendukung penelitian ini,

peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya sebagai

berikut:

1. Observasi

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 12: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

10

Pengumpulan data yang pertama kali dilakukan adalah dengan mengamati

berbagai hal terkait dengan sistem penjualan di Makaroni Bonju Indonesia baik

terkait prosedur maupun penggunaan sistemnya.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi dari

narasumber primer yang telah menjalankan usaha serta sistem dari penjualan

online pada Makaroni Bonju Indonesia.

3. Dokumentasi

Dengan teknik pengumpulan data ini dapat diketahui berbagai macam bukti

transaksi penjualan, dokumen dan catatan penjualan, prosedur yang sudah

diterapkan, serta laporan penjualan yang selama ini telah dibuat.

Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen penelitian, diantaranya

adalah:

1. Perekam suara

Instrumen perekam suara digunakan untuk mendokumentasikan berbagai

informasi yang diperoleh selama proses penelitian dari metode wawancara.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara pada instrument penelitian ini digunakan sebagai alat

petunjuk dalam melakukan wawancara kepada narasumber, terdiri dari daftar

pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber primer.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejarah Perusahaan

Makaroni Bonju Indonesia mulai didirikan sejak empat tahun silam, yakni

pada tahun 2014. Perusahaan makanan ringan ini termasuk ke dalam kategori

industri usaha kecil dan menengah yang menjual snack makaroni dengan aneka

pilihan rasa. Saat ini, Makaroni Bonju Indonesia resmi terdaftar dalam Keputusan

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagai badan hukum

dengan nama PT Tri Hartono Group per tanggal 5 Mei 2018 dengan nomor AHU-

0023860.AH.01.01.Tahun 2018 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum

Perseroan Terbatas PT Tri Hartono Group. Selain itu, Makaroni Bonju Indonesia

juga telah mendapatkan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga dari Dinas

Kesehatan Kabupaten Sleman nomor 002/3863/001/V/2017 karena telah

memenuhi persyaratan berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan

Makanan Republik Indonesia.

Berawal dari adanya kesempatan untuk berjualan makanan ringan di sebuah

café yang ada di Yogyakarta, pemilik perusahaan memulai bisnis. Produk dibeli di

sebuah toko aneka snack yang ada di Kota Yogyakarta, kemudian dikemas menjadi

kemasan ekonomis. Tak lupa sebuah stiker label ditempel sebagai identitas produk.

Logo pada stiker adalah seekor kucing, dan nama produk berupa ‘Bonju’

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 13: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

11

Dikarenakan banyak peminat, pemilik mencetuskan ide membuat produknya

sendiri usai menemukan beberapa pemasok bahan baku. Terdapat delapan varian

rasa, dengan tingkat level pedas yang berbeda dan pilihan rasa manis serta gurih.

Konsumen dapat membeli makaroni dengan rasa pedas manis serta pedas asin pada

tingkat level pedas yang berbeda. Usai memiliki rumah produksi sendiri, Makaroni

Bonju Indonesia mendaftarkan produknya bersertifikat halal kepada Majelis Ulama

Indonesia DIY mulai tahun 2015. Sertifikat halal ini diperpanjang setiap dua tahun

sekali. Untuk saat ini, Makaroni Bonju Indonesia memproduksi makanan ringan

bersertifikat halal nomor 12120002630817 yang berlaku pada 29 Agustus 2017

hingga 29 Agustus 2019.

Kini, dalam satu bulan rumah produksi ini dapat menghasilkan lebih dari

30.000 kemasan makaroni ukuran 100 gram. Hal ini didukung adanya tim

pemasaran (marketing) dan tim penjualan (selling). Makaroni Bonju Indonesia

memasarkan produknya hingga seluruh wilayah di Indonesia melalui agen, reseller,

dan distributornya. Produk juga sudah mencapai Negara Hongkong dan sekitarnya.

Selain itu, konsumen juga dapat membeli produk secara langsung melalui

pemasaran melalui online (media sosial serta website). Permasalahan besar terjadi

di dalam perusahaan ini adalah adanya aktivitas penjualan yang tidak dilaksanakan

dengan sistem yang baik, sehingga menimbulkan berbagai masalah baru bagi

perusahaan. Permasalahan yang terjadi seperti kesalahan input, kesalahan

pengiriman, kesalahan penghitungan dan lain sebagainya.

Lokasi Perusahaan

Makaroni Bonju Indonesia beralamatkan di Perumahan Restu Alam Putra

Residence No. 5 Gang Manggis Rt 08/Rw 03, Jalan Plosokuning Raya

Minomartani, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581. Lokasi ini

merupakan kantor pemasaran (marketing) dan tim lainnya sekaligus menjadi alamat

official dari Makaroni Bonju Indonesia. Sedangkan untuk rumah produksi sendiri

berada di Jalan Kaliurang Km 12,5 Dusun Turen No 325, Sardonoharjo, Ngaglik,

Sleman. Jarak rumah produksi ini cukup jauh namun masih berada dalam cakupan

satu wilayah Kecamatan Ngaglik.

Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam sebuah organisasi, struktur organisasi merupakan hal yang penting dan

harus ada. Keberadaan struktur organisasi ini akan memudahkan jalannya sebuah

organisasi sehingga tujuan akan lebih mudah diraih. Struktur organisasi ini dapat

menerangkan berbagai hubungan yang dimiki antar anggota di dalam struktur

organisasi. Tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab tercermin dari bagan

struktur organisasi sehingga entitas organisasi dapat menggunakan struktur

organisasi sebagai salah satu perangkat mencapai tujuan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 14: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

12

Meski masih cukup sederhana, namun struktur organisasi Makaroni Bonju

Indonesia sudah direncanakan dan dibuat dengan baik. Aneka posisi mengisi

struktur organisasi sehingga formasi menjadi cukup lengkap seperti pada umumnya

di perusahaan besar. Terdapat beberapa bagian dalam perusahaan, diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. Founder (Pemilik)

2. Project Manager

3. Production Team (Tim Produksi)

4. Selling (Tim Penjualan)

5. Customer Service

6. Content Writer (Pembuat konten)

7. Ilustrator

8. Finance (Akuntan)

Sumber Daya Manusia Perusahaan

Sumber Daya Manusia yang ada pada Makaroni Bonju Indonesia mengalami

beberapa pergantian. Akan tetapi keseluruhan sumber daya manusia diharapkan

menjadi pilar penting di dalam pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu,

sumber daya manusia telah disesuaikan dengan struktur organisasi yang ada pada

Makaroni Bonju Indonesia. Sumber daya manusia yang ada di Makaroni Bonju

Indonesia saat ini berjumlah 17 orang pegawai.

Produk Perusahaan

Makaroni Bonju Indonesia berkembang sejak empat tahun terakhir. Saat ini,

terdapat lima belas varian rasa, diantaranya adalah:

No Varian Rasa No Varian Rasa

1. Pedas Manis Spicy (Level 1) 9. Super Hot Gurih

2. Pedas Manis Spicy (Level 2) 10. Super Hot Manis

3. Pedas Manis Spicy (Level 3) 11. Jagung Bakar Manis Madu

4. Pedas Gurih Spiciest (Level 1) 12. Jagung Bakar Spicy

5. Pedas Gurih Spiciest (Level 2) 13. Sapi Panggang

6. Pedas Gurih Spiciest (Level 3) 14. Coklat

7. Keju 15. Nori

8. Keju Spicy

Kesemua varian rasa ini dikemas dalam ukuran 100 gram, yang kemudian

dibalut dengan kemasan unik. Kemasan unik ini menjadi ciri khas Makaroni Bonju

Indonesia yang menampilkan cuplikan komik dan cerita Bonju (karakter kucing)

sebagai ikon produk makaroni ini. Selain itu, pada edisi tertentu kemasan pada

produk makaroni memiliki varian lain, yakni kemasan toples seberat 500 gram

sehingga menjadi pilihan bagi konsumen.

Sistem Informasi Penjualan Online pada Makaroni Bonju Indonesia

Makaroni Bonju Indonesia memasarkan seluruh produknya melalui media

online. Terdapat beberapa cara yang dipergunakan oleh Makaroni Bonju Indonesia

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 15: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

13

dalam pemasaran produknya, diantaranya adalah melalui media sosial dan website.

Melalui media sosial Twitter, Makaroni Bonju Indonesia hadir dengan nama akun

@makaronibonju. Makaroni Bonju Indonesia hadir dalam Instagram dengan nama

@makaronibonju_id. Akun Instagram ini digunakan karena mudah dan sangat

populer di kalangan masyarakat saat ini.

Selain memasarkan produknya melalui media sosial, Makaroni Bonju

Indonesia juga mempromosikan makanan ringan produksinya melalui website

makaronibonju.com. Di dalam website, informasi mengenai Makaroni Bonju

Indonesia termuat lebih lengkap. Terdapat informasi mengenai Bonju sendiri,

produk, distributor dan agen, cara bergabung menjadi agen, dan berita terkini.

Pemesanan pun juga dapat dilayani melalui website Makaroni Bonju Indonesia,

dengan ikon Online di pojok bawah kanan web. Ada kalanya pemesanan via

website tidak selama 24 jam, sehingga apabila sedang tidak dalam jam kerja,

pemesanan melalui website akan tidak aktif (off). Namun pemesanan tetap dapat

dilakukan dengan mengeklik ikon Offline dan mengisi data pada pojok kanan web.

Pembahasan

Tahap Analisis Sistem

Mengacu pada Life Cycle Development System, tahapan pembuatan sistem

terdiri dari 4 hal berbeda, yaitu tahap analisis sistem, tahap perencanaan serta

pemilihan sistem, tahap implementasi, dan tahap pelaksanaan sistem. Dalam tahap

analisis sistem sendiri memiliki beberapa langkah dalam pembuatan sistem,

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Analisis terhadap sistem lama

Sistem penjualan yang digunakan pada Makaroni Bonju Indonesia telah

mengalami tiga kali perubahan. Menurut keterangan pemilik dan juga pelaksana

sistem, sistem ini sebetulnya sudah canggih, namun terdapat beberapa hal yang

tidak dapat menunjang kebutuhan. Hal-hal yang tidak menunjang kebutuhan

adalah fitur keaktifan agen (data tanggal berakhirnya masa keagenan), dan

adanya cashback atau kekurangan agen yang belum terpenuhi di dalam sistem.

Selain itu sistem ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

a. Proses dalam input data

1) Sistem yang masih manual meski sudah menggunakan perangkat

komputer dan ditunjang dengan internet.

2) Sistem masih sederhana, namun masih sering terjadi kesalahan pada

praktiknya.

3) Masih banyaknya human error (kelalaian manusia) yang terjadi dalam

input data.

4) Terjadinya tumpang tindih deskripsi pekerjaan (double job description)

antara bagian penjualan dengan akuntan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 16: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

14

b. Kebutuhan fitur tertentu yang belum terpenuhi

Fitur yang masih belum terpenuhi adalah fitur masa aktif keagenan yang

dapat diolah secara otomatis, dan belum otomatisnya dalam mencetak faktur

penjualan sehingga harus menginput data beberapa kali seperti pada saat

pembuatan bukti order penjualan, pembuatan faktur, dan input data di rekap

order bulanan.

c. Kualitas informasi yang dihasilkan

1) Informasi yang dihasilkan terkait dengan sistem penjualan ini pun turut

menjadi kurang baik.

2) Informasi yang dihasilkan menjadi output belum terolah dengan baik.

d. Distribusi informasi kepada pemakai

e. Pengawasan yang tercakup di dalam sistem

2. Analisis kebutuhan sistem baru

Dari hal yang menjadi kekurangan pada sistem lama, maka berikut ini adalah

kebutuhan sistem yang baru, diantaranya adalah:

a. Kebutuhan Fungsional

1) Sistem penjualan yang dirancang dapat melakukan penjualan tunai secara

tepat

2) Sistem penjualan yang dibuat dapat otomatis membuat bukti order dan

nota/faktur penjualan

3) Sistem penjualan yang dirancang dapat otomatis membuat laporan

penjualan secara otomatis dan real time

4) Sistem penjualan dapat menjadi database untuk mendukung pengambilan

keputusan.

5) Pengendalian Internal

b. Kebutuhan Nonfungsional

1) Operasional

a) Berdasarkan keinginan pemilik dan jajaran pegawai

b) Penggunaan Microsoft Excel didukung dengan Google Drive sehingga

dapat terupdate kapan pun oleh siapapun yang dapat mengakses.

2) Sistem memuat seluruh data penjualan dan informasi yang disajikan

berkaitan serta sesuai dengan yang dibutuhkan

3) Kinerja

a) Dalam mengakses sistem dapat dilakukan selama 24 jam karena

berbasis Google Drive yang setiap saat dapat diakses dan diupdate.

b) Untuk menginput data, membuat nota/faktur/bukti order, serta

memantau laporan penjualan dapat dilakukan setiap saat.

3. Sasaran penyusunan sistem informasi yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

a. Informasi yang dihasilkan menjadi tepat waktu dan juga harus mudah

dipahami, mendukung keputusan yang akan dibuat, serta valid.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 17: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

15

b. Sistem informasi penjualan cukup sederhana sehingga mudah untuk dipahami

dan dilaksanakan oleh admin/pelaksana sistem.

c. Sistem informasi penjualan pada Makaroni Bonju Indonesia dapat secara

fleksibel dijalankan.

d. Dapat menjadi penunjang bagi pelayanan pelanggan secara cepat dan tepat.

e. Biaya untuk melaksanakan sistem yang masih terjangkau karena

memanfaatkan hal yang mudah diperoleh guna dan diolah dengan optimal.

4. Penelitian sistem

Dalam penelitian sistem ini, aspek yang akan memberikan manfaat dalam proses

perencanaan dan pembuatan sistem, diantaranya adalah berikut ini:

a. Alat yang dipergunakan

Alat yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi penjualan Makaroni

Bonju Indonesia ini adalah komputer/laptop dan jaringan wifi atau internet.

b. Karyawan yang melaksanana pekerjaan sistem

Karyawan atau pegawai sebagai pelaksana sistem yaitu staff dan customer

service berada di tangan bagian project manager.

c. Prosedur yang digunakan

Makaroni Bonju Indonesia belum memiliki standar prosedur operasional

(SOP). Sedangkan alur pekerjaan digambarkan secara sederhana dengan

sebuah diagram sederhana.

d. Data dan informasi termasuk input, output, dan file

Data dan informasi terkait sistem penjualan pada Makaroni Bonju Indonesia

ini merupakan data yang diperoleh dari konsumen maupun data yang

diberikan oleh internal perusahaan.

5. Menyusun cara pemenuhan kebutuhan informasi

Langkah ini merupakan upaya terakhir dalam tahap analisis sistem. Dalam

menyusun sistem tentu didasarkan pada berbagai pertimbangan dan hasil dari

poin-poin di atas.

Tahap Perancangan Sistem

Tahap kedua merupakan tahapan penyusunan sistem informasi yang baru.

Perancangan sistem dilakukan untuk menghilangkan kelemahan sistem yang

sedang dijalankan serta mengoptimalkan kelebihan sistem. Perancangan sistem

sendiri dibagi ke dalam beberapa tahapan, yakni:

1. Merancang pengeluaran (output)

Output merupakan hasil dari pengolahan data yang berasal dari data masukan.

Di dalam perusahaan, umumnya output berbentuk laporan keuangan, ataupun

bentuk laporan lain dimana dapat menjadi dasar pengambilan keputusan oleh

pihak berkepentingan. Berikut ini adalah rancangan output dalam sistem yang

baru pada Makaroni Bonju Indonesia, diantaranya adalah:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 18: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

16

a. Rancangan format laporan

Laporan yang menjadi output dari sistem ini nantinya adalah laporan yang

secara otomatis tampil setelah data diinput, dengan bentuk tabel sederhana

dan grafik yang fluktuatif dengan otomatis setiap detiknya dapat diakses.

b. Rancangan isi laporan

Laporan bukan alat pengawasan dan pengukuran kinerja, maka isi laporan

berupa hasil dari kegiatan usaha yang telah dilaksanakan. Hasil penjualan ini

dilaporkan berdasarkan kebutuhan, seperti berdasarkan varian produk, jumlah

nominal penjualan, kategori konsumen, bulanan, dan lain sebagainya.

c. Rancangan jumlah laporan, distribusi, dan lain sebagainya

Guna perbandingan sejauh mana proses kegiatan usaha dilakukan, maka

periode pembuatan laporan adalah bulanan dan tahunan. Hasil berupa laporan

ini berjumlah 7 item dengan dibagi dua, yakni:

1) Laporan periode Bulanan, terdiri dari:

a) Laporan penjualan berdasarkan varian produk dalam jumlah kuantitas

b) Laporan penjualan berdasarkan kategori konsumen dalam jumlah

kuantitas

c) Laporan penjualan berdasarkan varian produk dalam jumlah nominal

rupiah

d) Laporan penjualan berdasarkan kategori konsumen dalam jumlah

kuantitas

2) Laporan periode Tahunan, terdiri dari:

a) Laporan penjualan berdasarkan varian produk selama satu tahun

b) Laporan total penjualan berdasar kuantitas setiap bulannya dalam

setahun

c) Laporan total penjualan berdasar kuantitas setiap bulannya dalam

setahun

2. Merancang masukan (input)

Input yang digunakan terbagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya adalah:

a. Data diri (identitas) konsumen, terutama untuk kategori agen yang melakukan

transaksi berkali-kali.

b. Data order penjualan, memuat kolom input data order yang dilakukan oleh

konsumen.

c. Data pembayaran, merupakan kolom isian guna memasukkan data berupa

dokumen transfer mengingat seluruh transaksinya dilakukan secara virtual

dan online.

d. Data pengiriman barang, merangkum informasi terkait dengan pengiriman

barang.

3. Merancang Prosedur

Prosedur yang akan diterapkan pada sistem yang baru adalah sebagai berikut:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 19: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

17

a. Prosedur Order Penjualan

Prosedur ini adalah prosedur yang menangani bagian pemesanan barang.

b. Prosedur Penerimaan Pembayaran

Prosedur penerimaan pembayaran dilakukaan dengan cara transfer melalui

rekening bank Makaroni Bonju Indonesia.

c. Prosedur Penyerahan Barang

Prosedur penyerahan barang dilakukan usai prosedur penerimaan

pembayaran selesai dilakukan.

d. Prosedur Pencatatan Transaksi

Prosedur pencatatan transaksi dilakukan oleh bagian akuntan, guna mencatat

seluruh transaksi penjualan yang terjadi.

e. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan dicatat oleh bagian akuntansi berdasarkan dari catatan

kartu sediaan barang.

4.2.2.2 Desain Aplikasi Perangkat Pengolah Data Sistem Informasi Penjualan

Online di Makaroni Bonju Indonesia

Desain sistem akuntansi penjualan online pada Makaroni Bonju Indonesia

dirancang untuk memperbaharui sistem akuntansi penjualan yang masih diterapkan

dalam perusahaan hingga saat ini. Sistem yang baru nantinya ini diharapkan mampu

mengatasi permasalahan dan kekurangan yang terkait dengan penjualan online pada

Makaroni Bonju Indonesia. Selain itu, desain ini juga diikuti dengan pembuatan

aplikasi perangkat pengolah data sistem akuntansi penjualan online pada Makaroni

Bonju Indonesia. Perangkat ini akan membantu terpusatnya pencatatan dalam

sistem penjualan sehingga data akan mudah diakses dan dipergunakan semaksimal

mungkin, sehingga akan mempercepat pengambilan keputusan. Desain sistem

informasi akuntansi penjualan online pada Makaroni Bonju Indonesia ini meliputi

beberapa hal, yakni:

1. Prosedur dalam sistem penjualan baru

Prosedur yang diterapkan pada sistem akuntansi penjualan sebagai berikut:

a. Prosedur Order Penjualan

b. Prosedur Penerimaan Pembayaran

c. Prosedur Pengiriman/Penyerahan Barang

d. Prosedur Pencatatan Transaksi Penjualan

e. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Berdasarkan prosedur di atas yang ada pada sistem informasi akuntansi

penjualan online baru Makaroni Bonju Indonesia, maka proses dan alurnya dapat

digambarkan pada Gambar menggunakan flowchart di bawah ini:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 20: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

18

Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Online

pada Makaroni Bonju Indonesia

2. Fungsi yang terkait dengan sistem penjualan yang baru

Fungsi-fungsi yang ada dalam sistem penjualan sebagai berikut:

a. Fungsi penjualan

b. Fungsi kas

c. Fungsi gudang

d. Fungsi pengiriman

e. Fungsi akuntansi

3. Dokumen yang seharusnya digunakan dalam sistem penjualan yang baru

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 21: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

19

Berikut ini adalah dokumen yang digunakan dalam sistem:

a. Dokumen bukti order penjualan

b. Dokumen faktur penjualan

c. Dokumen pengiriman barang

4. Catatat akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan baru

a. Master data konsumen

b. Mater data penjualan

c. Lembar kontrol sediaan barang

d. Catatan Rekap Order Agen

5. Sistem Pengendalian Internal yang baru

Sistem pengendalian internal dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. Keorganisasian

Pengendalian internal pada keorganisasian diharapkan mampu untuk

melindungi sistem informasi akuntansi penjualan dari bentuk-bentuk

ketidaktepatan, diantaranya dengan cara:

b. Sistem Otorisasi

Sistem otorisasi dapat mulai diterapkan pada Makaroni Bonju Indonesia

sehingga akan lebih memberikan pengendalian internal terhadap kaitannya

dengan penjualan. Dalam sistem otorisasi ini dapat diterapkan dengan:

c. Kepercayaan pada Praktik yang Sehat

Makaroni Bonju Indonesia telah menerapkan praktik yang baik dan sehat,

meski masih pada tahapan awal. Praktik yang sehat ini seperti dilakukannya

pencocokan transfer konsumen dengan pencatatan dan mutasi bank,

pencocokan nota dengan pencatatan, dan lain sebagainya.

6. Data masukan (input)

Input data yang digunakan dalam proses data pada sistem informasi penjualan

Makaroni Bonju Indonesia terbagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya adalah:

a. Tabel data primer, merupakan data yang menjadi sumber informasi dan acuan

dari berbagai turunan data lain. Tabel data primer ini terdiri dari:

1) Tabel data diri (identitas) konsumen

2) Tabel harga varian produk

b. Data Input Konsumen

Selain kedua data primer sebelumnya, data identitas konsumen yang ada pada

sheet Master Data Konsumen akan termuat secara otomatis dengan bantuan

formula rumus pada bagian input data order penjualan di sheet Master Sistem.

c. Data order penjualan

Memuat kolom input data untuk seluruh data penjualan, sehingga data

menjadi terpusat serta tidak tercecer.

d. Data pembayaran

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 22: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

20

Memuat informasi terkait dengan biaya kirim, kekurangan lalu, cashback,

total pembayaran, toral transfer, tanggal transfer, bank transfer, nomor

penjualan, tanggal faktur, email, selisih transfer, dan kekurangan/kelebihan

pembayaran.

e. Data pengiriman barang

Data ini diisi dengan informasi yang didapatkan dari bagian pengiriman

barang. Pada tampilan input data pengiriman ini akan memuat data mengenai

estimasi waktu kirim dan tibanya di tangan konsumen, ekspedisi pengiriman

yang digunakan, nomor resi, serta informasi lainnya yang terkait keagenan

seperti masa aktif keagenan serta tambahannya.

7. Hasil pengeluaran (output) data

Output merupakan hasil dari pengolahan data yang berasal dari data masukan.

Di dalam sistem yang baru, terdapat keinginan untuk adanya output yang keluar

secara otomatis. Berikut ini adalah beberapa rancangan output dalam sistem

yang baru untuk sistem akuntansi penjualan pada Makaroni Bonju Indonesia,

diantaranya adalah:

a. Output Nota dan Faktur Otomatis

Terdapat dua dokumen yang dapat dimunculkan secara otomatis untuk

kemudian dicetak tanpa harus menuliskan data kembali, diantaranya adalah:

1) Output Bukti Order Penjualan

2) Output Faktur Penjualan

b. Output Laporan Otomatis

Di bawah ini adalah jenis laporan yang dihasilkan dari sistem akuntansi

penjualan yang baru, diantaranya adalah:

1) Laporan periode Bulanan, terdiri dari:

Berikut ini adalah laporan detail yang disajikan dapam laporan penjualan

bulanan:

a) Laporan Penjualan berdasarkan varian produk dalam jumlah kuantitas

b) Laporan Penjualan berdasarkan kategori konsumen dalam jumlah

kuantitas

c) Laporan Penjualan berdasarkan varian produk dalam jumlah nominal

rupiah

2) Laporan periode Tahunan, terdiri dari:

Berikut ini adalah laporan detail yang disajikan dapam laporan penjualan

tahunan:

a) Laporan Penjualan berdasarkan varian produk selama satu tahun

b) Laporan Total Penjualan berdasar kuantitas setiap bulannya dalam

setahun

c) Laporan Total Penjualan berdasar jumlah penjualan setiap bulannya

dalam setahun

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 23: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

21

Seluruh laporan ini ditujukan untuk project manajer, tim pemasaran, dan pemilik

perusahaan. Selain itu, laporan penjualan ini juga dipergunakan oleh internal

bagian penjualan. Pendistribusian laporan dengan menggunakan email dan share

Google Drive, sehingga dapat dibagikan dan diakses setiap saat diperlukan.

Tahap Pengimplementasian Sistem

Usai menyelesaikan tahap perancangan dan pembuatan sistem, dilanjutkan

dengan tahapan implementasi sistem, yang dilakukan untuk menguji apakah sistem

dapat berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan perencanaan atau tidak.

Tahap implementasi ini merupakan tahapan yang diukur dengan waktu dan

disetujui bersama hingga sistem berhasil dilaksanakan. Dalam kesempatan kali ini,

tahap pengimplementasian sistem dilaksanakan dengan waktu yang telah disepakati

yakni selama satu bulan. Jika dilaksanakan berdasarkan teori pengimplementasian

sistem, maka terdapat sepuluh langkah yang dilakukan, yaitu:

1. Menyiapkan gedung

Sebelum adanya sistem yang baru ini, sistem akuntansi penjualan telah

dikerjakan secara komputer, bukan berawal dari sesuatu yang sangat baru

ataupun dimulai dari proses manual.

2. Menyusun organisasi dan deskripsi jabatan

Guna memperlancar suatu sistem, dibutuhkan pemisahan fungsi dan tugas secara

baik.

3. Mencari karyawan yang sesuai

Dikarenakan tidak begitu banyak perubahan yang signifikan, maka pegawai

yang sudah ada hanya perlu diolah untuk diefektifkan, serta tidak perlu mencari

karyawan yang baru.

4. Training karyawan

Pada langkah ini, pertama dilaksanakan sosialisasi terlebih dahulu terlebih

kepada bagian penjualan (selling), project manager, pimpinan, dan akuntan.

5. Memasang komputer

Tahapan memasang komputer ini tidak dilaksanakan oleh Makaroni Bonju

Indonesia dikarenakan sebelumnya meski masih manual namun data dan

berbagai aktifitas telah dilakukan dengan komputer.

6. Mengubah data ke dalam file

Keseluruhan data diproses dengan komputer sejak sebelum sistem berganti,

sehingga hal ini tidak akan banyak menimbulkan permasalahan.

7. Membuat program komputer

Sistem akuntansi penjualan online pada Makaroni Bonju Indonesia yang baru ini

sekaligus untuk membuat satu perangkat pengolah data penjualan agar dapat

terpusat dan dibuat secara otomatis sehingga dapat meminimalisasi tingkat

kesalahan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 24: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

22

8. Mengetes program komputer

Masa pengimplementasian sistem sekaligus menjadi masa uji coba perangkat

pengolah data penjualan yang dibuat dalam bentuk Spreedsheet Google Drive.

Masa ujicoba dalam waktu satu bulan ini dilaksanakan pada Bulan Juli 2018.

9. Melaksanakan sistem baru

Pelaksanaan sistem dilaksanakan usai tahapan uji coba twlah diselesaikan dan

sistem sudah siap dipergunakan. Sistem baru dapat dilaksanakan per tanggal 1

Agustus 2018 pada entitas Makaroni Bonju Indonesia.

10. Melakukan pengawasan pelaksanaan

Usai melaksanakan tahap implementasi sistem informasi yang baru beserta

dengan perangkat pengolah datanya, kedepannya hanya tinggal melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan sistem yang baru.

Tahap Pelaksanaan Sistem

Pada dasarnya, melalui Life Cycle Development System, tahapan pembuatan

sistem dilakukan dengan empat tahapan. Namun dalam penelitian ini, peneliti

hanya melaksanakan hingga pada tahap ketiga, yakni pengimplementasian sistem.

Untuk tahapan pelaksanaan sistem akan dilakukan sendiri oleh perusahaan. Namun

demikian, adanya evaluasi dan pengontrolan telah dilakukan pada saat dan setelah

pengimplementasian sistem berjalan. Segala kekurangan dan kendala telah

didiskusikan untuk selanjutnya dilakukan perbaikan sistem guna mencapai hasil

yang sesuai dengan harapan. Tepat pada tanggal 1 Agustus 2018 pun sistem telah

dipergunakan dan dilaksanakan oleh perusahaan Makaroni Bonju Indonesia,

setelah sebelumnya melalui tahapan pengimplementasian selama satu bulan

lamanya dengan menggunakan metode paralel.

Keterbatasan Penelitian

Peneliti tidak sepenuhnya dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik.

Terdapat kendala dari diri peneliti sendiri maupun sistem yang dibuat. Beberapa hal

yang menjadi kendala, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan ulang sistem informasi akuntansi penjualan online pada Makaroni

Bonju Indonesia hanya sampai pada tahap pengimplementasiannya saja.

2. Sistem yang dirancang ini hanya dapat dilaksanakan pada Makaroni Bonju

Indonesia saja.

3. Adanya perhitungan di dalam sistem terkait kekurangan transaksi lalu dan

cashback lalu, peneliti masih memerlukan waktu lagi guna mendapatkan

formula yang tepat dan ringkas, hal ini dikarenakan terdapat permintaan guna

memperoleh nilai cashback dan kekurangan lalu secara otomatis dari transaksi

yang terinput sebelumnya

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 25: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

23

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dan

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Sistem informasi akuntansi penjualan online yang ada pada Makaroni Bonju

Indonesia masih dilakukan dengan cara yang manual meski telah menggunakan

perangkat komputer.

2. Perancangan sistem informasi akuntansi penjualan online pada Makaroni Bonju

Indonesia menggunakan metode System Life Development Cycle (SLDC),

dengan tiga tahap pelaksanaan, yaitu:

a. Tahap analisis sistem, terbagi menjadi empat hal, yakni analisis terhadap

sistem lama, analisis kebutuhan sistem baru, sasaran penyusunan sistem, dan

penelitian sistem. Hasil analisis yang dilakukan, terdapat kelemahan dalam

sistem lama seperti masih manualnya sistem lama, terjadi kesalahan dalam

input, perangkapan pekerjaan, dan lain sebagainya.

b. Tahap perencanaan dan pembuatan sistem, merupakan suatu upaya

membuatan sistem baru yang dapat menggantikan sistem lama dengan

kriteria berikut:

1) Fungsi yang terlibat dalam sistem baru adalah fungsi penjualan, fungsi

penerimaan pembayaran, fungsi gudang, fungsi pengiriman, dan fungsi

akuntansi.

2) Dokumen yang dipergunakan dalam sistem baru adalah bukti order

penjualan, faktur penjualan, dan faktur pengiriman barang dari perusahaan

ekspedisi.

3) Catatan yang dipergunakan dalam sistem baru adalah master data

konsumen, master data penjualan, lembar kontrol sediaan barang di

gudang, dan catatan rekap order agen.

4) Prosedur yang dilakukan dalam sistem baru antara lain prosedur order

penjualan, prosedur penerimaan pembayaran, prosedur pengiriman

barang, prosedur pencatatan transaksi, dan prosedur pencatatan harga

pokok penjualan.

5) Sistem pengendalian internal pada sistem yang baru diantaranya adalah

dilihat dari segi keorganisasian (pengawasan atasan kepada pegawainya),

sistem otorisasi (adanya otorisasi tiap pengeluaran dokumen dan adanya

lembar kontrol), serta kepercayaan pada praktik yang sehat (kontrol

pencocokan dokumen dengan pencatatannya).

6) Data input yang dipergunakan dalam sistem yang baru antara lain data diri

konsumen, data order penjualan, data pembayaran, dan data pengiriman

barang.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 26: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

24

7) Data output yang disajikan dalam sistem yang baru berupa nota otomatis

(bukti order penjualan dan faktur penjualan) serta laporan penjualan baik

periode bulanan maupun tahunan.

c. Tahap pengimplementasian sistem, dilakukan dengan metode perubahan

paralel yakni dengan menjalankan sistem baru dan sistem lama bersamaan

guna mendapatkan penilaian dari perbandingan hasil kedua sistem tersebut.

3. Kendala di dalam implementasi sistem beserta programnya adalah adanya rumus

formula yang kurang tepat, terjadinya koneksi internet yang lambat atau justru

putus koneksi internet mengingat Google Drive dapat diakses bersamaan jika

terdapat jaringan internet, serta kendala seperti sumber daya manusianya yang

belum familiar terhadap rumus-rumus dalam Spreedsheet Google Drive.

Saran

Dari permasalahan dan langkah penelitian yang dilakukan peneliti, peneliti

mengemukakan pendapat dan saran demi lebih baiknya sistem yang sudah ada,

diantaranya adalah:

1. Adanya training (pelatihan) dan pengembangan bagi karyawan, terkait dengan

kemampuannya yang menunjang pekerjaan, dapat dicontohkan seperti tim

penjualan yang diberikan bekal pelatihan penggunaan program microsoft.

2. Pemisahan fungsi dan otorisasi yang lebih jelas di dalam sistem, sehingga dapat

membantu pengendalian internal perusahaan juga.

3. Adanya evaluasi sistem yang dilakukan oleh pimpinan dan manajemen, sehingga

membantu dalam pengembangan sistem sesuai dengan kebutuhan.

4. Pengembangan sistem akuntansi penjualan online pada Makaroni Bonju

Indonesia kedepannya dapat dilakukan dengan mengikuti perkembangan

teknologi yang ada. Tak hanya sebatas memanfaatkan program yang sudah ada

seperti Spreedsheet Google Drive, melainkan dapat mengembangkan perangkat

sendiri yang khusus digunakan untuk aktivitas penjualan di dalam Makaroni

Bonju Indonesia.

5. Pembuatan nomor faktur yang baru dapat diringkas dan ditetapkan agar bagian-

bagian dari nomor memiliki makna yang mewakili.

6. Adanya nomor order dan tanggal order pada data diri konsumen di Master Data

Penjualan sebaiknya dibuat secara otomatis dan tidak dapat diubah.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 27: PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …

25

DAFTAR PUSTAKA

Admin. (23. 6 2018). Noudettu osoitteesta http://www.kiosbarcode.com/softwaretoko/

APJII. (27. 5 2018). apjii.or.id. Noudettu osoitteesta https://www.apjii.or.id/

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, K. (22. 6 2018). Noudettu osoitteesta

https://kbbi.web.id/: https://kbbi.web.id

Baridwan, Z. (1993). Sistem Informasi Akuntansi Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Cushing, B. E. (1982). Accounting Systems and Business Organization.

Massachussetts: Addison Wesley Publishing.

Djumena, E. (13. Juni 2011). Sukses Memulai Bisnis Online. Jakarta, Indonesia.

EcommerceIQAsia. (27. 5 2018). Noudettu osoitteesta https://ecommerceiq.asia/

Gapura. (23. 6 2018). Noudettu osoitteesta

http://www.gapura.web.id/buku/inventor/program.htm

Hopwood, G. H. (2010). Accounting information Systems, Tenth Edition. Upper

Saddle River: Pearson Education, Inc.

Indriantoro, N.;& Supomo, B. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi

& Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Instagram. (19. July 2018). Instagram. Noudettu osoitteesta

https://www.instagram.com: https://www.instagram.com/makaronibonju_id/

Investasi Best Link. (23. 6 2018). Noudettu osoitteesta

https://investasibestlink.wordpress.com/bukti-transfer/

Makaroni Bonju. (19. July 2018). Makaroni Bonju. Noudettu osoitteesta Makaroni

Bonju: http://makaronibonju.com/

Maulana, S. M.;Susilo, H.;& Riyadi. (2015). Implementasi Ecommerce sebagai Media

Penjualan Online. Jurnal Dministrasi Bisnis Vol. 29 No. 1.

Mulyadi. (1989). Sistem Akuntansi Edisi 2. Yogyakarta: Bag. Penerbitan STIE YKPN.

Narko. (2007). Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

Pradana, A. (2016). Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tiket Wahana

Wisata Taman Pintar Yogyakarta. Skripsi, 12.

Prasetyo, A. D. (2017). Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Berbasis Web

pada Bogimin Craft Jalan Kasongan Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul.

Skripsi, 224.

Pratama, A. F. (28. Oktober 2017). Transaksi Toko Online di Indonesia bisa Tembus

Rp 1 Triliun dalam Satu Bulan. Jakarta, Indonesia.

Ramadhan, A. (15. Februari 2018). "Kalau Tak Buka Toko Online, Habislah Kita...".

Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia.

Twitter. (19. July 2018). Twitter. Noudettu osoitteesta https://twitter.com:

https://twitter.com/MakaroniBonju

Winarno, W. W. (2006). Sistem Informasi Akuntansi Edisi 2. Yogyakarta: UPP STIM

YKPN.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id